Sumy Dwi Antono

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

ISSN 2303-1433

Hubungan Keteraturan Ibu Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Terhadap Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di Poli KIA RSUD Gambiran Kota
Kediri
Sumy Dwi Antono ,Dwi Estuning Rahayu

ABSTRACT

Each pregnancy can develop normally, but it is difficult to know before that the pregnancy
would be a problem, Antenatal care is an important way to monitor and support the
normal maternal health and to detect any abnormalities in normal pregnancy. This study
aims to determine the correlation of Pregnant mothers Regularity in visiting Antenatal Care
(ANC) on the Results from Early Detection of High Risk Pregnancy in Poli KIA RSUD
Gambiran Kediri. This research is analytic correlation using a case-control study design.
The populations in this study were all third trimester pregnant mother with high risk in
Poli KIA RSUD Gambiran Kediri. The number of samples is 28 people who were taken
with simple random sampling technique. Measuring instruments used KIA books and
Antenatal care documentation. The results will be analyzed using Chi Square test with one
sample with a standard error 5% (0,05). Based on the analysis results obtained values 2=
14,28 > 3,841 so it can be stated that there is the correlation of Pregnant mothers
Regularity in visiting Antenatal Care (ANC) on the Results from Early Detection of High Risk
Pregnancy in Poli KIA RSUD Gambiran Kediri. The results are mostly high-risk pregnant
mother are irregular in implementing Antenatal care. The recommendations of this
research is needed to conduct counseling from a health counselor to all pregnant mother
about the importance of prenatal care regularly to add the knowledge about pregnancy
and also to allows health workers to detect early if there is a complication of pregnancy
and as an effort to increase utilization of health services for mother pregnant.

Key words : regularity of ANC, Antenatal Care (ANC), Early Detection of High Risk

Pendahuluan dikenali sejak awal sehingga dapat


Setiap kehamilan dapat berkembang dilakukan upaya maksimal untuk
dengan normal, namun ini kadang tidak mencegah gangguan berat yang terjadi
sesuai dengan yang diharapkan. Sulit baik pada ibu maupun janin
sekali diketahui sebelumnya bahwa (Prawiroharjo, 2009).
kehamilan akan menjadi masalah. Oleh Menurut data Survei Demografi
karena itu pelayanan antenatal merupakan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
cara penting untuk memonitor dan Angka Kematian Ibu (AKI) 228 per
mendukung kesehatan ibu hamil normal 100.000 kelahiran hidup (Kementerian
dan mendeteksi adanya kelainan pada Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
kehamilan normal (Kusmiyati, 2009). Intervensi sektor kesehatan esensial untuk
Kehamilan dapat berlangsung normal kesehatan ibu diantaranya Keluarga
sekitar 80-90% dan hanya 10-12% Berencana, pelayanan pasca keguguran,
kehamilan yang disertai penyulit yang pelayanan antenatal, persalinan aman,
akan menjadi kehamilan patologis. pelayanan masa nifas, dan pelayanan
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya obstetri esensial. Terkait hal ini, maka
kehamilan merupakan upaya terbaik yang program pemeriksaan kehamilan pada ibu
dilakukan guna mencegah terjadinya hamil minimal 4 kali kunjungan, 1 kali
gangguan yang serius pada kehamilan dan pada Trimester pertama (K1), 1 kali pada
keselamatan bagi ibu. Faktor predisposisi Trimester dua dan dua kali pada Trimester
dan adanya penyakit penyerta juga ketiga (K4) ( Mufdlilah, 2009)
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 35
ISSN 2303-1433

