Men's Physical, Psychological and Social Response To Vasectomy Acceptor of Family Planning Program in Sukoharjo Central Java

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

RESPONS FISIK, PSIKOLOGIS DAN SOSIAL PRIA AKSEPTOR KB VASECTOMY DI

KARTASURA SUKOHARJO JAWA TENGAH


(Men`s Physical, Psychological and Social Response to Vasectomy Acceptor of Family Planning
Program in Sukoharjo Central Java)

Winarsih Nur Ambarwati


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: ambarwati76@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: Indonesia is on the fourth position in the world as the most populated nation in 2009.
Great number of people with lack of skill would give potential burden in the nation development.
Generally, the outcome of Indonesian Family Planing Program(FPP) acceptor to Indonesian women
is sufficient which is ranging to 59 percent of the total 60,3 percent of participants but if compared
to men's participation in is still insignificant. Husband's participation as participant is still low
1.3% consisted of 0.9 percent condom user, 0.4 percent vasectomy user. To describe experiences of
Indonesian men following vasectomy in relation to their physical, psychological and social responses
to vasectomy. Method: The research design of this research uses descriptive qualitative study. The
sample selection was done using theoretical sampling technique. The data collection instrument of
grounded theory research is the researcher herself, while other instruments are namely field report,
audiotape, videotape, and notes. The data analysis is utilized Colaizzi`s method. Result: Numbers
of participants were 7 persons. Physical change after the vasectomy surgery is on general physical
change (there is no change felt, the body's stamina raises, healthier, less energy, or weary) and
physical change on reproduction organ is none. Sexual ability has no change, it increases, it also
decreases. The sexual satisfaction is the same, more satisfied, or less satisfied. The characteristic
change of spermatid is the same, there is change (lesser quantity, more dissolved), and ignore it.
All participants said that they feel more comfortable in doing sex after vasectomy surgery. Most
participants feel confidence of their sexual ability. The participants' perspective had no difference
and feel difference, or there is a change. Most participants stated that vasectomy is the right decision,
but few felt disappointed. The social environment response toward men as the acceptor of vasectomy
is that the society support it and few contradict it. Discussion: vasectomy no hazard to physic,
psycology, social, and wife. Vasectomy is a good one of methode contraception to men

Keywords: men acceptor, vasectomy, physical, psychological, social

PENDAHULUAN Penambahan jumlah penduduk yang


besar mempunyai implikasi yang sangat luas
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan
terhadap program pembangunan. Penduduk
sensus tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan
yang besar dengan kualitas yang relatif kurang
Pusat Statistik Indonesia adalah 237.556.363
memadai sangat berpotensi memberikan
orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-
beban dalam pembangunan. Permasalahan
laki dan 118.048.783 perempuan. Indonesia
kependudukan dan keluarga kecil di Indonesia
menduduki peringkat ke empat di dunia jumlah
adalah masih tingginya laju pertumbuhan
sebagai negara dengan penduduk terbanyak
penduduk, masih tingginya tingkat kelahiran
pada tahun 2009. Laju pertumbuhan penduduk
penduduk, kurangnya pengetahuan dan
Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun. Rata-
kesadaran pasangan usia subur tentang
rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia
hak-hak, reproduksi, masih rendahnya usia
adalah sebesar 124 orang per km.

