Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA SMKN BARABAI


KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN

Siti Nurbaya
SMK Negeri 1 Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan
nurbayasiti53@yahoo.co.id

ABSTRACT
The purposes of this research are to investigate: 1) the entrepreneurial preparedness among the students
of Barabai Vocational High School, and 2) the effect of students entrepreneurial knowledge, industrial practicum
experience, and achievement motivation toward their entrepreneurial preparedness for both individually and
mutually. The descriptive analysis results showed that the entrepreneurial preparedness of twelfth grade students of
Barabai Vocational High School was high (57.7%). The hypothesis testing results showed that there was a positive
and significant effect on entrepreneurial knowledge, industrial practicum experience, achievement motivation
toward students preparedness (F= 95.418, p= &.&&&). The determination coefficient of R- = &.599 indicated that
entrepreneurial knowledge, industrial practicum experience and achievement motivation were able to explain the
varia/le of students preparedness (59.90). 3ach independent varia/le showed a positive and significant effect on
the dependent variable, i.e. entrepreneurial knowledge (t = 5.095, p = 0.000), industrial practicum experience (t
= 6.123 p = 0.000), and achievement motivation (5.738 = p = 0.000).
Keywords: entrepreneurial knowledge, industrial practicum experience, achievement motivation, and entrepreneurial
preparedness

ABSTRAK
,enelitian ini bertujuan untu% mengetahui: 1) %esiapan berwirausaha siswa SMKN Barabai; 2) pengaruh
pengetahuan %ewirausahaan, pengalaman pra%ti% industri, dan motivasi berprestasi terhadap %esiapan berwirausaha
siswa SMKN Barabai bai% secara sendiri7sendiri maupun bersama7sama. Hasil analisis des%riptif menunju%%an
bahwa 57,7% siswa %elas XII SMKN Barabai mempunyai %esiapan berwirausaha tinggi. Hasil pengujian hipotesis
menunju%%an bahwa terdapat pengaruh positif dan signifi%an antara pengetahuan %ewirausahaan, pengalaman
pra%ti% industri danmotivasi berprestasi terhadap %esiapan berwirausaha siswa %elas XII SMKN Barabai (F= 95,418,
p= H,HHH). Nilai %oefisien determinasi R2= H,599 mengindi%asi%an bahwa pengetahuan %ewirausahaan, pengalaman
pra%ti% industri dan motivasi berprestasi mampu menjelas%an varians %esiapan berwirausaha siswa %elas XII SMKN
Barabai sebesar 59,9%. Masing7masing variabel bebas memili%i pengaruh yang positif dan signifi%an terhadap
variabel teri%at, pengetahuan %ewirausahaan (t = 5,H95, p = H,HHH), pengalaman pra%ti% industri (t = 6,123, p =
H,HHH), dan motivasi berprestasi (5,738 = p = H,HHH).
Kata kunci: pengetahuan %ewirausahaan, pengalaman pra%ti% industri, motivasi berprestasi, dan %esiapan
berwirausaha.
pe%erjaan bai% melalui jenjang %arier menjadi
PENDAHULUAN tenaga %erja di ting%at menengah maupun menjadi
,eraturan ,emerintah No 29 tahun 199H, mandiri, berusaha sendiri atau %ewiraswastaan,
pasal 3 ayat 2, berupa tujuan: Se%olah Menengah untu% itu siswa SMK perlu dibe%ali dengan
Kejuruan (SMK) terutama menyiap%an tamatan %eterampilan7%eterampilan yang mengarah pada
untu% (a) memasu%i lapangan %erja serta dapat %eterampilan %erja dan mandiri (berwiraswasta).
mengembang%an si%ap profesional dalam ling%up SMK sebagai bentu% satuan penyelenggara
%eahlian bisnis dan manajemen; (b) mampu dari pendidi%an menengah %ejuruan yang ber7
memilih %arir, mampu ber%ompetisi dan mampu ada di bawah Dire%torat ,embinaan Se%olah
mengembang%an diri dalam ling%up bisnis dan Kejuruan merupa%an lembaga pendidi%an yang
manajemen; (c) menjadi tenaga %erja ting%at berorientasi pada pembentu%an %eca%apan hidup,
menengah untu% mengisi %ebutuhan dunia usaha yaitu melatih peserta didi% untu% menguasai
dan industri pada saat ini maupun masa yang a%an %eterampilan yang dibutuh%an oleh dunia %erja
datang dalam ling%up bisnis dan manajemen; dan (termasu% dunia bisnis dan industri), memberi%an
(d) menjadi warga negara yang produ%tif, adaptif pendidi%an tentang %ewirausahaan, serta mem7
dan %reatif. Dengan demi%ian siswa SMK sengaja bentu% %eca%apan hidup (life skill). Murid di
dipersiap%an %ela% untu% memasu%i lapangan SMK lebih dite%an%an untu% mela%u%an pra%ti%

