Rating Gbci

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 79

GREENSHIP RATING TOOLS

FOR EXISTING BUILDING


CONCEPT RATING BACKGROUND

Sustainability:
Sustainable development is development that meets the
needs of the present without compromising the ability of
future generations to meet their own needs. (Brundtland, 1987)

Many new techniques have arisen to help measure and


implement sustainability, including Life Cycle Assessment, the
Cradle to Cradle, the Ecological Footprint Analysis and
Green Building.
RATING ANALYSIS INTENTION

Sustainability in building:
by increasing the efficiency of use in energy, water,
materials and resources while reducing building impacts on
human health and the environment during building lifecycle
through better siting, design, construction, operation,
maintenance and removal. (Frej, Anne B., editor. Green Office Buildings: A
Practical Guide to Development. Washington, D.C.: ULI--The Urban Land Institute, 2005. Pp 48)
Existing Building vs New Building

Planning Operation
and and
Design Construction Maintenance
1 2 3 4

NEW BUILDING EXISTING BUILDING

Existing Building is a building which has one year minimum in


operation and maintenance phase

Description1: Starting Point, 2: IMB, 3. First SLF, 4. SLF


RATING ANALYSIS WRITTING METHODS

Regulation :
SNI, ASHRAE
Peraturan: PP,
Perda, Permen
Keputusan: KepPres

Local Need and Specifications


availability of simple and proven technologies
Greenship Existing Building

Kategori Point Persentase


Maksimum
Appropriate Site Development 16 13,68%

Energy Efficiency & Conservation 36 30,77 %

Water Conservation 20 17,09 %

Material Resource and Cycle 12 10,26 %

Indoor Health and Comfort 20 17,09 %

Building Environment Management 13 11,11 %

TOTAL POINT 117 100 %


GREENSHIP CATEGORY
Building Environment Management
(1 prerequisite + 5 criterias, Appropiate Site Development
13 points) (2 prerequisites +8 criterias,
16 points)

Indoor Health and Comfort


(1 prerequisite + 8 criterias, Energy Efficiency
20 points) and Conservation
(2 prerequisites +5 criterias
+ 2 bonus,
36 points + 8 bonus points)

Material Resources and Cycle


(3 prerequisites + 5 criterias,
12 points)

Water Conservation
(1 prerequisite + 7 criterias + 1 bonus, Jumlah Kriteria : (10P + 41K + 3B)
20 points + 2 bonus points) Jumlah Nilai : (117P + 10B)
ELIGIBILITY

Luas bangunan sekurang-kurangnya 2500m2


Bersedia menandatangani surat yang berisi
persetujuan untuk memperbolehkan seluruh data
gedung dipergunakan untuk dipelajari dalam studi
kasus yang diselenggarakan oleh GBC INDONESIA.
Telah memiliki laporan implementasi Pengelolaan
Lingkungan Hidup disahkan oleh Bapedal
Telah memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat
Prerequisite 1 Policy and Energy Management Plan
Prerequisite 2 Minimum Building Energy Performance
EEC 1 Optimized Efficiency Building Energy 16
Performance
EEC 2 Testing, Recommisioning or 2
Retrocommisioning
EEC 3 System Energy Performance 12
EEC 4 Energy Monitoring and Control 3
EEC 5 Operation and Maintenance 3
EEC 6 On Site Renewable Energy 5B
EEC 7 Less Energy Emission 3B

36

Energy Efficiency and Conservation


Policy and Energy Management Plan P
EEC P1 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Menetapkan kebijakan upaya penghematan energi dalam
sistem manajemen penggunaan energi.

Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen puncak yang mencakup: adanya audit energi,
target penghematan dan action plan berjangka waktu
tertentu oleh tim energi.
Minimum Building Energy Performance P
EEC P2 Energy Efficiency and Conservation
Tujuan:
Menetapkan kinerja minimum energi gedung sebagai upaya
efisiensi energi.

Tolok Ukur:
1. a. Memperlihatkan IKE listrik selama 6 bulan terakhir sampai
lebih kecil dari standar IKE listrik yang ditentukan oleh GBC
INDONESIA (Perkantoran 250 kWh/m2.tahun, Mall 450
kWh/m2.tahun dan Hotel atau Apartemen 350 kWh/m2.tahun).
Atau
2. b. Memperlihatkan adanya penghematan energi 5 % atau
lebih pada 6 bulan terakhir.
Optimized Efficiency Building Energy
Performance 16pts
EEC 1 Energy Efficiency and Conservation
Tujuan:
Mengoptimalisasi efisiensi kebutuhan energi gedung.
Tolok Ukur:
1. a. Apabila IKE gedung menunjukkan 5% lebih kecil dari 120% IKE
listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 4 poin. 4-8
pts
Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin
dengan maksimal 8 poin. Atau
b. Apabila IKE gedung menunjukkan 3% lebih kecil dari 100% IKE 9-16
listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 9 poin. pts
Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin
dengan maksimal 16 poin.
Atau
2. Apabila IKE gedung lebih dari 120% IKE listrik standar acuan, maka
setiap penurunan 10% dalam kurun waktu 6 bulan terakhir
1-3
pts
mendapatkan 1 poin dengan maksimal 3 poin.
Testing, Recommisioning or
Retrocommisioning 2pts
EEC 2 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Untuk mengetahui performance index system yang digunakan sebagai
acuan langkah penghematan energi.
Tolok Ukur:
1. A. Pernah melakukan komisioning ulang atau retrokomisioning
pada peralatan utama MVAC (Mechanical Ventilation and Air 1pts
Conditioning) (misalnya: chiller) dalam kurun waktu 1 tahun
sebelumnya;
atau
B. Adanya komisioning berkelanjutan secara berkala dalam 1pts
waktu maksimal 3 tahun.
2. Bila poin di atas terpenuhi maka ada tambahan poin untuk
testing, komisioning ulang atau retrokomisioning pada Sistem 1pts
MVAC (AHU, pompa, cooling tower) secara keseluruhan.
System Energy Performance 12pts
EEC 3 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Melakukan penghematan serta mengendalikan konsumsi energi
Tolok Ukur:
EEC 3-1 Lighting Control 2pts
1. Melakukan penghematan dengan lampu yang memiliki daya
pencahayaan lebih hemat 20% dari daya pencahayaan 1pt
yang tercantum dalam SNI 03 6197-2000 tentang
Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan.
2. a. Menggunakan 50% ballast frekuensi tinggi (elektronik) 1pt
pada ruang kerja umum.
Atau
b. Menggunakan 80% ballast frekuensi tinggi (elektronik) 2pts
pada ruang kerja umum.
System Energy Performance
(continue)
EEC 3 Energy Efficiency and Conservation

