Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Pendidikan Khusus
Jurnal Pendidikan Khusus
Oleh:
ARINDA HERLIYANTI
NIM: 12010044222
2017
1
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
ABSTRACT
In social interaction, contact and relationship between one individual to the other always happened, the
autism children had disturbance in their social development. The autism children had difficulty doing
contact eyes to their speaking partners. The children showed failure making interpersonal relation which
was indicated by the lack of response toward people around them. Because of the disturbance to the contact
eyes it would disturb the childrens activities in learning and social life. The purpose of this research was to
prove whether there was influence of token economic technique to enhance the contact eyes of the autism
children in SDN Sedati Agung No. 402 Sidoarjo or not. The kind of this research was experiment with single
subject research (SSR) and A-B design. The subject was one autism child in SDN Sedati Agung No. 402
Sidoarjo who had disturbance in holding contact eyes during interacting with the speaking partner. Based on
the analysis done it indicated that to baseline phase (A) the subject did contact eyes 8-13 times with total
duration 13-16 seconds for 15 minutes and to intervention phase (B) it averagely enhanced 10-15 times with
total duration 14-25 seconds for 15 minutes. Based on the data analysis and the discussion it could be
concluded that token economic technique could enhance the social interaction of autism children which it was
done 8-13 times with total duration 13-16 seconds before, it was enhanced to be 10-15 times with total
duration 14-25 seconds for 15 minutes.
2
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
memiliki kontak mata dengan dengan orang setiap pertanyaan yang disampaikan dalam
lain. pembelajaran.
Anak anak dengan autisme mengalami Tehnik token economic dipilih karena
kesulitan melakukan kontak mata kepada lawan dianggap mampu untuk meningkatkan
bicaranya. Anak menunjukan kegagalan kemampuan kontak mata anak. Dengan cara
membina hubungan interpersonal yang ditandai penggunaan penghargaan. Penggunaan
dengan kurangnya respon terhadap orang penghargaan inilah yang akan menarik
orang yang ada di sekitarnya. Gejala perhatian anak, dan diharapkan mampu untuk
kekurangmampuan anak membentuk perilaku dapat mempertahankan kontak mata pada anak
ini terlihat ketika anak lebih suka menyendiri, autis.
asyik dengan dunianya sendiri, perhatianya Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
hanya tertuju pada satu objek yang sedang anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD),
dimainkanya, dan tidak peduli dengan kejadian sering mengalami kesulitan dalam berteman.
kejadian disekitarnya. Anak juga kurang Mereka mengalami kesulitan dalam
mampu melakukan kontak mata dengan orang berkomunikasi, membentuk kontak mata,
lain. Jika nama anak tersebut dipanggil, seolah- berinteraksi dengan teman sebaya, dimana hal-
olah anak tidak mendengarnya. Apalagi jika hal ini dapat menyulitkan mereka untuk masuk
anak diajak bicara, sering kali anak tidak dalam suatu kelompok sosial dan sulit
menatap mata orang yang mengajaknya bicara membetuk persahabatan.
(safaria 2005:4) Berdasarkan hasil observasi di SDN Sedati
Untuk menghilangkan perilaku yang tidak Agung no. 402 Kec.Sedati Kab. Sidoarjo,
diterima oleh umum,perlu dimulai dari terdapat 1 siswa yang mengalami gangguan
kepatuhan dan kontak mata. Kemudian dalam berinteraksi sosial. Permasalahan yang
diberikan pengenalan konsep atau kognitif ada pada siswa tersebut berupa kurangnya
melalui bahasa reseptif dan ekspresif. Berbagai kemampuan anak untuk mempertahankan
jenis terapi perilaku telah dikembangkan untuk kontak mata dengan lawan bicara dan
mendidik anak autisme, mengurangi perilaku rendahnya kemampuan anak dalam merespon
yang tidak lazim dan menggantinya dengan panggilan.
