Professional Documents
Culture Documents
Makalah Morfologi Bunga
Makalah Morfologi Bunga
Oleh :
1
COVER i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3. Tujuan....................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
BAB 3. PEMBAHASAN......................................................................................4
3.1. Fungsi Bunga........................................................................................4
3.2. Bagian Bagian Bunga ........................................................................5
3.3. Jumlah Bunga dan Tata Letak...............................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
2
BAB 1 PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu struktur Bunga?
2. Bagaimana Jumlah dan letak bunga pada suatu tumbuhan?
3. Apa saja bagian-bagian bunga?
4. Apa kelamin bunga?
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui fungsi bunga dan bagian-bagian bunga.
4
Untuk mengetahui klasifikasi bunga berdasarkan jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu
tumbuhanBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu Bunga
adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga) (Nurma, 2014).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri
suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk
bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak
dijumpai(Nurma, 2014).
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat
serangga yang membantu proses penyerbukan;Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin betina atau gynoecium (dari
bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik
atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai
jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
5
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas
dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies
tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi.
Modifikasi ini digunakan botani untuk membuat hubungan
antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh,
dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah
organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4
atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan
monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya (Nurma,
2014).BAB 3. PEMBAHASAN
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog
dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di
Eropa.Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu
penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga
bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan (id.wikipedia.org, 2013).
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila
mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah bunga kertas
Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah
terbentuk sebagai usaha sintasan (survival) (id.wikipedia.org, 2013).
6
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga
memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai
tanaman hias.Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif tumbuhan biji tertutup.
Dalam bagian-bagian bunga yang memiliki macam-macam atau jenis-jenis bagian yang
setiap fungsinya masing-masing bagian bunga tersebut berbeda-beda, sehingga perlunya
pembahasan yang panjang dan luas tentang bagian-bagian bunga, maka dari itu kali ini kita
akan membahas bagian-bagian bunga, baik itu bagian bunga secara umum, bagian bunga
berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan berdasarkan kelengkapan alat kelamin, dari
tiga pengelompokan bagian-bagian bunga itu pembahasannya berbeda-beda.
(www.artikelsiana.com, 2014)
3.2 Bagian-Bagian Bunga
7
harum atau sedap. Warna yang indah dan baunya yang harum inilah yang merupakan
daya tarik bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk
mendatangi bunga. Fungsi lain tajuk bunga adalah melindungi alat-alat kelamin pada
bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala.
Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk
kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan pembuluh-
pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga (Anonim,
2016).
Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (theca) dan masing-masing ruang sari
terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum). Di dalam ruang sari terdapat serbuk
sari(polen), yaitu sel-sel kelamin jantan (gamet jantan) yang berguna untuk penyerbukan.
Adakalanya pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu
mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian itu dinamakan benang sari yang
mandul. Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang
menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat
di kanan kiri penghubung ini (Anonim, 2016).
8
Putik atau Pistilum (Alat Kelamin Betina).
Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya. Putik merupakan
alat kelamin betina pada bunga. Putik pun tersusun atas daun-daun yang telah
mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (karpelum).
Secara keseluruhan daun-daun buah penyusun putik dinamakan gynaecium. Putik juga
merupakan hasil dari metamorfosis daun, namun sangat sukar untuk dibuktikan tetapi
pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii) hal itu
masih tampak jelas.
Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur.
Setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan
berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan
menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel
telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan
menjadi biji (semen). Sementara bagian putik yang di
dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya
(ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). Putik
terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai
kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal buah
(ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya
kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga.
Sedangkan tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan
terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang, fungsinya untuk tempat
melekatnya kepala putik. Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling
atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik tadi (Anonim, 2016).
9
batang.
1. Tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora), yaitu tumbuhan yang hanya
menghasilkan lebih dari satu bunga dalam satu ibu tangkai bunga. Sebagian bunga
terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-
cabang (Hairiani, 2013).
Menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan :
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima Swartz.)
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis)
10
b. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, antara lain:
1) Daun-daun pelindung (bractea)
2) Daun tangkai (bracteola)
3) Seludang bunga (spatha)
4) Daun-daun pembalut (bractea involucralis)
5) Kelopak tambahan (epicalyx)
6) Daun-daun kelopak (sepalae)
7) Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8) Daun-daun tenda bunga (tepalae)
9) Benang-benang sari (stamina)
10) Daun-daun buah (carpella)
11
cabang yang sama panjang. Misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
f) Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu ujung ibu tangkainya melebar
dan merata, sehingga menyerupai bentuk cawan. Pada umumnya, bunga cawan
dibagi menjadi dua macam bunga, yaitu:
- Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat di sepankang tepi cawan.
- Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawan (flos disci),
merupakan bagian bunga yang subur karena dapat menghasilkan buah. Contoh
bunga cawan dengan bagian-bagian yang lengkap adalah bunga matahari
(Heliantus annuus L.).
2). Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga
bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
a) Malai (panicula), yaitu pada ibu tangkainya mengadakan percabangan secara
monopodial, demikian juga dengan cabang-cabangnya. Malai disebut juga
tandan majemuk, yang biasanya keseluruhan bunganya menyerupai kerucut atau
limas. Misalnya pada bunga mangga (Mangifera indica L.).
b) Malai rata (corymbus ramosus), yaitu pada ibu tangkai yang mengadakan
percabangan, tetapi bunga majemuk dalam ibu tangkai ini terdapat pada suatu
bidang datar atau agak melengkung. Misalnya bunga soka (Ixora grandiflora
Zoll. Et Mor.)
c) Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu suatu bunga payung yang
bersusun. Misalnya pada wortel (Daucus carota L.)
d) Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-
cabang dan masing-masing cabang memiliki susunan seperti tongkol pula.
12
Misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L.)
13
Bulir majemuk, yaitu ibu tangkai bunga yang bercabang dan masing-masing cabang
mendukung bunga dengan susunan seperti bulir. Misalnya bunga jantan jagung (Zea mays L.)
(Hairiani, 2013).
b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga,
inflorescentia definita)
Bunga majemuk tak berbatas dapat dibedakan lagi menjadi :
Anak payung menggarpu (dichasium), yaitu pada bagian ibu tangkai terdapat satu bunga,
dibawahya terdapat dua cabang yang sama panjang. Misalnya bunga melati (Jasminum
sambac Ait.)
2). Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi, yang arahnya ke kiri dan ke
kanan. Misalnya pada buntut tikus (Heliotropium indicum L.)
3). Bunga sekerup (bostryx), seperti pada bunga tangga, tetapi cabangnya berturut-turut
membentuk sudut sebesar 90o, sehingga arah percabangan seperti gerakan sekerup atau
spiral. Misalnya pada bunga kenari (Canarium commune L.)
4). Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada
satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit. Misalya pada
tumbuhan suku Juncaceae.
5). Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga tangga, semua percabangan terletak pada satu
bidan dan cabang tidak sama panjang. Terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae.
c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)
Yaitu suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga
majemuk berbatas dengan tidak berbatas (Hairiani, 2013).
d. Lain-lain tipe bunga majemuk
14
DAFTAR PUSTAKA
15