Professional Documents
Culture Documents
116 333 1 PB PDF
116 333 1 PB PDF
116 333 1 PB PDF
Wahyu Widowati
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kedokteran Dasar (LP2IKD)
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Abstrak
Diabetes mellitus (DM) is a syndrome that is marked by elevated blood sugar level. DM is
categorized into two types: type 1 DM is called insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) and type 2
DM is called non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM).
Glucose can be oxidized before or after bound with protein (glycated protein), producing
Reactive Oxygen Species (ROS). Diabetic patients indicate lipid peroxide and Thiobarbituric Acid
Reactive Subtances (TBARS) plasma levels that are higher than normal individuals. The combination of
glycation and glucose oxidation forms AGEs (Advanced Glycogen End-products). Glycated protein and
AGEs modified protein can cause oxidative stress by releasing O2*- ,H2O2 and carbonyl toxic can
damage protein.
Many kinds of plants contain active compounds that can inhibit carbohydrate hydrolysis and
glucose absorption, regenerate -cells so as to increase the release of insulin, inhibit aldose reductase and
control the glucose level. Synthetic as well as natural antioxidant compounds from various plants can
control glucose level and inhibit diabetic complications. Polyphenolic active compounds in plants have
antioxidant and hypoglycemic activities.
To reduce the amount of type 1 DM patients it is necessary to change the life style, among others
by consuming enough vegetables and fruits as antioxidant sources.
1
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
vaskuler yaitu pembuluh darah kecil demikian juga glukosa setelah berikatan
(mikroangiopati) dan pembuluh darah dengan protein (glycated protein) dapat
besar (makroangiopati). Manifestasi teroksidasi menghasilkan Reactive
mikroangiopati terutama pada retinopati Oxygen Species (ROS). Kombinasi glikasi
diabetik yang dapat mengakibatkan dan oksidasi glukosa menghasilkan
kebutaan, pada ginjal terjadi nefropati pembentukan AGEs (advanced glycogen
diabetik akhirnya dapat megakibatkan end-products). Oleh karena itu ROS
gagal ginjal. Makroangiopati dapat disebut fixatives of glycation. Akumulasi
bermanifestasi di tungkai bawah yang AGEs pada protein lebih lanjut diikuti
dapat mempermudah terjadinya dengan browning, peningkatan
ganggren diabetik yang mungkin fluorescence dan cross-linking. Proses
memerlukan amputasi. Makroangiopati pembentukan AGEs merupakan proses
dapat bermanifestasi di pembuluh darah irreversible yang berlangsung lama dan
menyebabkan penyakit jantung koroner dapat menimbulkan kerusakan
(PJK). 3 jaringan.3, 5
DM dapat dibedakan atas DM Pada penderita diabetes AGEs
tipe 1 (DM-1) atau insulin-dependent juga dijumpai pada LDL dalam sirkulasi
diabetes mellitus (IDDM) dan DM tipe 2 dan lesi aterosklerotik (atheroclerotic
(DM-2) atau noninsulin-dependent diabetes lesion). Pembentukan AGEs diduga
mellitus (NIDDM). Pada DM-1 berperan dalam kerusakan endotelial sel
kerusakan pankreas berat, produksi (jejas endotel). Ikatan glukosa pada
insulin tidak ada atau minimal, sehingga gugus amino LDL akan memfasilitasi
mutlak memerlukan insulin dari luar oksidasi dan pembentukan aldehid
tubuh. Maka DM-1 disebut juga DM sitotoksin seperti 4-HNE yang dapat
tergantung insulin, DM-1 dapat timbul memodifikasi apoB. Produk-produk
pada umur muda (anak-anak, remaja). AGEs juga dapat terbentuk langsung
Pada DM-2 terjadi kekurangan insulin, pada apoB. Pembentukan AGEs cara lain
tetapi tidak seberat pada DM-1. Pada dengan mengoksidasi glukosa kemudian
DM-2 selain kekurangan insulin, juga produk oksidasi bereaksi dengan
disertai resistensi insulin yaitu adanya protein. Monosakarida dapat dioksidasi
insulin tidak bisa mengatur kadar gula dan dikatalisis oleh ion Fe dan Cu
darah untuk keperluan tubuh secara menghasilkan O2*- , H2O2, *OH dan
optimal, sehingga ikut berperan karbonil toksik yang dapat merusak
terhadap meningkatnya kadar gula protein, reaksi ini disebut Maillard
darah. DM-2 biasanya muncul setelah browning. Struktur kimia AGEs meliputi
umur 30-40 tahun, bahkan timbul pada carboxymethyllysine dan pentosidine suatu
umur 50 atau 60 tahun. Hasil penelitian fluorescent cross-link residu lisin dan
menunjukkan tingkat kekerapan DM-1 arginin dalam AGEs modified protein.
sekitar 1020% dan DM-2 adalah 80-90% Pada diabetes kadar methylglyoxal yang
dari seluruh penderita diabetes.1,2,4 terbentuk dari intermediate glikolisis
meningkat dan berperan dalam
pembentukan AGEs.5, 6
Glikasi Non-Enzimatik dan Glycated protein dan AGEs
Glikooksidasi modified protein dapat mengakibatkan
Glukosa dapat teroksidasi stres oksidatif, keduanya dapat
sebelum berikatan dengan protein melepaskan O2*- , H2O2 secara langsung
2
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )
Glikasi Glycated O2
protein
Dikarbonil protein
oksidasi
reaktif
3
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
4
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )
5
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
Gambar 4. Hubungan diabetes dan hiperlipidemia dalam produksi radikal bebas *OH 9
6
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )
7
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
8
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )
9
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -
10
11