03 - Firman Aziz

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.

2, Juni 2013

MODEL PELATIHAN JURNALISTIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BERMUTU


DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh : Firman Aziz


Universitas Pendidikan Indonesia
MKDU FPIPS
Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229
Email : fithryaziz@gmail.com

Abstract.Research background concerned with the phenomena of scientific papers or journals


writing for lecturers and low level university students. Research begins with main question: How is
the writing process of scientific papers or journals implemented for lecturers and university
students? Research aims to find out good quality model of scientific papers or journals writing which
is suitable and appropriate for lecturers and Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) students. Action
research is used as method that consits of four stages: (1) preliminary reserach. (2) planning, (3)
implemention, and (4) evaluation. Results show that: (1) The improvement of self awareness for
lecturers and UPI students to write good quality journals, (2) The instructional process approach of
writing journals has to be student-centered, lecturers only deliver less theories, (3) The improvement
of languagte proficiency, especially in writing good quality articles, and (4) Lecturers are able to
undersand and write good quality scientific papers under the continuity of writing journal program
(programs).

Key Word :Scientific Writing,academic posts, journal articles

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena penulisan karya tulis ilmiah (penulisan jurnal)
di kalangan dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang masih
rendah. Penelitian ini diawali Bagaimana penulisan karya tulis ilmiah di kalangan dosen dan
mahasiswa di lingkungan UPI? Tujuan penelitian ini adalah menemukan model penulisan karya tulis
ilmiah bermutu yang sesuai dengan karakteristik dosen dan mahasiswa UPI. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah action research (penelitian tindakan) yang meliputi: 1)
pendahuluan, 2) perencanaan, 3) pelaksanaan, dan 4) evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1)
meningkatnya kesadaran dosen dan mahasiswa UPI untuk menulis jurnal ilmiah bermutu, 2)
pembelajaran menulis jurnal harus berlangsung terpusat pada mahasiswa, dosen sedikit memberikan
teori, 3) mahasiswa banyak mengalami peningkatan kemahiran berbahasa khususnya menulis artikel
jurnal ilmiah bermutu, dan 3) dosen mampu memahami dan menulis jurnal ilmiah bermutu dengan
program pelatihan penulisan jurnal ilmiah secara terus-menerus (terprogram).

Key Words: Karya Tulis Ilmiah, Tulisan Akademik, Artikel Jurnal

A. PENDAHULUAN persoalan dengan didukung oleh fakta objektif


dan teori para ahli. Pada akhirnya, tulisan
Kemampuan menulis akademik
akademik yang dibuat dosen atau mahasiswa
merupakan hal yang wajib dikuasai oleh para
tersebut digunakan untuk mengukur
dosen dan mahasiswa, baik jurusan bahasa
pemahaman dan kedalaman analisis dosen atau
maupun nonbahasa. Tulisan akademik atau
mahasiswa atas permasalahan yang
yang kita kenal dengan karya tulis ilmiah yang
dipaparkannya. Tulisan akademik dibuat dosen
dibuat dosen atau mahasiswa digunakan untuk
mengungkapkan pandangan mereka atas sebuah

179 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

untuk kenaikan pangkat atau digunakan pangkat. Apalagi aturan Dikti terbaru
mahasiswa untuk menyelesaikan studi. mengharuskan setiap dosen yang akan
mengajukan kenaikan pangkat ke pangkat
Khusus untuk mahasiswa, setiap
lektor kepala harus membuat artikel jurnal yang
mahasiswa dituntut memproduksi karya ilmiah
diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi Dikti.
ketika mereka ingin menyelesaikan studi. Jika
dahulu mahasiswa, khususnya mahasiswa Mengacu pada analisis situasi, maka
Strata 1 (S-1), cukup membuat skripsi, maka masalah penelitian ini sebagai berikut: (1)
kini mahasiswa dituntut untuk membuat Bagaimana cara meningkatkan kapasitas dan
makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. kapabilitas intelektual di UPI? Dan (2)
Hal ini berdasarkan pada Surat Dikti Nomor Bagaimanakah Model Pelatihan Penulisan
152/E/T/2012 Tanggal 27 Januari 2012 salah Karya Tulis Ilmiah Bermutu dapat diterapkan di
satunya berisi keharusan bagi mahasiswa yang lingkungan masyarakat akademik UPI baik
ingin lulus program sarjana untuk dosen maupun mahasiswa?
menghasilkan makalah terbit pada jurnal ilmiah
Tujuan penelitian ini terbagi menjadi
berkala. Namun dengan adanya keputusan ini,
dua, yaitu (1) tujuan umum dan (2) tujuan
mahasiswa merasa resah dan sangat terbebani.
khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah
Mereka khawatir kelulusannya akan terhambat
untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan
dengan adanya aturan ini karena banyak di
menganalisis tentang jurnal di kalangan dosen
antara mereka kesulitan menuangkan
dan mahasiswa juga untuk mengetahui,
gagasannya dalam bentuk tulisan, apalagi
mendeskripsikan, dan menganalisis usaha-
membuat tulisan akademik atau artikel jurnal.
usaha dari pihak terkait atau pihak yang terlibat
Bahkan, mahasiswa UPI sekalipun. UPI
perjurnalan bagaimana seharusnya
merupakan kampus ilmiah. Tentunya
menghasilkan jurnal ilmiah. Sementara itu,
keilmiahan UPI seharusnya tercermin dari
tujuan khusus penelitian ini adalah (1)
perilaku mahasiswanya yang ilmiah, yang salah
meningkatkan kesadaran masyarakat akademik
satunya dapat menghasilkan banyak karya tulis
(dosen dan mahasiswa) khususnya mengelola
ilmiah atau tulisan akademik yang berkualitas,
dan menghasilkan jurnal ilmiah nasional, (2)
akan tetapi hal ini belum terwujud. Jumlah
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tulisan akademik mahasiswa UPI masih
tentang perjurnalan dan usaha yang dilakukan
tergolong rendah dan belum mumpuni untuk
pihak terkait dalam menghasilkan jurnal layak
diterbitkan di jurnal.
muat / terakreditasi, (3) menghasilkan model
Khusus untuk dosen, setiap dosen baik aplikasi terapan penulisan karya tulis ilmiah
dosen PTN maupun dosen PTS wajib membuat bermutu, dan (4) membentuk mitra jejaring
artikel jurnal sebagai prasyarat kenaikan jurnal ilmiah terakreditasi Dikti dengan PTN

