Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe ICM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP


KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SD

Ristuhi Anggar Kusumadewi


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, (ristudewi@gmail.com)

Asri Susetyo Rukmi


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Index card match dapat digunakan mengulang materi yang dianggap sulit oleh siswa terutama kaitannya
dengan keterampilan membaca pemahaman. Tujuan yaitu mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe index card match terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN di
Kecamatan Wiyung Surabaya. Jenis dan rancangan penelitian quasi experiment dan nonequivalent
control group design. Sampel penelitian purposive sampling. Teknik pengumpulan data, tes dan
observasi. Teknik analisis data yaitu, uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan hipotesis. Hasil uji
hipotesis pre-test dan post-test (5% = 1,671) >1,804). Berdasarkan tersebut didapatkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe index card match terhadap
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN di Kecamatan Wiyung Surabaya.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, index card match, keterampilan membaca pemahaman

Abstract
Index card match can be used to repeat the material that is considered difficult by the students,
especially in relation to reading comprehension skills. The objective is to know the influence of
cooperative learning model of index card match type to the reading comprehension skill of fourth grade
students of SDN in Wiyung subdistrict of Surabaya. Type and design of quasi experimental research and
nonequivalent control group design. Samples of purposive sampling. Techniques of data collection, tests
and observation. Data analysis techniques namely, test validity, reliability, normality, and hypothesis.
Result of hypothesis test of pre-test and post-test (5% = 1,671)> 1,804). Based on that found that there
are significant differences in the influence of cooperative learning model of index card match type to the
reading comprehension skills of fourth graders of SDN in Wiyung sub district, Surabaya.
Keywords: cooperative learning model, index card match, comprehension reading skill

1
Menurut Dalman lebih fokus dalam
PENDAHULUAN kooperatif tipe index card
(2013:87), membaca keterampilan membaca
Dalam match juga menerapkan
bertujuan untuk pemahaman. Dengan
melaksanakan kerjasama tim hal tersebut
memahami isi dalam teks diterapkannya model
pembelajaran di sekolah mengajarkan kepada
bacaan. Berbeda dengan pembelajaran kooperatif
dasar perlu adanya siswa untuk saling
beberapa pendapat tipe index card match
penerapan model-model menghargai pekerjaan
tersebut, Sujana dan siswa juga dapat
pembelajaran yang dapat antar teman, sehingga
Mulyati (dalam Dalman, menjawab pertanyaan
meningkatkan aktivitas melalui kerjasama dalam
2013:6) menjelaskan yang diajukan oleh guru.
siswa. Model tim dapat membantu siswa Berdasarkan latar
bahwa keterampilan
pembelajaran yang sesuai untuk menjalin belakang tersebut, maka
membaca adalah tahap
dan menarik dapat persahabatan serta siswa dilakukan penelitian
keterampilan yang
memperoleh hasil belajar mampu menyelesaikan eksperimen yang
berawal dari kata dan
yang meningkat dalam tugas kelompok secara bertujuan untuk melihat
berlangsung dengan
pembelajaran di kelas. bersama-sama. Sejalan atau mengetahui pengaruh
membaca kritis.
Dari berbagai macam tipe- dengan pendapat penerapan model
Damasanti (dalam
tipe model pembelajaran Suprijono (2013:45), pembelajaran kooperatif
Dalman, 2013:6)
yang ada, terdapat salah model pembelajaran tipe index card match
menjelaskan bahwa
satu tipe model kooperatif tipe index card terhadap keterampilan
membaca merupakan
pembelajaran yang dapat match termasuk suatu membaca pemahaman.
proses interaksi antara
membuat siswa aktif, bentuk yang reliabel Adapun judul penelitian
pemikiran pada lambang
senang serta mudah sebagai runtutan peristiwa eksperimen yang
yang membentuk bahasa
memahami materi yang nyata yang belum tentu dilakukan adalah
melalui keterampilan
disampaikan oleh guru seseorang berusaha Pengaruh Penerapan
sastra yang dimiliki
yaitu, model pembelajaran melakukan sesuai model Model Pembelajaran
pembaca dan wawasannya
kooperatif tipe index card itu. Menurut Silberman Kooperatif Tipe Index
tentang suasana sekitar.
match. (2014:113), index card Card Match terhadap
Sejalan dengan pendapat
Index card match merupakan tipe Keterampilan Membaca
Kamidjan (2004:21),
match merupakan tipe model pembelajaran Pemahaman Siswa Kelas
Keterampilan membaca
model pembelajaran kooperatif yang dapat IV di SDN Wiyung
pemahaman memiliki
kooperatif yang membuat membuat siswa Surabaya.
tujuan untuk memahami
siswa tidak merasa bosan, berkelompok dalam Rumusan
bacaan dengan betul.
karena model permainan kuis dengan masalah pada penelitian
Membaca pemahaman
pembelajaran ini memiliki teman lainnya, juga dapat ini adalah adakah
juga dapat bertujuan
keunggulan berupa membuat siswa giat dan pengaruh penerapan
sebagai membaca teks
permainan (games) serta semangat dalam model pembelajaran
berdasarkan pengetahuan
kebersamaan dalam mengulang materi kooperatif tipe index card
secara menyeluruh dan
penyelasaian tugas dan pelajaran. Untuk itu, match terhadap
terstruktur untuk
dapat membangun model pembalajaran keterampilan membaca
memahami suatu bacaan.
keakraban antar siswa kooperatif tipe index card pemahaman siswa kelas
Jadi, dalam membaca
yang lain, sehingga dapat match dapat digunakan IV di SDN Wiyung
pemahaman, siswa
mengetahui sejauh mana dalam mengulang materi Surabay?.
diharuskan mampu
tingkat pemahaman siswa yang dianggap sulit oleh Berdasarkan
memahami isi bacaan dan
terhadap materi pelajaran siswa terutama dengan rumusan masalah tersebut,
membuat rangkuman
yang diajarkan. Model keterampilan membaca maka tujuan penelitian.
secara mandiri serta
pembelajaran kooperatif pemahaman. Untuk mengetahui adanya
menyampaikannya dalam
tipe index card match Keterampilan pengaruh penerapan
bentuk lisan maupun
membuat siswa lebih membaca pemahaman model pembelajaran
tulisan.
