Take Home Assignment Fisiologi Reproduksi Wanita: Dosen Mata Kuliah DR - Dr.Joserizal Serudji, Spog (K)

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 31

TAKE HOME ASSIGNMENT

FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Nama : NURSYAHID SIREGAR

NIM : 142033202013

DOSEN MATA KULIAH

Dr.dr.Joserizal Serudji, SpOG (K)

PASCA SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

TA. 2014/2015
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

DAFTAR ISI

A. Alat Reproduksi...................................................................................................2

Alat Reproduksi Luar...........................................................................................2

Alat Reproduksi Dalam........................................................................................4

B. Oogenesis............................................................................................................7

C. Hormon Sex.........................................................................................................9

C. Siklus Menstruasi..............................................................................................12

Fase menstruasi..................................................................................................12

Fase proliferasi...................................................................................................13

Fase sekresi/luteal..............................................................................................13

Fase iskemi/premenstrual...................................................................................14

Fase Folikuler.....................................................................................................15

Fase Ovulasi.......................................................................................................19

Fase Luteal.........................................................................................................21

D. Kontrasepsi........................................................................................................21

1. Metode Sederhana.......................................................................................21

2. Mekanis ( kondom, IUD, diafragma, spiral)...............................................23

3. Kimiawi ( pil, susuk, spermatisin)..............................................................24

4. Permanen ( vasektomi, tubektomi).............................................................28

i
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Mind Mapping Sistem Reproduksi Wanita


SISTEM REPRODUKSI
WANITA

Alat reproduksi Oogenesis Hormon Sex

Luar Dalam Oogonium Oosit FSH : Oogenesis


Labia mayora dan Ovarium Primer oosit LH : oogenesis, menstruasi
labia minora Tuba valopi Sekunder ootid Oxitosin: kelahiran
Klotoris Uterus Ovum (degraf) HCG : Kehamilan
vulva Servix (mempertahankan dinding
vagina uterus)
Prolaktin: Laktasi
Estrogen: Ciri sekunder wanita
Progesteron: menstruasi
Siklus Menstruasi :
Menstruasi Kontrasepsi : ( melawan proses konsepsi / pembuahan )
Pra Ovulasi a) Alami ( kalender)
Ovulasi b) Mekanis ( kondom, IUD, diafragma, spiral)
Pasca Ovulasi c) Kimiawi ( pil, susuk, spermatisin)
d) Permanen ( vasektomi, tubektomi)

1
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

A. Alat Reproduksi

Alat Reproduksi Luar

Vulva

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum),

terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen,

vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada

dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris

Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.

Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora

Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang,

banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan

skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas

atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu

(pada commisura posterior).

Labia minora

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel

rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung

serabut saraf.

Clitoris

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior

vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior

vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga

2
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung

serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral

labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6

lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae,

ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri.

Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup

lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa

robekan.

Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi,

dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau

fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan

bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya

berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.

Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang

tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal,

misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total

lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di

rongga genitalia interna.

3
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas

otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma

urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).

Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan

vagina.

Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong

(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

Alat Reproduksi Dalam

Ovarium

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,

sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan

jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.

Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel

menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar

epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan

sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel,

progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan

pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae

menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.

Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum

infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari

cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

4
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Tuba Falopii

Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang

tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi

ovum dari ovarium sampai cavum uteri.

Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan

sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.

Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars

infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan

dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

o Pars isthmica (proksimal/isthmus)

Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter

uterotuba pengendali transfer gamet.

o Pars ampularis (medial/ampula)

Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /

infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga

terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

o Pars infundibulum (distal)

Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada

ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae

berfungsi menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari

permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Uterus

Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum

(serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi,

5
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya

kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi

dikeluarkan.

Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri

Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /

menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari

3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan

glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu

portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum

(luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks,

dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan

(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah

pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis

melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina

ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks

yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan

berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas

lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Vagina

Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix

uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal

ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4

kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan

6
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis.

Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.

Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk

jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina

terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas

dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di

sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik

daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif

terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

B. Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di


dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur.
Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom.
Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.

Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan,


yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi
perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun,
meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi
perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit
primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung


sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya
memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami
degenerasi selama pertumbuhannya.

Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami


perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap

7
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang
tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal
(besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil
disebut badan polar pertama (polosit primer).

Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua).


Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap
akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit
sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk,
meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II
pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu
sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama
juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar
dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu
oogonium.

Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur
(folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel
berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga
mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit
sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder,
folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel
tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit
sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika
tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.

8
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

C. Hormon Sex

1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)

Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi

hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon

gonadotropin (FSH / LH ).

2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap

GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-

sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma

di testis). Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya

pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya

dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui

mekanisme feedback negatif.

3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating

Hormone)

Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH

berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel

granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus

(LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan

mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan

progesteron.

Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi

setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).

Kerja sangat cepat dan singkat.

9
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

4. Estrogen

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di

ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di

kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria,

diproduksi juga sebagian di testis.

Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.

Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada

berbagai organ reproduksi wanita.

o Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.

o Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan

pengentalan lendir serviks.

o Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.

o Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.

Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

o Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga

memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita

pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis,

dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

5. Progesteron

Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,

sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga

diproduksi di plasenta.

10
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase

sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium

uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan

trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan

kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian

turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali

sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan

produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan

awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.

Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda

kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /

meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di

ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan

mempengaruhi fungsi korpus luteum.

Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human

Placental Lactogen).

Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa

laktasi / pascapersalinan.

11
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus,

sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi

gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid

berupa amenorhea.

C. Siklus Menstruasi

Fase menstruasi

Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan

disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.

Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada

awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing

Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar

FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.

Menurut Sherwood (2012) Fase haid adalah fase yang ditandai

oleh pengeluaran darah dan sisa endometrium dari vagina. Hari pertama

haid dianggap sebagai permulaan siklus baru. Saat ini bersamaan dengan

berakhirnya fase luteal ovarium dan dimulainya fase folikular. Sewaktu

korpus luteum berdegenarasi karena tidak terjadi fertilisasi dan implantasi

ovum yang dibebaskan selama silkus sebelumnya, kadar estrogen dan

progesteron darah turun tajam. Karena efek akhir progesteron dan estrogen

adalah mempersiapkan endometrium untuk implantasi ovum yang dibuahi

maka terhentinya sekresi kedua hormon ini menyebabkan lapisan dalam

uterus yang kaya vaskular dan nutrien ini kehilangan hormon-hormon

penunjangnya.

12
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Turunnya kadar hormon ovarium juga merangsang pembebasan

suatu prostaglandin uterus yang menyebabkan vasokonstriksi pembuluh-

pembuluh endometrium, menghambat aliran darah keendometrium.

Penurunan penyaluran O2 yang terjadi kemudian menyebabkan kematian

endometrium, termasuk pembuluh darahnya. Perdarahan yang terjadi

melalui kerusakan pembuluh darah ini membilas jaringan endometrium

yang mati kedalam lumen uterus. Sebagian besar lapisan dalam uterus

terlepas selama haid, kecuali sebuah lapisan dalam yang tipis berupa sel

epitel dan kelenjar, yang menjadi asal regenerasi endometrium.

Prortaglandin uterus yang sama juga merangsang kontraksi ritmik ringan

miometrium uterus. Kontraksi ini membantu mengeluarkan darah dan sisa

endometrium dari rongga uterus keluar melalui vagina sebagai darah haid.

Fase proliferasi

Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang

berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid,

misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18

siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal

sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini

endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat

dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung

pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.

Fase sekresi/luteal

Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari

sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi,

13
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai

ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi

kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.

Setelah ovulasi ketika terbentuk korpus luteum baru, uterus masuk

ke fase sekretorik yang bersamaan waktunya dengan fase lutela ovarium.

Korpus luteum mengeluarkan sejumlah besar progesteron dan estrogen.

Progesteron mengubah endometrium tebal yang telah dipersiapkan

estrogen menjadi jaringan kaya vaskular dan glikogen. Periode ini disebut

fase sekretorik, karena kelenjar endometrium aktif mengeluarkan glikogen

yaitu lapisan subur endometrium yang mampu menopang kehidupan

mudigah. Jika pembuahan dan implantasi tidak terjadi maka korpus luteum

berdegenerasi dan fase folikular dan fase haid baru dimulai kembali

(Sherwood, 2011).

Fase iskemi/premenstrual

Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10

hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi,

korpus luteum yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut.

Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri

spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium fungsional

terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari lapisan

basal dan perdarahan menstruasi dimulai.

