Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 49

KATA

A PEN
NGANT
TAR

Puji dan syukur kaami panjatk


kan kepada Tuhan YME
Y karen
na dengan karunia
k
o-Nya kam
dan ridho mi dapat melewati
m tah
hun 2013 dengan
d lan
ncar.

Sesuai Keputusan
K Kepala BPKP
B Nom
mor: KEP-006.00.00-0880/K/2001
1, Pusat
Pendidik
kan dan Pelatihan
P P
Pengawasa
an (Pusdik
klatwas) B
BPKP merrupakan
salah sattu unit kerja BPKP yang mem
mpunyai tugas
t poko
ok melakssanakan
penyelen
nggaraan, pembinaaan dan ko
oordinasi kegiatan pendidika
an dan
pelatihan
n di bid
dang pen
ngawasan. Laporaan Akunttabilitas Kinerja
Pusdiklattwas BPK
KP tahun
n 2013 disusun un
ntuk mellaporkan tingkat
keberhasilan yang telah dicaapai serta sebagai beentuk perttanggungja
awaban
kepada pemberi
p maandat yaitu
u Kepala BPKP.
B

Laporan Akuntabillitas Kinerrja Pusdikllatwas BP


PKP mengg
gambarkan
n target
dan realisasi pelakssanaan tug
gas pokok dan fungssi Pusdiklaatwas BPK
KP yang
didasarkaan pada Peenetapan Kinerja
K Ta
ahun 2013 dan merup
pakan pen
njabaran
tahunan dari Ren
ncana Straategis Pusd
diklatwas BPKP peeriode 201
10-2014.
Analisis dilakukan
d terhadap celah kineerja (perform
mance gap), yaitu perrbedaan
capaian kinerja
k dib
bandingkan
n dengan target kin
nerja yang telah diteetapkan.
Hasil an
nalisis digu
unakan seebagai salah satu landasan u
untuk meenyusun
langkah antisipatif
a dalam ran
ngka penin
ngkatan kin
nerja Pusd
diklatwas BPKP
B di
masa dep
pan.

Akhirnyaa, diharapkan Laporran Akun


ntabilitas Kinerja
K Pu
usdiklatwass BPKP
dapat meenjadi massukan yang
g bermanfaat dalam upaya pen
ncapaian visi
v dan
misi BPK
KP secara keseluruhan
k n.

Ciiawi, 21 Jan
nuari 2014
Kepala Pusat,

Dadangg Kurnia
NIP
P 196109300 198203 1 001
0

Laporan Akuntabilitas Kiinerja Instanssi Pemerintah Pusdiklatwass 2013 i


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ................................................ iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1


A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......... 1
B. Aspek Strategis Organisasi .................................... 2
1. Pendekatan Balanced Scorecard .......................... 2
2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, and Threats) .............................. 3
3. Nilai Luhur Organisasi ....................................... 4
C. Kegiatan dan Layanan Organisasi 5
D. Struktur Organisasi ................................................. 6
E. Sistematika Penyajian ............................................. 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .... 10


A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP ................. 10
B. Perjanjian Kinerja ..................................................... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................... 17


A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP ................... 17
B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP ... 19

BAB IV PENUTUP ......................................................................... 34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Kinerja Program Tahun 2013


Lampiran 2. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Outcome Tahun
2013 dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014
Lampiran 3. Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2013
Lampiran 4. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Output Tahun
2013 dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 ii


DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP


Gambar 1.2. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas
Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 1.5. Sistematika Penyajian LAKIP
Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1
Gambar 3.2. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan
Gambar 3.3. Peserta Diklat Teknis Substansi
Gambar 3.4. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi
Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi
Gambar 3.6. Peserta Diklat Fungsional Auditor
Gambar 3.7. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor
Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor
Gambar 3.9. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi
Gambar 3.10. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan
Kompetensi
Gambar 3.11. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 2

Tabel R1. Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013


Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP
Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013
Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013
Tabel 3.3. Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada Pusdiklatwas BPKP
Tahun 2013
Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Output Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013
Tabel 4.1. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012-2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 iii


ejalan dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif,
interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan
negara yang berkualitas, Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk mendukung
pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ketiga BPKP yakni
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten. Pusdiklatwas BPKP melakukan pembelajaran yang dapat
mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi
Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam
suatu visi, yaitu:

Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan


Pemerintahan

Sesuai peran yang diemban, Pusdiklatwas BPKP memiliki tanggung jawab


untuk mencapai target kinerja pada Renstra Pusdiklatwas BPKP Tahun 2010-
2014, yang dijabarkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap
tahun. Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun 2013 merupakan kontrak kinerja
yang harus dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013.

Tapkin Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013 berisi dua program, yaitu Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP dan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.
Keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome), dan
keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator kinerja keluaran (output).
Dalam Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun 2013, telah ditetapkan 2 indikator
outcome dan 5 indikator output.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 iv


Guna melakukan pengukuran dan penilaian kinerja, Pusdiklatwas BPKP
telah melakukan pengumpulan data kinerja dengan dukungan sistem
informasi, yaitu SIM MonevRKT dan SIM Pusdiklatwas BPKP.

Hasil pengukuran kinerja outcome atas dua program Pusdiklatwas BPKP


selama tahun 2013, menunjukkan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar
127,93% atau termasuk dalam kategori Memuaskan, yang terdiri atas:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -


BPKP, dengan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar 150,42%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP,


dengan capaian kinerja outcome sebesar 105,43%.

Capaian kinerja outcome Pusdiklatwas BPKP tersebut menyerap dana sebesar


Rp40.518.468.917,00 atau 97,52% dari anggaran setelah revisi sebesar
Rp41.547.792.000,00, dan SDM sebanyak 30.455 OH atau 88,39% dari target
sebanyak 34.455 OH.
Capaian kinerja masing-masing indikator outcome untuk kedua program
tersebut dapat dilihat pada Tabel R.1.

