Peran Konsentrasi Pupuk Daun Dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Hasil Tanaman TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

PERAN KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN DOSIS


PUPUK KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN
TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill)

NUGROHO

Fakultas Pertanian Universitas Boyolali

ABSTRACT

This research is aimed was to know the influence concentration of


foliar fertilizer and dosage of potassium fertilizer to the yield of tomato
(Lycopersicum Esculentum Mill). This research has been conducted from
May 2th to September 2th, 2008 took place at Seboto Village, in Boyolali
district with altitude 950 meters above the seav level and regosol of soil
type.
This research used a factorial method with Completely
Randomized Design (CRD) as basic pattern, concisted of 2 treatment
factors and three that was consisted of three treatment levels (D1 : 0,5
cc/1, D2 : 1,0 cc/1 and D2 : 1,5 cc/1). The second factors, was dosage of
potassium fertilizer (K) that was consisted of three treatment levels ( K1 :
200 kg/ha, K2 : 275 kg/ha, and K3 : 350 kg/ha).
The highest weight of fruit 1323,92 g/plant, gained in the
combination of D3K3 treatment (concentration of foliar fertilizer, 1,5 cc1
and dosage of potassium fertilizer 13 g/plant). The lowest weight of fruit
was 748,81 g/plant, gained in the combination of D1K1 treatment
(Concentration of foliar fertilizer 0,5 cc/1 and dosage pf potassium
fertilizer 7g/plant).

PENDAHULUAN juga perkembangan tubuh,


Tomat merupakan menjadikan tomat tumpuan
tanaman sayur yang penting di harapan dalam pemenuhan
dunia. Di beberapa negara sayuran sehari-hari (Sunaryono,
tanaman ini menempati urutan ke 1984).
dua setelah kentang, dan Komposisi kandungan gizi
sumbangannya yang besar akan yang terkandung dalam tomat tiap
gizi penting bagi pertumbuhan 100 gram bahan adalah :

Peran Konsentrasi Pupuk 35


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

yang sangat penting setelah


tabel 1. Komposisi kandungan nitrogen dan fosfat. Kalium
gizi buah tomat diserap tanaman dalam jumlah
Jumlah yang cukup besar; bahkan
No Jenis Zat Kandungan kadang-kadang lebih besar
Gizi
daripada nitrogen. Apabila kalium
1 Air (g) 94,00 di dalam tanah dan yang berasal
2 Kalori (Kal) 20,00
dari air irigasi tidak mencukupi
3 Protein (g) 1.00
4 Lemak (g) 0,30 kebutuhan pertumbuhan, maka
5 Karbohidrat (g) 4,20 tanaman akan menderitan karena
6 Ca (mg) 5,00 kekurangan kalium dan
7 P (mg) 27,00 produksinya akan sangat rendah
8 Fe (mg) 0,50
(Sumaryo, 1986). Kalim
9 Vitamin A (SI) 15000
10 Vitamin B (mg) 0,06 mempunyai fungsi yang mutlak
11 Vitamin C (mg) 6,00 harus ada di dalam proses
metabolisme tanaman, maka
Sumber : Soemadi (1997) pemberiannya harus tepat dosis,
sheingga perkembangan dan hasil
Pupuk yang disemprotkan tanaman tomat dapat meningkat.
ke daun diserap tanaman melalui Banyak macam pupuk
stomata daun secara osmosis dan yang beredar di pasaran
difusi (Sarief, 1989). Oleh sebab menyebabkan banyak pula
itu penggunaannya harus tepat alternatif pilihan bagi para petani.
konsentrasinya agar unsur hara Pada umumnya para petani masih
yang terdapat dalam pupuk kurang pengetahuannya terhadap
tersebur dapat terserap oleh penggunaan pupuk daun, padahal
tanaman. pupuk ini sangat cepat responnya
Tanaman untuk tumbuh terhadap tanaman serta dapat
dan berkembang memerlukan berdampak buruk terhadap
unsur hara N, P dan K dalam tanaman bila diberikan dalam
jumlah banyak. tetapi pada jumlah yang berlebihan. Untuk itu
budidaya tanaman tomat perlu dilakukan penelitian tentang
pemberian pupuk K (Kalium) berapa konsentrasi penggunaan
sangat penting, mengingat pupuk daun agar pupuk tersebut
tingkat kehilangan unsur tersebut dapat secara maksimal untuk
sangat tinggi (Soegiman, 1992). meningkatkan produksi tanaman
Kalium merupakan salah obat.
satu unsur hara esential ketiga

