Professional Documents
Culture Documents
396 722 1 SM PDF
396 722 1 SM PDF
396 722 1 SM PDF
2089-7669
ABSTRACT
18
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
(Susenas, 2001) menjadi 17,5% pernapasan atas atau bawah, yang dapat
(Riskesdas, 2010). (Kemenkes RI, 2012). menimbulkan berbagai spektrum pe-
Di Jawa Tengah persentase nyakit yang berkisar dari penyakit
penduduk umur 10 tahun ke atas yang tanpa gejala atau infeksi ringan sampai
merokok tiap hari 24,3%. Prevalensi penyakit yang parah dan mematikan,
perokok saat ini 30,7% dengan rata-rata tergantung pada patogen penyebabnya,
jumlah rokok yang dihisap 8,9 batang faktor lingkungan, dan faktor penjamu.
per hari. Usia mulai merokok tiap hari (WHO, 2007).
yaitu pada rentang usia 15-19 tahun. Berdasarkan hasil wawancara yang
Penduduk yang merokok, 83,8% juga dilakukan terhadap 10 anggota keluar-
merokok di dalam rumah ketika ber- ga balita penderita ISPA diperoleh
sama anggota rumah tangga. (Riskes- informasi bahwa 8 diantaranya orang
das Jateng, 2007). tuanya adalah perokok. Oleh karena
Rokok adalah silinder dari kertas itu, melihat dari hasil wawancara yang
berukuran panjang antara 70 hingga di dapat, peneliti tertarik untuk mela-
120 mm (bervariasi tergantung negara) kukan suatu penelitian Paparan asap
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi rokok dengan Kejadian Infeksi Saluran
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita di
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya Desa Pucung Rejo Kabupaten Mage-
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
lang Tahun 2014.
dihirup lewat mulut pada ujung l eseorang
ap rokok diperkirakan mengandung lebih Untuk mengetahui hubungan papa-
dari 4000 senyawa kimia, yang secara ran asap rokok dengan kejadian Infeksi
farmakologis terbukti aktif beracun, dapat Saluran Pernapasan Akut (IS PA) pada
menyebabkan mutasi (mutagenetic), dan Balita di Desa Pucung Rejo Kabupaten
kanker (carcinogenic). Tiga racun utama Magelang Tahun 2014.
dalam rokok yaitu nikotin, tar dan karbon Adapun manfaat penelitiannya
monoksida. (Sugito, 2007). adalah mensosialisasikan kepada
Efek umum yang di alami oleh non masyarakat, klinisi, dan pihak yang
perokok di suatu ruangan penuh asap terkait untuk lebih memikirkan tentang
rokok berkisar dari iritasi ringan pada rokok dan bahaya paparan asap rokok
mata dan tenggorokan hingga serangan bagi kesehatan balita.
angina. (Udumbara, 2004)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) adalah penyakit saluran
dengan cara pendekatan, observasi atau
METODE pengumpulan data sekaligus pada suatu
Jenis dan desain penelitian ini saat (point time approach).
adalah penelitian survey analitik, yaitu (Notoatmodjo, 2010:38).
penelitian yang mencoba menggali ba- Uji statistik yang digunakan uji
gaimana dan mengapa fenomena korelasi koefisien kontingensi. (Dahlan,
kesehatan itu terjadi. 2012:168). Apabila pada hasil
Adapun rancangan penelitian meng- penelitian ditemukan expected cell
gunakan rancangan survey cross kurang dari 5 maka uji yang dipakai
sectional, yaitu suatu penelitian untuk adalah uji alternatifnya, yaitu uji
mempelajari dinamika korelasi Kolmogorov-smirnov.
antfaktor-faktor resiko dengan efek,
19
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
Penumonia 3 7,1
Paparan Asap Rokok f %
Batuk Bukan Pneumonia 28 66,7
Ada Paparan 34 81,0
20
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
jadinya penyakit ISPA pada balita batuk pilek, sakit telinga (otitis
salah satunya disebabkan karena media), bronkitis dan pneumonia
paparan asap rokok yang berada di dan berlangsung sampai 14 hari.
lingkungan disekitar bayi. Sebab, (sujayanto, 2006). Ada banyak
terdapat seorang perokok atau faktor pencetus terjadinya penyakit
lebih dalam rumah akan mem- ISPA pada balita, salah satu faktor
perbesar resiko anggota keluarga pencetusnya adalah terdapatnya
yang menderita sakit, seperti gang- polusi udara dalam ruangan
guan pernapasan, memperburuk (paparan asap rokok). (Sujayanto,
asma dan memperberat penyakit 2006)
angina pectoris serta dapat Hubungan antara paparan asap rokok
meningkatkan resiko untuk men- dengan kejadian ISPA pada balita
dapat serangan ISPA khususnya Dari hasil tabulasi silang antara
pada balita. Anak-anak yang paparan asap rokok dengan kejadian
orangtuanya merokok lebih mudah ISPA pada balita di desa Pucung Rejo
terkena penyakit saluran pernapa- Kabupaten Magelang dengan respon-
san seperti flu, asma, pneumonia den berjumlah 42 didapatkan hasil
dan penyakit saluran pernapsan bahwa penumonia berat semua terjadi
lainnya. Gas berbahaya dalam asap pada balita yang mendapatkan paparan
rokok merangsang pembentukan asap rokok yaitu sebanyak 2 balita.
lendir, debu dan bakteri yang Pneumonia terjadi pada semua balita
tertumpuk tidak dapat dikeluarkan, yang mendapatkan paparan asap rokok
menyebabkan bronchitis kronis, yaitu sebanyak 3 balita, dan kejadian
lumpuhnya serat elastin di jaring- tidak ispa sebagian besar terjadi pada
an paru yang mengakibatkan daya balita yang tidak mendapatkan paparan
pompa paru berkurang, udara asap rokok. Semua balita yang me-
tertahan di paru-paru dan menga- ngalami pneumonia berat dan pneu-
kibatkan pecahnya kantong udara. monia didapati bahwa balita tersebut
(Widiawati dalam Kabar Priangan, mendapatkan paparan asap rokok dari
2012) orang tua yang merokok di dalam
Kejadian ISPA pada Balita. rumah.
