Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Contoh Narrative Text Pinokio

1 Contoh Narrative Text Pinokio

In the past, there was a puppeteer whose name is Geppetto. He eager to have a son
very much but his wife passed away several years ago. One day, he got an idea to
make a puppet in order not to be lonely again. He made a puppet all day long. Finally, in
the morning he had finished his work and he named the puppet Pinocchio. Soon he felt
lonely again since Pinocchio couldn't walk or talk by itself. One night, Geppetto prayed
to the God to become a real boy. He always thought it on his mind in his dream.

In the next morning, he was surprised that Pinocchio was alive. He taught Pinocchio
how to walk, how to read, how to speak and to do other things as human. He then
studied at an elementary school. One day, Pinocchio felt bored and it made him go
home late. When Pinocchio finally came home, Geppetto asked him. He said that he
was on school but he wasnt. Instantly, Pinocchio's nose grew longer and longer and it
meant that Pinocchio has lied.
The next morning, Pinocchio was kidnaped by the owner of circus. Pinocchio soon
became a slave for the circus. He was so famous because he was a puppet which can
talk. Geppetto worried about him because Pinocchio had not been going home for
almost two days. He tried to find Pinocchio everywhere but he found nothing. When he
searched him on the sea, big wave smashed him. He was then in whale's stomach
when he awoke. He couldn't find the way to go out.

In the other side, Pinocchio finally could escape out from the circus. He came home but
nobody was there. Latter on, he searched Geppetto in the sea. He got the same
accident like Geppetto and he met Geppetto in whale's stomach. Both of them got out
from its stomach by making a fire. In the end of the story, they went home together and
lived happily ever after.

Contoh Narrative Text Pinokio

Di masa lalu, ada seorang pembuat boneka kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin
sekali memiliki anak laki-laki tapi istrinya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Suatu
hari, ia mendapat ide untuk membuat boneka agar tidak kesepian lagi. Dia membuat
boneka kayu itu sepanjang hari. Akhirnya, di pagi hari ia selesai mengerjakannya dan
dia beri nama boneka itu Pinocchio. Setelah itu ia merasa kesepian lagi karena
Pinocchio tidak bisa berjalan atau berbicar. Suatu malam, Geppetto berdoa kepada
Tuhan untuk menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia selalu memikirkan itu dalam
pikirannya.

Pada keesokan harinya, ia terkejut karena Pinocchio hidup. Dia mengajari Pinocchio
cara berjalan, cara membaca, cara berbicara dan melakukan hal-hal lain selayaknya
manusia. Dia kemudian belajar di sebuah sekolah dasar. Suatu hari, Pinocchio merasa
bosan dan itu membuatnya pulang terlambat. Ketika Pinocchio akhirnya pulang,
Geppetto bertanya. Dia mengatakan bahwa ia berada di sekolah tapi sebenarnya dia
Contoh Narrative Text Pinokio
tidak di sekolah. Seketika, hidung Pinokio tumbuh lebih panjang lagi dan lagi dan itu
berarti bahwa Pinocchio telah berbohong.

Keesokan paginya, Pinocchio diculik oleh seorang pemilik sirkus. Pinocchio kemudian
menjadi budak untuk sirkus tersebut. Dia begitu terkenal karena ia adalah boneka yang
bisa bicara. Geppetto khawatir tentang dia karena Pinocchio belum pulang selama
hampir dua hari. Dia mencoba untuk menemukan Pinocchio mana-mana tapi ia tidak
menemukannya. Ketika ia mencari dia di laut, gelombang besar menghempaskan
dirinya. Dia kemudian berada di perut ikan paus ketika ia terbangun. Dia tidak bisa
menemukan cara untuk pergi keluar dari sana.

Di sisi lain, Pinocchio akhirnya bisa melarikan diri keluar dari sirkus itu. Dia pulang tapi
tidak ada siapa-siapa di rumahnya. Akhirnya, ia mencari Geppetto di laut. Dia mendapat
kecelakaan yang sama seperti yang dialami Geppetto dan ia bertemu Geppetto dalam
perut ikan paus. Keduanya keluar dari perut tersebut dengan membuat api. Di akhir
cerita, mereka pulang bersama-sama dan hidup bahagia selamanya.
Fox and A Cat

One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited
creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get
away from our mutual enemies, the dogs,' she said.

'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some
of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler
ones,' replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew
louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the
nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick
I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are
you going to use?'

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she
could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.

Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.

Rubah dan Seekor Kucing

Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk
sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya
seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus
mengajariku beberapa trik mu!"

"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu
beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.

Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan.


menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing
berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap
anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. '
mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan.
Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan
mencabik-cabiknya.

Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.

The Mouse Deer And Crocodile


Once upon time there were a smart mouse deer. He lived near a river. The mouse deer used to go
to the river to drink.

