Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.

)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

PENENTUAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL DAUN


NILAM (Pogostemon cablin Benth.) DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

A.Muflihunna, Masdiana Tahir, Syafrianti

Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia


Email :

ABSTRACT

One of the plants that is well known in the community and is used as a
banyakBenth.).
traditional medicine is patchouli (Pogostemon cablin dikenalIt contains
oleh masyarakat luas
essential oils,
flavonoids, saponins, tannins, glycosides, terpenoids anf steroids. The alcohol
Tanaman nilam banyak ditanam untuk
content, such as patchouli alcohol and its derivatives, phenol, and a group of
terpenoids in patchouli oil has antibacterial diambil
activity. The aim of this
minyaknya. researchnilam
Minyak to
determine the total phenolic contetin the ethanol extract of the patchouli leaves. The
extract obtained was analyzed ist content using banyakUV-Vis spectrophotometer.
dibutuhkan The
untuk industri
measurements were done at the maximum wavelength of 662,85 nm. The result
kosmetik,
showed that the total phenolic in patchouli leaves is 327,84 parfum,
mgGAE antiseptik, dan lain-
/ gram of extract.

lain (Mangun, 2009).


Keywords : Phenol, Patchouli Leaves (Pogostemon cablin Benth.), UV-Vis
Spectrophotometry. Daun nilam (Pogostemon cablin

Benth.) memiliki kandungan minyak

atsiri, flavonoid, saponin, tanin,


PENDAHULUAN
glikosida, terpenoid dan steroid.
Salah satu tanaman yang sudah
Kandungan alkohol seperti patchouli
dikenal dalam masyarakat dan
alcohol beserta turunannya, fenol dan
digunakan sebagai obat tradisional
golongan terpenoid pada minyak nilam
adalah nilam (Pogostemon cablin
memiliki aktivitas antibakteri (Mangun,
Benth.) (Wijayakusumadkk,1992).
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) 2009).
Senyawa fenolik di alam terdapat
merupakan tanaman yang sudah
sangat luas mempunyai variasi struktur

yang luas, mudah ditemukan di semua


Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

tanaman, daun, bunga dan buah. antiinflamasi, meningkatkan mortilitas

Ribuan senyawa fenolik di alam telah usus, antimikroba, dan masih banyak

diketahui strukturnya antara lain lagi (Andarwulan, 2012).


Berdasarkan hal tersebut diatas
flavonoid, fenol monosiklik sederhana,
maka dilakukan penelitian penentuan
fenil propanoid, polifenol (lignin,
kadar fenolik total yang terkandung
melanin, tanin), dan kuinon fenolik
pada daun nilam (Pogostemon cablin
(Fauziah, 2008).
Tanaman nilam telah banyak Benth.) dengan metode spektrofotometri

dimanfaatkan sebagai obat tradisional. UV-Vis.


Alat dan Bahan Penelitian
Akar dari tanaman ini digunakan untuk Alat-alat yang digunakan pada

pencahar, bagian daun sebagai penelitian ini adalah batang

deodoran, obat luka, wasir, disentri, pengaduk,cawan porselin, gelas arloji,

penyakit empedu, gangguan haid dan gelas kimia (pyrex), gelas ukur (pyrex),

obat peluruh haid. Semua bagian dari kuvet,labu ukur (pyrex), mikropipet 100-

tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan


1000 , pipet tetes,pipet volume, rak
sebagai obat sakit kepala, dan obat

diare (Halimah, 2010). Minyak nilam tabung, sendok tanduk,spektrofotometer

juga bermanfaat dalam pembuatan obat UV-Vis tipe evolution 201, tabung reaksi

antiradang, antifungi, antiserangga, (pyrex), timbangan analitik tipe GR-200,

afrodisiak, antiinflamasi, antidepresi dan dan toples.


