Inspeksi Visual Dan Pengukuran

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 38

Inspeksi Visual dan

Pengukuran

Disusun Oleh :
Ahmad Azhar Ginting (21090115130141)
Ervin Hilmy Rivaldy (21090115140101) S1 Teknik Perkapalan
Fajar Novantiadi (21090115140123) Universitas Diponegoro
Haris Zaka Abdillah (21090115130100)
Muhammad Ikhsan (21090115140112)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT,


karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan buku yang berjudul Inspeksi Visual dan
Pengukuran.
Buku ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Inspeksi Las. Di samping itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada Allah SWT, karena berkat karunia
dan rahmat-Nya buku ini dapat selesai dikerjakan
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Penulis
berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Mei 2017

Penulis

Inspeksi Visual dan Pengukuran i


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................. i
Daftar Isi ...................................................................... ii
Inspeksi Visual dan Pengukuran .................................. 1
1.1 Pendahuluan ........................................................... 1
1.1.1 Deskripsi Singkat ........................................... 2
1.1.2 Relevansi ........................................................ 2
1.1.3 Kompetensi .................................................... 3
1.2 Penyajian ................................................................ 3
1.2.1 Uraian dan Contoh ......................................... 3
A. Inspeksi Visual .............................................. 3
B. Pengukuran Sambungan Las .......................... 10
1.2.2 Latihan ............................................................ 30
1.3 Penutup .................................................................. 30
1.3.1 Tes Formatif ................................................... 30
1.3.2 Umpan Balik .................................................. 30
1.3.3 Tindak Lanjut ................................................. 31
1.3.4 Rangkuman .................................................... 32
1.3.5 Kunci Jawaban Tes Formatif ......................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 34
SENARAI .................................................................... 34

Inspeksi Visual dan Pengukuran ii


INSPEKSI VISUAL DAN
PENGUKURAN

1.1. Pendahuluan

Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan


pada hasil las dengan cara melihat dan mengamati hasil
las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian
luar dari produk tersebut. Uji ini memiliki kelemahan,
yaitu adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor,
sehingga apabila terdapat cacat pada hasil las tidak terlalu
terlihat.

Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan atau


disebut dengan dimension check merupakan salah satu
kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan data
secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah
dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai
dilaksanakan.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 1


1.1.1. Deskripsi Singkat

Materi ini mencakup penjelasan tentang inspeksi


visual, disini dijelaskan apa persyaratan untuk melakukan
inspeksi visual, alat alat yang dibutuhkan dan alat alat
yang digunakan untuk melakukan pengukuran hasil las.
Sehingga dengan ini mahasiswa dapat mengetahui cara
yang benar untuk melakukan inspeksi visual dan cara
mengukur hasil las.

1.1.2. Relevansi

Materi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk


mengetahui apa itu inspeksi visual, bagaimana cara
melakukan inspeksi visual dan juga apa saja alat yang
digunakan untuk melakukan pengukuran hasil las dan alat
alat apa saja yang dibutuhkan. Materi ini pun sangan
bermanfaat untuk mahasiswa dalam memahami inspeksi
visual dan pengukuran hasil las.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 2


1.1.3. Kompetensi

a. Standar Kompetensi

Menjelaskan secara benar apa yang dimaksud


inspeksi visual dan alat alat yang dibutuhkan untuk
pengukuran hasil las.

b. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan apa yang dimaksud inspeksi visual


2. Menjelaskan persyaratan seorang inspector visual
3. Menyebutkan alat yang digunakan dalam inspeksi
visual
4. Menjelaskan jenis pengukuran hasil las
5. Menyebutkan alat yang digunakan untuk
pengukuran hasil las
1.2. Penyajian
1.2.1. Uraian dan Contoh

A. Inspeksi Visual

Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan


pada hasil las dengan cara melihat dan mengamati hasil
las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian

Inspeksi Visual dan Pengukuran 3


luar dari produk tersebut. Uji ini memiliki kelemahan,
yaitu adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor,
sehingga apabila terdapat cacat pada hasil las tidak terlalu
terlihat.

