Professional Documents
Culture Documents
Manifestasi Klinis Infeksi Virus Chikungunya Pada Kejadian Luar Biasa Di Indonesia
Manifestasi Klinis Infeksi Virus Chikungunya Pada Kejadian Luar Biasa Di Indonesia
Manifestasi Klinis Infeksi Virus Chikungunya Pada Kejadian Luar Biasa Di Indonesia
Abstract
Chikungunya is a re-emerging disease that caused byalphavirus family Togaviridae. Chikungunya also can
often caused outbreak in Asia, including Indonesia. Disease characterized by fever accompanied by pain in the
joints of the dominant. Chikungunya virus is transmitted by mosquitoes, especially Aedes aegypti, A. Albopictus
and Mansoniasp. This study was conducted to identify significant clinical symptoms of chikungunya virus
infection. Sampling was carried from Chikungunya outbreak area. Suspected Chikungunya are interviewed and
taken blood. Specimens were examined using reverse transcription - polymerase chain reactions (RT-PCR).
Interviews were conducted on111suspectedchikungunya from 6 provinces.Clinical symptoms analisys was
performed from 28 confirm chikungunya cases based on laboratory result. Chikungunyashowedmore onthe
malesex, and the productive age group (64.3%). The most joint pain symptom reported is wristand knee joints
(92.9%), followed by the ankle joint (75%) and finger joints (64.3%). Othernon-specific clinical symptomssuch
asheadaches(78.6%), decreased appetite(71.4%), nausea/vomiting(60.7%), feverwith chills(55%), and
abdominal pain andvisual impairment(25 and17.9% ). Laboratory results showed 28 positive specimen for
Chikungunya.Chikungunya is more common in males and productive age groups, with the joint pain symptoms
especially knee and wrist joints followed by non -specific symptoms such as headache, decreased appetite and
also nausea/vomiting.
Abstrak
Chikungunya disebabkan alphavirus famili Togaviridae, merupakan penyakit re-emerging yang sering
menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di kawasan Asia termasuk Indonesia, ditandai dengan demam disertai
nyeri pada sendi yang dominan. Virus chikungunya ditularkan oleh nyamuk terutama Aedes aegypti, A.
albopictus dan Mansonia sp. Penelitian ini dilakukan bertujuan melihat gejala klinis pada infeksi virus
chikungunya. Pengambilan sampel dilakukan di daerah yang melaporkan Kejadian Luar Biasa chikungunya.
Suspek Chikungunya diwawancara dan diambil darahnya. Spesimen tersebut diperiksa menggunakan reverse
transcription-polymerase chain reactions (RT-PCR).Wawancara dilakukan pada 111 suspek chikungunya yang
tersebar pada 6 Propinsi. Analisis gejala klinis dilakukan pada 28 orang kasus terkonfirmasi dengan hasil
laboratorium positif. Hasil menunjukkan penyakit chikungunya lebih banyak pada laki-laki, dan kelompok usia
produktif (64.3 %). Keluhan nyeri sendi yang paling banyak dialami adalah keluhan pada sendi pergelangan
tangan dan sendi lutut (92.9%), diikuti dengan sendi pergelangan kaki (75%) dan sendi jari tangan
(64.3%).Gejala klinis non spesifik lain juga dikeluhkan seperti sakit kepala (78.6%), nafsu makan menurun
(71.4%), mual/muntah (60.7%), demam disertai menggigil (55%), sakit perut dan dan gangguan penglihatan (25
dan 17.9%).Penyakit chikungunyalebih banyak menyerang laki-laki dan kelompok usia produktif, dengan
keluhan yang utama adalahnyeri sendi, terutama sendi lutut dan pergelangan tangan dikuti dengan gejala non
spesifik seperti sakit kepala, nafsu makan menurun dan mual/muntah.