14
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Siklus Bulanan Ovarium

Selama setiap bulan siklus bulanan wanita terjadi kenaikan dan

penurunan jumlah FSH dan LH. Variasi siklus ini menyebabkan

terjadinya perubahan siklus ovarium. Menurut Obstetri Williams ed.23

(2012), Tahap-tahap pada siklus ovarium adalah fase folikuler, ovulasi

dan fase luteal.

Fase Folikuler

Terdapat 2 juta oosit dalam ovarium manusia saat lahir, dan sekitar

400.000 folikel saat pubertas. Folikel yang tersisa berkurang dengan

laju sekitar 1000 folikel per bulan hingga usia 35 tahun. Dalam

kondisi normal hanya 400 folikel yang akan dilepaskan selama masa

reproduksi seorang wanita.

Pada saat seorang anak perempuan lahir, masing-masing ovum

dikelilingi oleh selapis sel-sel granulosa dan ovum, dengan selubung

sel granulosanya disebut folikel primordial. Sepanjang masa kanak-

kanak, sel-sel granulosa diyakini berfungsi memberi makanan untuk

ovum dan untuk menyekresi suatu faktor untuk menghambat

pematangan oosit sehingga membuat ovum tetap dalam keadaan

primordial. Menahan ovum sepanjang waktu ini dalam fase profase

pembelahan meiosis. Kemudian sesudah pubertas, bila FSH dan LH

disekresikan dalam jumlah besar, seluruh ovarium bersama dengan

folikelnya akan mulai bertumbuh.

Perkembangan folikuler terdiri atas beberapa stadium yang

mencakup rekrutmen folikel primordial yang tidak bergantung

15
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

gonadotropin dari pool istirahat dan pertumbuhannya menjadi stadium

antral. Hal ini berada dibawah kendali faktor pertumbuhan yang

dihasilkan setempat yakni Faktor diferensiasi pertumbuhan 9 (GDF9)

dan protein morfogenetik tulang 15 (BMP-15) yang mengatur

proliferasi dan diferensiasi sel-sel granulosa seiring dengan

berkembangnya folikel primer. Faktor tersebut juga menstabilkan dan

memperluas kompleks oosit kumulus (Cumulus Oocyte Complex /

COC) dalam tuba uterina.Faktor-faktor tersebut dihasilkan oleh oosit.

Hal ini menunjukkan bahwa tahap awal perkembangan folikuler,

sebagian dikendalikan oleh oosit.

Tahap pertama pertumbuhan folikel berupa pembesaran sedang dari

ovum itu sendiri yang meningkatkan diameternya menjadi dua sampai

tiga kali lipat. Kemudian diikuti dengan pertumbuhan lapisan sel-sel

granulosa tambahan dan folikel menjadi folikel primer.

Selama beberapa hari pertama sesudah dimulainya menstruasi,

konsentrasi FSH dan LH meningkat dari sedikit menjadi sedang.

Peningkatan FSH lebih awal daripada LH. FSH mempercepat

pertumbuhan 6-12 folikel primer setiap bulannya. Efek awalnya

adalah proliferasi yang berlangsung cepat dari sel granulosa

menyebabkan lebih banyak lapisan sel-sel granulosa. Sel-sel

berbentuk kumparan yang dihasilkan oleh interstitium ovarium

berkumpul dalam beberapa lapisan di luar sel granulosa, membentuk

kelompok sel yang kedua disebut sel teka.

Sel teka terbagi menjadi 2 sub lapisan :

16
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

a) Sel Teka Interna

Sel-selnya mempunyai karakteristik epitelium yang mirip dengan

sel granulosa dan membentuk suatu kemampuan untuk menyekresi

hormon steroid. Mirip dengan kemampuan sel-sel granulosa.

b) Sel Teka Eksterna

Berupa kapsul jaringan ikat yang sangat vascular. Kapsul ini akan

berkembang menjadi kapsul dengan folikel yang sedang tumbuh

Sesudah tahap awal pertumbuhan proliferasi, yang berlangsung

beberapa hari, massa sel granulosa menyekresi cairan folikular

yang mengandung estrogen dalam konsentrasi tinggi. Estrogen

merupakan hormon kelamin wanita yang penting. Pengumpulan

cairan ini menyebabkan munculnya antrum di dalam massa sel

granulosa. Sekali antrum sudah terbentuk, sel granulosa dan sel

teka berproliferasi lebih cepat, laju kecepatan sekresinya meningkat

dan masing-masing folikel banyak yang tumbuh menjadi folikel

antral.

