Kalibrasi Mesin Pompa Sentrifugal Single Stage Terhadap Respon Getaran Untuk Daerah Axial Dan Vertikal

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 25

VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Kalibrasi Mesin Pompa Sentrifugal Single Stage terhadap


Respon Getaran Untuk Daerah Axial dan Vertikal

Suriady Sihombing

ABSTRACT

This research concerns about the results of experimental of load force to give
of dynamometer toward single stage centrifugal pump.Centrifugal pump is used in
this research with maximum head 15 m, maximum capacity5 liter/sec and 1850
watt power. PVC pipes are used at suction pipes and discharge pipesDiameter is 2
inch and 0,86 m long, it is equipped with valve and manometer.Diameter of
discharge pipes is 2 inchi with 3,78 m long, it is equipped with valve, manometer,
and flowmeter. Static head is 0,77 m and 3,9 m total head of system.Vibration
characteristic testing is started from force 2 kg, 2,2 kg, 2,4 kg, 2,6 kg, 2,8 kg and
responding of vibration is measured by vibrometer digital Hand Held Vibration
meter 908 B . Measured point are eight points : at base plate P-01, P-02, P-03, P-
04 , at pump P-05, P-06, at electromotorP-07, P-08, and measured from axial,and
vertical direction. The result of the research is found out that increase to give of
load and head made increase vibration emerge. The highest displacement occurs
in electromotor at P-07 point with displacement value 170 m, and the lower
displacement occurs in pump at P-06 point with displacement value 27,5 m
.The highest velocity occurs in baseplate at P-04 point with velocity value 4,85
m/sec, The lower velocity occurs in pump at P-06 point with velocity value 0,10
m/sec.The highest acceleration occurs in baseplate at P-04 point with acceleration
value 6,85 m/sec2 , the lower acceleration occurs in electromotor at P-08 point
with accelerationValue 1,55 m/sec2 .
---------------
Keys words : Centrifugal pump, Vibration, , Manometer, Tachometer, .

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa yang sangat banyak
dipakai oleh dunia industri terutama industri pengolahan dan pendistribusian air.
Ada beberapa keunggulan pompa sentrifugal yaitu :
1. Konstruksinya sederhana dan mudah pemasangannya.
2. Perawatan, kapasitas dan head yang tinggi.
3. Harga relatif murah, tetapi kehandalannya tinggi.
Walaupun banyak terdapat kelebihan dan kehandalan dari pompa
sentrifugal ini tetapi masih sering dijumpai kegagalan pengoperasian yang terjadi
dilapangan, hal ini terutama terjadi yang disebabkan oleh kesalahan waktu
pemasangan dan pengoperasian,
seperti penyetelan sambungan pada pompa dan motor, pondasi pompa, penggunaan
bentuk maupun bahan rangka pompa, getaran pada pipa tekan dan kavitasi.

108
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Kelemahan lainnya adalah kesalahan perencanaan yang mengakibatkan


timbulnya getaran yang tinggi pada pengoperasian pompa. Disamping itu,
pemberhentian pompa juga memberikan getaran yang besar pada pompa, dimana
pompa dioperasikan dalam kondisi katup tertutup. Selain beberapa keunggulan
serta kelemahan dalam pengoperasianya, masih diperlukan penelitian yang lebih
dalam tentang pengoperasian yang terbaik sehingga pompa dapat beroperasi dalam
keadaan getaran yang rendah dan getaran itu dapat menjadi indikator kinerja dari
pompa.
Getaran yang terjadi akibat pengoperasian pompa sentrifugal adalah getaran
relative antara satu pompa dengan pompa yang lain.
Getaran ini disebabkan :
1. Ketidak homogenan material pompa
2. Ketidak sempurnaan sistem penggerak pompa
3. Fluktuasi gaya
4. Fenomena kavitasi
5. Getaran luar yang ditransmisikan melalui pondasi
Getaran timbul bilamana kapasitas, putaran, kavitasi, ketidak sempurnaan sistem
penggerak pompa menimbulkan ketidak stabilan dan amplitude getarannya
membesar dimana frekuensi eksitasinya mendekati frekuensi pribadi (William,
1995).
Secara garis besar banyak factor yang berpengaruh terhadap getaran pada
sistem operasi yaitu :
1. Aspek parameter operasi diantaranya : Kapasitas, Putaran, kecepatan
aliran, jenis fluida, bentuk impeller, jumlah sudu, bentuk sudu dan viskositas
fluida.
2. Aspek struktur pompa diantaranya kekakuan statik, redaman, frekuensi
pribadi dan massa getar.
Dengan semakin majunya teknik perawatan peralatan mesin yang ditandai
dengan digunakannya teknik predictive maintenance yang berdasarkan kepada
perhitungan kondisi mesin ketika beroperasi. Teknik ini bergantung kepada
kenyataan bahwa sebahagian besar mesin akan memberikan peringatan sebelum
terjadi kerusakan atau kegagalan. Beberapa gejala kegagalan pada mesin tersebut
dapat diprediksi dari beberapa analisa seperti analisa vibrasi, analisa temperatur
serta analisa keausan peralatan juga usia dari mesin itu sendiri, dimana mesin
pompa sentrifugal ini telah berusia 25 tahun apakah masih layak dipergunakan
sebagai alat percobaan dilaboratorium Prestasi Mesin.
Dari latar belakang keadaan diataslah maka dipandang perlu kiranya
dilakukan suatu penelitian eksperimen tentang kolerasi Kalibrasi Mesin Pompa
Sentrifugal Single Stage terhadap Respon Getaran Untuk Daerah Axial dan
Vertikal.

