Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 212

TIRULAH

IMAN
MEREKA
PE
U G
.A
RA
R AT
0 mil 150
Nuh
HALAMAN 17
Habel Taman Eden?
0 km 150
HALAMAN 9

Su
ng
Haran

ai
Karkhemis
ASIRIA

Ti
gr
is
Niniwe

Su
E

ng
S

ai
Ef
O

ra
t
P
O
T

A
M PE
Laut Besar G
.

I
Gurun A Su ZA
ng G
ai RO
Siria Kh
oa
sp
S
es
AAN

Babilon
Syikhem Syusyan
KAN

Betel
Salem
MOAB G
ar
is
Pa
Abram nt
Ur ai
(Abraham) Ku
no
HALAMAN 25
MESIR

Lamekh wafat: 2375 SM Abram lahir: 2018 SM

Adam diciptakan: 4026 SM Nuh lahir: 2970 SM Sem lahir: 2468 SM Nuh wafat: 2020 SM

Habel wafat: sebelum 3896 SM Yehuwa menyatakan bahwa dunia


Banjir datang: 2370 SM
pra-Banjir akan diakhiri: 2490 SM
Metuselah wafat: 2370 SM
4000 SM 3000 SM 2000 SM
1900 SM 900 SM 100 SM 100 M

Yunus: bernubuat 8 844 SM


Abraham (Abram)
Yusuf menikahi Maria: 2 SM
wafat: 1843 SM
Elia: aktif setelah 940 SM Maria melahirkan Yesus: 2 SM
Sem wafat: 1868 SM sampai sebelum 905 SM
Marta: aktif pada 29-33 M
Rut menikah dengan Boaz: 8 abad ke-14 SM Abigail menikah dengan Daud: Ester: aktif dari 493
(pada awal masa Hakim-Hakim) 8 awal abad ke-11 SM sampai 8 475 SM Petrus menjadi rasul: 31 M
Hana lahir: Samuel lahir:
8 akhir abad ke-13 SM 8 awal abad ke-12 SM

Su
Haran

ng
Karkhemis

ai
ASIRIA

Ti
gr
Niniwe

is
S un
gai
Ef r a
t
Yunus
an an Y unus
rjal HALAMAN 108
Pe
PERSIA
GALILEA
Kapernaum
Kana Laut
Laut Besar SIRIA Nazaret Galilea PE
Sidon Gurun G
Su .Z Ester
G. Hermon Siria
Zarefat ng
ai
AG HALAMAN 125
(?) Kaisarea Filipi Kh
oa
RO
Petrus sp
es

S
G. Karmel Gat-hefer HALAMAN 180
Yizreel Maria Yusuf
HALAMAN 145 HALAMAN 162
Yopa
GILEAD Syusyan
Ke Tarsy
is SAMARIA
Elia Syilo
EK

Yerusalem HALAMAN 84 Rama Hana


AL

HALAMAN 51
MOAB Gilgal
Ga
AM

Beer-syeba Betel ri s
Pa
Mizpa Yerusalem Ur nt
ai
TIA

Ku
a

Betani
Eli

no
Rut Betlehem
MESIR Samuel
an

LIS

HALAMAN 33
lan

YEHUDA HALAMAN 59
FI
r ja

Laut
Pe

Karmel Mati
U
Maon
Lau

Marta
0 mil 150
tM

HALAMAN 172
G. Horeb
era

Padang
Abigail
h

Belantara
0 km 150 Paran HALAMAN 76
TIRULAH IMAN MEREKA

Buku ini milik



Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari


pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela.
Untuk memberi sumbangan, silakan kunjungi www.jw.org/id.
Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
Imitate Their Faith
Cetakan September 2016
Indonesian (ia-IN)
5 2013
WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA
Penerbit
Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia
Jakarta, Indonesia
Made in Japan
Dibuat di Jepang
SURAT DARI BADAN PIMPINAN

Kepada Saudara-Saudari yang Kami Kasihi,


Dalam terbitan pertama edisi umum Menara Pengawal 1 Januari 2008,
seri artikel baru yang menarik berjudul Tirulah Iman Mereka diperkenal-
kan kepada kita. Dan kita senang bahwa sejak itu, kita mendapat artikel
baru dari seri tersebut setiap tiga bulan!
Apa tanggapan pembaca terhadap seri tersebut? Setelah selesai membaca
artikel tentang Marta, seorang wanita menulis, Saya tertawa waktu baca
itu karena saya persis seperti diaselalu ingin jadi tuan rumah yang baik
dan selalu sibuk tapi kadang lupa bahwa saya perlu juga santai dulu dan
menikmati pergaulan bersama teman-teman. Seorang remaja putri mena-
rik kesimpulan seperti ini dari kisah Ester, Memang benar kita bisa terob-
sesi dengan pakaian dan model terbaru. Kita memang harus perhatikan
penampilan; tapi, tentu jangan sampai berlebihan. Ia menambahkan,
Yang Yehuwa pedulikan itu kecantikan batin kita. Mengenai artikel ten-
tang rasul Petrus, seorang saudari Kristen dengan antusias menanggapi,
Kisahnya benar-benar membuat saya larut di dalamnya. Benar-benar
hidup! Saya menggunakan seluruh imajinasi saya untuk merasakan
kejadian-kejadian yang tidak langsung disebutkan dalam kisahnya.
Para pembaca inidan tak terhitung banyaknya pembaca lain yang telah
menulis surat untuk mengungkapkan penghargaan mereka terhadap seri
tersebutmeneguhkan apa yang rasul Paulus tulis, Sebab segala perkara
yang ditulis dahulu kala ditulis untuk mengajar kita. (Rm. 15:4) Ya, Yehu-
wa memasukkan narasi-narasi ini ke dalam Alkitab untuk memberikan ke-
pada kita pelajaran-pelajaran yang berharga. Kita semua, tidak soal sudah
berapa lama kita mengenal kebenaran, bisa belajar dari kisah-kisah itu.
Kami dengan hangat menganjurkan kalian untuk membaca buku ini se-
segera mungkin. Jadikan buku ini sebagai salah satu bahan Ibadat Keluar-
ga kaliananak-anak pasti suka! Sewaktu sidang mempelajari bahan ini
pada Pelajaran Alkitab Sidang, jangan sampai terlewatkan satu pekan pun!
Jangan terburu-buru; bacalah perlahan-lahan. Gunakan imajinasi kalian;
libatkan indra-indra kalian. Cobalah rasakan apa yang dirasakan oleh
tokoh-tokoh Alkitab-nya, lihat apa yang mereka lihat. Bandingkan reaksi
mereka dalam suatu situasi dengan reaksi kalian sendiri.
Kami senang sekali berbagi publikasi ini dengan kalian. Semoga buku
ini menjadi berkat bagi kalian dan keluarga kalian. Yakinlah bahwa kami
mengasihi kalian dan menginginkan yang terbaik bagi kalian,

Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa


TIRULAH IMAN MEREKA
Kata Pengantar

Jadilah peniru orang-orang yang melalui iman dan kesabaran mewarisi


apa yang dijanjikan.IBRANI 6:12.

IA BERBICARA tentang tokoh-tokoh Alkitab Tetapi, bahkan sekarang, kita bisa mendapatkan
seolah-olah mereka adalah sahabat lamanya. manfaat dengan belajar tentang pria dan wanita
Itulah yang dikatakan seorang wanita Kristen beriman yang ada dalam Alkitab. Caranya? Rasul
setelah mendengar sebuah khotbah dari seorang Paulus memberikan jawaban yang praktis ini,
pengawas keliling yang lanjut usia. Itu tidak meng- Jadilah peniru orang-orang yang melalui iman
herankan, karena saudara itu telah belajar dan dan kesabaran mewarisi apa yang dijanjikan.
mengajar Firman Allah selama puluhan tahun (Ibr. 6:12) Untuk memulai pelajaran tentang para
sampai-sampai para pria dan wanita beriman di pria dan wanita yang beriman ini, marilah kita
dalam Alkitab sudah seperti sahabatnya sejak kecil. perhatikan beberapa pertanyaan yang ditimbulkan
2 Tidakkah Saudara senang jika bisa bersahabat
oleh kata-kata Paulus tadi: Apa iman itu, dan
dengan tokoh-tokoh Alkitab itu? Apakah mereka mengapa kita memerlukannya? Bagaimana kita
nyata bagi Saudara? Bayangkan seperti apa rasa- bisa meniru orang-orang yang beriman dalam
nya berjalan dan bercakap-cakap bersama mereka, Alkitab?
mengenal lebih dekat pria dan wanita seperti Nuh,
Abraham, Rut, Elia, dan Ester. Pikirkan pengaruh ImanApa Itu dan Mengapa Kita
yang bisa mereka berikan terhadap kehidupan Memerlukannya?
4 Iman adalah suatu sifat yang menarik, yang
Saudarabayangkan kata-kata bijak dan dorongan
moril yang mungkin mereka berikan!Baca Amsal sangat dihargai oleh pria dan wanita yang akan
13:20. kita pelajari dalam buku ini. Dewasa ini, banyak
3 Tentu saja, pada saat kebangkitan orang kurang memahami apa iman itu, mengira
untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang bahwa iman artinya memercayai sesuatu tanpa
tidak adil-benar, persahabatan yang berharga se- bukti yang nyata. Tetapi, mereka keliru. Iman
perti itu benar-benar bisa kita miliki. (Kis. 24:15) berbeda dengan sikap naif; iman bukan sekadar
perasaan; iman tidak hanya kepercayaan. Sikap
1, 2. Bagaimana seorang pengawas keliling
memandang tokoh-tokoh Alkitab yang beriman, naif itu berbahaya. Perasaan bisa berubah, dan
dan mengapa Saudara senang jika bisa bersahabat bahkan kepercayaan tidaklah cukup kalau kita
dengan mereka? bicara soal Allah, karena hantu-hantu pun
3. (a) Bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat percaya dan gentar.Yak. 2:19.
dengan belajar tentang pria dan wanita beriman da-
lam Alkitab? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita 4. Orang-orang biasanya mengira iman itu apa, dan
bahas? mengapa mereka keliru?

4
5 Iman yang sejati lebih dari hal-hal semacam Demikian pula, bukti untuk iman kita begitu
itu. Ingatlah bagaimana Alkitab mendefinisikan- meyakinkan, begitu kuat, sehingga dapat
nya. (Baca Ibrani 11:1.) Paulus mengatakan disamakan dengan iman itu sendiri.
bahwa iman berfokus pada dua hal yang tidak da- 7 Jadi, iman sejati mencakup keyakinan yang
pat kita lihat. Pertama, iman berfokus pada hal-hal didasarkan atas fakta dan kepercayaan yang tak
nyata yang tidak kelihatan. Mata jasmani kita tergoyahkan yang sepenuhnya berfokus kepada
tidak dapat melihat kenyataan di surga yang sebe- Allah Yehuwa. Iman memungkinkan kita untuk
narnya adamisalnya Allah Yehuwa, Putra-Nya, melihat Allah sebagai Bapak kita yang pengasih
atau Kerajaan yang sekarang memerintah di surga. dan untuk percaya bahwa semua janji-Nya pasti
Kedua, iman berfokus pada hal-hal yang diharap- akan terwujud. Tetapi, bukan itu saja yang terca-
kanberbagai peristiwa yang belum terjadi. kup dalam iman sejati. Seperti makhluk hidup,
Memang, kita sekarang belum bisa melihat dunia iman harus diberi makan agar terus hidup. Iman
baru yang sebentar lagi akan diwujudkan oleh harus ditunjukkan dalam tindakan, jika tidak,
Kerajaan Allah. Namun, apakah itu berarti bahwa itu akan mati.Yak. 2:26.
iman kita pada hal-hal nyata yang tidak dapat kita 8 Mengapa iman begitu penting? Paulus
lihat dan hal-hal yang kita harapkan itu tidak
menyediakan jawaban yang memuaskan. (Baca
berdasar?
Ibrani 11:6.) Tanpa iman, kita tidak dapat mende-
6 Sama sekali tidak begitu! Paulus menjelaskan
kati Yehuwa ataupun menyenangkan Dia. Jadi,
bahwa iman yang sejati memiliki dasar yang kuat.
iman mutlak perlu jika kita ingin memuliakan dan
Sewaktu ia menyebut bahwa iman adalah penan-
mendekat kepada Bapak surgawi kita, Yehuwa.
tian yang pasti, ia menggunakan istilah yang juga
Itulah tujuan terluhur semua makhluk cerdas.
bisa diterjemahkan menjadi akta kepemilikan. 9 Yehuwa tahu bahwa kita sangat memerlukan
Bayangkan bahwa seseorang akan memberikan
iman, jadi Ia memastikan agar banyak teladan
sebuah rumah kepada Saudara. Ia mungkin me-
tersedia untuk mengajar kita caranya membangun
nyerahkan akta kepemilikan tempat itu kepada
dan memperlihatkan iman. Ia memberkati sidang
Saudara dan mengatakan, Ini rumah barumu.
Kristen dengan teladan pria-pria beriman yang
Tentu saja, ia tidak memaksudkan bahwa Saudara
akan tinggal di atas kertas itu; ia memaksudkan menjalankan kepemimpinan. Firman-Nya
bahwa dokumen itu begitu mengikat secara mengatakan, Tirulah iman mereka. (Ibr. 13:7)
hukum sampai-sampai boleh dikatakan bahwa Dan, bukan itu saja yang Ia beri. Paulus menulis
dokumen tersebut adalah rumah itu sendiri. 7. Iman sejati mencakup apa?
5, 6. (a) Iman kita berfokus pada dua hal yang tidak 8. Mengapa iman begitu penting?
dapat kita lihat. Apa sajakah itu? (b) Seberapa kuat 9. Bagaimana Yehuwa memperlihatkan Ia tahu bah-
dasar iman kita? Ilustrasikan. wa kita memerlukan iman?

5
tentang banyak saksi bagaikan awan, pria dan mungkin menjadi seperti sahabat Saudara sejak
wanita dari zaman dahulu yang meninggalkan te- kecil.
ladan iman yang bagus sekali. (Ibr. 12:1) Catatan 11 Jika benar-benar mengenal mereka, Saudara

Paulus tentang orang-orang beriman, yang dimuat akan tergerak untuk meniru mereka. Misalnya, ba-
di Ibrani pasal 11, belum mencakup semuanya. Ha- yangkan Saudara sedang mempertimbangkan
laman-halaman Alkitab penuh dengan kisah-kisah suatu tugas baru. Melalui organisasi Yehuwa,
nyata tentang pria dan wanita, tua dan muda, dari Saudara diundang untuk memperluas pelayanan
berbagai latar belakang kehidupan. Mereka telah Saudara dengan cara tertentu. Saudara mungkin
memperlihatkan iman dan bisa mengajarkan ba- diminta untuk pindah ke suatu daerah yang sangat
nyak hal kepada kita yang hidup di tengah-tengah membutuhkan tenaga pemberita, atau Saudara
dunia yang tidak beriman ini. mungkin diundang untuk mencoba suatu bentuk
pengabaran yang belum pernah Saudara lakukan
Cara Meniru Iman Orang Lain
atau tidak nyaman bagi Saudara. Ketika Saudara
10 Saudara tidak bisa benar-benar meniru memikirkan tugas tersebut dan berdoa tentang-
seseorang jika Saudara tidak akrab dengannya. nya, tidakkah Saudara akan terbantu dengan
Sewaktu membaca publikasi ini, Saudara akan me- merenungkan teladan Abram? Dia dan Sarai berse-
lihat bahwa banyak riset telah dilakukan untuk dia meninggalkan kenyamanan Ur dan, hasilnya,
membantu Saudara menjadi lebih akrab dengan diberkati dengan limpah. Dengan mengikuti lang-
pria dan wanita beriman ini. Bagaimana kalau kah mereka, Saudara pasti akan merasakan bahwa
Saudara sendiri juga melakukan riset tambahan? Saudara mengenal mereka lebih baik daripada
Dalam pelajaran pribadi Saudara, galilah Alkitab sebelumnya.
dengan berbagai sarana riset yang Saudara miliki. 12 Demikian pula, bagaimana jika seseorang
Sewaktu merenungkan apa yang Saudara pelajari, yang dekat dengan Saudara memperlakukan
cobalah bayangkan lokasi dan latar belakang ki- Saudara dengan penuh kebencian dan Saudara
sahnya. Coba lihat pemandangannya, dengar merasa kecil hatiatau bahkan tergoda untuk tidak
suara-suaranya, cium aroma-aromanya, seolah- datang ke perhimpunan? Jika Saudara merenung-
olah Saudara ada di sana. Yang lebih penting lagi, kan teladan Hana dan caranya ia berhasil
coba pahami perasaan orang-orang yang terlibat. menghadapi kebencian Penina, itu akan memban-
Dengan mengetahui apa yang dirasakan pria dan tu Saudara membuat keputusan yang tepatdan
wanita yang beriman itu, mereka akan menjadi itu dapat membuat Hana lebih terasa seperti saha-
lebih nyata bagi Saudara, lebih dekatbeberapa
11, 12. (a) Bagaimana Saudara dapat merasa lebih
10. Bagaimana pelajaran pribadi dapat membantu dekat dengan Abram dan Sarai? (b) Bagaimana Sau-
kita meniru pria dan wanita beriman dalam catatan dara dapat memperoleh manfaat dari teladan Hana,
Alkitab? Elia, atau Samuel?

6
KATA PENGANTAR

bat kita juga. Demikian pula, jika Saudara kecil hati wal antara tahun 2008 dan 2013. Tetapi,
karena merasa diri tidak berharga, Saudara dapat beberapa materi baru telah ditambahkan. Perta-
merasa lebih dekat dengan Elia dengan mempel- nyaan-pertanyaan disediakan untuk membantu
ajari penderitaannya dan cara Yehuwa menghibur kita mendiskusikan dan menerapkan bahannya.
dia. Dan, kaum muda yang dibombardir dengan Banyak gambar yang mendetail dan berwarna
tekanan dari teman-teman sekolah yang tidak telah dibuat untuk buku ini, dan gambar-gambar
bermoral dapat merasa lebih dekat dengan yang sudah ada telah diperbesar dan ditingkatkan
Samuel setelah mempelajari bagaimana ia mutunya. Fitur-fitur berguna lainnya, seperti garis
menghadapi pengaruh merusak dari putra-putra waktu dan peta, telah diikutsertakan. Buku Tirulah
Eli di tabernakel. Iman Mereka adalah sarana yang dirancang untuk
13 Apakah meniru iman tokoh-tokoh Alkitab pelajaran pribadi, keluarga, dan sidang. Banyak
seperti itu menjadikan iman Saudara sendiri ku- keluarga dapat juga menikmati buku ini dengan
rang berharga bagi Yehuwa? Sama sekali tidak! membaca kisah-kisahnya dengan suara keras
Ingatlah, Firman Yehuwa mendorong kita untuk bersama-sama.
meniru orang-orang yang beriman. (1 Kor. 4:16; 15 Semoga buku ini membantu Saudara meniru

11:1; 2 Tes. 3:7, 9) Terlebih lagi, beberapa dari iman hamba-hamba Yehuwa yang loyal di masa
orang-orang yang akan kita pelajari di sini juga lalu. Dan, semoga ini membantu Saudara bertum-
meniru orang-orang beriman yang hidup sebelum buh dalam iman dan semakin dekat dengan Bapak
mereka. Misalnya, kita melihat di Pasal 17 buku ini surgawi Saudara, Yehuwa!
bahwa dalam ucapannya, Maria tampaknya
mengutip kata-kata Hana. Itu berarti Maria de-
ngan jelas memandang Hana sebagai teladan.
Apakah itu membuat iman Maria tidak sekuat
iman Hana? Tidak! Justru, teladan Hana memban-
tu Maria membangun iman agar ia sendiri
diperkenan Allah Yehuwa.
14 Buku ini dirancang untuk membantu mem-

perkuat iman Saudara. Pasal-pasal berikut ini


adalah kompilasi artikel-artikel dari seri Tirulah
Iman Mereka yang diterbitkan di Menara Penga-

13. Apakah meniru iman seorang tokoh Alkitab akan


membuat iman kita kurang berharga? Jelaskan.
14, 15. Apa saja yang istimewa dalam publikasi ini,
dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya?

7
DAFTAR ISI

PASAL HALAMAN

Kata Pengantar 4
1 Meskipun Ia Sudah Mati, Ia Masih Berbicara HABEL 9
2 Ia Berjalan dengan Allah yang Benar NUH 17
3 Bapak dari Semua Orang yang Memiliki Iman ABRAM 25
4 Ke Mana Engkau Pergi Aku Akan Pergi RUT 33
5 Wanita yang Baik Sekali RUT 42
6 Ia Mencurahkan Hatinya kepada Allah dalam Doa HANA 51
7 Ia Bertumbuh Seraya Yehuwa Menyertainya SAMUEL 59
8 Ia Bertekun Walau Menghadapi Banyak Kekecewaan SAMUEL 67
9 Ia Bertindak dengan Bijaksana ABIGAIL 76
10 Ia Membela Ibadat yang Murni ELIA 84
11 Ia Berjaga-jaga, dan Ia Menanti ELIA 92
12 Ia Dihibur oleh Allahnya ELIA 99
13 Ia Belajar dari Kesalahannya YUNUS 108
14 Ia Belajar Berbelaskasihan YUNUS 116
15 Ia Membela Umat Allah ESTER 125
16 Ia Bijaksana, Berani, dan Tidak Egois ESTER 135
17 Lihat! Budak Perempuan Yehuwa! MARIA 145
18 Ia Menarik Kesimpulan dalam Hatinya MARIA 153
19 Ia Pelindung, Ia Penyedia, Ia Pantang Menyerah YUSUF 162
20 Aku Percaya MARTA 172
21 Ia Berjuang Mengatasi Rasa Takut dan Keraguan PETRUS 180
22 Ia Loyal Menghadapi Berbagai Ujian PETRUS 188
23 Ia Belajar Pengampunan dari Tuannya PETRUS 196
Kata Penutup 206
PASAL SATU

Meskipun Ia Sudah Mati,


Ia Masih Berbicara
HABEL menatap kawanan dombanya yang sedang merumput de-
ngan tenangnya di lereng bukit. Lalu, ia mungkin memandang ke
suatu tempat di kejauhan dan melihat kilauan cahaya. Ia tahu bah-
wa di sana, sebuah pedang api yang berkobar-kobar berputar tiada
henti untuk menghalangi jalan menuju Taman Eden. Di sanalah
orang tuanya dulu tinggal, tetapi sekarang mereka maupun anak me-
reka tidak bisa masuk. Bayangkan embusan angin sore menerpa ram-
but Habel seraya ia memandang ke langit dan memikirkan Pencip-
tanya. Akankah keretakan hubungan antara manusia dan Allah bisa
dipulihkan? Itulah yang Habel dambakan.
2 Sekarang, Habel berbicara kepada Saudara. Bisakah Saudara men-

dengarnya? Itu mungkin tampak mustahil. Putra Adam yang kedua


ini sudah lama mati. Jasadnya pun sudah lama hilang, telah menya-
tu dengan debu selama hampir 60 abad. Sehubungan dengan orang
mati, Alkitab mengajar kita, Mereka sama sekali tidak sadar akan
apa pun. (Pkh. 9:5, 10) Habel bahkan tidak pernah mengucapkan
sepatah kata pun yang dicatat di Alkitab. Jadi bagaimana ia bisa ber-
bicara kepada kita?
3 Rasul Paulus diilhami untuk mengatakan hal ini tentang Habel,

Melalui itu, meskipun ia sudah mati, ia masih berbicara. (Baca


Ibrani 11:4.) Melalui apa Habel berbicara? Melalui iman. Habel ada-
lah manusia pertama yang mengembangkan sifat luhur itu. Iman-
nya begitu kuat sehingga teladannya terus hidup, dan kita bisa me-
nirunya dewasa ini. Jika kita mempelajari dan berupaya meniru
imannya, maka kisah Habel berbicara kepada kita dengan jelas dan
efektif.
4 Namun, apa yang bisa kita pelajari dari Habel dan imannya pa-

dahal hanya ada begitu sedikit catatan tentang dia dalam Alkitab?
Mari kita perhatikan.
1. Apa yang menghalangi keluarga Adam dan Hawa masuk ke Taman Eden, dan
apa yang Habel dambakan?
2-4. Bagaimana Habel berbicara kepada kita dewasa ini?

9
Sepanjang hidupnya,
Habel dapat melihat
bahwa para kerub Bertumbuh pada Saat Dunia Dijadikan
adalah hamba 5 Habel lahir pada awal sejarah umat manusia. Belakangan, Yesus
Yehuwa yang setia
dan taat menyebutkan bahwa Habel hidup pada saat dunia dijadikan. (Baca
Lukas 11:50, 51.) Dunia yang Yesus maksudkan adalah orang-orang
yang dapat ditebus dari dosa. Walaupun Habel adalah manusia keem-
pat yang ada di bumi, tampaknya dialah manusia pertama yang me-
nurut Allah bisa ditebus.1 Jelaslah, lingkungan Habel dibesarkan bu-
kanlah lingkungan yang baik.
6 Walaupun dunia kala itu masih belia, awan kelam sudah me-

nyelimuti keluarga manusia. Orang tua Habel, Adam dan Hawa, ke-
mungkinan besar elok parasnya dan dinamis. Tetapi, mereka telah ga-
gal dalam kehidupan, dan mereka tahu itu. Dulu mereka sempurna,
dengan prospek kehidupan abadi terbentang di hadapan mereka. Lalu,
mereka memberontak melawan Allah Yehuwa dan diusir dari rumah
Firdaus mereka di Taman Eden. Karena menempatkan keinginan sen-
diri di atas segalanyabahkan di atas kebutuhan keturunannyame-
reka kehilangan kesempurnaan dan kehidupan abadi.Kej. 2:153:24.
7 Setelah diusir dari Taman Eden, Adam dan Hawa menjalani ke-

hidupan yang sulit. Namun, ketika anak pertama mereka lahir, mereka
1 Istilah dunia dijadikan mencakup gagasan menabur benih, atau menghasilkan ke-
turunan, jadi hal itu berkaitan dengan keturunan manusia yang paling awal. Namun,
mengapa yang dikaitkan oleh Yesus dengan saat dunia dijadikan adalah Habel, bu-
kannya Kain, yang adalah anak sulung? Melalui keputusan dan tindakannya, Kain
sengaja memberontak terhadap Allah Yehuwa. Seperti orang tuanya, Kain tampaknya
tidak akan dibangkitkan atau ditebus.

5. Apa maksud pernyataan Yesus yang menyebutkan bahwa Habel hidup pada
saat dunia dijadikan? (Lihat juga catatan kaki.)
6. Seperti apa orang tua Habel itu?
7, 8. Apa yang Hawa katakan ketika Kain lahir, dan apa yang mungkin terpikir-
10 kan olehnya?
MESKIPUN IA SUDAH MATI, IA MASIH BERBICARA

menamainya Kain, atau Sesuatu yang Dihasilkan, dan Hawa menga-


takan, Aku telah mendapatkan seorang laki-laki dengan pertolongan
Yehuwa. Perkataannya menyiratkan bahwa Hawa mungkin teringat
akan janji yang Yehuwa ucapkan di Taman Eden, yang menubuatkan
bahwa seorang wanita akan menghasilkan benih, atau keturunan,
yang suatu hari nanti akan menghancurkan si fasik yang telah menye-
satkan Adam dan Hawa. (Kej. 3:15; 4:1) Apakah Hawa mengira bahwa
dialah wanita dalam nubuat tersebut dan Kain adalah benih yang
dijanjikan?
8 Jika itu yang Hawa pikirkan, dia salah besar. Terlebih lagi, apa-

bila Adam dan Hawa mengajarkan kepada Kain bahwa dialah benih
tersebut, kesombongan manusia yang tidak sempurna dalam diri Kain
akan berkembang. Belakangan, Hawa melahirkan putra kedua, tetapi
tidak ada kata-kata pujian seperti yang diberikan kepada Kain. Mereka
menamai dia Habel, yang berarti Embusan Napas, atau Kesia-sia-
an. (Kej. 4:2) Apakah penamaan itu menunjukkan bahwa Adam dan
Hawa seolah-olah lebih mementingkan Kain daripada Habel? Mung-
kin, tetapi kita tidak tahu pasti.
9 Orang tua dewasa ini bisa belajar banyak hal dari orang tua

pertama itu. Melalui perkataan dan tindakan kalian, apakah kalian


mengajari anak-anak kecenderungan untuk sombong, berambisi, dan
mementingkan diri? Atau, apakah kalian mengajari mereka untuk me-
ngasihi Allah Yehuwa dan menjalin persahabatan dengan-Nya? Sa-
yangnya, orang tua pertama itu gagal dalam menjalankan tanggung
jawab mereka. Tetapi, ada harapan bagi keturunan mereka.
Habel Mengembangkan ImanCaranya?
10 Seraya kedua anak ini bertumbuh, Adam mungkin melatih me-
reka bekerja agar bisa menafkahi keluarga. Kain menjadi petani, dan
Habel gembala.
11 Namun, Habel melakukan sesuatu yang jauh lebih penting. Se-

lama bertahun-tahun, ia mengembangkan imansifat baik yang bela-


kangan ditulis oleh Paulus. Cobalah renungkan! Tidak ada manusia
yang bisa Habel jadikan teladan pada waktu itu. Jadi, bagaimana ia bisa
mengembangkan iman kepada Allah Yehuwa? Pikirkan tiga dasar kuat
yang mungkin melandasi imannya.
12 Ciptaan Yehuwa. Memang, Yehuwa telah mengutuk tanah se-

hingga itu menghasilkan tanaman berduri yang menghambat pertani-


an. Tetapi, bumi tetap menghasilkan makanan dengan limpah sehing-
ga Habel dan keluarganya bisa terus hidup. Dan, tidak ada kutukan
atas binatang, termasuk unggas dan ikan; atau atas gunung, danau,
9. Orang tua dewasa ini bisa menarik pelajaran apa dari orang tua pertama kita?
10, 11. Apa pekerjaan Kain dan Habel, dan sifat apa yang Habel kembangkan?
12, 13. Bagaimana Habel mengembangkan iman dengan mengamati ciptaan
Yehuwa? 11
TIRULAH IMAN MEREKA  HABEL

sungai, dan lautan; ataupun atas awan, langit, matahari, bulan, dan
bintang. Ke mana pun Habel memandang, ia bisa melihat bukti kasih,
hikmat, dan kebaikan yang besar dari Allah Yehuwa, Pribadi yang
menciptakan segala sesuatu. (Baca Roma 1:20.) Pastilah, merenung-
kan hal-hal tersebut dengan penuh penghargaan menguatkan iman
Habel.
13 Habel pasti menyisihkan waktu untuk merenungkan hal-hal ro-

hani. Bayangkan ia sedang mengurus kawanan dombanya. Seorang


gembala harus banyak berjalan. Ia menggiring binatang-binatang yang
jinak ini melintasi tebing, melewati lembah, menyeberangi sungai
mencari rumput yang paling hijau, sumber air yang paling baik, dan
tempat beristirahat yang paling terlindung. Dari semua ciptaan Allah
lainnya, domba adalah yang paling tidak berdaya, seolah-olah dicip-
takan untuk selalu dibimbing dan dilindungi oleh manusia. Apakah
Habel merasa bahwa ia juga membutuhkan bimbingan, perlindungan,
dan perhatian dari Pribadi yang jauh lebih berhikmat dan kuat dari-
pada manusia mana pun? Pastilah ia mengutarakan hal-hal tadi dalam
doanya sehingga imannya terus bertumbuh.
14 Janji-janji Yehuwa. Adam dan Hawa pasti bercerita kepada

anak-anaknya tentang peristiwa-peristiwa di Taman Eden yang menye-


babkan mereka dikeluarkan dari sana. Jadi, Habel mempunyai banyak
bahan untuk direnungkan.
15 Yehuwa mengatakan bahwa tanah akan terkutuk. Habel dapat

melihat dengan jelas tanaman berduri yang menggenapi perkataan ter-


sebut. Yehuwa juga menubuatkan bahwa Hawa akan menderita nyeri
saat hamil dan melahirkan. Saat adik-adiknya lahir, Habel pastilah me-
lihat bahwa kata-kata tersebut juga tergenap. Yehuwa menubuatkan
bahwa Hawa akan memiliki keinginan yang berlebihan akan perhati-
an dan cinta suaminya dan bahwa Adam, selanjutnya, akan mengua-
sainya. Habel melihat semua kenyataan yang menyedihkan itu dengan
mata kepalanya sendiri. Dalam setiap hal, Habel melihat bahwa per-
kataan Yehuwa benar-benar dapat diandalkan. Jadi, Habel memi-
liki alasan yang kuat untuk beriman akan janji Allah tentang suatu
14, 15. Bagaimana janji-janji Yehuwa menjadi bahan renungan bagi Habel?

12
MESKIPUN IA SUDAH MATI, IA MASIH BERBICARA

benih, atau keturunan, yang akan memperbaiki semua kesalahan


yang berawal di Taman Eden.Kej. 3:15-19.
16 Hamba-hamba Yehuwa. Habel tidak mendapatkan teladan

yang baik dari manusia, tetapi manusia bukanlah satu-satunya makh-


luk cerdas yang ada di bumi pada waktu itu. Ketika Adam dan Hawa
diusir dari Taman Eden, Yehuwa memastikan agar mereka dan ketu-
runannya tidak bisa masuk ke Firdaus di bumi itu. Untuk menjaga pin-
tu masuknya, Yehuwa menempatkan kerub-kerubmalaikat berkedu-
dukan sangat tinggidan juga pedang berapi yang terus berputar.
Baca Kejadian 3:24.
17 Bayangkan bagaimana perasaan Habel kecil ketika melihat ke-

rub-kerub itu. Dalam wujud jasmaninya, perawakan mereka menun-


jukkan kekuatan yang luar biasa. Dan pedang itu, yang berkobar dan
berputar tiada henti, juga membuatnya takjub. Seraya Habel bertam-
bah besar, apakah ia pernah melihat kerub-kerub itu merasa bosan lalu
meninggalkan tempat jaga mereka? Tidak. Siang dan malam, tahun
demi tahun, dekade demi dekade, makhluk cerdas dan kuat itu terus
berada di tempat tugas mereka. Jadi, Habel mengerti bahwa Allah
Yehuwa memiliki hamba-hamba yang setia dan teguh. Melalui para
kerub itu, Habel bisa melihat jenis keloyalan dan ketaatan kepada
Yehuwa yang tidak ia lihat dalam keluarganya sendiri. Teladan malai-
kat-malaikat itu pastilah menguatkan imannya.
18 Setelah merenungkan hal-hal yang Yehuwa singkapkan ten-

tang diri-Nya melalui ciptaan, janji-janji ilahi, dan teladan para


16, 17. Apa yang mungkin Habel pelajari dari kerub-kerub Yehuwa?
18. Dewasa ini, dasar kokoh apa yang kita miliki untuk membangun iman kita?

Melalui ciptaan, Habel mendapatkan


dasar yang kokoh untuk imannya
kepada Pencipta yang pengasih
TIRULAH IMAN MEREKA  HABEL

malaikat-Nya, iman Habel pastilah semakin kuat. Tidakkah teladan Ha-


bel berbicara kepada kita? Kaum muda khususnya dapat lebih yakin
bahwa mereka bisa mengembangkan iman yang tulus kepada Allah Ye-
huwa, walaupun keluarga mereka tidak mendukung. Dengan adanya
ciptaan yang sangat menakjubkan di sekeliling kita dan Alkitab yang
lengkap, juga banyaknya teladan iman, kita punya dasar yang kokoh
untuk membangun iman kita dewasa ini.
Korban HabelMengapa Unggul?
19 Seraya imannya kepada Yehuwa bertumbuh, Habel ingin men-
cari cara untuk menunjukkannya melalui tindakan. Tetapi, apa yang
bisa diberikan seorang manusia kepada Pencipta alam semesta? Tentu
saja, Allah tidak membutuhkan pemberian atau bantuan dari manu-
sia. Belakangan, Habel memahami kebenaran yang mendalam berikut:
Apabiladengan motif yang benaria memberikan yang terbaik kepa-
da Yehuwa, Bapaknya yang pengasih akan senang.
20 Habel bersiap-siap untuk mempersembahkan beberapa domba

dari kawanannya. Ia memilih domba-domba terbaik dari kawanan, ya-


itu yang sulung, dan bagian-bagiannya yang terbaik. Pada saat yang
sama, Kain juga mencari berkat dan perkenan Allah, dengan menyiap-
kan persembahan dari hasil panennya. Tetapi, motif Kain tidak sama
dengan Habel. Perbedaan ini jelas terlihat ketika mereka mempersem-
bahkan korban.
21 Kedua putra Adam ini mungkin menggunakan mezbah dan api

untuk persembahan mereka, dan barangkali terlihat oleh para kerub,


yang adalah satu-satunya perwakilan Yehuwa di bumi kala itu. Yehu-
wa menjawab! Kita membaca, Yehuwa memandang dengan perkenan
atas Habel dan persembahannya. (Kej. 4:4) Cara Allah menunjukkan
perkenan-Nya tidak disebutkan dalam Alkitab.
22 Mengapa Allah memperkenan persembahan Habel? Apakah ka-

rena korbannya itu sendiri? Habel memang mempersembahkan makh-


luk hidup, mencurahkan darahnya yang sangat berharga. Apakah Ha-
bel tahu betapa bernilainya korban itu nantinya? Berabad-abad setelah
zaman Habel, Allah menggunakan korban anak domba yang tidak ber-
cacat untuk menggambarkan korban Putra-Nya sendiri yang sempur-
na, Anak Domba Allah, yang darahnya akan dicurahkan. (Yoh. 1:29;
Kel. 12:5-7) Tetapi, Habel pastilah tidak tahu banyak soal itu.
23 Yang kita tahu pasti adalah ini: Habel mempersembahkan yang

terbaik dari apa yang ia miliki. Yehuwa memperkenan tidak hanya per-
sembahannya tetapi juga orangnya. Tindakan Habel dimotivasi oleh
kasih dan iman yang tulus kepada Yehuwa.
19. Belakangan, kebenaran mendalam apa yang Habel pahami?
20, 21. Apa saja persembahan yang Kain dan Habel berikan, dan apa jawaban
Yehuwa?
14 22, 23. Mengapa Yehuwa memperkenan persembahan Habel?
Habel mempersembahkan korban dengan iman; Kain tidak
TIRULAH IMAN MEREKA  HABEL

24 Berbeda halnya dengan Kain. Yehuwa tidak memandang de-

ngan perkenan atas Kain dan persembahannya. (Kej. 4:5) Persembah-


an Kain itu sendiri tidak salah; belakangan, Hukum Allah mengizin-
kan persembahan berupa hasil-hasil tanah. (Im. 6:14, 15) Tetapi,
Alkitab mengatakan tentang Kain bahwa perbuatannya sendiri fasik.
(Baca 1 Yohanes 3:12.) Seperti banyak orang dewasa ini, Kain tam-
paknya merasa bahwa sekadar mempertunjukkan pengabdian kepada
Allah sudah cukup. Kurangnya iman sejati dan kasih kepada Yehuwa
segera terlihat dari tindakannya.
25 Saat Kain mengetahui bahwa ia tidak mendapat perkenan Ye-

huwa, apakah ia berupaya belajar dari teladan Habel? Tidak. Sebalik-


nya, kebenciannya berkobar kepada saudaranya. Yehuwa melihat hal
ini dalam hati Kain dan dengan sabar mengajaknya bernalar. Yehu-
wa memperingatkan Kain bahwa tindakannya bisa mengakibatkan
dosa serius, dan Ia mengatakan bahwa Kain akan ditinggikan jika
ia mau mengubah haluannya.Kej. 4:6, 7.
26 Kain mengabaikan peringatan Allah. Ia mengajak adiknya yang

polos untuk berjalan-jalan dengannya ke padang. Di sana, Kain me-


nyerang Habel dan membunuh dia. (Kej. 4:8) Dapat dikatakan bahwa
Habel adalah korban pertama penganiayaan religius, martir pertama.
Ia telah mati, tetapi kisahnya tidak berakhir di situ.
27 Secara kiasan, darah Habel berseru kepada Allah Yehuwa me-

minta pembalasan, atau keadilan. Dan, Allah melaksanakan keadilan,


dengan menghukum Kain yang fasik karena kejahatannya. (Kej. 4:
9-12) Yang lebih penting, catatan iman Habel berbicara kepada kita
dewasa ini. Masa hidupnyamungkin sekitar satu abadtermasuk
singkat bagi manusia kala itu, tetapi ia benar-benar memanfaatkannya.
Ia mati dengan mengetahui bahwa Bapak surgawinya, Yehuwa, me-
ngasihi dan memperkenan dia. (Ibr. 11:4)
Maka, kita bisa yakin bahwa Habel sudah
aman dalam ingatan Yehuwa yang tidak ter-
UNTUK DIPIKIRKAN . . . batas, menanti kebangkitan untuk hidup di
Bagaimana Habel berbicara bumi firdaus. (Yoh. 5:28, 29) Apakah Saudara
kepada kita sekarang? mau bertemu dengannya nanti? Saudara bisa
Apa yang bisa dipelajari para jika Saudara bertekad untuk mendengarkan
orang tua dari kesalahan orang Habel berbicara dan untuk meniru imannya
tua Habel? yang luar biasa.
Bagaimana ciptaan Yehuwa,
24. (a) Mengapa persembahan Kain itu sendiri tidak
janji-janji-Nya, dan para
salah? (b) Dalam hal apa Kain mirip dengan orang-
kerub-Nya membantu Habel orang dewasa ini?
membangun iman?
25, 26. Peringatan apa yang Yehuwa berikan kepa-
Dengan cara apa saja Saudara da Kain, tetapi apa yang Kain lakukan?
akan meniru iman Habel? 27. (a) Mengapa kita bisa yakin bahwa Habel akan
dibangkitkan? (b) Bagaimana caranya agar kita bisa
16 bertemu dengan Habel suatu hari nanti?
PASAL DUA

Ia Berjalan dengan
Allah yang Benar
NUH meluruskan punggungnya lalu meregangkan otot-ototnya yang kaku.
Bayangkan ia sedang duduk di atas sebuah balok kayu yang lebar, beristi-
rahat sejenak dari pekerjaannya sambil memandangi rangka bahtera yang
sangat besar itu. Bau menyengat ter panas tercium; suara alat-alat pertu-
kangan kayu senantiasa bergema. Dari tempat ia duduk, Nuh bisa melihat
putra-putranya yang sedang bekerja keras di berbagai bagian rangka kayu
yang sangat besar itu. Putra-putranya, istri-istri mereka, dan istrinya sen-
diri telah bekerja bersama dia dalam proyek ini selama beberapa puluh ta-
hun. Sudah banyak yang telah mereka kerjakan, tetapi masih ada banyak
sekali pekerjaan yang harus diselesaikan!
2 Orang-orang di daerah itu menganggap mereka bodoh. Semakin ke-

lihatan bentuk bahtera itu, orang-orang malah semakin menertawakan per-


ingatan Nuh tentang air bah yang akan melanda seluruh bumi itu. Benca-
na yang terus-menerus diperingatkan oleh Nuh terlihat sangat jauh, sangat
mustahil! Mereka tidak habis pikir mengapa ada orang yang mau meng-
habiskan kehidupannyadan kehidupan keluarganyademi proyek yang
bodoh itu. Tetapi, Allahnya Nuh, Yehuwa, memandang Nuh dengan cara
yang sangat berbeda.
3 Firman Allah mengatakan, Nuh berjalan dengan Allah yang benar.

(Baca Kejadian 6:9.) Apa artinya? Itu tidak berarti Allah berjalan di bumi,
atau Nuh entah bagaimana caranya pergi ke surga. Tetapi, karena Nuh se-
penuhnya menaati Allah dan sangat mengasihi-Nya, bisa dikatakan seo-
lah-olah Yehuwa dan Nuh berjalan bersama seperti sahabat. Ribuan ta-
hun kemudian, Alkitab mengatakan tentang Nuh, Melalui iman[-nya] ia
menghukum dunia. (Ibr. 11:7) Apa maksudnya? Apa yang bisa kita pelajari
dari imannya?

Pria Tanpa Cela dalam Dunia yang Fasik


4Nuh bertumbuh dewasa dalam dunia yang dengan cepat berubah
dari buruk menjadi lebih buruk. Dunia itu sudah buruk pada zaman ka-
kek buyutnya, yakni Henokh, orang saleh lainnya yang berjalan dengan
1, 2. Proyek apa yang melibatkan Nuh dan keluarganya, dan tantangan apa saja
yang mereka hadapi?
3. Apa maksudnya Nuh berjalan dengan Allah?
4, 5. Mengapa keadaan bumi menjadi semakin parah pada zaman Nuh?

17
Nuh dan istrinya
harus melindungi
anak-anak mereka Allah. Henokh telah menubuatkan bahwa hari penghakiman akan datang
dari pengaruh buruk menimpa orang-orang tidak saleh di dunia. Sekarang, pada zaman Nuh,
ketidaksalehan sudah semakin parah. Bahkan, dari sudut pandang Yehu-
wa, bumi sudah kacau karena penuh dengan kekerasan. (Kej. 5:22; 6:11;
Yud. 14, 15) Apa yang menyebabkan keadaan semakin parah?
5 Sebuah tragedi mengerikan terjadi di antara putra-putra surgawi
Allah, yaitu para malaikat. Salah satu dari mereka sudah memberontak ter-
hadap Yehuwa dengan menjadi Setan Si Iblis dan memfitnah Allah serta
menggoda Adam dan Hawa untuk berbuat dosa. Pada zaman Nuh, para
malaikat lainnya mulai ikut memberontak terhadap pemerintahan Yehu-
wa yang adil. Mereka meninggalkan tempat yang Allah berikan di surga,
dan turun ke bumi untuk mengambil istri-istri cantik bagi mereka sendiri.
Para malaikat yang sombong dan mementingkan diri itu merupakan pe-
ngaruh yang merusak bagi manusia.Kej. 6:1, 2; Yud. 6, 7.
6 Terlebih lagi, hubungan yang tidak alami antara manusia dan ma-
laikat yang menjelma menghasilkan putra-putra campuran yang luar bia-
sa besar dan kuat. Alkitab menyebut mereka Nefilim, yang secara harfiah
berarti Penumbangmereka yang menyebabkan orang lain jatuh. Seba-
gai penganiaya yang keji, Nefilim memperparah semangat kebrutalan
dunia yang tidak saleh. Tidaklah mengherankan bahwa dalam pandangan
Pencipta, kejahatan manusia sangat banyak di bumi dan setiap kecende-
rungan niat hatinya selalu jahat semata-mata. Yehuwa memutuskan
bahwa 120 tahun lagi generasi yang fasik itu akan dibinasakan.Baca
Kejadian 6:3-5.
7 Bayangkan betapa sulitnya membesarkan anak-anak dalam dunia

6. Apa pengaruh para Nefilim terhadap semangat dunia, dan apa yang Yehuwa
putuskan?
7. Tantangan apa yang dihadapi Nuh dan istrinya dalam melindungi anak-anak-
18 nya dari pengaruh buruk kala itu?
IA BERJALAN DENGAN ALLAH YANG BENAR

seperti itu! Tetapi, itulah yang Nuh lakukan. Ia mendapat istri yang baik.
Setelah Nuh berusia 500 tahun, istrinya melahirkan tiga anakSem, Ham,
dan Yafet.1 Nuh dan istrinya harus bersama-sama melindungi anak-anak
mereka dari pengaruh buruk yang ada di sekitar mereka. Anak laki-laki bia-
sanya kagum dan takjub akan orang-orang perkasa dan pria-pria yang
termasyhurdan seperti itulah para Nefilim. Sangat sulit bagi Nuh dan is-
trinya untuk menjauhkan anak-anak dari cerita-cerita tentang sepak ter-
jang para raksasa itu. Tetapi, mereka bisa mengajarkan kebenaran yang me-
narik tentang Allah Yehuwa, yang membenci semua kefasikan. Mereka
harus membantu anak-anak mereka memahami bahwa Yehuwa merasa sa-
kit hati melihat kekerasan dan pemberontakan di dunia kala itu.Kej. 6:6.
8 Orang tua dewasa ini dapat memahami perasaan Nuh dan istrinya.
Dunia kita sekarang juga diracuni kekerasan dan pemberontakan. Kota-kota
sering didominasi oleh geng-geng anak muda yang sulit diatur. Bahkan,
hiburan-hiburan yang ditujukan untuk anak kecil bisa jadi dipenuhi tema
kekerasan. Orang tua yang bijaksana berusaha sebisa-bisanya untuk mela-
wan pengaruh itu dengan mengajar anak-anak mereka tentang Allah keda-
maian, Yehuwa, yang suatu hari nanti akan mengakhiri kekerasan. (Mz.
11:5; 37:10, 11) Kita bisa berhasil! Nuh dan istrinya berhasil. Anak-anak
mereka bertumbuh menjadi pria-pria yang baik, dan mereka mendapatkan
istri yang kemungkinan besar mau menomorsatukan Allah yang benar,
Yehuwa, dalam kehidupan mereka.

Buatlah Bagimu Sebuah Bahtera


9 Suatu hari, kehidupan Nuh berubah untuk selamanya. Yehuwa ber-
bicara kepada hamba-Nya yang dikasihi ini dan menyatakan kehendak-
Nya untuk mengakhiri dunia kala itu. Allah memerintahkan Nuh, Buat-
lah bagimu sebuah bahtera dari kayu pohon yang bergetah.Kej. 6:14.
10 Bahtera ini bukan sebuah kapal, seperti anggapan beberapa orang.
Bahtera itu tidak punya haluan ataupun buritannya, tidak punya lunas
ataupun sirip kemudinyatidak punya lekukannya. Itu hanya sebuah peti
besar, atau kotak besar. Yehuwa memberikan ukuran yang spesifik untuk
bahtera itu, beberapa perincian tentang bentuknya, dan pengarahan un-
tuk melapisi bagian dalam dan luarnya dengan ter. Lalu, Ia memberi tahu
Nuh alasannya, Aku akan mendatangkan air bah ke atas bumi . . . Sega-
la yang ada di bumi akan mati. Namun, Yehuwa membuat perjanjian
resmi berikut dengan Nuh, Engkau harus masuk ke dalam bahtera itu,
engkau bersama putra-putramu, istrimu, dan istri putra-putramu. Nuh
juga harus membawa wakil dari semua jenis binatang. Hanya yang berada
1 Orang-orang pada masa itu hidup lebih lama dibandingkan dengan kita sekarang.
Umur mereka panjang mungkin karena masih dekat dengan kesempurnaan yang per-
nah dimiliki Adam dan Hawa.

8. Bagaimana orang tua yang bijaksana dewasa ini bisa meniru teladan Nuh dan
istrinya?
9, 10. (a) Apa perintah Yehuwa yang mengubah kehidupan Nuh? (b) Apa yang
Yehuwa sampaikan kepada Nuh sehubungan dengan tujuan dan bentuk bahtera
itu? 19
TIRULAH IMAN MEREKA  NUH

dalam bahtera yang akan selamat dari Air Bah yang akan segera datang itu!
Kej. 6:17-20.
11 Nuh mendapat tugas yang sangat berat. Ukuran bahtera itu amat
besarsekitar 133 meter panjangnya, 22 meter lebarnya, dan 13 meter ting-
ginya. Itu jauh lebih besar daripada kapal kayu terbesar bahkan yang di-
buat pada zaman modern. Apakah Nuh berusaha menghindari tugas ini,
mengeluh karena terlalu banyak tantangannya, atau mengubah perincian-
nya agar lebih mudah? Alkitab menjawab, Nuh melakukannya menu-
rut semua yang Allah perintahkan. Ia melakukannya tepat seperti itu.
Kej. 6:22.
12 Pekerjaan itu memakan waktu berpuluh-puluh tahun, mungkin
40-50 tahun. Ada pohon-pohon yang harus ditebang, kayu-kayu yang ha-
rus diangkut, dan balok-balok yang harus dibelah, dibentuk, dan digabung-
kan. Bahtera itu harus memiliki tiga lantai, sejumlah ruangan, dan sebuah
pintu di sisinya. Kemungkinan besar, ada jendela-jendela di bagian atas-
nya, juga atapnya dibuat agak miring dan sedikit menjorok supaya air
hujan bisa turun.Kej. 6:14-16.
13 Seraya tahun-tahun berlalu dan bahtera itu mulai terlihat bentuk-
nya, Nuh pasti sangat senang karena mendapat dukungan keluarganya! Te-
tapi, ada aspek lain dari tugas ini yang lebih menantang daripada memba-
ngun bahtera. Alkitab mengatakan bahwa Nuh adalah seorang pemberita
keadilbenaran. (Baca 2 Petrus 2:5.) Jadi, dengan berani Nuh berada di
garis depan dalam memperingatkan orang-orang fasik dan tidak saleh kala
itu tentang pembinasaan yang akan segera datang. Apa tanggapan mere-
ka? Belakangan, sehubungan dengan masa itu, Yesus mengatakan bahwa
orang-orang tidak memberikan perhatian. Ia mengatakan bahwa orang-
orang terlalu sibuk melakukan kegiatan sehari-harimakan, minum, dan
menikahsehingga mereka tidak memerhatikan peringatan Nuh. (Mat. 24:
37-39) Pastilah banyak yang menghina Nuh dan keluarganya; bahkan
mungkin mengancamnya dan menentangnya dengan kekerasan. Bisa jadi,
mereka juga berusaha menyabot proyek itu.
14 Akan tetapi, Nuh dan keluarganya tidak pernah menyerah. Mereka
tetap membangun bahtera meskipun dunia di sekitar mereka menganggap
pekerjaan itu sepele, sesat, atau bodoh. Orang Kristen dewasa ini bisa bel-
ajar banyak hal dari teladan iman Nuh dan keluarganya. Lagi pula, kita hi-
dup di masa yang Alkitab sebut sebagai hari-hari terakhir dari sistem du-
nia ini. (2 Tim. 3:1) Yesus mengatakan bahwa zaman kita sama seperti
zaman ketika Nuh membangun bahtera. Apabila dunia menanggapi beri-
ta tentang Kerajaan Allah dengan sikap apatis, ejekan, atau bahkan peng-
aniayaan, orang-orang Kristen hendaknya mengingat Nuh. Orang Kristen
bukanlah yang pertama menghadapi tantangan seperti ini.
11, 12. Tugas berat apa yang Nuh terima, dan bagaimana tanggapannya atas
tantangan itu?
13. Aspek lain apa dari tugas Nuh yang lebih menantang daripada membangun
bahtera, dan bagaimana tanggapan orang-orang?
14. Dewasa ini, pelajaran apa yang bisa keluarga Kristen dapatkan dari Nuh dan
20 keluarganya?
Nuh dan keluarganya bekerja sama untuk melaksanakan perintah Allah
Walau Nuh terbukti
diberkati Allah,
orang-orang tetap
mengejeknya dan
mengabaikan berita
yang ia sampaikan

Masuklah . . . ke dalam Bahtera Itu


15 Puluhan tahun berlalu, dan akhirnya bahtera itu sudah hampir

rampung. Ketika umurnya mendekati 600 tahun, Nuh berdukacita. La-


mekh, ayahnya, meninggal.1 Lima tahun kemudian, ayah Lamekh, yaitu
kakek Nuh, Metuselah, meninggal pada usia 969umur terpanjang dalam
catatan Alkitab. (Kej. 5:27) Baik Metuselah maupun Lamekh pernah hidup
sezaman dengan manusia pertama, Adam.
16 Pada usia 600 tahun, sang patriark Nuh menerima pesan baru dari

Allah Yehuwa, Masuklah, engkau dan seluruh rumah tanggamu, ke da-


lam bahtera itu. Di saat yang sama, Allah juga memerintahkan Nuh un-
tuk membawa segala jenis binatang ke dalam bahteratujuh ekor jika itu
binatang yang tidak haram, yang cocok untuk persembahan, sedangkan
yang lainnya sepasang.Kej. 7:1-3.
17 Ini pasti menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Dari ujung

cakrawala berdatangan ribuan binatangada yang berjalan cepat, ber-


jalan lamban, terbang, merangkak, merayapdengan beragam ukuran,
bentuk, dan sifat. Kita tidak perlu membayangkan Nuh dengan susah
1 Lamekh menamai putranya Nuhkemungkinan besar berarti Istirahat atau
Penghiburandan telah menubuatkan bahwa Nuh akan menggenapi makna na-
manya dengan membawa umat manusia ke peristirahatan dari pekerjaan yang penuh
susah payah di tanah yang terkutuk. (Kej. 5:28, 29) Lamekh tidak sempat melihat
penggenapan nubuatnya ini. Ibu, adik-adik, dan kakak-kakak Nuh mungkin mati ka-
rena air bah.

15. Apa dukacita yang Nuh alami saat mendekati usia 600 tahun?
16, 17. (a) Pesan baru apa yang Nuh terima ketika ia berusia 600 tahun?
(b) Ceritakanlah pemandangan yang tak terlupakan yang disaksikan Nuh dan ke-
22 luarganya.
payah berusaha menggiring, meneriaki, atau membujuk binatang-bina-
tang liar itu untuk memasuki ruangan bahtera. Kisahnya mengatakan bah-
wa masuklah mereka mendatangi Nuh ke dalam bahtera.Kej. 7:9.
18 Orang yang skeptis mungkin bertanya, Bagaimana mungkin itu

bisa terjadi? Dan, bagaimana mungkin binatang-binatang itu bisa tetap


akur dalam satu ruangan? Coba pikirkan: Apakah memang di luar kesang-
gupan Sang Pencipta seluruh alam semesta untuk mengendalikan bina-
tang-binatang yang Ia ciptakan, bahkan membuat mereka jinak dan tenang
jika dibutuhkan? Ingatlah, Yehuwa adalah Allah yang menciptakan bina-
tang-binatang itu. Belakangan, Ia juga membelah Laut Merah dan meng-
hentikan pergerakan matahari. Apakah Ia tidak bisa melakukan setiap hal
yang dijelaskan dalam kisah Nuh? Tentu saja Ia bisa, dan Ia memang me-
lakukannya!
19 Memang, Allah bisa menggunakan cara lain untuk menyelamatkan

binatang-binatang ciptaan-Nya. Tetapi, Ia dengan bijaksana memilih cara


yang dapat mengingatkan kita akan kepercayaan yang sejak semula Ia be-
rikan kepada umat manusia untuk mengurus semua makhluk hidup di bu-
mi. (Kej. 1:28) Maka, banyak orang tua dewasa ini menggunakan ki-
sah Nuh untuk mengajar anak-anak mereka bahwa Yehuwa menghargai
binatang-binatang dan manusia yang telah Ia ciptakan.
20 Yehuwa memberi tahu Nuh bahwa satu minggu lagi Air Bah akan

datang. Itu pasti menjadi saat yang paling sibuk bagi keluarga Nuh.
18, 19. (a) Bagaimana kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
orang-orang skeptis tentang kisah Nuh? (b) Bagaimana hikmat Yehuwa terlihat
dari cara yang Ia pilih untuk menyelamatkan binatang-binatang ciptaan-Nya?
20. Mengapa Nuh dan keluarganya menjadi sangat sibuk pada minggu terakhir
sebelum Air Bah? 23
TIRULAH IMAN MEREKA  NUH

Bayangkan, mereka harus mengatur rapi semua binatang serta makanan


bagi binatang-binatang itu maupun bagi mereka dan mengangkat barang-
barang mereka sendiri ke dalam bahtera. Istri Nuh serta istri dari Sem, Ham,
dan Yafet kemungkinan sibuk menata bahtera itu menjadi tempat yang
nyaman untuk ditinggali.
21 Bagaimana dengan orang-orang lainnya? Mereka masih tidak
memberikan perhatianwalaupun mereka bisa melihat bukti-bukti bah-
wa Yehuwa memberkati Nuh dan pekerjaannya. Mereka pasti melihat bi-
natang-binatang yang berbondong-bondong memasuki bahtera. Tetapi,
kita tidak perlu heran dengan sikap apatis ini. Orang-orang dewasa ini juga
tidak memerhatikan banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa kita se-
dang hidup pada hari-hari terakhir dari sistem ini. Dan, seperti yang dinu-
buatkan rasul Petrus, para pengejek telah datang dengan ejekan mereka,
mencemooh semua yang mengindahkan peringatan Allah. (Baca 2 Petrus
3:3-6.) Demikian pula, orang-orang zaman dahulu juga pasti mengejek
Nuh dan keluarganya.
22 Kapan ejekan ini berhenti? Kisahnya menceritakan bahwa ketika
Nuh selesai membawa keluarganya dan binatang-binatang ke dalam bah-
tera, Yehuwa menutup pintu di belakangnya. Jika ada pengejek-pengejek
yang melihat tindakan ilahi itu, mereka pasti langsung terdiam. Jika
itu tidak membuat mereka terdiam, hujan yang kemudian turun de-
ngan derasnya pasti membungkam mereka! Hujan itu terus turun, dan
terus-menerus turunmembanjiri seluruh bumi, seperti yang Yehuwa ka-
takan.Kej. 7:16-21.
23 Apakah Yehuwa senang melihat kematian orang-orang fasik itu?

Tidak! (Yeh. 33:11) Sebaliknya, Ia telah memberi mereka banyak kesem-


patan untuk bertobat dan melakukan yang benar. Apakah mereka sebenar-
nya bisa melakukannya? Jalan hidup Nuh menjawab pertanyaan itu.
Dengan berjalan bersama Yehuwa, menaati Allahnya dalam segala hal,
Nuh menunjukkan bahwa keselamatan bisa diper-
oleh. Bisa dikatakan, iman Nuh menghukum dunia
UNTUK DIPIKIRKAN . . . masa itu; imannya menunjukkan dengan jelas kefa-
Tantangan-tantangan apa yang sikan generasi itu. Imannya membuat dia dan keluar-
dihadapi Nuh dan istrinya dalam ganya selamat. Apabila meniru iman Nuh, Saudara
membesarkan anak-anak mereka? dan orang-orang yang Saudara kasihi juga bisa sela-
Bagaimana Nuh menunjukkan iman mat. Seperti Nuh, Saudara bisa berjalan dengan Allah
saat membangun bahtera? Yehuwa sebagai sahabat Saudara. Dan, persahabatan
Mengapa mengabar bukan tugas itu bisa berlangsung selama-lamanya!
yang mudah untuk dilakukan pada 21, 22. (a) Mengapa kita tidak kaget melihat sikap apatis
zaman Nuh? dari orang-orang di zaman Nuh? (b) Kapan ejekan yang
Dalam hal apa saja Saudara Nuh dan keluarganya terima dari orang-orang di sekitar
bertekad untuk meniru iman Nuh? mereka berakhir?
23. (a) Bagaimana kita tahu bahwa Yehuwa tidak senang
atas kematian orang-orang fasik pada zaman Nuh?
(b) Dewasa ini, mengapa bijaksana jika kita meniru iman
24 Nuh?
PASAL TIGA

Bapak dari Semua Orang


yang Memiliki Iman
ABRAM memandang ke atas, tatapannya terpaku pada menara zigurat
yang menjulang megah di kota asalnya, Ur.1 Ada suara ingar-bingar
di atas sana, dan asap mengepul darinya. Imam-imam dewa bulan
lagi-lagi sedang mempersembahkan korban. Bayangkan Abram ber-
paling dan menggelengkan kepalanya,
sambil mengerutkan dahi. Seraya berja-
lan pulang melewati kerumunan orang
di jalan, ia mungkin memikirkan pe-
Bagaimana Abram
nyembahan berhala yang merajalela di sampai menjadi
Ur. Noda penyembahan yang bejat itu teladan iman
benar-benar telah menyebar ke mana-
mana sejak zaman Nuh! yang luar biasa?
2 Nuh meninggal hanya dua tahun

sebelum Abram dilahirkan. Ketika Nuh


dan keluarganya keluar dari bahtera setelah Air Bah, sang patriark
mempersembahkan korban kepada Allah Yehuwa, yang kemudian me-
munculkan pelangi. (Kej. 8:20; 9:12-14) Pada saat itu, satu-satunya iba-
dat di dunia adalah ibadat sejati. Tetapi sekarang, ketika generasi kese-
puluh dari Nuh telah menyebar ke berbagai penjuru bumi, ibadat sejati
menjadi sesuatu yang langka. Orang di mana-mana menyembah dewa-
dewi kafir. Bahkan bapak Abram, Terah, terlibat dalam penyembahan
berhala, mungkin membuat berhala.Yos. 24:2.
3 Abram berbeda dengan mereka. Seraya bertumbuh dewasa, ia se-

makin terlihat berbeda karena imannya. Bahkan, rasul Paulus belakang-


an diilhamkan untuk menyebutnya bapak dari semua orang yang me-
miliki iman! (Baca Roma 4:11.) Mari kita perhatikan bagaimana
Abram menjadi pria seperti itu. Dengan demikian, kita juga bisa ba-
nyak belajar tentang cara menumbuhkan iman.
1 Bertahun-tahun kemudian, Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham, yang
berarti Bapak Banyak Orang.Kej. 17:5.

1, 2. Perubahan apa terjadi di mana-mana sejak zaman Nuh, dan apa pengaruh-
nya atas Abram?
3. Seraya Abram dewasa, apa yang membuatnya semakin berbeda, dan apa
pelajarannya bagi kita?

25
Melayani Yehuwa dalam Dunia
Pasca-Air Bah
4 Bagaimana Abram sampai bisa mengenal

Allah Yehuwa? Kita tahu bahwa Yehuwa me-


miliki hamba-hamba yang setia di bumi kala
itu. Salah satunya adalah Sem. Walaupun bu-
kan anak sulung Nuh, ia selalu disebutkan perta-
ma. Itu kemungkinan karena Sem memiliki iman
yang sangat besar.1 Beberapa lama setelah Ban-
jir itu, Nuh menyebut Yehuwa sebagai Allah
Sem. (Kej. 9:26) Sem merespek Yehuwa dan iba-
dat sejati.
5 Apakah Abram mengenal Sem? Kemungkin-

an begitu. Bayangkan Abram sewaktu kecil. Beta-


pa terpesonanya dia ketika mengetahui bahwa dia
memiliki leluhur yang masih hidup yang usianya
lebih dari empat abad! Sem telah melihat sendiri
kejahatan dunia sebelum Banjir, lalu Air Bah yang
membersihkan bumi, serta terbentuknya bangsa-
Abram menolak bangsa pertama seraya umat manusia bertambah
penyembahan banyak, dan juga masa-masa kelam pemberontak-
berhala yang an Nimrod di Menara Babel. Sem yang setia tidak ikut-ikutan dalam
merajalela di Ur pemberontakan itu, jadi ketika Yehuwa mengacaukan bahasa para pem-
bangun menara itu, Sem dan keluarganya terus menggunakan bahasa
asli manusia, yaitu bahasa yang Nuh gunakan. Keluarga Sem menca-
kup Abram. Jadi, pastilah sejak kecil Abram sangat merespek Sem. Ter-
lebih lagi, Sem masih hidup selama sebagian besar masa hidup Abram
yang panjang. Jadi, Abram kemungkinan belajar tentang Yehuwa dari
Sem.
6 Yang pasti, Abram menarik pelajaran yang sangat berharga dari

Air Bah. Ia berusaha untuk berjalan dengan Allah, seperti Nuh berja-
lan dengan Allah. Itulah sebabnya Abram menolak penyembahan ber-
hala dan menjadi beda dengan orang lain di Ur, mungkin bahkan
dengan keluarganya. Tetapi, ia akhirnya menemukan teman hidup
yang hebat. Ia menikahi Sarai, seorang wanita yang tidak hanya sangat
cantik parasnya, tetapi juga besar imannya kepada Yehuwa.2 Walau ti-
dak punya anak, pasangan itu pasti menemukan banyak sukacita dalam
1 Demikian pula, Abram sering disebutkan pertama sebagai putra Terah, walaupun ia
jelas bukan anak pertama.
2 Belakangan, Allah mengubah nama Sarai menjadi Sarah, yang berarti Putri Raja.
Kej. 17:15.

4, 5. Abram mungkin belajar tentang Yehuwa dari siapa, dan mengapa kita bisa
mendapat kesimpulan itu?
6. (a) Bagaimana Abram menunjukkan bahwa ia menarik pelajaran yang sangat
26 berharga dari Air Bah? (b) Kehidupan seperti apa yang Abram dan Sarai jalani?
BAPAK DARI SEMUA ORANG YANG MEMILIKI IMAN

melayani Yehuwa bersama-sama. Mereka juga membesarkan keponak-


an Abram yang yatim piatu, Lot.
7 Abram tidak pernah meninggalkan Yehuwa demi menyembah

berhala kota Ur. Ia dan Sarai bersedia tampil beda dengan komunitas
penyembah berhala di sana. Apabila kita ingin mengembangkan iman
yang sejati, kita juga perlu melakukan hal yang sama. Kita harus ber-
sedia tampil beda. Yesus mengatakan bahwa pengikutnya bukan ba-
gian dari dunia sehingga dunia akan membenci mereka. (Baca Yoha-
nes 15:19.) Apabila Saudara pernah merasa pedih karena ditolak oleh
anggota keluarga atau masyarakat karena keputusan Saudara untuk me-
layani Yehuwa, ingatlah bahwa Saudara tidak sendirian. Saudara sudah
mengikuti contoh baik Abram dan Sarai yang juga melayani Allah
dengan iman.

