Professional Documents
Culture Documents
Translate Dr. Levana 6
Translate Dr. Levana 6
Penggunaan Normogram
Seperti yang telah diindikasikan sebelumnya, buffer tubuh dan respon ginjal dapat
diprediksi pada perubahan PCO2 meskipun respon ventilatorik terhadap HCO3-
juga dapat diprediksi. Perubahan bikarbonat dan pH berkaitan dengan waktu
sehingga perubahan yang lebih besar dapat terjadi setelah beberapa hari jika
dibandingkan dengan satu jam pertama. Alur perubahan PCO2 dan HCO3- terhadap
gangguan ditunjukan oleh gamabar 17-4. Deviasi dapat diinterpretasikan sebagai
refleksi proses selain respon kompensasi. Sebagai contoh, pada seorang pasien
dengan penyakit kronis saluran napas obstuktif, faktor lain yang memberikan efek
pada status asam basa adalah konsentrasi kalium pada plasma, volume ECF,
deplesi klorida, diuretik, hipoperfusi renal, dan adanya penyakit ginjal. Kasus
seperti hiperkapnik post alkalosis dapat didiskusikan pada bagian berikutnya.
Pada evaluasi gangguan asam basa, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik sangat
berharga karena dapat mengetahui proses perjalanan penyakit. Komposisi darah,
berfokus pada elektrolit serum dan gas darah, kemudian dapat diperiksa untuk
dicek kesesuaiannya dengan hasil pemeriksaan fisik. Namun, pada penggunaan
map asam basa (gambar 17-4), ingatlah bahwa map hanya berasal dari seseorang
dengan satu penyakit saja. Map tidak akan berlaku pada seseorang dengan kondisi
lebih dari satu penyakit. Sebagai contoh, pada seorang pasien dengan penyakit
kronis saluran udara obstruktif yang sputumnya sudah berubah menjadi purulen
dan telah mengalami mual dan muntah, kedua hal ini dapat memunculkan adanya
alkalosis metabolik dan asidosis respiratorik akut. Bagaimanapun juga penerapan
nilai gas darah arteri pasien ini (ccontoh pH =7.25 dan PCO 2 = 75 mmHg)
terhadap map asam basa akan menyebakan terjadinya kesimpulan yang salah.
Dengan demikian, klinisi harus mengintegrasikan data laboratorium dengan
pemeriksaan fisik untuk menganalisis gangguan klinis pada gangguan asam basa.