7728 13730 1 SM

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 34

JURNAL PSIKOLOGI

VOLUME 37, NO. 2, DESEMBER 2010: 176 188


http://dx.doi.org/10.22146/jpsi.7728

Konstruksi dan Identifikasi Properti Psikometris


Instrumen Pengukuran Kebahagiaan Berbasis
Pendekatan Indigenous Psychology:
Studi MultitraitMultimethod
Wahyu Jati Anggoro 1
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Wahyu Widhiarso 2
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Abstract

The aim of this study was to develop a scale of happiness based on indigenous psychology
approach and identify its psychometric properties. The research was divided into three step of
scenario: 1. happiness construct exploration based on indigenous psychology approach; 2.
Develop the construct into a scale of happiness (Likert model); and 3. Identify its
psychometric properties (reliability and validity). The psychometric properties analyses consist
of internal consistency reliability (alphaCronbach) and construct validity (convergent
discriminant). Multitraitmultimethod matrix was used on the analysis in order to identify the
convergentdiscriminant validity (including three comparative scales: SelfEsteem Scale
Rosenberg, SelfEsteem Inventory Coopersmith, and PGC Morale Scale). The exploration
result shows a unique indicators of happiness in the East native culture (N=604). The
psychometric properties analysis show the alpha reliability =0.895 and the validity was
psychometrically accepted (N=111). The conclusion of this study: happiness is a unique
construct that consist of strong contextual aspects and the measurement of a native happiness
should used a scale of happiness that based on indigenous psychology approach. Further result
will be discussed.
Keywords: indigenous psychology approach, happiness scale, convergentdiscriminant
validity, multiraitmultimethod matrix

Kebahagiaan merupakan salah satu kebahagiaan. Salah satunya adalah konsep


konstrak ukur dalam bidang psikologi. subjective wellbeing (SWB) yang kemudian
Berkembangnya bidang kajian positive banyak dipakai dikajiankajian kebahagia
psychology di era milenium baru, mendo an individu (Diener 2008). Beberapa pene
rong munculnya berbagai macam publikasi liti psikologi cenderung menyamakan
penelitian psikologi yang bertemakan istilah happiness (kebahagiaan dalam bahasa
Inggris) dengan subjective wellbeing
1
Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilaku (Uchida, dkk., 2004; Lyubomirsky dkk.,
kan dengan menghubungi: wahyujatianggoro@
2005; Boven, 2005; Pavot, 2008). Namun ada
gmail.com
2
Atau dengan menghubungi: wahyupsy@gmail.com juga yang berpendapat bahwa SWB meru

176
KONSTRUKSI DAN IDENTIFIKASI PROPERTI PSIKOMETRIS

JURNAL PSIKOLOGI 177


pakan konsep mengenai
ANGGORO kebaha psikologi
& WIDHIARSO yang Namun
lebih luas dan giaan diungkapkan mengukur konstrak berbagai
menyeluruh oleh Oishi dan Koo kebahagiaan, penelitian
yang meliputi (2008), kebahagian seperti Oxford mutakhir
kebahagiaan itu adalah konstrak Happiness Inventory, menyebutkan
sendiri. Pada laten yang secara Life Satisfaction bahwa tidak
penelitian ini umum Scale, PGC Morale semua teori
istilah subjective diindikasikan Scale, dan teori psikologi
well terbaik melalui sebagainya. Setiap relevan disuatu
being dipahami tingkat kepuasan alat ukur tersebut daerah.
memiliki kesamaan hidup. Kebaha tentunya memiliki Beberapa penelitian
makna dengan giaan juga standar reliabilitas, menyebutkan
kebahagiaan. didefinisikan validitas, dan bahwa teoriteori
Pengertian sebagai keung objekti vitasnya psikologi
kebahagiaan gulan afek positif masingmasing. sebenarnya
bukanlah sese pada afek negatif Umumnya instru berkaitan dengan
derhana dan sebagai men pengukuran batasan budaya
keterbalikan dari kepuasan hidup kebahagiaan yang (culturebound),
rasa sakit, kese yang menyeluruh telah ada nilainilai daerah
dihan, atau (Argyle, Martin & dikembangkan (valueladen) dan
ketidaknyamanan Crossland, 1989). berbasis pada dengan validitas
(Caiccopo dkk., Diener (2000) pende katan yang terbatas
1999). Seligman mendefinisikan general psychology. (Enriquez, 1993;
(2002), salah subjective wellbeing Kim & Berry, 1993;
seorang pendiri (SWB) adalah Koch & Leary,
aliran positive keseluruhan 1985; Shweder,
psychology, penilaian kogni tif 1991, dalam Kim et
mendefi nisikan mengenai kualitas al, 2006). Batasan
kebahagiaan kehidupan batasan kontekstual
sebagai muatan seseorang. inilah yang
emosi dan aktivitas membuat relevansi
Kebahagiaan
positif. Veenhoven suatu teori
merupakan
(1995) psikologi tidak
bahasan yang
mendefinisikan selalu kuat apabila
sangat penting dan
kebahagiaan diterapkan
populer dibidang
sebagai dera jat didaerah atau
psikologi dalam
sebutan terhadap konsteks budaya
milenium baru ini
kualitas hidup lain.
(Pavot,
yang 2008) sejalan Kim (2006)
menyenangkan dengan menyebutkan
dari seseorang. berkembangnya bahwa telah
Veenhoven bidang kajian banyak muncul
menambahkan positive psychology kritikan dari para
bahwa (Seligman, peneliti psikologi
kebahagiaan bisa 2002). Telah banyak (mayoritas dari
disebut sebagai dikembangkan Asia Timur) yang
kepuasan hidup instru men belajar di Barat
(life satisfaction). instrumen (Amerika Utara
Definisi lain pengukuran Eropa). Ketika
178 JURNAL PSIKOLOGI
mereka kembali ke KONSTRUKSI
masyarakatnya
DAN IDENTIFIKASI PROPERTI PSIKOMETRIS
negara asalnya dan sendiri. Pendekatan
berusaha ini mendukung
mengembangkan pembahasan
psikologi di mengenai
negaranya, mereka pengetahuan,
menjumpai banyak keahlian, dan
sekali kesulitan kepercayaan yang
dan mulai dimiliki seseorang
memperta nyakan serta mengkajinya
kembali validitas, dalam bingkai
universalitas, dan konteksual yang
aplikabilitas dari ada. Teori, konsep,
teoriteori dan metodenya
psikologi. Para dikembangkan
peneliti ini secara indigenous
berkesimpulan disesuaikan dengan
bahwa setiap fenomena
budaya harus psikologi yang
dipahami dari kontekstual.
bingkai acuannya
sendiri, termasuk
konteks eko logi,
sejarah, filosofi,
dan agama yang
ada (Kim et al,
2006).
Indigenous
psychology
menawarkan
sebuah pendekatan
baru dalam
konteks konstruksi
instrumen dan
pengukuran
atributatribut
psikologi. Kim dan
Berry (1993)
mendefinisikan
indigenous
psychology sebagai
kajian ilmiah
mengenai perilaku
dan mental
manusia yang
bersifat pribumi,
tidak dibawa dari
daerah lain, dan
didesain untuk
JURNAL PSIKOLOGI 179
ANGGORO & WIDHIARSO

