Professional Documents
Culture Documents
Mekanika Teknik - Titik Berat Centroid PDF
Mekanika Teknik - Titik Berat Centroid PDF
Mekanika Teknik - Titik Berat Centroid PDF
F= df
Bila benda jatuh, tentunya ada pengaruh dari gaya yang menarik benda tersebut
kebawah, tentunya gaya tersebut adalah gaya resultan dari bnda tersebut karena benda
terdiri dari partikel-partikel kecil yang tersusun menjdi gaya resultan. Gaya resultan ini
dinamakan gaya berat dan titik tasngkap gaya berat ini dinamakan titik berat. titik berat
dari berbagai bentuk benda dapat dilihat seperti daftar dibawah ini.
Jarak titik berat dari suatu bidang terhadap sumbunya adalah jarak rata-rata
bidang tersebut terhadap sumbunya.
h
P
1/3h
A D B A D B
AD = 1/3 AB Dp = 1/3 BD
r
y=2/(3.).D
D
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 46
Cara mencari titik berat dari suatu balok yang dibagi menjadi beberapa bagian,
dengan berat bagian masing-masing G1, G2, G3, G4
X4
X3
X2
X1
G1 G2 G3 G4
Xo
Atau M = G1 x X1 + G2 x X2 + G3 x X3 + G4 x X4
M = G1 + G2 + G3 + G4 ) x Xo = G x Xo
Yo =
(G.Y )
G
Bila benda tersebut dalam tiga dimensi berarti berat benda tersebut adalah volume
dikalikan berat jenis benda dan bila dalam dua dimensi berarti luas yaitu panjang
dikalikan lebar.
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 47
Soal :
1. Dimana letak titik berat dua benda berbentuk balok dengan bahan yang sama
10 cm
20 cm 10cm
50 cm
Xo =
(G. X ) = (20x10x10). .(10) (30x10x5). .(35) 2000x10 1500x35
G (20x10x10). (30x10x5). 2000 1500
20000 52500
Xo = = 20.7 cm
3500
Yo =
(G.Y ) = 2000x5 1500x2.5 10000 3750
3.93 cm
G 3500 3500
2. Soal 1 bila bahan berbeda benda 1 bahan aluminium dengan berat jenisnya 7.5 kg/cm2
dan benda ke dua baja dengan berat jenisnya 2.8 kg/cm2.
2cm
3. C
Penampang dibagi 2
1
20cm (3,7)
10
2 1
2cm
A 1 B
12 7
Jarak terhadap AC Jarak terhadap AB
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 48
X1=2/2=1 Y1=20/2=10
X2=10/2+2=7 Y2=2/2=1
luas bagian 1 = a1 = G1 = 2 x 20 =40 cm2
luas bagian 2 = a2 = G2 = 2 x 10 =20 cm2
M G1. X 1 G2 . X 2 (G. X )
Xo = =
G G1 G2 G
XAC= Xo =
(G. X ) = 40x1 20x7 40 140 180 = 3 cm
G 20 40 60 60
YAB= Yo =
(G.Y ) = 40x10 20x1 400 20 420 = 7 cm
G 20 40 60 60
No Luas Bagian (a) Jarak arah (y) a.y Jarak arah (x) a.x
cm2 antara AB (cm) cm2 antara AC (cm) cm2
1 2 x 20 =40 10 400 1 40
2 2x(12-2)=20 1 20 7 140
60 420 180
420
YAB = = 7 cm
60
180
XAC = = 3 cm
60
Dengan kedua cara didapat hasil yang sama
4. 10 40 30
30 10
W1 W2 W3 W4
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 49
5. Cari titik berat dari gambar-gambar dibawah ini dalam dua dimensi.
6
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 50
Tentukan lokasi titik pusat dengan sumbu x-y gambar dibawah ini
Jawab
X=-0.196
Y=3.95
Aldor
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 51
Contoh mencari titik berat benda simetris seperti pensil berikut ini
kita tidak perlu mengetahui titik berat tiap bagian tetapi titik berat total benda diatas yaitu
dengan cara menimbang benda diatas seperti diagram bebas dibawah ini
RA RB
Cara 1
RA dan RB didapat dengan cara menempatkan 2 buah timbangan pada kedua ujung
dimana timbangan di A yaitu RA = 400 kg dan timbangan di B yaitu RB = 350 kg
sehingga berat total benda adalah G = 750 kg yang lokasinya di titik beratnya, sekarang
kita mencari lokasi titik berat tersebut yang sering disebut Center of Grafity (COG)
Lg
400 kg 350 kg
G=750 kg
M A 0
750 x Lg - 350 x L = 0
350x 2000
Lg = = 933.333 mm
750
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 52
Cara 2
Timbangan diletakkan seperti gambar dibawah ini yaitu dengan meletakkan timbangan
tidak diujung
RA RB
Kedua timbangan digeser kekiri/kanan atau benda yang akan dicari titik beratnya digeser
kekiri atau kekanan sampai berat kedua timbangan sama besar sehingga titik berat
didapat ditengan-tengan kedua timbangan, kemudian dari titik tengan tersebut diukur
kesalah satu ujung, misalnya ke ujung A didapat jarak dari A adalah Lg = 933.333 mm
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 53
Bila gaya-gaya diberikan terus menerus pada penampang tempat gaya tersebut
bekerja, maka diperlukan menghitung momen gaya-gaya ini terhadap titik berat
penampang, yang intensitas gaya sering sebanding dengan jarak gaya dan titik berat
momen tersebut.