termotivasi dalam perlu dikuasai oleh siswa kooperatif tipe index card
Dengan
mengikuti pembelajaran, karena keterampilan match terhadap
diterapkannya model
sehingga pembelajaran membaca memegang keterampilan membaca
pembelajaran kooperatif
akan terkesan efektif. peranan dalam aktivitas pemahaman siswa kelas
tipe index card match
Model pembelajaran belajar sehari-hari.
siswa dapat cenderung
IV di SDN Wiyung pembelajaran dimasa yang 3.4.3 Menentukan yaitu: (1) Kelebihan
Surabaya. akan datang. ide penjelas Model Pembelajaran
Manfaat yang Pembatasan yang Kooperatif Tipe Index
diperoleh dari penelitian penelitian ini pada hal-hal terdapat Card Match. Pada model
ini, adalah sebagai berikut. (1) Penelitian ini pada pembelajaran kooperatif
berikut. (1) Manfaat dibatasi pada penerapan teks eksposisi tipe index card match
teoretis: Penilitian ini model pembelajaran 3.4.4 Menyimpulkan memiliki kelebihan-
dapat dijadikan sebagai kooperatif tipe index card isi teks yang terdapat pada kelebihan. Marwan
pembanding dalam match dalam teks (dalam Sanjaya,
meningkatkan pembelajaran Eksposisi 2008:163),
keterampilan membaca keterampilan membaca 4.4.1 Menuliskan mengungkapkan
pemahaman siswa, dengan pemahaman. (2) kembali isi teks kelebihan dari index card
menggunakan model Kurikulum yang berdasarkan ide match, yaitu. a)
pembelajaran kooperatif digunakan dalam pokok dan ide menciptakan rasa senang
tipe index card match penelitian ini adalah penjelas secara tulis. dalam mengikuti
siswa akan termotivasi Kurikulum 2013 jenjang Asumsi pembelajaran. b) materi
untuk membaca dan SD kelas IV pada tema penelitian ini yaitu siswa yang disampaikan
menjawab pertanyaan tempat tinggalku. Berikut kelas IV sudah diajarkan menarik perhatian siswa.
dalam bacaan. (2) ini uraian tema pada keterampilan membaca c) dapat menumbuhkan
Manfaat praktis: (a) Bagi jenjang SD kelas IV. pemahaman. Dalam aktivitas belajar yang
guru: Dapat menciptakan pembelajaran di kelas kondusif dan
suasana belajar siswa Tema : 8 sebelumnya siswa sudah menyenangkan. d) dapat
yang kreatif dan inovatif, Tempat Tinggalku berlatih membaca, memberikan hasil belajar
dapat memotivasi guru Subtema :3 sehingga siswa mampu siswa mencapai taraf
untuk lebih berkreasi Aku Bangga dengan dalam memahami teks ketuntasan belajar. e)
dalam menggunakan Daerah eksposisi dengan tersirat penilaian dilakukan
model pembelajaran agar maupun tersurat. Model bersama guru dan siswa.
siswa tidak bosan saat Tempat Tinggalku pembelajaran kooperatif (2) Kelemahan Model
melaksanakan Pembelajaran : 1 tipe index card match Pembelajaran Kooperatif
pembelajaran.(b) Bagi Kompetensi Dasar : merupakan suatu model Tipe Index Card match.
sekolah: Dapat 3.4 Menemukan pembelajaran yang Di samping memiliki
memberikan perubahan pengetahuan bermanfaat dalam kelebihan, model
pada aktivitas siswa dalam baru yang membantu guru pembelajaran kooperatif
belajar mengajar di didapat dari mengajarkan materi tipe index card match juga
sekolah, dapat teks eksposisi keterampilan membaca memiliki kelemahan.
meningkatkan hasil 4.4 Menyampaikan
pemahaman kepada siswa Menurut Marwan (dalam
belajar siswa di sekolah. pengetahuan baru dari
berupa permainan kuis Sanjaya, 2008:163),
(c) Bagi peneliti: Dapat teks ke
dalam bentuk kartu kelemahan model
dalam tulisan
menjadi pengetahuan indeks. Siswa akan pembelajaran kooperatif
dengan bahasa sendiri
yang bermanfaat saat tertarik dengan model tipe index card match,
Indikator :
mengajar di sekolah, yaitu pembelajaran ini karena yaitu sebagai berikut. a)
dengan meningkatkan 3.4.1 Menjelaska model pembelajaran memerlukan waktu lama
wawasan dalam n isi teks kooperatif tipe index card dalam menyelesaikan
menemukan cara yang match dilaksanakan tugas dan persoalan siswa.
mengajar untuk terdapat dengan suasana yang b) guru perlu
meningkatkan minat baca dalam teks menyenangkan sehingga mempersiapkan segala
siswa sehingga siswa eksposisi siswa akan termotivasi keperluan untuk mengajar
mampu memahami suatu 3.4.2 Menentukan dan minat belajarnya dalam waktu yang lama.
bacaan. (d) Bagi peneliti ide pokok meningkat. c) cenderung bekerjasama
lain: Dapat dijadikan yang Kelebihan dan dalam menyelesaikan
penelitian yang relevan terdapat Kelemahan Model masalah berdasarkan sifat
dan dapat dijadikan pada teks Pembelajaran Kooperatif tertentu dari siswa.
sumber penelitian model eksposisi Tipe Index Card Match
Langkah-langkah match terhadap uji coba hasil belajar pada
= post-test pada
Model Pembelajaran keterampilan membaca mata pelajaran Bahasa
Kooperatif Tipe Index pemahaman siswa kelas kelas eksperimen Indonesia siswa kelas IV
Card Match. Berikut IV di SDN Wiyung di SDN Wiyung Surabaya.