Ada beberapa persyaratan bagi seorang inspector


visual untuk dapat melaksanakana pekerjaannya dengan
professional dan benar seperti :

Kesehatan mata
Pengalaman yang luas tentang cacat permukaan
las
Memahami teknologi las pada umumnya

Hal diatas sangat penting menginat inspeksi visual


menentukan dapat diterima atau ditolaknya suatu
sambungan las secara langsung, dan menentukan juga
langkah langkah tindak lanjut yang diperlukan untuk
dapat mengetahui lebih lanjut tentang kondisi internal
sambungan las tersebut untuk kemudian mengambil
langkah langkah penanggulangannya yang tepat sesuai
persyaratan standard yang diacu.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 4


Gambar 1.1 Inspeksi Visual

I. Hal Hal Penting Dalam Tes Visual


Dalam visual test terdapat beberapa hal penting di
antaranya :
Tampak las biasanya ditunjukkan pada manik las.
Penampakan yang tidak menarik juga
memberikan keraguan terhadap mutu lasan.
Dalam hal las tembus satu sisi, kepastian tampak
las sangat penting.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 5


Cacat permukaan disamping diperiksa dengan
serbuk magnit dan zat penembus berwarna
diperiksa juga dengan amatan.
Perlakuan las seperti pembersihan terak,
pembersihan percikan dan perlakuan lainnya
harus dapat dipastikan dengan pengujian amatan.

II. Prosedur Pengujian


Pengujian ini dilakukan dengan mempersiapkan
test piece dan peralatan uji terlebih dahulu. Setelah
peralatan uji dan test piece telah siap maka pengujian
dapat dilakukan. Dalam melakukan pengujian ini,
terdapat prosedur pengujian yang harus diperhatikan oleh
praktikan antara lain :

Pengukuran dimensi material uji, untuk


mengetahui dimensi material yang diuji.
Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan
menyiapkan penggaris, kaca pembesar, alat ukur
kedalaman takik, dan peralatan lainnya.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 6


Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka
pengujian visual dapat dilakukan dengan
memperhatikan cacat pada material dengan
cermat dengan.

III. Peralatan yang Digunakan Inspeksi Visual

1. Kaca Pembesar

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa


cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan
lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam
titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut
lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup
tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata,
dan diperbesar.

Gambar 1.2 Kaca Pembesar

Inspeksi Visual dan Pengukuran 7


2. Fiberscopes
Fiber dapat membentuk fiberscope, alat ini
terdiri dari dua fiber optikal. Satu sebagai pembawa
cahaya ke jaringan dan lainya mentransmit gambar ke
pengamat. Dokter menggunakan alat tersebut untuk
melihat bagian dalam tubuh manusia. Fiber scope Adalah
kamera flexible optic yang berfungsi untuk menginspeksi
bagian yang sulit dijangkau tubuh manusia.

Gambar 1.3 Fiberscopes

3. Borescopes
Sebuah borescope (kadang-kadang disebut
boroscope) adalah perangkat optik yang terdiri dari

Inspeksi Visual dan Pengukuran 8


tabung kaku atau fleksibel dengan lensa mata pada salah
satu ujungnya, lensa objektif di sisi lain dihubungkan oleh
sistem optik relay.

Borescopes digunakan untuk pekerjaan inspeksi di


mana area yang akan diperiksa tidak dapat diakses dengan
cara lain. Perangkat sejenis untuk digunakan di dalam
tubuh manusia yang disebut sebagai endoskopi.
Borescopes sebagian besar digunakan dalam non teknik
pengujian destruktif untuk mengenali cacat atau
ketidaksempurnaan. Borescopes digunakan untuk
melakukan jenis inspeksi visual.

Gambar 1.4 Boroscopes

Inspeksi Visual dan Pengukuran 9


B. Pengukuran Sambungan Las
Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan
atau disebut dengan dimension check merupakan salah
satu kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan
data secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah
dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai
dilaksanakan. Terdapat beberapa jenis pengukuran
sambungan las , yaitu:

1. Pengukuran presisi
2. Pengukuran optic
3. Pengukuran elektronik

I. Alat Alat Pengukuran

Seperangkat alat ukur merupakan seperangkat alat


pertukangan yang digunakan untuk pengukuran pada
proses pekerjaan logam sehingga pekerjaan dapat
dihasilkan dan dikontrol dengan cermat.

Peralatan ukur dirancang untuk mendapatkan hasil


ukuran dari suatu benda yang sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan ukuran yang tepat.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 10


Untuk itu salah satu faktor penting untuk belajar
menjadi seorang pekerja orang bidang logam adalah
mengenal terlebih dahulu nama nama peralatan ukur dan
fungsinya serta dapat mengetahui dengan tepat dan benar
penggunaannya.