1.2 Perumusan Masalah


Penggunaan respon vibrasi dari aspek mekanis sebagai indikator perawatan
memberikan kemudahan pengujian dan titik pengujian tepat pada gaya penggerak ,
109
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

serta informasi maksimum dan pengujian dilakukan tanpa menyambung dan


menggangu operasi peralatan mekanik. Dengan kemajuan teknologi perawatan
peralatan mekanik sistem predictive maintenance sebagai manajemen perawatan
peralatan mekanik, maka Pengujian getaran mekanik vibrasi sangat diperlukan
sebagai indikator perawatan. [Kelly,2000]
Walaupun pembuatan pompa sentrifugal semakin maju namun sampai saat
ini sangat sulit untuk mencari standard vibrasi untuk pompa sentrifugal, bahkan
pabrik pembuat pompa tidak memberikan standard vibrasi dari pompa buatannya.
Standart ISO 10816-3 untuk standart getaran dapat dilihat pada Gambar 1.2

Gambar 1.2 Standart ISO 10816-3 untuk getaran. [9]


Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa sesuai standart ISO 10816-3 untuk
getaran dikategorikan kepada 4 zona yaitu :
1. Zona A berwarna hijau, getaran dari mesin sangat baik dan dibawah
getaran yang diijinkan.
2. Zona B berwarna hijau muda, getaran dari mesin baik dan dapat
dioperasikan tanpa larangan.
3. Zona C berwarna kuning, getaran dari mesin dalam batas toleransi
dan hanya dioperasikan dalam waktu terbatas.
4. Zona D berwarna merah, getaran dari mesin dalam batas berbahaya
dan dapat terjadi kerusakan sewaktu-waktu.
Batasan masalah yang dilakukan meliputi :
1. Pengukuran vibrasi pada pompa.
2. Pengukuran putaran operasi dengan tachometer.

110
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

3. Variasi beban gaya yang diberikan


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kolerasi
Kalibrasi Mesin Pompa Sentrifugal Single Stage terhadap Respon Getaran
Untuk Daerah Axial dan Vertikal
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan besarnya vibrasi pompa sentrifugal satu tingkat berupa data :
a. Simpangan b. Kecepatan c. percepatan
2. Mendapatkan vibrasi masing masing pompa.
3. Verifikasi hasil eksperiment dan teoritis
4. Mendapatkan frekuensi natural sistem (teoritis).

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini merupakan suatu upaya nyata dari pihak perguruan tinggi
dalam memberikan informasi kepada dunia industri tentang hubungan pompa
sentrifugal.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang pengujian getaran pada pompa sentrifugal
serta memberikan informasi kepada dunia industri yang menggunakan pompa
sentrifugal tentang pemanfaatan sinyal vibrasi sebagai indikator perawatan atau
maintenance.
2. Memberikan masukan kepada pembuat pompa Sentrifugal untuk
memberikan data vibrasi sebagai acuan perawatan pompa
3. Untuk mengetahui apakah alat pompa sentrifugal ini masih layak
dipergunakan sebagai alat percobaan dilaboratorium prestasi Mesin.

II.TINJAUAN PUSTAKA
Pompa adalah salah satu dari jenis mesin mesin fluida yang berguna untuk
memindahkan suatu fluida cair dari suatu tempat ketempat lain. Pompa sentrifugal
adalah salah satu jenis pompa yang sangat banyak dipergunakan. Dalam dunia
industri biasanya pompa sentrifugal dapat beroperasi dengan maksimal dan tahan
dioperasikan dalam waktu yang cukup lama, hal ini tidak terlepas dari jenis pompa
apa yang kita pergunakan, pemasangan serta pengoperasian yang tepat sehingga
akan bekerja sesuai dengan kegunaannya. Untuk menentukan apakah suatu
peralatan bekerja sesuai dengan kondisi terbaiknya diperlukan indikator-indikator
yang dapat bekerja dengan cepat dan efisien.
Vibrasi adalah salah satu indikator yang baik untuk menentukan apakah
suatu peralatan beroperasi dalam keadaan baik. Semakin kecil nilai suatu vibrasi
maka akan menjadi semakin baiklah peralatan itu, dan sebaliknya apabila suatu
peralatan yang beroperasi mempunyai getaran yang besar atau tinggi, maka kondisi
peralatan tersebut perlu diadakan pemeriksaan kembali. Oleh karena itu suatu
peralatan yang beroperasi sebaiknya memiliki suatu nilai getaran standart dan
111
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

batasan getaran yang diperbolehkan sesuai dengan standar dari pabrik pembuatnya,
sehingga apabila nilai getaran yang terjadi diluar batasan yang diizinkan maka
peralatan tersebut harus menjalani tindakan perawatan(maintenance).

