Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE

PADA BALITA DI DESA SIMANABUN KEC. SILOU KAHEAN


KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2010

Asima Sirait, Rohana Murni Saragih

ABSTRACT

One disease that can lead to death especially for children aged under five years old is diarrhea.Diarrhea is a health
problem caused by Mother and behavioral factors Factor Hygiene and sanitation. This study aimed to determine the
factors associated with occurrence of diarrhea in infants. This research is a descriptive, cross sectional design. The
population in this study are all Mothers who have children under five in the Village District Simanabun Silau
Kahean Simalungun District Year 2010. The sample is the total population of 85 persons. Data was analyzed with
chi-square test. The result of this study is the statistical test showed that there was a relationship between behavioral
factors Mother with diarrhea (p = 0.000), there is a relationship between factors and Sanitation Higine with
diarrhea (p = 0.006). For that suggest the need for intensive counseling by health professionals regarding the
factors that cause diarrhea, so that people realize this bad habit during the conflict with healthy lifestyles, which
can cause diarrheal illness in infants. With the holding of this extension is expected to increase knowledge and
awareness of healthy living.

Key words: Factors associated with diarrhea, infant

Pendahuluan makanan.Faktor gizi seperti tidak diberikannya


makanan tambahan meskipun anak telah berusia
Diare merupakan keadaan dimana 4-6 bulan (Soegeng Soegijanto, 2009).
seseorang menderita mencret-mencret, tinjanya Hasil penelitian dari Ratnawati tahun
encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang 2009 menyebutkan bahwa yang menjadi resiko
disertai muntah-muntah, sehingga diare dapat terjadinya diare adalah faktor perilaku ibu,
menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar penggunaan sarana air bersih dan penggunaan
melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali jamban dan menurut hasil penelitian Wiku
kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat Adisasmito, 2007 menyebutkan bahwa Faktor-
menyebabkan kematian terutama pada bayi dan faktor yang mempengaruhi terjadinya diare pada
anak-anak usia di bawah lima tahun balita adalah faktor ibu (umur, pengetahuan,
(Ummuauliya, 2008). pendidikan, status kerja, sikap, perilaku, praktek
Diare masih merupakan salah satu hygiene), faktor balita (usia, jenis kelamin, asi
penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas eksklusif imunisasi, status gizi), faktor sosial
anak-anak di negara yang sedang berkembang, ekonomi dan faktor lingkungan.
dengan perkiraan sebesar 3-5 milyar kasus setiap Berdasarkan data yang di peroleh peneliti
tahun di dunia, sekitar 5-18 juta kematian setiap dari puskesmas pembantu pada studi
tahunnya adalah disebabkan diare. Kematian ini pendahuluan di Desa Simanabun Kecamatan
disebabkan karena dehidrasi akut yang Silou Kahean Kabupaten Simalungun memiliki
menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit angka kejadian diare yaitu pada tahun 2007
(Soegeng Soegijanto, 2009). mencapai 78% (86 dari 110 balita) dengan angka
Data Departemen Kesehatan RI kematian mencapai 5% (4 dari 86 balita). Pada
menunjukkan 5051 kasus diare pada anak umur tahun 2008 mencapai 63% (79 dari 125 balita)
lima tahun sepanjang tahun (2009). Jumlah ini dengan angka kematian mencapai 7% (5 dari 79
meningkat drastis dibandingkan dengan jumlah balita) dan tahun 2009 mencapai 70 % (76 dari
pasien diare pada tahun 2008 yaitu 4570 kasus. 108 balita) dengan angka kematian mencapai
Menurut data Dinkes Medan, sepanjang 15% (12 dari 76 balita).
tahun 2009, menunjukkan angka kejadian diare Dari hasil observasi dan wawancara yang
pada balita yaitu 20.708 kasus atau 49 persen peneliti lakukan pada Ibu menyebutkan bahwa
dari keseluruhan kasus sepanjang tahun tersebut. diare banyak di sebabkan oleh perilaku Ibu yang
Hal ini di sebabkan karena kurangnya tidak sepenuhnya menjaga kebersihan anaknya
pengetahuan Ibu tentang bahaya dan cara karena pekerjaan dan kesibukan dan menurut
penanggulangan diare (Dinkes Medan, 2009). keterangan petugas kesehatan di Desa
Beberapa faktor yang dapat Simanabun tersebut banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya diare adalah faktor mempengaruhi kejadian diare diantaranya faktor
lingkungan, gizi, pendidikan, sosial ekonomi perilaku masyarakat.
dan perilaku masyarakat. Faktor lingkungan Faktor perilaku yang dapat menyebabkan
merupakan salah satu penyebab diare yaitu penyebaran kuman infeksi dan meningkatkan
kebersihan lingkungan dan perorangan seperti resiko diare antara lain adalah tidak memberikan
kebersihan air yang digunakan untuk susu dan ASI secara penuh pada bayinya sampai dengan
umur 6 bulan, menggunakan susu botol yang
tidak bersih, tidak mencuci tangan sesudah
buang air besar, tidak membuang tinja dengan
benar, dan masih banyak rumah yang belum Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Higiene dan Sanitasi Ibu Yang
mempunyai jamban. Berhubungan Dengan Kejadian Diare Di Desa
Dari fenomena di atas maka peneliti Simanabun Kecamatan Silau Kahean
tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Kabupaten Simalungun Tahun 2010
Faktor- faktor yang berhubungan dengan
N Faktor Perilaku F %
kejadian diare pada balita di Desa Simanabun
o
Kecamatan Silou Kahean Kabupaten 1 Baik - -
Simalungun Tahun 2010. 2 Cukup 1 1,2
3 Kurang 84 98,8
Hasil Penelitian Total 85 100

