The Effect of The Young Age Marriage Mother Stimulating Growth On The Growth and Development of Children Under The Age of Five Years

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ISSN 2303-1433

Pengaruh Stimulasi Tumbuh Kembang Ibu yang Menikah Usia Muda Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak Usia di Bawah Lima Tahun (Balita)

The Effect of the Young Age Marriage Mother stimulating growth


on the Growth and Development
of Children Under the Age of Five Years

Yunarsih, Elfi Quyumi

ABSTRACT
The rapid growth of children in the golden period of growth as indicated by the rapid growth of
the brain, indicating the time is very important and can not be repeated. Readiness of the mother
in parenting in order to achieve optimal growth and development becomes very important,
especially in child care in early life. Nganjuk is one of regencies in East Java that has a young
woman's marriage rate is high. The purpose of this study was to determine the relationship
between parenting of young aged married mother with the growth and development of children
under five years of age. This type of observational study is analytical and uses cross-sectional
approach. The population in this study is the mother who married a young age and had children
aged under three years old (toddlers) as many as 60 people and obtained the study sample were
married for 37 young mothers and have children under three years old. The results showed
statistically significant relationship exists between the provision of early stimulation, feeding
patterns and hygiene care performed by a mother who married a young age with the growth and
development of children under five years of age. On health care and the provision of variable
affection showed no association with the growth and development of children under three years
of age. It can be caused due to various limitations of the people in the village. Most communities
only elementary school education and the level of awareness of the importance of the need for
health services is low.

Keywords : stimulating, young married mother, child growth and development

PENDAHULUAN paling banyak ditemukan pada anak dengan


Kualitas hidup dan kesehatan anak usia antara 1-5 tahun.
sendiri sangat dipengaruhi oleh peranan Kesiapan ibu dalam mengasuh anak
orangtua terutama Ibu. Ibu menjadi untuk mencapai tumbuh kembang yang
penopang utama pertumbuhan dan optimal menjadi sangat penting, terutama
perkembangan anak utamanya di usia emas dalam pengasuhan anak di usia awal
(golden age) pertumbuhan dan kehidupannya. Menjalani peran sebagai ibu
perkembangannya. di usia muda juga bukanlah perkara yang
Banyak masalah tumbuh kembang mudah. Seorang perempuan yang telah
yang sering dihadapi masyarakat, seperti memasuki jenjang pernikahan maka harus
masalah Kekurangan Energi Protein (KEP), mempersiapkan diri untuk proses kehamilan
obesitas, kretin, retardasi mental, palsi dan melahirkan. Menurut Konvensi Hak
serebralis, gangguan bicara pada anak dan Anak (KHA), definisi anak secara umum
lain sebagainya. Riset Kesehatan Dasar adalah manusia yang umurnya belum
(Riskesdas) 2010 mencatat 35,7% anak mencapai 18 tahun. Hal yang sama juga
Indonesia tergolong pendek akibat masalah dijelaskan dalam Undang-Undang
gizi kronis. Dengan persentase sebesar itu Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002,
diperkirakan ada 7,3 juta anak Indonesia bahwa anak adalah seseorang yang belum
yang jadi pendek. Di Jawa Timur sendiri, berusia 18 tahun termasuk anak yang masih
jumlah bayi dan balita penderita gizi buruk dalam kandungan. Oleh karena itu, menikah
di daerah Jawa Timur pada tahun 2010 di usia muda, yaitu kurang dari 18 tahun
mencapai 434 ribu orang. Kasus gizi buruk bukanlah pilihan yang tepat ketika kesiapan

