Professional Documents
Culture Documents
Retno Dewi
Retno Dewi
Abstract
Under-five children is a group which susceptible of health and nutrition problems. This period is a vital
and critical period. Under-five-year-old children must get nutrition intake according to their requirement.
Nutritional status influences the immunity status, and vice versa. The aim of this research was to
understand and analyze the relation between nutritional status and immunity status of under-five chil-
dren. This research was observational study using cross sectional approach. Nutritional status data
were obtained through Z-score by measuring weight and height. Immunity status data were gained
through calculation of rate of lymphocytes by diff count method in 35 respondents. The analysis method
was Pearson-product moment. Nutritional statuses which were overweight was 22,9 % and normal was
77,1 %. Immunity statuses which were beyond normal was 65,7 % and normal was 34,3%. There was
not any relationship between level of energy, protein, iron, zinc intake and nutritional status, and immu-
nity status of children under-five.
Hubungan Status Gizi dengan Status Imunitas Anak ... (Retno Dewi N. dan Dwi Sarbini) 59
dengan cara mengukur tinggi badan HASIL DAN PEMBAHASAN
anak balita menggunakan microtoice.
Data antropometri diolah dengan 1. Hasil
menggunakan indeks BB/TB dengan Gambaran Umum Wilayah Kelurahan
cara menghitung nilai Z-score yang Sewu
kemudian diklasifikasikan sesuai nilai a. Batas dan Luas Wilayah
Z-score. Menurut WHO-NCHS bahwa Kelurahan Sewu berada di
klasifikasi status gizi dengan indeks wilayah Kecamatan Jebres, Kota
BB/TB dibagi menjadi 4 yaitu gemuk Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Luas
(>2 SD), normal (e -2 SD 2 SD), kurus wilayah kelurahan Sewu adalah 48,5
(< -2 SD - e -3 SD) dan kurus sekali (<-3 Ha dan terbagi menjadi 9 dukuh, 9 RW
SD). Status gizi gemuk, kurus dan kurus dan 35 RT Adapun batas wilayahnya
sekali tergolong dalam klasifikasi status meliputi :
gizi tidak normal (Depkes, 2003). 1) Sebelah Timur: Sungai Bengawan
Data status imunitas diperoleh Solo.
dengan pengambilan darah pada anak 2) Sebelah Selatan: Kelurahan Sang-
balita dan kemudian dilakukan pe- krah, Kecamatan Jebres.
meriksaan diff count di laboratorium 3) Sebelah Barat: Kelurahan Gan-
kimia secara kualitatif dengan metode dekan, Kecamatan Jebres.
pengecatan Giemsa untuk menghitung 4) Sebelah Utara: Kelurahan Jagalan,
jumlah limfosit darah yang dilakukan Kecamatan Jebres.
dengan menggunakan mikroskop.
Analisis data menggunakan b. Data Kesehatan
program SPSS for Windows versi 16.0.
Di Kelurahan Sewu terdapat
Analisis hubungan antara status gizi
empat macam pelayanan kesehatan
dengan status imunitas menggunakan uji
seperti pada Tabel 1.
statistik Korelasi Pearson-Product Moment.
Hubungan Status Gizi dengan Status Imunitas Anak ... (Retno Dewi N. dan Dwi Sarbini) 61
Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak normal ini adalah anak dengan
sebagian besar anak balita mempunyai status gizi lebih sebanyak 2,9% dan
status gizi normal yaitu 77,1 %. Anak kurang sebanyak 20%.
balita yang mempunyai status gizi
Hubungan Status Gizi dengan Status anak balita dapat diketahui me-lalui uji
Imunitas Korelasi Pearson-Product Moment, hu-
Ada tidaknya hubungan antara bungan antara status gizi dan status
status gizi terhadap status imunitas pada imunitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Status Imunitas
Total p
Status Gizi Tidak Normal Normal
N % N % N %
Tidak Normal 5 62,5 3 37,5 8 100 0,197a
Normal 18 66,7 9 33,3 27 100
a
: uji Pearson-Product Moment
Hubungan Status Gizi dengan Status Imunitas Anak ... (Retno Dewi N. dan Dwi Sarbini) 63
disebutkan bahwa penderita kurang Faktor lain yang berpengaruh
energi protein (KEP) berat atau status terhadap status imunitas menurut
gizi buruk sistem imunitas humoral Ridwan (1999) adalah kelengkapan
akan menurun dan stres oksidasi imunisasi, imunisasi merupakan
meningkat. Hasil penelitian ini me- bentuk intervensi yang paling efektif
nunjukkan adanya kecenderungan untuk mencegah penyakit infeksi.