170
Respons Fisik, Psikologis dan Sosial (Winarsih Nur Ambarwati)

perkawinan pertama, rendahnya partisipasi perempuan. Para suami masih belum bisa
pria dalam ber-KB dan masih kurangnya menerima konsep KB dengan baik karena
maksimalnya akses dan kualitas pelayanan mereka belum mendapatkan bukti yang
KB, serta masih rendahnya institusi daerah cukup bahwa KB tidak akan mempengaruhi
dalam pelaksanaan KB (BKKBN, 2003). kesehatan dan vitalitas pria serta pengaruh
Indonesia mer upakan salah satu anggapan masyarakat yang masih meyakini
negara yang meratifikasi hasil konferensi mitos-mitos yang tidak benar. Ketakutan dan
K e p e n d u d u k a n d a n Pe m b a n g u n a n kekhawatiran akan efek samping KB pada
(Internasional Conference on Population pria khususnya metode operasi vasectomy,
and Development/ICPD) tahun 1994 di pandangan masyarakat dapat menyebabkan
Kairo, disepakati paradigma baru program para suami ragu-ragu dan sulit mengambil
KB dari pendekatan pengendalian fertilitas keputusan yang tepat. Hal ini terjadi karena
menjadi lebih kepada pendekatan kesehatan tidak adanya data atau informasi yang
reproduksi dengan lebih memperhatikan hak- jelas tentang dampak atau pengalaman
hak reproduksi, pemberdayaan perempuan menjadi akseptor KB vasektomi dan segala
dan kesetaraan gender. Hal ini mengandung pengaruhnya terhadap fisik dan psikologis
arti bahwa dalam pelaksanaan keluarga serta sosial pria akseptor KB. Minimnya
berencana dan kesehatan reproduksi selalu informasi tentang dampak KB vasektomi
diupayakan untuk memperhatikan kepentingan juga disebabkan sangat minimnya penelitian
perempuan dan laki-laki secara seimbang. yang dilakukan khususnya dampak vasektomi
Pelaksanaan program KB oleh pemerintah terhadap fisik, psikologis dan sosial pria.
belum mendapatkan hasil yang optimal, hal Peneliti tertarik untuk melakukan
ini di antaranya ditunjukkan dari target KB penelitian kualitatif tentang tentang respons
nasional belum tercapai. Capaian akseptor fisik, psikologis dan sosial pria yang menjadi
KB perempuan di Indonesia secara umum akseptor KB. Peneliti memilih penelitian
cukup memuaskan yaitu mencapai 59 persen kualitatif dengan rancangan. Study Grounded
dari total 60,3 persen peserta KB, namun theory sesuai digunakan untuk mengeksplorasi
jika dibandingkan dengan keikutsertaan KB proses sosial yang terjadi dalam interaksi
pria masih sangat jauh dari yang diharapkan. manusia (Speziale dan Carpenter, 2003).
Partisipasi suami sebagai peserta KB masih Study Grounded theory menjelaskan kejadian
sangat rendah yaitu 1,3% yang terdiri dari yang ada dan mengeksplorasi data yang
pemakai kondom 0,9 persen, vasectomi 0,4 banyak ditemukan, sehingga memudahkan
persen. peneliti untuk memahami apa yang terjadi.
Banyak pemicu rendahnya partisipasi Penggunaan metode ini sebagai usaha untuk
pria dalam KB. Beberapa penyebab utamanya mengurangi kesalahan yang diperoleh dari
adalah faktor kurang fokusnya program KB partisipan terhadap informasi yang diharapkan
terhadap kaum pria, minimnya metode KB (Polit, Beck, dan Hungler, 2001). Penelitian
yang dapat dipilih oleh pria. Faktor-faktor dengan grounded theory bertujuan untuk
lain yang menyebabkan rendahnya partisipasi menemukan suatu penjelasan secara teori
pria dalam keluarga berencana dan kesehatan tentang suatu fenomena secara lengkap
reproduksi antara lain: pengetahuan, sikap (Speziale dan Carpenter, 2003). Dari penelitian
dan paktek serta kebutuhan klien, faktor ini diharapkan didapatkan data yang valid
lingkungan: sosial, budaya masyarakat, agama tentang respons fisik, psikologis dan sosial pria
dan keluarga/istri, keterbatasan informasi, dan yang menjadi akseptor KB vasektomi.
aksesibilitas terhadap pelayanan kontrasepsi
pria dan keterbatasan jenis kontrasepsi pria
BAHAN DAN METODE
(BKKBN, 2003).
Secara umum masyarakat di wilayah Penelitian ini menggunakan metode
Kartasura dan khususnya para suami masih kualitatif dengan pendekatan grounded theory.
banyak menggangap bahwa KB adalah urusan Jumlah partisipan dalam penelitian kualitatif