180 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

lain. Menelisik tujuan di atas, maka manfaat yang dibuat oleh mahasiswa untuk tujuan
penelitian ini adalah bertambahnya ilmu, belajar atau untuk menyelesaikan studinya
pengetahuan, wawasan pengalaman, dan (Chin, 2012: v). Tulisan akademik
kesadaran diri juga keilmuan mengenai berkategori karya ilmiah, yakni tulisan
perjurnalan. Di samping itu, timbul semangat yang disusun dengan metode ilmiah, yakni
untuk menulis jurnal ilmiah layak muat (jurnal metode yang berdasarkan cara berpikir
terakreditasi). Bagi stakeholder (eksekutif dan yang sistematis dan logis. Karya ilmiah
legislatif) selaku pemegang kendali kampus menyajikan masalah-masalah yang
diharapkan mampu melaksanakan tugas dan objektif dan faktual.
kewajiban penataan tata kelola jurnal yang Sebagai bagian dari karya ilmiah,
baik. Bagi peneliti/researcher, Peneliti sebagai tulisan akademik berciri sebagai berikut.
pihak yang terlibat langsung di lapangan a. Masalah diungkapkan dan dipecahkan
diharapkan mendapatkan ilmu, wawasan, dan secara ilmiah atau dengan metode-
pengalaman untuk dapat diterapkan di tempat metde keilmuan. Metode keilmuan
lain sehingga terasa kebermanfaatannya tampak pada penggunaannya yang
khususnya ilmu tentang perjurnalan di UPI. mengutamakan kelogisan, fakta atau
Metode yang akan digunakan dalam penelitian evidensi yang terpercaya, serta
ini adalah Action Research. analisis yang objektif.
b. Pendapat-pendapat yang
Mencermati kondisi di atas, maka
dikemukakan berdasarkan fakta dan
diperlukan perhatian, tanggung jawab, dan
tidak berdasarkan imajinasi, perasaan,
keseriusan dari berbagai pihak (stakeholders),
ataupun pendapat yang bersifat
khususnya para dosen dan mahasiswa itu
subjektif (impersonal).
sendiri guna meningkatkan kemampuan mereka
Selain itu, tulisan akademik harus
dalam membuat tulisan akademik. Berangkat
disusun secara sistematis dan logis, yang
dari hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan
ditandai oleh hubungan antar bagian-
untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas
bagian tulisan itu yang membentuk suatu
Intelektual UPI dan Implikasinya Bagi
kesatuan (kohesif) dan kepaduan
Masyarakat Melalui MODEL PELATIHAN
(koheren). Adapun ragam bahasa yang
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
digunakan bersifat lugas; menggunakan
BERMUTU DI lingkungan UPI.
kalimat secara efektif, menghindari
B. KAJIAN PUSTAKA kalimat yang bermakna ambigu (bermakna
1. Pengertian Tulisan Akademik ganda), dan menghindari penggunaan kata-
Tulisan akademik merupakan istilah kata yang bersifat konotatif.
umum yang mengacu pada setiap tulisan