95
96 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

sehingga mere%a berpengalaman dan mantap disebab%an %arena persiapan siswa untu%
untu% langsung memasu%i dunia %erja, tetapi terjun %e ,SG masing %urang; (4) latihan %erja
ini tida% menutup %emung%inan para lulusan masih dirasa %urang efe%tif, disebab%an %arena
SMK untu% dapat melanjut%an %e jenjang pen7 %eterbatasan alat, bahan dan %eleng%apan %erja;
didi%an yang lebih tinggi. Selain itu saat ini (5) industri besar dan menengah merasa terbebani
banya% SMK yang bertaraf internasional untu% dengan %ehadiran siswa, disebab%an %arena siswa
menghadapi persaingan di era globalisasi (Doni %urang siap latih; (6) industri besar dan menengah
Muhardiansyah, d%%, 2H1H:6). mensyarat%an asuransi bagi siswa yang mela%u%an
Oleh %arena itu, dunia pendidi%an dan pra%ti%um, piha% industri tida% mau mengambil
pengajaran di ting%at %ejuruan henda%nya mulai risi%o adanya %ecela%aan fatal yang terjadi selama
dide%at%an dengan dunia bisnis, dunia industri dan mela%sana%an pra%ti%um industri, sedang%an
dunia %erja di lapangan secara terpadu. Apa yang piha% se%olah belum menyiap%an (Djo%o dalam
telah dirintis dalam dunia %ejuruan diharap%an Soenarto, 2HH3:18)
mampu menjadi warna dasar %emampuan Mengingat SMKN Barabai terleta% pada
ting%at menengah di masyara%at secara luas. sebuah %abupaten yang tenaga pengajarnya berasal
Tamatan SMK sebenarnya bisa dipersiap%an bermacam7macam latar bela%ang pendidi%an dan
untu% memenuhi %ebutuhan tenaga %erja level tida% sesuai dengan %ompetensinya, sehingga
menengah. ,emerintah berusaha menggarap per7 para siswa SMKN tersebut memili%i ting%at %e7
siapan siswa SMK untu% bersaing dalam pasar siapan yang tida% sama, terutama %esiapan penge7
tenaga %erja global melalui program pra%ti% %erja tahuan %ewirausahaan. ,rosser dan Snedden
industri di luar negeri. dalam Soenarto (2HH3:29) mengata%an pen7
Se%olah Menengah Kejuruan (SMK) didiri7 didi%an %ejuruan a%an efe%tif ji%a gurunya telah
%an untu% mencipta%an sumber daya manusia mempunyai pengalaman yang su%ses dalam
yang siap be%erja serta mampu mencipta%an menerap%an pengetahuan dan %eterampilan
pe%erjaan sesuai dengan %eterampilan dan ba%at %erjaR. ,ernyataan tersebut dapat diarti%an bahwa
yang dimili%inya. Namun %enyataan di lapangan guru pengajar harus mempunyai pengalaman dan
menunju%%an banya% siswa yang belum siap %eahlian dalam bidangnya %arena guru sebagai
untu% berwirausaha, sebagian yang lain memilih a%tor sebagai variabel penentu %eberhasilan
be%erja dengan orang lain dan hanya sedi%it pendidi%an %ejuruan dalam memenuhi misinya
yang memutus%an membu%a usaha sendiri (Tony menghasil%an lulusan yang memili%i pengetahuan,
Wijaya 2HH7). %eterampilan, nilai, si%ap dan wawasan untu%
Ada beberapa penyebab siswa SMK banya% masu% %e dunia %erja.
yang %urang siap membu%a usaha sendiri setelah ,ela%sanaan pembelajaran %ewirausahaan
lulus, diantaranya masih banya% menemu%an yang diajar%an di se%olah, selama ini baru
%endala dilapangan antara lain %urangnya penge7 memper%enal%an %onsep teori %ewirausahaan,
tahuan dalam berwirausaha, permodalan, rendah7 sebenarnya dalam proses pengajaran %ewirausa7
nya motivasi, minimnya fasilitas dan sarana haan harus diberi%an %eterampilan7%eterampilan
pra%te% %ewirausahaan dise%olah yang di%elola luas melalui pembentu%an dan pengembangan
secara profesional sebagai tempat untu% melatih pribadi dan mengasah %emampuan untu% membuat
dan mende%at%an siswa pada %ondisi yang se7 perencanaan yang inovatif peserta didi%. (Brown
benarnya, serta %urangnya du%ungan %eluarga dan dalam Wardaya 2HH5)
pengalaman yang dimili%i. Fa%tor lain yang menentu%an berhasil
Tida% siapnya siswa dalam berwirausaha tida%nya siswa dalam proses belajar adalah moti7
disebab%an %arena pengalaman pra%ti% industri vasi belajar. Dalam %egiatan belajar, motivasi
yang mere%a mili%i masih %urang. Salah satu merupa%an %eseluruhan daya penggera% di dalam
penyebabnya adalah: (1) instru%tur di industri diri siswa yang menimbul%an %egiatan belajar,
belum disiap%an untu% membimbing siswa dalam yang menjamin %elangsungan dari %egiatan belajar
pela%sanaan ,SG; (2) %ebanya%an instru%tur (Sardiman, 2HH3:74). Kebanya%an siswa di SMK
di industri berijazah SLTA, hanya sebahagian %urang termotivasi untu% belajar %ewirausahaan,
%ecil instru%tur yang memili%i latar padahal materi di%lat %ewirausahaan adalah
bela%ang pendidi%an tinggi sehingga sebagai be%al dasar untu% berwirausaha
pembimbingan tida% efe%tif; (3) %esiplinan siswa (A%himelita, 2H1H).
rendah, %emung%inan
Nurbaya, Faktor-aktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa ... 97

Teori %ebutuhan berprestasi dari McTelland lulusan pendidi%an %ejuruan memang mempunyai
disebut pula sebagai teori %ebutuhan yang %ualifi%asi sebagai (calon) tenaga %erja yang
dipelajari (Learned Theory), hal ini disebab%an memili%i %eterampilan vo%asional tertentu sesuai
%arena dominasi masing7masing %ebutuhan dengan bidang %eahliannya. Kaitannya dengan
(%ebutuhan berprestasi7nAch, %ebutuhan ber7 pendidi%an %ejuruan, Tlar%e & Winch (2HH7:62)
afiliasi7nAff, dan %ebutuhan %e%uasaan7n,ow) menyata%an bahwa vocational education is about
sangat dipengaruhi oleh ling%ungan dan individu the social development of labour, about nurturing,
a%an mempelajari %ebutuhan yang sesuai dengan advancing and reproducting particular qualities
ling%ungan tersebut. (Mery Titra, 2HH9). Selama of labour to improve the productive capacity of
ini ling%ungan se%olah %urang mendu%ung untu% society, secara bebas dapat diarti%an, pendidi%an
tumbuh dan ber%embangnya %ebutuhan untu% %ejuruan merupa%an upaya pengembangan sosial
berprestasi. (A%himelita, 2H1H). %etenaga%erjaan, pemeliharaan, percepatan dan
,ra observasi yang peneliti la%u%an di %ota pening%atan %ualitas tenaga %erja terttentu dalam
Barabai, dapat diperoleh gambaran bahwa masih rang%a pening%atan produ%tivitas masyara%at.
banya% lulusan SMKN yang be%erja tida% sesuai Henry Thompson dalam Berg (2HH2:45)
dengan %eterampilan atau disiplin ilmu yang menjelas%an tentang pendidi%an %ejuruan sebagai
mere%a mili%i, seperti ada yang be%erja sebagai beri%ut:
sales, polisi, tentara dan ada juga yang be%erja Vocational education is learning how to
sebagai sopir dan lain7lain yang %esemuanya jauh work, . vocational education has been an effort
dari %enyataan yang mere%a pelajari. Kebanya%an to improve technical competence and to raise an
dari siswa tida% mempunyai modal dan %eberanian individuals position in society through mastering
dalam berwirausaha serta tida% mempunyai his environment with technology. Additionally,
gambaran yang jelas tentang bagaimana cara vocational education is geared on the needs of the
berwirausaha. Mere%a lebih su%a be%erja dengan job market and thus is often seen as contributing
orang lain dari pada mengambil resi%o, walaupun to national economic strength.
pada posisi sebagai sales, be%erja di to%o atau
beng%el. Berg berpendapat bahwa pendidi%an %ejuru7
Dari beberapa uraian di atas serta hasil an itu identi% dengan belajar bagaimana untu%
observasi yang dila%u%an peneliti dapat disim7 be%erja, pendidi%an %ejuruan berupaya bagai7
pul%an bahwa terdapat banya% fa%tor yang mem7 mana untu% mening%at%an %ompetensi te%ni% dan
pengaruhi ting%at %esiapan siswa untu% ber7 %ompetensi seseorang diling%ungannya melalui
wirausaha. Oleh %arena itu peneliti terpanggil dan penguasaan te%nologi dan pendidi%an %ejuruan
ber%einginan untu% mela%u%an penelitian dengan ber%aintan erat dengan %ebutuhan pasar %erja,
judul Fa%tor7fa%tor yang mempengaruhi %esiapan oleh %arena itu sering dipandang sebagai sesuatu
berwirausaha siswa SMKN Barabai Kabupaten yang memberi%an %onstribusi yang %uat terhadap
Hulu Sungai Tengah Kalimantan SelatanR e%onomi nasional.
Sanders dan Stevention dalam Favlova
Pendidikan Menengah Kejuruan (2HH9:5) mengemu%a%an pendapat tentang
,endidi%an %ejuruan yang di%embang%an di pendidi%an %ejuruan sebagai beri%ut:
Indonesia diantaranya adalah Se%olah Menengah .conceptualisme of vocational education
Kejuruan (SMK), dirancang untu% menyiap%an are related to skill in using tools and machines,
peserta didi% atau lulusan yang siap memasu%i vocational educations in indentified a num/er
dunia %erja dan mampu mengembang%an si%ap of dichotomies in these underlying assumptions.
profesionaldibidang%ejuruan. Lulusanpendidi%an These include versus practical/functional
%ejuruan, diharap%an menjadi individu yang knowledge, conceptual understanding versus
produ%tif yang mampu be%erja menjadi tenaga proficiency in skills, creative a/ilities versus
%erja menengah dan memili%i %esiapan untu% reproductive abilities, ratio intellectual skills
menghadapi persaingan %erja. Kehadiran SMK versus physical skills, preparations for life versus
se%arang ini sema%in didamba%an masyara%at; preparations for work.
%hususnya masyara%at yang ber%ecimpung
,endapat di atas dapat diarti%an bahwa
langsungdalamdunia%erja. Dengancatatan, bahwa
pendidi%an %ejuruan ber%aitan dengan %eteram7
98 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

