Professional Documents
Culture Documents
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Al-Waili N S, Salom K, Al-Ghamdi A. 2011. Honey for wound healing, ulcers, and burns;
data supporting its use in clinical practice. The Scientific World Journal.
(11; 76678
Argamula G. 2008. Aktivitas sediaan salep ekstrak batang pohon pisang ambon (musa
paradisiaca var sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (mus
musculus albinus). Bogor: Institut Pertanian Bogor
Cuttle L M, Kempf G, Philips J, Mill MT, Hayes J F Fraser X Q, et al., 2006. A porcine
deep dermal partial thickness burn model with hypertrophic scarring. burns. 32:
806-820.
76
Delaune and Ladner. 2002. Fundamental of nursing standarts & practice second edition.
USA: Delmar.
Dahlan S. 2011. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan edisi lima. Jakarta: Salemba
Medika. Hlm. 30
Gethin G T. Seamus C, and Ronan M C. 2008. The impact of manuka honey dressing on
the surface pH of chronic wounds. International Wound Journal. 5: 185-194.
Gheldof N and Engeseth N J. 2002. Antioxidant capacity of honeys from various floral
sources based on the determination of oxygen radical absorbance capacity and
inhibition of in vitro lipoprotein oxidation in human serum samples. J Agric Food
Chem. 50: 3050-3055
Guyton dan Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit Buku
Kedoketran EGC. Jakarta
Isnaini H. 2009. Uji aktivitas salep extract daun binahong (anredera cordifolia (ten)
steenis) sebagai penyembuhan luka bakar pada kulit punggung kelinci. (Skripsi).
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kartini M. 2009. Efek penggunaan madu dalam manajemen luka bakar. Jurnal
Kesehatan, 2(2): 17-19.
Kumar V, Ramzi S C, Stanley L R. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Vol(1).
Jakarta: EGC.
Manoi F. 2009. Binahong (anredera cordifolia) sebagai obat. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri. 15 (1):3-5
Moenadjat Y. 2005. Resusitasi: dasar-dasar manajemen luka bakar fase akut. Jakarta:
Komite Medik Asosiasi Luka Bakar Indonesia. hlm.60
Moenadjat Y. 2009. Luka bakar masalah dan tata laksana. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hlm 90-110
Molan P C. 1998. The evidence for honey promoting wound healing. Primary intention
The Australian Journal of Wound Management. 6: 148-158.
Molan P C. 1999. The role of honey in the management of wounds. Journal of Wound
Care. 8: 423-426
Nurdiana dkk., 2008. Perbedaan kecepatan penyembuhan luka bakar derajat ii antara
perawatan luka menggunakan virgin coconut oil (cocos nucifera) dan normal salin
pada tikus putih (rattus norvegicus) strain wistar. Malang: Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Pink A. 2004. Gardening for the million. Project Gutenberg Literary Archive.
Potter dan Perry. 2005. Fundamental keperawatan; konsep, proses, dan praktik. Jakarta:
EGC
Purbaya J R. 2002. Mengenal dan memanfaatkan khasiat madu alami. Bandung. Pionir
Jaya. Hlm 47
79
Rio Y dan Aziz D. 2012. Perbandingan efek antibakteri madu asli sikabu denganmadu
lubuk minturun terhadap escherichia coli dan staphylococcus aureus secara in
vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(2)
Rochani N. 2009. Uji aktivitas antijamur ekstrak daun binahong (anredera). Surakarta:
fakultas farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Silvander M, Ringstad L, Skold T. 2006. A new water-based topical carrier with polar
skin-lipids. Journal Lipids in Health and Disease, 5 (12): 1-7.
Subbaramaiah, K., Michaluart, P., Sporn, M.B. et al., 2000. Ursolic acid inhibits
cyclooxygenase-2 transcription in human mammary epithelial cells. Cancer Res
;60: 2399-2404.
Suratman S A, Sumiwi, Gozali D. 1996. Pengaruh ekstrak antanan dalam bentuk salep,
krim dan jelly terhadap penyembuhan luka bakar. Cermin Dunia Kedokteran.
108: 31-36.
Syamsulhidajat R dan Jong W D. 2005. Buku ajar ilmu bedah. EGC. Hlm. 72-101.
80
Yapucu 2007. Effectiveness of a honey dressing for healing preassure ulcers. Journal of
Wound. 34(2).Hlm. 145