181 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

Setiap mahasiswa dituntut untuk Bidang keilmuan memerlukan


membuat tulisan akademik (karya ilmiah) penggunaan ragam bahasa khusus. Hal kitu
karena mahasiswa berperan dalam terutama dalam hal peristilahan,
mengembangkan ilmu pengetahuan. pengungkapan dan perlambangannya.
Dengan membuat tulisan akademis, maka Karena kekhususannya itu, bahasa
mahasiswa telah merekam perkembangan keilmuan berbeda dengan bahasa yang
ilmu pengetahuan tersebut. Hal ini sesuai digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
dengan pernyataan Kosasih dan Hermawan Bahkan, meskipun yang menjadi dasarnya
(2012: 26-29), yaitu bahasa merekam, adalah bahasa baku, bahasa dalam setiap
menjelaskan dan menyampaikan kemajuan bidang keilmuan sering memperlihatkan
ilmu pengetahuan kepada pihak lain. ciri khasnya. Secara umum bahasa
Dalam tulisan akademik dibutuhkan fakta- keilmuan berciri:
fakta atau keterangan, seperti contoh- a. Bahasa ilmu itu harus lugas dan
contoh, statistik, dan pendapat para ahli. cermat, menghindari segala macam
Tanpa fakta-fata atau keterangan di atas, kesamaran dan ketaksaan
ide-ide tulisan dianggap tidak dapat (ambiguitas). Lugas artinya langsung
dipercaya atau bahkan menyimpang (Chin, mengenai sasaran, tanpa basa-basi.
2012: v). Cermat artinya berusaha untuk
Di perguruan tinggi, menulis melakukan sesuatu tanpa salah atau
akademik memiliki kedudukan yang cacat.
sangat penting. Sebagai contoh, tanpa b. Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis.
menyerahkan makalah sebagai salah satu Artinya, bahasa ilmu berusaha tidak
jenis tulisan akademis, maka mahasiswa menggunakan jumlah kata yang lebih
tidak akan lulus dari sebuah mata kuliah banyak daripada yang diperlukan.
yang mengharuskan mahasiswanya Dengan kata lain, bahasa ilmu itu
membuat tulisan akademis. Di UPI, tulisan haruslah padat isi dan bukan padat
akademik atau karya tulis ilmiah kata.
merupakan bagian dari tuntutan formal c. Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha
akademik (UPI, 2011: 1). Tulisan tidak memperlihatkan ciri
akademis menjadi syarat penyelesaian perseorangan (gaya impersonal)
akhir studi: skripsi digunakan untuk sehingga wujud kalimatnya sering
menyelesaikan S-1, tesis digunakan untuk terlepas dari keakuan si penulis.
menyelesaikan S-2, dan disertasi Karena itu, dalam tulisan ilmiah
digunakan untuk menyelesaikan S-3. sering kita temukan kalimat-kalimat
2. Bahasa dalam Tulisan Akademik

182 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

pasif yang lebih menekankan dalam disiplin ilmu tertentu juga


peristiwa dari pada pelaku perbuatan. harus digunakan untuk menunjukkan
d. Bahasa ilmu itu tidak memlibatkan kepakaran penulis dan keilmiahan
perasaan (tidak beremosi). Ilmu itu tulisan.
merupakan hasil pemikiran, bukan b. Denotatif. Kata ataupun frasa yang
hasil perasaan. Ragam bahasanya pun digunakan dalam tulisan akademik
lepas dari perasaan. harus denotatif untuk menghindari
e. Bahasa ilmu itu mengutamakan adanya multitafsir atau ketaksaan dan
informasi, bukan imajinasi yang untuk membedakan antara tulisan
menjadi ciri bahasa kesusasteraan. akademik dengan tulisan kreatif atau
Bahasa ilmu mengutamakan makna sastra.
denotatif, bukan makna konotatif. c. Tidak melibatkan perasaan. Tulisan
f. Bahasa ilmu umumnya dinyatakan akademik berisi paparan berupa hasil
dalam bahasa yang abstrak. pemikiran, penelitian, dan analisis
g. Bahasa ilmu itu gayanya tidak yang mendalam. Tulisan akademik
meluap-luap atau kedogma-dogmaan. tidak berdasarkan perasaan atau
h. Bahasa ilmu itu cenderung perkiraan sehingga bahasa dalam
membakukan makna kata, ungkapan, tulisan akademik tidak emosional.
dan gaya pemeriannya. Bahkan, bisa d. Konsisten. Diksi yang digunakan
saja muncul istilah-istilah khusus harus konsisten dari awal hingga
(jargon) dalam setiap bidang ilmu. akhir supaya tidak membingungkan
i. Ditinjau dari sudut perkembangan pembaca dan menyamarkan maksud.
bahasa, kata dan istilah ilmiah lebih Kekonsistenan ini tidak hanya dalam
mantap umurnya daripada kata-kata diksi, juga dalam hal singkatan,
sehari-hari dalam bentuk, makna, dan simbol-simbol, dan kata ganti diri
fungsinya. (penulis).
Lebih spesifiknya, karakteristik ragam e. Logis. Gagasan yang disampaikan
bahasa keilmuan adalah sebagai dalam tulisan akademik diterima oleh
berikut. akal.
a. Baku dan menggunakan istilah f. Efektif. Ide yang dimiliki penulis
khusus. Dalam tulisan akademik, disampaikan secara tepat kepada
bahasa yang digunakan merupakan pembaca dalam bahasa yang efektif,
ragam bahasa baku yang sesuai mudah dipahami, dan tidak berbelit-
dengan kaidah bahasa Indonesia yang belit.
sedang berlaku. Istilah-istilah khusus

