Bank Darah

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 32

SPO SPO BANK DARAH

DAFTAR ISI :

339 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Permintaan Darah Yang Diminta Pasien Ke Bank


Darah
340 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Penerimaan Darah Dari PMI Ke Bank Darah
341 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Donor Keluarga
342 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Penyimpanan Darah Dan Produk Darah
343 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Persiapan Sampel Pemeriksaan
344 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Penyerahan Darah Dan produk Darah
345 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pencatatan Dan Pelaporan Dari Reaksi Yang
Timbul Dari Transfusi Darah
346 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pemeriksaan Darah Cito /Emergency
347 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Permintaan Darah KePMI Untuk Pasien Askes
Negeri
348 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pengoperasian Id Incubator 37 S Ii
349 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pengoperasian Id Centrifuge 12 S Ii
350 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pengoperasian Centrifuge EBA 20
351 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pengoperasian Blood Bank Refrigerator Dometik
MP 295
352 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Respontime Permintaan Darah
353 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Program Pendidikan Pelatihan Bagi Staf Pelayanan
Darah
354 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pengoperasian Mikropipet
355 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Penggunaan Plasma Expresor
356 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Penggunaan Electrik Tube Sealer Genesisse 330
357 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Validasi Alat
358 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pemeriksaan Crossmatch
359 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pemeriksaan Golongan Darah
360 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Operan Jaga Shif
361 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Permintaan Darah Dari Luar Rumah Sakit
362 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Pemusnahan Darah
363 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 Retur Darah
PERMINTAAN DARAH YANG DIMINTA PASIEN
KE BANK DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG 339/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Prosedur pengajuan permintaan darah yang diminta pasien untuk keperluan
transfusi dari Rawat Inap dan Rawat Jalan ke Bank Darah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Permintaan darah yang diminta
pasien ke Bank Darah

Kebijakan Setiap pengajuan permintaan darah disertai dengan blangko permintaan darah yang
diisi lengkap dan contoh darah pasien.

Prosedur 1. Perawat menulis permintaan darah pada blangko permintaan darah


2. Blangko permintaan darah dibuat rangkap 2 dengan rincian pertama untuk
Bank Darah, dan lembar ke dua untuk rekam medis
3. Blangko permintaan darah harus diisi lengkap dan jelas ( nama, no rekam
medis ,umur, ruang, gol darah, jenis darah, jumlah ,tgl permintaan, nama
dokter yang meminta .
4. Blangko permintaan darah sesuai dengan status pasien ( umum /jamsostek
berwarna putih, askes berwarna kuning, jamkesmas, jamkesda berwarna hijau,
jampersal berwarna pink)
5. Dokter yang mengajukan permintaan darah harus membubuhkan nama dan
tanda tangan pada blangko permintaan darah
6. Pengajuan blangko permintaan darah harus disertai contoh darah pasien
(contoh darah pasien harus disertai dengan identitas pasien yang lengkap dan
jelas)
7. Blangko permintaan darah diantar ke Bank Darah oleh perawat atau petugas
yang berwenang dan menulis dinbuku penerimaan sampel.
8. Petugas Bank darah menerima blangko dan sampel darah kemudian
mengcroschek kembali antara blangko dan sampel darah tersebut (nama ,no
rekam medis , gol darah dan ruang )
9. Petugas Bank darah melakukan pemeriksaan gol darah dan croosmatch antara
darah pasien dan darah donor yang ditulis dalam lembar cheklist pemeriksaan .

Instalasi terkait
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
PENERIMAAN DARAH DARI PMI KE BANK DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 340/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Penerimaan darah dari Palang Merah Indonesia ke bank Darah adalah menerima
darah yang sudah dipesan untuk stok di Bank Darah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Penerimaan darah dari PMI ke
Bank Darah

Kebijakan Darah yang sudah diterima dari Palang Merah Indonesia telah memenuhi syarat uji
saring dan telah dikonfirmasi gol darah.

Prosedur 1. Petugas Palang Merah Indonesia datang ke Bank darah dengan membawa darah
yang sudah dipesan
2. Petugas Palang Merah Indonesia memberikan kwitansi dan surat pengantar (no,
jenis darah,banyaknya ,no kantong darah) untuk di cocokkkan dengan
permintaan dari Bank darah
3. Bila sudah cocok baik no,jenis darah,banyaknya ,no kantong darah petugas
Bank darah menandatangani surat pengantar tsb.
4. Petugas Bank darah menulis berita acara serah terima darah dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak .
5. Petugas Palang Merah Indonesia memasukkan darah ke rerigerator .
6. Penataan di refrigerator dilakukan secara FIFO.
7. Petugas Bank Darah menulis dibuku stok darah
8. Petugas Bank Darah menginput data darah yang didrooping (no kantong ,tgl
donor,tgl exp,jenis darah,gol darah,tgl penerimaan darah) di komputer.

Instalasi terkait Petugas BDRS


DONOR KELUARGA

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 341/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Donor keluarga adalah apabila stok darah di Bank darah maupun di Palang Merah
Indonesia tidak ada

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Donor Keluarga.

Kebijakan Untuk kebutuhan darah yang tidak ada harus disediakan donor keluarga/ donor
pengganti.

