Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)

Oleh :
Desi Zulvina
Pembimbing : Kirmizi dan Sem Paulus

Faculty Of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : desizulvina@gmail.com

The Influence Of Ownership Structure On Firm Value


With The Corporate Social Responsibility Disclosure as An Intervening Variable
(Study On Manufacturing Sector In Indonesia Stock Exchange)

ABSTRACT

This research aims to determine the influence of managerial ownership,


institutional ownership, and foreign ownership on firm value with the corporate
social responsibility disclosure as an intervening variable. The study was
conducted on issuers manufacturing in Indonesia Stock Exchange-listed in 2012-
2014. The sample is determined by purposive sampling method. Manufacturing of
all issuers listed, which obtained 36 samples. Analysis technique use multiple
regressions with two steps using by SPSS version 17. The results showed that:
ownership structure has an affect on the corporate social responsibility disclosure
simultaneously; managerial ownership has not affect on CSR disclosure partially;
institutional ownership has no effect on CSR disclosure partially; foreign
ownership has no effect on CSR disclosure partially; ownership structure and
corporate social responsibility disclosures have affect on firm value
simultaneously; managerial ownership has affect on firm value partially;
institutional ownership has no effect on firm value partially; foreign ownership
has an affect on firm value partially; and the CSR disclosure has no affect on firm
value partially.
Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Foreign
Ownership, Disclosure of Corporate Social Responsibility, Firm Value (Tobin's Q)

PENDAHULUAN bersangkutan, makin tinggi harga


Tujuan perusahaan didirikan saham dari perusahaan tersebut
adalah untuk meningkatkan nilai berarti makin tinggilah nilai dari
perusahaan secara optimal. Nilai perusahaan itu. Dan begitu juga
perusahaan tercermin dari harga sebaliknya, makin rendah harga dari
saham perusahaan yang saham perusahaan tersebut berarti
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
makin rendah pula nilai dari asing berpengaruh positif terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Jika nilai perusahaan.
terjadi peningkatan nilai perusahaan Ghozali (2010) meneliti pada
berarti terjadi peningkatan perusahaan yang listing di Malaysia
kemakmuran para pemegang saham untuk menguji faktor-faktor yang
dan sebaliknya penurunan nilai mempengaruhi kinerja perusahaan.
perusahaan berarti terjadi pula Hasil penelitian Ghozali menujukkan
penurunan kemakmuran pemegang bahwa corporate governance tidak
saham. Teori stakeholder signifikan berpengaruh terhadap
berpendapat bahwa perusahaan kinerja perusahaan, namun
bukan entitas yang hanya beroperasi kepemilikan asing dan kepemilikan
untuk kepentingan sendiri namun pemerintah berhubungan signifikan
memberikan manfaat bagi terhadap Tobins Q.
stakeholder. Di dalam perusahaan Rumusan masalah pada
ada pihak yang diutamakan yaitu penelitian ini adalah:
stakeholders. Terdapat sejumlah 1) Apakah struktur kepemilikan
stakeholders yang ada di masyarakat, berpengaruh terhadap pengungkapan
dan dengan pengungkapan CSR corporate social responsibility baik
merupakan cara untuk mengelola secara simultan maupun secara
hubungan organisasi dengan parsial?
kelompok stakeholders. Tujuan 2) Apakah struktur kepemilikan dan
utama dari CSR merupakan pengungkapan corporate social
perangkat canggih yang dapat responsibility berpengaruh terhadap
digunakan untuk menggalang nilai perusahaan baik simultan
dukungan dari para pemangku maupun secara parsial?
kepentingan (Terghazi, 2012). Adapun tujuan dari penelitian
ini diantaranya adalah:
Gago et al (2016) yang
1) Untuk mengetahui dan
menguji hubungan Corporate Social
menganalisis pengaruh struktur
Responsibility (CSR), board
kepemilikan terhadap pengungkapan
composition, dan firm performance
(Tobins Q) menunjukkan bahwa coporate social responsibility pada
perusahaan manufaktur periode
persentase dari independen director
tahun 2012-2014
berpengaruh terhadap aktivitas
2) Untuk mengetahui dan
tanggungjawab sosial perusahaan
menganalisis pengaruh struktur
dan CSR berperan sebagai mediasi
kepemilikan dan pengungkapan
hubungan antara komisaris
coporate social responsibility
independen dan nilai perusahaan
terhadap nilai perusahaan pada
(firm value).
perusahaan manufaktur periode
Mian dan Nagata (2015)
tahun 2012-2014
meneliti pengaruh kepemilikan asing
terhadap firm valuation dengan
TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan data dari perusahaan
Nilai Perusahaan (firm value)
yang listing di Tokyo Stock
Nurlela dan Islahuddin
Exchange untuk periode 2004-2012
(2008) menjelaskan bahwa nilai
menemukan bahwa kepemilikan
perusahaan (firm value) merupakan
konsep penting bagi investor, karena