183 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

g. Objektif dan tidak memperlihatkan mengupas tuntas suatu masalah tertentu


gaya impersonal. Tulisan akademik yang sifatnya aktual dan kadang-kadang
berdasarkan pengamatan yang kontroversial dengan tujuan untuk
objektif dan tidak posesif atau wujud memberi tahu (informatif),
kalimatnya lebih mengutamakan hal memengaruhi, meyakinkan (persuasif
yang diteliti (Kosasih & Hermawan: argumentatif), dan menghibur khalayak
2012, 27). pembaca (Sumadiria, 2004: 1). Artikel
3. Tujuan Menulis Akademik merupakan salah satu karya tulis ilmiah
Seorang mahasiswa membuat tulisan yang paling sederhana. Dari pemilihan
akademis di perguruan tinggi adalah untuk judul, sistematik penulisan sampai isi
memenuhi tugas-tugas perkuliahan dan sebuah artikel lebih sederhana dari karya
sebagai syarat penyelesaian akhir studi. tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan
Jenis tulisan dalam memenuhi tugas kata dan ragam bahasanya lebih santai.
perkuliahan meliputi makalah, laporan Dalam artikel tetap diperlukan
buku, laporan hasil baca, anotasi penyelesaian yang memadai.
bibliografi, artikel, dan research Kandungannya pun harus dapat
apparaisal. dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Macam-macam Tulisan Akademik Hal ini senada dengan ungkapan
Tulisan akademik tidak selalu identik Swarsono dalam Djuroto dan Suprijadi
dengan karya hasil penelitian. Karya hasil (2007:4). Artikel adalah karangan yang
penelitian merupakan salah satu jenis dari menampung gagasan dan opini penulis,
karya ilmiah. Apabila merujuk pada bisa berupa gagasan murni atau
pengertian dan ciri-ciri di atas, maka akan memungut dari sumber lain, referensi,
banyak sekali ragam tulisan yang perpustakaan, pernyataan orang dan
berkategori karya ilmiah. Secara umum sebagainya. Artikel mengharuskan
karya ilmiah terbagi ke dalam: Laporan, penulis mencantumkan nemanya secara
Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. lengkap (by name), sebagai tanggung
5. Artikel Sebagai Karya Akademik jawab atas kebenaran tulisannya.
a. Definisi Artikel Romli dalam Djuroto dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia Suprijadi (2007: 4) menyebut artikel
(2001: 66) menyatakan artikel sebagai sebuah karangan faktual
merupakan karya tulis lengkap, misalnya (nonfiksi), tentang suatu masalah secara
laporan berita atau esai di majalah, surat lengkap, yang panjangnya tidak
kabar, dan sebagainya. Artikel adalah ditentukan, untuk dimuat di surat kabar,
tulisan lepas berisi opini seseorang yang majalah, buletin dan sebagainya, dengan

184 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

tujuan untuk menyampaikan gagasan dan makalah, buku, skripsi, tesis, dan
fakta guna meyakinkan, mendidik, disertasi. Sistematik penulisan artikel
menawarkan pemecahan suatu masalah, tidak ditandai dengan bagian-bagian atau
atau menghibur. Artikel termasuk tulisan tidak terdiri atas bab. Pembedaan bagian
kategori views (pandangan), yaitu tulisan atau bab hanya ditandai dengan peralihan
yang berisi pandangan, ide, opini, paragraf. Artikel berdasarkan cara
penilaian penulisnya tentang suatu penyampaian dan tingkat kesulitannya
masalah atau peristiwa. dibagi atas:
Djuroto dan Supridjadi (2007: 5) 1) Artikel praktis
mengatakan bahwa semua tulisan dalam Artikel praktis seperti petunjuk-
surat kabar atau majalah yang tidak petunjuk cara membuat,
berbentuk berita, bisa disebut artikel. memperbaiki, dan mengoperasikan
Salah satu hal yang membedakan adalah suatu alat. Artikel praktis lebih
letak pemuatan artikel tersebut. Jika menitikberatkan pada keterampilan
artikel itu dimuat pada halaman opini, daripada pengembangan
disebut artikel umum. Bila diletakkan di pengetahuan atau analisis untuk
halaman seni dan hiburan bisa dikatan masalah. Penulisannya pun
esai, dan jika dimuat di kolom khusus cenderung menggunakan bentuk
redaksi, diberi nama tajuk rencana, dan karangan narasi. Artinya, pesan
sebagainya. disusun sesuai dengan urutan waktu,
Artikel biasanya diperuntukkan peristiwa, dan atau tahapan-tahapan.
bagi masyarakat umum yang dimuat pada 2) Artikel ringan
media cetak, majalah dinding, dan ada Artikel ringan biasanya mengangkat
juga tugas dari dosen dengan maksud masalah-masalah yang ringan dalam
menyampaikan ide, gagasan, dan artian tidak memerlukan
pengetahuan. Oleh karena itu, bahasa dan pemahaman mendalam. Artikel
pemilihan kata yang digunakan harus seperti ini ada dalam rubrik-rubrik
kata yang populer. Topik kajiannya harus remaja majalah atau surat kabar.
topik kajian sebuah ilmu tertentu atau Artikel ringan biasa dikemas dalam
masalah yang sedang ramai dibicarakan bentuk informasi atau hiburan.
di masyarakat. Membacanya pun tidak memerlukan
Seperti halnya tulisan karya ilmiah perhatian dan konsentrasi penuh.
lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, Jenis artikel ini biasanya terdapat di
isi, dan penutup. Sistematik ketiga unsur tempat umum seperti rumah sakit
ini tidak diatur secara baku seperti pada atau stasiun.

