Professional Documents
Culture Documents
169 254 1 SM
169 254 1 SM
169 254 1 SM
Abstract
Agricultural extension activity in agricultural development acts as a bridge between farmers
and agricultural extension agency in order to inform agriculture innovation to support and
to enhance farmer business. The study aimed to determine the farmers' assessment of the
role of agricultural extension investigators as an agent of change (facilitators,
dynamists/liaisons and motivators) with success level of farmers. This research was carried
out for 6 months, in the working area of Agricultural Extension Center of Dau Sub District
of Malang Regency. The population sample was farmer groups consisted of 6 groups of
beginner, 5 groups of advanced, and 3 groups of middle. The study found that farmers'
assessment of the role of agricultural extension as an agent of change as a facilitator and
dynamist/liaison, was not good enough and as a motivator had not been optimal yet. The
success of farmers in farming in the last growing season is not good even though farmers
are already implementing any new innovations with awareness. The relationship between
farmers' assessment of the role of agricultural extension as a change agent with the
success of farmers in farming was as facilitators, motivator, and dynamist affected the
success of farmers in farming on the implementation of changes in farming activities
and income of the last planting season.
Key words: Agricultural extension, facilitator, dynamist, motivator
Pendahuluan
Penyuluhan pertanian adalah bagian dari Kegiatan penyuluhan dalam
sistem pembangunan pertanian yang pembangunan pertanian berperan sebagai
merupakan sistem pendidikan di luar jembatan yang menghubungkan antara
sekolah (pendidikan non formal) bagi praktek yang dijalankan oleh petani
petani beserta keluarganya dan anggota dengan pengetahuan dan teknologi
masyarakat lainnya yang terlibat dalam pertanian yang selalu berkembang. Agar
pembangunan pertanian. Dengan petani dapat melakukan praktek-praktek
demikian, penyuluhan pertanian adalah yang mendukung usahatani, maka petani
suatu upaya untuk terciptanya iklim yang membutuhkan informasi inovasi di
kondusif guna membantu petani beserta bidang pertanian. Informasi inovasi
keluarga agar dapat berkembang menjadi tersebut dapat diperoleh petani dari
dinamis serta mampu untuk memperbaiki penyuluh pertanian melalui
kehidupan dan penghidupannya dengan penyelenggaraan kegiatan penyuluhan.
kekuatan sendiri dan pada akhirnya Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh
mampu menolong dirinya sendiri penyuluh pertanian dalam rangka untuk
(Soeharto, 2005). mewujudkan tugas dasar dari seorang
penyuluhan pertanian yaitu membantu
172
petani agar petani beserta keluarganya Oleh karena itu, penyuluh pertanian
mampu menolong dirinya sendiri. menempati posisi yang penting sebagai
Pengalaman penyelenggaraan penyuluhan agen perubahan di dalam
pertanian selama lebih dari tiga dasawarsa penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
menunjukkan bahwa tingkat kemandirian karena penyuluh pertanian yang
petani masih berada pada kondisi yang berhubungan langsung dengan petani di
memprihatinkan (Anonymous, 2002a). lapangan.
Pernyataan tersebut, patut dicermati dan Peranan penyuluh pertanian sebagai
menjadi koreksi bagi penyuluh pertanian agen perubahan yaitu mendorong petani
untuk memperbaiki dan meningkatkan untuk melakukan perubahan-perubahan
kinerjanya. teknologi inovatif yang lebih terarah dan
Lebih lanjut dinyatakan bahwa petani maju dalam kegiatan usahatani melalui
sebagai mitra kerja pada posisi sejajar perubahan-perubahan pada petani itu
bagi penyuluh pertanian lapangan untuk sendiri. Perubahan yang diharapkan oleh
bersama-sama merancang, melaksanakan, penyuluh pertanian adalah perubahan
dan memonitor serta mengevaluasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
seluruh kegiatan usahatani. Kondisi motif tindak petani, sehingga petani dapat
seperti ini juga mengharuskan para mencapai dua aspek keberhasilan
penyuluh pertanian selalu mengup-date usahatani yaitu peningkatan pendapatan
pendekatan, metode dan materi dan produktifitas usahatani untuk
penyuluhan pertanian (Anonymous, meningkatkan kesejahteraan petani dan
2002b). keluarganya.
Mardikanto (2003) menyatakan Pembangunan selalu merujuk pada
bahwa peran penyuluh pertanian sebagai upaya perbaikan terutama perbaikan pada
agent of change memiliki tugas ganda mutu hidup manusia, baik secara fisik,
yaitu menyampaikan informasi dan mental, ekonomi maupun sosial budaya.
sekaligus berupaya untuk mengubah Terkait dengan pemahaman tersebut,
perilaku masyarakat sasaran untuk dapat tujuan penyuluhan pertanian diarahkan
berpartisipasi dalam pembangunan. Guna pada terwujudnya perbaikan teknis
menjalankan peran ganda tersebut, maka bertani (better farming), perbaikan usahatani
seorang penyuluh pertanian harus (better business), dan perbaikan kehidupan
mempersiapkan diri dengan matang baik petani dan masyarakatnya (better living).
yaitu dengan cara menambah Dari pengalaman pembangunan
pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan pertanian yang telah dilaksanakan di
maupun perbaikan sikap. Indonesia selama tiga dasawarsa terakhir,
Bagi penyuluh pertanian, perubahan- menunjukkan bahwa untuk mencapai
perubahan yang terjadi dalam ketiga bentuk perbaikan yang disebutkan
perkembangan ilmu dan teknologi di atas masih memerlukan perbaikan-
pertanian, tingkat kemampuan petani perbaikan lain yang menyangkut
maupun perubahan-perubahan kondisi (Anonymous, 2002a): perbaikan
lingkungan yang mempengaruhi usahatani kelembagaan pertanian (better organization),
harus betul-betul dikuasai. Dengan perbaikan kehidupan masyarakat (better
adanya pengetahuan tentang perubahan community) dan perbaikan usaha dan
ini, maka penyuluh pertanian dapat lingkungan hidup (better environment) untuk
menentukan langkah-langkah kerja agar kelangsungan usahataninya.
petani dapat menerima dengan sadar apa Keberadaan penyuluh pertanian
yang dianjurkan. sebagai agen perubahan tersebut
173
Tabel 1. Jumlah sampel menurut kluster wilayah desa yang terdapat kelompok tani di
Kecamatan Dau
No Kelas kelompok tani Jumlah kelas Jumlah kelas Jumlah sampel yang
kelompok minimal 50% diambil
1 Kelas pemula 11 6 30
2 Kelas lanjut 10 5 25
3 Kelas madya 5 3 15
4 Kelas utama 0 0 0
Jumlah 26 14 70
Sumber: Kantor BPP Kecamatan Dau, 2011.
176
Tabel 3. Penilaian petani terhadap peranan peran penyuluh pertanian sebagai dinamisator/
penghubung di Kecamatan Dau
No Penilaian petani Skor Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Baik 26 - 29 7 10,00
2 Kurang baik 20 - 25 42 60,00
3 Tidak baik 14 - 19 21 30,00
Jumlah 70 100,00
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2011
178