2.1. Vibrasi
2.1.1. Gerak Harmonik
Gerak osilasi dapat berulang secara teratur, jika gerak itu berulang dalam
selang waktu yang sama, maka geraknya disebut dengan gerak periodik.
Sedangkan waktu pengulangannya disebut dengan periode osilasi dan kebalikannya
yaitu f = 1/ disebut frekwensi. Jika gerak dinyatakan dalam fungsi waktu x(t),
maka setiap gerak periodik harus memenuhi hubungan (t) = x (t + ). Secara
umum gerak harmonic dapat dinyatakan dengan persamaan (William,1995) :
x = A sin 2 t / (2.1)
Gerak harmonik sering dinyatakan sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak
melingkar dengan kecepatan yang tetap pada suatu garis lurus seperti terlihat pada
Gambar 2.1 dengan kecepatan sudut garis OP sebesar , maka perpindahan
simpangan x dapat dituliskan sebagai : x = A sin t (2.2)
Besarnya biasanya diukur dalam radian perdetik dan disebut frekwensi
lingkaran.
Oleh karena itu gerak berulang dalam 2 radian, maka didapat hubungan :
=2 /t =2.f (2.3)
Dengan dan f adalah periode dan frekwensi gerak harmonik berturut turut dan
biasanya diukur dalam detik dan siklus perdetik.
Dengan menggunakan notasi titik untuk turunannya, maka didapat :
.
x = A cos t = A sin (t + /2) (2.4)
.. 2
x = - A sin t = A sin ( t + ) (2.5)

Gambar.2.1. Gerak harmonik sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak pada Lingkaran

2.1.2. Getaran Bebas (Free Vibration)


Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent) dan apabila tidak ada gaya luar yang

112
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekwensi
naturalnya yang merupakan sifat dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan
kekakuannya.

Posisi tanpa peregangan


k k ( X) Posisi kesetimbangan

x statik

m wm m
. ..
X X
Gambar 2.2. Sistem pegas-massa dari diagram benda bebas
Hukum Newton kedua adalah dasar pertama untuk meneliti gerak sistem,
pada Gambar 2.2 terlihat perubahan bentuk pegas pada posisi kesetimbangan
adalah dan gaya pegas adalah k yang sama dengan gaya gravitasi yang bekerja
pada massa m.
K = w = mg (2.6)
Hukum Newton kedua untuk gerak diterapkan pada massa m :
..
m x = F = w - k ( + x) (2.7)
Dan karena k = w, maka diperoleh :
..
m x = - kx (2.8)

2.1.3. Landasan Teori Pengujian Getaran Mesin


Getaran yang timbul pada pompa dikarenakan oleh putaran motor melalui
koupling dan impeller sehingga dapat dianalisa sesuai dengan gerak yang timbul.
Dalam kondisi ini dapat diasumsikan bahwa akan terjadi torsi yang
dihasilkan motor melalui mekanisme koupling. Untuk memudahkan analisa gerak,
maka Gambar 2.3 dapat disederhanakan menjadi:

. model fisis system diidealisasi

Gambar 2.5 Model pendekatan getaran


Persamaan pada kondisi normal sesuai dengan hukum Newton yaitu

113
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

..
M =J (2.12)
2.1.4. Pengolahan Data Vibrasi
2.1.4.1. Data Domain Waktu (Time Domain)
Pengolahan data time domain melibatkan data hasil pengukuran objek
pemantauan sinyal getaran, tekanan fluida kerja, temperatur fluida kerja maupun
aliran fluida kerja.
Hasil pengukuran objek pemantauan dalam domain waktu dapat berupa sinyal :
a. Sinyal statik, yaitu sinyal yang karakteristiknya (misalkan amplitudo,
arah kerja) yang tidak berubah terhadap waktu.
b. Sinyal dinamik, yaitu sinyal yang karakteristiknya berubah terhadap
waktu sehingga tidak konstan.
Sinyal dinamik yang sering ditemui dalam perakteknya berasal dari sinyal getaran,
baik yang diukur menggunakan accelerometer, vibrometer, maupun sensor
simpangan getaran .
A A
Statik Dinamik

+ +
0 _ waktu 0 _ waktu

Gambar 2.4 Karakteristik Sinyal Statik dan Dinamik

Untuk keperluan pengolahan sinyal getaran dalam Time Domain , perlu


diperhatikan karakteristik sinyal getaran yang dideteksi oleh masingmasing sensor
percepatan, kecepatan dan simpangan getaran (Displacement). [William,1995]
2.1.4.2. Data Domain Frekwensi (Frekwensi Domain)
Pengolahan data frekwensi domain umumnya dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk memeriksa apakah amplitudo suatu frekwensi domain dalam batas
yang diizinkan adalah standard.
2. Untuk memeriksa apakah amplitudo untuk rentang frekwensi tertentu
masih berada dalam batas yang diizinkan.
3. Untuk tujuan keperluan diagnosis.
Dalam prakteknya proses konversi ini dilakukan dengan menggunakan
proses Transformasi Fourier Cepat ( Fast Fourier Transformation , FFT).