pilan mengguna%an alat dan mesin, pendidi%an must somehow be infused by the entrepreneur by
%ejuruan diidentifi%asi%an pada asumsi di%otomi escuring and allocating the necessary skills and
yaitu pendidi%an umum lawan pengetahuan resources.
%husus, teori lawan pra%ti%, %onsep lawan %eteram7
pilan, intele%tual lawan fisi%, dan persiapan untu% Dari definisi tersebut bahwa seorang wira7
%ehidupan lawan persiapan untu% be%erja. usahawan dalam mela%u%an a%tivitas meng7
Upaya untu% mencapai %ualitas lulusan guna%an pende%atan yang terencana dan hati7hati
pendidi%an %ejuruan yang sesuai dengan tuntutan dan mengapli%asi%an %onsep manajemen strategi
dunia %erja tersebut, perlu didasari dengan dimana dalam %ebutuhan mempertimbang%an
%uri%ulum yang dirancang dan di%embang%an %e%uatan dan %elemahan wirausaha (internal)
dengan prinsip %esesuaian dengan %ebutuhan dan juga peluang dan hambatan yang ada dalam
sta%eholders. Kuri%ulum pendidi%an %ejuruan ling%ungan usaha (internal) dan juga peluang
secara spesifi% memili%i %ara%ter yang mengarah dan hambatan yang ada dalam ling%ungan usaha
%epada pembentu%an %eca%apan lulusan yang (e%sternal), bermanfaat dalam individu dan
ber%aitan dengan pela%sanaan tugas pe%erjaan masyara%at.
tertentu. Keca%apan tersebut telah dia%omodasi
dalam %uri%ulum SMK yang meliputi %elompo% Kesiapan Berwirausaha
Normatif, Adaptif dan %elompo% ,rodu%tif. Menurut Slameto (2HH3:113) %esiapan
(readiness) adalah %eseluruhan %ondisi seseorang
Kesiapan Berwirausaha yang membuatnya siap untu% memberi respons/
jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
Pengertian Wirausaha
,engertian wiraswasta merupa%an suatu situasi. ,enyesuaian %ondisi pada suatu saat a%an
istilah yang yang berasal dari %ata7%ata wiraR berpengaruh pada atau %ecenderungan untu%
memberi%an respon. Kondisi menca%up setida%7
dan swastaR. Wira berarti berani, utama, atau
tida%nya 3 aspe%, yaitu: (1) %ondisi fisi%, mental
per%asa. Swasta merupa%an paduan dari dua %ata:
dan emosional; (2) %ebutuhan7%ebutuhan, motif
swaR dan staR. Swa artinya sendiri, sedang%an
sta berarti berdiri. Swasta dapat diarti%an se7 dan tujuan; dan (3) %eterampilan, pengetahuan
dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
bagai berdiri menurut %e%uatan sendiri (Wasty
Soemanto, 1996:42). Menurut Heflin Frincess (2H11:66) untu%
Toto% S. Wiryasaputra dalam Yuyus menjadi seorang wirausaha melalui suatu proses
Suryana dan Kartib Bayu (2H1H: 16) wirausaha yaitu mulai dari perubahan jadi diri, pola pi%ir
serta cara mela%u%an atau mengerja%an sesuatu.
adalah:
orangyanginginbebas, merde%a, mengatur ,roses untu% menjadi wirausaha berane%a
ragam, misalnya terjadi %arena dibentu% lewat
%ehidupannya sendiri, dan tida% tergantung belas
proses pendidi%an formal/informal (pelatihan,
%asihan orang lain. Mere%a ingin menghasil%an
wor%shop, pelatihan %husus, pendidi%an bidang
uang sendiri. Uang didapat%an dari %e%uatan dan
%husus seperti manajemen, bisnis, a%untasi, %e7
usahanya sendiri. Mere%a harus mencipta%an
wirausahaan dan lain7lain).
sesuatu yang benar7benar baru atau memberi%an
Seperti yang diung%ap%an oleh Nurmiyati
nilai tambah pada sesuatu yang mempunyai nilai
(2HH2:98) bahwaseorangsiswayangtelahmemili%i
untu% dijual atau diberi atau laya% dibeli sehingga
pengetahuan cenderung ingin mengapli%asi%an
menghasil%an uang bagi dirinya sendiri dan
apa yang telah ia %etahui. ,engetahuan tersebut
bah%an bagi orang yang dise%elilingnya.R
Secara lebih rinci Kurat%o & Hodgetts adalah tentang %ewirausahaan, sehingga ia ingin
menerap%an pengetahuannya dengan terjun %e
(2HH1:33) mendefinisi%an entrepreneurship
dunia usaha dan salah satunya adalah dengan
sebagai:
berwirausaha sendiri.
A dynamic process of creating incremental
Dari beberapa uraian di atas, %esiapan
wealth. This wealth is created by individuals wh
berwirausaha adalah %emauan, %einginan dan
assume the majr risks in terms of equity, time,
%emampuan untu% berwirausaha dalam hal ini
and/or career commitement of providing value
bergantung pada ting%at %ematangan, pengalaman
for product or service. The product or service
masa lalu, %eadaan mental dan emosi seseorang,
itselt may or may not be new or unique but value
Sebelum melewati %ematangan, ting%ah la%u
Nurbaya, Faktor-aktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa ... 99

