Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

EFEKTIFITAS TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM

TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PADA LANSIA DI KELURAHAN GANTING
SIDOARJO

Irwansyah
Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya

Hypertension also known as high blood pressure or arterial hypertension,


is a chronic medical condition in which the blood pressure in the arteries is
elevated. Blood pressure is expressed by two measurements, the systolic and
diastolic pressures, which are the maximum and minimum pressures, respectively,
in the arterial system. Normal blood pressure at rest is within the range of 100-
140 mmHg systolic and 60-90 mmHg diastolic. Hypertension is present if the
blood pressure is persistently or above 140/90 milimeters mercury (mmHg) for
most adults. Along with age, almost everyone has experienced an increase in
blood pressure, systolic blood pressure continues to increase until the old age. In
this case, prevention of hypertension used Spiritual Emotional Freedom
Technique therapy (SEFT)
This research method used Quasy-Experiment with non equivalent method
control group design. The subjects of the study were 22 elderly with sampling
technique. Analysis of data bivariat test using Pearson Product Moment analyst t
dependent (paired-sample t test).
The result of research showed that the diastolic blood pressure is within
the range of 90-100 mmHg before Spiritual Emotional Freedom Technique
therapy (SEFT) and 90->80 mmHg after Spiritual Emotional Freedom Technique
therapy (SEFT).
The result of the research showed that the Spiritual Emotional Freedom
Technique therapy (SEFT) can lower systolic and diastolic pressures for most
elderly.

Keywords : Hypertension, Elderly, SEFT Therapy.

PENDAHULUAN (Dipiro, 2008). Lansia sering terkena


hipertensi di sebabkan oleh kekakuan
Menurut Joint National Commitee on pada arteri sehingga tekanan darah
Prevention Detection, Evaluation meningkat. Selain itu penyebab
and Treatment of High pressure VII, hipertensi pada lansia juga
hipertensi adalah suatu keadaan disebabkan oleh perubahan gaya
seseorang mengalami peningkatan hidup dan yang lebih penting lagi
tekanan darah di atas normal, yaitu kemungkinan terjadinya peningkatan
tekanan darah sistolik 140 mmHg tekanan darah tinggi karena
dan atau tekanan darah diastolik 90 bertambahnya usia lebih besar pada
mmHg, daerah batas yang harus orang yang banyak mengkonsumsi
diamati adalah bila sistolik 140-149 makanan yang banyak mengandung
mmHg dan diastolik 90-94 mmHg garam (Ritu Jain, 2011). Hipertensi