171
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 Oktober 2012: 170176

adalah 7 orang. Pemilihan sampel dilakukan lebih sehat, tenaga kurang atau mudah lelah.
dengan teknik theoretical sampling. Alat Perubahan pada organ reproduksi setelah
pengumpulan data dari penelitian grounded operasi semua partisipan mengatakan tidak
theory adalah peneliti sendiri sedangkan ada perubahan. Kemampuan seksual setelah
alat-alat lainnya seperti catatan lapangan, operasi ditemukan tiga tema yaitu tidak ada
audiotape, videotape dan alat tulis. Validasi perubahan, kemampuan seksualnya meningkat,
peneliti sebagai alat penelitian dilakukan kemampuan seksualnya menurun. Kepuasan
oleh peneliti sendiri meliputi pemahaman dalam hubungan seksual paska operasi
tentang metode kualitatif, penguasaan vasektomi semua partisipan mengatakan lebih
wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan nyaman melakukan hubungan seksual setelah
kesiapan peneliti memasuki objek penelitian. operasi vasektomi. Perubahan karakteristik
Pertimbangan etik yang digunakan untuk air mani setelah operasi vasektomi ditemukan
mengatasi resiko atau dampak yang muncul ada tiga yaitu sama saja, ada perubahan dan
pada penelitian adalah autonomy, privacy, tidak memperhatikan. Satu partisipan yang
confidentiality, anonymity, dan protection menyatakan sama saja mengatakan tidak ada
from discomfort. Analisis data dengan metode perubahan.
Colaizzi`s.
Perubahan Kondisi Psikologis

HASIL Kenya ma na n d ala m mela k u k a n


hubu ngan seksual. Semua par tisipan
Partisipan dalam penelitian ini sebanyak mengatakan lebih nyaman melakukan
7 orang. Sebanyak 5 orang berpendidikan hubungan seksual setelah operasi vasektomi.
Sekolah Dasar dan dua orang berpendidikan Keyakinan dalam melakukan hubungan
SMA. Status sosial ekonomi dua orang seksual, sebagian besar partisipan merasa
menengah dan lima orang sosial ekonomi yakin akan kemampuan seksualnya. Cara
rendah. Lama vasektomi dua orang kurang pandang terhadap diri sendiri. cara pandang
dari satu tahun, satu orang 2 tahun dan partisipan ditemukan dua tema yaitu tidak ada
empat orang lebih dari 5 tahun. Empat orang perubahan dan merasa berbeda/ada perubahan
responden adalah mantan pamong desa tiga dalam dirinya. Apakah vasektomi merupakan
orang warga biasa, hal ini menunjukkan keputusan yang tepat ditemukan dua tema
bahwa kepersertaan menjadi akseptor KB yaitu vasektomi adalah keputusan yang tepat
vasektomi dapat disebabkan karena peran dan menyesal telah melakukan vasektomi.
sosial di masyarakat di mana sebagai tokoh Perasaan terhadap pasangan ditemukan dua
masyarakat mempunyai kewajiban sebagai tema yaitu lebih sayang terhadap istri dan
suri tauladan bagi masyarakatnya. Hampir merasa bingung dengan perasaannya.
seluruh partisipan alasan lain karena sebagai
pamong desa juga karena alasan istri tidak Respons sosial
cocok menggunakan KB perempuan enam
Respons lingkungan sosial terhadap pria
partisipan istrinya gagal KB atau tidak cocok
akseptor KB vasektomi ditemukan dua tema
KB. Enam orang berdomisili di pedesaan dan
yaitu masyarakat mendukung dan menolak
satu orang di perkotaan.
atau kurang setuju.
Perubahan Kondisi Fisik
Perubahan fisik yang dirasakan oleh PEMBAHASAN
partisipan setelah operasi vasektomi di Perubahan fisik yang dirasakan oleh
temukan dua tema yaitu perubahan fisik partisipan setelah operasi vasektomi di
secara umum dan perubahan fisik pada organ temukan dua tema yaitu perubahan fisik
reproduksi. Perubahan fisik secara umum secara umum dan perubahan fisik pada organ
setelah operasi tidak ada perubahan yang reproduksi. Perubahan fisik secara umum
dirasakan, badan stamina lebih meningkat, setelah operasi tidak ada perubahan yang