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017


merupakan indikator bagi pasar perusahaan yaitu memaksimalisasi
menilai perusahaan secara nilai perusahaan
keseluruhan.
Investor mengunakan rasio Kepemilikan Manajerial
keuangan untuk mengukur dan Sherley dan Meiliana (2014)
mengetahui nilai pasar perusahaan. melakukan penelitian tentang
Alasan penggunaan rasio adalah Pengaruh Struktur Kepemilikan
karena rasio dapat memberikan Terhadap Nilai Perusahaan Yang
indikasi bagi manajemen mengenai Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
penilaian investor terhadap kinerja menemukan hasil bahwa
perusahaan dimasa lampau dan kepemilikan manajerial tidak
prospeknya di masa depan. Salah berpengaruh secara signifikan
satu rasio yang digunakan dalam terhadap nilai perusahaan.
mengukur nilai perusahaan adalah Menurut purbopangestu
Tobins Q. Rasio Tobins Q (2014) bahwa kepemilikan
memasukkan semua unsur hutang manajerial tidak berpengaruh
dan modal saham perusahaan, tidak terhadap nilai perusahaan. Persentase
hanya saham biasa dan tidak hanya rendahnya saham yang dimiliki oleh
ekuitas perusahaan saja yang pihak manajemen mengakibatkan
dimasukkan dalam proses manajemen tidak merasa ikut
perhitungan namun seluruh asset memiliki perusahaan sehinggga
perusahaan. Dengan memasukkan manajemen tidak begitu
seluruh asset perusahaan berarti
mempedulikan kemajuan
perusahaan tidak hanya terfokus pada
perusahaan. Manajemen lebih
satu tipe investor yaitu investor
termotivasi untuk meningkatkan
dalam bentuk saham, namun juga
kepentingan pribadinya
untuk kreditur karena sumber
dibandingkan kepentingan.
pembiayaan operasional perusahaan
bukan dari ekuitasnya saja tetapi juga
dari pinjaman yang diberikan Kepemilikan Institusional
kreditur (Sukamulja, 2004). Sabrina (2010) menyatakan
bahwa ketatnya pengawasan yang
Struktur Kepemilikan dilakukan oleh investor institusional
Sherley dan Meiliana (2014) sangat tergantung pada besarnya
menyatakan bahwa naik turunnya investasi yang dilakukan. Semakin
nilai perusahaan dipengaruhi oleh besar kepemilikan oleh institusi
struktur kepemilikan, diantaranya keuangan maka akan semakin besar
kepemilikan saham oleh manajemen, kekuatan suara dan dorongan
kepemilikan saham oleh institusi keuangan untuk mengawasi
institusional, kepemilikan saham manajemen dan akibatnya akan
oleh investor asing, kepemilikan memberikan dorongan yang lebih
saham oleh pemerintah dan besar untuk mengoptimalkan nilai
kepemilikan terkonsentrasi. Struktur perusahaan. Tingkat kepemilikan
kepemilikan oleh beberapa peneliti institusional yang tinggi akan
dipercaya mampu mempengaruhi menimbulkan pengawasan yang
jalannya perusahaan yang pada lebih besar oleh pihak investor
akhirnya berpengaruh pada kinerja institusional sehingga dapat
perusahaan dalam mencapai tujuan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
menghalangi perilaku oportunistik yaitu tujuan bisnis perusahaan yang
manajer. tidak hanya mencari laba (profit),
Pada penelitian Verawaty dan tetapi juga mensejahterakan
Merina (2015) menunjukkan bahwa masyarakat (people), dan menjamin
kepemilikan institusional memiliki keberlanjutan hidup planet (planet).
pengaruh signifikan terhadap nilai ISO (international Standard
perusahaan. Keberadaan investor Organization) 26000 mendefinisikan
intitusional dianggap mampu tanggung jawab sosial sebagai
menjadi mekanisme monitoring yang tanggung jawab suatu organisasi atas
efektif dalam setipa keputusan yang dampak dari keputusan dan
diambil oleh manajer. Hal ini aktivitasnya terhadap masyarakat dan
disebabkan investor institusional lingkungan, melalui perilaku yang
terlibat dalam pengambilan yang transparan dan etis, yang konsisten
strategis sehingga tidak mudah dengan pembangunan berkelanjutan
percaya terhadap tindakan dan kesejahteraan masyarakat,
manipulasi laba. memperhatikan kepentingan dari
para stakeholder, sesuai hukum yang
Kepemilikan Asing berlaku dan konsisten dengan norma-
Kepemilikan asing norma internasional, dan terintegrasi
merupakan proporsi saham biasa di seluruh aktivitas organisasi, dalam
perusahaan yang dimiliki oleh pengertian ini meliputi baik kegiatan,
perorangan, badan hukum, produk maupun jasa. ISO
pemerintah serta bagian-bagiannya 26000 Guidance Standard on Social
yang berstatus luar negeri. Atau Responsibility yang secara konsisten
perorangan, badan hukum, mengembangkan tanggung jawab
pemerintah yang bukan berasal dari sosial mencakup 7 (tujuh) isu pokok
Indonesia (Wiranata, 2013). yaitu :
Kepemilikan asing dianggap 1. Pengembangan Masyarakat
sebagai pihak yang memiliki 2. Konsumen
kepedulian yang tinggi terhadap 3. Praktek Kegiatan Institusi
program Corporate Social yang Sehat
Responsibility (CSR). Sebagai 4. Lingkungan
contoh negara Eropa dan Amerika 5. Ketenagakerjaan
Serikat sangat perhatian terhadap isu- 6. Hak asasi manusia
isu lingkungan dan sosial pada 7. Organisasi Pemerintahan
masyarakat. Bank-bank di Eropa (Organizational Governance)
juga menerapkan kebijakan dalam Penelitian Purbopangestu dan
pemberian pinjaman hanya kepada Subowo (2014) menunjukkan bahwa
perusahaan yang dengan adanya pengungkapan CSR
mengimplementasikan CSR dengan yang tinggi maka akan meningkatkan
baik (Daniri, 2008). nilai perusahaan. Pengungkapan CSR
yang dilakukan perusahaan menjadi
Corporate Social Responsibility daya tarik bagi investor untuk
(CSR) meilihat prospek perusahaan di masa
Global Compact Initiative mendatang dan menjadikan
(2002) menyebut pemahaman CSR pengungkapan CSR sebagai
dengan 3P (profit, people, planet), pertimbangan investor untuk
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
berinvestasi di suatu perusahaan. H4 : Kepemilikan Asing secara
Investor lebih tertarik menanamkan parsial berpengaruh terhadap
modalnya di perusahaan yang Pengungkapan Corporate Social
memiliki pengungkapan CSR yang Responsibility.
tinggi, dengan semakin banyaknya H5 : Struktur Kepemilikan secara
investor yang tertarik berinvestasi simultan berpengaruh terhadap
pada perusahaan dengan Nilai Perusahaan.
pengungkapan CSR yang tinggi H6 : Kepemilikan Manajerial secara
maka akan meningkatkan nilai parsial berpengaruh terhadap
perusahaan. Nilai Perusahaan.
H7 : Kepemilikan Institusional secara
Model Penelitian parsial berpengaruh terhadap
Berdasarkan landasan teori dan Nilai Perusahaan.
temuan empiris yang telah diuraikan, H8 : Kepemilikan Asing secara
maka modelpenelitian adalah sebagai parsial berpengaruh terhadap
berikut: Nilai Perusahaan.
Gambar 1 H9 : Pengungkapan Corporate Social
Model Penelitian Responsibility secara parsial
berpengaruh terhadap Nilai
Kepemilikan Perusahaan.
Manajerial
(KM)
Nilai
METODE PENELITIAN
Kepemilikan
Perusahan
Institusional
(Tobins Q) Populasi pada penelitian ini
(KI)
CSR adalah perusahaan yang tergolong
dalam perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Kepemilikan (BEI) dengan rentang waktu 2012-
asing
(KA) 2014.
Populasi dalam penelitian ini
Sumber: Data Olahan, 2017 adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Hipotesis Penelitian Efek Indonesia untuk tahun 2012-
2014. Sedangkan pemilihan sampel
H1 : Struktur Kepemilikan dilakukan dengan menggunakan
berpengaruh simultan terhadap metode purposive sampling dengan
Pengungkapan Corporate Social tujuan mendapatkan sampel yang
Responsibility. respresentatif sesuai dengan kriteria
H2 : Kepemilikan Manajerial secara yang ditentukan.
parsial berpengaruh terhadap Teknik pengumpulan data yang
Pengungkapan Corporate Social digunakan adalah dokumentasi yaitu
Responsibility. pengumpulan data dengan
H3 : Kepemilikan Institusional secara mempelajari dokumen perusahaan
parsial berpengaruh terhadap untuk memperoleh data tentang
Pengungkapan Corporate Social kepemilkan manajerial, kepemilikan
Responsibility. institusional, kepemilikan asing, nilai
perusahaan, dan Corporate Social

