Professional Documents
Culture Documents
Telur Rebus Luka Perineum PDF
Telur Rebus Luka Perineum PDF
Telur Rebus Luka Perineum PDF
Abstrak: Telur, Nifas, Luka Perineum, Hemoglobin. Persalinan atau kelahiran merupakan
suatu kejadian fisiologis yang normal. Proses persalinan membawa dampak tersendiri pada
diri ibu terutama pada fisik ibu, di antaranya adalah luka pada perineum sehingga diperlukan
penjahitan dan perdarahan yang dapat mengakibatkan anemia dalam masa nifas ibu. Dampak
yang ditimbulkan anemia ataupun luka jahitan perienum dapat menyebabkan terganggunya
gerak dan aktivitas ibu. Percepatan penyembuhan luka dan menghilangkan anemia dalam
masa nifas sangat diharapkan, salah satunya dengan konsumsi tinggi protein yaitu berupa
telur. Apakah ada pengaruh konsumsi telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka
perineum dan peningkatan kadar Hb ibu nifas di wilayah desa Pandes Wedi Klaten.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan non-
radomized pretest-posttest control one group design. Populasinya seluruh ibu nifas yang
melahirkan dan tinggal di wilayah desa Pandes Wedi Klaten sebanyak 67 ibu nifas, dengan
besaran sampel 38 ibu nifas. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
dengan menetapkan kriteria. Instrumen pengambilan data adalah REEDA Scale dan Hb Meter
141
142 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82- 196
(Benecheck). Analisis yang digunakan adalah independen t-test. Lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk kesembuhan luka jahitan perineum antara ibu nifas yang mengonsumsi
telur rebus dengan ibu nifas yang tidak mengonsumsi telur rebus mengalami perbedaan
dengan t hitung lebih kecil dari t tabel sedangkan selisih waktu yang dibutuhkan mengalami
waktu penyembuhan lebih cepat 1,7 hari, namun perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk
kesembuhan luka jahitan perineum pada ibu nifas tidak signifikan di mana nilai p value lebih
besar dari 0,05. Sedangkan Perubahan kadar Hb antara ibu nifas yang diberikan telur rebus
dengan ibu nifas yang tidak diberikan telur rebus mengalami perbedaan dengan t hitung lebih
kecil dari t tabel (-7,032 < -2,042) dengan selisih perubahan kadar Hb pada ibu nifas rata-rata
2 gr %. Ada perbedaan signifikan (p value <0,05) terhadap perubahan kadar Hb pada ibu
nifas yang diberikan telur rebus dengan ibu nifas yang tidak diberikan telur rebus. Konsumsi
telur rebus efektif untuk mempercepat penyembuhan luka jahitan perineum dan
meningkatkan kadar Hb pada ibu nifas.
peningkatan kadar Hb ibu nifas dan Tujuan Pandes Wedi Klaten pada tanggal 1 Mei 30
Khusus Mengetahui lamanya penyembuhan Juli 2014
luka jahitan perineum pada ibu nifas yang Tabel 1
mengkonsumsi telur rebus dan yang tidak Distribusi frekuensi lama waktu yang
mengkonsumsi telur rebus, Mengetahui dibutuhkan untuk kesembuhan luka jahitan
kadar Hb ibu pada hari kepertama masa nifas perenium pada ibu nifas
dan hari ke 21 baik yang mengkonsumsi Lama Jenis tindakan
telur rebus dan yang tidak mengkonsumsi waktu Mengkonsumsi Tidak
telur rebus, Menganalisis pengaruh konsumsi telur rebus Mengkonsumsi
telur rebus terhadap percepatan telur rebus
f % f %
penyembuhan luka perineum, Menganalisis 1. 4 hari 2 11,1 0 0
pengaruh konsumsi telur rebus terhadap 2. 5 hari 6 33,3 1 5,6
peningkatan kadar Hb ibu nifas. 3. 6 hari 6 33,3 3 16,7
4. 7 hari 4 22,4 5 27,8
5. 8 hari 0 0 6 33,3
METODE PENELITIAN 6. 9 hari 0 0 3 16,7
Desain penelitian adalah true Jumlah 18 100 18 100
experimental design dengan pendekatan Berdasarkan tabel 1 lamanya waktu
control group pre-test-post-test. True yang dibutuhkan untuk kesembuhan luka
experiemental design. Pendekatan yang jahitan perineum ibu nifas pada kelompok
digunakan adalah control group pre-test- perlakuan (kelompok yang mengkonsomsi
post-test. Populasi target, berjumlah 67 ibu telur rebus) mayoritas responden sembuh
yang melahirkan pada tanggal 1 Mei 30 normal dengan waktu yang dibutuhkan
Juli 2014. Teknik sampel yang digunakan antara 6 7 hari yaitu sebanyak 10 (55,6%)
adalah purposive sampling. purposive responden yang terdiri dari 6 responden
sampling. Sampel yang diambil adalah Ibu (33,3%) sembuh dalam waktu 6 hari dan 4
nifas fisiologis dengan luka jahitanperineum responden (22,3%) sembuh dalam waktu 7
derajat I dan II, Ibu nifas yang mau hari. Sedangkan ibu nifas yang mengalami
mengkonsumsi telur rebus, Ibu nifas hari ke- percepatan kesembuhan luka jaihtan
2 setelah melahirkan, Ibu tidak mempunyai perenium membutuhkan waktu kurang dari
penyakit alergi terhadap protein terutama atau dalam waktu 5 hari hanya ada 8
protein telur, Ibu nifas yang bersedia menjadi responden (44,4%) yang terdiri 2 responden
responden, Ibu nifas yang melahirkan dan (11,1%) sembuh dalam waktu 4 hari dan 6
bertempat tinggal di wilayah desa Pandes responden (33,3%) sembuh dalam waktu 5
Wedi Klaten pada tanggal 1 Mei 30 Juli hari. Dan tidak ditemukan ibu nifas yang
2014 membutuhkan waktu lebih dari 8 hari untuk
Data sekunder melalui penelusuran kesembuhan luka jahitan pereniumnya.
dokumen pencatatan dan pelaporan dari BPS Pada kelompok kontrol mayoritas
Sri Budiati, RB Juweni dan bidan desa di responden membutuhkan waktu untuk
desa Pandes, Wedi, Klaten meliputi data kesembuhan luka jahitan perenium lebih
demografi yang berkaitan ibu nifas dan lama dari pada kelompok perlakukan yaitu
riwayat luka perineum dan Data primer lebih dari 8 hari sebanyak 9 responden (50%)
dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan yang terdiri 6 (33,3%) responden sembuh
cara mengobservasi kesembuhan luka jahitan dalam waktu 8 hari dan 3 (16,7%) responden
perineum dan memeriksa kadar Hb. sembuh dalam waktu 9 hari dan hanya 1
responden (5,5%) yang mengalami
HASIL PENELITIAN percepatan penyembuhan luka jahitan
Tabel 1 ini menjelaskan tentang perenium dengan waktu yang dibutuhkan 5
gambaran distribusi frekuenai lamanya hari.
waktu yang dibutuhkan untuk kesembuhan Tabel 2 menunjukkan hasil data
luka jahitan perineum pada ibu nifas di desa pemeriksaan kadar Hb pada ibu nifas pada
144 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82- 196