Professional Documents
Culture Documents
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
2, Juli 2014
Abstract
Pendahuluan 2,5 milyar manusia tinggal di zona
Penyakit demam dengue dan demam tropis dan subtropis, sangat rentang
berdarah dengue (DBD) merupakan terserang infeksi dengue (WHO, 2007),
masalah utama kesehatan dunia. Sekitar antibodiyang ditimbulkan oleh infeksi
184
Nur Saidah Said, dkk. Kloning Fragmen Gen Non-Struktural 1 (NS1)....
185
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
sel, resuspensi/kocok dengan tangan 5 l mix primer (D1, TS1, TS2, TS3,
selama 15 detik, selanjutnya diinkubasi TS4) dan 0,5 l Tag DNA polymerase.
selama 5 menit pada suhu ruang. Dua puluh l master mix dimasukkan
Tambahkan 200 l chloroform, diresuspensi ke dalam tiap tabung PCR yang berisi 1
selama 15 detik selanjutnya diinkubasi l cDNA kemudian disentrifugasi.
selama 2-3 menit di suhu ruang. Siklus PCR sebanyak 30 kali dimulai
Kemudian disentrifugasi 12.000 rpm 4C dengan denaturasi awal pada suhu 94 oC
selama 15 menit dan supernatan yang selama 4 menit dan denaturasi akhir pada
berwarna jernih dipindahkan ke dalam suhu 94oC selama 1 menit, annealing
tube baru serta tambahkan isopropyl pada suhu 50oC selama 1 menit dan
alkohol sebanyak 500 l selanjutnya polimerasi awal pada suhu 72oC selama
diresuspensi selama 15 detik dan diinkubasi 2 menit. Siklus PCR diakhiri dengan
selama 10 menit di suhu ruang. Tahap polimerisasi akhir pada suhu 72oC
selanjutnya disentrifugasi selama 12.000 selama 10 menit dan penurunan suhu
rpm 4 oC selama 10 menit dan buang inkubasi menjadi 4oC. hasil reaksi PCR
supernatan. Pellet di cuci dengan 1 ml dianalisis dengan elektroforesis gel
ethanol 75%. Selanjutnya di vortex dan agarosa 1,5% (150 V, 60 menit). Pita
disentrifugasi 7.500 rpm 4 oC selama 5 DNA yang jelas dan pada ukuran yang
menit, RNA di keringkan selama 5-10 tepat pada gel agarosa dianggap sebagai
menit dan ditambahkan RNAse Free hasil yang positif dan dipurifikasi.
Water 10-20 l dan disimpan pada suhu Sementara pita DNA yang kurang jelas
-80 oC. pada gel agarosa tapi berada pada
ukuran yang tepat, mesti dipertimbangkan
Amplifikasi gen NS1 dengue dengan lebih lanjut karena dianggap sebagai hasil
PCR yang tidak jelas (Massi dan Sabran,
Reaksi RT-PCR diawali dengan 2007).
pencampuran komponen (RNA primer)
; mix primer (TS1-TS4 @ 10 M) 1 l, Restriksi
1 l RNA, 2 l dNTPmix (10 mM) dan Digesti plasmid diawali dengan
8 l DEPC, kemudian diinkubasi pada pencampuran komponen ; 16 l NFW, 2
suhu 65 oC selama 5 menit. Selanjutnya l 10x buffer EcoRI, 1 l plasmid DNA
dilakukan pencampuran komponen (master pGEM-T Easy Vector System (Promega)
reaction mix) ; 4 l 5x cDNA synthesis dan 1 l enzim EcoRI (Fermentas).
buffer, 1 l DTT (0,1 M), 0,5 l Rnase Komponen dicampurkan dengan produk
OUT, 2 l DEPC dan 0,5 l thermo PCR NS1 ke dalam mikrotube kemudian
script RT. 8 l master reaction vortex selama 2 menit. Kemudian diinkubasi
dicampurkan kedalam campuran RNA pada suhu 37 oC selama 16 jam (dalam
primer dan diinkubasi selama 45 menit waterbath) selanjutnya diinaktivasi pada
pada suhu 50 oC kemudian dinkubasi suhu 65 oC selama 20 menit (dalam
pada suhu 85 oC selama 5 menit. satu l waterbath). Hasil reaksi digesti langsung
RNAse H ditambahkan dan diinkubasi dianalisis dengan elektroforesis gel
pada suhu 37 oC selama 20 menit. agarosa 1,5% (150 volt selama 60
cDNA disimpan pada suhu -30 oC. menit).