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017


Responsibility perusahaan yang maksimum 59.35.
diperoleh dari laporan keuangan Rata-rata dari kepemilikan
perusahaan. asing sebesar 43.3244 dan standar
Dalam penelitian ini deviasi 18.18372 dengan nilai
menggunakan analisis regresi minimum sebesar 3.46 dan
berganda dengan dua tahap. maksimum 67.19.
Persamaan tersebut sebagai Rata-rata pengungkapan CSR
berikut: adalah sebesar 10.0906 dan standar
1) deviasi 5.83235 dengan minimum
CSR=C+ 1 KM + 2 KI + 3 KA + 1 2.53 dan maksimum 25.32.
2) Rata-rata nilai perusahaan
Q=C + 1 KM + 2 KI + 3 KA+ 4 CSR +adalah
2 sebesar 1.2120 dan standar
deviasi 0.89276 dengan minimum
Definisi Operasional Penelitian 0.56 dan maksimum sebesar 4.91.
Dan Variabel Penelitian
Nilai Perusahaan (Q) Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan
alat uji statistik normal probability
plot(normal P-P Plot). Berikut ini
disajikan hasil uji statistik normal
HASIL DAN PEMBAHASAN probability plot:
Statistik Deskriptif Gambar 2
Berikut ini disajikan hasil Uji Normalitas Data
statistik deskriptif penelitian
selama tahun 2012 sampai dengan
2014:
Tabel 1
Statistik Deskriptif 2012-2014
Std.
N Min Max Mean Deviation
KM 36 0.01 17.97 2.8376 5.04731
KI 36 2.01 59.35 31.0922 16.77126
KA 36 8.46 67.19 43.3244 18.18372
CSR 36 2.53 25.32 10.0906 5.83235
Q 36 0.56 4.91 1.2120 0.89276
Valid N 36
(listwise) Sumber: Data Olahan, 2017
Sumber: Data Olahan, 2017 Data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah
Tabel 1 menunjukkan rata-rata garis maka dapat disimpulkan
kepemilikan manajerial perusahaan bahwa data telah terdistribusi
tahun 2012-2014 adalah sebesar dengan normal.
2.8376 dan standar deviasi 5.04731
dengan minimum diperoleh 0.01 dan Uji Multikolinearitas
maksimum 17.97. Adanya multikolinearitas dapat
Rata-rata kepemilikan dilihat dengan mengamati besaran
institusional adalah sebesar 31.0922 Varians Inflation Factor (VIF) dan
dan standar deviasi 16.77126 dengan nilai Tolerance. Jika nilai VIF > 10
minimum sebesar 2.01 dan atau nilai Tolerance <0.10 maka