Tabel R.1
Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013

INDIKATOR OUTCOME CAPAIAN


INDIKATOR
NO.
URAIAN SATUAN TARGET REALISASI OUTCOME
(%)
PROGRAM 1: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
-BPKP
1. Rasio SDM terdiklat sesuai
kompetensi terhadap total jumlah % 88,00 132,37 150,42
yang dibutuhkan
PROGRAM 2: PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR NEGARA-BPKP

1. Tingkat kepuasan penerima layanan Skala Likert


8,10 8,54 105,43
1-10
Rata-rata Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013 127,93

Keberhasilan kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2013 ditunjukkan dengan


prestasi-prestasi yang dicapai, antara lain sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 v


1. Hasil audit dan evaluasi Inspektorat yang dilaksanakan selama tahun
2013 atas kegiatan operasional, kinerja dan SPIP menunjukkan hasil
sebagai berikut:
a. Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebesar
88,15 atau predikat Baik ( berdasarkan Laporan Hasil Audit Kinerja
pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-106/IN/2013
tanggal 18 September 2013).
b. Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh
nilai sebasar 89,53, kategori AA atau predikat Memuaskan
(berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi AKIP pada Pusdiklatwas BPKP
Tahun 2012, Nomor LHE-129/IN/2013 tanggal 30 September 2013).
2. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2005 telah menerapkan standarisasi
proses kerja yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat ISO
9001:2008 yang dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun dilakukan
audit oleh TUV Nord untuk meyakinkan bahwa standarisasi proses kerja
kediklatan masih berjalan dengan baik. Pada bulan September 2013,
telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV NORD dan hasilnya
menyatakan bahwa standarisasi proses tetap terjaga dengan baik.
3. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah/LKPP untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (sesuai Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan
Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 21 Februari 2011,
yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang
Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia , LKPP Nomor
100 Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013).
4. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi
banding penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau
menjadi tempat observasi lapangan bagi peserta diklat Management of
Training (MOT). Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi
banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 vi


BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan/contoh
bagi lembaga diklat lain. Dalam tahun 2013, Pusdiklatwas BPKP menjadi
tempat studi banding bagi 7 kementerian/lembaga.

Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2013 secara rata-rata memuaskan.


Namun, masih terdapat beberapa hal strategis yang perlu diperhatikan di
masa depan, yaitu:

1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan


sesuai dengan kebutuhan stakeholders, seperti pelatihan untuk para
pimpinan (executive training) dan pelatihan analisis makro/strategis.

2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas


BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan diklat.

3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga


mampu menjangkau pengguna yang lebih luas.

4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan


penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana
prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat
yang memiliki daya saing kuat.

5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan


akreditasi bagi lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat
pengawasan dan SPIP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 vii


BAB I
PENDAHULUAN

ada Bab ini diuraikan mengenai tugas, fungsi, wewenang Pusat


Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis,
kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika
penyajian LAKIP.

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001


tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai
tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh kegiatan
pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala BPKP.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan


fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan,


fungsional, dan teknis;
2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan
dan pelatihan fungsional dan teknis;
3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur;
4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan
dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan
jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis;
2013
Bab 1 Pendahuluan

5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan


pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan
fungsional auditor;
6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta
penyusunan laporannya; dan
7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha,
keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga.

B. Aspek Strategis Organisasi

Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat


penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan
lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan
lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan
arah yang akan dituju dan cara meraihnya.

Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis


organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan
ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP
diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan
diselaraskan dengan aspek strategis BPKP.

1. Pendekatan Balanced Scorecard

Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam


rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan
kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam.
Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi
sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan
perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku
kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat
bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 2


2013
Bab 1 Pendahuluan

perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan


pembelajaran.

Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfaat bagi


pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat
diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari
kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan
Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan
pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat,
kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta
meningkatnya permintaan jasa kediklatan.

Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis


internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas
dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan,
pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian,
pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan
dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan
standar kerja.

Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi


sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal
sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan
prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai,
sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa
kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien.

2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)

Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan


strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal
sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 3


2013
Bab 1 Pendahuluan

merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT,


diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP,
yaitu:

a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan


dan kapasitas kelembagaan yang memadai;

b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama


dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak di lingkungan BPKP;

c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang


berkualitas;

d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di


seluruh Indonesia;

e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan;

f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola


pemerintahan yang baik;

g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan;

h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan;


dan

i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi.

3. Nilai Luhur Organisasi

Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan


nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat
penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP.
Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci PIONIR
yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 4


2013
Bab 1 Pendahuluan

keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk


yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini
diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila
diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional,
Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat,
Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi
pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.

C. Kegiatan dan Layanan Organisasi

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang


kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah,
dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas.
Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA , PNBP,
dan DIPA Instansi Pengguna (User).
Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas:
1. Diklat Pimpinan, yaitu:
Kepemimpinan Tingkat III
Kepemimpinan Tingkat IV
2. Diklat Kedinasan, yaitu:
Prajabatan Golongan II
Prajabatan Golongan III
3. Diklat Teknis Substansi
Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), Audit Investigatif, Prosedur Pengadaan Barang dan
Jasa (PPBJ), Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (RLKPD),
Reviu Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (RLKKL), Audit

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 5


2013
Bab 1 Pendahuluan

Pengadaan Barang dan Jasa (APBJ) , Pengelolaan Keuangan Daerah,


Audit Kinerja, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Audit
Forensik, Audit Berbasis Risiko, Manajemen Pengawasan dan Analisis
Pemecahan Masalah.
4. Diklat Fungsional Auditor yaitu:
Pembentukan Auditor Terampil,
Pembentukan Auditor Ahli
Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli
Penjenjangan Audior Muda
Penjenjangan Auditor Madya
Penjenjangan Auditor Utama.

D. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusdiklatwas BPKP dipimpin


oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha dan
tiga Bidang. Bagian Tata Usaha membawahi tiga subbagian. Bidang
Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) membawahi empat
subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Fungsional Auditor (P3JFA) membawahi dua subbidang. Bidang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis
(P3KT) membawahi dua subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP disajikan pada Gambar


1.1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 6


2013
Bab 1 Pendahuluan

Gambar 1.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP

KEPALA PUSDIKLATWAS

BAGIAN TU BIDANG P2E BIDANG P3JFA BIDANG P3KT

Sub Bagian Sub Bidang Sub Bidang Sub Bidang


Kepegawaian Perencanaan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Program Diklat Diklat Diklat
Pembentukan Kedinasan
dan
Sub Bagian Pengembangan
Sub Bidang
Keuangan JFA
Pengembangan
Materi Diklat
Sub Bidang
Penyelenggaraan
Sub Bagian Diklat Teknis
Umum Sub Bidang
Substansi
Evaluasi Diklat Sub Bidang
Penyelenggaraan
Diklat
Sub Bidang Penjenjangan
JFA
Pelaporan Diklat

