Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kinerja Tutor Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Dalam Problem Based Learning Di Fakultas Kedokteran UISU
Pengaruh Kinerja Tutor Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Dalam Problem Based Learning Di Fakultas Kedokteran UISU
Pengaruh Kinerja Tutor Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Dalam Problem Based Learning Di Fakultas Kedokteran UISU
, Pengaruh Kinerja Tutor Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa dalam Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran UISU
Abstract
Background: For two years implementation of PBL in Faculty of Medicine Islamic University of Sumatera Utara
several phenomenon should be evaluated such as various performance of tutor in facilitating PBL and students self
study not much. This research aimed to evaluate the relationship between tutor performance and students self study
and reporting process in PBL.
Method: This was observational analytical research, cross sectional study with population of all students of Faculty of
Medicine Islamic University of Sumatera Utara. Primary data was collected from June to August 2009. Instrument
used were tutor performance evaluation questionnaire, self learning activity evaluation questionnaire and students
self study and reporting process in PBL questionnaire with Likert scale. Kruskall Wallis test was used to assess the
relationship between tutor and student performance.
Results: Average score of tutor performance on first year was higher compared to the second year students (p=00,32).
There is significant difference in students self study and report process in PBL between high and moderate tutor
performances group (p=0,000; p=0,000), high and low tutor performances group (p=0.007, p=0,008), but not significant
difference between moderate and low tutor performances group (p=0,111, 0,280).
Conclusion: Tutor performance is related to higher level of students self study and report process in PBL.
Abstrak
Latar Belakang: Selama 2 tahun menerapkan PBL di FK UISU, muncul beberapa fenomena yang perlu dicermati
lebih lanjut, yaitu masih bervariasinya kinerja tutor dalam memfasilitasi PBL dan mahasiswa masih jarang belajar
mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi hubungan kinerja tutor terhadap kegiatan belajar
mandiri dan kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri dalam PBL.
Metode: Penelitian observasional analitik, studi potong lintang, dengan populasi seluruh mahasiswa FK UISU.
Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner penilaian kinerja tutor dan kuesioner penilaian kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar
mandiri mahasiswa, pengisian kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Uji Kruskal Wallis untuk menilai
hubungan kinerja tutor dan kinerja mahasiswa.
Hasil: Skor rata-rata kinerja tutor pada mahasiswa semester 2 lebih tinggi dibanding semester 4 (p=0,032). Dan
terdapat perbedaan kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa yang siginifikan pada
kelompok kinerja tutor tinggi dengan kinerja tutor sedang (p=0,000; p=0,000), kelompok kinerja tutor tinggi
dengan kinerja tutor rendah (p=0,007; p=0,008) tetapi antara kelompok tutor kinerja sedang dan kinerja tutor
rendah tidak berbeda signifikan (p=0,111; 0,280).
Kesimpulan: Kinerja tutor yang baik berhubungan dengan kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar
mandiri mahasiswa yang semakin tinggi.
Kata Kunci: PBL, kinerja tutor, belajar mandiri, pelaporan hasil belajar mandiri
Korespondensi: raifahmad@ymail.com
yang diadaptasi dan diterjemahkan langsung dari Self Data penelitian yang terkumpul sebanyak 425 responden
study and Reporting Process Questionnaire, Maastricht Medical dari 480 mahasiswa (response rate 85,54%). Dari 425
School3, menggunakan skala Likert dengan jawaban responden yang mengembalikan kuesioner, ada 39
sangat tidak setuju (skala 1) sampai jawaban sangat setuju mahasiswa yang mengundurkan diri saat penelitian dan
(skala 5). Dalam melakukan interpretasi dan evaluasi 18 responden yang tidak mengisi kuesioner dengan
variabel belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar lengkap, jadi keseluruhan data penelitian yang dapat
mandiri mahasiswa ini, maka skor total yang diperoleh dianalisis adalah 368 responden. Seluruh data yang
akan dikonversi menjadi skala 1 (minimal) sampai skala terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan
5 (maksimal). bantuan program SPSS versi 16.