180 JURNAL PSIKOLOGI


Tujuan utama dari realitas sosial
KONSTRUKSI DAN dengan
IDENTIFIKASI konteks
PROPERTI ini adalah dengan
PSIKOMETRIS
pendekatan ini tersebut. Oleh budaya Asia Timur, melihat kelekatan
adalah karena itu, dapat dima na diri
untuk dipahami apabila kebahagiaan atau individu dalam
menciptakan suatu nilai memiliki hubungan sosial.
ilmu kebahagiaan kecenderungan Instrumen
pengetahuan yang individu pasti definisi terkait pengukuran
lebih teliti, dipenga ruhi oleh dengan pencapaian berbasis pende
sistematis, konteks budaya hubung an katan indigenous
universal yang yang berlaku. interpersonal. Pada psychology yang
secara teoritis konteks budaya ini akan dikonstruksi
Uchida, dkk.
maupun empiris individu bertindak pada penelitian
(2004) dalam
dapat dibuktikan karena termotivasi ini adalah skala
penelitian nya
(Kim et al, 2006). untuk
mengenai kebahagiaan.
Budaya konstruksi kultural mempertahankan Identifikasi
memiliki keba hagiaan, keseimbangan properti
sumbangan tersen menemukan bahwa antara afek positif psikometris
diri terhadap terdapat perbedaan dan negatif. Cara meliputi: Estimasi
pembentukan makna terbaik untuk Reliabilitas yang
konsep psiko logis kebahagiaan memprediksi digunakan adalah
individu, seperti dikonteks budaya kebahagian reliabilitas konsis
halnya konsep Barat dikonteks tensi internal
kebahagiaan. Kim (individualistik) dengan teknik
dan Park (2006) dan Timur alphacronbach; dan
menye butkan (kolektivistik). Validasi skala
bahwa budaya Secara spesifik menggunakan uji
memiliki peranan dikonteks budaya vali ditas konstrak
yang sangat sentral Barat/Amerika (konvergen dan
dalam Utara, kebahagian diskrimi nan),
mempersepsi memiliki yakni memakai
fenomena sosial. kecenderungan teknik matriks
Budaya definisi terkait multitrait
mempunyai peran dengan multimethod
dasar seperti pencapaian (MTMM). Analisis
halnya fisiologi prestasi pribadi MTMM barangkali
terkait dengan (personal merupakan
persepsi individu achievement). Pada pengem bangan
terhadap realitas. konteks budaya ini metodologi yang
Budaya memuat individu bertindak paling penting
simbol bahasa yang karena termotivasi seputar analisis
digunakan untuk untuk validitas konvergen
berkomunikasi dan memaksimalkan dan diskriminan
memaknai suatu pengalaman afek pada pengukuran
realitas sosial, positif. Selfesteem psikologi (Eid et al,
sedangkan fisiologi merupakan 2008) yang
me nyumbang prediksi ter baik diperkenalkan oleh
panca indra bagi kebahagiaan. Campbel dan
sebagai alat untuk Hal ini Fiske pada tahun
mempersepsi berkebalikan 1959. Hingga saat
JURNAL PSIKOLOGI 181
ini analisis MTMM t & WIDHIARSO
ANGGORO
telah ter bukti o
menjadi alat yang d
paling kuat untuk e
mendeteksi trait,
metode, dan Desain
komponen error
dalam Penelitian ini
pengukuran terdiri dari tiga
(Courvoisier, dkk., skenario, yaitu
2008). skenario: 1)
eksplorasi konstrak
Hingga saat ini
psikologi
belum ada
kebahagiaan
instrumen
berbasis
pengukuran
pendekatan
kebahagiaan
berbasis pende
katan indigenous
psychology di
Indonesia. Atas
dasar argumentasi
di atas, instrumen
pengukuran
psikologi berbasis
pendekatan
indigenous
psychology perlu
dikembangkan.
Melalui
pendekatan
indigenous
psychology
diharapkan dapat
menciptakan
instrumen
pengukuran
psikologi dengan
dimensi atau
aspekaspek yang
lebih kontekstual
sehing ga dapat
memotret suatu
fenomena sosial
berdasar pada
bingkaibingkai
kontekstual nya.