perilaku yang bisa diterima dalam masyarakat. Agar seluruh perilaku asosial itu dapat
Salah satunya Tehnik Token Economic. ditekan, maka penting sekali diperhatikan
Tehnik Token Economic merupakan salah satu bahwa anak jangan dibiarkan sendirian, tetapi
teknik modifikasi perilaku yang bertujuan harus selalu ditemani secara interaktif, baik yang
mengembangkan perilaku sesuai dengan tujuan bersangkutan dengan akademik,bina diri
yang diharapkan melalui penggunaan ketrampilan motorik,sosialisasi, dsb. Dan selalu
penghargaan. Setiap individu mendapat menyediakan dan memberikan imbalan yang
penghargaan setelah menunjukan perilaku yang efektif.
diharapkan. Hadiah dikumpulkan selanjutnya Berdasarkan latar belakang diatas, maka
setelah hadiah terkumpul ditukar dengan perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh
penghargaan yang bermakna (Joson 2009:66). teknik token economic untuk meningkatkan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh kemampuan kontak mata pada anak autis di
Boniecki (2003 :225) mengenai penggunaan token SDN Sedati Agung no. 402 Kec.Sedati
economic sebagai penguatan dalam Kab.Sidoarjo.
mengingkatkan partisipasi siswa dalam kelas
menunjukan bahwa terdapat perbedaan secara Metode
signifikan setelah penggunaan token economic, A. Rancangan penelitian
terlihat bahwa siswa lebih antusias dan ikut Pendekatan yang digunakan dalam
berpartisipasi dalam proses pembelajaran penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
berlangsung. Hasil ini menunjukan bahwa token Menurut Arikunto (2006:12) penelitian
ekonomi memotivasi siswa dalam menanggapi kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan
3
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
pada penggunaan angka mulai dari 3. Memberikan intervensi (B) setelah kondisi
pengumpulan data, penafsifan data, yang baseline stabil.
digunakan dan hasil dari penelitian. Dalam 4. Melakukan pengukuran target behavior
penelitian kuantitatif dapat menggunakan pada kondisi intervensi (B) secara kontinyu
sampel, dan hasil penenlitiannya diberlakukan selama periode waktu tertentu sampai
untuk populasi, analisis data dilakukan trend dan level menjadi stabil.
sesudah semua data terkumpul. Sedangkan Menghindai mengambil kesimpulan
jenis penelitian yang digunakan peneliti adanya hubungan fungsional (sebab akibat)
adalah eksperimen dengan Singgle Subject antara variabel terikat dengan variabel bebas
Reseach (SSR) atau dikenal dengan penelitian (Tawaney dan Gast 1984).
subjek tunggal. Pada desain penelitian subjek
tunggal pengukuran target behavior atau
perubahan perilaku dilakukan berulang-ulang
dengan periode waktu tertentu misalnya
perminggu, perhari, perjam. Perbandingan
tidak dilakukan antar individu maupun
kelompok tetapi dibandingkan pada subjek
yang sama dalam kondisi yang berbeda. Yang
dimaksud kondisi disini adalah kondisi baseline Secara umum prosedur dasar desain A-B
dan kondisi eksperimen (intervensi) (Sunanto adalah sebagai berikut:
J, dkk 2005:56)
Dalam penelitian ini menggunakan Baseline (A) Intervensi (B)
desain A-B prosedur desain ini diusun atas apa
yang disebut logika baseline. Dengan penjelasan
Tahap behavior
4
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
5
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
Cara yang digunakan untuk menganalisis Menjumlahkan semua hasil data yang
dalam penelitian ini yaitu: ada pada ordinat dan dibagi dengan
1. Analisis dalam kondisi banyaknya data
Komponen analisis visual untuk dalam
kondisi meliputi enam komponen yaitu: Hasil data dari dua aspek yang ditentukan
a. Panjang kondisi yaitu 10 kriteria dibagi banyakya data
Panjang kondisi dilihat dari banyaknya (kontak sosial dan komunikasi).
point atau skor pada setiap kondisi. 3. Menentukan batas atas, dengan cara:
Seberapa banyak data point yang harus ada Mean level + dari rentang stabilitas
pada setiap kondisi tergantung pada
masalah penelitian dan intervensi yang Jika hasil dari perhitungan mean level +
diberikan. Untuk panjang kondisi baseline dari rentang stabilitas yang diperoleh.
secara umum bisa digunakan tiga atau lima 4. Menentukan batas bawah, dengan cara:
data point. Meskipun demikian yang Mean level dari rentang stabilitas
menjadi pertimbangan bukan banyaknya
point melainkan kestabilan.