83
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013
ISSN 2303-1433

menjalani peran sebagai ibu sekaligus istri Analisis variabel


Perkembangan
masih diragukan. dengan Stimulasi
Menikah di usia yang relatif muda Stimulasi baik Sebagai pembanding
dengan kesiapan baik fisik maupun psikologis Stimulasi cukup 0,887 0,887
yang belum matang, tidak hanya berdampak Stimulasi kurang 0,033 0,033
pada kehidupan wanita itu sendiri tetapi juga
akan berdampak pada kehidupan anak-anak Berdasarkan hasil analisa pengaruh
yang dilahirkannya. Pada usia yang relatif antara pemberian stimulasi terhadap
muda (<18 tahun), kesiapan ibu secara pertumbuhan dan perkembangan anak batita
mental (emosional) dan kognitif masih menggunakan uji statistika analisis bivariat
dianggap kurang matang. Hal ini dengan uji regresi logistik dengan metode
berpengaruh pada pemahaman ibu terhadap enter didapatkan informasi bahwa variabel
pengasuhan yang akan diterapkan kepada pemberian stimulasi dini (X1) memiliki
anak mereka. tingkat signifikansi (p) sebesar 0,144. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa nilai
METODE signifikansi (p) < (0,25). Hal ini
Jenis penelitian ini adalah analitik menunjukkan bahwa variabel stimulasi dini
observasional. Peneliti tidak memberi dapat masuk ke dalam analisis multivariate.
perlakuan pada variabel. Peneliti mencoba Berdasarkan hasil analisis multivariate
menggali bagaimana fenomena kesehatan, dengan metode backward stepwise,
yaitu pengaruh stimulasi tumbang ibu yang didapatkan nilai signifikansi (p) yang
menikah usia muda terhadap pertumbuhan beragam untuk setiap kategori. Hasil
dan perkembangan anak usia bawah lima tersebut menunjukkan hanya terdapat satu
tahun (Balita) di Desa Sugihwaras Kec. nilai signifikansi (p) < (0,05), yaitu pada
Prambon Kab. Nganjuk. variabel stimulasi dengan kategori cukup.
Beradasarkan analisis tersebut dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Tabel 1. Pengaruh stimulasi tumbang yang diberikan pemberian stimulasi dini kategori cukup
oleh ibu yang menikah usia muda (<18 tahun) oleh ibu yang menikah usia muda terhadap
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
usia bawah lima tahun (balita) pertumbuhan dan perkembangan anak batita
Pertumbuhan dan Perkembangan di Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon
Stimula-si Baik Kurang Jumlah
f % f % f % Kabupaten Nganjuk.
Baik 6 60, 4 40, 1 100,
Cukup 8 42,1 11 57,9 19 100,0 Tabel 3.Hasil analisis statistik variabel Pola Pemberian
Kurang 2 25,0 6 75,0 8 100,0 Makan
Jumlah 37 100,0
p OR
Analisis Bivariat 1,266 0,013
Pada tabel diatas menunjukkan Analisis Multivariate
pengaruh antara pemberian stimulasi oleh Komposit
ibu yang menikah usia muda terhadap Pemberian Makan baik -3,701 0,034 0,025
Pemberian Makan cukup -7,698 0,005 0,000
pertumbuhan dan perkembangan anak usia Pemberian Makan kurang Sebagai pembanding
bawah tiga tahun (batita). Analisis variabel
Pertumbuhan dengan Pola
Tabel 2. Hasil analisis variabel Stimulasi Pemberian Makan
Pemberian Makan baik -20.620 0,999 0,000
p OR
Pemberian Makan cukup -21.029 0,999 0,000
Analisis Bivariat 0,748 0,144
Pemberian Makan kurang Sebagai pembanding
Analisis Multivariate
Analisis variabel
Komposit
Perkembangan dengan Pola
Stimulasi baik -0,723 0,596 0,485
Pemberian Makan
Stimulasi cukup -4,216 0,039 0,015
Pemberian Makan baik Sebagai pembanding
Stimulasi kurang Sebagai pembanding
Pemberian Makan cukup 0,067
Analisis variabel
Pemberian Makan kurang 0,001
Pertumbuhan dengan
Stimulasi
Stimulasi baik -2,650 0,150 0,071 Hasil analisa pengaruh antara pola
Stimulasi cukup -3,227 0,162 0,040 pemberian makan terhadap pertumbuhan
Stimulasi kurang Sebagai pembanding