= post-test pada Populasi
langkah-langkah model Surabaya.
pembelajaran kooperatif kelas kontrol penelitian ini adalah
tipe index card match METODE X = perlakuan seluruh siswa sekolah
menurut Suprijono Jenis penelitian (treathment) diberikan dasar negeri kelas IV di
(2009:120), langkah- ini adalah quasi kepada kelas eksperimen kecamatan Wiyung
langkah pembelajarannya experiment. Penelitian ini (Sugiyono, 2014:116) Surabaya. Ada pun
seperti berikut. (a) Fase 1, bertujuan mengetahui Desain penelitian rincian jumlah siswa
guru menjelaskan tujuan hubungan sebab akibat ini menggunakan tiga sebagai berikut.
pembelajaran dan dengan cara melibatkan langkah yaitu memberikan Tabel 1. Populasi
mengkondisikan siswa. kelompok kontrol pre-test dilanjutkan seKecamatan Wiyung
(b) Fase 2, guru disamping kelompok dengan memberikan
menginformasikan materi eksperimen, namun kedua perlakuan berupaNama sekolah Siswa Kelas IV
pembelajaran kepada kelompok tersebut tidak penerapan model
siswa. (c) Fase 3, guru menggunakan teknik pembelajaran kooperatif SDN Balasklumprik I 110
menyuruh siswa untuk random. tipe index card match
SDN Jajartunggal I 61
Rancangan pada kelas eksperimen
membentuk kelompok, SDN Jajartunggal III 120
kemudian membagikan penelitian ini adalah dan yang terakhir dengan
SDN Wiyung I 158
nonequivalent control memberikan post-test
potongan kartu kosong SDN Babatan I 87
yang telah disediakan ke group design. Rancangan untuk mengukur
SDN Babatan IV 60
ini melibatkan dua kelas pemahaman siswa
tiap kelompok, menyuruh SDN Babatan V 48
tiap kelompok membuat untuk setiap kelompok terhadap materi setelah
Jumlah Pengambilan 644
tersebut. Dari kedua kelas diberi perlakuan. Pada
pertanyaan beserta sampel penelitian ini yaitu
jawaban kemudian yang ada, hanya kelas kelas kontrol juga
dengan menggunakan
eksperimen yang diberi diberikan pre-test
menuliskannya pada kartu teknik purposive
tersebut. Setelah itu, guru perlakuan, sedangkan kemudian melaksanakan
sampling dengan
kelas kontrol tidak diberi pembelajaran secara
menyuruh tiap kelompok pertimbangan kelas dan
membacakan pertanyaan, perlakuan. Namun konvensional tanpa
keterampilan membaca.
keduanya sama-sama menggunakan model
dan kelompok lain Terdiri atas siswa kelas IV
menanggapi dengan diujikan. Rancangan pembelajaran kooperatif
B berjumlah 30 siswa di
nonequivalent control tipe index card match,
menjawab pertanyaan SDN Babatan IV dan
yang sama. (d) Fase 4, group design dapat selanjutnya diberikan
siswa kelas IV B
digambarkan seperti post-test. Hasil belajar
guru membantu siswa berjumlah 30 siswa di
untuk menyelesaikan berikut. dari masing-masing
SDN Babatan V Surabaya.
tugas-tugasnya. (e) Fase 5, perlakuan akan dianalisis Variabel yang
guru menyajikan untuk ditarik suatu digunakan pada penelitian
pertanyaan ke siswa kesimpulan. ini adalah variabel bebas
Penelitian ini
berupa test untuk dan variabel terikat.
Keterangan: dilakukan di SDN
mengetahui pemahaman Variabel bebas penelitian
E = kelompok Babatan IV dan SDN
siswa. (f) Fase 6, ini yaitu pengaruh
eksperimen Babatan V Surabaya pada
memberikan apresiasi penerapan model
K = kelompok kontrol semester II tahun ajaran
kepada siswa dan pembelajaran kooperatif
2017/2018 di kelas IV.
menyimpulkan = pre-test pada kelas tipe index card match.
Alasan memilih lokasi ini
pembelajaran hari ini. Variabel terikat penelitian
Hipotesis pada eksperimen karena SDN ini belum
ini yaitu keterampilan
penelitian ini adalah pernah menggunakan
= pre-test pada kelas membaca pemahaman.
adanya pengaruh yang model pembelajaran
Untuk memberikan
signifikan penerapan kontrol kooperatif tipe index card
gambaran agar tidak
model pembelajaran match dan adanya
terjadi kesalahan
kooperatif tipe index card keinginan peneliti untuk
pemahaman maka perlu
dijelaskan judul penelitian mengetahui sejauh mana kelas kontrol maupun ini dengan menggunakan
sebagai berikut: (a) Model penerapan model kelas eksperimen. Dalam teknik korelasi product
pembelajaran kooperatif pembelajaran kooperatif tes ini, siswa menjawab moment dengan kriteria:
tipe index card match tipe index card match pertanyaan dari teks
adalah suatu susunan yang tersebut digunakan bacaan yang telah
digunakan sebagai sebagai alat ukur dalam diberikan peneliti
petunjuk dalam keterlaksanaan sebelumnya. (b) Post-test: Keterangan:
merancang pembelajaran pembelajaran di kelas diberikan peneliti setelah
di kelas. Pelaksanaannya eksperimen. Adapun melakukan perlakuan = koefisien
berupa permainan kartu observasi yang dilakukan kepada siswa di kelas korelasi
indeks yang berisi yaitu peneliti bertindak kontrol dan eksperimen. antara
pertanyaan dan jawaban sebagai guru pemula kelas Dalam tes ini, bentuk dan variabel X
untuk meninjau ulang IV, kemudian yang jumlah soal pertanyaan dan variabel
materi pembelajaran, serta bertindak sebagai yang diberikan sama Y
membolehkan siswa pengamat yaitu guru kelas dengan tes awal
bekerjasama sehingga IV dan teman-teman sebelumnya. Tes akhir ini = jumlah
tidak jenuh saat sejawat dari peneliti. bertujuan untuk responden
melaksanakan Pengamatan tersebut mengetahui kemajuan = skor variabel
pembelajaran. (b) disesuaikan dengan keterampilan membaca
Keterampilan membaca langkah-langkah model pemahaman siswa setelah = skor total dari
pemahaman adalah suatu pembelajaran kooperatif diberikan perlakuan.
Analisis data variabel
keterampilan berbahasa tipe index card match.
