Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

STRATEGI PEMASARAN PENINGKATAN BED OCCUPANCY RATE (BOR)

(Marketing Strategy to Increase Bed Occupancy Rate)

Purwaningsih*, Esti Yunitasari*

* Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya. Telp/Fax: (031)


5913257. E-mail: jurnalners.psik@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: A hospital is an institution for health care providing treatment by specialized staff
and equipment, more often but not always providing for longer-term patient stays. Today, hospitals
are very complex institution, not only survive in dynamic environment but also make a profit based
on their services. The aimed of this research was to know marketing mix concept (product, price,
place, promotion, people, process and provision of customer service) in formulating marketing
strategy to increased Bed Occupancy Rate of Obstetric Gynecology Ward 2. Method: The
population are health care personnel including midwife, midwife associate, administrator and also
client or consumer. The variable were product, price, place, promotion, people, process and
provision of customer service. Data were collected by using structured questionnaire. Result: The
result showed that product (type of services, infrastructure and facility), relative price, comfortable
and safe place, targeted promotion, trained human resources, standard process and provision of
customer service are an important aspect to implement strategy marketing to increase Bed
Occupancy Rate. Analysis: The result of this study has enlightened the importance of strategy
marketing in health care services based on seven principle of marketing mix. Discussion:
Implementation of marketing mix in obstetric gynecology ward 2 need to be considered.

Keywords: strategy marketing, BOR, Marketing Mix

PENDAHULUAN pada khususnya. Oleh karena itu perlu


dirumuskan strategi pemasaran yang tepat
Rumah sakit merupakan institusi dan sesuai dengan karakteristik pengguna
yang kompleks, dinamis, padat modal dan jasa pelayanan sehingga Bed Occupancy Rate
padat karya, tidak saja harus bertahan tetapi (BOR) rumah sakit dapat dioptimalkan. BOR
juga harus memperoleh penghasilan atau di Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo
keuntungan yang digunakan untuk Surabaya semakin lama semakin rendah,
meningkatkan mutu dan mengembangkan seperti terlihat pada tabel 1.
pelayanan. Rumah sakit secara konsisten
tetap dituntut untuk menjalankan misi Tabel 1. BOR di Ruang Bersalin II RSU. Dr
sebagai institusi pelayanan sosial dengan Soetomo Surabaya
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat TAHUN 2002 2003 2004
dan harus selalu memperhatikan etika BOR 41,12% 30,73% 13,4%
pelayanan. Pada sisi lain sebagai unit usaha,
rumah sakit harus tetap memperhatikan Pada tabel 1 terlihat bahwa BOR di
prinsip ekonomi. Adanya tuntutan Ruang Bersalin II masih rendah jika
persaingan diantara institusi pelayanan dibandingkan dengan nilai BOR ideal yaitu
kesehatan, sehingga para manajer institusi 70-80% (Erwati et al., 2006). Beberapa
pelayanan kesehatan harus berfikir business faktor yang kemungkinan dapat
like dan berinovasi terhadap bentuk layanan mempengaruhi rendahnya BOR, diantaranya
yang diberikan. Inovasi yang diberikan harus adalah sumber daya manusia, sarana dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan prasarana, mutu pelayanan, sistem informasi
masyarakat pada umumnya dan konsumen manajemen rumah sakit, pemasaran rumah
Jurnal Ners Vol.3 No.1 April 2008 : 87-90

