2 5 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Vol 1.

No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287




THE EFFECT OF PROVIDING SOYBEAN SPROUT EXTRACT TOWARDS THE BLOOD PRESSURE OF A
WOMAN POST PARTUM WITH PRE-ECLAMPSIA HEALTH RECORD

Ida Restyani1, S.A. Nugraheni2, M. Isnawati3, Setyo Prihatin3


Masters Degree of Epidemilogy Post Graduate Programme of Diponegoro University

ABSTRACT

Background : Hypertension on a woman post partum with pre-eclampsia health record was related to hypoxia
placenta which increased free radical production and caused oxidative stress until deranged endothelium system.
To suppress the oxidative stress, antioxidant was needed. One of the foods which had antioxidant source was
soybean sprout extract.
Objective: To prove the effect of giving soybean sprout extract towards the decrease of blood pressure on a
woman post partum with pre-eclampsia health record.
Method: Quasi experimental pretest-posttest design, the 30 experiment subjects were divided randomly into 3
groups: TETP diet intervention group (A), TETP diet intervention group + soybean sprout 250 cc (B), and TETP
diet intervention group + soybean sprout extract twice 250 cc (C), the intervention was given for 5 days. The blood
pressure measurement was done in the beginning and in the ending. The data analysis was done descriptively
and statistic test chi square, paired t-test, independent t-test, and one way anova.
Result: There was no significant difference to the subject characteristic in the experiment beginning which
included: mothers age and the nutrition status with proportion p>0,05. The TETP diet intervention was given with
soybean sprout extract, effects the decrease of systolic blood pressure (p=0,024). There was meaningless effect
to the TETP diet intervention with soybean sprout extract to the decrease of diastolic blood pressure (p>0,05).
Conclusion: Applying TETP diet with soybean sprout extract 250 cc gave the most effect to the decrease of
systolic blood pressure on a woman post partum with pre-eclampsia health record which had the decrease ()
29,513,006 mmHg in average.

Key words: soybean sprout extract, blood pressure, preeclampsia.


1.
Instalasi Gizi RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Jl. JA Suprapto No. 2 Malang
2.
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang.
3.
Politeknik Kesehatan Depkes. RI Semarang, Jl. Wolter Monginsidi No. 115 Semarang.
Korespondensi : Ida Restyani. Instalasi Gizi RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Jl. JA Suprapto No. 2 Malang No. HP 0817538589
Email : idarestiani@yahoo.com

