Professional Documents
Culture Documents
Grant of Sucrose and Non-Nutritive Sucking To Pain Response and The Long Cries of Neonates To Invasive Procedures
Grant of Sucrose and Non-Nutritive Sucking To Pain Response and The Long Cries of Neonates To Invasive Procedures
Grant of Sucrose and Non-Nutritive Sucking To Pain Response and The Long Cries of Neonates To Invasive Procedures
ABSTRACT
Intoduction: Hospitalized neonates may experience pain caused by invasive procedures. Sucrose and
non-nutritive sucking are non-pharmacological analgesics. The aimed of this study was to examine
the effectiveness of sucrose and non-nutritive sucking administration on pain and crying duration of
neonates during invasive procedures. Method: The study used quasi-experimental design with post-test
only control group design approach. This study used nonprobability sampling technic with consecutive
sampling. The sample consisted of 45 neonates, divided into three groups, each group of 15 neonates.
Result: The results showed that the pain response and the crying duration were insignificantly different
between the sucrose group and the NNS, respectively p = 0.635 and p = 0.848. Discussion: Age was
identified as a confounding variable that effected pain responses. Provision of sucrose and NNS proven
to reduce pain as non-pharmacological pain management for neonates during invasive procedures.
127
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 127132
keperawatan yang mandiri (Hockenberry dan kelompok adalah 15. Teknik pengambilan
Wilson, 2009). sampel menggunakan cara non-probability
Penanganan nyeri secara nonfarmakologi sampling jenis consecutive sampling. Kriteria
dapat dilakukan dengan pemberian sukrosa inklusi adalah bayi aterm, usia 228 hari,
(AAP, 2006). Hal ini didukung oleh Taddio, apgar score lebih dari 7 pada 5 menit pertama,
Shah dan Katz (2009) yang menyatakan bahwa bayi dengan tidak ASI ekslusif, bayi dengan
sukrosa adalah gula alami dengan analgesik refleks isap baik dan dilakukan tindakan pungsi
dan efeknya menenangkan pada bayi muda. vena.
Studi yang dilakukan oleh Elserafy et al. (2009) Alat pengumpulan data yang digunakan
menyatakan bahwa sukrosa (karena rasa manis) dalam penelitian ini adalah instrumen data
dan nyeri saling berhubungan melalui sistem karakteristik responden dan instrumen observasi
opioid endogen tubuh yang menyediakan respons nyeri menggunakan Neonatal Infant
analgesia alami. Non-nutritive sucking (NNS) Pain Scale (NIPS). Kamera digital untuk
juga termasuk salah satu jenis penanganan merekam respons nyeri dan lama tangisan
nonfarmakologi yang dapat diberikan pada setelah dilakukan pungsi vena. Stop watch
neonatus yang menerima prosedur invasif untuk mengukur lama tangisan neonatus
(AAP, 2006). NNS diperkirakan menghasilkan setelah dilakukan prosedur pungsi vena.
analgesia melalui stimulasi orotactile dan Kegiatan penelitian meliputi
mekanoreseptor ketika diberikan kepada bayi. mempersiapkan sukrosa, NNS dan
Mekanisme yang mendasari kerja NNS adalah mempersiapkan kamera untuk merekam
teori gate control dan efeknya akan berakhir respons nyeri dan lama tangisan. Kelompok
ketika mekanisme menghisap berhenti (Gibbins I diberikan sukrosa 24% sebanyak 2 ml pada
dan Stevens, 2001). saat 2 menit sebelum dilakukan intervensi dan
Hasil observasi di RSAL Dr. Ramelan memberikan NNS pada kelompok II mulai
Surabaya didapatkan bahwa tindakan invasif dari 2 menit sebelum dilanjutkan selama
yang sering dilakukan pada neonatus adalah dan setelah intervensi. Peneliti melakukan
pungsi vena. Pada setiap tindakan pungsi vena observasi terhadap respons nyeri pada menit
belum ada penatalaksanaan terhadap nyeri. Hal pertama setelah dilakukan pungsi vena dengan
ini dibuktikan dengan belum adanya standar menggunakan lembar observasi NIPS. Data
operasional dalam penatalaksanaan nyeri. hasil rekaman video digunakan untuk menilai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kembali respons nyeri dan lama tangisan
efektivitas sukrosa dan NNS terhadap respons neonatus, yang dilakukan segera setelah satu
nyeri dan lama tangisan neonatus yang prosedur pungsi vena selesai.
