Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 33
120 MEKANIKA TANAH IT BAB VIII PENURUNAN 8.1 PENDAHULUAN, Jika_lapisan tanah dibebani, maka tanah akan_mengalami fegangan atau penurunan (seitlement). Regangan yang terjadi dalam tanah ini disebabkan oleh berubahnya susunan tanah maupun oleh Pengurangan rongga pori/air di dalam tanah tersebut, Jumlah dar Tegangan sepanjang kedalaman lapisan merupakan penurunan total tanah, Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penurunan Segera dan penurunan konsolidasi. Penurunan_yang tetjadi pada tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus kering atau tidak jenuh terjadi dengan segera sesudah beban bekerja. Penurunan pada kond isebut penurunan segera (immediate settlement). Penurunan segera_merupakan _bentuk penurunan lastis. Dalam praktek, sangat sulit_memperkirakan besarnya penurunan segera, Hal ini tidak hanya karena tanah dalam kondisi_ alam tidak homogen dan anisotropis dengan modulus clastisitas yang bertambah dengan kedalaman, tetapi juga terdapat Kesulitan dalam mengevaluasi kondisi tegangan dan regangan yang terjadi di lapisan tanah. Penurunan segera banyak diperhatikan pada fondasi_bangunan yang terletak pada tanah granuler atau tanah” berbutir kasar. Penurunan konsolidasi (consolidation settlement) terjadi pada - tanahi berbutir halus yang terletak di bawah muka air tanah, Penurunan yang terjadi_memerlukan waktu, yang lamanya tergantung pada kondisi lapisan tanah, Bila tanah mengalami pembebanan dan Kemudian berkonsolidasi, maka penurunan tersebut berlangsung dalam 3 fase, yaitu: ‘Vill. PENURUNAN Seema Fase awal, yaitu fase di mana penurunan terjadi dengan segera sesudah beban bekerja, Di sini, penurunan terjadi akibat proses penekanan udara keluar dari dalam pori tanah. Pada lempung jenuh, kemungkinan ini sangat kecil. Tetapi dalam lempung yang tidak jenuh, hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap penurunan, Proporsi penurunan awal dapat diberikan dalam perubahan angka pori, dan dapat ditentukan dari kurva waktu terhadap penurunan dari uji konsolidasi Fase konsolidasi primer atau konsolidasi hidrodinamis, yaitu penurunan yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran air yang meninggalkan rongga pori tanah akibat adanya tambahan tekanan. Proses konsolidasi primer sangat dipengaruhi oleh sifat tanah, seperti: permeabilitas, kompresibilitas, angka pori, bentuk geometri tanah termasuk tebal lapisan mampat, pengembangan arah horisontal dari zona mampat, dan batas lapisan lolos air, di mana air keluar menuju Tapisan yang lolos air ini. Fase konsolidasi sekunder merupakan proses lanjutan_dari konsolidasi primer, di mana prosesnya berjalan sangat lambat. Pada tanah-tanah anorganik penurunan konsolidasi sekunder jarang diperhitungkan karena pengaruhnya sangat kecil. Kecuali, pada jenis tanah organik tinggi dan beberapa lempung anorganik yang sangat mudah mampat. Sebagian besar penurunan diakibatkan oleh pengurangan angka pori. Hampir semua jenis tanah akan berkurang angka porinya (e), bila beban vertikal bertambah dan akan bertambah angka porinya bila bebannya dikurangi. Tambahan tegangan di dalam tanah akibat beban fondasi bangunan akan selalu diikuti oleh regangan yang menghasil- kan penurunan pada struktur. ‘Ada beberapa sebab terjadinya penurunan akibat pembebanan yang bekerja di atas tanah: 1. Kegagalan atau keruntuhan geser akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah. 2. Kerusakan atau terjadi defleksi yang besar pada fondasi. 3. Distorsi geser (shear distortion) dari tanah pendukungnya. Keruntuhan geser akibat terlampauinya kapasitas dukung tanah akan mengakibatkan penurunan sebagian (differential settlement) dan penurunan di seluruh bangunan. Faktor aman terhadap bahaya keruntuhan akibat geser ini harus diperhitungkan secara matang. Penurunan_akibat defleksi atau kerusakan fondasi_ umumnya jarang terjadi di dalam perancangan fondasi dangkal. Bahaya kerusakan akibat defleksi ini sangat penting diperhatikan pada waktu merancang fondasi dalam, seperti fondasi sumuran atau fondasi tiang. Analisis dari kemungkinan ini tidak dipelajari di sini karena menyangkut perancangan struktur atas. Masalah yang paling perlu diperhatikan dalam analisis penurunan adalah sifat-sifat mekanik tanah di bawah beban, terutama pada jenis-jenis tanah bila dengan beban yang, direncanakan akan mengalami penurunan yang besar. Seperti telah disebutkan, penurunan total dari tanah berbutir halus yang jenuh adalah jumlah dari penurunan segera dan_penurunan ‘Konsolidasi, Penurunan konsolidasi masih dapat dibedakan lagi menjadi penurunan akibat konsolidasi primer dan penurunan konsolidasi sekunder. Bila dinyatakan dalam bentuk persamaan, penurunan total adalah: S=S+5.+5, 1) dengan, ‘S- = penurunan total S; = penurunan segera S. = penurunan akibat konsolidasi primer S, = penurunan akibat konsolidasi sekunder 8.2 PENURUNAN SEGERA (IMMEDIATE SETTLEMENT) 8.2.1 Penurunan Segera Akibat Beban Terbagi Rata pada Luasan Lingkaran Fleksibel di Permukaan Jika tanah dianggap elastis dengan tebal tak terhingga, penurunan akibat beban terbagi rata pada luasan fleksibel yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari R di permukaan tanah, dapat dinyatakan oleh persamaan: 4. Turunnya tanah akibat perubahan angka pori. S, af), (8.2) w EKANIKA TANAWH IIE PEN UREA or dengan, ‘S; = penurunan segera (m) qq = tambahan tegangan atau tekanan fondasi neto (KN/m?) 1odulus elastisitas tanah (kN/m*) faktor pengaruh untuk beban lingkaran yang tergantung pada angka Poisson (1 ) dan jarak dari pusat beban. Gambar 8.1 Fatior pengaruh untuk penurunan akibat beban terbagi rata berbentuk lingkaran (Terzaghi, 1943). Gambar 8.1 memberikan nilai-nilai faktor pengaruh /, Dapat dilihat bahwa tidak hanya zona di bawah beban saja yang mengalami penurunan, tetapi juga zona di luar area pembebanan. Penurunan pada 14 ‘MEKANIKA TANAH II tepi luasan lingkaran kurang lebih 70% dari penurunan di pusat Jingkaran beban. Persamaan penurunan segera di pusat beban untuk beban lingkaran fleksibel adalah: 24a y%) 63) Contoh soal 8.1: Suatu tangki dengan diameter 10 m mengalami beban terbagi rata q = 150 kN/m*. Dasar tangki terletak pada kedalaman D; = | m. Tanah fondasiberupa pasir dianggap homogen, isotropis, sangat tebal, dengan berat volume 7p 6,68 KN/m’, E = 34335 kN/m? dan pt = 0,45. Tentukan penurunan segera yang terjadi Penyelesaian: ‘Tekanan fondasi ke tanah neto: Ga= q— DeYo=150 — (1 x 16,68) = 133,32 KN/m? Penurunan ditengah-tengah pusat fondasi tangki: 2x133,32%5 2q,R 2. 