EEC 3-2 Mechanical Ventilation Air Consitioning (MVAC) 10pt


s
Melakukan efisiensi peralatan yang memakai sistem AC yang
dioperasikan dengan listrik, maka efisiensi minimumnya menurut
GBC INDONESIA beserta usaha penghematannya adalah
sebagai berikut:
Efisiensi Setiap usaha
System AC Jenis Peralatan Minimum Penghematan
(kW/TR) mendapat 2 poin*
Water Recip/screw chiller 0.881 0.03
cooled centrifugal chiller 0.656 0.03
Aircooled Recip/screw chiller 1.270 0.05
split 1.436 0.02
unitary
VRV 1.034 0.03

* untuk setiap usaha penghematan dengan perbaikan effisisensi sebesar


masing-masing angka "usaha penghematan" yang ditentukan, akan
mendapatkan 2 poin dengan maksimal sebesar 10 poin
Energy Monitoring & Control 3pts
EEC 4 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Mendukung prosedur pemantauan, pencatatan dan pengendalian
konsumsi energi.
Tolok Ukur:
1.a. Penyediaan kWh meter yang meliputi:
Sistem tata udara,
1pt
Sistem tata cahaya dan kotak kontak,
Sistem beban lainnya
Ruang yang tidak dikecualikan atau dikondisikan;
b. Adanya pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan koleksi data
pada kWh meter.
1pt
Pencatatan dilakukan selama minimum 6 bulan terakhir
Energy Monitoring & Control
(continue)
EEC 4 Energy Efficiency and Conservation

c. Mengapresiasi penggunaan energi dalam bentuk Display


Energy yang ditempatkan di area publik dengan 1pt
menampilkan informasi dalam bentuk grafik bar mengenai
perbandingan penggunaan energi total dalam kurun waktu
12 bulan pada tahun sebelumnya dengan penggunaan
energi total pada tahun berlangsung secara year to date.
atau
2. Menerapkan dukungan teknologi untuk memonitoring dan 3pts
mengontrol peralatan gedung.
Operation and Maintenance 3pts
EEC 5 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Mengarahkan suatu proses operasional secara sistematis dan sesuai
standar baku peralatan dengan tujuan penghematan energi.
Tolok Ukur:
1. Panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem AC 1pt
(chiller, Air Handling Unit, cooling tower).
2. Jika butir 1 sudah terpenuhi, maka ditambah dengan adanya
Panduan pengoperasian dan pemeliharaan secara berkala 1pt
seluruh sistem peralatan lainnya (sistem transportasi dalam
gedung, sistem distribusi air bersih & kotor (pompa) dan
pembangkit listrik cadangan.
3. Adanya laporan bulanan selama minimum 6 bulan terakhir
untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem 1pt
gedung sesuai dengan format yang tercantum dalam panduan
pengoperasian dan pemeliharaan.
On Site Renewable Energy 5bns
EEC 6 Energy Efficiency and Conservation
Tujuan:
Memotivasi penggunaan sumber energi alternatif dari dalam tapak.
Tolok Ukur:
1. Jika 0.25 % dari maximum power demand di hasilkan oleh energi
terbarukan atau 2 kWp energi terbarukan yang terpasang* 1 pt
2. Jika 0.5 % dari maximum power demand di hasilkan oleh energi terbarukan
atau 5 kWp energi terbarukan yang terpasang* 2 pt
3. Jika 1.0 % dari maximum power demand di hasilkan oleh energi
terbarukan atau 10 kWp energi terbarukan yang terpasang* 3 pt
4. Jika 1.5 % dari maximum power demand di hasilkan oleh energi terbarukan
atau 20 kWp energi terbarukan yang terpasang* 4 pt
5. Jika 2.0 % dari maximum power demand di hasilkan oleh energi terbarukan
atau 40 kWp energi terbarukan yang terpasang* 5 pt
*Untuk memenuhi masing-masing tolok ukur diatas, pihak representatif gedung diminta
untuk memilih angka yang lebih tinggi antara persentasi ataupun besarnya kWp energi
terbarukan yang terpasang
Less Energy Emission 3bns
EEC 7 Energy Efficiency and Conservation

