Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

J. Agroplantae, Vol.1, No.

2(2012) Juli : 126 - 131

Jurnal ilmiah budidaya dan pengelolaan tanaman perkebunan

AgroPlantae
website : www.agroplantaeonline.com situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae

Karakteristik morfologi pertumbuhan beberapa varietas tebu


Growth Morphological Characteristics of Several Sugarcane Varieties

Rahmad D
Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
E-mail : rahmadd_rah@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel : Sugarcane is the raw material for making sugar that is needed by the
Diterima 2 Feburari 2012 human race. Each year the needed of sugar will continue to increase.
Disetujui 13 Mei 2012 To meet the needs of the sugar, the sugar cane plants need high
productivity, so it will be a lot of sugar. That requires sugarcane
varieties that have good growth. Based on this we conducted this study
to determine the growth morphology of several varieties of sugarcane.
Keywords : This study is based Random Design Group (RDG) consisting of 4
Growth treatments and 3 ulanga. The treatment is: V1 = PS 864, PS V2 = 851,
Characteristics V3 = PCSO 902, and V4 = 881. Is observed parameters of plant height,
Morphological number of stems, number of segments, segment length, stem diameter.
Varieties Based on the research results. Highest plant height of varieties
Sugarcane produced by PCSO 902 by 219 cm, and the lowest PS 851 varieties of
191 cm. Highest number of stems, number of segments and segment
length were generated by PS 881 varieties each of 5 pieces, 16
Kata Kunci : sections and 14 cm and the number of stems and the lowest number of
Pertumbuhan segments that PS 851 varieties each of 3 pieces and 14 sections and
Karakteristik long sections each variety lowest PS 881 (V4) and PCSO 902 varieties
Morfologi of 13 cm. Largest trunk diameter produced by PS 851 varieties of 3.15
Varietas cm and lower varieties most PS 881 (V4) by 2.82 cm.
Tebu
Tanaman tebu merupakan bahan baku untuk membuat gula pasir yang
sangat dibutuhkan oleh umat manusia. Setiap tahun kebutuhan akan
gula pasir terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan
gula tersebut, dibutuhkan tanaman tebu yang memiliki produktivitas
yang tinggi, sehingga akan dihasilkan gula pasir yang banyak. Untuk itu
dibutuhkan varietas tebu yang memiliki pertumbuhan yang baik.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah penelitian untuk
mengetahui pertumbuhan morfologi beberapa varietas tebu. Penelitian
ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari 4 perlakuan dan 3 ulanga. Adapun perlakuannya yaitu : V1=PS
864, V2=PS 851, V3=PSCO 902, dan V4=881. Perameter yang diamati
adalah tinggi batang, jumlah batang, jumlah ruas, panjang ruas,
diameter batang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil. Tinggi
batang tertinggi dihasilkan oleh varietas PSCO 902 sebesar 219 cm
dan terendah varietas PS 851 sebesar 191 cm. Jumlah batang tertinggi,
jumlah ruas dan panjang ruas terbanyak dihasilkan oleh varietas PS
881 masing-masing sebanyak 5 buah, 16 ruas dan 14 cm sedangkan
jumlah batang dan jumlah ruas yang terendah varietas PS 851 masing-
masing sebanyak 3 buah dan 14 ruas dan panjang ruas terendah
masing-masing varietas PS 881 (V4) dan varietas PSCO 902 sebesar
13 cm. Diameter batang terbesar dihasilkan oleh varietas PS 851
sebesar 3,15 cm dan paling rendah varietas PS 881 (V4) sebesar 2,82
cm.
Karakteristik Morfologi Pertumbuhan beberapa varietas tebu 127