172
Respons Fisik, Psikologis dan Sosial (Winarsih Nur Ambarwati)

dirasakan, badan stamina lebih meningkat, setelah vasektomi dengan insiden yang tidak
lebih sehat, tenaga kurang atau mudah lelah. diketahui (Manikandan et al, 2003). Nyeri
Perubahan pada organ reproduksi atau ketidaknyamanan setelah vasectomy
setelah operasi semua partisipan mengatakan merupakan salah satu alasan bagi pasien untuk
tidak ada perubahan. Hasil penelitian ini mendatangi petugas kesehatan dan menjadi
tidak sesuai dengan perubahan patofisiologi alasan untuk menolak vasektomi. Temuan ini
pascaoperasi vasektomi, perubahan terjadi menjadi penting diperhatikan oleh petugas
pada semua area saluran genital pada bagian kesehatan untuk selalu memberikan informasi
proksimal. Dampak terhadap histology yang sejelas-jelasnya kepada pasien mengenai
testicular setelah vasektomi dilaporkan pada efek samping dan kemungkinan yang terjadi
semua binatang percobaan. Pathological setelah vasektomi agar pasien siap (McMahon,
histological ditemukan meliputi degerasi dari et al., 1992).
sperma, penebalan dari basement membranes
dan meningkatnya phagocytosis oleh Sertoli Kemampuan Seksual Pria
cells. Quantitative morphometric analysis dari Kemampuan seksual setelah operasi
testicular histology dari pria setelah vasektomi ditemukan tiga tema yaitu tidak ada
menunjukkan dilatasi dari seminiferous perubahan, kemampuan seksualnya meningkat,
tubules, interstitial fibrosis (Tandon dan kemampuan seksualnya menurun. Partisipan
Sabanegh Jr, 2008). yang menyatakan tidak ada perubahan pada
McMahon et al. (1992) menemukan umumnya mereka kurang memperhatikan
dalam penelitiannya chronic testicular pain perubahan yang terjadi dan menganggap
dilaporkan pada 33% pria setelah vasektomi, bahwa bila istri tidak komplain berarti tidak
dengan 5% datang ke petugas kesehatan untuk ada masalah dan tidak menganggap masalah
mencari bantuan. Choe dan Kirkemo (1996) seksual sebagai masalah yang perlu dibahas,
mengidentifikasi chronic scrotal pain sebanyak yang penting melakukan hubungan seksual
18,7% pada pasien setelah vasektomi, di mana antara suami dan istri adalah menunaikan
berdampak atau mempengaruhi kualitas kewajiban. Pasangan suami dan istri dalam
hidupnya sebanyak 2,2%. budaya Jawa kurang terbuka dalam urusan
Hampir semua responden dalam kepuasan seksual dan jarang mengangkat
penelitian ini menyatakan kurang begitu pembicaraan hubungan seksual antara suami
memperhatikan perubahan anatomi pada organ dan istri. Melakukan hubungan seksual dalam
reproduksi secara detail hal ini disebabkan budaya Jawa adalah melaksanakan kewajiban
sebagian responden telah lupa karena melayani suami, bahkan ketika istri tidak
vasektomi lebih dari 5 tahun, faktor lain berkeinginan melakukan hubungan seksual,
dapat dipengaruhi oleh masyarakat Indonesia bahkan istri kurang memperhatikan kebutuhan
terutama Jawa merasa kurang nyaman seksualnya. Partisipan yang menyatakan
membicarakan hal-hal yang dianggap kurang kemampuan seksualnya lebih baik diartikan
nyaman dibicarakan dengan orang lain. sebagai kemampuan melakukan hubungan
Keluhan nyeri punggung, perut, dan seksual mampu bertahan lebih lama daripada
badan tidak enak dan tidak nyaman pada organ sebelum operasi, melakukan hubungan lebih
reproduksi sampai sekarang (empat bulan) sering. Kemampuan seksual yang meningkat
dikeluhkan oleh satu partisipan. Ahmed et dapat dipengaruhi oleh kesehatan secara umum
al., (1997) salah satu masalah yang dirasakan yang baik.
setelah vasektomi adalah chronic testicular Partisipan yang menyatakan kemampuan
pain, di mana nyeri dirasakan intermittend seksualnya banyak turun terjadi sampai saat
atau constant pada bagian unilateral atau ini (empat bulan). Partisipan yang mengalami
bilateral selama sama dengan atau lebih tiga penurunan kemampuan seksual ini menjadi
bulan setelah operasi vasektomi. Chronic akseptor KB vasektomi karena terpaksa, karena
testicular atau scrotal pain adalah salah kondisi sosial ekonomi yang sangat kurang,
satu komplikasi yang yang dapat terjadi takut anak-anaknya tidak dapat membiayai,