114
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Time Domain

F F
F F
T T

Frequency Domain

Gambar 2.5 Hubungan Data Time Domain dengan Frequency Domain


Data domain waktu merupakan respon total sinyal getaran, sehingga
karakteristik masing-masing sinyal getaran tidak terlihat jelas. Dengan bantuan
konsep deret fourier, maka sinyal getaran ini dapat dipilih-pilih menjadi komponen
dalam bentuk sinyal sinus yang frekwensinya merupakan frekwensi-frekwensi
dasar dan harmonik.

2.2. Pompa
2.2.1. Teori Dan Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa adalah suatu mesin fluida yang berfungsi untuk mengalirkan fluida
dari tempat yang energinya lebih rendah ketempat yang energinya lebih tinggi.
Oleh karena itu pompa merupakan suatu mesin kerja, dimana pada saat sekarang
ini penggunaannya sangat luas dalam kehidupan untuk mengalirkan fluida cair
Pada umumnya pompa memiliki satu atau lebih impeller dengan sudu-sudu
yang dipasang pada impeller tersebut dan diselubungi oleh rumah pompa (casing).
Fluida memasuki impeller secara aksial dengan kecepatan tertentu yang
mempunyai energi kinetis dan energi potensial oleh sudu-sudu impeller yang
berputar dengan kecepatan tinggi.

2.2.2 Pengoperasian Pompa


Dalam pengoperasiaanya pompa harus memenuhi head dan kapasitas yang
diinginkan, kemampuan pompa dalam hal ini dapat dilihat pada kurva karakteristik
pompa.. Head statis adalah beda ketinggian permukaan dan tekanan pada kedua
permukaan. Head sistem pemipaan ini dapat digambarkan sebagai kurva head
kapasitas yang merupakan kurva static pemipaan seperti terlihat pada Gambar
kurva.2.6 .(Sularso,1991)

115
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Head (H)
Kurva karakteristik pompa

H ap Titik operasi

Kurva Karakteristik pipa

HStatis
Kapasitas (Q)

Gambar 2.6 Kurva Head dan Kapasitas

III. METODE PENELITIAN


3.1. Tempat Dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas HKBP Nommensen Medan.
3.2.Bahan Peralatan Dan Metode
3.2.1. Bahan
Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah berupa pompa sentrifugal
satu tingkat seperti terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Konstruksi Pompa Sentrifugal

Gambar 3.1 Pompa Sentrifugal satu tingkat


Peralatan Dan Metode
1 Vibrometer
116
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat vibrasi yang terjadi pada


pompa digunakan instrumen pengukur sinyal vibrasi, yaitu vibrometer digital
Handheld 908B. Setting instrumen pengukur vibrasi ini dilakukan pada saat akan
melakukan pengukuran sinyal vibrasi.

Gambar 3.2. vibrometer Handheld 908B


3.3. Variabel Yang Diamati
1. Displacement atau simpangan dari delapan titik dan dua arah pengukuran.
2. Velocity atau kecepatan dari delapan titik dan dua arah pengukuran.
3. Acceleration atau percepatan dari delapan titik dan dua arah pengukuran
4. Frekwensi natural dari sistem pompa sentrifugal.

3.4. Teknik Pengukuran, Pengolahan Dan Analisa Data


3.4.1. Teknik Pengukuran
Penyelidikan sinyal vibrasi yang timbul akibat perubahan pada pompa
dengan titik pengukuran searah sumbu vertikal, dan aksial. Pengukuran dilakukan
pada titik yang telah ditentukan dengan pengambilan data berdasarkan time domain
dan frekwensi domain.
Pengukuran kedua arah tadi dikarenakan sistem pengujian diasumsikan
mempunyai 3 derajat kebebasan.
3.4.2. Pengolahan Dan Analisa Data
Vibrasi yang terjadi pada pompa dengan variasi data yang diperoleh akibat
perubahan beban gaya dan kapasitas dan dianalisa serta dibahas untuk memperoleh
perilaku vibrasinya.
3.5. Kerangka konsep
Secara garis besar kerangka konsep pelaksanaan penelitian ini akan
dilaksanakan berurutan dan sistematis, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4.