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2013


sebanyak 219 orang terdiri dari 127 orang Pegawai Negeri Sipil dan 92
orang Tenaga Harian Lepas (THL).
Rincian Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan jabatan,
pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 7


2013
Bab 1 Pendahuluan

Pegawai Negeri
Gambar 1.2
Sipil Pusdiklatwas
Komposisi Pegawai Pusdiklatwas
BPKP jika diklasifi- 48
36
kasikan berdasar-
16 16
kan jabatan, terdiri
4 3 2 1 1
dari: fungsional
Fungsional Umum Auditor Widyaiswara
umum berjumlah Pejabat Struktural Pranata Komputer Arsiparis
Dokter Analis Kepegawaian Pejabat Negara
48 orang, fung-
sional auditor berjumlah 36 orang, widyaiswara berjumlah 16 orang,
pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 4
orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 1
orang, dokter berjumlah 2 orang, pejabat negara berjumlah 1 orang.

Berdasarkan
Gambar 1.3 pendidikan, pegawai
Komposisi Pegawai Pusdiklatwas
Berdasarkan Pendidikan dengan latar
37 39
33
belakang pendidikan
S3 berjumlah 4
12
4
orang, S2 berjumlah
1 1
Strata 3 Strata 2
Strata 37 orang, S1/DIV
Diploma SLTA
1/DIV SLTP SD
III
berjumlah 33 orang,
DIII berjumlah 12
orang, SLTA berjumlah 39 orang,
Gambar 1.4
SLTP dan SD masing-masing 1
Komposisi Pegawai
orang. Berdasarkan Golongan

13% 20%
Sedangkan berdasarkan golongan, 67%
pegawai golongan IV berjumlah 25
orang, golongan III berjumlah 85 Golongan IV Golongan III
Golongan II
orang, dan golongan II berjumlah
17 orang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 8


2013
Bab 1 Pendahuluan

E. Sistematika Penyajian

LAKIP Pusdiklatwas BPKP disusun untuk mengomunikasikan


pencapaian kinerja Pusdiklatwas BPKP selama tahun 2013. Capaian
kinerja tahun 2013 dihitung dari perbandingan antara realisasi kinerja
dengan rencana kinerja tahun 2013. Sistematika LAKIP Pusdiklatwas
BPKP terdiri dari empat bab dengan materi sajian sebagaimana terlihat
pada Gambar 1.5.
Gambar 1.5
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP

PENDAHULUAN Bab 1

Rencana Strategis
2010-2014
2008-2010

Rencana Kinerja Bab 2


2013

Perjanjian
Kinerja 2013

Capaian Kinerja
2013

Bab 3
Analisis Capaian
Kinerja 2013

PENUTUP
Simpulan dan Strategi Bab 4
Peningkatan Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 9


BAB II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KERJA

A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP

Tahun 2013 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Renstra BPKP) tahun
2010-2014. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Renstra BPKP 2010-2014,
maka ditetapkan Renstra Pusdiklatwas BPKP tahun 2010-2014.

Renstra Pusdiklatwas BPKP berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis,


IKU, program, dan kegiatan yang ingin dicapai dalam tahun 2013 dengan
uraian sebagai berikut:

1. Pernyataan Visi

Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP


2010-2014, yaitu sebagai Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif
dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara
yang Berkualitas. Pusdiklatwas berupaya untuk mendukung
pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ke-tiga BPKP yakni
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten melalui pembelajaran yang dapat
mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi
Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas
selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
pengembangan bahan ajar yang up to date berbasis kompetensi
2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

menggunakan perangkat multimedia. Pusdiklatwas BPKP secara


terus-menerus mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di
bidang diklat melalui pembelajaran secara elektronik dengan sistem
on line yang dapat di akses oleh seluruh aparat Instansi Pemerintah
Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu
visi, yaitu:
Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya
di Lingkungan Pemerintahan

Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya


untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis
diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan
metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi.
Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak selangkah lebih
maju menjadi pelopor atau mempunyai inisiatif dalam pengembangan
konsep-konsep yang kemudian diimplementasikan untuk
kepentingan stakeholders dan menjadi terpercaya dengan terus
menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan
kediklatan untuk stakeholders.

2. Pernyataan Misi

Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi


yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh
Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi
Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu:

Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam


Mengimplementasikan SPIP
dan
Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat

Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan


perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 11


2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan


pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa
peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat
lainnya.

3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang


akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan
lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan
selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah


yang Profesional dan Kompeten

Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan


prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud
dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan
terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi
auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.

4. Sasaran Strategis

Dalam mencapai tujuan strategis, telah ditetapkan sasaran strategis


dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014. Dari delapan sasaran
strategis yang ditetapkan dalam Renstra BPKP 2010-2014,
Pusdiklatwas BPKP mengemban tugas untuk mewujudkan dua
sasaran strategis yaitu:

a. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah


yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 12


2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

b. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%


dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%.

5. Indikator Kinerja Utama

Untuk mencapai sasaran strategis, ditetapkanlah indikator kinerja


utama. Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP merupakan
ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BPKP.
Penetapan indikator dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan
dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan
strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan
menggunakan indikator keluaran (output):

Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana


tersaji pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP

TUJUAN SASARAN INDIKATOR


NO STRATEGIS KINERJA UTAMA
STRATEGIS
1. Meningkatnya Meningkatnya kapasitas Rasio SDM
Kapasitas Aparat aparat pengawasan terdiklat sesuai
Pengawasan Intern intern pemerintah yang kompetensi
Pemerintah yang professional dan terhadap total
Profesional dan kompeten pada 80% jumlah yang
Kompeten K/L/Pemda dibutuhkan

2. Meningkatnya Meningkatnya Tingkat Kepuasan


Kapasitas Aparat Efektifitas Perencanaan Penerima
Pengawasan Intern Pengawasan sebesar Layanan
Pemerintah yang 90% dan Kualitas
Profesional dan Pengelolaan Keuangan
Kompeten sebesar 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 13


2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

6. Program dan Kegiatan Tahun 2013

Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan


dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode 2010-2014. Dalam
tahun 2013 Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program dan tiga
kegiatan. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP adalah
sebagaimana tersaji pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013