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, seluruh Dari data peneiitian yang diperoleh dilakukan analisis
instrumen yang akan digunakan telah diuji kesahihan kesahihan, keterandalan kuesioner, dan uji normalitas.
dan kehandalannya. Setelah itu, pertanyaan dalam kuesio- Uji Kruskal Wallis untuk melihat perbedaan hubungan
ner diperbaiki, dan dilanjutkan dengan pengambilan kinerja tutor terhadap kegiatan belajar mandiri
data penelitian. mahasiswa dan kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri
Pengambilan data primer dilakukan pada mahasiswa mahasiswa.
semester kedua blok VI (Sistem Muskuloskeletal) dan
HASIL
mahasiswa semester keempat blok XII (Sistem Repro-
duksi). Seluruh populasi penelitian diberi penjelasan
Karakteristik responden
tentang penelitian yang dilakukan untuk memperoleh
persetujuan dan bersedia menjadi responden dalam Pada Tabel 1 dapat dilihat data yang terkumpul, terdiri
penelitian ini. Kuesioner pertama penilaian kinerja tutor dari 216 mahasiswa semester 2 (response rate 8,5%) dan
diisi oleh mahasiswa pada akhir tutorial I pada minggu 152 mahasiswa semester 4 (response rate 88,57%).
ke-6 blok dan pada akhir tutorial II pada minggu yang
sama, kuesioner kedua dibagikan untuk diisi responden.
Skor rata-rata kinerja tutor, kegiatan belajar mandiri 0,032). Pada variabel kegiatan belajar mandiri, skor rata-
dan pelaporan hasil belajar mandiri pada mahasiswa rata kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar
semester 2 dan semester 4 mandiri pada mahasiswa semester 2 dan mahasiswa
Pada Tabel 2 dapat dilihat skor rata-rata kinerja tutor semester 4 cukup baik. Dan skor rata-rata kegiatan belajar
pada mahasiswa semester 2 dan semester 4 menunjukkan mandiri mahasiswa semester 2 sedikit lebih baik daripada
kinerja tinggi. Skor rata-rata kinerja tutor pada mahasiswa mahasiswa semester 4 (p<0.05). Tetapi pada skor rata-
semester 2 lebih tinggi daripada skor kinerja tutor pada rata kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa
mahasiswa semester 4 (Mann-Whitney U= 14,267,5; p = kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan (p>0,05).
Tabel 2. Nilai skor rata-rata kinerja tutor, kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri
pada mahasiswa semester 2 dan semester 4
Perbedaan skor rata-rata kegiatan belajar mandiri signifikan. Dari analisis post hoc uji Mann-Whitney U
dan kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang
mahasiswa berdasarkan kategori kinerja tutor siginifikan kegiatan belajar mandiri dan kegiatan
Pada Tabel 3 dapat dilihat hubungan antara kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri pada kelompok kinerja
belajar mandiri mahasiswa dengan kegiatan pelaporan tutor tinggi dengan sedang (p=0,000, p=0,000), kelompok
hasil belajar mandiri mahasiswa berdasarkan kategori kinerja tutor tinggi dengan rendah (p=0.007, p=0,008),
kinerja tutor. Dengan hasil uji statistik Kruskal Wallis tetapi antara kelompok tutor kinerja sedang dan rendah
yang bermakna, berarti setidaknya ada 2 kelompok tidak berbeda signifikan (p=0,111, p=0,280). Dengan kata
kategori kinerja tutor yang memiliki skor rata-rata lain, skor rata-rata kegiatan belajar mandiri dan kegiatan
kegiatan belajar mandiri dan pada kegiatan pelaporan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa akan semakin
hasil belajar mandiri mahasiswanya yang berbeda secara baik bila kinerja tutor semakin tinggi.