Dari tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa


1. Karakteristik Responden
Mayoritas higiene dan sanitasi ibu kurang, yaitu
Karakteristik responden berdasarkan 98,8%.
usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan, dapat
dilihat dari tabel berikut ini : 3. Kejadian Diare
Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare Pada Balita di
Tabel 1.1
Desa Simanabun Kec. Silau Kahean Kab. Simalungun
Karakteristik Ibu Yang Memiliki Balita Di Desa
Tahun 2010
Simanabun Kec. Silau Kahean Kabupaten Simalungun
Tahun 2010
N Karakteristik Jumla % No Kejadian Diare F %
o Responden h .
1 Usia (Tahun) 1. Diare 75 88,2
a. 18 25 52 61,17 2. Tidak Diare 10 11,8
b. 26 40 33 38,83 Total 85 100
Jumlah 85 100
2 Tingkat Pendidikan
a. Tinggi (Sarjana/ 18 21,2 Dari tabel 1.4 menunjukkan bahwa mayoritas
Diploma) balita diare yaitu 88,2%
b. Sedang 57 67,1
(SLTA/Sederajat) 3. Tabulasi Dan Uji Statistik
c. Rendah (SD/ 10 11,8
SLTP)
Jumlah 85 100
1. Faktor Perilaku
3 Pekerjaan
Tabel 1.5
a. PNS/ TNI/ POLRI 9 10,6 Tabulasi Silang Faktor Perilaku Ibu Yang Berhubungan
b. Petani 61 71,8 Dengan Kejadian Diare Di Desa Simanabun Kecamatan
c. Wiraswasta 15 17,6 Silau Kahean
Jumlah 85 100 Kabupaten SimalungunTahun 2010

Dari tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa usia Faktor


Mender Tidak
responden mayoritas adalah 18-25 tahun yaitu N ita Menderit Total
Perila
o Diare a Diare
61,17%, berdasarkan tingkat pendidikan ku Ibu
F % F % F %
responden mayoritas adalah sedang (SLTA/ 1 Baik 0 0 4 4, 4 4,
sederajat) yaitu 67,1% dan berdasarkan 7 7
pekerjaan responden mayoritas adalah petani 2 Cukup 75 88 6 7, 81 95,
yaitu 71,8%. ,2 1 3
3 Kurang 0 0 0 0 0 0
Total 75 10 11, 85 100
2. Faktor-Faktor Yang Berhubungan 8
Dengan Kejadian Diare Df = 1 P = 0,000