Keluarlah dari Negerimu


8 Suatu hari, Abram mendapat pengalaman yang tak terlupakan.

Ia menerima pesan dari Allah Yehuwa! Alkitab hanya menyediakan se-


dikit keterangan, tetapi dikatakan bahwa Allah kemuliaan menam-
pakkan diri di hadapan pria beriman ini. (Baca Kisah 7:2, 3.) Mung-
kin dengan perantaraan malaikat, Abram melihat sekilas kemuliaan
yang luar biasa dari Pribadi Yang Berdaulat di alam semesta. Kita bisa
bayangkan betapa senangnya Abram ketika melihat perbedaan antara
Allah yang hidup dan berhala tak bernyawa yang disembah orang-
orang kala itu.
9 Apa pesan yang Yehuwa berikan kepada Abram? Keluarlah dari

negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan
kutunjukkan kepadamu. Yehuwa tidak mengatakan negeri mana yang
Ia maksudkanIa hanya akan menunjukkannya kepada Abram. Tetapi,
pertama-tama, Abram harus meninggalkan negeri asal dan kerabatnya.
Dalam kebudayaan Timur Tengah kuno, keluarga sangatlah penting.
Jika seorang pria meninggalkan kerabatnya dan pindah ke tempat yang
jauh, hal itu sering dianggap sebagai nasib buruk. Bagi beberapa orang,
itu lebih buruk daripada kematian!
10 Meninggalkan negeri asalnya menuntut pengorbanan. Ur tam-

paknya adalah kota yang sibuk dan kaya. (Lihat kotak Kota yang
Abram dan Sarai Tinggalkan.) Penggalian telah membuktikan bahwa
rumah-rumah yang sangat nyaman terdapat di Ur zaman dahulu; be-
berapa rumah memiliki belasan kamar untuk keluarga dan pelayan, se-
muanya mengelilingi halaman dalam yang berlantai batu. Fasilitas
yang umumnya tersedia adalah air mancur, kamar mandi, dan tempat
7. Pengikut Yesus perlu meniru Abram. Bagaimana caranya?
8, 9. (a) Pengalaman tak terlupakan apa yang Abram alami? (b) Apa pesan
Yehuwa kepada Abram?
10. Mengapa tindakan Abram dan Sarai untuk meninggalkan rumah mereka di
Ur bisa disebut suatu pengorbanan? 27
TIRULAH IMAN MEREKA  ABRAM

pembuangan limbah. Selain itu, ingatlah bahwa Abram dan Sarai su-
dah tidak muda lagi; Abram mungkin berusia 70-an, dan Sarai 60-an.
Abram tentu ingin agar kehidupan Sarai nyaman dan teruruskeingin-
an semua suami yang baik bagi istrinya. Bayangkan percakapan mere-
ka tentang tugas ini, berbagai pertanyaan dan kekhawatiran yang
mungkin muncul dalam hati mereka. Abram pasti sangat senang keti-
ka Sarai menyanggupi tantangan ini! Seperti Abram, ia juga rela me-
ninggalkan kenyamanan di rumah.
11 Karena keputusan telah dibuat, ada banyak hal yang harus di-

lakukan Abram dan Sarai. Banyak sekali yang harus dikemas dan di-
atur. Apa yang akan mereka bawa dalam perjalanan ke tempat yang ti-
dak diketahui itu, dan apa yang akan mereka tinggalkan? Tetapi, yang
lebih penting, bagaimana dengan orang-orang dalam kehidupan mere-
ka? Apa yang akan mereka lakukan dengan Terah yang sudah lanjut
usia? Mereka memutuskan untuk membawa dia dan mengurusnya se-
lama sisa hidupnya. Karena kisahnya menceritakan bahwa Terah, seba-
gai patriark, membawa keluarganya keluar dari Ur, maka bisa dikata-
kan ia setuju untuk pergi bersama mereka. Tidak diragukan, ia juga
pasti sudah meninggalkan penyembahan berhala. Keponakan Abram,
Lot, juga akan menemani para pengembara ini.Kej. 11:31.
12 Akhirnya, pagi keberangkatan pun tiba. Bayangkan rombongan

kafilah berkumpul di luar tembok kota dan parit Ur. Bayangkan unta-
unta dan keledai-keledai sudah dimuati barang, ternak sudah dikum-
pulkan, keluarga dan pelayan sudah berkumpul di posisi mereka.1 Dan,
sekarang mereka bersemangat untuk segera berangkat. Mungkin semua
memerhatikan Abram, menunggu aba-aba darinya untuk pergi. Akhir-
nya, saat itu pun tiba dan mereka berangkat, meninggalkan Ur untuk
selamanya.
13 Dewasa ini, banyak hamba Yehuwa memutuskan untuk pindah

ke negeri yang membutuhkan lebih banyak pemberita Kerajaan. Yang


lain memutuskan untuk mempelajari bahasa baru agar bisa meluaskan
pelayanan. Atau, mereka memutuskan untuk mencoba metode penga-
baran yang belum pernah mereka coba atau tidak nyaman bagi mere-
ka. Keputusan seperti itu biasanya membutuhkan pengorbanankere-
laan untuk melepaskan kenyamanan materi sampai taraf tertentu.
Betapa baiknya semangat itu, dan benar-benar mirip dengan semangat
yang ditunjukkan Abram dan Sarai! Jika kita menunjukkan iman yang
sama, kita bisa yakin bahwa apa yang Yehuwa berikan kepada kita akan
1 Beberapa pakar mempertanyakan apakah unta sudah diternakkan pada masa kehi-
dupan Abram. Tetapi, dasar untuk keberatan itu tidak kuat. Alkitab beberapa kali
menyebutkan unta sebagai salah satu harta Abram.Kej. 12:16; 24:35.

11, 12. (a) Persiapan dan keputusan apa saja yang perlu dibuat sebelum me-
ninggalkan Ur? (b) Bagaimana kita membayangkan pagi keberangkatan itu?
13. Bagaimana banyak hamba Yehuwa dewasa ini menunjukkan semangat
28 seperti Abram dan Sarai?
BAPAK DARI SEMUA ORANG YANG MEMILIKI IMAN

selalu lebih banyak daripada apa yang kita berikan kepada-Nya. Ia ti-
dak pernah lupa mengupahi iman hamba-Nya. (Ibr. 6:10; 11:6) Apakah
itu yang Ia lakukan bagi Abram?
Menyeberangi Sungai Efrat
14 Rombongan kafilah itu akhirnya terbiasa dengan rutinitas per-
jalanan. Kita bisa bayangkan Abram dan Sarai yang kadang berjalan
kaki dan kadang menunggangi binatang. Percakapan mereka diselingi
denting lonceng dari kekang binatang. Lambat laun, pengembara yang
kurang berpengalaman itu pun menjadi lebih terampil dalam mema-
sang dan membongkar kemah serta membantu Terah yang sudah tua
duduk dengan nyaman di atas unta atau keledai. Mereka terus berge-
rak ke arah barat laut, menyusuri lengkungan besar Sungai Efrat. Hari-
hari menjadi minggu-minggu, dan pemandangan pun silih berganti.
15 Akhirnya, setelah menempuh perjalanan sejauh kira-kira 960 ki-

lometer, mereka sampai di pondok-pondok berbentuk sarang lebah di


Haran, sebuah kota makmur di persimpangan rute perdagangan Timur-
Barat. Di sana, keluarga itu berhenti, dan di sana, mereka menetap un-
tuk sementara waktu. Kemungkinan, Terah sudah terlalu lemah untuk
melanjutkan perjalanan.
14, 15. Jelaskan seperti apa perjalanan dari Ur ke Haran, dan mengapa Abram
mungkin memutuskan untuk menetap di Haran untuk sementara waktu?

Kota yang Abram dan Sarai Tinggalkan


Di antara Teluk Persia dan kota Bagdad di pasar. Para pekerja bekerja siang dan
terdapat sebuah tumpukan reruntuhan batu malam memintal benang putih-susu dari
bata yang tidak sedap dipandang. Itu terlihat gumpalan wol. Para budak membongkar
bagaikan seorang penjaga yang mengawasi muatan kapal, dengan terbungkuk-bungkuk
luasnya gurun pasir yang tandus. Diterpa ba- memikul barang-barang impor yang
dai pasir dan dibakar teriknya sinar matahari, berharga.
reruntuhan yang menyedihkan itu diselimuti Semua ingar-bingar ini berlangsung di
kesunyian yang dingin, sesekali diselingi bawah bayang-bayang zigurat yang menju-
raungan binatang malam. Hanya inilah yang lang dan mendominasi pemandangan di kota
tersisa dari kota Ur yang dahulu berjaya. itu. Orang-orang berdatangan ke menara ini
Tetapi, bayangkan empat milenium yang lalu. untuk menyembah dewa yang dipercaya
Di sana, di tempat yang kala itu adalah sisi membawa kemakmuran atas Urdewa bulan
timur Sungai Efrat, terdapat kota Ur yang Nanna, atau Sin.
maju pesat! Rumah-rumah berlabur putih Tetapi, ada seorang pria yang menganggap
yang berkilauan dan toko-toko berjejer bau korban yang dipersembahkan di atas
di jalan-jalannya yang berkelok-kelok. Para piramida raksasa ini sebagai bau busuk
pedagang dan pembeli tawar-menawar harga yang najis. Pria itu adalah Abram.
TIRULAH IMAN MEREKA  ABRAM

16 Akhirnya, Terah meninggal pada usia 205. (Kej. 11:32) Abram

merasa sangat terhibur pada saat-saat berduka tersebut karena Yehuwa


sekali lagi berbicara kepadanya. Allah mengulangi perintah yang Ia nya-
takan di Ur dan memperjelas janji-janji-Nya. Abram akan menjadi
bangsa yang besar, dan semua keluarga di bumi akan memperoleh
berkat melalui dia. (Baca Kejadian 12:2, 3.) Abram senang mendengar
perjanjian yang Allah buat ini dan sadar bahwa sekaranglah saat untuk
melanjutkan perjalanan.
17 Tetapi, kali ini ada lebih banyak yang harus dikemas karena Ye-

huwa telah memberkati Abram selama ia menetap di Haran. Kisahnya


menyebutkan semua barang yang telah mereka kumpulkan serta jiwa-
jiwa yang mereka peroleh di Haran. (Kej. 12:5) Agar menjadi sebuah
bangsa, Abram membutuhkan banyak sumber daya materi dan hamba-
hambasebuah rumah tangga yang besar. Yehuwa tidak selalu mem-
buat hamba-Nya kaya, tetapi memberi mereka hal-hal yang mereka bu-
tuhkan untuk melakukan kehendak-Nya. Karena merasa dikuatkan,
Abram membawa rombongan kafilah itu menuju ke tempat yang tidak
ia ketahui.
18 Setelah menempuh perjalanan bebera-

pa hari dari Haran, mereka sampai di Kar-


Tanggal yang Penting dalam khemis, tempat yang biasa dilalui oleh rom-
Sejarah Alkitab bongan kafilah untuk menyeberangi Efrat.
Kemungkinan, di lokasi inilah Abram meng-
Tanggal ketika Abram melintasi Sungai
alami peristiwa yang sangat penting dalam
Efrat sangat penting dalam kronologi Al-
kitab. Berbagai peristiwa penting lainnya sejarah hubungan Allah dengan umat-Nya.
terjadi pada tanggal itu di tahun-tahun Abram tampaknya membawa rombongannya
belakangan. Tepat 430 tahun kemudian, menyeberangi sungai itu pada hari ke-14 dari
pada tanggal 14 Nisan 1513 SM, Yehuwa bulan yang belakangan disebut Nisan, pada
membebaskan orang Israel dari perbu- 1943 SM. (Kel. 12:40-43) Di sebelah selatan,
dakan di Mesir agar mereka dapat pergi terdapat negeri yang telah Yehuwa janjikan
dan memperoleh negeri yang telah Allah kepada Abram. Pada hari itu, perjanjian Allah
janjikan kepada Abram. (Kel. 12:40, 41; dengan Abram mulai berlaku.
Gal. 3:17) Dan, pada tanggal yang sama 19 Abram bergerak ke arah selatan negeri
di tahun 33 M, Yesus mengumpulkan ra-
itu, dan rombongan kafilah itu berhenti dekat
sul-rasulnya dan membentuk perjanjian
yang menjadikan mereka bagian dari pohon-pohon besar More, dekat Syikhem. Di
pemerintahan di surga yang tidak lama 16, 17. (a) Abram senang karena perjanjian apa?
lagi akan menyelesaikan semua masalah (b) Bagaimana Yehuwa memberkati Abram selama
umat manusia. (Luk. 22:29) Hingga se- ia menetap di Haran?
karang, Saksi-Saksi Yehuwa berkumpul 18. (a) Kapan Abram mengalami peristiwa yang sa-
setiap tahun untuk memperingati Perja- ngat penting dalam sejarah hubungan Allah dengan
muan Malam Tuan pada tanggal yang umat-Nya? (b) Kejadian penting apa lagi yang bela-
sama di kalender Yahudi14 Nisan. kangan terjadi pada 14 Nisan? (Lihat kotak Tanggal
Luk. 22:19. yang Penting dalam Sejarah Alkitab.)
19. Janji Allah kepada Abram menyebutkan apa,
30 dan itu bisa jadi mengingatkan Abram akan apa?
Abram dan Sarai harus menghadapi berbagai tantangan karena meninggalkan
kehidupan mereka yang nyaman di Ur
TIRULAH IMAN MEREKA  ABRAM

sana, Abram sekali lagi menerima pesan dari Yehuwa. Janji Allah kali
ini menyebut tentang benih Abram, atau keturunannya, yang akan me-
nguasai negeri itu. Apakah Abram teringat akan nubuat yang Yehuwa
utarakan di Eden, sehubungan benih, atau keturunan, yang suatu
hari nanti akan menyelamatkan umat manusia? (Kej. 3:15; 12:7) Mung-
kin saja. Ia sepertinya mulai melihat, walaupun samar-samar, bahwa ia
adalah bagian dari tujuan agung Yehuwa.
20 Abram sangat menghargai hak istimewa yang Yehuwa berikan

kepadanya. Seraya menjelajahi negeri itutentu dengan hati-hati kare-


na negeri itu masih dihuni oleh orang KanaanAbram membangun
mezbah bagi Yehuwa, pertama di dekat pohon-pohon besar More, ke-
mudian di dekat Betel. Ia menyerukan nama Yehuwa, kemungkinan
menyatakan rasa terima kasihnya yang sepenuh hati kepada Allah sam-
bil memikirkan masa depan keturunannya. Kemungkinan, ia juga
mengabar kepada orang-orang Kanaan di sekitarnya. (Baca Kejadian
12:7, 8.) Tentu saja, tantangan-tantangan besar atas iman Abram ma-
sih akan muncul dalam kehidupannya. Dengan bijaksana, Abram tidak
melihat ke belakang, ke rumah dan kenyamanan yang ia tinggalkan di
Ur. Ia melihat ke depan. Ibrani 11:10 mengatakan tentang Abram, Ia
menantikan kota yang mempunyai fondasi yang tetap, kota yang
dibangun dan dibuat oleh Allah.
21 Kita yang melayani Yehuwa sekarang sudah tahu lebih banyak

daripada Abram tentang kota kiasan ituKerajaan Allah. Kita tahu bah-
wa Kerajaan itu sudah berkuasa di surga dan akan segera mengakhiri
sistem dunia ini, dan kita tahu bahwa Benih Abram yang telah lama
dijanjikan, Yesus Kristus, sekarang memerintah di Kerajaan itu. Benar-
benar suatu hak istimewa jika kita bisa menyaksikan saat ketika Abra-
ham hidup kembali dan akhirnya memahami
tujuan ilahi yang dulu hanya ia lihat secara
samar-samar! Maukah Saudara menyaksikan
UNTUK DIPIKIRKAN . . . Yehuwa memenuhi setiap janji-Nya? Maka,
Bagaimana Abram menunjukkan penting sekali jika Saudara terus melakukan
iman ketika berurusan dengan apa yang Abram lakukan. Tunjukkan sema-
penyembahan berhala? ngat rela berkorban, ketaatan, dan pengharga-
Apa yang membuat Saudara an yang dalam atas hak istimewa yang Ye-
kagum melihat kerelaan Abram huwa berikan kepada Saudara. Tirulah iman
untuk meninggalkan Ur? Abram. Dengan demikian, bapak dari semua
Berkat dan hak istimewa apa orang yang memiliki iman ini juga bisa men-
yang dihasilkan iman Abram? jadi bapak Saudara!
Dengan cara apa saja Saudara
20. Bagaimana Abram memperlihatkan pengharga-
ingin meniru iman Abram?
an atas hak istimewa yang Yehuwa berikan
kepadanya?
21. Berapa banyak pengetahuan kita akan Kerajaan
Allah dibanding Abram, dan Saudara termotivasi
32 untuk melakukan apa?
PASAL EMPAT

Ke Mana Engkau Pergi


Aku Akan Pergi
RUT berjalan di sisi Naomi di jalan yang melintasi dataran tinggi Moab
yang berangin. Mereka hanyalah dua sosok kecil di tengah luasnya da-
taran tersebut. Rut memerhatikan bahwa bayangan mereka kian me-
manjang, tanda petang menjelang. Lalu ia menatap ibu mertuanya,
dan berpikir apakah sudah saatnya mereka mencari tempat bermalam.
Ia sangat mengasihi Naomi dan akan melakukan apa pun demi kese-
jahteraannya.
2 Kedua wanita tersebut tengah dirundung duka yang mendalam.

Naomi sudah beberapa tahun menjanda, tetapi ia lagi-lagi mengalami


kehilangankedua putranya, Khilion dan Mahlon, baru saja mening-
gal. Rut juga berduka. Mahlon adalah suaminya. Ia dan Naomi sedang
dalam perjalanan menuju tempat yang sama, kota Betlehem di Israel.
Namun, dapat dikatakan, perjalanan mereka berbeda. Naomi pulang
ke negeri asalnya. Tetapi bagi Rut, ini adalah perjalanan menuju ne-
geri yang tak dikenal, meninggalkan kerabat, kampung halaman, dan
semua kebiasaannyatermasuk allah-allahnya.Baca Rut 1:3-6.
3 Apa yang menggerakkan wanita muda tersebut membuat per-

ubahan sedrastis itu? Bagaimana Rut mendapatkan kekuatan untuk


menjalani kehidupan yang baru dan mengurus Naomi? Dengan me-
ngetahui jawabannya, kita bisa menemukan banyak hal untuk ditiru
dari iman Rut, sang wanita Moab. (Lihat juga kotak Sebuah Mahakar-
ya Mungil.) Pertama-tama, mari kita bahas mengapa kedua wanita ini
sampai melakukan perjalanan panjang ke Betlehem.
Keluarga yang Didera Tragedi
4 Rut dibesarkan di Moab, negeri kecil di sebelah timur Laut Mati.

Sebagian besar wilayahnya terdiri dari dataran tinggi yang diselingi ju-
rang-jurang, dengan hutan di sana sini. Tanah pertanian di pa-
dang Moab selalu subur, bahkan sewaktu Israel dilanda kelaparan.
1, 2. (a) Gambarkan perjalanan Rut dan Naomi serta alasannya mereka
sangat berdukacita. (b) Bagaimana perjalanan Rut dan Naomi dapat dikatakan
berbeda?
3. Pertanyaan apa saja yang jawabannya akan membantu kita meniru iman Rut?
4, 5. (a) Mengapa keluarga Naomi pindah ke Moab? (b) Tantangan apa saja
yang Naomi hadapi di Moab?

33
Rut bertindak bijaksana dengan mendekat kepada Naomi ketika
menghadapi dukacita dan kehilangan
KE MANA ENGKAU PERGI AKU AKAN PERGI

Malah, karena alasan itulah Rut pertama kali bertemu dengan Mahlon
dan keluarganya.Rut 1:1.
5 Karena bala kelaparan di Israel, Elimelekh, suami Naomi, memu-

tuskan untuk membawa istri serta kedua putranya pindah ke Moab


dan tinggal di sana sebagai penduduk asing. Perpindahan ini tentu
mendatangkan tantangan iman bagi setiap anggota keluarga, sebab
orang Israel harus beribadat secara rutin di tempat suci yang Yehuwa
tetapkan. (Ul. 16:16, 17) Naomi berhasil mempertahankan iman-
nya. Namun, tetap saja ia sangat berduka saat suaminya meninggal.
Rut 1:2, 3.
6 Belakangan, Naomi kemungkinan besar bersedih lagi sewaktu

kedua putranya menikahi wanita Moab. (Rut 1:4) Dia tahu bahwa
Abraham, leluhur bangsanya, bersusah payah mencarikan istri bagi
Ishak putranya, dari antara kerabatnya yang menyembah Yehuwa.
(Kej. 24:3, 4) Hukum Musa juga memperingatkan bangsa Israel agar
putra-putri mereka tidak menikah dengan orang asing karena bisa
membuat umat Allah menyembah berhala.Ul. 7:3, 4.
7 Namun, Mahlon dan Khilion tetap menikahi wanita Moab. Se-

kalipun mungkin khawatir atau kecewa, Naomi rupanya berupaya


memperlakukan kedua menantunya, Rut dan Orpa, dengan kebaikan
hati dan kasih yang tulus. Mungkin ia berharap mereka akan menjadi
penyembah Yehuwa juga. Yang pasti, Rut maupun Orpa menyayangi
Naomi. Hubungan baik itu membantu mereka bertahan sewaktu tra-
gedi menimpa. Kedua wanita muda itu menjadi janda sebelum sem-
pat memiliki anak.Rut 1:5.
8 Apakah agama Rut dapat membantunya menghadapi tragedi se-

perti itu? Kelihatannya tidak. Orang Moab menyembah banyak allah,


dan dewa utama mereka adalah Khemos. (Bil. 21:29) Kebanyakan aga-
ma kala itu bercirikan kekerasan dan kengerian, termasuk pengorban-
an anak-anak. Dan tampaknya, agama orang Moab tidak terkecuali.
Apa yang Rut pelajari dari Mahlon atau Naomi tentang Yehuwa, Allah
Israel yang pengasih dan berbelaskasihan, tentu membuatnya sadar
bahwa Yehuwa sangat berbeda. Kekuasaan Yehuwa bercirikan kasih,
bukan rasa ngeri. (Baca Ulangan 6:5.) Dukacita akibat kehilangan
suaminya telah mendekatkan Rut kepada Naomi dan ia mau mende-
ngarkan saat ibu mertuanya berbicara tentang Allah Yehuwa Yang Ma-
hakuasa, karya ciptaan-Nya yang menakjubkan, serta perlakuan-Nya
yang pengasih dan suka mengampuni terhadap umat-Nya.
9 Naomi sendiri menanti-nantikan kabar dari negeri asalnya.

6, 7. (a) Mengapa Naomi mungkin khawatir ketika putra-putranya menikahi wa-


nita Moab? (b) Mengapa perlakuan Naomi terhadap kedua menantunya patut
dipuji?
8. Apa yang mungkin membuat Rut tertarik kepada Yehuwa?
9-11. (a) Keputusan apa yang dibuat Naomi, Rut, dan Orpa? (b) Apa yang bisa
kita pelajari dari tragedi yang menimpa Naomi, Rut, dan Orpa? 35
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

Suatu hari ia mendengar, mungkin dari seorang pedagang keliling,


bahwa bala kelaparan di Israel sudah berakhir. Yehuwa mulai memer-
hatikan umat-Nya. Keadaan kota Betlehem sekali lagi cocok dengan
arti namanya, yaitu Rumah Roti. Naomi memutuskan untuk pulang.
Rut 1:6.
10 Apa yang akan Rut dan Orpa lakukan? (Rut 1:7) Setelah mele-

wati kesulitan bersama-sama, hubungan mereka dengan Naomi sema-


kin erat, terutama Rut, yang tampaknya tertarik pada kebaikan hati
Naomi dan imannya yang kuat kepada Yehuwa. Ketiga janda itu pun
berangkat bersama menuju Yehuda.
11 Kisah Rut mengingatkan kita bahwa tragedi serta dukacita me-

nimpa orang baik dan jujur maupun orang jahat. (Pkh. 9:2, 11) Kisah
ini juga memperlihatkan bahwa ketika kita mengalami dukacita yang
mendalam, sangatlah bijaksana untuk mencari penghiburan dan du-
kungan dari orang lainkhususnya orang-orang yang berlindung ke-
pada Yehuwa, Allah yang Naomi sembah.Ams. 17:17.
Kasih Rut yang Loyal
12 Seraya ketiga janda ini berjalan semakin jauh meninggalkan
Moab, kekhawatiran lain mulai membebani perasaan Naomi. Ia me-
mikirkan kedua wanita muda di sampingnya serta kasih yang telah
mereka perlihatkan kepadanya dan putra-putranya. Ia tidak tega me-
nambah lagi penderitaan mereka. Jika mereka meninggalkan kampung
halaman mereka dan ikut dengannya, apa yang dapat ia lakukan bagi
mereka di Betlehem?
13 Akhirnya, Naomi mengatakan, Pergilah, masing-masing kem-

balilah ke rumah ibunya. Semoga Yehuwa menunjukkan kebaikan hati


yang penuh kasih kepadamu, sama seperti kamu telah menunjukkan-
nya kepada pria-pria yang sekarang sudah mati, dan kepadaku. Ia juga
berharap Yehuwa mengaruniai mereka suami dan kehidupan yang
baru. Lalu ia mencium mereka, lanjut kisah itu, dan mereka mulai
menangis dengan suara keras. Dapat dimengerti mengapa Rut dan
Orpa merasa berat berpisah dengan wanita baik hati dan tidak egois
ini. Mereka berdua tetap berkukuh, Tidak, melainkan bersamamu
kami akan kembali kepada bangsamu.Rut 1:8-10.
12, 13. Mengapa Naomi menyuruh Rut dan Orpa pulang ke rumah mereka dan
bukannya menemani dia, dan bagaimana reaksi kedua wanita ini pada awalnya?
KE MANA ENGKAU PERGI AKU AKAN PERGI

14 Namun, Naomi tidak menyerah begitu saja. Ia bersikeras bah-

wa tidak banyak yang bisa ia lakukan bagi mereka di Israel, karena ia


sudah tidak punya suami untuk menafkahi dirinya, tidak punya put-
ra-putra yang bisa mereka nikahi, dan tidak bakal menikah atau me-
lahirkan lagi. Ia menyatakan kegetiran hatinya karena tidak mampu
memenuhi kebutuhan mereka. Orpa tersadar bahwa kata-kata Naomi
memang benar. Di Moab, ada keluarga, ibu, dan rumah yang menan-
tinya. Tampaknya, memang lebih masuk akal baginya untuk tetap
tinggal di Moab. Maka, dengan berat hati, ia mencium Naomi dan me-
langkah pergi.Rut 1:11-14.
15 Bagaimana dengan Rut? Kata-kata Naomi juga berlaku baginya.

Namun, kita membaca, Sedangkan Rut, ia berpaut padanya. Mung-


kin Naomi sudah beranjak untuk melanjutkan perjalanan ketika me-
nyadari bahwa Rut membuntutinya. Naomi berseru, Lihat! Iparmu
yang janda itu telah kembali kepada bangsanya dan kepada allah-
allahnya. Kembalilah bersama iparmu yang janda itu. (Rut 1:15) Kata-
kata Naomi menyingkapkan perincian penting kepada pembaca. Orpa
tidak saja kembali kepada bangsanya tetapi juga kepada allah-allah-
nya. Ia sudah cukup puas menjadi penyembah Khemos dan allah
palsu lainnya. Apakah itu juga yang dirasakan Rut?
16 Ketika menatap Naomi di jalan yang sunyi itu, Rut yakin de-

ngan apa yang ia rasakan. Ia sangat mengasihi Naomi dan juga Allah
yang Naomi layani. Maka, Rut berkata, Jangan memohon kepadaku
untuk meninggalkanmu, untuk berbalik dan tidak menyertaimu;
14, 15. (a) Orpa kembali kepada apa saja? (b) Bagaimana Naomi berupaya
membujuk Rut untuk meninggalkannya?
16-18. (a) Bagaimana Rut menunjukkan kasih yang loyal? (b) Apa yang bisa
kita pelajari dari Rut tentang kasih yang loyal? (Lihat juga gambar kedua wanita
itu di bawah ini.)

Bangsamu akan
menjadi bangsaku,
dan Allahmu,
Allahku

37
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

karena ke mana engkau pergi aku akan pergi, dan di mana engkau ber-
malam aku akan bermalam. Bangsamu akan menjadi bangsaku, dan
Allahmu, Allahku. Di mana engkau mati aku akan mati, dan di sana-
lah tempat aku akan dikuburkan. Kiranya Yehuwa menghukumku dan
bahkan lebih daripada itu, jika sesuatu apa pun, selain kematian, me-
misahkan aku dan engkau.Rut 1:16, 17.
17 Kata-kata tersebut sungguh luar biasagemanya masih terde-

ngar hingga sekarang, sekitar 30 abad setelah Rut meninggal. Kata-kata


itu dengan tepat menunjukkan sifat yang berharga, yakni kasih yang
loyal. Kasih yang Rut rasakan begitu kuat dan begitu loyalnya sehing-
ga ia tetap berpaut kepada Naomi ke mana pun ia pergi. Hanya kema-
tian yang dapat memisahkan mereka. Bangsa Naomi akan menjadi
bangsanya sendiri, sebab Rut siap meninggalkan semua yang ia kenal
di Moab, bahkan allah-allah orang Moab. Tidak seperti Orpa, Rut da-
pat dengan segenap hati mengatakan bahwa ia ingin agar Yehuwa,
Allah yang Naomi sembah, menjadi Allahnya juga.1
18 Kini, hanya mereka berdua yang melanjutkan perjalanan

panjang ke Betlehem, yang diperkirakan memakan waktu sekitar


satu minggu. Namun, meski masih berduka, keduanya tentu agak ter-
hibur karena memiliki teman seperjalanan.
19 Dunia ini sarat dengan dukacita. Pada masa hidup kita seka-

rang, yang Alkitab sebut masa kritis yang sulit dihadapi, kita dilan-
da berbagai kepedihan dan dukacita. (2 Tim. 3:1) Maka, sifat yang ada
pada diri Rut, yaitu kasih yang loyal, menjadi semakin penting. Kasih
semacam iniyang menggerakkan seseorang untuk berpaut pada ob-
jek yang ia kasihi dan tidak mau melepaskannyaadalah kekuatan
yang berguna dalam dunia yang kian kelam ini. Kita membutuhkan-
nya dalam perkawinan, dalam hubungan keluarga, dalam persahabat-
an, dan dalam sidang Kristen. (Baca 1 Yohanes 4:7, 8, 20.) Dengan
mengembangkan kasih ini, kita meniru teladan Rut yang sangat bagus.

Rut dan Naomi di Betlehem


20Sekadar mengungkapkan kasih yang loyal melalui kata-kata
tentu tidak cukup, itu harus dibuktikan juga dengan perbuatan. Kini,
Rut memiliki kesempatan untuk memperlihatkan kasih yang loyal
1 Patut diperhatikan, Rut tidak sekadar menggunakan gelar Allah, seperti yang
mungkin dilakukan banyak penduduk asing; ia juga menggunakan nama pribadi
Allah, yakni Yehuwa. The Interpreters Bible berkomentar, Dengan demikian, sang
penulis menandaskan bahwa penduduk asing ini adalah pengikut Allah yang benar.

19. Menurut Saudara, bagaimana kita bisa meniru kasih Rut yang loyal dalam ke-
luarga, antarteman, dan dalam sidang?
20-22. (a) Perubahan apa yang Naomi alami karena kehidupannya di Moab?
(b) Apa pandangan salah Naomi mengenai penderitaannya? (Lihat juga Yakobus
38 1:13.)
KE MANA ENGKAU PERGI AKU AKAN PERGI

tidak saja kepada Naomi, tetapi juga kepada Allah yang ingin ia layani,
Yehuwa.
21 Kedua wanita ini akhirnya tiba di Betlehem, desa yang letaknya

kira-kira sepuluh kilometer di sebelah selatan Yerusalem. Kelihat-


annya, Naomi dan keluarganya dulu cukup terkenal di kota kecil
itu, sebab kabar tentang kepulangan Naomi menjadi pembicaraan di
mana-mana. Para wanita di sana mengamati dia dan berkata, Inikah
Naomi? Rupanya, orang-orang tidak bisa langsung mengenali dia;
wajahnya menunjukkan gurat-gurat penderitaan dan pembawaannya
mengisyaratkan duka yang bertahun-tahun menderanya selama di
Moab.Rut 1:19.
22 Kepada para kerabat dan tetangga yang sudah lama tidak ber-

jumpa dengannya, Naomi menceritakan betapa pahit kehidupannya.


Ia bahkan merasa bahwa namanya harus diganti dari Naomi, yang ar-
tinya Kesenanganku, menjadi Mara, yang artinya Pahit. Naomi
yang malang! Seperti Ayub yang hidup sebelum dia, ia juga me-
nyangka Allah Yehuwa-lah yang menimpakan kesulitan atas dirinya.
Rut 1:20, 21; Ayb. 2:10; 13:24-26.
23 Seraya kedua wanita ini menyesuaikan diri

dengan kehidupan di Betlehem, Rut mulai memi-


kirkan cara terbaik untuk menafkahi dirinya dan
Naomi. Ia tahu bahwa dalam Hukum yang Yehu- Sebuah Mahakarya Mungil
wa berikan kepada umat-Nya di Israel, terdapat Buku Rut digambarkan sebagai sebuah
pengaturan yang pengasih bagi orang miskin. Me- permata kecil, sebuah mahakarya mu-
reka diperbolehkan masuk ke ladang-ladang pada ngil. Memang, buku ini hanya memuat
waktu panen dan mengikuti para penuai, lalu me- sedikit informasi dibanding buku Hakim-
munguti sisa yang berserakan dan juga hasil pa- Hakim, yang mendahului buku Rut dan
yang menunjukkan kapan berbagai pe-
nen tanaman yang tumbuh di tepi dan di sudut
ristiwa dalam buku ini terjadi. (Rut 1:1)
ladang.1Im. 19:9, 10; Ul. 24:19-21. Kedua buku ini ditulis oleh nabi Samuel.
24 Panen barli sedang berlangsung, yang
Namun, seraya membaca Alkitab secara
mungkin jatuh pada bulan April di kalender berurutan, Saudara mungkin setuju bah-
wa buku Rut ditempatkan dengan indah
1 Ini adalah hukum yang luar biasa, yang tentunya sangat dalam kanon Alkitab. Setelah membaca
berbeda dengan yang Rut ketahui di negeri asalnya. Pada
zaman dahulu, para janda di wilayah Timur Dekat diperla- tentang peperangan dan aksi sergap
kukan dengan buruk. Sebuah karya referensi mengatakan, menyergap di buku Hakim-Hakim,
Setelah kematian suaminya, seorang janda biasanya harus Saudara sampai pada sebuah buku kecil
menggantungkan hidupnya kepada putra-putranya; kalau ti- yang mengingatkan kita bahwa Yehuwa
dak punya anak, ia mungkin harus menjual diri sebagai tidak pernah lupa akan orang-orang
budak, menjadi pelacur, atau mati.
cinta damai yang bergulat dengan
23. Apa yang mulai Rut pikirkan, dan Hukum Musa me- problem sehari-hari. Drama kehidupan
mungkinkan orang miskin untuk apa? (Lihat juga catatan sehari-hari ini menyediakan pelajaran
kaki.) bermakna mengenai kasih, dukacita,
24, 25. Ketika Rut kebetulan memasuki ladang Boaz, apa iman, dan keloyalan yang dapat ber-
yang ia lakukan? Dan, seperti apakah memungut sisa pa- manfaat bagi kita semua.
nen itu?
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

modern, dan Rut pergi ke ladang untuk mencari siapa yang akan mem-
perbolehkan dia memungut sisa panenan. Kebetulan, ia masuk ke la-
dang milik pria bernama Boaz, pemilik tanah yang kaya dan masih
berkerabat dengan suami Naomi, Elimelekh. Meski menurut Hukum
Rut berhak memungut sisa, ia tidak bersikap semaunya; ia meminta
izin kepada pria muda yang mengawasi para pemanen. Setelah diper-
bolehkan, Rut langsung bekerja.Rut 1:222:3, 7.
25 Bayangkan Rut mengikuti para pemanen yang memotong tang-

kai-tangkai barli dengan sabit mereka. Di belakang mereka, Rut mem-


bungkuk untuk memungut apa yang mereka tinggalkan atau jatuhkan,
mengikatnya menjadi berkas-berkas, lalu membawanya ke tempat ia
bisa memukul-mukulnya agar biji-bijiannya terlepas. Ini merupakan
pekerjaan yang panjang serta melelahkan, dan semakin berat seraya
matahari semakin tinggi. Namun, Rut terus bekerja, dan hanya ber-
henti untuk menyeka peluh dari dahinya dan menyantap makan siang
yang sederhana di rumah, tampaknya tempat istirahat yang teduh
bagi para pekerja.
26 Rut mungkin tidak pernah berharap ataupun menyangka bah-

wa ada yang memerhatikannyatetapi ternyata ada. Boaz melihat dia


dan menanyakan siapa dia kepada sang mandor muda. Sebagai pria
yang saleh, Boaz menyapa para pekerjanya dengan salam semoga
Yehuwa menyertai kamu, meskipun beberapa dari mereka mungkin
hanya pekerja harian atau bahkan penduduk asing. Dan, mereka mem-
balasnya dengan salam yang serupa. Pria rohani yang sudah ber-
umur ini menunjukkan kepedulian yang kebapakan terhadap Rut.
Rut 2:4-7.
26, 27. Pria seperti apa Boaz itu, dan bagaimana ia memperlakukan Rut?

Rut mau melakukan


pekerjaan rendahan
yang berat untuk
menafkahi dirinya
dan Naomi

40
KE MANA ENGKAU PERGI AKU AKAN PERGI

27 Boaz memanggil Rut anakku dan menyarankan agar Rut te-

rus datang ke ladangnya untuk memungut sisa panen dan tetap dekat
dengan para wanita muda dalam rumah tangganya agar tidak digang-
gu oleh para pekerja pria. Boaz memastikan agar Rut mendapat ma-
kanan pada waktu makan siang. (Baca Rut 2:8, 9, 14.) Namun yang
terpenting, ia memuji dan membesarkan hati Rut. Bagaimana?
28 Sewaktu Rut bertanya mengapa ia sebagai penduduk asing

mendapat belas kasihan, Boaz menjawab bahwa dia telah mendengar


tentang semua yang Rut lakukan bagi ibu mertuanya, Naomi. Ke-
mungkinan besar, Naomi menceritakan hal-hal baik tentang Rut yang
ia kasihi kepada para wanita di Betlehem, dan hal itu sampai ke teli-
nga Boaz. Dia juga tahu bahwa Rut telah menjadi penyembah Yehu-
wa, sebab dia mengatakan, Semoga Yehuwa memberimu upah atas
cara engkau bertindak, dan semoga akan ada upah yang sempurna un-
tukmu dari Yehuwa, Allah Israel, yang di bawah sayapnya engkau te-
lah datang untuk mencari perlindungan.Rut 2:12.
29 Rut pasti berbesar hati mendengarnya! Ia memang telah me-

mutuskan untuk berlindung di bawah sayap Allah Yehuwa, seperti


anak burung yang bernaung di bawah perlindungan induknya. Rut
berterima kasih kepada Boaz atas kata-katanya yang begitu menente-
ramkan hati. Dan, ia terus bekerja sampai petang hari.Rut 2:13, 17.
30 Iman Rut yang ditunjukkan dengan perbuatan adalah teladan

yang sangat bagus bagi kita semua dewasa ini yang berjuang mengha-
dapi kesulitan ekonomi. Ia tidak berpikir bahwa orang lain wajib mem-
bantunya, maka ia menghargai apa pun yang diberikan kepadanya. Ia
tidak malu untuk bekerja keras sepanjang hari demi orang yang ia ka-
sihi, sekalipun itu pekerjaan rendahan. Ia dengan senang hati meneri-
ma dan menerapkan saran yang bijaksana untuk bekerja dengan cara
yang aman dan dalam lingkungan yang baik. Yang terpenting, ia tidak
pernah lupa siapa sumber perlindungan sejatinyaBapaknya, Allah
Yehuwa.
31 Jika kita memperlihatkan kasih yang

loyal seperti Rut dan mengikuti teladan ke-


UNTUK DIPIKIRKAN . . .
rendahan hati, kerajinan, dan penghargaan-
nya, iman kita pun akan menjadi teladan Bagaimana Rut menunjukkan imannya
kepada Allah Yehuwa?
yang berguna bagi orang lain. Namun, ba-
gaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan Rut Bagaimana Rut memperlihatkan kasih
dan Naomi? Kita akan membahasnya di pasal yang loyal?
selanjutnya. Mengapa Yehuwa menghargai Rut?
Dengan cara apa saja Saudara mau
28, 29. (a) Reputasi apa yang Rut miliki? (b) Ba- meniru iman Rut?
gaimana Saudara, seperti Rut, dapat berlindung
kepada Yehuwa?
30, 31. Apa yang bisa kita pelajari dari Rut sehu-
bungan dengan etika kerja, penghargaan, dan kasih
yang loyal? 41
PASAL LIMA

Wanita yang Baik Sekali


RUT berlutut di samping tumpukan berkas barli yang telah ia kum-
pulkan hari itu. Petang sudah menjelang, dan para pekerja di ladang-
ladang sekitar Betlehem sudah banyak yang mulai berjalan letih me-
nuju gerbang kota kecil yang bertengger di puncak lereng sebuah
bukit. Otot-otot Rut pastilah sudah sangat lelah karena ia terus beker-
ja semenjak pagi. Namun, ia tetap mengayun-ayunkan tongkat kecil
untuk melepaskan biji-bijian dari berkasnya. Meskipun pekerjaannya
berat, hari itu ia cukup senang.
2 Apakah keadaan sang janda muda mulai membaik? Sebagaima-

na telah kita lihat di pasal sebelumnya, Rut telah memutuskan un-


tuk mengikuti Naomi, ibu mertuanya, dan berikrar untuk terus me-
nyertai dia dan menjadikan Yehuwa, Allah yang Naomi sembah,
sebagai Allahnya juga. Kedua wanita yang dirundung duka ini bersa-
ma-sama datang dari Moab ke Betlehem, dan Rut wanita Moab itu se-
gera mengetahui bahwa Hukum Yehuwa menyediakan pengaturan
yang praktis dan bermartabat bagi kaum miskin di Israel, termasuk
penduduk asing. Dan kini, hatinya yang lara itu tersentuh karena me-
rasakan sendiri kebaikan hati beberapa hamba Yehuwa yang saleh,
yang terlatih oleh Hukum.
3 Salah satunya adalah Boaz, seorang pria kaya yang cukup ber-

umur, pemilik ladang tempat Rut memungut sisa panen. Boaz telah
menunjukkan perhatian yang kebapakan kepadanya hari ini. Ia tersi-
pu saat teringat akan kata-kata Boaz yang baik hati yang memujinya
karena mengurus Naomi dan karena memilih untuk bernaung di ba-
wah sayap Allah yang benar, Yehuwa.Baca Rut 2:11-14.
4 Namun, Rut mungkin bertanya-tanya tentang masa depannya.

Sebagai orang asing yang miskin tanpa suami atau anak, bagai-
mana ia bisa menafkahi dirinya dan Naomi di masa mendatang?
Cukupkah hanya dengan memungut sisa panen? Dan, siapa yang
akan mengurus dirinya ketika tua nanti? Wajarlah jika kekhawatiran
1, 2. (a) Pekerjaan seperti apa yang Rut lakukan? (b) Aspek positif apa yang Rut
pelajari dari Hukum Allah dan umat-Nya?
3, 4. (a) Bagaimana Boaz menguatkan Rut? (b) Bagaimana teladan Rut dapat
membantu kita dalam keadaan ekonomi yang sulit dewasa ini?

42
WANITA YANG BAIK SEKALI

demikian membebani pikirannya. Pada masa ekonomi yang sulit de-


wasa ini, banyak orang bergelut dengan kekhawatiran seperti itu. Ada
banyak yang bisa kita tiru dari Rut seraya kita mempelajari bagaima-
na imannya membantu dia mengatasi kesulitan tersebut.

Bagaimana Bisa Disebut Keluarga?


5 Begitu Rut selesai memukul-mukul dan mengumpulkan biji-
bijian itu, ia ternyata mendapatkan satu takaran efa, atau sekitar 22 li-
ter barli, yang beratnya mungkin sama dengan 14 kilogram! Ia
kemudian membungkusnya dengan kain lalu menaruhnya di atas ke-
palanya sambil berjalan menuju Betlehem di tengah kegelapan yang
mulai menyelimuti kota itu.Rut 2:17.
6 Naomi senang melihat menantunya yang tercinta pulang, dan

ia mungkin terperangah karena Rut membawa banyak biji barli. Rut


juga membawa kelebihan makanan yang disediakan Boaz bagi para
pekerja, lalu mereka menyantap makanan yang sederhana itu. Naomi
bertanya, Di mana engkau memungut sisa hari ini, dan di mana eng-
kau bekerja? Semoga orang yang memberikan perhatian kepadamu
diberkati. (Rut 2:19) Pengamatan Naomi cukup tajam; ia melihat
bahwa Rut membawa banyak makanan, yang membuktikan bahwa
seseorang telah menaruh perhatian kepada sang janda muda dan
memperlakukan dia dengan baik.
7 Keduanya pun mulai asyik bercakap-cakap, dan Rut memberi

tahu Naomi tentang kebaikan hati Boaz. Naomi terharu dan menga-
takan, Kiranya dia diberkati Yehuwa, yang tidak menahan kebaikan
hatinya yang penuh kasih dari orang-orang yang hidup dan yang
mati. (Rut 2:20) Naomi menganggap kebaikan hati Boaz berasal dari
Yehuwa, yang menggerakkan hamba-hamba-Nya untuk bermurah
hati dan yang menjanjikan berkat bagi umat-Nya yang berbaik hati.1
Baca Amsal 19:17.
8 Naomi mendesak Rut agar menerima tawaran Boaz, yakni un-

tuk tetap memungut sisa panen di ladangnya dan berada tetap dekat
dengan wanita-wanita muda yang bekerja bagi Boaz agar tidak digang-
gu oleh para penuai. Rut mendengarkan saran itu. Ia juga tetap
1 Seperti yang Naomi katakan, kebaikan hati Yehuwa tidak terbatas kepada orang hi-
dup saja tetapi bahkan menjangkau orang mati. Naomi telah kehilangan suami dan
kedua putranya. Rut telah kehilangan suaminya. Pastilah ketiga pria itu sangat ber-
arti bagi kedua wanita ini. Kebaikan apa pun yang diperlihatkan kepada Naomi dan
Rut sebenarnya sama seperti ditujukan kepada pria-pria itu, yang tentunya ingin agar
kebutuhan para wanita ini terpenuhi.

5, 6. (a) Apa saja yang Rut dapatkan pada hari pertama memungut sisa di la-
dang Boaz? (b) Bagaimana reaksi Naomi ketika melihat Rut?
7, 8. (a) Menurut Naomi, kebaikan hati Boaz berasal dari mana, dan mengapa?
(b) Bagaimana Rut selanjutnya menunjukkan kasihnya yang loyal kepada ibu
mertuanya? 43
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

tinggal bersama ibu mertuanya. (Rut 2:22, 23) Dari kata-kata itu, se-
kali lagi kita melihat sifat khas Rut, yaitu kasih yang loyal. Teladan-
nya bisa menggugah kita untuk berpikir apakah kita menghormati
ikatan keluarga, loyal mendukung orang-orang yang kita kasihi, dan
membantu mereka jika dibutuhkan. Kasih yang loyal demikian tidak
pernah luput dari perhatian Yehuwa.
9 Apakah Rut dan Naomi bukan keluarga yang utuh? Dalam be-

berapa kebudayaan, keluarga itu dianggap utuh jika ada suami, istri,
putra, putri, kakek, nenek, dan seterusnya. Tetapi, teladan Rut dan
Naomi mengingatkan kita bahwa hamba-hamba Yehuwa bisa mem-
buka hati dan membuat keluarga yang paling kecil sekalipun mera-
sakan kehangatan, kebaikan hati, dan kasih. Apakah Saudara meng-
hargai keluarga yang Saudara miliki, tidak soal keadaannya? Yesus
mengingatkan para pengikutnya bahwa sidang jemaat Kristen bisa
menjadi keluarga bagi orang-orang yang tidak memilikinya.Mrk. 10:
29, 30.
Dia Adalah Orang yang Berhak Membeli Kita Kembali
10
Mulai dari panen barli pada bulan April sampai panen gandum
pada bulan Juni, Rut terus memungut sisa di ladang Boaz. Sera-
ya minggu-minggu berlalu, Naomi pasti te-
rus memikirkan apa yang bisa ia lakukan
bagi menantunya. Di Moab, Naomi sempat
Teladan Rut dan Naomi mengatakan bahwa ia tidak akan bisa men-
carikan suami lagi bagi Rut. (Rut 1:11-13)
mengingatkan kita Sekarang, ia mulai berpikir sebaliknya. Ia
untuk menghargai mendekati Rut dan berkata, Anakku, tidak-
kah aku sepatutnya mencari sebuah tem-
keluarga yang kita miliki pat istirahat bagimu? (Rut 3:1) Pada waktu
itu, orang tua biasanya mencarikan pasang-
an bagi anak mereka, dan Rut sudah seperti
anak Naomi sendiri. Ia ingin mencarikan se-
buah tempat istirahat bagi Rut, yang memaksudkan keamanan dan
perlindungan yang dapat disediakan seorang suami. Tetapi, apa yang
dapat Naomi lakukan?
11 Ketika Rut pertama kali menyinggung tentang Boaz, Naomi

mengatakan, Pria itu sanak saudara kita. Dia adalah salah satu dari
antara orang-orang yang berhak membeli kita kembali. (Rut 2:20)
Apa artinya itu? Hukum yang Allah berikan kepada Israel mencakup
9. Apa yang bisa kita pelajari dari Rut dan Naomi mengenai keluarga?
10. Dalam hal apa Naomi ingin membantu Rut?
11, 12. (a) Hukum pengasih mana yang Naomi maksud ketika menyebut Boaz
sebagai orang yang berhak membeli kita kembali? (b) Bagaimana reaksi Rut
44 terhadap nasihat ibu mertuanya?
Rut dan Naomi
membantu dan
persediaan yang pengasih bagi keluarga yang mengalami kesulitan menguatkan
akibat kemiskinan atau kematian anggota keluarga. Jika seorang wa- satu sama lain
nita menjadi janda sebelum mempunyai anak, ia pasti sangat sedih
karena nama suami dan garis keturunannya akan terputus. Tetapi,
Hukum Allah membolehkan kakak atau adik pria itu untuk menikahi
sang janda sehingga ia dapat melahirkan keturunan yang akan me-
neruskan nama mendiang suaminya dan mengurus tanah warisan ke-
luarganya.1Ul. 25:5-7.
12 Naomi menyampaikan rencananya. Kita bisa membayangkan

ekspresi Rut yang makin terkesima seraya ibu mertuanya bicara. Hu-
kum Israel masih baru bagi Rut, dan banyak kebiasaannya masih cu-
kup asing baginya. Walau demikian, ia sangat menghargai Naomi se-
hingga ia mendengarkan baik-baik setiap perkataannya. Apa yang
Naomi sarankan mungkin kedengaran aneh atau memalukan, bah-
kan bisa mencoreng nama baik Rut, tetapi ia setuju untuk melaku-
kannya. Ia berkata, Semua yang engkau katakan kepadaku akan ku-
lakukan.Rut 3:5.
13 Terkadang sulit bagi anak muda untuk mendengarkan nasihat

dari orang yang lebih tua dan lebih berpengalaman. Mereka merasa
bahwa yang lebih tua tidak memahami permasalahan dan problem
kaum muda. Contoh kerendahan hati Rut memperlihatkan bahwa
1 Hak untuk menikahi janda tersebut, dan juga hak untuk mendapatkan warisan, di-
berikan pertama-tama kepada kakak atau adik dari sang mendiang dan setelah itu
baru kepada kerabat pria terdekat.Bil. 27:5-11.

13. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Rut tentang menerima nasihat dari
orang yang lebih tua? (Lihat juga Ayub 12:12.) 45
Motif Rut mendekati
Boaz murni dan tidak
mementingkan diri sangatlah bermanfaat untuk mendengarkan hikmat dari orang yang
lebih tua yang mengasihi kita dan yang menginginkan hal terbaik
bagi kita. (Baca Mazmur 71:17, 18.) Namun, apa saran Naomi, dan
apakah Rut menuai manfaat dengan menaatinya?

Rut di Lantai Pengirikan


14 Malam itu, Rut berjalan menuju lantai pengirikan, yaitu dae-

rah bertanah datar dan padat tempat beberapa petani membawa biji-
bijian untuk diirik dan ditampi. Lokasinya kebanyakan berada di le-
reng atau puncak bukit karena di situ anginnya kuat pada sore hari
dan menjelang malam. Untuk memisahkan biji-bijian dari sekam dan
jerami, para pekerja menggunakan garpu besar atau sekop untuk
menghamburkannya ke udara agar sekam yang ringan terbawa angin
sedangkan biji-bijian yang lebih berat akan jatuh kembali ke tanah.
15 Rut diam-diam memerhatikan para pekerja yang hampir sele-

sai menampi. Boaz mengawasi proses ini sampai biji-bijiannya meng-


gunung. Setelah makan dengan lahap, ia berbaring di ujung salah
satu tumpukan. Ini sepertinya umum dilakukan untuk melindungi
hasil panen yang berharga dari pencuri dan penyamun. Rut memer-
hatikan Boaz yang mulai tertidur. Inilah saatnya menjalankan renca-
na Naomi.
16 Rut perlahan mendekat, jantungnya berdebar-debar. Ia bisa

melihat bahwa Boaz telah terlelap. Kemudian, seperti rencana Naomi,


Rut menyibakkan selimut dari kaki Boaz, dan berbaring dekat kaki-
14. Apa lantai pengirikan itu, dan bagaimana itu digunakan?
15, 16. (a) Gambarkan keadaan di lantai pengirikan ketika Boaz selesai bekerja
pada malam itu. (b) Bagaimana sampai Boaz tersadar bahwa Rut sedang berba-
46 ring di kakinya?
WANITA YANG BAIK SEKALI

nya. Kemudian, ia menunggu. Waktu terus berlalu. Bagi Rut, itu te-
rasa sangat lambat. Akhirnya, sekitar tengah malam, Boaz tersadar. Ia
menggigil kedinginan sehingga membungkuk ke depan untuk menu-
tup lagi kakinya dengan selimut. Tetapi, ia merasa ada orang di
situ. Kisahnya menyatakan, Lihat! seorang wanita berbaring pada
kakinya!Rut 3:8.
17 Siapakah engkau? tanya Boaz. Rut menjawab, mungkin de-

ngan suara gemetar, Aku adalah Rut, budak perempuanmu, dan hen-
daklah engkau membentangkan punca bajumu atas budak perem-
puanmu ini, karena engkau adalah orang yang berhak membeli
kembali. (Rut 3:9) Dewasa ini, ada yang berupaya menafsirkan bah-
wa tindakan dan perkataan Rut berkonotasi seksual, tetapi mere-
ka mengabaikan dua fakta yang sederhana. Pertama, Rut bertindak
sesuai dengan kebiasaan kala itu, yang ke-
banyakan tidak kita mengerti. Maka, keliru
jika tindakannya dipandang melalui kacama-
ta moral yang sudah merosot dewasa ini. Ke- Karena memperlakukan
dua, tanggapan Boaz dengan jelas memperli- orang lain dengan
hatkan bahwa ia menganggap tindakan Rut
itu murni dan sangat terpuji. baik hati dan respek,
18 Dengan nada suara yang lembut, Boaz Rut mendapat reputasi
mulai berbicara, dan tidak diragukan Rut me-
rasa tenang mendengarnya. Ia mengatakan,
yang sangat bagus
Diberkatilah kiranya engkau oleh Yehuwa,
anakku. Engkau telah menyatakan kebaikan
hatimu yang penuh kasih dengan lebih baik pada kali terakhir dari-
pada pada kali pertama, dengan tidak mengejar pria-pria muda, tidak
soal orang kecil atau kaya. (Rut 3:10) Pada kali pertama memak-
sudkan kasih Rut yang loyal ketika ia menemani Naomi kembali ke
Israel dan memenuhi kebutuhannya. Pada kali terakhir memaksud-
kan peristiwa ini. Boaz menyadari bahwa wanita muda seperti Rut
gampang mencari suami yang lebih muda, entah kaya atau miskin.
Sebaliknya, Rut ingin berbuat baik bukan hanya bagi Naomi, melain-
kan juga bagi mendiang suami Naomi, untuk meneruskan namanya
di negeri asalnya. Tidak heran, Boaz terkesan kepada wanita muda
yang tidak mementingkan diri ini.
19 Boaz melanjutkan, Dan sekarang, anakku, janganlah takut.

Semua yang engkau katakan akan kulakukan bagimu, karena setiap


17. Dua fakta sederhana apa yang diabaikan orang-orang yang menafsirkan bah-
wa tindakan Rut didasari motif yang tidak pantas?
18. Apa yang Boaz katakan untuk menenangkan Rut, dan dua kebaikan hati Rut
mana yang Boaz maksudkan?
19, 20. (a) Mengapa Boaz tidak langsung menikahi Rut? (b) Dengan cara apa
saja Boaz menunjukkan kebaikan dan kepekaan atas Rut dan reputasinya? 47
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

orang di pintu gerbang bangsaku menyadari bahwa engkau seorang


wanita yang baik sekali. (Rut 3:11) Ia senang akan kemungkinan un-
tuk menikahi Rut; ia mungkin tidak heran ketika diminta untuk
membeli kembali. Tetapi, Boaz adalah pria yang saleh dan tidak ber-
tindak hanya demi keinginannya sendiri. Ia memberi tahu Rut bah-
wa ada satu kerabat lagi yang lebih dekat dengan keluarga Naomi
yang berhak membeli kembali. Boaz akan terlebih dahulu memberi
pria itu kesempatan untuk menjadi suami Rut.
20 Boaz menyuruh Rut berbaring lagi dan beristirahat sampai

menjelang pagi; kemudian ia bisa pergi tanpa diketahui orang lain.


Boaz ingin melindungi reputasi Rut dan juga reputasinya sendiri, ka-
rena orang-orang bisa saja mengira bahwa hal yang amoral telah ter-
jadi. Rut pun berbaring lagi di dekat kaki pria itu, kemungkinan de-
ngan pikiran lebih tenang karena Boaz menanggapi permintaannya
dengan baik. Kemudian, ketika masih gelap, Rut bangun. Boaz me-
menuhi jubah Rut dengan banyak biji barli, dan Rut pulang ke Bet-
lehem.Baca Rut 3:13-15.
21 Betapa bahagianya Rut ketika memikirkan perkataan Boaz, ka-

rena orang ternyata mengenalnya sebagai wanita yang baik sekali!


Reputasi itu tentu berkaitan erat dengan keinginannya yang besar un-
tuk mengenal dan melayani Yehuwa. Ia juga telah menunjukkan ke-
baikan hati dan kepekaan terhadap Naomi dan bangsanya, serta rela
menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang pastilah asing baginya.
Apabila kita meniru iman Rut, kita akan berusaha merespek orang
lain dan kebiasaan mereka. Jika demikian, kita juga dapat memiliki
reputasi yang bagus sekali.

Tempat Istirahat bagi Rut


22Siapakah engkau, anakku? tanya Naomi ketika Rut sampai
di rumah. Mungkin ia bertanya karena hari masih gelap, tetapi Naomi
juga ingin tahu apakah Rut masih seorang janda seperti sebelumnya
atau telah menjadi wanita yang memiliki prospek untuk menikah.
Rut segera menceritakan semua yang terjadi antara dia dan Boaz ke-
pada ibu mertuanya. Rut juga menunjukkan barli yang Boaz berikan
dengan murah hati untuk Naomi.1Rut 3:16, 17.
1 Boaz memberi Rut enam takaran yang tidak disebutkan beratnya. Hal ini mungkin
menyiratkan bahwa seperti enam hari kerja diikuti oleh peristirahatan Sabat, hari-
hari kerja keras Rut sebagai seorang janda akan segera diikuti peristirahatan yang
akan disediakan oleh seorang suami dan sebuah keluarga. Tetapi, enam takaran
mungkin enam sekop penuhbisa jadi hanyalah jumlah yang Rut sanggup bawa.

21. Apa saja yang membuat Rut dikenal sebagai wanita yang baik sekali, dan
bagaimana kita bisa meniru teladannya?
22, 23. (a) Kemungkinan, apa makna dibalik pemberian Boaz kepada Rut?
48 (Lihat juga catatan kaki.) (b) Naomi mendesak Rut untuk melakukan apa?
Yehuwa memberkati Rut dengan hak istimewa sebagai nenek moyang Mesias
TIRULAH IMAN MEREKA  RUT

23 Naomi dengan bijaksana menyuruh Rut untuk diam di rumah


pada hari itu dan tidak memungut sisa di ladang. Ia meyakinkan Rut,
Pria itu tidak akan tenang kecuali dia telah mengakhiri perkara ini
pada hari ini.Rut 3:18.
24 Dan memang benar, Boaz pergi ke gerbang kota tempat para

tua-tua umumnya mengadakan pertemuan, dan menunggu sampai


kerabat Naomi datang. Di depan para saksi, Boaz menawarkan kesem-
patan kepada pria itu untuk membeli kembali ladang milik Naomi
dengan menikahi Rut. Tetapi, pria itu menolak, dengan alasan bah-
wa itu dapat merusak milik pusakanya sendiri. Kemudian, di depan
para saksi di gerbang kota, Boaz menyatakan bahwa ia akan membeli
kembali tanah milik Elimelekh, mendiang suami Naomi, dan meni-
kahi Rut, janda dari Mahlon, putra Elimelekh. Boaz menyatakan bah-
wa ia berharap itu akan menegakkan nama orang mati itu atas mi-
lik pusakanya. (Rut 4:1-10) Boaz benar-benar pria yang lurus hati dan
tidak mementingkan diri.
25 Boaz pun menikahi Rut. Selanjutnya, kita membaca, Atas ka-

runia Yehuwa dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-


laki. Para wanita di Betlehem memberkati Naomi dan memuji Rut
bahwa ia lebih baik daripada tujuh putra bagi Naomi. Belakangan,
kita tahu bahwa putra Rut menjadi nenek
moyang Raja Daud yang agung. (Rut 4:11-22)
Selanjutnya, Daud menjadi nenek moyang
UNTUK DIPIKIRKAN . . .
Yesus Kristus.Mat. 1:1.1
Bagaimana Rut menunjukkan 26 Rut benar-benar diberkati, demikian
kasih yang loyal kepada Naomi?
juga Naomi, yang membantu membesarkan
Bagaimana Naomi menunjukkan
anak Rut bagaikan putranya sendiri. Kehi-
kasih yang loyal kepada Rut?
dupan dua wanita ini menjadi pengingat
Mengapa Yehuwa menganggap yang jelas bahwa Allah Yehuwa memerhati-
hamba-hamba, seperti Boaz,
kan orang-orang yang mau bekerja apa saja
Naomi, dan Rut berharga?
demi menyediakan kebutuhan keluarganya
Apa yang ingin Saudara lakukan
sendiri dan yang melayani-Nya dengan loyal
untuk meniru iman Rut?
bersama umat pilihan-Nya. Ia tidak pernah
lalai memberkati orang-orang beriman, se-
perti Boaz, Naomi, dan Rut.
1 Rut adalah satu dari lima wanita yang Alkitab sebut-
kan dalam daftar silsilah Yesus. Yang lainnya adalah
Rahab, ibu Boaz. (Mat. 1:3, 5, 6, 16) Seperti Rut, ia bu-
kan orang Israel.

24, 25. (a) Bagaimana Boaz menunjukkan bahwa ia


adalah pria yang lurus hati dan tidak mementingkan
diri? (b) Berkat apa saja yang Rut dapatkan?
26. Teladan Rut dan Naomi mengingatkan kita
50 akan apa?
PASAL ENAM

Ia Mencurahkan Hatinya
kepada Allah dalam Doa
HANA menyibukkan diri dengan bersiap-siap untuk perjalanan ke Syilo
agar tidak terus memikirkan masalahnya. Seharusnya, itu adalah saat
yang membahagiakan; suaminya, Elkana, membawa seluruh keluarga-
nya ke tabernakel di Syilo setiap tahun untuk beribadat. Yehuwa ingin
agar perayaan semacam ini membahagiakan. (Baca Ulangan 16:15.)
Dan tidak diragukan, sejak kecil Hana pasti senang menghadiri peraya-
an ini. Tetapi, keadaannya telah berubah dalam tahun-tahun belakang-
an ini.
2 Ia diberkati karena memiliki suami yang mencintainya. Tetapi,

Elkana mempunyai istri lain. Namanya Penina, dan ia sepertinya senga-


ja membuat hidup Hana sengsara. Penina bahkan telah menemukan
cara agar perayaan tahunan ini menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi
Hana. Bagaimana? Tetapi yang lebih penting, bagaimana iman Hana ke-
pada Yehuwa bisa membantunya tetap bertahan walaupun situasinya
tampak mustahil ia hadapi? Apabila menghadapi masalah yang meng-
gerogoti sukacita dalam kehidupan, Saudara akan melihat bahwa kisah
Hana ini benar-benar menguatkan.
Mengapa Sedih Hatimu?
3 Alkitab menyingkapkan dua masalah besar dalam kehidupan
Hana. Masalah pertama sangat sulit diatasi dan masalah kedua tidak
bisa diatasi sama sekali. Pertama, ia berada dalam pernikahan poligami,
dan istri yang satunya membenci dia. Kedua, ia mandul. Keadaan itu
menyusahkan bagi istri manapun yang sangat menginginkan anak; te-
tapi dalam kebudayaan dan zaman Hana, itu merupakan kepedihan
yang luar biasa. Setiap keluarga mengandalkan keturunan untuk mene-
ruskan nama keluarga. Kemandulan dipandang sebagai sesuatu yang
membawa cela dan aib.
4 Hana mungkin bisa menanggung bebannya jika masalahnya bu-

kan karena Penina. Memang, poligami tidak pernah membawa manfa-


at. Persaingan, percekcokan, dan sakit hati sering terjadi. Hal itu jauh
1, 2. (a) Mengapa Hana tidak senang ketika sedang bersiap-siap untuk perjalan-
an ke Syilo? (b) Pelajaran apa yang bisa kita tarik dari kisah Hana?
3, 4. Dua masalah besar apa yang Hana hadapi, dan mengapa keduanya sangat
berat?

