Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

English Version

PRESS RELEASE

THE SAMAS WIND FARM PROJECT 50 MW DEVELOPMENT IN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA


YOGYAKARTA

The Samas Wind Farm Project 50 MW (The Project) started its development in November 2011. The
project intended to utilize the coastal area south of the Bantul Regency to generate 50 MW of
electricity using the wind resources available in the area. The Project is a joint development between
PT UPC Renewables Indonesia (UPC) and PT Binatek Energi Terbarukan (Binatek).

Following the completion of the Feasibility Study, the Project signed a Power Purchase Agreement
PPA with PT PLN (Persero) on May 4th 2015. It was the first PPA ever signed for Utility Scale Wind
Farm in Indonesia, and was incepted as part of the countrys 35,000 MW National Electricity Supply
Program. The accepted tariff was 12.5 cUSD/kWh which was deemed feasible for the Project
Development based on B to B negotiation between UPC and PLN.

However, due to permitting and land acquisition complications the Project was unable to meet the
PPAs Financial Close deadline of May 4th, 2017. UPC requested a 24-months extension to complete
the development process and reach Financial Close, but this request was deemed outside of PLNs
normal procedures and could not be approved. Following mutual agreement, PLN terminated the
Project on June 8, 2017.

UPC continues to develop wind farm projects in Indonesia and has the 75 MW Sidrap Wind Farm
currently in construction with a target commercial operation date by end of 2017. UPC received
tremendous support from the Provincial Government of South Sulawesi, the local government of
Sidrap Regency and the Parepare municipality while developing the Sidrap. UPC is committed to
developing more renewable energy projects in Indonesia to support governments goal in achieving
23% of renewable energy projects in its energy mix by 2025.
Versi Bahasa Indonesia

PRESS RELEASE

PENGEMBANGAN PROYEK PLTB SAMAS 50 MW DI BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pengembangan Proyek PLTB Samas 50 MW (Proyek PLTB Samas) dimulai pada bulan November
2011. Proyek PLTB Samas bermaksud untuk memberdayakan sumber daya angin yang tersedia di
kawasan pesisir selatan Kabupaten Bantul untuk membangkitkan listrik dengan kapasitas 50 MW.
Proyek ini merupakan pengembangan kerjasama antara PT UPC Renewables Indonesia (UPC) dan
PT Binatek Energi Terbarukan (Binatek).

Dengan diselesaikannya Studi Kelayakan Proyek PLTB Samas, Proyek ini menandatangani Perjanjian
Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement PPA) dengan PT PLN Persero (PLN) pada 4 Mei 2015,
yang merupakan PPA pertama untuk PLTB berskala komersil di Indonesia, dan termasuk dalam
Program Penyediaan Listrik Nasional 35.000 MW. Tarif yang disepakati adalah 12,5 sen US$/kWh yang
merupakan tarif yang dianggap layak untuk Pembangunan Proyek berdasarkan negosiasi B to B antara
UPC dan PLN.

Namun, akibat kesulitan dalam proses perizinan dan pembebasan lahan, Proyek ini tidak berhasil
memenuhi tenggat Tanggal Pendanaan (Financial Close FC) pada tanggal 4 Mei 2017. UPC telah
mengajukan permohonan perpanjangan kepada PLN selama 24 bulan untuk menyelesaikan proses
pengembangan dan mencapai FC sepanjang 24, namun permohonan ini dianggap tidak sesuai dengan
prosedur normal PLN dan tidak dapat disetujui, Atas kesepakatan bersama, PLN membatalkan Proyek
ini pada tanggal 8 Juni 2017.

UPC akan melanjutkan mengembangkan Proyek PLTB di Indonesia dimana Proyek PLTB Sidrap 75 MW
sudah memasuki tahap konstruksi dengan target operasi komersial pada akhir tahun 2017. UPC telah
mendapatkan dukungan yang sangat besar dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah
Kabupaten Sidrap, dan Pemerintah Kota Parepare selama pengembangan Proyek Sidrap. UPC
berkomitmen untuk menambah pengembangan proyek energi terbarukan di Indonesia untuk
mendukung target bauran energi terbarukan Pemerintah RI sebesar 23% pada tahun 2025.

You might also like