Case Report

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

OLEH
INDHRASWARI DYAH W

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015
Indhraswari dyah I Benigh Prostatic Hyperplasia (BPH )

{ ARTIKEL RIVIEW }

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA ( BPH )

Indhraswari Dyah W

Abstract

Benign prostatic hyperplasia is a worldwide health problem, both in terms of incidence and mortality.
For that we need a picture histopathologically BPH patients so that they can be taken early detection
and treatment as soon as possible.Benign prostate enlargement (BPH) is a disease that common in
elderly men, characterized by a very rapid growth in the prostate epithelium and the transition area
at the fibromuscular tissue that can block the periurethral area and resulted in the passage of urine
restrained. In addition to the important effect on public health, the cause of BPH is still a bit of
getting attention. Identification of risk factors for BPH should know etiology that can determine an
effective intervention or direct strategy. At the time of examination in these patients found a lump on
the right side of the scrotum that can disappear. differential diagnosis in this case is a hernia scrotalis
dexstra reponible, BPH, Bladder Cancer, Chronic Pelvic Pain. Working diagnosis in this case is a hernia
scrotalis dexstra reponible and BPH. management that can likakukan is by catheter, ranitidine,
radiology, BNO.

Keyword : BNO, BPH, Hernia Scrotalis Dexstra Reponible, Histopathology, Radiology.

Abstrak

Benign Prostatic Hyperplasia merupakan permasalahan kesehatan di seluruh dunia, baik dari segi
insiden maupun mortalitasnya. Untuk itu diperlukan suatu gambaran secara histopatologi
penderitan BPH sehingga dapat dilakukan tindakan deteksi dini dan pengobatan sesegera mungkin.
Pembesaran Prostat Jinak (BPH) merupakan penyakit yang biasa terjadi pada laki-laki usia lanjut,
ditandai dengan pertumbuhan yang sangat cepat pada epitel prostat dan daerah transisi jaringan
fibromuscular pada daerah periurethral yang bisa menghalangi dan mengakibatkan pengeluaran urin
yang tertahan. Di samping efek yang penting pada kesehatan masyarakat, penyebab BPH masih
sedikit mendapatkan perhatian. Identifikasi faktor risiko BPH harus mengetahui etiologi sehingga
bisa menentukan intervensi efektif atau mengarahkan strategi. Pada saat pemeriksaan pada pasien
tersebut ditemukan benjolan di sebelah kanan skrotum yang dapat menghilang. diagnosis banding
pada kasus ini yaitu hernia scrotalis dexstra reponible, BPH, Bladder cancer, Chronic pelvic Pain.
Diagnosis kerja pada kasus ini yaitu hernia scrotalis dexstra reponible dan BPH. penatalaksanaan
yang dapat likakukan yaitu dengan kateter, ranitidin, radiologi, BNO.

Kata Kunci : BNO, BPH, Hernia Scrotalis Dexstra Reponible, Histopatologi, Radiologi.