SOP PELAYANAN LUKA IRIS DI PUSKESMAS

I. DEFINISI
Luka iris adalah luka yang disebabkan oleh benda tajam yang mengakibatkan
terbukanya jaringan kulit.
II. TUJUAN
Luka iris segera ditangani sehingga akibat dari luka iris segera teratasi.
III. RUANG LINGKUP
Proseedur pelayanan penanganan luka iris ini berlaku di UPT Puskesmas Candi
dengan penatalaksanan pengobatan berdasarkan manifestasi klinis yang
ditemukan saat pemeriksaan.
IV. SARANA
1. Sarana non medis (alat bahan)
a. Ruang UGD dgn ukuran 4 m x 6 m : 1 buah
b. Bed tindakan : 1 buah
c. Foot step : 1 buah
d. Meja instrumen : 1 buah
e. Lemari alkes : 1 buah
f. Status pasien : 1 set
g. Inform concent : 1 buku
h. Scort : 2 buah
i. Tempat sampah tertutup non medis : 1 buah
j. Lembar rujukan : 1 lembar
k. Alat tulis : 1 buah
l. Tempat cuci tangan dengan air mengalir : 1 buah
Sabun caiir 60 ml : 1 botol
m. Handuk kecil : 3 buah
n. Sikat tangan halus : 1 buah
o. Lembar resep dokter : 1 set
p. Tirai/sketsel : 2 buah
q. Selimut : 2 buah
r. Lampu tindakan : 1 buah
s. Buku register pasien : 1 set
2. Sarana medis
a. Alkes yang tidak steril
1) Brancart : 1 buah
2) Kursi roda : 1 buah
3) Tabung o2 + regulator : 1 buah
4) Nasal kanul : 1 buah
5) Alat suction : 1 buah
6) Cauter : 1 buah
 7) Tempat sampah tertutup non medis: 1 buah
8) Sterilisator : 1 buah
9) Tensimeter : 1 buah
10) Stestokop : 1 buah
11) Bengkok : 2 buah
12) Gunting verband : 1 buah
13) Masker : 4 pasang
14) Verband: - 5 cm : 5 rol
- 10 cm : 5 rol
15) Plester 5 cm : 1 rol
16) Betadine solotion 60 ml : 1 botol
17) H2O2 3 % 100 ml : 1 botol
18) naCl 0,9 % 500 ml : 1 botol
19) termometer axilla : 1 buah
20) arloji yang ada jarum detik : 1 buah
21) lidocain 2 % 2 ml : 5 ampul
22) spuit : - 3 cc : 2 buah
-5 cc : 2 buah
23) pisau cukur : 1 buah
24) sofratule : 2 lembar
b. alkes yang steril
heacting set :
1) gunting lurus : 1 buah
2) gunting bengkok lancip : 1 buah
3) klem pean : 2 buah
4) klem kocher : 2 buah
5) pinset anatomis : 2 buah
6) pinset chirugis : 2 buah
7) nald folder : 1 buah
8) Jarum heacting bulat : 2 buah
9) Jarum heacting segitiga : 2 buah
10) Benang zeide 0,3 : 2 rol
11) Benang chromic 0,3 : 2 rol
12) Benag catgut : 2 rol
13) Handscoon steril : 4 buah
14) Duk steril : 2 pasang
V. PROSEDUR TETAP (URUTAN KEGIATAN)
1. Anamnesa
2. Langkah-langkah pertolongan
3. Pemeriksaan fisik
4. Penatalaksanaan
 5. Penyuluhan
6. Follow up
VI. CARA MELAKSANAKAN TIAP KEGIATAN
1. Anamnesa
a. Menyapa klien dengan ramah dan sabr sambil menatap mata klien
menunjukan pperhatian (misal ;selamat pagi Bpk/ibu ada yang bisa saya
bantu ?)
b. Melihat kondisi klien adakah kegawatdaruratan yang harus ditangani
segera (perdarahan hebat atau syok)
2. Langkah-langkah pertolongan
a. Penolong memakai scort
Ik pemakaian scort
i. Mengambil scort pada tempatnya
ii. Membuka scort dengan tangan kanan bagian dalam (jangan
menyentuh bagian luar)
iii. Memasukan tangan kanan ke lubang lengan tangan kanan , begitu
sebaliknya untuk tangan kiri
iv. Meminta tolong kepada asisten untuk mengikatkan tali scort di
belakang pungung
b. Penolong memakai handscoon
Ik pemakaian handscoon steril :
1) Mengambil sarung tangan steril dengan korentang dengan
menggunakan tangan yang dominan
2) Menerima sarung tangan dengan tangan kiri dengan memegang
bagian dalam dari sarung tangan yang terlipat, urai sarung tangan
yang terlipat dari lipatannya
3) Mengecek adanya kebocoran sarung tangan. Jika ada kebocoran
sarung tangan dibuang. Jika tidak ada kebocoran, paki sarung tangan
sesuai dengan bagian tangan yang sesuai ( kiri atau kanan ) secara
bergantian, dengan tetap menjaga kesterilan sarung tangan.
4) Untuk memakai sarung tangan kanan, letakan sarung tangan kiri di
tempat yang steril
5) Memegang sarung tangan dengan tangan kiri pada bagian dalam
sarung tangan masukan jari jari perlahan sampai semua jari pas pada
bagiannya lalu dengan tangan kiri tatep memegang bagian dalam
sarung tangan, menarik sarung tangan ke dalam hingga sarung tangan
terpakai dengan sempurna
6) Begitu juga sebaliknya pada saat memakai sarung tangan kiri.