51
TIRULAH IMAN MEREKA  HANA

dari standar monogami yang Allah tetapkan di Taman Eden. (Kej. 2:24)
Jadi, Alkitab menggambarkan poligami sebagai lukisan yang suram.
Dan, gambaran menyedihkan tentang kehidupan rumah tangga Elkana
adalah salah satu goresan kuas dalam lukisan itu.
5 Elkana lebih mencintai Hana. Menurut kisah turun-temurun Ya-

hudi, ia pertama-tama menikahi Hana, lalu beberapa tahun kemudian


Penina. Entah kisah itu benar atau tidak, Penina, yang sangat cemburu
terhadap Hana, menemukan banyak cara untuk membuat saingannya
ini menderita. Yang membuat Penina lebih unggul daripada Hana ada-
lah ia bisa punya anak. Seiring bertambah banyaknya anak yang ia la-
hirkan, semakin sombonglah ia. Bukannya merasa kasihan dan meng-
hiburnya, Penina malah memanfaatkan kekurangan Hana tersebut.
Alkitab mengatakan bahwa Penina sangat mengesalkan hati Hana de-
ngan maksud membuatnya merasa kalut. (1 Sam. 1:6) Penina sengaja
melakukan ini semua. Ia berniat menyakiti hati Hana, dan ia berhasil.
6 Tampaknya, saat favorit Penina untuk menyakiti hati Hana

adalah saat perayaan tahunan di Syilo. Untuk setiap anak Penina


semua putra-putri PeninaElkana memberikan bagian dari korban
yang dipersembahkan kepada Yehuwa. Tetapi, Hana yang ia cintai
mendapat bagiannya yang istimewa. Ini mem-
buat Penina cemburu. Jadi, ia menyombong-
kan fakta bahwa dirinya mempunyai banyak
Sewaktu menghadapi anak dan mengingatkan Hana akan kemandul-
perlakuan yang tidak annya sampai-sampai wanita malang itu me-
nangis dan kehilangan selera makan. Elkana
pengasih di rumah, pasti melihat bahwa Hana, istri tercintanya, se-
Hana mencari penghiburan dang bersusah hati dan tidak makan, jadi ia
berusaha menghiburnya. Hana, ia bertanya,
dengan berpaling mengapa engkau menangis, dan mengapa
kepada Yehuwa engkau tidak makan, dan mengapa sedih hati-
mu? Bukankah bagimu aku lebih baik daripa-
da sepuluh putra?1 Sam. 1:4-8.
7 Patut dipuji, Elkana memahami bahwa Hana bersusah hati kare-

na kemandulannya. Dan, Hana pasti menghargai pernyataan cinta El-


kana.1 Tetapi, Elkana tidak menyinggung perbuatan jahat Penina; dan
Alkitab juga tidak menyiratkan bahwa Hana menceritakan tindakan
1 Walaupun catatan Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa telah menutup rahim
Hana, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Yehuwa tidak berkenan kepada wa-
nita yang rendah hati dan beriman ini. (1 Sam. 1:5) Kadang-kadang, sewaktu
menyebutkan bahwa Allah menyebabkan kejadian tertentu, Alkitab memaksudkan
bahwa Ia sekadar mengizinkannya terjadi untuk suatu waktu.

5. Mengapa Penina ingin agar Hana menderita, dan bagaimana ia menyakiti hati
Hana?
6, 7. (a) Walau Elkana berusaha menghibur Hana, mengapa Hana tidak mence-
ritakan seluruh permasalahannya? (b) Apakah kemandulan Hana menunjukkan
52 bahwa Yehuwa tidak berkenan kepadanya? Jelaskan. (Lihat catatan kaki.)
Hana sangat sedih karena kemandulannya, dan Penina melakukan segala upaya
untuk membuat Hana merasa lebih sedih
TIRULAH IMAN MEREKA  HANA

Penina. Mungkin Hana merasa bahwa jika ia menceritakan tindakan ja-


hat Penina, keadaannya malah akan memburuk. Apakah Elkana akan
bertindak? Bukankah kebencian Penina kepadanya malah akan bertam-
bah, dan tidakkah anak-anak dan para pelayan wanita itu akan ikut
membencinya? Hana justru akan merasa makin dikucilkan dalam ru-
mah tangganya sendiri.
8 Entah Elkana tahu atau tidak seluruh tindakan jahat Penina, Allah

Yehuwa melihat semuanya. Firman-Nya menyingkapkan hal itu, se-


hingga menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang melakukan tin-
dakan kecemburuan dan kebencian yang tampaknya sepele. Di pihak
lain, orang-orang yang tidak bersalah dan suka damai, seperti Hana, bisa
mendapat penghiburan karena tahu bahwa Allah keadilan akan melu-
ruskan segala perkara dalam waktu dan cara yang Ia tetapkan. (Baca
Ulangan 32:4.) Mungkin Hana juga tahu hal itu karena kepada Yehu-
wa-lah ia meminta bantuan.
Tidak Lagi Menunjukkan Kecemasan
9 Pagi itu, keluarga tersebut sangat sibuk. Semuanya bersiap-siap un-
tuk pergi, bahkan anak-anak juga ikut sibuk. Keluarga besar itu akan me-
lakukan perjalanan ke Syilo yang jaraknya lebih dari 30 kilometer dengan
melewati daerah Efraim yang berbukit.1 Perjalanan itu akan memakan
waktu satu atau dua hari jika ditempuh dengan berjalan kaki. Hana tahu
bagaimana saingannya akan bertindak. Tetapi, Hana tidak tetap tinggal
di rumah. Dengan begitu, ia meninggalkan teladan yang luar biasa bagi
para penyembah Yehuwa dewasa ini. Tidaklah bijaksana untuk membiar-
kan perilaku buruk orang lain mengganggu ibadat kita kepada Yehuwa.
Apabila kita melakukannya, kita akan kehilangan berkat dan kekuatan
yang sebenarnya kita butuhkan untuk menanggung hal tersebut.
10 Setelah seharian berjalan di jalanan gunung yang berkelok-

kelok, keluarga besar itu akhirnya mendekati Syilo. Kota itu terletak di
atas bukit yang hampir seluruhnya dikelilingi bukit-bukit lainnya yang
lebih tinggi. Ketika mereka kian mendekat, Hana mungkin memikirkan
dalam-dalam apa yang ingin ia katakan kepada Yehuwa dalam doa. Se-
sampainya di sana, keluarga itu makan bersama. Saat ada kesempatan,
Hana segera meninggalkan rombongannya untuk pergi ke tabernakel
Yehuwa. Imam Besar Eli ada di sana, sedang duduk dekat tiang pin-
tu. Tetapi, perhatian Hana tertuju kepada Allahnya. Di tabernakel, ia
1 Jarak ini didasarkan atas kemungkinan bahwa kampung halaman Elkana, Rama,
adalah tempat yang sama dengan Arimatea pada zaman Yesus.

8. Ketika Saudara menghadapi perlakuan tidak adil atau jahat yang tampaknya
sepele, mengapa kita terhibur jika ingat bahwa Yehuwa adalah Allah keadilan?
9. Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari kerelaan Hana untuk pergi ke Syilo
walaupun ia mengetahui tindakan saingannya nanti?
10, 11. (a) Saat ada kesempatan, mengapa Hana segera pergi ke tabernakel?
(b) Bagaimana Hana mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Bapak surgawinya
54 dalam doa?
IA MENCURAHKAN HATINYA KEPADA ALLAH DALAM DOA

merasa yakin akan didengar. Jika tidak ada orang lain yang bisa meng-
erti penderitaannya, Bapaknya yang di surga pasti bisa. Kesedihan mu-
lai melanda hatinya, dan ia mulai menangis.
11 Seraya seluruh tubuhnya gemetar karena isak tangisnya, Hana

berbicara kepada Yehuwa dalam hatinya. Bibirnya bergerak-gerak keti-


ka ia memikirkan kata-kata untuk menyatakan kepedihan hatinya. Dan,
ia berdoa lama sekali, mencurahkan isi hatinya kepada Bapaknya. Te-
tapi, ia tidak sekadar meminta Allah mengabulkan keinginannya yang
sangat kuat untuk mempunyai anak. Hana tidak hanya ingin meneri-
ma berkat dari Allah tetapi juga ingin memberi-Nya apa yang sanggup
ia berikan. Jadi ia membuat ikrar, menyatakan bahwa jika ia mendapat-
kan seorang putra, ia akan membaktikan kehidupan anak itu untuk me-
layani Yehuwa.1 Sam. 1:9-11.
12 Jadi, Hana meninggalkan teladan dalam hal berdoa bagi semua

hamba Allah. Yehuwa mengundang semua umat-Nya untuk berbicara


dengan leluasa, tanpa ragu-ragu, mencurahkan kekhawatiran mereka
kepada-Nya seperti anak yang percaya kepada orang tuanya yang penga-
sih. (Baca Mazmur 62:8; 1 Tesalonika 5:17.) Rasul Petrus diilhami un-
tuk menulis kata-kata yang menghibur ini tentang doa kepada Yehuwa,
Lemparkanlah semua kekhawatiranmu kepadanya, karena ia memer-
hatikan kamu.1 Ptr. 5:7.
13 Tetapi, pengertian dan empati manusia tidak seperti Yehuwa. Se-

raya Hana menangis dan berdoa, ia dikejutkan oleh suatu suara. Itu ada-
lah suara Imam Besar Eli yang sejak tadi memerhatikan dia. Ia menga-
takan, Berapa lama lagi engkau akan berperilaku seperti orang mabuk?
Singkirkan anggurmu dari dirimu. Eli sebelumnya melihat bibir Hana
yang bergerak-gerak, isak tangisnya, dan pembawaan emosinya. Bukan-
nya bertanya, ia malah menarik kesimpulan bahwa Hana sedang ma-
buk.1 Sam. 1:12-14.
14 Betapa sakitnya Hana, karena saat dilanda kegetiran, ia mengha-

dapi tuduhan yang tidak berdasardan itu diucapkan oleh pria yang ke-
dudukannya sangat terhormat! Tetapi, ia lagi-lagi memberikan teladan
iman yang luar biasa. Ia tidak membiarkan ketidaksempurnaan seorang
pria menghalangi ibadatnya kepada Yehuwa. Ia menjawab Eli dengan pe-
nuh respek dan menjelaskan masalahnya. Eli menanggapi, kemungkin-
an dengan nada suara yang lebih halus dan lembut, Pergilah dengan
damai, dan semoga Allah Israel mengabulkan permintaanmu yang sung-
guh-sungguh yang kauajukan kepadanya.1 Sam. 1:15-17.
15 Apa pengaruhnya bagi Hana setelah ia mencurahkan hatinya

12. Seperti yang ditunjukkan oleh teladan Hana, pengingat apa yang harus kita
pikirkan saat berdoa?
13, 14. (a) Apa yang cepat-cepat Eli simpulkan tentang Hana? (b) Bagaimana
tanggapan Hana kepada Eli menjadi teladan iman yang luar biasa?
15, 16. (a) Apa pengaruhnya bagi Hana setelah ia membuka hatinya kepada
Yehuwa dan beribadat kepada-Nya di tabernakel? (b) Bagaimana kita bisa meni-
ru teladan Hana ketika bergulat dengan perasaan sedih? 55
TIRULAH IMAN MEREKA  HANA

kepada Yehuwa dan beribadat kepada-Nya di tabernakel? Kisahnya me-


ngatakan, Wanita itu pergi dan makan, dan mukanya tidak lagi me-
nunjukkan kecemasan. (1 Sam. 1:18) Alkitab Terjemahan Baru menga-
takan, Mukanya tidak muram lagi. Hana merasa lega. Ia seolah-olah
sudah memindahkan beban emosinya ke pundak Bapak surgawinya
yang jauh lebih besar dan lebih kuat. (Baca Mazmur 55:22.) Apakah
ada masalah yang terlalu berat bagi-Nya? Tidakdulu tidak, sekarang
tidak, di masa depan pun tidak!
16 Saat kita merasa susah, kewalahan, atau diliputi kesedihan, kita

hendaknya mengikuti teladan Hana dan berbicara dengan leluasa kepa-


da Pribadi yang Alkitab sebut Pendengar doa. (Mz. 65:2) Apabila kita
melakukan itu dengan iman, kita juga bisa merasakan bahwa kesedih-
an kita digantikan dengan kedamaian dari Allah, yang lebih unggul
daripada segala akal.Flp. 4:6, 7.

Tidak Ada Gunung Batu Seperti Allah Kami


17 Pagi berikutnya, Hana kembali ke tabernakel dengan Elkana. Ke-
mungkinan, ia telah menceritakan kepada Elkana tentang permohon-
an dan ikrarnya, mengingat Hukum Musa mengatakan bahwa seorang
suami memiliki hak untuk membatalkan ikrar yang dibuat istrinya tan-
pa persetujuan dia. (Bil. 30:10-15) Tetapi, pria beriman itu tidak mem-
batalkannya. Malahan, ia dan Hana bersama-sama beribadat kepada
Yehuwa di tabernakel sebelum pulang ke rumah.
18 Kapan Penina sadar ejekannya tidak berpengaruh lagi terhadap

Hana? Kisahnya tidak menceritakan itu, tetapi kata-kata tidak lagi me-
nunjukkan kecemasan menunjukkan bahwa sejak saat itu Hana sudah
lebih bahagia dan tidak lagi khawatir. Yang pasti, Penina segera sadar
bahwa tingkah laku buruknya tidak lagi memengaruhi Hana. Alkitab
tidak pernah menyebut namanya lagi.
19 Seraya bulan-bulan berlalu, kedamaian pikiran Hana berubah

menjadi kesenangan luar biasa. Ia hamil! Dalam suasana menggembi-


rakan ini, Hana tidak pernah sedetik pun melupakan sumber berkat ini.
Ketika putranya lahir, ia menamainya Samuel, yang berarti Nama
Allah dan pastilah memaksudkan berseru kepada nama ilahi, seperti
yang telah Hana lakukan. Pada tahun itu, ia tidak ikut Elkana dan ke-
luarganya pergi ke Syilo. Ia tetap di rumah bersama putranya selama
tiga tahun, sampai dia disapih. Kemudian, ia menguatkan diri untuk
menghadapi hari di mana ia akan berpisah dengan putranya yang
tercinta.
20 Perpisahan itu pastilah tidak mudah. Tentu, Hana tahu bahwa

17, 18. (a) Apa buktinya Elkana mendukung ikrar Hana? (b) Tindakan Penina
apa yang tidak lagi berpengaruh pada Hana?
19. Berkat apa yang Hana terima, dan bagaimana ia menunjukkan bahwa ia
menghargai sumber berkat tersebut?
56 20. Bagaimana Hana dan Elkana memenuhi ikrar mereka kepada Yehuwa?
Samuel akan diurus dengan baik di Syilo,
mungkin oleh para wanita yang melayani di
tabernakel. Tetapi, Samuel masih sangat kecil,
dan Ibu mana pun pasti akan merasa sangat
Dua Doa yang Mengesankan
berat untuk berpisah dengan anaknya. Wa- Dua doa Hana, yang dicatat di 1 Samuel
laupun demikian, Hana dan Elkana memba- 1:11 dan 2:1-10, berisi beberapa hal yang
wa anak itu, tidak dengan berat hati, tetapi sangat mengagumkan. Perhatikan bebe-
dengan rasa syukur. Mereka mempersembah- rapa di antaranya:
kan korban di rumah Allah, dan kemudian Hana menyampaikan doanya yang
memberikan Samuel kepada Eli, sambil meng- pertama kepada Yehuwa yang berbala
ingatkannya tentang ikrar Hana tiga tahun tentara. Hana adalah orang pertama
sebelumnya. dalam catatan Alkitab yang mengguna-
21 Hana kemudian memanjatkan doa
kan gelar ini untuk Yehuwa. Gelar ini
yang Allah anggap layak dicatat dalam Firman- digunakan sebanyak 285 kali dalam
Nya yang terilham. Ketika membaca kata-kata- Alkitab dan memaksudkan kuasa Allah
nya yang dicatat di 1 Samuel 2:1-10, Saudara atas banyak sekali putra rohani-Nya.
akan melihat betapa dalam iman Hana di Perhatikan bahwa Hana menyampaikan
tiap-tiap kalimatnya. Ia memuji Yehuwa kare- doa yang kedua, bukan pada saat anak-
na menggunakan kuasa-Nya dengan menak- nya lahir, melainkan pada saat dia dan
jubkankemampuan-Nya yang tiada tanding Elkana membaktikan Samuel untuk mela-
untuk merendahkan yang angkuh, member- yani Allah di Syilo. Jadi, Hana merasakan
kati yang tertindas, dan untuk mengakhiri sukacita yang besar, bukan karena ia
kehidupan atau bahkan menyelamatkan nya- bisa membungkam saingannya, Penina,
wa dari kematian. Hana memuji Bapaknya ka- melainkan karena berkat yang ia terima
rena kekudusan, keadilan, dan keloyalan-Nya dari Yehuwa.
yang unik. Dengan demikian, Hana bisa ber- Ketika Hana mengatakan, Tandukku
kata, Tidak ada gunung batu seperti Allah benar-benar ditinggikan oleh Yehuwa,
kami. Yehuwa benar-benar dapat diandalkan, ia mungkin membayangkan sapi jantan,
dan tidak berubah, Ia adalah tempat perlin- binatang beban perkasa yang mengguna-
dungan bagi semua yang tertekan dan tertin- kan tanduknya yang sangat kuat. Hana
das yang berpaling kepada-Nya untuk mencari sebenarnya mengatakan, Yehuwa,
bantuan. Engkau membuatku kuat.1 Sam. 2:1.
22 Benar-benar hak istimewa bagi Samuel
Perkataan Hana tentang orang yang
kecil karena memiliki seorang ibu yang sa- diurapinya dianggap sebagai nubuat.
ngat beriman kepada Yehuwa. Walaupun Sa- Ungkapan ini bisa juga memaksudkan
muel tentu merindukannya seraya ia bertum- mesias, dan Hana adalah orang
buh dewasa, ia tidak pernah merasa dilupakan. pertama dalam catatan Alkitab yang
Tahun demi tahun, Hana kembali ke Syilo, menggunakan ungkapan ini untuk
membawa mantel tak berlengan untuk Samuel memaksudkan raja yang diurapi di
21. Bagaimana doa Hana kepada Yehuwa menun-
masa depan.1 Sam. 2:10.
jukkan betapa dalam iman Hana? (Lihat juga kotak Sekitar 1.000 tahun kemudian, Maria,
Dua Doa yang Mengesankan.) ibu Yesus, memuji Yehuwa dengan meng-
22, 23. (a) Bagaimana kita bisa yakin bahwa seraya gunakan beberapa ungkapan doa Hana.
Samuel bertumbuh dewasa, ia tahu orang tuanya Luk. 1:46-55. (Lihat pasal 17.)
mengasihi dia? (b) Berkat-berkat apa lagi yang
Yehuwa berikan kepada Hana?
Hana terbukti
menjadi berkat bagi
gunakan dalam pelayanannya di tabernakel. Se-
Samuel putranya
tiap jahitan di mantel itu membuktikan kasih
dan kepeduliannya kepada putranya ini. (Baca
1 Samuel 2:19.) Kita bisa bayangkan Hana me-
makaikan mantel baru itu kepada Samuel, melu-
ruskannya, dan menatap Samuel dengan penuh
kasih sayang sambil menguatkannya dengan kata-
UNTUK DIPIKIRKAN . . .
kata yang lembut. Samuel benar-benar diberkati
Bagaimana Hana menunjukkan karena memiliki ibu seperti itu, dan ketika ia be-
iman walau ada tentangan? sar, ia menjadi berkat bagi orang tuanya dan bagi
Bagaimana doa Hana seluruh Israel.
menunjukkan imannya? 23 Mengenai Hana, ia juga tidak dilupakan.

Mengapa Yehuwa menghargai Yehuwa memberkatinya dengan kesuburan, dan ia


hamba-hamba seperti Hana? melahirkan lima anak lagi bagi Elkana. (1 Sam.
Dengan cara apa saja Saudara 2:21) Tetapi, berkat terbesar yang Hana terima ke-
ingin meniru teladan Hana? mungkinan adalah ikatan yang ia miliki dengan
Bapaknya, Yehuwa, yang terus bertambah kuat
dari tahun ke tahun. Semoga hal yang sama juga
terjadi atas diri Saudara, seraya Saudara meniru
58 iman Hana.
PASAL TUJUH

Ia Bertumbuh Seraya
Yehuwa Menyertainya
SAMUEL menatap wajah orang-orang sebangsanya. Seluruh bangsa itu
berkumpul di kota Gilgal, karena dipanggil oleh pria beriman ini, yang
telah melayani sebagai nabi dan hakim selama puluhan tahun. Berda-
sarkan penanggalan modern, saat itu adalah bulan Mei atau Juni, dan
sedang musim kering. Ladang-ladang gandum di daerah itu sudah me-
nguning tanda siap dipanen. Kesunyian meliputi kerumunan orang itu.
Bagaimana Samuel bisa menggerakkan hati mereka?
2 Bangsa itu tidak mengerti betapa

serius keadaan mereka. Mereka berkeras


agar seorang raja manusia berkuasa atas
mereka. Bangsa itu tidak sadar bahwa
Masa kecil
tindakan mereka sangat tidak merespek Samuel dapat
Allah mereka, Yehuwa, dan juga nabi-
Nya. Sebenarnya, mereka menolak Ye-
mengajar kita
huwa sebagai Raja mereka! Bagaimana banyak hal
Samuel bisa menggerakkan mereka un- tentang cara
tuk bertobat?
3 Samuel mulai berbicara. Aku su- membangun
dah tua dan beruban, katanya kepa- iman kepada
da bangsa itu. Rambutnya yang memu-
tih menambah bobot kata-katanya. Lalu Yehuwa walau
ia mengatakan, Aku telah berjalan di ada pengaruh
depanmu sejak masa mudaku sampai
hari ini. (1 Sam. 11:14, 15; 12:2) Wa- buruk
laupun sudah tua, Samuel tidak melu-
pakan masa kecilnya. Kenangan masa
kanak-kanaknya masih ia ingat jelas. Ke-
putusan-keputusan yang dulu ia buat, sewaktu masih kecil, telah mem-
bawa dia ke dalam kehidupan yang penuh iman dan pengabdian kepa-
da Allahnya, Yehuwa.
1, 2. Bagaimana keadaannya saat Samuel berbicara kepada orang-orang Israel,
dan mengapa ia perlu menggerakkan mereka untuk bertobat?

3, 4. (a) Mengapa Samuel menyinggung masa mudanya? (b) Mengapa teladan


iman Samuel bermanfaat bagi kita dewasa ini?

59
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

4 Samuel perlu membangun dan mempertahankan iman, walau-

pun berulang kali dikelilingi orang-orang yang tidak beriman dan tidak
loyal. Dewasa ini, membangun iman juga sulit karena kita hidup dalam
dunia yang bejat dan tidak beriman. (Baca Lukas 18:8.) Mari perhati-
kan apa yang bisa kita pelajari dari teladan Samuel, mulai dari masa
kecilnya.

Melayani di Hadapan Yehuwa, Sewaktu Ia Masih Anak-Anak


5 Masa kecil Samuel unik. Tidak lama setelah disapih, mungkin
pada usia tiga tahun atau lebih sedikit, ia mulai membaktikan kehidup-
annya dalam dinas di tabernakel suci Yehuwa di Syilo, sekitar 30 ki-
lometer dari rumahnya di Rama. Orang tuanya, Elkana dan Hana,
membaktikan anak mereka kepada Yehuwa dalam dinas istimewa, men-
jadikannya orang Nazir seumur hidup.1 Apakah ini berarti Samuel di-
buang, tidak dikasihi orang tuanya?
6 Sama sekali tidak! Mereka tahu putra mereka akan terurus di Syi-

lo. Imam Besar Eli pasti mengatur hal itu, karena Samuel bekerja di
dekatnya. Ada juga sejumlah wanita yang membantu dalam berba-
gai aspek di tabernakel, tampaknya dengan cara yang terorganisasi.
Kel. 38:8; Hak. 11:34-40.
7 Terlebih lagi, Hana dan Elkana tidak pernah melupakan putra su-

lung mereka, yang lahir sebagai jawaban atas doa Hana. Ia meminta se-
orang putra kepada Yehuwa, dan ia berjanji untuk membaktikan kehi-
dupan sang anak dalam dinas suci kepada Allah. Saat berkunjung setiap
tahun, Hana membawakan mantel baru yang tak berlengan buatannya
sendiri untuk Samuel gunakan dalam dinasnya di tabernakel. Samuel
muda pasti sangat senang saat orang tuanya berkunjung. Ia pasti me-
nikmati dukungan dan bimbingan pengasih dari orang tuanya karena
mereka mengajarnya bahwa melayani Yehuwa di tempat yang unik itu
merupakan hak istimewa yang besar.
8 Orang tua dewasa ini dapat belajar banyak dari Hana dan Elka-

na. Pada umumnya, orang tua berfokus dalam menyediakan kebutuh-


an materi anak-anaknya tetapi mengabaikan kebutuhan rohani mereka.
Namun, orang tua Samuel menempatkan kebutuhan rohani di tempat
pertama, dan itu sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian-
nya di masa depan.Baca Amsal 22:6.
1 Orang Nazir berada di bawah ikrar yang mencakup larangan minum minuman ber-
alkohol dan larangan mencukur rambut. Kebanyakan orang mengambil ikrar itu
hanya untuk sementara waktu saja, tetapi beberapa orang, seperti Simson, Samuel,
dan Yohanes Pembaptis, menjadi orang Nazir seumur hidup.

5, 6. Bagaimana masa kecil Samuel unik, tetapi mengapa orang tuanya yakin bah-
wa ia akan terurus?
7, 8. (a) Dari tahun ke tahun, bagaimana orang tua Samuel memberi dukungan
60 yang pengasih? (b) Orang tua dewasa ini bisa belajar apa dari orang tua Samuel?
IA BERTUMBUH SERAYA YEHUWA MENYERTAINYA

9 Kita bisa bayangkan anak itu bertumbuh besar dan menjelajahi


bukit-bukit di sekitar Syilo. Ia melihat ke bawah, ke kota dan lembah
yang terbentang di bawahnya di salah satu sisinya, dan hatinya pasti
dipenuhi perasaan sukacita dan bangga saat matanya tertuju pada ta-
bernakel Yehuwa. Tabernakel itu benar-benar tempat yang suci.1 Diba-
ngun hampir 400 tahun yang lalu di bawah pengarahan Musa, itu me-
rupakan satu-satunya pusat ibadat sejati di seluruh dunia kala itu.
10 Samuel muda mulai mencintai tabernakel. Dalam kisah yang be-

lakangan ia tulis, kita membaca, Samuel melayani di hadapan Yehu-


wa, sewaktu ia masih anak-anak, dengan efod linen yang diikatkan
padanya. (1 Sam. 2:18) Mantel tak berlengan yang sederhana itu tam-
paknya menunjukkan bahwa Samuel membantu para imam di taberna-
kel. Walaupun bukan golongan imam, Samuel mendapat tugas yang
mencakup membuka pintu halaman tabernakel pada pagi hari dan
membantu Eli yang sudah tua. Tetapi, walaupun ia sangat menikmati
hak istimewanya, hati nuraninya yang polos belakangan mulai tergang-
gu. Ada sesuatu yang sangat tidak beres di rumah Yehuwa.

Tetap Bersih Walau Dikelilingi Kebejatan


11 Pada usia mudanya, Samuel menyaksikan kefasikan dan kebejat-
an yang parah. Eli punya dua anak, bernama Hofni dan Pinehas. Kisah
Samuel menyatakan, Putra-putra Eli adalah pria-pria yang tidak ber-
guna; mereka tidak mengindahkan Yehuwa.
(1 Sam. 2:12) Dua buah pikiran dalam ayat ini
saling berkaitan. Hofni dan Pinehas adalah
pria-pria yang tidak berguna karena mereka Samuel pasti merasa
tidak memedulikan Yehuwa. Mereka meng-
abaikan standar dan persyaratan-Nya yang lu-
sangat terganggu melihat
hur. Hal itu menyebabkan mereka melakukan kefasikan putra-putra Eli
dosa-dosa lainnya.
12 Hukum Allah spesifik dalam mengatur
tugas-tugas para imam dan cara mereka harus
mempersembahkan korban di tabernakel. Itu tidak mengherankan! Kor-
ban-korban itu menggambarkan persediaan Allah untuk mengampuni
1 Bait suci itu adalah bangunan berbentuk persegi, seperti sebuah tenda besar dengan
rangka kayu. Tetapi, itu dibuat dari bahan-bahan yang terbaikkulit anjing laut, kain
sulam yang indah, dan kayu-kayu mahal yang dilapisi perak dan emas. Bait suci itu
ditempatkan di lapangan persegi, dan di lapangan itu terdapat mezbah besar yang
indah untuk persembahan. Belakangan, ruang-ruang lainnya didirikan di sisi-sisi ta-
bernakel untuk digunakan oleh para imam. Sepertinya, Samuel tidur di salah satu
ruangan itu.

9, 10. (a) Gambarkan keadaan tabernakel dan perasaan Samuel muda tentang
tempat suci itu. (Lihat juga catatan kaki.) (b) Tanggung jawab Samuel mungkin
mencakup apa saja, dan bagaimana anak-anak dewasa ini bisa meniru teladan-
nya?
11, 12. (a) Hofni dan Pinehas mengabaikan apa? (b) Apa kefasikan dan kebejatan
yang Hofni dan Pinehas lakukan di tabernakel? (Lihat juga catatan kaki.) 61
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

dosa agar orang-orang bisa bersih di mata-Nya, sehingga pantas men-


dapat berkat dan bimbingan-Nya. Tetapi, Hofni dan Pinehas membuat
imam lainnya ikut memperlakukan persembahan dengan sangat kurang
ajar.1
13 Bayangkan Samuel muda dengan mata terbelalak menyaksikan

tindakan sewenang-wenang yang sangat lancang yang terus dibiarkan


itu. Berapa banyak orang yang ia lihattermasuk yang miskin, rendah
hati, dan tertindasmendekati tabernakel kudus itu dengan harapan
mendapat penghiburan dan kekuatan rohani, tetapi malah pulang de-
ngan kecewa, sakit hati, atau terhina? Dan, bagaimana perasaannya ke-
tika tahu bahwa Hofni dan Pinehas juga mengabaikan hukum Yehuwa
tentang moralitas seksual, karena mereka melakukan hubungan dengan
beberapa wanita yang melayani di tabernakel? (1 Sam. 2:22) Mungkin
ia berharap Eli akan memperbaiki keadaan itu.
14 Eli berada di kedudukan yang tepat untuk mengatasi masalah

yang semakin besar ini. Sebagai imam besar, ia bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang terjadi di tabernakel. Sebagai seorang ayah, ia pu-
nya kewajiban untuk mengoreksi anak-anaknya. Lagi pula, anak-anak-
nya menyakiti diri mereka sendiri dan juga banyak sekali orang di ne-
geri itu. Tetapi, Eli gagal dalam dua aspek ini, baik sebagai ayah maupun
sebagai imam. Ia hanya memberi teguran yang lemah kepada anak-
anaknya. (Baca 1 Samuel 2:23-25.) Namun, anak-anaknya butuh di-
siplin yang jauh lebih keras. Mereka melakukan dosa-dosa yang pantas
dijatuhi hukuman mati!
15 Permasalahan itu menjadi sangat parah sampai-sampai Yehuwa

mengutus seorang abdi Allah, nabi yang tidak disebut namanya, kepa-
da Eli dengan membawa berita penghakiman yang keras. Yehuwa berka-
ta kepada Eli, Engkau terus menghormati putra-putramu lebih daripa-
daku. Oleh karena itu, Allah menubuatkan bahwa putra-putra Eli yang
fasik akan mati pada hari yang sama dan bahwa keluarga Eli akan sangat
menderita, bahkan kehilangan hak istimewa sebagai imam. Apakah peng-
ingat yang kuat ini menghasilkan perubahan dalam keluarga itu? Kisah-
nya tidak menceritakan adanya perubahan apa pun.1 Sam. 2:273:1.
1 Kisahnya memberi dua contoh tindakan mereka yang kurang ajar. Salah satunya,
Hukum secara spesifik menyebutkan bagian korban persembahan yang akan dima-
kan para imam. (Ul. 18:3) Tetapi di tabernakel, para imam yang fasik itu melakukan
hal yang sangat berbeda. Mereka menyuruh pelayan mereka memasukkan garpu be-
sar ke dalam kuali di mana daging sedang direbus, dan mengambil bagian apa pun
yang tertancap di garpu itu! Dan juga, ketika orang-orang membawa korban untuk
dibakar di mezbah, para imam fasik itu menyuruh pelayan-pelayan mengintimidasi
orang yang mempersembahkan korban, meminta daging mentahnya bahkan sebe-
lum lemaknya dipersembahkan kepada Yehuwa.Im. 3:3-5; 1 Sam. 2:13-17.

13, 14. (a) Bagaimana orang-orang yang tulus terpengaruh oleh kefasikan di ta-
bernakel? (b) Bagaimana Eli gagal, baik sebagai ayah maupun sebagai imam
besar?
15. Apa peringatan keras yang Yehuwa berikan kepada Eli, dan bagaimana reaksi
62 Eli?
Walau takut, Samuel tetap
beriman dan menyampaikan
pesan berisi penghakiman
Yehuwa kepada Eli

16 Apakah semua kebejatan ini memenga-


ruhi Samuel muda? Dalam cerita yang suram
ini, sesekali kita melihat secercah cahaya, kabar
baik tentang pertumbuhan dan kemajuan Sa-
muel. Ingatlah, seperti dikatakan di 1 Samuel
2:18, Samuel dengan penuh iman melayani
di hadapan Yehuwa, sewaktu ia masih anak-
anak. Bahkan pada usia semuda itu, Samu-
el mengutamakan pelayanan kepada Allah da-
lam kehidupannya. Di ayat 21 pada pasal yang
sama, kita membaca sesuatu yang lebih meng-
hangatkan hati, Samuel, anak laki-laki itu, te-
rus bertambah besar seraya Yehuwa menyer-
tainya. Seraya ia bertumbuh, hubungannya
dengan Bapak surgawinya bertambah kuat. Hu-
bungan pribadi yang erat dengan Yehuwa itu-
lah yang menjadi perlindungan yang paling
pasti dari berbagai jenis kebejatan.
17 Samuel bisa saja dengan mudah berna-
lar bahwa jika imam besar dan putra-putranya
saja menyerah kepada dosa, ia juga bisa mela-
kukan apa pun yang ia inginkan. Tetapi kebe-
jatan orang lain, termasuk orang yang punya
kedudukan berwenang, bukanlah alasan untuk
melakukan dosa. Sekarang, banyak anak muda
Kristen mengikuti teladan Samuel dan terus
bertambah besar seraya Yehuwa menyertai me-
rekabahkan ketika orang-orang di sekitarnya
gagal memberikan teladan yang baik.
18 Apa hasilnya bagi Samuel karena me-
naati Yehuwa? Kita membaca, Sementara
itu Samuel, anak laki-laki itu, tumbuh sema-
kin besar dan semakin disukai, baik dari su-
dut pandangan Yehuwa maupun manusia.
(1 Sam. 2:26) Jadi Samuel disukai, setidaknya
oleh orang-orang yang pendapatnya ia ang-
gap penting. Yehuwa sendiri juga menyayangi
anak ini karena imannya. Dan, Samuel tentu
16. (a) Apa yang kita baca tentang kemajuan Samuel
muda? (b) Apakah Saudara merasa bahwa hal ini
menghangatkan hati? Jelaskan.
17, 18. (a) Bagaimana kaum muda Kristen bisa me-
niru teladan Samuel saat menghadapi kebejatan?
(b) Apa yang menunjukkan bahwa Samuel memilih
jalan yang benar?
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

tahu bahwa Allahnya akan menyingkirkan semua keburukan yang ter-


jadi di Syilo, tetapi ia mungkin bertanya-tanya kapan itu akan terjadi.
Pada suatu malam, terjawablah pertanyaan itu.
Berfirmanlah, Sebab Hambamu Ini Mendengarkan
19 Saat itu sudah hampir pagi tetapi hari masih gelap; cahaya lam-
pu besar di tenda masih menerangi ruangan. Dalam kesunyian, Samu-
el mendengar suatu suara memanggil namanya. Ia pikir itu suara Eli,
yang sekarang sudah sangat tua dan hampir buta. Samuel bangun dan
berlari kepada pria tua itu. Bisakah Saudara bayangkan anak ini, tan-
pa alas kaki cepat-cepat menghampiri Eli untuk mencari tahu apa yang
ia butuhkan? Benar-benar menyentuh hati bahwa Samuel memperlaku-
kan Eli dengan respek dan kebaikan hati. Walaupun dosanya banyak,
Eli masih imam besar Yehuwa.1 Sam. 3:2-5.
20 Samuel membangunkan Eli, dengan mengatakan, Ini aku, se-
bab engkau telah memanggilku. Tetapi, Eli berkata ia tidak memang-
gilnya dan menyuruh anak itu kembali tidur. Ternyata, hal itu terjadi
lagi dan lagi! Akhirnya, Eli sadar apa yang sebenarnya terjadi. Yehuwa
sudah jarang memberi penglihatan atau pesan nubuat kepada bangsa-
Nya, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya. Tetapi, Eli sadar bah-
wa Yehuwa berbicara lagisekarang kepada anak ini! Eli menyuruh Sa-
muel kembali tidur dan mengajarnya untuk menjawab panggilan itu
dengan benar. Samuel menurut. Tak lama kemudian, ia mendengar sua-
ra memanggilnya, Samuel, Samuel! Anak itu menjawab, Berfirman-
lah, sebab hambamu ini mendengarkan.1 Sam. 3:1, 5-10.
21 Akhirnya, Yehuwa memiliki hamba di Syilo yang mendengar-
kan-Nya. Itu menjadi pola hidup Samuel. Apakah itu juga pola hidup
Saudara? Kita tidak perlu menunggu suara supernatural berbicara kepa-
da kita pada malam hari. Dewasa ini, suara Allah bisa dikatakan selalu
ada bagi kita. Itu semua ada dalam Firman-Nya yang sudah lengkap, Al-
kitab. Semakin kita mendengarkan Allah dan menanggapi, semakin
iman kita bertumbuh. Itu juga yang terjadi dengan Samuel.
22 Malam di Syilo itu merupakan malam bersejarah dalam kehidup-
an Samuel karena saat itulah ia memulai hubungan yang istimewa de-
ngan Yehuwa, menjadi nabi dan juru bicara Allah sendiri. Pada awal-
nya, anak itu takut menyampaikan pesan Yehuwa kepada Eli, karena
hal itu adalah pemberitahuan terakhir bahwa nubuat tentang keluarga
Eli akan segera tergenap. Tetapi, Samuel mengerahkan keberaniannya
dan Eli dengan rendah hati menerima penghakiman ilahi itu. Tak
lama kemudian, semua yang Yehuwa katakan terjadi: Israel berperang
19, 20. (a) Lukiskan apa yang terjadi atas Samuel pada suatu malam di taber-
nakel. (b) Bagaimana Samuel akhirnya tahu sumber suara itu, dan bagaimana ia
memperlakukan Eli?
21. Dewasa ini, bagaimana kita bisa mendengar Yehuwa, dan mengapa itu pen-
ting?
22, 23. (a) Bagaimana pesan yang pada awalnya Samuel tidak berani sampaikan
64 akhirnya menjadi kenyataan? (b) Bagaimana reputasi Samuel terus meningkat?
Samuel berdoa dalam iman, dan Yehuwa menjawab dengan guntur dan hujan
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

dengan Filistin, Hofni serta Pinehas terbunuh pada hari yang sama, dan
Eli sendiri mati ketika mengetahui bahwa Tabut suci Yehuwa telah di-
rebut.1 Sam. 3:10-18; 4:1-18.
23 Tetapi, reputasi Samuel sebagai nabi yang beriman terus me-
ningkat. Kisahnya menjelaskan, Yehuwa sendiri menyertai dia, dan
menambahkan bahwa Yehuwa tidak membiarkan satu nubuat pun dari
Samuel tidak terwujud.Baca 1 Samuel 3:19.

Samuel Berseru kepada Yehuwa


24Tetapi, apakah bangsa Israel mengikuti arahan Samuel dan men-
jadi orang-orang yang rohani dan beriman? Tidak. Pada akhirnya, me-
reka memutuskan bahwa mereka tidak mau dihakimi hanya oleh se-
orang nabi. Mereka mau seperti bangsa lain yang diperintah oleh
seorang raja manusia. Sesuai arahan Yehuwa, Samuel menuruti permin-
taan itu. Tetapi, ia harus menunjukkan betapa serius dosa yang telah
mereka perbuat. Yang mereka tolak bukan sekadar manusia, melainkan
Yehuwa sendiri! Jadi, ia memanggil bangsa itu ke Gilgal.
25 Mari kita ikuti lagi saat-saat menegangkan sewaktu Samuel ber-
bicara di depan orang Israel di Gilgal. Di sana, Samuel yang sudah tua
mengingatkan orang Israel akan sejarah kesetiaan dirinya yang penuh
iman. Kemudian, kita membaca, Samuel berseru kepada Yehuwa. Ia
meminta kepada Yehuwa guntur dan hujan.1 Sam. 12:17, 18.
26 Guntur dan hujan? Di musim kering? Hal itu tidak pernah terja-

di sebelumnya! Jika di antara bangsa itu ada yang skeptis atau mence-
moohnya, hal itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, langit menjadi gelap
tertutup awan. Angin menerpa gandum di ladang. Guntur menggelegar
dengan suara yang memekakkan telinga. Dan,
hujan turun. Bagaimana reaksi bangsa itu? Sa-
ngat takutlah seluruh bangsa itu kepada Yehu-
wa dan kepada Samuel. Akhirnya, mereka sa-
UNTUK DIPIKIRKAN . . .
dar betapa seriusnya dosa mereka.1 Sam. 12:
Apa yang membantu iman 18, 19.
Samuel tumbuh selama masa 27 Bukan Samuel, melainkan Allahnya, Ye-
mudanya? huwa, yang telah menggerakkan hati bangsa
Bagaimana iman Samuel yang suka memberontak itu. Dari usia muda
membantu dia melawan sampai tua, Samuel menaruh iman kepada Al-
pengaruh buruk? lahnya. Dan, Yehuwa mengupahinya. Hingga
Bagaimana iman Samuel sekarang, Yehuwa belum berubah. Ia masih
membantunya mengalahkan mendukung orang-orang yang meniru iman
rasa takut? Samuel.
Dengan cara apa saja Saudara 24. Akhirnya, keputusan apa yang dibuat orang Isra-
mau meniru iman Samuel? el, dan mengapa itu merupakan dosa serius?
25, 26. Di Gilgal, bagaimana Samuel yang sudah tua
akhirnya membantu bangsanya mengerti seriusnya
dosa mereka terhadap Yehuwa?
27. Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap orang-
66 orang yang meniru iman Samuel?
PASAL DELAPAN

Ia Bertekun Walau
Menghadapi Banyak
Kekecewaan
SAMUEL bisa merasakan suasana dukacita di Syilo. Kota itu seolah-olah
dibanjiri air mata. Kita tidak tahu ada berapa banyak rumah yang meng-
gemakan isak tangis perkabungan dari para wanita dan anak-anak yang
mendengar berita bahwa ayah, suami, putra, dan saudara lelaki mereka
tidak akan pulang lagi. Kita hanya tahu bahwa Israel kehilangan sekitar
30.000 prajurit dalam kekalahan yang mengerikan di tangan orang Fi-
listin, padahal mereka baru saja kehilangan 4.000 orang dalam pertem-
puran lainnya.1 Sam. 4:1, 2, 10.
2 Itu hanyalah satu bagian dari serangkaian bencana yang terjadi.

Kedua putra Imam Besar Eli, Hofni dan Pinehas, maju berperang dari
Syilo dengan membawa tabut perjanjian yang suci. Tabut yang berhar-
ga ini biasanya ditempatkan di ruang kudus di tabernakel, yaitu sebuah
bait seperti tenda, dan merupakan simbol kehadiran Allah. Bangsa itu
membawa Tabut tersebut ke pertempuran, dengan bodohnya berpikir
bahwa Tabut itu bisa menjadi jimat dan menghasilkan kemenangan.
Tetapi, orang Filistin merebut Tabut itu, serta membunuh Hofni dan
Pinehas.1 Sam. 4:3-11.
3 Tadinya, tabernakel di Syilo mendapat hak istimewa besar karena

keberadaan Tabut itu di sana selama berabad-abad. Sekarang, itu tidak


ada lagi. Ketika mendengar berita ini, Eli yang berusia 98 tahun jatuh
terjengkang ke belakang dari kursinya dan mati. Menantunya, yang baru
menjadi janda pada hari itu, mati saat melahirkan. Sebelum mati, ia me-
ngatakan, Kemuliaan telah dibawa dari Israel ke pembuangan. Ya,
Syilo tidak akan pernah menjadi tempat yang sama seperti sebelumnya.
1 Sam. 4:12-22.
4 Bagaimana reaksi Samuel atas kekecewaan yang sangat besar ini?

Apakah imannya akan cukup kuat untuk membantu bangsa yang telah
kehilangan perlindungan dan perkenan Yehuwa? Kadang-kadang, kita
semua mungkin menghadapi kesukaran dan kekecewaan yang bisa
menguji iman kita, jadi mari kita lihat hal apa lagi yang bisa kita pelajari
dari Samuel.
1. Mengapa Syilo diliputi suasana dukacita dan perkabungan?
2, 3. Apa saja serangkaian bencana yang membuat Syilo mengalami keaiban dan
kehilangan kemuliaan?
4. Apa yang akan kita bahas dalam pasal ini?

67
Bagaimana Samuel membantu bangsanya menghadapi
dukacita yang besar dan kekecewaan?
IA BERTEKUN WALAU MENGHADAPI BANYAK KEKECEWAAN

Ia Menjalankan Keadilbenaran
5 Catatan Alkitab beralih dari Samuel ke Tabut yang kudus, yang
menceritakan bahwa orang Filistin menderita karena merebut Tabut itu
sehingga terpaksa mengembalikannya. Sewaktu catatan Alkitab kem-
bali menceritakan Samuel, sekitar 20 tahun telah berlalu. (1 Sam.
7:2) Kesibukan apa yang dia lakukan selama itu? Alkitab memberikan
jawabannya.
6 Kita membaca bahwa sebelum periode 20 tahun itu, perkataan

Samuel sampai ke seluruh Israel. (1 Sam. 4:1) Catatannya menyingkap-


kan bahwa setelah 20 tahun itu, Samuel memiliki kebiasaan untuk me-
ngunjungi tiga kota di Israel setiap tahun, menangani pertikaian dan
menjawab pertanyaan. Lalu, ia kembali ke kampung halamannya di
Rama. (1 Sam. 7:15-17) Jelaslah, Samuel tetap sibuk, dan selama 20 ta-
hun itu, ada banyak hal yang ia kerjakan.
7 Amoralitas dan kebejatan putra-putra Eli

telah mengikis iman bangsa itu. Tampaknya,


banyak yang beralih ke penyembahan berhala Walau Alkitab tidak
sebagai akibatnya. Tetapi, setelah 20 tahun
bekerja keras, Samuel menyampaikan pesan ini
menyinggung Samuel
kepada bangsa itu, Apabila dengan segenap selama periode 20 tahun,
hatimu kamu kembali kepada Yehuwa, singkir-
kanlah allah-allah asing dari tengah-tengahmu
kita bisa yakin bahwa ia
dan juga patung-patung Astoret, dan arahkan- terus sibuk dalam pelayanan
lah hatimu tanpa tergoyahkan kepada Yehuwa kepada Yehuwa
dan layanilah dia saja, dan ia akan melepaskan
kamu dari tangan orang Filistin.1 Sam. 7:3.
8 Tangan orang Filistin menindas bang-

sa itu. Karena pasukan Israel sudah dikalahkan,


orang Filistin merasa mereka bisa seenaknya menindas umat Allah. Te-
tapi, Samuel meyakinkan bangsa itu bahwa keadaannya akan berubah
apabila mereka mau kembali kepada Yehuwa. Apakah mereka mau? Sa-
muel senang karena mereka menyingkirkan berhala-berhala dan kemu-
dian melayani Yehuwa saja. Samuel mengadakan pertemuan besar di
Mizpa, sebuah kota di pegunungan sebelah utara Yerusalem. Bangsa itu
berkumpul, berpuasa, dan bertobat dari banyaknya dosa penyembahan
berhala mereka.Baca 1 Samuel 7:4-6.
9 Tetapi, orang Filistin tahu tentang pertemuan besar ini dan

melihat kesempatan. Mereka mengirim pasukan ke Mizpa untuk


5, 6. Apa yang dikisahkan catatan Alkitab selama periode 20 tahun, dan apa kesi-
bukan Samuel selama itu?
7, 8. (a) Pesan apa yang Samuel sampaikan kepada bangsa itu setelah bekerja
keras selama 20 tahun? (b) Bagaimana reaksi bangsa itu setelah diyakinkan
Samuel?
9. Orang Filistin melihat kesempatan apa, dan bagaimana umat Allah
menanggapi bahaya itu? 69
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

menghancurkan para penyembah Yehuwa itu. Orang Israel mendengar


berita tentang bahaya yang mendekat tersebut. Karena takut, bangsa itu
meminta agar Samuel berdoa untuk mereka. Itulah yang Samuel laku-
kan, sambil mempersembahkan korban. Sewaktu upacara kudus itu se-
dang berlangsung, orang Filistin sampai di Mizpa. Kemudian, Yehuwa
menjawab doa Samuel. Dalam kemarahannya, Yehuwa seakan-akan
mengaum. Ia mendatangkan guntur yang keras bunyinya ke atas orang
Filistin.1 Sam. 7:7-10.
10 Apakah orang-orang Filistin itu seperti anak kecil yang lari ber-

sembunyi di belakang ibu mereka ketika mendengar suara petir? Tidak,


mereka adalah prajurit berpengalaman yang tangguh. Jadi, bunyi gun-
tur ini pasti sesuatu yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya. Apa-
kah karena sebegitu keras bunyinya? Apakah bunyi itu terjadi saat la-
ngit sedang biru cerah, atau apakah mereka bingung karena bunyi itu
bergema di bukit-bukit? Apa pun yang terjadi, bunyi itu membuat orang
Filistin sangat gentar. Karena kebingungan, mereka berubah dari pi-
hak yang menyerang menjadi pihak yang diserang. Pria-pria Israel
menghambur keluar dari Mizpa, mengalahkan
mereka, dan mengejar mereka sampai berki-
lo-kilometer ke tempat di sebelah barat daya
Orang Filistin mengira Yerusalem.1 Sam. 7:11.
pertemuan yang dilakukan 11 Pertempuran itu menjadi titik balik.

Orang Filistin terus dipukul kalah sela-


umat Yehuwa yang ma Samuel hidup sebagai hakim. Kota demi
bertobat adalah kota direbut kembali oleh umat Allah.1 Sam.
7:13, 14.
kesempatan untuk 12 Berabad-abad kemudian, rasul Paulus

menindas mereka mencatat Samuel sebagai salah satu hakim dan


nabi beriman yang menjalankan keadilbenar-
an. (Ibr. 11:32, 33) Samuel melakukan apa
yang baik dan benar di mata Allah dan men-
dorong orang lain berbuat hal yang sama. Dia tetap produktif karena me-
nunggu Yehuwa dengan sabar, tetap setia menjalankan pekerjaannya wa-
laupun menghadapi banyak kekecewaan. Ia juga menunjukkan sikap
penuh penghargaan. Setelah kemenangan di Mizpa, Samuel mendirikan
monumen untuk memperingati cara Yehuwa membantu umat-Nya.
1 Sam. 7:12.
13 Apakah Saudara juga ingin menjalankan keadilbenaran? Jika

10, 11. (a) Mengapa bisa dikatakan bahwa guntur yang Yehuwa tujukan ke atas
pasukan Filistin itu berbeda dari guntur biasa? (b) Apa hasil dari pertempuran
yang berawal di Mizpa?
12. Apa artinya Samuel menjalankan keadilbenaran, dan sifat apa yang mem-
bantunya tetap produktif?
13. (a) Sifat apa saja yang kita butuhkan jika ingin meniru Samuel? (b) Kapan
saat yang bagus untuk mulai mengembangkan sifat-sifat seperti yang Samuel
70 tunjukkan?
IA BERTEKUN WALAU MENGHADAPI BANYAK KEKECEWAAN

ya, Saudara hendaknya belajar dari kesabaran Samuel dan sikapnya


yang rendah hati serta penuh penghargaan. (Baca 1 Petrus 5:6.) Siapa
di antara kita yang tidak butuh sifat-sifat itu? Samuel mengembangkan
dan menunjukkan sifat-sifat itu sewaktu masih cukup muda, dan itu
bagus karena di masa depan ia menghadapi kekecewaan yang lebih besar
lagi.

Putra-putramu Tidak Berjalan Menurut Jalan-jalanmu


14 Kali berikutnya kita membaca tentang Samuel, ia sudah tua.
Saat itu, Samuel memiliki dua putra yang sudah tumbuh dewasa, Yoel
dan Abiya, dan ia memberi mereka tanggung jawab untuk membantu-
nya dalam pekerjaan sebagai hakim. Tetapi sayang, kepercayaannya ini
salah tempat. Walaupun Samuel jujur dan adil, anak-anaknya menggu-
nakan kedudukan mereka untuk kepentingan pribadi, memutarbalikkan
keadilan serta menerima suap.1 Sam. 8:1-3.
15 Suatu hari, para tua-tua Israel menghampiri nabi yang sudah tua

ini untuk protes. Mereka berkata, Putra-putramu tidak berjalan menu-


rut jalan-jalanmu. (1 Sam. 8:4, 5) Apakah Samuel tahu tentang ini? Ki-
sahnya tidak menceritakan hal itu. Tetapi, tidak seperti Eli, Samuel pasti
bukan ayah yang tercela. Yehuwa menghardik dan menghukum Eli
Bagaimana Samuel
14, 15. (a) Kekecewaan besar apa yang Samuel hadapi ketika ia sudah tua? menghadapi
(b) Apakah Samuel adalah ayah yang buruk seperti Eli? Jelaskan. kekecewaan karena
memiliki anak-anak
yang jahat?

71
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

karena gagal mengoreksi kefasikan anak-anaknya, karena lebih meng-


hormati anak-anaknya daripada Allah. (1 Sam. 2:27-29) Yehuwa tidak
menemukan kesalahan yang sama dalam diri Samuel.
16 Setelah Samuel mengetahui kelakuan bejat putra-putranya, kisah-
nya tidak menceritakan rasa malu, keresahan, atau kekecewaan Samuel.
Tetapi, banyak orang tua pasti bisa membayangkan perasaan Samuel
waktu itu. Di zaman akhir ini, pemberontakan terhadap wewenang dan
disiplin orang tua sudah sangat sering terjadi. (Baca 2 Timotius 3:1-5.)
Orang tua yang mengalami kepedihan seperti itu bisa mendapat cukup
banyak penghiburan dan bimbingan dengan memerhatikan teladan
Samuel. Tindakan ketidaksetiaan anak-anaknya tidak mengubah pendi-
rian Samuel sedikit pun. Ingatlah, bahkan jika perkataan dan disiplin ti-
dak berhasil menggerakkan hati yang keras, teladan orang tua dapat sa-
ngat efektif. Dan, orang tua selalu memiliki kesempatan untuk membuat
Bapak mereka sendiri, Allah Yehuwa, banggasama seperti yang dilaku-
kan Samuel.

Angkatlah bagi Kami Seorang Raja


17 Putra-putra Samuel tidak memikirkan betapa besar pengaruh ke-
serakahan dan keegoisan mereka. Para tua-tua di Israel berkata kepada
Samuel, Sekarang angkatlah bagi kami seorang raja untuk menjadi ha-
kim atas kami seperti halnya dengan semua bangsa lain. Apakah per-
mintaan itu terasa seperti penolakan atas Samuel? Bagaimana pun, ia
sendiri telah mewakili Yehuwa dalam menghakimi bangsa itu selama
puluhan tahun. Sekarang, mereka meminta agar yang menghakimi
mereka bukan hanya nabi seperti Samuel, melainkan seorang raja.
Bangsa-bangsa sekitar memiliki raja, dan orang Israel juga mengingin-
kannya. Bagaimana reaksi Samuel? Kita membaca, Hal ini buruk di
mata Samuel.1 Sam. 8:5, 6.
18 Perhatikan jawaban Yehuwa ketika Samuel berdoa tentang hal ini,
Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang mereka kata-
kan kepadamu; sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi akulah
yang mereka tolak agar tidak menjadi raja atas mereka. Samuel benar-
benar terhibur, tetapi ini adalah penghinaan yang besar terhadap Allah
Yang Mahakuasa! Yehuwa memberi tahu nabi-Nya untuk memperingat-
kan orang Israel tentang konsekuensi buruk yang harus mereka rasakan
karena memiliki raja manusia. Ketika Samuel menyampaikan hal ini,
bangsa itu berkeras, Tidak, melainkan seorang rajalah yang harus ber-
kuasa atas kami. Samuel selalu loyal kepada Yehuwa, sehingga ia meng-
urapi raja yang Yehuwa pilih.1 Sam. 8:7-19.
16. Apa yang dirasakan orang tua dari anak-anak yang suka memberontak, dan
bagaimana mereka bisa memperoleh banyak penghiburan dan bimbingan dari
teladan Samuel?
17. Apa yang diminta para tua-tua Israel kepada Samuel, dan bagaimana reaksi-
nya?
18. Bagaimana Yehuwa menghibur Samuel sekaligus menunjukkan betapa
72 seriusnya dosa bangsa itu?
IA BERTEKUN WALAU MENGHADAPI BANYAK KEKECEWAAN

19 Tetapi, bagaimana sikap Samuel sewaktu menjalankan hal itu?

Dengan kesal atau enggan? Apakah ia membiarkan kekecewaan mera-


cuni hatinya, membiarkan kebencian berurat berakar? Banyak orang
mungkin akan bereaksi seperti itu, tetapi Samuel tidak. Ia mengurapi
Saul dan mengakui bahwa pria itu adalah pilihan Yehuwa. Ia mencium
Saul, sebagai tanda sambutan dan ketundukan kepada raja yang baru.
Dan, ia mengatakan kepada bangsa itu, Sudahkah kamu melihat orang
yang telah dipilih Yehuwa, bahwa tidak ada yang seperti dia di antara
seluruh bangsa ini?1 Sam. 10:1, 24.
20 Samuel tidak berfokus pada kekurangan, tetapi pada kebaikan da-

lam diri pria yang telah Yehuwa pilih. Samuel sendiri berfokus pada ca-
tatan keloyalannya kepada Yehuwa, bukan pada pandangan orang yang
berubah-ubah. (1 Sam. 12:1-4) Ia juga mengerjakan tugasnya dengan se-
tia, menasihati umat Allah tentang bahaya rohani yang mungkin mere-
ka hadapi dan menguatkan mereka agar tetap loyal kepada Yehuwa. Na-
sihatnya menggerakkan hati bangsa itu, dan bangsa itu memohon agar
Samuel berdoa mewakili mereka. Samuel men-
jawab dengan sangat bagus, Mustahil bagiku
untuk berdosa terhadap Yehuwa dengan tidak
lagi berdoa demi kepentinganmu; dan aku ha- Teladan Samuel
rus mengajarkan kepadamu jalan yang baik mengingatkan kita agar
dan benar.1 Sam. 12:21-24.
21 Apakah Saudara pernah merasa kece-
tidak pernah membiarkan
wa ketika orang lain dipilih untuk posisi atau iri hati atau kekesalan
hak istimewa tertentu? Teladan Samuel adalah berakar dalam hati kita
pengingat yang ampuh agar kita tidak pernah
membiarkan iri hati atau kekesalan berakar da-
lam hati kita. (Baca Amsal 14:30.) Allah mem-
punyai banyak pekerjaan yang memuaskan bagi setiap hamba-Nya yang
setia.

Sampai Berapa Lamakah Engkau Akan


Berkabung untuk Saul?
22 Samuel benar sewaktu melihat apa yang baik dalam diri Saul;
dia adalah pria yang luar biasa. Perawakannya tinggi dan mengesan-
kan. Ia pemberani dan cerdik tetapi bersahaja serta rendah hati sewak-
tu baru mulai jadi raja. (1 Sam. 10:22, 23, 27) Selain berbagai karunia
tadi, ia memiliki kebebasan memilih, yaitu kemampuan yang sangat
19, 20. (a) Bagaimana sikap Samuel sewaktu menaati arahan Yehuwa untuk me-
lantik Saul sebagai raja Israel? (b) Bagaimana Samuel terus membantu umat
Yehuwa?
21. Bagaimana teladan Samuel bermanfaat apabila Saudara merasa kecewa kare-
na orang lain mendapat posisi atau hak istimewa tertentu?
22. Mengapa Samuel benar sewaktu ia melihat apa yang baik dalam diri Saul
pada awalnya? 73
TIRULAH IMAN MEREKA  SAMUEL

berharga untuk memilih jalan hidupnya dan membuat keputusannya


sendiri. (Ul. 30:19) Apakah ia menggunakannya dengan baik?
23 Sayangnya, ketika seseorang mendapat berlimpah-limpah ke-

kuasaan, sifat yang pertama-tama hilang biasanya adalah kerendahan


hati. Tidak lama kemudian, Saul menjadi arogan. Ia memilih untuk ti-
dak menaati perintah Yehuwa yang disampaikan melalui Samuel. Sua-
tu waktu, Saul menjadi tidak sabar dan mempersembahkan korban
yang akan dipersembahkan oleh Samuel. Samuel harus memberinya
koreksi yang keras dan menubuatkan bahwa kekuasaan sebagai raja ti-
dak akan tetap dalam garis keturunannya. Saul bukannya belajar dari
disiplin ini, ia malah melakukan tindakan ketidaktaatan yang lebih
parah.1 Sam. 13:8, 9, 13, 14.
24 Melalui Samuel, Yehuwa memerintahkan Saul untuk berperang

melawan orang Amalek. Yehuwa juga memerintahkan supaya Agag, ra-


janya yang fasik, dibunuh. Tetapi, Saul membiarkan Agag tetap hidup
dan mengambil jarahan terbaik yang seharusnya dibinasakan. Keti-
ka Samuel mengoreksinya, Saul menunjukkan
betapa ia telah berubah. Bukannya menerima
koreksi dengan rendah hati, ia malah berda-
Samuel belajar bahwa lih, membenarkan diri dan tindakannya, me-
kekecewaan sebesar ngesampingkan permasalahannya, serta ber-
usaha melemparkan kesalahan kepada rakyat.
apa pun dapat Yehuwa Ketika Saul meremehkan dan menolak di-
sembuhkan, selesaikan, siplin dengan mengatakan bahwa sebagian
dari jarahan itu dimaksudkan untuk diper-
atau bahkan ubah sembahkan kepada Yehuwa, Samuel meng-
menjadi berkat ucapkan kata-kata yang terkenal ini, Lihat!
Menaati lebih baik daripada korban. Samuel
dengan berani menghardik Saul dan menyam-
paikan keputusan Yehuwa: Kekuasaan sebagai
raja akan diambil dari Saul dan diberikan kepada orang lainseorang
pria yang lebih baik.11 Sam. 15:1-33.
25 Samuel benar-benar sedih karena kesalahan Saul. Semalaman ia

1 Samuel sendirilah yang menghukum mati Agag. Raja yang fasik itu maupun ke-
luarganya tidak layak dikasihani. Berabad-abad kemudian, Haman, orang Agag,
tampaknya keturunan Agag, berusaha untuk membasmi umat Allah.Est. 8:3. Lihat
Pasal 15 dan 16 di publikasi ini.

23. Sifat berharga apa yang pertama-tama hilang dari Saul, dan bagaimana ia
menunjukkan keangkuhannya yang semakin menjadi-jadi?
24. (a) Bagaimana Saul tidak menaati Yehuwa dalam peperangan melawan
orang Amalek? (b) Bagaimana reaksi Saul terhadap koreksi yang diberikan, dan
apa keputusan Yehuwa?
25, 26. (a) Mengapa Samuel berkabung untuk Saul, dan bagaimana Yehuwa
menegurnya dengan lembut? (b) Pelajaran apa yang Samuel dapatkan ketika ia
74 pergi ke rumah Isai?
IA BERTEKUN WALAU MENGHADAPI BANYAK KEKECEWAAN

berseru kepada Yehuwa karena hal itu. Ia bahkan berkabung untuk


Saul. Samuel melihat begitu banyak potensi dalam diri Saul, begitu ba-
nyak hal baik, tetapi sekarang harapan itu hancur berkeping-keping.
Pria yang dulu ia kenal telah berubahia telah kehilangan sifat-sifat
terbaiknya dan berbalik melawan Yehuwa. Samuel tidak mau lagi ber-
temu dengan Saul. Belakangan, Yehuwa dengan lembut menegur Sa-
muel, Sampai berapa lamakah engkau akan berkabung untuk Saul, pa-
dahal aku telah menolaknya sebagai raja yang berkuasa atas Israel?
Isilah tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku akan mengutusmu
kepada Isai, orang Betlehem, karena aku telah menyediakan seorang
raja bagiku dari antara putra-putranya.1 Sam. 15:34, 35; 16:1.
26 Kehendak Yehuwa tidak bergantung kepada manusia yang tidak

sempurna, yang loyalitasnya berubah-ubah. Jika seseorang menjadi ti-


dak setia, Yehuwa akan menemukan orang lain untuk menjalankan ke-
hendak-Nya. Jadi, Samuel yang sudah tua tidak lagi berdukacita karena
Saul. Sesuai arahan Yehuwa, Samuel pergi ke rumah Isai di Betlehem,
di mana ia bertemu dengan beberapa putra Isai yang perawakannya
mengesankan. Tetapi, sejak awal, Yehuwa memperingatkan Samuel
untuk tidak melihat penampilan fisik. (Baca
1 Samuel 16:7.) Akhirnya, Samuel bertemu
dengan putra yang paling muda, dan inilah
pilihan YehuwaDaud! UNTUK DIPIKIRKAN . . .
27 Dalam tahun-tahun terakhir kehidup- Bagaimana Samuel
annya, semakin jelas bagi Samuel betapa be- menghadapi bencana-
nar pilihan Yehuwa untuk mengganti Saul bencana yang terjadi di
dengan Daud. Saul mengembangkan sikap Syilo?
iri hati sampai-sampai ia ingin membunuh Apa yang memungkinkan
Daud, dan ia juga menjadi murtad. Tetapi, Samuel terus bertekun
Daud menunjukkan sifat-sifat yang indah walau anak-anaknya
keberanian, integritas, iman, dan loyalitas. memberontak?
Menjelang akhir kehidupan Samuel, iman- Bagaimana Samuel sembuh
nya terus bertambah kuat. Ia melihat bah- dari kekecewaan karena
wa kekecewaan sebesar apa pun dapat Yehu- Raja Saul?
wa sembuhkan, selesaikan, atau bahkan ubah Dengan cara apa saja
menjadi berkat. Akhirnya, Samuel wafat, me- Saudara ingin meniru
ninggalkan catatan kehidupan yang luar bia- iman Samuel?
sa yang hampir mencapai satu abad. Tidak
mengherankan, seluruh bangsa Israel mena-
ngisi kematian pria yang beriman itu! Dewa-
sa ini, umat Yehuwa hendaknya bertanya ke-
pada diri sendiri, Apakah saya akan meniru
iman Samuel?
27. (a) Apa yang membuat iman Samuel terus ber-
tambah kuat? (b) Bagaimana perasaan Saudara
terhadap teladan yang Samuel tinggalkan? 75
PASAL SEMBILAN

Ia Bertindak dengan
Bijaksana
ABIGAIL melihat kepanikan terpancar dari mata pria muda itu. Ia keta-
kutandan memang beralasan. Situasi yang genting mengancam. Tepat
pada saat itu, sekitar 400 prajurit sedang dalam perjalanan ke sana, berte-
kad untuk membunuh semua laki-laki di rumah tangga Nabal, suami
Abigail. Mengapa?
2 Itu semua gara-gara Nabal. Seperti

biasa, ia telah bertindak dengan kejam


dan kurang ajar. Tetapi kali ini, orang Apakah satu
yang ia hina bukan pria sembarangan, wanita bisa
melainkan seorang pemimpin yang dika-
sihi oleh pasukannya yang loyal dan terla- melawan
tih. Sekarang, salah satu pekerja Nabal sepasukan
yang masih muda dan mungkin adalah
seorang gembala, mendatangi Abigail. Ia
prajurit?
percaya bahwa Abigail dapat melakukan
sesuatu yang bisa menyelamatkan mereka.
Tetapi, apakah satu wanita bisa melawan sepasukan prajurit?
3 Pertama-tama, mari kita cari tahu lebih banyak tentang wanita

yang luar biasa ini. Siapakah Abigail? Bagaimana situasi genting ini sam-
pai terjadi? Dan, apa yang bisa kita pelajari dari teladan imannya?

Bijaksana Serta Elok Perawakannya


4 Abigail dan Nabal bukan pasangan yang serasi. Abigail terlalu baik
untuk Nabal, sedangkan Nabal terlalu buruk untuk Abigail. Memang, Na-
bal punya banyak uang. Jadi ia memandang dirinya sebagai orang yang
sangat penting, tetapi bagaimana pandangan orang lain? Di dalam Alki-
tab, hampir tidak ada tokoh lain yang dibicarakan dengan sebutan sehi-
na Nabal. Namanya saja berarti Degil, atau Bodoh. Apakah ini ada-
lah nama yang diberikan oleh orang tuanya sewaktu ia lahir, atau
apakah ini julukan yang belakangan digunakan untuknya? Apa pun
1-3. (a) Bagaimana situasi yang genting sampai mengancam rumah tangga Abi-
gail? (b) Apa yang akan kita pelajari dari wanita yang luar biasa ini?
4. Pria seperti apa Nabal itu?