3, 2. aR oy _ 2) = 2133325 4 _ 9.4 5S, (1-4?) =e 0,457) = 0,031 3,.em Dalam menghitung penurunan, q harus dalam tambahan tekanan atau qneto (qn). 8.2.2. Penurunan Segera pada Fondasi Empat Persegi Panjang Fleksibel Penurunan segera pada sudut dari beban berbentuk Iuasan empat persegi panjang fleksibel dinyatakan oleh persamaan: 5,=%3 0-11, 4) E dengan: B = lebar area pembebanan (m) Ty = koefisien pengaruh yang diperoleh dari Gambar 8.2 2s bt = angka Poisson qn = tambahan tegangan (kN/m*) él } 002-0406 08 1012 Faktor pengaruh Gambar 8.2 Fakior pengaruh untuk penurunan di sudut luasan segiempat ‘Aleksibel yang mendukung beban terbagi rata (Terzaghi, 1943). Penurunan untuk lokasi selain di sudut luasan seg dihitung dengan membagi-bagi luasan dalam bentul empat, dengan menggunakan cara superposisi empat, dapat -bentuk segi 8.2.3. Penurunan Segera Akibat Beban Terbagi Rata Luasan Fleksibel pada Lapisan dengan Tebal Terbatas Dalam kenyataan, lapisan tanah yang mampat tidak mempunyai ketebalan tak terhingga. Lapisan tanah yang diendapkan secara alamiah terbentuk secara berlapis-lapis dengan sifat yang berbeda- beda di atas lapisan yang keras. Dalam lapisan ini, kuat geser dan modulus, biasanya bertambah bila kedalaman bertambah, Gibson 126 ~~ MEKANIKA TANAH TT (1967) telah mengamati bahwa variasi modulus dengan kedalaman ‘mempunyai pengaruh yang kecil terhadap distribusi tegangan, tetapi ‘mempunyai pengaruh yang berarti pada perubahan bentuk permukaan, Steinbrenner (1934) mengusulkan persamaan penurunan segera untuk Iuasan beban berbentuk empat persegi panjang yang terletak pada lapisan tanah dengan tebal yang terletak pada lapisan yang keras (Gambar 8.3), sebagai berikut: Gn 5-218 (85) dengan == WF +(-p = 2) (8.6) dengan Sjadalah penurunan di sudut luasan empat persegi panjang. Penurunan segera pada sembarang titik A pada luasan empat persegi panjang (Gambar 8.4) dinyatakan oleh persamaan: = Und, 4+ Tp, +1 psBy + 1p4Bs) (8.7) Dalam persamaan tersebut F; dan F; adalah koefisien yang dapat diperoleh dari Gambar 8.4. Fonosst xe a ‘wou tans Gambar 8.3 Penurunan segera untuk beban terbagi rata berbentuk empat ‘persegi panjang fleksibel pada kedalamaan D. ‘Vill, PENURUNAN—SSOSOSC~SOSSSSSOCST oor ozs AMEE os ros ° TT lel Ber Gambar 8.4 Diagram untuk menentukan F, dan F; (Steinbrenner, 1934). Bila lapisan tanah bersifat elastis dan fondasi tidak terletak di permukaan tanah, koreksi besarnya penurunan di permukaan perlu diadakan. Nilai koreksi penurunan pada fondasi dengan kedalaman tertentu diusulkan oleh Fox dan Bowles (1977). Nilai-nilai koreksinya merupakan fungsi dari D/B, L/B, dan yu, dimana L dan B adalah dimensi fondasi, D,adalah kedalaman dan 1 adalah angka Poisson Besarnya penurunan segera terkoreksi dinyatakan oleh persamaan: (8.8) faktor koreksi untuk dasar fondasi pada kedalaman Dy penurunan elastis yang telah dikoreksi penurunan elastis pada hitungan dasar fotidasi terletak di permukaan Nilai-nilai ce dapat diperoleh dalam Gambar 8.5. 138 MEKANIKA TANAH I os Gambar 8.5 Faktor koreksi kedalaman untuk penurunan elastis pada fondasi empat persegi panjang (Fox dan Bowles, 1977) Janbu, Bjerrum, dan Kjaemsli (1956) mengusulkan cara menghitung penurunan segera rata-rata untuk beban terbagi rata fleksibel berbentuk empat persegi panjang dan lingkaran, dengan £ yang bervariasi dan angka Poisson /1= 0,5, sebagai berikut: 5 =H 2 (hanya untuk 1= 0,5) (8.9) dengan: penurunan segera rata-rata (m) faktor koreksi untuk kedalaman fondasi D/(Gambar 8.6) faktor Koreksi untuk lapisan tanah tebal terbatas H (Gambar 8.6) B = lebar beban terbagi rata untuk luasan empat persegi panjang atau diameter lingkaran pada bebsn lingkaran (m) tambahan tegangan neto (kN/m?) modulus elastisitas (kN/m’) Me uw % E Diagram pada Gambar 8.6 dapat digunakan untuk nilai modulus E yang bervariasi dengan kedalamannya, yaitu dengan mengganti sistem tanah berlapis sebagai suatu lapisan-lapisan fiktif yang terletak pada lapisan yang keras. Hitungan besarnya penurunan Vill. PENURUNAN 19 segera, dilakukan dengan membagi tanah ke dalam beberapa lapisan yang terbatas. Jika tegangan pada tiap lapisan dapat dihitung, maka akan dapat diperoleh penurunan segera totalnya. 10 9, My 9 o7| @ of 0s os 02 12 10-20, 100 1000 oe 30, 100 231 0 2 eo ws 10 a s () 1 2 uur sanokar 0, Ungar 00. 0102 1 2 10 100 yp, 1000 Gambar 8.6 Grafik yang digunakan dalam Persamaan (8.9) (Janbu dkk, 1956) Cara penyelesaian dengan cara Janbu dkk. (1956) ditunjukkan dalam Contoh soal 8.3 Contoh soal 8.2: ‘ Suatu fondasi berbentuk empat persegi panjang berukuran 18,30 m x 94,88 m. Beban terbagi rata pada dasar fondasi diperkirakan sebesar 350 kN/m’. Fondasi terletak 1 m di bawah muka tanah. Kondisi tanah seperti yang diperlihatkan dalam Gambar C8.1. Tentukan besarnya penurunan segera di pusat fondasi dengan cara Steinbrenner (1934), bila tanah lempung | dan lempung 2 mempunyai n= 05. Penyelesaian: go 350~ (1 x 18,84) = 331,16 kN/m? Untuk menghitung penurunan segera pada pusat fondasi, fondasi dibagi menjadi 4 bagian dengan masing-masing mempunyai lebar 8 = 18,3/2 = 9,15 m dan L = $4,88/2 = 27,44 m, Penurunan seyera dihitung dengan menggunakan Persamaan (8.5) Karena p. = 0,5, maka J,= (1 - ”) F,+ 0 = 0,75 Fy Penurunan segera pada lapisan lempung 1 L/B=27,4419,15 =3 H/B=3/9,15 = 0,33 Dari Gambar 8.4, diperoleh F~ 0,03 33116 9.15 (9 755¢0,03)(4) = 0,007 m ~ 36788 Penurunan segera pada lapisan lempung 2: Bila dianggap lapisan lempung 2 mempunyai tebal 7 m_(sampai permukaan tanah), dengan E, = 29430 KN/m*: UB=3 HIB ~ 619,15 = 0,66 Dari Gambar 8.4, diperoleh F = 0,05 | Bila dianggap lapisan lempung 1 (sampai kedalaman 4 m) sebagai lempung dengan E, = 29430 kN/m’: 130 