1. Faktor Perilaku Dari tabel 1.5 diatas, dapat diketahui bahwa dari
4,7 % perilaku baik tidak ada yang menderita
Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Yang Berhubungan
diare, sedangkan dari 95,3% perilaku cukup
Dengan Kejadian Diare Di Desa Simanabun Kecamatan yang menderita diare yaitu 88,2%.
Silau Kahean Kabupaten SimalungunTahun 2010
N Faktor Perilaku F % 2. Faktor Higiene Dan Sanitasi
o
1 Baik 4 4,7 Tabel 1.6
2 Cukup 81 95,3 Tabulasi Silang Faktor Higiene Dan Sanitasi Ibu Yang
3 Kurang - - Berhubungan Dengan Kejadian Diare Di Desa
Total 85 100 Simanabun Kecamatan Silau Kahean
Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa mayoritas Kabupaten Simalungun Tahun 2010
perilaku ibu cukup, yaitu 95,3%. Faktor Tidak
Menderi
Higiene Menderit Total
N ta Diare
Dan a Diare
2. Faktor Higiene Dan Sanitasi o
Sanitas F % F % F %
i Ibu
1 Baik 0 0 0 0 0
2 Cukup 0 0 1 1,2 1 1,2 yang tidak dicuci dapat menyebabkan kuman
3 Kurang 75 88, 9 10, 84 98, berkembang biak dan hal ini dapat beresiko
2 6 8
tinggi terhadap kejadian diare.
Total 75 88, 10 11, 85 100
2 8 Hasil Penelitian Aswita, 2006 tercatat 40
Df = 1 P = 0,006` % Ibu yang masih menyimpan makanan pada
Dari tabel 1.6 diatas dapt diketahui bahwa tidak saat panas-panas kelemari makan alasannya
ada responden yang hygiene dan sanitasi baik, karena waktu yang singkat dan harus cepat-cepat
sedangkan dari 1,2 % hygiene dan sanitasi yang berangkat kerja. Beberapa Ibu banyak juga
cukup, tidak ada terjadi diare. Dan hygiene menyebutkan bahwa mereka menyimpan
sanitasi kurang yang menderita diare sebanyak makanan pada kulkas dengan alasan supaya
88,8%. makanan tersebut tidak basi dan dapat dipanasi
sebelum di konsumsi.
Pembahasan Air minum yang sangat baik bagi balita
adalah yang sudah mendidih sampai 100 C
1. Hubungan Faktor Perilaku Dengan Kejadian karena jika tidak resiko tinggi terjadinya diare
Diare Pada Balita Di Desa Simanabun Kec. terutama pada balita. Hasil penelitian dari
Silau Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ratnawati, 2009 di Semarang menyebutkan
2010 bahwa masih ada 20 % masyarakat yang masih
menggunakan air sungai sebagai air minum,
Dari hasil penelitian, dapat diketahui mandi dan mencuci.
bahwa mayoritas perilaku ibu cukup. Banyak hal Cuci tangan sangat efektif untuk
yang mempengaruhi perilaku cukup tersebut, mencegah penyebaran shigella, kuman penyebab
yaitu pendidikan. Menurut notoadmodjo 2003, diare. Orangtua dapat mencegah melindungi
menyebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan anak mencegah diare dengan mempraktekkan
seseorang, maka semakin banyak juga cara-cara kebersihan tertentu, namun yang lebih
pengethauan yang didapatkannya baik dari penting adalah cuci tangan. Hasil penelitian dari
lingkungan pendidikan maupun dari lingkungan Ratnawati menyebutkan bahwa masih hampir
luar sehingga perilaku seseorang juga semakin 70% Ibu mencuci tangan tanpa sabun setelah
baik. buang air besar, alasannya karena mereka
Faktor perilaku ibu yang cukup beranggapan bahwa dengan mencuci tangan saja
berhubungan dengan kejadian diare, hal ini dapat membuat tangan mereka bersih.
dipengaruhi oleh kecenderungan ibu tidak Anak-anak sering terinfeksi dengan
membersihkan botol susu dan tidak merendam kuman usus dan tinjanya biasanya merupakan
pada air panas setelah 5-10 menit setelah sumber infeksi bagi orang lain. Keadaan ini
pemberian susu botol, tidak memanaskan terjadi baik pada yang diare maupun infeksi lain,
makanan yang sudah 2 jam dimasak sebelum oleh karena itu pembuangan tinja anak
memberikan pada bayi, tidak mencuci tangan merupakan aspek penting untuk pencegahan
sebelum memberi anak makan dan mengizinkan diare. Pada observasi yang di lakukan oleh
anaknya jajan sembarangan. Ratnawati menyebutkan bahwa Ibu masih
Dari hasil tabulasi silang dan uji banyak menggunakan pampers dan membuang