TUJUAN SASARAN
NO PROGRAM KEGIATAN
STRATEGIS STRATEGIS

1. Meningkatnya Meningkatnya Dukungan a. Kegiatan


Kapasitas kapasitas aparat Manajemen Pendidikan
Aparat pengawasan dan dan
Pengawasan intern Pelaksanaan pelatihan
Intern pemerintah yang Tugas Teknis pengawasan
Pemerintah professional dan Lainnya- bagi internal
yang kompeten pada BPKP BPKP dan
Profesional 80% APIP
dan Kompeten K/L/Pemda
b. Pembinaan
administrasi
dan
pengelolaan
perlengkap-
an serta
pembayaran
gaji/tunjang
anBPKP

2. Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan Pengadaan dan


Kapasitas Efektifitas Sarana dan penyaluran
Aparat Perencanaan Prasarana sarana dan
Pengawasan Pengawasan Aparatur prasarana
Intern sebesar 90% dan Negara-
Pemerintah Kualitas BPKP
yang Pengelolaan
Profesional Keuangan
dan Kompeten sebesar 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 14


2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

B. Perjanjian Kinerja

Sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003


tanggal 25 Maret 2003, setiap instansi diwajibkan untuk menyusun
Rencana Kinerja Tahunan sebagai jabaran operasional Rencana Strategis.
Dalam Rencana Kinerja, setiap rumusan tujuan strategis dilengkapi
dengan rumusan indikator dan satuan, serta target kinerjanya.

Selanjutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang


Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, instansi
pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Penetapan Kinerja yang
merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja tersebut berisi sasaran
strategis, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai
indikator kinerja dan targetnya. Perjanjian kinerja atau dokumen
penetapan kinerja memuat dua IKU yang digunakan untuk mengukur
tercapainya dua sasaran strategis.

Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) Pusdiklatwas BPKP


tahun anggaran 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013

URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET


Sasaran 1.
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten pada
80% K/L/Pemda
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap Persen 88
total jumlah yang dibutuhkan
Indikator Output:
1.1 Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan Persen 100
/Kedinasan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 15


2013
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET


1.2 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi Orang 2.610
1.3 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor Orang 1.800
1.4 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Persen 97
Kompetensi

Sasaran 2.
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan
sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan
sebesar 100%
Tingkat Kepuasan Penerima Layanan skala
8,1
likert 1-10
Indikator Output:
Pengadaan Sarana dan Prasarana unit 11

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung


dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
bagi Internal BPKP dan APIP dan Pembinaan administrasi dan pengelolaan
perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan sebesar Rp 33.841.984.000,00

dan untuk kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana


sebesar Rp250.000.000,00 total anggaran adalah sebesar
Rp34.091.984.000,00. Selama tahun 2013 anggaran tersebut telah direvisi
sehingga total anggaran menjadi Rp41.547.792.000,00. Namun demikian,
tidak dilakukan revisi terhadap dokumen Perjanjian Kinerja/Penetapan
Kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 16


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A

A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP

LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun 2013 menggambarkan capaian kinerja


program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen Tapkin
Pusdiklatwas BPKP tahun 2013. Indikator kinerja program
mencerminkan manfaat/hasil dari output. Indikator kinerja kegiatan
terdiri atas indikator input dan output. Indikator kinerja input terdiri atas
jumlah dana yang digunakan dan pemakaian sumber daya manusia
(SDM), yang dihitung dengan penggunaan orang hari (OH). Indikator
kinerja output berupa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang
dilaksanakan.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas
realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan membandingkan dengan
targetnya.
Dalam rangka memberikan gambaran umum capaian kinerja, dilakukan
kategorisasi capaian kinerja berdasarkan rentang capaian tertentu
sebagaimana tersaji pada Tabel 3.1.
2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Capaian 100% Memuaskan

II 85% Capaian < 100% Sangat baik

III 70% Capaian < 85% Baik

IV 55% Capaian < 70% Cukup

V Capaian < 55% Kurang

Capaian kinerja atas dua program yang dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP


pada tahun 2013 sebesar 127,93% yang terdiri atas dua indikator kinerja
outcome dengan kategori memuaskan (capaian 100%).
Rincian capaian kinerja masing-masing program dan kegiatan
pendukungnya dapat dilihat pada lampiran I. Ikhtisar capaian kinerja
Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013 adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2013

No Nama Program Capaian


Kinerja

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 150,42


Teknis Lainnya-BPKP

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 105,43


Negara-BPKP

Rata-rata Capaian Kinerja 127,93

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 18


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Data anggaran dan realisasi anggaran pada masing-masing program


adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada


Pusdiklatwas BPKP tahun 2013

No Uraian Program 1 Program 2 Total

1 Anggaran Awal 33.841.984.000 250.000.000 34.091.984.000

2 Anggaran Setelah 41.297.792.000 250.000.000 41.547.792.000


Revisi

3 Total Realisasi 40.271.571.417 246.897.500 40.518.468.917

4 Persentase 97,52% 98,76% 97,52%

B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP

Secara keseluruhan, rata-rata capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP pada


tahun 2013 yang diikhtisarkan dalam tabel Realisasi Capaian Kinerja
pada Lampiran I adalah 127,93% atau termasuk kategori memuaskan.
Rata-rata capaian kinerja tersebut terdiri dari capaian kinerja Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP
sebesar 150,42% dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara-BPKP sebesar 105,43%.
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran
strategis, khususnya terhadap IKU pada tiap-tiap sasaran strategis.
Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja
tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, serta mengaitkannya
dengan target outcome akhir tahun periode Renstra tahun 2014.
Analisis atas capaian kinerja masing-masing program di atas diuraikan
berikut ini:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 19


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Program 1:
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP
Sasaran Outcome:
Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten pada 80% K/L/Pemda

Dalam tahun 2013, Pusdiklatwas BPKP telah melaksanakan Program


Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP
dalam rangka mendukung tugas dan fungsi BPKP. Keberhasilan program
tersebut diukur dari satu indikator outcome yaitu Rasio SDM terdiklat
sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan.
Indikator outcome tersebut, ditetapkan dengan sasaran yang hendak
dicapai yaitu meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP
lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang
dibutuhkan untuk mendukung penugasan pengawasan dan non
pengawasan, dengan target untuk tahun 2013 sebesar 88%.

Capaian outcome ini diukur dari realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai
kompetensi dibandingkan dengan total jumlah yang dibutuhkan yaitu
jumlah calon peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang
tertuang dalam Kalender Diklat (Kaldik).

Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, realisasi jumlah SDM


terdiklat sesuai kompetensi sebanyak 6.089 orang atau 132,37% dari total
jumlah yang dibutuhkan sebanyak 4.600 orang. Dengan demikian
capaian outcome adalah sebesar 150,42% dari target 88%.

Kegiatan yang mendukung capaian indikator outcome rasio SDM


terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan,
adalah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, yang terdiri atas:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 20


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

1. Diklat kedinasan sebanyak 159 orang atau 2,61% dari total realisasi
diklat.
2. Diklat teknis substansi sebanyak 4.143 orang atau 68,04% dari total
realisasi diklat.
3. Diklat fungsional auditor sebanyak 1.787 orang atau 29,35% dari total
realisasi diklat.

Pendukung utama terlampauinya target indikator outcome, adalah


pelaksanaan diklat teknis substansi yaitu sebesar 68,04%.

Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun 2013


dibandingkan tahun 2012 tersaji pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1
150%
125%
100%
75%
50%
25%
0%
2012 2013
Target 86% 88%
Realisasi 115,30% 132,37%

Dari Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa realisasi indikator outcome selama 2
tahun terakhir mengalami peningkatan. Realisasi indikator outcome Tahun
2013 sebesar 132,37% meningkat 17,07% jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2012 dan telah melampaui target akhir Renstra
Pusdiklatwas tahun 2014 sebesar 90%. Realisasi indikator outcome tahun
2012 mencapai 115,30% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat
sebanyak 5.857 orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak
5.080 orang. Sedangkan realisasi outcome tahun 2013 mencapai 132,37%
diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak 6.089 orang dengan
total jumlah yang dibutuhkan sebesar 4.600 orang. Kenaikan realisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 21


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

indikator outcome tahun 2013 dibandingkan dengan realisasi indikator


outcome tahun 2012 disebabkan antara lain karena meningkatnya
permintaan diklat dari stakeholders pada tahun 2013 dibandingkan dengan
tahun 2012.

Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target
indikator output. Capaian indikator kinerja output selama tahun 2013
diuraikan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Capaian indikator kinerja output Pusdiklatwas BPKP tahun 2013

No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian


(%)
1 Tingkat kelulusan
peserta diklat % 100 100 100
kedinasan

2 Jumlah peserta Orang 2.610 4.143 158,74


diklat teknis
substansi

3 Jumlah peserta Orang 1.800 1.787 99,28


diklat fungsional
auditor

4 Tersedianya sistem % 97 97 100


diklat berbasis merit
dan kompetensi

Capaian indikator kinerja output selama tahun 2013 diuraikan sebagai


berikut:
1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan

Gambar 3.2 Realisasi output tingkat kelulusan peserta


Tingkat Kelulusan
Diklat Kedinasan diklat kedinasan mencapai 100%, yaitu
120%
100% dari jumlah peserta diklat sebanyak 159
80%
orang seluruhnya dinyatakan lulus.
60% 100 100
40% % % Jumlah peserta diklat kedinasan adalah
20%
0% jumlah pejabat struktural dan pegawai
Target Realisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 22


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang mengikuti diklat


kepemimpinan dan pra jabatan.

Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan merupakan hasil


kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP
dan APIP.

Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama


dengan tahun 2012, yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan
sebanyak 265 orang, seluruhnya atau 100% dinyatakan lulus.

2) Jumlah peserta diklat teknis substansi


Gambar 3.3
Realisasi output jumlah peserta diklat Peserta Diklat
Teknis Substansi
teknis substansi mencapai 4.143 orang 4.500
4.000
peserta atau 158,74% dari target tahun 3.500
3.000
2013 sebesar 2.610 orang peserta. Jumlah 2.500
2.000 4.143
2.610
peserta diklat teknis substansi adalah 1.500
1.000
500
jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) -

dan pegawai lainnya di lingkungan APIP Target Realisasi

maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang
diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau penguasaan
pengetahuan di bidang teknis tertentu).

Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan hasil dari


kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP
dan APIP.

Gambar 3.4 Terlampauinya target output jumlah


Kontribusi Terhadap
Capaian Kinerja Diklat TS peserta diklat teknis substansi
diantaranya berasal dari kontribusi
41,42
RM diklat dengan sumber dana PNBP.
58,58 %
% PNBP
Capaian output yang berasal dari
diklat PNBP mencapai 2.427 orang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 23


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

peserta atau 58,58% dari capaian output sebesar 4.143 orang peserta.
Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam
kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana
PNBP yaitu 990 orang. Terlampauinya target output disebabkan
karena pada tahun 2013 terdapat tambahan beberapa mitra kerja yang
belum pernah bekerjasama dengan Pusdiklatwas BPKP sebelumnya
seperti Pemda Gorontalo dan Papua. Selain itu terdapat kenaikan
terhadap jumlah permintaan diklat dari mitra yang sudah
bekerjasama sebelumnya, seperti TNI dan Polri.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni


(APBN) sebanyak 1.716 orang peserta atau berkontribusi sebesar
41,42% terhadap capaian output sebesar 4.143 orang peserta. Jumlah
tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam
kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana
rupiah murni yaitu 1.620 orang peserta.

Walaupun secara keseluruhan target diklat teknis substansi


terlampaui, namun terdapat perubahan/pengalihan jenis diklat dari
yang semula direncanakan dalam kalender diklat karena alasan
urgensi/kepentingan yang lebih mendesak, misalnya:

Diklat Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dialihkan


ke diklat Training of Trainers.

Diklat Manajemen Risiko dialihkan menjadi Diklat Penyusunan


Kurikulum, Penulisan Modul dan Pembuatan Soal Ujian.

Diklat Pengelolaan SDM dialihkan menjadi Diklat Management of


Training.

Disamping itu terdapat penambahan kelas untuk diklat terkait


penelitian dan perencanaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 24


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Dibandingkan dengan
Gambar 3.5
Perbandingan Realisasi Output realisasi output tahun 2012
Diklat Teknis Substansi
4.500
yang mencapai 3.801 orang
4.000 4.143
3.801 peserta, realisasi output
3.500
3.000 2.427 tahun 2013 sebanyak 4.143
2.500 2.142
2.000 1.659 1.716 orang peserta mengalami
1.500
1.000 kenaikan sebanyak 342
500
- orang peserta atau 9% dari
RM PNBP Total
realisasi output tahun 2012.
2012 2013
Kenaikan tersebut berasal
dari realisasi diklat baik yang dibiayai dana RM (3,44%) maupun
PNBP (13,31%).

Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP,


Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis
substansi dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola)
sebanyak 2.790 orang peserta dan diklat dengan sumber dana State
Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 271 orang peserta.

3) Jumlah peserta diklat fungsional auditor

Realisasi output jumlah peserta diklat Gambar 3.6


Peserta Diklat
fungsional auditor mencapai 1.787 orang
Fungsional Auditor
peserta atau 99,28% dari target tahun 2013 2.500
2.000
sebesar 1.800 orang peserta. Jumlah peserta
1.500
diklat fungsional auditor adalah jumlah 1.000 1.800
1.787
Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di 500

lingkungan APIP yang mengikuti diklat -


Target Realisasi
fungsional auditor.

Capaian target output jumlah peserta diklat fungsional auditor berasal


dari kontribusi diklat dengan sumber pembiayaan DIPA Rupiah
Murni (RM) maupun PNBP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 25


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Capaian output diklat yang Gambar 3.7


dibiayai dari dana PNBP Kontribusi Terhadap
Capaian Kinerja Diklat FA
sebanyak 469 orang peserta atau
berkontribusi sebesar 26,25%
26,25%
RM
terhadap capaian output sebesar
PNBP
1.787 orang peserta. Jumlah
73,75%
tersebut melampaui jumlah yang
semula direncanakan dalam
kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana
PNBP yaitu 390 orang. Walaupun terdapat diklat dengan sumber
dana PNBP yang batal dilaksanakan yaitu diklat Penjenjangan
Auditor Utama karena jumlah peserta yang ada tidak memenuhi
syarat jumlah peserta minimal untuk diadakannya suatu diklat,
namun terdapat penambahan beberapa diklat Pembentukan Auditor
Ahli dan Penjenjangan Auditor Muda.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni


sebanyak 1.318 orang peserta atau berkontribusi sebesar 73,75%
terhadap capaian output sebesar 1.787 orang peserta. Jumlah tersebut
dibawah jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat
untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana rupiah murni
yaitu 1.410 orang. Tidak tercapainya target disebabkan karena
batalnya pelaksanaan diklat di beberapa daerah terkait adanya
kebijakan pengangkatan auditor dengan perlakuan khusus (inpassing).

Pada tahun 2013 terdapat penyelenggaraan diklat yang tidak sesuai


dengan yang tercantum didalam kaldik yaitu Diklat Fungsional
Auditor Penjenjangan Auditor Muda untuk pegawai BPKP yang
dialihkan menjadi diklat alih jabatan dari auditor trampil ke auditor
ahli.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 26


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Dibandingkan dengan realisasi


Gambar 3.8
Perbandingan Realisasi Output output tahun 2012 sebanyak
Diklat Fungsional Auditor
2.000 1.791 orang peserta, realisasi
1.800 1.791 1.787
1.600 1.318 output tahun 2013 sebanyak
1.400 1.251
1.200 1.787 orang peserta mengalami
1.000
800 540 penurunan namun dalam
600 469
400 jumlah yang tidak signifikan
200
- yaitu sebanyak 4 orang peserta
RM PNBP Total
atau 0,22% dari realisasi output
2012 2013
tahun 2012.

Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP,


Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat fungsional
auditor dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola) sebanyak
621 orang peserta.

4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi

Gambar 3.9 Realisasi output tersedianya sistem


Sistem Diklat Berbasis
Merit & Kompetensi diklat berbasis merit dan kompetensi
100%
95% mencapai 97% atau 100% dari target
90%
85% sebesar 97%. Sistem diklat berbasis
80%
75%
70%
97% 97% merit dan kompetensi adalah penye-
65%
60% lenggaraan diklat yang pesertanya telah
55%
50% memenuhi persyaratan tertentu,
Target Realisasi
modul/bahan ajar yang digunakan
dalam proses kediklatan memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill
(praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test
dan post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta.

Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi


merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan
bagi internal BPKP dan APIP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 27


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai output


tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, yaitu:

a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan


terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai
maksimal 1. Selama tahun 2013 seluruh peserta diklat secara
formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh nilai
maksimal 1.

b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan)


dalam modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan
unsur tersebut dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai
maksimal 1. Selama tahun 2013 modul/bahan ajar yang
digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur
knowledge (teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1.

c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test
yang diukur dengan terlaksananya pre test dan post test dengan
nilai maksimal 1. Selama tahun 2013 jumlah pre test dan post test
yang dilakukan sebesar 88% atau 103 dari 117 diklat, sehingga
memperoleh nilai sebesar 0,88 dari nilai maksimal 1.

d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan


perbandingan jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat
diklat dengan jumlah peserta diklat dengan nilai maksimal 1.
Selama tahun 2013 dari 9.771 peserta diklat, seluruhnya telah
memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1.

Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat unsur


tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh masing-
masing unsur (3,88) dibagi dengan jumlah unsur (4).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 28


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Dibandingkan dengan
Gambar 3.10
Perbandingan realisasi output tahun 2012
Capaian Kinerja
Sistem diklat berbasis merit sebesar 91,75%, realisasi
dan kompetensi
output tahun 2013 sebesar
100,00%
97% mengalami kenaikan
90,00%
sebesar 5,25% atau 5,72%
80,00%
97,00% dari realisasi output tahun
70,00% 91,75%
2012. Kenaikan itu disebab-
60,00%
kan oleh bertambahnya
50,00%
pengukuran atas hasil diklat
2012 2013
melalui pre test dan post test.

Capaian kinerja outcome ini menyerap dana sebesar Rp40.271.571.417,00


yaitu 119% dari anggaran dalam Tapkin sebesar Rp33.841.984.000,00.
Capaian anggaran sebesar 119% dari Tapkin, disebabkan angka anggaran
dalam Tapkin merupakan angka anggaran awal tahun (tidak dilakukan
revisi angka anggaran dalam Tapkin). Namun, jika dibandingkan
anggaran setelah revisi sebesar Rp41.297.792.000,00 maka capaian
anggaran adalah sebesar 97,52%. SDM yang digunakan sebanyak 30.235
OH atau 88,84% dari rencana sebanyak 34.032 OH.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 29


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Program 2:
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara - BPKP
Sasaran Outcome:
Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan
kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP


dimaksudkan untuk menyediakan sarpras sesuai dengan kebutuhan unit
kerja di lingkungan BPKP. Keberhasilan program ini diukur dengan
indikator outcome tingkat kepuasan penerima layanan, melalui survey
kepada pengguna layanan sarana dan prasarana. Sasaran yang hendak
dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
BPKP khususnya di lingkungan Pusdiklatwas. Target yang ditetapkan
untuk tahun 2013 sebesar 8,1 skala Likert. Berdasarkan hasil survey
melalui media kuesioner, capaian tingkat kepuasan penerima layanan
mencapai 8,54 skala Likert atau 105,43% dari target.

Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun 2013


dibandingkan tahun 2012 tersaji pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 2
8,8
8,5
8,3
8,0
7,8 Target
7,5
2012 2013 Realisasi
Target 7,9 8,1
Realisasi 8,06 8,54

Dari Gambar 3.11, dapat dilihat bahwa realisasi indikator outcome


mengalami peningkatan. Realisasi indikator outcome tahun 2013 sebesar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 30


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

8.54 skala Likert meningkat 0,48 point atau sebesar 5,96% jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 dan telah melampaui target
akhir Renstra Pusdiklatwas tahun 2014 sebesar 8,3 skala Likert. Kenaikan
realisasi indikator outcome tahun 2013 dibandingkan dengan realisasi
indikator outcome tahun 2012 disebabkan antara lain karena peningkatan
kualitas layanan diklat di kelas.

Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target
indikator output. Target output yang ditetapkan pada awal tahun adalah
jumlah sarana dan prasarana berupa 1 unit/paket pengadaan CCTV dan
10 unit pengadaan sound system. Pada akhir tahun semua rencana
pengadaan dapat direalisasikan atau mencapai 100% dari target. Capaian
output jumlah sarana dan prasarana seluruhnya dibiayai dari dana rupiah
murni.

Capaian kinerja outcome ini menyerap dana sebesar Rp246.897.500,00 atau


98,76% dari anggaran sebesar Rp250.000.000,00 dan SDM sebanyak 220
OH atau 52,01% dari rencana sebanyak 423 OH.

Keberhasilan kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2013 ditunjukkan dengan


prestasi-prestasi yang dicapai, antara lain sebagai berikut:
1. Hasil audit dan evaluasi Inspektorat yang dilaksanakan selama tahun
2013 atas kegiatan operasional, kinerja dan SPIP menunjukkan hasil
sebagai berikut:
a. Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebesar
88,15 atau predikat Baik ( berdasarkan Laporan Hasil Audit
Kinerja pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-
106/IN/2013 tanggal 18 September 2013).
b. Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh
nilai sebasar 89,53, kategori AA atau predikat Memuaskan
(berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi AKIP pada Pusdiklatwas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 31


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-129/IN/2013 tanggal 30


September 2013).
2. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2005 telah menerapkan standarisasi
proses kerja yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat
ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun
dilakukan audit oleh TUV Nord untuk meyakinkan bahwa
standarisasi proses kerja kediklatan masih berjalan dengan baik. Pada
bulan September 2013, telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV
NORD dan hasilnya menyatakan bahwa standarisasi proses tetap
terjaga dengan baik.
3. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah/LKPP untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (sesuai Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan
Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah No. 4 Th. 2011 tanggal 21 Februari 2011, yang
kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang
Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia , LKPP Nomor
100 Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013).
4. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi
banding penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau
menjadi tempat observasi lapangan bagi peserta diklat Management of
Training (MOT). Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi
banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas
BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi
rujukan/contoh bagi lembaga diklat lain. Dalam tahun 2013,
Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi banding bagi 7
kementerian/lembaga sebagai berikut:
a. Pusdiklat Kementerian Kehutanan (7 Februari 2013)
b. Dirjen Pajak (Mei 2013)
c. Badan Litbang dan Diklat Hukum dan Peradilan (Juni 013)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 32


2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja

d. Sekda Badan Diklat Kementerian Keuangan (Juni 2013)


e. Pusdiklat SPIMNAS Bidang TMKP LAN (23 September 2013)
f. Pusdiklat Pegawai Kemenakertrans (6 Desember 2013)
g. Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga, Kementerian
Pemuda dan Olah Raga ( 23 Desember 2013).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 33


BAB IV
PENUTUP

aporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP, di samping


merupakan pertanggungjawaban kinerja Pusdiklatwas BPKP dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2013, juga mencerminkan sejauh
mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar
telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen


renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja
utama. Terhadap Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014 telah ditambahkan
sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN.
Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci dalam
target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan
kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis
telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan
indikator kinerja utama. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki
hubungan kausalitas dengan sasaran.

Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme


pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan
melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun
berjalan.

Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai


kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal
maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.
2013
Bab IV Penutup

Sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP,


Pusdiklatwas melaksanakan dua program yaitu Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Keberhasilan
program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome) dan keberhasilan
kegiatan diukur dengan indikator kinerja keluaran (output).

Capaian kinerja pada tahun 2013 atas 2 indikator outcome termasuk dalam
kategori memuaskan dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 127,93%.
Rincian capaian per program tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1
Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012-2013
RATA-RATA
CAPAIAN
NO. PROGRAM INDIKATOR
OUTCOME
2012 2013
Program Dukungan Manajemen dan
1. 134,06 150,42
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
2. 102,03 105,43
Aparatur Negara-BPKP

Rata-rata capaian kinerja Pusdiklatwas 118,04 127,93

Dari tabel terlihat bahwa secara umum, capaian kinerja Program Dukungan
Manajemen-BPKP dan Program Peningkatan Sarana dam Prasarana
Aparatur Negara-BPKP selama dua tahun sudah di atas 100%.

Keberhasilan Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai target kinerja bahkan


melampaui target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2013 merupakan
wujud keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Pencapaian
tersebut tidak lepas dari komitmen bersama seluruh pihak yang ada di
Pusdiklatwas untuk saling bekerjasama mewujudkan target kinerja,
mengingat kinerja Pusdiklatwas tidak menjadi tanggung jawab suatu bidang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 35


2013
Bab IV Penutup

atau bagian saja, melainkan suatu gabungan kontribusi dari semua bidang
dan bagian terkait.