Prosedur 1. Petugas Bank Darah telphone ke Palang Merah Indonesia untuk mengajukan
permintaan darah
2. Bila stok darah di Palang Merah Indonesia kosong, petugas Palang Merah
Indonesia memberitahukan bahwa darah yang diminta tidak ada (via telphone)
3. Petugas Bank darah memberitahukan ke bangsal bahwa darah yang diminta
pasien tidak ada .
4. Perawat memberitahukan kepada keluarga bahwa darah yang dipesan pasien
tidak ada
5. Perawat menganjurkan kepada keluarga untuk mencari donor pengganti .
6. Perawat menganjurkan kepada keluarga nya datang ke Bank Darah untuk
informasi lebih lanjut.
7. Petugas Bank darah memberikan informasi kepada keluarga pasien untuk
melakukan pemeriksaan golongan darah ( pemeriksaan golongan darah bisa
dilakukan di laboratorium dengan administrasi ditanggung oleh keluarga pasien
atau pemeriksaan golongan darah juga bisa dilakukan di Palang Merah
Indonesia)
8. Apabila dari keluarga yang periksa golongan darah ada yang cocok ,petugas
Bank darah telphone ke ruangan.
9. Apabila dari keluarga golongan darahnya tidak ada yang cocok ,maka keluarga
mencari donor pengganti lainnya untuk cek golongan darah ,sampai didapatkan
golongan darah yang sama.
10. Perawat mengambil contoh darah pasien .
11. Perawat membuatkan blangko permintaan darah yang lengkap dan sudah
ditandatangani oleh dokter,dan membawakan contoh darah pasien untuk di
bawa ke Bank darah.
DONOR KELUARGA

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 341/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 2/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Prosedur 12. Contoh darah pasien dan blangko permintaan darah di berikan ke Bank darah
kemudian petugas bank darah mencocokkan antara contoh darah pasien dan
blangko tersebut (identitas pasien )
13. Bila sudah cocok petugas Bank darah menyetempel blangko tersebut dengan
stempel golongan darah yang sesuai diblangko
14. Petugas Bank darah memberikan blangko dan contoh darah pasien untuk
dibawa ke Palang Merah Indonesia
15. Keluarga pasien yang mempunyai golongan darah yang sama beragkat ke
Palang Merah Indonesia dengan membawa sampel darah dan blangko.
16. Keluarga pasien mendapat kartu pengambilan darah ( jam pengambilan sudah
tertulis) ,kemudian diserahkan ke bank darah .
17. Petugas menghubungi sopir rumah sakit untuk mengambil darah dengan
membawa kartu pengambilan darah dan cool box yang sudah berisi es pack
18. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia
19. Sopir rumah sakit memberikan kartu pengambilan darah kepada petugas Palang
Merah Indonesia.
20. Petugas Palang Merah Indonesia mengcroschek kartu tersebut ( nama ,gol ,jenis
darah,dan jam yang tertera dikartu tersebut)
21. Petugas Palang Merah Indonesia memberikan darah sesuai dengan yang tertera
dikartu
22. Sopir rumah sakit menandatangani blangko pengambilan darah
23. Sopir rumah sakit datang ke Bank darah dengan membawa darah .
24. Petugas Bank darah membuatkan billing untuk pasien tersebut.
25. Petugas Bank Darah mencocokkan antara kantong darah dan blangko
permintaan darah
26. Petugas Bank darah menulis dibuku register permintaan darah
27. Petugas bank darah telphone ke ruangan untuk mengambil darah.

Instalasi terkait Petugas BDRS


PENYIMPANAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 342/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Penyimpanan darah dan komponen darah adalah menyimpan darah donor sesuai
dengan suhu 2-6 C agar terjaga kualitasnya.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Menyimpan darah dan
komponen darah.

Kebijakan Bank darah RSI Sultan Agung melakukan penyimpanan darah didalam Refrigerator
dengan suhu 2-6 sebelum diberikan kepada pasien

Prosedur 1. Identitas yang ada dikantong darah yang meliputi tanggal pengambilan /
golongan darah / No. kantong dan tgl expdarah ditulis dibuku droping
darah .
2. Darah disimpan didalam Blood Bank dengan suhu 2C sampai 6 C
3. Penyusunan di Refrigerator diurutkan berdasarkan tanggal pengambilan donor
lebih awal ( FIFO)
4. Pengontrolan suhu dilakukan 3X sehari dengan ketentuan shif pagi jam 07.00
wib, shif siang jam 14.00 wib, dan shif malam jam 21.00 wib.
5. Lama penyimpanan darah adalah 21 hari sampai 42 hari setelah pengambilan
darah dari donor.
6. Sisa darah yang ada di Bank darah dan mendekati exp ( kira - kira kurang dari 1
minggu) diretur ke PMI untuk diganti tgl donor yang baru.
7. Penggantian darah donor yang baru diberikan pada drooping berikutnya.
8. Apabila ada darah yang rusak ,sisa darah pasien, kadaluarsa maka darah
tersebut dimusnahkan dengan membuat berita acara

Instalasi terkait Petugas BDRS


PERSIAPAN SAMPEL PEMERIKSAAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 343/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Persiapan sampel pemeriksaan adalah menyiapkan sampel darah pasien untuk
transfusi darah sebelum dilakukan pemeriksaan gol darah dan crossmacth

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Persiapan sampel pemeriksaan

Kebijakan Menjaga sampel darah pasien untuk transfusi agar tepat guna sebelum
dilakukan pemeriksaan crossmatch