Capaian K1(kunjungan ibu hamil Persentase ibu hamil dengan kondisi


yang pertama pada tenaga kesehatan pada risiko tinggi yang dirujuk secara nasional
TM I) di Indonesia pada tahun 2010 pada tahun 2004 mengalami peningkatan
sebesar 95,26% meningkat dibandingkan menjadi 23,83% bila dibandingkan
tahun 2009 yaitu sebesar 94,51%, dengan keadaan tahun 2003 sebesar
sedangkan cakupan K4 ( kunjungan ibu 16,43% (Profil Kesehatan Indonesia,
hamil lengkap dari TM I, TM II, dan TM 2004). Pada tahun 2009 di Jawa Timur
III) pada tahun 2010 sebesar 85,56% ada 112.926 ibu hamil risiko tinggi yang
(Profil Kesehatan Indonesia, 2010). ditemukan (Profil Kesehatan Provinsi
Capaian K1 di Jawa Timur pada tahun Jawa Timur, 2009). Menurut data dari
2011 sebesar 96,63% sedangkan capaian dinas kesehatan Kota Kediri, terdapat 815
K4 sebesar 92,85% (Profil Data ibu hamil risiko tinggi di kota kediri pada
Kesehatan Indonesia, 2011). Cakupan K1 tahun 2012, ini tersebar dari berbagai
dan K4 di Jawa Timur sudah cukup wilayah. Dan menurut studi pendahuluan
tinggi, namun bila keduanya disandingkan yang dilakukan peneliti di RSUD
maka terlihat adanya kesenjangan. Hal Gambiran pada tanggal 20 Februari 2013,
tersebut menunjukan masih adanya terdapat 32 ibu hamil trimester III dengan
masalah ditingkat pelayanan sehingga risiko tinggi pada bulan desember 2012.
masih dibutuhkan peningkatan Karakteristik ibu hamil risiko tinggi
komunikasi, informasi dan edukasi oleh antara lain, ibu hamil dengan preeklamsia
tenaga kesehatan agar ibu hamil ringan sebanyak 8 orang, ibu hamil
mempunyai kesadaran akan pentingnya dengan penyulit kehamilan dan persalinan
pemeriksaan rutin bagi kehamilaannya sebanyak 6 orang, ibu hamil dengan
sesuai standar yang ada (Profil Kesehatan kehamilan lewat bulan sebanyak 14 orang
Provinsi Jawa Timur, 2009). Menurut dan lain sebagainya.
data dari dinas kesehatan Kota Kediri Untuk itu Antenatal care juga
tahun 2012, capaian K1 sebesar 99,09% mempunyai kedudukan yang sangat
sedangkan cakupan K4 sebesar 99,04%. penting salah satunya dalam upaya
Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 menurunkan AKI, maka dianjurkan bagi
menunjukkan terdapat 92,7% ibu berumur ibu hamil untuk memeriksakan
10-59 tahun yang melakukan pemeriksaan kehamilannya secara teratur sesuai jadwal
kehamilan minimal 1 kali pada kehamilan yang berlaku. Tujuan antenatal care
anak terakhir, tanpa melihat waktu adalah untuk mengetahui data kesehatan
pemeriksaan. Sedangkan yang melakukan ibu hamil dan perkembangan bayi
pemeriksaan kehamilan K1 pada trimester sehingga kesehatan yang optimal dapat
1 adalah 72,3%. Subjek yang sama dicapai. Keuntungan antenatal care
melakukan pemeriksaan kehamilan K4 cukup besar karena dapat diketahui
hanya sebesar 61,4%. Hal itu berarti berbagai penyakit, risiko, dan komplikasi
terdapat hampir 11% ibu yang melakukan kehamilan (Manuaba, 2004).
pemeriksaan kehamilan K1 pada trimester Jadwal kunjungan pemeriksaan
1, namun tidak melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu sampai usia 28 minggu
sampai K4. Sebaliknya, sebagian besar setiap 4 minggu, 28-36 minggu setiap 2
ibu yang melakukan pemeriksaan sampai minggu, kehamilan 36 minggu sampai
minimal 4 kali pada trimester 3. saat melahirkan setiap minggu. Bila
Berdasarkan riset, terdapat kesenjangan taksiran partus lebih dari 40 minggu,
persentase pemeriksaan kehamilan K4 setiap 2x seminggu (Morgan, 2009). Jika
antara perkotaan dan di pedesaan. dipatuhi, total jadwal kunjungan antenatal
Diperkotaan pemeriksaan kehamilan K4 care sebanyak 12-13 kali selama
mencapai 76,2% dan pedesaan 55,7% kehamilan (Manuaba, 2009).
(Profil Kesehatan Indonesia, 2010).