sakit, karakteristik konsumen dan VK IRD, 7) pasien sering memilih tempat


ketidakpuasan konsumen. yang tidak sering dirujuk dan 8) jumlah ibu
Berdasarkan latar belakang hamil sedikit karena KB berhasil.
tersebut, yang menjadi permasalahan dalam Beberapa harapan baik dari petugas
penelitian ini adalah rendahnya BOR, yaitu kesehatan maupun dari pasien di Ruang
13,4% di Ruang Bersalin II RSU Dr Soetomo Bersalin II RSU Dr. Soetomo Surabaya: 1)
Surabaya pada tahun 2004. papan nama RB II dibuat menarik dan dapat
dibaca, 2) memberikan pelayanan sebaik
BAHAN DAN METODE mungkin dengan sepenuh hati supaya pasien
pulang bisa cerita ke orang lain, 3) prosedur
Penelitian ini merupakan penelitian di RB II dipermudah, 4) persalinan normal
pemasaran, yang dimulai dengan mencari dan bayi lahir normal 1X24 jam boleh
informasi mengenai kekuatan kompetitif pulang, 5) VK diberi AC, 6) bekerjasama
(competitive force) yang dimiliki rumah sakit dengan poli dan PPDS, 7) pasien yang ANC
sebagai dasar untuk merumuskan strategi di PH I dengan kasus fisiologis di anjurkan
korporat. Selanjutnya strategi korporat yang untuk melahirkan di RB II, 8) kerjasama
telah dirumuskan dipakai sebagai landasan antara pimpinan dan karyawan dan 9) Bidan
atau acuan di dalam perumusan strategi lebih perhatian.
fungsional (strategi pemasaran). Penelitian
ini terlebih dahulu akan mencari informasi PEMBAHASAN
pada beberapa rumah sakit pesaing dalam
memberikan pelayanan ruang bersalin. Perumusan Stategi Pemasaran
Penelitian ini juga mencari informasi Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo
mengenai kualitas pelayanan di Ruang Surabaya disusun berdasarkan hasil
Bersalin II RSU Dr. Soetomo Surabaya kuesioner dan diskusi yang kami lakukan
kepada para pelanggan dalam hal ini adalah dengan para responden yang dirangkum
pasien dan dokter. dalam aspek marketing mix.
Populasi dari penelitian ini adalah Produk merupakan kombinasi
para petugas di Ruang Bersalin II RSU Dr. barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
Soetomo Surabaya, terdiri dari para bidan, kepada pasar untuk memuaskan keinginan
pembantu bidan dan tenaga administrasi. pelanggan. Produk dalam pelayanan rumah
Penelitian ini juga memberikan kuesioner sakit merupakan jenis pelayanan serta
kepada para pengguna jasa pelayanan di kelengkapan peralatan dan sarana.
Ruang Bersalin II yaitu ibu melahirkan di Berdasarkan hasil kuesioner dan diskusi,
Ruang Bersalin II pada bulan Agustus sampai maka dalam product dilakukan strategi
dengan November 2006. sebagai berikut: jenis pelayanan yang
Variabel pada penelitian ini adalah diberikan pada Ruang Bersalin II RSU Dr.
marketing mix 7P, yaitu product, price, Soetomo sudah fokus pada pelayanan ibu
place, promotion, people, process dan yang melakukan persalinan normal sehingga
provision of custumor service. tidak perlu dirubah atau ditambahkan lagi
jenis pelayanan lain dan peralatan dan sarana
HASIL yang tersedia sudah memenuhi standar
minimal, tidak perlu penambahan peralatan
Beberapa alasan BOR menurun mengingat pengguna jasa pelayanan masih
di Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo kurang.
Surabaya periode Agustus sampai dengan Menurut Porter (1980) Price, dapat
November 2006 menurut petugas kesehatan diartikan sebagai sejumlah uang yang harus
di Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo dibayar oleh konsunen untuk mendapatkan
Surabaya: 1) papan nama yang gelap, pasien produk (bukan hanya dalam bentuk uang
tidak begitu mengerti keberadaan ruang tetapi lebih manusiawi, seperti waktu, kasih
bersalin, 2) banyaknya BPS (bidan praktik sayang, kekuatan, kebanggaan, persahabatan
swasta), 3) prosedur pasien sulit, 4) pasien dan kesukaan). Price dalam hal ini adalah
tidak betah karena di RS banyak nyamuk, 5) tarif pelayanan kepada masyarakat penguna
persalinan normal harus menunggu 2 hari jasa di Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo
untuk pulang, 6) pasien banyak diarahkan ke Surabaya. Tarif yang sudah ada tetap
Strategi Meningkatkan BOR (Purwaningsih)