185 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

3) Artikel halaman opini dikelompokkan oleh redaktur untuk


Pada dasarnya, semua artikel ialah memudahkan penempatan pemuatannya
opini. Namun, artikel yang satu ini pada halaman yang sesuai dengan misi
ditempatkan dalam surat kabar atau dan visi penerbitannya.
majalah di bagian khusus opini
1) Eksploratif
seperti tajuk rencana, karikatur,
Artikel eksploratif adalah artikel
pojok, kolom, dan surat pembaca.
yang mengungkapkan fakta-fakta
Artikel opini biasanya mengupas
berdasarkan kajian dari penulisnya.
tuntas suatu masalah secara
Jenis artikel ini cocok untuk
akademis. Oleh karena itu,
menguraikan penemuan-penemuan
penulisnya harus orang-orang yang
baru.
benar-benar ahli di bidangnya
2) Eksplanatif
(Jauhari, 2008: 139).
Eksplanatif artinya menerangkan.
4) Artikel analisis ahli Artikel eksplanatif adalah artikel
Artikel analisis ahli lebih berat yang isinya menerangkan sesuatu
daripada artikel opini. Artikel ini untuk dapat dipahami pembaca.
juga harus ditulis oleh orang yang 3) Deskriptif
berdisiplin ilmu sesuai dengan topik Deskriptif adalah artikel yang
artikel. Perbedaannya kalau artikel menggambarkan suatu
lain harus selalu menggunakan permasalahan yang terjadi di tengah
bahasa populer, sedangkan artikel masyarakat, sehingga dapat
analisis ahli boleh menggunakan mengetahui apa yang sebenarnya
bahasa ilmiah. Artikel ini mengupas terjadi. Jenis artikel ini mirip dengan
tuntas secara tajam, mendalam, dan laporan atau reportase. Bedanya,
luas suatu masalah yang sedang jika laporan atau reportase hanya
berkembang di masyarakat. Artikel berdasarkan fakta saja, tetapi artikel
seperti ini biasa ditempatkan pada penulisnya bisa memasukkan opini
ruangan khusus media cetak untuk memperjelas masalah yang
(Jauhari, 2008: 139). digambarkan itu.
4) Prediktif
Berbeda dengan Djuroto dan
Artikel prediktif adalah artikel yang
Suprijadi (2007: 10-12), artikel
berisi perhitungan atau ramalan apa
dibedakan lima jenis, yaitu eksploratif,
yang bakal terjadi di kemudian hari
eksplanatif, deskriptif, prediktif, dan
berdasarkan perhitungan penulisnya.
preskriptif. Pembedaan ini

186 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

5) Prekriptif keharusan bagi mahasiswa untuk


Artikel preskriptif adalah artikel menyelesaikan studinya di perguruan
yang memberikan tuntunan kepada tinggi. Oleh karena itu, fokus
pembacanya untuk melakukan pembelajaran menulis dalam penelitian ini
sesuatu sehingga tidak mengalami adalah penulisan artikel yang mengiktui
kekeliruan atau kesalahan. standar jurnal di UPI, Artikel yang dimuat
Bentuk penyajian artikel pada dalam jurnal ada jenis, yaitu artikel hasil
umumnya terbagi ke dalam dua jenis, penelitian dan artikel konseptual
yakni bersifat populer dan formal. (nonpenelitian).
a. Artikel populer terdapat dalam surat Berikut merupakan sistematika artikel
kabar dan majalah. Sesuai dengan hasil penelitian.
namanya, format penyajiannya tidak 1) Judul, disusun maksimal 14 kata
kaku; tidak tegas antara bagian dalam tulisan bahasa Indonesia 10
pembuka, isi, dan penutupnya. kata dalam tulisan bahasa Inggris.
Bahasanya pun bersifat populer, 2) Nama penulis, ditulis tanpa gelar
cenderung menggunakan kata-kata akademik atau gelar
yang biasa digunakan oleh kebangsawanan. Lembaga tempat
masyarakat pada umumnya. penulis bekerja ditulis dalam catatan
b. Artikel formal terdapat dalam jurnal. kaki disertai alamat yang bisa
Format penyajiannya terikat oleh dihubungi, baik e-mail, alamat
ketentuan-ketentuan baku, seperti kantor, ataupun rumah.
adanya abstrak, kata-kata kunci, dan 3) Abstrak, disusun dalam satu
daftar pustaka atau catatan kaki. paragraf berisi latar belakang
Bagian isi dinyatakan dalam beberapa penelitian, tujuan, metode, dan hasil
bab, dengan secara tegas antara bab penelitian. Abstrak maksimal 100
pembuka/pendahuluan, bab isi, dan kata.
bab penutup. Bahasa yang 4) Kata kunci, berupa kata-kata penting
digunakannya bersifat teknik. Banyak (kata kunci dalam tulisan).
istilah ilmiah yang digunakan di 5) Pendahuluan, berisi uraian tentang
dalamnya. latar belakang, tujuan, manfaat, dan
Artikel yang dibukukan dan metode penelitian. Pendahuluan
merupakan artikel yang membahas sebuah ditulis tanpa subjudul, disusun
bidang ilmu pengetahuan tertentu akan maksimal 10% dari keseluruhan
dimuatu dalam jurnal. Mempublikasikan tulisan.
tulisan akademik dalam jurnal menjadi