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 36


ISSN 2303-1433

Tujuan penelitian ini untuk Diagram batang ibu yang menjadi


mengetahui Hubungan Keteraturan Ibu responden penelitian di poli KIA RSUD
Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan Gambiran Kota Kediri berdasarkan umur
Antenatal Care (ANC) Terhadap Hasil tahun 2013.
Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil. Berdasarkan diagram diatas dapat
diketahui bahwa hampir seluruhnya ibu
Metode Penelitian yang menjadi responden penelitian
Desain penelitian adalah analitik berumur 20-35 tahun, yaitu sebanyak 86%
korelasi dengan menggunakan pendekatan (24 orang), yang lainnya berumur >35
retrospective. yaitu case contro. Populasi tahun sebanyak 7% (2 orang) dan yang
dalam penelitian ini adalah ibu hamil berumur < 20 tahun sebanyak 7% (2
Trimester TII dengan risiko tinggi di Poli orang).
KIA RSUD Gambiran Kota Kediri. teknik
sampling yang digunakan adalah teknik b. Pendidikan Terakhir
simple random sampling. Penelitian ini Pendidikan terakhir ibu yang menjadi
dilakukan di Poli KIA Rumah Sakit responden penelitian di poli KIA RSUD
Umum Daerah Gambiran Kota Kediri. Gambiran Kota Kediri akan diuraikan
Waktu Penelitian penelitian dilakukan dalam diagram batang berikut ini.
tanggal 13 Mei 7 Juni 2013, Variabel
independen penelitian ini adalah
keteraturan ibu hamil dalam 20 16
melaksanakan kunjungan antenatal care 15 12
dan Variabel dependen adalah hasil 10
deteksi dini risiko tinggi ibu hamil. Alat 5 57%
ukur menggunakan buku KIA, lembar 43%
0
observasi Antenatal care dan KSPR.
Analisis data digunakan uji Chi Kuadrat Pendidikan
dengan 1 sampel.
SMP
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil Penelitian Diagram batang ibu yang menjadi
Data Umum responden penelitian di poli KIA RSUD
a. Umur Gambiran Kota Kediri berdasarkan
Umur ibu yang menjadi responden pendidikan terakhir tahun 2013.
penelitian di poli KIA RSUD Gambiran Berdasarkan diagram diatas dapat
Kota Kediri akan diuraikan dalam diketahui bahwa ibu yang menjadi
diagram batang berikut ini. responden penelitian mempunyai riwayat
pendidikan terakhir SMP sebanyak 57%
20 (16 orang) dan pendidikan terakhir SMA
20
15 sebanyak 43% (12 orang).
10
5 2 4
00% 100%
16% 83% 00% 2100% c. Pekerjaan
0
Pekerjaan ibu yang menjadi
responden penelitian di poli KIA RSUD
Gambiran Kota Kediri akan diuraikan
dalam diagram batang berikut ini.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 37


ISSN 2303-1433

penelitian mempunyai riwayat kehamilan


30 27 primigravida sebanyak 14% (4 orang) dan
25 multigravida sebanyak 86% (24 orang).
20
e. Faktor Risiko
15 Faktor Risiko ibu yang menjadi
10 responden penelitian di poli KIA RSUD
5 96% Gambiran Kota Kediri akan diuraikan
1
0 4% dalam diagram batang berikut ini.
IRT
Karyawan 6
6 5
5 4 4
Diagram batang ibu yang menjadi 4 3
responden penelitian di poli KIA RSUD 3 2 2
Gambiran Kota Kediri berdasarkan 2 1 1 1 1 1 1
pekerjaan tahun 2013. 1
Berdasarkan diagram diatas dapat 0

Post Date
Riwayat SC
HIV
Hipertensi
Suspect CPD

Diabetes mellitus
PER
Gemelli

Letak sungsang

asma
jantung
IUGR
Letak Lintang
diketahui bahwa ibu yang menjadi
responden penelitian yang bekerja sebagai
IRT sebanyak 96% (27 orang) dan
sebagai karyawan sebanyak 4% (1 orang).

d. Riwayat Kehamilan
Riwayat Kehamilan ibu yang menjadi Berdasarkan diagram diatas dapat
responden penelitian di poli KIA RSUD diketahui bahwa ibu dengan PER sebesar
Gambiran Kota Kediri akan diuraikan 10% (3 orang), ibu dengan gemelli 14%
dalam diagram batang berikut ini. (4 orang), ibu dengan post date 17% (5
orang), ibu dengan riwayat SC 21% (6
25 orang), ibu dengan HIV 3% (1 orang), ibu
dengan Hipertensi 14% (4 orang), ibu
21
20 dengan suspect CPD 7% (2 orang), ibu
dengan letak sungsang 3% (1 orang), ibu
15 dengan asma 3% (1 orang), ibu dengan
penyakit jantung 7% (2 orang), ibu
10 dengan IUGR 3% (1 orang), ibu dengan
diabetes 3% (1 orang).
5 1 25% 3
75% 3 Data Khusus
75% 87% a. Keteraturan Ibu Hamil Dalam
0
Melaksanakan Kunjungan
Antenatal Care (ANC) Terhadap
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu
Hamil di Poli KIA RSUD Gambiran
Diagram batang ibu yang menjadi Kota Kediri.
responden penelitian di poli KIA RSUD Keteraturan Ibu Hamil Dalam
Gambiran Kota Kediri berdasarkan Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
Riwayat Kehamilan tahun 2013. (ANC) Terhadap Hasil Deteksi Dini
Berdasarkan diagram diatas ketahui Risiko Tinggi Ibu Hamil dinilai
bahwa ibu yang menjadi responden berdasarkan jumlah pemeriksaan yang
telah dilakukan sesuai dengan jadwal
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 38
ISSN 2303-1433