(Arikunto, 2012:170)
yang dicapai oleh siswa Teknik pada penelitian ini
Tabel 2.
dalam memahami suatu pengumpulan data menggunakan pendekatan
Interpretasi
bacaan. Pada proses penelitian ini kuantitatif data yang
Validitas
keterampilan membaca menggunakan teknik disajikan berupa angka-
pemahaman siswa akan observasi dan teknik tes angka. Teknik analisis
mendapat tingkatan yaitu: (1) Teknik data yang digunakan
0,800 1,000 Sangat tinggi
pemahaman seperti literal, Observasi: digunakan berkaitan dengan
interpretatif, kritis dan untuk mengamati pendekatan kuantitatif
kreatif. pembelajaran membaca adalah perhitungan 0,600 0,800 Tinggi
Berdasarkan pemahaman dengan jawaban atas perumusan
penelitian harus ada data menerapkan model masalah dan penyajian
0,400 0,600 Agak rendah
yang mendukung untuk pembelajaran kooperatif hipotesis.
melakukan penelitian. tipe index card match Teknik analisis
Instrumen penelitian pada kelas eksperimen. data yang digunakan pada 0,200 0,400 Rendah
tersebut menggunakan Teknik observasi tersebut penelitian ini sebagai
lembar tes dan lembar dilakukan umtuk berikut: (1) Analisis Data
0,00 0,200 (Arikun
Sangat rendah
obesrvasi. (1) Lembar tes: mengamati peneliti Instrumen: (a) Uji
to,
Berupa penguasaan materi sebagai guru pelaksana Validitas: Pada penelitian
2010:31
keterampilan membaca pembelajaran saat ini alat instrument yang
9)
pemahaman teks melakukan proses digunakan belum standar,
(2) Uji reliabilitas:
eksposisi. Lembar soal kegiatan pembelajaran. (2) untuk menghindari dari
menggunakan bantuan
dalam tes ini berbentuk Teknik Tes: digunakan data yang tidak valid
manual dengan teknik
essai dengan jumlah 6 untuk mengetahui maka instrument haruslah
rumus alpha. Rumus yang
soal. Tes ini diberikan kemajuan belajar yang diuji kevaliditasannya
digunakan untuk menguji
pada kelas eksperimen telah ditempuh siswa sebelum diberikan kepada
reliabilitas instrument
yang mendapat perlakuan dalam pembelajaran. Tes siswa uji validitas ini
pada soal yang berbentuk
dan kelas kontrol yang yang digunakan dalam terlebih dahulu
uraian dengan kriteria
tidak mendapat perlakuan. penelitian ini yaitu: (a) dikonsultasikan kepada
yaitu:
(2) Lembar observasi: Pre-test: diberikan tim ahli. Adapun rumus
Lembar observasi ini peneliti sebelum yang digunakan untuk uji
bertujuan untuk melakukan penelitian di validitas pada penelitian
(Wi perangkat pembelajaran
Keterangan: nars kelas eksperimen. Hasil
= reliabilitas unu dari uji validasi ahli (b) Uji instrumen
, menunjukaan instrumen tes digunakan untuk
instrument 201 perangkat pembelajaran mengetahui tingkat
k = banyaknya butir 2:8 kelas eksperimen layak kevaliditasan tes yang
pertanyaan atau 8) dan dapat digunakan. akan diberikan kepada
banyaknya soal (b) Uji hipotesis pada Berikut hasil Rekapitulasi siswa kelas IV. Sebelum
= jumlah varians penelitian ini adalah hasil validasi ahli dengan pengujian validasi di SD
butir teknik t-test karena perolehan skor 3,78. dilakukan uji validitas
= varians total digunakan untuk menguji terlebih dahulu oleh Drs.
signifikan perbedaan dua Tabel 4. Masengut Sukidi, M.Pd.,
(Arikunto, 2013:239)
mean yang berasal dari R sebagai ahli. Hasil dari uji
Tabel 3. dua distribusi dengan e validasi instrumen tes
Interpretasi Reliabilitas rumus sebagai berikut. k menunjukan bahwa
a intsrumen tes layak dan
Besarnya Koefisien Kriteria p dapat digunakan dengan
0,80 < r11 1,00 Sangat Tinggi it perolehan skor 4.
0,60 < r11 0,80 Tinggi u
0,40 < r11 0,60 Cukup la Tabel 5. Rekapitulasi
0,20 < r11 0,40 Keterangan:
Rendah si Hasil Instrumen Lembar
-1 < r11(Arikunt
0,20 Md = mean dari
Sangat Rendah H Tes
perbedaan pre-test dengan
o,
post-test No a Instrumen Dosen Skor
2012:12 si
xd = deviasi masing-
3) 1. l Lembar tes Drs. Masengut 3,87
masing subjek
I Sukidi, M.Pd.
(2) analisi Data Hasil: (a) = jumlah kuadrat n
Uji normalitas : st Setelah
menggunakan rumus chi- deviasi
r dilakukan validasi ahli,
square. Rumus yang = ditentukan u instrumen tes diberikan
dilakukan untuk m kepada siswa kelas IV
dengan N 1
mengetahui normal atau e SDN Babatan I dengan
(Arikunto, 2013:349)
tidaknya data yang telah n jumlah 30 siswa untuk
diperoleh melalui pre-test HASIL DAN P memeroleh instrumen tes
dan post-test di kelas PEMBAHASAN e yang valid. Instrumen tes
eksperimen maupun kelas Hasil Penelitian r yang diberikan berbentuk
kontrol. ini yaitu berupa (1) uji a soal uraian sebanyak 5
validitas instrumen agar n soal. Kemudian dari hasil
menghasilkan instrumen g tes tersebut diperoleh hasil
yang dapat dilaksanakan k validasi dari soal-soal
dalam penelitian. at yang telah tersedia.
Keterangan: Instrumen penelitian P Validitas
dikonsultasikan kepada e instrumen tes
= nilai chi-square dosen ahli dibidangnya m menggunakan rumus
untuk menghasilkan b product moment.
