BAB I
PENDAHULUANBABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.
Aktivitas gunung berapi dapat menimbulkan bencana, yang
dapat diklasifikasikan menjadi bencana primer dan sekunder.
Bencana primer adalah akibat langsung dari letusan gunung seperti
antara lain lava, aliran piroklastik, aliran lahar yang dapat menerjang
apa saja yang terdapat di lereng gunung yang pada akhirnya banyak
menimbulkan kerusakan hutan — hutan, kehidupan manusia. Sedang
bencana sekunder sangat kuat kaitannya dengan akumulasi intensitas
hujan yang mampu mengangkut endapan sedimen yang tidak stabil
bagian hulu palung sungai dan menyebabkan aliran lahar hujan atau
aliran debris. Tanpa usaha penanggulangan, kejadian ini akan
merusakkan daerah produksi pangan, bangunan infrastruktur,
kehidupan manusia dan lain — fain.
Usaha — usaha penanggulangan yang dilakukan pemerintah
adalah dengan membangun bangunan pengendali sedimen dengan
menerapkan teknik Sabo. Teknik ini mempunyai konsep dasar
menahan produksi sedimen terhadap erosi lateral maupun erosi
vertikal, menampung aliran sedimen, mengendalikan arah aliran dan
menstabilkan alur sungai.
Bangunan sabo yang digunakan dalam pengendalian sedimen
meliputi check dam baik yang tertutup maupun yang terbuka,
kantong lahar, saluran yang terdiri dari perkuatan tebing dan
groundsill ( kanalisasi ) yang bertujuan untuk mencegah erosi dan
I-t1.2,
sedimentasi yang disebabkan oleh aliran air pada sungai melalui
kaki gunung yang sebagian besar terdiri dari kerucut alluvial. Check
dam dibangun di daerah hulu yang merupakan daerah produksi.
Selanjutnya untuk kelangsungan penanggulangan bencana
akibat aktivitas gunung berapi baik yang primer maupun sekunder
perlu dilakukan analisis keandalan bangunan. Analisis dilakukan
supaya hal — hal yang tidak diinginkan dapat diketahui dan dapat
diatasi sebelumnya. Analisis ini tentang fungsi bangunan. Dalam hal
ini fungsi bangunan adalah mengendalikan sedimen, yang pada saat
satu kali banjir bangunan tersebut akan penuh dan saat aliran kecil
akan melepaskan sedimen dan akan membuka ruang tampungan
baru untuk banjir berikutnya.
Tujuan Studi
Tujuan analisis keandalan bangunan sabo dalam
pengendalian sedimen adalah untuk mengetahui fungsinya
menampung sementara sedimen saat banjir dan mengalirkan atau
melepaskan kembali setelah banjir sehingga terbentuk ruang baru
untuk menampung banjir berikutnya.
1.3. Lingkup Pembahasan
Pembahasan analisis ini meliputi:
1. Pengendalian sedimen di daerah vulkanik.
2. Bangunan pengendalian sedimen ( check dam ) tipe
tertutup. dan tipe terbuka.
3, Fungsi pengendalian sedimen.1.4, Lokasi Studi
Studi analisis keandalan bangunan ini dilakukan di Kali
Boyong di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bangunan sabo yang di
studi adalah Boyong Dam No. 7 ( BO D7 ) yang merupakan check
dam tipe terbuka dan Boyong Dam No. 6 ( BO D6 ) yang
merupakan check dam tipe tertutup.
Di Kali Boyong terdapat tujuh ( 7 ) buah check dam, dimana
BO D7 diposisi paling hulu yang kemudian diikuti BO Dé dibagian
hilirnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.1.
1.5, Sistematika Penulisan
Gambaran ringkas mengenai isi analisa keandalan bangunan
sabo dalam pengendalian sedimen adalah sebagai berikut
BABI : Pendahuluan
BAB I : Landasan Teor
BAB II : Metodologi
BAB IV: Analisis dan Pembahasan
BAB V : Kesimpulan dan SaranAutomatic. Rainfall Sta
10 Sia, Bloburan
20 Sa, Slam
30 Sq. Koliurang Copi £7
Yo Go,
56 Sta. Bakaban
pat
Ke, PURWORESS
FETA PETUNJUK
PROYEK GUNUNG MERAPI
@0 90 O ¥oaege
KETERANGAN
CANDI
AGRO WISATA
WISATA ALAM
MATA AIR
INTAKE. IRIGASI
KRATON
JALAN NASIONAL
BANDARA
DAM PENAHAN SEDINEN
DAM PENGARAH
DAM KONSOLIDAST
TANGGUL/ TRAINING LEVEE
TANGGUL/PERK. TEBING
JEMBATAN
SALURAN IRIGASI
LADU TH 1969
LADU TH 1984
LADU TH 1992
LADU TH 1994
HANGUS TH 1994
XPEOC I mee oe
17 JANUART 1997
DAERAH TERLARANG
DAERAH BAHAYA I
DAERAH BAHAYA IT
BANGUNAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN s/d 1995/1996
ENCANA BANGUNAN
PEKERJAAN PAKET M2
‘Sumber : Proyek Gunung Merapi
SEBARAN ENDAPAN AWAN PANAS [——
17 JANUARI 1997
SEBARAN ENDAPAN AWAN PANASBAB It
LANDASAN TEORI