MERANIKA TANAH TT Vill. PENURUNAN co i LB=3 HB =0,33 Untuk nilai-nilai tersebut, telah diperoleh Fi= 0,03 Penurunan segera yang terjadi hanya pada tanah lempung 2: 331,16 x9,15 ae Penurunan segera total (lempung 1 dan 2): ‘S,= 0,007 + 0,006 = 0,013 m=1,3 em 5 (0,75)(0,05 — 0,034) = 0,006 m Contoh soal 8.3: Fondasi flesksibel dengan panjang L = 40 m dan lebar B = 10 m terletak pada kedalaman 3m. Tanah mempunyai modulus elastisitas yang bervariasi (lihat Gambar C8.2). Tekanan fondasi ke tanah berupa beban terbagi rata neto (g,) yang besarnya 100 KN/m’. = 40000 kN/m?, dan jika lapisan 2 dianggap mempunyai dasar yang keras, Si) = 0,88 x 0,96 x 022m Vill. PENURUNAN Be Sis = 0,67 x 0,96 x 100%10 “40000 =0,016m Penurunan total dari seluruh lapisan adalah : Say Siay—Sieyt Si) Sie) = 0,026 + 0,022 — 0,018 + 0,022 - 0,016 = 0,036 m = 36 mm 8.2.4 Penurunan Segera pada Fondasi Kaku Penurunan segera pada fondasi kaku yang terletak di permukaan sekitar 7% lebih kecil dari penurunan rata-rata dari fondasi fleksibel dengan dimensi yang sama (Schleicher, 1926). Sehingga besarnya penurunan di permukaan untuk fondasi yang kaku adalah sama dengan besarnya penurunan fondasi fleksibel dikalikan dengan faktor 0,93, atau estimasi hubungan-hubungan secara lengkap adalah: Sikaku) = 0,93 x S;(rata-rata, fleksibel) ‘S{rata-rata-fleksibel) ~ 0,85 x S;(di pusat, fleksibel) S(kaku) ~ 0,80 x S; (di pusat, fleksibel) 8.2.5 Perkiraan Penurunan pada Tanah Pasir dengan Mengguna- kan Korelasi Empiris 8.2.5.1 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil Uji Beban Pelat B = lebar fondasi sebenarnya Contoh soal 8.4: Hasil uji beban pelat pada tanah pasir diperlihatkan dalam Gambar 8.3. Hitung penurunan fondasi dengan lebar B = 2 m, pada penurunan beban pelat sebesar 2,5 mm. Dimensi pelat uji 30 em x 30 em. Penyelesaian : Gambar C83. Mengadakan uji beban di lapangan dengan skala penuh untuk ‘menghitung penurunan sangat mahal. Karena itu uji beban pelat (plate 2 load test) dianggap lebih menguntungkan dikerjakan untuk 5 a ( 2By os meramalkan kelakuan fondasi yang sebenarnya. Didasarkan pada Bae. . beberapa uji beban, Terzaghi dan Peck (1967) menyarankan persamaan penurunan untuk fondasi pada tanah pasir dengan 2x2 intensitas beban g dan lebar B, sebagai berikut: si=( } x25 2B P Ss (24) Ss (8.10) -( iw MEKANIKA TANAH HT Vill. PENURUNAN 3s Jadi, penurunan pada fondasi dengan B = 2 m, adalah 7,6 mm. 8.2.5.2 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil Uji SPT Hasil penyelidikan lapangan dari uji SPT (Standard Penetration Test) yang dilakukan oleh Meyerhof (1965) untuk tanah pasir memberikan hubungan persamaan sebagai berikut: = 84 untuk 2 < 1.2m (8.11) N dan 7 prt a(2) untuk B> 1,2 m (8.12) N B+ intensitas beban yang diterapkan dalam kip/ft’ (1 kip/ft? 0,49 kg/cm?) B = lebar fondasi dalam ft (1ft = 30,48 cm) 5, = penurunan segera dalam inci (1 inci = 2,54 em) jumlah pukulan pada uji SPT Pengamatan menunjukkan bahwa hasil penurunan dari hitungan Persamaan (8.12) memberikan nilai yang cenderung aman, karena nilainya lebih besar. Bowles (1977) menyarankan bahwa untuk penyesuaian yang lebih baik lagi, Persamaan (8.12) dimodifikasikan sebagai berikut : = 752 untuk B < 1.2 m 8.13) dan 2 4(4) untuk B> 1,2 m (8.14) WN B+ dengan satuan yang sama dengan Persamaan (8.12). Berdasarkan data lapangan dari Schultze dan Sherif (1973), Meyerhof (1974) memberikan hubungan empiris untuk penurunan fondasi dangkal sebagai berikut: 136 TANAH TT qvB i= “(untuk pasir dan kerikil) (8.152) Ss of (untuk pasir berlanau) (8.150) dengan S; = Penurunan dalam inci q = intensitas beban yang diterapkan dalam ton/ft? B =lebar fondasi dalam inci 8.2.5.3 Perkiraan Penurunan dengan Mengeunakan Hasil Uji Penetrasi Kerucut Statis (Sondir) Penurunan fondasi pada tanah granuler dapat dihitung dari hasil uji_kerucut statis (static cone penetration test). De Beer dan Marten (1957) mengusulkan persamaan angka kompresi (C) yang dikaitkan dengan persamaan Buismann, sebagai berikut: (8.16) dengan C= angka pemampatan (angka kompresibilitas) ge = tahanan kerucut statis (sondir) po’ = tekanan overburden efektif Satuan q dan p,’ harus sama. Nilai C ini, kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan Terzaghi untuk penurunan pada lapisan tanah yang ditinjau, yaitu: se Ey Bee 17) c Po dengan ‘5, = penurunan akhir (m) dari lapisan setebal HT (m) po’ = tekanan overburden efektif awal, yaitu tegangan efektif sebelum beban bekerja dp = tambahan tegangan vertikal di tengah-tengah lapisan oleh tegangan akibat beban fondasineto ‘Vill. PENURUNAN rae ST Dalam menentukan konstanta kompresibilitas (C) diperlukan nila q rata-rata. Penurunan di setiap lapisan yang tertekan oleh beban fondasi dihitung terpisah, dan hasilnya ditambahkan bersama-sama, Hasilnya akan merupakan penurunan total dari seluruh lapisannya. Sebagai nilai pendekatan antara nilai ge dan N, untuk tanah pasir Meyerhof (1956) mengusulkan korelasi antara nilai N dari SPT dan tahanan kerucut statis (q.) yang diperoleh dari uji kerucut statis, sebagai berikut: qe=4N (kg/cm’) (8.18) Schmertmann (1970) juga mengusulkan cara untuk menghitung, besarnya penurunan pada tanah granuler (berbutir kasar) dengan berdasarkan hasil pengujian penetrasi Kerucut statis. Persamaan penurunannya diberikan dalam bentuk sebagai berikut: 2 S=G Gaye (8.19) dengan = faktor koreksi kedalaman Cy = faktor rangkak (creep) q = tambahan tegangan neto pada dasar fondasi akibat beban yang bekerja B lebar beban J, = faktor pengaruh regangan vertikal (Gambar 8.7) modulus deformasi (modulus elastis) jebal lapisan Faktor koreksi kedalaman dihitung dengan persamaan Ar 7’) C= 1-05 (z a (8.20a) a7 dengan p,’ adalah tekanan overburden efektif pada dasar fondasi. Walaupun penurunan pada tanah non kohesif dipertinbangkan sebagai penurunan segera, pengamatan menunjukkan bahwa penurunan masih dipengaruhi oleh adanya rangkak (Schmertmann, 1970). Faktor koreksi akibat rangkak dihitung dengan: Be MEKANI Cr=1+ 0,2 log (4) (8.20b) dengan ¢ adalah waktu yang ditinjau, dinyatakan dalam tahun, Faktor pengaruh regangan vertikal dapat diperoleh dari kurva (2B-0,6) yang dihubungkan dengan faktor tidak berdimensi 2/0,5B seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 8.7a, Modulus deformasi ©) diperoleh dari perkalian nilai tahanan kerucut (cone resistance), qo dengan faktor empiris 2(E = 24.)