= frekuensi yang instrumen yang dapat el Penghitungan validitas
dilaksanakan dalam aj dilakukan secara manual.
diperoleh (obtained
penelitian. a Jika r empirik>r teoretik
frequency)
Instrumen r maka soal dikatakan valid
= frekuensi yang perangkat pembelajaran a dengan taraf signifikasi
diharapkan (expected divalidasikan oleh tim n 5%. Dari jumlah sampel
frequenc) ahli. Instrumen yang akan yang tersedia diketahui r
No Instrumen Dosen Skor
diuji antara lain instrumen
1. Perangkat Drs. Masengut 3,78
Pembelajar Sukidi, M.Pd.
an
teoretik dengan signifikasi taraf signifikan 5% adalah nomor 3dengan nilai Diperoleh r11 sebesar
5% adalah 0,361. 0,361. Setelah 0,715. Lalu kita lihat nilai 0,745 dan dapat dikatakan
Tabel 6. Hasil Uji Validitas dibandingkan ternyata untuk N = 30 pada taraf reliabel dengan rentang
Soal Pre-test 0,6682 0,361. Soal signifikan 5% adalah koefisien 0,60r110,80
nomor 5 dengan nilai 0,361. Setelah artinya memiliki kriteria
0,361 0,361 0,7205.
0,361 Lalu0,361kita 0,361
lihat dibandingkan ternyata
1,0771 0,6237 nilai 0,6225
tinggi. Selanjutnya hasil
untuk0,6682
N = 300,7205
pada 0,715 0,361. Soal
perhitungan uji reliabilitas
keputusan Valid Valid taraf signifikan
Valid Valid5% adalah
Valid nomor 4 dengan nilai
instrument post-test
0,361. Setelah 1,093. Lalu kita lihat nilai
sebagai berikut:
dibandingkan ternyata untuk N = 30 pada taraf
Tabel 9. Hasil Uji
Berdasarkan hasil 0,7205 0,361. signifikan 5% adalah
Reliabilitas Post-test Soal
perhitungan dengan rumus Selanjutnya hasil 0,361. Setelah
Uraian
product moment tersebut. perhitungsn uji validitas dibandingkan ternyata
Diperoleh soal nomor 1 instrument post-test 1,093 0,361. Soal Reliability Statistics
sebesar 1,0771 dan dapat sebagai berikut: nomor 5 dengan nilai Cronbachs N of Items
dikatakan nomor 1 valid Tabel 7. Hasil Uji Validitas 1,412. Lalu kita lihat nilai Alpha
dengan rentang koefisien Soal Post-test untuk N = 30 pada taraf .878 5
0,800-1,000 artinya signifikan 5% adalah
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Besarnya Kriteria
memiliki kriteria validitas 0,361. Setelah koefisien
sangat tinggi. Hasil 0,812 0,918 0,715
dibandingkan 1,093 ternyata
1,412
0,80r111,00 Sangat Tinggi
validitas nomor 2, 3, 4, keputusa Valid Valid 1,412
Valid
Valid 0,361.
Valid
n Berdasarkan hasil
dan 5 valid dengan Selanjutnya hasil
perhitungan dengan rumus
rentang koefisien 0,600- Berdasarkan hasil perhitungsn uji validitas
Cronbach Alpha tersebut.
0,799 artinya memiliki perhitungan dengan rumus instrument post-test
Diperoleh r11 sebesar
kriteria validitas tinggi. product moment tersebut. sebagai berikut:
0,878 dan dapat dikatakan
Berdasarkan hasil Diperoleh soal nomor 1, (2) Hasil uji
reliabel dengan rentang
perhitungan dengan rumus 2, 4, dan 5 valid memiliki reliabilitas instrumen tes
koefisien 0,80r111,00
product moment tersebut rentang koefisien 0,800- menggunakan rumus
diketahui bahwa soal 1,000 artinya memiliki Cronbach Alpha, artinya memiliki kriteria
nomor 1dengan nilai kriteria validitas sangat Perhitungan reliabilitas sangat tinggi.
1,0771. Lalu kita lihat tinggi. Hasil validitas dilakukan secara manual. Tabel 10. Rekapitulasi
nilai untuk N = 30 pada nomor 3 valid dengan Jika nilai reliabilitas Nilai Pre-test dan Post-test
taraf signifikan 5% adalah rentang koefisien 0,600- instrumen (r11) > 0,6 No Nama Pre-test
0,361. Setelah 0,799 artinya memiliki maka instrumen penelitian 1 Dharma 55
dibandingkan ternyata kriteria validitas tinggi. dikatakan reliabel. Hasil 2 Armanda 50
1,0771 0,361. Soal Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas 3 Arianti 65
4 Calvin 55
nomor 2 dengan nilai perhitungan dengan rumus instrumen tes dapat dilihat
5 Cinta 50
0,6237. Lalu kita lihat product moment tersebut sebagai berikut: 6 Adam 55
nilai untuk N = 30 pada diketahui bahwa soal 7 Herlinda 50
taraf signifikan 5% adalah nomor 1dengan nilai Tabel 8. Hasil Uji 8 Ibram 60
0,361. Setelah 0,812. Lalu kita lihat nilai Reliabilitas Pre-test Soal 9 Ide 65
10 Irfan 50
dibandingkan ternyata untuk N = 30 pada taraf Uraian 11 Fariel 55
0,62371 0,361. Soal signifikan 5% adalah 12 Wahyu 50
Reliability Statistics
nomor 3dengan nilai 0,361. Setelah 13 Risky 65
0,6225. Lalu kita lihat dibandingkan ternyata Cronbachs Alpha N of14Items Rifah 65
15 Septian 60
nilai untuk N = 30 pada 0,821 0,361. Soal .745 5
16 Raka 65
taraf signifikan 5% adalah nomor 2 dengan nilai 17 Salman 75
Besarnya koefisien Kriteria
0,361. Setelah 0,918. Lalu kita lihat nilai 18 Nezza 65
dibandingkan ternyata untuk N = 30 pada taraf 0,60r110,80 Tinggi
19 Pranindya 65
0,6225 0,361. Soal signifikan 5% adalah 20 Putri 60
21 Nabisa 60
nomor 4 dengan nilai 0,361. Setelah Berdasarkan hasil 22 Raffi 70
0,6682. Lalu kita lihat dibandingkan ternyata perhitungan dengan rumus 23 Rangga 70
nilai untuk N = 30 pada 0,981 0,361. Soal Cronbach Alpha tersebut. 24 Zakia 75
25 Rivano bantuan SPSS 20. pada kelas eksperimen untuk mengetahui
26 Sevira Sementara itu, untuk 11,07 7,20, maka dapat pengaruh penerapan
27 Selvia
pengujian secara manual disimpulkan bahwa model pembelajaran
28 Syennita