84
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013
ISSN 2303-1433

dan perkembangan anak balita karakteristik pendidikan di wilayah


menggunakan uji statistika analisis bivariat penelitian. Berbagai keterbatasan dari
dengan uji regresi logistik dengan metode seorang ibu muda dalam menjalani peran
enter menunjukkan bahwa variabel pola sebagai pengasuh anak salah satunya adalah
pemberian makan (X2) memiliki tingkat pendidikan, sebagian besar pendidikan ibu
signifikansi (p) sebesar 0,013. Hasil tersebut yang menikah usia muda hanya lulusan
menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p) < Sekolah Dasar (SD). Selain itu, sebagian
(0,25). Hal ini menunjukkan bahwa besar dari mereka tidak bekerja. Dimana
variabel pola pemberian makan dapat masuk lingkungan keseharian mereka hanya
ke dalam analisis multivariate. Berdasarkan berkutat di sekitaran rumah mereka saja. Hal
hasil analisis multivariate dengan metode ini tentu saja dapat berkontribusi pada
backward stepwise, didapatkan beragam keterbatasan proses stimulasi dini yang
nilai signifikansi (p) untuk tiap-tiap dilakukan pada anak. Ibu cenderung
kategori. Dari tabel tersebut terlihat bahwa bersikap pasif dan hanya mengajarkan hal-
nilai signifikansi ketiga kategori dari hal sesuai apa yang orang tua mereka dahulu
variabel pola pemberian makan kurang dari ajarkan dan sarankan. Sehingga, proses
alfa (=0,05). Sehingga, dapat disimpulkan stimulasi yang dilakukan tidak berlangsung
bahwa terdapat pengaruh pola pemberian secara kontinyu. Menurut Wiryo (2011),
makan oleh ibu yang menikah usia muda stimulasi yang dilakukan dini dan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan berlangsung lama, lebih bermanfaat
anak batita di Desa Sugihwaras Kecamatan dibanding stimulasi yang terlambat dan
Prambon Kabupaten Nganjuk. dalam waktu singkat. Stimulasi yang perlu
dilakukan meliputi motorik kasar, motorik
Pengaruh pemberian stimulasi terhadap halus, kemampuan bicara dan bahasa serta
pertumbuhan dan perkembangan anak kemandirian dan sosialisasi.
usia bawah lima tahun (balita)
Stimulasi merupakan salah satu Pengaruh pola pemberian makan
kebutuhan dasar untuk menunjang terhadap pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan anak. perkembangan anak usia bawah lima
Stimulasi adalah kegiatan merangsang tahun (balita)
kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar Makanan memegang peranan penting
anak tumbuh dan berkembang secara dalam tumbuh kembang anak, dimana
optimal. Stimulasi adalah perangsangan kebutuhan makan anak berbeda dengan
yang datangnya dari lingkungan luar orang dewasa. Makanan bagi anak sangat
individu anak (Soetjiningsih, 1994). Setiap dibutuhkan dalam proses tumbuh
anak perlu mendapatkan stimulasi secara kembangnya. Terutama pada masa-masa
rutin sedini mungkin dan terus menerus emas tumbuh kembang anak (golden age
pada setiap kesempatan di masa-masa periods). Aspek penting dalam makanan
pertumbuhannya. Peran orangtua terutama yang perlu diperhatikan adalah keamanan
ibu sangat dibutuhkan dalam penerapan makanan (food safety) yang mencakup
stimuasi untuk anak. Stimulasi terbebasnya makanan dari racun kimia,
menimbulkan kedekatan yang nyata antara fisika dan biologis yang mengancam
ibu dan anak. kesehatan (Soetjiningsih, 1994).
Dalam penelitian ini, menujukkan Kebutuhan dan pemenuhan makanan
bahwa tidak semua ibu yang menikah usia sendiri sangat bergantung pada
muda melakukan pokok-pokok tugas pengasuhnya, dalam hal ini adalah ibu yang
stimulasi dini pada anak usia bawah tiga menikah usia muda. Peran ibu dalam
tahun. Namun, secara umum penerapan pemenuhan makanan yang bergizi teramat
stimulasi dini yang dilakukan ibu yang penting dalam mendukung tumbuh kembang
menikah usia muda berada dalam kategori anak yang optimal. Dalam penelitian ini,
cukup. Hal ini tergolong cukup baik bila sebagian besar ibu yang menikah usia muda
ditinjau dari segi budaya, kebiasaan dan berada dalam kategori cukup dalam