Jika hasil dari perhitungan mean level
dari rentang stabilitas yang diperoleh.
5. Menghitung presentase data point data
b. Estimasi kecenderungan arah
point pada suatu kondisi yang berada
Kecenderungan arah data pada suatu
grafik penting untuk memberikan dalam rentang stabilitas dengan cara
gambaran perilaku subjek yang sedang mencari selisih antara banyaknya data point
diteliti. Dengan menggunakan kombinasi yang ada pada rentang (antara batas atas
antara level dan trend, peneliti secara dan batas bawah) dengan banyaknya
reliable dapat menentukan pengaruh keseluruhan data point. Hasil temuan
kondisi (intervensi) yang dikontrol. selisih tersebut disimpulkan dalam (%). Jika
Kecenderungan arah grafik (trend)
presentasi stabilitas diantara 85% - 90%
menujukan perubahan setiap data path
(jejak) dari sesi ke sesi. Ada tiga macem maka dikatakan stabil.cara menentukan
kecenderungan arah grafik (trend) yaitu d. Jejak data
mengikat, menurun, dan mendatar. Masing- Cara menentukan jejak data sama
massing maknanya tergantung pada tujuan dnegan kecenderungan arah . jadi hasil
intervensinya. yang dimasukan sama seperti
c. Kecenderungan stabilitas kecenderungan hanya saja kemungkinan
Intervensi dapat diberikan jika diperoleh lebih detail.
kestabilan data pada fase baseline. Data e. Level stabilitas dan rentang
dinyatakan stabil apabila rentang datanya Pada level ini terdapat dua
kecil atau variasinya rendah. Atau jika 80- kemungkinan yaitu variabel stabil dan tidak
90% data masih berada pada 15% diatas stabil.
atau dibawah mean, maka data dinyatakan
stabil. Dalam penelitian ini menggunakan
kriteria stabilitas 15% (0,15) maka langkah f. Menentukan level perubahan
yang digunakan sebagai berikut : Tingkat perubahan menentukan
1. Menentukan rentang stabilitas, dengan berapa besar terjadinya suatu perubahan
cara: dalam suatu kondisi dihitung dengan cara:
Skor tertinggi x kriteria stabilitas (0,15) = (1) menentukan berapa besar data point
rentang stabilitas (skor) pertama dan terakhir pada suatu
kondisi atau fase, (2) kurangi data yang
Jika anak mampu besar dengan data yang kecil, (3)
melakukan kontak menentukan apakah selisihnya menentukan
sosial dan arah yang membaik atau memburuk sesuai
komunikasi data dengan tujuan intervensi.
yang diperoleh 2. Analisis antar kondisi
dinyataan stabil. Sedangkan analisis visual untuk antar
2. Menentukan mean level, dengan cara: kondisi ada lima komponen yaitu:
6
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
7
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
Durasi
Baselin
eA
2 11 15 15 Interve
3 9 13 nsi B
10
4 8 13
5 8 14 5
6 10 13
0
Kemampuan kontak mata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Keterangan :
Sesi/Perrtemuan
Intervensi (B) dalam waktu 15 menit
Tampak pada gambar grafik 4.1 dan 4.2
Pertemuan ke-
pencatatan frekuensi maupun durasi
Total
Total memperlihatkan bahwa pada fase intervensi (B)
Frekuensi
Durasi adanya kenaikan arah grafik kemampuan kontak
(detik) mata anak setelah diberikan tehnik token economic.