Penelitian yang dilakukan pada
42 balita di Desa Pucung Rejo Berdasarkan uji statistik menggu-
Kabuoaten Magelang didapatkan nakan computerisasi dengan analisa
hasil bahwa terdapat 28 balita kolmogorov-smirnov dengan hasil nilai
(66,7%) yang mengalami ISPA p-value< 0,05 yaitu 0,007 sehingga
bukan pneumonia, 9 balita (21,4%) menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
yang tidak mengalami ISPA, 3 diterima yang menunjukkan bahwa ada
balita (7,1%) yang menderita hubungan yang bermakna secara
pneumonia, dan sisanya 2 balita statistik. Penghitungan coefissient con-
(4,8%) yang menderita pneumonia tingency menunjukkan hasil 0,537 yang
berat. Berdasarkan teori yang berarti kekuatan hubungan sedang.
didapat oleh peneliti, ISPA adalah Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi
penyakit infeksi yang menyerang perokoknya, tetapi juga berbahaya bagi
saluran pernapasan bagian atas orang disekitarnya yang secara tidak
maupun bagian bawah antara lain langsung menghisap (perokok pasif).
21
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
Resiko asap rokok bagi perokok pasif Indonesia adalah semakin banyaknya
dewasa dapat terkena kanker paru-paru, jumlah perokok yang berarti semakin
bayi yang dikandung oleh ibu perokok banyak penderita gangguan kesehatan
pasif berpotensi mempunyai kelainan, akibat merokok ataupun menghirup
dan anak-anak dari perokok lebih asap rokok (bagi perokok pasif).
rentan terhadap infeksi saluran per- Terdapat seorang perokok atau lebih
napasan. (Wasis dan Irianto, Sugeng dalam rumah akan memperbesar resiko
Yuli, 2006) anggota keluarga yang menderita sakit,
Klasifikasi ISPA munurut seperti gangguan pernapasan, memper-
kelompok umur 2 bulan-5 tahun yaitu buruk asma dan memperberat penyakit
pneumonia berat, yaitu adanya batuk angina pectoris serta dapat mening-
dan atau kesukaran bernafas disertai katkan resiko untuk mendapat serangan
penarikan dinding dada bagian bawah ISPA khususnya pada balita. Anak-
ke dalam (chest indrawing), Pneu- anak yang orangtuanya merokok lebih
monia yaitu batuk dan atau kesukaran mudah terkena penyakit saluran
bernafas disertai nafas cepat dengan pernapasan seperti flu, asma, pneu-
batas napas cepat pada anak usia 2 monia dan penyakit saluran pernapsan
bulan sampai kurang dari tahun 1 tahun lainnya. Gas berbahaya dalam asap
adalah 50 kali atau lebih permenit dan rokok merangsang pembentukan lendir,
40 kali atau lebih permenit, dan Batuk debu dan bakteri yang tertumpuk tidak
bukan pneumonia yaitu penderita batuk dapat dikeluarkan, menyebabkan bron-
yang tidak disertai napas cepat dan chitis kronis, lumpuhnya serat elastin
tidak ada tarikan dinding dada bagian di jaringan paru yang mengakibatkan
bawah ke dalam. (Program P2 ISPA) daya pompa paru berkurang, udara
Kandungan dari asap tertahan di paru-paru dan mengaki-
Sidestream lebih berbahaya daripada batkan pecahnya kantong udara. (Wi-
asap Mainstream. Kandungan carcino- diawati dalam Kabar Priangan, 2012)
genics yang ada padanya mencapai 4 Sumber asap rokok di dalam
(empat) kali lipat dari asap Mains- ruangan (indoor) lebih membahayakan
tream. Kandungan amonia yang ada daripada diluar ruangan (outdoor) ka-
padanya mencapai 46 kali lipat dari rena sebagian besar orang mengha-
asap Mainstream dan juga kandungan biskan 60-90% waktunya selama satu
lainnya yang lebih tingi kadarnya dari hari penuh di dalam ruangan. Populasi
Mainstream. Dengan demikian, para yang rentan terhadap asap rokok adalah
perokok pasif lebih rentan terhadap anak-anak, karena mereka menghirup
berbagai bahaya rokok bila menghirup udara lebih sering daripada orang
asap Sidestream, yakni asap rokok dewasa. Organ anak-anak masih lemah
yang dihasilkan secara sendirinya dan sehingga renntan terhadap gangguan
bukan hasil hisapan pemiliknya dan masih berkembang sehingga jika
dibanding dengan apabila mereka yang terkena dampak buruk maka perkem-
menghisap asap Mainstream, atau asap bangan organnya pun tidak sesuai
yang dihasilkan dari hisapan perokok dengan semestinya. (Depkes, 2008)
aktif. (Husaini, 2007) Dampak umum ETS yang
Kebiasaan merokok di dalam segera adalah iritasi mata, hidung dan
rumah salah satu masalah kesehatan tenggorokan, serta sakit kepala. 30
yang kian mengkhawatirkan di menit paparan asap rokok cukup untuk
22
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
23
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
teruatama balita. Sebab, balita dengan frekuensi terserang ISPA lebih besar.
anggota keluarga perokok mempunyai
24
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
25
JURNAL KEBIDANAN Vol.4 No. 8. April 2015 ISSN .2089-7669
26