187 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

6) Tinjauan pustaka, hanya berisi teori 4) Abstrak, disusun dalam satu


yang relevan dengan penelitian. paragraf maksimal 100 kata.
Maksimal 15% dari keseluruhan 5) Kata kunci, berupa kata-kata penting
tulisan. (kata kunci) dalam tulisan.
7) Hasil penelitian, berisi uraian 6) Pendahuluan, berisi tentang uraian
tentang hasil penelitian, disusun latar belakang, masalah tujuan, dan
maksimal 20% dari keseluruhan manfaat, ditulis tanpa subjudul,
tulisan. disusun maksimal 20% dari
8) Pembahasan, berisi uraian tentang keseluruhan tulisan.
hasil penelitian dan implikasi yang 7) Pembahasan, terdiri atas beberapa
dihasilkan dari penelitian. subjudul berisi uraian tentang
Pembahasan ini merupakan inti dari masalah yang dibahas. Pembahasan
artikel jurnal, disusun maksimal ini merupakan inti dari artikel
50% dari keseluruhan tulisan. jurnal, disusun maksimal 70% dari
9) Kesimpulan dan saran, disusun keseluruhan tulisan.
maksimal 5% dari keseluruhan 8) Penutup (kesimpulan dan saran),
tulisan. disusun maksimal 10% dari
10) Pustaka rujukan, menggunakan keseluruhan tulisan. Pustaka
sumber buku dan jurnal maksimal rujukan, menggunakan sumber buku
10 tahun terakhir. dan jurnal maksimal 10 tahun
Adapun sistematik terakhir.
penulisan artikel konseptual C. ISI DAN PEMBAHASAN
(nonpenelitian) sebagai berikut. Secara umum teknik penulisan artikel
1) Judul, disusun maksimal 14 kata jurnal sama dengan penulisan makalah lengkap.
dalam tulisan bahasa Indonesia 10 Perbedaan hanya terletak pada isi atau
kata dalam tulisan berbahasa sistematika penulisannya. Berikut diuraikan
Inggris. teknik penulisan artikel jurnal oleh Dikti (2012)
2) Nama penulis, ditulis tanpa gelar dan Aziz (2010).
akademik atau gelar
1. Penulisan Judul
kebangsawanan.
Judul artikel jurnal harus memenuhi
3) Lembaga tempat penulis bekerja
beberapa prasyarat. Beberapa prasyarat
ditulis dalam catatan kaki disertai
tersebut, antara lain: (1) harus menarik, (2)
alamat yang bisa dihubungi, baik e-
singkat dan padat, (3) menggambarkan isi
mail, alamat kantor, ataupun rumah.
makalah, (4) jelas, dan (5) berbobot. Judul

188 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

pada artikel jurnal tidak ditulis pada (semacam variabel) yang dibahas dalam
lembar khusus melainkan langsung pada makalah.
halaman pertama makalah. Judul ditulis
4. Penulisan Pendahuluan
dengan format simetri menggunakan huruf
Dalam artikel jurnal bagian
standar dengan besar huruf 12 pt sampai
pendahuluan tidak ditulis dengan
dengan 18 pt sesuai panjang pendeknya
memaparkan sub bab-sub bab melainkan
judul.
langsung pada inti pemasalahan. Bagian
2. Penulisan Nama Penulis ini lebih merupakan latar belakang
Nama penulis artikel jurnal ditulis masalah pada makalah lengkap dengan isi
pada halaman pertama makalah. Penulisan dan komposisi penulisan yang sama
nama bisa diikuti dengan penulisan NIP layaknya latar belakang masalah. Dengan
atau NIM bisa juga tidak, bisa juga diikuti demikian, bagian ini harus memuat
lembaga tempat bekerja atau bisa juga masalah, pembatasan masalah, pentingnya
tidak diikuti oleh keterangan apapun. penyelesaian masalah, dan solusi yang
Nama penulis ditulis dengan menggunakan ditawarkan penulis untuk menyelesaikan
huruf standar Times New Roman dengan makalah.
besar ukuran huruf 12 pt, ditulis tepat di
5. Penulisan Subjudul-subjudul Isi
bawah judul makalah.
Penulisan subjudul-subjudul pada
3. Penulisan Abstrak artikel jurnal sama halnya dengan
Berbeda dengan makalah lengkap, penulisan Bab II pada Makalah Lengkap.
pada artikel jurnal harus dituliskan abstrak. Perbedaannya, dalam artikel jurnal tidak
Abstrak pada dasarnya adalah bagian terbagi atas bagian teoretis dan
makalah yang isinya merupakan inti sari pembahasan melainkan sub judul-sub judul
keseluruhan isi makalah. Abstrak harus langsung memadukan antara kajian teoretis
mampu menggambarkan latar belakang, dengan pembahasannya. Teknik
solusi (jika perlu dituliskan pula prosedur penulisannya pun sama dengan penulisan
penelitian atau penulisan), serta isi Bab II Makalah Lengkap. Sejalan dengan
makalah. Abstrak ditulis dalam format komposisi penulisannya, bagian artikel
spasi tunggal dengan besar huruf standar jurnal ini biasa lebih singkat dibandingkan
biasanya tidak boleh lebih dari 200 dengan isi pada makalah biasa.
perkataan langsung berada di bawah nama
6. Penulisan Penutup
penulis. Abstrak juga dilengkapi dengan
Penutup pada artikel jurnal pada
kata kunci makalah yakni perkataan pokok
dasarnya adalah simpulan atas seluruh