173
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 Oktober 2012: 170176

tidak punya pekerjaan pasti, sehingga terpaksa operasi vasektomi. Gambaran kenyamanan
ikut KB vasektomi karena istri tidak cocok yang dirasakan adalah merasa lebih semangat,
menggunakan pilihan KB perempuan. lebih enjoy, lebih aman, sangat menikmati,
lebih bebas, lebih tenang. Perasaan bebas dan
Kepuasan Seksual Pria aman menurut partisipan disebabkan karena
Kepuasan seksual pria setelah operasi resiko terjadinya kehamilan sudah tidak ada
vasektomi ditemukan tiga tema yaitu sama saja, lagi, sehingga lebih nyaman dan menikmati
lebih puas dan kurang puas. Partisipan yang dan dapat melakukan hubungan lebih sering
merasa sama saja pada umumnya menganggap tanpa disertai kekhawatiran terjadi hamil.
hubungan seksual antara pasangan suami istri Semua partisipan mengatakan menurut
adalah menunaikan kewajiban. Mereka tidak pengetahuannya setelah operasi vasektomi
memperhatikan perubahan dalam hal kepuasan tidak mungkin hamil lagi. Penelitian De
seksual karena dianggap tidak penting. Budaya Knijff et al (1997) nonmotile sperm 33% pada
masyarakat Jawa kurang lazim membicarakan pasien setelah 12 minggu pasca vasektomi,
tentang hubungan seksual antara pasangan. dengan waktu rata-rata azoospermia adalah
Partisipan yang paling banyak menyatakan lebih 6,36 bulan. Azoospermia adalah kriteria untuk
puas, lebih akrab, lebih mesra, lebih dekat. Satu dikatakan sterile. Berdasarkan literatur ini
partisipan yang yang menyatakan kurang puas dapat kita simpulkan bahwa seorang laki-
karena kemampuan seksualnya menurun. laki dengan jumlah sperma sedikit (<1106)
dengan nonmotile sperm setelah vasectomy
Perubahan Karakteristik Air Mani sangat sedikit resiko terjadinya kehamilan.
Jamiesson et al. (2004) dalam penelitiannya
Perubahan karakteristik air mani
menemukan dan merekomendasikan tiga bulan
setelah operasi vasektomi ditemukan ada
setelah vasektomi sebaiknya atau setelah 20
tiga yaitu sama saja, ada perubahan dan
kali ejakulasi supaya menghindari intercourse
tidak memperhatikan. Satu partisipan yang
atau sebaiknya menggunakan temporary
menyatakan sama saja mengatakan tidak ada
contraception sampai azoospermia terbukti
perubahan. Partisipan yang paling banyak
secara hasil dokumentasi pemeriksaan hasil
mengatakan ada perubahan yaitu jumlah lebih
laboratorium. Pasangan sebaiknya diberikan
sedikit, lebih encer. Studi literatur menyarankan
informasi bahwa kondisi steril tidak langsung
bahwa tidak ada kesepakatan waktu yang pasti
terjadi dalam waktu yang singkat setelah
untuk melakukan pemeriksaan semen analysis.
vasektomi.
Semua ejakulasi potensial fertile spermatozoa
segera setelah vasektomi, di mana dengan cepat Keyakinan dalam melakukan hubungan
sperma menjadi immobile dalam beberapa seksual
hari, biasanya tiga minggu setelah prosedur
Sebagian besar partisipan merasa yakin
pembedahan (Edwards, 1993).
akan kemampuan seksualnya. Satu partisipan
Dua partisipan mengatakan tidak
merasa tidak yakin karena kemampuan
memperhatikan sampai sejauh itu yang
seksualnya menurun.
penting bagi mereka sudah diniati, sehingga
apapun perubahannya diterima, sehingga
Cara pandang terhadap diri sendiri
tidak memperhatikan jika tidak menyebabkan
masalah. Cara pandang partisipan ditemukan
dua tema yaitu tidak ada perubahan dan
Perubahan psikologis pria setelah operasi merasa berbeda/ada perubahan dalam dirinya.
vasektomi Sebagian besar partisipan merasa tidak ada
Kenyamanan dalam melakukan hubungan perubahan dalam memandang dirinya sendiri.
seksual Merasa yakin dan percaya bahwa tidak ada
Semua partisipan mengatakan lebih yang berubah dalam dirinya setelah operasi
nyaman melakukan hubungan seksual setelah vasektomi. Satu partisipan merasa dirinya