Pertumbuhan awal dari folikel primer menjadi tahap antral

dirangsang oleh FSH sendiri. Peningkatan pertumbuhan secara

besar-besara terjadi didalam folikel antral menuju kearah

pembentukan folikel yang lebih besar disebut folikel vesicular.

Peningkatan pertumbuhan ini terjadi sebagai berikut :

Estrogen disekresikan kedalam folikel dan menyebabkan sel

granulosa membentuk jumlah reseptor FSH yang semakin banyak,

ini menyebabkan suatu efek umpan balik positif karena estrogen

17
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

membuat sel-sel granulosa jauh lebih sensitif terhadap FSH yang

disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior.

FSH dari hipofisi dan estrogen bergabung memacu reseptor LH

terhadap sel-sel granulosa juga sehingga LH dapat merangsang sel-

sel ini sebagai tambahan terhadap rangsangan oleh FSH dan

membentuk peningkatan sekresi folikel yang tepat

Peningkatan jumlah estrogen dari folikel ditambah dengan

peningkatan LH dari kelenjar hipofisis anterior bersama-sama

bekerja menyebabkan proliferasi sel-sel teka folikular dan juga

meningkatkan sekresi folikular. Oleh karena itu, sekali folikel

antral mulai tumbuh, pertumbuhan lebih lanjut folikel-folikel

terjadi dengan cepat.

Ketika folikel vesicular membesar, ovum sendiri tetap tertanam di

dalam massa sel granulosa yang terletak pada sebuah kutub dari

folikel. Ovum bersama dengan sel granulosa disekelilingnya

disebut cumulus ooforus.

Setelah pertumbuhan satu minggu atau lebih, salah satu folikel

mulai tumbuh melebihi semua folikel yang lain. Sisanya mulai

berinvolusi (suatu proses yang disebut atresia) dan sisa folikel ini

dikatakan mengalami atretik. Penyebabnya masih belum diketahui,

Sejumlah besar estrogen yang berasal dari folikel bekerja pada

hipotalamus untuk lebih menekan kecepatan sekresi FSH.diyakini

dengan cara ini dapat menghambat pertumbuhan dari folikel-

folikel yang kurang berkembang, yang belum memulai rangsangan

18
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

umpan balik positifnya sendiri. Oleh karena itu folikel yang paling

besar dapat melanjutkan pertumbuhannya karena pengaruh umpan

balik positif intrinsiknya sementara folikel lain berhenti bertumbuh

dan tentu saja berinvolusi.

Proses atresia ini penting karena hanya membuat satu folikel

tumbuh sampai cukup besar untuk berovulasi. Folikel tunggal

tersebut mencapai ukuran 1- 1,5 cm pada saat ovulasi dan disebut

sebagai folikel matang.

Fase Ovulasi

Fase ovulasi terjadi 14 hari sesudah terjadinya menstruasi. Tidak

berapa lama sebelum ovulasi, dinding luar folikel yang menonjol akan

membengkak dengan cepat dan daerah kecil pada bagian tengah kapsul

yang disebut stigma, akan menonjol seperti puting. Dalam waktu 30

menit kemudian, cairan mulai mengalir dari folikel melalui stigma.

Sekitar 2 menit kemudian, ketika folikel menjadi lebih kecil karena

kehilangan cairannya, stigma akan robek cukup besar dan cairan yang

lebih kental yang terdapat di bagian tengah folikel mengalami evaginasi

keluar kedalam abdomen. Cairan kental ini membawa ovum bersamanya

yang dikelilingi oleh beberapa ratus sel granulosa kecil yang disebut

korona radiata.

LH diperlukan untuk pertumbuhan akhir dari folikel dan ovulasi.

Tanpa hormon ini, walau FSH dalam jumlah besar, folikel tidak akan

berkembang ke tahap ovulasi. Sekitar 2 hari sebelum ovulasi karena

alasan yang masih belum diketahui, laju kecepatan sekresi LH oleh

19
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

kelenjar hipofisis anterior meningkat dengan pesat menjadi 6-10 kali lipat

dan mencapai puncaknya 16 jam sebelum ovulasi. FSH juga meningkat

kira-kira 2-3 kali lipat pada saat bersamaan dan kedua hormon ini akan

bekerja secara sinergistik untuk mengakibatkan pembengkakan folikel

yang berlangsung cepat selama beberapa hari sebelum ovulasi. LH juga

mempunyai efek khusus terhadap sel granulosa dan sel teka, yang

mengubah kedua jenis sel tersebut menjadi lebih bersifat sel yang

mensekresikan progesteron dan sedikit estrogen.