85
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013
ISSN 2303-1433

menerapkan pola pemberian makan bagi 1. Hasil pengumpulan data menunjukkan


anak usia bawah tiga tahun. Jumlah bahwa sebagian besar ibu yang menikah
responden yang penerapan pola pemberian usia muda memberikan stimulasi pada
makannya baik memang menduduki anak usia bawah lima tahun (balita)
prosentase paling rendah. dalam kategori cukup. Berdasarkan
Rendahnya tingkat pendidikan dan analisis statistik dengan Regresi
tingkat ekonomi masyarakat menjadi alasan Logistik, menunjukkan adanya pengaruh
keterbatasan penerapan pola pemberian pemberian stimulasi dini dalam kategori
makan untuk anak usia bawah tiga tahun. cukup terhadap pertumbuhan dan
Pendidikan sebagian besar responden dalam perkembangan anak usia bawah lima
penelitian ini hanya setingkat SD (Sekolah tahun. Selain itu, hasil analisis statistik
Dasar) saja. Sedangkan kebutuhan ekonomi dengan menggunakan Regresi Ordinal
mereka hanya ditopang oleh kepala keluarga menunjukkan adanya perbedaan antara
yang sebagian besar hanya bekerja sebagai pemberian stimulasi dalam kategori baik
buruh di perkebunan. Sebagaimana dan dalam kategori kurang terhadap
penelitian yang dilakukan oleh perkembangan anak usia bawah lima
Masithah,dkk (2005) menjelaskan bahwa tahun.
lama pendidikan ibu yang mempengaruhi 2. Pola pemberian makan sebagian besar
kualitas perilaku pemberian pengasuhan ibu yang menikah muda pada anak usia
berhubungan nyata dengan status gizi anak bawah lima tahun (balita) berada dalam
batita indeks TB/U (Tinggi Badan terhadap kategori yang cukup. Hal ini didukung
Umur). Dari keseluruhan poin tersebut, dengan hasil analisis satatistik dengan
analisis statistik secara komposit dengan Regresi Logistik yang menunjukkan
Regresi Logistik yang dilakukan dalam adanya pengaruh pola pemberian makan
penelitian ini menunjukkan hasil adanya yang cukup dan baik terhadap
hubungan antara pola pemberian makan pertumbuhan dan perkembangan anak
yang dilakukan oleh ibu yang menikah usia usia bawah lima tahun (balita). Hasil
muda dengan pertumbuhan dan tersebut didukung dengan hasil analisis
perkembangan anak usia bawah tiga tahun statistik yang dilakukan dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang menggunakan Regresi Ordinal yang
dilakukan oleh Yulia (2007) yang menunjukkan adanya perbedaan antara
menyimpulkan bahwa pola asuh makan dan pemberian stimulasi dini dalam kategori
kesehatan yang diberikan oleh para wanita baik dan dalam katedori kurang terhadap
pemetik teh di kebun Malabar berhubungan perkembangan anak usia bawah lima
positif dan signifikan dengan status gizi tahun.
anak balita. Hasil penelitian ini
menunjukkan pola pemberian makan yang Saran
cukup dan baik menunjukkan hubungan a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas
yang signifikan dengan pertumbuhan dan dalam penyampaian informasi kepada
perkembangan anak usia bawah tiga tahun ibu-ibu yang menikah usia muda pada
dibandingkan dengan pola pemberian makan khususnya dan ibu-ibu dari anak usia
yang kurang. bawah lima tahun pada umumnya
tentang pentingnya penerapan pola
Kesimpulan dan Saran asuh yang tepat dan pentingnya
Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan pertumbuhan dan
pembahasan dari penelitian Hubungan perkembangan di pelayanan
antara stimuasi tumbuh kembang ibu yang kesehatan terdekat.
menikah usia muda dengan pertumbuhan b) Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan
dan perkembangan anak usia bawah lima pertemuan dengan masyarakat,
tahun (Balita), dapat diambil kesimpulan utamanya ibu-ibu yang menikah usia
sebagai berikut: muda dan memiliki tingkat
pendidikan yang rendah untuk

86
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013
ISSN 2303-1433

menjalin komunikasi guna South and Southeast Asia. Asian


meningkatkan pengetahuan dan Development Review, vol. 17 nos.1,2.
kesadaran akan pentingnya peran ibu 1999; 132-167.
untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang adan dan pentingnya peran Hill Z, Kirkwood B, Edmond K. 2004.
tenaga kesehatan dalam pemantauan Family and community practices that
pertumbuhan dan perkembangan promote child survival, growth and
anak. development : a review of the
evidence. WHO Library Cataloguing-
in-Publication Data.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianti RN. 2010. Pola asuh anak ibu Hurlock, EB. 1990. Perkembangan
berusia muda studi kasus di Desa Anak/Child Development. Jakarta :
Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Erlangga;. p. 204
Kabupaten Brebes [abstract
undergraduate theses]. Semarang: Husaini YK. 2006. Perilaku memberi makan
Universitas Negri Semarang. untuk meningkatkan tumbuh kembang
anak. Jurnal Gizi Indonesia 29 (1).
Badan Pusat Statistik (BPS). 2009. Data 2006; 58-64
sensus penduduk Indonesia.
Imdad A, Yakoob MY, Bhutta ZA. 2011.
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Impact of maternal education about
Kedokteran Sebuah Pengantar. complementary feeding and provision
Jakarta: EGC. of complementary foods on child
Danny. I. Y. 1986. Kepribadian keluarga growth in developing countries. BMC
dan narkotika. Jakarta : Ancan. Public Health 2011, 11(Suppl 3):S25.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi & Kurniati. 2003. Hubungan Pola Asuh Gizi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Dengan Perkembangan Bayi Usia 6 -
Anak. 12 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pagar Agung Provinsi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sumatera Selatan [thesis]. Semarang :
2008. Manajemen terpadu balita sakit Universitas Diponegoro.
(MTBS).
Latifah M, Alfiasari, Hernawati N. 2009.
Diana, F.M. 2006. Hubungan pola asuh Kualitas tumbuh kembang,
dengan status gizi Anak batita di pengasuhan orang tua, dan faktor
Kecamatan Kuranji, Kelurahan Pasar risiko komunitas pada anak usia
Ambacang Kota Padang tahun 2004. prasekolah wilayah pedesaan di
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Bogor. Jur. Ilm. Kel. dan Kons. Vol.2
September 2006, I (1). 2006; 19-23. No.2. 2009;