Prosedur 1. Sampel dari ruangan


- Petugas Bank darah menerima sampel darah dari pasien untuk transfusi
darah yang diantar oleh perawat atau petugas yang berwenang .
- Petugas Bank darah sebelum melakukan pemeriksaan gol darah dan croos
mach melakukan pengecekan ulang antara sampel dan blangko pemeriksaan
(nama,umur,no rm,ruang,)
- Setelah semua benar-benar sesuai baik di blangko maupun disampel darah,
petugas Bank darah melalukan pemeriksaan gol darah dan crossmatch
2. Sampel via telphone
- Petugas Bank darah mencari sisa sampel pemeriksaan darah rutin dari
pasien yang akan transfusi
- Petugas Bank darah menghubungi perawat (via telphone) memberitahukan
masih atau tidaknya sisa sampel darah dari pasien tersebut.
- Apabila sisa sampel darah habis perawat mengambilkan darah lagi untuk
dikirim ke Bank darah sebagai sampel darah pasien
- Apabila sampel darah masih ada petugas Bank darah menyiapkan sampel
darah untuk di cocokkan antara sampel dan blangko permintaan
((nama,umur,no rm,ruang,)
- Setelah semua benar-benar sesuai baik di blangko maupun disampel darah,
petugas Bank darah melalukan pemeriksaan gol darah dan crossmatch

Instalasi terkait Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat Jalan
PENYERAHAN DARAH DAN PRODUK DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 344/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Penyerahan darah dan produk darah adalah menyerahkan darah dan produk darah
untuk keperluan transfusi dari bank darah ke bangsal.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Penyerahan darah dan produk
darah.
Kebijakan Pemberian darah harus dilakukan dengan benar sesuai prosedur yang ditetapkan
Prosedur 1. Petugas Bank darah menginformasikan ke bangsal via telphone bahwa darah
yang dipesan sudah dapat diambil.
2. Perawat mengambil darah yang siap untuk transfusi ke bank darah rumah sakit
3. Petugas Bank darah melengkapi label darah dengan mengisi(no kantong,gol
darah,volume,jenis komponen darah,tgl pembuatan,tgl kadaluarsa,nama
pasien,no RM,ruang)
4. Petugas Bank darah mencocokkan nomor kantong pada selang darah dengan
label dan stiker kantong darah semuanya harus cocok
5. Petugas Bank Darah menyiapkan tanda bukti penyerahan darah dan
menuliskan nama dokter yang meminta, rumah sakit,bagian/kelas,tgl
permintaan,nama pasien,no rekam medis,jml darah yg diminta,no
bagian/kantong,darah diberikan tgl berapa,jenis komponennya.
6. Perawat membubuhkan tanda tangan dan nama jelas pada kolom penerima
dengan sebelumnya membaca dan menyetujui yang ditulis pada tanda bukti
tersebut.
7. Petugas Bank Darah mencocokkan sekali lagi mengenai identitas darah dengan
identitas pasien dan tanda bukti penyerahan darah sebelum diserahkan
8. Perawat menerima darah yang sebelumnya mencocokkan lagi mengenai
identitas pasien ,identitas darah ,label darah, tanda terima darah dan ditulis
dibuku pengambilan darah.
9. Petugas Bank darah meminjamkan cool box ke perawat
10. Perawat menulis di buku peminjaman cool box ( no ,tgl pinjam ,nama perawat
yang meminjam, nama petugas Bank
11. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah selesai transfusi
dengan menuliskan tgl,dan jam kembali dibuku peminjaman cool box
12. Petugas bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap
menggunakan kapas alkohol 70% dan dikeringkan dengan menggunakan tissue
kering.
Instalasi terkait 1.Bangsal R.Inap
2.Rawat jalan
PENCATATAN DAN PELAPORAN DARI REAKSI YANG TIMBUL DARI
TRANFUSI DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG 345/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Reaksi transfusi adalah suatu kejadian atau reaksi yang timbul didalam tubuh pada
saat transfusi .

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pencatatan dan pelaporan dari
reaksi yang timbul dari transfuse darah.

Kebijakan Setiap kejadian reaksi transfusi harus dilaporkan ke petugas Bank darah
rumah sakit dengan menulis di blangko pemantauan reaksi transfuse

Prosedur 1. Jika terjadi reaksi transfusi perawat melaporkan kejadian tersebut ke


petugas Bank darah dengan menulis di blangko pemantauan reaksi transfusi
2. Perawat mengembalikan sisa darah keBank darah dengan menuliskan di
blangko retur darah
3. Petugas Bank darah mencatat laporan kejadian reaksi transfusi pada buku
catatan reaksi transfusi darah.
4. Hasil catatan semua pasien reaksi transfusi direkap setiap bulan sekali
untuk dilaporkan ke kepala instalasi laboratorium
5. Petugas Bank darah memusnahkan sisa darah tersebut dengan menulis
dibuku berita acara pemusnahan darah
6. Semua darah yang sudah dicatat dibuku pemusnahan darah dikumpulkan
dan dimasukkan kedalam sampah medis ( warna kuning)
7. Petugas Bank Darah yang bertanggung jawab bersama clening servis
membawa darah tersebut dengan troly ke insenerator .
8. Petugas Bank darah menyerahkan buku serah terima pemusnahan darah
untuk di cek kembali (hari,tgl,jam) kepada petugas sanitasi yang jaga di
bagian incenerator.
9. Petugas sanitasi menimbang darah yang akan dimusnahkan dan mencatat
dibuku serah terima pemusnahan darah (kg)
10. Petugas sanitasi menandatangani buku serah terima pemusnahann darah.

Instalasi terkait Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat jalan
Bagian sanitasi
PERMINTAAN DARAH CITO/ EMERGENCY

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 346/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Permintaan darah cito/emergency adalah permintaan darah yang dilakukan dengan
cepat .

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk permintaan darah cito

Kebijakan Permintaan darah cito/ emergency dapat dilakukan bila benar- benar dalam keadaan
yang darurat.