LH menyebabkan sekresi hormon-hormon steroid folikuler dengan

cepat yang mengandung sejumlah kecil progesteron untuk pertama

kalinya. dalam waktu beberapa jam akan berlangsung 2 peristiwa,

keduanya dibutuhkan untuk ovulasi yaitu:

Teka eksterna (kapsul folikel) mulai melepaskan enzim

proteolitik dari lisosim yang mengakibatkan pelarutan dinding

kapsul dan akibatnya yaitu melemahnya dinding menyebabkan

membengkaknya folikel dan degenerasi stigma

Terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung

cepat kedalam dinding folikel dan prostaglandin akan disekresi

dalam jaringan folikular.

Kedua efek ini mengakibatkan transudasi plasma ke dalam folikel yang

berperan pada pembengkakan folikel. Akhirnya kombinasi dari

pembengkakan folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan pecahnya

folikel disertai dengan pengeluaran ovum.

20
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Fase Luteal

Selama beberapa jam pertama sesudah ovum dikeluarkan dari

folikel, sel-sel granulosa dan teka interna yang tersisa berubah menjadi

sel lutein. Diameter sel ini membesar dua kali dengan inklusi lipid yang

memberi tampilan kekuningan. Proses ini disebut luteinisasi dan seluruh

massa dari sel bersama-sama disebut sebagai korpus luteum.

Pada wanita normal diameter korpus luteum menjadi 1,5 cm, tahap

perkembangan dicapai dalam waktu kira-kira 7 sampai 8 hari setelah

ovulasi. Kemudian korpus luteum mulai berinvolusi dan akhirnya

kehilangan fungsi sekresi juga warna kekuningan kira-kira 12 hari setelah

ovulasi disebut korpus albikan.

D. Kontrasepsi

1. Metode Sederhana

Alami ( kalender)

Mekanisme kerjanya: menghitung masa subur dan masa tidak


subur
Kelemahannya: tidak cocok untuk wanita dengan siklus
menstruasi tidak teratur dan butuh kerjasama suami dan istri
Keunggulannya: tanpa efek samping (kecuali kadang stress)dan
tanpa biaya
Angka kegagalan: + 14%

Metode Suhu Basal


Mekanisme kerjanya: menentukan saat ovulasi dengan mengukur suhu
tubuh

21
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

o Kelemahannya: butuh kecermatan dan bila sakit, butuh kerjasama


suami istri
o Keunggulannya: tanpa efek samping (kecuali kadang stress)
o Angka kegagalan: + 1%

Hasil pengukuran setiap bangun tidur di pagi hari dicatat pada kertas
grafik (chart) seperti contoh berikut ini.

Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12

Suhu
Badan x X x

x x x x x x x

Ovulasi Menstruasi

Metode Pengamatan Lendir Serviks (Metode Ovulasi)


Mekanisme kerjanya: menentukan masa subur dengan mengukur
tingkat keenceran lendir serviks
Kelemahannya: keterbatasan mata
Keunggulannya: tanpa efek samping
Angka kegagalan: tidak diketahui

Sanggama Terputus (Coitus Iinteruptus)


Mekanisme kerjanya: mengeluarkan penis dari vagina sebelum
ejakulasi
Kelemahannya: butuh kerjasama suami istri, stress, tidak dijamin
tidak ada spermatozoa yg sudah masuk dalam uterus

22
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Keunggulannya: dapat dilakukan kapan saja tanpa menghitung masa


subur dan tidak subur
Angka kegagalan: tidak diketahui

Menyusui (Laktasi)
Mekanisme kerjanya:
Interval menyusui < 4 jam, atau minimal bayi menyusu 6 kali sehari
masing-masing payudara kanan dan kiri secara bergantian.
Bayi hanya mendapat ASI atau sebagian besar ASI.
Tidak diperkenankan ada jeda waktu berhenti menyusui sejak bayi
lahir sampai enam bulan berikutnya.
Tidak ada perdarahan pervaginal sejak selesainya masa nifas.

2. Mekanis ( kondom, IUD, diafragma, spiral)

Tissue Kb

Tissue KB adalah alat kontrasepsi kimiawi yang berbentuk seperti

lembaran kertas tissue, namun akan larut bila bercampur dengan

cairan vagina atau lendir serviks.