Gaya batang yang bekerja pada penampang sebanding dengan jarak dikalikan luas
differensial dan momen batang sebanding dengan kwadrat jarak dikalikan luas
diferensial. Sehingga momen total meliputi suatu integral jarak pangkat dua dikalikan
luas. Integral ini dikenal sebagai momen inersia (moment of inertia), integral merupakan
fungsi dari geometri penampang dan sering digunakan dalam mekanika teknik dan
bermanfaat untuk mengembangkan sifat-sifatnya dengan teliti bila diperlukan.
Ix = y 2 . dA Iy = x . dA
2
y
x3
x2
x1
y1 y2 y3
0 x
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 54
2 2 2 2
Ix = y1 . A1 y2 . A2 y3 . A3 ......... yn . An
Ix= y . A
2
Iy= x . A
2
Momen inersia pribadi adalah momen inersia linier terhadap titik pusat gaya atau titik
beratnya.
h
g g
A B
Ig= y1 . A1 y2 . A2 y3 . A3 ......... yn . An = y . A
2 2 2 2 2
Ix= ( h1 y) . A1 ( h2 y) . A2 ( h3 y) A3 .........( y hn ) . An = ( h y) . A
2 2 2 2 2
= h . A 2. h. y. A A. y Iz 2 y A. h y A =Ig+0+A.y2
2 2 2
Ix = Ig + A. y2
Ig = Ix - A. y2
dy h/2
y
hg g
h/2
h/2
h/2 y3 h3 h3 b. h3
Ig = y .b. dy b b
2
h/2 3 h / 2 24 24 12
dy
h
y
x x
b
h
h y3 b. h
3
Ixx = y .b. dy b
2
0 3 0 3
sehingga akan didapat seperti persoalan momen inersia diatas yaitu Ixx =Ig + A.y2
soal 1.
3
BxH
H I xx
12
b
soal 2.
H h
3 3
BxH b. h
I xx -
12 12
B
Mekanika Teknik Statik-Ediwan 56
30 108.75 770
y=
a. y 108.75 = 3.625 cm
a 30
80 440 4586.667
y=
a. y 440 = 5.5 cm
a 80
sesuai teorema ILM = IG + a.y2
IG = ILM - a.y2 = 4586.667-80x5.52 = 2166.667 cm4
soal :
DAFTAR PUSTAKA
1. Ferdinand Singer, 1975, Engineering Statik & Dynamic ,
2. Mariem-Kraige, 1987, Engineering Mechanics, Statics, John Wiley & Sons, Inc.
3. Beer-Johnston, 1984 Vector Mechanics for Engineers Static & Dinamics, Graw Hill.
4. Bela Sandor, 1987 Engineering Mechanics Statics & Dynamic, Prentice-Hall Englewood
5. Popov, 1992 Engineering Mechanics
6. Hibbeler,1986, Engineering Mechanics Static & Dynamic, Macmillan NewYork
7. Aldor C. Peterson, 1985 Aplied Engineering Mechanics Allyn And Bacon, Inc Boston
8. Hibbeler, 2008 Mechanics of Materials, Prentice Hall
9. Shigley Mechanical Engineering, McGrawHill 2002
LAMPIRAN
Tabel Sifat Material
Material density Modulus Poisson CTermal Expansi
Elastisitas
Kg/m2 Lbm/in2 GPa MPsi C F
AL x103 62 9 0.33 23x10-6 12.8x10-6
AL Alloys 2.7x103 0.097 70 10.2 0.33 24x10-6 13.3x10-6
Babbit lead 10.1x103 36 29 4.3 20x10 -6
11x10-6
Babbit tin 7.4x103 27 52 7.5 23x10 -6
13x10-6
Brass 8.6x103 31 100 14.5 0.33 18x10 -6
10.6x10-6
Bronz 8.9x103 31 110 17 0.33 18x10 -6
10x10-6
Copper 8.9x103 32 124 18 0.33 18x10 -6
10x10-6
Cast Iron 7.4x103 27 109 15.8 0.26 11x10 -6
6.1x10-6
Wrought Iron 7.8x103 28 170 24.7 0.3 12x10 -6
6.7x10-6
Steel, Alloys 7.8x103 28 200 29 0.3 11x10 -6
6.1x10-6
-6
SS 193 28 0.3 17x10 9.5x10-6
-6
HSS 212 30.7 11x10 6.1x10-6
Termoplastic 60-100x10 22-56x10-6
-6