Selain itu, keberhasilan merealisasikan target kinerja juga merupakan wujud


dari kepercayaan pemangku kepentingan dan pengguna jasa kepada
Pusdiklatwas BPKP untuk terus menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan SDM yang berkompeten
dalam bidang pengawasan.

Meskipun demikian, keberhasilan tersebut bukan merupakan suatu akhir


tetapi merupakan tantangan bagi Pudiklatwas BPKP untuk berusaha lebih
baik lagi dengan meningkatkan kinerja secara terus menerus seiring dengan
meningkatnya kepercayaan dari stakeholder. Untuk itu, langkah-langkah
antisipatif yang perlu dilakukan di masa yang akan datang antara lain:

1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan


sesuai dengan kebutuhan stakeholders, seperti pelatihan untuk para
pimpinan (executive training) dan pelatihan analisis makro/strategis.

2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas


BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan diklat.

3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga


mampu menjangkau pengguna yang lebih luas.

4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan


penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana
prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat
yang memiliki daya saing kuat.

5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan

akreditasi bagi lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat


pengawasan dan SPIP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 36


2013
Bab IV Penutup

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan


informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai
tugas dan fungsi Pusdiklatwas BPKP, sehingga dapat memberikan umpan
balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara
internal LAKIP ini menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja
organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga
kontribusi Pusdiklatwas BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2013 37


Lampiran 1
PUSDIKLATWAS BPKP
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
TAHUN 2013

DANA SDM (OH)


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
Pagu Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya kapasitas aparat Rasio SDM terdiklat sesuai % 88 132,37 150,42 33.841.984.000 40.271.571.417 119,00 34.032 30.235 88,84 Dukungan Manajemen dan
pengawasan intern pemerintah kompetensi terhadap total Pelaksanaan Tugas Teknis
yang profesional dan kompeten jumlah yang dibutuhkan Lainnya-BPKP
pada 80% K/L/Pemda

Meningkatnya efektivitas Tingkat Kepuasan Penerima Skala Likert 8,1 8,54 105,43 250.000.000 246.897.500 98,76 423 220 52,01 Peningkatan Sarana dan
perencanaan pengawasan Layanan Prasarana Aparatur Negara-
sebesar 90% dan perencanaan BPKP
kualitas pengelolaan keuangan
sebesar 100%
Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2013 127,93

Catatan:
Jumlah yang tercantum dalam capaian dana program 1 sebesar 119% merupakan capaian dibandingkan rencana tapkin, sedangkan jika dibandingkan dengan anggaran setelah revisi sebesar Rp41.297.792.000, maka capaian untuk program 1
adalah sebesar 97,52%
Lampiran 2
PUSDIKLATWAS BPKP
PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA OUTCOME TAHUN 2013 DENGAN REALISASI TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014

REALISASI 2013
REALISASI REALISASI KENAIKAN/
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUAN TARGET 2014 DIBANDINGKAN PROGRAM
2012 2013 PENURUNAN
TARGET 2014
1 2 3 4 5 6=5-4 7 8=5/7 9
Meningkatnya kapasitas aparat Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap % 115,3 132,37 17,07 90 1,47 Dukungan Manajemen dan
pengawasan intern pemerintah yang total jumlah yang dibutuhkan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-
profesional dan kompeten pada 80% BPKP
K/L/Pemda

Meningkatnya efektivitas Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Skala Likert 8,06 8,54 0,48 8,3 1,03 Peningkatan Sarana dan Prasarana
perencanaan pengawasan sebesar Aparatur Negara-BPKP
90% dan perencanaan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%
Lampiran 3
PUSDIKLATWAS BPKP
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2013

Dana (000) SDM (OH)


No. Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Program
Pagu Realisasi % Target Realisasi %
1 Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Kelulusan Peserta % 100 100 100 2.148.635 2.044.756 95,17 1.257 867 68,97 Dukungan
Pengawasan Diklat Pimpinan/Kedinasan Manajemen
Jumlah Peserta Diklat Teknis orang 2.610 4.143 158,74 8.070.690 11.253.762 139,44 5.270 5.139 97,51 dan
Substansi Pelaksanaan
Jumlah Peserta Diklat orang 1.800 1.787 99,28 7.051.803 10.021.093 142,11 7.375 5.921 80,28 Tugas Teknis
Fungsional Auditor Lainnya-BPKP
Tersedianya Sistem Diklat % 97 97 100 16.570.856 16.951.960 102,30 20.130 18.308 90,95
Berbasis Merit dan Kompetensi

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 33.841.984 40.271.571 119,00 34.032 30.235 88,84
2 Pengadaan dan Penyaluran Jumlah Sarana Prasarana Unit 11 11 100 250.000 246.898 98,76 423 220 52,01 Peningkatan
Sarana dan Prasarana BPKP Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Negara BPKP

Jumlah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 250.000 246.898 98,76 423 220 52,01
TOTAL 34.091.984 40.518.469 118,85 34.455 30.455 88,39

Catatan:
Jumlah yang tercantum dalam capaian dana program 1 sebesar 119% merupakan capaian dibandingkan rencana tapkin, sedangkan jika dibandingkan dengan anggaran setelah revisi sebesar Rp41.297.792.000, maka
capaian untuk program 1 adalah sebesar 97,52%
Lampiran 4
PUSDIKLATWAS BPKP
PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA OUTPUT TAHUN 2013 DENGAN REALISASI TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014

Kenaikan/ Realisasi 2013


Realisasi Realisasi Target
No. Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Penurunan dibandingkan Program
2013 2012 2014
Realisasi Target 2014
1 2 3 4 5 6 7 = 5-6 8 9=5/8 11
1 Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Kelulusan Peserta % 100 100 0 100 100,00 Dukungan
Pengawasan Diklat Pimpinan/Kedinasan Manajemen dan
Jumlah Peserta Diklat Teknis orang 4.143 3.801 342 2770 149,57 Pelaksanaan Tugas
Substansi Teknis Lainnya-
Jumlah Peserta Diklat orang 1.787 1.791 -4 2100 85,10 BPKP
Fungsional Auditor
Tersedianya Sistem Diklat % 97 92 5 100 97,00
Berbasis Merit dan Kompetensi

2 Pengadaan dan Penyaluran Jumlah Sarana Prasarana Unit 11 1 10 1.119 0,98 Peningkatan
Sarana dan Prasarana BPKP Sarana dan
Prasarana
Aparatur Negara
BPKP

You might also like