7 10 14
8 11 18 1. Hasil analisis visual dalam kondisi
9 10 16 Analisis visual dalam kondisi meliputi
10 10 15 6 komponen. Komponen yang dianalisis
11 14 21 tersebut meliputi :
12 14 23 a. Panjang Kondisi
13 15 24 Panjang kondisi menunjukan sesi setiap
14 15 25 kondisi. Pada penelitian ini panjang
Dari perolehan data dari tabel diatas, maka dapat kondisi pada fase baseline (A) adalah 6
disajikan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 sesi, dan pada fase intervensi (B) adalah
8 sesi pertemuan. Dari hasil
Gambar 4.1 pengumpulan data disajikan sebagai
Grafik hasil pengukuran kemampuan kontak berikut.
mata anak autis menggunakan data
Frekuensi fase baseline (A) dan data 1. Panjang Kondisi
Frekuensi Intervensi (B)
Kemampuan Kontak Mata
Baseline (A) Intervensi (B)
Data A B
16
14 Frekuensi 6 8
12
10 Durasi 6 8
Frekuensi
Basel
ine A
8
6
4 b. Estimasi Kecenderungan Arah
2 Pada penelitian meningkatkan interaksi
0 sosial anak autis dengan menggunakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 teknik token economic dengan
Sesi/Perrtemuan
menggunakan metode belah dua (split
Gambar 4.2 middle),ditunjukan pada gambar 4.3 dan
Grafik hasil pengukuran kemampuan kontak 4.4
mata anak autis menggunakan data Durasi
fase baseline (A) dan data Durasi Intervensi Gambar 4.3
(B) Grafik Analisis kemampuan kontak mata dengan
menggunakan Metode Belah Dua (Split-Middle)
8
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
10
durasi adalah meningkat. Hal ini mengartikan
ne A
Interv
ensi B
(-) (+)
9
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
10
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
10 ne A
(+)
Interv
8 ensi B
6 Keterangan :
4 Kecenderungan jejak data kemampuan kontak
2
mata pada fase baseline (A) menunjukan arah
0
menurun, sedangkan pada fase intervensi (B)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sesi/Perrtemuan menunjukan arah meningkat
Baseli
15 ne A
10 Rentang Kemampuan
5 Kontak Mata
0
11
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
12
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
13
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
nilai terakhir untuk data durasi kondisi intervensi (B) yang berada
kondisi baseline (A) 15 dan nilai pada kondisi (A) adalah 1
pertama kondisi intervensi(B) yaitu 3. Perolehan pada langkah nomor 2
14. dibagi dengan banyaknya data point
dalam kondisi intervensi (B),
2. Menghitung selisih keduanya : kemudian dikalikan 100%.Pada
frekuensi dan durasi presentasi
Frekuensi 11 - 10 = +1
Durasi 14 - 15 = +1 overlap
(1 : 8) x 100% = 12,5%. Jika semakin
3. Menentukan tanda (+) jika membaik besar presentase overlap maka
semakin baik pengaruh intervensi
dan (-) jika memburuk .
terhadap target behavior.
Perubahan ini meningkat dan yang
menjadi target behavior adalah
Tabel 4.6
kemampuan kontak mata,maka
Rekapitulasi Hasil Analisis Visual Antar
meningkat maknanya adalah
Kondisi Kemampuan Kontak Mata pada
membaik diberi tanda (+), sehingga
Data Frekuensi
pada format disajikan pada tabel
No Perbandingan B/A
berikut :
Kondisi
Perbandingan B/A
1 Jumlah 1
kondisi variabel yang
diubah
Frekuensi (11 - 10)
2 Perubahan
+1
kecenderungan
Durasi (15 - 14)
arah dan (+) (-)
+1
efeknya
3 Perubahan
Keterangan :
kecenderungan Variabel ke variabel
Perubahan level antara data
stabilitas
frekuensi dan durasi fase intervensi
4 Perubahan 11-10 = +1
(B) dan fase baseline (A)
level
menunjukan tanda (+) yang artinya
5 Presentase 12,5%
membaik (diliat dari perolehan hasil
overlap
keduanya)
e. Data Overlap
Untuk menentukan data overlap
Tabel 4.7
dilakukan dengan cara :
Rekapitulasi Hasil AnalisisVisual Antar
Kondisi Kemampuan Kontak Mata pada Data
1. Overlap fase baseline (A) ke fase
Durasi
intrvensi(B) No Perbandingan B/A
Melihat kembali batas bawah dan Kondisi
batas atas pada kondisi fase baseline 1 Jumlah variabel yang 1
(A) diubah
Frekuensi Batas bawah : 2 Perubahan
8,87 kecenderungan arah
Batas atas : 10,8 dan efeknya
Durasi Batas bawah : (+) (-)
12,8
Batas atas : 15,2 3 Perubahan
2. Menghitung banyaknya data point kecenderungan Variabel ke
pada kondisi fase intervensi yang stabilitas variabel
berada pada rentang kondisi 4 Perubahan level 15 14 = +1
baseline (A). Data point pada
5 Presentase overlap 12,5%
14
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
15
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
economic subjek terlihat bersemangat ketika kegiatan yang lebih produktif sehingga
melakukan kegiatan yang diberikan dan dapat membantu meningkatkan
kadang anak ingat reward dan perintah yang kemampuan kontak mata anak.