/ Hubungan N dan q. disarankan sebagai berikut: 1. Lanau, lanau berpasir, dan pasir berlanau sedikit kohesif, N= 2 qe 2. Pasir bersih halus sampai sedang, pasir sedikit berlanau, N= 3,5 % 3. Pasir kasar dan pasir dengan sedikit kerikil, N= 5 qe 4, Kerikil berpasir dan kerikil, N= 6 qe. Diagram tahanan kerucut dibagi kedalam lapisan-lapisan yang nilai tahanan konusnya dianggap mewakili dan mendekati sama (Gambar 8.7c). Kurva (2B — 0,6) diletakkan di bawah dasar fondasi dan digambar dengan skala tertentu (Gambar 8.7b). Penurunan akibat beban dihitung dari hitungan nilai dan J, yang sesuai untuk tiap lapisannya. Jumlah penurunan di setiap lapisan, kemudian dikoreksi terhadap faktor kedalaman dan faktor rangkak dalam Persamaan (8.20a) dan (8.20b). Untuk nilai tahanan kerucut yang sama pada sembarang kedalaman lapisan tertekan yang diperhatikan, maka lapisan-lapisan perlu dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Karena perbedaan tegangan pada sembarang kedalaman bertambah cepat dengan kedalamannya. Dalam hal beberapa hasil-hasil uji sondir di tempat yang berbeda-beda pada area fondasi bangunan memberikan nilai tahanan kerucut yang bervariasi, maka diperlukan_nilai maksimum, minimum, dan rata-ratanya. Hal ini diperlukan sebagai petunjuk untuk menghitung ketidakseragaman penurunan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, PENURUNAN 139 Faktori 258 [1-26 - 0a} O28 Os as o 4 « Gambar 8.7 Hitungan penurunan cara Schmertmann, Contoh soal 8.5: Fondasi bangunan dirancang dengan menggunakan hasil uji kerucut statis. Hasil pengujiannya seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 8.4, Beban terbagi rata pada dasar fondasi g = 9,5 t/m*, Berdasarkan pengamatan hasil uji kerucut statis, diperkirakan dapat dipakai fondasi TANAH KANT wo bujur sangkar 4,4 m x 4,4 m dengan kedalaman 1,25m. Berat volume tanah dapat dianggap seragam sebesar 1,85 t/m*, Tentukan besarnya penurunan akibat beban fondasi dengan cara: (@ De Beer dan Marten \o0= (b) Schmertmann, Penyelesaian: 10322 esos. 5, Gambar C8.4. Besarnya kompresi yang diperhitungkan adalah 22 = 2 x 4,4 m =|8,8 m, di bawah dasar fondasi. Dengan mempertimbangkan hasil uji Kerucut statis (Gambar C8.4a), lapisan tanah dapat dibagi menjadi 3 lapisan dengan nilai ge yang diratakai Pada kedalaman 1,25 ~ 3,60 m, g.= 40 kg/em? 3,60 ~ 5,00 m, ge = 80 kg/cm? 5,00 — 1,05 m, q, = 150 kg/em? (@) Hitungan penurunan dengan cara De Beer dan Marten ‘Tekanan overburden efektif awal di tengah-tengah tiap lapisan: Vili, PENURUNAN wt distribusi_ momen dan tegangan geser pada fondasi. Seperti diperlihatkan dalam Gambar 8.82 dan 8.8b, penurunan pada tanah yang diakibatkan oleh fondasi fleksibel yang bekerja di permukaan tanah besarnya tidak seragam. Jika fondasi fleksibel, bentuk fondasi setelah turun akan mengikuti bentuk penurunan tanahnya, Seperti yang diperlihatkan dalam _ persamaan-persamaan Penurunan segera pada fondasi fleksibel, besamya penurunan bertambah sebanding dengan tambahan tegangan vertikal dan lebar fondasi. Perubahan bentuk fondasi karena adanya penurunan pada fondasi fleksibel akan mengikuti bentuk-bentuk yang ditunjukkan pada Gambar 8.8a dan 8.8b. Pada kondisi ini, tekanan sentuh antara dasar fondasi dan permukaan tanah adalah seragam (uniform). Untuk tanah lempung jenuh homogen yang sangat tebal, nilai £ dapat dianggap mendekati sama pada sembarang kedalaman. Schingga bentuk penurunan mengikuti bentuk Gambar 8.82, Namun untuk fondasi di atas tanah pasir, nilai E akan bervariasi, bergantung pada tekanan kekang (confining pressure). Untuk fondasi di atas tanah pasir homogen, nilai E bertambah bila kedalaman bertambah dan bervariasi pada sembarang titik pada dasar fondasinya, dengan nilai E maksimum di tengah-tengeh dan minimum di tepi luasan fondasi (Gambar 8.8b). Jika fondasi yang fleksibel tadi digantikan dengan fondasi yang sangat kaku, pada beban yang sama akan terjadi perubahan bentuk busi tekanan sentuhnya. Tekanan sentuh bertambah pada tit yang mengalami penurunan lebih kecil, dan sebaliknya berkurang pada titik yang mengalami penurunan besar. Gambar 8.8¢ ‘menunjukkan gambar sebuah fondasi berbentuk lingkaran yang sangat kaku, yang terletak pada lapisan tanah homogen yang sangat tebal dan bersifat elastis. Lapisan tanah ini dapat berupa tanah lempung atau tanah pasir yang mengandung lapisan-lapisan lempung yang lunak dan tebal. Distribusi tekanan yang terjadi bertambah pada sisi terluar, di ‘mana secara teoritis di titik terluar ini tekanannya tak terhingga. Kenyataannya, pada titik terluar yang mengalami tegangan paling tinggi, tanah menggeser secara lokal, dan terdapat peralihan dari kondisi elastis ke kondisi semiplastis atau plastis. ‘Tekanan sentuh untuk fondasi lingkaran yang kaku, yang terletak iatas tanah tak berkohesi (seperti pasir) diperlihatkan daiam Gambar 8.8d. Besarnya tekanan, terbesar pada pusatnya dan berkurang pada «RAIA TANABE terluarnya, Pengujian model yang dilakukan oleh Kogler dan Scheidig (1927) menunjukkan bahwa tekanan sentuh pada fondasi kkaku yang terletak di atas tanah tak berkohesi menjadi lebih seragam (uniform) bita febar dan kedalaman fondasinya bertambah. Gambar 8.8 Disiribusi tekanan sentuh dan perubahan letak vertikal, 8.2.7 Penentuan Modulus Elastis Untuk menghitung penurunan segera (immediate settlement) dibutuhkan nilai modulus elastis atau modulus Young (£). Modulus celastis (E) dan angka Poisson (14) sangat penting untuk hitungan penurunan. Dalam praktek, sangat sulit untuk menentukan nilai ‘modulus elastis E, karena modulus elastis bertambah jika kedalaman tanah bertambah. Umumnya, modulus elastis ditentukan dari uji triaksial kondisi undrained, dimana E ditentukan dari pendekatan kemiringan kurva tegangan-regangan yang diambil pada % dari beban ultimit aksial (Gambar 8.9). Angka poisson (1) dapat dihitung dari pengukuran regangan kompresi aksial dan regangan