statistik, diperoleh nilai P = 0,000 yang sembarangan sehingga hal tersebut secara tidak
menunjukkan bahwa ada hubungan factor langsung dapat menjadi resiko terjadinya diare.
perilaku dengan kejadian diare. Maka kesimpulannya adalah faktor
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori perilaku berhubungan dengan kejadian diare,
Soegeng Soegijanto, 2009 menyebutkan bahwa yaitu tidak memberikan ASI secara penuh, tidak
faktor perilaku yang dapat menyebabkan diare mencuci tangan, botol susu yang tidak bersih,
aadalah tidak memberikan ASI dan MP-ASI membiarkan anak BAB sendirian. Selain hal
secara penuh sampai umur 6 bulan, penggunaan diatas pendidikan, sosil ekonomi, status gizi juga
susu botol yang tidak steril, menyimpan pada berhubungan dengan kejadian diare.
suhu kamar, menggunakan air minum yang
tercemar, tidak mencuci tangan sesudah buang 2. Hubungan Faktor Higiene Dan Sanitasi
air besar dan tidak membuang tinja dengan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa
benar. Simanabun Kecamatan Silau Kahean
Menurut penelitian Aswita, 2006 Kabupaten Simalungun Kabupaten
menyebutkan bahwa resiko terjadinya diare pada Simalungun Tahun 2010
bayi yang tidak mendapatkan ASI penuh sampai
umur 6 bulan mencapai 30 kali lipat lebih sering Dari hasil penelitian dapat diketahui
daripada bayi yang mendapatkan ASI penuh bahwa mayoritas hygiene dan sanitasi ibu
sampai umur 6 bulan. kurang dan dapat menyebabkan terjadinya diare.
Perilaku pemberian makanan Hygiene dan sanitasi yang kurang tersebut
pendamping ASI yang tidak bersih juga dapat disebabkan oleh jenis jamban yang digunakan
menyebabkan diare terutama pada bayi yang adalah WC umum, keadaan WC yang tidak
rentan dan daya tahan tubuh masih lemah. bersih, jarak tempat pembuangan sampah dari
Menurut penelitian Aswita, 2006 menyebutkan rumah yang dekat, sistem pembuangan limbah
bahwa masi banyak Ibu yang tidak yang terbuka dan kondisi rumah yang kotor.
membersihkan botol susu tersebut karena Higiene dan sanitasi yang kurang tersebut dapat
beranggapan bahwa botol susu tersebut hanya menyebabkan resiko tinggi penyakit diare.
digunakan untuk membuat susu, padahal botol
Dari hasil tabulasi silang dan uji statistic KESIMPULAN DAN SARAN
diperoleh nilai P = 0,006 yang menunjukkan
bahwa ada hubungan fackor hygiene dan sanitasi Kesimpulan
dengan kejadian diare. Setelah melakukan penelitian terhadap 85
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden dapat disimpulkan bahwa :
penelitian Soegeng Soegijanto, 2009 1. Ada hubungan antara faktor perilaku
menyebutkan beberapa faktor higine dan sanitasi dengan kejadian diare pada balita di
yang dapat menyebabkan diare yaitu kurangnya Desa Simanabun Kecamatan Silau
penyediaan air minum yang memenuhi Kahean Kabupaten Simalungun
persyaratan kesehatan, kurangnya tempat 2. Ada hubungan antara faktor higiene dan
pembuangan kotoran yang memenuhi sanitasi dengan kejadian diare pada
persyaratan kesehatan, keadaan rumah yang balita di Desa Simanabun Kecamatan
umumnya tidak sehat dan pembuagan limbah di Silau Kahean Kabupaten Simalungun
daerah pemukiman yang kurang baik.
Menurut penelitian dari Ratnawati pada Saran
tahun 2009 menyebutkan bahwa di Semarang
masih ada 20 % masyarakat yang menggunakan Adapun saran-saran yang diusulkan oleh penulis
sumber air dari sungai untuk minum, mandi dan sebagai berikut :
mencuci, padahal terbukti dan uji klinis bahwa 1. Untuk Masyarakat/ Khusunya ibu Yang
air ungai tersebut banyak mengandung E-coli Memiliki Balita agar dapat memperbaiki dan
yang dapat menyebabkan diare. meningkatkan perilaku yang baik melalui
Beberapa sumber air yang di gunakan di konsultasi atau penyuluhan dari petugas
masyarakat adalah PAM, sumur, sungai dan Air kesehatan sehingga dapat melakukan asuhan
hujan, tetapi dari sumber air tersebut menurut yang baik kepada balita.