One day, the mouse deer was thirsty. He wanted to drink in the river but he knew that crocodiles
were staying and waiting underwater to eat him. He thought hard and got bright idea. He said out
loudly. I will put in my leg and find out whether the water is warm or not Of course the mouse
deer did not do what he said. He did not put his leg but the mouse deer took a wood stick and put
one end into the water. Blurrr! Surely a crocodile grabbed the wood stick and pulled it
underwater. Seeing that, the mouse deer laughed and said Stupid crocodile! Cant you see the
difference between a wood stick and a leg? Then the mouse deer ran to another side of the river
and drink some water.

On the following day, the mouse deer was hungry. He wanted to eat some grass on the side of
the river so he had to to cross the dangerous river which was full of crocodiles. Again he thought
hard and found another smart idea and said loudly Crocodiles come up! then some crocodiles
rose from the water. They looked happy and saw their sharp teeth and said Hello, Mouse Deer.
Do you come to be my lunch? We are hungry The mouse deer just smiled and replied. Sorry,
Crocodiles, not today, I come to you to bring an invitation from the king. You are invited to the
party. The king ordered me to count all crocodiles in this river so he knew how to prepare
enough meal for you.All the crocodiles felt happy and said Really? Tell us what to do, said
a crocodile. You have to line up from this side of the river to the other side, said the mouse
deer. Not long after that the crocodile got all his friends and family. He ordered to lined up
across the river.

The mouse deer then jumped on the Crocodiles back. One, the mouse deer counted. He
jumped onto the next crocodile, Two. And he jumped again on the next crocodile, Three. he
kept jumping until he arrived on the other side of the river. Just enough, said the mouse deer.
I have counted all of you He laughed and ran to the field of grass.

Terjemahan Cerita Si Kancil yang Cerdik Dan Buaya

Suatu waktu ada seekor yang kancil pintar. Dia tinggal di dekat sungai. Kancil itu sering pergi ke
sungai untuk minum.

Suatu hari, kancil merasa haus. Dia ingin minum di sungai, tapi ia tahu bahwa ada buaya yang
tinggal dan menunggu di bawah air yang bisa memakan dia. Dia berpikir keras dan mendapat ide
cemerlang. Dia berkata dengan nyaring. Saya akan memasukkan kaki saya supaya tahu apakah
airnya hangat aatu tidak Tentu saja kancil tidak melakukan apa yang dia katakan. Dia tidak
memasukkan kakinya ke dalam air suangai itu sebagai gantinya dia mengambil sebatang tongkat
kayu dan memasukkanya satu ujung ke dalam air. Blurrr ! Tentu saja buaya itu meraih tongkat
kayu dan menariknya ke bawah air. Melihat itu, kancil tertawa dan berkata Buaya bodoh!
Apakah kamu tidak bisa membedakan antara tongkat kayu dan kaki? Kemudian kancil berlari
ke sisi lain dari sungai dan minum air.

Pada hari berikutnya, Kancil merasa lapar. Dia ingin makan beberapa rumput di sisi sungai
sehingga dia harus menyeberangi sungai yang berbahaya yang penuh engan buaya itu. Sekali lagi
ia berpikir keras dan menemukan ide cerdas lain dan berkata keras Buaya datanglah!
Kemudian beberapa buaya muncul ke permukaan air. Mereka tampak bahagia dan
memperlihatkan gigi tajam sambil berkata Halo, Kancil. Apakah kamu datang untuk menjadi
menu makan siang kami? Kami sudah lapar Kancil hanya tersenyum dan menjawab. Maaf,
Buaya, tidak hari ini, saya datang kepada kalian untuk membawa undangan dari raja. Kalian
diundang ke pesta. Raja memerintahkan saya untuk menghitung semua buaya di sungai ini
sehingga beliau tahu bagaimana mempersiapkan makanan bagi kalian nanti. Semua buaya
merasa bahagia dan mengatakan Benar, benarkah? Beritahu kami apa yang harus kami
lakukan, kata buaya. Kalian harus berbaris dari sisi sungai ini sampai ke sisi lainnya, kata
kancil. Tidak lama setelah itu buaya menmanggil semua teman-teman dan keluarganya. Dia
memerintahkan untuk berbaris berjejer dari satu sisi sungai samapi sisi lainnya.

Kancil itu kemudian melompat di punggung buaya. Satu, kancil menghitung. Dia melompat ke
buaya berikutnya, Dua. Dan ia melompat lagi pada buaya berikutnya, Tiga. Dia terus
melompat sampai tiba di sisi lain sungai. Cukup sudah, kata kancil. Saya telah menghitung
kalian semua Dia tertawa dan berlari ke lapangan yang penuh dengan rumput.

You might also like