117
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Mulai

*Pemasangan Tachometer
*Perbaikan sistim instalasi
*Pengukuran vibrasi
Variabel bebas
* Head
* Kapasitas
*Hasil displacement,Acceleration dan
Frekuensi
*Verifikasi pengukuran dan perhitungan
teoritis

Hasil dan analisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.3 Kerangka Konsep Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengukuran respon getaran pompa pada gaya 2 kg
4.1.1 Pengukuran respon getaran pada landasan di F = 2 kg di titik P-01.
Pengukuran respon getaran dimbil pada gaya 2 kg dititik P-01 dilakukan
dengan mengambil displacement (simpangan) , velocity ( kecepatan ), Acceleration
(Percepatan) untuk arah aksial, vertikal,data pengukuran dapat dilihat pada Tabel
4.1
Tabel 4.1 Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg pada P-01
No Waktu Aksial Vertikal
Dis Vel Acc Dis Vel Acc
(detik )
(um) (cm/s) (cm/s2)
1 12 44.5 0.936 2.10 43.0 1.250 2.15
2 16 45.1 0.920 2.15 44.0 1.100 2.18
3 20 46.5 1.015 2.20 48.0 1.150 2.25
4 24 47.3 0.990 2.20 50.5 1.035 2.30
5 28 48.0 0.925 2.30 52.5 1.050 2.35
6 32 50.0 0.925 2.43 51.0 1.050 2.45
118
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

7 36 50.5 1.005 2.57 51.0 1.400 2.40


8 40 51.5 1.005 2.67 48.0 1.400 2.54
9 44 50.5 1.035 2.71 52.0 1.350 2.60
10 48 49.0 1.155 2.90 52.0 1.350 2.75
Rata-rata 48.25 0.991 2.41 49.2 1.21 2.49
Harga respon getaran pada Tabel 4.1 adalah penjumlahan harga ratarata
yang didapat dari pengukuran langsung simpangan,kecepatan dan percepatan
dibagi jumlah pengujian.
Berdasarkan analisa perhitungan getaran didapat berdasarkan
(William,1995):
x
Simpangan : x = A . Sin t A = (4.1)
Sin t
.
. x
Kecepatan : x A Cos t A= (4.2)
Cos t
..
.. x

2
Percepatan: x A Sin t A=
Sin t
2

(4.3)
Disubsitusikan persamaan 4.1 ke pers. 4.3 akan didapat :
..
x x
2
(4.4)
Adapun tanda negative menyatakan bahwa arah percepatan berlawanan dengan
arah simpanganya .
Sehingga didapat frekuensi dalam bentuk kecepatan sudut (Kenneth,1995):
..
x (4.5)

x
Untuk A sebagai harga simpangan maksimum mempunyai harga yang sama pada
simpangan (displacement), Kecepatan (velocity), dan percepatan (acceleration),
sehingga berlaku hubungan : A1 = A2 = A3 (4.6)
. ..
x x x
Sehingga didapat :
Sin t Cos t Sin t
2

x Sin t
Sehingga : x

Cos t ,maka : (4.7)


t arc . tan
. x
.

x
Kecepatan sudut untuk masing-masing arah dapat dihitung dari Tabel 4.1 yaitu :
Arah aksial

119
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

..
x 2.41 x 10 2
Kecepatan sudutnya : 499.48
x 48.25 x 10 6
= 22,349 rad/s

x 48.25 x10 6 x 22,35


t arc . tan arc tan
.
x 0,991 x 10 2

= arc.tan 0,1088 = 6,209 rad


Sehingga diperoleh perioda :
t 6.209
t = = = 0,278 s
22,35
x
Amplitudo adalah A = Sin t
48,25 x 10 6
A = = 4,56 x 10-4 m
Sin 22,35 x 0,278
Dengan cara yang sama dalam perhitungan kecepatan sudut,perioda, dan
amplitudo untuk arah vertikal dapat dicari dan ditabelkan sebagai Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Amplitudo pada F = 2 kg ; P-01
Arah
Aksial Vertikal
(rad/s) 22,349 22,4966
t (rad) 6,209 5,226
t (s) 0,278 0,2323
A (m) 4,56 x 10-4 5,535 x 10-4
Dari Tabel 4.2 diatas dapat diperoleh simpangan dari rumus :
Arah aksial : x = A Sin = 4,56 x 10-4 Sin 22,349
.
x A Cos 1,02 x 10 Cos 22,349
2

..
x A 2 Sin 2,28 x 10 1 Sin 22,349
Arah vertical : y = A Sin = 5,535 x 10-4 Sin 22,4966
.
y A Cos 1,245 x 10 Cos 22,4966
2

..
y A 2 Sin 2,8 x 10 1 Sin 22,4966

120
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Dari rumus diatas digambarkan hubungan simpangan dengan waktu seperti


Gambar 4.1
Grafik amplitudo dan waktu pada F = 2 kg ,P-01

m
p.

m
A

)
0.001
0.0005 Axial
0 Vertikal
-0.0005 l
0 20 40 60
-0.001
Waktu (S)

Gambar 4.1 Hubungan Amplitudo dengan Waktu pada F = 2 kg , P-01


Dari hasil pengukuran respon getaran yang diukur pada titik P-01 dengan
gaya 2 kg maka diperoleh data simpangan yang dapat ditampilkan pada Gambar
4.2:
Simpangan (um)