M
182 e JURNAL PSIKOLOGI
KONSTRUKSI DAN IDENTIFIKASI PROPERTI PSIKOMETRIS

JURNAL PSIKOLOGI 183


indigenous Pada ANGGORO
penelitian& ini r
WIDHIARSO Jawaban
psychology, 2) subkultur pada t jawaban
konstruksi skala masing masing a kualitatif
psikologi subjek tidak dikaji m subjek
kebahagiaan, dan lebih lanjut. a kemudian
3) identifikasi Batasan konteks dikategorisasi
Skenario
properti budaya dalam berdasarkan kata
pertama adalah
psikometris. penelitian ini kunci, similaritas
eksplorasi konstrak
Tujuan penelitian hanya mengacu respon dan
psikologi maknanya.
dibagi menjadi tiga pada tataran
kebahagiaan Kategorisasi
skenario adalah konteks budaya
berbasis dilakukan
untuk Timur (Asia) dan
pendekatan sebanyak tiga
memudahkan Barat (Eropa
indigenous tahap. Sebanyak
proses konstruksi Amerika). Subjek
psychology. Metode 604 subjek yang
skala psi kologi penelitian yang
pengambilan data memenu hi
sekaligus dilibat kan dalam
eksplorasi berupa persyaratan
melaporkan hasil skenario pertama
meto de survei administrasi guna
peneli tian dalam adalah masyarakat
menggunakan katego risasi.
bentuk yang lebih lokal yang terdiri
instrumen open Berdasarkan hasil
sistematis. Metode dari tiga latar
ended questionaire kategorisasi I,
analisis yang belakang
dengan tema jawaban yang
digunakan pada pendidikan, SMA,
kebahagiaan yang dapat
skenario pertama S1, dan S2 (N=604).
didesain oleh Kim dikategorisasi seba
adalah kualitatif, Subjek penelitian
(2006). Aitem yang nyak 556 dari
sedang kan pada yang dilibatkan
digunakan total 604 subjek.
skenario kedua dan dalam skenario
berbentuk Deskripsi
ketiga kedua (N=90) dan
pertanyaan kategorisasi II
menggunkan ketiga (N=111)
terbuka, berbunyi: dapat dilihat pada
metode kuantitatif. adalah mahasiswa
Peristiwa yang tabel 1 berikut.
S1 Fakultas
paling membuatmu
R Psikologi UGM.
bahagia? T
e
a
s
p
H b
a e
o
s l
n
d i
1
e l
K
n
a
S
Subjek t
k
penelitian yang e
e
digunakan dalam g
n
penelitian adalah o
a
masyarakat lokal r
r
yang memiliki i
i
nilainilai s
o
kebahagiaan yang a
kontekstual dengan s
P
budaya Timur. i
184 e JURNAL PSIKOLOGI
keluarga DAN
KONSTRUKSI maupun
IDENTIFIKASI PROPERTI PSIKOMETRIS
d saatsaat
a berkumpulnya
t keluarga besar.
a
b. Prestasi
Kategoris atau
asi pencapaian Rasa/ikatan kekeluargaan 218
Jumlah pribadi Prestasi akademis 91
Relasi dengan orang lain 70
Prestasi
Pencapaian/ keinginan 68
merupakan
Kebutuhan spiritual 43
pencapaian priba
Hobi/leisure 15
di yang mencakup
Kesejahteraan 12
prestasi individu
dibi dang
akademis dan non
Lainlain
akademis. Penca
39
paian pribadi juga
Total
mencakup
556
terpenuhinya atau
sedang dalam
Hasil proses memenuhi
kategorisasi final keinginan pribadi
eksplorasi konstrak secara umum.
kebahagiaan Seperti
menemukan ada
empat aspek utama
sebagai penyusun
kebahagiaan
masyarakat lokal,
antara lain:

a.
Ikatan
atau rasa
kekeluar
gaan
Ikatan atau
rasa kekeluargaan
tercer min dari
adanya dukungan
materi dan non
materi dari
keluarga ketika
menjalankan
aktivitas. Rasa
kekeluargaan ini
juga dikuatkan
melalui adanya
keharmonisan
JURNAL PSIKOLOGI 185
ANGGORO & WIDHIARSO

186 JURNAL PSIKOLOGI


citacita, kesejahteraan KONSTRUKSI
atau kepuasaan 1) Ikatan
DAN IDENTIFIKASI atau rasa
PROPERTI kekeluargaan
PSIKOMETRIS
terhadap kehidupan saat ini. 2) Prestasi atau pencapaian pribadi
3) Relasi sosial
c. Relasi sosial
4) Kebutuhan spiritual
Relasi sosial mengacu pada hubungan
antara individu dengan orang lain c. Penskalaan dan penulisan aitem
dilingkungan sosialnya. Relasi sosial yang Bentuk penskalaan yang digunakan
baik juga ditandai dengan individu yang adalah model Likert atau summated ratings,
mampu beradaptasi dilingkungan sosial, dengan lima pilihan jawaban (Sangat
mampu menjalani aktivitasaktivitas sosial Sesuai, Sesuai, Netral, Tidak Sesuai, Sangat
kemasyarakatan, mudah bersosialisasi, Tidak Sesuai). Metode pembobotan skor
memiliki teman dekat, rasa kebersamaan, dilakukan secara langsung dengan konti
dan mendapat dukungan tertentu dari num 15. Langkah selanjutnya adalah
relasi sosialnya. menyusun blueprint skala psikologi. Jum
lah aitem yang ditargetkan dalam kons
d. Kebutuhan spiritual
truksi skala sebanyak 40 aitem, dengan
Kebutuhan spiritual mengacu pada perincian masingmasing aspek sepuluh
proses memenuhi atau telah terpenuhinya aitem. Berikut Tabel 2 adalah blueprint
target individu dalam hal spiritual. Target skala psikologi yang akan dikonstruksi.
spiritual mencakup aktivitasaktivitas yang
mencerminkan keyakinan terhadap agama. Tabel 2
Blueprint
Skenario Kedua Jumlah Bobot
No. Aspek
Skenario kedua meliputi konstruksi aitem (%)
instrumen pengukuran psikologi, berupa 1 Rasa/Ikatan 10 25
skala kebahagiaan, yang berbasis pende Kekeluargaan
katan indigenous psychology. Berikut adalah 2 Kebutuhan Spiritual 10 25
hasil dari masingmasing prosedur kons 3 Prestasi/Pencapaian 10 25
truksi skala psikologi: Pribadi
a. Identifikasi konstrak kebahagiaan 4 Relasi Sosial 10 25
Konstrak kebahagiaan yang digunakan Total 40 100
adalah hasil temuan dari eksplorasi kons
trak kebahagiaan pada skenario pertama. Prosedur selanjutnya adalah penulisan
Pada penelitian ini, kebahagiaan didefini aitem skala psikologi. Penulisan aitem
sikan sebagai proses pemenuhan rasa/ mengacu pada aspekaspek dan operasio
ikatan keluarga, prestasi atau pencapaian nalisasi indikator perilaku hasil temuan
pribadi, relasi sosial yang baik, serta eksplorasi pada skenario pertama. Aitem
tercukupinya kebutuhan spiritual individu aitem tersebut disusun sejumlah 60 butir,
yang didasarkan pada afek positif. untuk mengantisipasi adanya over estimasi
b. Operasionalisasi indikator perilaku dan aitem yang memiliki daya diskriminasi
rendah.
Aspekaspek dan acuan operasionali
sasi indikator perilaku didasarkan pada d. Ujicoba skala
temuan eksplorasi konstrak kebahagiaan Hasil uji reliabilitas alphacronbach pada
dalam skenario pertama, antara lain: skala ujicoba (N=90) dengan aitem berjum