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017


terdapat multikolinearitas.
Tabel 2
Nilai Tolerance dan VIF
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KM .239 4.187
KI .341 2.935
KA .138 7.260
Sumber: Data Olahan 2017
CSR .756 1.322
a. Dependent Variable: Q Hasil pengujian kedastisitas
Sumber: Data Olahan, 2016 dapat dilihat pada grafik berikut.
Dari tabel 2 nilai VIF dari Dari grafik di atas, dapat dilihat
keempat variabel independen kurang bahwa data menyebar di atas dan
dari 10 dan nilai tolerance lebih dari dibawah angka 0 pada sumbu Y
0,1. Sehingga dari hasil tabel tersebut dengan tidak membentuk pola
dapat disimpulkan bahwa model terentu. Maka dapat disimpulkan
regresi dan variabel-variabel bebas bahwa model regresi yang
dalam penelitian ini bebas dari digunakan bebas dari
pengaruh multikolinearitas. heterokedastisitas.
Uji Autokorelasi ANALISIS REGRESI PADA
Tabel 3 PERSAMAAN 1
Hasil Pengujian Durbin-Watson CSR = 14,762 - 0,420 KM + 0,072
KI 0,135 KA + e
Adjusted Durbin-
Model R R Square R Square Watson
1 .783a .613 .563 2.151
Tabel 4
a. Predictors: (Constant), CSR, KM, KI, KA
Hasil Estimasi Struktur
b. Dependent Variable: Q Kepemilikan terhadap CSR
Sumber:Data Olahan, 2017 Varia Coefficients T Sig. Kesim-
bel (B) pulan
Untuk mengetahui model c 19,337 2,188 0,036 -
regresi bebas dari adanya
KM -0,623 -1,800 0,081 Tidak
autokorelasi dengan menggunakan Sig
syarat dU < DW < 4-dU (Ghozali,
KI 0,040 0,782 0,662 Tidak
2005). Nilai dU diketahui dengan Sig
melihat tabel 3 Durbin-Watson.
KA -0,202 -1,575 0,125 Tidak
Sehingga di dapatkan hasil 1,7245 < Sig
2.151 < 2,3461 yang berarti model R2
F hitung
= 24,4
= 3,439
regresi bebas dari adanya F tabel = 2,9011

autokorelasi. Sumber: Data olahan, 2016


Setelah melakukan uji regresi
Uji Heterokedastisitas pada persamaan 1, diperoleh hasil
Gambar 3 statistik pada Tabel 4 Besarnya
Scatterplot pengaruh secara simultan dapat
dilihat dari nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 24,4%.
Nilai ini menunjukkan bahwa