%esiapan tida% dapat dimili%i walaupun melalui diperoleh melalui %unjungan dan pengamatan
latihan yang entensif dan bermutu. langsung terhadap orang yang mela%u%an %egiatan
%ewirausahaan.
Pengetahuan Kewirausahaan Beberapa pernyataan di atas dapat
disimpul%an bahwa pengetahuan %ewirausahaan
Pengertian pengetahuan kewirausahaan
Menurut Jujun S. Suriasumatri (2HH5:1H4) adalah ilmu, seni maupun prila%u, sifat, ciri, dan
bahwa pengetahuan adalah segenap apa yang wata% seseorang yang mewujud%an gagasan inovatif
di%etahui tentang suatu obye% tertentu termasu% %e dalam dunia nyata secara %reatif. Berpi%ir
di dalamnya ilmu, agama dan seni, %hasanah sesuatu yang baru (%reatifitas) dan bertinda%
%e%ayaan mental yang secara langsung atau tida% mela%u%an sesuatu yang baru (%einovasian) guna
langsung turut memper%aya %ehidupan manusia. mencipta%an nilai tambah agar mampu bersaing
Menurut Mulyadi Nitisusastro (2H1H:87) dengan tujuan mencipta%an %ema%muran individu
mengata%an bahwa seyogyanya sebelum dan masyara%at. Karya dari wirausaha dibangun
memasu%i dunia usaha seseorang perlu membe%ali ber%elanjutan, dilembaga%an agar %ela% berjalan
dengan efe%tif ditangan orang lain.
diri dengan pengetahuan tentang bidang usaha
yang a%an digeluti. Mengetahui dan memahami
tentang selu% belu% suatu bidang usaha sama Karakteristik wirausaha
artinya dengan menguasai %ompetensi. A%ar %ata %ara%ter dapat dilaca% dari %ata
latin kharakter, kharassen, dan kharax, yang
ma%nanya tools for marking, to engrave dan
Kewirausahaan
Kewirausahaan merupa%an ilmu yang pointed stake. Dalam bahasa Indonesia %ara%ter
memili%i obye% %emampuan mencipta%an sesuatu mengandung pengertian: (1) suatu %ualitas positif
yang dimili%i seseorang, sehingga membuatnya
yang baru dan berbeda. Dalam bidang tertentu
menari% dan atra%tif; (2) reputasi seseorang; dan
seperti perdagangan dan jasa, %ewirausahaan
dijadi%an %ompetensi inti guna mening%at%an (3) seseorang yang memili%i %epribadian e%sentri%
(Yuyus Suryana & Kartib Bayu, 2H1H:38).
%emampuan bersaing, perubahan, inovasi,
pertumbuhan dan daya tahan usaha, perusahaan. Menurut Zimmerer dalam Atty Sulastri
Kewirausahaan dapat diguna%an untu% %iat bisnis (2H1H:11) , %ara%teristi% wirausaha yang su%ses,
jang%a pende% dan jang%a panjang sebagai %iat meliputi: (1) %omitmen tinggi terhadap tugas; (2)
%ehidupan secara umum (Heru Kristanto: 2HH9:1) mau bertanggung jawab; (3) mempertahan%an
Menurut Hisrich, et.al., (2HH8:8) minat %ewirausahaan dalam diri; (4) toleransi
terhadap risi%o dan %etida%pastian; (5) ya%in pada
entrepreneur is the proses of creating something
new with value by devoting the necessary time diri sendiri; (6) %ratif dan fle%sibel; (7) memili%i
motivasi untu% lebih unggul; (8) berorientasi pada
an effort, assuming the accompanying finalsial,
masa depan; (9) mau belajar dari setiap %egagalan
psychic, and social risk, and receiving the
resulting rewards of monetary and personal dan %emampuan untu% memimpin.
satisfaction and independence.R ,ernyataan di Helpen Frinces (2H11:33) mengemu%a%an
atas menunju%%an bahwa %ewirausahaan adalah %ara%teristi% wirausahawan yang su%ses,
suatu memperoses mencipta%an sesuatu yang baru sebagai beri%ut: (1) Keinginan %uat untu% ber7
dan berharga dengan mengerah%an wa%tu dan tanggung jawab; Obsesi untu% mendapat%an
usaha yang diperlu%an, serta menanggung risi%o dan mendayaguna%an peluang; (2) Obsesi untu%
%euangan, psi%is dan sosial ter%ait dengan hal baru mendapat%an dan mendayaguna%an peluang;
dan menerima hasilnya dalam bentu% uang untu% (3) Toleransi terhadap risi%o, ma%na ganda
%epuasan pribadi dan %emandirian. (ambiquity) dan %etida%pastian; (4) Kepercayaan
Dari penelitian Suyadi, d%% (2HH2:25) diri yang tinggi; (5) Kreatif dan fle%%sibilitas;
bahwa pengetahuan %ewirausahaan dapat (6) Ber%einginan untu% mendapat%an hasil yang
diperoleh oleh siswa SMK melalui mata cepat; (6) Mempunyai ting%at energi yang tinggi;
pelajaran %ewirausahaan di se%olah. ,engetahuan (7) Motivasi untu% su%ses besar; (8) Orientasi %e
%ewirausahaan juga dapat diperoleh melalui proses masa depan.
Jadi %ara%teristi% wirausaha adalah percaya
belajar pengamatan dan berdasar%an pengalaman
sebelumnya. ,engetahuan perusahaan juga dapat diri dan optimis, berorientasi pada tugas dan hasil,
berani mengambil resi%o dan menyu%ai tantangan,
100 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