Grafik simpangan vs waktu pada gaya


F= 2 kg P-01

60

40 Aksial
Vertikal
20 l
0
0 20 40 60
Waktu (s)

Gambar 4.2 Hubungan Simpangan dengan Waktu pada gaya F = 2 kg; P-01
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa simpangan pada arah vertikal
merupakan angka tertinggi dengan harga 52.5 x 10 -6 m, sedangkan simpangan
pada arah aksial 50.5 x 10 -6 m . Pengukuran kecepatan untuk titik P-01 dengan
gaya F= 2 kg dapat digambarkan sebagai Gambar 4.3 :

121
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Grafik kecepatan Vs Waktu pada

Kecepatan (m/s)
Gaya F = 2 kg ,P-01

1.6
1.4
1.2
1 Aksial
0.8 Vertikal
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60
Waktu (s)

Gambar 4.3 Hubungan Kecepatan dengan Waktu pada Gaya F = 2 kg , P-01


Dari Gambar 4.3 dapat dilihat kecepatan dari arah vertikal lebih besar
dengan nilai 1.4 x 10-2 m/s sedangkan arah aksial 1.155 x 10-2 m/s
Pada pengukuran percepatan untuk titik P-01 denga gaya F= 2 kg dapat
digambarkan pada Gambar 4.4.
Percepatan ( m/s2)

Grafik percepatan Vs Waktu pada


Gaya F = 2 kg, P-01

3.5
3
2.5 aksial
2
Vertikal
1.5
1
0.5
0
0 20 40 60
Waktu (s)

Gambar 4.4 Hubungan Percepatan dengan Waktu pada Gaya F = 2 kg ; P-01


Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa percepatan pada arah aksial lebih
besar dari pada arah vertikal, dimana nilai tertinggi dari percepatan arah aksial 2,90
x 10-2 m/s2 .Untuk arah vertikal 2,75 x10-2 m/s2 . Pengukuran dengan frekuensi
domain pada kondisi dan titik yang sama dapat digambarkan sebagai Gambar 4.5 :
122
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Grafik Simpangan Vs Frekuensi pada

Simpangan (um)
Gaya F = 2 kg ,P-01

1
0.8
Aksial
0.6
Vertikal
0.4
l
0.2
0
0 20 40 60
Frekuensi (HZ)

Gambar 4.5 Hubungan Simpangan dengan Frekuensi pada Gaya F=2 kg ; P-01
Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa simpangan dengan frekuensi
domain pada arah aksial lebih tinggi dari pada arah vertikal, dimana pada arah
aksial untuk frekuensi 46 Hz diperoleh 0,80 x 10-6 m , vertikal 0,60 x 10 -6 m
Pengukuran respon getaran pada landasan di F = 2 kg ; P-02
Dari hasil pengukuran respon getaran yang terjadi pada titik P-02 .
Tabel 4.3 Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg ;
P-02

No Waktu Aksial Vertikal


(detik) Dis Vel Acc Dis Vel Acc
(um) (cm/s) (cm/s2)
1 12 43.5 0.625 2.95 40.5 1.00 3.175
2 16 45.5 0.650 2.90 42.5 1.05 3.200
3 20 48.5 0.650 3.15 42.0 1.10 3.225
4 24 50.0 0.775 3.35 41.0 1.25 3.325
5 28 52.5 0.820 3.40 43.5 1.35 3.425
6 32 53.5 0.870 3.47 44.5 1.30 3.425
7 36 55.0 0.975 3.60 44.5 1.45 3.575
8 40 55.0 0.975 3.85 45.0 1.40 3.695
9 44 56.0 1.175 4.05 47.0 1.40 3.775
10 48 57.0 1.370 4.15 50.0 1.45 3.775
Rata-rata 51.7 0.889 3.48 44.05 1.275 3.459

Dengan cara yang sama dalam perhitungan kecepatan sudut perioda, dan
amplitudo untuk arah aksial , vertikal, dapat dicari dan ditabelkan sebagai Tabel 4.4
:

123
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Tabel 4.4 Amplitudo pada F= 2 kg ; P-02


Arah
Aksial Vertikal
(rad/s) 25,9569 28,0222
t (rad) 8,5759 5,5297
t (s) 0,3304 0,1973
A (m) 3,57 x 10-4 4,75 x 10-4
Dari Tabel 4.4 dapat diplot dalam Gambar 4.6 amplitudo dan waktu dengan
cara yang sama
Grafik amplitudo dengan waktu pada
Gaya F = 2 kg; P-02
Am

(m)
p.

0.001
0.0005 Axial
0 Vertikal
-0.0005 0 20 40 60
-0.001
waktu(S)

Gambar 4.6 Hubungan Amplitudo dengan Waktu pada F = 2 kg, P-02


Dengan hasil pengukuran respon getaran yang diukur pada titik P-02
dengan gaya F = 2 kg ,maka diperoleh data simpangan dengan waktu seperti
Gambar 4.7 .