yang sudah ditetapkan. Frekuensi


kunjungan antenatal care tersebut dilihat Hasil Deteksi Dini Jumlah Persentase
dari buku KIA ibu hamil. Risiko Tinggi Ibu Hamil
PER 3 10%
Hasil Keteraturan Ibu Hamil Dalam Gemelli 4 14%
Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care Payah Jantung 2 7%
(ANC) Terhadap Hasil Deteksi Dini Post date 4 14%
Risiko Tinggi Ibu Hamil disajikan dalam Riwayat SC 6 21%
tabel di bawah ini : IUGR 1 3%
HIV 1 3%
Tabel Distribusi Frekuensi Keteraturan Hipertensi 4 14%
Diabetes 1 3%
Ibu Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan
Letak Lintang 1 3%
Antenatal Care Terhadap Hasil Deteksi Dini
Letak sungsang 1 3%
Resiko Tinggi Ibu Hamil. Suspect CPD 2 7%
Keteraturan ANC Jumlah Persentase
Asma 1 3%
Teratur 4 14%
Jumlah 28 100%
Tidak Teratur 24 86%
Jumlah 28 100%
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa dari 28 responden menunjukkan bahwa dari 28 responden
didapatkan 14% (4 orang) teratur dalam dapat diketahui bahwa ibu dengan PER
Melaksanakan Kunjungan Antenatal care sebesar 10% (3 orang), ibu dengan
dan 86% (24 orang) tidak teratur Dalam gemelli 14% (4 orang), ibu dengan post
Melaksanakan Kunjungan Antenatal care. date 17% (5 orang), ibu dengan riwayat
SC 21% (6 orang), ibu dengan HIV 3% (1
b. Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu orang), ibu dengan Hipertensi 14% (4
Hamil di RSUD Gambiran Kota orang), ibu dengan suspect CPD 7% (2
Kediri. orang), ibu dengan letak sungsang 3% (1
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu orang), ibu dengan asma 3% (1 orang),
Hamil dinilai berdasarkan jumlah faktor ibu dengan penyakit jantung 7% (2
risiko yang terdapat pada ibu hamil orang), ibu dengan IUGR 3% (1 orang),
tersebut melalui KSPR. ibu dengan diabetes 3% (1 orang).
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu
Hamil disajikan dalam tabel di bawah ini : c. Hubungan Keteraturan Ibu Hamil
Dalam Melaksanakan Kunjungan
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Deteksi Antenatal Care (ANC) Terhadap
Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil berdasarkan Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu
jumlah skor pada KSPR. Hamil di Poli KIA RSUD Gambiran
Hasil Deteksi Dini Risiko Jumlah Persentase Kota Kediri.
Tinggi Ibu Hamil
Skor KSPR 6-10 19 68% Berdasarkan hasil penelitian, dari 28
Skor KSPR >12 9 32% orang responden yang teratur dalam
Jumlah 28 100%
Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
(ANC) sebanyak 14% (4 orang).
Berdasarkan tabel diatas
Sedangkan yang tidak teratur dalam
menunjukkan bahwa dari 28 responden
melaksanakan kunjungan Antenatal Care
didapatkan 68% (19 orang) dideteksi
(ANC) sebanyak 86% (24 orang).
dengan skor KSPR 6-10 dan 32% (9
Berdasarkan table diatas yaitu
orang) dideteksi dengan skor KSPR >12.
Hubungan Keteraturan Ibu Hamil Dalam
Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil
(ANC) terhadap Hasil Deteksi Dini
Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil
berdasarkan faktor risiko. Risiko Tinggi Ibu Hamil di Poli KIA