Tabel 3. Distribusi skor rata-rata kegiatan belajar mandiri dan kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa
berdasarkan kategori kinerja tutor
kelompok mahasiswa ini, pengalaman tutor, baik sebagai yang sangat dipengaruhi banyak faktor lain, misalnya
process expert maupun content expert dalam memfasilitasi kelompok mahasiswa dengan antusiasme yang tinggi,
tutorial juga perlu diperhatikan. Penelitian yang rasa percaya diri yang tinggi ataupun motivasi yang baik
dilakukan oleh Bochner et al. 7 membandingkan tutor juga dapat menyebabkan persepsinya menjadi lebih baik
expert dan non expert, dalam memfasilitasi tutorial terhadap kegiatan belajar mandiri. Penjelasan teoritis
menemukan perbedaan yang signifikan pada hasil lain yang mungkin dapat menerangkan adanya
evaluasi pencapaian keberhasilan belajar mahasiswa pada perbedaan dalam temuan ini mungkin disebabkan
tutor content expert, hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan lingkungan belajar yang konstruktivis yang
pengalamannya sebagai tutor akan memahirkan terbentuk dalam proses PBL, dimana kemampuan
kemampuannya memfasilitasi tutorial. Maudsley 8 pernah mahasiswa dalam memotivasi dirinya untuk belajar
mengutip pendapat yang berbeda dari Schmidt et al mandiri, kendali diri untuk belajar yang baik serta
tentang peran tutor dalam PBL, bahwa tidak ada kemampuan meminimalkan kecemasan selama
pengaruh tutor content expert terhadap pencapaian mengikuti kegiatan tutorial, juga menjadi faktor yang
keberhasilan belajar mahasiswa karena tutor yang efektif berperan terhadap kegiatan belajar mandiri mahasiswa
adalah tutor yang mampu berperan sebagai fasilitator yang lebih baik.1
dan juga mampu berperan sebagai pakar yang baik
(content expert). Hal yang senada juga pernah dikemukan Hubungan Kinerja Tutor dengan Kegiatan Belajar
oleh Mathens et al. 9 bahwa tidak ada pengaruh tutor Mandiri dan Pelaporan Hasil Belajar Mandiri
content expert maupun process expert terhadap Mahasiswa
keberhasilan belajar mahasiswa dalam PBL. Hingga kini Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa skor rata-rata
masih ada perbedaan pendapat tentang pengaruh tutor kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar
process expert atau content expert dan pengalamannya mandiri semakin baik, bila kinerja tutor semakin tinggi.
sebagai tutor serta kualifikasi pendidikan tutor terhadap Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan Schmidt &
proses tutorial. Tetapi secara keseluruhan, kinerja tutor Moust, bahwa terdapat hubungan antara kinerja tutor
memang cukup bervariasi pada kedua kelompok dengan kegiatan belajar mandiri mahasiswa dalam PBL
mahasiswa tersebut. dan mungkin berpengaruh tidak langsung terhadap hasil
belajar mahasiswa yang dinilai dari kegiatan pelaporan
Kegiatan Belajar Mandiri dan Kegiatan Pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa dalam PBL. 2,10
Hasil Belajar Mandiri pada Mahasiswa Semester 2 Yalcin et al.11 juga menemukan bahwa PBL yang
dan Semester 4 dilaksanakan secara konsisten akan memberi efek yang
Pada penelitian ini ditemukan bahwa skor rata-rata positif terhadap perkembangan kemampuan belajar
kegiatan belajar mandiri dan kegiatan pelaporan hasil mandiri mahasiswa. Hal senada juga diungkapkan oleh
belajar mandiri pada mahasiswa semester 2 dan Albanese seperti yang disitasi Gwee 12 tentang berbagai
mahasiswa semester 4 cukup baik. Hasil penelitian yang teori (information processing theory, cooperative learning theory,
berbeda dikemukakan oleh Musal et al.5, bahwa skor self determination theory, control theory) yang mendasari
rata-rata yang merefleksikan kegiatan belajar mandiri pelaksanaan PBL dalam proses belajar yang dilakukan
mahasiswa lebih baik pada mahasiswa tahun ketiga oleh seorang pembelajar dewasa.
daripada mahasiswa tahun pertama. Menurut Musal et
Bila hasil penelitian ini dikaitkan dengan berbagai
al., temuan ini disebabkan adanya kesiapan dan
tinjauan teori yang ada, maka kegiatan belajar mandiri
perubahan mental pada mahasiswa yang lebih senior
mahasiswa akan semakin baik, kinerja tutor yang
dialami sejak awal dan berkelanjutan terus-menerus
memfasilitasi juga semakin tinggi. Dan apabila kegiatan
sebagai bagian adaptasi terhadap proses PBL ini.5
belajar mandiri mahasiswa semakin baik, maka kegiatan
Tidak dapat dipungkiri juga adanya perbedaan temuan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa juga akan
ini mungkin disebabkan penilaian kegiatan belajar semakin baik. Walaupun demikian, pengaruh langsung
mandiri mahasiswa didasarkan pada persepsi mahasiswa kinerja tutor terhadap kegiatan belajar mandiri maha-
siswa masih perlu diteliti lebih lanjut, mengingat banyak b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
variabel lain yang belum dapat dikendalikan dalam tentang hubungan kinerja tutor dengan
penelitian ini. kegiatan belajar mandiri dan kegiatan
pelaporan hasil belajar mandiri dengan
Di sisi lain, perkembangan kemampuan belajar mandiri dengan menggunakan metode penelitian
itu sendiri merupakan suatu bentuk kesiapan mahasiswa kualitatif, instrumen yang lebih sahih dan
untuk belajar sesuai dengan kebutuhannya sendiri andal, subjek penelitian yang lebih besar
sebagai pembelajar dan kesiapan untuk belajar mandiri dengan mengendalikan faktor perancu yang
itu juga dipengaruhi oleh motivasi dan perilaku belajar mungkin ada.