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 1
yang tidak diobati akan Perubahan utama organ yang
mempengaruhi semua sistem organ terjadi akibat hipertensi yaitu jantung
dan akhirnya akan memperpendek berupa komplikasi infark miokard,
harapan hidup sebesar 10-20 tahun. angina pektoris, gagal jantung.
Penanganan secara farmakologi Sedangkan pada ginjal dapat terjadi
dapat dilakukan dengan gagal ginjal karena kerusakan
mengkonsumsi obat penurun progresif akibat tekanan tinggi pada
hipertensi. Sedangkan penanganan kapiler-kapiler ginjal, glomerulus.
secara nonfarmakologis dapat Dengan rusaknya glomerulus, darah
dilakukan dengan memberikan terapi akan mengalir ke unit-unit fungsional
yang memberikan manfaat relaksasi ginjal, nefron akan terganggu dan
kepada tubuh. Manajemen dapat berlanjut menjadi hipoksik dan
nonfarmakologi yang diberikan yaitu kematian. Hipertensi merupakan
seperti Akupuntur, herbal, terapi masalah. Kecenderungan ini perlu
SEFT (Spiritual Emotional Freedom dikaji dan diwaspadai, karena
Technique). SEFT merupakan tekanan darah tinggi merupakan
penggabungan antara spiritualitas salah satu faktor resiko penting
(melalui doa, keikhlasan, dan penyebab terjadinya penyakit
kepasrahan) dan energy psychology. kardiovaskular. Menurut Potter &
Terapi SEFT termasuk teknik Perry (2009) Kegelisahan, ketakutan,
relaksasi, merupakan salah satu nyeri, dan stress emosional dapat
bentuk mind-body therapy dari terapi mengakibatkan stimulasi simpatis
komplementer dan alternatif yang meningkatkan frekuensi denyut
keperawatan (Zainudin, 2006). SEFT jantung, curah jantung dan resistensi
merupakan teknik penggabungan vaskuler. Kegelisahan meningkatkan
dari sistem energi tubuh (energy tekanan darah sebesar 30 mmHg.
medicine) dan terapi spiritual dengan Manfaat terapi SEFT adalah
menggunakan tepping pada titik-titik mengatasi masalah emosional dan
tertentu pada tubuh. Terapi SEFT fisik yang dapat memicu pengeluaran
bekerja dengan prinsip yang kurang hormon - hormon stres seperti
lebih sama dengan akupuntur dan kosrtisol dan epinefrin, yang dapat
akupresur. Berdasarkan wawancara memicu kerja jantung dan
dengan beberapa lansia yang terkena meningkatkan curah jantung, SEFT
hipertensi di Kelurahan Ganting, merupakan salah satu terapi relaksasi
upaya yang dilakukan untuk yang bisa dijadikan alternatif untuk
menurunkan tekanan darah adalah menangani hipertensi. Penelitian
minum jamu dan istirahat. Para Dawson, (Garret & audrey, 2012)
lansia belum mengetahui terapi dalam the journal of Nervous and
SEFT. Mental Disease yang coba
Hasil studi pendahuluan pada menggunakan SEFT dalam
bulan Februari 2015 di Kelurahan mengunakan kortisol pada stress,
Ganting Sidoarjo terdapat 22 lansia. berdasarkan hasil penelitian tersebut
Berdasarkan studi pendahuluan pada SEFT mampu menurunkan kadar
10 lansia yang mengalami kortisol sebesar -24.39%. Dengan
penigkatan tekanan darah upaya yang demikian maka peneliti tertarik untuk
dilakukan untuk menurunkan meneliti pengaruh Efektifitas terapi
tekanan darah minum jamu 3orang, SEFT terhadap penurunan tekanan
istirahat 7orang.

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 2
darah pada lansia hipertensi di yang tidak mengkonsumsi obat anti
Kelurahan Ganting Sidoarjo. hipertensi, penderita hipertensi
mampu berkomunikasi dengan baik,
METODE PENELITIAN penderita hipertensi yang tidak
mengikuti posyandu lansia, bersedia
Desain Penelitian menjadi subyek penelitian, belum
pernah melakukan terapi SEFT
Desain ini menggunakan desain b. Kriteria Eksklusi
penelitian Quasy-Experiment dengan Yang termasuk dalam kriteria
metode non equivalent control group eksklusi pada penelitian ini adalah:
design untuk mengetahui pengaruh Penderita hipertensi yang memiliki
Efektifitas Terapi Spiritual komplikasi seperti Gagal Jantung,
Emotional Freedom Technique Gagal Ginjal dan DM. Penderita
(SEFT) terhadap penurunan tekanan hipertensi yang tidak termasuk dalam
darah Pada Lansia di Kelurahan kategori krisis hipertensi.
Ganting Sidoarjo. Dalam penelitian
ini terdapat dua kelompok perlakuan Teknik Sampling
dan kelompok kontrol. Kelompok
kontrol akan diberikan terapi SEFT n=1 d
sedangkan kelompok kontrol tidak
diberikan terapi. Pengukuran tekanan Keterangan :
darah dilakukan pada kedua n = jumlah sampel
kelompok, sebelum intervensi (pre N = jumlah populasi terjangkau
test) dan sesudah intervensi (post d = tingkat signifikansi (d = 0,05)
test) (Notoatmojo, 2010). Jadi, besar sampel adalah :
n=
Tempat dan Jadwal Penelitian
n=
Penelitian direncanakan pada hari n=
sabtu bulan Maret-April 2015 di n = 20,8 orang
Wilayah Kelurahan Ganting n = 20 orang
Sidoarjo.
Alat dan Prosedur Pengumpulan
Populasi, Sampel dan Sampling Data
Design
Untuk mendapatkan data pada
Populasi Penelitian penderita hipertensi dengan
Populasi pada penelitian ini adalah mengunakan data sekunder yang
penderita hipertensi yang tinggal di berkenaan dengan data demografi
wilayah Kelurahan Ganting Sidorajo yang meliputi usia dan jenis kelamin.
sebanyak 22 lansia. Sedangkan untuk mengetahui
tekanan darah responden dilakukan
Sampel Penelitian pengukuran tingkat tekanan darah
a. Kriteria Inklusi yang dilakukan secara sistemik dan
Yang termasuk dalam kriteria inklusi langsung pada responden dengan
pada penelitian ini adalah: menggunakan sphigmomanometer air
Penderita pra hipertensi dengan raksa dan stetoscope.
Sistol 120-139 dan Diastol 80-89