JURNAL ILKES Page 250


Vol 1. No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287

PENDAHULUAN dalam tubuh sendiri dan antioksidan eksogen
diperoleh dari luar melalui makanan yang kita makan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah untuk membantu tubuh melawan kelebihan radikal
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan bebas dalam tubuh, salah satunya berasal dari biji-
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg,1 yang bijian.9
dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi Pemberian makanan sumber antioksidan
primer atau esensial yang penyebabnya tidak dari biji-bijian terbukti dapat menurunkan tekanan
diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat darah, sebagaimanan dilaporkan oleh Miguel Rivas
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, et al dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa
penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dan lain- pemberian susu kedelai 2 x 500 cc/hari lebih
lain.2 signifikan dapat menurunkan tekanan darah
12
Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab dibandingkan susu sapi. Hasil penelitian Francine
kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia atau K.W. et al menunjukkan bahwa suplementasi kacang
1
sekitar 13 % dari total kematian. Menurut American kedelai dengan pemberian 25 gram protein kedelai
Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang selama 8 minggu dapat menurunkan LDL dan
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita
mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hipertensi.15 Sedangkan Jia-Yi Dong et al
hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui melaporkan hasil meta analisis dari 27 RCT bahwa
penyebabnya. Di Indonesia prevalensi hipertensi konsumsi protein kedelai signifikan mengurangi
yang tertinggi adalah pada wanita (25%) dan pria tekanan darah sistolik dan diastolik.14
(24%).3 Salah satu bahan makanan sumber
Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan antioksidan adalah kecambah kedelai.Kecambah
di Indonesia masih tinggi.Survei Demografi kedelai sulit untuk bisa dimakan langsung oleh
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pasien sehingga perlu dimodifikasi dalam bentuk sari
menunjukkan AKI melahirkan berjumlah 359 per kecambah kedelai. Dari segi sensorik sari kecambah
100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut sangat jauh kedelai hampir sama dengan susu kedelai, namun
dari target pemerintah dalam percepatan dalam hal kandungan gizi, sari kecambah kedelai
pencapaian target Millenium Development mempunyai kelebihan karena bahan dasar yang
Goals(MDGs), yakni menurunkan AKI menjadi 102 digunakan kedelai sudah mengalami proses
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Oleh germinasi (perkecambahan). Perkecambahan
karenanya, pemerintah melalui Kementerian meningkatkan daya cerna karena perkecambahan
Kesehatan terus menggenjot upaya-upaya terkait merupakan proses katabolis, selama
4
untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan. perkecambahan kandungan glukosa dan fruktosa
Hipertensi dalam kehamilan adalah meningkat 10 kali lipat jika dibandingkan dengan
15
penyebab kematian utama ketiga pada ibu hamil kadar sebelum perkecambahan. Selain itu sari
setelah perdarahan dan infeksi.Angka kejadian kecambah lebih mudah dicerna dan diserap oleh
16
hipertensi dalam kehamilan kira-kira 3.7 % seluruh saluran pencernaan. Kecambah kedelai
5
kehamilan. Sampai sekarang penyakit hipertensi mempunyai vitamin lebih banyak dibandingkan
dalam kehamilan (HDK) masih merupakan masalah dengan bentuk bijinya (kedelai). Vitamin B, vitamin C
kebidanan yang belum dapat dipecahkan dengan dan vitamin E mengalami peningkatan.15Penelitian
tuntas. HDK adalah salah satu dari trias penyebab tentang sari kecambah kedelai belum banyak
utama kematian ibu di samping perdarahan dan dilakukan.
infeksi.6 Di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, angka Penanganan pasien hipertensi pada post
kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan pre partum dengan riwayat preeklampsia yang di rawat
eklampsia pada tahun 2012 sebesar 510 pasien. inap di RSUD dr Saiful Anwar Malang, selama ini
Awal terjadinya gangguan hipertensi diberikan diet TETP saja, tanpa menambahkan
pada kehamilan terjadi pada saat pembentukan bahan makanan sumber antioksidan pada diet yang
plasenta. Terjadi gangguan invasi trofoblas ke diberikan. Pemberian sumber antioksidan sangat
arteria spiralis sehingga terjadi penurunan aliran diperlukan oleh pasien hipertensi dengan riwayat
darah utero-plasenta.Hal ini menyebabkan hipoksia preeklampsia untuk meredam radikal bebas yang
plasenta yang kemudian meningkatkan produksi ada di dalam tubuh akibat adanya disfungsi endotel.
radikal bebas. Produksi radikal bebas yang Pemberian sumber antioksidan juga akan
meningkat akan menyebabkan terjadinya stres mempercepat penyembuhan penyakit sehingga
oksidatif pada plasenta, akhirnya menimbulkan akan memperpendek hari rawatnya. Beberapa
gangguan fungsi endotel baik lokal atau sistemik.7 penelitian membuktikan pemberian antioksidan
Pada keadaan ini terjadi ketidakseimbangan berupa vitamin C dan Zn selama 7 hari setelah
substansi vasoaktif sehingga dapat terjadi pembedahan dapat mempercepat penyembuhan
8
hipertensi. luka sehingga dapat memperpendek hari rawatnya.
Untuk meredam stres oksidatif tersebut Penelitian lain menunjukkan terdapat penurunan
9
diperlukan antioksidan. Antioksidan adalah lama hari rawat inap yang secara signifikan pada
senyawa-senyawa yang dapat meredam dampak pasien anak dengan infeksi virus dengue setelah
10
negatif oksidan, dengan cara memberi donor pemberian sumber antioksidan.
elektron pada radikal bebas, sehingga elektron yang Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
bebas menjadi berpasangan, akhirnya dapat pengaruh pemberian sari kecambah kedelai
menghambat dan menghentikan kerusakan oksidatif terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada
lebih lanjut.11 Berdasarkan sumbernya, antioksidan ibu post partum dengan riwayat preeklampsia yang
ada 2, yaitu antioksidan endogen yang berasal dari dirawat inap di RSUD dr, Saiful Anwar Malang.