29 Ziko data yang dikatakan instrument tersebut kooperatif tipe index card
30 Novalia terdistribusi normal. match terhadap
Jumlah normal apabila keterampilan membaca
Rata-rata Tabel 12. Hasil pemahaman siswa kelas
Hasil uji Perhitungan Uji IV di SDN Wiyung
Berdasarkan tabel
Surabaya. menggunakan
tersebut diperoleh rata- Normalitas Post-test
normalitas distribusi data rumus independent
rata nilai posttest kelas
tersebut dapat dilihat Kelas sampel test dan secara
Keputus
kontrol sebesar 59,7 dan
sebagai berikut : manual. Adapunanhasil dari
rata-rata nilai
Tabel 11. Hasil IV B (Kontrol) 8,40 uji tersebut
11,07yaitu.Normal
pretest kelas eksperimen
Tabel 13. Hasil
sebesar 82,5 dari tabel Perhitungan Uji IV B (Eksperimen) 8,60
Setelah dilakukan 11,07 Normal
Uji Hipotesis
Uji t test Uji beda
tersebut dapat Normalitas Pre-test perhitungan chi-square
diperoleh hasil sebesar 1,8041,67 4,6652,015
dibandingkan dalam
bagan dibawah ini: Kelas 8,4. Nilai Keputus
tersebut
an
kemudian dibandingkan
IV B (Kontrol) 4,60 11,07 Normal Berdasarkan
dengan X tabel pada taraf
IV B (Eksperimen) 7,20 11,07 Normal perhitungan dengan
5% dengan db = 6-1=5,
Setelah dilakukan metode independent
yaitu 11,07. Nilai
perhitungan chi-square sampel tes menggunakan
(11,078,4). Dengan
diperoleh hasil sebesar bantuan SPSS 20 dan
demikian, maka data
4,6. Nilai tersebut secara manual dapat
dinyatakan terdistribusi
kemudian dibandingkan diketahui df = 58 dengan t
secara normal. Pada kelas
dengan X tabel pada taraf tabel pada taraf sinifikan
eskperimen diperoleh
5% dengan db = 6-1=5, 5% adalah 1,671. Jika
Bagan 1. sebesar 8,6. Nilai tersebut
yaitu 11,07. Nilai nilai signifikan < 0,05
kemudian dibandingkan
Perbandingan Nilai Pre- (11,074,6). Dengan atau t hitung t tabel,
dengan taraf 5% dengan
test dan Post-test demikian, maka data maka hipotesis adanya
db = 6-1=5, yaitu 11,07.
dinyatakan terdistribusi perbedaan pengaruh yang
Dari bagan Nilai (11,078,6). Dengan
secara normal. Pada kelas signifkan antara kelas
tersebut dapat diketahui demikian, maka data
eskperimen diperoleh eksperimen dan kontrol
bahwa perbandingan rata- dinyatakan terdistribusi
sebesar 7,2. Nilai tersebut diterima. Uji hipotesis
rata nilai pretest dan secara normal.
kemudian dibandingkan pengaruh perlakuan pada
posttest, rata-rata nilai Berdasarkan
dengan taraf 5% dengan pretest dan posttest kelas
posttest lebih tinggi tabel perhitungan tersebut,
db = 6-1=5, yaitu 11,07. eksperimen didapatkan
daripada rata-rata nilai perhitungan uji normalitas
Nilai (11,077,2). Dengan nilai t hitung 1,804
pretest. instrument post-test pada
demikian, maka data 1,671 dan signifikan
(3) Hasil uji kelas kontrol dan kelas
dinyatakan terdistribusi 0,00<0,05. Sementara itu,
normalitas digunakan eksperimen diketahui
secara normal. untuk mengetahui
untuk mengetahui pengaruh perbedaan
kenormalan distribusi data Berdasarkan
tabel perhitungan tersebut, signifikan posttest-pretest
yang diperoleh dari eksperimen dan kontrol
sampel. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Posttest pada kelas kontrol
instrument pre-test pada diperoleh hasil t hitung
uji normalitas lembar soal 11,07 8,40 dan posttest 4,6654 dengan nilai
pretest dan posttest di kelas kontrol dan kelas pada kelas eksperimen signifikan 0.01. Jika nilai
kelas eksperimen dan eksperimen diketahui 11,07 8,60, maka dapat signifikan < 0,05 atau t
kontrol dapat dikatakan disimpulkan bahwa hitung t tabel maka
normal apabila nilai taraf instrument tersebut hipotesis diterima.
signifikan lebih besar dari terdistribusi normal.
taraf signfikan 0.05 Pretest pada kelas kontrol (4) Hasil uji Pembahasan
dengan menggunakan 11,07 4,60 dan pretest hipotesis ini dilakukan
Penelitian yang diperoleh dari sebesar 0,6682>0,361 hipotesis. Uji normalitas
eksperimen ini perangkat tersebut yaitu yang artinya memiliki digunakan untuk
dilaksanakan di SDN sebesar 3, 8. Instrumen kriteria validitas tinggi mengetahui distribusi data
Babatan IV dan SDN lembar tes dikatakan baik dengan rentang koefisien dalam penelitian. Uji
Babatan V. Kelas digunakan oleh ahli dan 0,600-0,799. Soal nomor normalitas pada
eksperimen dilaksanakan dapat dilaksanakan dalam 5 memiliki koefisien penelitian ini
di kelas IV B SDN penelitian. Hal ini sebesarr 0,7205>0,361 menggunakan rumus
Babatan IV Surabaya. berdasarkan hasil skor yang artinya memiliki lilifors dan sphiro wilk
Pada kelas ini diberikan rata-rata yang dapat kriteria validitas tinggi dengan bantuan SPSS 20
perlakuaan penerapan dilihat pada tabel 4.3 dengan rentang koefisien dan secara manual. Data
model pembelajaran tentang hasil validasi 0,600-0,799. dikatakan berdistribusi
kooperatif tipe Index Card lembar tes. Skor rata-rata Interpretasi data normal apabila nilai
Match terhadap yang diperoleh sebesar hasil uji reliabilitas. sigifikasi > 0,05 dan tidak
keterampilan membaca 3,8. Uji validasi lembar berdasarkan hasil uji berdistribusi normal
pemahaman. Kelas tes yang digunakan di reliabilitas dengan cara apabila nilai signifikasi <
kontrol dilaksanaakan di SDN Babatan I manual, instrument 0,05 untuk uji
kelas IV B SDN Babatan menggunakan rumus dikatakan reliabel apabila menggunakan SPSS.