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 3
Pengolahan Data variabel yang diteliti. Untuk data
numerik (umur dan nilai tekanan
Proses pengolahan data meliputi darah) digunakan nilai mean,
proses 1) Editing dilakukan untuk median, simpangan baku, nilai
melihat kelengkapan data 2) Entry minimal dan nilai maksimal.
data yaitu memasukkan data ke Sedangkan data kategorik (jenis
dalam program komputer untuk kelamin, riwayat hipertensi)
dilakukan analisis menggunakan dijelaskan dengan nilai persentase
software statistik, dan 3) Cleaning dan proporsi responden.
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk Analisis bivariat bertujuan
mengecek kembali apakah masih untuk membuktikan hipotesis yang
terdapat kesalahan data atau tidak. telah dirumuskan untuk mengetahui
Setelah semua data dipastikan benar, hubungan dua variabel. Pada
maka dilanjutkan dengan analisis penelitian ini digunakan uji statistik
data menggunakan komputer. Uji t dependent (paired-sample t test)
Dalam penelitian ini menggunakan
Analisis Data tingkat kemaknaan 0.05 dan derajat
kepercayaan CI 95%.
Analisis Univariat bertujuan untuk
mendeskripsikan karakteristik

HASIL PENELITIAN

Tabulasi tekanan darah pada kelompok perlakuan pretest dan posttest diberikan
terapi SEFT di Kelurahan Ganting Sidoarjo. Maret-Mei 2015
Pretest Postest
No Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
1 160 100 140 90
2 140 90 130 90
3 140 100 140 90
4 150 90 140 80
5 140 100 130 90
6 140 80 130 80
7 150 90 140 90
8 150 100 140 90
9 150 90 140 80
10 140 90 130 80

Tabel menunjukkan bahwa dari 10 didapatkan untuk tekanan darah


responden pada kelompok perlakuan diastolik, yaitu rata-rata tekanan
tekanan darah meningkat sebelum darah diastolik sebelum intervensi
diberikan intervensi (SEFT), rata-rata SEFT adalah 90-100 mmHg
tekanan darah 140-159 mmHg dari 9 termasuk kategori stage 1 dan rata-
responden stage 1 dan 1 responden rata tekanan darah diastolik sesudah
160 stage 2 rata-rata tekanan darah intervensi SEFT menjadi 90->80
sistolik sesudah intervensi SEFT mmHg.
menjadi 130-140 mmHg. Hasil yang

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 4
Tabulasi data tekanan darah pretest dan posttest pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan terapi SEFT di Kelurahan Ganting Sidoarjo Maret-Mei 2015.
Pretest Postest
No Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
1 130 80 130 80
2 140 90 140 80
3 140 80 140 90
4 150 90 140 80
5 130 80 150 90
6 140 80 120 70
7 140 90 140 80
8 130 80 130 80
9 150 100 150 90
10 140 70 130 70

Tabel menunjukkan bahwa dari 10 responden 6 kategori stage 1 dan 4


pada kelompok kontrol, rata-rata responden dengan kategori stage 1 ,
tekanan darah sistol pada kelompok sedangkan tekanan darah diastolnya
kontrol sebesar 140-159 mmHg dari 80-90 mmHg termasuk kategori pra
7 responden dikategorikan stage 1, hipertensi pada awal penelitian
dan 3 responden kategori pra menjadi 80 mmHg pada akhir
hipertensi pada akhir penelitian penelitian.
menjadi 140-159 mmHg ditemukan