Grafik Simpangan Vs waktu pada


Gaya F = 2 kg, P-02
Si

(u
m

m
p

n
g

n
a

60
50
40 Aksial
30 Vertikal
20
10
0
0 20 40 60
Waktu (s)
Gambar 4.7 Hubungan Simpangan dengan Waktu pada F = 2 kg; P-02
Dari Gambar 4.7 dapat dilihat simpangan pada arah aksial merupakan
angka tertinggi dengan harga 57 x 10 -6 m , pada arah vertikal 50 x 10 -6 m
124
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Pengukuran kecepatan untuk titik P-02 dengan F= 2 kg dapat dilihat pada Gambar
4.8.

Grafik kecepatan Vs Waktu pada

Kecepatan (m/s)
Gaya F = 2 kg ,P-02

1.6
1.4
1.2
1 Aksial
0.8 Vertikal
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60
Waktu (S)

Gambar 4.8 Hubungan Kecepatan dengan Waktu pada F= 2 kg ; P-02


Dari Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa kecepatan pada arah vertikal dan
memiliki harga tertinggi 1,45 x 10 -2 m/s. Pengukuran percepatan pada gaya F = 2
kg ; P-02 dapat digambarkan sebagai Gambar 4.9 :

Grafik percepatan Vs Waktu pada


Percepatan (m/s2)

Gaya F = 2 kg, P-02

3 Aksial
Vertikal
2
l
1

0
0 20 40 60

Waktu (S)

Gambar 4.9 Hubungan Percepatan dengan Waktu pada F = 2 kg ; P-02

Pengukuran dengan frekuensi domain pada kondisi dan titik yang sama
dapat digambarkan sebagai Gambar 4.10.:

125
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Simpangan (um)
Grafik simpangan Vs Frekuensi pada
Gaya F = 2 kg ,P-02
0.8
0.7
0.6
0.5 Aksial
0.4 Vertikal
0.3 l
0.2
0.1
0
0 20 40 60
Frekuensi (HZ)

Gambar 4.10 Hubungan Simpangan dengan Frekuensi pada Gaya F = 2 kg; P-02

Dari Gambar 4.10 dapat dilihat simpangan dengan frekuensi domain arah
aksial lebih tinggi dari pada arah vertikal, dimana pada arah aksial untuk frekuensi
46 Hz diperoleh 0,70 x 10-6 m, vertikal 0,60 x 10 -6 m
Pengukuran respon getaran pada landasan di F = 2 kg ; P-03
4.2.2 Respon getaran pada arah vertikal dengan gaya F = 2 kg s/d 2,8 kg
Setelah dilakukan pengukuran pada data respon getaran dengan variasi gaya
dari 2 kg sampai dengan 2,8 kg pada titik pengukuran dilandasan P-01; P-02; P-03;
P-04 dapat dilihat pada Gambar 4.11 .

126
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Gambar 4.11 Hubungan Simpangan dengan Waktu arah vertikal pada landasan
dengan F = 2 kg s/d 2,8 Kg ,titik P-0, P-02, P-03 dan P-04
Dari Gambar 4.11 hubungan simpangan dengan waktu arah vertikal
pada gaya beban F = 2 s/d 2,8 kg ;di peroleh angka tertinggi dengan harga 79.5 x
10-6 m dititik P-02 sedang simpangan terendah 40,5 x 10-6 m di titik P-02.

Perbandingan respon getaran pada pompa dengan gaya F = 2 kg s.d 2.8 kg


4.2.3.1 Respon getaran pada arah aksial dengan gaya F = 2 kg s/d 2,8 kg
Setelah dilakukan pengukuran pada data respon getaran dengan variasi gaya
beban dari 2 kg sampai dengan 2,8 kg pada titik pengukuran dipompa sentrifugal
P-05 ; P-06 dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Hubungan Simpangan dengan Waktu arah aksial pada pompa dengan F = 2
kg s/d 2,8 Kg ,dititik P-05 dan P-06
Dari Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa harga simpangan arah aksial
rata-rata yang terbesar terdapat pada F = 2,8 kg dengan harga simpangan 78 x 10 -6
127
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

m di titik P-05 sedang harga terendah pada F = 2 kg dengan harga simpangan 27.5
x 10 -6 m di titik P-06.
4.2.3.2 Respon getaran pada arah vertikal dengan gaya F = 2 kg s/d 2,8 kg
Setelah dilakukan pengukuran pada data respon getaran dengan variasi
gaya dari 2 kg sampai dengan 2,8 kg pada titik pengukuran dipompa dititik P-05 ;
P-06 dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13. Hubungan Simpangan dengan Waktu arah vertikal pada pompa dengan
F = 2 kg s/d 2,8 Kg ,dititik P-05 dan P-06
Dari Gambar 4.13 pada titik P-05 di dapat harga simpangan arah
vertikal rata-rata yang terbesar pada F = 2,4 kg dengan harga displacement 68 x
10-6 m, sedang harga terendah pada F = 2 kg dengan harga 38 x 10 -6 m di P-06.
4.2.4. Perbandingan respon getaran pada elektromotor dengan gaya F = 2 kg s.d
2.8 kg
4.2.4.1 Respon getaran pada arah aksial dengan gaya F = 2 kg s/d 2,8 kg
Setelah dilakukan pengukuran pada data respon getaran dengan variasi
gaya beban dari 2 kg s/d 2,8 kg pada titik pengukuran dielektromotor P-07; P-08
dapat dilihat pada Gambar 4.14.