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 39


ISSN 2303-1433

RSUD Gambiran Kota Kediri, untuk salah satu faktor yang mempengaruhi ibu
mengetahui adanya hubungan variabel untuk antenatal care adalah ibu dengan
bebas dan variabel terikat yang berskala paritas sedikit.
nominal maka digunakan uji Chi Kuadrat Pada ibu primigravida kehamilan
dengan 1 sampel, yaitu : merupakan hal yang pertama bagi mereka,
fo fh 2 sehingga secara tidak langsung mereka
=
2
lebih memperhatikan kehamilannya,
fh
mereka menganggap kalau antenatal care
Keterangan : merupakan suatu hal yang baru sehingga
ibu memiliki motivasi tinggi dalam
2 = Chi Kuadrat memeriksakan kehamilannya pada
fo = Frekuensi yang diobservasi fasilitas kesehatan. Sedangkan pada ibu
multigravida, mereka sudah mempunyai
fh = Frekuensi yang diharapkan pengalaman memeriksakan kehamilan
dan riwayat melahirkan anak, mereka
Dari hasil uji statistik dengan menganggap memiliki pengalaman yang
menggunakan uji Chi Kuadrat dengan 1 cukup sehingga kurang termotivasi untuk
sampel didapatkan nilai 2= 14,28 dan memeriksakan kehamilannya yang
berikutnya.
nilai ini lebih besar dari 2 tabel = 3,841.
Kegiatan ANC terpadu perlu
Dengan ketentuan bila nilai 2 2 tabel.
dilakukan pada ibu hamil karena ibu
Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
hamil minimal pernah satu kali diperiksa
ada hubungan antara Keteraturan Ibu
oleh dokter selama kehamilannya.
Hamil dalam Melaksanakan Kunjungan
Dari 4 orang ibu hamil yang teratur
Antenatal Care (ANC) terhadap Hasil
melaksanakan kunjungan antenatal care
Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di
berdasarkan usia didapatkan usia
Poli KIA RSUD Gambiran Kota Kediri.
terbanyak adalah 20-35 tahun sebanyak
16%. Fauziah (2012) dalam penelitiannya,
Pembahasan
usia ibu hamil yang paling banyak
Keteraturan dalam Melaksanakan
melakukan ANC adalah rentang 20-35
Kunjungan Antenatal Care
tahun.
Berdasarkan hasil penelitian,
Pada usia tersebut mereka lebih
menunjukkan bahwa dari 28 orang
memanfaatkan pelayanan antenatal care
responden di Poli KIA RSUD Gambiran
lebih baik daripada kategori umur yang
Kota Kediri, didapatkan hasil 14% (4
lainnya. Usia ibu hamil mempengaruhi
orang) teratur dalam melaksanakan
kesehatan dan kualitas bayi yang nanti
kunjungan antenatal care (ANC), dan
akan dilahirkannya. Pada usia dibawah 20
86% (24 orang) tidak teratur dalam
tahun, alat-alat reproduksi wanita belum
melaksanakan kunjungan Antenatal Care
berkembang dengan sempurna sehingga
(ANC).
rentan terjadi komplikasi seperti
Dari 4 orang ibu hamil yang teratur,
perdarahan selama kehamilan. Pada usia
75% adalah ibu multigravida dan 25%
<20 tahun kebanyakan adalah remaja
adalah ibu primigravida. Norwood (1994)
yang memilih menikah muda yang
dalam buku Reeder (2011) menyatakan,
dimana mereka juga merasa bahwa masih
pada ibu multipara mereka cenderung
terlalu muda untuk hamil sehingga
menunda pemeriksaan kehamilan dan
mereka malu dan akhirnya tidak pergi
lebih tidak menepati janji pertemuan
memeriksakan kehamilannya.
pemeriksaan kehamilan, apalagi jika pada
Sedangkan pada usia >35 tahun, organ
kehamilan sebelumnya ibu mengalami
reproduksi telah mengalami penuaan
sedikit masalah. Hal ini sesuai dengan
dimana telah terjadi kemunduran pada
penelitian yang dilakukan Fauziah (2012)
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 40
ISSN 2303-1433