JURNAL ILKES Page 251


Vol 1. No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287

METODE PENELITIAN gizi pada ketiga kelompok perlakuan (p>0,05), hal
ini menunjukkan bahwa ketiga subyek dalam
Jenis penelitian ini merupakan Quasi keadaan yang homogen. Hasil selengkapnya
experimental dengan pretest-posttest design, subyek mengenai karakteristik subyek berdasarkan usia ibu
penelitian sebanyak 30 pasien dibagi secara acak dan status gizi ditunjukkan pada tabel 1 dan 2.
menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 10 subyek: kelompok diberi intervensi diet Tabel 1. Karakteristik Subyek berdasarkan Usia Ibu
TETP (A), kelompok diberi intervensi diet TETP + Usia Ibu Kelompok Perlakuan
sari kecambah kedelai 250 cc (B), dan kelompok (tahun) A B C
diberi intervensi diet TETP + sari kecambah kedelai RerataSD 31.03.23 27.405.50 28.7 6.15
2 x 250 cc (C), intervensi diet diberikan selama 5 Minimum 26 20 20
hari. Maksimum 34 35 35
Kriteria inklusi subyek adalah pasien yang Keterangan :
dirawat inap di IRNA III dengan diagnose hipertensi A : Diet TETP
pada ibu post partum dengan riwayat preeklampsia, B : Diet TETP + sari kecambah kedelai 250 cc
pasien dalam kondisi kesadaran penuh (compos C : Diet TETP + sari kecambah kedelai 2 x 250 cc
mentis), tidak dalam kondisi kejang atau koma, dan
dirawat di ruang perawatan umum, bukan di ruang Tabel 2. Karakteristik Subyek Berdasarkan Status Gizi
intensif (kegawatan), pasien secara kooperatif bisa Kelompok Perlakuan
diajak komunikasi dan mampu makan secara oral Diet
Diet Diet
makanan dalam bentuk lunak atau biasa, Usia TETP + TETP + Jumlah Nilai
Status Gizi TETP
pasien 20 - 35 tahun, pasien tidak mengalami SKK 1x SKK 2x p
(A)
obesitas, bersedia mengikuti penelitian dengan (B) (C)
n % n % n % n %
menandatangani informed consent. Overweight 1 10 1 10 0 0 2 6,7
Sedangkan kriteria eksklusinya adalah Normal 8 80 9 90 6 60 23 76,7 0,58
pasien hipertensi pada ibu post partum dengan Kurang 1 10 0 0 4 40 5 16,6 5
a