189 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

uraian isi. Selain bisa berupa simpulan, sebagai informasi akan diadakan
penutup juga dapat berupa penekanan pada penelitian pelatihan jurnal.
aspek penting tertentu pada makalah yang (4) Peneliti membuat surat sekaligus
harus benar-benar mendapatkan perhatian melakukan koordinasi dengan pihak
pembaca. pengelola jurnal, dosen, dan
mahasiswa terkait pelaksanaan
7. Penulisan Daftar Pustaka
kegiatan penelitian jurnal di UPI.
Penulisan daftar pustaka pada
b. Pelaksanaan
artikel jurnal sama halnya dengan daftar
(1) Pelaksanaan kegiatan penelitian ini
pustaka pada makalah lengkap.
dilaksanakan setiap hari Rabu dan
Penulisannya dapat dilihat di Buku
Jumat bulan Agustus dan September
Pedoman KTI UPI.
bertempat di Universitas Pendidikan
Berikut penulis uraikan hasil dan Indonesia.
pembahasan penelitian di lapangan. (2) Kegiatan penelitian pelatihan jurnal ini
dihadiri kurang lebih 75 orang
1. Penelitian Tahap I
pengelola jurnal sekaligus dosen,
a. Perencanaan
perwakilan 10 orang mahasiswa per
Perencanaan tahap I pada penelitian
fakultas, dan UKM.
ini dilakukan sebagai berikut:
(3) Kegiatan penelitian ini diisi dengan
(1) Peneliti membuat perencanaan berupa melakukan pelatihan mendalam
schedule/time line (waktu kegiatan) kepada para pengelola jurnal, dosen,
dan rencana kerja kegiatan yang akan dan mahasiswa mengenai pentingnya
dilakukan dalam rangka kegiatan menulis artikel jurnal.
penelitian. (4) Di akhir kegiatan penelitian, peneliti
(2) Peneliti melakukan koordinasi internal melakukan sharing atau komunikasi
dengan tim peneliti untuk dengan pihak pengelola, dosen, dan
membicarakan pelaksanaan kegiatan mahasiswa untuk rencana membuat
tindakan dalam rangka pembinaan seminar lokakarya.
kepada dosen dan mahasiswa tentang c. Evaluasi
pentingnya menulis jurnal ilmiah (1) Kegiatan awal penelitian ini mendapat
bermutu terakreditasi dikti. sambutan baik dan sambuatan yang
(3) Peneliti membuat surat sekaligus luar biasa dari pengelola jurnal, dosen,
melakukan koordinasi dengan pihak mahasiswa, UKM, serta seluruh
universitas, fakultas, dan jurusan stakeholders UPI.

190 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

(2) Stakeholders UPI merasa perlu sekaligus kerja sama tindak lanjut di
menindaklanjuti kegiatan penelitian ini jurnal akreditasi.
melalui aksi tindakan lanjut semlok b. Pelaksanaan
untuk mewujudkan jurnal ilmiah (1) Pelaksanaan seminar dan lokakarya
bermutu terakreditasi Dikti. kegiatan penelitian penulisan jurnal
(3) Peneliti melakukan refleksi hasil ilmiah bermutu ini dilaksanakan
kegiatan penelitian yang sudah seminarnya pada hari Rabu 12
dilakukan dan perencanaan yang September Pukul 08.00-14.00 WIB dan
matang untuk kegiatan penelitian lokakaryanya pada hari Sabtu 15
pelatihan jurnal berikutnya. September 2013 pukul 08.00-12.30
(4) Peneliti mencoba mencari SDM yang bertempat di Auditorium Gedung
ahli di bidang perjurnalan dan FPIPS UPI Lantai VI.
membuat web. (2) Kegiatan seminar penelitian penulisan
2. Penelitian Tahap II jurnal ini dihadiri sekitar 200 orang dan
a. Perencanaan lokakarya dihadiri sekitar 100 orang
Perencanaan pada penelitian ini terdiri atas: dosen dan mahasiswa UPI.
dilakukan dengan berbagai tahap (3) Kegiatan lokakarya pengabdian kepada
sebagai berikut: masyarakat diisi dengan melakukan
pembinaan dan praktik penulisan
(1) Peneliti membuat surat-surat yang
artikel jurnal ilmiah nasional dan
diperlukan dalam rangka kegiatan
internasional.
penelitian ini.
(4) Di akhir kegiatan lokakarya peneliti
(2) Peneliti melakukan koordinasi ke para
memberikan buku panduan penulisan
pengelola jurnal, dosen, dan mahasiswa
jurnal.
serta UKM di UPI untuk
c. Evaluasi
membicarakan pelaksanaan kegiatan
(1) Kegiatan seminar dan lokakarya
seminar dan lokakarya.
penelitian penulisan jurnal ini
(3) Peneliti melakukan koordinasi dengan
mendapat sambutan yang baik dari
para pengelola jurnal, dosen, dan
dosen dan mahasiswa serta seluruh
mahasiswa serta UKM di UPI untuk
komponen+stakeholders di UPI.
melakukan kerja sama memfasilitasi
(2) Stakeholders di UPI merasa perlu
pemateri dari Dikti.
menindaklanjuti kegiatan ini kepada
(4) Peneliti membuat terobosan dengan
dosen, mahasiswa, dan masyarakat
menyediakan konsultasi dan pelatihan
akademik untuk mewujudkan jurnal
berkala ilmiah dengan pihak terkait
terakreditasi Dikti.