lateral selama uji ksial. Gangguan benda uji (sample disturbance) mempunyai pengaruh yang besar pada nilai modulus elastis yang diperoleh (Simons, 1957, Ladd, 1969; Raymond dkk., 1971). Sebagai contohnya, dari pengamatan diperoleh bahwa modulus elastis hasil uji tekan bebas (unconfined compression test) pada contoh tanah yang diambil dari pengeboran tanah dengan memakai tabung diameter 54 mm adalah 1/3 ‘Vil. PENURUNAN Ga SaaS 145 dari nilai modulus elastis yang dihasilkan dari pengamatan penurunan bangunan (Simon, 1957), Modulus elastis untuk tanah lempung dapat diperoleh dari uj triaksial undrained di laboratorium. Beberapa faktor mempengaruhi hasil_yang diperoleh. Berre (1973) mengamati bahwa tegangan- regangan pada kondisi undrained agak anisotropis dan bergantung, pada faktor waktu. Semakin kecil kecepatan pembebanan (regangan), semakin kecil nilai modulus elastis undrained (E,). Bjerrum, Simon, Torblaa (1957), dan Madhloom (1973) mengamati bahwa Ey bertambah bila waktu yang dibutuhkan untuk keruntuhan benda uji bertambah. Ropangan aksial « Gambar 8.9 Penentuan modulus elastis dari uji triaksial. Karena sulitnya memperoleh nilai £, di labolatorium, beberapa peneliti telah mengusulkan besarnya modulus elastis yang dikorelasi- kan dengan kuat geser undrained (s, atau c,) untuk memperkirakan besarnya penurunan pada tanah lempung. Masing-masing peneliti menghasilkan korelasi nilai Z, dengan s, yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Bjerrum (1964) telah mengamati nilai £, antara 250 sampai 500 s,. Penelitian selanjutnya, Bjerrum (1972) menunjukkan nilai Ey diantara 500 sampai 1500 s,. Untuk tanah granuler seperti pasir, modulus clastis dapat ditentukan dari uji triaksial. Nilai modulus elastis (E) telah diketahui proposional dengan (,)", dengan o, adalah tekanan kekang 146 "MEKANIKA TANAH IT hidrostatis dan nilai mendekati 0.5 (Lambe dan Whitman, 1969). Kondisi tegangan di lapangan adalah anisotropis, Karena elemen tanah pada kedalaman tertentu akan menerima tekanan aksial yang tidak sama dengan tekanan lateralnya. Karena itu, moduius elastis proporsional dengan akar dari tegangan utama rata-ratanya (Lambe dan Whitman, 1969), atau (o, +2Ky (8.21) dengan 6, adalah tekanan overburden sebelum beban fondasi bekerja dan K,= koefisien tekanan tanah lateral saat diam. Karena sulitnya pengambilan contoh asli di lapangan untuk tanah granuler, maka beberapa pengujian lapangan (in-situ test) telah digunakan utnuk mengestimasi nilai modulus elastis tanah, Selain nilai perkiraan modulus elastis yang diusulkan oleh Schmertmann (1970), yaitu nilai-nilai £ yang dipergunakan dalam Persamaan (8.19) , terdapat beberapa usulan nilai E yang diberikan oleh pen yang lain. Hasil-hasil uji kerucut statis (sondir) yang dilakukan oleh De Beer (1965) dan Webb (1970) memberikan korelasi antara tahanan kerucut g. dan E, sebagai berikut : E=24q. (8.22a) dengan q. dalam kg/cm?. Bowles (1977) mengusulkan persamaan yang dihasilkan dari pengumpulan data pengujian kerucut statis (Sondir), sebagai berikut: E=3ge (untuk pasir) (8.220) E=2 sampai 84. (untuk lempung) (8.226) dengan g. dalam kg/em’*, Nila perkiraan modulus elastis dapat pula diperoleh dari uji SPT. Mitchell dan Gardner (1975) mengusulkan nilai modulus elastis yang dihubungkan dengan nilai SPT, sebagai berikut: E=10(N+15)K/A? (untuk pasit) (8.23) E=6(N+5) W/ft’ (untuk pasir berlempung) (8.24) dengan 1 k/ft? = 4,882 t/m? dan N adalah jumlah pukulan dalam uji SPT. Nilai-nilai modulus elastis-(£) dan angka poisson (a) perkiraan PENURUNAN 1 untuk berbagai macam tanah berturut-turut disajikan dalam Tabel 8.1 dan 8.2. 8.3 PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER, Penurunan akibat konsolidasi primer dinyatakan oleh persamaan- persamaan yang sudah dipelajari pada Bab 7, yaitu : Tabel 8.1 Nilaiperkiraan modulus elastistanah (Bowles, 1977) = - s.=A@ oy (8.25) ‘Macam tanah E(kNim’) Panel Tempung: Sangatlunak 300-3000 ‘Untuk lempung normally consolidated, Lunak 2000-4000 oy Sedang 4500 — 9000 de= Cy log PP (026) Keras 7000 20000 e Bezpasir 30000 - 42500 Untuk lempung overconsolidated, harus dipertimbangkan pada dua panies kondisi, yaitu: Berlanau 5000-20000 | ruerietr Tidak padat 10000 ~ 25000 1. Jika pi’ ) my Ap, AH, (831) i dengan m, adalah menunjukkan nilai m, pada lapisan ke-i. Bila akibat beban fondasi, tanah lempung dipertimbangkan mengalami deformasi lateral, tekanan air pori yang timbul akan kurang dari tambahan tekanan yang bekerja. Pada kondisi ini, tekanan air pori akan tergantung pada coefisien tekanan pori 4 dan nilai penurunan konsolidasi yang dihitung dari hasil pengujian 7 15 i. PENURUN laboratorium (seperti hasil hitungan dengan cara yang diuraikan di atas) harus dikoreksi dengan: Se=B Sees, (8.32) dengan Syjoeg adalah penurunan yang dihitung dari hasil uji konsolidasi di laboratorium dan S, adalah nilai penurunan konsolidasi primer yang diharapkan terjadi di lapangan. B adalah nilai Koreksi dari Skempton dan Bjerrum yang besamya tergantung dari bentuk fondasi dan nilai koefisien tekanan pori 4, seperti yang akan dipelajari pada Bab 8.4 berikut ini. 84 KOREKSI SKEMPTON DAN BJERRUM PADA PENURUNAN KONSOLIDASI SATU DIMENSI Konsolidasi satu dimensi dapat terjadi bila tebal lapisan yang mudah mampat sangat lebih kecil dibandingkan dengan luas bebannya, Jika luas beban sangat kecil dibanding dengan tebal lapisan tanah, Kondisi tiga dimensi dapat mempengaruhi besar dan kecepatan penurunan konsolidasi. Dalam uji konsolidasi satu dimensi, luluh lateral di anggap nol dan nilai banding tegangan utama efektif 5° terhadap 0’, yaitu K., dianggap tetap. Dalam kondisi ini, tambahan tegangan’ vertikal dianggap sama dengan kelebihan tekanan air porinya, atau Au = Aoi (8.33) dengan Au adalah kelebihan tekanan air pori dan Ao) adalah ‘tambahan tegangan vertikal Akan tetapi dalam kenyataan, perubahan tegangan-tegangan Ac} dan Ac; akibat adanya kenaikan tegangan tidak memberikan nilai K, yang tetap sama di sembarang titik pada lapisan lempung. Hal menyebabkan luluh lateral di dalam tanah. Tambahan tekanan air pori pada suatu titik akibat beban lingkaran dapat