riwayat pre eklampsia yang disertai dengan


komplikasi penyakit diabetes mellitus, ginjal dan
hiperlipidemia, pasien dengan riwayat medis Keterangan :
SKK 1x : sari kecambah kedelai 250 cc
mempunyai kadar asam urat tinggi, dan pasien SKK 2x : sari kecambah kedelai 2 x 250 cc
hipertensi pada ibu post partum dengan riwayat pre a : hasil uji chi square
n :frekuensi
eklampsia yang dirawat inap di ruang intensif
(kegawatan).
Data yang dikumpulkan meliputi Pengaruh pemberian sari kecambah kedelai
karakteristik subyek yang terdiri dari usia ibu dan terhadap tekanan darah Diastolik
status gizi.Pengukuran tekanan darah dilakukan
pada awal dan akhir perlakuan. Rerata asupan energi kelompok A adalah
Pengolahan data dilakukan dengan 1742,1 kkal dengan rerata asupan protein sebesar
program SPSS dan analisis data dilakukan secara 70,2 gram. Kelompok perlakuan B rerata asupan
deskriptif dan uji statistik chi square, paired t-test, energi sebesar 1780,4 kkal dengan rerata asupan
independent t test, dan one way anova. Kesimpulan protein sebesar 72,8 gram. Pada kelompok C rerata
adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan asupan energi sebesar 1718,2 kkal dan rerata
secara statistik menggunakan tingkat kemaknaan () asupan protein sebesar 70,4 gram. Uji chi square
0,05 atau p<0,05. menunjukkan hasil p>0,05, artinya tidak terdapat
perbedaan yang bermakna terhadap rerata asupan
HASIL PENELITIAN energi dan protein pada ketiga kelompok perlakuan
Rerata tekanan darah diastolik pada pada
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat kelompok perlakuan A sebelum perlakuan sebesar
Inap (IRNA) III, RSUD dr. Saiful Anwar Malang. 100,46,70 mmHg dan sesudah perlakuan sebesar
IRNA III merupakan instalasi rawat inap yang 88,52,99 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik
memberikan pelayanan pada pasien obstetri dan pada kelompok perlakuan B sebelum perlakuan
ginekologi. Waktu pelaksanaan penelitian bulan sebesar 99,45,99 mmHg dan sesudah perlakuan
Nopember Desember 2013. sebesar 83,46,59 mmHg, sedangkan rerata
tekanan darah diastolik pada kelompok C sebelum
Karakteristik Subyek Penelitian perlakuan sebesar 100,212,31 mmHg dan sesudah
perlakuan sebesar 88,09,19 mmHg.
Usia ibu dilihat pada lembar identitas Rerata penurunan tekanan darah diastolik
pasien yang ada di catatan rekam medik, dinyatakan pada kelompok perlakuan A sebesar 11,98,66
dalam tahun. Usia ibu berkisar antara 20-35 tahun. kelompok perlakuan B sebesar 16,010,91, dan
Penentuan status gizi pada penelitian ini kelompok perlakuan C sebesar 12,29,16
menggunakan pengukuran lingkar lengan atas Berdasarkan hasil uji statistik paired t-test
(LILA) berdasarkan umur dan jenis kelamin.Status dapat diketahui bahwa pada masing-masing
gizi terbanyak adalah status gizi normal, 2 subyek kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan A,
status gizi over weight dan 5 subyek status gizi B, dan C mengalami penurunan tekanan darah
kurang. diastolik secara bermakna dengan p <0,005, tetapi
Hasil uji chi square menunjukkan tidak hasil uji statistik independent t-test dan one way
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap status anova menunjukkan tidak terdapat penurunan