Cara kerja tissue KB adalah mengentalkan lendir serviks sehingga

menghambat gerakan spermatozoa, serta membunuh spermatozoa.

Jelly

Wahananya adalah gelatin yang larut air dan mencair dengan

mudah dalam badan. Baik dipakai oleh wanita yang kering vaginanya.

Tablet Berbusa

Tablet ini dimasukkan ke dalam vagina, akan berbusa dan busa ini

akan masuk ke celah-celah yang kecil yang mungkin mengandung

spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak tinggi yaitu sekitas

22,5 kehamilan / 100 wanita / tahun.

23
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Suppositoria Kimiawi

Mudah dipakai tetapi kurang dapat dipercaya efektifitasnya untuk

mencegah kehamilan. Bila melakukan coitus beberapa kali maka

suppositoria harus dimasukkan ke vagina beberapa kali pula.

Terdiri dari gelatin atau mentega cacao yang mencair dngan cepat

pada suhu badan. Yang diragukan adalah apakah cairan ini akan

menyebar merata pada seluruh vagina.

Kondom (Karet Kb)

Karet KB atau Kondom terbuat dari karet (lateks) yang dipasang

pada penis yang sedang ereksi untuk menampung air mani agar tidak

masuk kedalam vagina dan seterusnya ke rahim. Kira-kira 1 cm dari

ujung kondom dibiarkan kosong untuk menampung air mani yang

keluar. Setelah mengalami ejakulasi tetapi sebelum ereksi sama sekali

hilang, pria yang memakainya harus menekan pinggir kondom KB pada

penisnya agar air mani yang tertampung tidak tumpah dari Kondom.

Pada setiap kali sanggama harus menggunakan Kondom yang baru.

3. Kimiawi ( pil, susuk, spermatisin)

Mekanisme Kerja Estrogen


a. Menekan ovulasi
Menekan ovulasi pada efek di hipotalamus mengakibatkan
suppresi pada FSH dan LH kelenjar hypophyse. Penghambatan
tampak tidak adanya estrogen pada pertengahan siklus, tidak
adanya puncak FSH dan LH pada pertengahan siklus.
b. Mencegah Implantasi
Keseimbangan estrogen-progesteron tidak tepat menyebabkan
pola endometrium abnormal sehingga menjadi tidak baik untuk

24
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

implantasi. Implantasi dari ovum yang telah dibuahi dapat


dihambat oleh estrogen dosis tinggi (diethylstil bestrol,
ethinylestradiol) diberikan pertengahan siklus pada senggama
yang tidak dilindungi ini disebabkan karena terganggunya
perkembangan endometrium.
c. Mempercepat Transport gamet / ovum
Transport gamet/ovum dipercepat oleh estrogen disebabkan efek
hormonal pada sekresi & peristaltik tuba serta kontraktilitas
uterus.
d. Luteolysis
Degenerasi di corpus luteum menyebabkan penurunan cepat dari
produksi estrogen & progesteron progesteron di ovarium.

Mekanisme Kerja Progesteron :


a. Menghambat Ovulasi
Ovulasi dihambat karena terganggu fungsi proses hipotalamus,
hypophyse, ovarium dan modifikasi dari FSH dan LH pada
pertengahan siklus.
b. Menghambat Implantasi
1) Implantasi dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi.
2) Pemberian progesteron, eksogenous (diluar jadwal) dapat
menganggu kadar puncak FSH & LH, walaupun terjadi ovulasi
produksi progesteron yang berkurang dari corpus luteum
menghambat implantasi.
3) Pemberian progesteron secara sistemik untuk jangka
panjang/lama menyebabkan endometrium mengalami istirahat
dan atropi
c. Memperlambat Transport gamet/ ovum
1) Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan
progesteron sebelum fertilisasi.
2) Pengangkutan ovum yg lambat dapat menyebabkan peningkatan
insiden implantasi ektopik tuba.
d. Luteolysis
Pemberian jangka lama progesteron menyebabkan fungsi corpus
luteum tidak adekuat pada siklus haid.
e. Mengentalkan Lendir servik
f. Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir
servik yang kental sehingga motilitas dan daya penetrasi sperma
terhambat akan bersabat dengan sperma.