76
IA BERTINDAK DENGAN BIJAKSANA

alasannya, tingkah lakunya sesuai dengan nama itu. Nabal kasar dan ja-
hat perbuatan-perbuatannya. Ia suka menindas dan mabuk-mabukan,
sehingga ditakuti dan tidak disukai oleh banyak orang.1 Sam. 25:2, 3,
17, 21, 25.
5 Abigail sangat berbeda dengan Nabal. Namanya berarti Bapakku

Membuat Dirinya Bersukacita. Banyak bapak bangga jika putrinya can-


tik, tetapi bapak yang bijaksana lebih senang melihat kecantikan batin
dalam diri anaknya. Sering kali, orang yang diberkati dengan kecantikan
luar gagal melihat pentingnya mengembangkan sifat-sifat seperti kebi-
jaksanaan, hikmat, keberanian, atau iman. Tetapi, Abigail tidak seperti
itu. Alkitab memuji kecantikan maupun kebijaksanaannya.Baca 1 Sa-
muel 25:3.
6 Beberapa orang sekarang mungkin bertanya-tanya, mengapa wani-

ta muda yang cerdas ini mau menikah dengan pria yang tidak berguna.
Ingatlah, pada zaman Alkitab, orang yang menikah biasanya sudah dijo-
dohkan. Persetujuan orang tua juga sangat penting kala itu. Apakah
orang tua Abigail setuju dengan pernikahan ini, bahkan menjodohkan
mereka, karena mereka terkesan dengan kekayaan dan ketenaran Nabal?
Atau, apakah mereka terpaksa melakukannya karena kemiskinan? Apa
pun alasannya, uang Nabal tidak membuat dia menjadi suami yang baik.
7 Orang tua yang bijaksana dengan cermat mengajar anak-anaknya

pandangan yang benar tentang perkawinan. Mereka tidak memaksa


anak-anak mereka untuk menikah karena uang atau mendorong mereka
untuk berpacaran sewaktu masih muda dan belum bisa memikul tang-
gung jawab. (1 Kor. 7:36) Tetapi, sudah terlambat bagi Abigail untuk me-
mikirkan hal itu. Entah alasannya apa, ia telah menikah dengan Nabal,
dan ia bertekad untuk menyikapi situasi yang sulit ini sebisa-bisanya.

Ia Berteriak Menghardik Mereka


8 Nabal baru saja membuat situasi Abigail lebih sulit daripada yang
sudah-sudah. Pria yang ia hina tidak lain adalah Daud sendiri. Daud ada-
lah hamba setia Yehuwa yang telah dilantik oleh nabi Samuel, yang me-
nyingkapkan bahwa Daud dipilih Allah untuk menggantikan Saul seba-
gai raja. (1 Sam. 16:1, 2, 11-13) Selama dalam pelarian dari Raja Saul
yang iri hati dan hendak membunuhnya, Daud tinggal di padang belan-
tara dengan 600 prajuritnya yang setia.
9 Nabal tinggal di Maon tetapi bekerja dekat Karmel dan

5, 6. (a) Menurut Saudara, sifat-sifat Abigail mana yang paling menarik?


(b) Mengapa Abigail menikah dengan pria yang tidak berguna?
7. (a) Apa yang harus dihindari orang tua dewasa ini jika mereka hendak meng-
ajar pandangan yang benar tentang pernikahan kepada anak-anak? (b) Apa
tekad Abigail?
8. Siapa yang telah Nabal hina, dan mengapa hal itu sangat tidak bijaksana?
9, 10. (a) Daud dan anak buahnya berusaha bertahan hidup di lingkungan
seperti apa? (b) Mengapa Nabal seharusnya bersyukur kepada Daud dan pasu-
kannya? (Lihat juga catatan kaki di paragraf 10.) 77
TIRULAH IMAN MEREKA  ABIGAIL

kemungkinan memiliki tanah di sana.1 Kota-kota itu berada di tengah-


tengah dataran tinggi berumput yang cocok untuk beternak domba, dan
Nabal memiliki 3.000 domba. Tetapi, daerah sekitar tempat itu masih
liar. Di sebelah selatan ada padang belantara Paran yang sangat luas. Di
sebelah timur, ada jalan menuju Laut Garam yang melewati dataran tan-
dus tak berpenghuni yang berisi banyak jurang dan gua. Di daerah-dae-
rah inilah Daud dan anak buahnya bertahan hidup, pastilah dengan ber-
buru untuk mendapatkan makanan dan menghadapi banyak kesukaran.
Mereka sering bertemu dengan pria-pria muda yang bekerja sebagai gem-
bala bagi Nabal yang kaya.
10 Bagaimana para prajurit Daud ini memperlakukan para gembala

tersebut? Mudah saja bagi mereka untuk sesekali mengambil atau men-
curi domba, tetapi mereka tidak melakukan hal itu. Sebaliknya, mereka
bagaikan tembok pelindung di sekitar kawanan domba Nabal dan ham-
ba-hambanya. (Baca 1 Samuel 25:15, 16.) Domba-domba dan para
gembala menghadapi banyak bahaya. Ada banyak binatang pemangsa di
sana, dan perbatasan sebelah selatan Israel sangat dekat sehingga kawan-
an penyamun dan pencuri dari bangsa asing sering datang menyerang.2
11 Pastilah tidak mudah untuk menyediakan makanan bagi semua

pria itu di padang belantara. Jadi pada suatu hari, Daud mengutus sepu-
luh orang mendatangi Nabal untuk meminta bantuan. Daud dengan bi-
jaksana memilih waktu yang tepat untuk melakukannya, yakni pada saat
acara pemangkasan bulu domba, ketika kemurahan hati dan keramahta-
mahan biasanya ditunjukkan. Daud juga menyusun pesannya dengan
hati-hati, menggunakan istilah yang sopan dan sapaan yang penuh hor-
mat. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai anakmu, Daud, yang mung-
kin adalah sebutan penuh respek yang mengakui bahwa Nabal usianya
lebih tua. Bagaimana reaksi Nabal?1 Sam. 25:5-8.
12 Ia mengamuk! Ia berteriak menghardik mereka, seperti yang

dijelaskan pria muda di awal tadi kepada Abigail. Nabal yang kikir meno-
lak mentah-mentah untuk memberikan roti, air, dan daging sembelihan
berharga yang ia miliki. Ia menganggap Daud tidak penting dan menya-
makannya dengan hamba yang melarikan diri. Pandangan Nabal ini
mungkin sama dengan pandangan Saul, yang membenci Daud. Kedua
pria ini tidak memiliki pandangan Yehuwa. Allah mengasihi Daud dan
memandangnya bukan sebagai budak yang memberontak, melainkan se-
bagai raja yang akan berkuasa atas Israel.1 Sam. 25:10, 11, 14.
1 Ini bukanlah Gunung Karmel yang terkenal di sebelah utara tempat nabi Elia bela-
kangan menghadapi nabi-nabi Baal. (Lihat Pasal 10.) Karmel di sini adalah sebuah
kota di pinggir sebelah selatan padang belantara.
2 Daud mungkin merasa bahwa melindungi pemilik tanah setempat dan kawanan
mereka adalah dinas kepada Yehuwa. Pada zaman itu, Yehuwa ingin agar keturunan
Abraham, Ishak, dan Yakub mendiami negeri itu. Jadi, melindungi negeri itu dari pa-
sukan dan kawanan penyamun asing merupakan dinas suci.

11, 12. (a) Bagaimana Daud memperlihatkan kebijaksanaan dan respek dalam
pesannya kepada Nabal? (b) Apa yang salah dengan cara Nabal membalas pe-
78 san Daud?
IA BERTINDAK DENGAN BIJAKSANA

13 Ketika para utusan kembali dan melaporkan kejadiannya kepada

Daud, ia marah besar. Setiap orang, ikatkan pedangnya! perintahnya.


Dengan mempersenjatai diri, Daud memimpin 400 orang dari pasukan-
nya untuk menyerang. Ia bersumpah untuk membunuh semua laki-laki
di rumah tangga Nabal. (1 Sam. 25:12, 13, 21, 22) Kemarahan Daud da-
pat dimengerti, tetapi cara melampiaskannya salah. Alkitab mengatakan,
Murka manusia tidak menghasilkan keadilbenaran Allah. (Yak. 1:20)
Tetapi, bagaimana Abigail bisa menyelamatkan rumah tangganya?

Diberkatilah Akal Sehatmu


14 Kita melihat bahwa Abigail boleh dibilang sudah mengambil
langkah pertama untuk memperbaiki kesalahan yang parah ini. Tidak se-
perti Nabal suaminya, ia mau mendengarkan. Sehubungan dengan
membawa permasalahan itu kepada Nabal, sang pelayan muda berkata,
Dia adalah orang yang tidak berguna sehingga orang tidak bisa berbica-
ra dengan dia.1 (1 Sam. 25:17) Tragisnya, ka-
rena egois, Nabal tidak mau mendengarkan. Si-
fat arogan seperti itu sangat umum bahkan Tidak seperti Nabal, Abigail
hingga sekarang. Tetapi, pria muda ini tahu
bahwa Abigail berbeda, sehingga ia membawa mau mendengarkan
permasalahan ini kepadanya.
15 Abigail berpikir dan bertindak dengan

cepat. Kita membaca, Dengan segera Abigail bergegas. Dalam kisah ini,
kata kerja bergegas keluar empat kali sehubungan dengan Abigail. Ia
menyiapkan pemberian yang limpah bagi Daud dan anak buahnya. Pem-
berian itu mencakup roti, anggur, domba, biji-bijian yang dipanggang,
kue kismis, dan kue ara. Jelaslah, Abigail tahu benar apa yang ia miliki
dan mengurus semua tanggung jawab dalam rumah tangganya, seperti
istri yang cakap yang dijelaskan di buku Amsal. (Ams. 31:10-31) Ia me-
ngirim pemberian ini terlebih dahulu bersama beberapa hambanya, ke-
mudian menyusul sendirian. Tetapi, kita membaca, kepada Nabal,
suaminya, ia tidak memberi tahu apa-apa.1 Sam. 25:18, 19.
1 Frasa yang digunakan pria muda ini secara harfiah berarti putra belial (tidak bergu-
na). Terjemahan-terjemahan Alkitab lainnya untuk kalimat ini juga menambahkan
keterangan bahwa Nabal tidak mau mendengarkan perkataan siapa pun serta ke-
simpulan bahwa tidak ada gunanya berbicara kepadanya.

13. (a) Bagaimana reaksi pertama Daud ketika mendengar hinaan Nabal?
(b) Prinsip yang dicatat di Yakobus 1:20 menyingkapkan apa tentang reaksi
Daud?
14. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa Abigail telah mengambil langkah per-
tama untuk memperbaiki masalah yang Nabal timbulkan? (b) Pelajaran praktis
apa yang bisa kita ambil dari perbedaan mencolok antara Nabal dan Abigail?
(Lihat juga catatan kaki.)
15, 16. (a) Bagaimana Abigail menunjukkan bahwa ia sama dengan istri yang
cakap yang dijelaskan di buku Amsal? (b) Mengapa tindakan Abigail bukanlah
suatu pemberontakan terhadap kekepalaan suaminya? 79
TIRULAH IMAN MEREKA  ABIGAIL

16 Apakah ini berarti Abigail memberontak terhadap kekepalaan

suaminya? Tidak; ingatlah bahwa Nabal telah bertindak dengan fasik ter-
hadap hamba yang dilantik Yehuwa, suatu tindakan yang bisa mengaki-
batkan kematian bagi orang-orang yang tidak bersalah di rumah tangga
Nabal. Apabila Abigail tidak bertindak, mungkin ia juga akan ikut bersa-
lah bersama suaminya. Dalam kasus ini, ia harus menaruh ketundukan
kepada Allahnya di atas ketundukan kepada suaminya.
17 Tak lama kemudian, Abigail bertemu dengan Daud dan anak

buahnya. Ia sekali lagi bergegas, kali ini untuk turun dari keledainya dan
merendahkan dirinya di hadapan Daud. (1 Sam. 25:20, 23) Ia kemudian
mencurahkan hatinya dengan panjang lebar, membuat permohonan be-
las kasihan mewakili suaminya dan rumah tangganya. Mengapa kata-
katanya efektif?
18 Ia mengambil tanggung jawab atas permasalahan itu dan memin-

ta Daud untuk memaafkan dirinya. Ia secara realistis mengakui bahwa


suaminya adalah seorang pria yang tidak berakal sesuai arti namanya,
mungkin menyiratkan bahwa tidak pantas bagi pria terhormat seperti
Daud untuk menghukum pria semacam itu. Ia mengungkapkan keperca-
yaannya bahwa Daud adalah wakil Allah, mengakui bahwa perang-
perang Yehuwa-lah yang Daud lakukan. Ia juga menunjukkan bahwa ia
tahu janji Yehuwa sehubungan dengan Daud dan kekuasaannya sebagai
raja, karena ia mengatakan, Yehuwa . . . pasti akan memberimu tugas
untuk menjadi pemimpin Israel. Lebih jauh, ia menyarankan agar Daud
tidak melakukan tindakan apa pun yang akan membawa utang darah ke
atas dirinya atau yang belakangan bisa menjadi alasan untuk terhu-
yung-huyungsepertinya memaksudkan hati nurani yang terganggu.
(Baca 1 Samuel 25:24-31.) Benar-benar perkataan yang menyentuh dan
baik hati!
19 Dan, bagaimana reaksi Daud? Ia menerima apa yang Abigail bawa

dan mengatakan, Diagungkanlah Yehuwa, Allah Israel, yang telah me-


ngirim engkau hari ini untuk menemui aku! Diberkatilah akal sehatmu,
dan diberkatilah engkau yang telah mencegah aku pada hari ini agar ti-
dak mendatangkan utang darah. Daud memuji keberanian Abigail kare-
na bergegas untuk menemuinya, dan ia mengakui bahwa Abigail telah
mencegahnya dari utang darah. Pulanglah dengan damai ke rumah-
mu, katanya, kemudian ia menambahkan dengan lembut, aku telah
mendengarkan perkataanmu.1 Sam. 25:32-35.

Inilah Budak Perempuanmu


20 Setelah pergi, Abigail terus teringat akan pertemuan itu. Ia juga
17, 18. Pendekatan apa yang Abigail lakukan terhadap Daud, apa yang ia kata-
kan, dan mengapa perkataannya efektif?
19. Bagaimana reaksi Daud atas perkataan Abigail, dan mengapa ia memujinya?
20, 21. (a) Menurut Saudara, apa yang mengagumkan dari kerelaan Abigail un-
tuk kembali kepada suaminya? (b) Bagaimana Abigail menunjukkan keberanian
80 dan kebijaksanaan ketika memilih waktu untuk berbicara kepada Nabal?
Biarlah kiranya budak perempuanmu ini berbicara
TIRULAH IMAN MEREKA  ABIGAIL

pasti memerhatikan kontras antara pria yang setia serta baik itu dan sua-
minya yang kejam. Tetapi ia tidak terus memikirkan hal itu. Kita mem-
baca, Kemudian Abigail sampai kepada Nabal. Ya, ia kembali kepada
suaminya dan bertekad untuk sebisa-bisanya menjalankan peranannya
sebagai istri. Ia harus menceritakan pemberian yang telah ia berikan ke-
pada Daud dan anak buahnya. Nabal berhak tahu. Abigail juga harus
menceritakan tentang bahaya yang telah berhasil ia hindari, sebelum
Nabal mendengar hal itu dari orang lain, yang bisa membuatnya lebih
malu. Tetapi, ia tidak bisa menceritakannya sekarang. Nabal sedang ber-
pesta seperti raja dan sangat mabuk.1 Sam. 25:36.
21 Abigail lagi-lagi menunjukkan keberanian maupun kebijaksana-

an. Ia menunggu sampai pagi berikutnya ketika pengaruh anggur sudah


hilang. Saat itu pasti Nabal sudah tidak mabuk sehingga bisa mengerti
penjelasannya, namun ia bisa lebih berbahaya karena emosinya bisa saja
meledak. Tetapi, Abigail tetap mendekatinya dan menceritakan seluruh
peristiwanya. Abigail pasti berpikir bahwa Nabal akan meledak dalam ke-
marahan, mungkin juga melakukan kekerasan. Tetapi, ternyata ia hanya
duduk, tidak bergerak.1 Sam. 25:37.
22 Apa yang terjadi dengan pria itu? Jantungnya mati di dalam di-

rinya, dan dia menjadi seperti batu. Mungkin ia mengalami stroke. Te-
tapi, kira-kira sepuluh hari kemudian, kematiannya tibadan bukan ka-
rena alasan medis. Kisahnya menceritakan, Yehuwa memukul Nabal,
sehingga ia mati. (1 Sam. 25:38) Dengan penghukuman yang adil itu,
perkawinan Abigail yang bagaikan mimpi buruk yang panjang akhirnya
berakhir. Walaupun dewasa ini Yehuwa tidak menghukum mati orang
secara mukjizat, kisah ini menjadi pengingat yang bagus bahwa tidak ada
kekerasan atau penganiayaan dalam rumah tangga yang tidak Allah li-
hat. Pada waktu yang telah Ia tentukan, Yehu-
wa akan mendatangkan keadilan.Baca Lukas
UNTUK DIPIKIRKAN . . . 8:17.
23 Selain dilepaskan dari pernikahan yang
Apa yang bisa kita pelajari dari
situasi perkawinan Abigail yang buruk, Abigail mendapat berkat lain. Ketika
sulit? mendengar tentang kematian Nabal, Daud me-
Bagaimana Abigail menunjukkan ngirim utusan untuk melamarnya. Inilah bu-
keberanian dan kebijaksanaan dak perempuanmu, jawab Abigail, sebagai
sehubungan dengan hinaan yang hamba yang mencuci kaki hamba-hamba tuan-
suaminya lontarkan kepada ku. Ia tidak berubah walaupun akan menjadi
Daud? istri Daud; ia bahkan menawari diri menjadi
Mengapa bisa dikatakan bahwa hamba bagi hamba-hamba Daud! Ia bergegas
Abigail berbicara dengan masuk 22. Apa yang terjadi dengan Nabal, dan pelajaran
akal dan persuasif kepada Daud? apa yang kita peroleh tentang segala jenis kekerasan
Dengan cara apa saja Saudara dan penganiayaan dalam rumah tangga?
ingin meniru iman Abigail? 23. Berkat apa yang selanjutnya Abigail terima, dan
bagaimana ia menunjukkan bahwa hal ini tidak
82 mengubah dirinya?
Abigail dengan
lagi, kali ini mempersiapkan dirinya untuk menemui Daud.1 Sam. 25: berani memberi tahu
Nabal apa yang telah
39-42. ia lakukan untuk
24 Ini bukan berarti bahwa kehidupannya berakhir dengan bahagia
menyelamatkan
dan tanpa masalah, seperti kebanyakan dongeng. Kehidupan Abigail dan nyawanya
Daud tidak selalu mudah. Daud sudah menikah dengan Ahinoam, dan
walaupun Allah mengizinkan poligami, itu pasti tetap menjadi tantang-
an berat bagi wanita-wanita yang setia kala itu. Dan, Daud belum men-
jadi raja; akan ada rintangan dan kesulitan yang harus dilalui sebelum
Daud bisa melayani Yehuwa dalam kedudukan itu. Tetapi, Abigail mem-
bantu dan mendukung Daud sepanjang hidupnya, dan belakangan
memberinya seorang putra. Abigail mengetahui bahwa suaminya meng-
hargai dan melindunginya. Pada satu kesempatan, Daud bahkan menye-
lamatkannya dari para penculik! (1 Sam. 30:1-19) Jadi, Daud meniru
Allah Yehuwa yang mengasihi wanita-wanita yang bijaksana, pemberani,
dan beriman.
24. Tantangan apa saja yang Abigail hadapi dalam kehidupan barunya, tetapi
bagaimana pandangan suami dan Allahnya terhadap dia? 83
PASAL SEPULUH

Ia Membela
Ibadat yang Murni
ELIA memandang orang banyak itu seraya mereka mendaki lereng Gu-
nung Karmel dengan langkah berat. Bahkan dalam keremangan fajar,
kondisi mereka yang melarat dan kelaparan jelas terlihat. Kekeringan
selama tiga setengah tahun sangat nyata dampaknya pada diri mereka.
2 Di antara mereka ada 450 nabi Baal yang berjalan dengan po-

ngah, penuh kesombongan dan kobaran kebencian terhadap Elia, nabi


Yehuwa. Ratu Izebel telah mengeksekusi banyak hamba Yehuwa, na-
mun nabi yang satu ini masih saja gigih melawan ibadat kepada Baal.
Tapi, sampai kapan? Para imam itu mungkin berpikir bahwa satu orang
saja tidak bakal menang melawan mereka semua. (1 Raj. 18:4, 19, 20)
Raja Ahab pun datang dengan mengendarai kereta kerajaannya. Ia juga
tidak suka terhadap Elia.
3 Nabi itu, tanpa ditemani siapa pun, akan menghadapi kejadian

yang luar biasa dalam hidupnya. Sebentar lagi, Elia akan menyaksikan
salah satu konfrontasi paling spektakuler antara kebaikan dan kejahat-
an. Bagaimana perasaannya ketika pagi tiba? Ia tidak kebal terhadap
rasa takut, karena ia pun seorang pria yang mempunyai perasaan se-
perti kita. (Baca Yakobus 5:17.) Setidaknya, satu hal yang pasti: Elia
tentu menyadari bahwa ia benar-benar sendirian di tengah-tengah
umat yang tak beriman, raja mereka yang murtad, dan para imam yang
haus darah.1 Raj. 18:22.
4 Namun, bagaimana Israel sampai mengalami krisis tersebut?

Dan, apa kaitan kisah ini dengan Saudara dewasa ini? Perhatikanlah te-
ladan iman Elia dan betapa bermanfaat hal itu bagi kita dewasa ini.

Perseteruan Panjang Mencapai Klimaksnya


5
Hampir sepanjang kehidupannya, Elia tanpa daya memerhatikan
bahwa hal terbaik yang dimiliki negerinya dan bangsanya telah dising-
1, 2. (a) Penderitaan seperti apa yang dialami oleh bangsanya Elia? (b) Elia
menghadapi tentangan apa di Gunung Karmel?
3, 4. (a) Mengapa Elia mungkin merasa takut ketika hari yang penting itu dimu-
lai? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas?
5, 6. (a) Israel sedang menghadapi perseteruan apa? (b) Bagaimana Raja Ahab
sangat menyakiti hati Yehuwa?

84
IA MEMBELA IBADAT YANG MURNI

kirkan dan diinjak-injak. Begini, sudah lama Israel terlibat dalam suatu
perseteruan, yakni perjuangan tarik-menarik antara ibadat yang murni
dan yang palsu, antara ibadat kepada Allah Yehuwa dan penyembah-
an berhala dari bangsa-bangsa di sekitar mereka. Pada zaman Elia, per-
seteruan itu sudah semakin parah.
6 Raja Ahab sangat menyakiti hati Yehuwa. Ia mengawini Izebel,

putri raja Sidon. Izebel bertekad untuk menyebarluaskan ibadat kepa-


da Baal di negeri Israel dan memusnahkan ibadat kepada Yehuwa. Ahab
segera takluk di bawah pengaruhnya. Ia membangun sebuah kuil dan
mezbah bagi Baal dan memimpin rakyat untuk membungkuk kepada
dewa kafir itu.1 Raj. 16:30-33.
7 Mengapa ibadat kepada Baal sangat menyakiti hati Yehuwa? Ka-

rena ibadat itu memikat Israel, menjauhkan banyak orang dari Allah
yang benar. Agama itu juga menjijikkan dan brutal. Ada lelaki dan pe-
rempuan yang melacur di kuil, pesta seks liar, bahkan pengorbanan
anak-anak. Yehuwa bertindak dengan mengutus Elia kepada Ahab
untuk mengumumkan terjadinya kekeringan yang akan berlangsung
sampai nabi Allah menyatakannya berakhir.
(1 Raj. 17:1) Setelah beberapa tahun berlalu,
Elia datang lagi menemui Ahab dan menyu-
ruhnya mengumpulkan rakyat dan para nabi Dapat dikatakan bahwa
Baal di Gunung Karmel.1
8 Namun, apa artinya perseteruan itu
unsur-unsur utama
bagi kita dewasa ini? Ada yang mengira bah- penyembahan Baal
wa kisah ini tidak relevan lagi sekarang, kare- masih marak dewasa ini
na kuil serta mezbah Baal tidak ada lagi di se-
kitar kita. Tetapi, kisah ini bukan sejarah
kuno belaka. (Rm. 15:4) Kata Baal berarti
pemilik atau majikan. Yehuwa menyuruh umat-Nya memilih Dia
sebagai baal, atau pemilik dan suami, mereka. (Yes. 54:5) Tidakkah
Saudara setuju bahwa orang-orang masih melayani berbagai majikan
dan bukannya Allah Yang Mahakuasa? Ya, apa pun yang mereka kejar
dalam kehidupan mereka, entah uang, karier, rekreasi, kesenangan sek-
sual, atau banyak sekali allah lain yang mereka sembah selain Yehu-
wa, itulah sebenarnya majikan mereka. (Mat. 6:24; baca Roma 6:16.)
Dapat dikatakan bahwa unsur-unsur utama ibadat Baal masih marak
dewasa ini. Dengan merenungkan pertandingan antara Yehuwa dan
Baal pada zaman dahulu itu, kita terbantu untuk membuat pilihan
bijaksana mengenai siapa yang akan kita layani.
1 Lihat kotak Berapa Lama Kekeringan pada Zaman Elia?

7. (a) Apa yang membuat ibadat kepada Baal sangat menyakiti hati Yehuwa?
(b) Mengapa kita dapat yakin bahwa dalam Alkitab tidak ada pertentangan se-
hubungan dengan jangka waktu kekeringan di zaman Elia? (Lihat juga kotak.)
8. Apa artinya kisah tentang penyembahan Baal bagi kita? 85
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

Berjalan TimpangApa Maksudnya?


9 Dari puncak Gunung Karmel, seseorang dapat memandang ham-
pir seluruh wilayah sekitarnyadari Wadi Kisyon di bawah, Laut Be-
sar (Laut Tengah) di dekatnya, sampai Pegunungan Lebanon pada
cakrawala jauh di utara.1 Tetapi, ketika matahari terbit pada hari yang
menentukan itu, terlihatlah pemandangan yang mengenaskan. Kesu-
raman menyelubungi negeri yang tadinya subur yang Yehuwa berikan
kepada keturunan Abraham. Tanah itu kini gersang dan tandus diter-
pa teriknya matahari yang tak kenal ampun, rusak akibat kebodoh-
an umat Allah sendiri! Setelah orang banyak itu berkumpul, Elia
1 Karmel biasanya subur dan hijau, karena angin yang mengandung uap air dari laut
naik ke lereng-lerengnya, dan sering kali menurunkan hujan serta banyak embun.
Karena Baal dipuja sebagai pembawa hujan, gunung ini tampaknya adalah lokasi pen-
ting untuk penyembahan Baal. Maka, Karmel yang kini tandus dan kering menjadi
tempat yang sangat cocok untuk menyingkapkan kepalsuan Baalisme.

9. (a) Mengapa Gunung Karmel merupakan lokasi yang cocok untuk menying-
kapkan kepalsuan Baalisme? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Apa yang Elia katakan
kepada bangsa itu?

Berapa Lama Kekeringan pada Zaman Elia?


Nabi Yehuwa, Elia, memberi tahu Raja Ahab ringan telah mulai hampir setengah tahun
bahwa masa kekeringan yang berkepanjangan sebelumnya. Jadi, pada waktu Elia meng-
akan segera berakhir. Hal itu terjadi pada ta- umumkan akhir kekeringan itu pada tahun
hun ketigatampaknya dihitung sejak Elia ketiga dari pengumumannya yang pertama,
pertama kali mengumumkan kekeringan itu. kekeringan itu sudah berlangsung hampir tiga
(1 Raj. 18:1) Yehuwa segera mendatangkan setengah tahun. Tiga tahun dan enam bulan
hujan setelah Elia mengatakan bahwa Dia akan penuh telah berlalu ketika orang-orang ber-
melakukannya. Ada yang mungkin menyimpul- kumpul untuk menyaksikan ujian besar di
kan bahwa kekeringan itu berakhir menjelang Gunung Karmel.
tahun ketiga, dan karena itu berlangsung Selain itu, pertimbangkan juga waktu dari
kurang dari tiga tahun. Tetapi, baik Yesus kunjungan pertama Elia kepada Ahab.
maupun Yakobus memberi tahu kita bahwa Orang-orang percaya bahwa Baal adalah
kekeringan itu berlangsung tiga tahun dan pengendara awan, dewa yang dapat menda-
enam bulan. (Luk. 4:25; Yak. 5:17) Apakah tangkan hujan untuk mengakhiri musim
ada pertentangan di sini?
kering. Jika musim kering lebih lama daripada
Sama sekali tidak. Seperti yang mungkin Anda biasanya, kemungkinan besar orang akan ber-
ketahui, musim kering di Israel zaman dahulu tanya-tanya, Di mana Baal? Kapan ia akan
cukup lama, bisa berlangsung hingga enam mendatangkan hujan? Pernyataan Elia bahwa
bulan. Pastilah, Elia mendatangi Ahab untuk hujan maupun embun tidak akan turun kecuali
memberitahukan tentang kekeringan itu sete- ia mengatakannya merupakan suatu pukulan
lah musim kering terbukti lebih lama daripada bagi para penyembah Baal itu.1 Raj. 17:1.
biasanya dan sangat parah. Sebenarnya, keke-
IA MEMBELA IBADAT YANG MURNI

mendekati mereka dan berkata, Berapa lama kamu akan berjalan tim-
pang di atas dua pendapat yang berbeda? Jika Yehuwa adalah Allah
yang benar, ikutilah dia; tetapi jika Baal, ikutilah dia.1 Raj. 18:21.
10 Apa yang Elia maksudkan dengan pernyataan berjalan tim-

pang di atas dua pendapat yang berbeda? Rupanya bangsa itu tidak
sadar bahwa mereka harus membuat pilihan antara ibadat kepada Ye-
huwa dan ibadat kepada Baal. Mereka mengira bisa menjalankan ke-
dua-duanyamenyenangkan Baal dengan ritual mereka yang menjijik-
kan dan pada waktu yang sama memohon perkenan Allah Yehuwa.
Barangkali mereka bernalar bahwa Baal akan memberkati tanaman dan
ternak mereka, sedangkan Yehuwa yang berbala tentara akan melin-
dungi mereka dalam pertempuran. (1 Sam. 17:45) Mereka melupakan
sebuah kebenaran dasaryang juga tidak dipahami banyak orang de-
wasa inibahwa Yehuwa tidak berbagi ibadat dengan siapa pun. Ia me-
nuntut dan layak mendapatkan pengabdian yang eksklusif. Ia tidak da-
pat menerima, bahkan sakit hati, jika ibadat kepada-Nya dicampur
dengan suatu bentuk ibadat lain!Baca Keluaran 20:5.
11 Jadi, orang-orang Israel itu berjalan timpang seperti orang

yang mencoba mengikuti dua jalan sekaligus. Banyak orang dewasa


ini membuat kesalahan serupa, membiarkan baal-baal lain menyu-
sup ke dalam kehidupan mereka dan menggeser ibadat kepada Allah!
Dengan mengindahkan seruan Elia yang gamblang agar tidak lagi ber-
jalan timpang, kita dapat terbantu untuk memeriksa kembali prioritas
serta ibadat kita.
Ujian yang Menentukan
12Elia selanjutnya mengajukan suatu ujian yang sangat sederha-
na. Para imam Baal harus mendirikan sebuah mezbah dan menaruh
korban di atasnya; lalu, mereka harus berdoa kepada allah mereka un-
tuk menyalakan apinya. Elia akan melakukan hal yang sama. Ia ber-
kata, Allah yang benar yang menjawab dengan api, dialah Allah yang
benar. Elia tahu betul siapa Allah yang benar. Imannya begitu kuat
sehingga ia tidak ragu untuk memberi pihak lawan semua hal yang
bisa menguntungkan mereka. Ia memberikan kesempatan pertama ke-
pada para nabi Baal itu. Jadi, mereka memilih lembu untuk dikorban-
kan dan menghampiri Baal.11 Raj. 18:24, 25.
1 Patut diperhatikan bahwa Elia berkata, Kamu tidak boleh menaruh api pada kor-
ban itu. Beberapa pakar mengatakan bahwa para penyembah berhala adakalanya
menggunakan mezbah yang memiliki lubang rahasia di bawahnya sehingga api bisa
kelihatan menyala secara ajaib.

10. Apa maksudnya orang-orang berjalan timpang di atas dua pendapat yang
berbeda, dan kebenaran dasar apa yang mereka lupakan?
11. Menurut Saudara, mengapa kata-kata Elia di Gunung Karmel dapat mem-
bantu kita memeriksa kembali prioritas dan ibadat kita?
12, 13. (a) Ujian apa yang Elia ajukan? (b) Bagaimana kita memperlihatkan
keyakinan seperti Elia? 87
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

13 Kita tidak hidup pada era mukjizat. Tetapi, Yehuwa tidak ber-

ubah. Kita bisa mempunyai keyakinan yang sama kepada Dia seperti
Elia. Misalnya, sewaktu orang lain tidak setuju dengan apa yang Alki-
tab ajarkan, kita tidak perlu takut membiarkan mereka berbicara terle-
bih dahulu. Seperti Elia, kita bisa berpaling kepada Allah yang benar
untuk membereskan masalahnya. Hal itu kita lakukan dengan meng-
andalkan, bukan diri kita sendiri, melainkan Firman-Nya yang teril-
ham, yang dirancang untuk meluruskan perkara-perkara.2 Tim.
3:16.
14 Kemudian, para nabi Baal menata korban mereka dan berseru

kepada allah mereka. Oh, Baal, jawablah kami! teriak mereka berkali-
kali. Mereka terus berseru seraya menit demi menit dan jam demi jam
berlalu. Tetapi tidak ada suara, dan tidak ada yang menjawab, kata
Alkitab. Pada tengah hari, Elia mulai mence-
mooh mereka, dengan menyindir bahwa Baal
pasti terlalu sibuk untuk menjawab mereka,
Elia memandang ibadat bahwa ia sedang buang hajat di jamban, atau
kepada Baal sebagai sedang tidur dan perlu dibangunkan. Ber-
serulah sekeras-kerasnya, desak Elia kepada
kepura-puraan yang para tukang tipu itu. Jelaslah bahwa bagi-
menggelikan, dan ia ingin nya, ibadat kepada Baal adalah kepura-pura-
an yang menggelikan, dan ia ingin agar umat
agar umat Allah sadar Allah sadar bahwa itu sebenarnya tipuan be-
bahwa itu sebenarnya laka.1 Raj. 18:26, 27.
15 Sebagai tanggapan, para imam Baal
tipuan belaka itu pun semakin menggila, berseru sekeras-
kerasnya dan menoreh diri mereka dengan
belati dan tombak sesuai dengan kebiasaan
mereka, sampai darah mereka bercucuran. Tetapi, itu semua sia-sia!
Tidak ada suara, dan tidak ada yang menjawab, dan tidak ada yang
memberikan perhatian. (1 Raj. 18:28, 29) Ya, Baal memang tidak ada.
Ia adalah rekaan Setan untuk memikat orang-orang agar menjauh dari
Yehuwa. Yang pasti, memilih majikan mana pun selain Yehuwa akan
berakhir dengan rasa kecewa, bahkan rasa malu.Baca Mazmur 25:3;
115:4-8.

Jawabannya
16
Menjelang sore, tibalah giliran Elia untuk mempersembahkan
korban. Ia memperbaiki mezbah Yehuwa yang telah diruntuhkan,
14. Bagaimana Elia mencemooh para nabi Baal, dan mengapa?
15. Bagaimana peristiwa tentang para imam Baal memperlihatkan betapa bo-
dohnya memilih majikan selain Yehuwa?
16. (a) Ketika Elia memperbaiki mezbah Yehuwa di Gunung Karmel, orang-
orang mungkin teringat akan hal apa? (b) Bagaimana Elia lagi-lagi menunjukkan
88 keyakinan kepada Allahnya?
Lalu turunlah api Yehuwa
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

tentunya oleh musuh-musuh ibadat yang murni. Ia menggunakan


12 batu, mungkin untuk mengingatkan banyak orang dari bangsa
Israel 10 suku bahwa Hukum yang diberikan kepada ke-12 suku ma-
sih berlaku atas mereka. Kemudian, ia meletakkan korbannya dan me-
nyiraminya dengan banyak air, yang mungkin diperoleh dari Laut Te-
ngah di dekat situ. Ia bahkan menggali parit di sekeliling mezbah dan
mengisinya dengan air. Sebagaimana ia telah memberi para nabi Baal
segala hal yang bisa menguntungkan, ia memberi Yehuwa segala hal
yang bisa merugikanyang menunjukkan be-
tapa besar keyakinan dia kepada Allahnya.
1 Raj. 18:30-35.
Doa Elia memperlihatkan 17 Setelah semuanya siap, Elia berdoa.

bahwa ia masih Doanya amat menggugah karena begitu se-


derhana, dan hal itu menyingkapkan priori-
memedulikan bangsanya, tas Elia. Yang pertama dan terutama, ia ingin
sebab ia ingin sekali menunjukkan bahwa Allah di Israel adalah
Yehuwa, bukan Baal. Kedua, ia ingin agar se-
melihat Yehuwa mua orang tahu bahwa dia hanya berperan
membuat hati mereka sebagai hamba Yehuwa; segala kemuliaan dan
berpaling kembali pujian harus ditujukan kepada Allah. Akhir-
nya, ia memperlihatkan bahwa ia masih me-
medulikan bangsanya, sebab ia ingin sekali
melihat Yehuwa membuat hati mereka ber-
paling kembali. (1 Raj. 18:36, 37) Terlepas
dari semua kesengsaraan yang mereka timbulkan akibat ketiadaan
iman, Elia masih mengasihi mereka. Dalam doa kita sendiri kepada
Allah, dapatkah kita memperlihatkan kepedulian serupa akan nama
Allah, juga kerendahan hati serta keibaan hati kepada orang lain yang
membutuhkan bantuan?
18 Sebelum Elia berdoa, banyak orang di sana mungkin bertanya-

tanya apakah Yehuwa juga ternyata suatu dusta kosong, seperti halnya
Baal. Tetapi setelah doa itu, sirnalah segala keraguan mereka. Menurut
catatan, Lalu turunlah api Yehuwa dan memakan habis persembah-
an bakaran dan potongan-potongan kayu serta batu-batu dan abu itu,
dan air yang ada dalam parit itu dijilatnya. (1 Raj. 18:38) Benar-be-
nar jawaban yang spektakuler! Dan, bagaimana reaksi bangsa itu?
19 Yehuwa adalah Allah yang benar! Yehuwa adalah Allah yang

benar! teriak mereka semua. (1 Raj. 18:39) Akhirnya, mereka melihat


kebenaran. Tetapi, sebenarnya mereka belum memperlihatkan iman.
Sekadar mengakui bahwa Yehuwa adalah Allah yang benar setelah
17. Prioritas apa yang terdapat dalam doa Elia, dan bagaimana kita bisa meniru
teladannya dalam doa-doa kita sendiri?
18, 19. (a) Bagaimana Yehuwa menjawab doa Elia? (b) Elia memerintahkan
90 bangsa itu melakukan apa, dan mengapa para imam Baal tidak layak dikasihani?
IA MEMBELA IBADAT YANG MURNI

melihat api turun dari langit sebagai jawaban doa tidak dapat disebut
sebagai bukti iman yang mengesankan. Maka, Elia ingin agar mereka
bertindak lebih jauh. Ia meminta mereka melakukan apa yang seha-
rusnya sudah mereka lakukan bertahun-tahun silammenaati Hukum
Yehuwa. Menurut Hukum Allah, nabi-nabi palsu dan penyembah ber-
hala harus dibunuh. (Ul. 13:5-9) Para imam Baal dengan sengit me-
musuhi Allah Yehuwa, dan mereka sengaja melawan kehendak-Nya.
Pantaskah mereka dikasihani? Nah, coba ingat, di mana belas kasihan
mereka sewaktu anak-anak yang tak bersalah dibakar hidup-hidup se-
bagai korban kepada Baal? (Baca Amsal 21:13; Yer. 19:5) Orang-orang
itu tidak layak dikasihani! Maka, Elia memerintahkan agar mereka
dieksekusi, dan dieksekusilah mereka.1 Raj. 18:40.
20 Para kritikus zaman modern mungkin mengecam hasil akhir

ujian di Gunung Karmel. Ada yang mungkin khawatir kalau-kalau


kaum fanatik agama menggunakannya untuk membenarkan tindak
kekerasan. Dan yang menyedihkan, memang ada begitu banyak orang
dewasa ini yang menggunakan kekerasan karena kefanatikan agama.
Tetapi, Elia bukan seorang fanatik. Ia melaksanakan eksekusi yang adil
atas nama Yehuwa. Selain itu, orang Kristen sejati tahu bahwa mereka
tidak dapat menggunakan pedang untuk menghukum orang fasik se-
bagaimana yang dilakukan Elia. Setelah kedatangan Mesias, standar
bagi semua murid Yesus terdapat dalam kata-kata Kristus kepada Pet-
rus, Kembalikan pedangmu ke tempatnya, karena semua orang yang
mengangkat pedang akan binasa oleh pe-
dang. (Mat. 26:52) Yehuwa akan mengguna-
kan Putra-Nya untuk menegakkan keadilan
UNTUK DIPIKIRKAN . . .
di masa depan.
21 Tanggung jawab seorang Kristen se- Apa yang dapat kita
jati adalah menjalankan kehidupan dengan pelajari dari Elia tentang
iman. (Yoh. 3:16) Salah satu caranya adalah menyembah Yehuwa
dengan meniru orang-orang yang beriman, sebagai satu-satunya Allah?
seperti Elia. Ia menyembah Yehuwa saja dan Bagaimana kita bisa meniru
mendesak orang lain melakukan hal yang Elia sewaktu menghadapi
sama. Ia dengan berani menyingkapkan ke- orang-orang yang tidak
curangan agama yang Setan gunakan un- setuju dengan ajaran
tuk memikat orang agar menjauh dari Yehu- Alkitab?
wa. Dan, ia memercayai Yehuwa ketimbang Apa yang dapat kita pelajari
mengandalkan kesanggupan dan kehendak- dari doa Elia di Gunung
nya sendiri dalam menghadapi berbagai ma- Karmel?
salah. Ya, Elia membela ibadat yang murni. Dengan cara apa saja
Semoga kita semua meniru imannya! Saudara ingin meniru
20. Mengapa kekhawatiran para kritikus tentang iman Elia?
eksekusi yang dilakukan Elia terhadap para imam
Baal tidak berdasar?
21. Mengapa teladan Elia sangat cocok untuk
orang Kristen sejati dewasa ini? 91
PASAL SEBELAS

Ia Berjaga-jaga,
dan Ia Menanti
ELIA ingin sekali berdoa secara pribadi kepada Bapak surgawinya. Te-
tapi, kumpulan orang banyak yang mengerumuninya baru saja me-
nyaksikan nabi sejati ini memanggil api turun dari langit. Pastilah,
banyak di antara mereka ingin mencari muka atau perkenannya. Se-
belum Elia dapat naik ke puncak Gunung Karmel untuk mengham-
piri Allah Yehuwa secara pribadi dalam doa, ia mendapat tugas yang
tidak menyenangkan. Ia harus berbicara kepada Raja Ahab.
2 Kedua pria ini sangat berbeda. Ahab, yang berpakaian mewah

sebagai raja, adalah orang murtad yang tamak dan tidak berpendiri-
an. Elia mengenakan pakaian resmi seorang nabisebuah jubah se-
derhana yang kemungkinan besar terbuat dari kulit binatang atau dari
bulu unta atau bulu kambing yang ditenun. Ia adalah pria yang sa-
ngat berani, berintegritas, dan beriman. Pada akhir hari itu, banyak
yang telah tersingkap tentang karakter masing-masing pria ini.
3 Pada hari itu, Ahab dan para penyembah Baal lainnya te-

lah dipermalukan. Agama kafir yang dipuja-puja Ahab dan istrinya,


Ratu Izebel, di kerajaan Israel sepuluh suku telah mendapat pukulan
telak. Baal telah terbukti sebagai allah palsu. Allah yang tak bernya-
wa itu bahkan tidak bisa menyulut api guna menjawab permintaan
para nabinya yang dilakukan dengan histeris, disertai tarian dan ri-
tual penorehan tubuh. Baal gagal melindungi ke-450 pria itu dari hu-
kuman mati yang patut mereka terima. Tetapi, allah palsu itu gagal
dalam hal lain dan sebentar lagi kegagalan itu akan tersingkap selu-
ruhnya. Selama lebih dari tiga tahun, para nabi Baal telah memohon
kepada allah mereka untuk mengakhiri musibah kekeringan yang me-
landa negeri itu, namun Baal terbukti tidak sanggup melakukannya.
Tidak lama lagi, Yehuwa sendiri akan mempertunjukkan keunggulan-
Nya dengan mengakhiri kekeringan itu.1 Raj. 16:3017:1; 18:1-40.
4 Namun, kapan Yehuwa akan bertindak? Bagaimana sikap Elia

seraya menantikan waktu itu? Dan, apa yang dapat kita pelajari dari
1, 2. Tugas tidak menyenangkan apa yang Elia dapatkan, dan apa perbedaan
antara Elia dan Ahab?
3, 4. (a) Mengapa Ahab dan para penyembah Baal lainnya dipermalukan?
(b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas?

92
IA BERJAGA-JAGA, DAN IA MENANTI

pria yang beriman ini? Mari kita lihat dengan mempelajari kisahnya.
Baca 1 Raja 18:41-46.
Sikap Berkanjang dalam Berdoa
5 Elia menemui Ahab dan mengatakan, Pergilah, makan dan mi-
numlah; sebab bunyi deru hujan deras sudah kedengaran. Apakah
raja yang fasik ini menarik pelajaran dari berbagai peristiwa yang ter-
jadi pada hari itu? Catatan itu tidak menyebutkan secara spesifik, na-
mun kita tidak menemukan kata-kata pertobatan, tidak ada permo-
honan agar sang nabi membantu dia menghampiri Yehuwa dan
meminta pengampunan. Tidak, Ahab hanya pergi untuk makan dan
minum. (1 Raj. 18:41, 42) Bagaimana dengan Elia?
6 Mengenai Elia, ia pergi ke puncak Karmel dan mulai duduk

mendekam ke tanah dan menaruh mukanya di antara kedua lutut-


nya. Ketika Ahab pergi mengisi perutnya, Elia menggunakan kesem-
patan ini untuk berdoa kepada Bapak surgawinya. Perhatikan sikap
tubuhnya yang merendah yang diperlihatkan di siniElia mendekam
ke tanah dan menaruh mukanya begitu rendah sehingga wajahnya
mendekati lututnya. Apa yang sedang Elia lakukan? Kita tidak perlu
5. Elia menyuruh Ahab melakukan apa, dan apakah Ahab menarik pelajaran dari
berbagai peristiwa pada hari itu?
6, 7. Apa yang Elia doakan, dan mengapa?

Doa Elia
mencerminkan
keinginannya yang
tulus untuk melihat
terlaksananya
kehendak Allah

93
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

menebaknya. Alkitab, di Yakobus 5:18, memberi tahu kita bahwa Elia


berdoa agar kekeringan itu berakhir. Sepertinya, ia memanjatkan doa
itu dari puncak gunung Karmel.
7 Beberapa waktu sebelumnya, Yehuwa berkata, Aku hendak

memberikan hujan ke atas permukaan bumi. (1 Raj. 18:1) Maka, Elia


berdoa agar pernyataan Yehuwa terlaksana, sama seperti doa yang di-
ajarkan Yesus kepada para pengikutnya seki-
tar seribu tahun kemudian.Mat. 6:9, 10.
8 Teladan Elia mengajar kita banyak hal
Elia dengan bersemangat tentang doa. Hal yang terutama Elia pikirkan
mencari bukti-bukti adalah terlaksananya kehendak Allah. Sewak-
yang menunjukkan tu berdoa, kita hendaknya ingat, bahwa apa
pun yang kita minta sesuai dengan kehendak
bahwa Yehuwa akan [Allah], dia mendengar kita. (1 Yoh. 5:14)
segera bertindak Jelaslah, kita perlu mengetahui apa kehendak
Allah agar doa-doa kita didengar-Nyaitu-
lah sebabnya kita perlu menjadikan pelajar-
an Alkitab bagian dari kehidupan sehari-hari
kita. Pastilah, Elia juga ingin melihat musim kering itu berakhir
mengingat penderitaan yang dirasakan oleh sesama bangsanya. Ke-
mungkinan besar, hatinya dipenuhi rasa syukur setelah menyaksikan
mukjizat yang dilakukan Yehuwa pada hari itu. Dewasa ini, kita juga
ingin agar doa-doa kita mencerminkan keprihatinan akan kesejahte-
raan orang lain dan rasa syukur yang sepenuh hati.Baca 2 Korin-
tus 1:11; Filipi 4:6.
Yakin dan Berjaga-jaga
9 Elia yakin bahwa Yehuwa akan bertindak untuk mengakhiri
kekeringan, tetapi ia tidak tahu pasti kapan Yehuwa akan bertindak.
Jadi, sementara itu apa yang dilakukan sang nabi? Perhatikan apa
yang dikatakan catatan itu, Ia mengatakan kepada pelayannya, Per-
gilah. Lihatlah ke arah laut. Maka dia pergi dan melihat serta me-
ngatakan, Sama sekali tidak ada apa-apa. Selanjutnya Elia menga-
takan, Pergilah lagi, sampai tujuh kali. (1 Raj. 18:43) Setidaknya
ada dua pelajaran dari teladan Elia. Pertama, perhatikan keyakinan
sang nabi. Lalu, pertimbangkan sikap berjaga-jaganya.
10 Elia sepenuhnya percaya kepada janji Yehuwa, dan dengan

bersemangat mencari bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Yehu-


wa akan segera bertindak. Maka, ia menyuruh pelayannya naik ke
8. Apa yang diajarkan teladan Elia sehubungan dengan doa?
9. Elia menyuruh pelayannya untuk melakukan apa, dan dua sifat apa yang akan
kita pertimbangkan?
10, 11. (a) Dengan cara apa Elia menunjukkan kepercayaannya kepada janji
94 Yehuwa? (b) Mengapa kita juga bisa memiliki kepercayaan seperti itu?
IA BERJAGA-JAGA, DAN IA MENANTI

tempat yang lebih tinggi agar dapat melihat cakrawala dan melihat
apakah ada tanda-tanda akan turun hujan. Sewaktu kembali, pela-
yan itu menyampaikan laporan yang tidak menarik ini, Sama se-
kali tidak ada apa-apa. Cakrawala tampak cerah, dan kelihatannya
tak berawan. Nah, apakah Saudara memerhatikan sesuatu yang gan-
jil di sini? Ingat, Elia baru saja berkata kepada Raja Ahab, Bunyi
deru hujan deras sudah kedengaran. Bagaimana sang nabi dapat
mengatakan hal seperti itu padahal awan mendung pun belum
terlihat?
11 Elia mengetahui janji Yehuwa. Sebagai nabi dan wakil Yehu-

wa, ia yakin bahwa Allah akan menepati firman-Nya. Elia sedemiki-


an yakinnya sehingga ia seolah-olah sudah bisa mendengar bunyi
deru hujan deras. Kita mungkin teringat akan gambaran yang dibe-
rikan Alkitab tentang Musa, Ia tetap kokoh seperti melihat Pribadi
yang tidak kelihatan. Apakah Allah begitu nyata bagi Saudara? Ia
menyediakan alasan yang sangat kuat bagi kita untuk menaruh iman
demikian kepada Dia dan janji-janji-Nya.Ibr. 11:1, 27.
12 Selanjutnya, perhatikanlah sikap berjaga-jaga Elia. Ia menyu-

ruh pelayannya untuk kembali melihat, bukan sekali atau dua kali
saja, melainkan tujuh kali! Kita bisa membayangkan si pelayan
kelelahan karena harus bolak-balik, tetapi Elia tetap menginginkan
sebuah pertanda dan tidak menyerah. Akhirnya, setelah yang ketu-
juh kalinya, si pelayan melaporkan, Lihat! Ada awan kecil se-
perti telapak tangan manusia naik dari laut. Dapatkah Saudara
membayangkan si pelayan mengulurkan tangannya untuk meng-
ukur awan kecil yang mulai naik di cakrawala dari Laut Besar? Si
pelayan boleh jadi tidak terkesan akan apa yang dilihatnya. Na-
mun, bagi Elia awan itu penting. Ia kemudian memberikan pesan
yang mendesak kepada pelayannya, Pergilah, katakan kepada Ahab,
Pasanglah keretamu! Dan pergilah agar hujan deras tidak mena-
hanmu! 1 Raj. 18:44.
13 Sekali lagi, Elia memberikan teladan yang luar biasa kepada

kita. Kita juga hidup pada masa manakala Allah akan segera bertin-
dak untuk memenuhi tujuan-Nya yang sudah dinyatakan. Elia me-
nantikan akhir masa kekeringan itu; hamba-hamba Allah dewasa ini
pun menantikan akhir sistem dunia yang fasik ini. (1 Yoh. 2:17)
Hingga Allah Yehuwa bertindak, kita harus tetap berjaga-jaga, se-
perti halnya Elia. Putra Allah sendiri, Yesus, menasihati para pengi-
kutnya, Karena itu, tetaplah berjaga-jaga sebab kamu tidak tahu
pada hari mana Tuanmu akan datang. (Mat. 24:42) Apakah Yesus
12. Bagaimana Elia menunjukkan bahwa ia berjaga-jaga, dan bagaimana reaksi-
nya ketika mendengar bahwa ada awan kecil?
13, 14. (a) Bagaimana kita bisa meniru sikap Elia yang berjaga-jaga? (b) Alasan
apa saja yang hendaknya membuat kita berjaga-jaga? 95
Hujan yang sangat deras mulai melanda
IA BERJAGA-JAGA, DAN IA MENANTI

memaksudkan bahwa para pengikutnya sama sekali tidak tahu ka-


pan akhir itu akan datang? Tidak, karena ia berbicara panjang lebar
tentang bagaimana keadaan dunia pada saat-saat menjelang akhir
itu tiba. Kita semua dapat mempelajari perincian tanda penutup
sistem ini.Baca Matius 24:3-7.
14 Setiap corak dari tanda itu menyediakan bukti yang sangat

kuat dan meyakinkan. Apakah bukti itu cukup untuk menggerakkan


kita bertindak sesegera mungkin dalam dinas kepada Yehuwa? Se-
buah awan kecil yang naik di cakrawala sudah cukup untuk meya-
kinkan Elia bahwa Yehuwa akan segera bertindak. Apakah nabi yang
setia itu dikecewakan?
Yehuwa Mendatangkan Kelegaan dan Berkat
15 Catatan itu memberi tahu kita, Sementara itu langit menja-
di gelap dengan awan dan angin serta hujan yang sangat deras mu-
lai melanda. Dan Ahab terus naik kereta dan
pergi ke Yizreel. (1 Raj. 18:45) Peristiwa-
peristiwa terjadi dengan sangat cepat. Se-
waktu pelayan Elia menyampaikan pesan Sebuah awan kecil
sang nabi kepada Ahab, awan kecil itu telah
menjadi banyak, memenuhi dan membuat
sudah cukup untuk
langit gelap. Angin kencang mulai bertiup. meyakinkan Elia bahwa
Akhirnya, setelah tiga setengah tahun, hu- Yehuwa akan segera
jan pun turun di tanah Israel. Tanah yang
kering kerontang segera dipenuhi air. Sera- bertindak. Tanda hari-hari
ya hujan bertambah lebat, air Sungai Kisyon terakhir memberikan alasan
meluap, pasti juga menyapu bersih darah
para nabi Baal yang dieksekusi. Orang Israel yang meyakinkan untuk
yang suka memberontak juga diberi kesem- segera bertindak
patan untuk membasuh dan menyingkirkan
noda yang sangat kotor dari penyembahan
Baal atas negeri itu.
16 Pastilah, Elia juga mengharapkan hal itu terjadi! Apakah Ahab

akan bertobat dan berpaling dari penyembahan Baal yang cemar? Ber-
bagai peristiwa pada hari itu memberikan alasan yang kuat untuk
membuat perubahan demikian. Kita memang tidak tahu pasti apa
yang ada dalam benak Ahab pada waktu itu. Catatan itu hanya mem-
beri tahu kita bahwa raja itu terus naik kereta dan pergi ke Yizreel.
Apakah ia telah menarik hikmahnya? Apakah ia bertekad untuk
mengubah haluannya? Peristiwa-peristiwa selanjutnya memperlihat-
kan bahwa jawabannya adalah tidak. Namun, hari itu masih belum
berakhir bagi Ahabjuga bagi Elia.
15, 16. Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi dengan sangat cepat, dan apa yang
mungkin Elia pikirkan sehubungan dengan Ahab? 97
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

17 Nabi Yehuwa mulai bergerak mengikuti jalan yang sama yang


ditempuh Ahab. Jalan yang panjang, becek, dan gelap ada di hadapan-
nya. Tetapi, terjadilah sesuatu yang luar biasa.
18 Tangan Yehuwa ternyata ada atas Elia, sehingga ia mengikat

pinggangnya dan berlari mendahului Ahab terus sampai ke Yizreel.


(1 Raj. 18:46) Jelaslah, tangan Yehuwa telah menuntun Elia secara
mukjizat. Jarak tempuh ke Yizreel sekitar 30 kilometer, dan Elia su-
dah tidak muda lagi.1 Coba bayangkan bagaimana sang nabi me-
nyingsingkan jubahnya, mengikatkannya pada pinggang agar kakinya
bebas bergerak, lalu berlari sepanjang jalan yang sudah mulai basah
karena air hujanberlari sebegitu kencangnya sehingga dapat menyu-
sul, melewati, dan meninggalkan kereta kerajaan di belakangnya!
19 Benar-benar suatu berkat bagi Elia! Merasakan kekuatan, ke-

bugaran, dan stamina seperti itumungkin lebih daripada yang per-


nah ia rasakan sewaktu mudapastilah merupakan pengalaman yang
mendebarkan. Kita boleh jadi diingatkan oleh nubuat-nubuat yang
menjamin kesehatan dan kebugaran yang sempurna bagi orang-orang
yang setia di bumi Firdaus kelak. (Baca Yesaya 35:6; Luk. 23:43) Se-
raya Elia berlari di sepanjang jalan yang becek
itu, pastilah ia tahu bahwa ia mendapatkan per-
kenan dari Bapaknya, satu-satunya Allah yang
UNTUK DIPIKIRKAN . . . benar, Yehuwa!
Bagaimana Elia menun- 20 Yehuwa sangat ingin memberikan berkat-

jukkan ketekunan dalam berkat-Nya. Semua upaya yang kita kerahkan un-
berdoa? tuk meraihnya tidak akan sia-sia. Seperti Elia,
Bagaimana Elia menunjuk- kita perlu berjaga-jaga, dengan cermat memper-
kan kepercayaannya akan timbangkan bukti-bukti yang sangat kuat bah-
janji-janji Yehuwa? wa Yehuwa akan segera bertindak pada masa
Teladan apa yang Elia yang genting dan mendesak ini. Seperti Elia, kita
tinggalkan dalam hal mempunyai banyak alasan untuk menaruh ke-
berjaga-jaga? yakinan penuh pada janji-janji Yehuwa, Allah
Apa yang ingin Saudara kebenaran.Mz. 31:5.
lakukan untuk meniru 1 Tak lama kemudian, Yehuwa menugasi Elia untuk melatih
iman Elia? Elisa, yang kemudian dikenal sebagai orang yang me-
nuangkan air ke tangan Elia. (2 Raj. 3:11) Elisa bertugas
sebagai pelayan Elia, rupanya memberikan bantuan praktis
kepada pria yang sudah tua itu.

17, 18. (a) Apa yang terjadi dengan Elia dalam perja-
lanan ke Yizreel? (b) Elia dapat berlari dari Karmel ke
Yizreel. Mengapa hal itu luar biasa? (Lihat juga catatan
kaki.)
19. (a) Kekuatan dan stamina yang Allah berikan kepada
Elia mengingatkan kita akan nubuat apa? (b) Seraya Elia
berlari ke Yizreel, apa yang pasti ia ketahui?
20. Bagaimana kita bisa meraih berkat-berkat dari
98 Yehuwa?
PASAL DUA BELAS

Ia Dihibur oleh
Allahnya
ELIA berlari menembus hujan seraya kegelapan semakin pekat. Perja-
lanan ke Yizreel masih jauh, sedangkan ia sudah tidak muda lagi. Te-
tapi, ia berlari tanpa merasa lelah, sebab tangan Yehuwa ada atas-
nya. Tenaga yang menjalari seluruh tubuhnya pasti belum pernah ia
rasakan. Bayangkan, ia baru saja mendahului kereta Raja Ahab yang
dihela oleh kuda-kuda pilihan!Baca 1 Raja 18:46.
2 Kini, Raja Ahab sudah jauh tertinggal, dan jalan yang sepi ter-

bentang di hadapan Elia. Bayangkan Elia mengerjap-ngerjapkan mata-


nya yang diterpa titik-titik air hujan seraya ia berlari, sambil menge-
nang hari yang paling seru dalam hidupnya. Tidak diragukan, itu
merupakan hari kemenangan yang gemilang bagi Yehuwa, Allahnya
Elia, dan bagi ibadat sejati. Gunung Karmel yang menjulang tinggi su-
dah jauh di belakangnya, tidak kelihatan lagi karena tertutup awan ge-
lap. Di sana, Yehuwa telah menggunakan Elia untuk mengalahkan pe-
nyembahan Baal dengan pertunjukan adikuasa yang dahsyat. Ratusan
nabi Baal terbukti palsu dan jahat sehingga pantas dieksekusi. Kemu-
dian, Elia memohon agar Yehuwa mengakhiri masa kekeringan yang
telah mencengkeram negeri itu selama tiga setengah tahun. Dan, hu-
jan pun turun!1 Raj. 18:18-45.
3 Seraya Elia berlari menerjang hujan dalam perjalanan ke Yizreel

yang jaraknya 30 kilometer, harapannya pasti semakin besar. Elia bisa


jadi berpikir bahwa inilah titik balik yang selama ini ia harapkan. Ahab
pasti akan berubah! Setelah apa yang disaksikannya, Ahab tentu tidak
punya pilihan lain. Ia harus meninggalkan penyembahan Baal, meng-
hentikan sepak terjang Izebel, ratunya, serta mengakhiri penindasan
atas hamba-hamba Yehuwa.
4 Memang, ketika segala sesuatu tampaknya berjalan sesuai de-

ngan keinginan kita, harapan kita biasanya semakin besar. Kita mung-
kin membayangkan bahwa kehidupan kita akan semakin membaik,
bahkan berpikir bahwa masalah terbesar kita akhirnya teratasi. Tidak-
lah mengherankan jika Elia berpikir seperti itu, sebab ia seorang pria
1, 2. Apa yang terjadi di hari yang paling seru dalam kehidupan Elia?
3, 4. (a) Mengapa harapan Elia semakin besar seraya ia berlari ke Yizreel? (b) Per-
tanyaan apa yang akan kita bahas?

99
Elia berlari . . . mendahului Ahab terus sampai ke Yizreel
IA DIHIBUR OLEH ALLAHNYA

yang mempunyai perasaan seperti kita. (Yak. 5:17) Tetapi, sebenar-


nya problem Elia sama sekali belum selesai. Bahkan dalam hitungan
jam, Elia akan merasa begitu ketakutan dan patah semangat sehingga
ia ingin mati saja. Apa yang terjadi, dan bagaimana Yehuwa memban-
tu nabi-Nya memulihkan iman serta keberaniannya? Mari kita lihat.
Perubahan di Luar Dugaan
5 Sewaktu Ahab tiba di istananya di Yizreel, apakah ia sudah ber-

ubah? Kita membaca, Ahab menceritakan kepada Izebel segala yang


dilakukan Elia dan segala hal mengenai bagaimana dia membunuh se-
mua nabi itu dengan pedang. (1 Raj. 19:1) Perhatikan bahwa dalam
ceritanya tentang peristiwa hari itu, Ahab tidak menyebut-nyebut
Yehuwa, Allahnya Elia. Bagi Ahab yang tidak rohani, mukjizat hari itu
semata-mata perbuatan manusiaperbuatan yang dilakukan Elia. Je-
laslah, semua itu tidak membuat Ahab merespek Allah Yehuwa. Dan
bagaimana reaksi istrinya yang suka mendendam itu?
6 Izebel naik pitam! Dalam kemurkaannya, ia mengirim berita ke-

pada Elia, Kiranya allah-allah menghukum dan bahkan lebih dari-


pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat jiwa-
mu seperti jiwa mereka masing-masing! (1 Raj. 19:2) Ini ancaman
kematian yang sangat menyeramkan. Dapat dikatakan, Izebel bersum-
pah bahwa ia sendiri harus mati jika tidak berhasil membunuh Elia da-
lam waktu satu hari untuk membalaskan dendam nabi-nabi Baal-nya.
Bayangkan, pada malam yang berbadai itu, Elia dibangunkan di tem-
pat menginapnya yang sederhana di Yizreel dan mendengar berita
yang mengerikan itu dari utusan sang ratu. Bagaimana perasaannya?
Kecil Hati dan Ketakutan
7 Jika Elia sempat membayangkan bahwa perang melawan pe-
nyembahan Baal hampir berakhir, harapannya kandas saat itu juga.
Izebel tetap berkeras. Sudah banyak sekali rekan Elia yang dieksekusi
atas perintahnya, dan tampaknya sekarang giliran Elia. Apa pengaruh
ancaman Izebel terhadap Elia? Alkitab mengatakan, Dia menjadi ta-
kut. Apakah Elia membayangkan kematian mengerikan yang direnca-
nakan Izebel baginya? Kalau dia terus memikirkan hal itu, tidak heran
keberaniannya hilang. Yang pasti, Elia pergi menyelamatkan jiwanya
ia melarikan diri.1 Raj. 18:4; 19:3.
8 Elia bukanlah satu-satunya orang beriman yang pernah dicekam

rasa takut. Lama setelah itu, rasul Petrus mengalaminya juga. Misalnya,
5. Setelah kejadian di Gunung Karmel, apakah Ahab belajar untuk lebih merespek
Yehuwa, dan bagaimana kita tahu?
6. Pesan apa yang Izebel kirim kepada Elia, dan apa arti pesan itu?
7. Apa pengaruh ancaman Izebel terhadap Elia, dan apa yang Elia lakukan?
8. (a) Apa persamaan antara masalah yang Petrus alami dengan yang Elia alami?
(b) Apa yang bisa kita pelajari dari Elia dan Petrus? 101
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

sekali waktu Yesus membuat Petrus bisa berjalan di atas air bersama-
nya. Namun, sang rasul mulai memandang badai sehingga hilang-
lah keberaniannya dan ia mulai tenggelam. (Baca Matius 14:30.) Jadi,
contoh Petrus dan Elia memberi kita pelajaran berharga. Jika kita mau
mempertahankan keberanian, jangan biarkan pikiran kita terus memi-
kirkan bahaya-bahaya yang bisa membuat kita takut. Perhatian kita
perlu terfokus kepada Sumber harapan dan kekuatan kita.
Cukuplah!
9 Elia ketakutan dan melarikan diri ke arah selatan sejauh kira-kira

150 kilometer ke Beer-syeba, kota dekat perbatasan selatan Yehuda. Di


sana, ia meninggalkan pelayannya dan berangkat sendirian ke padang
gurun. Kisahnya mengatakan bahwa ia pergi sejauh sehari perjalan-
an, jadi bisa dibayangkan bahwa ia berangkat saat matahari terbit,
tampaknya tanpa membawa bekal. Dalam keadaan tertekan dan keta-
kutan, ia dengan susah payah melintasi me-
dan yang berat itu di bawah teriknya mata-
hari. Seraya sang surya kian memerah dan
Jika kita mau tenggelam di ufuk barat, Elia kehabisan tena-
mempertahankan ga. Ia pun terduduk kelelahan di bawah se-
macam perduitu saja yang bisa dijadikan
keberanian, jangan biarkan naungan di tanah gersang tersebut.1 Raj.
pikiran kita terus memikirkan 19:4.
10 Dalam keputusasaannya, Elia berdoa
bahaya-bahaya yang bisa memohon supaya mati saja. Ia berkata, Aku
membuat kita takut tidak lebih baik daripada bapak-bapak le-
luhurku. Ia tahu bahwa leluhurnya sudah
menjadi debu dan tulang di kuburan, tidak
bisa berbuat baik untuk siapa pun. (Pkh. 9:10)
Elia juga merasa tak berguna. Tidak heran ia berseru, Cukuplah!
Buat apa terus hidup?
11 Apakah kita perlu heran bahwa seorang pria yang begitu rohani

bisa merasa begitu terpuruk? Tentu tidak. Alkitab mencatat tentang be-
berapa pria dan wanita setia yang pernah merasa begitu sedih sehing-
ga ingin mati sajamisalnya Ribka, Yakub, Musa, dan Ayub.Kej.
25:22; 37:35; Bil. 11:13-15; Ayb. 14:13.
12 Dewasa ini kita hidup pada masa kritis yang sulit dihadapi,

jadi tidaklah mengherankan bahwa banyak orang, bahkan hamba-


hamba Allah yang setia, kadang-kadang merasa kecil hati. (2 Tim. 3:1)
9. Lukiskan perjalanan Elia dan apa yang ia rasakan dalam pelariannya.
10, 11. (a) Apa makna doa Elia kepada Yehuwa? (b) Dengan menggunakan ayat-
ayat yang dicantumkan, lukiskan perasaan orang-orang saleh lainnya yang juga
kecil hati.
12. Jika Saudara sedang kecil hati, apa yang harus Saudara lakukan untuk meniru
102 teladan Elia?
IA DIHIBUR OLEH ALLAHNYA

Seandainya Saudara mengalami kesesakan, ikutilah teladan Elia: Curah-


kan perasaan Saudara kepada Allah. Ingat, Yehuwa adalah Allah sega-
la penghiburan. (Baca 2 Korintus 1:3, 4.) Apakah Ia menghibur Elia?