JURNAL ILKES Page 252


Vol 1. No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287

tekanan darah diastolik secara bermakna (p>0,05) mengalami penurunan pada ketiga kelompok
setelah pemberian intervensi diet TETP dan ekstra perlakuan. Rerata penurunan tekanan darah
sari kecambah kedelai. Rerata asupan zat gizi dan diastolik pada kelompok perlakuan A sebesar
tekanan darah diastolik ditunjukkan pada tabel 3 11,98,66, kelompok perlakuan B sebesar
dan 4. 16,010,91, dan kelompok perlakuan C sebesar
12,29,16. Berdasarkan hasil uji statistik paired t test
Tabel 3. Rerata Asupan Energi dan Protein dapat diketahui bahwa pada masing-masing
kelompok perlakuan A, B dan C mengalami
Kelompok Perlakuan penurunan rerata tekanan darah diastolik secara
Zat Gizi A B C Nilai p bermakna dengan p <0,05, tetapi hasil uji statistik
Rerata Rerata Rerata independent t test dan one way anova menunjukkan
Energi (Kkal) 1742,1 1780,4 1718,2 0,656a tidak terdapat penurunan tekanan darah diastolik
Kebutuhan 1748,7 1795,8 1764,7 0,875a
Asupan (%) 99,6 99,1 97,4 secara bermakna (p>0,05), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemberian intervensi diet TETP
Protein (gram) 70,2 72,8 70,4 0,719a dengan sari kecambah kedelai tidak berpengaruh
Kebutuhan 71,5 73,5 71,6 0,667a
Asupan (%) 98,2 99,1 98,3
terhadap penurunan tekanan darah diastolik.
Keterangan : Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
A : Diet TETP mempengaruhi tekanan darah, antara lain genetik,
B : Diet TETP + sari kecambah kedelai 250 cc usia, jenis kelamin, etnis, obesitas, kurang gerak,
C : Diet TETP + sari kecambah kedelai 2 x 250 cc
a :hasil uji chi square kebutuhan dan asupan energi, pola makan, stres, kebiasaan mengkonsumsi zat
protein. berbahaya, kondisi penyakit lain, dan hiperlipidemia.
Beberapa faktor tersebut dalam penelitian ini
sebagian besar sudah dikendalikan dengan
Tabel 4. Rerata Tekanan Darah Diastolik Sebelum Dan
Sesudah Perlakuan pemilihan subyek yang dibatasi dengan kriteria
Tekanan Kelompok Perlakuan Nilai p inklusi dan eksklusi, tetapi tidak semua faktor risiko
Darah tersebut dapat dikendalikan. Salah satu faktor yang
Diastolik A B C
(mmHg) RerataSD RerataSD RerataSD tidak dikendalikan adalah stres. Stres terutama
Sebelum 100,46,70 99,45,99 100,212,31 0,576c mempengaruhi tekanan darah diastolik. Pada ibu
d
Sesudah 88,59,44 83,46,59 88,09,19 0,364
0,941d post partum, terutama yang melahirkan secara
0,410d operasi caesar mempunyai tingkat stres yang lebih
11,98,66 16,010,91 12,209,16
tinggi dibandingkan dengan ibu post partum yang
Nilai p 0,002* b
0,001* b
0,002*b melahirkan secara normal. Stres mempunyai
Keterangan
pengaruh yang bermakna terhadap tingkat kejadian
A : Diet TETP : Rerata penurunan hipertensi24. Stres dengan hipertensi diduga memiliki
B : Diet TETP + Sari kecambah tekanan darah diastolik
kedelai 250 cc b : uji paired t-test
hubungan melalui saraf simpatis yang dapat
C : Diet TETP + Sari kecambah c : meningkatkan tekanan darah secara intermiten.25
kedelai 2 x 250 cc d : hasil uji independent t
* : test
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Novita yang menyimpulkan bahwa setiap kenaikan
satu skor tingkat stres akan menaikkan tekanan
26
PEMBAHASAN darah diastolik sebesar 0,209.
Hasil penelitian Ardiani S mengatakan
Gambaran Umum Penelitian bahwa tekanan darah diastolik tidak mengalami
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan secara bermakna setelah beraktifitas.Hal
pengaruh pemberian diet TETP dengan sari ini karena faktor penurunan tahanan perifer tidak
kecambah kedelai terhadap penurunan tekanan terlalu berperan dalam penurunan tekanan darah.27
darah pada ibu post partum dengan riwayat Perubahan pokok yang didapatkan pada
preeklampsia di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. preeklampsia adalah spasmus pembuluh darah
disertai dengan retensi garam dan air.Pada
Karakteristik Subyek Penelitian beberapa kasus lumen arteriola demikian kecilnya
sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah
Karakteristik subyek yang diamati meliputi merah. Bila dianggap bahwa spasmus arteriola juga
usia dan status gizi ibu. Hasil pengamatan dan uji ditemukan di seluruh tubuh, maka mudah dimengerti
statistik terhadap karakteristik subyek menunjukkan bahwa tekanan darah yang meningkat merupakan
28
bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna usaha mengatasi kenaikan tahanan perifer.
terhadap usia dan status gizi ibu pada ketiga Penelitian lain menyatakan bahwa
kelompok perlakuan, hal ini menunjukkan bahwa kelompokyang makan wijen hitam sebagai sumber
subyek dalam keadaan yang homogen, sehingga antioksidan menunjukkan tekanan darah sistolik
usia dan status gizi tidak mempengaruhi hasil cenderung berhubungan positif dengan
perlakuan diet TETP dengan sari kecambah kedelai perubahanKonsentrasi MDA, sedangkan tekanan
terhadap penurunan tekanan darah diastolik. darah diastolik menunjukkan berhubungan negatif
terkait dengan perubahankonsentrasi vitamin E,
Pengaruh pemberian Sari Kecambah Kedelai tidak ada korelasi yang signifikan antara perubahan
terhadap Tekanan Darah Diastolik tekanan darah dan indikator stres oksidatif pada
29
kelompok plasebo.
Hasil penelitian pada tekanan darah Penurunan tahanan perifer dicerminkan
diastolik menunjukkan bahwa rerata tekanan darah dengan penurunan tekanandarah diastolik.30 Hasil
diastolik sebelum dan sesudah perlakuan penelitian menunjukkan bahwa pemberian