dilakukan prosedur invasif. Sehingga dapat Analisis data pada penelitian ini diolah
memberikan masukan dan bahan pertimbangan dengan program statistik. Analisis dilakukan
bagi perawat, tim medis dan tenaga kesehatan secara univariat, bivariat dan multivariat.
lain dalam memberikan intervensi untuk Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan
mengatasi nyeri pada neonatus. karakteristik responden, respons nyeri dan
alam tangisan. Analisis bivariat menggunakan
uji Anova untuk melihat perbedaan antara
BAHAN DAN METODE
kelompok yang diberikan sukrosa, NNS
Penelitian ini menggunakan quasy dan kelompok kontrol. Analisis multivariat
eksperimental design dengan pendekatan menggunakan uji regresi linier berganda.
rancangan posttest only control group design.
Kelompok intervensi menerima perlakuan
HASIL
pemberian sukrosa dan NNS, sedangkan
kelompok kontrol mendapatkan intervensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sesuai standar di ruangan. Sampel pada kelompok kontrol mempunyai respons nyeri
penelitian ini sebanyak 45 neonatus, terbagi yang berbeda dengan kelompok NNS dengan
dalam 3 kelompok. Jumlah sampel untuk tiap nilai p = 0,017, kelompok kontrol juga
128
Pemberian Sukrosa dan Non-Nutritive Sucking (Kristiawati)
mempunyai respons nyeri yang berbeda dengan sukrosa dan NNS. Hubungan umur dan
kelompok sukrosa dengan nilai p = 0,001. intervensi pemberian sukrosa dan NNS dengan
Sedangkan pada kelompok NNS dan sukrosa respons nyeri menunjukkan hubungan yang
mempunyai pengaruh respons nyeri yang sama kuat (r = 0,600).Hasil tersebut menunjukkan
karena nilai p = 0,635. juga bahwa umur dan intervensi menentukan
Kelompok kontrol mempunyai pengaruh respons nyeri sebesar 35,9% sedangkan sisanya
lama tangisan yang berbeda dengan kelompok dipengaruhi oleh variabel lain.
NNS dan sukrosa dengan nilai p = 0,001 dan Hasil multivariat terhadap lama tangisan
p = 0,000. Sedangkan pada kelompok NNS dan menunjukkan bahwa variabel intervensi
sukrosa dengan nilai p = 0,001 dan p = 0,000. pemberian sukrosa dan NNS yang berpengaruh
Sedangkan pada kelompok NNS dan sukrosa terhadap lama tangisan. Hubungan intervensi
mempunyai pengaruh lama tangisan yang sama dengan lama tangisan menunjukkan hubungan
karena nilai p = 0,848. kuat (r = 0,552). Hasil menunjukkan data
Analisis multivariat menunjukkan bahwa bahwa intervensi pemberian sukrosa dan NNS
variabel yang berpengaruh terhadap respons menentukan lama tangisan sebesar 30,5%.
nyeri adalah umur dan intervensi pemberian
Tabel 1. Hasil pengujian pembandingan berganda respons nyeri responden di RSAL Dr. Ramelan
Surabaya, MeiJuni 2010 (n = 45)
Pembandingan antarkelompok Perbedaan rata-rata p value
Kontrol NNS 1,46667 0,017
Sukrosa 1,93333 0,001
NNS Sukrosa 0,46667 0,635
Tabel 2. Hasil pengujian pembandingan berganda lama tangisan responden di RSAL Dr. Ramelan
Surabaya, Mei-Juni 2010 (n = 45)
Pembandingan antarkelompok Perbedaan rata-rata p value
Kontrol NNS 2,12533 0,001
Sukrosa 2,42200 0,000
NNS Sukrosa 0,29667 0,848
Tabel 3. Hasil multivariat regresi linier pengaruh pemberian sukrosa dan NNS terhadap respons nyeri
setelah dikontrol variabel perancu di RSAL Dr. Ramelan Surabaya, MeiJuni 2010
Variabel r R square Persamaan garis p value
Respons nyeri 0,600 0,359 Respons nyeri = 7,8430,159 umur - 0,999 0,000
intervensi
Tabel 4. Hasil multivariat regresi linier pengaruh pemberian sukrosa dan NNS terhadap lama
tangisan setelah dikontrol variabel perancu di RSAL Dr. Ramelan Surabaya, MeiJuni 2010
(n = 45)
Variabel r R square Persamaan garis p value
Lama tangisan 0,552 0,305 Lama tangisan = 7,3371,211 intervensi 0,000
129
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 127132
130
Pemberian Sukrosa dan Non-Nutritive Sucking (Kristiawati)
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan lingkungan. Namun belum tentu membuat
oleh Bowden, Dickey, dan Greenberg semakin singkat lama tangisannya.