JURNAL PSIKOLOGI 187


lah 60 adalah uji validitas lima pilihan Koefisien reliabi
=0.923. konstrak jawaban litas bergerak dari
Reliabilitas alat (konvergen skor 0.00 1.00,
d. Self
ukur diskriminan). yang
esteem
setelah Subjek penelitian Inventory
disesuaikan pada skenario Coopersmith
dengan blueprint ketiga sebanyak Trait: Self
(40 aitem) 111 maha siswa S1 esteem, Metode:
menunjukkan skor Fakultas Psikologi Likert pilih
=0.931. Koefi UGM, pengam an jawaban ya
sien reliabilitas bilan data tidak
yang ditemukan dilakukan secara
dalam proses purposive. E
ujicoba
Alat ukur s
menandakan
komparatif yang t
bahwa alat ukur
disertakan pada i
yang dikonstruksi
pengujian validitas m
sudah dianggap
konvergendiskri a
reliabel dan dapat
minan melalui s
dipercaya hasil
matriks MTMM i
pengu kurannya.
antara lain:
R
S a. Skala
e
k Kebahagiaan
l
e Indigenous
i
n Indonesia Trait:
a
a Kebahagiaan,
b
r Method: Likert
i
i lima pilihan
l
o jawaban.
i
b. Subjective Well t
K Being PGC a
e Morale Scale
s
t Trait:
i Pendekatan
g Kebahagiaan, estimasi reliabilitas
a Metode: yang digunakan
Likert pilihan dalam penelitian
Skenario ketiga
jawaban ya ini adalah
adalah identifikasi
tidak reliabilitas
pro perti
konsistensi internal
psikometris skala c.
dengan formulasi
kebahagiaan yang Self
alphacronbach.
telah dikonstruksi. esteem
Reliabilitas konsis
Identifikasi Scale
tensi internal dapat
properti Rosenb
digunakan ketika
psikometris erg
alat ukur hanya
meliputi uji Trait: Self
disajikan sebanyak
reliabilitas konsis esteem,
Metode: Likert satu kali pada
tensi internal dan
subjek penelitian.
berarti semakin Matriks multitrait berbeda
tinggi skornya multimethod (heterotrait
maka alat (MTMM) heteromethod), lihat
ukur semakin digunakan sebagai Tabel 3.
reliabel. De Vaus tools untuk Berdasarkan
(2004) menentukan matriks MTMM
menyatakan sejauhmana validi diatas dapat
suatu koefisien tas konvergen disimpulkan bahwa
reliabilitas diskriminan pada semua alat ukur
telah dianggap alat ukur yang yang diuji memiliki
memuaskan diuji. Derajat hasil koefisien
apabila menca pai validitas inter korelasi yang
0.70. Estimasi konvergen sudah dianggap
reliabilitas diskriminan memuaskan, yaitu
menghasilkan skor diidentifikasi diatas 0.30 (Azwar,
alpha yang tinggi, dengan cara 2008). Semua
=0.90 (N=111). menkorelasikan korelasi signifikan
Koefisien ini masingmasing pada taraf
menandakan hasil peng ukuran signifikansi
bahwa alat ukur dari alat ukur 0,01. Identifikasi
yang tersebut yang adanya validitas
dikonstruksi kemu dian konver gen
memiliki ditampilkan dalam diskriminan
reliabilitas yang matriks MTMM. dilakukan dengan
memuaskan dan Jenis korelasi yang cara
dapat dipercaya digunakan adalah mengkomparasika
hasil korelasi sederhana n besarnya
pengukurannya. Productmoment koefisien korelasi
Pearson. Suryabarta antar alat ukur.
U (1998) menyatakan Koefisien korelasi
j bahwa inter
i korelasi antara
hasil pengukuran
V tersebut meliputi:
a sifat sama diukur
l dengan alat yang
i sama (monotrait
d monomethod); sifat
i sama diukur
t dengan alat
a berbeda (mono
s traitheteromethod);
Uji validitas sifat berbeda
yang digunakan diukur dengan alat
dalam penelitian yang sama
adalah uji validitas (heterotraitmono
konstrak, method); dan sifat
konvergen berbeda diukur
diskriminan. dengan alat
Tabel 3
Matriks multitraitmultimethod

Lima Jawaban YaTidak


SKI SeSR PGC SeIC
Lima Jawaban Skala Kebahagiaan Indigenous 0.895
Selfesteem Scale Rosenberg 0.510 0.799