25
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

g. Lendir servik yang tidak ramah untuk sperma adalah lendir yang
jumlahnya sedikit dan kental

Pil Oral Kombinasi


Pil kombinasi ialah pil kontrasepsi yang berisi hormon sintesis dan
progesteron.
Cara kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Mengentalkan lendir servik
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan
terganggu.

Pil Progestin
Pil progestin adalah pil kontrasepsi berisi hormon sintesis progesteron.
Cara kerja
Menghambat ovulasi.
Mencegah implantasi.
Memperlambat transport gamet/ovum.
Luteolysis.
Mengentalkan lendir servik yang kental.

Kontrasepsi Suntikan / Injeksi


Suntikan Kombinasi
Suntik kombinasi ialah suntik yang berisi hormon sintesis estrogen dan
progesteron.
Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Mengambil transportasi gamet oleh tuba
Mempertebal mucus serviks (mencegah penetrasi sperma)
Mengganggu pertumbuhan endometrium, dan menyulitkan proses
implantasi
Suntikan progestin
Suntik kombinasi merupakan kontrasepsi suntikan yang berisi hormon
progesteron.
Mekanisme kerja
Menekan ovulasi
Lender serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan
barier terhadap spermatozoa
Membuat endomenterium menjadi kurang baik / layak untuk
implantasi dari ovum yang sudah dibuahi

26
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Mungkin mempengaruhi kecepatan transfor ovum di dalam tuba


fallopi
Kontrasepsi Implan
Kontrasepsi implan berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik
berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
Cara Kerja
a. Menghambat ovulasi
b. Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit
c. Menghambat perkembangan siklis dari endometrium.

4. Permanen ( vasektomi, tubektomi)

Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan

dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan)

atau saluran sperma (pada lelaki). Kontap dijalankan dengan melakukan

operasi kecil pada organ reproduksi, baik untuk tubektomi bagi

perempuan, maupun vasektomi bagi lelaki. Dengan cara ini, proses

reproduksi tidak lagi terjadi dan kehamilan akan terhindar untuk

selamanya. Karena sifatnya yang permanen, kontrasepsi ini hanya

diperkenankan bagi mereka yang sudah mantap memutuskan untuk

tidak lagi mempunyai anak. Itulah sebabnya kontrasepsi ini disebut

kontrasepsi mantap.

Tubektomi

Pada tubektomi, tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan

dilakukan pada saluran telur perempuan. Dengan memotong atau mengikat

salah satu bagian saluran yang dilalui sel telur, diharapkan tidak terjadi

pembuahan (kehamilan).

27
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

Dengan tubektomi saluran yang membawa sel telur ke rahim akan

dipotong atau diikat. Lalu bagaimana dengan sel telur yang

dihasilkan setiap bulannya? Anda tidak perlu khawatir, sebab sel

telur yang dihasilkan tersebut akan diserap kembali oleh tubuh tanpa

menimbulkan efek apa-apa terhadap tubuh.

Operasi ini memang tergolong operasi kecil. Meskipun demikian, ini

hanya boleh dilakukan oleh dokter yang terlatih. Sebelumnya anda

akan mendapatkan pembiusan (anestesi) lokal agar tidak merasa

sakit.

Operasi ini dapat dilakukan kapan saja, yang penting anda tidak

sedang hamil. Sebenarnya, akan lebih mudah bagi dokter bila operasi

dilakukan pada masa-masa nifas yaitu setelah anda melahirkan.

Mengapa? Karena pada waktu ini saluran sel telur (tuba fallopian)

masih jelas terlihat.

Operasi tubektomi (begitu juga vasektomi) tidak ada pengaruhnya

atau tidak ada hubungannya dengan menaiknya atau menurunnya

gairah seksual seseorang. Akan tetapi karena sifatnya yang mantap

menyebabkan orang tidak merasa khawatir hamil kembali. Keadaan

ini membuat seseorang merasa aman secara psikologis sehingga

dapat menciptakan hubungan yang lebih santai.

28
Take Home Assignment Nursyahid Siregar BP.1420332013

DAFTAR PUSTAKA

Pearce Evelyn,2008 . Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT.Gramedia:


Jakarta

Prawirohardjo,S. 2009. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo: Jakarta.

Prawiroharton. 1999. Sains Biologi-2b. Bumi Aksara: Jakarta.

Prawirohardjo Sarwono, 2012. Ilmu Kandungan. PT.Bina Pustaka Sarwono:


Jakarta

Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia. EGC: Jakarta

29

You might also like