%epemimpinan dan berorientasi pada masa depan. Menurut Wardiman (1998:79) tujuan pe7
nyelenggaraan ,endidi%an Sistem Ganda adalah:
Kepemimpinan 1. Menghasil%an tenaga %erja yang memili%i
Menurut Dubrin et.al (2HH6:2H) pemimpin %eahlian profesional (dengan ting%at pengetahuan,
adalah the a/ility to inspire confidence in and %eterampilan dan etos %erja yang sesuai dengan
support among the people who are needed to tuntutan lapangan %erja. 2. Memper%o%oh Link
achieve organisational goals. Leading is a major and MacthR antara se%olah dan dunia %erja. 3.
part of a managers job, but a manager also Mening%at%an efesiensi proses pendidi%an dan
plans, organises, and controls.R Artinya seorang pelatihan tenaga %erja yang ber%ualitas profesional.
pemimpin adalah seorang yang mempunyai %e7 4. Memberi penga%uan dan penghargaan terhadap
mampuan untu% menginspirasi %epercayaan pengalaman %erja sebagai bagian dari proses
dan du%ungan di antara orang7orang yang yang pendidi%an.
diperlu%an untu% mencapai tujuan organisasi Selanjutnya Wardiman (1998:8H) men7
sebagai perencana, organisatoris dan pengawas. jelas%an bahwa pela%sanaan pendidi%an sistem
Kemudian Hentsch%e dalam Davies & ganda didu%ung oleh beberapa fa%tor yang menjadi
Brundrett (2H1H:115) memberi%an %omponennya, antara lain institusi pasangan,
pendapat tentang %epemimpinan program pendidi%an dan pelatihan bersama,
%ewirausahaan yaitu bahwa %epemimpinan %elembagaan %erjasama, nilai tambah dan jaminan
%ewirausahaan itu sangat penting, %arena %eberlangsungan (sustainability), antara lain:
dapat memberi %euntungan dalam (1) institusi pasangan; (2) program pendidi%an
ling%ungan usaha. Seorang pemimpin yang dan pelatihan bersama; (3) sistem penilaian dan
berjiwa wirausaha a%an selalu memberi%an sertifi%asi; (4) %elembagaan %erjasama; (5) nilai
inovasi dan ide7ide %reatifnya untu% tambah bagi se%olah; (6) jaminan %eterla%sanaan.
%emajuan perusahaan. ,engalaman %erja di DU/DI merupa%an
Seorang wirausaha merupa%an pemimpin proses pembelajaran bagi siswa untu% memperoleh
bagi diri dan perusahaannya. Kepemimpinan %eahlian, %arena di lembaga pendidi%an %om7
merupa%an %einginan untu% mencapai suatu petensi utama yang dipelajari lebih bersifat dasar
%omuni%asi yang berdampa% dan bera%ibat dan umum, sementara di dunia %erja mere%a a%an
dalam mempengaruhi tinda%an orang lain. Kepe7 memperoleh %eadaan nyata %ehidupan dunia %erja.
mimpinan adalah %egiatan membuju% orang ,engalaman %erja tersebut yang a%an membentu%
untu% be%erja sama dalam pencapaian suatu %ompetensi yang relevan antara pengalaman
tujuan (Yuyus Suryana & Kartib Bayu, belajar yang diperoleh di lembaga pendidi%an
2H1H:132). dengan pengalaman belajar di dunia industri
(Nizwardi Jalinus, 2H11).
Pengalaman Praktek Industri Menurut Anwar (2HH1) dila%sana%annya
Menurut Wardiman (1998:79) ,endidi%an program pra%erin di SMK tida% hanya bermanfaat
sistem ganda adalah suatu bentu% penyelenggaraan bagi siswa yang bersang%utan, tetapi juga
pendidi%an dan pelatihan %eahlian %ejuruan yang bermanfaat bagi se%olah dan industri tempat
memadu%an secara sitemati% dan sin%ron pra%erin. Hasil belajar siswa selama pra%erin
program pendidi%an di se%olah dan program menjadi lebih berarti %arena siswa mela%u%an
penguasaan secara langsung. Lulusan SMK %eti%a masu%
%eahlian yang diperoleh melalu be%erja langsung dunia %erja menjadi percaya diri %arena sudah
di dunia %erja, terarah untu% mencapai suatu mengetahui lebih dahulu %ondisi industri secara
ting%at %eahlian profesional tertentu. nyata.
Kebija%an Departemen ,endidi%an dan Ke7 Konsep %emitraan se%olah dan industri
budayaan Republi% Indonesia yang di%embang%an terutama dalam hal pra%erin menurut Griffiths
untu% mening%at%an relevansi Se%olah Menengah & Guile (2HH3:2) takes into account four
Kejuruan (SMK), yaitu relevansi dengan %ebutuhan interrelated practices of learning through work
pembangunan umumnya dan %ebutuhan dunia experience: acquiring theoretical knowledge,
%erja, dunia usaha serta dunia industri %hususnya. dialogic inquiry, boundarycrossingandresituating
Beberapa prinsip yang a%an dipa%ai sebagai strategi knowledge and skillR. Terdapat empat hal yang
dalam %ebija%an Link and Match diantaranya saling ber%aitan dalam pembelajaran dengan
adalah model penyelenggaraan ,endidi%an Sistem
Ganda (,SG) (Sugihartono, 2HH9:26).
Nurbaya, Faktor-aktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa ... 101

model pengalaman %erja yaitu penggabungan mela%u%an %egiatan dimotivasi oleh: (1) motif
pengetahuan teori, pertanyaan dialog, lintas batas, berprestasi (need for achievement); (2) Motif
dan perubahan pengetahuan dan %eterampilan. berafiliasi (need for affiliation); (3) Motif
Menurut Oemar Hamali% (2H11:29) penga7 %e%uasaan (need for power)
laman adalah sumber pengetahuan dan %ete7 Menurut Robbins dalam Mery Titra (2HH9)
rampilan yang bersifat pendidi%an dan terintegrasi mengata%an bahwa individu dengan %ebutuhan
dalam tujuan pendidi%an. ,engalaman diperoleh tinggi untu% berprestasi lebih menyu%ai situasi
%arena adanya intera%si antara individu dengan pe%erjaan dengan tanggung jawab pribadi, umpan
ling%ungannya. bai% dari resi%o yang dijalani, memyu%ai tantangan
Dengan demi%ian pengalaman pra%ti% untu% menyelesai%an masalah, mela%u%an sesuatu
industri sangat membantu siswa SMK dalam yang lebih bai% dan efisien dari pada sebelumnya.
mening%at%an %ompetensinya bai% secara Bu%ti ini dengan %onsisten menyata%an bahwa
%ognitif, psi%omotor maupun afe%tif. Siswa peraih prestasi tinggi su%ses dalam wirausaha.
a%an lebih menguasai materi yang diperoleh di Jadi si%ap dan motivasi merupa%an bagian
se%olah apabila dipra%ti%%an pada situasi nyata. yang saling ber%aitan dalam %eseluruhan %epri7
Keterampilan %erja pun dapat lebih bai% apabila badian individu. Si%ap dan motivasi memili%i
siswa dilatih untu% mengerja%an sesuai dengan hubungan yang timbal bali% dan a%an menunju%%an
%ondisi nyata di dunia %erja. Dengan demi%ian %ecenderungan berprila%u untu% memenuhi ter7
pengalaman pra%ti% industri dapat membantu capainya pemuas %ebutuhan. Dalam motivasi
%esiapan berwirausaha siswa. berprestasi untu% memenuhi %ebutuhan %ara%ter
yang harus dimili%i oleh seorang wirausaha, yaitu:
Motivasi Berprestasi (1) pe%erja %eras; (2) tida% pernah menyerah; (3)
memili%i semangat; (4) memili%i %omitmen; dan
Motivasi berasal dari %ata motif, yang
(5) su%a tantangan.
artinya sebagai daya upaya dalam diri yang men7
dorong seseorang mela%u%an sesuatu. Motivasi
dapat diarti%an sebagai daya penggera% dari dalam METODE
dan di dalam subje% untu% mela%u%an a%tivitas7 ,enelitian ini merupa%an jenis penelitian
a%tivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. ex-post facto dengan metode survey. ,enelitian
Motif a%an menjadi a%tif pada saat7saat tertentu, tentang hubungan antara pengetahuan %ewira7
terutama bila %ebutuhan untu% mencapai tujuan usahaan, pengalaman pra%ti% industri dan motivasi
sangat dirasa%an/mendesa%. (Sardiman, 2HH3:73). berprestasi dengan %esiapan berwirausahaan
Menurut Dalyono (2HH9:57) motivasi adalah merupa%an penelitian des%riptif %uantitif.
daya penggera% yang mendorong seseorang untu% ,enelitian ini dila%u%an di SMK Barabai
mela%u%an pe%erjaan bai% motivasi dari dalam Kabupaten Hulu Sungai Tengah yaitu di SMKN
diri maupun dari luar. Dorongan dari dari diri 1 Barabai dan di SMKN 2 Batu Benawa ,agat.
muncul %arena adanya %esadaran a%an ,ela%sanaan penelitian dimulai bulan Januari
pentingnya sesuatu sedang%an dorongan dari 2H12 sampai bulan Maret 2H12.
luar misalnya dari teman, orang tua, guru atau ,opulasi dalam penelitian ini siswa adalah
masyara%at se%itarnya. siswa %elas XII SMKN Barabai Kabupaten Hulu
Jadi motivasi adalah suatu fa%tor yang Sungai Tengah, yaitu di SMKN 1 Barabai dan
mendorong seseorang untu% mela%u%an sesuatu di SMKN 2 Batu Benawa ,agat sebanya% 411
perbuatan atau %egiatan tertentu, sehingga moti7 orang. Te%ni% yang diguna%an dalam menentu%an
vasi dapat diarti%an sebagai pendorong perila%u anggota sampel penelitian adalah te%ni% propor7
seseorang. sional random sampling.
Teorinya David McTlelland dalam Heru Data di%umpul%an melalui responden
Kristanto (2HH9:14), yaitu, motif berprestasi mengguna%an metode ang%et. Validitas dan
%ewirausahaan seorang wirausaha mela%u%an reabilitas didapat%an dari data yang masu% pada
%egiatan usaha didorong oleh %ebutuhan untu% uji coba instrumen.
berprestasi, berhubungan dengan orang lain Statisti% des%riptif diguna%an untu% men7
dan untu% mendapat%an %e%uasaan bai% des%ripsi%an data yaitu untu% menghitung rata7
secara finansial maupun secara sosial. rata (M), Simpangan Ba%u (SD), Modus (Mo),
Wirausaha
102 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