YaTidak PGC Morale Scale 0.435 0.692 0.824


Selfesteem Inventory Coopersmith 0.461 0.737 0.763 0.838

Keterangan:
Angka yang dicetak miring merupakan korelasi monotraitmonomethod, yang diwakili oleh skor
reliabilias alpha. Angka yang dicetak normal adalah korelasi heterotraitmonomethod. Angka yang
dicetak tebal adalah korelasi monotraitheteromethod. Angka yang bergaris bawah adalah korelasi
heterotraitheteromethod.
yang tinggi korelasi yang D merupakan
ditemukan pada cenderung rendah i skenario yang
korelasi antara ditemukan pada s terpenting, karena
SelfEsteem Scale korelasi antara k dari eksplorasi
Rosenberg dengan Skala Kebahagiaan u inilah akan ditemu
Self Esteem yang dikonstruksi s kan hasil orientasi
Inventory dengan PGC Morale kebahagiaan yang
i
Coopersmith Scale (r=0.43). melekat
(r=0.74). Hal ini Apabila Penelitian ini dimasyarakat lokal.
menunjukkan dibandingkan bertujuan untuk Instrumen
adanya validitas dengan koefisien mengembangkan eksplorasi yang
konver gen pada korelasi monotrait instrumen digunakan pada
kedua alat ukur lain (r=0.74), pengukuran skenario pertama
tersebut. koefisien korelasi kebahagiaan adalah instrumen
Sedangkan terbilang rendah individu berbasis survey dengan
koefisien korelasi dan cenderung pendekatan pertanyaan terbuka
yang cenderung mengarah kesifat indigenous atau yang lebih
setara ditemukan divergen. Hal ini psychology yang dikenal dengan
pada korelasi justru berbeda diharapkan dapat openended
antara Skala dengan asumsi mengidentifikasi questionaire. Open
Kebahagiaan yang validitas dinamika kebaha ended questionaire
dikons truksi konvergen giaan individu telah banyak
dengan SelfEsteem diskriminan, yang kontekstual digunakan dalam
Scale Rosenberg (r bahwa korelasi dengan masyarakat berbagai pene
=0.51) dan Self antara trait yang Indonesia.
Esteem Inventory sama akan Penelitian ini
Coopersmith cenderung meng gabungkan
(r=0.46). Hasil memiliki koefisien analisis data
cenderung setara korelasi yang kualitatif dan
juga dite tinggi. kuantitatif yang
mukan pada secara sistematis
korelasi antara dibagi menjadi tiga
PGC Morale skenario penelitian,
Scale dengan Self yaitu skenario: 1)
Esteem Scale eksplorasi
Rosenberg (r = konstrak psikologi
0.69) dan Self kebahagiaan
Esteem Inventory berbasis
Coopersmith pendekatan indige
( nous psychology, 2)
r konstruksi skala
= psiko logi
0 kebahagiaan, dan
. 3) identifikasi pro
7 perti psikometris
6 skala psikologi
) yang telah disusun.
. Eksplorasi konstrak
kebahagiaan
Koefisien
litian berbasis bahwa relia biltas berarti mampu validitas
pendektatn alpha telah mengukur apa konvergen dan
indigenous dianggap yang hendak diskriminan pada
psychology (Kim & memuaskan bila diukur. Analisis pengukuran
Yamaguchi, 1995; koefisiennya validitas psikologi (Eid et al,
Park, Kim & Tak, mencapai minimal konvergen 2008). Courvoisier,
2004; Kim & Park, 0.70. Reliabilitas diskriminan dkk. (2008)
2005). sendiri memiliki dilakukan meng mengungkapkan
Skenario katakata lain gunakan teknik bahwa hingga saat
pertama seperti keandalan, matriks multitrait ini analisis MTMM
menemukan kemantapan, multi method telah terbukti
empat aspek utama konsisten si, (MTMM). Analisis menjadi alat yang
sebagai penyusun prediktabilitas, dan MTMM barang paling kuat untuk
kebaha gaian di kejituan (Kerlinger, kali merupakan mendeteksi trait,
masyarakat lokal, 1995). Hasil ini pengembangan metode, dan
yaitu: rasa menunjukkan metodologi yang komponen error
kekeluargaan, bahwa skala yang paling penting dalam pengukuran.
prestasi/pencapaia telah dikonstruksi seputar analisis Oleh sebab itu
n pribadi, relasi cukup reliabel dan pendekatan
sosial, dan memiliki taraf MTMM dipandang
kebutuhan kepercayan yang sebagai teknik yang
spiritual. Dari tinggi pada hasil paling kuat untuk
keempat aspek ini pengukurannya. menguji validitas
kemudian Skenario ketiga alat ukur psikologi.
dioperasio adalah uji properti Hasil analisis
nalisasikan psikometris, MTMM
menjadi indikator meliputi uji menunjukkan
perilaku yang lebih reliabilitas konsis adanya validitas
konkret. Indikator tensi internal dan konvergen dan
indikator perilaku validitas konstrak diskrimi nan pada
ini kemudian (kon vergen alat ukur yang
dikembangkan diskriminan). Hasil dikomparasikan.
menjadi aitem uji reliabilitas alpha Validitas
aitem pada (N=111) konvergen
skenario kedua, menunjukkan ditunjukkan
konstruksi skala skor yang tidak dengan korelasi
keabahagiaan. jauh berbeda tinggi monotrait
Hasil ujicoba dengan hasil heteromethod antara
skala psikologi ujicoba, SelfEsteem Scale
kebaha giaan yang = 0.895. Hal ini Rosenberg dengan
dikonstruksi pada menunjukkan Self Esteem
skenario kedua, bahwa skala yang Inventory
menunjukkan telah dikonstruksi Coopersmith
koefisien memiliki tingkat (r=0.737). Koe
reliabilitas alpha reliabilitas yang fisien korelasi ini
yang sangat tinggi memuaskan dan terbilang tinggi
=0.941 (N=90). De cende apabila
Vaus (2002) rung stabil. dibandingkan
mengungkapkan Validitas dengan koefisien
korelasi alat ukur menguatkan
lain. Korelasi yang asumsi validitas
cenderung konvergen,
menandakan sifat dikarenakan
diskriminan adanya kesamaan
ditunjukkan oleh kawasan ukur self
korelasi heterotrait esteem pada alat
yang rendah antara ukur SelfEsteem
Skala Kebahagiaan Scale Rosenberg dan
yang dikonstruksi SelfEsteem
de ngan Self Inventory
Esteem Scale Coopersmith.
Rosenberg (r=0.510) Temuan yang
dan SelfEsteem cukup unik adalah
Inventory korelasi heterotrait,
Coopersmith (r= antara PGC Morale
0 Scale dengan Self
. Esteem Scale
4 Rosenberg (r=0.692)
6 dan SelfEsteem
1 Inventory
) Coopersmith
. (r=0.763) yang
Koefisien menghasilkan skor
korelasi antara Self korelasi yang
Esteem Scale tinggi. Koefisien
Rosenberg dengan ini juga cenderung
SelfEsteem
Inventory
Coopersmith
(r=0.737)
cenderung lebih
tinggi apabila
dibandingkan
dengan temuan
pada penelitian
Demo (1985) yang
menunjukkan
koefisien sebesar
0.55 dan Byrne
(1983) yang
menunjukkan
koefisien antara
0.58
0.60 (Blascovich &
Tomaka, 1991).
Temuan pada
penelitian ini
semakin