Prosedur 1. Petugas ruangan telphone ke Bank darah untuk mengajukan permintaan darah
sesuai dengan ke butuhkan pasien.
2. Petugas Bank darah melihat apakah stok darah yang diminta ada atau tidak.
3. Bila stok darah di Bank darah ada , maka petugas Bank darah memberitahukan
ke ruangan bila darah akan dilakukan pemeriksaan crossmatch di Bank darah.
4. Bila stok tidak ada petugas Bank darah telphone ke Palang Merah Indonesia
Cabang Kota Semarang menanyakan darah sesuai dengan yang diminta pasien.
5. Petugas Bank darah telphone keruangan memberitahukan bahwa darah akan di
crossmatch di Palang Merah Indonesia.
6. Perawat membuatkan blangko permintaan darah khusus ( tanpa crossmach)
yang sudah lengkap dan ditandatangani oleh dokter yang meminta serta
ditandatangani oleh pihak keluarga dan contoh darah pasien untuk dibawa ke
bank darah
7. Petugas Bank darah mencocokkan antara blangko dan sampel tersebut
8. Apabila sudah cocok antara blangko dan sampel tersebut petugas bank darah
menghubungi sopir rumah sakit.
9. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia dengan membawa
blangko permintaan darah, contoh darah pasien ,dan cool box yang sudah
berisi es pack.
10. Setelah darah siap sopir membawa darah tersebut ke Bank darah
11. Petugas Bank darah mengecek antara no kantong darah, golongan darah
dengan blangko penyerahan darah
12. Petugas Bank darah menulis jam datang darah, no kantong kebuku register
permintaan darah darurat.
13. Petugas bank darah telphone keruangan untuk mengambil darah ke bank darah
14. Perawat datang keBank darah untuk mengambil darah
PERMINTAAN DARAH CITO/ EMERGENCY

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 346/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 2/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Prosedur 15. Petugas Bank Darah memberikan darah yang sudah dimasukkan didalam cool
box .
16. Perawat menerima darah tersebut dan menulis dibuku pengambilan darah (
no,nama, no rekam medis,jenis darah, jumlah, gol, ruang ,jam pengambilan,
nama perawat yang mengambil, nam petugas Bank Darah yang menyerahkan)
dan menulis dibuku peminjaman cool box.
17. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah transfusi dengan
menulis tgl dan jam kembali pada buku peminjaman cool box
18. Petugas Bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap
kapas alkohol 70%.

Instalasi terkait
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
PERMINTAAN DARAH KE PMI UNTUK PASIEN ASKES NEGERI

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 347/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Permintaan darah ke Palang Merah Indonesia dilakukan apabila stok darah di Bank
Darah tidak ada dan untuk pasien Askes Negeri.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk permintaan darah ke Palang
Merah Indonesia untuk pasien Askes Negeri

Kebijakan Setiap pengajuan permintaan darah disertai dengan blangko permintaan darah yang
diisi lengkap baik nama pasien, no rekam medis ,jenis darah,gol darah, jumlah .

Prosedur 1. Petugas ruangan menulis pengajuan permintaan darah (nama ,no rekam medis,
tgl permintaan , jenis darah, jumlah,gol )
2. Pengajuan permintaan darah dibuat rangkap 2 (yang lembar untuk Palang
Merah Indonesia dan 1 lembar lagi untuk Bank darah.
3. Pengajuan permintaan darah harus diisi lengkap dan jelas ( Tgl, jenis darah,
jumlah,gol dan ditandatangani oleh penanggung jawab Bank darah.
4. Blangko permintaan darah diantar ke Bank Darah oleh perawat atau petugas
yang berwenang dan menulis dibuku penerimaan sampel.
5. Petugas Bank darah menerima blangko dan sampel darah kemudian
mengcroschek kembali antara blangko dan sampel darah tersebut (nama ,no
rekam medis , gol darah dan ruang )
6. Petugas Bank darah menelphone sopir rumah sakit untuk membawa blangko
dan contoh darah ke Palang Merah Indonesia .
7. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia dengan membawa
blangko permintaan darah, contoh darah pasien ,dan cool box yang sudah
berisi es pack.
8. Setelah darah siap sopir membawa darah tersebut ke Bank darah
9. Petugas Bank darah mengecek antara no kantong darah, golongan darah
dengan blangko penyerahan darah
10. Petugas Bank darah menulis jam datang darah, no kantong kebuku register
permintaan darah darurat.
11. Petugas bank darah telphone keruangan untuk mengambil darah ke bank darah
12. Perawat datang keBank darah untuk mengambil darah
PERMINTAAN DARAH KE PMI UNTUK PASIEN ASKES NEGERI

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 347/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 2/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Prosedur 13. Petugas Bank Darah memberikan darah yang sudah dimasukkan didalam cool
box .
14. Perawat menerima darah tersebut dan menulis dibuku pengambilan darah (
no,nama, no rekam medis,jenis darah, jumlah, gol, ruang ,jam pengambilan,
nama perawat yang mengambil, nam petugas Bank Darah yang menyerahkan)
dan menulis dibuku peminjaman cool box.
15. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah transfusi dengan
menulis tgl dan jam kembali pada buku peminjaman cool box
16. Petugas Bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap
kapas alkohol 70%.

Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGOPERASIAN ID-INCUBATOR 37 S II

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 348/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian ID Incubator 37 S II adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi sampel dalam
pemeriksaan croos match

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pengoperasian ID- Incubator 37
S II

Kebijakan Pengoperasian alat ID- Incubator 37 S II sesuai dengan protap yang berlaku.