Tujuan:
Memotivasi pengurangan emisi CO2 dengan memilih penggunaan
sumber energi yang memiliki emisi CO2 lebih rendah.
Tolok Ukur:
CO2 Emission Reduction Measures
1A. 0.25 % penurunan CO2 dari original emission 1 pt
atau
1B. 0.5 % penurunan CO2 dari original emission 2 pt
atau
1C. 1.0 % penurunan CO2 dari original emission 3 pt
Prerequisite 1 Water Management Policy
WAC 1 Water Sub-Metering 1
WAC 2 Water Monitoring Control 2
WAC 3 Fresh Water Efficiency 8
WAC 4 Water Quality 1
WAC 5 Recycled Water 5
WAC 6 Potable Water 1
WAC 7 Deep Well Reduction 2
WAC 8 Water Tap Efficiency 2B

20

Water Conservation
Water Management Policy P
WAC-P1 Water Conservation

Tujuan:
Menetapkan kebijakan upaya konservasi air dalam sistem
manajemen penggunaan air.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen puncak yang mencakup :
adanya audit air, target penghematan dan action plan
berjangka waktu tertentu oleh tim konservasi air.
Water Sub-Metering 1pt
WAC 1 Water Conservation

Tujuan:
Memantau konsumsi air pada sub-sistem gedung.

Tolok Ukur:
1. Adanya sub-meter konsumsi air pada sistem area 1pt
publik, area komersil, dan utilitas bangunan.
Water Monitoring Control 2pts
WAC 2 Water Conservation

Tujuan:
Mencegah terjadinya kebocoran air pada sistem plambing.

Tolok Ukur:
Adanya standar prosedur operasi dan pelaksanaannya
mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan sistem 2pts
plambing secara berkala untuk mencegah terjadinya
kebocoran dan pemborosan air dengan menunjukan
neraca air dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi
perdana*.

* Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan


dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Fresh Water Efficiency 8pts
WAC 3 Water Conservation

Tujuan:
Meningkatkan penghematan konsumsi air bersih yang akan
berdampak pengurangan air limbah.
Tolok Ukur:
1. Untuk gedung dengan konsumsi air 20% di atas SNI, setiap 1-2
penurunan 10 % mendapat 1 poin sampai mencapai standar pt
acuan (SNI) dengan maksimum 2 poin.
2. Jika memenuhi poin 1, selanjutnya setiap usaha penurunan 3-8
konsumsi air sebesar 3% dari standar acuan (SNI) mendapat pt
1 poin. Nilai Maksimum 6 poin.
Penilaian ini hanya untuk gedung yang memiliki konsumsi air maksimal 20% lebih
besar dari SNI. Standar acuan (SNI) yang dimaksud adalah SNI 03-7065-2005
tentang Tata Cara Pelaksanaan Sistem Plambing.
Water Quality 1pt
WAC 4 Water Conservation

Tujuan:
Menjaga kualitas air bersih agar memenuhi standar kesehatan sesuai
Permenkes No.416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.

Tolok Ukur:
Menunjukkan bukti laboratorium 6 bulan terakhir dari air
sumber primer yang sesuai dengan kriteria air bersih minimal 1pt
satu kali dalam 6 bulan untuk sertifikasi perdana*.

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan


dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Recycled Water 5pts
WAC 5 Water Conservation

Tujuan:
Mendorong kreatifitas dalam memanfaatkan air terpakai sebagai
sumber air untuk kebutuhan gedung selain dari sumber air primer,
yaitu air tanah atau air jaringan kota.
Tolok Ukur:
1. a. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup
untuk kebutuhan make up water cooling tower. Tolok Ukur ini 1pt
hanya berlaku bagi gedung yang menggunakan cooling tower
pada sistem pendinginnya.
atau
b. 100 % kebutuhan irigasi tidak bersumber dari sumber air
1pt
primer gedung (PDAM dan air tanah).
Recycled Water (continue..)
WAC 5 Water Conservation

2. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang


cukup untuk kebutuhan flushing WC sesuai dengan 2pts
standar WHO untuk medium contact (<100 Fecal
Coliform /100 ml).
3. Mempunyai sistem air daur ulang yang keluarannya
setara dengan standar air bersih sesuai Permenkes No. 2pts
416 thn 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Potable Water 1pt
WAC 6 Water Conservation

Tujuan:
Menyediakan air minum sebagai upaya untuk mengurangi jejak
karbon dan sampah air minum kemasan.

Tolok Ukur:
Menggunakan sistem filtrasi yang menghasilkan air
minum yang sesuai dengan Permenkes No. 492 tahun 1pt
2010 tentang Persyaratan Kualitas AirMinum* minimal di
setiap dapur atau pantry.
Deep Well Reduction 2pts
WAC 7 Water Conservation

Tujuan:
Meminimalisasi penggunaan sumber air tanah untuk
menjaga keseimbangan siklus air.
Tolok Ukur:
1. a. Konsumsi air yang menggunakan deep well
maksimum 20% dari konsumsi air secara
1pt
keseluruhan. atau
b. Konsumsi air yang menggunakan deep well
2pts
maksimum 10% dari konsumsi air secara
keseluruhan.
Water Tap Efficiency 2bns
WAC 8 Water Conservation