Bahan-bahan yang digunakan
dekongestan (Mangun, 2009).
Secara umum senyawa fenol pada penelitian ini adalah

memiliki sifat bakteriosid, antimetik, aquabidestillata, asam galat p.a, besi

antihelmintik, antiasmatik, analgetik, (III) klorida (FeCl3), ekstrak etanol daun


Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

nilam (Pogostemon cablin Benth.), Sebanyak 300 gram serbuk

etanol p.a, etanol 96%, natrium daun nilam (Pogostemon cablin

karbonat (Na2CO3 p.a), dan reagen Benth.) dimasukkan kedalam wadah

Folin-Ciocalteau. maserasi, ditambahkan pelarut etanol


PROSEDUR PENELITIAN
Penyiapan sampel penelitain 96% hingga serbuk simplisia
1. Pengambilan dan pengolahan
terendam, dibiarkan selama 3-4 hari.
sampel
Pengambilan sampel daun Setelah proses ekstraksi pertama

nilam (Pogostemon cablin Benth.) selesai, ampasnya dimaserasi

dilakukan pada pagi hari sekitar pukul kembali dengan cairan penyari yang

10.00 WITA di desa Lawewe baru. Ekstrak kental yang telah

Kabupaten Palopo, dengan cara dikumpulkan lalu diuapkan dengan

mengambil daun yang masih segar menggunakan alat Rotary Vacuum

secara manual. Kemudian Evaporator hingga diperoleh ekstrak

dibersihkan dari kotoran-kotoran yang etanol kering (Ahmad, et al., 2015).

menempel dengan menggunakan air Analisis Kualitatif Kandungan Fenolik


Senyawa golongan fenolik dapat
yang mengalir dan dikeringkan
dideteksi dengan menggunakan FeCl3
dengan cara diangin-anginkan tanpa
1%. Dimana pengujiannya yaitu
sinar matahari 1 minggu. Setelah
sebanyak 1 gram sampel dilarutkan
kering sampel dipotong-potong kecil
dengan menggunakan pelarut etanol
dan diserbukkan menggunakan
96% sebanyak 2 ml. Larutan yang
blender.
2. Ekstraksi daun nilam (Pogostemon dihasilkan diambil sebanyak 1 ml

cablin Benth.) kemudian ditambahkan 2 tetes larutan

FeCl3.Terbentuknya warna hijau, merah,


Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

ungu, biru, atau hitam yang kuat kemudian dicukupkan dengan etanol

menunjukkan adanya senyawa fenolik p.a hingga 25 mL.


Tahapan Penentuan Kadar Senyawa
dalam sampel (Harbone, 1987).
Analisis Kuantitatif Fenolik Total
Pembuatan Larutan Pereaksi 1. Penentuan panjang gelombang
1. Pembuatan pereaksi Na2CO3
Ditimbang sebanyak 3,5 gram maksimal (maks)
Penentuan panjang gelombang
Na2CO3 kemudian dilarutkan dengan
maksimal asam galat dilakukan
aquabidestillata hingga 50 ml (Ahmad
dengan mengukur larutan asam galat
et al., 2015).
konsentrasi 5ppm pada range 400-

2. Pembuatan reagen Folin- 800 nm dan diperoleh panjang

Ciocalteau (1:10) gelombang maksimal yaitu 662,85


Dipipet sebanyak 1 ml reagen
nm.
Folin Ciocalteau kemudian dilarutkan 2. Pengukuran Larutan Standar Asam

dalam aquabidestillata 10 ml. Galat


3. Pembuatan larutan standar asam Dibuat konsentrasi 3 ppm (0,3

galat ml), 13 ppm (1,3 ml), 23 ppm(2,3 ml),


Larutan standar asam galat
33 ppm (3,3 ml), 43 ppm (4,3 ml) dan
1000ppm dibuat dengan menimbang
53 ppm (5,3 ml) yang dipipet dari
10 mg asam galat dilarutkan dengan
larutan standar asam galat
etanol p.a hingga volume 10 ml.
konsentrasi 100 ppm ditambahkan
Kemudian dilakukan pengenceran
0,4 ml reagen Folin Ciocalteau
konsentrasi 100 ppm, dengan cara
dikocok dan dibiarkan 4-8 menit
dipipet 2,5 mL dari larutan standar
ditambahkan 4,0 ml larutan Na 2CO3
asam galat konsentrasi 1000 ppm
dikocok hingga homogen. Kemudian