Yehuwa Memberikan Kekuatan


13 Menurut Saudara, bagaimana perasaan Yehuwa sewaktu me-

mandang dari surga dan melihat nabi yang Ia kasihi terkapar di bawah
tanaman perdu di padang gurun dan memohon agar kematian mereng-
gutnya? Kita tidak perlu menerka-nerka. Setelah Elia terlelap, Yehuwa
mengutus seorang malaikat untuk mendatanginya. Malaikat itu mem-
bangunkan Elia dengan sentuhan lembut dan berkata, Bangunlah,
makanlah. Elia pun bangun dan makan, sebab sang malaikat telah de-
ngan baik hati menyiapkan hidangan sederhana untuk Eliaroti yang
masih hangat dan air minum. Apakah ia mengucapkan terima kasih
kepada sang malaikat? Kisah itu hanya mengatakan bahwa nabi itu ma-
kan, minum, dan tidur lagi. Apakah ia begitu putus asa sehingga eng-
gan bicara? Yang jelas, sang malaikat membangunkan dia untuk kedua
kalinya, mungkin menjelang fajar. Sekali lagi, ia mendesak Elia, Ba-
ngunlah, makanlah, lalu menambahkan kata-kata yang menyentuh
ini, sebab perjalanan ini terlalu berat bagimu.1 Raj. 19:5-7.
14 Berkat pemahaman dari Allah, sang malaikat tahu ke mana Elia

akan pergi. Ia juga tahu bahwa dengan kekuatan Elia sendiri, perjalan-
an itu akan terlalu berat. Kita sungguh terhibur karena melayani Allah
yang lebih mengetahui berbagai rencana serta keterbatasan kita dari-
pada diri kita sendiri! (Baca Mazmur 103:13, 14.) Apa manfaat ma-
kanan itu bagi Elia?
15 Kita membaca, Dia bangun dan makan serta minum, dan ka-

rena kekuatan dari makanan tersebut dia terus berjalan selama empat
puluh hari dan empat puluh malam sampai ke Horeb, gunung Allah
yang benar. (1 Raj. 19:8) Seperti Musa kira-kira enam abad sebelum
dia dan Yesus hampir sepuluh abad setelah dia, Elia berpuasa selama
40 hari dan 40 malam. (Kel. 34:28; Luk. 4:1, 2) Makanan yang disan-
tapnya itu tidak menyingkirkan semua problemnya, tetapi itu me-
nguatkan dia secara mukjizat. Bayangkan pria tua ini berjalan kaki me-
lintasi gurun gersang itu, yang sama sekali tidak memiliki jalanan, hari
demi hari, minggu demi minggu, selama hampir satu setengah bulan!
16 Yehuwa juga menguatkan hamba-hamba-Nya dewasa ini, bu-

kan dengan makanan yang menguatkan secara mukjizat, tetapi


13, 14. (a) Bagaimana Yehuwa melalui seorang malaikat memperlihatkan kepedu-
lian yang penuh kasih kepada nabi-Nya yang sedang tertekan? (b) Mengapa kita
terhibur bahwa Yehuwa tahu segala hal tentang kita masing-masing, termasuk
keterbatasan kita?
15, 16. (a) Setelah mendapatkan makanan dari Yehuwa, Elia dapat melakukan
apa? (b) Mengapa kita perlu menghargai cara Yehuwa memenuhi kebutuhan
rohani hamba-hamba-Nya dewasa ini? 103
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

dengan cara yang jauh lebih penting. Ia menyediakan kebutuhan ro-


hani bagi mereka. (Mat. 4:4) Kita bisa kuat secara rohani dengan bel-
ajar tentang Allah dari Firman-Nya dan bacaan yang dengan cermat
ditulis berdasarkan Alkitab. Makanan rohani mungkin tidak menying-
kirkan semua problem kita, tetapi kita dapat dibantu menanggung apa
yang tadinya kelihatan mustahil. Hal itu juga membimbing kita ke
kehidupan abadi.Yoh. 17:3.
17 Elia berjalan hampir sejauh 320 kilometer hingga akhirnya tiba

di Gunung Horeb, tempat Allah Yehuwa dahulu menampakkan diri


melalui seorang malaikat kepada Musa dalam semak berduri yang ber-
nyala-nyala dan tempat Yehuwa belakangan mengadakan perjanjian
Hukum dengan Israel. Di sana, Elia bernaung di sebuah gua.
Yehuwa Menghibur dan Menguatkan Nabi-Nya
18 Di Horeb, firman Yehuwa, yang tampaknya disampaikan me-
lalui seorang malaikat, mengajukan pertanyaan sederhana ini: Apa
urusanmu di sini, Elia? Pertanyaan itu kemungkinan besar diucapkan
dengan lembut sehingga Elia terdorong untuk mencurahkan perasa-
annya. Ia mengatakan, Aku benar-benar cemburu bagi Yehuwa, Allah
yang berbala tentara; sebab putra-putra Israel telah meninggalkan per-
janjianmu, mezbahmu telah mereka runtuhkan, dan nabi-nabimu te-
lah mereka bunuh dengan pedang, sehingga hanya aku yang tinggal;
dan mereka mulai mencari jiwaku untuk mencabutnya. (1 Raj. 19:
9, 10) Dari kata-kata Elia ini, tersingkaplah setidaknya tiga alasan
mengapa ia kecil hati.
19 Pertama, Elia merasa pekerjaannya selama ini sia-sia. Meskipun

sudah bertahun-tahun ia benar-benar cemburu bagi Yehuwa, men-


dahulukan nama suci Allah dan ibadat kepada-Nya di atas segalanya,
Elia melihat bahwa kondisi bangsa itu semakin buruk saja. Mereka te-
tap tidak beriman dan suka memberontak, dan ibadat palsu terus me-
rajalela. Kedua, Elia merasa sendirian. Hanya aku yang tinggal, ka-
tanya, seolah-olah di bangsa itu dialah orang terakhir yang masih
melayani Yehuwa. Ketiga, Elia ketakutan. Banyak rekan nabinya sudah
dibunuh, dan Elia yakin dialah yang berikutnya. Mungkin tidak mu-
dah bagi Elia untuk mengakui perasaan itu, tetapi ia tidak membiar-
kan gengsi atau rasa malu menghalanginya. Dengan membuka hati ke-
pada Allahnya dalam doa, ia menjadi teladan bagi semua orang yang
setia.Mz. 62:8.
20 Bagaimana Yehuwa menanggapi ketakutan dan kekhawatiran

17. Ke mana Elia pergi, dan mengapa itu adalah tempat yang penting?
18, 19. (a) Malaikat Yehuwa mengajukan pertanyaan apa, dan bagaimana Elia
menanggapinya? (b) Elia mengatakan tiga alasan apa yang membuat dia kecil
hati?
20, 21. (a) Lukiskan apa yang Elia saksikan dari mulut gua di Gunung Horeb.
104 (b) Apa yang Elia simpulkan setelah menyaksikan kekuatan Yehuwa?
Yehuwa menggunakan kekuatan-Nya yang luar biasa untuk menghibur dan menguatkan Elia
TIRULAH IMAN MEREKA  ELIA

Elia? Sang malaikat menyuruh Elia berdiri di mulut gua. Ia mematuhi-


nya tanpa mengetahui apa yang bakal terjadi. Tiba-tiba bertiuplah
angin yang sangat kencang! Begitu kuatnya angin itu sehingga gu-
nung dan bukit karang terbelah dan gemuruhnya pasti memekakkan
telinga. Bayangkan Elia berupaya melindungi matanya sambil meme-
gangi jubah bulunya yang berat dan sederhana agar tidak diterbang-
kan angin. Ia juga harus berjuang agar tidak jatuh, karena tanah di
wilayah itu mulai bergoyang dengan hebatnya diguncang gempa! Se-
belum ia sempat menenangkan diri, kobaran api besar menyambar,
memaksanya mundur ke dalam gua agar tidak terjilat semburan pa-
nasnya.1 Raj. 19:11, 12.
21 Kisah itu mengingatkan kita bahwa Yehuwa tidak ada dalam

berbagai pertunjukan kekuatan alam yang spektakuler tersebut. Elia


tahu bahwa Yehuwa bukan semacam dewa alam yang mistis seperti
Baal, yang dielu-elukan sebagai pengendara awan, atau pembawa
hujan, oleh para penyembahnya yang sesat. Yehuwa adalah Sumber
dari semua kekuatan dahsyat yang ada di alam, dan Ia jauh lebih he-
bat daripada apa pun yang Ia ciptakan. Bahkan jagat raya tidak dapat
memuat Dia! (1 Raj. 8:27) Bagaimana semua
ini membantu Elia? Ingat bahwa ia merasa ta-
kut. Dengan Allah seperti Yehuwa di pihak-
Alkitab bisa bagaikan nya, Allah yang memiliki kekuatan mahadah-
suara yang tenang syat, Elia tidak perlu takut kepada Ahab dan
Izebel!Baca Mazmur 118:6.
dan rendah itu, 22 Setelah api itu lenyap, suasana menja-
jika kita mau dibimbing di hening dan Elia mendengar suara yang
olehnya dewasa ini tenang dan rendah. Elia kembali terdorong
untuk mengutarakan diri, dan ia mencurah-
kan isi hatinya untuk kedua kalinya.1 Mung-
kin, hal itu membuatnya lebih lega. Yang
pasti, Elia merasa lebih terhibur dengan apa yang berikutnya dikata-
kan oleh suara yang tenang dan rendah itu. Yehuwa meyakinkan
Elia bahwa ia sangat berharga. Caranya? Allah menyingkapkan kehen-
dak-Nya di masa mendatang tentang perang melawan penyembahan
Baal di Israel. Jelaslah, pekerjaan Elia selama ini tidak sia-sia, sebab
1 Suara yang tenang dan rendah itu bisa jadi berasal dari malaikat yang sama yang
digunakan untuk menyampaikan firman Yehuwa di 1 Raja-Raja 19:9. Di ayat 15,
malaikat ini hanya disebut sebagai Yehuwa. Kita mungkin teringat akan malaikat
yang Yehuwa utus untuk membimbing Israel di padang gurun, dan yang tentangnya
Allah berkata, Namaku ada di dalam dia. (Kel. 23:21) Kita tentu tidak bisa dogma-
tis dalam hal ini, tetapi menarik untuk memerhatikan bahwa sebelum menjadi
manusia, Yesus melayani sebagai Firman, Juru Bicara Yehuwa bagi hamba-hamba-
Nya.Yoh. 1:1.

22. (a) Bagaimana suara yang tenang dan rendah itu meyakinkan Elia bahwa
ia sangat berharga? (b) Bisa jadi, siapa sumber dari suara yang tenang dan ren-
106 dah itu? (Lihat catatan kaki.)
IA DIHIBUR OLEH ALLAHNYA

kehendak Allah terus terlaksana tanpa dapat dihentikan. Selain itu,


Elia tetap berperan dalam pelaksanaan kehendak tersebut, sebab Ye-
huwa mengutus dia kembali untuk melakukan beberapa perintah
yang spesifik.1 Raj. 19:12-17.
23 Bagaimana dengan perasaan Elia bahwa dia kesepian? Ada dua

hal yang Yehuwa lakukan dalam hal ini. Pertama, ia memerintahkan


Elia untuk mengurapi Elisa sebagai nabi yang akhirnya akan meng-
gantikan dia. Pria yang lebih muda ini akan menemani dan memban-
tu Elia selama beberapa tahun. Penghiburan itu sungguh bermanfa-
at! Kedua, Yehuwa menyingkapkan berita menggembirakan ini, Aku
meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yang semuanya tidak berlu-
tut kepada Baal, dan yang mulutnya tidak menciumnya. (1 Raj.
19:18) Elia sama sekali tidak sendirian. Pastilah ia berbesar hati men-
dengar adanya ribuan orang setia yang tidak mau menyembah Baal.
Mereka membutuhkan pelayanan Elia yang setia dan teladan keloyal-
annya yang tak tergoyahkan kepada Yehuwa di masa yang kelam
itu. Elia tentu sangat tersentuh mendengar kata-kata melalui utusan
Yehuwa tersebut, suara yang tenang dan rendah dari Allahnya.
24 Seperti Elia, kita mungkin terkagum-kagum akan kekuatan

alam yang luar biasa yang terlihat dalam karya ciptaan, dan sudah se-
pantasnya demikian. Karya ciptaan dengan sangat jelas mencerminkan
kuasa Sang Pencipta. (Rm. 1:20) Sampai sekarang, Yehuwa senang
menggunakan kekuatan-Nya yang tak terbatas untuk menolong ham-
ba-hamba-Nya yang setia. (2 Taw. 16:9) Tetapi, Allah berbicara kepa-
da kita terutama melalui Alkitab, Firman-Nya. (Baca Yesaya 30:21.)
Boleh dikata, Alkitab bisa bagaikan suara yang tenang dan ren-
dah itu, jika kita mau dibimbing olehnya dewasa ini. Pada ha-
laman-halamannya yang berharga, Yehuwa
mengoreksi, membesarkan hati, dan meya-
kinkan kita akan kasih-Nya.
25 Apakah kejadian di Gunung Horeb itu UNTUK DIPIKIRKAN . . .
membuat Elia merasa terhibur? Pastilah de- Peristiwa apa saja yang
mikian! Segera, nabi yang setia dan berani membuat Elia patah
ini kembali giat dan bangkit melawan ibadat semangat?
palsu yang fasik. Jika kita mencamkan peng- Perasaan apa saja yang
hiburan dari Tulisan-Tulisan Kudus, yakni membuat Elia kecil hati?
Firman Allah yang terilham, kita juga akan Dengan cara apa saja
bisa meniru iman Elia.Rm. 15:4. Yehuwa menghibur Elia?
23. Dengan dua cara apa Yehuwa membantu Elia Bagaimana Saudara akan
menghadapi rasa kesepian? meniru Elia jika Saudara
24, 25. (a) Dalam pengertian apa kita dapat men-
sedang kecil hati?
dengarkan suara yang tenang dan rendah dari
Yehuwa dewasa ini? (b) Mengapa kita dapat yakin
bahwa Elia menerima penghiburan yang Yehuwa
berikan kepadanya? 107
PASAL TIGA BELAS

Ia Belajar dari
Kesalahannya
YUNUS berharap bisa menghentikan suara-suara yang menciutkan nyali.
Itu bukan cuma suara angin yang ganas, yang menjerit-jerit tatkala me-
nerjang tali-temali kapal; juga bukan cuma suara ombak yang menggu-
nung, yang menghantam sisi-sisi kapal sehingga kayu-kayunya berde-
rak-derik dengan keras. Bukan, yang jauh lebih meresahkan Yunus ialah
teriakan para pelaut, kapten dan awaknya, yang sedang berjuang agar
kapal itu tetap mengapung. Yunus yakin bahwa orang-orang itu bakal
matisemua gara-gara dia!
2 Mengapa Yunus sampai berada

dalam situasi gawat itu? Ia melakukan


kesalahan serius terhadap Allahnya, Ye- Ada jauh lebih
huwa. Apa yang telah ia lakukan? Apa- banyak hal baik
kah masalahnya tidak bisa diluruskan?
Jawabannya dapat mengajar kita banyak dalam diri Yunus
hal. Misalnya, kisah Yunus memban- ketimbang tabiat
tu kita melihat bagaimana orang-orang
negatifnya
yang imannya tulus pun bisa berbuat sa-
lahdan bagaimana mereka bisa mem-
perbaikinya.

Nabi dari Galilea


3 Ketika orang-orang membayangkan Yunus, mereka tampaknya se-
ring berfokus pada tabiatnya yang negatif, misalnya tidak taat atau bah-
kan keras kepala. Akan tetapi, sebenarnya ada banyak hal lain yang per-
lu kita ketahui tentang dia. Ingatlah, Yunus dipilih untuk melayani
sebagai nabi Allah Yehuwa. Yehuwa tidak akan menunjuk dia untuk
mengemban tanggung jawab yang sebesar itu seandainya dia tidak setia
atau tidak saleh.
1, 2. (a) Apa yang terjadi dengan Yunus dan para pelaut gara-gara kesalahan-
nya? (b) Mengapa kisah Yunus dapat membantu kita?
3-5. (a) Umumnya, orang-orang berfokus pada apa sehubungan dengan Yunus?
(b) Apa yang kita ketahui mengenai asal usul Yunus? (Lihat juga catatan kaki.)
(c) Mengapa pelayanan Yunus sebagai nabi tidaklah mudah atau menyenang-
kan?

108
IA BELAJAR DARI KESALAHANNYA

4 Hanya sedikit yang Alkitab katakan tentang latar belakang Yunus.

(Baca 2 Raja 14:25.) Ia berasal dari Gat-hefer, yang berjarak empat ki-
lometer saja dari Nazaret, kota tempat Yesus Kristus dibesarkan sekitar
delapan abad kemudian.1 Yunus melayani sebagai nabi pada masa pe-
merintahan Raja Yeroboam II dari kerajaan Israel sepuluh suku. Zaman
Elia sudah lama berlalu; penerusnya, Elisa, telah meninggal pada masa
pemerintahan ayah Yeroboam. Meski Yehuwa telah menggunakan pria-
pria itu untuk menyingkirkan ibadat kepada Baal, Israel dengan sengaja
menyimpang lagi. Negeri itu kini berada di bawah pengaruh seorang raja
yang terus melakukan apa yang buruk di mata Yehuwa. (2 Raj. 14:24)
Jadi, pelayanan Yunus tentu tidak mudah ataupun menyenangkan. Na-
mun, ia menjalankannya dengan setia.
5 Tetapi, pada suatu hari, kehidupan Yunus berubah drastis. Ia me-

nerima tugas dari Yehuwa yang ia rasa sangat sulit. Tugas apa yang
Yehuwa berikan kepadanya?

Bangkitlah, Pergilah ke Niniwe


6 Yehuwa memberi tahu Yunus, Bangkitlah, pergilah ke Niniwe,
kota besar itu, dan umumkanlah kepadanya bahwa kejahatan mereka te-
lah naik ke hadapanku. (Yun. 1:2) Tidaklah sulit untuk memahami
mengapa tugas ini mungkin tampak menciutkan nyali. Niniwe terletak
sekitar 800 kilometer ke arah timur, dan perjalanan agaknya akan me-
makan waktu kira-kira sebulan jika berjalan kaki. Namun, kelihatannya
kesulitan dalam perjalanan itu masih belum apa-apa. Di Niniwe, Yunus
harus menyampaikan berita penghukuman Yehuwa kepada orang Asiria
yang bengis, bahkan biadab. Jika umat Allah saja tidak mau mendengar-
kan berita Yunus, apalagi orang-orang kafir itu. Bagaimana mungkin
satu hamba Yehuwa bisa selamat di Niniwe yang sangat luas, yang
dijuluki kota penumpahan darah?Nah. 3:1, 7.
7 Pikiran semacam itu bisa jadi timbul di benak Yunus. Kita tidak

tahu pasti. Yang kita tahu adalah ia melarikan diri. Yehuwa memerin-
tahkan dia pergi ke timur; Yunus bertolak ke barat, sejauh-jauhnya ke
barat. Ia pergi ke pesisir, ke kota pelabuhan bernama Yopa, tempat ia
menemukan kapal yang akan berangkat ke Tarsyis. Beberapa pakar me-
ngatakan bahwa Tarsyis kala itu terletak di Spanyol. Jika demikian,
Yunus pergi sejauh kira-kira 3.500 kilometer dari Niniwe. Pelayaran ke
1 Asal usul Yunus dari kota di daerah Galilea patut disimak karena ketika berbicara
tentang Yesus, orang Farisi dengan sombong berkata, Selidiki dan lihatlah bahwa ti-
dak ada nabi yang akan tampil dari Galilea. (Yoh. 7:52) Banyak penerjemah serta
peneliti menduga bahwa orang Farisi secara sembarangan menyamaratakan bahwa
dari dulu tidak pernah ada nabi yang muncul dari Galilea, daerah yang tidak menon-
jol. Kalau begitu, orang-orang itu mengabaikan sejarah maupun nubuat.Yes. 9:1, 2.

6. Tugas apa yang Yehuwa berikan kepada Yunus, dan mengapa hal itu tampak-
nya menciutkan nyali?
7, 8. (a) Seberapa keras tekad Yunus untuk kabur dari tugas yang Yehuwa beri-
kan? (b) Mengapa kita sebaiknya tidak menghakimi Yunus sebagai pengecut? 109
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

ujung Laut Besarnama Laut Tengah kala ituboleh jadi memakan wak-
tu setahun! Tekad Yunus benar-benar sudah bulat untuk melarikan diri
dari tugas yang telah Yehuwa berikan kepadanya!Baca Yunus 1:3.
8 Apakah ini berarti kita boleh mengatakan bahwa Yunus itu penge-

cut? Kita hendaknya tidak cepat-cepat menghakimi dia. Seperti yang


akan kita lihat, ia mampu menunjukkan keberanian yang mengagum-
kan. Namun, seperti halnya kita semua, Yunus adalah manusia tak sem-
purna yang bergelut dengan banyak sekali kesalahan. (Mz. 51:5) Siapa
di antara kita yang tidak pernah merasa takut?
9 Kadang-kadang, Allah mungkin meminta kita melakukan sesuatu

yang bagi kita sulit, bahkan mustahil. Kita mungkin bahkan merasa be-
rat untuk menyampaikan kabar baik tentang Kerajaan Allah, yang harus
dilakukan orang Kristen. (Mat. 24:14) Begitu mudahnya kita melupakan
kebenaran mendalam yang Yesus ucapkan, Semua perkara mungkin
bagi Allah. (Mrk. 10:27) Apabila sesekali kita lupa akan kebenaran itu,
mungkin kita dapat memahami kesulitan Yunus. Namun, apa konseku-
ensi atas pelarian Yunus?

Yehuwa Mendisiplin Nabi-Nya yang Tidak Patuh


10 Kita bisa membayangkan Yunus mencari tempat yang cocok di
kapal itu, kemungkinan besar kapal barang Fenisia. Ia mengamat-amati
sang kapten dan awaknya yang sibuk memberangkatkan kapal dan ber-
tolak dari pelabuhan. Seraya garis pantai semakin menghilang, Yunus
mungkin menyangka sudah luput dari bahaya yang sangat ditakutinya.
Tetapi, cuaca tiba-tiba berubah.
11 Angin yang kuat mengubah lautan menjadi amukan gelombang

yang begitu besar sampai-sampai kapal modern pun bisa tampak kecil.
Berapa lama kapal kayu yang kelihatannya sangat kecil dan ringkih itu,
yang diombang-ambingkan gelombang yang menjulang tinggi di sa-
mudra yang luas itu, bisa bertahan? Apakah saat itu Yunus tahu apa
yang belakangan ia tulisbahwa Yehuwa-lah yang menurunkan angin
besar di laut? Kita tidak tahu. Namun, ia melihat bahwa para pelaut
itu mulai berseru kepada allah-allah mereka, dan ia tahu bahwa allah-
allah palsu tersebut tidak akan bisa menolong. (Im. 19:4) Kisahnya me-
nuturkan, Kapal itu pun sudah hampir hancur. (Yun. 1:4) Lalu, ba-
gaimana mungkin Yunus bisa berdoa kepada Allah, karena ia justru
sedang lari dari-Nya?
12 Karena tidak tahu harus berbuat apa, Yunus pergi ke bawah dek

9. Kadang-kadang, bagaimana perasaan kita tentang tugas dari Yehuwa, dan ke-
benaran apa yang perlu kita ingat pada saat-saat seperti itu?
10, 11. (a) Apa yang mungkin Yunus harapkan ketika kapal barang itu mening-
galkan pelabuhan? (b) Bahaya apa yang dihadapi kapal itu dan para awaknya?
12. (a) Mengapa kita sebaiknya tidak cepat-cepat menghakimi Yunus yang ter-
tidur saat badai mengamuk? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Bagaimana Yehuwa
110 menyingkapkan biang keladi masalah ini?
IA BELAJAR DARI KESALAHANNYA

dan menemukan tempat untuk berbaring. Ia pun tertidur nyenyak di


sana.1 Sang kapten menemukan Yunus, membangunkannya, dan men-
desaknya untuk berdoa kepada allahnya, seperti yang dilakukan orang-
orang lain. Karena yakin bahwa ada kekuatan adimanusiawi di balik
badai ini, para pelaut tersebut membuang undi untuk mencari siapa di
antara orang-orang di atas kapal yang mungkin menjadi biang keladi
kesusahan mereka. Pastilah, hati Yunus menciut tatkala undi itu me-
loloskan seorang demi seorang. Kebenaran pun segera tersingkap.
Yehuwa mengarahkan badai itu, maupun undi itu, kepada satu orang,
yaitu Yunus!Baca Yunus 1:5-7.
13 Yunus menjelaskan segala sesuatunya kepada para pelaut itu. Ia

adalah hamba Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa. Ia melarikan diri dan


menyakiti hati Allah ini, sehingga mereka semua berada dalam baha-
ya besar itu. Pria-pria tersebut ketakutan; Yunus dapat melihat kenge-
rian di mata mereka. Mereka bertanya apa yang harus dilakukan guna
menyelamatkan kapal serta nyawa mereka. Apa yang harus ia katakan?
Hati Yunus mungkin menciut ketika membayangkan dirinya tengge-
lam di tengah laut yang dingin dan bergelora itu. Akan tetapi, bagai-
mana mungkin ia menyebabkan semua pria ini mati seperti itu pada-
hal ia bisa menyelamatkan mereka? Maka, ia berkata, Angkatlah aku
dan campakkanlah aku ke dalam laut, dan laut akan menjadi reda un-
tukmu; karena aku sadar bahwa oleh karena akulah badai yang sangat
hebat ini menimpa kamu.Yun. 1:12.
14 Seorang pengecut tidak akan berkata seperti itu, bukan? Yehu-

wa pasti senang melihat keberanian serta sikap rela berkorban Yunus


dalam situasi genting tersebut. Di sinilah kita melihat betapa kuatnya
iman Yunus. Dewasa ini, kita dapat menirunya dengan mengutama-
kan kesejahteraan orang lain di atas kesejahteraan kita sendiri. (Yoh.
13:34, 35) Ketika melihat seseorang butuh bantuan, entah secara jas-
mani, emosi, atau rohani, bersediakah kita mengulurkannya? Alang-
kah senangnya Yehuwa apabila kita melakukannya!
15 Barangkali para pelaut itu juga tersentuh, karena awalnya me-

reka tidak mau mencampakkan Yunus! Sebaliknya, mereka berupaya


mati-matian untuk menyelamatkan kapal dari badai itutetapi sia-sia.
Badai itu kian mengganas. Akhirnya, mereka tidak punya pilihan lain.
1 Septuaginta menandaskan nyenyaknya tidur Yunus dengan menambahkan bahwa
ia mendengkur. Namun, daripada memandang bahwa Yunus tidak peduli, kita mung-
kin mengingat bahwa kadang-kadang dorongan untuk tidur menguasai orang-orang
yang sedang sangat kecil hati. Kala Yesus mengalami saat-saat yang menyiksa di
Taman Getsemani, Petrus, Yakobus, dan Yohanes tertidur karena pedih hati.
Luk. 22:45.

13. (a) Apa yang Yunus akui kepada para pelaut? (b) Yunus mendesak para
pelaut untuk melakukan apa, dan mengapa?
14, 15. (a) Bagaimana kita dapat meniru iman Yunus? (b) Bagaimana para
pelaut menanggapi permintaan Yunus? 111
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

Sambil berseru kepada Allahnya Yunus, Yehuwa, agar berbelaskasihan


kepada mereka, mereka mengangkat pria itu dan mencampakkannya
ke laut.Yun. 1:13-15.

Yunus Mendapat Belas Kasihan dan Keselamatan


16 Yunus terhempas ke dalam ombak yang mengamuk. Barangkali
ia menggapai-gapai, berupaya untuk tetap mengapung, dan melihat di
antara buih serta semburan ombak bahwa kapal itu menjauh dengan ce-
pat. Lalu, gulungan ombak yang dahsyat menerjang serta menelannya.
Ia tenggelam semakin dalam dan semakin dalam, dan merasa semua ha-
rapan sudah pupus.
17 Yunus belakangan melukiskan bagaimana perasaannya saat itu.

Kilasan-kilasan bayangan melintas di benaknya. Ia sedih saat memba-


yangkan bahwa ia tidak akan pernah lagi menatap bait Yehuwa yang in-
dah di Yerusalem. Ia merasakan dirinya turun ke bagian laut yang sangat
dalam, dekat dasar gunung-gunung, tempat ganggang laut membelit-
nya. Tampaknya, tempat ini bakal menjadi kuburannya.Baca Yunus
Atas desakan 2:2-6.
Yunus, para pelaut
mengangkat dan 16, 17. Lukiskan apa yang terjadi atas Yunus sewaktu ia dicampakkan dari kapal.
mencampakkannya (Lihat juga gambar-gambar.)
ke laut
IA BELAJAR DARI KESALAHANNYA

18 Namun, tunggu! Ada sesuatu yang bergerak di dekat situsosok


yang sangat besar dan gelap, suatu makhluk hidup. Makhluk itu men-
dekatinya, lalu meluncur dengan cepat ke arahnya. Rahangnya yang sa-
ngat besar menganga, melingkupinya, menelannya!
19 Tamatlah sudah riwayatku, pikir Yunus. Tetapi, Yunus merasakan

sesuatu yang menakjubkan. Ia masih hidup! Ia tidak hancur, atau lu-


mat, atau bahkan mati lemas. Tidak, ia masih bernapas, sekalipun ia ber-
ada di tempat yang semestinya menjadi kuburannya. Lambat laun, Yu-
nus diliputi perasaan terpukau. Pasti, Allahnya-lah, Yehuwa, yang telah
menetapkan agar seekor ikan yang sangat besar menelannya.1Yun.
1:17.
20 Menit berganti menit, jam berganti jam. Di sana, di kegelapan

terdalam yang tak pernah diketahuinya, Yunus merenung dan berdoa


kepada Allah Yehuwa. Doanya, yang seluruhnya dicatat di Yunus pasal
dua, memberikan pencerahan. Doa itu menunjukkan bahwa Yunus me-
miliki pengetahuan yang luas tentang Alkitab, karena doa itu kerap me-
rujuk ke Mazmur. Doa itu juga memperlihatkan sifat yang menghangat-
kan hati: rasa syukur. Yunus menyimpulkan, Mengenai aku, dengan
suara ucapan syukur aku akan mempersembahkan korban kepadamu.
Apa yang telah kuikrarkan akan kubayar. Keselamatan berasal dari
Yehuwa.Yun. 2:9.
21 Di sana, di bagian dalam ikan, Yunus

belajar bahwa Yehuwa bisa menyelamatkan si-


apa pun, di mana pun, kapan pun. Bahkan di
sana, Yehuwa menemukan dan menyelamat-
kan hamba-Nya yang sedang kesusahan. (Yun.
1:17) Hanya Yehuwa yang bisa membuat se-
seorang tetap hidup dan sehat selama tiga
hari tiga malam di dalam perut ikan besar.
1 Sewaktu dialihbahasakan ke dalam bahasa Yunani,
kata Ibrani untuk ikan diterjemahkan makhluk laut
raksasa, atau ikan raksasa. Meskipun kita tidak bisa
menentukan apa tepatnya makhluk laut yang dimak-
sud, menurut pengamatan ada hiu-hiu di Laut Tengah
yang bisa menelan manusia bulat-bulat. Di tempat-
tempat lain, ada hiu-hiu yang jauh lebih besar; hiu
paus bisa mencapai 15 meter panjangnyabarangkali
bahkan lebih!

18, 19. Apa yang terjadi dengan Yunus di kedalam-


an laut, makhluk apa yang ada pada saat itu, dan
siapa yang menyebabkan semua kejadian ini? (Lihat
juga catatan kaki.)
20. Apa yang dapat kita pelajari tentang Yunus dari
doa yang ia ucapkan di dalam ikan besar?
21. Apa yang Yunus pelajari tentang keselamatan,
dan pelajaran berharga apa yang perlu kita ingat? 113
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

Dewasa ini, ada baiknya kita mengingat bahwa Yehuwa adalah Allah
yang memegang napasmu. (Dan. 5:23) Kita berutang setiap tarikan na-
pas kita, keberadaan kita, kepada-Nya. Apakah kita bersyukur? Maka, ti-
dakkah kita berutang ketaatan kepada Yehuwa?
22 Bagaimana dengan Yunus? Apakah ia belajar untuk memperlihat-

kan rasa syukur kepada Yehuwa dengan berlaku taat? Ya. Setelah tiga
hari tiga malam, ikan itu membawa Yunus ke pantai dan memuntah-
kannya ke tanah yang kering. (Yun. 2:10) Bayangkansetelah semua ke-
jadian itu, Yunus bahkan tidak perlu berenang ke pantai! Tentu saja, ia
masih harus berjalan sendiri untuk keluar dari pantai, entah di mana
itu. Namun, tak lama kemudian, rasa syukurnya diuji. Yunus 3:1, 2, me-
ngatakan, Kemudian firman Yehuwa datang kepada Yunus untuk ke-
dua kalinya, demikian, Bangkitlah, pergilah ke Niniwe, kota besar itu,
dan umumkanlah kepadanya pengumuman yang aku sampaikan kepa-
damu. Apa yang akan Yunus lakukan?
23 Yunus bertindak tanpa ragu. Kita membaca, Maka Yunus bang-

kit dan pergi ke Niniwe sesuai dengan firman Yehuwa. (Yun. 3:3) Ya,
ia taat. Jelaslah, ia belajar dari kesalahannya. Dalam hal ini pun kita per-
lu meniru iman Yunus. Kita semua berdosa; kita semua berbuat salah.
(Rm. 3:23) Akan tetapi, apakah kita menyerah, atau apakah kita belajar
dari kesalahan kita dan kembali melayani Allah dengan taat?
24 Apakah Yehuwa mengupahi Yunus karena ketaatannya? Ya, ten-

tu saja. Salah satunya, kemungkinan Yunus belakangan tahu bahwa para


pelaut itu selamat. Badai tersebut mereda segera setelah tindakan Yunus
yang rela berkorban, dan para pelaut itu menjadi sangat takut kepada
Yehuwa dan mempersembahkan korban kepada-Nya ketimbang kepa-
da allah-allah palsu mereka.Yun. 1:15, 16.
25 Upah yang jauh lebih besar lagi me-

nanti Yunus di masa depan. Jangka waktu Yu-


UNTUK DIPIKIRKAN . . .
nus berada dalam perut ikan raksasa digunakan
Dapatkah Saudara merasakan Yesus sebagai nubuat yang menggambarkan
ketakutan Yunus ketika ia jangka waktu Yesus sendiri ketika berada dalam
menerima tugas dari Yehuwa? kuburan, atau Syeol. (Baca Matius 12:38-40.)
Bagaimana Yehuwa Alangkah senangnya Yunus kelak saat menge-
memperlihatkan kesabaran dan tahui berkat itu ketika ia dihidupkan kembali
belas kasihan ketika mengajar di bumi! (Yoh. 5:28, 29) Yehuwa ingin mem-
Yunus tentang ketaatan? berkati Saudara juga. Seperti Yunus, maukah
Bagaimana Yunus Saudara belajar dari kesalahan serta bersikap
memperlihatkan ia telah taat dan rela berkorban?
belajar dari kesalahannya?
22, 23. (a) Bagaimana rasa syukur Yunus tak lama
Dengan cara apa saja Saudara
kemudian diuji? (b) Apa yang dapat kita pelajari
ingin meniru iman Yunus? dari Yunus mengenai kesalahan yang kita buat?
24, 25. (a) Yunus akhirnya menerima upah apa
dalam masa hidupnya? (b) Upah apa yang menanti
114 Yunus di masa depan?
Yehuwa menetapkan agar seekor ikan yang sangat besar menelan Yunus
PASAL EMPAT BELAS

Ia Belajar
Berbelaskasihan
YUNUS tentu punya banyak waktu untuk berpikir. Ia hendak mela-
kukan perjalanan darat sejauh lebih dari 800 kilometer yang akan
memakan waktu kira-kira sebulan, mungkin lebih. Mula-mula, ia ha-
rus memilih apakah ia akan menempuh rute yang lebih pendek atau
yang lebih aman, lalu meneruskan perjalanannya melalui banyak lem-
bah dan pegunungan. Ia harus mengitari Gurun Siria yang luas, me-
nyeberangi sungai-sungai termasuk sungai Efrat yang besar, dan men-
cari penginapan di kota-kota serta desa-desa di Siria, Mesopotamia, dan
Asiria, yang masih asing baginya. Seraya hari-hari berlalu, ia memikir-
kan tempat tujuan yang membuat nyalinya
ciut, kota yang rasanya semakin dekat saja
Niniwe.
2 Satu hal yang Yunus tahu pasti: Ia tidak

bisa kembali dan lari dari tugas ini. Ia sudah


pernah mencobanya. Seperti yang telah kita
lihat dalam pasal sebelumnya, Yehuwa de-
ngan sabar mengajar Yunus melalui sebuah
badai angin di laut dan penyelamatan mukji-
zat yang melibatkan seekor ikan besar. Tiga
hari kemudian, Yunus dimuntahkan tanpa ce-
dera sedikit pun di pantai. Pengalaman ini
membuat Yunus sangat takjub, dan ia menja-
di lebih taat.Yun., psl. 1, 2.
3 Sewaktu Yehuwa untuk kedua kalinya

memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe, sang


nabi taat dan berangkat ke timur untuk me-
nempuh perjalanan panjang ini. (Baca Yunus
1. Perjalanan seperti apa yang harus ditempuh Yu-
nus, dan bagaimana perasaannya tentang tempat
yang ia tuju?
2. Bagaimana Yunus telah belajar bahwa ia tidak
bisa lari dari tugas?
3. Sifat apa yang telah Yehuwa perlihatkan terhadap
Yunus, tetapi pertanyaan apa yang timbul?

116
IA BELAJAR BERBELASKASIHAN

3:1-3.) Tetapi, apakah Yunus benar-benar sudah berubah setelah men-


dapat disiplin dari Yehuwa? Sebagai contoh, Yehuwa telah memperli-
hatkan belas kasihan kepadanya, menyelamatkannya agar tidak teng-
gelam, menahan hukuman atas pemberontakannya, dan memberinya
kesempatan kedua untuk menunaikan tugasnya. Setelah mengalami se-
mua itu, sudahkah Yunus belajar untuk memperlihatkan belas kasih-
an kepada orang lain? Belajar untuk memperlihatkan belas kasihan bia-
sanya sulit bagi manusia yang tidak sempurna. Mari kita lihat apa
hikmah yang bisa kita petik dari perjuangan Yunus.
Berita Penghukuman dan Tanggapan yang Mengejutkan
4 Cara Yunus memandang Niniwe tidak sama dengan cara Yehu-
wa. Kita membaca, Niniwe adalah kota yang besar bagi Allah. (Yun.
3:3) Tiga kali, catatan Yunus mengutip kata-kata Yehuwa yang menye-
but Niniwe, kota besar itu. (Yun. 1:2; 3:2; 4:11) Mengapa kota ini be-
sar, atau penting, bagi Yehuwa?
5 Niniwe adalah kota kuno, salah satu dari kota pertama yang

4, 5. Mengapa Yehuwa menyebut Niniwe kota besar, dan apa yang kita Yunus memandang
pelajari dari hal itu tentang Yehuwa? Niniwe sebagai
kota besar yang
sarat kesalahan

117
Yunus butuh keberanian dan iman untuk mengabar di Niniwe
IA BELAJAR BERBELASKASIHAN

didirikan Nimrod setelah Air Bah. Kota itu luas, sebuah kawasan met-
ropolitan yang tampaknya mencakup beberapa kota lain, sehingga di-
butuhkan waktu tiga hari untuk melintasinya dari ujung ke ujung. (Kej.
10:11; Yun. 3:3) Niniwe tentulah amat mengesankan, dengan kuil-kuil-
nya yang megah, tembok-temboknya yang kokoh, dan bangunan lain-
nya. Tetapi, bukan faktor-faktor itu yang membuat kota ini penting
bagi Allah Yehuwa. Yang menjadi perhatian-Nya adalah penduduknya.
Pada zaman itu, populasi Niniwe bisa dikatakan besar. Sejahat-jahatnya
penduduk kota itu, Yehuwa memedulikan mereka. Ia menghargai nya-
wa manusia dan potensi setiap orang untuk bertobat dan belajar me-
lakukan apa yang benar.
6 Ketika Yunus akhirnya memasuki Niniwe, ia mungkin semakin

terintimidasi oleh kota yang penduduknya lebih dari 120.000 jiwa itu.1
Ia berjalan seharian, menjelajah semakin dalam ke tengah-tengah
metropolis padat itu, barangkali mencari lo-
kasi yang cocok di tengah kota untuk mulai
mengumumkan beritanya. Bagaimana ia ber-
komunikasi dengan orang-orang itu? Apakah Beritanya sederhana
ia bisa berbicara dalam bahasa Asiria? Atau,
apakah Yehuwa memberinya kesanggupan itu dan bisa membuat dia
melalui mukjizat? Kita tidak tahu. Mungkin tidak disenangi
saja Yunus mengumumkan beritanya dalam
bahasanya sendiri, Ibrani, dan menggunakan
seorang penerjemah untuk menyampaikan-
nya kepada orang Niniwe. Yang pasti, beritanya sederhana dan bisa
membuat dia tidak disenangi. Ia mengatakan, Tinggal empat puluh
hari lagi, dan Niniwe akan digulingkan. (Yun. 3:4) Ia berbicara dengan
berani dan berulang-ulang. Dengan melakukannya, ia menunjukkan
keberanian dan iman yang luar biasa, sifat-sifat yang mutlak diperlu-
kan orang Kristen dewasa ini.
7 Yunus berhasil menarik perhatian penduduk Niniwe. Ia tentu

bersiap-siap menghadapi tanggapan yang keras dan beringas. Tetapi ter-


nyata, sesuatu yang luar biasa terjadi. Orang-orang mendengarkan!
Kata-katanya menyebar secepat kilat. Tak lama kemudian, seluruh kota
membicarakan nubuat kehancuran yang Yunus serukan. (Baca Yunus
3:5.) Kaya dan miskin, kuat dan lemah, tua dan muda, semuanya ingin
bertobat. Mereka berpuasa. Kabar tentang gerakan rakyat ini segera
sampai ke telinga sang Raja.
1 Menurut perkiraan, pada zaman Yunus jumlah penduduk di Samaria, ibu kota
Israel, kira-kira 20.000 sampai 30.000 jiwakurang dari seperempat populasi Niniwe.
Pada masa kejayaannya, Niniwe mungkin adalah kota terbesar di dunia.

6. (a) Mengapa Yunus terintimidasi oleh kota Niniwe? (Lihat juga catatan kaki.)
(b) Apa yang kita pelajari tentang Yunus dari pengabaran yang ia lakukan?
7, 8. (a) Bagaimana orang Niniwe menanggapi berita Yunus? (b) Apa tanggap-
an raja Niniwe atas berita Yunus? 119
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

8 Raja pun ingin bertobat ketika mendengar berita Yunus. Karena

takut kepada Allah, ia bangkit dari takhtanya, menanggalkan pakaian


kebesarannya yang mewah, mengenakan pakaian dari kain kasar yang
sama dengan yang dipakai rakyatnya, dan bahkan duduk dalam abu.
Bersama orang-orang besarnya, atau para bangsawan, ia mengeluar-
kan ketetapan yang mengubah puasa dari gerakan rakyat yang spontan
menjadi aksi negara yang resmi. Ia memerintahkan agar semua menge-
nakan kain goni, bahkan termasuk binatang peliharaan.1 Ia dengan
rendah hati mengakui bahwa rakyatnya bersalah karena telah mela-
kukan keburukan dan kekerasan. Sang Raja
mengungkapkan harapan agar Allah yang be-
nar melunak setelah melihat pertobatan me-
reka, dengan mengatakan, Mungkin Allah
Allah ingin sekali agar yang benar akan . . . berpaling dari kemarah-
orang fasik bertobat dan annya yang menyala-nyala, sehingga kita ti-
mengubah jalan hidupnya, dak binasa.Yun. 3:6-9.
9 Beberapa kritikus ragu apakah mungkin
seperti orang Niniwe perubahan hati bisa terjadi secepat itu pada
orang Niniwe. Tetapi, para pakar Alkitab me-
ngatakan bahwa gerakan semacam itu cukup
wajar karena pada kebudayaan seperti ini di
zaman dahulu, orang-orangnya biasanya percaya takhayul dan mudah
berubah sikap. Alasan lain mengapa para kritikus itu keliru adalah bah-
wa Yesus Kristus sendiri belakangan menyebutkan tentang pertobatan
orang Niniwe. (Baca Matius 12:41.) Ia tentu tidak asal bicara karena
ia sudah hidup di surga dan pernah menyaksikan peristiwa-peristiwa
itu. (Yoh. 8:57, 58) Yang pasti, kita hendaknya tidak pernah berasumsi
bahwa mustahil orang-orang bertobatsejahat apa pun tampaknya me-
reka di mata kita. Hanya Yehuwa yang bisa membaca apa yang ada da-
lam hati manusia.

Kontras Antara Belas Kasihan Ilahi dan Kekakuan Manusia


10 Bagaimana Yehuwa menanggapi pertobatan orang Niniwe?

Yunus belakangan menulis, Allah yang benar melihat perbuatan


mereka, bahwa mereka telah berbalik dari jalan mereka yang jahat;
maka Allah yang benar merasa menyesal atas malapetaka yang telah
1 Perincian ini mungkin terdengar ganjil, tetapi hal itu sudah pernah terjadi sebe-
lumnya. Sejarawan Yunani Herodotus menulis bahwa orang Persia kuno berduka atas
wafatnya seorang jenderal yang disayangi rakyat dengan menyertakan pula ternak-
nya dalam tradisi perkabungan.

9. Para kritikus meragukan apa tentang orang Niniwe, tetapi bagaimana kita
tahu bahwa mereka keliru?
10, 11. (a) Bagaimana Yehuwa menanggapi pertobatan orang Niniwe?
120 (b) Mengapa kita dapat yakin bahwa penilaian Yehuwa tidak keliru?
IA BELAJAR BERBELASKASIHAN

diucapkannya akan ditimpakan kepada mereka, dan ia tidak menimpa-


kannya.Yun. 3:10.
11 Apakah ini berarti Yehuwa menganggap penilaian Dia sebelum-

nya atas Niniwe itu keliru? Tidak. Alkitab mengatakan bahwa keadilan
Yehuwa itu sempurna. (Baca Ulangan 32:4.) Kemarahan Yehuwa yang
adil-benar terhadap Niniwe mereda karena Ia mengamati perubahan
dalam diri orang-orang itu. Dan, Ia melihat bahwa hukuman yang ta-
dinya hendak Ia jatuhkan ke atas mereka tidak cocok lagi. Sekaranglah
waktunya untuk memperlihatkan belas kasihan.
12 Yehuwa sama sekali bukan Allah yang kaku, dingin, bahkan ke-

jam seperti yang sering digambarkan para pemimpin agama. Sebalik-


nya, Ia masuk akal, lentuk, dan berbelaskasihan. Apabila memutuskan
untuk menghukum orang fasik, Ia pertama-tama menggunakan wakil-
Nya di bumi untuk menyampaikan peringatan, karena Ia ingin sekali
orang fasik bertindak seperti orang Niniwebertobat dan mengubah
jalan hidupnya. (Yeh. 33:11) Ia memberi tahu nabi Yeremia, Setiap
kali aku berbicara mengenai suatu bangsa dan kerajaan untuk menca-
but, merobohkan dan membinasakannya, namun bangsa itu, yang ten-
tangnya aku berbicara, berbalik dari kejahatannya, maka aku menye-
sal bahwa aku telah berniat mendatangkan malapetaka atasnya.Yer.
18:7, 8.
13 Apakah nubuat Yunus itu palsu? Tidak; nubuat itu memenuhi

tujuannya, yakni sebagai peringatan. Peringatan itu diberikan karena


kejahatan orang Niniwe, yang kemudian ternyata berubah. Seandainya
orang Niniwe tetap berlaku fasik, Allah akan menimpakan hukuman
yang sama kepada mereka. Itulah yang tepatnya terjadi belakangan.
Zef. 2:13-15.
14 Bagaimana reaksi Yunus ketika pembinasaan tidak datang pada

saat yang ia harapkan? Kita membaca, Namun, bagi Yunus, hal itu sa-
ngat tidak menyenangkan, dan kemarahannya berkobar. (Yun. 4:1)
Yunus bahkan mengucapkan doa yang nadanya seperti menghardik
Yang Mahakuasa! Yunus mengatakan bahwa ia semestinya tinggal di
rumah saja, di negerinya sendiri. Ia mengklaim sudah tahu sebelum-
nya bahwa Yehuwa tidak akan mendatangkan malapetaka ke atas
Niniwe, bahkan menggunakan hal itu sebagai dalih pembelotannya ke
Tarsus dahulu. Lalu, ia minta agar ia mati saja, mengatakan bahwa
lebih baik mati daripada hidup.Baca Yunus 4:2, 3.
15 Apa yang mengesalkan hati Yunus? Kita tidak tahu apa saja yang

ada dalam pikirannya, tetapi kita tahu bahwa Yunus sudah menyerukan
kehancuran atas Niniwe di hadapan semua orang. Mereka sudah percaya
12, 13. (a) Bagaimana Yehuwa memperlihatkan bahwa Dia masuk akal, lentuk,
dan berbelaskasihan? (b) Mengapa nubuat Yunus bukan nubuat palsu?
14. Bagaimana reaksi Yunus terhadap belas kasihan Yehuwa atas Niniwe?
15. (a) Apa yang membuat Yunus semakin getir? (b) Apa yang Yehuwa lakukan
terhadap nabi yang bersusah hati ini? 121
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

kepadanya. Tetapi sekarang, kehancuran itu tidak datang. Apakah ia ta-


kut diejek atau dicap sebagai nabi palsu? Apa pun halnya, ia tidak ber-
girang atas pertobatan orang-orang itu atau belas kasihan Yehuwa. Se-
baliknya, ia tampaknya menjadi semakin getir dan mengasihani diri, dan
merasa bahwa reputasinya sudah hancur. Namun, Allahnya Yunus yang
berbelaskasihan masih melihat hal baik dari nabi yang bersusah hati ini.
Daripada menghukum Yunus karena sikapnya yang tidak respek, Yehu-
wa dengan lembut hanya mengajukan pertanyaan yang bersifat menye-
lidik kepadanya, Layakkah kemarahanmu berkobar? (Yun. 4:4) Apakah
Yunus menjawab? Alkitab tidak memberi tahu kita.
16 Mudah saja untuk menghakimi Yunus karena tingkah lakunya,

tetapi kita sebaiknya ingat bahwa tidaklah aneh jika manusia tak sem-
purna tidak setuju dengan Allah. Ada yang mungkin mengatakan bah-
wa Yehuwa seharusnya mencegah suatu tragedi atau bahwa Ia seharus-
nya langsung menghukum orang fasik atau bahkan Ia seharusnya
sudah mengakhiri sistem dunia ini dari dulu. Teladan Yunus meng-
ingatkan kita bahwa sewaktu kita tidak setuju dengan Allah Yehuwa,
selalu sudut pandang kitalah yang harus disesuaikantidak pernah su-
dut pandang Dia.

Cara Yehuwa Mengajar Yunus


17 Nabi yang masygul itu meninggalkan Niniwe dan menuju, bu-
kan ke kampung halamannya, melainkan ke arah timur, ke daerah pe-
gunungan. Ia membuat tempat bernaung kecil dan duduk menunggu
dan mengamati Niniwe. Barangkali ia masih berharap untuk melihat
kebinasaan kota itu. Bagaimana Yehuwa mengajar pria yang keras hati
ini untuk berbelaskasihan?
18 Pada malam hari, Yehuwa menyebabkan sebuah tanaman labu

air bertunas. Sewaktu Yunus bangun, terlihatlah tanaman yang tum-


buh subur ini, dengan daun-daunnya yang lebar yang memberinya le-
bih banyak keteduhan daripada tempat bernaungnya yang ringkih itu.
Ia senang sekali. Yunus sangat bersukacita atas tanaman tersebut,
mungkin menganggap kemunculannya secara mukjizat itu sebagai tan-
da berkat dan perkenan Allah. Akan tetapi, Yehuwa ingin berbuat le-
bih daripada sekadar membebaskan Yunus dari panas terik dan mere-
dakan kemarahannya yang tidak pantas. Ia ingin menggerakkan hati
Yunus. Jadi, Allah membuat mukjizat lain. Ia menggunakan seekor ulat
untuk menyerang dan membunuh tanaman itu. Lalu, Ia mengirimkan
angin timur yang panas menyengat sampai Yunus hampir pingsan
akibat panas terik itu. Lagi-lagi ia patah semangat, dan memohon ke-
pada Allah supaya dia mati saja.Yun. 4:6-8.
16. Apa saja yang membuat orang mungkin tidak setuju dengan Allah, dan
pelajaran apa yang bisa kita tarik dari teladan Yunus?
17, 18. (a) Apa yang Yunus lakukan setelah meninggalkan Niniwe? (b) Apa pe-
122 ngaruh mukjizat tanaman labu air terhadap Yunus?
IA BELAJAR BERBELASKASIHAN

19 Sekali lagi, Yehuwa bertanya kepada Yunus apakah ia layak ma-


rah, kali ini atas matinya tanaman labu air itu. Bukannya bertobat, Yu-
nus membenarkan diri dengan mengatakan, Selayaknyalah kemarah-
anku berkobar, sampai di ambang kematian. Kinilah saat yang tepat
bagi Yehuwa untuk menjelaskan pelajarannya.Yun. 4:9.
20 Allah mengajak Yunus bernalar, mengatakan bahwa sang nabi

merasa sedih hanya demi tanaman belaka yang tumbuh dalam se-
malam lalu mati, padahal tanaman itu tidak Yunus tanam atau-
pun tumbuhkan. Kemudian, Allah menyimpulkan, Dan aku, ti-
dakkah seharusnya aku merasa kasihan kepada Niniwe, kota besar
itu, yang di dalamnya terdapat lebih dari seratus dua puluh ribu
orang yang sama sekali tidak mengetahui perbedaan antara tangan ka-
nan dan kiri mereka, belum lagi binatang peliharaan yang banyak?
Yun. 4:10, 11.1
1 Kata-kata Allah bahwa orang-orang itu tidak dapat membedakan tangan kanan de-
ngan tangan kiri mengartikan bahwa mereka, seperti anak kecil, tidak tahu akan
standar-standar ilahi. Allah menggunakan
tanaman labu air
19, 20. Bagaimana Yehuwa mengajak Yunus bernalar tentang tanaman labu air? untuk mengajar
Yunus tentang
belas kasihan
TIRULAH IMAN MEREKA  YUNUS

21 Apakah Saudara melihat betapa dalamnya pelajaran yang

Yehuwa berikan ini? Yunus tidak pernah repot-repot mengurus tanam-


an itu. Tetapi, sebaliknya, Yehuwa adalah Sumber kehidupan bagi
penduduk Niniwe dan telah memelihara kehidupan mereka sebagai-
mana Ia memelihara semua ciptaan di bumi. Bagaimana mungkin
Yunus bisa lebih menghargai satu tanaman saja ketimbang nyawa
120.000 orang, belum lagi semua ternak mereka? Bukankah itu kare-
na Yunus telah membiarkan cara berpikirnya menjadi mementingkan
diri? Lagi pula, ia merasa kasihan atas tanaman itu hanya karena ia su-
dah diuntungkan secara pribadi. Bukankah kemarahannya atas Niniwe
berkobar karena motif yang juga mementingkan dirikeinginan yang
sombong agar tidak kehilangan muka, agar terbukti benar? Kisah Yu-
nus dapat membantu kita memeriksa diri secara jujur. Siapa dari an-
tara kita yang kebal terhadap sifat mementingkan diri? Betapa ber-
syukurnya kita karena Yehuwa mengajar kita dengan sabar untuk
lebih memikirkan orang lain, lebih beriba hati, lebih berbelaskasihan
seperti Dia!
22 Pertanyaannya: Apakah Yunus mencamkan pelajaran itu dalam

hati? Buku yang menyandang namanya ini ditutup dengan pertanya-


an Yehuwa yang menggantungseolah-olah masih bergema. Bebera-
pa kritikus mungkin mengeluh bahwa Yunus tidak pernah men-
jawabnya. Namun, sebenarnya, jawabannya sudah ada. Jawabannya
adalah buku itu sendiri. Seperti Saudara ketahui, bukti memperlihat-
kan bahwa Yunus-lah penulis buku yang menyandang namanya ini.
Coba bayangkan sang nabi, yang sekali lagi
tiba dengan selamat di kampung halaman-
nya, sedang menuliskan kisah ini. Sekarang
UNTUK DIPIKIRKAN . . . dia sudah lebih berumur, lebih bijaksana, le-
Bagaimana Yunus bih rendah hati, dan dengan penuh penyesal-
memperlihatkan iman dan an menggeleng-gelengkan kepalanya seraya
keberanian sewaktu mengabar menguraikan kesalahannya sendiri, pembe-
di Niniwe? rontakannya, dan sikapnya yang keras kepala
Apa yang dapat kita pelajari dari sewaktu menolak untuk memperlihatkan be-
pertobatan orang Niniwe? las kasihan. Jelaslah, Yunus memang meme-
Apa yang dapat kita pelajari dari tik hikmah dari pengajaran Yehuwa yang bi-
sikap Yunus terhadap pertobatan jaksana. Ia belajar berbelaskasihan. Apakah
orang Niniwe? kita juga?Baca Matius 5:7.
Dengan cara apa saja Saudara
ingin meniru iman Yunus sewaktu 21. (a) Pengajaran apa yang Yehuwa berikan
kepada Yunus? (b) Bagaimana kisah tentang
Saudara menerima nasihat atau Yunus dapat membantu kita memeriksa diri de-
koreksi? ngan jujur?
22. (a) Bagaimana tampaknya tanggapan Yunus
terhadap pengajaran Yehuwa yang bijaksana ten-
tang belas kasihan? (b) Pelajaran apa yang kita
124 semua perlu indahkan?
PASAL LIMA BELAS

Ia Membela
Umat Allah
ESTER berupaya menenangkan diri seraya mendekati halaman is-
tana di Syusyan. Memang tidak mudah. Istana itu dan segala ke-
megahannya dirancang untuk membuat orang terpukaupahatan
relief berbentuk lembu bersayap, pemanah, dan singa pada tem-
bok batu bata yang berwarna-warni dan diglasir; pilar-pilar berga-
lur dan patung-patung raksasa; bahkan lokasinya di dataran luas
dekat Pegunungan Zagros yang puncaknya bersalju dan Sungai
Khoaspes yang jernih. Semua itu dimaksudkan untuk mengingat-
kan setiap pendatang betapa berkuasanya pria yang akan ditemui
Ester, pria yang menyebut dirinya raja agung. Pria itu juga
suaminya.
2 Suami! Alangkah berbedanya Ahasweros dengan suami yang

mungkin didambakan seorang gadis Yahudi yang setia!1 Ia tidak


meniru teladan siapa pun, misalnya Abraham, pria yang dengan
rendah hati mematuhi petunjuk Allah untuk mendengarkan Sara,
istrinya. (Kej. 21:12) Sang raja tidak mengenal Yehuwa, Allah yang
Ester sembah, ataupun Hukum-Nya. Namun, Ahasweros mema-
hami hukum Persia, termasuk hukum yang melarangkan hal yang
justru akan Ester lakukan. Apa itu? Menurut hukum itu, siapa pun
yang menghadap raja Persia tanpa dipanggil raja bisa dihukum
mati. Ester tidak dipanggil, tetapi ia tetap akan menemui raja. Se-
raya mendekati halaman dalam, di mana raja bisa melihatnya dari
takhta, Ester mungkin merasa seperti berjalan menyongsong kema-
tian.Baca Ester 4:11; 5:1.
3 Mengapa ia mengambil risiko sebesar itu? Dan, apa yang da-

pat kita pelajari dari iman wanita luar biasa ini? Pertama-tama,
mari kita lihat bagaimana Ester bisa mendapatkan posisi yang sa-
ngat terhormat dan langka, yakni sebagai ratu Persia.
1 Ahasweros umumnya dianggap sebagai Xerxes I, yang berkuasa atas Imperium Per-
sia pada awal abad kelima SM.

1-3. (a) Mengapa Ester mungkin merasa takut sewaktu akan menemui suami-
nya? (b) Kita akan membahas pertanyaan apa saja tentang Ester?