Peran Konsentrasi Pupuk 36


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Pada budidaya tomat 5,5 6,5 tanah mengandung


biasanya petani jarang humus serta pengairan yang
memperhatikan penggunaan teratir mendapat cukup air mulai
pupuk Kalium. Biasanya para tanam sampai panen. Apabila
petani lebih memperhatikan yang ditargetkan adalah jumlah
penggunaan pupuk Urea maupun total produksi, tekstur tanah yang
TSP, padahal pupuk Kalium paling cocok adalah lempungan
sangat besar peranannya dalam liat atau lempungan berdebu
meningkatkan hasil tanaman (Setiawan, 1995).
tomat. Selain itu banyak yang Pemupukan melalui daun
beranggapan bahwa pemberian mempunyai keuntungan antara
pupuk dalam jumlah besar dapat lain : dapat menghindari
diperoleh hasil yang banyak. terjadinya kompetisi unsur hara di
Padahal anggapan itu keliru, dalam tanah, pencucian dan
kadang penggunaan pupuk dalam fiksasi, tetapi pemupukan lewat
jumlah yang banyak justru dapat daun bukan merupakan pengganti
menurunkan keuntungan yang pemupukan lewat tanah
diperoleh para petani. Untuk itu melainkan hanya melengkapi
perlu diketahui penggunaan dosis unsur hara yang tersedia
pupuk Kalium yang tepat bagi (Sutapradja dan Hilman, 1994).
tanaman tomat agar hasilnya Salah satu produk pupuk
maksimal. yang banyak beredar di pasaran
adalah PPC Supermes, yang
TINJAUAN PUSTAKA merupakan pupuk pelengkap cair
Tanaman tomat yang berfungsi mempercepat dan
memerlukan cahaya sekurang- menaikkan mutu tanaman dari
kurangnya 10-12 jam setiap hari. segi-segi pertumbuhan dan
Suhu paling ideal untuk perkembangan tanaman, adapun
pertumbuhan tanaman tomat 24- karakteristik dari PPC Supermes
28 o C dengan kelembaban relatif adalah :
80% (Wiryatna, 2004). 1. Kandungan unsur hara N :
Menurut Tugiono (1991), 20%, P2O5, 3%, K2O : 3%, Fe
tanaman tomat dapat tumbuh baik : 0,05%, Cl : 0,14%, Mn L
pada semua struktur tanah, dari 0,01%, Cu : 0,01%, Zn 0,02%
tanah ringan sampai tanah berat dan unsur-unsur botanik
seperti lempungan. Syarat yang lainnya dari 17 elemen-
cukup penting adalah tingkat elemen yang terdapat dalam
keasaman (pH) tanah yaitu antara tanaman.

Peran Konsentrasi Pupuk 37


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

2. Mempercepat pertumbuhan, ditimbulkan oleh nitrogen serta


pembungaan dan pembuahaan berlawanan dengan pengaruh
tanaman serta meningkatkan kematangan yang dipercepat oleh
hasil/ produksi mencapai 30- adanya fosfor.
100%. Kalium berperan aktif
3. Menggairahkan pertumbuhan dalam fisiologis tanaman seperti
jasad-jasad renik dalam tanah, fotosintesis dan pernafasan,
mempercepat proses mempengaruhi metabolisme
pembentukan humus dan tanaman dalam pembentukan
memperbaiki struktur tanah. karbohidrat dan aktivitas enzim
4. Memperkuat tubuh dan serta translokasi gula, juga
perkembangan tanaman, terhadap produksi tanaman
sehingga memperkuat daya pangan baik kualitas maupun
tanah terhadap serangan hama kuantitasnya (Agustina, 1990).
dan penyakit. Peranan pupuk sangat
5. Sama sekali tidak berbahaya penting dalam usaha peningkatan
bagi manusia maupun hewan. produksi tanaman. Peningkatan
Kalium adalah unsur hara produksi pertanian tidak lepas
ketiga terpenting setelah nitrogen dari peranan pupuk sebagai bahan
dan fosfor. Kalium diserap penyubur, yang belum tercapai
tanaman dalam bentuk ion K+, dengan baik adalah salam
sehingga merupakan satu-satunya meningkatkan efisiensi
ion monovalen yang esensial bagi penggunaan pupuk (Setyamidjaja,
tanaman (Sumaryo, 1986). 1986).
Menurut Soegiman (1992),
secara garis besar pengaruh Metode Penelitian
kalium yaitu memberi efek Percobaan dilaksanakan di
keseimbangan unsur lain. desa Seboto Kecamatan Ampel
Terdapatnya kalium dalam tanah Kabupaten Boyolali dengan
akan memberikan pengaruh nyata ketinggian tempat 950 meter dpl
bagi tanaman antara lain memberi pada jenis tanah regosol.
ketahanan terhadap kerebahan, Penelitian telah dilaksanakan
perakaran yang kuat dan pada tanggal 2 Mei sampai
menambah ketahanan terhadap dengan 2 September 2008.
serangan penyebab penyakit. Penelitian ini menggunakan
Artinya bahwa kalium metode faktorial dengan pola
menghalangi efek rebah tanaman dasar Rancangan Acak Lengkap
dan melawan efek buruk yang (RAL) yang terdiri dari dua faktor