individu. Mahasiswa yang terpapar PBL terus-menerus
dan adanya proses pengulangan yang progresif, UCAPAN TERIMA KASIH
seharusnya akan menciptakan seorang pembelajar yang Ucapkan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr.
semakin mandiri (independent learner = self directed learner). H. Rahmat Nasution, DTM&H, M.SC, Sp. ParK, selaku
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera
KESIMPULAN Utara, beralamat di Jl. Sisingamangraja No. 2 A Medan,
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah karena atas dukungan, petunjuk dan izin beliau, akhirnya
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: peneliti dapat menyelesaikan dan mempublikasikan hasil
penelitian ini.
1. Kegiatan belajar mandiri mahasiswa dan
pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa akan
DAFTAR PUSTAKA
semakin baik bila kinerja tutor semakin tinggi.
2. Skor rata-rata kinerja tutor pada mahasiswa 1. Hendry GD, Frommer M, Walker RA. Constructi-
semester 2 dan semester 4 menunjukkan kinerja vism and problem based learning. Journal of Further
and Higher Education. 1999;23(3):359-70.
yang tinggi.
2. Van Berkel HJM, Dolmans DHJM. The influence of
3. Skor rata-rata kegiatan belajar mandiri dan tutoring competencies on problems, group function-
pelaporan hasil belajar mandiri pada mahasiswa ing and student achievement in problem based learn-
semester 2 dan mahasiswa semester 4 cukup baik. ing. Medical Education. 2006;40:730-36.
3. Van den Hurk MM, Wolfhagen IHAP, Dolmans
SARAN DHJM, Muijtjens AMM, Van der Vleuten CPM.
Impact of individiual study on tutorial group discuss-
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka ada ion. Teaching and Learning in Medicine. 2006;
beberapa saran yang dapat disampaikan: 11(4):196-201.
4. Van den Hurk MM, Wolfhagen IHAP, Dolmans
1. Untuk Institusi
DHJM, Van der Vleuten CPM. Student generated
Ditemukan adanya hubungan antara aspek learning issues: a guide for individual study. Education
kinerja tutor dengan kegiatan belajar mandiri for Health. 1999;12(2):213-21.
dan kegiatan pelaporan hasil belajar mandiri 5. Musal B, Gursel Y, Taskiran HC, Ozan S, Tuna A.
mahasiswa, maka perlu dilakukan pelatihan tutor Perceptions of first and third years medical student
dalam PBL yang lebih intensif secara ber- on self study and reporting process of problem based
kesinambungan, sehingga kinerja tutor akan learning. BMC Medical Education. 2004;4(16).
semakin tinggi. 6. Dolmans DHJM, Ginns P. A short questionnaire to
evaluate the effectiveness of tutors in PBL: validity and
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
reliability. Med Teacher. 2005; 27: 534-8.
a. Perlu dilakukan kajian literatur yang lebih 7. Bochner D, Badovinac RL, Howell TH, Karimbux
luas dan mendalam terhadap kegiatan NY. Tutoring in a problem based curriculum: expert
belajar mandiri dan kegiatan pelaporan hasil versus non expert. J Dent Educ. 2002;66(11):1246-
belajar mandiri mahasiswa dalam PBL, 51.
sehingga diperoleh alat ukur (kuesioner) 8. Maudsley G. Role and responsibilities of the problem
yang lebih sahih dan andal. based learning tutor in undergraduate medical
curriculum. BMJ. 1999;318:657-61.
9. Matthes J, Marxen B, Linke RM, Antepohl W, and achievement. Higher Education Journal.
Coburger S, Christ H, Lehmacher W, Herziq S. The 2008;57(1).
influences of tutor qualification on the process and 11. Yalcin BM, Karahan TF, Karandenizli D, Sahin EM.
outcome of learning in a problem based course of Short term effects of problem based learning
basic medical pharmacology. Naunyn-Schmiedebergs curriculum on students self directed learning skills
Arch Pharmacol. 2002;366(1):5863. development. Croat Med J. 2006;47:491-8.
10. Bude L, Imbos T, Wiel MWJVD, Broers NJ, Berger 12. Albanese, M. Problem based Learning: why curricula
MPF. The effect of directive tutor guidance in problem- are likely to show little effect on knowledge and clinical
based learning of statistics on students perceptions skills. Medical Education. 2000;34:729-38.