dan Median (Me). %eterampilan %erja %arena guru


Sebelum dila%u%an analisis data, untu%
pengujian hipotesis terlebih dahulu
dila%u%an uji persyarata analisis terhadap data
penelitian, yaitu uji normalitas, uji lineeritas
dan uji multi7
%olinearitas.
Uji hipotesis diguna%an untu% menguji ada
tida%nya pengaruh yang signifi%an dari masing7
masing variabel bebas terhadap variabel
teri%at dengan mengguna%an uji t yang terdapat
di dalam regresi berganda, sedang%an untu%
menguji ada tida%nya pengaruh yang
signifi%ansi secara simultan (bersama7sama)
antara variabel bebas terhadap variabel teri%at
diguna%an uji F.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasar%an hasil analisis des%riptif
%ategori pengetahuan %ewirausahaan menunju%7
%an bahwa 2,6% responden memili%i
pengetahuan
%ewirausahaan sangat rendah, 12,8% responden
dalam %ategori rendah, 37,8% dalam %ategori
sedang, 37,2% dalam %ategori tinggi dan 9,7%
dalam %ategori sangat tinggi, hal ini menunju%%an
bahwa pengetahuan %ewirausahaan memberi%an
%ontribusi positif terhadap %esiapan
berwirausaha. Hasil uji hipotesis
menunju%%an bahwa pengetahuan
%ewirausahaan berpengaruh ter7 hadap
%esiapan berwirausaha secara parsial dengan
%oefesien beta H,515 yang bernilai positif
sedang%an %oefesien determinasi atau sumbangan
pengaruh pengetahuan %ewirausahaan (X1)
terhadap %esiapan berwirausaha (Y1) adalah
1H,9% Selanjutnya dila%u%an uji %eberartian
terhadap %oefisien regresi dengan statisti% uji t
pada taraf signifi%ansi 5%. Dari hasil perhitungan
signifi%ansi X1 adalah H,HHH yang berarti lebih
%ecil dari H,H5.
Sumbangan pengaruh efe%tif pengetahuan
%ewirausahaan terhadap %esiapan
berwirausaha sebesar 1H,9%. Kecilnya
sumbangan pengaruh efe%tif pengetahuan
%ewirausahaan terhadap
%esiapan berwirausaha %arena guru yang meng7
ajar%an mata di%lat %ewirausahaan tida% sesuai
dengan %ompetensinya dan minimal guru yang
mengajar%an %ewirausahaan adalah orang
yang punya pengalaman dalam dunia usaha
hal ini sejalan dengan pendapatnya ,rosser &
Snedden dalam Soenarto (2HH3) bahwa
pendidi%an %ejuruan a%an efe%tif ji%a
gurunya telah mempunyai pengalaman yang
su%ses dalam menerap%an pengetahuan dan
Nurbaya, Faktor-aktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa ... 103

sebagai ujung tomba% su%sesnya proses berwirausaha berwirausaha.


belajar mengajar untu% menghasil%an lulusan
yang memili%i si%ap, pengetahuan,
%eterampilan untu% siap memasu%i dunia
%erja. Untu% mengatasi hal tersebut ma%a
piha% se%olah harus memberi%an pembinaan
terhadap guru dengan jalan melalui
pelatihan7pelatihan %ewirausahaan,
penataran7 penataran dan magang di dunia
usaha dan dunia industri.
Brown dalam Saptono (2HH5)
berpendapat bahwa pela%sanaan pembelajaran
%ewirausahaan yang diajar%an di se%olah,
selama ini baru memper%enal%an %onsep
teori %ewirausahaan, sebenarnya dalam proses
pengajaran %ewirausaha7 an harus diberi%an
%eterampilan7%eterampilan melalui
pembentu%an dan pengembangan pribadi dan
mengasah %emampuan untu% membuat
perencanaan yang inovatif peserta didi%.
Hasil penelitian menunju%%an bahwa
pengetahuan %ewirausahaan berpengaruh
positif terhadap %esiapan berwirausaha yaitu
sema%in tinggi pengetahuan %ewirausahaan
siswa ma%a sema%in tinggi pula %esiapan
berwirausaha siswa. Hal ini sesuai dengan
penelitiannya Marsono (2H1H) bahwa
pengetahuan %ewirausahaan ber7 pengaruh
positif terhadap %esiapan berwirausaha siswa.
,enelitian lainnya oleh Nurmiyati
(2HH2) menyata%an bahwa seorang siswa
yang telah memili%i pengetahuan cenderung
ingin meng7 apli%asi%an apa yang telah ia
%etahui. ,engetahuan tersebut adalah tentang
%ewirausahaan, sehingga ia ingin menerap%an
pengetahuannya dengan terjun
%e dunia usaha dan salah satunya adalah
dengan berwirausaha sendiri. Hal ini juga
didu%ung oleh pendapat Suryana (2H1H) yang
menyata%an bahwa %ewirausahaan
merupa%an disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, %emampuan dan prila%u
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untu% memperoleh peluang dengan berbagai
resi%o yang didapat%annya. Hal ini
menunju%%an pengetahuan %ewirausahaan
ber%aitan dengan
%esiapan seseorang untu% berwirausaha.
Berdasar%an data pengalaman pra%ti%
industri menunju%%an bahwa 8,7% responden
memili%i pengalaman pra%ti% industri
sedang, 5H,5% responden dalam %ategori tinggi,
dan 4H,8% dalam %ategori sangat tinggi, hal ini
menunju%%an bahwa pengalaman pra%ti%
industri memberi%an
%ontribusi positif terhadap %esiapan
104 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