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017


pengaruh bersama-sama (simultan) Janra (2015) menyatakan
variabel kepemilikan manajerial, bahwa adanya kepemilikan
kepemilikan institusional dan manajerial yang relatif kecil
kepemilikan asing terhadap CSR menyebabkan manajer belum dapat
adalah sebesar 24,4% sedangkan mememaksimalkan nilai perusahaan
sisanya sebesar 75,6% (1-R2) melalui pengungkapan informasi
dipengaruhi oleh faktor lain diluar pertanggungjawaban sosial
variabel yang diteliti. perusahaan (CSR). Rendahnya
saham yang dimiliki oleh manajemen
Hasil Uji Simultan (F) mengakibatkan pihak manajemen
Berdasarkan hasil regresi belum merasa ikut memiliki
pada Tabel 4.4 nilai F-hitung (3,439) perusahaan karena tidak semua
> F-tabel (2,90112) pada = 0,05 keuntungan dapat dinikmati oleh
yang berarti bahwa hipotesis 1 (H 1) manajemen yang menyebabkan
diterima yakni struktur kepemilikan pihak manajemen termotivasi untuk
berpengaruh simultan terhadap memaksimalkan utilitasnya sehingga
pengungkapan corporate social merugikan pemegang saham.
responsibility pada perusahaan sektor
manufaktur di BEI. 2) Pengaruh Kepemilikan
Institusional Terhadap
Hasil Uji Parsial Pengungkapan CSR
1) Pengaruh Kepemilikan Hasil pengujian menunjukkan
Manajerial Terhadap nilai signifikansi kepemilikan
Pengungkapan CSR institusional adalah 0,662 lebih besar
Hasil pengujian menunjukkan dari = 0,05. Berdasarkan hasil
nilai signifikansi kepemilikan tersebut berarti Hipotesis 3 (H3) di
manajerial adalah 0,081 lebih besar tolak dan Hipotesis alternatif (Ha)
dari = 0,05. Berdasarkan hasil diterima dimana kepemilikan
tersebut berarti bahwa H2 di tolak institusional tidak berpengaruh
dan Ha diterima dimana kepemilikan terhadap pengungkapan CSR.
manajerial tidak berpengaruh Purbopangestu (2014)
terhadap pengungkapan CSR. mengungkapkan bahwa kepemilikan
Hasil penelitian yang institusional tidak berpengaruh
dilakukan oleh Adnantara (2013) signifikan terhadap pengungkapan
juga menunjukkan hasil bahwa CSR dikarenakan kepemilikan
kepemilikan manajerial tidak institusional belum
berpengaruh signifikan terhadap mempertimbangkan CSR sebagai
CSR. Hal ini dimungkinkan karena salah satu kriteria dalam berinvestasi
rata-rata kepemilikan saham oleh pada suatu perusahaan sehingga
manajemen perusahaan di Indonesia investor institusi tidak menganggap
relatif kecil, sehingga masih terjadi penting suatu perusahaan melakukan
konflik kepentingan anatara pemilik pengungkapan CSR atau tidak.
dan manajer, dimana kepentingan Penelitian yang dilakukan
pribadi manajer belum dapat oleh Nilasari (2015) menghasilkan
diseleraskan dengan kepentingan bahwa kepemilikan institusional
perusahaan atau pemilik dalam tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. pengungkapan CSR. Perusahaan
dengan tingkat kepemilikan institusi
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
yang tinggi belum tentu melakukan praktik kerja, hak manusia dan
pengungkapan CSR dengan tingkat tanggung jawab terhadap produk
yang tinggi pula, begitu juga jarang sekali dibahas pada
sebaliknya perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial
tingkat kepemilikan institusi yang pada laporan tahunan perusahaan.
rendah belum tentu pula melakukan Aktivitas tanggung jawab sosial yang
CSRD dengan tingkat yang rendah. diungkapkan juga lebih kepada
Tiggi rendahnya tingkat kepemilikan indikator ekonomi dan sosial.
institusi tidak menjadi indikator Hasil penelitian Karima
tingkat CSRD, sehingga adanya (2014) menyatakan bahwa
pemegang saham institusional belum kepemilikan asing tidak berpengaruh
tentu mampu mendorong perusahaan signifikan terhadap pengungkapan
untuk melakukan kegiatan sosial dan CSR pada perusahaan go public yang
lingkungan sebagai pertimbangan terdaftar di BEI tahun 2010-2012.
utama dalam berinvestasi dan Menurunnya pengungkapan CSR
kemungkinan pihak institusional perusahaan dimungkinkan
masih berorientasi pada keuntungan perusahaan dengan kepemilikan
jangka pendek dengan saham asing biasanya lebih sering
memprioritaskan faktor lain sebagai menghadapi masalah asimetri
pertimbangan investasi, misalnya informasi dikarenakan alasan
laba perusahaan. hambatan geografis dan bahasa.