dipertahankan tetapi upaya peningkatan mutu pemberi jasa pelayanan. Keunggulan dalam
tetap harus dilakukan. Hal ini disebabkan pemilihan personil, seleksi dan pemberian
karena sebagian besar pengguna jasa motivasi kepada personil sangat diperlukan.
pelayanan di Ruang Bersalin II adalah People atau sumber daya manusia merupakan
masyarakat dengan tingkat ekonomi unsur yang paling penting, baik dalam
menengah ke bawah. Sebagian besar produksi maupun penyampaian pelayanan
pengguna jasa menggunakan kartu sehat kepada pelanggan dan masyarakat. People
dalam menggunakan jasa pelayanan di Ruang secara bertahap menjadi bagian diferensiasi
Bersalin II. sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan
Place, tempat distribusi produk nilai tambah dan memperoleh keunggulan
atau jasa dari penyedia barang atau jasa kompetitif. Payne (1993) mengemukakan
kepada konsumen sehingga produk atau jasa bahwa perusahaan semakin menyadari bahwa
itu mudah didapat, dengan memperhatikan untuk berhasil dalam pemasaran para
lokasi atau outlet dan aksesnya. Tempat konsumen eksternal, maka pemasaran
Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo terpisah internal juga harus diperhatikan.
dengan tempat layanan lain di RSU Dr. Rerata para pengguna jasa
Soetomo. Hal ini membuat para konsumen pelayanan di Ruang Bersalin II RSU Dr.
masih banyak yang belum mengetahui Soetomo mengemukakan puas terhadap
keberadaan Ruang Bersalin II RSU Dr. pelayanan yang diberikan oleh para petugas
Soetomo Surabaya. Promosi mengenai di Ruang Bersalin II. Para bidan sudah cukup
keberadaan Ruang Bersalin II harus terus memberikan pengetahuan dan wawasan yang
dilakukan sehingga masyarakat mengetahui cukup berhubungan dengan perawatan bayi
atau mengenal keberadaan Ruang Bersalin II di rumah. Pelayanan administrasi dirasakan
RSU Dr. Soetomo Surabaya. cukup memberikan pelayanan yang baik,
Promotion, merupakan berbagai karena pengurusan administrasi tidak
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan mengalami kesulitan dan cukup cepat.
untuk meyakinkan pelanggan mengetahui Kondisi ini disebabkan karena sebagian besar
produk apa yang ada, apa kegunaannya, petugas di Ruang Bersalin II RSU Dr.
bagaimana menggunakannya, dimana Soetomo Surabaya sudah mempunyai
tersedia dan apa saja yang membuat pengalaman kerja rerata di atas 10 tahun
konsumen membelinya. Promosi merupakan (Kustianingsih, 2005).
salah satu faktor penentu keberhasilan suatu Process, merupakan semua
program pemasaran. Bagaimanapun baiknya aktivitas pekerjaan, termasuk prosedur,
suatu produk, bila konsumen tidak mengenal mekanisme dan hal rutin, tempat jasa dibuat
dan tidak yakin terhadap kegunaan barang maupun diberikan ke konsumen. Manajemen
tersebut, maka konsumen tidak akan proses merupakan salah satu kunci untuk
membeli. Hampir 50% pengguna jasa pengembangan mutu pelayanan. Proses
pelayanan di Ruang Bersalin II RSU Dr. pemberian pelayanan kesehatan mencakup
Soetomo Surabaya sebelumnya tidak prosedur, mekanisme dan hal rutin lainnya.
mengetahui keberadaan atau lokasi Ruang Jasa dibuat dan diberikan kepada pelanggan
Bersalin II. Promosi yang harus dilakukan melalui proses tersebut. Alur penerimaan
untuk Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo pasien di Ruang Bersalin II RSU Dr.
Surabaya adalah dengan memberi arah Soetomo masih cukup memuaskan, tetapi
petunjuk jalan menuju Ruang Bersalin II. kemudahan transportasi pasien dari dan ke
Papan nama yang besar perlu dibuat agar ruangan lain di wilayah RSU Dr. Soetomo
mudah dibaca oleh masyarakat. Promosi juga Surabaya agak jauh karena lokasi yang
dapat dilakukan dengan melakukan berbagai terpisah dengan rumah sakit. Sebagian besar
kegiatan yang melibatkan masyarakat luas, ibu yang melahirkan di Ruang Bersalin II
misal lomba bayi sehat atau mengadakan berasal dari Rujukan Instlasi Rawat Darurat
senam nifas yang dapat diikuti oleh (IRD) RSU Dr. Soetomo dan IRD juga
masyarakat luas. menerima pelayanan ibu melahirkan. Hal ini
People, artinya sebagai perilaku merupakan salah satu penyebab rendahnya
staf yang efektif untuk menarik konsumen BOR di Ruang Bersalin II. Standar
agar mau datang ke perusahaan atau Operasional Prosedur (SOP) mengenai
Jurnal Ners Vol.3 No.1 April 2008 : 87-90