bahwa walaupun status gizi normal, Anak yang tidak diimunisasi berisiko
tetapi status imunitas anak balita tidak terinfeksi jauh lebih tinggi dibanding
normal. anak yang diimunisasi. Anak yang
Tidak terdapatnya hubungan tidak diimunisasi tidak memiliki
yang signifikan antara status gizi kekebalan atau imunitas, maka berisiko
dengan status imunitas secara statistik untuk mengalami komplikasi serius
ini karena status imunitas tidak hanya bahkan mungkin kematian. Selain itu,
dipengaruhi oleh status gizi saja, keadaan higiene dan sanitasi lingkung-
melainkan banyak faktor yang dapat an juga berpengaruh terhadap status
mempengaruhinya, seperti asupan zat imunitas anak. Hasil pengamatan pada
gizi mikro lainnya, infeksi/penyakit, saat penelitian menunjukkan bahwa
kelengkapan imunisasi, pola asuh sebagian besar higiene dan sanitasi
orang tua, sanitasi lingkungan, pen- responden kurang memenuhi syarat
didikan/pengetahuan orang tua, obat- baik dari segi tempat tinggal maupun
obatan, usia, aktivitas olah raga dan penggunaan MCK (Mandi Cuci Kakus).
stress (Candra 1997, Scrimshaw dan Rumah yang saling berhimpitan se-
SanGiovanni 1997, Ridwan 1999). hingga berdampak buruk terhadap
Candra (1997) menyatakan bahwa sirkulasi udara di dalam rumah dan
vitamin dan mineral lainnya, seperti berdampak terhadap kurangnya
vitamin A, B komplek, C, D dan E serta oksigen dalam ruangan sehingga daya
mineral Se memberikan pengaruh yang tahan tubuh menurun dan akhirnya
signifikan terhadap status imunitas. menimbulkan penyakit. Saluran pem-
Scrimshaw dan SanGiovanni buangan limbah yang berada di sekitar
(1997) memberikan pernyatakan yang tempat tinggal dan saran MCK yang
mendukung pernyataan Candra (1997), kotor.
bahwa defisiensi berbagai macam zat Pendapat lain yaitu Fatmah
gizi dapat menyebabkan terjadinya (2006), menyatakan bahwa usia mem-
infeksi dan pada akhirnya akan berikan pengaruh terhadap sistem
mempengaruhi sistem imunitas tubuh imunitas tubuh. Penuaan (aging) dikait-
diantaranya terjadi menurunkan kan dengan sejumlah besar perubahan
hipersensitivitas, mengurangi konsen- fungsi imunitas tubuh, terutama
trasi imunoglobulin, thymic, limfosit, penurunan Cell Mediated Immunity (CMI)
produksi imunoglobulin A dan sel T. atau imunitas yang di-perantarai sel.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra RK. 1997. Nutrition and The Immune System: An Introduction. American Journal
of Clinical Nutrition. 66:460S-463S.
Fatmah. 2006. Respons Imunitas yang Rendah pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Makara,
Kesehatan. 10 (1): 47-53. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta.
Raqib, R., Alam, DS., Sarker, P., Ahmad, SM., Ara, G., Yunus, M., Moore, SE., Fuchs,
G. 2007. Low birth weight is associated with altered immune function in rural
Bangladeshi children: a birth cohort study. American Journal of Clinical Nutrition.
85:845852.
Ridwan, E. 1999. Kadar Hb, Status Vitamin A dan Kaitannya dengan Reaksi Imun Bayi
yang Diimunisasi. Hasil Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Bogor.
Supariasa, IDN., Bakri B., dan Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Hubungan Status Gizi dengan Status Imunitas Anak ... (Retno Dewi N. dan Dwi Sarbini) 65