174
Respons Fisik, Psikologis dan Sosial (Winarsih Nur Ambarwati)

berubah karena merasa tidak lagi seperti dan merasa bingung dengan perasaannya.
dulu kemampuan seksualnya. Keluhan Sebagian besar partisipan merasa lebih sayang,
yang dilaporkan partisipan sebagian bukan lebih dekat, lebih bagus hubungannya, kualitas
merupakan komplikasi dari vasectomy. Hal ini hubungan meningkat.
dapat muncul akibat depresi atau perubahan
yang dirasakan dalam dirinya seperti perasaan Respons sosial
imoptensi. Hal ini sesuai dengan penelitian Respons lingkungan sosial terhadap
Nigam et al. (1997) gangguan psikosomatis, pria akseptor KB vasektomi ditemukan dua
depresi perasaan impotensi dapat muncul pada tema yaitu masyarakat mendukung dan
orang yang mengalami komplikasi. menolakatau kurang setuju. Sebagian besar
partisipan tinggal di daerah pedesaan di mana
Apakah vasektomi merupakan keputusan
bentuk respons masyarakat yang mendukung
yang tepat
ber upa tidak mengejek atau menolak
Apa k a h va sek t om i me r upa k a n keputusan partisipan, menjadi tempat bertanya
keputusan yang tepat ditemukan dua tema bagi yang ingin tahu, menjadi contoh atau
yaitu vasektomi adalah keputusan yang tepat publik figur sebagai akseptor KB pria teladan
dan menyesal telah melakukan vasektomi. tingkat daerah. Bagi masyarakat yang kurang
Sebagian besar partisipan menyatakan setuju menyoroti cara yang digunakan sebagai
vasektomi adalah keputusan yang tepat karena metode KB.
merasa tidak ada masalah setelah vasektomi
hasil penelitian ini sesuai dengan Cristensen
SIMPULAN DAN SARAN
dan Maples jr (2005) di mana pasien yang
vasektomi selama satu tahun sedikit sekali Simpulan
yang mengadukan keluhan. Hampir semua Sebagian besar pria yang menjadi
hasil penelitian fokus pada konsekuensi akseptor KB vasektomi tidak merasakan
vasektomi terhadap kondisi psikososial perubahan fisik secara umum dan pada organ
dengan hasil kesejahteraan secara psikologis repproduksi yang merugikan. Reaksi psikologis
sangat baik untuk kedua pasangan baik suami sangat dipengaruhi respons fisik dan pasangan
maupun istri. Para suami melaporkan sangat yang dialami, sehingga memberikan reaksi
senang dengan keputusan vasektomi yang psikologis yang berbeda-beda. Secara umum
diambil (Wiest dan Janke, 1974). masyarakat memberikan dukungan terhadap
Partisipan yang menyesal melakukan program KB pria khususnya vasektomi.
vasektomi karena merasakan perubahan
kemampuan seksual dan sering sakit secara Saran
umum. Dalam interview yang lebih dalam Vasektomi dapat menjadi salah satu
pasangan suami istri partisipan ini terdapat pilihan metode kontrasepsi yang aman bagi
konflik karena keputusan untuk vasektomi suami. Sebelum melakukan vasektomi sebaiknya
adalah cenderung kemauan istri suami petugas kesehatan memberikan konsultasi yang
melakukan vasectomy karena terpaksa. Setelah cukup kepada pasangan, sehingga pasangan
operasi karena banyak keluhan menyebabkan menjadi memahami dan siap.
partisipan merasa menyesal. Penolakan pada
suami biasanya diketahui dari keluhan istri.
Konflik yang terjadi di antara pasangan yang KEPUSTAKAAN
terjadi sebelumnya biasanya menjadi faktor Ahmed, I., Rasheed, S., White, C., Shaikh,
resiko penolakan dan penyesalan (Jamieson N.A., 1997. The incidence of post-
et al., 2002). vasectomy chronic testicular pain and
the role of nerve stripping (denervation)
Perasaan terhadap pasangan of the spermatic cord in its management,
Perasaan terhadap pasangan ditemukan British Journal of Urology, 79: 269
dua tema yaitu lebih sayang terhadap istri 270.