Tabel hasil uji independent t test pengaruh pemberian terapi SEFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) pada kelompok perlakuan di Kelurahan Ganting Sidoarjo Maret-Mei
2015.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig.
Mean Std. Error
F Sig. T Df (2- Lower Upper
Difference Difference
tailed)
Equal
variances
Sistolik assumed .233 .635 3.351 18 .004 11.00000 3.28295 4.10277 17.89723
Equal
variances
not assumed 3.351 17.580 .004 11.00000 3.28295 4.09093 17.90907
Equal
variances
Diastolik assumed 5128 .036 2.324 18 .032 6.00000 2.58199 ..57544 11.42456
Equal
variances
not assumed 2.324 14.781 .035 6.00000 2.58199 .48951 11.51049

Rata-rata nilai sistolik sebelum terapi hasil pengujian Levenes Test untuk
SEFT adalah 148 mmHg dan setelah kesamaan ragam, diperoleh nilai sig
terapi SEFT adalah 137 mmHg. Dari F sebesar 0,635 sig > 0,05)

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 5
sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian Levenes Test untuk
kedua populasi berasal dari ragam kesamaan ragam, diperoleh nilai sig
sama. Karena kedua ragam sama, F sebesar 0,303 sig > 0,05
maka menggunakan uji t pada baris sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertama (equal variances assumed), kedua populasi berasal dari ragam
diperoleh nilai sig t 0,004 yang sama. Karena kedua ragam sama,
berarti nilai sig t < 0,05 artinya maka menggunakan uji t pada baris
terdapat pertama (equal variances assumed),
perbedaan nilai sistolik sebelum dan diperoleh nilai sig t 0,004 yang
sesudah terapi SEFT. Maka dapat berarti nilai sig t < 0,05 artinya
disimpulkan bahwa terapi SEFT terdapat perbedaan nilai diastolik
cukup berhasil dalam menurunkan sebelum dan sesudah terapi SEFT.
tekanan Maka dapat disimpulkan bahwa
sistolik pada lansia. Rata-rata nilai terapi SEFT cukup berhasil dalam
diastolik sebelum terapi SEFT adalah menurunkan tekanan diastolik pada
94 mmHg dan setelah terapi SEFT lansia.
adalah 88 mmHg. Dari hasil

Tabel hasil uji independent t test pengaruh pemberian terapi SEFT (Spiritual
Emotional Freedom Technique) pada kelompok kontrol di Kelurahan Ganting
Sidoarjo Maret-Mei 2015.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig.
F Sig T df (2- Mean Std. Error Lower Upper
tailed) Difference Difference
Equal
variances
assumed .092 .765 1.007 18 .327 4.00000 3.97213 -4.34513 12.34513
Sistolik
Equal
variances not
assumed 1.007 17.650 .328 4.00000 3.97213 -4.35701 12.35701
Equal
variances
assumed .153 .701 1.643 18 .118 6.00000 3.65148 -1.67148 13.67148
Diastolik
Equal
variances not
assumed 1.643 16.805 .119 6.00000 3.65148 -1.71077 13.71077

Rata-rata tekanan sistolik sebelum maka menggunakan uji t pada baris


adalah 137 mmHg dan sesudahnya pertama (equal variances assumed),
adalah 133 mmHg. Dari hasil diperoleh nilai sig t 0,327 yang
pengujian Levenes Test untuk berarti nilai sig t > 0,05 artinya
kesamaan ragam, diperoleh nilai sig tidak terdapat perbedaan nilai sistolik
F sebesar 0,765 sig > 0,05 sebelum dan sesudah pada kelompok
sehingga dapat disimpulkan bahwa kontrol meskipun sudah dilakukan
kedua populasi berasal dari ragam dua kali pengukuran tekanan darah.
sama. Karena kedua ragam sama,

