Professional Documents
Culture Documents
276 502 1 PB PDF
276 502 1 PB PDF
ABSTRACT
*
I
Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan
Bul. Penelit. Kesehat. 27 (3&4) 199912000
Profil penderita diabetes mellitus . .. ..... . . . ...... Siti Sapardiyah Santoso et al
Karakteristik
DM Jakarta DI Yogyakarta Surabaya Total
n % n % n % n 'YO
Umur
1. <30 1 2,s 1 0,9
2.30 - 39 2 5,6 3 8,1 4 10,5 9 8,1
3.40 - 49 6 16,6 3 8,1 4 10,5 13 11,7
4.50 - 59 27 75,O 31 83,8 30 79,O 88 79,3
Jumlah , 36 100,O 37 100,O 38 100,O 111 100,O
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 19 52,8 21 56,8 16 42,l 56 50,5
2. Perempuan 17 47,2 16 43,2 22 57,l 55 493
Jumlah 36 100,O 37 100,O 38 100,O 111 . 100,O
Pendidikan
1 . Tidak sekolah 1 2,8 2 5,4 3 7,9 6 5,4
2. Tidak tamat SD 1 2,8 1 2,7 2 5 ,2 4 3,6
3. Tamat SD 3 8,3 1 2,7 5 13,2 9 8,l
4. Tamat SLTP 4 11,l 3 8,1 7 18,4 14 12,6
5. Tamat SLTA 12 33,3 13 35,l 14 36,8 39 35,1
6. Tamat Akademi 5 13,9 6 16,2 2 52 13 11,7
7. Tamat Perguruan Tinggi 10 27,8 11 29,7 5 13,2 26 23,4
Jumlah 36 100,O 37 100,O 38 100,O 111 100,O
Pekerjaan
1. PNS/TNI/BUMN 11 30,6 10 27,O 9 23,7 30 27,O
2. PengusahalWiraswasta 6 16,7 10 27,O 4 10,5 20 18,O
3. Pedagang 1 2,7 3 8,1 5 13,2 9 8,1
4. Pensiunan 11 30,6 9 24,3 9 23,7 29 26,l
, 5. Lainnya 7 19,4 5 13,5 11 28,9 23 20,7
Jumlah 36 100,O 37 100,O 38 100,O 111 100,0
*?F$z
>3t&ul I-3tahun Total
Keluhan 1 '
n 1 % n I n
<ltahun
I
1. Badan lemas 34 1 45,9 9 1 39,l 7 1 50,O
2. Pusing 20 27,O 11 47,8 4 28,6
3. Haus 33 44,6 12 52,2 8 57,l
4. Banyak kencing 38 5 1,4 10 433 10 71,4
5. Rasa lapar 19 25,6 9 39,l 8 57,l
6. Berat badan 29 39,2 12 52,7 7 50,O
turun drastis
I 7. Rasa gatal 22 29,7 9 39,l 1 7,1
8. Semutan 39 52,7 16 69,6 8 57,l
7bMK":iFEYng
11. Gairah seks
31
27
41,2
36,5
9
8
39,l
34,8
1
4
7,1
28,6
I turun
Denominator n>3tahun=74 n 1-3 tahun = 23 n<Itahun=
AIasan
t DKI Jakarta DI Yogyakarta Surabaya Total
n % n YO n YO n %
1. Dekat 2 5,6 2 5,3 4 3,6
2. Murah 3 7,9 3 2,7
3. Cocok 1 23 2 5,4 7 18,4 10 9,o
4. Sudah biasa ke Battra 1 2,8 1 0,9
5. Lebih percaya ke 2 5,3 2 1,8
Battra
6. Turun temurun 1 2,8 1 O,9
7. Takut efek samping 4 10,8 1 2,6 5 4,5
obat modem
8. Ke pelayanan modem 3 8,1 1 2,6 4 3,6
belumltidak sembuh
9. Kombinasi 1 - 8 14 38,8 8 2 1,6 15 393 37 33,3
10. Kombinasi 2 - 8 12 33,3 13 35,l 6 15,8 31 28,0
11. Kombinasi 7, 8 5 13,9 7 18,9 1 2,6 13 11,7
Tabel 11. Lama Keluhan Sakit Diabetes Melitus dan Tes Glukosa Kapiler.
Hasil tes glukosa kapiler 80-200 mgldl tahun (48,0%), keluhannya 1-3 tahun
merupakan persentase tertinggi baik untuk (60,9?4) dan keluharmya kurang dari 1
yang merasakan keluhannya lebih dari 3 tahun (61,5%).