Tujuan:
Meminimalisasi pemborosan dengan pengontrolan perilaku
pengguna air dengan pemakaian fixture pengontrol air pada
gedung.
Tolok Ukur:
1. a. 50% penggunaan keran air pada area publik 1bns
menggunakan fitur auto stop.
atau
b. 80% penggunaan keran air pada area publik 2bns
menggunakan fitur auto stop.
Prerequisite 1 No Smoking Campaign
IHC 1 Outdoor Air Introduction 2
IHC 2 Environmental Tobacco Smoke Control 2
IHC 3 CO2 and CO Monitoring 2
IHC 4 Physical and Chemical Pollutants 6
IHC 5 Biological Pollutant 3
IHC 6 Visual Comfort 1
IHC 7 Acoustic Level 1
IHC 8 Building User Survey 3

20

Indoor Health and Comfort


No Smoking Campaign P
IHC-P1 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Mengajak pengguna gedung untuk tidak merokok di area
gedung.
Tolok Ukur:
Adanya kampanye dilarang merokok yang mencakup
dampak negatif dari merokok terhadap diri sendiri
dan lingkungan dengan minimal pemasangan
kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai.
Outdoor Air Introduction 2pts
IHC 1 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Menjaga dan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan
dengan melakukan introduksi udara luar ruang sehingga
memberikan kontribusi bagi kesehatan dan kenyamanan pengguna
gedung.

Tolok Ukur:
Kualitas udara ruangan yang menunjukan adanya introduksi
udara luar minimal sesuai dengan SNI 03-6572-2001 tentang 2pt
Tata Cara Ventilasi dan Sistem Pengkondisian Udara pada
Bangunan Gedung.
Environmental Tobacco Smoke Control 2pts
IHC 2 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Mengurangi pemajanan lingkungan yang tercemar asap rokok
terhadap para pengguna gedung dan permukaan ruangan
sehingga terjaga lingkungan udara dalam ruang yang sehat.
Tolok Ukur:
Dilarang merokok di seluruh area gedung dan tidak
menyediakan bangunan/area khusus di dalam gedung untuk
merokok. Apabila menyediakan area khusus merokok di luar 2pt
gedung harus berjarak minimal 5 m dari pintu masuk, tempat
masuknya udara segar dan bukaan jendela dengan tindak
lanjut prosedur pemantauan, dokumentasi dan sistem tanggap
terhadap larangan merokok.
CO2 and CO Monitoring 2pts
IHC 3 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Memantau konsentrasi CO2 dan CO dalam mengatur masukan
udara segar sehingga menjaga kesehatan pengguna gedung.
Tolok Ukur:
1. Untuk ruangan-ruangan dengan kepadatan tinggi (seperti ballroom/ruang
serba guna, ruang rapat umum, ruang kerja umum, pasar
swalayan/supermarket) dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon 2pts
dioksida (CO2) yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi
udara luar sehingga konsentrasi CO2 di dalam ruangan tidak lebih dari 1.000
ppm. Sensor diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grille.
atau
b. Untuk ruang parkir tertutup di dalam gedung dilengkapi dengan instalasi
sensor gas karbon monoksida (CO) yang memiliki mekanisme untuk mengatur 2pts
jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO di dalam ruangan tidak
lebih dari 23 ppm. Sensor diletakkan 50 cm di atas lantai dekat exhaust
grille.
Physical and Chemical Pollutants 6pts
IHC 4 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Membuktikan bahwa kadar pencemar fisik dan kimia udara
dalam ruangan berada pada tingkat polusi udara yang
dapat diterima, sehingga mendukung kesehatan pengguna
gedung.
Tolak Ukur:
Pengukuran kualitas udara dalam ruang dilakukan secara random
dengan titik sampel pada lobi utama, ruang kerja atau ruangan
yang disewa tenant. Pengukuran dilakukan minimal 1 titik sampel
per 1000 m2 atau jumlah maksimal penilaian sampel adalah 25
titik untuk satu gedung.
Physical and Chemical Pollutants 6pts
(continue)

IHC 4 Indoor Health and Comfort

Sumber Pencemar Udara Luar Ruangan


1. Apabila hasil pengukuran kualitas udara dalam ruang
memenuhi standar gas pencemar pada Tabel 1. Gas 2pts
Pencemar untuk Tempat Kerja Perkantoran.
Physical and Chemical Pollutants 6pts
(continue)
IHC 4 Indoor Health and Comfort