setara apabila terkait erat dengan metode yang Robinson, 1991)
dibandingkan tingkat selfesteem berbeda memiliki aspek
dengan kore individu. Hasil (heteromethod). antara lain
lasi antara Self koefisien yang agitasi (agitation),
Skor korelasi
Esteem Scale tinggi pada sikap kedewasaan
yang rendah pada
Rosenberg korelasi skala self (attitu
korelasi antara
dengan SelfEsteem esteem de ngan de toward own
Skala Kebahagiaan
Inventory PGC Morale Scale aging), dan
yang dikonstruksi
Coopersmith (r menguatkan ketidakpusaan
dengan PGC
=0.737). Temuan ini asumsi bahwa self kesendirian (lonely
Morale Scale
bertolak belakang esteem adalah dissatisfaction).
dikarenakan kedua
dari asumsi prediktor kebaha Skala Kebahagiaan
skala ini mengukur
validitas giaan (Uchida, yang dikonstruksi
konstrak
diskriminan, 2004; Diener & memiliki aspek
kebahagiaan
bahwa kore lasi Diener, aspek yang
dengan operasiona
antara trait yang 1 diperoleh dari
lisasi aspek yang
berbeda 9 eksplorasi konstrak
berbeda. PGC
(heterotrait) akan 9 kebahagiaan
Morale Scale
cenderung 5 dimasyarakat lokal
dikembangkan oleh
menghasilkan skor ) Indonesia. Aspek
Lawton untuk
yang rendah. . aspek tersebut
meng ukur
Uchida (2004) antara lain:
Temuan unik subjective well
mengungkapkan rasa/ikatan
berikutnya adalah being (Andrews
bahwa selfesteem keluarga, prestasi
hasil korelasi &
merupakan atau pencapaian
monotrait
prediksi terbaik pribadi, relasi
heteromethod yang
bagi kebahagiaan sosial yang baik,
rendah antara
dikonteks budaya serta kebutuhan
Skala Kebahagiaan
Barat. Pernyataan spiritual individu.
yang dikons truksi
ini juga dikuatkan dengan PGC Morale Perbedaan
oleh temuan Scale (r=0.435). varians aitemaitem
Diener dan Diener Koefisien ini paling pada Skala
(1995) bahwa selain rendah apabila Kebahagiaan yang
self esteem, diban dingkan dikonstruksi
individualisme dengan skor dengan PGC
juga merupakan interkorelasi lain. Morale Scale
prediktor yang Temuan ini sebenarnya dika
paling kuat untuk bertolak belakang renakan perbedaan
mempre diksi dari asumsi aspekaspek
kebahagiaan. validitas sebagai
Uchida (2004) konvergen, bahwa operasionalisasi
kemudian korelasi antara trait definisi atau
menyimpulkan yang sama batasan konstrak
bahwa (monotrait) akan kebahagiaan yang
kebahagiaan cenderung diadopsi oleh
dikon teks Barat menghasilkan skor masingmasing alat
lebih mengacu yang yang tinggi ukur. Perbedaan
pada personal walau pun diukur aspek akan
achievement yang menggunakan tentunya
berpengaruh pada berbasis pada
penulisan aitem pendekatan
aitem skala indigenous
psikologi. Oleh psychology
karena itu, dapat dalam
disimpulkan penelitian
bahwa rendahnya memiliki derajat
korelasi antara reliabilitas
Skala Kebahagiaan konsistensi
yang dikonstruksi internal dan
dengan PGC validitas
Morale Scale (r= konstrak yang
0.435) dikarenakan dapat diterima
adanya perbedaan secara
kawasan ukur psikometris.
konstrak 2. Koefisien
kebahagiaan pada reliabilitas
m konsistensi
a internal yang
s tinggi pada
i skala
n kebahagiaan
g yang
dikonstruksi
m (=0.895),
a menunjuk kan
s bahwa skala
i tersebut
n memiliki
g reliabilitas yang
memuaskan,
s
cende rung
k
stabil, dan
a
memiliki
l
tingkat keper
a
cayaan tinggi
.
pada hasil
Berdasarkan pengukuran
analisis dan nya.
pembahasan hasil
penelitian, maka
dapat diperoleh
kesimpulan
penelitian sebagai
berikut:
1. Skala
kebahagiaan
yang
dikonstruksi
3. Koefisien per bedaan Intoduction to Azwar, S. (2008c).
korelasi heterotrait kawasan ukur Measurement Reliabilitas dan
antara skala konstrak Theory. Validitas.
dengan trait kebaha giaan Monterrey: Yogyakarta:
kebahagiaan pada masing Brooks. Pustaka Pelajar.
(Skala Keba masing skala. Azwar, S.(2008d).
Andrews F. &
hagiaan yang Sikap Manusia
5. Kebahagiaan Robinson P.
dikonstruksi Teori dan
merupakan (1991).
dan PGC Pengukurannya.
konstrak psi Measures of
Morale Scale) Yogyakarta:
kologis yang Subjective
dengan trait Pustaka Pelajar
memuat unsur WellBeing.
selfesteem (Self
kontekstual Dalam Azwar, S. (2009).
Esteem Scale
yang kuat, Robinson J., Metode Penelitian.
Rosenberg, dan
sehingga Shaver P. & Yogya
Self Esteem
pengukuran Wrightsman L. karta: Pustaka
Inventory
keba hagiaan Measures of Pelajar.
Coopersmith)
pada sampel Personality and
cenderung Bandura, A. (1997).
orang Social
memiliki Selfefficacy: The
Indonesia Psychological
koefisien exercise of
diharapkan Attitudes. New control. New
korelasi yang
menggunakan York: Academic York: Freeman
konstan.
pengukuran Press.
4. Koefisien yang berbasis Blascovich, J. &
Azwar, S. (2008a).
korelasi yang pendekatan Tomaka, J.
DasarDasar
yang cenderung indigenous (1991).
Psikometri.
rendah pada psychology. Measures of
Yog
korelasi Selfesteem.
yak
monotraithetero Dalam
K arta
method antara Robinson J.,
e :
Skala Shaver P. &
p Pus
Kebahagiaan Wrightsman L.
taka
yang u Measures of
Pela
dikonstruksi s Personality and
jar.
dengan PGC t Social
Morale Scale Azwar, S. (2008b). Psychological
a
(r=0.43). Hal Penyusunan Skala Attitudes. New
k
ini Psiko York: Academic
a logi.
dikarenakan Press.
a Yogyaka
kedua skala Boven, V. L. (2005).
n rta:
mengukur Experientialism
konstrak Pustaka
Aiken, L. (1997). , Mate rialism,
kebahagiaan Pelajar.
Psychological and the Pursuit
dengan and Educa of Happiness.
tional Testing. APA Review of
operasionalisasi California: General
aspek yang Allyn & Psychology, Vol.
berbeda Bacon. 9, No. 2, 132
sehingga 142.
Allen, M. & Yen,
terdapat adanya Washington:
W, (1979).
Educa Vali dity of
tional States and
Publishing Traits:
Foundation. Development
Cacioppo, J. T., and
Gardner, W. L.,
& Berntson, G. Applications
G. (1999). The of
affect system Multimethod
has parallel Latent State
and Trait Models.
integrative APA, Journal of
processing Psychologucal
components: Assesment, Vol.
Form follows 20, No.
3, 270280.
function.
Journal of Crocker, L. &
Personality and Algina, J.
Social Psycho (1986).
logy, 76, 839 Introduction to
855. Classical and
Carmines, E. & Modern Test
Zeller, R. Theory.
(1979). Orlando: Holt,
Reliability and Rinehart and
Validity Winston, Inc.
Assessment.