(1998), bahwa tingkat perkembangan anak Penelitian ini yang memengaruhi lama
akan memengaruhi proses kognitif dalam tangisan adalah pemberian sukrosa dan NNS.
mempersepsikan rasa nyeri yang dirasakan Pemberian sukrosa dan NNS dapat menurunkan
anak. Tingkat perkembangan akan sejalan respons nyeri saat mendapat prosedur invasif,
dengan pertambahan umur, sehingga semakin karena keduanya sebagai analgesik. Rasa nyeri
meningkat umur maka toleransi terhadap nyeri yang dirasakan neonatus ditunjukkan secara
akan meningkat. verbal melalui tangisan. Oleh sebab itu untuk
Hasil penelitian menunjukkan umur melihat nyeri neonatus dapat dinilai juga dari
dan intervensi berpengaruh sebesar 35,5% lama tangisan. Tangisan yang panjang dapat
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. diasumsikan bahwa respons nyerinya berat.
Faktor lain yang dapat memengaruhi persepsi
terhadap nyeri positif maupun negatif dapat
SIMPULAN DAN SARAN
disebabkan oleh jenis cidera, karakteristik
genetik, temperamen, sosial dan pengaruh Simpulan
budaya, serta koping individu (Bowden, Rerata respons nyeri setelah diberikan
Dickey, dan Greenberg, 1998). sukrosa dan NNS lebih rendah dibandingkan
Perubahan perilaku merupakan indikator dengan kelompok kontrol. Rata-rata lama
umum dari respons nyeri yang dilihat pada tangisan setelah diberikan sukrosa dan NNS
penelitian ini, dan sangat bermanfaat dalam lebih singkat dibandingkan kelompok kontrol.
mengkaji nyeri pada bayi yang belum dapat Respons nyeri tidak berbeda secara bermakna
mengungkapkan respons nyeri secara verbal. antara kelompok sukrosa dan kelompok kontrol.
Respons perilaku terhadap nyeri ini akan Respons nyeri antara kelompok sukrosa dan
berubah dengan bertambahnya umur dan kelompok kontrol berbeda secara bermakna.
sejalan dengan tahap perkembangan anak. Respons nyeri antara kelompok sukrosa dan
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok NNS berbeda secara bermakna.
variabel umur, jenis kelamin dan pernah Lama tangisan responden antara kelompok
dilakukan pungsi vena bukan merupakan sukrosa dan kelompok kontrol berbeda
variabel yang berpengaruh terhadap lama secara bermakna. Lama tangisan responden
tangisan. Lama tangisan dipengaruhi sebesar antara kelompok NNS dan kelompok kontrol
30,5% oleh pemberian sukrosa dan NNS, berbeda secara bermakna. Lama tangisan
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor responden antara kelompok sukrosa dan
lain. kelompok NNS tidak berbeda secara bermakna.
Tangisan merupakan respons verbal Umur responden sebagai variabel perancu
yang dapat diukur. Neonatus menyampaikan memberikan pengaruh terhadap respons nyeri.
semua keinginan dan perasaannya dengan Umur, jenis kelamin dan pengalaman pungsi
tangisan. Menangis merupakan mekanisme vena tidak memberikan pengaruh terhadap
penting dalam berkomunikasi dengan dunia lama tangisan responden.
sekitarnya (Potter dan Perry, 2005). Hal
yang perlu diperhatikan dalam tangisan bayi Saran
adalah penyebab dari bayi menangis. Menurut
Hasil penelitian ini merekomendasikan
Suririnah (2009) dengan mempelajari dan
untuk pemberian sukrosa maupun NNS
mengerti tangisan bayi, tanpa disadari akan
dalam manajemen nyeri nonfarmakologi pada
memahami dan mengerti keinginan dari bayi.
neonatus yang dilakukan prosedur invasif
Bertambahnya umur pada bayi membuat
karena terbukti dapat menurunkan respons
tangisan bayi juga akan berkurang, karena bayi
nyeri dan lama tangisan.
sudah semakin belajar dan berinteraksi dengan
131
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 127132
132