Hasil uji hipotesis menunju%%an bahwa Hasil uji hipotesis menunju%%an bahwa
pengalaman pra%ti% industri berpengaruh motivasi berprestasi berpengaruh terhadap
terhadap %esiapan berwirausaha secara parsial %esiapan berwirausaha secara parsial dengan
dengan %oefesien beta H,446 yang bernilai positif %oefesien beta H,443 yang bernilai positif
sedang%an %oefesien determinasi atau sumbangan sedang%an %oefesien determinasi atau sumbangan
pengaruh pengetahuan %ewirausahaan (X1) pengaruh pengetahuan %ewirausahaan (X1)
terhadap %esiapan berwirausaha (Y1) adalah terhadap %esiapan berwirausaha (Y1) adalah
25,8% Selanjutnya dila%u%an uji %eberartian 23,2% Selanjutnya dila%u%an uji %eberartian
terhadap %oefisien regresi dengan statisti% uji t terhadap %oefisien regresi dengan statisti% uji t
pada taraf signifi%ansi 5%. Dari hasil perhitungan pada taraf signifi%ansi 5%. Dari hasil perhitungan
signifi%ansi X1 adalah H,HHH yang berarti lebih signifi%ansi X1 adalah H,HHH yang berarti lebih
%ecil dari H,H5. %ecil dari H,H5.
Hasil penelitian menunju%%an bahwa Hasil penelitian menunju%%an bahwa
pengalaman pra%ti% industri berpengaruh positif motivasi berprestasi berpengaruh positif ter7
terhadap %esiapan berwirausaha. Hal ini sejalan hadap %esiapan berwirausaha. Hasil penelitian
dengan penelitian Griffiths & Guile (2HH3) tersebut sejalan dengan penelitian A%himelita
mengenai %onsep %emintraan yang menyata%an (2HH9) yang menyata%an bahwa motivasi
bahwa %erjasama antara se%olah dengan dunia berprestasi berpengaruh positif terhadap %esiapan
usaha dan industri a%an memberi%an pengalaman berwirausaha. ,ada penelitian ini sumbangan
berwirausaha %epada siswa. Hal ini menunju%an pengaruh efe%tif motivasi berprestasi sebesar
bahwa dengan adanya pengalaman pra%ti% industri 23,2%. Dapat diasumsi%an bahwa sebagian besar
siswa menjadi percaya diri dan siap menjadi siswa dalam mela%sana%an a%tivitas belajarnya di
seorang wirausaha. se%olah maupun harapan setelah lulus memili%i
Hal ini juga didu%ung oleh pendapatnya motivasi untu% berwirausaha yang berorientasi
Anwar (2HH1) bahwa dila%sana%annya program %epada prestasi, afiliasi, dan %e%uasaan. Hal
pra%erin di SMK tida% hanya bermanfaat bagi ini sejalan dengan pendapatnya McTelland
siswa yang bersang%utan, tetapi juga bermanfaat dalam Heru Kristanto (2HH9) bahwa seseorang
bagi se%olah dan industri tempat pra%erin. Hasil termotivasi %arena terdorong oleh %ebutuhan,
belajar siswa selama pra%erin menjadi lebih yaitu %ebutuhan untu% mendapat%an pe%erjaan,
berarti %arena siswa mela%u%an secara langsung. penga%uan dan penghargaan dari masyara%at.
Lulusan SMK %eti%a masu% dunia %erja menjadi Berdasar%an pernyataan di atas, dalam
percaya diri %arena sudah mengetahui lebih hal ini SMK sebagai salah satu ling%ungan
dahulu %ondisi industri secara nyata. Berdasar%an yang paling berpengaruh %epada per%embangan
pernyataan di atas hal ini menjadi tugas se%olah individu siswa, harus menyedia%an suasana
dan piha% industri untu% lebih mening%at%an dan yang mendu%ung tumbuh dan ber%embangnya
mengembang%an pela%sanaan pra%ti% industri. %ebutuhan a%an berprestasi. Misalnya dengan
,engalaman %erja yang didapat siswa selama membuat sistem pembelajaran yang menantang,
pra%erin di%embang%an lagi untu% mendidi% melatih %emandirian siswa dalam resi%o yang
siswa menjadi seorang wirausaha. ,iha% industri harus dihadapinya, melatih siswa untu% mampu
mau menjadi mitra bisnis. Mulai dari proposal menanggung tanggung jawab dan %onse%uensi
modal %erja, proses produ%si, pemasaran dan atas perbuatannya sendiri dan lain sebagainya.
pengelolaan manajemennya. ,engalaman pra%ti% Dengan adanya situasi yang demi%ian, diharap%an
industri sangat bermanfaat bagi siswa %arena %ebutuhanberprestasidi%alangansiswamening%at.
dapat memberi%an pengalaman %erja yang Seseorang dengan %ebutuhan berprestasi yang
sesungguhnya. tinggi a%an membuat mere%a relatif lebih siap
Berdasar%an data motivasi berprestasi dalam berwirausaha dibanding%an teman mere%a
menunju%%an bahwa 7,7% responden memili%i yang %ebutuhan prestasinya rendah.
motivasi berprestasi sedang, 48% responden Berdasar%an data %esiapan berwirausaha
dalam %ategori tinggi, dan 44,4% dalam %ategori menunju%%an bahwa responden memili%i
sangat tinggi, hal ini menunju%%an bahwa %esiapan berwirausaha dalam %ategori sangat
motivasi berprestasi memberi%an %ontribusi tinggi sebanya% 78 siswa (39,8%), %ategori tinggi
positif terhadap %esiapan berwirausaha. sebanya% 113 siswa (57,7%), 4 siswa dalam
Nurbaya, Faktor-aktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa ... 105