Beberapa peralatan ukur yang biasa dipergunakan bidang


pekerjaan logam adalah sebagai berikut :

1. Mistar

a. Mistar Lurus

Mistar baja lurus Mistar lurus terbuat dari baja / baja


tahan karat, digunakan untuk pengukuran panjang.
Kebanyakan memiliki kebalan 1 1,5 mm, lebar 25 mm
dan panjang 300 1000 mm

Gambar 2.1 Mistar Lurus

Inspeksi Visual dan Pengukuran 11


b. Mistar siku

Gambar 2.2 Mistar Siku

c. Mistar Gulung

Memungkinkan untuk digunakan dalam


pengukuran lurus dan lengkung. Ketika diluruskan, mistar
ini digunakan sebagai penggaris lurus. Jika terbuat dari
baja tempa, penyusutan dan pemuaiannya dapat
diabaikan. Karena itu, mistar ini lebih akurat daripada
mistar kain. Yang ditunjukkan pada gambar disebut juga
mistar cembung.

Gambar 2.3 Mistar Gulung

Inspeksi Visual dan Pengukuran 12


2. Caliper

a. Calipers outside
Caliper outside digunakan untuk mengukur diameter luar
darimaterial / benda bulat atau ketebalan.

Gambar 2.4 Caliper Outside

b. Caliper Inside
Caliper inside digunakan untuk mengukur diameter dalam
dari silinder atau lebar celah.

Gambar 2.5 Caliper Inside

Inspeksi Visual dan Pengukuran 13


3. Jangka Sorong

Digunakan untuk mengukur diameter dalam dan


diameter luar serta mengukur panjang. Kedalaman celah
atau lubang dapat diukur dengan pengukur kedalaman
yang ada. Mistar kecil dibawah mistar utama dapat dibaca
dengan Vernier.

Gambar 2.6 Jangka Sorong

4. Micrometer dan Pengukur standart

Alat ini terutama digunakan untuk mengukur


panjang dan diameter luar. Ketelitiannya biasanya 0,01
mm. Pengukur standart digunakan untuk mengecek /
memeriksa kesalahan dari mistar. Yang biasa digunakan
adalah micrometer luar, dimana terdapat dua puluh
macam dari 25 mm sampai 500 mm pada interval25 mm.
Batas pengukuran dari tiap tiap jenisnya adalah 25 mm.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 14


5. Ragum

Alat ini dipasang pada meja kerja dan digunakan


untuk menahan benda kerja pada pekerjaan penghalusan
dengan tangan atau pemasangan. Pada ragum paralel,
pembukaannya selalu paralel.

6. Kikir

Kikir terutama digunakan untuk menghaluskan


benda kerja dari metal dengan menggunakan tangan.
Ditinjau dari bentuknya, kikir diklasifikasikan dalam lima
jenis yaitu datar, segiempat, segitiga, bulat dan setengah
bulat. Ditinjau dari sisi potongnya adalah sisi potong
tunggal dan sisi potong ganda. Kekasaran sisi potong kikir
diklasifikasikan antara lain kasar, medium / setengah
kasar, halus dan licin. Kikir baru harus digunakan
untuk baja lunak.

7. Busur baja

Ukuran dari 00 - 1800 diterakan pada pelat baja


tipis berbentuk setengah lingkaran. Alat ini digunakan
untuk mengukur sudut atau penandaan.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 15


Gambar 2.7 Busur Baja

8. Busur bevel universal

Alat ini digunakan untuk mengukur sudut. Busur


dengan vernier terpasang dimana sudut dapat dibaca
dengan ketelitian sampai 5 menit

Gambar 2.8 Busur Bevel Universal

Inspeksi Visual dan Pengukuran 16


9. Pengukur jarak / celah

Alat ini disebut juga pengukur ketebalan. Satu


atau beberapa lembar dari pengukur ini dimasukkan
kedalam celah antara dua bagian yang diukur.

Gambar 2.9 Pengukura Jarak/ Celah

10. Pengukur sudut

Alat ini digunakan untuk mengukur sudut dari


benda kerja

Gambar 2.10 Pengukura Sudut

Inspeksi Visual dan Pengukuran 17


11. Pengukur jari jari

Alat ini disebut juga pengukur radial. Alat ini


digunakan untuk mengukur bagian bagian lingkaran
dari benda kerja.

Gambar 2.11 Pengukur Jari - Jari

12. Pengukur lubang

Sebuah bor dimasukkan ke dalam alat ini untuk


mengetahi diameternya.

Gambar 2.12 Pengukur Lubang

Inspeksi Visual dan Pengukuran 18


13. Pengukur kerataan tipe segiempat

Kerataan horisontal diperiksa dengan tabung


gelembung. Alat ini utamanya digunakan untuk
mengetahui kerataan horisontal ketika memasang mesin.

