Professional Documents
Culture Documents
Desain Taman Dengan Konsep Healing Garden Pada Area Napza Di Rumah Sakit Jiwa RSJ DR Radjiman Wediodiningrat Lawang
Desain Taman Dengan Konsep Healing Garden Pada Area Napza Di Rumah Sakit Jiwa RSJ DR Radjiman Wediodiningrat Lawang
diawali dari kajian atas permasalahan taman landscaping dan autocad. Gambar yang
eksisting, diikuti ide awal berupa sketsa, dihasilkan adalah site plan.
pengumpulan data (inventarisasi/observasi), Jika desain awal sudah sesuai maka akan
analisis kebutuhan dan analisis tapak yang diteruskan pada desain akhir atau
mengacu pada peraturan-peraturan, proses pengembangan desain yang meliputi gambar
wawancara, konsep desain, dan siteplan, rencana-rencana, detail, dan
development design plan (pengembangan konstruksi.
desain) yang disesuaikan kebutuhan.
Kriteria desain berupa taman dengan konsep
Metode analisis data dicapai setelah data healing garden dinyatakan oleh Marcus dan
primer dan sekunder didapatkan pada Barnes (2008) adalah sebagai berikut (a)
tahapan inventarisasi. Analisis dengan Pola bentukan menggunakan arsitektur
mengolah hasil wawancara dengan organik, berpola melingkar dan tidak kaku, (b)
pengguna tentang kebutuhan ruang yang Menciptakan komunikasi antara pengguna
perlu diwadahi yaitu aktivitas pengguna dan dengan elemen desain, (c) Kemudahan
fungsi ruangan. Analisis data secara spasial aksesbilitas, (d) Menggunakan material
dengan bantuan gambar site plan berupa alami, (e) Adanya pembagian zona ruang
pembagian zona ruang. Analisis yang berupa yang jelas baik bersifat privat ataupun publik
rasionalistik menurut peneliti yaitu analisis (f) Memakai material softscape dengan
tapak. Analisis tapak dengan banyak tanaman dengan jenis aneka warna,
membandingkan kondisi eksisting dan aromatik, ataupun bisa dimasukkan dalam
rencana tentang hidrologi, topografi, tata pot (tanaman hortikultura). Adapun kriteria
hijau, potensi, visual, sirkulasi, fungsi lainnya yang disebutkan oleh Stigsdotter dan
bangunan. Analisis data ini diperkuat dengan Grahn (2002) dalam Putri, et al (2013) adalah
studi preseden atau mencari unsur kesamaan (a) Mempertimbangkan pengguna utama dan
dengan rancangan sejenis. tingkat kekuatan mentalnya, (b)Menstimulasi
Wujud hasil analisis ini adalah sketsa konsep panca indera, (c) Menciptakan komunikasi
dan aplikasi komponen desain sebagai tahap antara pengguna dan elemen desain, (d)
awal dari desain. Hasil ini perlu di-feedback Akomodasi kemudahan ketercapaian akses,
dengan pengguna, agar rancangan sesuai (e) Adanya kesempatan untuk mencari ruang
dengan yang diharapkan. Peralatan yang privasi, (f) Kesempatan pengguna untuk
digunakan adalah gambar sketsa dan mendukung proses sosialisasi, (g) Adanya
modelling komputer grafis yang ruang untuk pergerakan fisik, (h) Taman
menggunakan software sketchup, realtime bersifat alami, (i) Menyediakan jarak
penglihatan taman yang jelas, (j) jenazah, pemeliharaan sarana rumah sakit,
Menyediakan kenyamanan fisiologis, (k) dan penunjang medis lainnya. (c)
Menyediakan ketenangan dan keakraban, (l) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan
Menyediakan desain yang jelas dan tidak keperawatan. (d) Menyelenggarakan
abstrak. pelayanan rujukan. (e) Menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan. (f)
HASIL DAN PEMBAHASAN Menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan. (g) Menyelenggarakan
Kondisi Umum Rumah Sakit Jiwa Dr.
administrasi umum dan keuangan.