125
TIRULAH IMAN MEREKA  ESTER

Latar Belakang Ester


4 Ester anak yatim piatu. Tidak ada keterangan tentang orang
tuanya yang menamai dia Hadasa, kata Ibrani untuk mirtel, tanam-
an semak yang bunganya putih dan cantik. Sewaktu orang tua Ester
meninggal, salah seorang kerabatnya, pria baik hati yang bernama
Mordekai, merasa kasihan terhadap anak itu. Mordekai adalah sepu-
punya, tetapi usianya jauh lebih tua. Ia membawa Ester pulang dan
mengasuhnya seperti putrinya sendiri.Est. 2:5-7, 15.
5 Mordekai dan Ester hidup sebagai orang Yahudi buangan di ibu

kota Persia itu. Di sana, mereka mungkin harus menghadapi banyak


cemoohan karena agama dan Hukum yang mereka taati. Tapi Ester
pastilah terus mendekat kepada Mordekai yang mengajarnya tentang
Yehuwa, Allah yang berbelaskasihan yang sering menyelamatkan
umat-Nya dari kesulitan di masa lampaudan akan melakukannya
lagi. (Im. 26:44, 45) Jelaslah, kasih sayang dan keloyalan pun terja-
lin antara Ester dan Mordekai.
Mordekai pantas 6 Mordekai tampaknya bekerja sebagai pejabat istana di Syusyan,
bangga akan
putri angkatnya biasa duduk di gerbang bersama hamba-hamba raja lainnya. (Est. 2:
19, 21; 3:3) Tidak dapat dipastikan bagaima-
na Ester melewatkan masa mudanya, namun
kelihatannya ia merawat sepupunya yang le-
bih tua itu dan mengurus rumah, yang ke-
mungkinan besar terletak di kawasan yang
lebih sederhana di seberang sungai dan is-
tana. Boleh jadi, ia senang pergi ke pasar
di Syusyan untuk melihat-lihat barang yang
dipajang oleh tukang emas, tukang perak,
dan pedagang lainnya. Ester tidak pernah me-
nyangka bahwa kelak ia akan dikelilingi ba-
rang-barang mewah seperti itu; ia sama sekali
tidak tahu bagaimana hidupnya nanti.
Cantik Parasnya
7
Suatu hari, Syusyan dihebohkan de-
ngan gosip tentang kekisruhan dalam ru-
mah tangga raja. Di suatu pesta besar, sewak-
tu Ahasweros menjamu para bangsawannya
4. Apa latar belakang Ester, dan bagaimana ia sam-
pai tinggal bersama sepupunya, Mordekai?
5, 6. (a) Bagaimana Mordekai membesarkan Ester?
(b) Kehidupan seperti apa yang dijalani Mordekai
dan Ester di Syusyan?
7. Mengapa Wasti dipecat dari kedudukannya seba-
gai ratu, dan apa yang selanjutnya raja lakukan?
IA MEMBELA UMAT ALLAH

dengan makanan mewah dan anggur, sang raja memanggil ratunya


yang cantik, Wasti, yang sedang mengadakan pesta tersendiri dengan
para wanita. Tetapi, Wasti menolak datang. Karena merasa terhina dan
marah, sang raja menanyakan kepada para penasihatnya hukuman apa
yang patut diberikan kepada Wasti. Hasilnya? Ia dipecat dari keduduk-
annya sebagai ratu. Hamba-hamba raja mulai menjelajahi seluruh ne-
geri untuk mencari gadis-gadis muda yang cantik, dan raja akan me-
milih salah satunya untuk dijadikan ratu yang baru.Est. 1:12:4.
8 Kita bisa membayangkan bahwa Mordekai kadang-kadang me-

natap Ester dengan kasih sayang kebapakan dan kebanggaan yang ber-
campur rasa khawatir; sepupunya itu telah tumbuh menjadi gadis
yang cantik jelita. Kita membaca, Wanita muda itu indah perawak-
annya dan cantik parasnya. (Est. 2:7) Alkitab berpandangan seimbang
sehubungan dengan kecantikan lahiriahhal itu memang sedap di-
pandang, namun harus disertai hikmat dan kerendahan hati. Kalau ti-
dak, itu akan menimbulkan kecongkakan, kesombongan, dan sifat-si-
fat buruk lainnya. (Baca Amsal 11:22.) Itukah yang juga Saudara
lihat? Bagaimana dengan Esterapakah kecantikannya akan menjadi-
kan dia orang yang lebih baik atau lebih buruk? Kita akan lihat.
9 Para hamba raja melihat kecantikan Ester. Mereka mengumpul-

kannya bersama gadis-gadis lain, mengambilnya dari Mordekai dan di-


boyong ke istana megah di seberang sungai. (Est. 2:8) Perpisahan itu
pastilah sangat sulit bagi keduanya, yang sudah seperti ayah dan anak.
Mordekai tentu tidak mau putri angkatnya menikah dengan orang
yang tidak seiman, sekalipun dengan seorang raja; tetapi, ia tidak bisa
berbuat apa-apa.1 Ester pasti mendengarkan nasihat Mordekai dengan
penuh perhatian sebelum ia dibawa pergi! Dalam perjalanan ke ista-
na Syusyan, pikiran Ester penuh tanda tanya. Bagaimana kehidupan
dia nantinya?
Ia Memperoleh Perkenan di Mata Setiap Orang
yang Melihatnya
10 Ester tiba-tiba berada di suatu dunia yang sama sekali baru dan

asing baginya. Ia berada di antara banyak wanita muda yang telah


1 Lihat kotak Pertanyaan tentang Ester, di Pasal 16.

8. (a) Mengapa Mordekai mungkin merasa agak khawatir tentang Ester yang
telah semakin dewasa? (b) Menurut Saudara, bagaimana kita dapat menerapkan
pandangan yang seimbang tentang kecantikan lahiriah? (Lihat juga Amsal 31:30.)
9. (a) Apa yang terjadi ketika para hamba raja melihat Ester, dan mengapa
perpisahannya dengan Mordekai pasti sangat sulit? (b) Mengapa Mordekai
membiarkan Ester menikah dengan orang kafir dan tidak seiman? (Lihat juga
kotak.)
10, 11. (a) Lingkungan baru Ester dapat dengan mudah memberikan pengaruh
apa terhadap dirinya? (b) Bagaimana Mordekai memperlihatkan kepedulian
pada keadaan Ester? 127
dikumpulkan dari segala penjuru Imperium Persia. Kebiasaan, baha-
sa, dan perilaku mereka tentu sangat berbeda-beda. Para wanita muda
itu berada di bawah pengawasan seorang pejabat bernama Hegai, dan
mereka akan menjalani perawatan kecantikan yang ekstensif selama
setahun, termasuk pemijatan dengan minyak yang wangi. (Est. 2:
8, 12) Suasana dan gaya hidup demikian mudah membuat gadis-
gadis itu terobsesi dengan penampilan, serta menjadi congkak dan
suka bersaing. Bagaimana dengan Ester?
11 Sudah pasti Mordekai sangat mengkhawatirkan Ester. Kita

membaca bahwa hari demi hari, ia pergi sedekat mungkin ke rumah


para wanita dan berupaya mencari tahu tentang keadaan Ester.
(Est. 2:11) Mungkin dari para pelayan yang baik hati, ia mendapat
bocoran-bocoran informasi yang membuatnya tersenyum bangga.
128 Mengapa?
Ester tahu bahwa
kerendahan hati dan
hikmat jauh lebih
penting daripada
penampilan fisik

12 Ester membuat Hegai begitu terkesan sehingga ia memperla-


kukan Ester dengan sangat baik, memberinya tujuh pelayan dan tem-
pat terbaik di rumah para wanita. Kisahnya bahkan mengatakan, Se-
lama itu Ester terus memperoleh perkenan di mata setiap orang yang
melihatnya. (Est. 2:9, 15) Apakah kecantikan semata bisa memberi
kesan yang begitu mendalam? Tidak, Ester bukan cuma cantik.
13 Misalnya, kita membaca, Ester belum memberi tahu tentang

bangsanya atau tentang sanak saudaranya, sebab Mordekai telah


memberikan perintah kepadanya agar ia tidak memberitahukan hal
itu. (Est. 2:10) Mordekai telah memberikan petunjuk agar Ester ti-
dak mengungkapkan latar belakangnya sebagai orang Yahudi; ia
12, 13. (a) Apa kesan orang-orang di sekitar Ester terhadap dirinya? (b) Meng-
apa Mordekai senang ketika mengetahui bahwa Ester tidak menyingkapkan latar
belakangnya sebagai orang Yahudi? 129
TIRULAH IMAN MEREKA  ESTER

tentu telah memerhatikan bahwa para pembesar Persia memiliki ba-


nyak prasangka terhadap bangsanya. Ia sangat senang bahwa walau-
pun kini Ester tidak lagi bersamanya, Ester tetap berlaku bijak dan
taat!
14 Anak-anak muda dewasa ini bisa juga menyukacitakan hati

orang tua dan wali mereka. Sewaktu jauh dari orang tuasekalipun
dikelilingi orang-orang yang berpikiran dangkal, amoral, atau ja-
hatmereka bisa menolak pengaruh buruk dan berpaut pada standar
yang mereka yakini kebenarannya. Dengan demikian, seperti Ester,
mereka membuat hati Bapak surgawi mereka bersukacita.Baca Am-
sal 27:11.
15 Ketika tiba waktunya bagi Ester untuk dihadapkan kepada raja,

ia diperbolehkan memilih apa pun yang ia perlukan, mungkin un-


tuk lebih mempercantik dirinya. Namun, ia dengan rendah hati ti-
dak meminta lebih daripada yang disebutkan Hegai. (Est. 2:15) Ia
mungkin menyadari bahwa kecantikan semata tidak akan meme-
nangkan hati raja; kesederhanaan dan kerendahan hati adalah per-
hiasan yang langka di istana itu. Benarkah begitu?
16 Kisahnya menjawab, Raja mengasihi Ester lebih daripada se-

mua wanita lain, sehingga dia memperoleh lebih banyak perkenan


dan kebaikan hati yang penuh kasih di hadapannya daripada semua
perawan lain. Lalu raja menaruh tudung kepala kerajaan di atas ke-
palanya dan menjadikannya ratu pengganti Wasti. (Est. 2:17) Pasti-
lah sulit bagi gadis Yahudi yang rendah hati ini untuk menyesuai-
kan diri dengan perubahan dalam kehidupannyaia sekarang ratu
yang baru, istri dari raja yang paling berkuasa di bumi kala itu! Apa-
kah kedudukannya yang baru membuatnya besar kepala? Sama sekali
tidak!
17 Ester tetap taat kepada ayah angkatnya, Mordekai. Ia tetap me-

rahasiakan keterkaitannya dengan orang Yahudi. Selain itu, sewaktu


Mordekai mengetahui adanya persekongkolan untuk membunuh
Ahasweros, Ester dengan taat menyampaikan peringatan Mordekai
kepada raja, dan rencana jahat itu pun digagalkan. (Est. 2:20-23) Ester
tetap memperlihatkan iman akan Allah dengan bersikap rendah hati
dan taat. Kita sangat membutuhkan teladan Ester karena dewasa ini
ketaatan sering dianggap sebagai kelemahan dan ketidaktaatan serta
pemberontakan dianggap normal. Tetapi, orang yang benar-benar
beriman menghargai ketaatan, seperti halnya Ester.
14. Bagaimana kaum muda dewasa ini dapat meniru teladan Ester?
15, 16. (a) Mengapa raja memilih Ester? (b) Mengapa perubahan dalam kehi-
dupan Ester merupakan hal yang sulit?
17. (a) Dengan cara apa saja Ester tetap menaati ayah angkatnya? (b) Mengapa
130 teladan Ester penting bagi kita dewasa ini?
IA MEMBELA UMAT ALLAH

Iman Ester Diuji


18 Seorang pria bernama Haman menjadi orang penting di ista-
na Ahasweros. Raja mengangkat Haman menjadi perdana menteri se-
hingga dia menjadi penasihat utama dan orang kedua di imperium
itu. Raja bahkan menetapkan bahwa semua orang yang bertemu de-
ngan pejabat ini harus membungkuk kepadanya. (Est. 3:1-4) Bagi
Mordekai, hukum itu bisa menyulitkan. Ia tahu bahwa ia harus me-
naati raja, tetapi ia lebih merespek Allah. Haman adalah orang Agag.
Artinya, ia adalah keturunan Agag, raja Amalek yang dieksekusi oleh
nabi Allah, Samuel. (1 Sam. 15:33) Begitu jahatnya orang Amalek se-
hingga mereka menjadi musuh Yehuwa dan Israel. Allah mengutuk
bangsa Amalek.1 (Ul. 25:19) Bagaimana mungkin seorang Yahudi
yang setia membungkuk kepada seorang bangsawan Amalek? Mor-
dekai tidak bisa melakukannya. Ia memegang teguh pendiriannya.
Sampai hari ini, pria dan wanita yang beriman telah mempertaruh-
kan nyawa demi berpaut pada prinsip ini, Kita harus menaati Allah
sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia.Kis. 5:29.
19 Haman marah besar. Tetapi, sekadar mencari cara untuk

menghabisi Mordekai tidak cukup baginya. Ia ingin membasmi Mor-


dekai beserta seluruh bangsanya! Haman berupaya meyakinkan raja
dengan menjelek-jelekkan orang Yahudi. Tanpa menyebutkan nama
bangsa itu, ia menyiratkan bahwa mereka adalah bangsa yang tidak
penting, tersebar dan terasing di antara bangsa-bangsa. Yang lebih
buruk lagi, ia mengatakan bahwa mereka tidak taat kepada hukum
raja; jadi, mereka adalah pemberontak yang berbahaya. Ia menya-
takan kesediaannya untuk menyumbangkan sejumlah besar uang
ke perbendaharaan raja untuk menutup biaya pembantaian semua
orang Yahudi di imperium itu.2 Ahasweros memberi Haman cincin
cap milik raja untuk mengesahkan perintah apa pun yang diperlu-
kan.Est. 3:5-10.
20 Para utusan berkuda segera melaju ke segala penjuru

1 Haman mungkin termasuk di antara segelintir orang Amalek yang masih hidup,
sebab sisa dari mereka telah dibinasakan pada zaman Raja Hizkia.1 Taw. 4:43.
2 Haman menawarkan 10.000 talenta perak, yang dewasa ini bernilai ratusan juta
dolar AS. Jika Ahasweros adalah Xerxes I, ia bisa jadi tergiur dengan uang yang dita-
warkan Haman itu. Xerxes mengeluarkan banyak sekali uang dalam perang melawan
Yunani yang sudah lama ia rencanakan, tapi akhirnya berujung pada kekalahan.

18. (a) Mengapa Mordekai tidak mau membungkuk kepada Haman? (Lihat juga
catatan kaki.) (b) Bagaimana pria dan wanita beriman dewasa ini meniru tela-
dan Mordekai?
19. Apa yang ingin Haman lakukan, dan bagaimana ia berupaya meyakinkan
raja?
20, 21. (a) Apa dampak dari pengumuman Haman terhadap orang Yahudi di
seluruh Imperium Persia, termasuk Mordekai? (b) Mordekai meminta Ester mela-
kukan apa? 131
Ester mempertaruhkan
nyawanya demi
melindungi imperium yang luas itu, menyampaikan vonis kematian kepada
umat Allah orang-orang Yahudi. Bayangkan dampaknya sewaktu pengumuman
itu mencapai Yerusalem yang jauh, tempat suatu sisa orang Yahudi
yang pulang dari pembuangan di Babilon sedang berjuang memba-
ngun kembali kota yang masih belum mempunyai tembok pelin-
dung. Sewaktu mendengar berita buruk itu, Mordekai mungkin ter-
ingat kepada mereka, juga sahabat dan kerabatnya di Syusyan. Dalam
kerisauannya, ia mengoyak pakaiannya, mengenakan kain goni, me-
naruh abu di atas kepalanya, dan berteriak keras-keras di tengah kota.
Sementara itu, Haman sedang duduk minum-minum bersama raja,
sedikit pun tidak tersentuh oleh kesedihan yang ia timbulkan bagi
orang Yahudi dan teman-teman mereka di Syusyan.Baca Ester
3:124:1.
21 Mordekai tahu bahwa ia harus bertindak. Tetapi, bagaimana?

Ester mendengar tentang kesedihannya dan mengirimkan pakaian,


tetapi Mordekai tidak mau dihibur. Mungkin Mordekai sudah lama
bertanya-tanya mengapa Yehuwa, Allahnya, membiarkan Ester diam-
bil darinya dan menjadi ratu dari seorang penguasa kafir. Sekarang,
alasannya mulai tampak jelas. Mordekai mengirim pesan kepada Ratu
Ester, memintanya untuk memohon belas kasihan raja, demi mem-
132 bela bangsanya sendiri.Est. 4:4-8.
IA MEMBELA UMAT ALLAH

22
Ester pasti sangat khawatir ketika
mendengar hal itu. Inilah ujian iman yang
terbesar baginya. Ia takut, dan ia menyata-
kannya dengan terus terang dalam jawab-
annya kepada Mordekai. Ia mengingatkan
Mordekai tentang hukum raja. Menghadap
raja tanpa dipanggil berarti hukuman mati.
Si pelanggar akan luput hanya jika raja
mengulurkan tongkat emasnya. Dan, apa-
kah ada alasan bagi Ester untuk mengha-
rapkan belas kasihan raja, terutama meng-
ingat nasib yang menimpa Wasti sewaktu ia
menolak perintah sang raja untuk datang?
Ia memberi tahu Mordekai bahwa sudah
30 hari raja tidak mengundangnya datang!
Hal itu membuatnya bertanya-tanya apa-
kah raja yang sikapnya mudah berubah itu
mulai tidak menyukainya.1Est. 4:9-11.
23 Mordekai memberikan jawaban yang

tegas untuk menguatkan iman Ester. Morde-


kai meyakinkan dia bahwa jika dia tidak
bertindak, keselamatan orang Yahudi akan
datang dari sumber lain. Tetapi, bagaimana
Ester sendiri bisa berharap untuk tetap hidup sewaktu pengani-
ayaan mulai dilancarkan? Di sini Mordekai memperlihatkan iman
yang teguh akan Yehuwa, yang tidak akan pernah membiarkan
umat-Nya dimusnahkan atau membiarkan janji-Nya tidak tergenap.
(Yos. 23:14) Lalu, Mordekai bertanya kepada Ester, Siapa yang
mengetahui apakah untuk waktu seperti ini engkau beroleh kebesar-
an kerajaan? (Est. 4:12-14) Tidakkah Mordekai layak kita tiru?
Ia percaya sepenuhnya kepada Allahnya, Yehuwa. Apakah kita juga?
Ams. 3:5, 6.
1 Xerxes I dikenal bertemperamen keras dan angin-anginan. Sejarawan Yunani,
Herodotus, mencatat beberapa contoh dari perang Xerxes melawan Yunani. Sang
raja memerintahkan agar jembatan apung dibangun dengan menderetkan kapal-
kapal melintasi Selat Helespontus. Ketika jembatan itu rusak karena badai, Xerxes
menyuruh para pembangunnya dipancung, bahkan menitahkan orang-orangnya
menghukum Helespontus dengan mencambuki airnya sambil meneriakkan hi-
naan. Pada masa itu juga, sewaktu seorang pria kaya memohon agar putranya
dibebaskan dari dinas militer, Xerxes memerintahkan agar tubuh sang putra dibelah
dua lalu dipertontonkan sebagai peringatan.

22. Mengapa Ester takut untuk menghadap suaminya, sang raja? (Lihat juga ca-
tatan kaki.)
23. (a) Apa yang Mordekai katakan untuk menguatkan iman Ester? (b) Mengapa
Mordekai layak kita tiru? 133
TIRULAH IMAN MEREKA  ESTER

Iman yang Lebih Kuat Daripada Rasa Takut Akan Kematian


24 Ester harus segera membuat keputusan. Ia meminta Morde-

kai mengajak orang-orang sebangsanya untuk berpuasa bersama-


nya selama tiga hari, dan ia menutup pesannya dengan pernyata-
an iman dan keberanian yang terus bergema hingga hari ini,
Andaikata aku harus binasa, aku akan binasa. (Est. 4:15-17) Sela-
ma tiga hari itu, ia pasti berdoa dengan sangat khusyuk, lebih dari
biasanya. Akhirnya, tibalah saat yang menentukan itu. Ia menge-
nakan pakaian kebesarannya dan perhiasan yang terindah, berdan-
dan secantik mungkin untuk menarik hati raja. Lalu, pergilah ia.
25 Sebagaimana diceritakan di awal artikel ini, Ester berang-

kat untuk menemui raja. Kita hanya bisa membayangkan beta-


pa gelisah pikirannya dan betapa khusyuk doanya. Ia memasuki
halaman-dalam istana, dan di situ ia dapat melihat Ahasweros du-
duk di atas takhtanya. Mungkin ia mencoba membaca suasana hati
raja dari ekspresi wajahnyawajah yang berbingkai rambut keriting
sebahu yang ditata rapi dan janggut yang dipangkas persegi. Sean-
dainya ia harus menunggu, itu tentu terasa seperti berabad-abad.
Tapi akhirnya, suaminya melihat dia. Tentu sang raja terkejut, na-
mun ekspresi wajahnya melembut. Ia mengulurkan tongkat emas-
nya!Est. 5:1, 2.
26 Raja berkenan menerima Ester dan mendengar kata-katanya.

Ester telah mengambil tindakan demi Allahnya dan bangsanya,


menjadi teladan iman yang bagus bagi semua hamba Allah sepan-
jang masa. Dewasa ini, orang Kristen sejati selalu mengingat te-
ladan yang baik itu. Seperti yang Yesus katakan, pengikutnya
yang sejati memiliki kasih yang rela berkorban. (Baca Yohanes
13:34, 35.) Untuk memperlihatkan kasih seperti itu sering kali di-
butuhkan keberanian seperti yang Ester mi-
liki. Tetapi, meskipun Ester telah membela
umat Allah pada saat itu, ini baru permu-
UNTUK DIPIKIRKAN . . . laan. Bagaimana ia akan meyakinkan raja
Bagaimana Ester memperlihatkan bahwa penasihat andalannya, Haman, telah
bahwa ia rendah hati dan taat? menyusun sebuah rencana busuk? Bagai-
Bagaimana Mordekai membantu mana ia bisa menyelamatkan bangsanya?
Ester bertindak dengan iman? Kita akan membahas pertanyaan-pertanya-
Tindakan apa saja yang an ini di pasal berikutnya.
menunjukkan keberanian Ester?
24. Bagaimana Ester memperlihatkan iman dan ke-
Dengan cara apa saja Saudara beranian?
ingin meniru iman Ester? 25. Lukiskan peristiwanya ketika Ester menghadap
suaminya.
26. Mengapa orang Kristen sejati membutuhkan ke-
beranian seperti Ester, dan mengapa tindakan Ester
134 barulah permulaannya?
PASAL ENAM BELAS

Ia Bijaksana, Berani,
dan Tidak Egois
ESTER melangkah perlahan mendekati takhta, jantungnya berdegup
kencang. Bayangkan keheningan yang tiba-tiba meliputi ruangan be-
sar di istana Persia di Syusyan. Begitu senyapnya keheningan itu
sampai-sampai Ester bisa mendengar bunyi langkahnya sendiri dan
gemeresik gaunnya. Perhatiannya tidak boleh tersimpangkan oleh
keagungan balairung istana itu, kemegahan pilar-pilarnya, dan kein-
dahan langit-langit berukir dari kayu aras yang didatangkan dari Le-
banon. Ia memusatkan seluruh perhatiannya kepada pria yang du-
duk di singgasana, yang menentukan hidup matinya.
2 Raja menatapnya dalam-dalam seraya Ester mendekat, dan ia

mengulurkan tongkat kekuasaannya ke arah Ester. Gerakan sederha-


na itu berarti kehidupan bagi Ester, sebab itulah tanda bahwa raja
mengabaikan pelanggaran yang baru saja ia lakukanmenghadap
raja tanpa diundang. Setibanya di hadapan takhta, Ester mengulur-
kan tangan dan menyentuh kepala tongkat emas tersebut untuk me-
nunjukkan rasa terima kasihnya.Est. 5:1, 2.
3 Segala sesuatu tentang Raja Ahasweros mencerminkan kekaya-

an dan kuasanya yang luar biasa besar. Jubah raja-raja Persia kala itu
konon bernilai ratusan juta dolar AS. Namun, Ester bisa melihat ke-
hangatan dalam sorot mata suaminya; dengan caranya sendiri, ia me-
mang mencintai Ester. Ia berkata, Ada apa, oh, Ester, sang ratu, dan
apa permohonanmu? Bahkan sampai setengah dari kekuasaan seba-
gai rajabiarlah hal itu diberikan kepadamu!Est. 5:3.
4 Ester telah memperlihatkan iman dan keberanian yang menga-

gumkan; ia datang menghadap raja untuk melindungi bangsanya


dari rencana pemusnahan. Sejauh ini, ia sudah berhasil, tetapi ma-
sih ada tantangan yang lebih besar. Ia harus meyakinkan raja yang
angkuh ini bahwa penasihat kepercayaannya adalah orang jahat yang
telah mengelabuinya untuk membasmi bangsa Ester. Bagaimana ia
bisa meyakinkan raja, dan apa yang dapat kita pelajari dari imannya?
1-3. (a) Seperti apa perasaan Ester sewaktu mendekati takhta suaminya? (b) Apa
tanggapan sang raja terhadap kunjungan Ester?
4. Tantangan apa saja yang Ester hadapi?

135
Bijaksana Memilih Waktu untuk Berbicara
5 Apakah Ester sebaiknya mengungkapkan semua problemnya
saat itu juga, di hadapan para pejabat istana? Hal itu dapat mem-
permalukan raja dan memberikan kesempatan bagi penasihatnya,
Haman, untuk membantah atau bahkan melemahkan tuduhan Ester.
Jadi, apa yang Ester lakukan? Beberapa abad sebelumnya, Raja Salo-
mo yang bijaksana diilhami untuk menulis, Untuk segala sesuatu
ada waktu yang ditetapkan, . . . waktu untuk berdiam diri dan wak-
tu untuk berbicara. (Pkh. 3:1, 7) Kita bisa membayangkan bahwa
ayah angkat Ester, Mordekai yang setia, mengajarkan prinsip ini ke-
padanya seraya ia beranjak dewasa. Ester tentu mengerti pentingnya
memilih waktu yang tepat untuk berbicara.
6 Ester mengatakan, Jika tampaknya baik bagi raja, biarlah raja

bersama Haman hari ini datang ke perjamuan yang aku buat untuk-
nya. (Est. 5:4) Raja setuju dan Haman dipanggil. Dapatkah Saudara
5, 6. (a) Bagaimana Ester menerapkan prinsip di Pengkhotbah 3:1, 7? (b) Bagai-
136 mana Ester membuat pendekatan yang bijaksana kepada suaminya?
Ester dengan rendah
hati menunjukkan
rasa terima kasihnya
atas belas kasihan raja

melihat betapa bijaksananya Ester? Ia menjaga martabat suaminya


sekaligus menciptakan suasana yang lebih tepat untuk mengutara-
kan kerisauannya.Baca Amsal 10:19.
7 Tidak diragukan, Ester mempersiapkan perjamuan itu dengan

cermat, memastikan agar segalanya memenuhi selera suaminya. Ang-


gur yang baik juga dihidangkan untuk menghangatkan suasana. (Mz.
104:15) Ahasweros senang dengan pesta itu, dan ia pun bertanya lagi
kepada Ester apa permintaannya. Apakah sekarang saatnya untuk ber-
bicara?
8 Menurut Ester, bukan. Ia malah mengundang raja dan Haman

untuk datang ke perjamuan kedua, pada hari berikutnya. (Est. 5:


7, 8) Mengapa ia menunda? Ingatlah, seluruh bangsanya terancam
kematian karena dekret yang telah dikeluarkan. Mengingat yang
dipertaruhkan begitu besar, Ester harus memastikan agar waktu-
nya tepat. Jadi, ia menunggu agar dapat menunjukkan lagi kepada
7, 8. Seperti apa perjamuan Ester yang pertama, tetapi mengapa ia menunda
berbicara kepada raja? 137
TIRULAH IMAN MEREKA  ESTER

suaminya bahwa ia sangat menghormati dan ingin sekali menye-


nangkan dia.
9 Kesabaran adalah sifat langka dan berharga. Meskipun gundah

dan ingin segera mengutarakan isi hatinya, Ester sabar menunggu


saat yang tepat. Kita bisa belajar banyak dari teladannya, sebab kita
semua tentu pernah melihat kesalahan yang perlu diluruskan. Jika
kita berupaya meyakinkan seseorang yang berwenang untuk mena-
ngani suatu masalah, ada baiknya kita meniru Ester dan bersabar.
Amsal 25:15 mengatakan, Dengan kesabaran, seorang komandan
dibujuk, dan lidah yang lemah lembut dapat mematahkan tulang.
Jika kita sabar menunggu saat yang tepat dan berbicara dengan
lembut, seperti Ester, tentangan sekeras tulang pun dapat dipa-
tahkan. Apakah Yehuwa, Allah Ester, memberkati kesabaran serta
kebijaksanaannya?
9. Seberapa bernilaikah kesabaran, dan bagaimana kita dapat meniru teladan
Ester dalam hal ini?

Pertanyaan tentang Ester


Mengapa Mordekai membiar- Mengapa buku Ester tidak Apakah buku Ester tidak akurat
kan Ester menikah dengan mencantumkan nama Allah, dari segi sejarah?
orang kafir? Yehuwa? Itulah tudingan para kritikus.
Beberapa pakar berpendapat Mordekai adalah penulis teril- Tetapi, beberapa pakar telah
bahwa Mordekai adalah seorang ham buku ini. Pada mulanya, menyatakan bahwa sang penulis
oportunis yang ingin agar Ester buku ini mungkin disimpan terbukti memiliki pengetahuan
menikah dengan raja demi pres- dalam arsip kerajaan Persia yang saksama tentang keluarga
tise. Namun, pendapat ini tidak sebelum dibawa ke Yerusalem. raja, arsitektur, dan adat kebiasa-
berdasar. Sebagai orang Yahudi Jika nama Yehuwa dicantumkan, an Persia. Memang, nama Ratu
yang setia, ia tidak akan menye- para penyembah dewa-dewi Ester tidak pernah ditemukan
tujui pernikahan seperti itu. (Ul. Persia tentu akan memusnahkan dalam dokumen sekuler yang
7:3) Menurut kisah turun-temu- buku tersebut. Yang jelas, keterli- masih ada, tetapi Ester bukan
run Yahudi, Mordekai berupaya batan Yehuwa dalam kisah ini satu-satunya tokoh kerajaan yang
mencegahnya. Namun, sebagai tidak dapat dimungkiri. Menarik, namanya dihapus dari catatan
penduduk asing di negeri yang nama pribadi Allah disamarkan umum. Selain itu, catatan seku-
diperintah oleh diktator yang dalam teks Ibrani asli buku Ester ler menunjukkan bahwa seorang

dianggap dewa, Mordekai dan dengan menggunakan gaya pria bernama Mardukapadan-
Ester tentunya tidak punya ba- akrostikkata-katanya disusun an untuk Mordekai dalam
nyak pilihan. Belakangan, sedemikian rupa sehingga huruf bahasa Persiamelayani sebagai
jelaslah bahwa Yehuwa menggu- pertama atau terakhir dari pejabat istana di Syusyan pada
nakan pernikahan Ester sebagai kata-kata yang berurutan periode waktu yang disebutkan
sarana untuk melindungi umat- membentuk nama Allah dalam buku Ester.
Nya.Est. 4:14. (Tetragramaton).
IA BIJAKSANA, BERANI, DAN TIDAK EGOIS

Kesabaran Membuka Jalan untuk Keadilan


10 Kesabaran Ester membuka jalan untuk serangkaian peristiwa
yang luar biasa. Haman pulang dari perjamuan pertama dengan gem-
bira dan riang hati karena raja dan ratu berkenan kepadanya. Namun,
sewaktu melintasi gerbang istana, Haman tiba-tiba melihat Mordekai,
si orang Yahudi yang belum juga mau memberikan penghormatan
khusus kepadanya. Sebagaimana telah kita lihat di pasal sebelumnya,
alasan Mordekai bukan karena ia tidak respek melainkan karena ia me-
nomorsatukan hati nuraninya dan ibadatnya kepada Allah Yehuwa. Te-
tapi, Haman menjadi sangat murka.Est. 5:9.
11 Sewaktu Haman memberi tahu istri dan sahabat-sahabatnya ten-

tang penghinaan ini, mereka mendesak dia untuk membuat tiang be-
sar, kira-kira 20 meter tingginya, dan untuk meminta izin raja agar
Mordekai digantung di sana. Haman menyukai ide mereka dan segera
melaksanakannya.Est. 5:12-14.
12 Sementara itu, raja mengalami malam yang aneh. Kantuk raja

lenyap, kata Alkitab, maka ia menyuruh agar catatan resmi kenegara-


an dibacakan kepadanya. Dalam catatan itu, ada laporan tentang ren-
cana pembunuhan Ahasweros. Ia ingat peristiwanya; orang-orang yang
mau membunuhnya ditangkap dan dieksekusi. Tetapi, bagaimana de-
ngan orang yang membongkar rencana ituMordekai? Raja tersentak,
dan ia bertanya penghargaan apa yang telah diberikan kepada Morde-
kai. Jawabannya? Sama sekali tidak ada.Baca Ester 6:1-3.
13 Dengan kesal, raja bertanya siapa yang bisa membantunya

membereskan kekhilafan ini. Siapa lagi kalau bukan Haman, yang pagi-
pagi sekali sudah ada di istana. Ia tampaknya sudah tidak sabar lagi un-
tuk mendapatkan izin mengeksekusi Mordekai. Tetapi, sebelum ia sem-
pat mengajukan permintaannya, raja menanyakan kepada Haman cara
terbaik untuk menghormati orang yang telah memperoleh perkenan
raja. Haman mengira bahwa yang raja maksudkan adalah dirinya.
Maka, Haman merancang penghormatan besar-besaran: Beri pria itu ju-
bah kerajaan, lalu suruhlah seorang pejabat tinggi mengarak dia me-
ngelilingi Syusyan dengan kuda raja, sambil menyerukan kata-kata
penghormatan di hadapan semua orang. Bayangkan air muka Haman
sewaktu diberi tahu bahwa orang yang akan diberi penghormatan itu
adalah Mordekai! Dan, siapa yang raja tugasi untuk mengumandang-
kan kata-kata penghormatan bagi Mordekai? Haman!Est. 6:4-10.
14 Dengan berat hati, Haman melaksanakan tugas yang

10, 11. Mengapa perasaan Haman berubah setelah ia meninggalkan perjamuan


yang pertama, dan istri serta teman-temannya mendesak dia untuk melakukan
apa?
12. Mengapa raja meminta agar catatan resmi kenegaraan dibacakan kepada-
nya, dan apa yang ia ketahui dari itu?
13, 14. (a) Bagaimana situasi Haman mulai memburuk? (b) Apa yang dikatakan
istri dan sahabat Haman kepadanya? 139
Ester
dengan berani
menunjukkan
kefasikan
Haman

memuakkan baginya itu, lalu bergegas pulang dengan merana. Istri dan
sahabat-sahabatnya mengatakan bahwa kejadian itu merupakan pertan-
da buruk; ia bakal gagal melawan Mordekai si orang Yahudi.Est. 6:
12, 13.
15 Karena Ester bersabar, menunggu satu hari lagi untuk menguta-

rakan permintaannya kepada raja, Haman sempat merancang penghor-


matan yang malah mempermalukan dirinya sendiri. Dan, mungkin saja
raja tidak bisa tidur karena campur tangan Allah Yehuwa. (Ams. 21:1)
Tidak heran, Firman Allah menganjurkan kita untuk memperlihatkan
sikap menanti. (Baca Mikha 7:7.) Jika kita menanti Allah, kita akan
melihat bahwa solusi yang Ia berikan jauh lebih baik daripada apa pun
yang kita sendiri rencanakan.

Berbicara dengan Berani


16 Ester tidak mau menguji kesabaran raja lebih lanjut; pada per-
jamuan kedua, ia harus mengungkapkan semuanya. Tetapi, bagaima-
na? Ternyata, raja memberinya kesempatan; ia menanyakan lagi apa
permintaan Ester. (Est. 7:2) Kini tibalah waktu untuk berbicara.
17 Kita bisa membayangkan Ester berdoa dalam hati, lalu menga-

takan, Jika aku mendapatkan perkenan di matamu, oh, raja, dan jika
tampaknya baik bagi raja, biarlah diberikan kepadaku jiwaku sendiri
atas permintaanku dan bangsaku atas permohonanku. (Est. 7:3) Per-
hatikan bahwa ia pertama-tama meyakinkan sang raja bahwa ia meres-
pek pertimbangan sang raja. Alangkah berbedanya Ester dengan Wasti,
15. (a) Apa hasil baik dari kesabaran Ester? (b) Mengapa bijaksana jika kita
memperlihatkan sikap menanti?
16, 17. (a) Kapan waktu untuk berbicara bagi Ester tiba? (b) Mengapa Ester
140 berbeda dengan Wasti, istri raja yang sebelumnya?
ratu sebelumnya, yang dengan sengaja mempermalukan suaminya!
(Est. 1:10-12) Selain itu, Ester tidak mengkritik kekeliruan raja karena
telah memercayai Haman. Ester hanya memohon agar raja melindungi
dirinya dari bahaya yang mengancam kehidupannya.
18 Raja tentu terlonjak kaget mendengar permohonan itu. Siapa

yang berani mencelakai ratunya? Ester melanjutkan, Kami telah di-


jual, aku dan bangsaku, untuk dimusnahkan, dibunuh dan dibinasa-
kan. Seandainya kami dijual sebagai budak laki-laki belaka dan sebagai
hamba perempuan belaka, aku akan tetap diam. Namun penderitaan
ini tidak pantas bila mendatangkan kerugian atas raja. (Est. 7:4) Per-
hatikan bahwa Ester memaparkan problemnya dengan terus terang, na-
mun ia menambahkan bahwa ia akan tetap diam jika ancamannya ha-
nya berupa perbudakan. Tetapi, genosida ini akan sangat merugikan
raja jika Ester tidak mengungkapkannya.
19 Teladan Ester banyak mengajar kita tentang seni persuasi. Jika

suatu hari Saudara perlu menjelaskan problem serius kepada orang


yang Saudara cintai atau bahkan orang yang berwenang, Saudara akan
sangat terbantu bila bersikap sabar, penuh respek, dan terus terang
seperti Ester.Ams. 16:21, 23.
20 Ahasweros menuntut penjelasan, Siapakah ini, dan di mana-

kah orang yang telah memberanikan diri untuk berbuat demikian?


Ester langsung menudingkan telunjuknya sambil berkata, Pria, lawan
dan musuh itu, adalah Haman yang jahat ini. Suasana pun menjadi
18. Bagaimana Ester menyampaikan masalahnya kepada raja?
19. Apa yang dapat kita pelajari dari Ester tentang seni persuasi?
20, 21. (a) Bagaimana Ester menyingkapkan rencana jahat Haman, dan apa
reaksi sang raja? (b) Apa yang Haman lakukan setelah tersingkap sebagai penge-
cut yang licik? 141
Nubuat yang Tergenap
Dengan berjuang demi umat tegang. Ketakutan meliputi Haman. Bayangkan
Allah, Ester dan Mordekai mengge- wajah raja yang pemarah ini tiba-tiba merah pa-
napi nubuat lain lagi dalam Alkitab. dam ketika menyadari bahwa penasihat keperca-
Lebih dari 12 abad sebelumnya, Yehu- yaannya telah mengakali dia agar menandata-
wa mengilhami sang patriark Yakub ngani titah yang akan membuat istrinya yang
untuk bernubuat tentang salah se- tercinta binasa! Sang raja bergegas ke taman un-
orang putranya, Benyamin akan terus
tuk menenangkan diri.Est. 7:5-7.
mencabik seperti serigala. Pada pagi 21 Setelah tersingkap sebagai pengecut yang
hari dia akan makan binatang yang
tertangkap dan pada malam hari dia licik, Haman menjatuhkan diri di kaki ratu. Se-
akan membagikan jarahan. (Kej. waktu raja masuk kembali dan melihat Haman
49:27) Pada pagi hari dari sejarah di pembaringan Ester sedang memohon-mohon,
kerajaan Israel, keturunan Benyamin murkanya menyala dan ia menuduh Haman hen-
antara lain adalah Raja Saul dan dak memerkosa sang ratu di rumah raja sendiri.
orang-orang lain yang berjuang demi Itu bagaikan bunyi genta kematian bagi Haman.
umat Yehuwa. Pada malam hari- Ia digelandang ke luar, dan mukanya ditudungi.
nya, yakni setelah zaman raja-raja Kemudian, salah seorang pejabat istana angkat bi-
Israel berakhir, Ester dan Mordekai, cara, memberi tahu raja tentang tiang besar yang
keduanya dari suku Benyamin, berha- Haman siapkan bagi Mordekai. Ahasweros lang-
sil mengalahkan musuh-musuh sung memerintahkan agar Haman sendiri digan-
Yehuwa. Mereka juga dapat dikatakan tung di tiang itu.Est. 7:8-10.
membagikan jarahan, karena harta- 22 Dalam dunia yang tidak adil ini, kita pikir
milik Haman yang berlimpah jatuh
keadilan tidak akan pernah ditegakkan. Pernah-
ke tangan mereka.
kah Saudara merasa seperti itu? Ester tidak pernah
putus asa, tidak pernah menjadi pesimis, dan ti-
dak pernah kehilangan iman. Ketika waktunya
tiba, ia dengan berani berbicara membela yang be-
nar, dan menyerahkan selebihnya kepada Yehu-
wa. Kita bisa menirunya! Yehuwa tetap sama sam-
pai sekarang. Ia selalu sanggup membuat orang yang fasik dan licik
jatuh ke dalam perangkapnya sendiri, seperti halnya Haman.Baca
Mazmur 7:11-16.

Menaruh Kepentingan Yehuwa dan Umat-Nya


di atas Kepentingannya Sendiri
23Akhirnya, raja tahu siapa Mordekai sebenarnyaia bukan saja
orang yang dengan loyal melindunginya dari rencana pembunuh-
an melainkan juga ayah angkat Ester. Ahasweros menganugerahkan
jabatan Haman sebagai perdana menteri kepada Mordekai. Rumah
Hamantermasuk harta bendanya yang limpahdiberikan oleh raja
kepada Ester, yang kemudian menunjuk Mordekai untuk mengawasi-
nya.Est. 8:1, 2.
22. Bagaimana teladan Ester mengajar kita agar tidak pernah putus asa, pesimis,
dan kehilangan iman?
23. (a) Bagaimana raja mengupahi Mordekai dan Ester? (b) Bagaimana nubuat
142 terakhir Yakub atas Benyamin tergenap? (Lihat kotak Nubuat yang Tergenap.)
IA BIJAKSANA, BERANI, DAN TIDAK EGOIS

24 Sekarang, setelah Ester dan Mordekai bebas dari bahaya, bisa-


kah sang ratu bernapas lega? Bisa saja, kalau dia egois. Pada waktu itu,
dekret Haman untuk membunuh semua orang Yahudi sedang dikirim-
kan ke segala penjuru imperium. Haman telah melempar undi, atau
Purtampaknya semacam tenungguna menentukan hari baik untuk
melancarkan serangannya yang keji. (Est. 9:24-26) Meski masih berbu-
lan-bulan jauhnya, hari itu akan tiba dengan cepat. Dapatkah bencana
tersebut dicegah?
25 Tanpa mementingkan diri, Ester kembali mempertaruhkan nya-

wanya, sekali lagi menghadap raja tanpa diundang. Kali ini, ia mena-
ngis demi bangsanya, memohon agar suaminya membatalkan dekret
yang mengerikan itu. Tetapi, hukum yang sudah dikeluarkan atas nama
raja Persia tidak bisa dibatalkan. (Dan. 6:12, 15) Maka, raja memberi-
kan wewenang kepada Ester dan Mordekai untuk mengeluarkan hu-
kum yang baru. Pengumuman kedua dikirimkan, yang memberikan
hak kepada orang Yahudi untuk mempertahankan diri. Para kurir me-
macu kudanya ke segala penjuru imperium yang luas itu, membawa
kabar baik ini kepada orang Yahudi. Sekarang ada harapan bagi mere-
ka. (Est. 8:3-16) Kita bisa membayangkan orang Yahudi di seluruh im-
perium itu mulai mempersenjatai diri dan bersiap-siap untuk bertem-
pur. Ini mustahil dilakukan seandainya tidak ada dekret baru tersebut. Ester dan Mordekai
mengirimkan
24, 25. (a) Mengapa Ester belum dapat bernapas lega meski rencana jahat Haman
pengumuman kepada
sudah disingkapkan? (b) Bagaimana Ester mempertaruhkan nyawanya lagi?
orang-orang Yahudi
di Imperium Persia
TIRULAH IMAN MEREKA  ESTER

Namun yang lebih penting, apakah Yehuwa yang berbala tentara


akan menyertai umat-Nya?1 Sam. 17:45.
26 Ketika hari yang ditentukan itu akhirnya tiba, umat Allah sudah

siap. Bahkan banyak pejabat Persia kini berpihak kepada mereka, sebab
kabar tentang perdana menteri yang baru, yaitu Mordekai orang Yahu-
di, telah tersebar ke mana-mana. Yehuwa memberi umat-Nya kemenang-
an besar. Ia tentu melindungi umat-Nya dari pembantaian yang kejam,
dengan memastikan agar musuh-musuh mereka kalah telak.1Est. 9:1-6.
27 Selain itu, Mordekai belum bisa tenang mengawasi rumah Haman

jika kesepuluh putra pria jahat itu masih hidup. Maka, mereka pun
dibunuh. (Est. 9:7-10) Dengan demikian, tergenaplah sebuah nubuat
Alkitab tentang pembinasaan total dari bangsa Amalek yang telah dengan
sengit memusuhi umat Allah. (Ul. 25:17-19) Putra-putra Haman kemung-
kinan besar termasuk di antara orang-orang terakhir dari bangsa yang
dikutuk itu.
28 Kendati masih muda, Ester harus memikul tanggung jawab yang

beratturut mengeluarkan ketetapan yang menyangkut perang dan ek-


sekusi. Hal itu tentu tidak mudah. Tetapi, Yehuwa menghendaki agar
umat-Nya dilindungi dari kebinasaan, sebab bangsa Israel telah ditetap-
kan untuk menghasilkan Mesias yang dijanjikan, satu-satunya sumber
harapan seluruh umat manusia! (Kej. 22:18) Hamba-hamba Allah dewa-
sa ini mengetahui bahwa sejak Sang Mesias, Yesus, datang ke bumi, para
pengikutnya dilarang untuk angkat senjata dalam perang.Mat. 26:52.
29 Meskipun demikian, orang Kristen terlibat dalam peperangan ro-

hani; Setan semakin bertekad untuk merusak iman kita kepada Allah
Yehuwa. (Baca 2 Korintus 10:3, 4.) Teladan Ester benar-benar suatu ber-
kat bagi kita dewasa ini! Seperti dia, semoga kita bisa memperlihatkan
iman dengan bertindak bijaksana dan sabar
saat meyakinkan orang lain, dengan berlaku
berani, dan dengan membela umat Allah tan-
UNTUK DIPIKIRKAN . . . pa mementingkan diri.
Bagaimana Ester memperlihatkan
hikmat saat memilih waktu 1 Raja memberikan satu hari lagi agar orang Yahu-
di dapat menaklukkan musuh mereka dengan tuntas.
untuk berbicara? (Est. 9:12-14) Bahkan sekarang, orang Yahudi masih
Kesabaran Ester menghasilkan memperingati kemenangan itu setiap tahun pada bu-
berkat apa? lan Adar, yang jatuh pada akhir Februari atau awal
Maret. Namanya adalah Perayaan Purim, bentuk jamak
Bagaimana Ester berani dan dari Pur, undi yang Haman gunakan dalam upayanya
tidak mementingkan diri dalam memusnahkan Israel.
membela bangsanya?
26, 27. (a) Seberapa besar dan telak kemenangan
Dengan cara apa saja Saudara yang Yehuwa berikan kepada umat-Nya atas musuh
bertekad untuk meniru iman mereka? (b) Nubuat apa yang digenapi dengan
Ester? matinya putra-putra Haman?
28, 29. (a) Mengapa Yehuwa ingin agar Ester dan
bangsanya terlibat dalam peperangan? (b) Meng-
apa teladan Ester adalah berkat bagi kita dewasa
144 ini?
PASAL TUJUH BELAS

Lihat! Budak Perempuan


Yehuwa!
MARIA melihat tamunya dengan mata penuh keheranan. Tamu itu ti-
dak menanyakan ayah atau ibunya, tetapi datang untuk menemuinya!
Maria yakin tamu itu bukan orang Nazaret. Karena kota itu kecil, keda-
tangan orang asing pasti langsung diketahui. Tamu ini pasti akan me-
narik perhatian, ke mana pun ia pergi. Ia menyapa Maria dengan sapa-
an yang sama sekali baru baginya, dengan mengatakan, Salam, hai,
engkau yang sangat diperkenan, Yehuwa menyertai engkau.Baca
Lukas 1:26-28.
2 Demikianlah Alkitab memperkenalkan Maria, putri Heli, dari

kota Nazaret di Galilea. Pada waktu itu, ia seolah-olah sedang berada di


persimpangan jalan. Ia sudah bertunangan dengan Yusuf si tukang
kayu, yang tidak kaya tetapi beriman. Jadi, tampaknya Maria sudah me-
rencanakan masa depannyakehidupan yang sederhana sebagai istri
yang mendukung suaminya, Yusuf, dan membesarkan anak-anak ber-
samanya. Namun tiba-tiba, ia berhadapan muka dengan tamu ini yang
menyampaikan tugas dari Allah, suatu tanggung jawab yang akan
mengubah kehidupannya.
3 Saudara mungkin heran bahwa Alkitab tidak banyak bercerita

tentang Maria. Hanya sedikit yang disebutkan tentang latar belakang


serta kepribadiannya, sedangkan penampilannya sama sekali tidak di-
singgung. Namun, apa yang memang diceritakan Firman Allah tentang
dirinya, sangat informatif.
4 Untuk bisa mengenal Maria, kita perlu menyingkirkan banyak

konsep tentang dirinya yang diajarkan dalam berbagai agama. Jadi, ma-
rilah kita abaikan cara orang-orang menggambarkan dirinya dalam lu-
kisan, batu pualam, atau patung. Mari kita kesampingkan juga teologi
serta dogma rumit yang memberi wanita sederhana ini gelar muluk-
muluk seperti Bunda Allah dan Ratu Surga. Sebaliknya, mari kita
berfokus pada apa yang sebenarnya disingkapkan Alkitab. Hal ini mem-
beri kita pemahaman yang berharga tentang imannya dan bagaimana
itu bisa ditiru.
1, 2. (a) Sapaan apa yang Maria terima dari seorang tamu? (b) Dalam hal apa
Maria seolah-olah sedang berada di persimpangan jalan?
3, 4. Untuk bisa mengenal Maria, apa yang perlu kita abaikan, dan kita perlu
berfokus pada apa?

145
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

Kunjungan Malaikat
5
Seperti yang mungkin Saudara ketahui, tamu Maria bukan ma-
nusia biasa. Ia adalah malaikat Gabriel. Ketika disapa dengan kata-kata
yang sangat diperkenan, Maria sangat terkejut dan bertanya-tanya
apa makna salam yang tidak lazim ini. (Luk. 1:29) Sangat diperkenan
oleh siapa? Maria tidak mengharapkan untuk sangat diperkenan oleh
manusia. Tetapi, sang malaikat memaksudkan perkenan Allah Yehuwa.
Hal itu penting bagi Maria. Namun, ia tidak dengan sombong meng-
anggap bahwa dirinya telah diperkenan Allah. Jika kita berupaya sung-
guh-sungguh untuk mendapat perkenan Allah, dan tidak dengan ang-
kuh menganggap bahwa kita telah mendapatkannya, kita akan belajar
hal penting yang Maria muda pahami dengan baik. Allah menentang
orang yang angkuh, tetapi Ia mengasihi dan mendukung orang kecil
dan orang yang rendah hati.Yak. 4:6.
6 Maria membutuhkan kerendahan hati demikian karena sang

malaikat menyampaikan hak istimewa yang hampir tak terbayang-


kan. Ia menjelaskan bahwa Maria akan mengandung anak yang akan
menjadi orang yang paling penting di an-
tara semua umat manusia. Gabriel mengata-
kan, Allah Yehuwa akan memberikan kepa-
Maria tidak dengan danya takhta Daud, bapaknya, dan ia akan
berkuasa sebagai raja atas keturunan Yakub
sombong menganggap selama-lamanya, dan kerajaannya tidak akan
bahwa dirinya telah berakhir. (Luk. 1:32, 33) Maria tentu tahu
diperkenan Allah tentang janji yang Allah buat dengan Daud le-
bih dari seribu tahun sebelumnyabahwa sa-
lah seorang keturunannya akan memerintah
selama-lamanya. (2 Sam. 7:12, 13) Maka, put-
ranya akan menjadi Mesias yang selama berabad-abad telah ditunggu-
tunggu umat Allah!
7 Yang lebih penting lagi, sang malaikat memberi tahu dia bahwa

putranya akan disebut Putra dari Yang Mahatinggi. Bagaimana mung-


kin seorang manusia biasa melahirkan Putra Allah? Sebenarnya, bagai-
mana mungkin Maria dapat melahirkan? Ia sudah bertunangan dengan
Yusuf tetapi belum menikah dengannya. Pertanyaan ini Maria ajukan
dengan kata-kata yang terus terang, Bagaimana hal itu bisa terjadi, ka-
rena aku tidak melakukan hubungan dengan seorang pria? (Luk. 1:34)
Perhatikan bahwa Maria berbicara tentang keperawanannya tanpa rasa
malu sedikit pun. Ia justru menghargai kemurniannya. Dewasa ini,
5. (a) Apa yang bisa kita pelajari dari reaksi Maria terhadap sapaan Gabriel?
(b) Hal penting apa yang bisa kita pelajari dari teladan Maria?
6. Apa hak istimewa yang disampaikan sang malaikat kepada Maria?
7. (a) Pertanyaan Maria menyingkapkan apa tentang dirinya? (b) Kaum muda
146 bisa belajar apa dari Maria?
Malaikat Gabriel menyampaikan hak istimewa yang hampir tak terbayangkan kepada Maria
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

banyak anak muda tanpa pikir panjang bersedia menyerahkan kepera-


wanan mereka dan suka mengejek orang yang mempertahankannya.
Dunia sungguh telah berubah. Namun, Yehuwa tidak berubah. (Mal.
3:6) Seperti pada zaman Maria, Ia menghargai orang-orang yang ber-
paut pada standar moral-Nya.Baca Ibrani 13:4.
8 Meskipun Maria seorang hamba Allah yang setia, ia manusia yang

tidak sempurna. Maka, bagaimana ia bisa melahirkan keturunan yang


sempurna, yaitu Putra Allah? Gabriel menjelaskan, Roh kudus akan da-
tang ke atasmu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan menaungi engkau.
Oleh karena itu, juga apa yang dilahirkan akan disebut kudus, Putra
Allah. (Luk. 1:35) Kudus berarti bersih, murni, suci. Secara
alami, manusia meneruskan keadaan mereka yang berdosa dan tidak
bersih kepada keturunan mereka. Namun dalam kasus ini, Yehuwa akan
melakukan mukjizat yang unik. Ia akan memindahkan kehidupan Put-
ra-Nya dari surga ke rahim Maria lalu menggunakan tenaga aktif, atau
roh kudus-Nya, untuk menaungi Maria, melindungi sang anak dari
noda dosa apa pun. Apakah Maria percaya akan janji malaikat itu? Ba-
gaimana tanggapannya?

Tanggapan Maria kepada Gabriel


9 Orang-orang yang skeptis, termasuk beberapa teolog, merasa su-
lit untuk percaya bahwa seorang perawan bisa melahirkan anak. Meski
berpendidikan tinggi, mereka tidak bisa memahami kebenaran yang se-
derhana. Seperti yang dikatakan Gabriel, bagi Allah tidak ada pernya-
taan yang mustahil. (Luk. 1:37) Maria percaya bahwa Gabriel menga-
takan kebenaran karena ia seorang wanita muda yang sangat beriman.
Namun, iman tersebut bukan iman yang buta. Seperti siapa pun yang
suka berpikir, Maria memerlukan bukti untuk dasar imannya. Gabriel
siap memberikan lebih banyak bukti. Ia memberi tahu Maria tentang
Elisabet, kerabatnya yang lebih tua dan yang sudah lama diketahui
mandul. Allah secara mukjizat telah membuatnya bisa mengandung!
10 Nah, apa yang akan Maria lakukan? Tugas besar ini sudah di de-

pan matanya dan ia memiliki bukti bahwa Allah akan melaksanakan se-
mua yang telah dikatakan Gabriel. Kita hendaknya tidak berpikir bah-
wa hak istimewa ini bukannya tanpa kekhawatiran, tanpa kesukaran.
Salah satu alasan, Maria memikirkan pertunangannya dengan Yusuf.
Apakah mereka akan jadi menikah bila Yusuf tahu tentang kehamilan-
nya? Alasan lain lagi, tugas itu sendiri tampaknya suatu tanggung ja-
wab yang sangat berat. Ia harus mengandung kehidupan pribadi yang
paling berharga di antara semua makhluk ciptaan AllahPutra-Nya
8. Bagaimana Maria yang tidak sempurna bisa menghasilkan keturunan yang
sempurna?
9. (a) Mengapa orang-orang yang skeptis salah ketika mereka meragukan kisah
Maria? (b) Dengan cara apa Gabriel menguatkan iman Maria?
10. Mengapa kita hendaknya tidak berpikir bahwa hak istimewa yang Maria teri-
148 ma ini bukannya tanpa kekhawatiran atau tanpa kesukaran?
LIHAT! BUDAK PEREMPUAN YEHUWA!

sendiri yang Ia kasihi! Maria harus mengasuhnya sewaktu ia masih bayi


yang tak berdaya, dan melindunginya dalam dunia yang fasik. Benar-
benar tanggung jawab yang berat!
11 Alkitab memperlihatkan bahwa bahkan pria-pria yang beriman

dan kuat kadang-kadang bimbang untuk menerima tugas yang sulit dari
Allah. Musa berkeberatan karena ia tidak cukup fasih berbicara untuk
bertindak sebagai juru bicara Allah. (Kel. 4:10) Yeremia menolak kare-
na ia hanyalah seorang anak muda, terlalu muda untuk menerima
tugas yang diberikan Allah kepadanya. (Yer. 1:6) Dan, Yunus lari dari
tugasnya! (Yun. 1:3) Bagaimana dengan Maria?
12 Kata-kata sederhananya, yang mencerminkan kerendahan hati

serta ketaatan, dikenal oleh banyak orang. Ia mengatakan kepa-


da Gabriel, Lihat! Budak perempuan Yehuwa! Semoga itu terjadi
atasku sesuai dengan pernyataanmu. (Luk. 1:38) Seorang budak pe-
rempuan adalah hamba yang paling rendah;
seluruh kehidupannya ada di tangan majikan-
nya. Begitulah perasaan Maria tentang Ma-
jikannya, Yehuwa. Ia tahu bahwa ia aman
Maria tahu bahwa ia aman
dalam tangan-Nya, bahwa Yehuwa loyal ter- dalam tangan Allahnya
hadap orang-orang yang loyal terhadap-Nya, yang loyal, Yehuwa
dan bahwa Allah akan memberkatinya seraya
ia berupaya sebaik-baiknya memenuhi tugas
yang sulit ini.Mz. 18:25.
13 Kadang-kadang, Allah meminta kita melakukan apa yang tampak-

nya sulit, bahkan mustahil, di mata kita. Namun dalam Firman-Nya,


Allah memberi kita banyak alasan untuk memercayai Dia, untuk me-
nyerahkan diri kita dalam tangan-Nya, seperti yang dilakukan oleh Ma-
ria. (Ams. 3:5, 6) Bersediakah kita? Jika ya, Ia akan mengupahi kita, mem-
beri kita alasan untuk membina iman yang lebih kuat lagi kepada-Nya.

Kunjungan kepada Elisabet


14 Kata-kata Gabriel mengenai Elisabet sangat berarti bagi Maria.
Dari antara semua wanita di dunia, siapa yang bisa lebih memahami si-
tuasinya daripada Elisabet? Maria bergegas pergi ke daerah pegunung-
an Yehuda, perjalanan yang mungkin makan waktu tiga atau empat
hari. Ketika ia memasuki rumah Elisabet dan Zakharia, sang imam,
Yehuwa mengupahi Maria dengan lebih banyak bukti nyata untuk
11, 12. (a) Kadang-kadang, bagaimana reaksi dari bahkan pria-pria yang ber-
iman dan kuat atas tugas yang sulit dari Allah? (b) Apa yang Maria tunjukkan
tentang dirinya dari reaksinya kepada Gabriel?
13. Jika kita merasa sulit atau bahkan mustahil untuk menjalankan permintaan
Allah, bagaimana teladan Maria bisa membantu?
14, 15. (a) Bagaimana Yehuwa mengupahi Maria ketika ia mengunjungi Elisabet
dan Zakharia? (b) Perkataan Maria yang dicatat di Lukas 1:46-55 menyingkapkan
apa tentang dirinya? 149
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

memperkuat imannya. Elisabet mendengar salam Maria dan langsung


merasakan bayi dalam rahimnya melompat karena gembira. Ia dipenuhi
dengan roh kudus dan menyebut Maria sebagai ibu Tuanku. Allah
menyingkapkan kepada Elisabet bahwa putra Maria akan menjadi Tu-
annya, Sang Mesias. Selanjutnya, ia diilhami untuk memuji Maria ka-
rena ketaatannya yang disertai iman, dengan mengatakan, Berbahagia-
lah juga ia yang percaya. (Luk. 1:39-45) Ya, segala sesuatu yang Yehuwa
janjikan kepada Maria akan menjadi kenyataan!
15 Setelah itu, Maria pun berbicara. Kata-katanya dicatat dengan

saksama di Alkitab. (Baca Lukas 1:46-55.) Itu adalah pernyataan Ma-


ria yang paling panjang yang dicatat dalam Alkitab, dan menyingkap-
Persahabatan Maria
dan Elisabet menjadi kan banyak hal tentang dirinya. Sikapnya yang penuh syukur dan
berkat bagi keduanya
LIHAT! BUDAK PEREMPUAN YEHUWA!

penghargaan terlihat sewaktu ia memuji Yehuwa karena telah member-


katinya dengan hak istimewa untuk menjadi ibu bagi Sang Mesias. Be-
sarnya iman Maria nyata sewaktu ia berbicara tentang Yehuwa yang me-
rendahkan orang yang angkuh dan berkuasa serta membantu orang
yang rendah hati dan miskin yang berupaya melayani Dia. Kata-kata-
nya juga menyiratkan luasnya pengetahuan Maria. Menurut sebuah per-
kiraan, lebih dari 20 kali ia merujuk ke Kitab-Kitab Ibrani!1
16 Jelaslah, Maria merenungkan Firman Allah secara mendalam.

Namun, ia tetap rendah hati, lebih suka menggunakan Alkitab untuk


menjelaskan situasinya daripada mengemukakan pendapatnya sendiri.
Putra yang saat itu bertumbuh dalam rahimnya juga akan memperli-
hatkan sikap yang sama, dengan mengatakan, Apa yang aku ajarkan
bukanlah milikku, melainkan milik dia yang telah mengutus aku.
(Yoh. 7:16) Kita sebaiknya menanyai diri sendiri, Apakah saya juga
merespek dan menghormati Firman Allah? Atau, apakah saya lebih
menyukai gagasan dan ajaran saya sendiri? Sikap Maria sudah jelas.
17 Maria tinggal bersama Elisabet sekitar tiga bulan, dan pastilah

menerima serta memberikan banyak anjuran. (Luk. 1:56) Kisah Alkitab


yang menghangatkan hati ini mengingatkan kita akan pentingnya per-
sahabatan. Jika kita mencari teman yang benar-benar mengasihi Allah
kita, Yehuwa, kita pasti akan bertumbuh secara rohani dan lebih men-
dekat kepada-Nya. (Ams. 13:20) Akhirnya, tiba waktunya bagi Maria un-
tuk pulang. Apa yang akan Yusuf katakan sewaktu ia tahu tentang
keadaan Maria?

Maria dan Yusuf


18 Maria kemungkinan besar tidak menunggu sampai kehamilan-
nya diketahui orang. Mau tidak mau ia harus berbicara kepada Yusuf.
Sebelumnya, bisa jadi ia bertanya-tanya bagaimana tanggapan pria yang
sopan dan takut akan Allah ini terhadap apa yang harus ia ceritakan.
Meskipun begitu, ia mendekati Yusuf dan memberitahukan segala se-
suatu yang telah dialaminya. Seperti yang mungkin Saudara bayangkan,
Yusuf sangat bersusah hati. Ia mau memercayai gadis yang ia sayangi
ini. Tetapi dari sudut pandang manusia, Maria sepertinya sudah tidak
setia kepada Yusuf. Alkitab tidak pernah mengatakan apa yang tebersit
dalam pikiran Yusuf. Namun, memang diceritakan bahwa ia memutus-
kan untuk menceraikan Maria karena kala itu pasangan yang bertu-
nangan dianggap sudah menikah. Akan tetapi, ia tidak ingin Maria
dipermalukan di hadapan umum atau dihukum, maka ia memilih
1 Dari beberapa rujukan yang ia buat, Maria sepertinya mengutip perkataan Hana,
wanita beriman yang juga menerima berkat Yehuwa dalam hal memiliki anak.Lihat
kotak Dua Doa yang Mengesankan di Pasal 6.

16, 17. (a) Bagaimana Maria dan putranya menunjukkan sikap baik yang juga
perlu kita tiru? (b) Kunjungan Maria ke rumah Elisabet mengingatkan kita akan
berkat apa?
18. Apa yang Maria ceritakan kepada Yusuf, dan bagaimana reaksi Yusuf? 151
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

untuk menceraikannya dengan diam-diam. (Mat. 1:18, 19) Maria pasti


sedih melihat pria yang baik hati ini tersiksa oleh situasi ini. Namun,
Maria tidak menyalahkan Yusuf ketika Yusuf tidak memercayainya.
19 Dengan penuh kebaikan, Yehuwa membantu Yusuf melakukan

apa yang benar. Dalam mimpi, malaikat Allah memberi tahu dia bah-
wa kehamilan Maria memang suatu mukjizat. Hal itu pasti melegakan!
Yusuf kini melakukan apa yang telah Maria lakukan sejak awalia ber-
tindak selaras dengan bimbingan Yehuwa. Ia memperistri Maria dan
mempersiapkan diri guna mengemban tanggung jawab unik untuk
mengasuh Putra Yehuwa.Mat. 1:20-24.
20 Orang yang sudah menikahdan yang berencana untuk meni-

kahsebaiknya belajar dari pasangan muda ini yang hidup 2.000 tahun
yang lalu. Ketika melihat istrinya yang masih muda memenuhi tugas
dan kewajiban sebagai ibu, Yusuf pasti senang bahwa ia telah menda-
pat petunjuk dari malaikat Yehuwa. Yusuf tentu melihat penting-
nya bersandar kepada Yehuwa sewaktu membuat keputusan penting.
(Mz. 37:5; Ams. 18:13) Tidak diragukan, ia tetap berhati-hati dan pe-
ngasih sewaktu membuat berbagai keputusan sebagai kepala keluarga.
21 Di pihak lain, apa yang dapat kita simpulkan dari kesediaan Ma-

ria untuk menikah dengan Yusuf? Meskipun pada awalnya Yusuf mung-
kin merasa sulit memahami cerita yang disampaikan kepadanya, Maria
menunggu keputusan Yusuf, karena dia akan menjadi kepala keluarga.
Hal itu pastilah pelajaran yang baik bagi Maria, demikian pula bagi para
wanita Kristen dewasa ini. Akhirnya, kejadian-kejadian ini kemungkin-
an besar mengajar Yusuf dan Maria tentang pentingnya komunikasi
yang jujur dan terbuka.Baca Amsal 15:22.
22 Pasangan muda ini pastilah memulai

perkawinan mereka di atas fondasi yang ter-


baik. Mereka berdua mengasihi Allah Yehuwa
UNTUK DIPIKIRKAN . . . di atas segalanya dan sangat ingin menye-
Apa yang bisa kita pelajari dari nangkan Dia dengan menjadi orang tua yang
Maria tentang kerendahan hati? bertanggung jawab dan penuh perhatian. Ten-
tu saja, berkat yang lebih besar menanti me-
Mengapa ketaatan Maria
rekadan tantangan yang lebih besar juga.
luar biasa?
Di hadapan mereka terbentang kesempatan
Dengan cara apa saja Maria untuk membesarkan Yesus, yang akan ber-
menguatkan imannya? tumbuh menjadi tokoh terbesar yang pernah
Dengan cara apa saja Saudara hidup di dunia.
ingin meniru iman Maria?
19. Bagaimana Yehuwa membantu Yusuf melaku-
kan apa yang benar?
20, 21. Bagi orang yang sudah menikah dan be-
rencana menikah, pelajaran apa yang bisa mereka
ambil dari Maria dan Yusuf?
22. Apa fondasi pernikahan Yusuf dan Maria,
dan kesempatan apa yang terbentang di hadapan
152 mereka?
PASAL DELAPAN BELAS

Ia Menarik Kesimpulan
dalam Hatinya
MARIA menyesuaikan posisi duduknya yang tidak nyaman. Sudah
berjam-jam ia menunggangi binatang beban yang kecil itu. Di de-
pan, Yusuf terus melangkah, menapaki jalan menuju Betlehem yang
jauh. Maria sekali lagi merasakan ada yang bergerak-gerak dalam
perutnya.
2 Maria sedang hamil besar; Alkitab menggambarkan dia pada

saat itu dengan ungkapan hamil tua. (Luk. 2:5) Seraya pasangan
ini melewati ladang demi ladang, beberapa petani yang sedang mem-
bajak atau menabur bisa jadi mengangkat kepala dan heran meng-
apa ada wanita yang mau bepergian dalam kondisi seperti itu. Apa
sebabnya Maria melakukan perjalanan yang begitu jauh dari rumah-
nya di Nazaret?
3 Semuanya dimulai berbulan-bulan sebelumnya ketika wanita

muda Yahudi ini menerima tugas yang unik dalam sepanjang seja-
rah manusia. Ia harus melahirkan anak yang akan menjadi Mesias,
Putra Allah! (Luk. 1:35) Ketika hampir tiba saat melahirkan, ada tun-
tutan untuk pergi ke Betlehem. Selama perjalanan, Maria mengha-
dapi berbagai hal yang menguji imannya. Mari kita lihat apa yang
membantunya tetap kuat secara rohani.
Perjalanan ke Betlehem
4Bukan hanya Yusuf dan Maria yang melakukan perjalanan itu.
Kaisar Agustus baru saja mengeluarkan ketetapan agar orang-orang
di negeri itu pulang ke daerah asal mereka untuk didaftarkan. Bagai-
mana Yusuf menanggapinya? Catatan itu berbunyi, Tentu, Yusuf
juga pergi dari Galilea, dari kota Nazaret, ke Yudea, ke kota Daud
yang disebut Betlehem, oleh karena ia anggota dari keturunan dan
keluarga Daud.Luk. 2:1-4.
5 Ketetapan yang dikeluarkan Kaisar pada waktu itu bukan sua-

tu kebetulan. Nubuat yang ditulis sekitar tujuh abad sebelumnya


1, 2. Lukiskan perjalanan Maria, dan mengapa perjalanan itu tidak terlalu nya-
man baginya?
3. Tugas apa yang Maria terima, dan apa yang akan kita pelajari darinya?
4, 5. (a) Mengapa Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem? (b) Ketetapan Kaisar
menggenapi nubuat apa?

153
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

menyatakan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem. Nah, kebetulan


ada sebuah kota bernama Betlehem yang hanya berjarak 11 kilome-
ter dari Nazaret. Namun, nubuat itu menyatakan bahwa dari Betle-
hem Efrata-lah Mesias akan datang. (Baca Mikha 5:2.) Untuk sam-
pai ke desa kecil itu dari Nazaret, orang-orang biasanya menempuh
jarak sekitar 150 kilometer melalui Samaria. Ke Betlehem yang ini-
lah Yusuf harus pergi, karena di sanalah tempat asal leluhur keluar-
ga Raja Daudyang juga leluhur Yusuf dan Maria.
6 Apakah Maria mau mendukung keputusan Yusuf untuk mema-

tuhi ketetapan itu? Perjalanan itu akan sulit baginya. Kemungkinan


besar saat itu awal musim gugur, maka hujan gerimis mungkin se-
ring turun menjelang berakhirnya musim kering. Selain itu, Betle-
hem terletak di ketinggian 760 meter lebihsuatu pendakian yang
cukup berat di akhir perjalanan mereka. Pendakian ini mungkin le-
bih lama daripada biasanya, karena mengingat kondisi Maria, mere-
ka harus sering beristirahat. Di saat-saat seperti ini, seorang wanita
muda pasti ingin tinggal di rumah saja, tempat keluarga dan teman-
teman siap menolongnya jika nyeri bersalin mulai terasa. Pastilah
untuk menempuh perjalanan ini, Maria harus berani.
7 Walau demikian, Lukas menulis bahwa Yusuf pergi untuk

mendaftarkan diri bersama Maria. Ia juga mencatat bahwa Maria


6, 7. (a) Mengapa perjalanan ke Betlehem merupakan tantangan bagi Maria?
(b) Dengan menjadi istri Yusuf, apa pengaruh hal itu terhadap keputusan Maria?
(Lihat juga catatan kaki.)
IA MENARIK KESIMPULAN DALAM HATINYA

telah diberikan [kepada Yusuf] sebagai istri. (Luk. 2:4, 5) Menjadi


istri Yusuf sangat memengaruhi keputusan-keputusan Maria. Ia me-
mandang suaminya sebagai kepalanya sehubungan dengan hal-hal
rohani, menerima peranan yang Allah berikan kepadanya sebagai pe-
nolong dengan mendukung keputusan suaminya.1 Jadi, ia mengha-
dapi tantangan iman ini dengan ketaatan penuh.
8 Apa lagi yang bisa jadi memotivasi Maria untuk taat? Tahukah

ia nubuat tentang Betlehem sebagai tempat kelahiran Mesias? Alki-


tab tidak mengatakannya. Namun, kita tidak dapat menepis kemung-
kinan bahwa Maria tahu, karena fakta itu rupanya tidak asing di
kalangan pemimpin agama dan kebanyakan orang. (Mat. 2:1-7; Yoh.
7:40-42) Maria mengenal baik Tulisan-Tulisan Kudus. (Luk. 1:46-55)
Apa pun motifnya, entah Maria memutuskan untuk ikut pergi demi
menaati suaminya, ketetapan pemerintah, atau nubuat Yehuwa sen-
diriatau karena gabungan berbagai faktoria menjadi teladan yang
sangat bagus. Yehuwa amat menghargai pria dan wanita yang memi-
liki sikap rendah hati dan taat. Dewasa ini, saat ketundukan sering
1 Perhatikan kontras antara ayat ini dan uraian tentang perjalanan sebelumnya, Ma-
ria berangkat . . . dan bergegas mengunjungi Elisabet. (Luk. 1:39) Pada waktu itu,
sebagai wanita yang telah bertunangan tetapi belum menikah, Maria dapat bertindak
tanpa berunding dengan Yusuf. Setelah menikah, perjalanan mereka berdua disebut-
kan sebagai perjalanan Yusuf, bukan Maria.