dinyatakan dalam persamaan: ‘Au = Bos + (Ao; - Aes) (8.34) ‘Menurut Skempton dan Bjerrum (1957), tekanan vertikal dari elemen tanah dengan ketebalan dz akibat tambahan tekanan air pori Aw dapat dinyatakan dengan persamaan: eT AEKANIKA TANATIT a5. =m, Au dz (835) dengan m, adalah koefisien perubahan volume, atau dS,= m, {Acs ase ~ Aos)}dz = modo (4+ 22.1 —A)}de fat )} Dari hasil integrasi, nilai penurunan konsolidasi totalnya akan sebesar: S= fm do, tar Sea —Ay\de (8.36) Untuk konsolidasi satu dimensi (kondisi K. ieee 4 Se = [72 —— ao, de = frm, Aa de tie i Sno Te, i J i (837) Koreksi penurunan didefinisikan sebagai: s, B = (8.38) Sccoed) 4 fm, Soul + (Aa /Aa, AD] de a t (8.39) fm, dy de Jika m, dianggap tetap di seluruh kedalaman, Persamaan (8.39) dapat diselesaikan menjadi: =A+(1-Aa@ (8.40) dengan Vill. PENURUNAN 153 a (8.41) i Jaorde Tabel 8.3 Nilai a yang digunakan untuk koreksi_peurunan Konsolidasi (Skempton dan Bjerrum, 1937) ‘HIB | Fondasi Lingkaran | Fondasi Memanjang | 0 1,00 1,00 0,25 0,67 0,80 0,50 0,50 0,63 1,00 0,38 0,53 2,00 0,30 0,45 4,00 0,28 0,38 | 10,00 0,26 0,36 2 0,25 0,25 Variasi nilai a. yang diusulkan oleh Skempton dan Bjerrum (1957) ditunjukkan dalam Tabel 8.3. Dalam tabel tersebut, H= tebal lapisan Iempung dan B = lebar fondasi dan dengan menganggap angka Poisson untuk tanah jenuh adalah 0,5. Parameter a bergantung pada bentuk geometri luasan beban. Dengan substitusi 4 ke dalam Persamaan (8.40), nilai B dapat diperoleh. Nilai-nilai B dari Skempton dan Bjerrum (1957) yang dinyatakan dalam bentuk grafik diperlihatkan dalam Gambar 8.12. Untuk maksud praktis, perkiraan nilai B dalam Tabel 8.4 dapat pula digunakan ‘Tabel 8.4 Perkiraan nilai f untuk koreksi penurunan konsolidasi Macam Lempung B Lempung sangat sensitif 1-12 ‘Lempung normally consolidated 0,7-1,0 Lempung overconsolidated 0,5 -0,7 Lempung sangat overconsolidated (heavily overconsolidated) 0,2-0,5 1 IKA TANAH TT 1a aides | Pees oa ET oa 7 06 ~ 2S a2 4 capes ree Frame totes _, toners A sa ae ‘Koofisen takanan por A Gambar 8.12 Koreksi konsolidasi f (Skempton dan Bjerrum, 1957) Contoh soal 8.6: Periode pelaksanaan bangunan berlangsung dari tahun 1960 sampai tahun 1962. Dalam tahun 1965, penurunan rata-rata diukur sebesar 11,4 cm. Dari hasil hitungan, diperkirakan penurunan konsolidasi total ‘akan sebesar 36,9 cm. Berapakah besarnya penurunan pada tahun 19702 Penyelesaian : Dalam hitungan kecepatan konsolidasi, waktu ¢ = 0, dianggap terjadi pada pertengahan waktu penyelesaian pembangunan, jadi t= 0 terjadi pada tahun 1961. Di dalam periode tahun 1961 ~ 1965 (4 tahun), terjadi penurunan sebesar 11,4 cm. Selanjutnya, akan dihitung penurunan pada tahun 1970 atau pada waktu ¢ = 9 tahun. Pertama, di anggap U < 60%. Untuk ini berlaku persamaan: 1S Karena, —*> konstan, maka HE Sa2= 17,1 em Jadi, pada ¢=9 tahun, penurunan konsolidasi = 17,1 em, 1d Pada saat ini, U= —2- =46,34% 369 Karena U = 4634 < 60%, anggapan semula untuk memakai persamaan 7, = (77 /4)U* adalah benar. Contoh soal 8.7: Sebuah tangki berbentuk lingkaran dengan diameter 2m (Gambar €8.5). Tekanan pada dasar fondasi akibat beban bangunan g = 166,95 kN/m*. Data masing-masing tanah adalah sebagai berikut: Pasir: ya= 16,95 KNim* ; 7ou= 18,91 KN/m?* Lapisan lempung normally consolidated tebal S m, Yu = 18,32 KN/m*; C.= 0,159 ; €9= 0,851 terletak di bawah fondasi. Tentukan besar penurunan konsolidasi yang terjadi pada tanah Jempung tersebut. Penyelesaian: Gambar C8.5. Penyelesaian dilakukan dengan membagi lapisan tanah lempung ke dalam 5 lapisan dengan tebal yang sama. Tekanan fondasi neto. Gn= 166,95 — 1 x 16,95 = 150 kN/m? Hitungan p,! pada tiap-tiap tengah lapisan Lapisan 1 Po'(1) = 16,95(1,5)+(18,91-9,81)(0,5) + (18,32-9,81)(0,5) =34,3 KN/m? Lapisan 2: Po'(2) = 34,3 + (18,32-9,81)(1) = 42,8 KN/m? Lapisan 3: Pol(3)= 42,8 + 8,51 (1) = 51,31 kN/m? Lapisan 4: Po'(4) = 51,31 + 8,51 (1) = 59,82 kN/m? 186 MEKANIKA TANAH IT Vill. PENURUNAN 7 Lapisan 5: pol(S) = 59,82 + 8,51 (1) = 68,33 kN/m?* Hitungan Ap untuk masing-masing lapisan dilakukan dengan menghitung distribusi tegangan akibat beban lingkaran. Dalam hal ini, dihitung tegangan di bawah pusat lingkarannya, Api= at Dari Gambar 6.10, masing-masing faktor pengaruh untuk tiap-tiap kedalamannya dapat ditentukan, Lapisan 1: r 0; zir = 1,5; x/r = 0; diperoleh 7= m;2= 1,5 m; ‘Api = 150 x 0,43 = 64,0 KNim? Lapisan 2: Lapisan 3: = 1m; 2=3,5 m;x=0; zir= 3,5; a/r= Aps = 150 x 0,11 = 17,0 KN/m? Lapisan 4: r=1m;2=4,5 m;x=0; r= Aps = 150 x 0,067 = 10,0 KN/m? Lapisan 5: Im; 5,5 m; Aps = 150 x 0,048 = 7,2 KN/m’ Hitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel C8.2. Karena lempung berupa lempung normally consolidated maka rumus yang digunakan, 5; air = 0; T= 0,067 0; air pete Ae = Celog dengan C, = 0,159 5 ¢, = 0,851 158 ~ MEKANIKA TANAH It I+e, Tabel C8.2 AH Po 4p Aa Ss. lapisan | (m) | (kN/m*) | (kNim?) el (m) T 7 343 640 | 007 0,04} 2 1 42,8 30,0 | 0,04 0,02 3 1 513 17,0 0,02 0,01 4 1 598 10,0 | 0.01 0,006 & L 68,3 7,20 0,007 0,0040 | Jumlah S.=0,08m | Jadi, penurunan konsolidasi total, S, = 0,08 m, Dengan memperhatikan koreksi Skempton dan Bjerrum untuk lempung normally consolidated (Tabel 8.4), nilai diantara 0,7 ~1 Jika dipilih f= 1, maka S.= 1 x 0,08 = 0,08 m = 80 mm. Contoh soat 8.8: Hitunglah besarnya penurunan Konsolidasi yang terjadi, bila tangki berbentuk lingkaran berdiameter 4 m yang mendukung beban terbagi rata g = 100 KN/m? terletak di atas tanah lempung normally consolidated dengan tebal H = 6 m. Nilai rata-rata parameter tekanan air pori A yang diambil dari hasil uji triaksial pada benda uji tak terganggu (undisturbed) adalah 0,61. Berat volume lempung jenuh Yc =21,81 KNim’; e, = 1,0; C.= 0,63. Penyelesaian : ‘Tegangan efektif rata-rata, atau tegangan efektif di tengah lapisan Jempung dengan tebal: H7= 6 m: Pol = zy’ = (6/2)(21,81-9,81) = 36 KN/m™ Dalam menghitung penurunan, Ap akan dihitung dengan menggunakan Persamaan (8.29). = 116 (Apa + 4 Ap. + dps) dengan Ap, = 100 kN/m? "ENURUNAN 159 Gambar C8.6. Tambahan tegangan vertikal akibat beban lingkaran Ao=Ap=ql Nilai faktor pengaruh I dapat diperoleh dari grafik pengaruh beban Jingkaran pada Gambar 6.10. Di tengah-tengah lapisan, z = 3 m: m; r= 4/2 =2 m; zir= 1,5;x ‘Ap.