Gambar 2.13 Pengukur Kerataan tipe segiempat

14. Meja permukaan

a. Meja penandaan permukaan plat

Sebuah pelat besi tuang dimana benda kerja


diletakkan horisontal untuk ditandai. Alat ini digunakan
untuk memeriksa kerataan sesduah penyekrapan. Alat ini
kebanyakan terbuat dari besi tuang dan dihaluskan dengan
pengetaman.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 19


Gambar 2.13 Meja Penandaan Permukaan Plat

b. Meja penyetelan permukaan plat

Alat ini terbuat dari besi tuang seperti bidangnya


meja penandaan. Alat ini kebanyakan terbentuk
segiempat dan memiliki rusuk pada sisi luarnya untuk
mengantisipasi beban. Permukaannya dihaluskan dengan
ketetapan / ketelitian tinggi, dimana perencanaan
penandaan biasanya dilakukan.

Gambar 2.14 Meja Penyetelan Permukaan Plat

Inspeksi Visual dan Pengukuran 20


15. Block Pararel

Alat ini terutama digunakan sebagai alas untuk


menempatkan benda kerja secara horisontal diatasnya.
Posisi dua blok berpasangan.

Gambar 2.15 Block Pararel

16. Block V

Benda kejra seperti kawat batangan bulat


diletakkan secara horisontal diatas blok jenis huruf V
dengan sudut kampuh 900. Alat ini terutama digunakan
untuk penandaan. Posisi dua blok berpasangan.

Gambar 2.16 Block V

Inspeksi Visual dan Pengukuran 21


17. Kotak Block V

Setiap permukaan berbetnuk seig empat


hexahedron. Benda kerja dalam berbagai bentuk dapat
dipasang dengan klem diatasnya. Karena itu alat ini cocok
untuk segala penandaan garis horisontal dan segiempat.
Alat ini terbuat dari besi tuang dan tiap tiap
permukaannya dibentuk segiempat.

Gambar 2.17 Kotak Block V

18. Plat Siku

Alat ini disebut juga penglass. Alat ini digunakan


untuk menahan benda kerja yang tipis secara vertikal atau
benda kerja dengan bentuk yang tidak beraturan yang
tidak dapat dipasang dengan chuck atau ragum.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 22


Gambar 2.18 Plat Siku

19. Alat Penggores

Alat ini digoreskan pada permukaan pelat untuk


membuat garis horisontal pada benda kerja dan digunakan
untuk membuat garis tengah. Ujung jarum yang lurus
digunakan untuk membuat garis horisontal dan ujung
yang melengkung digunakan untuk pemeriksaan.

Gambar 2.19 Alat Penggores

Inspeksi Visual dan Pengukuran 23


20. Penyangga Mistar

Sebuah penyangga untuk menegakkan alat gores /


penggores secara vertikal. Alat ini digunakan untuk
menyetel ketinggian dari ujung jarum sebagaimana
diisyaratkan.

Gambar 2.20 Penyangga Mistar

Inspeksi Visual dan Pengukuran 24


21. Jangka

a. Jangka Biasa dan Jangka Ulir

Alat ini digunakan untuk menggambar sebuah


lingkaran atau setengah lingkaran pada benda kerja /
untuk membagi garis. Terdapat jenis biasa dan jenis
berulir.

b. Hermaphro-dite Caliper

Hermaphro-dite caliper digunakan untuk


menandai titik pusat dari batangan bulat atau jarak dari
sisi permukaan.

Gambar 2.21 Hermaphro-dite Caliper

Inspeksi Visual dan Pengukuran 25


II. Jenis Jenis Pengukuran Sambungan Las

1. Pengukuran Presisi

Peralatan yang digunakan dalam pengukuran presisi


antara lain :

a. Caliper Vernier (Jangka Ingsut)

Jangka ingsut ini digunakan untuk mengukur


kedalaman undercut dan ketinggian reinforcement.

Gambar 2.22 Jangka Ingsut

b. Welding Gauge

Welding gauge bertujuan untuk mengukur sudut


level kampuh,tebal leher fillet, tinggi kaki fillet,
kedalaman undercut , ketinggian reinforcement dan lain
lain. Dibawah ini digambarkan cara penggunaan welding
gage model IIW ( international institude of welding ) .

Inspeksi Visual dan Pengukuran 26


Gambar 2.23 Welding Gauge

2. Pengukuran Optik
Salah satu contoh pengukuran optik adalah
penggunaan spectro photometer. Alat ini berfungsi untuk
mengetahui komposisi bahan pada jalur las dan bahan

Inspeksi Visual dan Pengukuran 27


dasar yang tidak diketahui jenisnya . Close up
photography juga diperlukan untuk mengabadikan retak
retak dipermukaan jalur las atau didaerah terimbas panas
. Sump micro analyzer atau replica digunakan untuk
menyelidiki permukaan bahan setelah mengalami panas
las , perlakuan panas , atau kemungkinan terjadinya creep
pada sambungan las yang mengalami pemanasan dalam
waktu lama.