8. (a) Hal lain apa yang mungkin memotivasi Maria untuk pergi dengan Yusuf
ke Betlehem? (b) Dalam hal apa teladan Maria menjadi inspirasi bagi orang-
Perjalanan
orang yang setia?
ke Betlehem
tidaklah mudah

155
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

menjadi salah satu sifat yang paling diremehkan, teladan Maria men-
jadi inspirasi bagi orang-orang yang setia di mana pun.

Kelahiran Kristus
9 Maria pasti menarik napas lega ketika Betlehem mulai terlihat

di kejauhan. Sambil mendaki lereng bukit, melewati kebun zaitun


tanaman yang terakhir dipanenMaria dan Yusuf boleh jadi meng-
ingat sejarah desa kecil ini. Desa ini sangat tidak berarti untuk diper-
hitungkan di antara kota-kota Yehuda, persis seperti kata nabi Mikha;
namun, di sinilah tempat kelahiran Boaz, Naomi, dan belakangan
Daud, semuanya lebih dari seribu tahun sebelumnya.
10 Maria dan Yusuf mendapati desa itu sudah penuh sesak.

Orang-orang yang mau mendaftar sudah tiba lebih dahulu, sehing-


ga mereka tidak mendapat tempat di kamar penginapan.1 Tak ada
lagi pilihan bagi mereka selain bermalam di kandang ternak. Kita bisa
membayangkan betapa prihatinnya Yusuf melihat istrinya menderi-
ta rasa sakit yang luar biasa, yang kian menjadi-jadi. Justru di tem-
pat seperti inilah, nyeri bersalinnya muncul.
11 Para wanita di mana-mana bisa memahami apa yang Maria

rasakan. Sekitar 4.000 tahun sebelumnya, Yehuwa telah menubuat-


kan bahwa akibat dosa warisan, wanita akan menderita kesakitan se-
waktu melahirkan. (Kej. 3:16) Tak ada bukti yang menyiratkan bah-
wa Maria mendapat perkecualian. Catatan Lukas dengan bijak tidak
menyibak privasi seputar kondisi itu, dengan sekadar berkata, Dia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. (Luk. 2:7)
Ya, anaknya yang sulung telah lahiryang sulung dari banyak anak
Maria, semuanya paling tidak ada tujuh. (Mrk. 6:3) Namun, yang ini
lain daripada yang lain. Anak ini bukan saja anak sulungnya melain-
kan yang sulung dari antara semua ciptaan Yehuwa sendiri, Putra
satu-satunya yang diperanakkan Allah!Kol. 1:15.
12 Pada saat inilah catatan itu menambahkan perincian yang ter-

kenal, Dia membalutnya dengan lampin dan membaringkannya da-


lam sebuah palungan. (Luk. 2:7) Drama, lukisan, dan latar adegan
Natal di seluruh dunia memberikan gambaran yang terlalu sentimen-
til tentang situasi ini. Namun, perhatikan kenyataannya. Palungan
adalah wadah makanan ternak. Keluarga ini menginap di kandang,
1 Di kota-kota pada zaman itu, ada kebiasaan menyediakan sebuah kamar bagi para
pengembara dan kafilah yang singgah.

9, 10. (a) Apa yang mungkin diingat Maria dan Yusuf seraya mendekati Betle-
hem? (b) Mengapa Yusuf dan Maria sampai bermalam di kandang ternak?
11. (a) Mengapa para wanita di mana-mana bisa memahami apa yang Maria
rasakan? (b) Dalam hal apa saja Yesus adalah anak sulung?
12. Di mana Maria membaringkan bayinya, dan bagaimana faktanya berbeda
156 dengan drama, lukisan, dan latar adegan Natal?
IA MENARIK KESIMPULAN DALAM HATINYA

sama sekali bukan tempat yang higienis atau bersihbaik dulu


ataupun sekarang. Sebenarnya, mana ada orang tua yang mau me-
milih tempat seperti itu untuk melahirkan jika ada pilihan lain? Ke-
banyakan orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak-anak me-
reka. Betapa terlebih lagi Maria dan Yusuf ingin memberikan yang
terbaik bagi Sang Putra Allah!
13 Akan tetapi, keterbatasan itu tidak membuat mereka getir; me-

reka sebisa-bisanya memberikan yang terbaik dengan apa yang me-


reka miliki. Misalnya, perhatikan bahwa Maria mengurus bayi itu,
membungkusnya dengan lampin yang nyaman, lalu membaringkan-
nya dengan hati-hati dalam palungan, memastikan agar ia tidak ke-
dinginan dan aman. Meski khawatir akan keadaannya pada saat itu,
Maria tidak mau tersimpangkan. Dia tetap berupaya memberikan
yang terbaik. Dia dan Yusuf juga tahu bahwa memenuhi kebutuhan
rohani anak ini merupakan hal yang paling penting yang bisa mere-
ka lakukan. (Baca Ulangan 6:6-8.) Dewasa ini, orang tua yang bi-
jaksana membuat prioritas serupa seraya membesarkan anak-anak
mereka dalam dunia yang miskin secara rohani ini.
Kunjungan yang Membesarkan Hati
14 Suasana yang penuh damai itu mendadak terusik. Para gem-
bala bergegas masuk ke kandang, ingin sekali melihat keluarga itu,
khususnya sang bayi. Pria-pria ini bercerita dengan penuh semangat,
wajah mereka memancarkan sukacita. Mereka bergegas datang dari
lereng bukit tempat mereka tinggal bersama kambing-domba mere-
ka.1 Mereka memberitahukan pengalaman menakjubkan yang baru
saja mereka alami kepada Yusuf dan Maria yang masih bingung. Te-
ngah malam di lereng bukit, seorang malaikat tiba-tiba menampak-
kan diri kepada mereka. Kemuliaan Yehuwa bercahaya di sekeliling
mereka, dan malaikat itu memberi tahu mereka bahwa Kristus, atau
Mesias, baru saja lahir di Betlehem. Mereka akan mendapati anak
itu terbaring dalam palungan, terbungkus lampin. Kemudian, terja-
di sesuatu yang lebih spektakuler lagitampaklah berlaksa-laksa ma-
laikat, menyanyikan kemuliaan bagi Yehuwa!Luk. 2:8-14
15 Tidak mengherankan bahwa pria-pria yang rendah hati ini

bergegas ke Betlehem! Mereka pasti terpukau melihat bayi yang baru


1 Fakta bahwa pada waktu itu para gembala ini tinggal di tempat terbuka bersama
kambing-domba mereka meneguhkan apa yang ditunjukkan oleh kronologi Alkitab:
Yesus tidak lahir pada bulan Desember sewaktu kawanan ternak dikandangkan de-
kat rumah, tetapi sekitar awal bulan Oktober.

13. (a) Dengan cara apa Yusuf dan Maria memberikan yang terbaik dengan
apa yang mereka miliki? (b) Bagaimana orang tua yang bijaksana dewasa ini
bisa membuat prioritas seperti Yusuf dan Maria?
14, 15. (a) Mengapa para gembala bergegas untuk melihat bayi itu? (b) Apa
yang dilakukan para gembala setelah berkunjung ke kandang ternak itu? 157
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

lahir itu terbaring di sana persis seperti yang digambarkan sang ma-
laikat. Mereka tidak menyimpan kabar baik ini bagi diri sendiri. Me-
reka memberitahukan perkataan [itu] . . . Dan semua orang yang
mendengarnya heran atas perkara-perkara yang diberitahukan kepa-
da mereka oleh gembala-gembala itu. (Luk. 2:17, 18) Para pemim-
pin agama pada zaman itu memandang hina para gembala. Akan
tetapi, Yehuwa pasti menghargai pria-pria yang rendah hati dan
beriman ini. Namun, apa pengaruh kunjungan ini terhadap Maria?
16 Tenaga Maria tentu terkuras setelah perjuangannya melahir-

kan anak, tetapi ia mendengarkan setiap perkataan dengan penuh


perhatian. Bukan itu saja, Maria mulai menyimpan semua perkata-
an ini, menarik kesimpulan dalam hatinya. (Luk. 2:19) Wanita
muda ini pasti suka berpikir. Ia tahu bahwa
pesan malaikat ini sangat penting. Allah-
nya, Yehuwa, ingin agar dia mengetahui dan
Yehuwa pasti memahami identitas serta status putranya.
Maka, ia tidak sekadar mendengar. Ia me-
menghargai nyimpan perkataan itu dalam hatinya agar
gembala-gembala dapat direnungkan lagi dan lagi pada bulan-
yang rendah hati bulan serta tahun-tahun mendatang. Inilah
kunci utama iman yang Maria pertunjukkan
dan beriman ini sepanjang hidupnya.Baca Ibrani 11:1.
17 Maukah Saudara meniru teladan Ma-

ria? Yehuwa telah memenuhi halaman Fir-


man-Nya dengan kebenaran rohani yang
sangat penting. Akan tetapi, kalau ingin mendapat manfaatnya, per-
tama-tama kita harus memberikan perhatian pada kebenaran terse-
but. Hal itu kita lakukan dengan membaca Alkitab secara teratur
bukan sekadar sebagai karya sastra melainkan sebagai Firman Allah
terilham. (2 Tim. 3:16) Kemudian, seperti Maria, kita perlu menyim-
pan perkataan rohani dalam hati kita, menarik kesimpulan. Jika kita
merenungkan apa yang kita baca dalam Alkitab, terus memikirkan
bagaimana kita dapat lebih sepenuhnya menerapkan nasihat Yehu-
wa, iman kita akan mendapat cukup gizi untuk bertumbuh.

Lebih Banyak Perkataan yang Ia Simpan dalam Hatinya


18 Pada hari kedelapan, Maria dan Yusuf menyunat bayi itu
sesuai dengan ketentuan Hukum Musa, dan menamainya Yesus
16. Bagaimana Maria menunjukkan bahwa ia pasti suka berpikir, dan apa kunci
utama imannya?
17. Bagaimana kita bisa meniru teladan Maria dalam hal kebenaran rohani?
18. (a) Bagaimana Maria dan Yusuf mematuhi Hukum Musa sewaktu Yesus ma-
sih bayi? (b) Persembahan yang Yusuf dan Maria berikan di bait menyingkapkan
158 apa tentang keadaan ekonomi mereka?
Maria dengan penuh perhatian mendengarkan para gembala dan menyimpan
perkataan mereka dalam hatinya
TIRULAH IMAN MEREKA  MARIA

seperti yang diperintahkan. (Luk. 1:31) Lalu, pada hari ke-40, mere-
ka membawanya dari Betlehem ke bait di Yerusalem, yang berja-
rak beberapa kilometer, dan mempersembahkan korban pentahir-
an yang ditentukan Hukum bagi orang miskindua tekukur atau
dua burung dara. Bahkan jika Yusuf dan Maria merasa malu kare-
na tidak mampu mempersembahkan domba jantan dan seekor te-
kukur seperti orang tua lainnya, mereka menepis perasaan itu.
Bagaimanapun, mereka sangat dikuatkan dengan berada di sana.
Luk. 2:21-24.
19 Seorang pria lansia bernama Simeon mendekati mereka dan

memberi Maria lebih banyak perkataan untuk disimpan dalam ha-


tinya. Pria ini mendapat janji bahwa sebelum meninggal, ia akan
melihat Mesias, dan roh kudus Yehuwa menyatakan kepadanya bah-
wa si kecil Yesus itu adalah Juru Selamat yang dinubuatkan. Simeon
juga memperingatkan Maria akan kepedihan hati yang akan ia tang-
gung suatu hari kelak. Dia berkata bahwa Maria akan merasa seolah-
olah sebilah pedang panjang menembus dirinya. (Luk. 2:25-35) Mes-
kipun mengisyaratkan sesuatu yang buruk, kata-kata itu bisa jadi
telah membantu Maria bertekun sewaktu saat yang menyusahkan
itu tiba, tiga dekade kemudian. Setelah Simeon, seorang nabiah ber-
Maria dan Yusuf nama Hana melihat Yesus kecil dan mulai membicarakan dia kepada
merasa sangat
dikuatkan dengan 19. (a) Apa saja perkataan Simeon yang Maria simpan dalam hatinya? (b) Bagai-
berada di bait mana reaksi Hana ketika ia melihat Yesus?
Yehuwa di Yerusalem
IA MENARIK KESIMPULAN DALAM HATINYA

semua orang yang telah lama menanti-nantikan pembebasan Yeru-


salem.Baca Lukas 2:36-38.
20 Alangkah bagusnya keputusan Yusuf dan Maria untuk mem-

bawa bayi mereka ke bait Yehuwa di Yerusalem! Dengan demikian,


mereka memperkenalkan kepada putra mereka suatu kebiasaan se-
umur hidup untuk dengan setia hadir di bait Yehuwa. Di sana, me-
reka berbuat sebisa-bisanya sesuai dengan kesanggupan mereka dan
menerima petunjuk dan dukungan moril. Maria pasti meninggalkan
bait pada hari itu dengan iman yang lebih kuat, hati yang penuh de-
ngan perkataan rohani untuk direnungkan dan diceritakan kepada
orang lain.
21 Sungguh menyenangkan melihat para orang tua dewasa ini

mengikuti teladan tersebut. Di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa, para


orang tua dengan setia membawa anak-anak mereka ke perhimpun-
an Kristen. Para orang tua tersebut berbuat sebisa-bisanya dalam iba-
dat, memberikan kata-kata anjuran kepada rekan-rekan seiman me-
reka. Dan, mereka pulang dengan tekad yang lebih kuat, perasaan
yang lebih bahagia, dan memiliki banyak hal baik untuk diceritakan
kepada orang lain. Sungguh senang dapat berkumpul bersama me-
reka! Seraya kita melakukannya, kita akan mendapati bahwa iman
kita, seperti iman Maria, akan semakin kuat.
20. Mengapa keputusan Yusuf dan Maria untuk membawa Yesus ke bait terbukti
sebagai keputusan yang bagus?
21. Seperti Maria, bagaimana kita bisa memastikan agar iman kita semakin kuat?

UNTUK DIPIKIRKAN . . .
Bagaimana Maria memberikan
teladan dalam hal ketundukan
dan ketaatan?
Pelajaran apa yang bisa kita
peroleh dari Maria sehubungan
dengan keadaannya yang
miskin?
Bagaimana Maria terbukti
sebagai wanita yang suka
berpikir dan rohani?
Dengan cara apa saja Saudara
bertekad untuk meniru teladan
Maria?

161
PASAL SEMBILAN BELAS

Ia Pelindung,
Ia Penyedia,
Ia Pantang Menyerah
YUSUF menaruh muatan terakhir di punggung keledainya. Bayangkan
ia melayangkan pandangannya ke desa Betlehem yang sudah gelap lalu
menepuk keledai kecil yang kuat itu untuk mulai berjalan. Pasti terpi-
kir olehnya perjalanan panjang di hadapan mereka. Mesir! Orang-
orangnya asing, bahasanya asing, kebiasaannya pun asingbagaimana
keluarga kecilnya bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang be-
gitu besar?
2 Tidaklah mudah untuk menceritakan kabar buruk itu kepada Ma-

ria, istrinya tercinta, tetapi Yusuf menguatkan dirinya. Ia memberi tahu


Maria bahwa dalam mimpinya, seorang malaikat menyampaikan pesan
ini dari Allah: Raja Herodes ingin agar putra mungil mereka mati! Me-
reka harus segera angkat kaki. (Baca Matius 2:13, 14.) Maria sangat ce-
mas. Bagaimana mungkin ada yang ingin membunuh anaknya yang tak
bersalah dan tak berdaya? Maria dan Yusuf tidak habis mengerti. Te-
tapi, karena percaya kepada Yehuwa, mereka pun bersiap-siap.
3 Sewaktu Betlehem masih terlelap, Yusuf, Maria, dan Yesus me-

nyelinap keluar dari desa itu di tengah-tengah kegelapan malam. Sera-


ya mereka berjalan ke arah selatan dan langit mulai terang di ufuk ti-
mur, Yusuf tentu membayangkan apa yang akan ia hadapi. Bagaimana
tukang kayu sederhana seperti dia bisa melindungi keluarganya dari raja
yang begitu berkuasa? Dapatkah ia memenuhi kebutuhan keluarganya?
Sanggupkah ia menjalankan tugas berat dari Allah Yehuwa untuk meng-
urus dan membesarkan anak istimewa ini? Yusuf menghadapi berbagai
tantangan berat. Dengan memerhatikan upayanya untuk mengatasi se-
tiap tantangan, kita akan melihat mengapa para ayah dewasa inidan
kita semuaperlu meniru iman Yusuf.
Yusuf Melindungi Keluarganya
4
Lebih dari setahun sebelumnya, di kota asalnya, Nazaret, kehi-
dupan Yusuf berubah total setelah ia bertunangan dengan putrinya
1, 2. (a) Perubahan apa yang akan dialami Yusuf dan keluarganya? (b) Kabar
buruk apa yang harus Yusuf sampaikan kepada istrinya?
3. Lukiskan keberangkatan Yusuf dan Maria dari Betlehem. (Lihat juga gambar.)
4, 5. (a) Bagaimana kehidupan Yusuf berubah total? (b) Bagaimana seorang
malaikat menguatkan Yusuf untuk menerima tugas yang sangat berat?

162
Yusuf sigap dan rela berkorban demi melindungi anaknya
TIRULAH IMAN MEREKA  YUSUF

Heli. Yusuf mengenal Maria sebagai gadis yang beriman dan bersahaja.
Tetapi tiba-tiba, ia mendapati bahwa Maria hamil! Ia berniat mencerai-
kan Maria dengan diam-diam agar terhindar dari aib.1 Tetapi, seorang
malaikat menjelaskan dalam mimpi bahwa Maria hamil melalui roh ku-
dus Yehuwa. Malaikat itu menambahkan bahwa putra yang dikandung
Maria akan menyelamatkan umat [Allah] dari dosa-dosa mereka. Ia
juga menenteramkan hati Yusuf, Janganlah takut membawa Maria,
istrimu, ke rumah.Mat. 1:18-21.
5 Sebagai pria yang saleh dan taat, Yusuf mematuhinya. Ia berse-

dia menerima tugas yang sangat berat, yakni membesarkan dan meng-
asuh putra yang bukan anaknya sendiri tetapi yang sangat berharga bagi
Allah. Belakangan, karena ketetapan kaisar, Yusuf membawa istrinya
yang hamil itu ke Betlehem untuk pendaftaran. Di sanalah anak itu
dilahirkan.
6 Yusuf tidak membawa keluarganya kembali ke Nazaret, tetapi me-

netap di Betlehem, beberapa kilometer dari Yerusalem. Mereka miskin,


tetapi Yusuf bekerja sekuat tenaga agar Maria dan Yesus tidak sampai
berkekurangan dan menderita. Tidak lama kemudian, mereka tinggal
di sebuah rumah yang sederhana. Lalu, sewaktu Yesus sudah lebih
besarmungkin berumur setahun lebihkehidupan mereka tiba-tiba
berubah lagi.
7 Datanglah beberapa pria, para ahli nujum dari Timur, mungkin

dari Babilon yang sangat jauh. Mereka sampai di rumah Yusuf dan Ma-
ria karena mengikuti sebuah bintang, dan mereka mencari anak yang
akan menjadi raja orang Yahudi. Pria-pria tersebut sangat sopan.
8 Sadar atau tidak, para ahli nujum itu telah membuat nyawa Yesus

kecil terancam. Bintang yang mereka lihat tidak langsung menuntun


mereka ke Betlehem tetapi ke Yerusalem.2 Di sana, mereka memberi
tahu Raja Herodes yang jahat bahwa mereka sedang mencari seorang
anak yang akan menjadi raja orang Yahudi. Hal ini membuat Herodes
terbakar rasa dengki.
9 Syukurlah, ada campur tangan dari kekuasaan yang lebih kuat da-

ripada Herodes atau Setan. Bagaimana? Nah, ketika para tamu itu sam-
pai ke rumah Yesus dan melihat dia dan ibunya, mereka mengeluarkan
hadiah, dan tidak meminta balasan apa-apa. Yusuf dan Maria tentunya
1 Pada zaman itu, pertunangan dianggap hampir sama dengan pernikahan.
2 Bintang ini bukanlah fenomena astronomi alami; itu juga tidak berasal dari Ye-
huwa. Jelaslah, Setan menggunakan pertanda supernatural itu sebagai bagian dari
rancangan fasiknya untuk mengenyahkan Yesus.

6-8. (a) Kejadian apa yang akan menghasilkan perubahan lain dalam kehidupan
Yusuf dan keluarga kecilnya? (b) Bukti apa yang menunjukkan bahwa bintang
itu berasal dari Setan? (Lihat juga catatan kaki.)
9-11. (a) Bagaimana kekuasaan yang lebih kuat daripada Herodes atau Setan
berperan? (b) Bagaimana fakta tentang perjalanan ke Mesir berbeda dengan apa
164 yang dijelaskan dalam mitos apokrifa?
IA PELINDUNG, IA PENYEDIA, IA PANTANG MENYERAH

tidak menyangka bahwa mereka bisa tiba-tiba memiliki emas dan ke-
menyan dan murbarang-barang yang sangat berharga! Para ahli nu-
jum tersebut tadinya berniat memberi tahu Raja Herodes di mana anak
itu berada. Tetapi, Yehuwa turun tangan. Melalui sebuah mimpi, Ia me-
nyuruh para ahli nujum itu untuk pulang melalui jalan lain.Baca Ma-
tius 2:1-12.
10 Tidak lama setelah para ahli nujum itu pergi, Yusuf meneri-

ma peringatan ini dari malaikat Yehuwa, Ba-


ngunlah, bawalah anak kecil itu serta ibunya
dan larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana
sampai aku memberi tahu engkau; karena He- Yusuf mengorbankan
rodes akan segera mencari anak kecil itu untuk kenyamanan pribadi
membinasakannya. (Mat. 2:13) Maka, seba-
gaimana diceritakan di awal, Yusuf taat tan- demi keluarganya
pa menunda. Ia mengutamakan keselamatan
anaknya dan memboyong keluarganya ke Me-
sir. Berkat hadiah yang mahal-mahal dari para
ahli nujum kafir itu, mereka kini memiliki bekal untuk menunjang
kehidupan mereka selama di negeri asing.
11 Mitos dan legenda apokrifa belakangan membumbui kisah per-

jalanan ke Mesir itu dengan menyatakan bahwa Yesus secara mukji-


zat mempersingkat perjalanan, melumpuhkan para perampok, bahkan
membengkokkan pohon kurma agar ibunya bisa mengambil buahnya.1
Faktanya, perjalanan itu sangat panjang, melelahkan, dan penuh keti-
dakpastian.
12 Orang tua bisa menarik banyak pelajaran dari Yusuf. Ia langsung

meninggalkan pekerjaannya dan mengorbankan kenyamanan pribadi


demi melindungi keluarganya dari bahaya. Jelaslah, ia memandang ke-
luarganya sebagai tanggung jawab suci dari Yehuwa. Orang tua dewasa
ini membesarkan anak-anak dalam dunia yang berbahaya, yang sarat
dengan pengaruh yang mencelakakan, merusak, bahkan menghancur-
kan kaum muda. Para ayah dan ibu yang tanggap dan segera bertindak
seperti Yusuf sungguh patut dikagumi. Mereka berjuang keras untuk
melindungi anak-anak mereka!

Yusuf Menyediakan Kebutuhan Keluarganya


13 Kelihatannya mereka tinggal di Mesir hanya sebentar, sebab ti-

dak lama kemudian, malaikat memberi tahu Yusuf bahwa Herodes


1 Alkitab dengan jelas memperlihatkan bahwa Yesus melakukan mukjizat pertama-
nya setelah ia dibaptis.Yoh. 2:1-11.

12. Yusuf memberi pelajaran apa bagi orang tua yang membesarkan anak-anak
dalam dunia yang berbahaya dewasa ini?
13, 14. Bagaimana sampai Yusuf dan Maria menetap dan membesarkan anak-
anak mereka di Nazaret? 165
sudah mati. Yusuf membawa keluarganya pu-
lang ke negeri asal mereka. Hal ini sesuai de-
ngan nubuat kuno bahwa Yehuwa akan me-
manggil putra-Nya dari Mesir. (Mat. 2:15)
Yusuf turut berperan dalam penggenapannya,
tetapi ke mana ia akan membawa keluarganya
sekarang?
14 Yusuf penuh pertimbangan. Ia berhati-

hati terhadap Arkhelaus, penerus Herodes,


yang juga kejam dan haus darah. Atas bim-
bingan ilahi, Yusuf beserta keluarganya pergi
ke utara, jauh dari Yerusalem dengan sega-
la intriknya, dan kembali ke kota asalnya,
yaitu Nazaret di Galilea. Di sanalah, ia dan
Maria membesarkan anak-anak mereka.Baca
Matius 2:19-23.
15 Mereka hidup sederhana, tetapi bukan-

nya tanpa perjuangan. Alkitab menyebut Yu-


suf sebagai tukang kayu, yang dalam bahasa
aslinya mencakup berbagai pekerjaan seperti
menebang pohon, mengangkutnya, dan me-
motong-motongnya agar siap digunakan un-
Yusuf melatih
putranya untuk
tuk membuat rumah, perahu, jembatan kecil,
menjadi tukang gerobak, roda, kuk, dan berbagai alat pertanian. (Mat. 13:55) Ini peker-
kayu jaan fisik yang berat. Tukang kayu pada zaman Alkitab sering bekerja di
depan atau di samping rumahnya yang sederhana.
16 Yusuf menggunakan berbagai macam alat; beberapa di antara-

nya mungkin diwariskan oleh ayahnya. Ia bisa jadi menggunakan siku-


siku, unting-unting, tali penanda, kapak pendek, gergaji, beliung, palu
besi, palu kayu, pahat, bor berbentuk busur, beberapa macam lem, dan
mungkin paku, meskipun harganya mahal.
17 Bayangkan Yesus yang masih kecil memerhatikan ayah angkat-

nya bekerja. Dengan penuh perhatian, ia mengamati setiap gerakan


ayahnya; ia tentu mengagumi kekuatan bahunya yang bidang dan le-
ngannya yang kekar, keterampilan tangannya, dan kecerdasan yang
terpancar dari sorot matanya. Bisa jadi, Yusuf mulai mengajarkan
pekerjaan yang mudah kepada putranya yang masih kecil itu, se-
perti mengampelas kayu dengan kulit ikan kering. Ia mungkin juga
mengajarkan jenis-jenis kayu yang ia gunakanmisalnya, kayu pohon
ara-hutan, pohon ek, atau pohon zaitun.

15, 16. Seperti apa pekerjaan Yusuf, dan peralatan apa yang mungkin ia guna-
kan?
17, 18. (a) Apa yang Yesus pelajari dari ayah angkatnya? (b) Mengapa Yusuf ha-
166 rus bekerja semakin keras?
IA PELINDUNG, IA PENYEDIA, IA PANTANG MENYERAH

18 Yesus juga tahu bahwa tangan perkasa yang terbiasa menebang

pohon, membelah kayu, dan menghantamkan palu itu juga adalah ta-
ngan lembut yang membelai dan menyayangi dia, ibunya, dan adik-
adiknya. Ya, keluarga Yusuf dan Maria semakin besar dengan sedikit-
nya enam anak lagi setelah Yesus. (Mat. 13:55, 56) Yusuf harus bekerja
semakin keras untuk mengurus dan memberi makan mereka semua.
19 Tetapi, Yusuf paham bahwa memenuhi kebutuhan rohani ke-

luarga adalah hal terpenting. Jadi, ia menyisihkan waktu untuk meng-


ajar anak-anaknya tentang Allah Yehuwa dan hukum-hukum-Nya. Ia
dan Maria secara rutin mengajak mereka ke sinagoga terdekat, tempat
Hukum dibacakan dan dijelaskan. Setelah itu, Yesus mungkin meng-
ajukan banyak pertanyaan dan Yusuf berupa-
ya keras untuk memuaskan dahaga rohani
anak itu. Yusuf juga mengajak keluarganya
ke Yerusalem guna memperingati perayaan-
perayaan keagamaan. Untuk Paskah tahun-
Yusuf paham bahwa
an, mungkin dibutuhkan waktu dua minggu memenuhi kebutuhan
untuk berjalan ke Yerusalem sejauh kira-kira
rohani keluarganya
120 kilometer, memperingati acara itu, lalu
berjalan pulang. adalah hal terpenting
20 Para kepala keluarga Kristen dewasa ini

mengikuti pola yang sama. Mereka rela ber-


korban demi anak-anak mereka, mendahulu-
kan pelatihan rohani di atas segalanya, termasuk di atas kenyamanan
materi. Mereka mengerahkan banyak upaya untuk melakukan ibadat
keluarga di rumah dan membawa anak-anak ke pertemuan Kristen
yang besar maupun yang kecil. Seperti Yusuf, mereka tahu bahwa
itulah investasi terbaik yang dapat mereka lakukan demi anak-anak
mereka.

Sangat Cemas
21Sewaktu Yesus berusia 12 tahun, Yusuf seperti biasanya mem-
bawa keluarganya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Keluarga-ke-
luarga besar berangkat bersama dalam iring-iringan panjang melintasi
daerah pedesaan yang asri di musim semi. Seraya mereka mendaki da-
erah yang agak tandus dekat Yerusalem, banyak yang menyanyikan
mazmur pendakian yang terkenal. (Mz. 120-134) Kota itu bisa jadi su-
dah sangat ramai dengan ratusan ribu orang yang datang. Setelah pe-
rayaan selesai, keluarga-keluarga berbondong-bondong pulang. Yusuf
dan Maria, yang mungkin sedang kerepotan, mengira Yesus berada
19. Bagaimana Yusuf memenuhi kebutuhan rohani keluarganya?
20. Bagaimana kepala keluarga Kristen bisa mengikuti pola yang ditunjukkan
oleh Yusuf?
21. Seperti apa situasi perayaan Paskah bagi keluarga Yusuf, dan kapan Yusuf
dan Maria sadar bahwa Yesus tidak ada? 167
Yusuf secara rutin
membawa
keluarganya untuk bersama kerabat lainnya. Sesudah satu hari perjalanan dari Yerusa-
beribadat di bait lem, barulah mereka menyadari sesuatu yang membuat mereka panik
di Yerusalem Yesus tidak ada!Luk. 2:41-44.
22 Dengan kalut, mereka menelusuri kembali semua tempat yang

telah mereka lewati, sampai mereka tiba lagi di Yerusalem. Bayangkan


betapa asing dan sepinya kota itu sekarang ketika mereka melintasi ja-
lan-jalannya, sambil memanggil-manggil nama putra mereka. Di mana
anak ini? Setelah tiga hari mencari, Yusuf mungkin mulai merasa ga-
gal dalam menjalankan tanggung jawab suci dari Yehuwa. Akhirnya,
mereka pergi ke bait. Setelah mencari-cari di sana, mereka menjum-
pai sekumpulan orang terpelajar, yang mahir dalam Hukum, sedang
22, 23. Apa yang Yusuf dan Maria lakukan ketika sadar bahwa Yesus tidak ada,
168 dan apa yang Maria katakan sewaktu mereka menemukannya?
berkumpul di sebuah ruangandan Yesus muda sedang duduk di te-
ngah-tengah mereka! Bayangkan betapa leganya Yusuf dan Maria!
Luk. 2:45, 46.
23 Yesus sedang mendengarkan orang-orang itu dan dengan antu-

sias mengajukan banyak pertanyaan. Mereka takjub akan pengertian


dan jawaban anak itu, sedangkan Yusuf dan Maria terpukau. Menurut
catatan, Yusuf tidak berkata apa-apa. Namun, kata-kata Maria dengan
jelas mewakili perasaan mereka berdua, Nak, mengapa engkau mem-
perlakukan kami seperti ini? Lihatlah, bapakmu dan aku sangat men-
derita secara mental mencari engkau.Luk. 2:47, 48.
24 Dengan hanya beberapa kata, Firman Allah melukiskan

24. Bagaimana Alkitab melukiskan gambaran yang realistis tentang menjadi


orang tua? 169
Kapan Yusuf Meninggal? gambaran yang realistis tentang menjadi
orang tua. Itu bisa membuat stressekalipun
Kita tahu bahwa Yusuf masih hidup se-
si anak sempurna! Membesarkan anak dalam
waktu Yesus berusia 12 tahun. Pada usia
dunia yang berbahaya dewasa ini bisa mem-
itu, banyak remaja Yahudi mulai mempel-
ajari pekerjaan ayah mereka dan mulai buat ayah dan ibu sangat cemas, namun
ikut bekerja pada usia 15. Yusuf tampak- mereka bisa terhibur karena Alkitab mengakui
nya masih sempat mengajar Yesus tantangan yang mereka hadapi.
25 Yesus senang berada di tempat ia bisa
menjadi tukang kayu. Apakah Yusuf
masih hidup sewaktu Yesus memulai pe- merasa sangat dekat dengan Bapak surgawi-
layanannya kira-kira pada usia 30? nya, Yehuwa, dan dengan antusias menyerap
Sepertinya tidak. Ibu, adik lelaki, dan sebanyak mungkin hal yang bisa ia pelajari.
adik perempuan Yesus disebutkan masih Jadi, ia dengan polos menjawab orang tuanya,
hidup kala itu, tetapi tidak demikian hal- Mengapa kamu harus mencari-cari aku? Ti-
nya dengan Yusuf. Sekali peristiwa, Yesus dakkah kamu tahu bahwa aku harus berada di
bahkan disebut sebagai putra Maria, rumah Bapakku?Luk. 2:49.
dan bukan putra Yusuf. (Mrk. 6:3) Maria 26 Yusuf tentu memikirkan pernyataan
dikisahkan bertindak dan mengambil ini- itu berulang-ulang, bisa jadi dengan perasaan
siatif tanpa bertanya kepada suaminya. bangga. Selama ini, ia dengan giat mengajar
(Yoh. 2:1-5) Hal itu tidak lazim pada
putra angkatnya untuk memiliki perasaan de-
zaman Alkitab kecuali Maria sudah
mikian terhadap Allah Yehuwa. Pada usia se-
menjanda. Terakhir, sebelum meninggal,
Yesus memercayakan ibunya untuk diurus muda itu, Yesus sudah mengerti seperti apa
oleh rasul Yohanes. (Yoh. 19:26, 27) Hal bapak yang baik dan pengasih ituterutama
itu tentunya tidak perlu seandainya Yusuf karena hubungannya dengan Yusuf.
27 Jika Saudara seorang ayah, apakah Sau-
masih hidup. Jadi, kemungkinan besar
Yusuf meninggal sewaktu Yesus masih dara menyadari hak istimewa Saudara un-
relatif muda. Sebagai putra sulung, Yesus tuk membantu anak-anak mengerti seperti
tentu meneruskan usaha ayahnya sebagai apa ayah yang pengasih dan suka melin-
tukang kayu dan menafkahi keluarganya dungi itu? Demikian pula, jika Saudara me-
hingga ia dibaptis. miliki anak tiri atau anak angkat, ingatlah
teladan Yusufhargailah setiap anak dan per-
lakukanlah mereka menurut kepribadian ma-
sing-masing. Bantulah mereka mendekat ke-
pada Bapak surgawi mereka, Allah Yehuwa.
Baca Efesus 6:4.

Yusuf Pantang Menyerah


28Berikutnya, hanya ada sedikit petunjuk tentang kehidupan Yu-
suf dalam Alkitab, namun itu patut kita cermati. Kita membaca

25, 26. Bagaimana Yesus menjawab orang tuanya, dan bagaimana perasaan
Yusuf tentang perkataan putranya?
27. Mengapa suatu hak istimewa untuk menjadi seorang ayah, dan mengapa
Saudara hendaknya mengingat teladan Yusuf?
28, 29. (a) Kata-kata di Lukas 2:51, 52 menyingkapkan apa tentang Yusuf?
170 (b) Apa peranan Yusuf dalam membantu anaknya mengembangkan hikmat?
IA PELINDUNG, IA PENYEDIA, IA PANTANG MENYERAH

bahwa Yesus terus tunduk kepada merekaayah dan ibunya. Selain


itu, Yesus terus bertambah hikmatnya dan bertumbuh secara fisik
dan semakin diperkenan oleh Allah dan manusia. (Baca Lukas
2:51, 52.) Dari kata-kata itu, apa yang dapat kita ketahui tentang Yu-
suf? Ada beberapa hal. Yusuf terus memimpin keluarganya dengan
baik, sebab bahkan putranya yang sempurna merespek ayahnya dan
tetap tunduk kepadanya.
29 Ayat itu juga mengatakan bahwa hikmat Yesus terus bertam-

bah. Yusuf pasti sangat berperan dalam hal ini. Kala itu, ada sebuah
peribahasa Yahudi yang masih bisa ditemukan dan dibaca seka-
rang. Peribahasa itu menyatakan bahwa hanya orang yang hidupnya
nyaman yang bisa benar-benar berhikmat, sedangkan para pekerja
kasar seperti tukang kayu, petani, dan pandai besi tidak dapat ber-
bicara tentang keadilan dan kebijaksanaan; dan mereka tidak akan
ditemui di tempat-tempat parabel diucapkan. Namun, Yesus mem-
buktikan bahwa peribahasa itu tidak benar. Sewaktu kecil, ia sering
mendengar ayah angkatnya mengajarkan keadilan dan kebijaksana-
an Yehuwa, meskipun Yusuf hanyalah seorang tukang kayu yang se-
derhana!
30 Kita juga bisa mengetahui bahwa Yusuf berperan dalam per-

tumbuhan fisik Yesus. Sebagai anak yang diurus dengan baik, Yesus
tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan sehat. Selain itu, Yusuf me-
latih putranya agar terampil dalam pekerjaannya. Yesus sendiri dike-
nal sebagai tukang kayu, bukan hanya sebagai putra tukang kayu.
(Mrk. 6:3) Jadi, pelatihan Yusuf berhasil. Para kepala keluarga hen-
daknya meniru Yusuf, mengurus anak-anak dengan baik dan memas-
tikan agar mereka dapat mandiri.
31 Sewaktu kita membaca catatan Alki-

tab bahwa Yesus dibaptis pada usia 30 tahun,


Yusuf sudah tidak disebut-sebut lagi. Bukti
menyiratkan bahwa Maria sudah menjanda UNTUK DIPIKIRKAN . . .
sewaktu Yesus memulai pelayanannya. (Li- Dengan cara apa saja Yusuf bertindak
hat kotak Kapan Yusuf Meninggal?) Na- untuk melindungi keluarganya?
mun, teladan yang Yusuf tinggalkan sa- Bagaimana Yusuf menyediakan
ngat jelasia ayah yang menjadi pelindung kebutuhan rumah tangganya?
keluarganya, penyedia kebutuhan mereka, Apa yang menunjukkan bahwa Yusuf
dan pantang menyerah sampai akhir. Se- pantang menyerah dalam tugas yang
tiap ayah, setiap kepala keluarga, bahkan se- diberikan Allah kepadanya?
tiap orang Kristen, hendaknya meniru iman Dengan cara apa saja Saudara ingin
Yusuf. meniru teladan Yusuf?
30. Bagaimana Yusuf memberikan teladan bagi para
kepala keluarga dewasa ini?
31. (a) Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kapan
Yusuf meninggal? (Lihat juga kotak.) (b) Teladan
apa yang Yusuf tinggalkan yang bisa kita tiru? 171
PASAL DUA PULUH

Aku Percaya
MARTA masih teringat-ingat akan makam saudaranyasebuah gua
yang ditutup dengan batu besar. Dukanya terasa seberat batu itu. Ia
masih tidak percaya bahwa Lazarus yang tercinta telah tiada. Empat
hari sejak Lazarus mengembuskan napasnya yang terakhir terasa sa-
ngat panjang, dan penuh dengan kunjungan para pelayat dan suasa-
na berkabung.
2 Dan kini, di hadapan Marta berdiri pria yang sangat penting

bagi Lazarus. Melihat Yesus, membuat dukanya kian menjadi-jadi, se-


bab Yesus-lah satu-satunya orang yang sebenarnya sanggup menye-
lamatkan saudaranya. Sekalipun demikian, Marta merasa terhibur
berada bersama Yesus di lereng bukit di luar kota Betani. Baru seje-
nak bersamanya, Marta sudah bisa merasakan lagi hangatnya kebaik-
an hati yang terpancar dari matanya, empatinya yang selalu membe-
sarkan hati. Yesus mengajukan beberapa pertanyaan yang membantu
Marta memikirkan imannya dan kepercayaannya akan kebangkit-
an. Dalam percakapan ini, Marta membuat pernyataan paling pen-
ting yang pernah terucap dari bibirnya, Aku percaya bahwa eng-
kau adalah Kristus Putra Allah, Pribadi yang datang ke dunia.
Yoh. 11:27.
3 Kata-kata itu menunjukkan bahwa Marta adalah wanita yang

imannya luar biasa. Dari sedikit catatan Alkitab tentang dirinya, kita
memperoleh banyak pelajaran yang bisa memperkuat iman kita. Un-
tuk itu, mari kita perhatikan catatan pertama tentang Marta dalam
Alkitab.
Khawatir dan Risau
4 Berbulan-bulan sebelumnya, Lazarus masih hidup dan segar
bugar. Rumahnya di Betani akan kedatangan tamu yang paling
penting, Yesus Kristus. Lazarus, Marta, dan Maria adalah keluarga
1. Lukiskan dukacita Marta dan penyebabnya.
2, 3. (a) Dengan melihat Yesus, bagaimana reaksi Marta? (b) Pernyataan pen-
ting yang Marta buat menunjukkan apa tentang dirinya?
4. Dalam hal apa keluarga Marta unik, dan apa hubungan keluarga itu de-
ngan Yesus?

172
AKU PERCAYA

yang uniktiga kakak beradik yang sudah dewasa tinggal bersama di


satu rumah. Beberapa peneliti berpendapat bahwa Marta mungkin
yang tertua, karena ia tampaknya berperan sebagai nyonya rumah
dan beberapa kali disebutkan terlebih dahulu. (Yoh. 11:5) Tidak di-
ketahui apakah ada di antara mereka yang pernah menikah. Yang
pasti, mereka menjadi sahabat Yesus. Selama pelayanannya di Yudea,
di mana Yesus menghadapi banyak perlawanan dan permusuhan, ia
menjadikan rumah mereka sebagai pangkalan. Pastilah ia sangat
menghargai tempat persinggahan yang tenang dan menyenangkan
itu.
5 Marta memastikan agar tamunya merasa nyaman dan betah di

rumahnya. Sebagai orang yang rajin dan suka bekerja, ia selalu keli-
hatan sibuk mengerjakan ini dan itu. Demikian juga untuk menyam-
but kunjungan Yesus kali ini. Ia segera menyiapkan jamuan istime-
wa dengan berbagai masakan untuk tamu pentingnya dan, mungkin,
beberapa orang yang datang bersamanya. Kala itu, keramahan terha-
dap tamu sangat penting. Ketika seorang tamu tiba, ia disambut
dengan ciuman, kasutnya dilepaskan, kakinya dibasuh, dan kepa-
lanya dioles dengan minyak wangi yang menyegarkan. (Baca Lu-
kas 7:44-47.) Pemondokan serta makanannya diurus dengan sebaik-
baiknya.
6 Ada banyak hal yang harus dikerjakan Marta dan Maria untuk

menyambut tamu mereka. Maria, yang biasanya dianggap lebih peka


dan serius, tentu sudah membantu Marta pada awalnya. Tetapi, be-
gitu Yesus tiba, keadaannya berubah. Yesus memandang kunjungan
ini sebagai kesempatan untuk mengajardan itulah yang ia lakukan.
Tidak seperti pemimpin agama kala itu, Yesus merespek kaum wani-
ta dan senang mengajar mereka tentang Kerajaan Allah, tema pela-
yanannya. Maria, yang sangat menghargai kesempatan ini, duduk di
kaki Yesus dan menyimak setiap kata.
7 Dapat dibayangkan, hati Marta mulai panas. Mengingat semua

masakan yang harus ia siapkan dan segala hal yang harus ia kerja-
kan untuk tamu-tamunya, ia semakin resah dan terbagi perhatian-
nya. Marta sibuk mondar-mandir dan melihat Maria duduk-duduk
saja tanpa membantunya. Apakah ia mulai menunjukkan kejengkel-
annya, mungkin dengan menghela napas atau mengerutkan dahi?
Tidak heran kalau ia merengut. Mana bisa ia mengerjakan semuanya
seorang diri!
5, 6. (a) Mengapa Marta sangat sibuk saat Yesus berkunjung? (b) Bagaimana
Maria menanggapi kesempatan yang muncul dengan hadirnya Yesus di ru-
mah mereka?
7, 8. Mengapa hati Marta mulai panas, dan akhirnya bagaimana ia mengung-
kapkannya? 173
TIRULAH IMAN MEREKA  MARTA

8
Akhirnya, Marta tidak tahan lagi. Ia memotong perkataan Ye-
sus dan mencetuskan kejengkelannya, Tuan, tidakkah menjadi soal
bagimu bahwa saudaraku meninggalkan aku sendirian untuk meng-
urus banyak hal? Oleh karena itu, suruhlah dia ikut membantu
aku. (Luk. 10:40) Pernyataannya itu cukup keras. Menurut bebera-
pa terjemahan, pertanyaan Marta berbunyi, Tuan, tidakkah kamu
peduli . . . ? Lalu ia meminta Yesus mengoreksi Maria, dan menyu-
ruhnya kembali bekerja.
9 Jawaban Yesus bisa jadi mengejutkan Marta, dan juga banyak

pembaca Alkitab. Ia dengan lembut mengatakan, Marta, Marta, eng-


kau khawatir dan merisaukan banyak hal. Padahal, sedikit perkara
yang dibutuhkan, atau satu saja. Berkenaan dengan Maria, ia memi-
lih bagian yang baik, dan itu tidak akan diambil darinya. (Luk. 10:
41, 42) Apa yang Yesus maksudkan? Apakah ia menyatakan bahwa
Marta materialistis? Apakah ia meremehkan kerja kerasnya dalam
mempersiapkan jamuan yang enak?
10 Tidak. Yesus sangat mengerti bahwa motif Marta pengasih dan

tulus. Lagi pula, ia tidak selalu menganggap jamuan yang limpah itu
salah. Beberapa waktu sebelumnya, ia bersedia hadir di pesta pe-
nyambutan besar yang Matius adakan baginya. (Luk. 5:29) Masalah-
nya di sini bukan jamuan Marta, melainkan prioritasnya. Perhatian-
nya begitu terpusat pada banyaknya jenis hidangan sehingga ia tidak
menyadari hal yang paling penting. Apa itu?
11 Yesus, Putra tunggal Allah Yehuwa, datang ke rumah Marta

untuk mengajarkan kebenaran. Tidak ada


yang lebih penting daripada itu, termasuk ja-
muan enak dan segala persiapannya. Pastilah
Yesus menghargai Yesus sedih karena Marta kehilangan kesem-
keramahtamahan Marta, patan langka untuk memperdalam imannya,
namun itu pilihannya dan Yesus membiar-
dan tahu bahwa motifnya kan dia.1 Tetapi, Marta tidak bisa meminta
pengasih dan tulus Yesus memaksa Maria sehingga Maria kehi-
langan kesempatan itu juga.
12 Maka, Yesus dengan lembut mengo-

reksi Marta. Ia meredakan ketegangannya


dengan menyebutkan namanya dua kali, dan ia meyakinkan agar
Marta tidak perlu khawatir dan merisaukan banyak hal. Satu atau
1 Di masyarakat Yahudi abad pertama, wanita biasanya dikecualikan dari kegiatan
akademis. Pelatihan yang mereka dapatkan biasanya lebih berfokus pada pekerjaan
rumah tangga. Jadi, Marta mungkin merasa sangat janggal ketika melihat wanita du-
duk di kaki seorang ahli untuk belajar.

9, 10. (a) Bagaimana Yesus menjawab Marta? (b) Bagaimana kita tahu
bahwa Yesus tidak meremehkan kerja keras Marta?
174 11, 12. Bagaimana Yesus mengoreksi Marta dengan lembut?
AKU PERCAYA

dua macam masakan sudah cukup, apalagi sudah tersedia makanan


rohani yang limpah. Jadi, mana mungkin Yesus akan mengambil dari
Maria bagian yang baik yang telah dipilihnyayaitu belajar dari
Yesus!
13 Kejadian di rumah Marta ini memberikan banyak pelajaran

bagi para pengikut Kristus dewasa ini. Kita tidak boleh tersimpang-
kan oleh apa pun sehingga kebutuhan rohani kita terabaikan. (Mat.
5:3) Memang, kita ingin meniru Marta yang murah hati dan rajin,
tetapi kita tidak ingin menjadi begitu khawatir dan risau ten-
tang hal-hal yang kurang penting dalam menerima tamu sehing-
ga kehilangan hal-hal yang paling penting. Dalam pergaulan de-
ngan rekan-rekan seiman, yang terpenting bukanlah makan dan Walaupun khawatir
dan merisaukan
13. Pelajaran apa yang bisa kita peroleh dari kata-kata Yesus kepada Marta? banyak hal, Marta
menerima nasihat
dengan rendah hati
TIRULAH IMAN MEREKA  MARTA

minum, melainkan saling menguatkan dan memberikan karunia


rohani. (Baca Roma 1:11, 12.) Acara yang membina bisa diadakan
bahkan dengan hidangan yang sederhana.
Hilang dan Kembalinya Saudara yang Terkasih
14 Apakah Marta mau menerima teguran Yesus dan memperbaiki
diri? Kita tidak perlu bertanya-tanya. Rasul Yohanes memulai catat-
annya tentang saudara lelaki Marta dengan mengatakan, Yesus me-
ngasihi Marta dan saudara perempuannya dan Lazarus. (Yoh. 11:5)
Beberapa bulan telah berlalu sejak kunjungan Yesus ke Betani yang
diceritakan di atas. Jelaslah, Marta tidak menyimpan perasaan sakit
hati terhadap Yesus karena nasihatnya yang pengasih. Ia mencam-
kannya dalam hati. Dalam hal ini juga, ia memberikan teladan iman
yang bagus bagi kita, karena siapa yang tidak sekali-sekali membu-
tuhkan koreksi yang lembut?
15 Ketika saudaranya jatuh sakit, Marta sibuk mengurus dia. Ia

mengerahkan segala upaya agar saudaranya lebih nyaman dan cepat


sembuh. Sekalipun demikian, penyakit Lazarus bertambah parah. Se-
lama dia sakit, kedua saudara perempuannya tidak beranjak dari si-
sinya untuk merawat dia. Marta tentu sering memandangi saudara-
nya yang tampak pucat dan lesu, sambil mengenang suka duka yang
selama ini mereka lalui bersama.
16 Sewaktu Lazarus kelihatannya tak tertolong lagi, Marta dan

Maria mengirim berita kepada Yesus. Ia sedang mengabar di tempat


yang jauhnya dua hari perjalanan. Beritanya singkat, Tuan, lihatlah!
orang yang engkau kasihi sedang sakit. (Yoh. 11:1, 3) Mereka tahu
bahwa Yesus mengasihi saudara mereka, dan mereka beriman bah-
wa Yesus akan berbuat semampunya untuk menolong sahabatnya.
Apakah mereka terus berharap bahwa Yesus akan datang sebelum ter-
lambat? Jika demikian, pupuslah harapan mereka. Lazarus mati.
17 Marta dan Maria berkabung, menyiapkan penguburan sauda-

ranya dan dikunjungi banyak pelayat dari Betani dan sekitarnya.


Belum juga ada berita dari Yesus. Semakin lama, Marta semakin
bingung. Akhirnya, empat hari setelah kematian Lazarus, Marta men-
dengar bahwa Yesus sudah hampir tiba di kota mereka. Sebagai wa-
nita yang selalu tanggap, bahkan pada saat yang penuh duka ini,
Marta bangkit dan tanpa memberi tahu Maria, ia bergegas menemui
Yesus.Baca Yohanes 11:18-20.
14. Mengapa kita bisa yakin bahwa Marta memberikan teladan yang baik
dalam hal menerima koreksi?
15, 16. (a) Apa yang tentu Marta lakukan ketika saudaranya jatuh sakit?
(b) Mengapa harapan Marta dan Maria pupus?
17. Apa yang membuat Marta bingung, dan bagaimana reaksinya ketika
176 Yesus sudah hampir tiba di kota mereka?
Iman Marta kepada
Yesus membuahkan
18 Sewaktu bertemu dengan Tuannya, ia mencetuskan pikiran hasil ketika ia dan Maria
melihat saudaranya
yang sudah berhari-hari menghantui dirinya dan Maria, Tuan, sean-
dibangkitkan
dainya engkau ada di sini, saudaraku tidak akan mati. Tetapi, Mar-
ta masih memiliki harapan dan iman. Ia menambahkan, Meskipun
demikian, saat ini aku tahu bahwa seberapa banyak yang engkau
minta dari Allah, Allah akan memberikannya kepadamu. Yesus lang-
sung meneguhkan harapannya dengan mengatakan, Saudaramu
akan bangkit.Yoh. 11:21-23.
19 Marta mengira Yesus sedang berbicara tentang kebangkitan di

masa depan, maka ia menjawab, Aku tahu ia akan bangkit dalam


kebangkitan pada hari terakhir. (Yoh. 11:24) Iman Marta akan ajar-
an itu sangat luar biasa. Sebagian pemimpin agama Yahudi, yang
disebut orang Saduki, menyangkal adanya kebangkitan, sekalipun
hal itu jelas diajarkan dalam Tulisan-Tulisan terilham. (Dan. 12:13;
18, 19. Harapan apa yang Marta ungkapkan, dan mengapa imannya luar
biasa? 177
TIRULAH IMAN MEREKA  MARTA

Mrk. 12:18) Tetapi, Marta tahu bahwa Yesus mengajarkan harapan


kebangkitan dan bahkan sudah membangkitkan beberapa orang
meski tidak ada di antara mereka yang telah meninggal berhari-hari
seperti Lazarus. Ia tidak menyangka apa yang akan segera terjadi.
20 Yesus selanjutnya mengucapkan pernyataan yang tak terlupa-

kan, Akulah kebangkitan dan kehidupan. Benar, Allah Yehuwa te-


lah memberi Putra-Nya wewenang untuk mengadakan kebangkitan
dalam skala global di masa mendatang. Yesus bertanya kepada Mar-
ta, Apakah engkau percaya akan hal ini? Marta kemudian membe-
rikan jawaban yang disebutkan di awal pasal ini. Ia beriman bahwa
Yesus adalah Kristus, atau Mesias, bahwa Yesus adalah Putra Allah
Yehuwa, dan bahwa para nabi telah menubuatkan kedatangannya ke
dunia.Yoh. 5:28, 29; baca Yohanes 11:25-27.
21 Apakah Allah Yehuwa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menghar-

gai iman seperti iman Marta? Jawabannya jelas dari kejadian-kejadi-


an selanjutnya yang Marta saksikan. Ia bergegas menemui Maria. Se-
telah itu, Marta melihat Yesus merasa sangat sendu ketika berbicara
kepada Maria dan para pelayat. Ia melihat Yesus menangis, sebagai
ungkapan kesedihannya yang mendalam atas dampak kematian. Ia
mendengar Yesus memerintahkan agar batu penutup makam Lazarus
digulingkan.Yoh. 11:28-39.
22 Marta, yang selalu berpikiran realistis, mengajukan keberatan

karena mayat itu tentu sudah berbau setelah empat hari. Yesus meng-
ingatkan dia, Bukankah telah kuberitahukan kepadamu bahwa jika
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah? Marta per-
caya, dan dia benar-benar melihat kemuliaan Allah Yehuwa. Pada
saat itu juga di depan makam, Yehuwa memberi Putra-Nya kuasa
untuk menghidupkan Lazarus! Bayangkan saat-saat yang pastinya
terpatri dalam ingatan Marta hingga akhir hayatnya: Seruan Yesus
memanggil saudaranya, Lazarus, marilah ke luar!; suara sayup-
sayup dari dalam makam saat Lazarus bangkit dan berjalan perlahan-
lahan menuju mulut gua, dengan tubuh masih terbungkus kain ka-
fan; perintah Yesus, Lepaskan pembungkusnya dan biarkan dia
pergi; dan tentunya, dekapan penuh sukacita seraya Marta dan
Maria menghambur ke pelukan saudara mereka. (Baca Yohanes
11:40-44.) Lenyap sudah beban berat di hati Marta!
23 Kisah ini memperlihatkan bahwa kebangkitan orang mati

bukan angan-angan belaka, melainkan suatu ajaran Alkitab yang


20. Jelaskan makna dari pernyataan Yesus yang tak terlupakan yang tercatat
di Yohanes 11:25-27 dan jawaban Marta.
21, 22. (a) Bagaimana Yesus mengungkapkan perasaannya kepada orang-
orang yang berduka? (b) Lukiskan kebangkitan Lazarus.
23. Yehuwa dan Yesus ingin memberikan apa kepada Saudara, dan apa yang
178 perlu Saudara lakukan?
AKU PERCAYA

menghangatkan hati dan kenyataan yang benar-benar pernah terja-


di. (Ayb.14:14, 15) Yehuwa dan Putra-Nya senang mengupahi orang
beriman, sebagaimana yang Mereka lakukan terhadap Marta, Maria,
dan Lazarus. Kepada Saudara juga, Mereka ingin memberikan upah
serupa jika Saudara mengembangkan iman yang kuat.
Marta Melayani
24 Catatan Alkitab menyebutkan Marta hanya satu kali lagi, ya-
itu pada awal minggu terakhir kehidupan Yesus di bumi. Karena tahu
penderitaan yang akan dialaminya, Yesus sekali lagi memilih rumah
Marta yang tenang di Betani sebagai tempat tinggalnya. Untuk pergi
ke Yerusalem, ia hanya perlu berjalan tiga kilometer. Yesus dan La-
zarus sedang dijamu di rumah Simon yang pernah menderita kusta,
dan di sana tokoh kita disebutkan sekilas untuk terakhir kalinya,
Marta melayani.Yoh. 12:2.
25 Dia memang wanita yang rajin! Sewaktu disebutkan pertama

kalinya dalam Alkitab, dia sedang bekerja; dan sewaktu disebutkan


terakhir, dia juga sedang bekerja, berbuat sebisa-bisanya untuk meng-
urus kebutuhan orang-orang di sekitarnya. Dewasa ini, sidang Kris-
ten juga diberkati dengan kehadiran wanita-wanita seperti Martata-
han banting dan murah hati, selalu menunjukkan imannya dengan
bekerja keras bagi Yehuwa dan membantu orang-orang lain. Apakah
Marta terus melakukan semua itu? Kemungkinan besar demikian.
Dengan begitu, dia akan lebih siap untuk menghadapi tantangan ber-
ikutnya.
26 Beberapa hari setelah itu, Marta harus menghadapi kemati-

an Yesus, Majikannya yang terkasih, yang dibunuh secara kejam.


Lagi pula, para pembunuh munafik yang haus darah itu bertekad
untuk membunuh Lazarus juga, karena ke-
bangkitannya membuat banyak orang sema-
kin beriman kepada Yesus. (Baca Yohanes
UNTUK DIPIKIRKAN . . .
12:9-11.) Memang, kematian akhirnya me-
Apa yang bisa kita pelajari dari
misahkan Marta dengan kedua saudara yang
nasihat Yesus kepada Marta?
dikasihinya. Kita tidak tahu bagaimana dan
Dengan cara apa saja Marta
kapan hal itu terjadi, tetapi yang pasti: Iman
menunjukkan bahwa ia rajin
Marta yang kuat telah membantunya berte-
dan suka memberi?
kun sampai akhir. Itulah sebabnya orang-
Bagaimana Marta menunjukkan
orang Kristen dewasa ini perlu meniru iman
iman yang luar biasa?
Marta.
Dengan cara apa saja Saudara
24. Untuk terakhir kalinya bagaimana Alkitab ingin meniru iman Marta?
secara sekilas menyinggung tentang Marta?
25. Mengapa sidang Kristen dewasa ini diberkati
dengan kehadiran wanita-wanita seperti Marta?
26. Iman Marta membantunya melakukan apa? 179
PASAL DUA PULUH SATU

Ia Berjuang Mengatasi
Rasa Takut dan Keraguan
PETRUS mendayung sekuat tenaga sambil memandang kegelapan ma-
lam. Apakah di ufuk timur itu cahaya samar-samar, pertanda fajar
akhirnya menyingsing? Otot-otot punggung dan bahunya sudah tera-
sa nyeri karena berjam-jam mendayung. Angin yang menerpa rambut-
nya telah membuat Laut Galilea bergelora. Gelombang demi gelom-
bang menerjang haluan perahu, dan Petrus pun basah kuyup terkena
semburan air dingin. Ia terus mendayung.
2 Di suatu tempat di pantai, Petrus dan rekan-rekannya telah me-

ninggalkan Yesus seorang diri. Hari itu, mereka melihat Yesus mem-
beri makan ribuan orang yang lapar
hanya dengan sedikit roti dan ikan
saja. Sebagai tanggapan, orang-orang
berupaya menjadikan Yesus raja, na-
Selama dua tahun,
mun ia tidak mau terlibat politik. Petrus sudah
Ia juga memastikan agar para pengi-
kutnya tidak mengembangkan am-
banyak belajar
bisi semacam itu. Demi menghindari dari Yesus,
orang banyak, ia menyuruh murid- namun masih
muridnya segera naik ke perahu dan
berlayar ke pantai seberang, sedang- banyak lagi yang
kan ia naik ke gunung sendirian un- harus ia pelajari
tuk berdoa.Mrk. 6:35-45; baca Yo-
hanes 6:14-17.
3 Bulan, yang hampir purnama,

nun tinggi di atas ketika murid-murid berangkat; kini bulan tengge-


lam perlahan-lahan ke ufuk barat. Namun, mereka baru maju bebera-
pa kilometer. Kerja keras dan bunyi gemuruh angin serta ombak mem-
buat mereka sulit bercakap-cakap. Kemungkinan, Petrus sedang asyik
dengan pikirannya.
4 Betapa banyak kejadian yang bisa dipikirkan! Petrus telah meng-

ikuti Yesus orang Nazaret selama lebih dari dua tahun yang sarat
1-3. Apa yang telah Petrus saksikan pada hari yang penting itu, dan apa yang ia
alami pada malam harinya?
4. Mengapa teladan Petrus patut kita tiru?

180
IA BERJUANG MENGATASI RASA TAKUT DAN KERAGUAN

peristiwa. Sudah banyak yang ia pelajari, namun masih banyak lagi


yang harus dipelajari. Kesediaannya untuk belajaruntuk berjuang
melawan hambatan seperti keraguan dan rasa takutmenjadikan dia
teladan yang patut ditiru. Mari kita lihat.
Kami Telah Menemukan Mesias!
5 Petrus tidak akan pernah melupakan hari ketika ia bertemu de-
ngan Yesus. Saudaranya, Andreas, mula-mula membawa berita yang
mengejutkan itu, dengan mengatakan, Kami telah menemukan Me-
sias. Kata-kata tersebut benar-benar mengubah kehidupan Petrus.
Yoh. 1:41.
6 Petrus tinggal di Kapernaum, kota di pesisir danau air tawar

yang disebut Laut Galilea. Ia dan Andreas bermitra dengan Yakobus


dan Yohanes, putra-putra Zebedeus, dalam usaha penangkapan ikan.
Selain istrinya, yang tinggal serumah dengan Petrus adalah ibu mer-
tuanya serta Andreas, saudaranya. Sebagai nelayan yang harus menaf-
kahi rumah tangga ini, ia pasti perlu bekerja keras memeras keringat
dan berpanjang akal. Bayangkan, para nelayan banting tulang setiap
malam selama berjam-jammenebarkan pukat tarik di antara dua pe-
rahu dan menarik tangkapan apa pun dari danau itu. Bayangkan juga
mereka bekerja keras di siang hari, memilih dan menjual ikan, mem-
perbaiki dan membersihkan jala.
7 Menurut Alkitab, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis. Pet-

rus pasti dengan penuh minat mendengarkan laporan saudaranya ten-


tang berita yang disampaikan Yohanes. Suatu hari, Andreas melihat
Yohanes menunjuk kepada Yesus dari Nazaret sambil mengatakan, Li-
hat, Anak Domba Allah! Andreas segera menjadi pengikut Yesus dan
dengan penuh semangat memberi tahu Petrus berita yang mendebar-
kan ini: Sang Mesias telah datang! (Yoh. 1:35-40) Setelah pemberon-
takan di Eden kira-kira 4.000 tahun sebelumnya, Allah Yehuwa ber-
janji bahwa pribadi istimewa akan datang memberikan harapan sejati
bagi umat manusia. (Kej. 3:15) Andreas telah bertemu dengan Juru Se-
lamat, Sang Mesias itu sendiri! Petrus bergegas menemui Yesus juga.
8 Sebelumnya, Petrus dikenal dengan nama Simon, atau Simeon.