3) Pengaruh Kepemilikan Asing ANALISIS REGRESI PADA


Terhadap Pengungkapan CSR PERSAMAAN 2
Hasil pengujian menunjukkan Q = -1,126 + 0,211 KM + 0,000 KI +
nilai signifikansi kepemilikan asing 0,031 KA + 0,040 CSR +
adalah 0,125 lebih besar dari = Tabel 5
0,05. Berdasarkan hasil tersebut Hasil Estimasi Struktur
berarti bahwa H4 di tolak dan Ha Kepemilikan dan CSR terhadap
diterima yaitu kepemilikan asing Nilai Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap Variabel Unstandard T Sig. Kesim-
pulan
-ized
pengungkapan CSR. Coefficient
Silvia (2011) C
s (B)
-
mengungkapkan bahwa kepemilikan -1,126 -1,067 0,29
asing tidak berpengaruh signifikan 4
terhadap pengungkapan tanggung KM Signifika
0,211 5,220 0,00 n
jawab sosial. Hal ini mungkin terjadi
karena sampel perusahaan dengan KI
0
Tidak
kepemilikan asing dalam penelitian 0,000 -0,079 0,93 Signifika
n
ini lebih banyak hanya sekedar untuk 8
pemenuhan informasi bahwa KA Signifika
0,031 2,122 0,04 n
perusahaan telah melakukan
2
tanggung jawab sosial. Selain itu CSR Tidak
sebagian besar perusahaan 0,040 2,037 0,05 Signifika
n
mengangap bahwa aktivitas 1
tanggung jawab sosial hanya R2
F hitung
= 61,3%
= 12,253
mencakup kategori sosial, ekonomi Sumber:Data Olahan, 2016
dan lingkungan. Sedangkan kategori
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
Besarnya pengaruh secara bahwa nilai perusahaan meningkat
simultan dapat dilihat dari nilai sebagai akibat kepemilikan
koefisien determinasi (R2) sebesar manajemen yang meningkat.
61,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa Kepemilikan oleh manajemen yang
pengaruh secara bersama-sama besar akan efektif memonitoring
(simultan) variabel kepemilikan aktivitas perusahaan.
manajerial (KM), kepemilikan
institusional (KI), kepemilikan asing 2) Pengaruh Kepemilikan
(KA), dan pengungkapan corporate Institusional Terhadap Nilai
social responsibility (CSR) terhadap Perusahaan
nilai perusahaan (Tobins Q) adalah Hasil pengujian hipotesis
sebesar 61,3%, sedangkan sisanya menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 38,7% (1-R2) dipengaruhi kepemilikan institusional adalah
oleh faktor-faktor lain diluar variabel 0,938 lebih besar dari = 0,05.
yang diteliti. Berdasarkan hasil tersebut berarti
bahwa H7 di tolak dan Ha diterima
Hasil Uji Simultan (F) dimana yaitu kepemilikan institsional
Pada tabel 4.5 menunjukkan secara parsial tidak berpengaruh
F hitung (12,253) F-tabel terhadap nilai perusahaan.
(2,678667) pada = 0,05. Hasil penelitian ini juga
Berdasarkan hasil tersebut maka sejalan dengan penelitian yang
Hipotesis 5 (H5) diterima dimana dilakukan oleh Purbopangestu (2014)
yakni secara bersama-sama yang menunjukkan bahwa
(simultan) struktur kepemilikan dan kepemilikan institusional tidak
pengungkapan CSR berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap nilai
terhadap nilai perusahaan. perusahaan. Kecenderungan investor
yang menguasai mayoritas saham
Hasil Uji Parsial suatu perusahaan membuat pihak
1) Pengaruh Kepemilikan investor institusi ingin berkompromi
Manajerial Terhadap Nilai dengan manajemen perusahaan dan
Perusahaan mengabaikan pemegang saham
Hasil pengujian hipotesis minoritas. Perilaku manajemen yang
menghasilkan nilai signifikansi seringkali bertindak dengan
kepemilikan manajerial adalah 0,000 mementingkan kepentingan pribadi
lebih kecil dari = 0,05. dan adanya kompromi dengan
Berdasarkan hasil tersebut pemegang saham mayoritas yaitu
menunjukkan H6 diterima yang pihak investor institusi
berarti bahwa kepemilikan mengakibatkan perusahaan
manajerial secara parsial ditanggapi negatif oleh para pelaku
berpengaruh terhadap nilai pasar saham. Tanggapan negatif ini
perusahaan. tentunya akan merugikan perusahaan
Menurut Verawaty dan dengan turunnya harga saham
Merina (2015) menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehingga dengan
kepemilikan manajerial memiliki kepemilikan institusional belum
pengaruh signifikan terhadap nilai mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Kepemilikan manajemen perusahaan.
dalam sebuah perusahaan akan Hasil penelitian yang
menimbulkan dugaan yang menarik dilakukan Hariati (2015)
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
menunjukkan bahwa kepemilikan perusahaan dengan kepemilikan
institusional berpengaruh negatif saham mayoritas oleh asing ini juga
terhadap nilai perusahaan. Beberapa menunjukkan bahwa perusahaan
alasan yang menjadi penyebabnya tersebut memiliki prospek yang
adalah karena sebagian besar bagus di masa yang akan datang
kepemilikan saham pada perusahaan sehingga dapat menarik investor
dikendalikan atau dimiliki oleh untuk berinvestasi dan memberikan
keluarga. Hal ini terjadi karena pengaruh terhadap nilai perusahaan.
terdapat hubungan family antar
investor dengan manajemen puncak 4) Pengaruh Pengungkapan
seperti direksi dan komisaris. Adanya Corporate social responsibility
hubungan keluarga antara investor terhadap Nilai Perusahaan
institusi dan manajemen (agen) Hasil pengujian hipotesis