2. Kadar debu total ruang sesuai Kepmenkes No.


1405/Menkes/SK/XI/2002 (Lampiran I, Bab 3, A.2. Debu 1pt
total)
Sumber Pencemar Dalam Ruangan:
3. Kadar Volatile Organic Compound (VOC) sesuai dengan 1pt
SNI 19-0232-2005 tentang Nilai Ambang Batas (NAB)
Zat Kimia di Udara Tempat Kerja
4. Apabila memenuhi butir 1, 2 dan 3; dan kadar 1pt
formaldehida sesuai dengan SNI 19-0232-2005
5. Apabila memenuhi butir 1, 2 dan 3; dan kadar asbes
sesuai Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/2002
1pt
Biological Pollutant 3pts
IHC 5 Indoor Health and Comfort
Tujuan:
Mengurangi pemajanan polutan biologis udara di dalam ruang,
untuk menjaga kesehatan pengguna gedung
Tolok Ukur:
1. Pembersihan filter, coil pendingin dan alat bantu VAC (Ventilation
and Air Conditioning) sesuai dengan jadwal perawatan berkala
1pt
untuk mencegah terbentuknya lumut dan jamur sebagai tempat
berkembangnya mikroorganisme. Jadwal perawatan sesuai dengan
standar panduan pabrik
2. Melakukan pengukuran jumlah bakteri dengan jumlah maksimal
kuman 700 koloni /m3 udara dan bebas kuman patogen pada
ruangan yang ditentukan GBC INDONESIA (berdasarkan Keputusan 2pt
Menteri Kesehatan RI No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri).
Visual Comfort 1pts
IHC 6 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Mengatur tingkat pencahayaan yang sesuai dengan daya
akomodasi mata untuk menjaga kenyamanan visual
Tolok Ukur:
Hasil pengukuran menunjukkan tingkat pencahayaan
(iluminasi) di setiap ruang kerja sesuai dengan SNI 1pt
6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan.
Acoustic Level 1pts
IHC 7 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Menjaga tingkat kebisingan di dalam ruangan pada tingkat yang
optimal.
Tolok Ukur:
1. Hasil pengukuran menunjukkan tingkat bunyi di ruang kerja
sesuai dengan SNI 03-6386-2000 tentang Spesifikasi Tingkat 1pt
Bunyi dan Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan
Perumahan (Kriteria Desain yang direkomendasikan) .

Pengukuran dilakukan secara acak sebanyak lima titik sampel dari minimal
setiap satu ruang per dua lantai. Tingkat bunyi tergantung dari jenis hunian.
Pengukuran dilakukan pada saat tidak dihuni dan dalam kondisi peralatan
bangunan (seperti sistem ventilasi, lift, plambing dan sistem tata cahaya)
sedang beroperasi.
Building User Survey 3pts
IHC 8 Indoor Health and Comfort

Tujuan:
Memperoleh penilaian tentang tingkat kenyamanan
pengguna gedung melalui survei yang baku terhadap
pengaruh kenyamanan ruang.
Tolok Ukur:
1. Mengadakan survei kenyamanan pengguna gedung
antara lain meliputi suhu udara, tingkat pencahayaan
ruang, kenyamanan suara, kebersihan gedung dan 1pt
keberadaan hama pengganggu (pest control).
Responden minimal sebanyak 30% dari total
pengguna gedung
Building User Survey 3pts
(continue)
IHC 8 Indoor Health and Comfort

2. a. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan


1pt
60% total responden merasa nyaman,
Atau
b. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan 2pt
80% total responden merasa nyaman.
3. Apabila memenuhi poin 1, dan jika hasil survei
menyatakan kurang dari 60% total responden 1pt
merasa nyaman, tetapi melakukan tindak lanjut
berupa perbaikan dan kemudian melakukan survei
kedua sehingga hasil survei menyatakan minimal 60%
total responden merasa nyaman.
Prerequisite 1 Fundamental Refrigerant
Prerequisite 2 Material Purchasing Policy
Prerequisite 3 Waste Management Policy
MRC 1 Non ODS Usage 2
MRC 2 Material Purchasing Practice 3
MRC 3 Waste Management Practice 4
MRC 4 Hazardous Waste Management 2
MRC 5 Management of Used Good 1

12

Material Resources and Cycle


Fundamental Refrigerant P
MRC P1 Material Resources and Cycle
Tujuan:
Mengurangi dampak kerusakan lapisan ozon akibat penggunaan
material yang mengandung Ozone Depleting Substance (ODS),
dengan Ozone Depleting Potential (ODP)=1
Tolok Ukur:
1. a. Menggunakan Refrigeran non-CFC dan Bahan Pembersih yang
memiliki nilai Ozone Depleting Potential (ODP) kecil, <1
atau
b. Apabila masih menggunakan CFC sebagai refrigeran, diperlukan
adanya Audit dan rencana phase out dalam penggunaan CFC
sebagai refrigeran dalam kurun waktu 3 tahun mendatang serta
mengurangi konsumsi CFC dari kebocoran dan kerusakan mesin
pendingin yang dinyatakan dalam Refrigerant Management System
Plan atau RMS Plan
Material Purchasing Policy P
MRC P2 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mendorong penggunaan material yang ramah lingkungan
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak yang
memprioritaskan pembelanjaan semua material yang ramah lingkungan
dalam daftar di bawah ini:
a. Produksi regional h. Lampu yang tidak mengandung merkuri
b. Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel i. Insulasi yang tidak mengandung styrene
c. Material yang dapat didaur ulang j. Plafond atau Partisi yang tidak
(recycle) mengandung asbestos
d. Material Bekas (reuse) k. Produk kayu komposit dan agrifiber
e. Material Terbarukan (renewable) beremisi formaldehyde rendah
f. Kayu bersertifikasi l. Produk cat dan karpet yang beremisi
g. Material modular atau Pre fabrikasi VOC rendah
Waste Management Policy P
MRC P3 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mendorong pengelolaan sampah yang ramah lingkungan

Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan
manajemen puncak yang mengatur pengelolaan sampah
berdasarkan pemisahan antara:
a. Sampah Organik,
b. Sampah Anorganik
c. Sampah yang Mengandung B3
Non ODS Usage 2pts
MRC 1 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mendorong penggunaan bahan refrigerant yang tidak
merusak lapisan ozon

Tolok Ukur:
Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan
dengan bahan refrigerant yang memiliki ODP = 0
2pts
(non CFC dan non HCFC).
Material Purchasing Practice 3pts
MRC 2 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mengimplementasikan pembelanjaan material ramah lingkungan yang
telah ditetapkan oleh pihak manajemen bangunan
Tolok Ukur:
1. a. Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material
sesuai dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 3 1pt
dari material yang ditetapkan pada daftar material ramah
lingkungan dengan jumlah pembelian sebagaimana disebutkan
pada tujuan dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi
perdana*. atau