Prosedur 1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol power pada posisi ON yang terletak
pada bagian belakang alat.
4. Tunggu beberapa saat, sampai display muncul tulisan READY
5. Masukkan liss coombs pada rak
6. Tutup cover dan tekan tombol TIMER1,TIMER 2, TIMER 3, lampu incubator
akan menyala
7. Tunggu sampai alarm berbunyi dan lampu incubator padam.
8. Buka cover,ambil Liss Coomds dan tutup kembali dengan benar.

Instalasi terkait Petugas BDRS


PENGOPERASIAN ID-CENTRIFUGE 12 S II

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 349/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian ID Centrifuge 12 S II adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hasil akhir pada
croosmatch

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pengoperasian ID- Centrifuge 12
S II

Kebijakan Pengoperasian alat ID- Centrifuge 12 S II sesuai dengan protap yang berlaku.

Prosedur 1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3. Nyalakan alat dengan menekan dengan tombol power pada posisi ON yang
terletak pada bagian belakang alat.
4. Tunggu beberapa saat , jika alat dalam posisi terbuka maka akan muncul tulisan
OPEN LID, pada display
5. Masukkan liss Combs dengan posisi saling berhadapan, jika Memutar satu liss
coombs gunakan imbangan
6. Tutup Cover sampai terkunci akan muncul tulisan READY Pada Display, tekan
tombol START
7. Tunggu sampai alat berhenti secara otomatis dan Cover akan Terbuka.
8. Untuk menghentikan mendadak tekan tombol STOP

Instalasi terkait Petugas BDRS


PENGOPERASIAN CENTRIFUGE EBA 20

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 350/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Centrifuge EBA 20 adalah alat yang digunakan untuk memisahkan antara sel darah
merah dengan serum

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pengoperasian centrifuge EBA
20 sesuai protap yang berlaku

Kebijakan Pengoperasian alat Centrifuge EBA 20 sesuai dengan protap yang berlaku.

Prosedur 1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3. Nyalakan alat dengan menekan dengan tombol power pada posisi ON yang
terletak pada bagian belakang alat, kemudian
4. letakkan tabung sample yang akan di centrifuge dengan posisi yang seimbang ,
kemudian tutup kembali.
3. Atur kecepatan centrifuge dan waktu yang diperlukan
4. Tekan tombol START , tunggu sampai centrifuge berhenti
5. Buka dan ambil tabung sample yang telah di centrifuge.

Instalasi terkait Petugas BDRS


PENGOPERASIAN BLOOD BANK REFRIGERATOR DOMETIK MP 295

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 351/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295 adalah alat yang digunakan untuk
menyimpan stok darah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Blood Bank Refrigerator
Dometik MP 295 sesuai protap yang berlaku.

Kebijakan Pengoperasian alat Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295 sesuai dengan protap
yang berlaku.

Prosedur 1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3. Tutup pintu dengan rapat
4. Nyalakan alat dengan kunci pada posisi ON/ 1 pada bagian Atas.
6. Alat sudah diseting dari perusahaan dengan suhu 2 + 4 C
5. Operator tidak perlu melakukan setting
6. Tunggu beberapa saat sampai suhu mencapai suhu mencapai 2 + 4 C ,Setelah
suhu stabil alat siap digunakan
7. Masukkan darah dengan rapi sesuai golongan , jangan sampai
7. Menyentuh dinding alat.
8. Tutup kembali dengan rapat pintu Blood Bank setelah dibuka
8. Jangan membuka Blood Bank jika tidak benar-benar memerlukan
9. Untuk mematikan alarm tekan tombol Alarm.

Instalasi terkait Petugas BDRS


RESPONTIME PERMINTAAN DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 352/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Respontime permintaan darah adalah suatu jadwal penyelesaian pekerjaan sejak
dimulainnya pemeriksaan croos match , sampai darah siap diambil perawatnya.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Respontime untuk permintaan
darah

Kebijakan Proses pemeriksaan darah dari seleksi donor sampai darah siap untuk di
transfusikan harus dilakukan dengan respon waktu seefisien mungkin adapun
waktu untuk pemeriksaan darah rutin dilakukan selama 2 jam, dan untuk
pemeriksaan darah darurat selama 4 jam.

Prosedur 1. Petugas Bank Darah menerima blangko dan sampel darah kemudian
mengcroschek kembali antara sampel darah dan blangko tersebut ( nama, no
rekam medis,golongan darah,dan ruang)
2. Petugas Bank Darah menulis dibuku respontime (no, nama ,no rekam medis,
ruangan, jam penerimaan sampel, jenis dan jumlah darah yang dibutuhkan, jam
penyerahan darah.
3. Petugas Bank Darah melakukan pemeriksaan golongan darah dan croosmatch
antara darah pasien dan darah donor yang ditulis dalam lembar checklist
pemeriksaan.
4. Darah yang sudah dilakukan croosmatch dan sudah di beri label identitas pasien
( nama , no rekam medis , no kantong darah ) disimpan didalam blood bank
5. Petugas Bank Darah menelphone ruangan untuk segera mengambil darah
tersebut.
6. Perawat datang ke Bank Darah untuk mengambil darah dan menulis dibuku
pengambilan darah dan buku peminjaman cool box

Instalasi terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI STAFF
PELAYANAN DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG 353/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Pendidikan dan pelatihan bagi staf adalah untuk meningkatkan derajad kemampuan
yang optimal dan professional melalui pendidikan non formal dalam pelayanan
transfusi darah.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Program dan pendidikan bagi
staf pelayanan darah.

Kebijakan Pengembangan mutu dan kualitas yang baik , baik regional maupun nasional .