V Surabaya. Pelaksanaan product moment dengan reliabilitas > 0,6 uji Sementara itu, untuk
pada kelas kontrol tidak manual. Hasil yang reliabel dilakukan pada pengujian secara manual
menerapkan model diperoleh 5 soal instrumen tes. Instrumen data dikatakan normal
pembelajaran kooperatif dinyatakan valid. tes menggunakan rumus
tipe Index Card Match Dari hasil alpha cronbach. Hasil uji apabila nilai
tetapi dengan perhitungan manual soal reliabilitas intrumen
menggunakan model yang dikatakan valid lembar pretes menujukan
dan diketahui
pembelajaran apabila diperoleh r hasil 0,745 dan posttest
konvensional. empirik r tabel dengan 0,878. Hasil perhitungan
tersebut termasuk untuk kelas
Berdasarkan data dan signifikasi 5% (0,361).
analisis hasil penelitian Hadi (dalam arikunto, reliabiltas kategori sangat eksperimen dan kontrol
yang telah diuraikan, 2006:276) menyatakan tinggi jika dilihat pada 11,07.
maka akan dijelaskan bahwa interpretasi tabel intepretasi koefisien Hasil uji
lebih lanjut mengenai validitas instrumen reabilitas menurut normalitas dengan
hasil uji validitas, uji memiliki beberapa Arikunto (2012:123) yaitu bantuan SPSS 20 dan
reliabilitas, uji normalitas kriteria. Soal nomor 1 terdapat pada rentang secara manual didapatkan
dan uji hipotesis. memiliki koefisien 0,60-0,80. Dengan data berdistribusi normal.
Interpretasi data sebesar 1,0771>0,361 demikian, dapat Berdasarkan uji
hasil uji validitas, hasil uji yang artinya memiliki disimpulkan bahwa normalitas pada kelas
validitas instrumen kriteria validitas sangat instrument instrument eksperimen diperoleh
penelitian menunjukkan tinggi dengan rentang yang digunakan reliabel signifikan nilai pretest
validitas yang tinggi dan koefisien 0,800-1,000. dan terpercaya. Setelah menggunakan SPSS dan
dapat dilaksanakan dalam Soal nomor 2 memiliki didapatkan instrumen secara manual 11,07>7,20
penelitian. Uji validitas koefisien sebesar penelitan valid dan sehingga dapat dikatakan
tersebut di uji oleh ahli 0,6237>0,361 yang reliabel, maka diteruskan berdistribusi normal.
yang meliputi, perangkat artinya memiliki kriteria dengan langkah Signifikan nilai posttest
pembelajaran, lembar validitas tinggi dengan eksperiment pada subjek menggunakan SPSS 20
observasi dan lembar tes. rentang koefisien 0,600- penelitian dengan dan secara manual
Instrumen perangkat 0,799. Soal nomor 3 memberikan pretest dan 8,60<11,07 sehingga
pembelajaran dikatakan memiliki koefisien posttest dapat dikatakan data
layak digunakan oleh ahli. sebesar 0,6225>0,361 Interpretasi data berdistribusi normal. Hasil
Hal ini berdasarkan hasil yang artinya memiliki hasil uji normalitas, uji normalitas pada kelas
skor rata-rata yang dapat kriteria validitas tinggi setelah melakukan kontrol diperoleh
dilihat pada tabel 4.1 dengan rentang koefisien penelitian, diperlukan uji signifikan nilai pretest
tentang hasil validasi 0,600-0,799. Soal nomor normalitas terlebih dahulu menggunakan SPSS 20
perangkat. Skor rata-rata 4 memiliki koefisien sebelum melakukan uji dan secara manual
11,07>4,60 sehingga Hasil uji pengaruh Surabaya. Model IV di SDN Wiyung
dapat dikatakan tersebut didapatkan pembelajaran kooperatif Surabaya.
berdistribusi normal..Hasil adanya pengaruh sebelum tipe index card match
PENUTUP
tersebut sesuai dengan dan sesudah dilakukannya mempengaruhi
pendapat Sundayana perlakuan. Hasil keterampilan membaca Simpulan
(2015 : 83) data dikatakan penelitian menunjukan pemahaman. Hal ini Berdasarkan hasil
berdistribusi normal rata-rata sebelum sesuai dengan pendapat penelitian dan
apabila nilai signifikasi > perlakuan sebesar 59,7, Suprijono (2012:46) yang pembahasan dapat
0,05 dan tidak sedangkan setelah mengungkapkan bahwa disimpulkan bahwa
berdistribusi normal dilakukanya perlakuan tipe model pembelajaran penerapan model
apabila nilai signifikasi < diperoleh rata-rata sebesar kooperatif yang berisi pembelajaran kooperatif
82,5. Hasil penelitian uji permainan kartu indeks tipe index card match
0,05 atau < . beda dengan metode berupa pertanyaan yang memiliki pengaruh
Interpretasi data independent sampel tes jawabannya dicari dalam signifikan terhadap
hasil uji hipotesis, menggunakan bantuan teks adalah salah satu keterampilan membaca
hipotesis penelitian ini SPSS 20 dan secara latihan pemahaman materi pemahaman siswa kelas
yaitu ada pengaruh manual dapat diketahui df terhadap keterampilan IV di SDN Wiyung
penerapan model = 58 dengan t tabel pada membaca pemahaman, Surabaya. Hal ini dapat
pembelajaran kooperatif taraf sinifikan 5% adalah sehingga siswa lebih dibuktikan dari hasil nilai
tipe index card match 1,671. Jika nilai signifikan mudah memahami dan yang lebih baik pada tes
terhadap keterampilan < 0,05 atau maka menjawab pertanyaan. keterampilan membaca
membaca pemahaman hipotesis adanya Teori-teori pemahaman setelah
siswa kelas IV di SDN perbedaan pengaruh yang tersebut ternyata terbukti menerapkan model
Wiyung Surabaya. Hasil signifkan antara kelas dan sangat mendukung pembelajaran kooperatif
hipotesis tersebut teruji eksperimen dan kontrol hasil rata-rata nilai post- tipe index card match.