dicukupkan dengan aquabidestillata


Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

hingga 10 ml dan didiamkan selama aquabidestillata hingga 10 ml dan

2 jam pada suhu ruangan. Diukur diamkan selama 2 jam pada suhu

absorbansi pada panjang gelombang ruangan.

maksimal 662,85 nm, dibuat kurva HASIL PENELITIAN

baku hubungan antara konsentrasi


Tabel . Hasil Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam
asam galatmmmmm( Pogostemon
(g/ml) dengan cablin Benth.)
Rata-rata
Kandungan
absorbansi (Ahmad et al., 2015). Kandungan Kandungan
Fenol (mg
Replikasi Absorbansi
3. Penentuan kadar fenolik total (Y) Fenolik Awal Fenolik (mg
GAE/g
(mg/L) GAE/g
ekstrak)
ekstrak etanol daun nilam ekstrak)
R1 0,456 28,8 287,43
(Pogostemon cablin Benth.)
Penentuan kadar
R2 pada ekstrak
0,406 PEMBAHASAN
18,8 187,62 327,84

etanol daun R3
nilam 0,567
(Pogostemon Nilam 51
(Pogostemon 508,47 Benth.)
cablin

cablin Benth.) merujuk pada prosedur merupakan tanaman yang sudah

Chun et al., (2003) yaitu dibuat banyak dikenal oleh masyarakat luas.

dengan cara menimbang 10 mg Tanaman nilam banyak ditanam untuk

ekstrak etanol daun nilam kemudian diambil minyaknya.


Ukur serapan padapanjang gelombang
dilarutkan dengan 10 ml etanol p.a
662,85 nm. Larutan dibuat 3 kali
dan dihomogenkan. Dipipet 1 ml dari
replikasi sehingga kadar fenolik yang
larutan tersebut, kemudian
diperoleh hasilnya didapat sebagai mg
ditambahkan dengan 0,4 ml reagen
ekuivalen asam galat / gram ekstrak.
Folin Ciocalteau dikocok dan

dibiarkan 4-8 menit, tambahkan 4,0

ml larutan Na2CO3 kocok hingga

homogen. Dicukupkan dengan


Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

Mangun (2009) minyak nilam juga

bermanfaat dalam pembuatan obat

antiradang, antifungi, antiserangga,


Minyak nilam banyak dibutuhkan untuk
afrodisiak, antiinflamasi, antidepresi dan
industri kosmetik, parfum, antiseptik,
dekongestan.
dan lain-lain. Daunnilam (Pogostemon cablin
Menurut Mangun (2009) daun
Benth.) yang digunakan sebagai sampel
nilam (Pogostemon cablin Benth.)
diperoleh dari desa Lawewe Kota
memiliki kandungan minyak atsiri,
Palopo, Sulawesi Selatan yang
flavonoid, saponin, tanin, glikosida,
kemudian dilakukan determinasi di
terpenoid dan steroid. Kandungan
Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
alkohol seperti patchouli alcoholbeserta
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim
turunannya, fenol dan golongan
Indonesia. Hasil determinasi tumbuhan
terpenoid pada minyak nilam memiliki
menyatakan bahwa sampel tersebut
aktivitas antibakteri.
Menurut Halimah (2010), tanaman benar daun nilam (Pogostemon cablin

nilam telah banyak dimanfaatkan Benth).