Prosedur 1. Undangan pelatihan / seminar diajukan ke Direktur Pelayanan melalui manager


untuk di ACC
2. Kemudian surat tsb turun ke ka instalasi pelayanan darah
3. Petugas yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan dibuatkan surat tugas dan
surat jalan oleh bagian personalia
4. Sepulang dari pelatihan / seminar petugas melapor ke bagian diklat RS
5. Hasil pelatihan / seminar disosialisasikan kepada semua petugas BDRS dan
laboratorium melalui persentasi.

Instalasi terkait 1. Direktur pendidikan dan penunjang medis


2. Manager pendidikan dan penunjang medis
3. Personalia
4. Keuangan
5. Bagian diklat
PENGOPRASIAN MIKROPIPET

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 354/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Mikropipet adalah alat yang gunakan untuk memipet sample darah, serum/plasma,
dan reagent

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Pengoperasian Mikropipet

Kebijakan Pengoperasian alat Mikropipet sesuai dengan protap yang berlaku.

Prosedur 1. Ambil mikropipet, Pastikan mikropipet dalam keadaan baik


2. Pasang Blue Tip atau Yellow Tip pada ujung mikropipet sesuai dengan
ukuran yang di butuhkan
3. Isap sample pelan-pelan dengan menekan bagian atas mikropipet
4. Lepaskan tekanan dan angkat mikropipet
5. Lepaskan Blue Tip atau Yellow tip dan buang pada tempat sampah medis yang
disediakan

Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGGUNAAN PLASMA EXPRESSOR

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 355/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Plasma Expressor adalah alat yang gunakan untuk memisahkan plasma yang ada
didalam kantong darah darah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Penggunaan Plasma Expresor

Kebijakan Pengoperasian Plasma Expresor sesuai dengan protap yang berlaku

Prosedur 1. Pastikan Unit berada diposisi yang baik , permukaan rata


2. Posisikan Handle pada pengaitnya sehinggga Pressing Plate terbuka.
3. Lepaskan kantong darah yang akan dipisahkan pada Pressing Plate
4. Lepaskan Handledari pengaitnya ( posisi bebas), biarkan plasma darah
mengalir ke kantong penampung
5. Perhatikan posisi kantong darah ,sisakan cairan plasma sedikit ( jangan
dialirkan semua)
6. Posisikan kembali Handle pada pengaitnya ,sehingga Pressing Plate
terbuka.
7. Angkat kantong darah.

Instalasi terkait Petugas BDRS


PENGGUNAAN ELECTRIC TUBE SEALER GENESIS SE 330

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 356/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Electric Tube Sealer adalah alat yang digunakan untuk memotong selang pada
kantong darah

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Penggunaan Electrik Tube
Sealer Genesis SE 330

Kebijakan Pengoperasian alat Plasma Expresor sesuai dengan protap yang berlaku

Prosedur 1. Alat dapat langsung digunakan , dan tidak memerlukan pemanasan terlebih
dahulu
2. Ambil sampel/ selang dari kantong darah yang akan di- Seal
3. Berikan jarak yang cukup , kemudian masukkan selang yang akan di Seal pada
Head dari alat.
4. Tekan selang , sampai head menjepit selang selama 1 detik
5. Keluarkan selang dari Head , dan selang akan menyekat sendiri.

Instalasi terkait Petugas BDRS


VALIDASI ALAT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/3


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Suatu proses pemeriksaan peralatan untuk mengetahui layak pakai atau tidak
alat tersebut.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk validasi Alat

Kebijakan Validasi peralatan harus dilakukan secara rutin/berkala untuk menjamin


kelayakan peralatan.
Prosedur 1. PERSIAPAN ALAT & BAHAN
- Siapkan alat-alat yang akan kalibrasi
- Siapkan bahan penunjang

2. PEMERIKSAAN
a. Kalibrasi Peralatan Kualitatif
b. Mikropipet
c. Centrifuge
d. Refrigerator,Incubator,Waterbath, Thermometer suhu ruangan

3. BUAT LEMBAR KERJA


a. Buat lembar kerja sesuai dengan alat yang akan divalidasi.
Form 426.201 = Lembar Kerja Kalibrasi Mikropipet
Form 426.202 = Lembar Kerja Kalibrasi Centrifuge
Form 426.203 = Lembar Kerja Kalibrasi Refrigerator, Water
bath, Thermometer
b. Catat : tanggal kalibrasi, nama pemeriksa, jenis alat, merek, nomor seri, no.
code alat yang akan divalidasi dan alat pendukung validasi.
c. Semua data yang telah dicatat pada lembar kerja harus dicek kembali oleh
orang kedua lalu diberi paraf.
d. Harus ada orang kedua yang mengecek kembali pencatatan hasil.
e. Semua hasil sebelum dikeluarkan harus dicek kembali oleh orang kedua
dan disahkan oleh penanggung jawab laboratorium.
VALIDASI ALAT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 2/3


SULTAN AGUNG
SEMARANG

4. BUAT CHECK LIST & LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN


a. Buat lembar kerja pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dilakukan untuk masing-masing alat yang akan divalidasi.
Form 426.201 = Lembar Kerja Pemeriksaan Kalibrasi Mikropipet
b. Buat check list untuk masing-masing pemeriksaan yang akan dilakukan.
Form 426.201 = Check List Kalibrasi Mikropipet
Form 426.202 = Check List Kalibrasi Centrifuge
Form 426.203 = Check List Kalibrasi Refrigerator, Kamar dingin,
Thermometer
Form 426.204a = Check List Kalibrasi Timbangan
Form 426.204b = Check List Kalibrasi Timbangan (O Balance)
Form 426.205 = Check List Validasi alat-alat EIA
Form 426.202 = Check List alat-alat kualitatif
c. Pemeriksa harus mencatat : tanggal kalibrasi, nama pemeriksa, jenis alat,
merek, nomor seri. No.code alat yang akan divalidasi dan alat penunjang
validasi
d. Beri tanda V dan jam pada Check List untuk setiap langkah yang telah
dilakukan.