Reaksi PCR diawali dengan pencampuran
komponen (master mix (untuk 5 sampel)); Ligasi vektor pGEM-T Easy Vector
79,5 l autoclaved distilled water, 10 l System (Promega) dengan gen NS1
10x PCR buffer minus Mg, 3 l MgCl2 dengue
(50 mM), 2 l dNTP mixture (10 mM), Ligasi plasmid pGEM-T Easy
Vector System (Promega) dengan sisipan
186
Nur Saidah Said, dkk. Kloning Fragmen Gen Non-Struktural 1 (NS1)....
gen NS1 dengue menggunakan enzim ditambahkan ke tabung pada suhu ruang
T4 DNA ligase (Promega). Reaksi yang mengandung sel-sel transfeksi
ligasi terdiri atas 1 l 10x T4 DNA dengan reaksi ligasi dan 900 l ke
ligation buffer, 1 l DNA plasmid tabung berisi reaksi kontrol, (i) Tabung
pGEM-T Easy Vector, 6 l gen NS1 diinkubasi pada incubator shaker
dengue yang telah di digesti, 3 unit T4 selama 1,5 jam pada suhu 37 oC dengan
DNA Ligase (3 unit/l), serta 1 l kecepatan 150 rpm, (j) 100 l ditambahkan
ddH2O (dionised water). Reaksi ligasi pada tiap kultur transformasi ke plate
diinkubasi pada suhu 4 oC selama LB yang berisi ampisilin, IPTG 15 l
semalam (overnight). dan X-Gal 7,5 l. Untuk kontrol
Kontrol positif ligasi terdiri atas dilakukan pengenceran 1:10 dengan
1 l 10x T4 DNA ligation buffer, 1 l media SOC, (k) Plate diinkubasi pada
DNA plasmid pGEM-T Easy Vector, 2 suhu 37 C semalam (overnight selama
l Control Insert DNA, 3 unit T4 DNA 16-24 jam) kemudian pilih koloni yang
Ligase (3 unit/l) serta 5 l ddH2O berwarna putih.
(dionised water). Kontrol negatif ligasi
terdiri atas 1 l 10x T4 DNA ligation Verifikasi hasil kloning dengan PCR
buffer, 1 l DNA plasmid pGEM-T Easy Plasmid rekombinan yang telah
Vector, 3 unit T4 DNA Ligase (3 unit/l) memberikan hasil positif selanjutnya
serta 7 l ddH2O (dionised water). diverifikasi dengan PCR. Reaksi PCR
diawali dengan pencampuran komponen
Transformasi dan seleksi kandidat (master mix (untuk 5 sampel)) ; 79,5 l
koloni rekombinan autoclaved distilled water, 10 l 10x
Transformasi DNA plasmid ke PCR buffer minus Mg, 3 l MgCl2 (50
dalam sel kompeten E. coli diawali mM), 2 l dNTP mixture (10 mM), 5 l
dengan: (a) Siapkan dua plate LB yang mix primer (D1, TS1, TS2, TS3, TS4)
berisi ampisilin, IPTG 15 l dan X-Gal dan 0,5 l Tag DNA polymerase. 20 l
7,5 l untuk setiap reaksi ligasi, master mix dimasukkan ke dalam tiap
ditambah dua plate untuk menentukan tabung PCR yang berisi 1 l DNA cetakan
efisiensi transformasi, (b) Tabung berisi (plasmid rekombinan) kemudian disentrifugasi.
reaksi ligasi di sentrifugasi, 2l reaksi Siklus PCR sebanyak 30 kali dimulai
ligasi dimasukkan ke dalam setiap dengan denaturasi awal pada suhu 94 oC
tabung microcentrifuge yang disimpan selama 4 menit dan denaturasi akhir
dalam kotak es, (c) Thawing sel kompoten pada suhu 94 oC selama 1 menit,
JM109 High Efficiency Competent Cells annealing pada suhu 50 oC selama 1
pada kotak es selama 5 menit kemudian menit dan polimerasi awal pada suhu 72
o
sel dicampur dengan menjentikkan tabung C selama 2 menit. Siklus PCR diakhiri
secara lembut, (d) Secara hati-hati 50l dengan polimerisasi akhir pada suhu 72
o
sel ditambahkan ke dalam setiap tabung C selama 10 menit dan penurunan suhu
yang disiapkan pada langkah 2 dan 100 inkubasi menjadi 4 oC. hasil reaksi PCR
l untuk tabung yang berisi reaksi dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa
kontrol, (e) Campur sel dengan menjentikkan 1,5% (150 V, 60 menit).
tabung secara lembut dan diinkubasi
pada kotak es selama 20 menit, (f) Sel Sekuensing DNA
di heat-shock selama 45-50 detik ke Purifikasi produk PCR dilakukan
dalam waterbath yang telah diatur menggunakan kit: QIAquick PCR Purification
suhunya menjadi 42oC, (g) Segera kit (QIAGEN) dan QIAquick Gel Purification
tabung diinkubasi ke dalam kotak es kit (QIAGEN). Hasil purifikasi selanjutnya
selama 2 menit, (h) 950 l media SOC dilakukan pelabelan dengan BigDye, kit
187
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
188
Nur Saidah Said, dkk. Kloning Fragmen Gen Non-Struktural 1 (NS1)....