Peran Konsentrasi Pupuk 38


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

perlakuan dan diulang tiga kali. D2K1 : konsentrasi pupuk daun


Adapun faktornya sebagai 1,0 cc/l dan dosis
berikut : pupuk kalim 7
1. Perlakuan Konsentrasi pupuk g/tanaman (200 kg/ha)
daun (D), yang terdiri dari 3 D2K2 : konsentrasi pupuk daun
taraf perlakuan : 1,0 cc/l dan dosis
D1 : Konsentrasi pupuk daun pupuk kalim 10
0,5 cc/l g/tanaman (275 kg/ha)
D2 : Konsentrasi pupuk daun D2K3 : konsentrasi pupuk daun
1,0 cc/l 1,0 cc/l dan dosis
D3 : Konsentrasi pupuk daun pupuk kalim 13
1,5 cc/l g/tanaman (350 kg/ha)
2. Perlakuan dosis pupuk
Kalium (K) yang terdiri atas 3 Tabel Sidik ragam jumlah buah
taraf perlakuan : per tanaman
K1 : Dosis pupuk Kalium 7 (Table analysis of variance for
g/tanaman (200 kg/ha) the number of fruit per plant)
SK JK KT F. Hit F. Tabel
K2 : Dosis pupuk Kalium 10 (SV)
Db
(DF) (SS) (MS) (F. Cal) 5% 1%
g/tanaman (275 kg/ha) Perlakuan 8 171,2941 21,4117 11,67** 2,51 3,71
D 2 52,6213 26,3106 14,34** 3,55 6,04
K3 : Dosis pupuk Kalium K 2 111,4731 55,7365 30,39** 3,55 6,01
13 g/tanaman (350 DXK 4 7,1998 1,7999 0,98nsi 2,93 4,58
Gp 18 33,0171 1,8343
kg/ha) Total 26 204,3113
Sehingga dari kedua faktor
perlakuan tersebut diperoleh 9 Keterangan : ns = tidak berbeda
kombinasi perlakuan sebagai nyata (non
berikut : significant)
D1K1 : konsentrasi pupuk daun ** = Berbeda
0,5 cc/l dan dosis sangat nyata
pupuk kalim 7 (highly
g/tanaman (200 kg/ha) significant)
D1K2 : konsentrasi pupuk daun nsi = Tidak ada
0,5 cc/l dan dosis interaksi (non
pupuk kalim 10 significant
g/tanaman (275 kg/ha) interaction)
D1K3 : konsentrasi pupuk daun Pada tabel ini menunjukkan
0,5 cc/l dan dosis bahwa perlakuan konsentrasi
pupuk kalim 13 pupuk daun dan perlakuan dosis
g/tanaman (350 kg/ha) Kalium berbeda sangat nyata

Peran Konsentrasi Pupuk 39


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

terhadap jumlah buah per metabolisme menentukan buah


tanaman, sedangkan interaksi pada tanaman tomat.
antara perlakuan konsentrasi Pemberian pupuk Kalium
pupuk daun dan dosis pupuk pada dosis 13 g/ tanaman (K3),
Kalium menunjukkan berbeda jumlah buah per tanaman yang
tidak nyata terhadap jumlah buah dihasilkan oleh tanaman tomat
pertanaman. tertinggi. Pemberian pupuk
Dengan pemberian pupuk Kalium dapat meningkatkan
daun pada konsentrasi 0,5 cc/l ketersediaan unsur K dalam
(D1), jumlah buah per tanaman tanah. terserapn ya unsur K
yang dihasilkan oleh tanaman dapat meningkatkan
tomat terendah. Kenyataan ini pembentukan buah (Setiawan,
menunjukkan bahwa pemberian 1995).
pupuk daun pada konsentrasi 0,5
cc/l, kebutuhan tanaman akan Tabel Sidik Ragam Berat Buah
unsur hara belum tercukup. per Tanaman
Setelah konsentrasi ditingkatkan (Table Analysis of variance for
menjadi 1,5 ccl (K3), ternyata the weight of fruit per plant).
jumlah buah per tanaman Db F. Tabel
SK JK KT F. Hit
tertinggi. Hal ini menunjukkan (SV)
(DF
(SS) (MS) (F. Cal) 5% 1%
)
bahwa pada konsentrasi tersebut Perlakuan 8 756.963,0055 94620,3757 8,36** 2,51 3,71
kebutuhan tanaman akan unsur D
K
2
2
238.538,0663
514277,2260
119269,0331
257138,6130
10,54**
22,72**
3,55
3,55
6,04
6,01
hara telah tercukup dari pupuk DXK 4 4147,7132 1036,9283 0,09 nsi 2,93 4,58
1
tersebut. Pupuk daun Gp
8
203727,3790 11318,1877

