Professional Documents
Culture Documents
Biosfer
Biosfer
A. Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau
seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain
manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-
tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga lingkungan utama atau
biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat, biosiklus air tawar (sungai, danau, atau
kolam), dan biosiklus air asin (lautan).
Secara rinci, A. Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi komponen-
komponen berikut ini.
2. Komponen abiotik (berupa makluk tak hidup) meliputi iklim, bahan-bahan anorganik
berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan, tanah, air dan udara.
Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), Air (H2O),
Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak.
a. Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari
secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan
secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian
dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan
itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya,
sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja
yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-
perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi
dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan
dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu
untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun
baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca
yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
1. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada
saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin,
tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya
bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan
di daerah beriklim dingin.
2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai
mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara
bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah
menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
b. Kelembaban Udara
c. Sinar Matahari
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme
terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan
tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga
menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi
hewan.
e. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap
air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat
berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi
tumbuhan baru.
2. Faktor tanah yang berpengaruh karena tanah sebagai media tumbuh dan
berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap
persebaran tumbuhan.
Faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang
artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik
berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan
vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
a. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam
suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur
tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara
tanah. Tanah dengan proporsi partikel partikel yang lebih besar dapat mempunyai
tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata.
Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi
tumbuh-tumbuhan.
b. Struktur tanah
c. Keasaman tanah
3. Faktor topografi
Lingkungan kehidupan air tawar meliputi danau, sungai, kolam, payau, rawa
dan bentuk-bentuk perairan darat lainnya. Vegetasi yang banyak berkembang di
lingkungan seperti ini diantaranya tenceeratai, paku air, enceng gondok, talas air,
pandan, selada, kangkung dan berbagai vegetasi perairan tawar lainnya. Pada
perairan darat juga berkembang vegetasi tingkat rendah misalnya ganggang dan
lumut.
Lingkungan kehidupan darat meliputi daerah yang sangat luas dan sangat
bervariasi jenisnya. Biocycle darat terbentang di daerah sekitar khatulistiwa sampai
ke daerah kutub utara dan kutub selatan. Lingkungan vegetasi ini berbatasan
langsung dengan ;lingkungan kehidupan perairan darat dan lingkungan kehidupan
perairan laut.
Sehubungan dengan variasi yang sangat beragam ini maka lingungan
vegetasi daratan dibedakan menjadi beberapa bagian yang disebut biochore atau
sub lingkungan ( bioma ). Pembagian ini didasarkan pada corak vegetasi utama
akibat iklim yang khas pada wilayah-wilayah tersebut.
Biocycle daratan terdiri dari hutan, padang rumput dan gurun. Berikut ini
sebaran hutan, padang rumput, dan gurun yang akan dibahas lebih lanjut.
Hutan
Tersebar di wilayah sekitar ekuator antara lintang 10LU 10LS, curah hujan
antara 200 400 cm per tahun, dengan ciri vegetasinya berupa hutan belantara
dengan tumbuhan heterogen, tingkat kerapatan tinggi, dengan wilayah persebaran
di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika Tengah, wilayah Afrika
sekitar katulistiwa, dan Pulau Madagaskar.
2. Hutan Musim
4. Sabana
Padang rumput yang diselingi semak belukar, banyak dijumpai di Afrika, India,
Australia, Amerika Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara Barat.
5. Stepa (Prairi)
Padang rumput yang luas tanpa diselingi semak belukar, terdapat di daerah
peralihan antara iklim basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara Eropa Barat
sampai Asia Timur, Argentina, dan Amerika Selatan.
6. Tundra
3. Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh fauna:
orang utan, banteng, harimau, gajah, dan reptile.
5. Neartik, meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan Kanada), Greenland, sampai
bagian tengah Meksiko. Contoh fauna: bison, caribouw, salamander, ayam
kalkun, dan kura-kura.
Keadaan flora Jawa Bali dikelompokkan menjadi: hutan hujan tropik (di Taman
Nasional Cibodas dan Gunung Halimun), hutan muson tropik (hutan jati), sabana
tropik(di Jawa Timur dan Bali) , dan hutan bakau (di pantura Jawa).
4. Flora Papua
Flora di wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis dengan flora khas yaitu
Eucaliptus, sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai Mangrove.
Terletak di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, dibatasi oleh Garis
Wallace yang membentang antara Selat Lombok dan Selat Makassar.
Terletak di pulau Papua dan sekitarnya, dibatasi oleh Garis Weber yang
terbentang antara Laut Tmor, Laut Seram, dan Laut Halmahera.
1. Pengahalang Geografi
2. Penghalang Reproduksi
3. Penghalang Endemis
Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan
manusia, misalnya :
2. Tanah Longsor.
Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak
tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak
dapat berlangsung.
3. Banjir.
Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga
air meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak
mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan
banjir.
Untuk menjaga kelestarian gen tumbuhan atau hewan perlu dilakukan usaha antara
lain sebagai berikut:
1. Diadakan daerah yang dilindungi, seperti cagar alam, hutan lindung, dan
suaka margasatwa.
2. Diadakan daerah penyangga, daerah antara lahan pertanian dan permukiman
penduduk dengan daerah cagar alam.
3. Pengembangan daerah yang dilindungi seperti untuk penelitian, pendidikan,
dan pariwisata.
4. Mendirikan kawasan kebun raya dan kebun binatang yang dijadikan koleksi
hidup, misalnya Kebun Raya Bogor dan Taman Safari Indonesia.
5. Diadakan bank gen, yaitu menyimpan dan menjaga suatu gen agar tetap
baik.