%ategori rendah (H,5%) dan tida% ada siswa dalam sema%in tinggi motivasi berprestasi siswa, ma%a
%ategori sangat rendah, hal ini menunju%%an %esiapan berwirausahanya juga sema%in tinggi.
bahwa %esiapan berwirausaha siswa untu% 4.Terdapat pengaruh secara bersama7sama antara
berwirausaha positif. pengetahuan %ewirausahaan siswa, pengalaman
Hasil penelitian menunju%%an bahwa pra%ti% industri siswa dan motivasi berprestasi
secara bersama7sama pengetahuan %ewirausahaan siswa terhadap %esiapan berwirausaha siswa. Hal
siswa (X1), variabel pengalaman pra%ti% industri ini dibu%ti%an dari nilai F hitung sebesar 95,418
siswa (X2), variabel motivasi berprestasi siswa dengan signifi%ansi sebesar H,HHH lebih %ecil dari
(X3) berpengaruh positif terhadap %esiapan H,H5. Nilai %oefisien determinasi (R2) sebesar
berwirausaha siswa (Y). Hal ini dibu%ti%an H,599 yang berarti pengetahuan %ewirausahaan
dari hasil Uji F yang menunju%%an bahwa nilai siswa, pengalaman pra%ti% industri siswa dan
F hitung sebesar 95,418 dengan signifi%ansi motivasi berprestasi siswa mempengaruhi %e7
sebesar H,HHH lebih %ecil dari H,H5. Nilai %oefisien siapan berwirausaha siswa sebesar 59,9%.
determinasi (R2) sebesar H,599 yang berarti bahwa sedang%an sisanya 41,1% %esiapan berwirausaha
%e73 variabel bebas yang meliputi pengetahuan siswa dipengaruhi oleh fa%tor lain yang tida%
%ewirausahaan siswa (X1), variabel pengalaman diteliti dalam penelitian ini.
pra%ti% industri siswa (X2), variabel motivasi
berprestasi siswa (X3) mempengaruhi varibel DAFTAR RUJUKAN
teri%at %esiapan berwirausaha siswa (Y) sebesar A%himelita, 2H1H ,engaruh motivasi berprestasi
59,9%. sedang%an sisanya 41,1% %esiapan ber7 dan prestasi belajar terhadap %esiapan
wirausaha siswa dipengaruhi oleh fa%tor lain yang berwirausaha.Tesis. Universitas ,endidi%an
tida% diteliti dalam penelitian ini. Indonesia .Diunduh pada tanggal 15 Januari
Hasil penelitian menunju%%an bahwa 2H1H. http://repository.upi.edu/tesisview.
secara %eseluruhan variabel7variabel dalam pe7 php_no_tesis=9
nelitian ini bai% secara sendiri7sendiri maupun Anwar, 2HH1 ,ela%sanaan program pendidi%an
secara bersama7sama antara variabel pengetahuan sistem ganda pada sm% di %ota Kendari.
%ewirausahaan, pengalaman pra%ti% industri dan Diunduh pada tanggal 15 Januari 2H11
motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap dari http://www.Dedi%nas.go.id/jurnal/41/
%esiapan berwirausaha siswa. Anwar.htm
Atty, S.S., 2HH6 Kewirausahaan untuk Sekolah
SIMPULAN Menengah Kejuruan. Bandung: Grafindo
1) Terdapat pengaruh positif antara penge7 Berg, G.A., 2HH2 Why Distance Learning? Higher
tahuan berwirausaha siswa terhadap %esiapan ber7 Education Administrative Practices.
wirausaha. Hal ini dibu%ti%an dengan nilai hitung Amerika: ,raeger ,ublisher.
sebesar 5,H95 dan nilai signifi%an (p) lebih %ecil Tlar%e, L. & Winch T., 2HH7 International
dari H,H5 (H,HHH<H,H5). Nilai positif pada %oefisien approaches, developments and systems.
regresi H,515 menunju%%an bahwa sema%in tinggi Madison Avenue, New Yor%: Routledge.
pengetahuan %ewirausahaan siswa, ma%a %esiapan
berwirausahanya juga sema%in tinggi. 2) Terdapat Davies, B. & Brundrett, M., 2H1H Developing
successful leadership. Journal studies in
pengaruh positif antara pengalaman pra%ti% educational leadership. Volume 11. 2H1H.
industri siswa terhadap %esiapan berwirausaha.
Hal ini dibu%ti%an dengan nilai t hitung 6,12 Dublin, D.M.. 2HH6 Ceadership -and Fsia pacific
dan nilai signifi%an (p) lebih %ecil dari H,H5 edition. Singapura: Traft ,rint International.
(H,HHH<H,H5). Nilai positif pada %oefisien regresi Guile, D. & Griffiths, T. 2HH3 Learning and
H,446 menunju%%an bahwa sema%in tinggi penga7 work : issue for vocational and lifelong
laman pra%ti% industri siswa, ma%a %esiapan ber7 education research (versi elektronik).
wirausahanya juga sema%in tinggi. 3) Terdapat European Educational Research Journal.
pengaruh positif antara motivasi berprestasi siswa Volume 2. Number 1, 175.
terhadap %esiapan berwirausaha Hal ini dibu%ti%an
dengan nilai t hitung 5,738 dan nilai signifi%an (p)
lebih %ecil dari H,H5 (H,HHH<H,H5). Nilai positif
pada %oefisien regresiH,443 menunju%%an bahwa
106 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 2, Oktober 2012

Heflin, F.Z., 2H11. Be an entreprenuer (jadilah ,avlova, M., 2HH9. Technology and vocational
seorang wirausaha) kajian strategis pe- education for sustainable development.
ngembangan wirausaha. Yogya%arta: Queensland Australia: Spinger.
Graha Ilmu.
Sardiman, 2HH3. Interaksi & motivasi belajar
Heru Kristanto, HT., 2HH9 Kewirausahaan mengajar. Ja%arta: ,T Raja Grafindo
entrepreneurship pendekatan manajemen ,ersada.
dan praktik, Yogya%arta: Graha Ilmu.
Slameto, 2HH3. Belajar dan faktor-faktor yang
Hisrich, R.D. & ,eters, M., & Sheperp, D.A. mempengaruhinya. Ja%arta: ,T Reni%a
2HH8 Entrepreneurship. Ameri%a: The Tipta.
McGraw7Hill Tompanies, Inc.
Soenarto, 2HH3. Kilas balik dan masa depan
Jujun S. Suriasumantri, 2HH3 Filsafat ilmu sebuah pendidikan dan pelatihan kejuruan.
pengantar popular, Ja%arta: ,usta%a Sinar Yogya%arta: Universitas Negeri Yogya%arta.
Harapan.
Sugihartono, 2HH9. Pendidikan sistem ganda.
Mery Titra S., 2HH9 Hubunganantarapelaksanaan Diambil pada tgl 8 Agustus 2H11. Diunduh
mata kuliah kewirausahaan dengan pilihan dari http://sugihartono1.wordpress.
karir berwirausaha pada mahasiswa com/2HH9/11/H4/pendidi%an7sistem7ganda/
dengan mempertimbangan gender latar
Suyadi, 2HH2. Hubungan antara pengetahuan
belakang pekerjaan orang tua. Diambil
kewirausahaan dan konsep diri terhadap
pada tanggal 5 Agustus 2H11, dari http://
jiwa kewirausahaan pada SMK negeri 2
puta%a.unpad.ac.id/wp.contest/2H1H/H6/
Yogyakarta. Jurnal ,endidi%an te%nologi
hubungan7antara7pela%sanaan7mata7
%ejuruan, Vo. 1H, No. 19. O%tober 2HH2.
%uliah7%ewirausahaan7pdf.
Tony Wijaya, 2HH7. Hubungan adversity
Muhardiansyah, D., d%%. 2H1H Innovasi dalam intelligence dengan intensi berwirausaha.
sistem pendidikan potret praktik tata
Jurnal manajemen dan %ewirausahaan.
kelola pendidikan kejuruan. Ja%arta: K,K
Vol. 9. No.2 September 39746. Diambil
Dire%torat ,enelitian dan ,engembangan
pada tanggal 1H Agustus 2H11, dari http://
Mulyadi Nitisusastro, 2H1H. Kewirausahaan & puslits2.petra.ac.id/ejournal/index.php/
manajemen usaha kecil, Bandung: Alfabeta. man/atricle/shop/16748/16764.
Nizwardi Jalinus, 2H11 ,engembangan Wardiman, 1998. Pengembangan sumber daya
pendidikan teknologi dan kejuruan dan manusia melalui sekolah menengah
hubungan dunia kerja. Jurnal pendidi%an kejuruan. Ja%arta: ,T Jaya%arta Agung
vo%asi. Volume 1 no. 1 Februari 2H11. Hal Offset.
25767. Wasty Soemanto, 1996 Pendidikan wiraswasta.
Oemar Hamali%, 2H11. Proses belajar mengajar. Ja%arta: Bumi A%sara
Ja%arta:,T Bumi A%sara.
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2H1H.
,eraturan ,emerintah No. 2H tahun 199H pasal 2 Kewirausahaan pendekatan karakteristik
ayat 1 tentang pendidi%an %ejuruan. wirausahawan sukses.Ja%arta: Kencana
,renada Media Group.

You might also like