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6


bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Material Purchasing Practice
(continue)

MRC 2 Material Resources and Cycle

Tolak Ukur:
b. Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai
dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 5 dari 2pts
material yang ditetapkan pada daftar material ramah lingkungan
dengan jumlah pembelian sebagaimana disebutkan pada tujuan
dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. atau
c. Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai
dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 7 dari material 3pts
yang ditetapkan pada daftar material ramah lingkungan dengan
jumlah pembelian sebagaimana disebutkan pada tujuan dalam 6
bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6


bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Material Purchasing Practice
(continue)
MRC 2 Material Resources and Cycle

Daftar Material Ramah Lingkungan:


a. 80% Produksi regional berdasarkan total pembelanjaan material
keseluruhan
b. 30% Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel berdasarkan total pembelanjaan
material keseluruhan
c. 5% Material yang dapat didaur ulang (recycle) berdasarkan total
pembelanjaan material keseluruhan
d. 10% Material Bekas (reuse) berdasarkan total pembelanjaan material
keseluruhan
e. 2% Material Terbarukan (renewable) berdasarkan total pembelanjaan
material keseluruhan
f. 100% Kayu bersertifikasi berdasarkan total pembelanjaan material
kayu keseluruhan
Material Purchasing Practice
(continue)
MRC 2 Material Resources and Cycle

g. 30% Modular atau Pre fabrikasi berdasarkan total pembelanjaan material


keseluruhan
h. 2.5% Lampu yang tidak mengandung merkuri dari total unit pembelanjaan
lampu
i. Insulasi yang tidak mengandung styrene
j. Plafond atau Partisi yang tidak mengandung asbestos
k. Produk kayu komposit dan agrifiber beremisi formaldehyde rendah
l. Produk cat dan karpet yang beremisi VOC rendah
Waste Management Practice 4pts
MRC 3 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mendorong pengurangan beban sampah ke TPA melalui manajemen
sampah yang meliputi pemilahan dan pengolahan lebih lanjut.
Tolok Ukur:
1. Adanya Standar Prosedur Operasi , Pelatihan dan Laporan
untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenis
1pt
organik dan anorganik dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi
perdana*.
2. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik,
melakukan pengolahan sampah organik secara mandiri atau 1pt
bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah organik.
(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6
bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Waste Management Practice 4pts
MRC 3 Material Resources and Cycle

Tolak Ukur:
3. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik,
melakukan pengolahan sampah anorganik secara mandiri 1pt
atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah
anorganik yang memiliki prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
4. Adanya upaya pengurangan sampah kemasan yang terbuat 1pt
dari styrofoam dan non-food grade plastic.
5. Adanya upaya penanganan sampah dari kegiatan renovasi
ke pihak ketiga minimal 10% dari total anggaran renovasi 1pt
dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan


dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Hazardous Waste Management 2pts
MRC 4 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mengendalikan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) elektronik
agar tidak memberikan dampak negatif secara langsung kepada
manusia dan lingkungan.
Tolok Ukur:
1. a. Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan
manajemen pengelolaan limbah B3 antara lain: lampu, 2pts
baterai, perangkat komputer dan printer dalam 6 bulan
terakhir untuk sertifikasi perdana*.

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan


dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan untuk sertifikasi
perdana.
Management of Used Good 1pt
MRC 5 Material Resources and Cycle

Tujuan:
Mempertahankan daur hidup peralatan agar dapat difungsikan
kepada pihak lain yang membutuhkan.

Tolok Ukur:
Adanya Standar Prosedur Operasi dan laporan penyaluran
barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali
berupa furniture, elektronik dan suku cadang melalui donasi 1pt
atau pasar barang bekas dalam 6 bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana*.

(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan


dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Prerequisite 1 Site Management Policy
Prerequisite 2 Motor Vehicle Reduction Policy
ASD 1 Community Accessibility 2
ASD 2 Motor Vehicle Reduction 1
ASD 3 Bicycle 2
ASD 4 Site Landscaping 3
ASD 5 Heat Island Effect 2
ASD 6 Storm Water Management 2
ASD 7 Site Management 2
ASD 8 Building Neighbourhood 2

16

Appropriate Site Development


Site Management Policy P
ASD-P1 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Mendorong pemilik tapak untuk memiliki sistem pemeliharaan
secara terpadu dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, sehingga dampak negatif dari tapak dapat diatasi
atau diminimalisasikan.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen
manajemen puncak mengenai pemeliharaan eksterior
bangunan, manajemen hama terpadu/integrated pest
management (IPM), dan gulma serta manajemen habitat
sekitar tapak dengan menggunakan bahan-bahan tidak
beracun.
Motor Vehicle Reduction Policy P
ASD-P2 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Mendorong penghuni dan tamu gedung untuk
menggunakan kendaraan umum dan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen
manajemen puncak untuk melakukan berbagai tindakan
dalam rangka mencapai pengurangan kendaraan
pribadi, contohnya car pooling, feeder bus, voucher
kendaraan umum, dan diskriminasi tarif parkir.
Community Accessibility 2pts
ASD 1 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Untuk menghargai lokasi gedung yang memiliki aksesibilitas yang
baik sehingga mempermudah masyarakat untuk mencapai berbagai
fasilitas dalam kegiatan sehari-hari.
Tolok Ukur:
1. Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian 1pt
jalan utama sejauh 1500 m dari tapak.
2. Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan
bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk 1pt
menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau
dengan stasiun transportasi masal.
1pt
Community Accessibility 3pts
(continue)
ASD 1 Appropriate Site and Development