1. PENDAHULUAN menggunakan varietas unggul dalam


setiap budidaya karena disamping
Tanaman tebu merupakan bahan baku murah juga akan memberikan
untuk membuat gula pasir yang sangat produktivitas sesuai potensi yang
dibutuhkan oleh umat manusia. Tiap dimilikinya. Namun perlu diprhatikan
tahunnya kebutuhan akan gula pasir bahwa tidak setiap varietas ungul
terus mengalami peningkatan. Untuk mampu memberikan potensi
memenuhi kebutuhan gula pasir produksinya, jika kondisi lingkungan
tersebut, dibutuhkan tanaman tebu tidak mendukung.
yang memiliki produktivitas yang tinggi, Pada saat varietas-varietas tebu
sehingga akan dihasilkan gula pasir yang telah menyebar diberbagai
yang banyak. wilayah, pengembanganya perlu
Pertumbuhan tanaman dapat diartikan diwaspadai. Sebelumnya perlu suatu uji
proses kehidupan tanaman yang adaptasi terhadap potensi dan
mengakibatkan perubahan ukuran kesesuaian kondisi sebelum varietas
tanaman dan hasil tanaman. Secara tersebut ditanam dalam skala luas
umum pengertian pertumbuhan sebagai tebu komersial. Oleh karena itu
menurut Sitompul dan Guritno (1995) perlu suatu pengkajian pertumbuhan
adalah suatu proses yang dilakukan suatu varietas di mana varietas
tanaman hidup pada lingkungan tersebut akan ditanam. Berdasarkan
tertentu dan dengan sifat-sifat tertentu hal tersebut dia atas maka dilakukan
untuk menghasilkan kemajuan penelitian untuk mengetahui
perkembangan dengan menggunakan karkateristik morfologis pertumbuhan
faktor lingkungan. tanaman tebu. Tujuan penelitian ini
Penggunaan bibit bermutu dalam untuk mengetahui karakteristik
arti varietas unggul, murni, sehat dan pertumbuhan beberapa varietas tebu
cukup umur, cukup jumlah dan tersedia secara morfologis.
tepat waktu, merupakan persyarat
mutlak yang dibutuhkan bagi budidaya
2. METODE
tebu. Kondisi tersebut merupakan hal
yang harus dipenuhi, jika commitment
Penelitian di mulai pada bulan Januari
untuk mempercepat peningkatan
2012 sampai Bulan April 2012 yang
produksi gula nasional yang di cita-
bertempat di Lahan percobaan Jurusan
citakan hendak di capai. Perlunya
Budidaya Tanaman Perkebunan
menggunakan varietas ungul dalam
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, di
setiap budidaya karena disamping
Mandalle, mengggunakan bahan
murah juga akan memberikan
tanam tebu Varietas PS 881, PS 851,
produktivitas sesuai potensi yang
PS 864, PSCO 902, serta pupuk Urea,
dimilikinya. Namun perlu diprhatikan
KCl, TSP, dan ZA,
bahwa tidak setiap varietas ungul
Penelitian ini disusun berdasarkan
mampu memberikan potensi
dari percobaan rancangan acak
produksinya, jika kondisi lingkungan
kelompok (RAK) yang terdiri dari 4
tidak mendukung.
perlakuan. Masing-masing perlakuan
Penggunaan bibit bermutu dalam
diulangi 3 kali sehingga terdapat 12 unit
arti varietas unggul, murni, sehat dan
percobaan.
cukup umur, cukup jumlah dan tersedia
tepat waktu, merupakan persyarat Pelaksanaan
mutlak yang dibutuhkan bagi budidaya Pembuatan juringan untuk tempat
tebu. Kondisi tersebut merupakan hal penanaman seluas 5 m x 5 m. Lalu
yang harus dipenuhi, jika commitment dibuat juringan dengan PKP. Selama
untuk mempercepat peningkatan seminggu lahan dibiarkan dan
produksi gula nasional yang di cita- setelahnya itu ditanam setek tebu
citakan hendak dicapai. Perlunya dengan satu mata dengan jarak 30 cm.