dari hasil data penelitian diterima. test yang menggunakan Rata-rata nilai pretest
yang telah dilakukan. Hal Uji hipotesis model pembelajaran adalah 59,7 dengan nilai
ini dapat dilihat dari skor pengaruh perlakuan pada kooperatif tipe index card postest adalah 82,5.
rata-rata postest kelas pretest dan posttest kelas match lebih meningkat Artinya perbedaan
eksprimen dan kontrol. eksperimen didapatkan dibandingkan nilai pre- penerapan model
Hasil penelitian di kelas nilai 1,8041,671 dan test yang tidak pembelajaran kooperatif
IV SDN Babatan IV lebih signifikan 0,00<0,05. menggunakan model tipe index card match
besar dibandingkan skor Sementara itu, untuk pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran
rata-rata di kelas IV SDN mengetahui pengaruh tipe index card match. mempunyai pengaruh
Babatan V. Rata-rata dari perbedaan signifikan Hasil tersebut juga yang signifikan terhadap
siswa kelas IV SDN posttest-pretest menunjukkan bahwa keterampilan membaca
Babatan IV B sebanyak eksperimen dan kontrol pembelajaran dengan pemahaman. Hal ini, juga
82,5 dan rata-rata dari diperoleh hasil dengan menggunakan model didukung dengan
siswa kelas IV B SDN nilai signifikan 0.01. Jika pembelajaran kooperatif pengujian statistik dengan
Babatan V sebesar 71,7. nilai signifikan < 0,05 tipe index card match uji t. hasil uji t
Hipotesis lebih baik dindingkan menunjukkan bahwa
tersebut dapat dibuktikan atau pembelajaran hipotesis kerja yang telah
melalui uji t-test (uji beda) konvensional. dirumuskan diterima.
maka hipotesis diterima.
menggunakan rumus Berdasarkan hasil
Dari nilai yang didapatkan Diketahui harga
independent sample test penelitian, maka dapat
menunjukan adanya
dengan bantuan SPSS dan disimpulkan bahwa
pengaruh penerapan
secara manual. Untuk penerapan model 1,804 1,671 dan
model pembelajaran
menguji pengaruh pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe index card signifikan 0,00<0,05.
perlakuan sebelum dan tipe index card match
match terhadap Sementara itu,
sesudah di kelas berpengaruh secara
keterampilan membaca untuk mengetahui
eksperimen dapat signifikan terhadap
pemahaman siswa kelas pengaruh perbedaan
dilakukan dengan rumus keterampilan membaca
IV di SDN Wiyung signifikan posttest-pretest
uji paired sampel test. pemahaman siswa kelas
eksperimen dan kontrol dalam keterampilan Dalman. 2013.
diperoleh hasil t hitung memabaca pemahaman Keterampilan
4,665 dengan nilai teks eksposisi karena Membaca. Jakarta:PT
Raja Grafindo
signifikan 0.01. Jika nilai penerapan model
Persada.Nurgiyantoro.
signifikan < 0,05 atau pembelajaran kooperatif
tipe index card match Silberman, Melvin. 2014.
dapat memudahkan siswa Active Learning 101
maka Cara Belajar Siswa
dalam memahami isi
Aktif.
hipotesis diterima. Nilai bacaan dan membuat nilai Bandung:Nuansa
yang didapatkan siswa lebih tinggi. (b) Cendekia.
menunjukan adanya Hendaknya sekolah
Somadayo, Samsu. 2011.
pengaruh signifikan membekali guru untuk Strategi dan Teknik
penerapan model menguasai dan Pembelajaran
pembelajaran kooperatif menerapkan pembelajaran Membaca.
tipe index card match inovatif dalam Yogyakarta:Graha
pembelajaran Ilmu.
terhadap keterampilan
membaca pemahaman keterampilan membaca Sudjana, Nana. 1991.
siswa kelas IV di SDN pemahaman, sehingga Penilaian Hasil
pembelajaran Proses Belajar
Wiyung Surabaya.
keterampilan membaca Mengajar.
Dengan adanya model Bandung:PT Remaja
pembelajaran kooperatif pemahaman lebih menarik
Rosdakarya.
tipe index card match dan tidak membosankan.
(3) Bagi peneliti lain: (a) Sugiyono. 2015. Metode
dapat memudahkan siswa
Hendaknya mengadakan Penelitian Pendidikan
dalam mengingat materi (Pendekatan
dan memahami bacaan. penelitian yang serupa
Kuantitatif, Kualitatif,
melibatkan lebih banyak dan R&D).
Saran variabel bebas lainnya, Bandung:Alfabeta.
Berdasarkan sehingga aspek-aspek lain
Sukmadinata, Nana
simpulan diatas, adapun yang berhubungan dengan
Syaodidih. 2013.
saran yang dapat keterampilan membaca Metode Penlitian
diberikan yaitu sebagai pemahaman dapat Pendidikan.
berikut : (1) Bagi guru: (a) diketahui secara Bandung:PT Remaja
Hendaknya guru koperhensif. (b) Rosdakarya.
menggunakan model Hendaknya memperluas
Supriyono, Agus. 2013.
pembelajaran kooperatif wilayah populasi Cooperatif Learning
tipe index card match penelitian, sehingga (Teori dan Aplikasi
yang sesuai dengan materi generalisasi penelitian ini Pakem).
pembelajaran membaca terjangkau di sekolah lain Surabaya:Pustaka
pemahaman agar dapat dengan karakteristik yang Belajar.
membantu siswa dalam lama.
memahami materi. (b)
Hendaknya guru DAFTAR PUSTAKA
mengetahui perbedaan Arikunto, Suharsimi.
2010. Prosedur
kemampuan pemahaman
Penelitian (Suatu
siswa, agar dalam Pendekatan
kegiatan pembelajaran Praktik).Jakarta:PT
guru dapat membimbing Rineka Cipta
siswa sesuai dengan Arikunto, Suharsimi.
sasaran. (2) Bagi Sekolah: 2013. Prosedur
(a) Hendaknya Penelitian Suatu
menerapkan model Pendekatan Praktik.
pembelajaran kooperatif Jakarta: Rineka Cipta.
tipe index card match

You might also like