Thousand
Oaks: Sage
Publications.
Chaplin, J. (2006).
Kamus Lengkap
Psikologi
(terjemahan
Kartini
Kartono).
Jakarta:
Rajawali Press.
Courvoisier, D.,
Eid, M.,
Nussbeck, F.,
Geiser, C.,
Cole, D.
(2008).
Analyzing the
Convergent
and
Discriminant
De Vaus, D. (2002). Cole, D., values. Beverly tupang).
Analyzing Social Gollwitzer, M. Hills: Sage Yogyakarta:
Science (2008). Publication. Gadjah Mada
Data. London: Structural U
Hofstede, G. (1991).
Sage Equa tion n
Culture and
Publications. Modeling i
organiza tions:
Diener, E. (1984). of Multitrait v
the software of
Subjective well Multi method e
mind. New
being. Data: Different r
York: McGraw
Psychological Models for s
Hill Book.
Bulletin, 95, Different Types i
Kerlinger, F. t
542575. of Methods.
(1995). Asasasas y
Journal of
Diener, E., & Penelitian
Psychological
Diener, M. Behavioral
Methods, vol. P
(1995). Cross (terjemahan
13, No. 3, r
cultural Landung R.
320253. e
correlates of Sima s
life satisfaction Ekman, P. (2007).
s
and self Membaca Emosi
esteem. Journal Orang Kim, U. & Berry,
of Personality (terjemahan J. W. (1993).
and Social A.Q. Shaleh). Indigenous
Psychology, 68, Yogyakarta: psychologies:
653663. Think. Experience and
research in
Diener, E., Suh, E. Furr, R. &
cultural context.
M., Lucas, R. Bacharach, V.
Newbury Park,
E., & Smith, H. (2008). Psycho
CA: Sage
L. (1999). metrics: An
Publication.
Subjective Introduction.
wellbeing: Los Angeles: Kim U. (1995).
Three decades Sage Individualism
of progress. Publication. and Collec
Psychological tivism: A
Hadi, S. (2002).
Bulletin, 125, psychological,
Metodologi Research
276302. culural, and
jilid 2.
ecological
Diener, E. (2000). Yogyakarta:
analysis.
Subjective well Andi Offset.
Copenhagen:
being: The Hadi, S. (2004). NIAS
science of Metodologi Research publications.
happiness and jilid 3.
a proposal for Kim, U. &
Yogyakarta:
a national Yamaguchi, S.
Andi Offset.
index. (1995). Concep
Hofstede, G. (1980). tual and
American
Cultures empirical
Psychologist
consequences: analysis of
55, pp. 3443.
international amae:
Eid, M., Nussbeck, differences in Exploration
F., Geiser, C., work related intoJapanese
psychosocial K., Hwang, K.
space. (2006).
Proceedings of Contributions
the 43rd to Indigenous
Annual and Cultural
Conference of Psychology:
the Japanese Understanding
Group Dyna People in
mics Context. Dalam
Association, pp. Kim, U., Yang,
158159. K., Hwang, K.,
Tokyo: (Eds).
Japanese Indigenous and
Group Cultural
Dynamics Psychology:
Association. Understanding
Kim, U. (2000). People in
Indigenous, Context. New
Cultural, and York: Springer.
Cross Cultural Larsen, R. J. & Eid,
Psychology: A M. (2008). Ed
Theo retical, Deiner and the
Conceptual, Science of
and Subjective
Epsitimological Wellbeing.
Analysis. Dalam Eid M.
& Larsen R. J.
Asian Journal (Eds). The
of Social Science of
Psychology 3: Subjective Well
265287. Being. New
Kim, U. & Park, Y. York: Guilford
(2005). Press.
Indigenous Lu, L., & Shih, J. B.
Psychology (1997b).
Sources of
analysis of happiness: A
academic qualitative
achievement in approach. The
Korea: The Journal of
Influence of Social
selfefficacy, Psychology,
parents, and 137, 181
culture. 1
International 8
Journal of 7
Psychology, 40 .
(000), 16.
Kim, U., Yang,
Lu, L., Gilmour, 404, Springer Oishi S. & Koo Pavot, W. (2008).
R., & Kao, S. 2005, DOI M. (2008). The Assesment of
(2001). 10.1007/s11205 Two New Subjective
Cultural 0 Questions about wellBeing.
Values and 0 Happiness. Dalam Eid M. &
Happiness: an 5 Dalam Eid M. Larsen R. J.
EastWest & Larsen R. J., The Science of
Dialogue, The 0 (Eds). The Subjective Well
Journal of Social 2 Science of Being. New
Psychology, 141 1 Subjective York: Guilford
(4), 477493. 3 Press.
WellBeing. Poerwandari, K.
Lyubomirsky, S.,
y New York: (1998).
Sheldon K., & . Guilford Press. Pendekatan
Schkade D. Michalos, A. (1991). Park, Y. S., & Kualitatif dalam
(2005). Kim, U., Penelitian
Pursuing Global Report on
Happiness: Student Well (2004). Psikologi.
The Being, Volume Adolescent Jakarta: Lem
Architecture 14. New York: culture and baga
of Sustainable Springer parentchild Pengembangan
Change. Verlag. relationship in Sarana
APA Review of Korea: Pengukur an
Mishra, R.C. (2006).
General Indigenous dan Pendidikan
Indian
Psychology, psychological Psikologi,
Perspectives In
Vol. analysis (in Fakultas
Cognition.
9, No. 2, 111 Korean). Seoul: Psikologi
Dalam Kim, U.,
131. Kyoyook Universitas
Yang, K.,
Washington: Kwahaksa. Indonesia.
Hwang, K.,
Educa
(Eds). Park, Y. S., Kim, Ray, W. & Ravizza,
tion
Indigenous U., & Tak. S. Y. R. (1985).
al
and Cultural (2004). Methods Toward
Publ
Indigenous a Science of
ishin
psychological Behavior and
g Psychology: analysis of Expe rience.
Fou Understanding delinquency California:
ndat People in among Korean Wadsworth
ion Context. New adoles cents: Publish ing co.
Lyubomirsky, S., York: Springer. Comparison of Riduwan &
Tkach, C., & Netemeyer, R., adolescents Sunarto.
Dimatteo, R. Bearden, W., under (2009).
(2006). What Sharma, S. probation and Pengantar
are the (2003). Scalling high school Statistika untuk
Differences Procedures: students. Penelitian
between Issues and Korean Journal Pendidikan,
Happiness and Applications. of Psychological Sosial, Ekonomi,
Selfesteem? Thousand and Social Komunikasi, dan
Social Indicators Oaks: Sage Issues, Special Bisnis.
Research (2006) Publications. Issue, 10, 107
Bandung:
78: 363 145.
Alfabeta.
Seligman, M. Alat Ukur
(2002).
Authentic Psikologis.
happiness: Jakarta:
Using the Direktorat
new positive Jenderal
psychology to Pendidikan
realize your Tinggi, Depart
potential for emen
lasting fulfill Pendidikan
ment. New dan
York: Free Kebudayaan.
Press. Suharso &
Shultz, K. & Retnoningsih,
Whitney, D. A. (2005).
(2005). Kamus Besar
Measure ment Bahasa
in Indonesia.
Action: Case Semarang:
Studies and Widya Karya.
Exercises. Triandis, H.C.
Thousands (1980).
Oak: Sage Handbook of
Publi cations. cross cultural
Strauss, A. & psychology.
Corbin, J. Boston: Allyn
(2007). Dasar & Bacon.
dasar Penelitian