Metode ekstraksi yang digunakan
sebagai obat tradisional. Akar dari
dalam penelitian ini adalah maserasi
tanaman ini digunakan untuk pencahar,
yang merupakan metode ekstraksi yang
bagian daun sebagai deodoran, obat
paling sederhana. Pelarut yang
luka, wasir, disentri, penyakit empedu,
digunakan untuk maserasi yaitu etanol
gangguan haid dan obat peluruh haid.
96%, setelah proses ekstraksi ekstrak
Semua bagian dari tumbuhan ini juga
cair kemudian dikumpulkan lalu
dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit
diuapkan dengan menggunakan alat
kepala, dan obat diare. Dan menurut
Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

rotavapor (rotary vacum evaporator) berdasarkan metode Folin Ciocalteau.

dengan tujuan untuk mendapatkan Metode ini merupakan metode yang

ekstrak etanol kental. Hasil ekstraksi paling umum digunakan untuk

daun nilam (Pogostemon cablin Benth.) menentukan kandungan fenolik total

diperoleh sebesar 25,5312 gram dari dalam tanaman dengan pertimbangan

berat serbuk kering sebanyak 300 gram. bahwa dengan teknik ini pengerjaannya

Hasil rendamen dari ekstrak etanol daun lebih sederhana dan reagen Folin

nilam (Pogostemon cablin Benth.) Ciocalteau digunakan karena senyawa

sebesar 8,5104%. Penentuan rendamen fenolik dapat bereaksi dengan Folin

berfungsi untuk mengetahui kadar membentuk larutan yang dapat diukur

metabolit sekunder yang terbawa oleh absorbansinya. Prinsip dari metode

pelarut tersebut namun tidak dapat Folin Ciocalteau adalah terbentuknya

menentukan jenis senyawa yang senyawa kompleks berwarna biru yang

terbawa (Ukieyanna, 2012). dapat diukur pada panjang gelombang


Uji kualitatif dilakukan untuk
765 nm. Pereaksi ini mengoksidasi
mengetahui komponen kimia pada
fenolat (garam alkali) atau gugus
tumbuhan, dengan menggunakan besi
fenolik-hidroksi mereduksi asam
(III) klorida (FeCl3). Diamati perubahan
heteropoli (fosfomolibdat-fosfotungstat)
warna yang terbentuk yaitu hijau tua
yang terdapat dalam pereaksi Folin
yang menunjukkan adanya senyawa
Ciocalteau menjadi suatu kompleks
fenolik dalam ekstrak etanol daun nilam
molibdenum-tungsten. Senyawa fenolik
(Pogostemon cablin Benth.). Pada uji
bereaksi dengan reagen Folin
kuantitatif dilakukan penentuan
Ciocalteau hanya dalam suasana basa
kandungan senyawa fenolik total
Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

agar terjadi disosiasi proton pada dengan spektrofotometer. Warna biru

senyawa fenolik menjadi ion fenolat. yang terbetuk akan semakin pekat,
Penelitian ini bertujuan untuk
setara dengan konsentrasi ion fenolak
menentukan kadar senyawa fenolik total
yang terbentuk, artinya semakin besar
dengan menggunakan asam galat
konsentrasi senyawa fenolik maka
sebagai larutan standar atau
semakin banyak ion fenolak yang akan
pembanding karena merupakan salah
mereduksi asam heteropoli
satu fenolik alami dan stabil. Menurut
(fosfomolibdat-fosfotungstat) menjadi
Viranda (2009) asam galat termasuk
kompleks molibdenum-tungsten
dalam senyawa fenolik turunan asam
sehingga warna yang dihasilkan
hidroksibenzoat yang tergolong asam
semakin pekat.
fenolik sederhana. Asam galat Untuk menentukan kadar fenolik

direaksikan dengan reagen Folin- totalnya, terlebih dahulu dilakukan

Ciocalteau menghasilkan warna kuning running larutan standar asam galat

yang menandakan bahwa mengandung konsentrasi 5 ppm dari range 400-800

fenolik, setelah itu ditambahkan dengan nm menggunakan spektrofotometri UV-

larutan Na2CO3 sebagai pemberi Vis, dan panjang gelombang maksimal

suasana basa. Selama reaksi yang diperoleh yaitu 662,85 nm.