indikasi persalinan yang boleh dilakukan di Dr. Soetomo masih cukup memuaskan, tetapi
IRD dan Ruang Bersalin II perlu dipertegas kemudahan transportasi pasien dari dan ke
lagi. ruangan lain di wilayah RSU Dr. Soetomo
Provision of custumor service, Surabaya agak jauh karena lokasi yang
adalah kegiatan menampung konsumen, terpisah dengan rumah sakit masih dirasakan
mendekatkan diri dengan konsumen dan kurang mengemukakan puas terhadap
mengamati kemampuan bersaing. Kegiatan pelayanan yang diberikan para petugas di
yang dapat dilakukan di Ruang Bersalin II Ruang Bersalin II, 12) belum terdapat
RSU Dr. Soetomo Suarabaya adalah dengan kegiatan yang dilakukan di Ruang Bersalin II
melakukan kegiatan untuk masyarakat luas RSU Dr. Soetomo yang melibatkan
misalnya melakukan kegiatan senam nifas masyarakat.
bagi masyarakat.
Saran
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasar hasil penelitian ini,
Simpulan peneliti menyarankan agar: 1) pengelola RSU
Dr. Soetomo sebaiknya mempertegas
Simpulan dari penelitian ini: 1) mengenai indikasi pelaksanaan tindakan
sebagian besar pengguna jasa pelayanan di persalinan di IRD dan Ruang Bersalin II, 2)
Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo Papan nama dan petunjuk arah ke Ruang
Surabaya adalah masyarakat tingkat ekonomi Bersalin II RSU Dr. Soetomo Surabaya perlu
menengah ke bawah, 2) sebagian besar diperbesar sehingga masyarakat mengetahui
pengguna jasa menggunakan kartu sehat keberadaan Ruang Bersalin II, 3) upaya
untuk membayar jasa pelayanan di Ruang pengenalan kepada masyarakat perlu
Bersalin II RSU Dr. Soetomo Surabaya, 3) dilakukan melalui kegiatan yang melibatkan
sebagian besar pengguna jasa pelayanan di masyarakat luas di Ruang Bersalin II RSU
Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo berasal Dr. Soetomo Surabaya, misalnya melakukan
dari rujukan IRD RSU Dr. Soetomo senam nifas.
Surabaya, 4) IRD RSU Dr. Soetomo juga
memberikan pelayanan ibu melahirkan KEPUSTAKAAN
sehingga perlu dipertegas lagi indikasi
pertolongan persalinan yang dapat dilakuan Payne. 1993. Competitive Strategy: The basic
di IRD, 5) Jenis pelayanan yang diberikan a la Michael Porter, (Online),
pada Ruang Bersalin II RSU Dr. Soetomo (http://www.home.att.net/., diakses
tidak perlu dirubah atau ditambahkan lagi tanggal 7 Juni 2005, jam 11.50 WIB).
jenis pelayanan lain, 6) peralatan yang Porter. 1980. Porter Generic Strategies,
tersedia di Ruang Bersalin II RSU Dr. (Online),
Soetomo Surabaya tidak perlu ditambahkan (http://www.marketingteacher.com.,
dulu mengingat pengguna jasa pelayanan diakses tanggal 7 Juni 2005, jam 13.00
masih kurang, 7) tarif yang sudah ada tetap WIB).
dipertahankan karena sebagian besar Kustianingsih. 2005. Analysis on Customer
pengguna jasa pelayanan di Ruang Bersalin Expectation. Jurnal Administrasi
II adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, 3(1),
menengah ke bawah, 8) Ruang Bersalin II (Online),
RSU Dr. Soetomo yang terpisah dengan (http://www.journal.unair.ac.id.,
tempat layanan lain di RSU Dr. Setomo diakses tanggal 20 Agustus 2006, jam
membuat para konsumen masih banyak yang 11.00 WIB).
belum mengetahui keberadaan Ruang Erwati, et al. 2006. Analysis of Customer
Bersalin II RSU Dr. Soetomo Surabaya, 9) Buying Behaviour to Increase The
papan nama dan petunjuk arah menuju Ruang Utilization of Bangli Regional
Bersalin II RSU Dr. Soetomo belum banyak Hospital. Jurnal Administrasi dan
diketahui oleh masyarakat, 10) para Kebijakan Kesehatan, 4(1), (Online),
pengguna jasa pelayanan di Ruang Bersalin (http://www.journal.unair.ac.id/detail_j
II RSU Dr. Soetomo rata-rata, 11) alur urnal.php., diakses tanggal 20 Agustus
penerimaan pasien di Ruang Bersalin II RSU 2006, jam 10.00 WIB).
Strategi Meningkatkan BOR (Purwaningsih)

You might also like