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 6
Rata-rata tekanan diastolik sebelum yaitu sekitar 40%, dengan kematian
adalah 82 mmHg dan sesudahnya sekitar diatas 65 tahun. Tingginya
adalah 76 mmHg. Dari hasil hipertensi sejalan dengan
pengujian Levenes Test untuk bertambahnya umur, sehingga lumen
kesamaan ragam, diperoleh nilai sig menjadi lebih sempit dan dinding
F sebesar 0,701 sig > 0,05 pembuluh darah menjadi lebih kaku,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagai akibatnya adalah
kedua populasi berasal dari ragam meningkatnya tekanan darah.
sama. Karena kedua ragam sama, Hipertensi, terutama hipertensi
maka menggunakan uji t pada baris primer sering meterjadi pada rentang
pertama (equal variances assumed), 30-50 tahun. Insiden hipertensi
diperoleh nilai sig t 0,118 yang meningkat dengan bertambahnya
berarti nilai sig t > 0,05 artinya umur; 50%-60% pasien yang berusia
tidak terdapat perbedaan nilai 60 tahun ke atas memilikinilai
diastolik sebelum dan sesudah pada tekanan darah lebih atau sama
kelompok kontrol meskipun sudah 140/90 mmHg. Dengan demikian
dilakukan dua kali pengukuran SEFT sebagai terapi komplementer
tekanan darah. dapat diterapkan oleh pasien
hipertensi pada rentang usia
Pembahasan berapapun untuk menstimulus
perasaan relaksasi dan menurunkan
Penelitian ini dirancang untuk tekanan darah pasien.
memberikan gambaran
mengidentifikasi tekanan darah Berdasarkan jenis kelamin
sebelum dilakukan terapi (SEFT) dan Hasil penelitian ini sejalan
menganalisis perbedaan pada dengan pendapat Cheryan, Eniery
kelompok intervensi pre-post dengan dan Wilkinson (2010) yang
mengunakan terapi (SEFT) terhadap menyebutkan bahwa faktor gender
penurunan tekanan darah pada lansia. berpengaruh pada terjadinya
Sesuai dengan tujuan penelitian, hipertensi, dimana pria lebih banyak
maka dibahas hal-hal sebagai berikut menderita hipertensi dibandingkan
: wanita. Pria diduga memiliki gaya
hidup yang cenderung dapat
Mengidentifikasi Tekanan Darah meningkatkan tekanan darah
Sebelum Dilakukan Terapi dibandingkan wanita, misalnya:
Spiritual Emosional Freedom kebiasaan merokok, miniman
Technique (SEFT)Terhadap berakohol dan tekanan pekerjaan.
Penurunan Tekanan Darah Pada Pravalensi hipertensi pada wanita
Lansia Sidoarjo. meningkat setelah memasuki
menopause. Bahkan setelah usia 65
Berdasarkan umur tahun terjadinya hipertensi pada
Hasil penelitian menunjukkan wanita lebih tinggi dibandingkan
bahwa faktor umur mempengaruhi pria. Dengan demikian SEFT sebagai
terjadinya hipertensi. Dengan terapi komplementer dapat
bertambahnya umur, resiko tekanan diterapkan oleh perawat kepada
darah hipertensi menjadi lebih besar pasien hipertensi baik yang berjenis
sehingga prevalensi hipertensi di kelamin laki-laki maupun yang
kalangan usia lanjut cukup tinggi, berjenis kelamin perempuan untuk