127
128 Rahmad D

Setek tebu yang telah ditanam batang pada perlakuan berbagai


selanjutnya dipelihara dengan varietas menunjukkan bahwa rata-rata
melakukan penyiraman, pemupukan tinggi batang yang paling tinggi pada
dan pengendalian gulma. perlakuan varietas PSCO902 sebesar
218 cm sedangkan perlakuan berbagai
Parameter Pengamatan varietas PS851 memberikan tinggi
Parameter yang diamati meliputi: Tinggi batang yang paling rendah sebesar 191
Batang (cm) Tinggi batang di ukur cm.
mulai dari tanah waras sampai ujung Pertumbuhan dan perkembangan
atas batang. Pengamatan tinggi batang tanaman tebu dipengaruhi oleh
dilakukan pada umur 240 hari setelah genetika varietas dan kondisi
tanam, Jumlah Batang Jumlah batang lingkungan sekitarnya seperti yang
yang dihitung dengan cara menghitung telah dikemukakan oleh Haryono
semua anakan yang sudah mempunyai (1994). Pada umumnya batang
ruas dan dilakukan pada umur 240 hari tanaman tebu berdiri lurus dan tegak,
setelah tanam, Jumlah Ruas Jumlah ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku
ruas yang dihitung dengan cara serta terdapat mata tunas pada setiap
menghitung jumlah ruas tanaman yang buku-buku tersebut, biasanya batang
dilakukan pada umur 240 hari setelah tebu secara umum mempunyai
tanam, Panjang Ruas Panjang ruas diameter 3-4 cm untuk besar batang
diukur mulai dari buku ke buku. tebu, tinggi biasanya mencapai 2-5
Pengamatan tinggi batang dilakukan meter. Pada tanaman tebu tidak
pada ruas ke 3 dan pada umur 240 hari mempunyai percabangan (Wahyu
setelah tanam, Diameter Batang Mulyana.1983).
Diameter batang diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Batang
diberi tanda agar pengukurannya tidak Jumlah Batang
berubah. Pengamatan diameter batang
dilakukan pada umur 240 hari setelah Rata-rata jumlah batang menunjukkan
tanam. bahwa tidak terdapat perbedaan secara
significant antar tiap varietas.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Gambar 2, secara
morfologis jumlah batang berbagai
Tinggi Batang varietas tebu yang diamati
Rata-rata tinggi batang menunjukkan menunjukkan bahwa rata-rata jumlah
bahwa tidak terdapat perbedaan antar batang yang paling banyak adalah
varietas. Berdasarkan Gambar 1, tinggi untuk jenis tebu varietas PS881

ps881 ps851 psco902 ps864

Gambar 1. Rata-Rata Tinggi Batang beberapa varietas Tanaman Tebu pada Umur 240 HST.

http ://www.agroplantaeonline.com
http://situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae
Karakteristik Morfologi Pertumbuhan beberapa varietas tebu 129

PS 881 ps851 psco902 ps864

Gambar 2. Rata-Rata Jumlah Batang beberapa varietas Tanaman Tebu pada Umur 240 HST.

ps881 ps851 psco902 ps864

Gambar 3. Rata-Rata Jumlah Ruas beberapa varietas Tanaman Tebu pada Umur 240 HST.

sebanyak 5 buah, sedangkan varietas jumlah ruas tebu yang diamati.


psco902 memberikan jumlah batang Gambar 3 menunjukan bahwa rata-rata
paling rendah sebesar 3. Secara jumlah ruas berbagai varietas tebu
umum pengertian pertumbuhan terbanyak adalah varietas PS 881 dan
menurut Sitompul dan Guritno (1995) psco902 sebanyak 16 ruas, sedangkan
adalah suatu proses yang dilakukan varietas ps851 menunjukkan
tanaman hidup pada lingkungan pertambahan jumlah ruas terbentuk
tertentu dan dengan sifat-sifat tertentu yang paling rendah. Pada hasil jumlah
untuk menghasilkan kemajuan ruas perlakuan varietas PS 881 yang
perkembangan dengan menggunakan tertinggi berdampak kepada panjang
faktor lingkungan. ruas yang lebih pendek. Biasnya
semakin banyak ruas semakin pendek
Jumlah Ruas ruas dan sebaliknya semakin sedikit
Pengamatan morfologis Rata-rata ruas maka panjang tiap ruas yang
jumlah ruas menunjukkan bahwa tidak Nampak akan lebih tinggi, dengan
terdapat perbedaan significant antar kondisi pertumbuhan tanaman yang
berbagai varietas untuk parameter normal.