JURNAL ILKES Page 253


Vol 1. No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287

antioksidan tidak berpengaruh terhadap penurunan Simposium Pengaruh Radikal Bebas terhadap
tahanan perifer sehingga tekanan darah diastolik Penuaan dalam rangka Lustrum IX FKUI. 7
tidak mengalami penurunan secara bermakna. September 1955-2000. 2000.
11. Simanjutak D. Sudaryanti E. Aspek Pencegahan
SIMPULAN DAN SARAN Radikal Bebas melalui Antioksidan. Majalah
Kedokteran Indonesia. 1998; 48 : 50-54.
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna 12. Rivas, Miguel, et al. Soy Milk Lowers Blood
dalam hal karakteristik subyek yang meliputi usia ibu Pressure in Men and Women with Mild to
dan status gizi, artinya subyek dalam keadaan yang Moderate Essential Hypertension. JN The
homogen. Journal of Nutrition, July 1, 2002. Vol 132 No 7;
Rerata penurunan tekanan darah diastolik 1900 1902 USA.
pada kelompok perlakuan A, B, dan C menurun 13. Francine. KW, et al. Effect of Soy Nuts on
secara bermakna berdasarkan uji paired t-test Blood Pressure and Lipid Levels in Hypertensive,
(p>0,05), tetapi hasil uji statistik independent t-test Prehypertensive, and Normotensive
dan one way anovamenunjukkan bahwa tidak Postmenopausal Woman. Jama Internal
terdapat pengaruh yang bermakna pemberian diet Medicine, May 28, 2007. Vol 167, No 10; 1060
TETP dan sari kecambah kedelai terhadap 1067.
penurunan tekanan darah diastolik (p>0,05). 14. Jia-Yi Dong, et al. Effect of Soya Protein on
Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor- Blood Pressure : a Meta Analysis of Randomised
faktor yang mempengaruhi tekanan darah diastolik, Controlled Trials. Britis Journal of Nutrition Vol.
khususnya pada ibu post partum dengan riwayat 106/Issue 03 August 2011, pp 317 326.
preeklampsia. 15. Astawan, Made. Sehat Bersama Aneka Serat
Pangan Alami. Tiga Serangkai. Solo. 2004.
Ucapan terima kasih 16. Esther Paran, et al. The Effect of Natural
Terima kasih kepada Direktur RSUD dr. Antioxidants from Tomato Extract in Treated but
Saiful Anwar Malang, atas izin dan dukungannya Uncontrolled Hypertensive Patients. Cardiovasc.
sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Ucapan Drug Ther. DOI.10.1007/s 10557-008-6155-2.
terima kasih kami sampaikan juga kepadaseluruh Trial Design & Development, Harvard Clinical
karyawan Instalasi Gizi dan IRNA III serta pasien Research Institute (HCRI), Boston, MA, USA. 4
atas dukungan serta partisipasinya. Desember 2008.
17. Sirait, AM. Prevalensi Hipertensi pada
Kehamilan di Indonesia dan Berbagai Faktor
yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar
RUJUKAN 2007). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol.
1. Purwandono, A. Makalah :Hipertensi. UPT 15 No 2 April 2012; 103 109.
Unej Medical Center Universitas Jember. 28 Juni 18. Roslina .Analisa Determinan Hipertensi
2013 Esensial di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas
2. Herke, J.O. Karakteristik dan Faktor yang Kabupaten Deli Serdang tahun 2007. Maret
Berhubungan dengan Hipertensi di Desa Bocor, 2008.
Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6
Kebumen, Jawa Tengah. Makara, Kesehatan. 783/1/09E01491.pdf