Radjiman Wediodiningrat Lawang
Kondisi Tapak
Mengutip dari profil Rumah Sakit Jiwa Dr.
Secara umum, data BPS Kecamatan
Radjiman Wediodiningrat (RSJ Lawang)
Lawang Dalam Angka (2015), Kabupaten
(2012) merupakan institusi pelayanan
Malang yang menunjukkan lokasi RSJ Dr.
kesehatan jiwa secara paripurna yang
Radjiman Wediodiningrat, berada pada
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
sebuah kawasan yang terletak di bagian
jalan, dan gawat darurat dengan fungsi : (a)
tengah selatan wilayah propinsi Jawa Timur.
Menyelenggarakan pelayanan medis yang
Berbatasan dengan enam kabupaten dan
meliputi rawat jalan, rawat inap, rawat
Samudera Indonesia Gambar 1.
darurat, perawatan intensif dan kegiatan
Area ruang
terbuka
Area
permukiman
Arah
Malang/Surabaya
Area
Area permukiman
permukiman
medis lain. (b) Pelayanan penunjang medis Posisi koordinat Kabupaten Malang terletak
dan non medis yang meliputi radiologi, antara 112o17, 10.90 Bujur Timur dan
farmasi, gizi, rehabilitasi, pemulasaraan 122o57, 00.00 Bujur Timur dan ntara 7o44,
55.11 Lintang Selatan dan 8o26, 35.45 menunjukkan bahwa lokasi direncanakan
Lintang Selatan. Posisi koordinat Kecamatan berada di area sekitar Ruang Napza atau
Lawang adalah 112,6740 Bujur Timur sampai Gedung Dahlia. Alasannya adalah ruang
112, 7288 Bujur Timur dan 7.8781 Lintang napza masih baru berkembang yang awalnya
Selatan sampai 7.8184 Lintang Selatan. hanya dua ruang namun kondisi sekarang
Adapun batasan lokasi RSJ Lawang adalah menjadi satu bangunan. Menurut informasi
sebagai berikut : dari pembimbing, lebih spesifik ruangnya
dibutuhkan di area napza pasien laki-laki
a. Sebelah utara : lahan terbuka
karena membutuhan banyak aktivitas
b. Sebelah timur : area permukiman
daripada pasien perempuan. Adapun
c. Sebelah barat : area permukiman
kegiatan yang dilakukan adalah bermain voli,
d. Sebelah selatan : STIKES dan area
dan bercocok tanam cabe. Taman healing
permukiman.
garden memiliki konsep yaitu melibatkan
Hasil survey dan konsultasi pada Gambar 2
pasien ke dalam taman dalam aktivitas yang
ringan, seperti menyiram bunga. usernya adalah staff dan perawat RSJ dan
aktivitas luar ruangangan yang umumnya
Analisis Aktivitas, Fungsi, Dan Kebutuhan
digunakan oleh pasien sebagai salah satu
Ruang
tempat sarana dalam pengobatan. Analisis
Analisis aktivitas, fungsi dan kebutuhan ruang aktivitas fungsi dan kebutuhan ruangan
dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang berada pada Tabel 1 dan Gambar 3.
berlangsung pada kondisi kawasan. Konsep Dasar Taman dan Site Plan
Perancangan tapak perlu melakukan
Pada penelitian Desain Taman
identifikasi karakteristik aktivitas yang
Menggunakan Konsep Healing Garden
kemudian dilanjutkan analisis aktivitas. Untuk
sebagai Sarana Penyembuhan Penderita
melakukan analisis aktivitas maka diperlukan
Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Dr.
suatu analisis yang bertujuan untuk
Radjiman Wediodiningrat Lawang telah
menentukan kebutuhan ruang berdasarkan
dijelaskan bahwa konsep dasarnya adalah
fungsi ruang yang sesuai dengan
taman berkonsep Healing Garden atau taman
karakteristik aktivitas yang telah diidentifikasi.