175
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 Oktober 2012: 170176

BKKBN, 2003. Peningkatan partisipasi pria vasectomy. The American College of


dalam keluarga berenana da kesehatan Obstetrians and Gynecologists, 103(5).
reproduksi di Indonesia, Cukilan Data McMahon, A.J., Buckley, J., Taylor, A.,
Program Keluarga Berencana Nasional, Lloyd, S.N., Deane, R.F., Kirk, D.,
Nomor: 252 - Tahun XXX. 1992. Chronic testicular pain following
Choe, J.M., K i rke mo, A.K ., 1996. vasectomy. Br J Urol, 69: 18891.
Questionnairebased outcomes study Manikandan, R., Srirangam, S.J., Perason,
of nononcological post-vasectomy E, Collins, G.N., 2003. Early and late
complications. J Urol, 155: 12846 morbidity after vasectomy: a comparison
Christensen, R.E., Maples, Jr. D.C., 2005. of chronic scrotal pain at 1 and
Postvasectomy Semen Analysis: Are 10 yers, B J U I N T E R N A T I O N A
Men Following Up?: Evidence-Based L, 93: 571574.
Clinical Practice, J Am Board Fam Nigam, P., Goyal, B.M., Kumar, R., Sri Vasta,
Pract, 18: 447. R.P., 1997. Post vasectomy sex-disorder.
De Knijff, D.W.W., Vrijhof, H.J.E.J., Arends, The Medicine and Surgery, 6: 10.
J., Janknegt, R.A., 1997 Persistence Polit, D.F. dan Hungler, B.P., 1999. Nursing
or reappearance of nonmotile sperm research: principles and metods. (6th
after vasectomy: does it have clinical ED0. Philadelpia: lippincott Williams
consequences?. Fertile Steril, 67: and Wilkins.
3325. Speziale, H.J.S. dan Carpenter, D.R., 2003.
Edwards, I.S. 1993. Earlier testing after Qualitative research in nursing,
vasectomy, based on the absence of advancing the humanistic imperative,
motile sperm. Fertil Steril, 59: 431 6. 3th ed, Lippincot William and Wilkins.
Indonesia Demographic and Health Survey, Tandon, S., Sabanegh, Jr. E., 2008. Chronic
2002/3. National Family Planning pain after vasectomy: a diagnostic
Coordinating Board, Ministry of Health, and treatment dilemma. B J U I N T E R
Jakarta, Indonesia, and ORC Macro, N A T I O N A L, 102, 166169.
Calverton, Maryland USA. Wiest, W.M., Janke, L.D., 1974. Review artikle:
Jamieson, D.J., Costello, C., Tussell, J., Hillis, A Methodological Critique of Research
S.D., Marchbanks, P.A., Peterson, H.B., on Psychological Effects of Vasectomy.
2004. The Risk of pregnancy after Psychosomatic Medicine, 36(5).

176

You might also like