dimasukkan ke dalam tabung cryotube dan diikuti pada usia lanjut (15.3 dan 21,4%),
dibawa dalam cold box yang dilengkapi ice paling sedikit pada usia muda (10,8% dan
pack untuk menjaga suhu tetap dingin. 14,3%). Lama demam yang diderita saat
Spesimen dilakukan Pemeriksaan dengan sampel diambil terutama 1 3 hari (66,7%
menggunakan metode (RT-PCR) di pada kasus dugaan chikungunya dan 89,3
laboratorium Pusat Biomedis dan pada kasus chikungunya) diikuti demam 4
18
Teknologi Dasar Kesehatan Litbangkes. 7 hari (26,4 dan 10,7%), dan sebagian
kecil (6,9%) demam > 7 hari pada dugaan
Hasil chikungunya; pada pemeriksaan RT-PCR
tidak satupun ditemukan positif.
Enam provinsi melaporkan KLB pada
tahun 2011 diantaranya yaitu: Banten, Grafik 2 menunjukkan keluhan selain
Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa sakit persendian yang diderita oleh
Tenggara Barat dan Kalimantan Barat responden baik kelompok sangkaan
(Gambar maupun pada kelompok kasus
diperiksa chikungunya tidak jauh berbeda seperti
ditunjukkan pada Tabel 1 dan Grafik 1, nyeri kepala (82% dan 78,6%), diikuti
terlihat bahwa, laki-laki lebih banyak baik keluhan nafsu makan menurun (73% dan
pada dugaan chikungunya maupun pada 71,4 %), mual/muntah (55,9 dan 60.7%)
kasus chikungunya (60% dan 64,3%). demam disertai menggigil (57,7% dan
Kasus dugaan chikungunya maupun kasus 55%) dan yang paling sedikit
chikungunya paling banyak ditemukan mengeluhkan sakit perut ( 39,1% dan 25
pada usia produktif (60% dan 64,3 %) %) dan gangguan penglihatan (21,6% dan
17,9%).
didiagnosis sebagai demam berdarah,
Merujuk Grafik 3 terlihat bahwa sakit hanya saja keluhan nyeri sendi dan
sendi yang sering dikeluhkan penderita mengenai usia dewasa lebih dominan pada
berupa, sakit sendi pergelangan tangan dan chikungunya, sedangkan pada demam
sendi lutut masing-masing sebanyak berdarah nyeri pada sendi lebih sedikit dan
92,9% diikuti dengan sendi pergelangan kebanyakan menyerang anak-anak.Gejala
kaki dan sendi jari tangan (75% dan sakit yang dominan pada sendi
64,3%); sedangkan pada sangkaan memungkinkan untuk membedakan
chikungunya keluhan sakit sendi yang chikungunya dengan demam berdarah
paling banyak dikeluhkan adalah sendi dengue oleh klinisi dalam membantu
lutut dan sendi pergelangan kaki (85,5% diagnose bila pemeriksaan konfirmasi
dan 77,1%) diikuti dengan sendi secara laboratorium tidak memungkinkan.
21,22
pergelangan tangan dan sendi jari tangan .