diberian untuk melihat lawan bicara. Setelah
3. Pada Peneliti
diberikan tehnik token economic anak
Pada penelitian lain jika ingin
melakukan kontak mata dengan rata rata 10-
15 kali dengan total durasi 14-25 detik selama mengadakan penelitian sejenis atau
15 menit. lanjutan, disarankan agar lebih
Berdasarkan hasil tersebut,hasil penelitian ini diperdalam serta dapat melengkapi
memperlihatkan bahwa dengan memberikan penelitian ini.
tehnik token economic memberikan perubahan
yang signifikan atau membaik terhadap DAFTAR PUSTAKA
perubahan behaviour,karena dalam tersebut
subjek senang ketika diberikan reward dan
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
membuat subjek mempertahankan kontak mata
Jakarta: PT Rineka Cipta
dengan lawan bicaranya
PENUTUP Arifatun, Firma. 2015. Pengaruh Token Economic
SIMPULAN Terhadap Disiplin Anak Kelompok B Di Taman
Berdasarkan hasil penelitian tersebut Kanak-Kanak. Jurnal Ilmiah
dapat disimpulkan bahwa tehnik token economic,
mampu meningkatkan kemampuan kontak mata Azwandi, Yosfan. 2005. Mengenal Dan Membantu
Penyandang Autisme. Jakarta:
pada anak autis dengan rata-rata kemampuan
Departemen Pendidikan Nasional
kontak mata dalam waktu 15 menit pada fase Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
baseline (A) dilakukan 8-13 kali dengan total Direktorat Pembinaan Pendidikan
durasi 13-16 detik, ditingkatkan menjadi 10-15 kali Tenaga Kependidikan Dan
dengan total durasi 14-25 detik pada fase Ketenagaan Perguruan Tinggi.
intervensi (B). Kemampuan kontak mata subjek
berangsur menunjukan peningkatan yang Doll, Christopher., McLLaughlin., Barreto, Anjali.
2013. The Token Economy : A Recent Review
signifikan dapat dilihat dari kemampuan kontak
and Evaluation. Jurnal Ilmiah
mata subjek meningkat yaitu 10-15 kali dengan
total durasi 14-25 detik dalam waktu 15 menit. Gerungan. 2010. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika
Aditama.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Handoyo, Y.2003. Autisma:Petunjuk Praktis dan
dilaksanakan bahwa tehnik token economic dapat Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak
Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta:
meningkatkan kemampuan kontak mata pada
Bhuana Ilmu Populer
anak autis. Oleh sebab itu penulis menyarankan
kepada : Hadis Abdul (2006). Pendidikan Anak
1. Bagi Guru Berkebutuhan Khusus Autistik.Bandung.
Token economic dapat digunakan sebagai Alfabeta.
suatu tehnik yang dapat membantu anak
autis meningkatkan kemampuan kontak Purwanta, Edi. 2005. Modifikasi Perilaku. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
mata.sesuai dengan karakteristik anak
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
yang kesulitan untuk membentuk kontak Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
mata dengan lawan bicaranya. Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan
2. Bagi Orang tua Tinggi.
Melalui saran dari guru, orang tua dapat
menerapkan tehnik token economic di Peeters, Theo.2009.Panduan Autisme Terlengkap.
rumah, sehingga anak dapat Jakarta:Dian Rakyat (Anggota Ikapi)
memanfaatkan waktu luangnya untuk
16
Teknik Token Economic Untuk Meningkatkan Kemampuan Kontak Mata Anak Autis
Safaria,.2005.Autisme.Yogyakarta:GRaha Ilmu.
17