berlangsung, gugus hidroksil pada Kemudian dilakukan pengukuran larutan

senyawa fenolik bereaksi dengan standar asam galat konsentrasi 3,

pereaksi Folin Ciocalteau, membentuk 13,23, 33, 43 dan 53 ppm yang diukur

kompleks molibdenum-tungsten pada panjang gelombang maksimal

berwarna biru dengan struktur yang 662,85 nm. Diperoleh nilai absorbansi

belum diketahui dan dapat dideteksi larutan standar asam galat pada
Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

masing-masing konsentrasi, kemudian memenuhi syarat kelayakan metode

dibuat kurva baku hubungan antara analisis.


Pada pengukuran senyawa
konsentrasi (C) dengan absorbansi (A)
fenolik total dibuat sebanyak tiga
dan diperoleh persamaan garis linear.
replikasi untuk keperluan akurasi data.
Adapun syarat kelayakan untuk metode
Hasil penelitian ini diperoleh kadar
analisis yang diterima untuk koefisien
fenolik total pada ekstrak etanol daun
korelasi (r) dari range 0,9961 yang
nilam (Pogostemon cablin Benth.)
nantinya digunakan untuk penentuan
sebesar 327,84 mgGAE/ gram ekstrak,
kadar fenolik total ekstrak etanol daun
artinya dalam setiap gram ekstrak
nilam (Pogostemon cablin Benth.).
etanol daun nilam (Pogostemon cablin
Berdasarkan hal tersebut diperoleh
Benth.) terdapat fenolik yang setara
persamaan regresi linear yaitu y =
dengan 327,84 mg asam galat.
0,005x + 0,300 dengan koefisien KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
korelasi (r) 0,995, karena hasil koefisien
yang telah dilakukan maka dapat
korelasi (r) kurva baku asam galat tidak
disimpulkan bahwa kadar fenolik total
memenuhi syarat maka dilakukan
ekstrak etanol daun nilam (Pogostemon
eliminasi data pada konsentrasi asam
cablin Benth.) sebesar 327,84
galat 3 ppm dan 13 ppm, kemudian
mgGAE/gram ekstrak.
didapatkan persamaan regresi linear DAFTAR PUSTAKA

yaitu y = 0,005x + 0,312 dengan Achmad, R., 2004, Andi Offset,Kimia


Lingkungan. Edisi 1:15-16,
koefisien korelasi (r) 0,996 yang dapat Yogyakarta.

ditunjukkan pada gambar 5sehingga Ahmad, A.R., Juwita., Ratulangi, S.A.D.,


dan Malik, A., 2015,Pharm Sci
nilai koefisien korelasi (r) tersebut Res,Penetapan Kadar Fenolik dan
Flavanoid Total Ekstrak Metanol
Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