cenderung dianggap pasar bahwa menunjukkan nilai signifikansi
manajemen perusahaan pengungkapan CSR adalah 0,051
bertindak/bekerja sesuai dengan lebih besar dari = 0,05.
kepentingan investor institusi dan Berdasarkan hasil tersebut berarti
mengabaikan kepentingan investor bahwa H9 di tolak dimana yaitu
lainnya, baik pemegang saham pengungkapan corporate social
minoritas maupun asing. Sebagian responsibility tidak berpengaruh
besar transaksi dan kebijakan terhadap nilai perusahaan.
perusahaan dibuat hanya untuk Penelitian Agustine (2014)
memberikan manfaat kepada investor menunjukkan hasil bahwa CSR tidak
institusi. Dengan demikian, hal ini berpengaruh signifikan terhadap nilai
menjadikan investor dan calon perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh
investor berfikir ulang untuk beberapa fenomena, yaitu:
berinvestasi pada perusahaan yang kecenderungan investor dalam
memiliki kepemilikan institusi yang membeli saham, rendahnya
lebih besar. pengungkapan CSR, dan variabel
CSR tidak dapat diukur secara
3) Pengaruh Kepemilikan Asing langsung. Pada umumnya, investor di
Terhadap Nilai Perusahaan Indonesia lebih cenderung untuk
Pengujian hipotesis membeli saham untuk memperoleh
menghasilkan nilai signifikansi capital gain, yang cenderung
kepemilikan asing adalah 0,042 lebih membeli dan menjual saham secara
besar kecil = 0,05. Hasil harian (daily trader), tanpa
tersebut menunjukkan bahwa H8 memperhatikan keberlangsungan
diterima yang berarti secara parsial perusahaan dalam jangka panjang.
kepemilikan asing berpengaruh Cecilia (2015) menyatakan
terhadap nilai perusahaan. H Wigati bahwa CSR berpengaruh negatif dan
(2015) menyatakan bahwa tidak signifikan terhadap nilai
kepemilikan asing dalam perusahaan perusahaan. Investor di Indonesia
mampu menjadikan proses lebih memilih saham dengan melihat
monitoring menjadi lebih baik market economy dan berita-berita
sehingga informasi yang dimiliki yang muncul sehingga umumnya
oleh pihak manajemen dapat cenderung membeli dan menjual
diberikan secara menyeluruh kepada saham secara harian. Sedangkan
stakeholders perusahaan. Selain itu pengaruh CSR merupakan strategi
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
yang tidak dapat dirasakan dalam Struktur kepemilikan dan
jangka pendek, melainkan strategi pengungkapan coporate social
jangka panjang perusahaan dalam responsibility berpengaruh terhadap
upaya untuk menjaga nilai perusahaan secara simultan.
keberlangsungan perusahaan Kepemilikan manajerial secara
sehingga variabel ini kurang parsial berpengaruh terhadap nilai
menunjukkan konstribusi pengaruh perusahaan dimungkinkan karena
terhadap nilai perusahaan. kepemilikan oleh manajemen yang
besar akan efektif memonitoring
SIMPULAN DAN SARAN aktivitas perusahaan. Kepemilikan
Simpulan institusional secara parsial tidak
Berdasarkan rumusan masalah berpengaruh terhadap nilai
dan hipotesis yang telah dibangun perusahaan, dimungkinkan karena
serta analisis dari hasil penelitian, terjadi karena adanya kompromi
maka dapat disimpulkan bahwa antara pihak investor institusi dan
struktur kepemilikan berpengaruh manajemen ditanggapi negatif oleh
terhadap pengungkapan corporate pelaku pasar saham mengakibatkan
social responsibility secara simultan. kerugian bagi perusahaan karena
Kepemilikan manajerial secara turunnya harga saham perusahaan
parsial tidak berpengaruh terhadap tersebut sehingga kepemilikan
pengungkapan CSR dimungkinkan institusional belum mampu
karena secara statistik rata-rata meningkatkan nilai perusahaan.
jumlah kepemilikan manajerial Kepemilikan asing secara parsial
relatif kecil sehingga manajer belum berpengaruh terhadap nilai
dapat memaksimalkan nilai perusahaan karena perusahaan
perusahaan melalui pengungkapan dengan kepemilikan saham
CSR. Kepemilikan institusional mayoritas oleh asing menunjukkan
secara parsial tidak berpengaruh bahwa perusahaan tersebut memiliki
terhadap pengungkapan CSR prospek yang bagus di masa yang
dimungkinkan karena kepemilikan akan datang sehingga dapat menarik
institusional belum investor untuk berinvestasi dan
mempertimbangkan CSR sebagai memberikan pengaruh terhadap nilai
salah satu kriteria dalam melakukan perusahaan. Pengungkapan
investasi sehingga para investor corporate social responsibility secara
institusi cenderung tidak menekan parsial tidak berpengaruh terhadap
perusahaan untuk melakukan nilai perusahaan, hal ini dikarenakan
pengungkapan CSR secara detail investor yang lebih cenderung
dalam laporan tahunan perusahaan. membeli saham tidak memperhatikan
Kepemilikan asing secara parsial kepentingan CSR sehingga
tidak berpengaruh terhadap rendahnya pengungkapan CSR.
pengungkapan CSR dimungkinkan Pengungkapan CSR di Indonesia
karena kepemilikan saham asing juga masih tergolong rendah dengan
biasanya lebih sering menghadapi rata-rata pengungkapan 10%,
masalah asimetri informasi sehingga variabel ini kurang
dikarenakan hambatan geografis dan menunjukkan kontribusi pengaruh
bahasa. terhadap nilai perusahaan.