organ reproduksi sehingga sangat pendidikan ibu hamil menyebabkan


berpengaruh pada kehamilan dan proses kurangngnya pengetahuan ibu hamil
kelahiran. Pada usia ini juga akan terhadap pentingnya antenatal care secara
membuat ibu kurang termotivasi teratur.
memeriksakan kehamilan karena dari Pendidikan kesehatan harus selalu
umur, ibu termasuk cukup berumur dan diberikan pada ibu hamil saat
kebanyakan juga ibu yang hamil di usia memeriksakan kehamilan agar ibu selalu
>35 tahun adalah kegagalan dalam ber termotivasi untuk pergi ke fasilitas
KB, dimana anak-anak mereka kesehatan untuk memeriksakan
sebelumnya sudah besar sehingga juga kehamilannya.
timbul rasa tidak nyaman dengan usia Selanjutnya adalah dari hasil penelitian
tersebut sedang hamil dan untuk sebesar 4% (1 orang) bekerja sebagai
memeriksakan kehamilan ibu takut karyawan dengan latar belakang
dengan petugas kesehatan karena usia ibu pendidikan terakhir SMP. Pada profil
sebenarnya sudah tidak dianjurkan untuk Kesehatan Indonesia (2010) ibu hamil
hamil dengan alasan kesehatan. yang bekerja sebagai
Pengetahuan yang baik tentang petani/nelayan/buruh hanya 45,6% yang
kehamilan akan mendukung sikap ibu melaksanakan kunjungan ANC rutin,
kapan dia siap untuk menikah, sebaliknya ibu yang bekerja sebagai
merencanakan kehamilan dan mengatur PNS/TNI/POLRI/pegawai 81%
jarak kehamilan sehingga untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara
kehamilan dibawah usia 20 tahun dan rutin.
diatas 35 tahun dapat diminimalisir Pada ibu hamil yang bekerja, mereka
dimana petugas kesehatan juga ikut terlalu di sibukkan dengan pekerjaannya
berperan aktif dalam memberikan arahan. sehingga ibu hamil tidak melakukan
Sedangkan pada ibu hamil yang tidak pemeriksaan kehamilan karena sibuk
teratur melaksanakan kunjungan bekerja dan menunggu disaat ada waktu
antenatal care sebesar 86% (24 orang), libur baru biasanya ibu akan melakukan
hal tersebut dapat disebabkan karena pemeriksaan kehamilan.
beberapa faktor, salah satunya tingkat Penempatan tenaga kesehatan pada
pendidikan ibu. Dari hasil penelitian, tempat bekerja juga perlu
responden memiliki latar belakang dipertimbangkan untuk memantau
pendidikan SMP sebesar 57% (16 orang) kesehatan ibu hamil yang tidak bisa atau
dan SMA sebesar 43% (12 orang). tidak ada waktu untuk melakukan
Anies (2006) menyatakan, alasan pemeriksaan kehamilan diluar.
pokok yang menyebabkan seseorang Pada hasil penelitian ini sebanyak 21
berperilaku atau tidak berperilaku adalah orang dari 28 ibu hamil dengan risiko
Pemikiran dan perasaan (thoughts and tinggi merupakan multigravida (75%).
feeling), dalam bentuk pengetahuan Hal ini sesuai dengan Norwood (1994)
terhadap obyek kesehatan. Pada Profil dalam buku Reeder (2011), pada ibu
Kesehatan Indonesia (2010) ibu hamil multipara mereka cenderung menunda
yang melaksanakan kunjungan antenatal pemeriksaan kehamilan dan lebih tidak
care dengan tingkat pendidikan SMP menepati janji pertemuan, apalagi jika
sebesar 63,7% lebih rendah dibandingkan pada kehamilan sebelumnya ibu
dengan yang berpendidikan SMA sebesar mengalami sedikit masalah. Hasil
74,8%. penelitian yang dilakukan Fauziah (2012)
Pendidikan merupakan hal yang salah satu faktor yang mempengaruhi ibu
penting karena tingkat pendidikan ibu antenatal care adalah paritas sedikit.
dapat mendukung pengetahuan dan Pada ibu multigravida, mereka sudah
informasi yang di milikinya. Rendahnya mempunyai pengalaman memeriksakan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 41