Gambar 2.24 Pengukuran Optik

Inspeksi Visual dan Pengukuran 28


3. Pengukuran Elektronik

Misalnya penggunaan x-ray machine untuk


mengungkap kondisi internal jalur las untuk mengukur
ketebalan dan kondisi permukaan sebelah dalam pipa
yang berinsulasi dan sedang beroperasi. Ultrasonic untuk
mengungkap bentuk, ukuran, lokasi dan orientasi cacat
pada sambungan las.

Gambar 2.25 Pengukuran Elektronik

Inspeksi Visual dan Pengukuran 29


1.2.2. Latihan
1. Apa yang dimaksud inspeksi visual ?
2. Sebutkan persyaratan menjadi inspector visual ?
3. Sebutan peralatan yang digunakan dalam inspeksi
visual?
1.3. Penutup
1.3.1. Tes Formatif
1. Sebutkan jenis jenis pengukuran sambungan las
?
2. Sebutkan 5 alat pengukuran ?
3. Sebutkan prosedur pengujian ?
1.3.2. Umpan Balik

Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban tes


formatif, kemudian guakan rumus dibawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi
kegiatan belajar.

Rumus penguasaan materi :

N = Jumlah jawaban yang benar x 100%


Jumlah Soal

Inspeksi Visual dan Pengukuran 30


Dimana :

91%-100% : Baik Sekali (A)

81%-90% : Baik (B)

71%-80% : Cukup (C)

61%-70% : Kurang (D)

<60% : Kurang Sekali (E)

1.3.3. Tindak Lanjut

Jika nilai penguasaa materi anda mencapai 81% ke


atas berarti anda pada bab materi ini sangat bagus dalam
penguasaan materi, dan anda dapat meneruskan kegiatan
belajar pada bab materi selanjutnya. Apabila nilai anda
sebaliknya tidak mencapai 81%, maka anda disarankan
untuk mengulangi kembali materi bab ini dan terutama
pada materi yang belum anda kuasai. Sampai anda benar-
benar paham dan mengerti.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 31


1.3.4. Rangkuman

1. Persyaratan menjadi Inspector Visual


Kesehatan mata
Pengalaman yang luas tentang cacat permukaan
las
Memahami teknologi las pada umumnya

2. Peralatan yang Digunakan Inspeksi Visual


Kaca Pembesar
Fiberscopes
Boroscopes

3. Pengukuran Sambungan Las


Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan
atau disebut dengan dimension check merupakan salah
satu kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan
data secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah
dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai
dilaksanakan.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 32


1.3.5. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Jenis jenis pengukuran sambungan las


Pengukuran presisi
Pengukuran optic
Pengukuran elektronik

2. 5 jenis alat pengukuran


Mistar lurus
Mistar siku
Jangka sorong
Caliper inside
Caliper outside

3. Prosedur Pengujian
Pengukuran dimensi material uji, untuk
mengetahui dimensi material yang diuji.
Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan
menyiapkan penggaris, kaca pembesar, alat ukur
kedalaman takik, dan peralatan lainnya.
Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka
pengujian visual dapat dilakukan.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 33


DAFTAR PUSTAKA
Widharto, Sri. 2013. Welding Inspection. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Harsono, dkk. 1996. Teknologi Pengelasan Logam.


Jakarta: Pradnya Paramita.

Vianto, Johana.2010. Visual Testing (Online),


(https://johanavianto.wordpress.com/2013/08/29/visu
al-testing-pengujian-indera-mata//,diakses 5 April
2017.

SENARAI
Boroscopes : perangkat optik yang terdiri dari tabung
kaku atau fleksibel dengan lensa mata pada salah satu
ujungnya.

Welding Gauge : untuk mengukur sudut level


kampuh,tebal leher fillet, tinggi kaki fillet, kedalaman
undercut , ketinggian reinforcement dan lain lain.

Inspeksi Visual dan Pengukuran 34


INSPEKSI VISUAL DAN PENGUKURAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Inspeksi Las

Disusun oleh :

Haris Zaka Abdillah (21090115130100)

Ervin Hilmy Rivaldy (21090115140101)

Muhammda Ikhsan (21090115140112)

Fajar Novantiadi (21090115140123)

Ahmad Azhar G (21090115130141)

JURUSAN S1 TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017

You might also like