191 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

(3) Dosen dan mahasiswa serta masyarakat dan mahasiswa karena selama ini para
akademik di UPI sangat membutuhkan dosen dan mahasiswa kurang
pembinaan berkenaan dengan memperhatikan keberadaan pentingnya
perjurnalan sehingga UPI punya jurnal jurnal ilmiah bermutu karena sulitnya
terakreditasi. informasi yang didapat.
(4) Pemberian informasi dan buku panduan
jurnal sangat bermanfaat bagi dosen

Penelitian ini menggunakan kerangka kerja (framework) sebagai berikut.

Observasi dan Penemuan Identifikasi Faktor-faktor Identifikasi Alternatif


Keg
Masalah Penyebab Pemecahan Masalah

Survey lapangan
(catatan
Action lapangan)
Research Indepth interview
Mtd Tindakan awal. Siklus 1
Observasi awal,
Lanjut, dan Siklus 2
lanjut, dan akhir
akhir Hasil pelaksanaan
Olah dan tindakan
analisis data Dokumentasi
Angket

Pembinaan dan Ditemukan Faktor Kesadaran menulis


Hasil artikel jurnal ilmiah
Pengembangan SDM Penyebab dan analisis
nasional terakreditasi
(Jurnal) kebutuhan dan internasional

Kerangka Kerja (Framework) Penelitian Penulisan Jurnal

Model Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu (MP2KTI-Mut)


Untuk mempermudah penjelasan dalam penelitian ini, maka berikut ini penulis gambarkan
Model Penelitian Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah Bermutu di UPI

192 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

Model Awal Perumusan Analisis Empiris-


MP2KTI-Mut Tujuan Konseptual Masalah
Pembelajaran

Studi Literatur

- Teori yang relevan


D. PENUTUP Hasil kajian
Perencanaan - Metode penelitian
pustaka dan studi
Model
Studi Lapangan lapangan

- Kegiatan pembelajaran
- Faktor pendukung pelatihan

Draft Desain Pelatihan

- Tujuan pembelajaran
- Bahan ajar/materi
- Media/sumber belajar
- Prosedur pembelajaran
- Evaluasi/penilaian Draft awal model
Pengembangan yang siap untuk
Model Pengembangan Model diuji coba
- Materi dan Metode
- Langkah-langkah
- Desain Pembelajaran

MODEL Akhir
MP2KTI-Mut
Uji Coba Model - Siklus 1 (Hasil Revisi)
- Siklus 2

D. PENUTUP ahli di bidang perjurnalan dari Dikti dengan


tujuan memahamkan para pengelola, dosen, dan
Jadi, kegiatan seminar dan lokakarya
mahasiswa UPI untuk menulis jurnal ilmiah
penelitian ini dilakukan dengan memberikan
yang layak muat. Dengan demikian,
informasi berkenaan masalah jurnal. Selain itu,
pelaksanaan penelitian ini dirasa tepat sasaran
tim memberikan bantuan berupa fasilitator yang
sesuai dengan kebutuhan dosen dan mahasiswa

193 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 0852-1190 Edutech, Tahun 12, Vol.1, No.2, Juni 2013

UPI. Perencanaan kegiatan lokakarya dilakukan DAFTAR PUSTAKA


secara sistematis dan tepat guna melihat Aziz, Firman, dkk. 2010. Kemampuan
perlunya dosen dan mahasiswa mendapatkan Berbahasa Indonesia di Perguruan
informasi tentang jurnal sebagai bekal Tinggi. Bandung: CV Maulana Media
pengetahuan sehingga nantinya memiliki Grafika.
tanggung jawab dan kesadaran bersama untuk
Chin, P. dkk. 2012. Academic Writing Skills:
mengahsilkan jurnal ilmiah bermutu
Students Book 1 (terj.). Cambridge:
terakreditasi Dikti. Hasil penelitian
Cambridge university Press.
menunjukkan: 1) meningkatnya kesadaran
dosen dan mahasiswa UPI untuk menulis Djuroto dan Suprijadi. 2007. Mampu Menulis
jurnal ilmiah bermutu, 2) pembelajaran menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Lentera.
jurnal harus berlangsung terpusat pada
Kosasih, E dan Wawan Hermawan. 2012.
mahasiswa, dosen sedikit memberikan teori, 3)
Bahasa Indonesia Berbasis
mahasiswa banyak mengalami peningkatan
Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal.
kemahiran berbahasa khususnya menulis artikel
Bandung: Thursina.
jurnal ilmiah bermutu, dan 3) dosen mampu
memahami dan menulis jurnal ilmiah bermutu UPI.2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
dengan program pelatihan penulisan jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung: UPI.
ilmiah secara terus-menerus (terprogram).

Sebagai bagian dari masyarakat


akademik, dosen dituntut wajib mampu menulis
jurnal ilmiah bermutu terakreditasi Dikti.
Dengan demikian, dosen harus mampu
mendalami tentang perjurnalan mulai sekarang.
Mahasiswa dengan adanya surat edaran Dikti
dituntut mampu menulis jurnal dan
mempublikasikannya ke jurnal nasional tidak
terakreditasi. Dengan demikian, mahasiswa
harus mampu mendalami dan menulis jurnal
mulai sekarang. Penulis sebagai pengelola
jurnal harus memiki komitmen yang kuat untuk
dapat menghasilkan jurnal terakreditasi
nasional Dikti dan menulis di jurnal
internasional.

194 Model Pelatihan jurnalistik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bermutu di Universitas Pendidikan Indonesia

You might also like