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 7
menstimulus perasaan relaksasi dan terdapat perbedaan nilai diastolik
menurunkan tekanan darah lansia. sebelum dan sesudah terapi SEFT.
Hasil crosstabulation tekanan
Tekanan darah sebelum diberikan darah posttest pada data demografi
terapi SEFT berdasarkan jenis kelamin, dari 10
responden didapatkan hasil tekanan
Hasil penelitian berdasarkan nilai darah yang menurun pada perempuan
rata-rata tekanan darah sistolik dan sebanyak 10 orang. berdasarkan jenis
nilai rata-rata tekanan darah diastolik kelamin pada kelompok perlakuan
sebelum diberikan terapi SEFT yang paling banyak adalah
menunjukkan bahwa tekanan darah perempuan yaitu 10 orang (100%)
responden sebelum diberikan terapi dan laki-laki 0 orang (0%). Pada
SEFT termasuk kategori stage 1. kelompok kontrol juga sama seperti
kelompok perlakuan yaitu yang
Tekanan darah sesudah dilakukan paling banyak adalah perempuan
terapi SEFT yaitu 10 orang (100%) dan laki-laki 0
orang (0%). Secara keseluruhan,
Hasil penelitian menunjukkan rata- disebutkan bahwa prevalensi
rata nilai sistolik sebelum terapi hipertensi pada perempuan (12,1%)
SEFT adalah 140 mmHg dan setelah lebih besar dari pada laki-laki (7,4%)
terapi SEFT adalah 130 mmHg. Dari (Depkes RI,2007). Sampai dengan
hasil pengujian Levenes Test untuk umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak
kesamaan ragam, diperoleh nilai sig menderita hipertensi dibandingkan
F sebesar 0,635 sig > 0,05 perempuan. Dari umur 55 tahun
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampai dengan 74 tahun, sedikit
kedua populasi berasal dari ragam lebih banyak perempuan dibanding
sama. Karena kedua ragam sama, laki-laki yang menderita hipertensi
maka menggunakan uji t pada baris (Dipro, 2011).
pertama (equal variances assumed), Pendidikan responden yang
diperoleh nilai sig t 0,004 yang pernah ditempuh menunjukkan dari
berarti nilai sig t < 0,05 artinya 10 responden pada kelompok
terdapat perbedaan nilai sistolik perlakuan yang paling banyak SMA
sebelum dan sesudah terapi SEFT. 3 orang (30%), SMP 2 orang (20%),
Rata-rata nilai diastolik sebelum Tidak Sekolah 2 orang (20%),
terapi SEFT adalah 94 mmHg dan Perguruan Tinggi 2 orang (20%), SD
setelah terapi SEFT adalah 88 1 orang (10%). Pada kelompok
mmHg. Dari hasil pengujian kontrol yang paling banyak yaitu
Levenes Test untuk kesamaan SMA 5 orang (50%), perguruan
ragam, diperoleh nilai sig F sebesar tinggi 2 orang (20%), tidak sekolah ,
0,303 sig > 0,05 sehingga dapat SD, SMP masing-masing 1 orang
disimpulkan bahwa kedua populasi (10%). Dilihat dari pendidikan
berasal dari ragam sama. Karena menunjukkan bahwa semakin tinggi
kedua ragam sama, maka pendidikan seseorang, semakin tinggi
menggunakan uji t pada baris peningkatan pemahamannya
pertama (equal variances assumed), Data responden berdasarkan
diperoleh nilai sig t 0,004 yang pekerjaan pada kelompok perlakuan
berarti nilai sig t < 0,05 artinya yang paling banyak Ibu Rumah
Tangga 5 orang (50%), Swasta 2

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 8
orang (20%), Wiraswasta 2 orang kecemasan secara bermakna terhadap
(20%), PNS 1 orang (10%). Pada penderita hipertensi.
kelompok kontrol yaitu sebanyak
swasta 4 orang (40%), Ibu rumah Keterbatasan
tangga 3 orang (30%), Wiraswasta 2
orang (20%), PNS 1 orang (10%). Keterbatasan yang dihadapi peneliti
Berdasarkan hasil penelitian dalam penelitian ini adalah :
menunjukkan bahwa sebagian besar 1. Peneliti susah dalam keterbatasan
responden yang menderita hipertensi ruagan yang di pakai terapi.
adalah responden yang bekerja. 2. Keadaan ruangan yang bising dan
berdekatan dengan lingkungan
Tekanan Darah Pada Kelompok padat penduduk mengganggu
Kontrol Yang Diberikan Terapi responden untuk mendengarkan
SEFT (Spiritual Emotional instruksi peneliti dan responden
Freedom Technique) Pada Lansia. kesulitan mengkonsentrasikan
pikirannya.
Berdasar uji t dependen diperoleh 3. Kurangnya dana operasional.
diperoleh nilai sig t 0,327 yang
berarti nilai sig t > 0,05 artinya KESIMPULAN
tidak terdapat perbedaan nilai sistolik
sebelum dan sesudah pada kelompok Dari hasil sebelum dan sesudah
kontrol meskipun sudah dilakukan dilakukan terapi spiritual emotional
dua kali pengukuran tekanan darah. freedom technique (SEFT) terhadap
Pada penderita hipertensi di penurunan tekanan darah pada lansia
Kelurahan Ganting Sidoarajo. di Kelurahan Ganting Sidoarjo, maka
dapat disimpulkan :
Analisa Pengaruh Pemberian a. Ada pengaruh terapi SEFT
Terapi SEFT (Spiritual Emotional terhadap penurunan tekanan darah
Freedom Technique) Terhadap sistolik pada lansia.
Penurunan Tekanan Darah Pada b. Ada pengaruh terapi SEFT
Lansia Di Kelurahan Ganting terhadap penurunan tekanan darah
Sidoarjo diastolik pada lansia.
c. Ada pengaruh terapi SEFT
Hasil penelitian analisis uji statistik terhadap tekanan darah lansia
independent t test untuk hipertensi.
membandingkan penurunan tekanan
darah antara kelompok perlakuan SARAN
yang diberikan terapi SEFT dan
kelompok kontrol yang tidak Berdasarkan temuan hasil penelitian,
diberikan terapi SEFT menghasilkan beberapa saran yang disampaikan
diperoleh nilai sig t 0,004 yang pada pihak terkait adalah sebagai
berarti nilai sig t < 0,05 artinya berikut :
terdapat perbedaan nilai sistolik 1. Bagi Pendidikan Keperawatan
sebelum dan sesudah terapi SEFT. Penelitian ini diharapkan dapat
Intervensi pemberian terapi SEFT dijadikan sumber bagi perkembangan
selama satu kali 15 menit dapat ilmu pengetahuan keperawatan,
menurunkan tingkat depresi, dan khususnya yang terkait dengan
intervensi keperawatan mandiri pada

