Professional Documents
Culture Documents
PENDAPATAN
PENDAPATAN
PENDAPATAN
Gains are increasea in equity (net assets) from peripheral or incedental transaction of an
entity and from all other transaction and other events and circumstances affecting the entity
except those that result from revenues or invesment by owners (prg 82).
Revenues is the product of enterprise, masured by amount of new assets received from
customer; ... Steted in terms of asset the revenue of the enterprise in presented, finally, by
the flow of fund from the customer or patrons in exchange for the product of the business,
either commodities or service (hlm. 47-47).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002), IAI mengadopsi definisi pendapatan dari
IASC yang menempatkan pendapatan (revenue) sebagai unsur penghasilan (income)
sebagai berikut :
Income is increase in economic benefits during the accounting period in the form
inflows or enhancement of assets or decreases of liabilities that result in increase in equity,
other than those relating to equity participants (hlm. 17).
The definition of income acompasses both revenue and gains. Revenue arises on
the course of the ordinary activitiesof an enterprise and is referred to by a variety of different
names including sales, fees, interests, dividends, royalties, and rents (hlm. 18).
Gains represent other items that meet the definition of income and may, or may not, arise in
the course of the ordinary activities of an enterprise. Gaints represent increase in economic
benefit and as such are no different in nature from revenues. Hense, they are not regarded
as constituting a separate element in this framework (hlm. 18).
2
Dari beberapa definisi di atas dapat didaftar karakteristik karakteristik atau kata kata
kunci yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian
pendapatan dan untung adalah :
4. Suatu entitas
5. Produk perusahaan
6. Pertukaran produk
1. Kenaikan Aset
Paton dan Litleton (1970:47) menyebutkan bahwa aset dapat bertambah karena berbagai
transaksi, kejadian, atau keadaan sebagai berikut:
b. Laba yang berasal dari kegiatan investasi, misalnya penjualan aset tetap,
surat berharga, segmen bisnis, dan anak perusahaan.
Untuk disebut sebagai pendapatan, aliran aset masuk adalah jumlah rupiah kotor. FASB
mengisyaratkan jumlah kotor dengan menyatakan bahwa pendapatan adalah jumlah rupiah
yang datang dari p-enyerahan produk atau pelaksanaan jasa. (IASC) menunjuk jumlah kotor
dengan menyebutkan bahwa jumlah rupiah pendapatan dapat berupa penjualan, imbalan
jasa, bunga, dividen, royalitas, dan sewa.
proses penciptaan pendapatan. IAI harus membatasi bahwa kenaikan aset tersebut adalah
yang menaikkan ekuitas kecuali yang berasal dari transaksi dengan pemilik.konsep
ka\enaikan aset mengalami masalah dalam hal aliran masuk yang berupa pembayaran di
muka yang berasal dari pelanggan. Walaupun pembayaran semacam ini merupakan bagian
dari operasi utama perusahaan, pada kenyataannya aliran masuk tersebut tidak atau belum
dianggap pendapatan. Demikian juga, walaupun penjualan kredit menimbulkan piutang
usaha, piutang sering dianggap buakan suatu aliranmasuk aset.
3. Penurunan Kewajiban
Hal ini terjadi bila suatu entitas telah mengalami kenaikan aset sebelumnya
misalnya menerima pembayarn di muka dari pelanggan penerimaan ini bukan merupakan
pendapatan karena perusahaan belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh
atas aset yang diterima. Oleh karena itu, jumlah rupiah yang diterima biasanya diperlukan
sebagai pendapatan tekterhak atau pendapatan tangguhan yang statusnya adalah
kewajiban sampaiada prestasi dari perusahaan berupa pengirimkan barang atau
pelaksanaan jasa. Pengiriman barang atau pelaksanaan jasa akan mengurangi kewajiban
yang menimbulkan pendapatan. Kejadian itu mengubah kewajiban menjadi pendapatan.
4. Suatu Entitas
5. Produk Perusahaan
Hal ini dikarenakan prndapatan dihasilkan dari produk yang dihasilkan oleh
prusahaan itu sendiri. Sehingga pendapatan itu juga bisa didefinisikan dengan produk dari
perusahaan itu sendiri.
6. Pertukaran
Ini dikarenakan pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk
dicatat dalam sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah kalau jumlah
rupiah tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara pihak independen.
Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos
dengan berbagai bentuk dan nama apapun.
4
Untung
IAI dan APB tidak membedakan untung dan pendapatan dan keduanya digabung dalam
konsep penghasilan. Kata kunci yang melekat pada untung adalah :
b. Transfer nontimbal-balik
c. Penahanan aset
d. Faktor lingkungan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Pengakuan pendapatan
tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, secara konseptual
pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran (measurability), dan
keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus diopersionalkan dalam bentuk kriteria
pengakuan pendapatan. Untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi menjadi kriteria
pengakuan pendapatan, perlu dipahami dua konsep penting yaitu pembentukan pendapatan
dan realisasi pendapatan.
a. Pembentukan Pendapatan
Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil capaian serta kontiuitas
usaha. Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep homogenesitas kos yaitu bahwa semua
5
kegiatan atau unsur di dalamnya mempunyai kedudukan atau arti penting yang sama dalam
menghasilkan pendapatan (Paton dan Littleton 1970 : 67 dalam Suwardjono, 2005 : 364).