Ligasi Vektor pGEM-T Easy Vector molekul DNA asing yang telah menempel
System dengan Gen NS1 pada dinding sel kompeten terintroduksi
Fragmen gen NS1 dengue selanjutnya ke dalam sitoplasma dengan pemberian
diligasikan dengan plasmid pGEM-T kejutan panas (Brown, 2006).
Easy Vector System. Ujung-ujung fragmen
gen NS1 berlekatan dengan ujung-ujung
vektor pGEM-T Easy Vector System
yang berkomplemen. Fragmen gen NS1
dengue berukuran 435 bp disisipkan ke Koloni putih
dalam vektor plasmid pGEM-T Easy (kandidat
Vector System berukuran 3.015 bp plasmid
rekombinan)
sehingga menghasilkan plasmid rekombinan
berukuran 3.461 bp. Hasil ligasi kemudian
dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa
1,5% (150 volt selama 60 menit). Hasil
yang didapatkan setelah melakukan
proses elektroforesis dapat dilihat
seperti Gambar 3. Reaksi ligasi kedua Gambar 4. Hasil reaksi ligasi antara
fragmen DNA tersebut dikatalisis vektor dengan sisipan.
menggunakan T4 DNA ligase. Menurut
Cranenburgh (2004), T4 DNA ligase Seleksi dilakukan dengan memilih
mengkatalisis reaksi pengikatan ujung koloni yang dapat tumbuh pada medium
molekul DNA yang saling berkomplemen. ampisilin dan berhasil mentransformasi
plasmid pGEM-T Easy Vector System.
Pada medium seleksi SOB terdapat gen
3.450 bp
LacZ yaitu gen yang mengkode enzim
2.072 bp galaktosidase, DNA sisipan akan merusak
1.500 bp
gen LacZ sehingga enzim galaktosidase
tidak diproduksi yang akhirnya X-Gal
yang terdapat pada medium tidak
diuraikan sehingga koloni yang tumbuh
M 1
berwarna putih. Enzim galaktosidase
yang diproduksi menyebabkan X-Gal
yang terdapat pada medium terurai
sehingga menghasilkan koloni yang
Gambar 3 Elektroforesis DNA hasil Ligasi berwarna biru (Brown, 2006).
vektor pGEM-T Easy Vector
System dengan gen NS1, Verifikasi plasmid rekombinan
Keterangan: M=marker, lajur Komposisi reaksi dan kondisi
1= Ligasi vektor pGEM-T PCR yang diprogram sama dengan
Easy Vector System dengan kondisi PCR sampel gen NS1 dengue,
gen NS1. diharapkan apabila gen NS1 dengue
telah berhasil tersisip dengan orientasi
Transformasi dan Seleksi Kandidat Koloni tepat pada vektor pGEM-T Easy
Rekombinan Vector System (masing-masing ujung 5
Proses transformasi plasmid dari dan 3 kedua fragmen DNA berkomplemen
bagian luar ke dalam sel diinduksi oleh satu sama lain), maka muncul pita DNA
kejutan panas dari suhu 0 oC ke suhu gen NS1 dengue yang berukuran 435 bp
42oC. Kejutan panas merupakan tahap pada gel agarosa hasil elektroforesis
krusial dalam transformasi. Kemungkinan Gambar 5.
189
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
8 7 6 5 4 3 2 1 M
600 bp
435 bp 500 bp
400 bp
Gambar 5. Hasil elektroforesis verifikasi gen NS1 dengue yang telah disisipkan ke
dalam vector; keterangan : M= marker, lajur 1-7 = NS1 dengue DENV-1
yang telah didigesti dengan enzim EcoRI, lajur 8 = kontrol negatif PCR.
Sequencing dan analisis stabilitas genetik gen pengkode protein NS1 virus
Analisis homologi dengan menggunakan DENV-1 isolat ITD setelah dilakukan
program BioEdit Sequence Alignment sekuensing dapat dilihat pada Gambar
Editor Clustal W, sehingga dapat diketahui 6.
urutan genom nukleotida dari fragmen
Gambar 6. Hasil dari multiple alignment posisi nukleotida 1-436. Tanda titik adalah
identik dengan paling atas; warna kuning adalah variable sites, yaitu daerah
yang mengalami perubahan.
190
Nur Saidah Said, dkk. Kloning Fragmen Gen Non-Struktural 1 (NS1)....
Gambar 7. Urutan asam amino hasil translasi protein dari kloning fragmen gen
pengkode protein NS1 virus dengue subtipe 1 (DENV-1), daerah kuning
adalah variable sites
191
Veterinaria Medika Vol 7, No. 2, Juli 2014
192
Nur Saidah Said, dkk. Kloning Fragmen Gen Non-Struktural 1 (NS1)....
193