Tabel 12. Saat Terakhir Rerobat ke Rattra dengan Hasil Tes Glukosa Kapiler.
Berobat ke Battra
I I I I
Lama berobat 1 - 2 bulan yang lalu dari berobat 3-4 bulan yang lalu sebanyak
saat penelitian terbanyak pada tes glukosa 63,6%. Pada terakhir berobat 5-6 bulan
kapiler antara 80-200 mgldl sebanyak yang lalu terbanyak pada hasil tes glukosa
53,5%, demikian pula pada terakhir kapiler lebih 200 mgldl sebanyak 5 1,4%.
Tabel 13. Jumlah Kunjungan ke Rattra sampai saat Penelitian dengan Tes Gula Darah.
Jumlah kunjungan ke Battra sampai saat dan > 8 kali terbanyak pada hasil tes
penelitian sebanyak 2-4 kali terbanyak glukosa kapiler > 200 mgldl masing-
pada hasil tes glukosa kapiler 80-200 mgldl masing yaitu 6 1,5% dan 66,7%.
yaitu 60,6%. Jumlah kunjungan 5-8 kali
Dari hasil wawancara mendalam dengan Rudi Salan dalam Aspek Penelitian dari
responden DI Yogyakarta alasan ke Proses Penyembuhan dan Pengobatan
pengobat tradisional adalah obatnya non Tradisional disebutkan bahwa harapan
kimia, dan untuk merangsang syaraf. pasien yang berada dalam peran sakit akan
diperoleh dari pengobatan itu. Beberapa
Lama keluhan, terakhir berobat ke hal yang mempengaruhi pemulihan, antara
Battra, jurnlah kunjungan ke Battra bila lain internalisasi dari arti penyakit dalam
dikaitkan dengan hasil tes glukosa kapiler individu tersebut, serta konsep dan
ternyata tidak ada hubungan yang pengertian tentang sebab dan akibat
bermakna (Tabel 11, 12, 13). Jumlah penyakit yang dideritanya12).
kunjungan ke Battra sampai saat penelitian,
5-8 kali dan lebih 8 kali kebanyakan Dalam masyarakat, pasien berpa-
dilakukan oleh penderita diabetes melitus ling pada waktu membutuhkannya,
yang hasil tes glukosa kapilernya > 200 pengobatan tradisional adalah harapan
mgldl. Sebanyak 92,7% responden masyarakat terakhir. Pasien mengharapkan
mengatakan bahwa berobat ke Battra bahwa penyembuh adalah orang yang
bermanfaat dengan alasan gejala ber- melebihi orang lain, lebih mampu, lebih
kurang, badan terasa enak, sembuh, tramPil1').
menunjang pengobatan kedokteran, bila
berobatnya rutin obatnya manjur, tidak jadi
operasi. Menurut wawancara mendalam KESIMPULAN
dengan pasien diabetes melitus manfaat
berobat ke Battra karena rasanya sembuh, 1. Motivasi penderita diabetes melitus
badan tidak lemah, harga obat terjangkau, berobat ke pengobat tradisional dengan
berobat ke dokter saja tidak puas, berobat harapan ingin cepat sembuh 79,9%.
ke Battra saja tidak puas maka hams
kombinasi, obat dokter mahal. Secara 2. Biasanya berobat ke pengobat
subyektif memang bagi pasien yang tradisional dan ke pelayanan kesehatan
modern sebanyak 60,9%.
berobat ke Battra merasa sembuh, merasa
diperhatikan oleh Battra sehingga pasien 3. Alasan ke pengobat tradisional karena
merasakan beban keluhan penyakitnya murah, cocok, pelayanan baik, sudah
berkurang, bahkan pada upacara-upacara biasa ke pengobat tradisional, turun
penyembuhan mempunyai efek psikoterapi temurun, takut ke pelayanan kesehatan
terhadap pasien12).Tenaga Battra mungkin modern, takut efek samping obat
bisa dimanfaatkan sebagai mitra dokter modern, ke pelayanan modem belum
spesialis seperti halnya dengan dukun tentu sembuh.
bersalin.
4. Battra (pengobat tradisional) masih
Responden d u i ketiga daerah banyak diminati oleh kelompok tingkat
penelitian berobat ke pengobatan tradi- pendidikan atas 70,2%.
sional karena mempunyai harapan ingin
cepat sembuh, ada juga yang ingin lepas 5. Battra mungkin bisa digunakan sebagai
dari penderitaan penyakitnya. Menurut mitra dokter spesialis penyakit diabetes