Buah dan daun Patikala (Etlingera Fauziah, L., 2008, Studi Dimerisasi
elatior (Jack) R.M.SM),2(1) : 1-10. Asam, FMIPA, Universita
Indonesia, Depok.
Andarwulan, N., dan Faradilla., Fitri,
R.H., 2012, Senyawa Fenolik pada Fessenden, J,R., dan Fessenden, J,S.,
Buah Manggis Dari Indonesia, (ed.2), 1986, Kimia Organik,
Penerbit SEAFAST IPB, Bogor Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jawa Barat.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A.,2007,
Apsari, D.P., dan Susanti, H., 2011, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
Perbandingan Kadar Fenolik Total Pelajar, Yogyakarta.
Ekstrak Metanol Kelopak Merah
Halimah, P.P.D., dan Zetra, Y.,
dan Ungu Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa, Linn) Secara 2010,Minyak Atsiri Dari Tanaman
Spektrofotometri, ISBN : 978-979- Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
18458-4-7, Fakultas Farmasi dan Melalui Metode Fermentasi Dan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Hidrodistilasi Serta Uji
Universitas Ahmad Dahlan, Bioaktivitasnya,Kimia FMIPA ITS.
Yogyakarta.
Harborne, J.B., 1987, Metode
Belinda, P., 2011,Studi Reaksi Fitokimia : Penuntun Cara Modern
Esterifikasi antara Asam Galat dan Menganalisa Tumbuhan, Terbitan
Gliserol dengan Menggunakan
Kedua, Terjemahan Kosasih
Gelombang Mikro Skripsi, FMIPA.
Universitas Indonesia, Depok. Padmawinata dan Iwang Soediro,
Bandung, ITB.
Chun, O.K., Kim, D.O., dan Lee, C, Y.,
2003,J Agric Food Integrated Taxonomic Information
Chem,Superoxide Radical System., 2016, Nilam(Pogostemon
Scavenging Activity of The Major cablin, Benth).(online), (Diakses
Polyohenols in Fresh Plums. tanggal 17 maret 2016).
Mangun, H. M. S., 2009, Nilam,
Departemen Kesehatan RI, 1986,
Parameter Standar Umum Ekstrak Penebar Swadaya, Jakarta.
Tumbuhan Obat, Diktorat Jenderal
POM-Depkes RI, Jakarta. Mauludi, L. dan A. Asman, 2005, Profil
Investasi Pengusahaan Nilam,
Ditjen POM., 1986, Sediaan Galenik, Balai Penelitian Tanaman Rempah
Depajjrtemen Kesehatan RI, dan Obat Badan Penelitian dan
Jakarta. Pengembangan Pertanian
Ditjen POM, 2000, Parameter Standar Departemen Pertanian, Bogor.
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
Cetakan Pertama, Departemen Mulja, M., dan Suharman., 1990,
Kesehatan RI, Jakarta : 5-13, 34- Spektrofotometri UV-Vis.
35. AnalisisInstrumental, Airlangga
University Press, Surabaya.
Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

Pertanian Institut Pertanian Bogor.


Nuryani, Y., 2006, Budidaya Tanaman Bogor.
Nilam (Pogostemon cablin, Benth),
Balai Penelitian Tanaman Rempah Viranda P.M,
dan Obat Badan Penelitian dan 2009,PengujiankandunganSenyaw
Pengembangan Pertanian a yang terdapatdalamTomat,Jurnal
Departemen Pertanian, Bogor. P. Universitas Indonesia.

Pavela, R., 2005, Insecticidal Activity of Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran
Some Essential Oils Against Teknologi Farmasi, 5thed, Gadjah
Larvaeof Spodoptera littoralis, Mada University Press, Yogyakarta
Fitoterapia,76:691-696. :170.

Putri, N.A., 2008,Optimasi Pembuatan Wijayakusuma, K.M.H., Dalimanta S.,


Ekstrak Daun Dewandaru Yaputra T., dan Wibawa B., 1992,
(Eugenia uniflora L.) Tanaman Berkhasiat Obat
Menggunakan Metode Soxhletasi Indonesia. Jilid I., Pustaka Kartini ,
dengan Parameter Kadar Total Jakarta : 1-5.
Senyawa Fenolik dan Flavanoid
Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.

Rumondang, B., 2004, Esterifikasi


Patchouli Alkohol Hasil Isolasi Dari
Minyak Daun Nilam (Pachouli Oil),
Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatra Utara.

Rusli, M.S., 2010, Sukses Memproduksi


Minyak Atsiri, PT Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Seidel, V., 2006, Initial and Bulk
Extraction.In : Sarker SD, Latif z,
and Gray Al, editors. Natural
Products Isolation 2nded. Totowa
(New Jersey), Humana Press Inc :
31-5.
Ukieyana, E., 2012,Aktivitas
Antioksidan, Kadar Fenolik Dan
Flavanoid Total Tumbuhan
Suruhan (Peperomia pellucid L.
Kunth). Fakultas Teknologi

You might also like