= 100 x 0,43 = 43 KN/m? Pada bagian bawah lapit 2=6m;r=2m; zir=3;x=0;1= 0,15 Apy= 100 x 0,15 = 15 KN/m? Ap = 1/6[100 + 4(43) + 15] = 47,83 KN/m™ Bolt Ap 36+47,83 In: Jika digunakan koreksi penurunan Skempton dan Bjerrum, untuk H/B = 6/4 = 1,50 dan fondasi berbentuk lingkaran, diperoleh « = 0,34 (Tabel 8.3) B=A+(1-4)a 0,61 + (1 - 0,61)0,34 = 0,74 Jadi, penurunan konsolidasi, 5. = Bx Sau = 0,74 x 0,69 51 m= 510mm Contoh soal 8.9: Dua buah fondasi bujursangkar yang berukuran 1 m x 1 m diperlihatkan pada Gambar 8.7. Jarak fondasi 5 m, dengan kedalaman masing-masing 2 m di bawah muka tanah. Beban fondasi termasuk beban tanah di atasnya, di anggap sebagai beban titik sebesar 200 KN. Hitung penurunan konsolidasi pada m i kolom dan waktu yang dibutuhkan untuk konsolidasi 50%. Ae=C, log 0,63 log 2874783 < 9.23 Po’ 36 dengan e, = 1,0, maka Ae 0,23 Sieg ae OS ga Gambar 8.7. ee Fe), T9 © Vili, PENURUNAN Tet 160 MEKANIKA TANAH IT Penyelesalan: Pasir: = GAM 265+0,1)%981 «19 53 en? Tre 10,7 You ‘Lempung: aa = Get My 235+ 09) 2981 16 98 eri? ca Ite 1409 ‘Tambahan tegangan neto (g,) masing-masing kolom besarnya sama Karena luas dan beban sama. n= 7 ~ (2 x 16,82) = 166,36 kN/m? x Karena beban fondasi dianggap beban titik, maka pada masing-masing kolom akan mendukung: 166,36 x (1 x 1) = 166,36 kN bawah pusat berat, di tengah-tengah lapisan lempung (z= jtung dalam Tabel C8.3, dengan menggunakan Gambar Tabel C8.3 a ge Kolom | r(m) | riz | ty Gas 1 | 0 | 0 | oa 1,62 2 | 5 [on | o173 059 ‘p= 2,21 KN ‘Tegangan vertikal efektif awal sebelum ada fondasi, di tengah-tengah lapisan lempung: Po! = 2,5 x 16,82 + 3,5(19,33-9,81) + 3(16,78-9,81), = 96,28 KN/m* 1@ oo TEKANIKA TANAH TT —— Persamaan penurunan konsolidasi primer total, dengan menganggap lempung termasuk jenis normally consolidated: 96,28 + 2,21 96,28 Untuk menghitung waktu penurunan konsolidasi 50% (U = 50%), maka =0,30m=30mm Untuk derajat konsolidasi: U = 50%, maka T, = 0,197, Waktu yang dibutubkan untuk penurunan 50% adalah: ee 0,197 x 6007 38x10" x365x 24x 60%60 Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk penurunan sebesar 50% x 30 mm = 15 mm adalah 0,59 tahun, = 0,59 tahun Contoh soat 8.10: Fondasi berbentuk bujursangkar dengan lebar 6 m, mendukung beban terbagi rata 199,62 kN/m’. Fondasi terletak pada tanah lempung (sou = 19,81 kN/m?) dengan kedalaman 2 m. Kondisi lapisan tanah diperlihatkan pada Gambar C8.8. Dari hasil uji konsolidasi diperoleh nilai rata-rata m, = 1,3 x 10“ m’/kN dan dari uji triaksial diperoleh koefisien tekanan air pori A = 0,30. Modulus clastis tanah pada kondisi undrained = 50000 KN/m?. Hitung penurunan total di bawah pusat Iuasan fondasi, jika muka air tanah dianggap berada 2 m di bawah muka tanah Vill. PENURUNAN SE ere eee] Penyelesaian: ‘on trae Gambar C88. Penurunan total adalah jumlah dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi Penurunan segera: tbh ae hanya berlaku untuk 42 = 0,5) Lapisan lempung di atas muka air tanah dianggap jenuh qu = 199,62 — (2 19,81) = 160 kN/m* Dengan menggunakan grafik pada Gambar 8.6, untuk: HIB = 156 =2,5 D/B = 216 = 0,333 LB = Diperoleh 4, = 0,91 dan 44, = 0,60. 160%6 = 0,91 0,60 —~° =0,01 m= 10 mm. S.= 0,91 x 0,60 m Hitungan penurunan konsolidasi dilakukan dengan membagi-bagi lapisan dengan tebal masing-masing AH = 3 m (Tabel C8.4) 1a MEKANIKA TANAH IT Tabel C8.4 No. ] = alg | Saoen =A lapisan | (m) Ju ]ms Apmtty |O os na 1 | 15 | 200 | 2,00 [0232] 144 | 0.056 2 | 45 | 067 | 067 }o.125| 800 0,032 3 | 75 | 0.40 | 0,40 | 0,060) 38,4 o.oi4 4 | 105 | 028 | 028 | 0035} 22,4 0,008 s_| 135 | 022 | 022 | 002s Faktor pengaruh J pada Tabel C8.4 diperoleh dari Gambar 6.7. Dalam menentukan besarnya koreksi penurunan konsolidasi dengan menggunakan Tabel 8.3, karena fondasi berbentuk bujur sangkar, maka perlu diadakan interpolasi atau dihitung diameter ekivalennya. Luas bujur sangkar = 6 x 6 = 36 m? Luas lingkaran = 4 D? 36=%2D? D=677m Selanjutnya, dengan menggunakan Tabel 8.3: H/B = 15/6,77 = 2,22, diperoleh o = 0,29 B=A+(1-Ao = 0,3 +(1-0,3) x 0,29 = 0,5 Penurunan konsolidasi primer total terkoreksi : Se = BSe(oes) =0,5 x 0,116 = 0,058 m= 58mm Jadi, penurunan total : S=S, +5, = 10+ 58=68 mm ‘VII PENURUNANS SSS Contoh soal 8.11: Timbunan menimbulkan beban terbagi rata sebesar 125 KN/m’ terletak diatas permukaan tanah. Kondisi lapisan tanah diperlihatkan pada Gambar C8.9. Lapisan lempung atas dan bawah dapat dianggap mempunyai kondisi yang sama, dengan C. = 0,35, w = 40 %, Ge= 2,7 dan Ys = 18,01 kKN/m*, Muka air tanah dianggap dipermukaan tanah asli. Tentukan besarnya penurunan konsolidasi, jika lempung dianggap normally consolidated. Penyelesaian: 2p = 125 ene Ppa Gambar C8.9. Karena area timbunan sangat luas, maka J = i. Pada lempung bagian atas: ‘Tegangan vertikal efektif awal : Bo = 6 x (19,81-9,81) + 1,5 x (18,01 — 9,81) = 72,3 KN/m? ‘Tambahan tegangan neto, Ap = 125 kKN/m? Untuk tanah lempung jenuh, angka pori: = G, w/S=2,7 x 0,4/1 = 1,08 Penurunan konsolidasi primer total lempung atas: 3 pop 223 +125 lo 723 Lapisan lempung bagian bawah : Po = 6(19,81-9,81)+3(18,01-9,81)+11(19,81-9,81)+ 1,5(18,01-9,81) = 206,9 kN/m? Penurunan konsolidasi primer total: 3 206,9 +125 = 0,35 —3 Jog 2069+ 125 $27 035 og 8 Go = 0,104 m 04 mm Penurunan konsolidasi primer total seluruh lapisan lempung: Su + So= 220 + 104 = 324 mm. Contoh soat 8.12: Lapisan tanah lempung setebal 6 m terletak di tengah-tengah lapisan tanah pasir dan batu. Lempung termasuk jenis normally consolidated. Muka air tanah pada kedalaman 3 m. Tanah timbunan yang sangat was terletak di atas permukaan tanah dengan tinggi 3 m dan berat volume 19 kKN/m* Waktu pelaksanaan penimbunan 2 tahun. Berat volume jenuh tanah pasir 19,01 KN/m’ dan lempung 19,81 kN/m’. Berat volume basah pasir 17,5 kN/m’. Tanah lempung dengan angka pori yang dinyatakan oleh persamaan e = 0,9 - C.(log p' - log 120), dengan p' dalam kNim’, C, = 1,1 x 10% cm*/tahun dan C, = 03. Tentukan: (@) penurunan konsolidasi primer total dan (b) hitung besarnya penurunan konsolidasi selama 4 tahun setelah selesai pelaksanaan. 