5. PERHITUNGAN HASIL
a. Hitung SD (standar deviasi) dan % RSD untuk kalibrasi peralatan
kuantitatif.
b. Harus ada orang kedua yang mengecek kembali semua perhitungan dan
semua data yang ada pada lembar kerja lalu hasil disahkan oleh penanggung
jawab.

6. HASIL
a. Catat hasil kalibrasi alat yang diperiksa pada lembar kerja
pemeriksaan dan lembar kerja.
Refrigerator, Kamar dingin, Oven, Freezer,
b. Buat Laporan Hasil Kalibrasi alat yang sudah diperiksa :
Form 426.501 = Laporan Hasil Kalibrasi Mikropipe
Form 426.502 = Laporan Hasil Kalibrasi Centrifuge
Form 426.503 = Laporan Hasil Kalibrasi Refrigerator, Kamar
dingin, Oven, Freezer, Incubator, Water bath,
Thermometer
Form 426.504 = Laporan Hasil Kalibrasi Timbangan
VALIDASI ALAT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 3/3


SULTAN AGUNG
SEMARANG

c. Buat Laporan Hasil Kalibrasi alat yang sudah diperiksa :


Form 426.501 = Laporan Hasil Kalibrasi Mikropipet
Form 426.502 = Laporan Hasil Kalibrasi Centrifuge
Form 426.503 = Laporan Hasil Kalibrasi

7. PENCATATAN
1. Lembar kerja
2. Check List & Lembar Kerja Pemeriksaan
3. Laporan Hasil Kalibrasi
4. Buku Laporan Kalibrasi
5. Semua alat yang telah divalidasi dicatat dan diberi label yang berisi :

Instalasi terkait Petugas BDRS


PEMERIKSAAN CROSSMATCH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 358/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Pemeriksaan Crossmath adalah suatu proses mereaksikan silang antara darah donor
dengan darah pasien sehingga didapatkan darah yang cocok untuk pasien tersebut.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Pemeriksaan Crooss mach

Kebijakan 1. Semua darah yang akan ditransfusikan harus dilakukan uji cocok serasi
2. Semua hasil pemeriksaan harus didokumentasikan.

Prosedur 1. Nyalakan inkubator/waterbath pada suhu 37


2. Biarkan Reagensia pada suhu kamar sebelum dipergunakan.
3. Simpan regensia pada suhu 2C - 8C sesudah dipergunakan.
4. Darah yang akan diperiksa berupa darah tanpa anti koagulan atau darah dengan
anti koagulan, tidak boleh lebih dari 48 jam.
5. Pisahkan serum/plasma dari sel darah merah.
6. Cuci sel darah merah dengan saline tiga kali.
7. Siapkan suspensi sel sesuai kebutuhan.

CROSS MATCH DENGAN METODE GEL TES

1. BUAT SUSPENSI SEL PASIEN & DONOR 0.8 - 1%.


a. Masukkan 0,5 ml Dilluent 2 dengan Dispenser ke dalam tabung
b. Ambil 5 ul (mikroliter) PRC atau 10 ul WB  Masukkan tabung
c. Campur dan homogenkan  Suspensi 0,8 1%

2. Ambil Liss / Coombs Card, tandai dengan identitas Os /Donor, buka penutup
alumunium. Dengan bantuan mikropipet masukkan :
MAYOR : 50 ul Suspensi Sel Donor + 25 ul Serum Os
MINOR : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Donor
A.C : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Os

3. Masukkan kartu ke Inkubator.


Inkubasi 37 C, 15 menit ( tekan tombol timer 1 / 2 / 3 )
PEMERIKSAAN CROSSMATCH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 358/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 2/2


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Prosedur 4. Pindahkan kartu ke Centrifuge.


Tekan tombol Start ( Centrifuge selama 10 menit )

5. Baca Reaksi secara makroskopis

INTEPRETASI HASIL CROSS MATCH

1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatif


Darah pasien kompatibel dengan darah donor, darah boleh dikeluarkan
2. Crossmtacth Mayor = positif, Minor = negatif, AC = negatif
a. Periksa sekali lagi Golongan darah Os apakah sudah sama dengan donor,
apabila gol. Darah sudah sama :
b. Artinya ada Irregular Antibody pada Serum Os
c. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil cross
negatif pada mayor dan minor
d. Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch yang kompatibel meskipun darah
donor telah diganti maka harus dilakukan Screening dan Identifikasi
Antibody pada Serum Os, dalam hal ini sampel darah dikirim ke UTD
Pembina terdekat

2. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Negatif


a. Artinya ada Irregular Anti Body pada Serum / Plasma Donor.
b. Solusi : Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan crossmatch lagi.

4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Positif


a. Lakukan Direct Coombs Test pada OS
b. Apabila DCT = positif, hasil positif pada crossmatch Minor dan AC berasal
dari autoantibody
c. Apabila derajad positif pada Minor sama atau lebih kecil dibandingkan
derajad positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan.
d. Apabila derajad positif pada Minor lebih besar dibandingkan derajad positif
pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah donor, lakukan
crossmatch lagi sampai ditemukan positif pada Minor sama atau lebih kecil
dibanding AC / DCT

Instalasi terkait
Petugas BDRS
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 359/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan untuk mengklasifikasikan darah


dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya antigen pada permukaan
membran sel darah merah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk Pemeriksaan golongan darah .