mengandung nutrisi lengkap yaitu Total


2
6
960690,3845
hara makro maupun mikro
sebagai sumber makanan dan Keterangan :
komposisi seimbang (Anonim,
1999). ** = Berbeda sangat nyata
Pemberian pupuk Kalium (highly significant)
pada tanaman tomat dengan dosis nsi = Tidak ada interaksi (non
7 g/tanaman (K1), jumlah buah per significant interaction)
tanaman terendah. Dengan dosis
Kalium 7 g/ tanaman, berakibat Hasil sidik ragam pada tabel ini
tanaman kekurangan unsur hara K menunjukkan bahwa perlakuan
sehingga berakibat terganggunya konsentrasi pupuk dan dan
Kalium menghambat metabolisme perlakuan dosis pupuk Kalium
(Harahap, 1992). Terhambatnya

Peran Konsentrasi Pupuk 40


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

berbeda sangat terhadap berat Meningkatnya pembentukan


buah per tanaman. protein, lemak dan karbohidrat
Pemberian pupuk daun pada yang ditranslokasikan ke buah
konsentrasi 0,5 cc/l (D1), beratu dapat menyebabkan berat buah
buah per tanaman terendah, tetapi tomat meningkat.
setelah konsentrasi ditingkatkan Pemberian pupuk Kalium
menjadi 1,5 cc/l (D3), beratu uah pada tanaman tomat dengan dosis
pertanaman tertinggi. hal ini 13 g/tanaman (K3), berat buah per
menunjukkan bahwa dengan tanaman tertinggi. Dengan dosisi
konsentrasi 1,5 cc/l, jumlah hara 13 g/tanaman kebutuhan tanaman
dari pupuk yang dapat terserap akan unsur K tercukupi. Unsur K
sangat banyak. Pupuk daun diserap oleh tanaman berbentuk
mengandung unsur N, P, K, Fe ion K+ dan berfungsi untuk
dan Mg yang sangat berguna memacu proses fotosintesis
untuk mengacu pembentukan 9Hardjowigeno, 1995). Dikatakan
karbohidrat pada proses Harjadi (1991), pada fase
fotosintesis. Unsur N, Fe, dan Mg reproduktif dari perkembangan
untuk membentuk klorofil dan tanaman, tanaman menyimpan
klorofil berfungsi untuk menyerap sebagian besar karbohidrat yang
cahaya matahari Suyitno, 2002). dibentuknya. Meningkatnya
Unsur P berfungsi membentuk penyimpanan karbohidrat dapat
ATP dan ADP pada proses berakibat berat buah per tanaman
fosforilasi. tinggi.
Pemberian pupuk Kalium
pada dosis 10 g/ tanaman (K2), KESIMPULAN
ternyata telah dapat meningkatkan Dari hasil penelitian yang
berat buah per tanaman secara berjudul Pengaruh Konsentrasi
nyata pada tanaman tomat Pupuk Daun dan Dosis Pupuk
dibanding tanpa pemberian pupuk Kalium terhadap Hasil Tanaman
Kalium pada dosis 7 g/ tanaman Tomat tomato (Lycopersicum
(K1). Unsur K yang terserap oleh Esculentum Mill) dapat
tanaman berfungsi untuk disimpulkan sebagai berikut :
memperlancar fotosintesis, 1. Perlakuan konsentrasi pupuk
membantu pembentukan protein daun berpengaruh nyata
dan karbohidrat, sebagai terhadap jumlah buah per
katalisator dalam transformasi tanaman serta berat buah per
tepung, gula dan lemak dalam tanaman
tanaman (Setyamidjaya, 1986).