untuk membantu proses penyembuhan atau
Analisis aktivitas fungsi dan kebutuhan ruang disebut juga dengan taman terapeutik.
pada perancangan ini dibedakan menjadi Sebagai penunjang aktivitas rumah sakit jiwa,
aktivitas dalam ruangan yang umumnya taman harus mengandung unsur-unsur yang
secara tidak langsung memberi stimulus aktif adalah ruangan yang memberikan
untuk membantu proses penyembuhan kesempatan bagi pasien untuk melakukan
pasien, selain itu berpengaruh positif untuk aktivitas gerak aktif, bersosialisasi (interaksi
staf rumah sakit maupun keluarga pasien. sosial) atau berkebun untuk terapi,
Kesan alami juga terlihat pada bentukan sedangkan area aktivitas pasif merupakan
lanskap, sirkulasi di tapak dan setiap material ruang untuk menikmati hijauan dan aktivitas
yang digunakan. bersantai. Area aktivitas pasif bersifat lebih
Konsep tata ruang melanjutkan dari zonasi personal karena diperuntukkan bagi pasien
ruang yang telah dijelaskan sebelumnya. yang ingin menyendiri untuk mendapatkan
yang dihubungkan dengan konsep dasar ketenangan diri (meditasi), yang didukung
yaitu healing garden atau taman penyembuh. oleh fasilitas perorangan seperti ukuran
Ruangan dibagi menjadi dua macam yaitu tempat duduk untuk satu orang. Rencana
area aktivitas aktif dan pasif. Area aktivitas ruang dan aktivitas dapat dilihat pada Tabel
a. Tanaman Peneduh
Nama Lokal Nama Ilmiah Fungsi Jumlah
1 Flamboyan Delonix regia Peneduh di area interaksi 3-5 pohon, diameter
8meter
2 Ketapang Terminalia cattapa Peneduh di area meditasi 3 pohon, diameter 3meter
3 Jakaranda Jacaranda Peneduh di area interaksi 3 pohon, diameter 3meter
filicifolia
4 Liang liu Salix babylonica Peneduh di area kolam air 1 pohon, diameter 2 meter
(Willow)
5 Pinus Pinus merkusii Peneduh di area interaksi 3 pohon, diameter 2meter
6 Tabebuya Tabebuia rosea Peneduh di area interaksi 4 pohon, diameter 2meter
b. Tanaman Pembatas
1 Penitian Acalipa simaea Pembatas antara Sepanjang pedestrian (area
pedestrian dan area taman jalan kaki)
c. Tanaman Pengarah
1 Palem raja Roystonea regia Pengarah jalur pejalan kaki 25 pohon, diameter 1.5
meter
d. Tanaman Estetika
1 Krisan Chrysanthemum sp Tanaman berbunga 50 pohon
2 Anggrek Dendrobium sp Tanaman memperindah 25 tanaman
3 Teratai putih Nymphaea alba Tanaman memperindah 50 tanaman
4 Drasena Dracaena sp Tanaman memperindah 10 pohon
5 Alamanda Allamanda Tanaman pergola 100 tanaman
cathartica
6 Beras kutah Aglaonema sp. Tanaman dalam pot 25 tanaman
7 Anyelir Dianthus Tanaman dalam pot 50 tanaman
caryophyllus
8 Arairut Marantha Tanaman memperindah 25 tanaman
arundinacea
9 Bambu Bambusa vulgaris Tanaman memperindah, 5 tanaman
kuning letak di sudut rumah
10 Begonia Begonia rex Tanaman berbunga 50 tanaman
Tampak Timur
Tampak Utara
Hakim, R. 2012. Komponen Perancangan Putri, N.P., Astawa, N.G, Utami, N.W.F.
Arsitektur Lansekap : Prinsip-Unsur dan 2013. Perancangan Taman Terapi
Aplikasi Desain. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hortikultura Bagi Penderita Gangguan Jiwa
pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. E-