Kebijakan Setiap pasien yang akan transfusi darah sebelum dilakukan pemeriksaan crossmatch
maka di periksa golongan darah terlebih dahulu.

Prosedur 1. Petugas Bank Darah menyiapkan sampel darah baik darah pasien maupun stok
darah yang akan ditransfusikan
2. Darah diteteskan diatas obyek glass pada bagian kiri dan kanan obyek glass.
3. Darah tersebut diberi antigen A disebelah kanan tetes darah tadi dan antigen B
disebelah kiri tetes darah tadi.
4. Kemudian darah dan antigen dihomogenkan dan diputar dengan menggunakan
obyek glass lainnya dan digoyang goyang lalu dibaca hasilnya.
5. Jika pada golongan darah A: maka antigen A akan menggumpal dan antigen B
tidak menggumpal
a. Jika pada golongan darah B: maka antigen A tidak menggumpal dan
antigen B menggumpal
b. Jika pada golongan darah O : maka antigen A dan antigen B tidak
menggumpal
c. Jika pada golongan darah AB : maka antigen A dan B akan menggumpal

Instalasi terkait Petugas BDRS


OPERAN JAGA SHIFT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 360/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Operan jaga Bank Darah adalah tata cara operan jaga analis di Bank Darah.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk kelancaran pelayanan Bank
Darah

Kebijakan Operan jaga dilakukan dalam pergantian shif

Prosedur 1. Pelaksanaan Operan jaga dilakukan sesuai dengan jam yang telah ditentukan
Pagi jam 07.00 WIB
Siang jam 14.00 WIB
Malam jam 21.00 WIB
2. Operan jaga
Laporan Permintaan darah
Laporan stok darah
Laporan darah titip
Laporan syarat yang belum lengkap
Laporan kwitansi pembayaran

Instalasi terkait 1.Penanggung Jawab Bank darah dan Laboratorium


2.Staf BDRS
PERMINTAAN DARAH DARI LUAR RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 361/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Permintaan darah dari luar rumah sakit adalah melayani permintaan darah selain
dari rumah sakit sendiri / luar rumah sakit.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk permintaan darah dari luar rumah
sakit.

Kebijakan Bank darah dapat melakukan permintaan darah dari luar rumah sakit sesuai dengan
prosedur yaitu setiap permintaan darah disertai blangko permintaan darah yang
telah diisi lengkap dan contoh darah pasien.

Prosedur 1. Keluarga pasien datang ke Bank darah dengan membawa blangko permintaan
darah yang sudah diisi lengkap dan sampel darah pasien
2. Petugas Bank darah mencocokkan antara identitas sampel darah dengan blangko
permintaan darah
3. Petugas Bank darah menulis dibuku penerimaan sampel, dan buku register
pemeriksaan
4. Petugas Bank darah melakukan pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan
croosmatch
5. Petugas bank darah melabeli darah tersebut dan menulis identitas di kartu
kantong darah
6. Petugas Bank darah menulis no kantong di buku register pemeriksaan , buku
droping darah, dan menginput di computer
7. Petugas Bank darah menyerahkan darah kepada keluarga pasien yang diletakkan
di dalam coolbox

Instalasi terkait Staf BDRS


PEMUSNAHAN DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 362/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Pemusnahan darah adalah memusnahkan darah yang sudah tidak terpakai / sisa
darah yang telah dipakai oleh pasien.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk pemusnahan darah.

Kebijakan Petugas Bank darah dapat melakukan pemusnahan darah sesuai dengan prosedur.

Prosedur 1. Petugas Bank darah membuang sisa darah yang sudah tidak terpakai ditempat
sampah medis yang sudah disediakan
2. Petugas Bank darah membuat berita acara pemusnahan darah yang telah
ditandatangani oleh penanggung jawab Bank darah dan Ka. Instalasi
laboratorium.
3. Petugas bank darah dan petugas cleaning servis membawa sisa darah tersebut
ke incinerator .
4. Petugas sanitasi menerima sisa darah yang akan dimusnahkan dan menimbang
berat jumlah darah yang akan dimusnahkan .
5. Petugas sanitasi menandatangani berita acara tersebut sebagai saksi dalam
pemusnahan darah.
6. Petugas sanitasi memasukkan darah ke alat incenerator dan didokumentasikan.

Instalasi terkait 1. Staf BDRS


2. Staf Sanitasi
3. Staf cleaning servis
RETUR DARAH

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

RS ISLAM 363/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013 0 1/1


SULTAN AGUNG
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 September 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Retur darah adalah mengembalikan darah yang tidak jadi dipakai oleh pasien
dikarenakan adanya sesuatu hal ( pasien meninggal , hemoglobin darah, atau pasien
pulang )
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk retur darah

Kebijakan Petugas Bank darah dapat melakukan retur darah sesuai dengan prosedur.

Prosedur 1. Perawat menelphone petugas bank darah memberitahukan apabila darah akan
diretur
2. Perawat membawa darah tersebut dan mengisi blangko retur darah
3. Petugas Bank darah mencatat dibuku pengembalian darah
4. Apabila darah masih bisa digunakan karena kondisi masih bagus maka petugas
bank darah menulis di buku bongkaran darah dan diinput lagi ke computer.
5. Apabila darah sudah rusak maka darah dimusnahkan.

Instalasi terkait Instalasi Rawat Inap

You might also like