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 9
pasien hipertensi dengan menitik Ernawati, Dwi. (2010). Pengaruh
beratkan pada terapi relaksasi SEFT. Terapi Spiritual Emotional
Bagi pendidikan keperawatan Freedom Technique (SEFT)
diharapkan dapat memasukkan. pada Kecepatan Persalinan kala
2. Bagi Tempat Penelitian I Fase Aktif Ibu Primagravida
Diharapkan penelitian ini di paviliun E1 RUMKITAL
memberikan masukkan bagi tempat Dr.RAMELAN Surabaya.
penelitian dalam menambah Makhfudli, Efendi. (2009).
informasi tentang pengaruh terapi Keperawatan Kesehatan
SEFT terhadap tekanan darah. Komunitas. Jakarta : Salemba
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Medika
Diharapkan peneliti ini dapat Nursalam. (2013). Metodologi
digunakan sebagai acuan untuk Penelitian Ilmu Keperawatan :
melakukan penelitian lebih lanjut Pendekatan Praktis, Ed 3.
dengan desain instrument, dan Jakarta : Salemba Medika
variabel yang lebih respresentif. Ode, Sarif La. (2012). Asuhan
4. Bagi Institusi Keperawatan Gerontik.
Diharapkan penelitian ini dapat Yogyakarta: Nuha Medika
digunakan sebagai pengembangan Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
penelitian selanjutnya dan Kualitatif dan Kuantitatif dan
memberikan masukan serta sebagai R & D.Bandung: Alfabeta W
bahan dokumen ilmiah Sunardi, Yohanes. (2012). Sehat itu
pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu pilihan. Yogyakarta: ANDI
Kesehatan Hang Tuah Surabaya. OFFSET
Widhiartini, Ida Ayu., Rini
DAFTAR PUSTAKA Noviyani., Ana Fitriya dan I
Gede Made Adioka. (2011).
Agoes, Azwar. (2010). Penyakit Di Identification of Drug Related
usia Tua. Jakarta : Buku Problems Among Hypertension
Kedokteran EGC Patients in Community
Ardiansyah, Muhamad. (2012). Pharmacy X at Denpasar
Medikal Bedah. Yogyakarta: Selatan Bali, in: Proceeding ed
DIVA Press 2 Pharmacy and Advanced
Dalimartha, Swadaya. (2008). Pharmaceutical Sciences.
Ramuan Tradisional. Jakata: Universitas Gadjah Mada:
Wisma Hijau Yogyakarta, 53-59.
Dipiro, Joseph., et al. (2008). Zainudin, A. F. (2006) . Spiritual
Pharmacotherapy a Emotional Freedom Technique
Patophysiologic Approach, (SEFT). Jakarta: Afzan
The Mc Graw Hill Companies, Publizing
United States, 139-170.

Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Di Kelurahan Ganting Sidoarjo 10

You might also like