128
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Gambar 4.14. Hubungan simpangan dengan Waktu arah aksial pada elektromotor dengan
F = 2 kg s/d 2,8 Kg ,dititik P-07 dan P-08
Dari Gambar 4.14 pada titik P-07 dapat dilihat bahwa harga simpangan
arah aksial rata-rata yang terbesar terdapat pada F = 2,8 kg dengan harga
simpangan 170 x 10 -6 m, sedang harga terendah rata-rata pada F = 2 kg dengan
harga simpangan 90 x 10 -6 m di P-07 dan P-08.
4.2.4.2 Respon getaran pada arah vertikal dengan gaya F = 2 kg s/d 2,8 kg
Setelah dilakukan pengukuran pada data respon getaran dengan variasi
gaya beban dari 2 kg s/d 2,8 kg pada titik pengukuran dielektromotor P-07; P-08
dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15. Hubungan Simpangan dengan Waktu arah vertikal pada lektromotor
dengan F = 2 kg s/d 2,8 Kg ,dititik P-07 dan P-08
Dari Gambar 4.15 pada titik P-07 dapat dilihat bahwa harga simpangan
arah vertikal rata-rata yang terbesar terdapat pada F =2,8 kg dengan harga 115 x
10 -6 m, sedang harga terendah rata-rata terdapat pada F = 2 kg dengan harga
simpangan 85 x 10 -6 m di P-07 dan P-08.

129
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari kedua posisi pengukuran diatas dapat disimpulkan bahwa hasil respon
getaran yang paling rendah terdapat pada pompa di titik P-06 dengan harga
displacement 27,5 x 10-6 m sedangkan yang paling tinggi terdapat pada
electromotor dititik P-07 dengan harga simpangan 170 x 10-6 m.
2. Dari Hasil pengukuran respon getaran yang diukur pada landasan, pompa,
electromotor dapat disimpulkan bahwa simpangan terbesar terjadi pada
electromotor
diikuti landasan kemudian pompa.
3. Frekuensi tertinggi terjadi pada frekuensi 46 Hz ,untuk pengukuran simpangan,
kecepatan dan percepatan.
Besarnya simpangan 2,64 x 10-6 m dititik P-08 arah aksial
kecepatan 3,75 x 10-6 m dititik P-08 arah aksial
percepatan 1,75 x 10-6 m dititik P-08 arah aksial.
4. Dari standart ISO 10816-3 untuk velocirty pada pompa dengan harga rata- rata
aksial 2,64 m/s dan vertikal 0.795m/s dikategorikan pada zona A yang
berwarna hijau muda, getaran dari mesin adalah baik dan dapat dioperasikan
tanpa larangan.
5. Dari data diperoleh bahwa alat Pompa Sentrifugal yang terdapat dilaboratorium
prestasi Mesin masih layak dan standart dipergunakan ditinjau dari aspek
vibrasi.

5.2 Saran
Dengan dilakukannya penelitian ini penulis merasa perlu untuk
menyarankan kepada rekan rekan peneliti berikutnya :
1. Melanjutkan penelitian ini dengan menambah jumlah pompa dan
electromotor serta distribusi air untuk mendapatkan pengaruh tekanan dan
kecepatan air pada pompa yang mengakibatkan terjadinya perubahan vibrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Bagiasna, K., Analisis Sinyal Getaran, PT. Krakatau Engineering.


Bodre, R, The Principles of Vibration theory and Analysis, DLI
Engineering Corp Bainbridge Island, W A 98110.
Church, A. H. Pompa dan Blower Sentrifugal, Penerbit Erlangga ,1986..
Filtz Dietzel, Turbin, Pompa Dan Kompresor Penerbit Erlangga, 1996.
Ganeriwala, S, Patel, S. Hartung, H.A, The Truth Behind Misalignment
Vibration Spectra of Rotating Machinery, Article of Spectra Quest, Inc.
Hicks, Edward, Teknologi Pemakaian Pompa, Penerbit Erlangga, 1996.
130
_____________
ISSN 0853 - 0203
VISI (2009) 17 (2) 108 - 131

Jensen, Chenoweth, Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat, Erlangga,


Jakarta 1991.
Joni Dewanto, Studi Experimen dan Teori system Pengereman Tanpa Skid,
<http://www. Puslit.petra.ac.id/mechanical.>2001
Kelly, S. G. Fundamentals of Mechanical Vibration, Second Edition, Mc Graw
Hill, 2000.
Kenneth, G, McConnell, Vibration Testing, John Wiley & Sons, Inc, 1995.
Sularso, Tahara, H., Pompa & Kompresor Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1991 .
William, T. Prasetio, L, Teori Getaran dengan Penerapan, Penerbit Erlangga, 1995.

131
_____________
ISSN 0853 - 0203
2

You might also like