(63,9% dan 54,2%). Dalam pemeriksaan RT-PCR untuk
mendeteksi virus di tubuh penderita, waktu
Pembahasan pengambilan sampel sangat mempengaruhi
hasil. Dalam penelitian ini terbanyak
Penyakit chikungunya masih
ditemukan positif pada responden dengan
merupakan salah satu masalah kesehatan
lama demam sebelum 3 hari diikuti dengan
di Indonesia, selain biasanya mengenai
4 sampai 7 hari, tidak satupun ditemukan
banyak orang, pemeriksaan diagnostik
positif setelah penderita mengalami
penunjang juga sulit diperoleh, sehingga
demam lebih dari 7 hari hasil yang
penegakan diagnosis kebanyakan
diperoleh tidak berbeda jauh dengan hasil
berdasarkan gejala klinis ditambah
yang diperoleh dari penelitian sebelumnya
penyebaran penyakit yang cepat, mengenai 23
banyak orang serta riwayat endemisitas oleh Lakshmi dkk , hal ini sesuai dengan
penyakit tersebut. masa inkubasi virus chikungunya yang
sangat pendek, dimana virus terdeteksi
Dalam penelitian ini kasus
dalam plasma dalam minggu pertama
chikungunya lebih banyak pada laki-laki
serta usia terbanyak adalah usia produktif setelah timbul gejala dan biasanya pada
atau dewasa; hasil ini tidak berbeda jauh saat ini jumlah virus sangat banyak dalam
dengan penelitian Vijayakumar KP dkk. ,
19 tubuh penderita, dan tidak berapa lama
keluhan selain nyeri sendi yang terbanyak kemudian mulai terdeteksi antibody
adalah sakit kepala diikuti gangguan terhadap anti chikungunya virus, setelah
pencernaan seperti nafsu makan menurun, 5 hari untuk IgM dan beberapa hari
mual/muntah dan sebagian kecil kemudian sudah terdeteksi IgG dan IgG
mengeluhkan gangguan penglihatan, juga tersebut bertahan lama sampai berbulan-
tidak jauh berbeda dengan penelitian Ray bulan.
15
P dkk , kecuali keluhan mual/muntah
pada penelitian ini lebih banyak Dari hasil yang diperoleh pada
dikeluhkan. Sebagian besar penderita penelitian ini hendaknya para klinisi bisa
penyakit chikungunya mengeluh nyeri menentukan kira-kira metode pemeriksaan
sendi pergelangan tangan dan sendi lutut, laboratorium (RT-PCR atau ELISA) yang
diikuti nyeri pergelangan kaki dan jari, diperlukan untuk konfirmasi chikungunya
hasil ini hampir sama dengan penelitian berdasarkan lama gejala yang sudah
20
Nkoghe dkk. Dari gejala klinis yang dialami penderita pada saat berobat,
diperoleh sebenarnya klinis chikungunya sehingga pemeriksaan dapat menjadi
dan klinis demam dengue agak sulit efisien dan sesuai hasil yang diharapkan.
dibedakan sehingga sering terjadi
kesalahan diagnosis dimana chikungunya
Manifestasi Klini...(Masri Sembiriing dkk.)
Daftar Rujukan
Kesimpulan
1. Carey DE, Myers RM, DeRenitz CM, Jadhav
M and Reuben R. The 1964 chikungunya
Penyakit chikungunya lebih banyak epidemic at Vellore, South India, including
mengenai laki-laki dan kelompok usia observation on concurrent dengue. Trans R
produktif, keluhan penyakit sendi yang Soc Trop Med Hyg 1969;63:434-45
paling banyak dijumpai pada penderita
2. Reiter P, Fontenille D, dan Zpaupy C. Aedes
chikungunya adalah nyeri pada sendi albopictus as an epidemic vector of
pergelangan tangan dan sendi lutut. Gejala chikungunya virus: another emerging
non spesifik lainnya yang juga ditemukan problem?. The Lancet Infect Dis 2006;
berupa sakit kepala, nafsu makan menurun Vol.6(8):463-4.
dan mual/muntah. Dari gejala yang dialami 3. Ross RW. The Newala epidemic III; the virus
oleh penderita chikungunya ini hendaknya isolation, pathogenic properties and
dalam menegakkan diagnosis sebaiknya relationship to the epidemic. J Hyg
dilakukan konfirmasi dengan hasil 1956;54:177-91
pemeriksaan laboratorium baik itu teknik
4. Robinson MC. An epidemic of virus disease
deteksi virus secara langsung maupun in Southern Province,Tanganyika Territory, in
deteksi antibody terhadap anti- 1952-53. I. Clinical features. Trans R Soc
chikungunya virus. TropMed Hyg 1955; 49:28-32.