Tolok Ukur:
3. a. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan
300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar
1pt
jembatan penyeberangan dan ramp.
atau
b. Menyediakan shuttle bus bagi pengguna gedung untuk
mencapai stasiun transportasi umum atau car pooling yang 1pt
terintegrasi dengan shuttle bus tersebut. Jumlah bus minimum 2 unit.
atau
c. Menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area gedung
untuk menuju ke halte atau stasiun transportasi umum terdekat, yang 1pt
aman dan nyaman sesuai dengan Permen PU No.30/PRT/M/2006
Bab 2B.
Motor Vehicle Reduction 1pt
ASD 2 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Mendorong penghuni dan tamu gedung untuk
menggunakan kendaraan umum dan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.

Tolok Ukur:
Adanya implementasi dari salah satu opsi: car pooling, 1pt
feeder bus, voucher kendaraan umum, dan diskriminasi
tarif parkir.
Bicycle 2pts
ASD 3 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Mendorong penggunaan sepeda bagi penghuni dan tamu gedung
dengan memberikan fasilitas yang memadai bagi pengguna
sepeda sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor dan polusi udara dari bahan bakar fosil.
Tolok Ukur:
1. Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per 1pt
30 pengguna gedung tetap.
2. Apabila memenuhi butir 1 di atas dan menyediakan tempat
ganti baju khusus dan kamar mandi khusus pengguna sepeda 1pt
untuk setiap 25 tempat parkir sepeda.
Site Landscaping 3pts
ASD 4 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Memelihara atau memperluas kehijauan kota untuk meningkatkan
kualitas lingkungan hidup, antara lain: mengurangi limpasan
permukaan beban sistem drainase sehingga meminimalkan dampak
terhadap neraca air bersih dan sistem air tanah, mengurangi heat
island, reduksi CO2 dan polutan lain pencegah erosi, konservasi
lahan, kualitas ekosistem habitat dan penanganan polusi.
Site Landscaping 3pts
(continue...)
ASD 4 Appropriate Site and Development

Tolok Ukur:
1. Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas
dari bangunan taman (hardscape) yang terletak di atas
permukaan tanah seluas minimal 30% luas total lahan. Luas 1pt
area yang diperhitungkan adalah termasuk taman di atas
basement, roof garden, terrace garden, dan wall garden. Formasi
tanaman sesuai dengan Permen PU No. 5/PRT/M/2008
mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang
Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan.
2. Penambahan nilai 1 poin untuk setiap penambahan 10% luas 1-2
tapak untuk penggunaan area lansekap. pt

3. Penggunaan tanaman lokal yang berasal dari nursery lokal


dengan jarak maksimal 1000 km dan tanaman produktif.
1pt
Heat Island Effect 2pts
ASD 5 Appropriate Site and Development
Tujuan:
Mengurangi efek panas yang tercipta akibat pembangunan di
sekitar lokasi gedung.
Tolok Ukur:
1. a. Menggunakan bahan yang nilai albedo rata-rata minimal 0,3
sesuai dengan perhitungan pada area atap gedung yang 1pt
tertutup perkerasan.
atau
b. Menggunakan green roof sebesar 50% dari luas atap yang
1pt
tidak digunakan untuk mechanical electrical (ME), dihitung dari
luas tajuk.
2. Menggunakan bahan yang nilai albedo rata-rata minimal 0,3
sesuai dengan perhitungan pada area non atap yang tertutup 1pt
perkerasan.
Storm Water Management 2pts
ASD 6 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Mengurangi beban jaringan drainase kota akan limpasan air hujan
baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan sistem manajemen
air hujan secara terpadu.
Tolok Ukur:
1A. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke
jaringan drainase kota sebesar 50% total volume hujan harian 1pt
yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada
bulan basah.
atau
1B. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke
jaringan drainase kota sebesar 75% total volume hujan harian 2pt
yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada
bulan basah.
Site Management 2pts
ASD 7 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Meminimalkan dampak negatif kepada lingkungan dan pengguna
sehingga dapat terlaksananya pembangunan berkelanjutan.

Tolok Ukur:
1. Memiliki dan menerapkan SOP pengendalian terhadap hama
penyakit dan gulma tanaman dengan menggunakan bahan-
1pt
bahan tidak beracun.
2. Penyediaan habitat satwa non peliharaan minimal 5% dari
keseluruhan area tapak bangunan, berdasarkan area aktifitas
1pt
hewan (home range).
Building Neighbourhood 2pts
ASD 8 Appropriate Site and Development

Tujuan:
Memberikan kontribusi dan dampak positif kepada masyarakat
sekitar atas keberadaan gedung.