Peran Konsentrasi Pupuk 41


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

2. Perlakuan dosisi pupuk Penelitian dan Pengembangan


Kalium berpengaruh nyata Pertanian, Pusat Penelitian dan
terhadap jumlah buah per Pengembangan Hortikultura,
tanaman serta berat buah per Jakarta Volume 2 No. 1, 1992
tanaman. Hardjowigeno,S., 1995. Ilmu
3. Berat buah tertinggi 1323,92 Tanah. Akademika Pressindo,
g/ tanaman diperoleh pada Jakarta.
kombinasi perlakuan D3K3 Harjadi,SS., 1991.
(konsentrasi pupuk daun 1,5 Pengantar Agronomi.
cc/l dan dosis pupuk Kalium Gramedia, Jakarta. 197 hal.
13g/ tanaman). Berat buah Jumin,HB., 1995. Dasar - Dasar
terendah 748,81 g/tanaman, Agronomi. Rajawali Press,
diperoleh pada kombinasi Jakarta. 139 hal.
perlakuan D1K1 (konsentrasi Lingga,P, 1994. Petunjuk
pupuk daun 0,5 cc/l dan dosis Penggunaan Pupuk. Penebar
pupuk Kalium 7g/ tanaman). Swadaya, Jakarta. 140 hal
Novizan, 2002. Petunjuk
DAFTAR PUSTAKA Pemupukan Efektif.
Agustina L., 1990.Nutrisi Agromedia Pustaka, Jakarta.
Tanaman. Rhineka Cipta. 114 hal.
Jakarta.67 hal. Poerwowidodo, 1993. Telaah
Anonim, 1994. Bertanam Kesuburan Tanah. Angkasa,
Sayuran di Lahan Sempit. Bandung. 273 hal.
Penebar Swadaya, Jakarta Prihmantoro, H. 1998. Memupuk
---------, 1999. Pupuk Daun. Tanaman Sayur. Penebar
Penebar Swadaya, Jakarta Swadaya,. Jakarta. 69 hal.
Darmawidjaja,I.,1992. Klasifikasi Sarief,S. 1989. Keusburan dan
Tanah, dasar Teori Bagi Pemupukan Tanah Pertanian.
Peneliti Tanah dan Pustaka Buana, Bandung. 197
Pelaksanaan Pertanian di Hal.
Indonesia. Balai Penelitian Teh Seputro,D., 1996. Pengantar
dan Kina, Gambung Fisiologi Tumbuhan.
Bandung.259 hal. Gramedia, Jakarta. 231 hal.
Harahap, D., 1992. Pemakaian Setiawan,A.I., 1995. Sayuran
Mulsa dan Pemberian Pupuk Dataran Tinggi, Budidaya dan
Kalium pada Tanaman Pengaturan Panen. Penebar
Bawang Putih Varietas Lokal. Swadaya, jakarta, 159 hal
Jurna Hortikultura, Badan (nazaruddin, 1995).

Peran Konsentrasi Pupuk 42


POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juni 2011

Setyamidjaja,D., 1986. Pupuk dan Pertumbuhan dan Hasil


Pemupukan. Simplek, Jakarta. Tanaman Bawang Putih
121 hal. (Allium Sativum L.) Kultivar
Sitompul,S.M dan B Guritno, lumbu hijau. Bul. Penelt. Hort.
1995. Analisis Pertumbuhan Vol. XXVI No. 2, 1994
Tanaman. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
412 hal.
Soegiman, 1992. Ilmu Tanah.
terjemahan Buckman H.O and
N.C. Brady, 1962. The Nature
and Properties of Soil. Bhatara
Karya Aksara, jakarta. 788 hal.
Soemadi,W., 1997. Hortikultura
Tanaman Hias dan Sayuran,
Kekayaan Alam tumbuh-
tumbuhan Tak Ternilai. Aneka,
Solo. 122 hal.
Sosrosoedirdjo,s., Rifai B dan
Prawira I., 1990. Ilmu
Memupuk. Yasaguna, Jakarta.
71 hal.
Sumaryo, 1986. Pengantar Ilmu
Kesuburan Tanah. Fakultas
Pertanian UNS : Surakarta. 81
hal.
Sunaryono,H. 1984. Pengantar
Jenis Buah-Buahan dan
Bercocok Tanam Buah-buahan
Penting di Indonesia Produksi
Hortikultura III. Sinar Baru
Bandung. 87 hal.
Suriatna,S., 1992. Pupuk dan
Pemupukan. Mediatma Sarana
Perkasa, Jakarta, 64 hal.
Sutapradja, S dan Hilman Y.,
1994. Pengaruh Konsentrasi
Pupuk Daun Tress terhadap

Peran Konsentrasi Pupuk 43

You might also like