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017


Saran Managerial Science. Vol.
Berdasarkan kesimpulan hasil 10 issue 1, pp: 85-104
penelitian, untuk lebih mendorong Ghazali, M., dan Nazli Anum. 2010.
dan membangun praktik corporate Ownership Structure,
governance, diberikan saran bagi Corporate Governance and
penelitian selanjutnya menggunakan Corporate Performance in
variabel independen lain selain Malaysia. International
struktur kepemilikan dalam Journal of Commerce and
meningkatkan nilai perusahaan Management, Vol. 20, No.
dikarenakan kecilnya pengaruh 2., hal 109-110
struktur kepemilikan dan Global Reporting Initiative. Tentang
pengungkapan corporate social G4: Generasi berikutnya
responsibility terhadap nilai dari pelaporan
perusahaan. Variabel independen lain keberlanjutan.
seperti proporsi komisaris Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi
independen, proporsi komite audit, Analisis Multivariate
profitabilitas, dan ukuran dengan Program SPSS.
perusahaan. Pada penelitian Semarang: Badan Penerbit
selanjutnya juga diharapkan dapat Universitas Diponegoro.
meneliti secara generalisir pada Ika Permanasari, Wien. 2010.
seluruh perusahaan go public, tidak Pengaruh Kepemilikan
pada emiten manufaktur saja. Manajemen. Kepemilkan
Institusional dan Corporate
DAFTAR PUSTAKA Social Responsibility
Adnantara, Komang Fridagustina. terhadap Nilai
2013. Pengaruh Struktur Perusahaan. Skripsi
Kepemilikan Saham Dan Universitas Diponegoro:
Corporate Social Semarang.
Responsibility Pada Nilai ISO. 2010. ISO 26000: Guidance
Perusahaan. Jurnal on Social Responsibility,
Buletin Ilmu Ekonomi, ISO/FDIS 26000 : 2010
Vol. 18, N0. 2, hal. 107- Jensen, Michael C. Dan William H.
111 Meckling. 1976. Theory
Berle, A dan G. Means, 1932. The of the Firm: Managerial
Modern Corporation and Behavior, Agency Costs
Private Property, New and Ownership Structure.
York, Macmillan. Journal of Financial
Daniri, M. A. 2008.standar Economics, V. 3, No. 4, pp.
Tanggung Jawab Sosial. 305-360.
Gago. R. F, Garcia. L. C dan Nieto. Machmud, Novita dan Chaerul D.
M ( 2016). Corporate Djakman. 2008. Pengaruh
social responsibility, Struktur Kepemilikan
board of directors, and Terhadap Luas
firm performance: an Pengungkapan Tanggung
analysis of their Jawab Sosial (CSR
relationships. Review of Disclosure) Pada Laporan
Tahunan Perusahaan: Studi
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
Empiris Pada Perusahaan Volume 3 Nomor 3. Hal
Publik Yang Tercatat Di 65-82.
Bursa Efek Indonesia Riahi-Belkaoui, A. 2003.
Tahun 2006. Simposium Intellectual Capital and
Nasional Akuntansi 11 Firm Performance of US
Makhdalena. 2016. Pengaruh Multinatinatonal Firms : A
Ownership Structure dan Study of Resource-Based
Corporate Performance and Stakeholder Views.
terhadap Firm Value. Journal of Intellectual
Jurnal Ekonomi dan Capital. Vol. 4, No. 2; pg.
Keuangan. Vol. 20. No. 3, 215-216. Emerald Insight
pp 338-412. Database.
Mishra.A.V (2014). Foreign Rustiarini, Ni Wayan. 2010.
Ownership and Firm Pengaruh Corporate
Value: Evidence from Governance pada
Australian Firms. Asia- Hubungan Corporate
Pacific Financial Markets. Social Responsibility dan
Vol 21, issue 1, pp: 67-96. Nilai Perusahaan.
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Simposium Nasional
Pengaruh Corporate Akuntansi XIII
Social Responsibility Purwokerto.
Terhadap Nilai Perusahaan Sabrina, A.I.. 2010. Pengaruh
dengan Presentase Corporate Governance
Kepemilikan Manajemen dan Struktur Kepemilikan
sebagai Variael terhadap Kinerja
Moderating. Simposium Keuangan. Skripsi.
Nasional Akuntansi XI. Smarang: UNDIP.
Pontianak : 23 - 24 Juli. Setyarini, Yulia dan Melvie
Purbopangestu, Hary Wisnu. 2014. Paramitha. 2011.
Pengaruh Good Corporate Pengaruh Mekanisme
Governance Terhadap Good Corpoarte
Nilai Perusahaan Dengan Governance Terhadap
Corporate Social Corporate Social
Responsibility Sebagai Responsibility. Jurnal
Variabel Intervening. Kewirausahaan. Volume 5
Accounting Analysis Nomor 2. Hal 10-17.
Journal. Vol.3., No. 3 Sukamulja, Sukmawati. 2004, Good
Ramdhaningsih, Amalia dan I Made Corporate Governance di
Karya Utama. 2013. Sektor Keuangan: Dampak
Pengaruh Indikator Good Good Corporate
Corporate Governance Governance Terhadap
Dan Profitabilitas Pada Kinerja Keuangan. Vol.8
Pengungkapan Corporate No.1. Juni 2004. Hal 1-25.
Social Responsibility. E- Verawaty, Citra Indah Merina, dkk.
Journal Akuntansi 2015. Analisis
Universitas Udayana. Pengungkapan Corporate
Value berdasarkan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017
Keptusan Investasi dan
Pendanaan, Struktur
Kepemilikan Serta
Kebijakan DIviden pada
Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Symposium Nasional
Akuntansi. Universitas
Sumatera Utara.

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017

You might also like