penelitian yang lebih banyak menyebabkan diare
adalah air sungai yang sudah terkontaminsai 2. Kepada petugas Puskesmas agar
oleh kotoran dan limbah dari pabrik. Jarak memberikan penyuluhan intensif
sumber air sangat mempengaruhi penyediaan / kepada ibu-ibu balita mengenai
penyimpanan air, jarak sumber jauh, maka hanya faktor-faktor yang menyebabkan
dapat di angkut dalam jumlah yang terbatas, diare, sehingga masyarakat
sehingga air hanya dapat di gunakan untuk menyadari perlunya perilaku yang
mencuci alat dan sebagainya. baik dan menerapkan higiene dan
Menurut WHO tahun 2002 diharapkan sanitasi yang baik di dalam keluarga
setiap rumah yang memenuhi syarat sehat adalah dan lingkungan sehingga kejadian
mpunyai jamban untuk tempat BAB minimal 1. diare tidak terjadi
Hal ini belum bisa di terapkan di masyarakat
Indonesia khususnya pada masyarakat yang 3. Keapada pihak pemerintah daerah
ekonomi lemah karena selain pembuatan jamban setempat agar menyediakan
yang reatif mahal, juga kurangnya pengetahuan fasilitas dan sarana yang
masyarakat tentang hygine. Menurut penelitian dibutuhkan oleh mmasyarakat
Wiku Adisasmito tahun 2009 menyebutkan jenis seperti tempat pembuangan
tempat pembuangan tinja yang ada di Indonesia sampah, limbah, dan sarana air
adalah leher angsa, wc cemplung. bersih serta fasilitas lainnya,
Beberapa penelitian menyebutkan lantai sehingga kasus-kasus kesehatan
rumah dari tanah menjadi resiko tinggi dapat dikurangi atau dicegah.
terjadinya diare karena debu dari lantai tersebut
dapat hinggap (Widioyono, 2008). Hasil
penelitian dari Wiku adisasmito menyebutkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa masih banyak masarakat terutama
ekonomi lemah yang mempunyai lantai tanah. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian
Beberapa sarana lantai rumah yang di gunakan Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka
di masyarakat adalah keramik, semen, semen Cipta: Jakarta.
kasar dan tanah. Alimul,Aziz. 2006. Ilmu Keperawatan Anak,
Beberapa sarana pembuangan air limbah Salemba Medika : Jakarta
yang di gunakan pada masyarakat adalah Buchari Alma, Prof, Dr, H. 2006. Belajar
Resapan, Got/parit, sungai dan sembarangan Mudah Penelitian Untuk Guru
tempat. Dari hasil penelitian Ratnawati tahu Karyawan dan Peneliti Pemula.
2009 menyebutkan bahwa sekitar 23% Alfabeta: Bandung
masyarakat membuang limbah ke sungai dan DepKes Sumut, 2009. Prevalensi Penyakit
masih banyak masyarakat yang belum peduli Diare Pada Balita di Sumatera Utara.
terhadap dampak pembuangan limbah www.google.com diakses Januari 2010
(Widiyono, 2008). DepKes RI 2009. Prevalensi Penyakit Diare
Maka kesimpulan diatas adalah faktor Pada Balita di Indonesia. www.
higiene dan sanitasi dapat berhubungan dengan Google. Com. Di akses Januari 2010.
kejadian diare yaitu, kebersihan jamban yang Notoadmodjo, 2005. Metodologi Penelitian
tidak bersih, jarak pembuangan sampah yang Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.
dekat, dan kondisi kebersihan rumah. Koeswara. Motivasi Teori dan Penelitiannya.
Angkasa: Bandung
Ramaiah. 2007. Faktor-Faktor Yang Pada Balita. www.google.com . Di
Berhubungan Dengan Kejadian akses Januari 2010.
Diare. www.google.com Di akses Widioyono, 2008. Penyakit Tropis
Januari 2010 Epidemiologi, Penularan, Pencegahan
Ratnawati, 2009 Faktor- Faktor Yang dan Pemberantasan Diare, Erlangga,
Berhubungan Dengan Kejadian Jakarta.
Diare. www. Google.com. Di akses
Januari 2010. Wiku Adisasmito. 2007,Faktor-Faktor Yang
Soegijanto, Soegeng.2009. Infeksi Penyakit Berhubungan Dengan Kejadian Diare
Tropis. Sagung Seto: Jakarta Pada Balita. www. Google. Com. Di
Sudjana, 2002. Metode Statistika, Edisi akses Januari 2010.
6,Tarsito: Bandung.
Ummualiya,dkk. 2008. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Diare

You might also like