Professional Documents
Culture Documents
A Page From A Girl
A Page From A Girl
Malam itu takbiran. Itu juga hari ulang tahunku, dan tidak ada yang terjadi. Atau
saya pikir tidak akan terjadi apa-apa, tapi saya salah.
Malam itu, saya menonton televisi bersama keluarga saya ketika saya mendengar
seseorang menyalakan kembang api di halaman depan saya. Aku mengintip melalui
kaca jendela tapi tidak melihat apa-apa. Di luar sangat gelap. Lalu kupikir pastilah
sepupuku yang menyalakan kembang api. Kemudian saya menjatuhkan diri ke sofa
lagi dan mencoba berkonsentrasi di televisi karena pikiran saya berlomba dengan
kekecewaan karena tidak ada yang memberi sesuatu yang spesial pada hari ulang
tahun saya.
Aku mengangkat bahu, hampir akhir hari dan aku menjadi pesimis. Lima menit
kemudian ponsel saya berbunyi. Itu adalah teks dari teman saya yang meminta
saya untuk keluar. Bingung apa yang sedang terjadi, aku meraih jaketku dan
bergegas ke pintu depan. Saya terkejut melihat dia membawa tas penuh kembang
api dan latihan api. Selanjutnya saya kaget melihat teman saya yang lain keluar
dari kegelapan. Dia membawa kue ulang tahun yang indah di tangannya. Ya Tuhan!
Aku menjerit. Kemudian mereka memberikan kue itu kepada saya yang terlalu
tertegun untuk mengatakan apapun. Saya menyadari bahwa saya tersipu malu
karena seluruh keluarga saya menonton. Belum lagi tetangga saya juga!
Suatu hari yang polos, atau saya pikir itu sebelumnya, ternyata merupakan momen
terbesar dalam hidup saya. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menggambarkan apa
yang kurasakan. Bahagia adalah kata yang paling sederhana.