Tolok Ukur:
1. Melakukan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar
gedung dengan melakukan salah satu dari tindakan berikut:
1pt
perbaikan sanitasi, penyediaan tempat beribadah, WC umum,
kaki lima, dan pelatihan pengembangan masyarakat.
2. Membuka akses pejalan kaki ke minimal 2 orientasi menuju 1pt
bangunan tetangga tanpa harus melalui area publik.
Building Neighbourhood 2pts
(continue)
ASD 8 Appropriate Site and Development

Tolok Ukur:
3. Mendedikasikan untuk kepentingan umum baik
diwajibkan ataupun atas kesadaran sendiri sebagian 1pt
dari lahan terbukanya untuk antara lain: utilitas umum
(gardu listrik, ventilasi dan ME stasiun bawah tanah,
dan sebagainya), pendukung jalur sirkulasi umum (bus
bay, lay by, dropoff) atau untuk ruang terbuka hijau
privat.
4. Revitalisasi bangunan cagar budaya. 1pt
Prerequisite 1 Operation & Maintenance Policy
BEM 1 Innovations 5
BEM 2 Design Intent & Owner's Project Requirement 2
BEM 3 Green Operational & Maintenance Team 2
BEM 4 Green Occupancy/Lease 2
BEM 5 Operation and Maintenance Training 2

13

Building Environment Management


Operation & Maintenance Policy P
BEM P1 Building Environment Management
Tujuan:
Menetapkan rencana operation & maintenance yang baik
secara berkesinambungan.
Tolok Ukur:
Adanya Rencana operation & maintenance yang mendukung
sasaran pencapaian rating rating GREENSHIP EB,
dititikberatkan pada:
sistem mekanikal & elektrikal, sistem plambing dan kualitas
air, pemeliharaan eksterior & interior, purchasing dan
pengelolaan sampah.
Mencakup :
Struktur organisasi, Standar Prosedur Operasi dan
pelatihan, program kerja,anggaran, laporan berkala minimum
tiap 3 bulan.
Innovations 5pts
BEM 1 Building Environment Management

Tujuan:
Mendorong apresiasi terhadap usaha-usaha yang kinerjanya lebih
baik dari tolok ukur yang bersangkutan.
Tolok Ukur:
1. Aplikasi inovasi dengan meningkatkan kualitas bangunan
secara kuantitatif, contoh ASD 4, EEC 1, WAC 3, dan IHC 4 1-2
sehingga terjadi peningkatan efisiensi melebihi batas maksimum pts
yang ditentukan pada rating yang bersangkutan.
2. Aplikasi inovasi dengan melakukan pendekatan manajemen
seperti mendorong perubahan perilaku, contoh ASD 2 & 8 dan 1-3
MRC 2, 3 & 4, sehingga terjadi peningkatan efisiensi pada pts
rating lain.
Design Intent & Owner's Project
2pts
Requirement
BEM 2 Building Environment Management
Tujuan:
Memperoleh acuan bagi pihak operasional gedung terhadap semua
asumsi desain dan pengambilan keputusan berikut perubahannya
yang berguna untuk pengoperasian gedung.
Tolok Ukur:
1. Tersedianya dokumen Design Intent dan Owner's Project
Requirement berikut perubahan-perubahannya yang terjadi 1pt
selama masa revitalisasi dan operasional.
2. Tersedianya dokumen As Build Drawing (minimal single line
drawing), spesifikasi teknis dan manual untuk operasional dan 1pt
pemeliharaan peralatan (genset, transportasi dalam gedung,
AC dan cooling tower) berikut perubahan-perubahannya yang
terjadi selama masa revitalisasi dan operasional.
Green Operational & Maintenance
2pts
Team
BEM 3 Building Environment Management

Tujuan:
Membantu mengimplementasikan operasional gedung agar
sesuai dengan cara-cara yang bersifat sustainable/green.

Tolok Ukur:
1. Adanya satu struktur yang terintegrasi di dalam struktur
operasional gedung yang bertugas menjaga penerapan 1pt
prinsip sustainability/ green building.
2. Minimal terlibat seorang Greenship Profesional dalam
1pt
operational and maintenance bekerja penuh waktu (full
time).
Green Occupancy/Lease 2pts
BEM 4 Building Environment Management
Tujuan:
Memberikan arahan kepada pengguna gedung atau tenant agar
penggunaan gedung dapat sejalan dengan prinsip Green Building.
Tolok Ukur:
1. a. Untuk bangunan komersial: memiliki Lease Agreement yang
memuat klausul-klausul bahwa Penyewa/Tenant akan memenuhi 2pt
kriteria-kriteria dalam GREENSHIP for Existing Building
minimum 1 rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC
dan MRC.
atau
b. Untuk bangunan yang dipakai sendiri, memiliki SOP dan
Training yang mencakup upaya-upaya untuk memenuhi kriteria- 2pt
kriteria dalam GREENSHIP for Existing Building minimum 1
rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC dan MRC.
Operation and Maintenance 2pts
Training
BEM 5 Building Environment Management
Tujuan:
Meningkatkan standar kompetensi dari tenaga-tenaga operation
and maintenance bangunan dalam rangka kepahaman terhadap
praktik-praktik Green Building.
Tolok Ukur:
1. Adanya jadwal berkala minimum tiap 6 bulan & Program
Training dalam pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, 1pt
energi, air, material dan HSES (Health Safety Environmental and
Security).
2. Adanya bukti pelaksanaan pelatihan tentang pengoperasian
dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan 1pt
program HSES berikut dengan evaluasi dari pelatihan tersebut.
TERIMA KASIH
Mulai perubahan dari sekarang, untuk Masa Depan Bumi Kita

Materi Presentasi dapat diperoleh


di Website GBC INDONESIA.
Contact : rating@gbcindonesia.org

You might also like