ISSN 2303-1433

kehamilan dan riwayat melahirkan anak, jantung 7% (2 orang), ibu dengan IUGR
mereka menganggap memiliki 3% (1 orang), ibu dengan diabetes 3% (1
pengalaman yang cukup sehingga kurang orang).
termotivasi untuk memeriksakan Dari uraian hasil penelitian diatas,
kehamilannya yang berikutnya. persentase terbanyak untuk faktor risiko
Kegiatan ANC terpadu perlu dilakukan kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil
pada ibu hamil karena ibu hamil minimal dengan riwayat SC sebesar 21% (6
pernah satu kali diperiksa oleh dokter orang).
selama kehamilannya. Anies (2006) menyatakan, ibu hamil
akan teratur memeriksakan kehamilan
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu dilihat dari Keparahan yang dirasakannya
Hamil (perceived seriousness) yaitu persepsi
Berdasarkan hasil penelitian seseorang terhadap tingkat keparahan
berdasarkan jumlah skor pada KSPR, dari penyakit yang dideritanya. Seseorang
28 responden didapatkan 68% (19 orang) akan bertindak mencari pengobatan dan
dideteksi dengan skor KSPR 6-10 dan pencegahan penyakit karena ancaman
32% (9 orang) dideteksi dengan skor penyakit tersebut.
KSPR >12. Pada faktor risiko tersebut dapat
Mufdlilah (2009) menyatakan, Ibu dideteksi dari awal, sejak pertama kali
hamil yang jarang memeriksakan memeriksakan kehamilan, sehingga ibu
kehamilannya dapat meningkatkan risiko mengetahui itu sejak awal dan karena ibu
terjadinya komplikasi kehamilan. tahu bahwa kehamilannya berisiko maka
Pada antenatal care di setiap usia ibu akan terus memantau kehamilannya
kehamilan akan dilakukan intervensi itu dengan pergi ke fasilitas kesehatan
kebidanan yang berbeda- beda sesuai secara teratur. Sedangkan ibu dengan
dengan kebutuhan, ibu yang sejak PER, gemelli, kelainan letak, dan suspect
pertama sudah dideteksi risiko tinggi dan CPD itu baru bisa di deteksi pada usia
ibunya melakukan pemeriksaan secara kehamilan tertentu, jika ibu sejak pertama
teratur maka risiko ibu akan semakin memeriksakan kehamilan mengetahui
rendah karena kehamilan ibu terus di tidak terdapat faktor risiko pada
pantau oleh petugas kesehatan, sehingga kehamilannya maka ibu akan
jika terjadi komplikasi selanjutnya dapat menganggap bahwa kehamilannya akan
dilakukan intervensi yang sesuai dan tidak tetap berlangsung baik-baik saja nantinya.
mendadak. Penyuluhan tentang kehamilan risiko
Konseling tentang kehamilan risiko tinggi pada setiap ibu hamil perlu
tinggi pada ibu hamil dengan risiko tinggi diberikan agar ibu termotivasi untuk
perlu tetap disampaikan agar ibu memeriksakan kehamilan pada fasilitas
mengetahui dan bagaimana harus kesehatan secara berkala.
bertindak atas kehamilannya itu.
Dan dari 28 responden berdasarkan Hubungan Keteraturan Ibu Hamil
faktor risiko didapatkan hasil yaitu ibu Dalam Melaksanakan Kunjungan
dengan PER sebesar 10% (3 orang), ibu Antenatal Care (ANC) Terhadap Hasil
dengan gemelli 14% (4 orang), ibu Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di
dengan post date 17% (5 orang), ibu Poli KIA RSUD Gambiran Kota Kediri
dengan riwayat SC 21% (6 orang), ibu Dari hasil uji statistik dengan
dengan HIV 3% (1 orang), ibu dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dengan 1
Hipertensi 14% (4 orang), ibu dengan sampel didapatkan nilai 2= 14,28
suspect CPD 7% (2 orang), ibu dengan 3,841 dimana dapat dinyatakan bahwa
letak sungsang 3% (1 orang), ibu dengan terdapat Hubungan antara Keteraturan Ibu
asma 3% (1 orang), ibu dengan penyakit Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 42
ISSN 2303-1433