Tetapi, Yesus memandangnya dan mengatakan, Engkau adalah Si-


mon putra Yohanes; engkau akan disebut Kefas (yang terjemahannya
adalah: Petrus). (Yoh. 1:42) Kefas adalah kata benda umum yang
artinya batu, atau batu karang. Tampaknya, kata-kata Yesus me-
ngandung nubuat. Ia melihat bahwa Petrus akan menjadi seperti batu
karangpengaruh yang stabil, kokoh, dan andal bagi para pengikut
5, 6. Kehidupan seperti apa yang Petrus jalani?
7. Apa yang Petrus dengar tentang Yesus, dan mengapa berita itu mendebar-
kan?
8. Apa makna dari nama yang Yesus berikan kepada Petrus, dan mengapa masih
ada yang mempertanyakan pilihan nama itu? 181
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

Kristus. Apakah demikian anggapan Petrus tentang dirinya? Kemung-


kinan tidak. Malah, beberapa pembaca Injil dewasa ini tidak melihat
Petrus sebagai pribadi yang teguh. Ada yang berpendapat bahwa, se-
bagaimana terlihat dari catatan Alkitab, ia tidak stabil, tidak konsisten,
plinplan.
9 Petrus memang memiliki kelemahan. Yesus tidak buta terhadap

kelemahan itu. Namun, seperti Bapaknya, Yehuwa, Yesus selalu men-


cari hal-hal baik dalam diri orang. Yesus melihat bahwa Petrus memi-
liki banyak potensi, dan ia berupaya membantunya mengembangkan
sifat-sifat baik tersebut. Yehuwa dan Putra-Nya mencari hal-hal baik
dalam diri kita dewasa ini. Kita mungkin berpikir bahwa tidak banyak
hal baik yang dapat Mereka temukan dalam diri kita. Akan tetapi, kita
perlu memercayai sudut pandang Mereka dan memperlihatkan bah-
wa kita rela dilatih serta dibentuk seperti halnya Petrus.Baca 1 Yo-
hanes 3:19, 20.
Janganlah Merasa Takut Lagi
10 Petrus kemungkinan besar ikut dalam sebagian perjalanan pe-

ngabaran Yesus setelah itu. Maka, ia bisa jadi melihat Yesus mengada-
kan mukjizat pertamanya, yakni mengubah air menjadi anggur pada
pesta pernikahan di Kana. Yang lebih penting, ia mendengar berita
Yesus yang menakjubkan dan memberikan harapan tentang Kerajaan
Allah. Meskipun demikian, ia kemudian memisahkan diri dan kem-
bali ke usaha penangkapan ikannya. Namun, beberapa bulan kemu-
dian, Petrus bertemu lagi dengan Yesusdan kali ini, Yesus mengun-
dang Petrus untuk mengikutinya sepenuh waktu sebagai jalan hidup.
11 Petrus baru saja bekerja keras semalaman tanpa hasil. Berulang

kali, para nelayan menebarkan dan menarik jala mereka, namun sia-
sia. Petrus pasti sudah menggunakan seluruh pengalaman dan kete-
rampilannya agar bisa mendapat ikan, mencoba di berbagai tempat
untuk mencari ikan yang sedang makan. Tidak diragukan, seperti ba-
nyak nelayan lainnya, ia kadang-kadang berharap pandangannya bisa
menembus air yang keruh itu untuk menemukan kumpulan ikan atau
menyuruh mereka masuk ke jalanya. Tentu saja, pemikiran seperti itu
hanya akan membuatnya semakin frustrasi. Petrus menangkap ikan
bukan karena hobi; ia harus menafkahi banyak orang. Akhirnya, ia
kembali ke pantai dengan tangan kosong. Tetapi, jala harus tetap di-
bersihkan. Jadi, ia sedang sibuk bekerja ketika Yesus menghampirinya.
12 Serombongan orang berdesak-desakan mengelilingi Yesus, de-

ngan penuh minat mendengarkan kata-katanya. Karena dikerumuni


9. Apa yang Yehuwa dan Putra-Nya cari, dan menurut Saudara, mengapa kita
seharusnya memercayai sudut pandang Mereka?
10. Apa yang kemungkinan besar Petrus saksikan, tetapi ia kembali pada apa?
11, 12. (a) Apa yang Petrus alami saat mencari ikan semalaman? (b) Pertanyaan
182 apa saja yang memenuhi pikiran Petrus saat ia mendengarkan Yesus?
IA BERJUANG MENGATASI RASA TAKUT DAN KERAGUAN

orang banyak, Yesus kemudian naik ke perahu Petrus dan meminta


dia menolakkan perahunya sedikit jauh dari darat. Dengan suara yang
terdengar jelas karena dipantulkan air, Yesus mengajar orang banyak
itu. Petrus mendengarkan dengan penuh perhatian, demikian juga
orang-orang di pantai itu. Ia tidak pernah jemu mendengar Yesus me-
ngembangkan tema utama pengabarannyaKerajaan Allah. Sungguh
besar hak istimewa bisa membantu Kristus menyebarkan berita peng-
harapan ini ke seluruh negeri! Namun, apakah hal itu realistis? Bagai-
mana dengan kebutuhan sehari-hari mereka? Mungkin Petrus teringat
lagi akan malam panjang tanpa hasil yang baru saja dilaluinya.Luk.
5:1-3.
13 Setelah selesai berbicara, Yesus mengatakan kepada Petrus,

Bertolaklah ke tempat yang dalam, dan kamu sekalian labuhkan ja-


lamu untuk mendapat tangkapan. Dengan
penuh keraguan, Petrus mengatakan, Guru,
sepanjang malam kami berjerih lelah dan ti-
dak memperoleh apa-apa, tetapi atas perin- Petrus tidak pernah
tahmu aku akan melabuhkan jala. Petrus jemu mendengar Yesus
baru saja mencuci jalanya. Pasti, Petrus sama
sekali tidak ingin menurunkannya lagiapa-
mengembangkan tema
lagi sekarang saat ikan tidak sedang men- utama pengabarannya
cari makan! Meskipun demikian, ia patuh, Kerajaan Allah
kemungkinan sambil mengisyaratkan kepa-
da rekan-rekannya di perahu kedua supaya
mengikuti mereka.Luk. 5:4, 5.
14 Petrus mulai menarik jala, dan tanpa ia duga jalanya terasa sa-

ngat berat. Dengan perasaan tidak percaya, ia menarik lebih kuat, dan
tak lama kemudian, ia bisa melihat sejumlah besar ikan menggelepar
di dalam jaring! Dengan panik, ia memberi isyarat kepada orang-orang
di perahu kedua untuk datang membantu. Ternyata, satu perahu saja
tidak bisa memuat semua ikan ini. Mereka mengisi kedua perahu, na-
mun ikannya terlalu banyak sehingga perahu-perahu itu pun mulai
tenggelam. Petrus diliputi perasaan takjub. Ia pernah melihat kuasa
Kristus beraksi, namun mukjizat ini sepertinya ditujukan untuk diri-
nya! Bayangkan, pria ini bahkan bisa membuat ikan masuk ke jala!
Petrus mulai merasa takut. Ia berlutut dan mengatakan, Pergilah da-
riku, karena aku manusia yang berdosa, Tuan. Ia merasa tidak pan-
tas berada bersama Pribadi yang sanggup menggunakan kuasa Allah
seperti itu.Baca Lukas 5:6-9.
15 Yesus dengan ramah mengatakan, Janganlah merasa takut

lagi. Mulai sekarang engkau akan menangkap manusia hidup-hidup.


13, 14. Mukjizat apa yang Yesus lakukan untuk Petrus, dan apa reaksi Petrus?
15. Bagaimana Yesus mengajar Petrus bahwa keraguan dan ketakutannya tidak
berdasar? 183
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

(Luk. 5:10, 11) Ini bukanlah waktu untuk merasa ragu atau takut. Ke-
raguan Petrus mengenai urusan sehari-hari seperti menangkap ikan ti-
dak beralasan; perasaan takutnya tentang kesalahan dan kekurangan-
nya juga tidak berdasar. Yesus harus melakukan pekerjaan yang besar,
suatu pelayanan yang bakal mengubah sejarah. Ia melayani Allah yang
akan memberi ampun dengan limpah. (Yes. 55:7) Yehuwa akan
mengurus kebutuhan mereka, baik jasmani maupun rohani.Mat.
6:33.
16 Petrus segera menanggapi, demikian pula Yakobus dan Yoha-

nes. Mereka membawa kembali perahu-perahu itu ke darat, lalu me-


ninggalkan segala sesuatu dan mengikuti dia. (Luk. 5:11) Petrus
beriman kepada Yesus dan Pribadi yang mengutus Yesus. Itu adalah
16. Apa tanggapan Petrus, Yakobus, dan Yohanes terhadap undangan Yesus,
Aku manusia yang dan mengapa itu adalah keputusan yang terbaik?
berdosa, Tuan
IA BERJUANG MENGATASI RASA TAKUT DAN KERAGUAN

keputusan terbaik sepanjang hidupnya. Dewasa ini, orang Kristen


yang mengatasi keraguan dan rasa takut demi melayani Allah juga
memperlihatkan iman. Keyakinan kepada Yehuwa seperti itu tidak
pernah salah tempat.Mz. 22:4, 5.
Mengapa Engkau Mengalah kepada Keraguan?
17 Sekitar dua tahun setelah bertemu Yesus, Petrus sedang men-
dayung di Laut Galilea sebagaimana disebutkan di awal. Malam itu,
angin bertiup kencang. Kita tentu tidak bisa tahu kenangan apa saja
yang terlintas di benaknya. Ada banyak sekali! Yesus telah menyem-
buhkan ibu mertua Petrus. Ia telah menyampaikan Khotbah di Gu-
nung. Berulang kali, melalui ajaran dan pekerjaannya yang penuh kua-
sa, ia telah mempertunjukkan bahwa ia adalah Sang Mesias, Orang
Pilihan Yehuwa. Seraya bulan-bulan berlalu, kelemahan Petrus, seperti
kecenderungan untuk mengalah kepada dorongan rasa takut dan ke-
raguan, pasti sudah berkurang. Yesus malah telah memilih Petrus se-
bagai salah satu dari ke-12 rasul! Namun, Petrus akan segera tahu bah-
wa ia belum mengalahkan rasa takut dan keraguan secara tuntas.
18 Selama giliran jaga malam keempat, atau kira-kira antara pukul

3.00 pagi dan matahari terbit, Petrus tiba-tiba berhenti mendayung dan
duduk tegak. Di sanadi balik gelombangada sesuatu yang bergerak!
Apakah itu semburan ombak yang memantulkan cahaya bulan? Bu-
kan, karena bayangan itu tidak bergoyang-goyang, dan tegak lurus. Ter-
nyata itu orang! Ya, orang, dan ia sedang berjalan di permukaan laut!
Setelah mendekat, orang itu seakan-akan mau melewati mereka. Kare-
na sangat ketakutan, murid-murid mengira itu semacam penampakan.
Orang itu berbicara, Tabahlah, ini aku; jangan takut. Itu Yesus!Mat.
14:25-28.
19 Petrus menjawab, Tuan, jika itu engkau, perintahkanlah aku

untuk datang kepadamu di atas air. Reaksi spontannya penuh kebe-


ranian. Karena takjub menyaksikan mukjizat yang unik ini, Petrus
ingin imannya diteguhkan lebih jauh. Ia mau merasakan sendiri muk-
jizat itu. Dengan ramah, Yesus menyuruhnya mendekat. Petrus me-
manjat sisi perahu dan turun ke permukaan laut yang bergelombang.
Bayangkan perasaan Petrus sewaktu menyentuh pijakan yang keras di
kakinya dan kemudian berdiri di atas air. Ia pasti terkagum-kagum se-
raya berjalan ke arah Yesus. Namun, dorongan lain segera menguasai-
nya.Baca Matius 14:29.
20 Petrus perlu tetap berfokus pada Yesus. Dengan menggunakan

kuasa Yehuwa, Yesuslah yang membuat Petrus bisa tetap berjalan di


17. Apa saja yang Petrus alami selama dua tahun sejak ia bertemu Yesus?
18, 19. (a) Lukiskan apa yang Petrus lihat di Laut Galilea. (b) Bagaimana Yesus
mengabulkan permintaan Petrus?
20. (a) Mengapa Petrus kehilangan fokus, dan apa akibatnya? (b) Pelajaran apa
yang Yesus berikan kepada Petrus? 185
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

atas ombak. Dan, ia melakukannya sebagai tanggapan atas iman Petrus


kepadanya. Namun, Petrus mulai tersimpangkan. Kita membaca, Ke-
tika memandang badai, ia menjadi takut. Petrus melihat bagaimana
ombak menerjang perahu, menyemburkan air dan buih, dan ia mulai
panik. Ia mungkin membayangkan dirinya tenggelam di danau itu.
Seraya perasaan takut memenuhi hatinya, imannya berkurang. Pria
yang dinamai Batu Karang karena potensinya untuk menjadi teguh
itu mulai tenggelam seperti batu karena imannya goyah. Petrus se-
orang perenang ulung, tetapi kini ia tidak mengandalkan kemampu-
an itu. Ia berteriak, Tuan, selamatkanlah aku. Yesus menangkap
tangannya serta menariknya. Kemudian, sementara masih di atas
air, ia menandaskan pelajaran penting ini kepada Petrus, Engkau
yang imannya kecil, mengapa engkau mengalah kepada keraguan?
Mat. 14:30, 31.
21 Mengalah kepada keraguanungkapan yang sangat cocok!

Keraguan bisa menjadi daya perusak yang kuat. Jika kita terus ragu,
iman kita bisa semakin lemah dan akhirnya hancur. Kita perlu meme-
ranginya sekuat tenaga! Caranya? Dengan tetap mempunyai fokus
yang benar. Jika kita terus memikirkan hal-hal yang membuat kita ta-
kut, yang mengecilkan hati kita, yang menyimpangkan kita dari
Yehuwa dan Putra-Nya, keraguan kita akan
bertumbuh. Jika kita berfokus kepada Yehuwa
UNTUK DIPIKIRKAN . . . dan Putra-Nya, pada apa yang telah, sedang,
dan akan Mereka lakukan bagi orang-orang
Bagaimana Petrus mengatasi
keraguannya tentang mengikuti yang mengasihi Mereka, iman kita tidak akan
Yesus? dikikis oleh keraguan.
22 Sementara Petrus mengikuti Yesus
Bagaimana Yesus menunjukkan
bahwa ia melihat hal baik dalam kembali ke perahu, ia melihat badai mere-
diri Petrus? da. Laut Galilea mulai tenang. Petrus dan
Di Laut Galilea, apa yang Petrus murid-murid lainnya menyatakan, Engkau
pelajari tentang mengalah pada benar-benar Putra Allah. (Mat. 14:33) Sewak-
keraguan? tu fajar mulai menyingsing di danau itu, hati
Dengan cara apa saja Saudara Petrus pasti dipenuhi rasa syukur. Ia mem-
ingin meniru iman Petrus? buang keraguan dan rasa takut. Memang, ma-
sih banyak perubahan yang harus ia buat se-
belum menjadi orang Kristen yang seteguh
batu karang, seperti yang Yesus lihat dalam
dirinya. Tetapi, ia bertekad untuk terus men-
coba, untuk terus bertumbuh. Apakah seperti
itu juga tekad Saudara? Saudara pasti setuju
bahwa iman Petrus memang layak ditiru.
21. Mengapa keraguan itu berbahaya, dan bagai-
mana kita dapat memeranginya?
186 22. Mengapa iman Petrus layak ditiru?
Ketika memandang badai, ia menjadi takut
PASAL DUA PULUH DUA

Ia Loyal Menghadapi
Berbagai Ujian
PETRUS dengan cemas memerhatikan wajah para pendengar Yesus yang
mengelilinginya. Mereka tengah berada di sinagoga di Kapernaum. Pet-
rus tinggal di kota ini. Bisnis penangkapan ikannya ada di sini, di pan-
tai utara Laut Galilea. Teman, kerabat, dan rekan bisnisnya pun banyak
yang tinggal di sini. Petrus tentunya sangat ingin agar orang-orang se-
kotanya melihat Yesus seperti dia melihatnya, dan merasakan sukacita
yang juga dia rasakan karena belajar tentang Kerajaan Allah dari guru
terbesar yang pernah ada ini. Namun, tampaknya hal itu tidak akan ter-
jadi kali ini.
2 Banyak orang tidak mau lagi mendengarkan. Ada yang terang-

terangan menggerutu, tidak setuju dengan inti berita Yesus. Namun,


yang paling merisaukan Petrus ialah reaksi beberapa murid Yesus. Wa-
jah mereka tidak lagi memancarkan kebahagiaan karena mendapatkan
pencerahan, kegembiraan karena menemukan hal baru, sukacita karena
belajar kebenaran. Sekarang, mereka kelihatan kesal, bahkan marah. Ada
yang angkat suara, mengatakan bahwa ucapan Yesus mengejutkan. Ka-
rena tidak sudi lagi mendengarkan, mereka pun meninggalkan sinago-
gadan tidak mau lagi mengikuti Yesus.Baca Yohanes 6:60, 66.
3 Itu merupakan saat yang sulit bagi Petrus maupun rekan-rekan ra-

sulnya. Petrus tidak sepenuhnya memahami apa yang Yesus katakan hari
itu. Ia tentu dapat mengerti mengapa ucapan Yesus mungkin terdengar
menjijikkan jika dipahami secara harfiah. Apa yang akan Petrus lakukan?
Itu bukanlah kali pertama loyalitasnya kepada Tuannya diuji, juga bu-
kan yang terakhir. Mari kita simak bagaimana iman Petrus membantu-
nya berhasil menghadapi berbagai tantangan demikian dan tetap loyal.

Loyal Ketika Orang Lain Tidak Loyal Lagi


4Petrus sering dibuat terperangah oleh Yesus. Berulang kali, cara
Tuannya bertindak dan berbicara dengan cara yang bertentangan de-
ngan harapan orang. Hanya sehari sebelumnya, Yesus secara mukjizat
1, 2. Apa yang mungkin Petrus harapkan sewaktu Yesus berbicara di Kapernaum,
tetapi apa yang justru terjadi?
3. Iman Petrus berulang kali membantunya melakukan apa?
4, 5. Bagaimana Yesus bertindak dengan cara yang bertentangan dengan harap-
an orang?

188
IA LOYAL MENGHADAPI BERBAGAI UJIAN

memberi makan ribuan orang. Sebagai tanggapan, mereka berupaya


menjadikannya raja. Namun, ia membuat banyak orang terheran-heran
ketika ia mengundurkan diri dan mendesak murid-muridnya untuk
naik perahu serta berlayar ke Kapernaum. Sewaktu para murid sedang
berlayar pada malam itu, Yesus kembali mengagetkan mereka dengan
berjalan di atas Laut Galilea yang bergelora, dan hal itu memberi Pet-
rus pelajaran penting tentang iman.
5 Keesokan paginya, mereka segera mendapati bahwa orang banyak

itu telah mengikuti mereka ke seberang danau. Tetapi, jelaslah, orang-


orang itu berbuat demikian karena ingin melihat Yesus menyediakan
lagi makanan secara mukjizat, bukan karena lapar akan kebenaran ro-
hani. Yesus menghardik mereka atas sikap materialistis mereka. (Yoh.
6:25-27) Pembahasan itu berlanjut di sinagoga di Kapernaum, di mana
Yesus kembali bertindak bertentangan dengan yang diharapkan sewak-
tu bermaksud mengajarkan suatu kebenaran yang penting namun sulit.
6 Yesus ingin agar orang-orang itu melihat dia, bukan sebagai sum-

ber makanan jasmani belaka, melainkan sebagai persediaan rohani dari


Allah, sebagai pribadi yang kehidupan dan kematiannya sebagai manu-
sia akan membuat orang lain dapat memperoleh kehidupan abadi. Maka,
ia menyampaikan sebuah ilustrasi, dengan menyamakan dirinya seperti
manna, roti yang turun dari surga pada zaman Musa. Ketika ada yang
berkeberatan, ia pun menggunakan ilustrasi yang hidup, dengan men-
jelaskan bahwa seseorang perlu makan daging dan minum darahnya
agar bisa memperoleh kehidupan. Pada saat inilah keberatan itu sema-
kin memuncak. Ada yang mengatakan, Perkataan ini mengejutkan; si-
apa yang dapat mendengarkannya? Murid-murid Yesus sendiri banyak
yang memutuskan untuk berhenti mengikuti dia.1Yoh. 6:48-60, 66.
7 Apa yang akan Petrus lakukan? Ia juga pasti bingung atas perka-

taan Yesus. Ia belum paham bahwa Yesus harus mati agar dapat
melaksanakan kehendak Allah. Namun, apakah Petrus tergoda untuk
menyelinap pergi seperti murid-murid yang plinplan tersebut yang me-
ninggalkan Yesus hari itu? Tidak; sesuatu yang penting membedakan
Petrus dari orang-orang itu. Apakah itu?
8 Yesus berpaling kepada para rasulnya dan berkata, Apakah kamu

tidak mau pergi juga? (Yoh. 6:67) Ia berbicara kepada ke-12 ra-
sul, namun Petrus-lah yang angkat suara. Hal itu sering terjadi. Pet-
rus mungkin adalah yang tertua di antara mereka. Yang pasti, dia
yang paling blak-blakan; tampaknya, Petrus jarang menahan diri untuk
1 Sikap tidak berpendirian dari kumpulan orang di sinagoga itu nyata bila kita mem-
bandingkan reaksi mereka terhadap ucapan Yesus di sini dengan pernyataan mereka
hanya satu hari sebelumnya, ketika mereka dengan antusias menyebut dia sebagai
nabi Allah.Yoh. 6:14.

6. Ilustrasi apa yang Yesus berikan, dan bagaimana reaksi orang-orang?


7, 8. (a) Apa yang belum Petrus pahami tentang peran Yesus? (b) Bagaimana
Petrus menjawab pertanyaan yang Yesus ajukan kepada para rasul? 189
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

mengutarakan apa yang ada di pikirannya. Dalam peristiwa ini, yang


ada di pikirannya adalah pernyataan yang indah dan tak terlupakan ini,
Tuan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan ke-
hidupan abadi.Yoh. 6:68.
9 Tidakkah perkataan itu menyentuh hati Saudara? Iman kepada

Yesus telah membantu Petrus membangun sifat yang sangat berharga


loyalitas. Petrus melihat dengan jelas bahwa Yesus adalah satu-satu-
nya Juru Selamat dan bahwa Yesus memberikan keselamatan melalui
perkataannyaajarannya tentang Kerajaan Allah. Petrus tahu bahwa ka-
lau pun ada sesuatu yang membingungkan dia, tidak ada tempat lain
yang dapat dituju jika ia ingin mendapat perkenan Allah dan berkat be-
rupa kehidupan abadi.
10 Begitukah perasaan Saudara? Sayangnya, banyak orang di dunia

sekarang mengaku mengasihi Yesus tetapi gagal dalam ujian loyalitas.


Apabila kita ingin memiliki loyalitas sejati kepada Kristus, kita harus ber-
pandangan sama dengan Petrus terhadap ajaran Yesus. Kita harus mem-
pelajarinya, memahami maknanya, dan hidup selaras dengannyabah-
kan jika itu membuat kita terperangah karena berbeda dengan harapan
atau pilihan pribadi kita. Hanya jika kita terbukti loyal, kita dapat ber-
harap untuk memperoleh kehidupan abadi yang Yesus inginkan bagi
kita.Baca Mazmur 97:10.
Loyal Ketika Dikoreksi
11 Tidak lama sesudah hari-hari yang sibuk itu, Yesus membawa

para rasul dan beberapa muridnya menempuh perjalanan panjang ke


arah utara. Puncak Gunung Hermon yang berselimut salju, di batas pa-
ling utara Tanah Perjanjian, kadang-kadang terlihat bahkan dari Laut
Galilea yang biru. Lambat laun, gunung itu tampak menjulang sema-
kin tinggi seraya kelompok tersebut mendekat, mengikuti jalan yang
menanjak ke desa-desa di dekat Kaisarea Filipi.1 Berlatar pemandangan
yang indah ini, dengan sebagian besar Tanah Perjanjian terlihat di
selatan, Yesus mengajukan sebuah pertanyaan penting kepada para
pengikutnya.
12 Kata orang banyak, siapa aku ini? tanyanya ingin tahu. Kita

bisa membayangkan Petrus menatap mata Yesus yang jeli, dan kembali
1 Dari pantai Laut Galilea, kelompok tersebut menempuh perjalanan sejauh 50 kilo-
meter, mulai dari ketinggian sekitar 210 meter di bawah permukaan laut hingga
sekitar 350 meter di atas permukaan laut, melewati berbagai kawasan yang alamnya
sangat indah.

9. Bagaimana Petrus memperlihatkan loyalitas kepada Yesus?


10. Bagaimana kita dewasa ini bisa meniru loyalitas Petrus?
11. Yesus membawa para pengikutnya pada perjalanan seperti apa? (Lihat juga
catatan kaki.)
12, 13. (a) Mengapa Yesus bertanya tentang pandangan orang banyak terhadap
dirinya? (b) Dalam ucapannya kepada Yesus, bagaimana Petrus memperlihatkan
190 iman yang sejati?
IA LOYAL MENGHADAPI BERBAGAI UJIAN

merasakan kebaikan hati Tuannya serta kecerdasannya yang nyata dan


luar biasa. Yesus berminat pada kesimpulan yang ditarik hadirinnya dari
apa yang mereka lihat dan dengar. Murid-murid Yesus menjawab per-
tanyaan itu, menyebutkan kembali beberapa pandangan umum yang
keliru seputar identitas Yesus. Tetapi, Yesus ingin tahu lebih banyak.
Apakah para pengikutnya yang terdekat memiliki pandangan keliru
yang sama? Ia pun bertanya, Tetapi menurut kamu, siapa aku ini?
Luk. 9:18-20.
13 Petrus lagi-lagi cepat menjawab. Dengan kata-kata yang jelas dan

tegas, ia mengungkapkan kesimpulan yang ada dalam hati banyak


orang di sana. Engkau adalah Kristus, Putra dari Allah yang hidup, ka-
tanya. Kita dapat membayangkan Yesus memuji Petrus dengan ha-
ngat sambil memberikan senyum perkenan.
Yesus mengingatkan Petrus bahwa Allah Yehu-
wabukan manusiayang membuat kebenar-
an penting ini menjadi sangat jelas bagi orang-
Kita perlu loyal pada
orang yang memiliki iman yang sejati. Petrus ajaran Yesus, bahkan
mendapat kesempatan untuk memahami sa- jika itu membuat kita
lah satu kebenaran terbesar yang belum Yehu-
wa singkapkanidentitas Mesias, atau Kristus, terperangah karena
yang telah lama dijanjikan!Baca Matius 16: berbeda dengan harapan
16, 17.
14 Kristus inilah yang disebut dalam nu-
atau pilihan pribadi kita
buat di zaman dahulu sebagai batu yang akan
ditolak oleh tukang-tukang bangunan. (Mz.
118:22; Luk. 20:17) Berdasarkan nubuat-nubuat itu, Yesus menyingkap-
kan bahwa Yehuwa akan mendirikan sebuah sidang jemaat di atas batu,
atau batu karang, yang baru saja disebutkan oleh Petrus. Lalu, ia mem-
beri Petrus beberapa hak istimewa yang sangat penting dalam sidang
jemaat tersebut. Ia tidak mengunggulkan Petrus di atas rasul-rasul
lainnya, seperti anggapan beberapa orang, tetapi ia memberinya berba-
gai tanggung jawab. Ia memberi Petrus kunci-kunci kerajaan. (Mat.
16:19) Petrus-lah yang akan memiliki hak istimewa untuk membuka ha-
rapan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah bagi tiga ladang manusia
yang berbedapertama bagi orang Yahudi, lalu bagi orang Samaria, dan
terakhir bagi orang non-Yahudi.
15 Akan tetapi, Yesus belakangan menyatakan bahwa orang yang

diberi banyak akan dituntut lebih banyak pertanggungjawaban, dan


perkataan itu terbukti benar atas diri Petrus. (Luk. 12:48) Yesus terus
menyingkapkan berbagai kebenaran penting tentang Mesias, termasuk
bahwa ia pasti akan menderita dan mati di Yerusalem tidak lama
lagi. Petrus risau ketika mendengar hal-hal itu. Ia membawa Yesus
14. Yesus memberi Petrus hak istimewa penting apa saja?
15. Mengapa Petrus menegur Yesus, dan apa yang ia katakan? 191
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

ke samping dan menegur dia dengan mengatakan, Berbaik-hatilah ter-


hadap dirimu sendiri, Tuan; engkau sama sekali tidak akan mendapat
nasib demikian.Mat. 16:21, 22.
16 Petrus tentu bermaksud baik, maka jawaban Yesus pasti menga-

getkan dia. Yesus memunggungi Petrus, menatap murid-murid lainnya


yang agaknya berpikiran serupadan berkata, Pergilah ke belakang-
ku, Setan! Engkau adalah balok sandungan bagiku, karena engkau
memikirkan, bukan pikiran Allah, melainkan pikiran manusia. (Mat.
16:23; Mrk. 8:32, 33) Perkataan Yesus mengandung nasihat praktis bagi
kita semua. Mudah sekali untuk memprioritaskan pikiran manusia ke-
timbang pikiran Allah. Jika kita berbuat demikian, sekalipun berniat
membantu, kita mungkin secara tidak sengaja mendukung kehendak
Setan, bukannya kehendak Allah. Namun, ba-
gaimana tanggapan Petrus?
17 Petrus tentu tahu bahwa Yesus tidak
Hanya jika kita menyebutnya Setan Si Iblis dalam arti harfiah.
rendah hati menerima Lagi pula, kata-kata Yesus kepada Petrus berbe-
da dengan kata-katanya kepada Setan. Kepada
disiplin dan belajar darinya, Setan, Yesus berkata, Pergilah; kepada Pet-
kita dapat terus mendekat rus, ia berkata, Pergilah ke belakangku. (Mat.
kepada Yesus Kristus dan 4:10) Yesus tidak menolak rasul yang ia lihat
memiliki banyak sekali kebaikan ini, tetapi ia
Bapaknya, Allah Yehuwa sekadar mengoreksi pikiran Petrus yang salah
dalam hal ini. Tidak sulit untuk melihat bah-
wa Petrus tidak boleh berada di depan Tuan-
nya sebagai balok sandungan tetapi kembali ke belakangnya sebagai
pengikut yang mendukung.
18 Apakah Petrus membantah, marah, atau kesal? Tidak; ia dengan

rendah hati menerima koreksi. Dengan demikian, ia kembali memper-


tunjukkan loyalitas. Semua pengikut Kristus membutuhkan koreksi dari
waktu ke waktu. Hanya jika kita rendah hati menerima disiplin dan bel-
ajar darinya, kita dapat terus mendekat kepada Yesus Kristus dan Bapak-
nya, Allah Yehuwa.Baca Amsal 4:13.

Loyalitas Diupahi
19Tak lama kemudian, Yesus membuat pernyataan mengaget-
kan lainnya, Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu
16. Bagaimana Yesus mengoreksi Petrus, dan nasihat praktis apa yang kita semua
dapatkan dari kata-kata Yesus?
17. Apa yang Yesus maksudkan ketika mengatakan kepada Petrus Pergilah ke
belakangku?
18. Bagaimana Petrus memperlihatkan loyalitas, dan bagaimana kita bisa meni-
runya?
19. Yesus membuat pernyataan mengagetkan apa, dan apa yang mungkin
192 Petrus pikirkan?
Petrus tetap loyal
bahkan sewaktu
bahwa ada beberapa dari antara orang-orang yang berdiri di sini yang ia dikoreksi
sama sekali tidak akan mengecap kematian sampai mereka terlebih
dahulu melihat Putra manusia datang dalam kerajaannya. (Mat.
16:28) Kata-kata itu pasti membuat Petrus penasaran. Apa kira-kira
maksud Yesus? Mungkin Petrus bertanya-tanya apakah karena baru di-
koreksi dengan tegas, ia tidak bakal menerima hak istimewa khusus
demikian.
20 Akan tetapi, kira-kira seminggu kemudian, Yesus mengajak Ya-

kobus, Yohanes, dan Petrus naik ke sebuah gunung yang tinggi


mungkin Gunung Hermon, yang jauhnya hanya beberapa kilo-
meter. Waktu itu agaknya malam hari, mengingat ketiga pria itu
berjuang melawan kantuk. Tetapi, sewaktu Yesus berdoa, terjadilah se-
suatu yang mengusir rasa kantuk.Mat. 17:1; Luk. 9:28, 29, 32.
21 Yesus mulai berubah di depan mata mereka. Wajahnya men-

jadi bersinar, berkilau, hingga secemerlang matahari. Pakaiannya juga


20, 21. (a) Lukiskan penglihatan yang Petrus saksikan. (b) Bagaimana percakap-
an di antara sosok-sosok dalam penglihatan itu membantu mengoreksi Petrus? 193
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

putih berkilauan. Lalu, dua sosok tampak bersama Yesus, yang se-
orang seperti Musa dan yang lain seperti Elia. Mereka bercakap-cakap
dengannya tentang kepergiannya yang telah ditentukan untuk ia ge-
napi di Yerusalemyakni kematian dan kebangkitannya. Petrus je-
las-jelas keliru ketika menyatakan bahwa Yesus tidak bakal mengalami
penderitaan demikian!Luk. 9:30, 31.
22 Petrus merasa terdorong untuk berpartisipasi dengan satu atau

lain cara dalam penglihatan yang luar biasa ini. Kelihatannya, Musa
dan Elia seolah-olah akan berpisah dengan Yesus. Maka, Petrus pun
berbicara, Guru, kami senang berada di sini, maka biarlah kami
mendirikan tiga kemah, satu untukmu, satu untuk Musa, dan satu un-
tuk Elia. Tentu saja, karena dalam penglihatan, sosok dua hamba
Yehuwa yang sudah lama mati ini tidak membutuhkan tenda. Pet-
rus tidak berpikir masak-masak dulu sebelum berbicara. Namun, ti-
dakkah Saudara tertarik kepada pria yang antusias dan hangat ini?
Luk 9:33.
23 Petrus, Yakobus, serta Yohanes menerima upah lain pada ma-

lam itu. Suatu awan terbentuk dan menaungi mereka di gunung ter-
sebut. Dari awan itu keluarlah suatu suarasuara Allah Yehuwa! Ia
berkata, Inilah Putraku, pribadi yang telah kupilih. Dengarkan dia.
Lalu, penglihatan itu pun berakhir, dan hanya mereka dan Yesus saja
yang ada di gunung tersebut.Luk. 9:34-36.
24 Penglihatan itu benar-benar merupakan karunia bagi Petrus

dan bagi kita! Puluhan tahun kemudian, ia menulis tentang hak is-
timewa yang ia peroleh malam itu, yakni
benar-benar melihat gambaran pendahuluan
mengenai Yesus sebagai Raja surgawi yang
UNTUK DIPIKIRKAN . . . mulia dan menjadi salah satu saksi mata
Bagaimana iman Petrus mengge- kebesarannya. Penglihatan itu meneguhkan
rakkan dia untuk loyal ketika banyak nubuat Firman Allah dan memper-
banyak orang meninggalkan kuat iman Petrus untuk menghadapi berba-
Yesus? gai ujian yang masih harus ia alami. (Baca
Bagaimana iman dan loyalitas 2 Petrus 1:16-19.) Manfaat serupa dapat kita
Petrus membantu dia menerima rasakan jika, seperti Petrus, kita tetap loyal
koreksi? kepada Majikan yang telah Yehuwa lantik
Bagaimana penglihatan atas kita, belajar darinya, menerima disiplin
transfigurasi menguatkan iman serta koreksinya, dan dengan rendah hati
Petrus? mengikutinya dari hari ke hari.
Dengan cara-cara lain apa 22, 23. (a) Bagaimana Petrus bersikap antusias dan
Saudara ingin meniru iman hangat? (b) Petrus, Yakobus, dan Yohanes meneri-
Petrus? ma upah lain apa malam itu?
24. (a) Apa manfaat yang Petrus dapatkan dari
transfigurasi ini? (b) Bagaimana kita dewasa ini
mendapat manfaat dari penglihatan transfigurasi
194 ini?
Bersama Yakobus dan Yohanes, Petrus diupahi dengan penglihatan yang menakjubkan
PASAL DUA PULUH TIGA

Ia Belajar Pengampunan
dari Tuannya
PETRUS tidak akan pernah melupakan saat mencekam itu ketika mere-
ka bertatapan mata. Apakah dia melihat kilasan kekecewaan dan keke-
salan dalam tatapan Yesus itu? Persisnya kita tidak tahu; catatan terilham
hanya mengatakan bahwa Tuan berpaling dan memandang Petrus.
(Luk. 22:61) Tetapi, dari tatapan itu, Petrus tahu betapa serius kesalah-
an yang dibuatnya. Ia sadar bahwa ia baru saja melakukan hal yang te-
lah Yesus nubuatkan, perbuatan yang ia katakan tidak akan pernah ia la-
kukania telah menyangkal Tuan yang dikasihinya. Petrus benar-benar
terpuruk, mungkin itulah saat terburuk dari hari terburuk yang pernah
ia alami.
2 Namun, bukan berarti tidak ada lagi harapan. Karena Petrus ada-
lah orang yang sangat beriman, ia masih mempunyai kesempatan un-
tuk pulih dari kesalahan-kesalahannya dan belajar salah satu pelajaran
terpenting dari Yesus. Itu adalah pelajaran tentang pengampunan. Kita
masing-masing perlu menarik pelajaran yang sama, maka marilah kita
perhatikan bagaimana Petrus belajar dari pengalaman pahitnya.

Ia Perlu Banyak Belajar


3 Sekitar enam bulan sebelumnya di Kapernaum, kampung hala-
mannya, Petrus mendekati Yesus dan bertanya, Tuan, berapa kali sau-
daraku berdosa terhadap aku dan aku harus mengampuni dia? Sampai
tujuh kali? Tampaknya, Petrus menganggap dirinya sudah bermurah
hati. Apalagi, para pemimpin agama pada zamannya mengajarkan bah-
wa seseorang sudah cukup mengampuni sampai tiga kali! Yesus menja-
wab, Bukan: Sampai tujuh kali, tetapi: Sampai tujuh puluh tujuh kali.
Mat. 18:21, 22.
4 Apakah dalam hal ini Yesus menyarankan agar Petrus menghitung

dan mencatat pelanggaran yang dilakukan orang lain? Tidak; malah de-
ngan mengganti angka 7 yang disebutkan Petrus dengan angka 77, Ye-
sus memaksudkan bahwa dalam pengampunan tidak ada batas yang
1. Apa saat terburuk dalam kehidupan Petrus?
2. Petrus perlu belajar apa, dan manfaat apa yang bisa kita dapatkan dari kisah
ini?
3, 4. (a) Pertanyaan apa yang Petrus ajukan kepada Yesus, dan apa yang mung-
kin Petrus pikirkan? (b) Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa Petrus masih
dipengaruhi oleh sikap yang umum pada waktu itu?

196
Tuan berpaling dan memandang Petrus
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

ditetapkan. (1 Kor. 13:4, 5) Yesus memperlihatkan bahwa Petrus telah


terpengaruh oleh sikap tidak mau mengampuni dan tidak berperasaan
yang umum pada waktu itu, seolah-olah harus berhitung dahulu kalau
mau mengampuni. Namun, pengampunan menurut standar Allah dibe-
rikan dengan limpah.Baca 1 Yohanes 1:7-9.
5 Petrus tidak membantah Yesus. Tetapi, apakah pelajaran yang di-

berikan Yesus menyentuh hatinya? Kadang-kadang, kita baru benar-


benar belajar tentang pengampunan sewaktu kita sadar bahwa kita sen-
diri sangat membutuhkannya. Karena itu, mari kita kembali mengikuti
berbagai peristiwa menjelang kematian Yesus. Pada saat-saat yang mene-
gangkan itu, Petrus berbuat banyak kesalahan yang memerlukan peng-
ampunan dari Tuannya.

Ia Membutuhkan Banyak Pengampunan


6 Malam itu bukan malam biasaitu adalah malam terakhir kehi-
dupan Yesus di bumi. Masih banyak yang ingin Yesus ajarkan kepada ra-
sul-rasulnyamisalnya tentang kerendahan hati. Yesus memberikan te-
ladan dengan mencuci kaki mereka, pekerjaan yang biasanya ditugaskan
kepada pelayan yang paling rendah. Mula-mula, Petrus mempertanya-
kan tindakan Yesus itu. Lalu, ia menolak dilayani Yesus. Kemudian, ia
berkeras agar Yesus tidak hanya mencuci kakinya tetapi juga tangan dan
kepalanya! Yesus tidak kehilangan kesabarannya tetapi dengan tenang
menjelaskan nilai dan makna dari tindakan itu.Yoh. 13:1-17.
7 Tak lama kemudian, Petrus kembali menguji kesabaran Yesus. Ra-

sul-rasul itu mulai bertengkar lagi tentang siapa yang terbesar dari anta-
ra mereka. Pastilah Petrus terlibat dalam memperlihatkan kesombongan
manusia yang memalukan ini. Meski demikian, Yesus mengoreksi me-
reka dengan baik hati dan bahkan memuji mereka untuk hal-hal baik
yang mereka lakukan; mereka tetap loyal dan setia kepada Tuan mere-
ka. Namun, ia memberi tahu bahwa mereka semua akan meninggalkan
dia. Petrus menyanggah dengan mengatakan bahwa ia akan tetap ber-
paut kepada Yesus sekalipun harus mati. Yesus menubuatkan bahwa Pet-
rus malah akan menyangkal Tuannya tiga kali pada malam itu juga se-
belum ayam jantan berkokok dua kali. Petrus tidak hanya membantah
apa yang Yesus katakan, ia malah sesumbar bahwa ia akan lebih setia
daripada semua rasul lainnya!Mat. 26:31-35; Mrk. 14:27-31; Luk. 22:
24-28; Yoh 13:36-38.
8 Apakah Yesus sudah hampir kehilangan kesabaran terhadap Pet-

rus? Tidak, justru pada masa yang sulit ini, Yesus tetap mencari hal-hal
baik dalam diri para rasulnya yang tidak sempurna. Ia tahu bahwa Petrus
akan mengecewakan dia, namun Yesus berkata, Aku telah membuat
5. Kapan kita mungkin benar-benar belajar tentang pengampunan?
6. Apa reaksi Petrus ketika Yesus berupaya mengajar para rasul tentang keren-
dahan hati, tetapi bagaimana sikap Yesus terhadap dia?
7, 8. (a) Dengan cara apa saja Petrus kembali menguji kesabaran Yesus? (b) Ba-
198 gaimana Yesus terus memperlihatkan sikap baik hati dan pengampun?
IA BELAJAR PENGAMPUNAN DARI TUANNYA

permohonan bagimu agar imanmu jangan gugur; dan engkau, apabila


engkau sudah kembali, kuatkanlah saudara-saudaramu. (Luk. 22:32)
Jadi, Yesus menyatakan keyakinannya bahwa Petrus akan pulih secara
rohani dan kembali berdinas dengan setia. Yesus sungguh baik hati dan
pengampun!
9 Belakangan, di Taman Getsemani, Petrus perlu dikoreksi lebih dari
satu kali. Yesus memintanya, beserta Yakobus dan Yohanes, agar tetap
berjaga-jaga sewaktu Yesus berdoa. Yesus sangat menderita secara emosi
dan perlu dukungan, tetapi Petrus dan yang lainnya tertidur beberapa
kali. Yesus menunjukkan empati dan pengampunan dengan berkata,
Roh memang bergairah, tetapi daging lemah.Mrk. 14:32-41.
10 Tak lama kemudian, tibalah gerombolan massa, yang membawa
obor dan bersenjatakan pedang dan pentung. Di saat seperti itu, mere-
ka perlu bertindak hati-hati dan bijaksana. Namun, Petrus dengan terbu-
ru-buru bertindak, mengayunkan pedang ke kepala Malkhus, seorang
budak imam besar, dan menetak salah satu telinganya. Yesus dengan te-
nang mengoreksi Petrus, menyembuhkan luka itu, dan menjelaskan se-
buah prinsip nonkekerasan yang menjadi pedoman bagi para pengikut-
nya hingga hari ini. (Mat. 26:47-55; Luk. 22:47-51; Yoh. 18:10, 11) Petrus
telah melakukan banyak kesalahan yang memerlukan pengampunan
dari Tuannya. Pengalamannya ini hendaknya mengingatkan kita bahwa
kita semua sering kali tersandung. (Baca Yakobus 3:2.) Siapa di anta-
ra kita yang tidak membutuhkan pengampunan Allah setiap hari? Na-
mun, bagi Petrus, malam itu belum berlalu, kegagalan yang lebih parah
lagi masih menanti.
Kegagalan Petrus yang Terparah
11 Yesus berbicara kepada gerombolan massa itu bahwa jika yang
mereka cari adalah dirinya, mereka harus membiarkan rasul-rasulnya
pergi. Petrus tidak bisa berbuat apa-apa sewaktu mereka mengikat Yesus.
Lalu, Petrus melarikan diri, demikian pula rasul-rasul lainnya.
12 Petrus dan Yohanes berhenti berlari, mungkin di dekat rumah
mantan Imam Besar Hanas, tempat Yesus mula-mula dibawa untuk di-
interogasi. Seraya Yesus digiring dari sana, Petrus dan Yohanes meng-
ikutinya tetapi dari jarak cukup jauh. (Mat. 26:58; Yoh. 18:12, 13) Pet-
rus bukanlah pengecut. Pasti butuh keberanian untuk mengikuti Yesus.
Gerombolan itu bersenjata, dan Petrus telah melukai salah seorang dari
mereka. Namun, di sini kita tidak melihat kasih yang loyal dalam diri
Petrus seperti yang diakuinyarela mati bersama Tuannya jika perlu.
Mrk. 14:31.
13 Seperti Petrus, banyak orang dewasa ini mencoba mengikuti

9, 10. (a) Di Taman Getsemani, koreksi apa yang Petrus butuhkan? (b) Kesalah-
an Petrus mengingatkan kita akan apa?
11, 12. (a) Bagaimana Petrus memperlihatkan keberanian setelah Yesus di-
tangkap? (b) Apa yang gagal Petrus lakukan, padahal dia mengatakan akan
melakukan itu?
13. Apa satu-satunya cara yang patut untuk mengikuti Kristus? 199
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

Kristus dari jarak cukup jauhsedemikian rupa agar tidak ada yang
memerhatikan. Tetapi, sebagaimana Petrus sendiri tulis belakangan,
satu-satunya cara yang patut untuk mengikuti Kristus adalah dengan ber-
upaya sedekat mungkin dengannya, meniru teladannya dalam segala
hal, tidak soal konsekuensinya.Baca 1 Petrus 2:21.
14 Dengan hati-hati, Petrus mengikuti rombongan itu dan akhirnya

tiba di gerbang salah satu rumah paling megah di Yerusalem. Itu ada-
lah rumah Kayafas, imam besar yang berkuasa dan kaya. Rumah-rumah
seperti itu biasanya dikelilingi halaman yang luas, dan di depannya ada
gerbang. Petrus tiba di gerbang tetapi tidak diizinkan masuk. Yohanes,
yang kenal dengan imam besar dan telah berada di dalam, datang dan
meminta penjaga gerbang agar mengizinkan Petrus masuk. Tampaknya,
Petrus tidak tetap berada di dekat Yohanes; ia juga tidak berupaya ma-
suk ke dalam rumah untuk mendampingi Tuannya. Ia tetap di halaman,
di mana para budak dan pelayan menghangatkan diri di hadapan api
yang terang pada malam yang dingin itu, sambil memerhatikan para
saksi palsu yang menuduh Yesus keluar masuk tempat pengadilan.
Mrk. 14:54-57; Yoh. 18:15, 16, 18.
15 Karena diterangi api unggun, wanita yang mengizinkan Petrus

masuk di gerbang dapat memerhatikannya lebih jelas. Wanita itu me-


ngenalinya. Ia berkata sambil menuduh, Engkau juga bersama-sama
Yesus, orang Galilea itu! Karena kaget, Petrus menyangkal bahwa dia
mengenal Yesusatau mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang
dikatakan wanita itu. Ia pergi ke dekat gerbang, berupaya agar tidak me-
narik perhatian, tetapi seorang wanita lain memerhatikan dia dan me-
nuduhkan hal yang sama, Pria ini bersama-sama Yesus, orang Nazaret
itu. Petrus bersumpah, Aku tidak mengenal orang itu! (Mat. 26:69-
72; Mrk 14:66-68) Boleh jadi, baru setelah penyangkalan yang kedua ini-
lah Petrus mendengar ayam jantan berkokok, tetapi perhatiannya tersim-
pangkan sehingga ia tidak mengingat nubuat yang Yesus ucapkan hanya
beberapa jam sebelumnya.
16 Tidak lama setelah itu, Petrus masih berupaya sedapat mungkin

agar tidak diperhatikan orang. Tetapi, sejumlah orang yang berdiri di se-
kitar halaman menghampirinya. Salah satu di antara mereka masih ke-
rabat dengan Malkhus, hamba yang dilukai Petrus. Ia berkata kepada Pet-
rus, Aku melihat engkau di taman bersama dia, bukan? Petrus merasa
perlu meyakinkan mereka bahwa mereka salah. Karena itu, ia bersum-
pah atas kata-katanya, dengan mengatakan bahwa ia bersedia kena ku-
tuk kalau ia berdusta. Itulah kali ketiga Petrus menyangkal Yesus. Sege-
ra setelah kata-kata itu diucapkannya, terdengarlah suara ayam jantan
berkokokkokok yang kedua yang Petrus dengar malam itu.Yoh. 18:
26, 27; Mrk. 14:71, 72.
14. Apa yang Petrus lakukan pada malam Yesus diadili?
15, 16. Jelaskan bagaimana nubuat Yesus tentang tiga penyangkalan Petrus
200 tergenap.
IA BELAJAR PENGAMPUNAN DARI TUANNYA

17 Yesus baru saja keluar ke balkon di atas halaman. Pada saat itu,

seperti digambarkan di awal, Yesus bertatapan mata dengan Petrus. Pet-


rus langsung sadar betapa parah ia telah mengecewakan Tuannya. Petrus
meninggalkan halaman, hancur oleh beratnya perasaan bersalah. Ia me-
langkah menuju jalanan kota itu, diterangi cahaya bulan purnama yang
sedang tenggelam. Matanya berkaca-kaca. Air
matanya pun berlinang. Hatinya remuk dan ia
menangis dengan getir.Mrk. 14:72; Luk. 22:
61, 62. Petrus membuat banyak
18 Saat seseorang menyadari seriusnya ke-

salahan yang dibuatnya, sangat mudah bagi-


kesalahan sehingga
nya untuk beranggapan bahwa dosanya terlalu Tuannya harus banyak
berat sehingga mustahil diampuni. Boleh jadi mengampuni dia, tetapi
itu juga yang dipikirkan Petrus. Apakah me-
mang dia tidak dapat diampuni lagi? siapa dari antara kita
Apakah Petrus Sudah yang tidak membutuhkan
Tidak Mungkin Diampuni? pengampunan setiap hari?
19 Sulit untuk membayangkan betapa pe-

dihnya perasaan Petrus saat fajar menyingsing


dan kejadian-kejadian pada hari itu terus ber-
lanjut. Pastilah dia memaki-maki dirinya ketika Yesus meninggal pada
sore harinya setelah berjam-jam disiksa! Pastilah Petrus merasa pilu ke-
tika teringat bagaimana dia telah turut menambah kepedihan Tuannya
pada hari itu yang ternyata adalah hari terakhir kehidupan Yesus seba-
gai manusia. Meski kepedihannya sangat dalam, Petrus tidak tenggelam
dalam keputusasaan. Kita mengetahui hal ini karena kita tahu dia mu-
lai bergabung lagi dengan saudara-saudaranya. (Luk. 24:33) Pastilah se-
mua rasul itu menyesali tindakan mereka pada malam yang kelam itu,
maka mereka pun saling menghibur.
20 Di sini, kita melihat Petrus membuat salah satu keputusan yang

paling bijaksana. Pada waktu seorang hamba Allah jatuh, yang menjadi
soal bukanlah seberapa dalam dia sudah jatuh melainkan seberapa kuat
tekadnya untuk bangkit lagi, untuk meluruskan kesalahannya. (Baca
Amsal 24:16.) Petrus memperlihatkan iman sejati dengan berkumpul
bersama saudara-saudaranya walaupun perasaannya sangat tertekan. Se-
seorang mungkin tergoda untuk menyendiri sewaktu terbebani kesedih-
an atau penyesalan, namun itu berbahaya. (Ams. 18:1) Yang paling bijak-
sana adalah tetap dekat dengan rekan-rekan seiman dan mendapatkan
kembali kekuatan rohani.Ibr. 10:24, 25.
17, 18. (a) Bagaimana reaksi Petrus ketika menyadari betapa parah ia telah
mengecewakan Tuannya? (b) Apa yang mungkin Petrus pikirkan?
19. Apa yang pasti Petrus rasakan mengenai kegagalannya, namun dari mana
kita tahu bahwa ia tidak tenggelam dalam keputusasaan?
20. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Petrus ketika ia membuat salah
satu keputusan yang bijaksana? 201
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

21 Karena berada bersama saudara-saudara rohaninya, Petrus bisa


mendengar berita yang mengejutkan bahwa jenazah Yesus tidak ada lagi
di kuburan. Petrus dan Yohanes berlari ke makam tempat Yesus diku-
burkan dan penutupnya telah dimeteraikan, atau disegel. Yohanes, yang
kelihatannya lebih muda, tiba lebih dahulu. Melihat makam sudah ter-
buka, ia ragu-ragu untuk masuk. Tidak demikian dengan Petrus. Meski-
pun terengah-engah, ia langsung masuk ke dalam makam. Ternyata
sudah kosong!Yoh. 20:3-9.
22 Apakah Petrus percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan? Mula-

mula tidak, meski beberapa wanita yang setia melaporkan bahwa malai-
kat-malaikat telah menampakkan diri kepada mereka untuk memberi
tahu bahwa Yesus telah bangkit. (Luk. 23:5524:11) Tetapi, sebelum hari
itu berakhir, segala sisa kesedihan dan keraguan pun sirna dari hati Pet-
rus. Yesus telah hidup, kini sebagai makhluk roh yang perkasa! Ia me-
nampakkan diri kepada semua rasulnya. Akan tetapi, pertama-tama dia
melakukan sesuatu, sesuatu yang bersifat pribadi. Pada hari itu, menu-
rut para rasul, Sesungguhnya Tuan telah dibangkitkan dan ia menam-
pakkan diri kepada Simon! (Luk. 24:34) Demikian pula, rasul Paulus
belakangan menulis bahwa pada hari yang istimewa itu Yesus menam-
pakkan diri kepada Kefas, kemudian kepada kedua belas murid itu.
(1 Kor. 15:5) Kefas dan Simon adalah nama lain untuk Petrus. Yesus me-
nampakkan diri kepadanya pada hari itukelihatannya sewaktu Petrus
sedang sendirian.
23 Dalam Alkitab, perincian tentang reuni yang sangat mengharu-
kan ini tidak dicatat. Yang tahu hanya Yesus dan Petrus. Kita hanya bisa
membayangkan betapa tersentuh perasaan Petrus ketika melihat Tuan
yang dikasihinya itu hidup lagi dan ia mendapat kesempatan untuk
mengungkapkan kesedihan dan pertobatannya. Hal yang paling dia
inginkan pada hari itu adalah pengampunan. Tentu, tidak ada keraguan
bahwa Yesus mengulurkannya dengan murah hati. Orang Kristen dewa-
sa ini, yang jatuh ke dalam dosa, perlu mengingat pengalaman Petrus
ini. Jangan sekali-kali kita beranggapan bahwa kita sudah tidak mung-
kin lagi diampuni Allah. Yesus dengan sempurna mencerminkan Bapak-
nya, yang akan memberi ampun dengan limpah.Yes. 55:7.

Bukti Lebih Lanjut bahwa Ia Diampuni


24
Yesus menyuruh rasul-rasulnya pergi ke Galilea, di mana mereka
akan bertemu dia lagi. Sewaktu tiba di sana, Petrus memutuskan pergi
ke Laut Galilea untuk menangkap ikan. Ada beberapa orang yang
21. Karena berkumpul bersama saudara-saudara rohaninya, berita apa yang
Petrus dengar?
22. Apa yang membuat segala sisa kesedihan dan keraguan dalam hati Petrus
sirna?
23. Mengapa orang Kristen dewasa ini yang jatuh ke dalam dosa perlu
mengingat pengalaman Petrus?
24, 25. (a) Lukiskan seperti apa malam ketika Petrus mencari ikan di Laut Galilea.
202 (b) Apa reaksi Petrus ketika Yesus mengadakan mukjizat keesokan paginya?
IA BELAJAR PENGAMPUNAN DARI TUANNYA

menyertainya. Sekali lagi, Petrus berada di danau tempat ia telah meng-


habiskan sebagian besar masa mudanya. Suara derit perahu, suara ge-
mercik gelombang laut, kasarnya jala ikan di tangan terasa begitu akrab.
Para pria tersebut sama sekali tidak berhasil menangkap ikan pada
malam itu.Mat. 26:32; Yoh. 21:1-3.
25 Namun, menjelang pagi, seseorang berseru dari pantai dan me-

nyuruh mereka menebarkan jala ke sisi lain perahu. Mereka melakukan-


nya dan mendapat tangkapan besar sebanyak 153 ekor ikan! Petrus tahu
siapa orang itu. Ia terjun dari perahu dan berenang ke pantai. Sewaktu
di pantai, Yesus menghidangkan kepada sahabat-sahabat setianya ikan

Petrus terjun
dari perahu dan
berenang ke pantai

203
TIRULAH IMAN MEREKA  PETRUS

yang dibakar di atas arang. Ia memberikan perhatian khusus kepada Pet-


rus.Yoh. 21:4-14.
26 Yesus menanyai Petrus apakah ia mengasihi Tuannya lebih da-

ripada initampaknya sambil menunjuk kepada tangkapan ikan yang


banyak itu. Dalam hati Petrus, apakah kasihnya terhadap bisnis penang-
kapan ikan akan menyaingi kasihnya kepada Yesus? Sebagaimana Petrus
telah menyangkal Tuannya tiga kali, Yesus sekarang memberi dia tiga
kesempatan untuk meneguhkan kasihnya di hadapan rekan-rekannya.
Seraya Petrus menanggapinya, Yesus memberi tahu dia cara menunjuk-
kan kasih itu: dengan menempatkan dinas suci di atas segala-galanya,
memberi makan dan menggembalakan kawanan domba Kristus, yaitu
para pengikutnya yang setia.Luk. 22:32; Yoh. 21:15-17.
27 Jadi, Yesus meneguhkan bahwa Petrus masih berguna bagi dia

dan bagi Bapaknya. Petrus akan menjalankan peran penting dalam je-
maat di bawah pengarahan Kristus. Benar-benar bukti yang ampuh
dari pengampunan Yesus yang sepenuhnya! Pastilah belas kasihan itu
menyentuh hati Petrus, dan ia mencamkan hal itu dalam hatinya.
28 Petrus dengan setia melaksanakan tugasnya selama bertahun-

tahun. Ia menguatkan saudara-saudaranya, seperti yang Yesus perintah-


kan pada malam sebelum kematiannya. Petrus dengan baik hati dan sa-
bar menggembalakan dan memberi makan para pengikut Kristus. Pria
bernama Simon ini telah hidup sesuai dengan nama yang Yesus berikan
kepadanyaPetrus, atau Batu Karangdengan menjadi pengaruh yang
stabil, kokoh, dan andal demi kebaikan sidang jemaat. Banyak bukti me-
ngenai hal ini terdapat dalam kedua suratnya yang pengasih, surat pri-
badi yang ditulis Petrus yang menjadi buku-buku Alkitab yang berharga.
Selain itu, surat-suratnya juga memperlihatkan
bahwa Petrus tidak pernah melupakan pelajar-
an yang dia dapatkan dari Yesus tentang peng-
UNTUK DIPIKIRKAN . . . ampunan.Baca 1 Petrus 3:8, 9; 4:8.
29 Semoga kita pun menarik pelajaran
Bagaimana Petrus menunjukkan
bahwa dia memiliki pandangan yang sama. Apakah setiap hari kita memohon
pengampunan Allah atas banyak pelanggaran
yang keliru soal pengampunan?
kita? Apakah kita menerima pengampunan itu
Dengan cara apa saja Petrus dan percaya akan kuasanya untuk membersih-
menguji pengampunan Yesus? kan kita? Dan, apakah kita juga mengulurkan
Bagaimana Yesus mempertun- pengampunan kepada orang-orang di sekitar
kita? Jika kita melakukannya, kita akan meni-
jukkan pengampunan terhadap
ru iman Petrusdan belas kasihan Tuannya.
Petrus?
Dengan cara apa saja Saudara 26, 27. (a) Kesempatan apa yang tiga kali Yesus
berikan kepada Petrus? (b) Yesus memberikan bukti
ingin meniru iman Petrus dan
apa bahwa ia sudah sepenuhnya mengampuni
belas kasihan Yesus? Petrus?
28. Bagaimana Petrus hidup sesuai dengan
namanya?
29. Bagaimana kita bisa meniru iman Petrus dan
204 belas kasihan Tuannya?
Kata Penutup

Jadilah peniru orang-orang yang melalui iman dan kesabaran mewarisi


apa yang dijanjikan.IBRANI 6:12.

IMAN. Itu kata yang indah, yang memaksudkan ini. Pasti, itulah sebabnya Ia menyediakan tela-
sifat yang sangat menarik. Tetapi, sewaktu kita dan-teladan untuk kita tiru. Yehuwa mengilhami
mendengar kata itu, kita sebaiknya memikirkan rasul Paulus untuk menulis, Jadilah peniru
kata lain, yaitu, Segera! Karena, jika kita belum orang-orang yang melalui iman dan kesabaran
memiliki iman, kita perlu segera mendapatkan- mewarisi apa yang dijanjikan. (Ibr. 6:12) Dan,
nya. Dan jika kita sudah memiliki iman, kita itulah sebabnya organisasi Yehuwa mendesak
perlu segera melindungi dan merawatnya. kita untuk berupaya keras meniru teladan pria
Mengapa? dan wanita yang beriman, seperti yang telah kita
2 Bayangkan, Saudara sedang melintasi se- bahas dalam buku ini. Tetapi, apa yang harus kita
buah gurun yang sangat luas. Saudara sangat lakukan sekarang? Mari kita ingat dua hal:
membutuhkan air. Ketika menemukannya, Sauda- (1) Kita perlu terus memperkuat iman kita;
ra harus melindunginya dari matahari. (2) kita perlu terus menjaga agar harapan kita
Kemudian, Saudara perlu mengisi kembali perse- tetap jelas dalam pikiran.
4 Teruslah perkuat iman Saudara. Iman memiliki
diaan Saudara agar tidak habis sampai Saudara
tiba di tujuan. Dewasa ini, kita semua hidup di musuh besarSetan. Si penguasa dunia itu telah
gurun rohani, suatu dunia di mana iman sejati mengubah sistem ini menjadi semacam gurun
seperti air itusangat langka dan cenderung yang tidak ramah terhadap iman. Ia jauh lebih
menguap dengan cepat jika tidak dilindungi dan kuat daripada kita. Haruskah kita putus asa dan
diisi kembali. Kebutuhan kita sangat mendesak; merasa tidak dapat mengembangkan serta mem-
sama seperti kita tidak bisa hidup tanpa air, kita perkuat iman kita? Jangan pernah! Yehuwa adalah
juga tidak bisa bertahan secara rohani tanpa Sahabat terbaik dari semua yang berupaya menda-
iman.Rm. 1:17. patkan iman sejati. Ia meyakinkan kita bahwa Ia
3 Yehuwa tahu bahwa kita benar-benar mem- berada di samping kita dan dengan demikian kita
butuhkan iman, dan Ia tahu betapa sulitnya dapat menentang Si Iblis dan bahkan membuat
membangun dan mempertahankan iman dewasa dia lari dari kita! (Yak. 4:7) Kita menentang dia
dengan meluangkan waktu setiap hari untuk mem-
1, 2. Mengapa kita benar-benar harus membangun
perkuat iman kita dan membangunnya. Caranya?
iman sekarang? Ilustrasikan.
3. Apa yang telah Yehuwa sediakan untuk memba- 4. Mengapa Setan terbukti sebagai musuh iman,
ngun iman, dan dua hal apa yang perlu kita ingat? tetapi mengapa kita tidak perlu putus asa?

206
5 Sebagaimana telah kita lihat, pria dan wanita 7 Kita juga melindungi iman kita melalui tindak-

beriman dalam Alkitab tidak langsung beriman ke- an kita. Lagi pula, iman tanpa perbuatan adalah
tika lahir. Mereka menjadi bukti hidup bahwa mati. (Yak. 2:26) Bayangkan betapa bersukacita-
iman adalah hasil dari roh kudus Yehuwa. (Gal. 5: nya para pria dan wanita yang telah kita bahas
22, 23) Mereka berdoa meminta bantuan, dan ha- seandainya mereka ditugaskan untuk melakukan
silnya, Yehuwa terus memperkuat iman mereka. pekerjaan yang sama dengan yang Yehuwa tugas-
Marilah kita berbuat seperti itu, dengan tidak per- kan kepada kita dewasa ini!
8 Misalnya, bagaimana seandainya Abraham di-
nah lupa bahwa Yehuwa memberikan roh
kudus-Nya dengan limpah kepada orang yang beri tahu bahwa ia dapat beribadat kepada
memintanya dan yang bertindak selaras dengan Yehuwa, bukan di mezbah kasar dari batu yang di-
doa-doa mereka. (Luk. 11:13) Adakah hal lain dirikan di padang belantara, melainkan bersama
yang bisa kita lakukan? kelompok-kelompok terorganisasi para penyembah
6 Dalam buku ini, kita baru membahas sebagian Yehuwa di Balai-Balai Kerajaan yang indah dan di
kecil teladan iman yang luar biasa. Masih ada kebaktian-kebaktian besar, di mana janji-janji yang
banyak, banyak yang lain! (Baca Ibrani 11:32.) dulu hanya dia lihat dari kejauhan dibahas dan
Masing-masingdengan keunikannya sendiri-sen- dijelaskan dengan perincian yang mengesankan?
dirimemiliki banyak hal untuk dipelajari dengan (Baca Ibrani 11:13.) Dan, bagaimana seandainya
serius. Jika kita sekadar membaca dengan cepat Elia diberi tahu bahwa pekerjaannya bukan meng-
kisah-kisah Alkitab tentang orang-orang yang ber- eksekusi para nabi Baal sambil melayani Yehuwa di
iman, kita tidak akan membangun iman kita bawah kekuasaan raja murtad yang fasik, melainkan
dengan damai mengunjungi orang-orang untuk
sendiri dengan kuat. Untuk mendapatkan manfaat
menyampaikan berita penghiburan dan harapan?
sepenuhnya dari pembacaan itu, kita perlu me-
Ya, tidakkah para pria dan wanita beriman dalam
luangkan waktu untuk menggali konteks dan latar
Alkitab akan langsung menerima tugas untuk me-
belakang kisah-kisah Alkitab. Jika kita selalu ingat
nyembah Yehuwa dengan cara yang kita lakukan
bahwa pria dan wanita yang tidak sempurna itu
dewasa ini?
punya perasaan seperti kita, teladan mereka 9 Jadi, marilah kita terus memperkuat iman kita
akan menjadi lebih nyata bagi kita. (Yak. 5:17) De-
melalui tindakan. Dalam melakukannya, kita akan
ngan empati, kita bisa membayangkan bagaimana
membuat penerapan praktis dari teladan pria dan
perasaan mereka sewaktu menghadapi berbagai
wanita beriman dalam Firman Allah yang terilham.
tantangan dan problem yang sama dengan kita.
7-9. (a) Bagaimana kira-kira perasaan beberapa pria
5. Bagaimana para pria dan wanita beriman dalam dan wanita beriman pada zaman Alkitab seandainya
Alkitab memperoleh iman? Jelaskan. mereka bisa beribadat seperti kita dewasa ini?
6. Bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat terbe- (b) Mengapa kita harus memperkuat iman kita mela-
sar dari pelajaran kita tentang kisah-kisah Alkitab? lui tindakan?

207
KATA PENUTUP

Sebagaimana disebutkan dalam Kata Pengantar, 12 Demikian pula, pikirkan beberapa pertanya-

kita akan merasa lebih dekat kepada mereka bagai- an berikut yang mungkin ingin Saudara tanyakan
kan sahabat. Tetapi, tak lama lagi persahabatan kepada para wanita beriman yang telah dibangkit-
demikian akan menjadi jauh lebih nyata. kan. Rut, apa yang membuatmu ingin jadi
10 Jagalah harapan Saudara tetap jelas dalam
penyembah Yehuwa? Abigail, kamu takut tidak,
pikiran. Para pria dan wanita beriman selalu men- waktu beri tahu Nabal kamu membantu Daud?
dapatkan kekuatan dari harapan yang Allah Ester, apa yang terjadi dengan kamu dan
berikan. Bagaimana dengan Saudara? Misalnya,
Mordekai setelah kisah dalam Alkitab itu selesai?
bayangkan betapa bersukacitanya Saudara nanti 13 Tentu saja, para pria dan wanita yang setia
sewaktu bertemu dengan hamba-hamba Allah
itu juga punya banyak pertanyaan untuk Saudara.
yang beriman yang hidup kembali dalam kebang-
Sungguh mendebarkan rasanya memberi tahu
kitan . . . orang-orang yang adil-benar. (Baca
mereka tentang hari-hari terakhir dan bagaimana
Kisah 24:15.) Apa saja pertanyaan yang ingin Sau-
dara ajukan kepada mereka? Yehuwa memberkati umat-Nya selama masa-masa
11 Sewaktu Saudara bertemu Habel, apakah sulit! Pastilah, mereka akan merasa sangat tersen-
Saudara ingin bertanya seperti apa wajah orang tuh setelah mengetahui bahwa Yehuwa telah
tuanya? Atau, Saudara mungkin bertanya, Apa menggenapi semua janji-Nya. Pada hari-hari yang
kamu pernah berbicara dengan kerub yang menja- akan datang itu, tidak akan sulit lagi bagi kita
ga jalan masuk ke Eden? Apa mereka menjawab? untuk membayangkan hamba-hamba Allah yang
Bagaimana dengan Nuh? Saudara mungkin berta- loyal dalam Alkitab. Mereka akan ada bersama kita
nya kepadanya, Apa kamu pernah takut kepada di sana, di Firdaus! Jadi, teruslah lakukan segala
Nefilim? Bagaimana kamu mengurus semua bina- sesuatu yang Saudara bisa lakukan sekarang untuk
tang itu selama kalian ada di dalam bahtera? Jika membuat orang-orang itu nyata bagi Saudara.
Saudara bertemu Abraham, Saudara mungkin Teruslah tiru iman mereka. Semoga Saudara se-
bertanya, Apa kamu pernah bertemu Sem? Siapa nang melayani Yehuwa bersama mereka sebagai
yang mengajar kamu tentang Yehuwa? Sulit tidak sahabat selama-lamanya!
meninggalkan Ur?
13. (a) Pertanyaan apa saja yang mungkin diajukan
10. Sukacita apa yang akan kita nikmati di Firdaus? kepada Saudara oleh orang-orang yang telah dibang-
11, 12. Di dunia baru, pertanyaan apa saja yang kitkan? (b) Bagaimana perasaan Saudara ketika tahu
ingin Saudara tanyakan kepada (a) Habel? (b) Nuh? bahwa Saudara bisa bertemu dengan para pria dan
(c) Abraham? (d) Rut? (e) Abigail? (f) Ester? wanita dari zaman dulu?

You might also like