Implikasi dari konsep ini adalah semua tahap kegiatan memberi sumbangan dalam
penciptaan pendapatan yang secara proporsional sama dengan besarnta kos. Jadi, begitu
kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga
terbentuk.
b. Realisasi Pendapatan
Menurut konsep ini, pendapatan baru dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen untuk membayar produk baik
produk telah selesai dan diserahkan atau belum dibuat sama sekali. Konsep realisasi atau
pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan
pendapatan yaitu :
1. Kejadian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang
sah atau semacamnya.
Dari kedua kejadian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses realisasi merupakan
koonfirmasi proses penghimpunan dana.
FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang keduanya harus
dipenuhi yaitu (SFAC No. 5, prg. 83):
Pendapatan dikatakan terealisasi bilamana produk telah terjual atau ditukarkan dengan kas
atau klai atas kas. Dan dikatakan cukup pasti terealisasi bilamana aset berkaitan yang
diterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti
jumlahnya.
Pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan upaya
dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.
Walaupun kedua kriteria harus dipenuhi, bobot pentingnya untuk suatu keadaan
tertentu dapat berbeda. Kam, 1990:243-252 dalam Suwardjono, 2005:368 mengemukakan
kriteria pengakuan secara teknis. Pendapatan baru dapat diakui setelah syarat-syarat
berikut :
Masalah kapan suatu pendapatan dapat diakui berkaitan dengan saat (timing)
pengakuan pendapatan itu sendiri. Ada beberapa gagasan mengenai hal ini :
Pada umumnya, perlakuan semacam ini berlaku untuk perusahaan yang memproduksi
barang konsumsi dan jarak antara penandatangan kontrak dan penyerahan barang cukup
pendek (kurang dari satu tahun).
Masalah yang yang timbul dari pengakuan selama proses produksi ini adalah :
1. Akresi. Yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau prose alamiah lainnya.
Per definisi, akresi memenuhi pengertian pendapatan karena aset jelas telah bertambah dan
banyaknya tambahan fisis tersebut dapat ditentukan secara objektif. Tapi yang terjadi
sekarang adalah pendapatan sudah terbentuk tapi belum terealisasi. Untuk merealisasikan
pertambahan tersebut nilai tersebut, proses produksi masih diperlukan dan masih diikuti
dengan perubahan aset menjadi aset lancar baru. Oleh karena itu, tidak selayaknya karesi
dianggap sebagai pendapatan.
2. Apresiasi. Yaitu, selisih nilai pasar wajar aset perusahaan dengan kos (atau nilai
buku aset terdepresiasi). Dibandingkan akresi, apresiasi lebih kurang memenuhi definisi
pendapatan karena tidak berkaitan langsung dengan operasi perusahaan tetapi lebih
berkaitan dengan kondisi pasar.
3. Penghematan Kos. Penghematan kos sering dikenal dengan potongan pembelian. Hal
ini bukanlah suatu pendapatan, kalau pembelian dilakukan dengan cara bijaksana, yang
terjadi yang terjadi hanyalah bahwa kos akan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
pembelian biasa. Memang benar bahwa efisiensi dan keberuntungan dalam pembelian akan
mempunnyai pengaruh terhadap labayang akhirnya diperoleh. Akan tetapi, diperolehnya
laba tersebut masih menunggu realisasi penjualan.
Kalau sudah ada kontrak penjualan sebelumnya, tidak ada masalah dengan pengakuan
pendapatan pada saat produksi selesai karena pendapatan sudah terealisasi dan pada saat
produk selesai pendapatan secara subtansial sudah terbentuk. Pengakuan ini setara
dengan metoda kontrak-selesai Namun bila belum ada kontrak penjualan sebelumnya
hanya kriteria terbentuk yang terpenuhi. Dan hal seperti ini keberatan untuk dikatan sebagai
pendapatan.
- Kewajiban membayar oleh pembeli tidak berubah dalam hal terjadi penculikan atau
kerusakan fisis produk.
- Penjual tidak mempunyai kewajiban yang material untuk melakukan tindakan di masa
datang yang secara langsung menjadikan pembeli mampu menjual produk bersangkutan
Adanya potongan tunai tidak menghalangi pengakuan pendapatan pada saat penjualan.
Masalah yang timbul tidak berkaitan dengan pengakuan pendapatan tetapi berapa jumlah
rupiah pendapatan harus dicatat.
2. Kos purna-jual
Masalah yang paling pelik dan sulit adalah masalah yang bersangkutan dengan
penyesuaian yang diperlukan untuk mengakui pengaruh kegiatan yang mungkin akan terjadi
setelah penjualan dan harus dibebankan terhadap penjualan tersebut. Prosedur yang umum
dilakukan untuk mengantisipasi kos semacam itu adalah mendebit jumlah rupiah yang sama
ke dalam satu akun cadangan melalui penyesuaian akhir tahun.
3. Kerugian piutang
Masalah kerugian piutang dapat diatasi dengan perlakuan yang sama seperti kos-purna
jual yaitu dengan membentuk cadangan kerugian piutang.
4. Transaksi penjualan
Pelanggaran konsep homogenitas kos pada pengakuan pendapatan atas dasar kas
5. Pendapatan (IAS18/PSAK23)
Pendapatan(income) adalah
Pendapatan(revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat
arus masuk kotor dari imbalan ekonomi yang timbul dari
ekonomis selama periode yang aktivitas normal entitas selama
ditimbulkan dalam rangkaian suatu periode jika arus masuk
aktivitas biasa dari suatu entitas
9