Vol. 10 No. 2, desember 2006. 19. Sugiarto, A. Faktor-faktor Risiko Hipertensi
3. Sani, Aulia. Hypertention Current Perspective. Grade II pada Masyarakat (Studi Kasus di
Medya Crea. Jakarta. 2008. Kabupaten Karanganyar). Nov 2007.
4. Jaringan Berita Terluas di Indonesia 20. Minarti, S, dkk. Hubungan Penambahan
(JPNN.mobile). Indonesia Belum Mampu Berat Badan dengan Kejadian Pre eklamsia pada
Turunkan Angka Kematian Ibu. Jumat, 27 Ibu Hamil di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
September 2013. http://m.jpnn.com/news. Purwokerto tahun 2011. Bidan Prada : Jurnal
5. Widjanarko, Bambang. Hipertensi dalam Ilmiah Kebidanan, Vol. 4 No. 1 Edisi Juni 2013.
Kehamilan. Fakultas Kedokteran Universitas 21. Sudibyo, Agus. Peran Cokelat sebagai Produk
Muhammadiyah Jakarta.2009. Pangan Derivat Kakao yang Menyehatkan.
6. Khanzima. Hipertensi dalam Kehamilan. Diakses Jurnal Riset Industri Vol VI. No. 1. 2012; 23-40.
dari Bogor.
http://khanzima.wordpres.com/2012/05/07.hiperte 22. Samuel, Sem S. Krisanti, Stefani.
nsi-dalam-kehamilan-makalah/ Ariwibowo, Hendrawan. Pengaruh Coklat
7. Manuaba, IB. Kapita Selekta Penatalaksanaan terhadap Kardiovaskular. Jurnal Ilmiah
Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Penerbit Buku Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Vol 1. No 1.
Kedokteran EGC, Jakarta. 2001 Januari Juni 2010.
8. Dharma, R, dkk. Disfungsi Endotel pada Pre 23. Ramadhani. Hubungan Konsumsi Makanan yang
eklampsia. Makara Kesehatan Volume 9 No.2. Mengandung Antioksidan dengan Tekanan
Desember 2005: 63-69. Jakarta Darah pada Masyarakat Minangkabau di
9. Setiawan Bambang dan Eko Suhartono. Stres Sumatera Barat. 2011
Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes 24. Bravemen, ER & Bravemen, D. Penyakit
Mellitus. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume Jantung dan Penyembuhannya secara Alami.
55 No. 2 hal. 87-90. Pebruari 2005. PT. Bhuana Ilmu Komputer. Jakarta. 2004.
10. Suryohandono. Purnomo. Oksidan, Antioksidan 25. Guyton. Texbook of medical Physiology.
dan Radikal Bebas. Buku naskah lengkap Saunders, Philadelphia. 1995

JURNAL ILKES Page 254


Vol 1. No 5 Juli 2014 ISSN:2087 - 1287

26. Nining, NW. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi,
Gaya hidup, Status Gizi, dan Tingkat Stres
terhadap Tekanan Darah : studi kasus pada
pengemudi angkutan umum trayek kampus
dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor.
Institut Pertanian Bogor. 2008.
27. Syatria, A. Pengaruh Olah raga Terprogram
terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
yang mengikuti Ekstrakurikuler Basket. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
2006.
28. Wiknjosastro, S. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Maternal dan Neonatal. Rineka Cipta.
Jakarta. 2002.
29. Brown, Judith E, et al. Nutrition trough the Life
Cycle . 2nd Edition. Thomson Leraning
Wadsworth. 2005
30. Dalimarta, dkk. Ramuan Tradisional untuk Darah
Tinggi. Penebar Swadaya. Jakarta.2003.
31. Lamid, Astuti. Vitamin E sebagai Antioksidan.
Media Litbangkes Vol. V No. 01/1995.

JURNAL ILKES Page 255

You might also like