Kualitatif
(terjemahan
M. Soddiq &
Imam
Muttaqin).
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Spector, P. E.
(1992).
Summated
Ratings Scale
Construction.
New Burry
Park: Sage
Publications.
Suryabrata, S.
(1998).
Pengembangan
Triandis, H.C. Journal of Veenhoven, R. Monocultural
(1988). Happiness (1995). The cross and cross
Collectivism and Studies, 5: national cultural
Individualism: 223239. pattern of indigenous
A Netherlands: happiness: Test approaches:
reconceptualizat Kluwer Acade of predic The royal road
ion of a basic mic. tions implied to the
concept in in three development of
Urbina, S. (2004).
crosscultural theories of balanced
Essentials of
psychology. happiness.
Psychological
Dalam Verma, Social Indicators global
Testing. New
G. & Bagley, Research, 43, psychology.
Jersey: John
C (eds). 3386. Asian Journal of
Willey & Sons.
Personality, Widhiarso, W. Social
attitudes, and Veenhoven, R.
(2009). Psychology, 3,
cognitions (pp. (1991). Is
Koefisien 241263.
6095). happiness
reliabilitas
London: relative?
pada
McMillan. Social
pengukuran
Indicators
Tukiran, kepribadian
Research 24,
Handyani, T., yang bersifat
pp. 134
Hagul, P. (1989).
Mengkode Data. multidimensi.
Dalam Jurnal Psiko
Singarimbun, buana, vol. 1.
M. No. 1, 3948.
& Effendi, S Yamaguchi, S. &
(Eds). Metode Ariizumi, Y.
Penelitian (2006). Close
Survai. Interpersonal
Jakarta: Relationships
Lembaga among Japanese:
Penelitian, Amae as
Pendidikan Distinguished
dan from Attachment
Penerangan and
Ekonomi dan Dependence.
Sosial. Dalam Kim, U.,
Uchida, Y., Yang, K.,
Norasakkunkit, Hwang, K.,
V., Kitayama, (Eds). Indi
S., (2004). genous and
Cultural Cultural
Constructions Psychology:
of Happiness: Understanding
People in
Theory and Context. New
Empirical York: Springer.
Evidence.
Yang, K. S. (2000).

You might also like