http ://www.agroplantaeonline.com
http://situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae
130 Rahmad D

ps881 ps851 psco902 ps864

Gambar 4. Rata-Rata Panjang Ruas berbagai varietas Tanaman Tebu Umur 240 HST

ps881 ps851 psco902 ps864

Gambar 5. Rata-Rata Diameter Batang berbagai varietas Tanaman Tebu Umur 240 HST

Panjang Ruas
Rata-rata panjang ruas menunjukkan Diameter Batang
bahwa tidak terdapat perbedaan antara Rata-rata diameter batang
varietas Gambar 4, panjang ruas menunjukkan bahwa tidak terdapat
berbagai varietas tebu menunjukkan perbedaan significant antar varietas
bahwa rata-rata panjang ruas tertinggi Gambar 5 menunjukkan diameter
yang adalah varietas ps851 sebanyak batang berbagai varietas tanaman tebu
14,6 cm, sedangkan varietas PS881 yang diamati menunjukkan bahwa rata-
dan varietas PSCO902 menunjukkan rata diameter batang yang paling besar
panjang ruas yang paling rendah pada varietas PS851 sebesar 3.15 cm,
sebesar 13,3 cm. Varietas PS851 yang sedangkan varietas PS881
menunjukkan jumlah ruas terendah memberikan diameter batang yang
akan tetapi memberikan panjang ruas paling rendah sebesar 2.82 cm.
yang tertinggi Besarnya diameter batang pada

http ://www.agroplantaeonline.com
http://situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae
Karakteristik Morfologi Pertumbuhan beberapa varietas tebu 131

varietas PS851 kemungkinan sebesar 3,15 cm dan paling rendah


disebabkan pengaruh jumlah batang varietas PS 881 sebesar 2,82 cm.
yang sedikit sehingga persaingan
antara batang dalam satu rumpun
semakin sedikit sehingga mendorong DAFTAR PUSTAKA
perkembangan besarnya batang.
Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2002.
Sesuai pendapat Sudiatso (2007)
Kebijakan pengadaan dan peredaran
kemampuan suatu tanaman untuk benih tanaman perkebunan. Direktur
menghasilkan potensi hasil yang Perbenihan, Direktorat Jendral Bina
optimal sangat dipengaruhi oleh Produksi Perkebunan. Pertemuan
beberapa faktor diantarannya faktor Sistem Pegawasan Mutu Bibit Tebu.
internal yaitu; ketahanan terhadap iklim, Bandar Lampung. 13.
kapasitas cadangan makanan, Blackburn, 1994. Kesesuaian Lahan
respirasi, aktivitas enzim, dan sifat Tanaman Tebu. PT.Gramedia.
genetis, faktor eksternal yaitu; sinar Jakarta
matahari, air, CO2, unsur hara, serta Eka Sugiyarta, MS, Pusat Penelitian
Perkebunan Gula Indonesia, 2008.
serangan hama dan penyakit
Perilaku Beberapa Tebu Varietas
Anjuran. Perkembangan Terkini
4. KESIMPULAN Penataan Varietas Tebu Di Indonesia
Haryono, 1994. Tanaman Tebu. Bumi
a. Tinggi batang tertinggi dihasilkan Aksara. Malang
oleh varietas PSCO902 sebesar Mubyarto dan Daryanti, 1991. Gula sajian
219 cm dan terendah varietas Ekonomi. Aditya Media. jogyakarta
PS851 sebesar 191 cm Mulyana Wahyu, 1983. Cocok Tanam
b. Jumlah batang tertinggi, jumlah Tebu. Aneka Ilmu. Semarang
ruas dan panjang ruas terbanyak P3GI, KP Camming, 1992. Varietas Unggul
Dengan Rendemen Tinggi Untuk
dihasilkan oleh varietas PS881
Lahan Kering.
masing-masing sebanyak 5 buah, Sudiatso, 1985. Budidaya Tanaman Tebu.
16 ruas dan 14 cm sedangkan Penerbit Bumi Aksara. Semarang
jumlah batang dan jumlah ruas Sumiarsih, 1984. Pembibitan Tebu. Balai
yang terendah varietas PS851 Informasi Pertanian, Makassar
masing-masing sebanyak 3 buah Riyanto, H. 2002. Perkembangan dan
dan 14 ruas dan panjang ruas kinerja varietas unggul tebu di
terendah masing-masing varietas Gunung Madu. Research and
PS881 dan varietas PSCO902 Development. PT Gunung Madu
sebesar 13 cm Plantation. Pertemuan Sistem
Pengawasan Mutu Bibit Tebu. Bandar
c. Diameter batang terbesar
Lampung. 13.
dihasilkan oleh varietas PS851

http ://www.agroplantaeonline.com
http://situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae

You might also like