16 MEKANIKA TANAH IT ‘VII. PENURUNAN 167 Penyelesaian : ont HL LETT am To sm a ae) Ge = 1,1 x 10¢ emPnanun Batu Gambar C810. Karena area timbunan sangat Iuas, maka faktor pengaruh /=1 ‘Tegangan vertikal efektif awal di tengah-tengah lapisan lempung: x 17,5 +7(19,01 — 9,81) + 3(19,81 ~ 9,81) Po! 46,9 KNim? 5 = 0,9 ~ 0,3(log 146,9 — log 120) = 0,87 Beban timbunan neto: Ap = 3 x 19 = 57 kN/m’. (a) Penurunan konsolidasi primer total: Swoon = Ce log 22 tO? xo = Ce log SO 6 |. 1469+57 =03 loge * >" 1+087 °° 1469 = 0,137 m= 137 mm (b)Penurunan konsolidasi primer selama waktu = 4 tahun. Untuk menghitung penurunan setelah 4 tahun, maka waktu yang p,’ = 87 KNi/m?, tanah termasuk jenis lempung overconsolidated —(terkonsolidasi berlebihan). Karena, p;’ = p.’ + Ap = 87+ 14,4= 1014 KNim?> p.? maka dipakai persamaan: 02% tog 28 +0,7 log = 0,0007 + 0,0198 = 0,021 ‘Untuk lempung jenuh berlaku persamaan angka pori: &) = WG, = 0,4 x 2,65 = 1,06 Penurunan konsolidasi Ae jy 0.021 I+e, 1+1,06 Sox (@) Penurunan total dan penurunan setelah 10 tahun (€.1) Penurunan akhir total Penurunan total adalah jumlah penurunan segera pada lapisan pasirHempung ditambah penurunan konsolidasi pada lapisan lempung. Dengan memberikan faktor koreksi (a) untuk pengaruh kedalaman dan kekakuan fondasi pada penurunan-segera, maka penurunan total: S= a(S, pasir + S; lempung) + 5; lempung = 0,8 (0,006 + 0,003) + 0,03 037 m Penurunan total S'= 0,037 m ini, sesungguhnya relatif kecil, sehingga tidak diperlukan lagi hitungan penurunan pada waktu tertentu. Namun karena di dalam soal diperintahkan dihitung, maka di bawah ini diperlihatkan contoh menghitung besarnya penurunan pada waktu 10 tabun, (€.2) Penurunan setelah 10 tahun Lempung diapit oleh 2 lapisan pasir, jadi lapisan lempung terdrainasi ke arah atas dan bawah (drainasi dobel). Untuk drainasi dobel, Hi; = H/2=3/2 = 1,5 m. Cyt _ O1S%10 AP else Jika dianggap U <60% berlaku Persamaan (7.48): (atest ™ = 0,92 > 0,6 (anggapan tidak benar) Untuk U > 60% berlaku Persamaan (7.48b):: T= 0,67 T,=-0,933 log(1-U) — 0,085 0,67 = -0,933 log(1-U) - 0,085 log(1-U) =-0,81 EK ANTKA TANTO 1-u=10" 1-0,15 = 0,85 = 85% Diperoleh derajat konsolidasi U= 85%, Dari definisi derajat konsolidasi rata-rata: ua 5, Penurunan konsolidasi pada ¢= 10 tahun: 5S, = US. = 0,85 x 0,03 = 0,026 m Penurunan total setelah 10 tahun = 35; + S, S,= 0,007 + 0,026 = 0,033 m=33 mm, Vill. PENURUNAN 1S 190 #(1 x17) = 207 kNim? Berat tangki maksimum yang diijinkan untuk penurunan | 207 x (Sx 10) = 10350 kN. Bila dipakaj Persamaan (10.45d) (Bowles, 1968) Tekanan fondasi toral (y) I= Int Diy 278.4 + (1x 17) 295.4 kN/m’ Berat tangki maksimum yang diijinkan untuk penurunan 1" = 295.4 x (5x 10) = 14.770 kN 10.10.2. Uji Penetrasi Kerucut Statis (Static Cone Penetration) Uji penetrasi kerucut statis atau uji sondir termasuk jenis alat Penetrometer statis. Alat pengujian berupa kerucut dengan diameter 3.57 em atau luas tampang 1000 mm’ (Gambar 10.17). Kerucut dihubungkan dengan batang besi di dalam pipa besi penekan, Pipa dan mata sondir ditekan secara terpisah dengan penckan hidrolis atau gerakan gerigi dari hasil putaran dengan tangan. Kecepatan penekanan mata konus 10 mm/detik. Pembacaan tahanan konus dilakukan dengan ‘melihat arloji pengukurnya, Beban dibagi dengan Iuas tampang konus merupakan tahanan kerucut statis atau sering juga disebut thanan Konus (q.). Dari data diagram tahanan konus yang dihasilkan dari uji APASITAS DUKUNG TANAH na erucut statis atau sondir, kapasitas dukung tanah secara empiris dapat rucut statis atau sondir, ditentukan. ‘ahap (0) Tanap (2) Taha (9) Tanes Gambar 10.17 Cara kerja alat penetrasi Kerucut stats, Meyerhof mngusulkan persaman sede unt penenuan nilai kapasitas dukung iin (gz) untuk tanah tak berkohesi (pasir). sebagai berikut (a) Untuk fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang, dengan lebar B $1.20 m, 4 2 4. (kgiem’) 30 (b) Untuk fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang, dengan lebar 8 > 1.2m, (10.46a) 4 ~MHEKANIKA TANAH IT 358 359) Marten atau Schmertmann (1970), seperti yang telah dipelajari dalam 0, 4-H (1-3) avem (lose) | fabs. Contoh soal 10.15: Hasil uji kerucut statis diperlihatkan dalam Gambar €10.13. Tanah fondasi berupa pasir, Berdasarkan data pengujian tersebut, tentukan edalaman fondasi dangkal yang aman bila beban terbagi rata pada dasar fondasi yang terjadi adalah 0,95 kg/em’. Muka air tanab terletak pada kedalaman 5m. Fondasi berukuran 1,5 mx 1,5m. = lebar fondasi dalam meter Untuk tanah kohesif, kuat geser undrained (s, = ¢,), dapat didekati dengan persamaan Begemann (1974): = Po! (10.464) dengan, x = kapasitas dukung ijin untuk penurunan 2,54 em (1”) qe = tahanan kerucut/konus (kg/cm”) Po’ = tekanan overburden efektif pada kedalaman mata konus N. = konstanta yang nilainya diantara 5 sampai 70, tergantung dari macam tanah dan OCR. (umumnya diambil 9 sampai Penyelesaian: 050100 150200 gions) 15). = Eq @, ratarata = 44ig/om? Tahanan konus (g.), diambil nilai g. rata-rata pada kedalaman 0 : sampai B dari dasar fondasi. qa Persamaan (10.46a) sampai Persamaan (10.46d) didasarkan £ pada nilai pendekatan hubungan antara nilai N dari pengujian SPT dan tghanan konus (Meyerhof, 1956): qe=4N (10.4%) dengan N adalah nilai SPT Hubungan-hubungan persamaannya akan bervariasi tergantung dari jenis tanah. Jika fondasi terletak di atas tanah pasir yang tere dam, nilai g, terhitung harus dibagi 2, dan nilai g, terhitung dan persamaan-persamaan di atas dapat dikalikan 2 jika digunakan pada fondasi rakit yang kaku atau fondasi sumuran/kaison di atas pasit kering. Tomlinson (1969) menyarankan agar nilai akhir g. yan dihasilkan masih harus dikontrol terhadap penurunan yang terjadi dat persamaan-persamaan untuk tahanan kerucut statis dari De Beer di Gambar C10.13. Karena lebar fondasi B >1,2 m, kapasitas dukung tanah ijin ditentukan dengan persamaan: wade! 22) 2-45 (t+ B Pada kedalaman antara 1~3 m, qe rata-rata ~ 44 kg/m? Dasar fondasi diletakkan pada kedalaman 1,3 m: ea eee XX. KAPASITAS DUKUNG TANAH MEKANIKA TANAH I

You might also like