Egeland, Byron & Farber, Ellen A. Infant- Mahlia, Y. 2009. Pengaruh karakteristik ibu
Mother Attachnnent. 1984. Factors dan pola asuh makan terhadap
Related to Its Development and pertumbuhan dan perkembangan bayi
Changes over Time. The Society for di Kecamatan Pangkalan Susu
Research in Child Development. Child Kabupaten Langkat tahun 2008
Development. 1984; 55; 753-771. [tesis]. Medan: Pascasarjana USU.

Engle, P. 1999. The role of caring practices Masithah T, Soekirman, Martianto D. 2005.
and resources for care in child Hubungan pola asuh makan dan
survival, growth and development. kesehatan dengan status gizi anak

87
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013
ISSN 2303-1433

batita di Desa Mulya Harja. Media kembangan-balita-proses-dan-


Gizi dan Keluarga; 29 (2); 29-39. faktor.html

Muhajirin. 2007. Hubungan antara praktek Widjaja M.C. 2007. Gizi Tepat Untuk
personal hygiene ibu balita dan Perkembangan Otak dan Kesehatan
sarana sanitasi lingkungan dengan Balita, Agromedia Pustaka.
kejadian diare pada anak balita
[tesis]. Semarang: Magister Kesehatan Wijono D. 2008. Manajemen kesehatan ibu
Lingkungan Universitas Diponegoro,. dan anak prinsip dan strategi
pendekatan komunitas. Surabaya :
Narendra MB, Sularyo, Titi S, Soetjiningsih, Duta Prima Airlangga.
Suyitno H., Ranuh IG.N.G, Yulia, C. 2007. Pola asuh makan dan
Wiradisuria, S. 2005. Tumbuh kesehatan anak balita pada keluarga
Kembang Anak dan Remaja Buku Ajar wanita pemetik teh di PTPN VIII
II. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pangalengan [tesis]. Bogor : Program
Jakarta : CV Sagung Seto. p. 1-7, 189- Stugi Gizi Masyarakat Institut
198. Pertanian Bogor.
Yuliani FC. 2009. Hubungan pola asuh
Nanthamongkolchai S, Ngaosusit C, orang tua dengan perkembangan anak
Munsawaengsub C. 2007. Influence of usia pra sekolah (2,5-5 tahun) di Play
parenting styles on development of Group Aisyiyah Pandes Wedi Klaten
children aged three to six years old. J [abstract]. [cited 2012 Mar 1].
Med Assoc Thai Vol. 90 No. 5 2007. Available from
http://skripsistikes.wordpress.com/200
Nurjaya, O. 2006. Peranan Stimulasi Dini 9/05/08/ikmiiill17/
pada Perkembangan Kognitif Anak.
Warta RSUD Bima edisi no. Zetlin, M. 2000. Balita di Negara-Negara
6/IV/Juni/2006. Berkembang, Peran Pola Asuh Anak,
Pemamfaatan Hasil Studi
Rogers B, Youssef. 1988. The importance of Penyimapanan Positif Untuk Program
women's involment in economic Gizi. Prosiding Widyakarya Nasional
activities in the improvement of child Pangan dan Gizi VII. Kerjasama LIPI
nutrition and health. Food and Bappenas, UNICEF, Deptan, BPS.
Nutrition Bulletin. JosseyBass.. Jakarta. p125-155.

Soedjatmiko. 2012. Anak cerdas bukan


karena keturunan. [cited 12 Jun 2012].
Available from http://www.otak-
emas.com/

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang


Anak. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. p. 1-63.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:


Tarsito.

Suparyanto. 2011. Perkembangan balita,


proses dan faktor yang
mempengaruhi. [cited 14 Jun 2012].
Available from http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2011/07/per

88
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 1 Nopember 2013

You might also like