Antenatal Care (ANC) terhadap Hasil tidak di deteksi dengan kehamilan risiko
Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil. sangat tinggi, dan ada hubungan
Hasil penelitian yaitu dari 4 orang Keteraturan Ibu Hamil Dalam
yang teratur melaksanakan kunjungan Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
antenatal care 15% (3 orang) didapatkan (ANC) Terhadap Hasil Deteksi Dini
hasil skor KSPR 6-10, sebaliknya dari Risiko Tinggi Ibu Hamil di RSUD
86% (24 orang) ibu hamil yang tidak Gambiran Kota Kediri
teratur melaksanakan antenatal care 88% Saran bagi tempat penelitian
(8 orang) didapatkan hasil skor KSPR diharapkan berdasarkan penjelasan pada
>12. bab sebelumnya, maka peneliti
Mufdlilah (2009) menyatakan, Ibu memberikan saran: bagi tempat penelitian
hamil yang jarang memeriksakan dapat dijadikan sebagai data awal guna
kehamilannya dapat meningkatkan risiko meningkatkan jumlah cakupan ibu hamil
terjadinya komplikasi kehamilan, karena agar ibu hamil melaksanakan kunjungan
dengan pelayanan perawatan kehamilan antenatal secara teratur untuk mendeteksi
yang teratur dapat dilakukan deteksi komplikasi kehamilan yang ada secara
secara dini terhadap kemungkinan adanya dini, sehingga tidak terlambat dalam
penyakit yang timbul pada masa merencanakan tindakan, bagi Institusig
kehamilan. iharapkan hasil penelitian dijadikan
Pada antenatal care di setiap usia sebagai bahan kepustakaan untuk
kehamilan akan dilakukan intervensi pembelajaran dan digunakan sebagai
kebidanan yang berbeda- beda sesuai referensi untuk penelitian selanjutnya, dan
dengan kebutuhan, ibu yang sejak bagi peneliti selanjutnya diharapkan
pertama sudah dideteksi risiko tinggi dan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
ibunya melakukan pemeriksaan secara mengembangkan faktor-faktor yang
teratur maka risiko ibu akan semakin mempengaruhi ibu dalam melaksanakan
rendah karena kehamilan ibu terus di kunjungan antenatal care yaitu faktor
pantau oleh petugas kesehatan, sehingga geografis, ekonomi, dan sosial budaya.
jika terjadi komplikasi selanjutnya dapat
dilakukan intervensi yang sesuai dan tidak
mendadak. Berbeda dengan ibu hamil DAFTAR PUSTAKA
yang tidak memeriksakan kehamilan
Adenin, Irvan. (2013) Senam Hamil.
secara teratur, jika ibu sudah dideteksi
Diakses tanggal 05/02/2013 pukul
risiko tinggi kemudian ibu jarang
09:54 WIB
memeriksakan kehamilan maka jika
<http://www.rsiatambak.com/layana
terjadi komplikasi baru intervensi yang
n/layanan-lain/senam-hamil>
dilakukan akan mendadak.
Anna, Lusia K. (2011) 8 Perubahan
Konseling tentang pemeriksaan
Tubuh yang Terjadi Selama
kehamilan secara teratur dan kehamilan
Kehamilan. Diakses tanggal
risiko tinggi sangat penting untuk
28/02/2013 WIB
menambah pengetahuan ibu hamil, dan
<http://health.kompas.com/read/201
juga sebagai pemanfaatan fasilitas
1/11/11/10314730/8.
kesehatan oleh ibu hamil.
Perubahan.Tubuh.yang.Terjadi.Sela
ma.Kehamilan>
SIMPULAN DAN SARAN Anwar, I. (2012) Kebidanan &
Simpulan penelitian ini adalah :hampir Kandungan Keluhan Keluhan
keseluruhan ibu hamil risiko tinggi tidak Selama Hamil. Diakses tanggal
teratur Dalam Melaksanakan Kunjungan 04/02/2013 pukul 11:11 WIB
Antenatal care, sebagian besar responden <http://www.klikdokter.com/medisa

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 43


ISSN 2303-1433

z/read/2010 /07/05/135/keluhan- Jannah, N. (2012) Buku Asuhan


keluhan-selama-kehamilan> Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Andi
Suatu Pendekatan Praktek, Ed. Judha, dkk. (2012) Teori Pengukuran
Revisi Jakarta: Rineka Cipta Nyeri & Nyeri Persalinan.
Aulia, dkk. (2010) Pengaruh Senam Yogyakarta: Muha Medika
Hamil Terhadap Proses Persalinan Kementerian Kesehatan Republik
Normal Di Klinik YK Madira Indonesia. (2012) Buku Kesehatan
Palembang. Jurnal Kedokteran Ibu Dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan: ISSN 0-853-1773. 4: Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Kozier, Barbara. (2009) Buku ajar praktik
Sriwijaya keperawatan klinis KOZIER & ERB
Ayu, Sekar. (2012) Kursus Kilat Senam Ed.5. Jakarta: EGC
Hamil. Yogyakarta: Araska Kurniasih, dkk. (2005) Bugar Saat Hamil
Bull, Eleanor & Archard, Graham. (2007) Sehat Kala Nifas Langsing Usai
Nyeri Punggung. Jakarta: Erlangga Bersalin.________: Gramedia
Brayshaw, E. (2008) Senam Hamil & Kusmiyati, dkk. (2009) Perawatan Ibu
Nifas. Jakarta: EGC Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Corwin, E.J. (2009) Buku Saku Leveno, Kenneth J. (2009) Obstetri
Patofisiologi. Jakarta: EGC Williams. Jakarta: EGC
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). MacDougall, Jane. (2003) Kehamilan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. minggu demi Minggu. Jakarta:
Diakses tanggal 07/02/2012 pukul Erlangga
05:17 WIB Mander, R. (2004) Nyeri Persalinan.
<http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi Jakarta: EGC
/index.php> Mardiyah, S. (2012) Manfaat Senam
Dewi, dkk. (2010) Studi Diskriptif Hamil. Diakses tanggal 10/07/2013
Faktor-Faktor Yang Berhubungan pukul 11.16 WIB
Dengan Partus Lama Di Rumah <http://www.perkembanganbayi.net
Sakit Roemani Semarang Tahun /465/manfaat-senam-hamil.html>
2009. Diakses tanggal 07/02/2013 Medforth, et al. (2012) Kebidanan
pukul 11.16 WIB Oxford. Jakarta: EGC
<digilib.unimus.ac.id/download.php Michael F, Roizen. (2010) Having a
?id=5493> Baby: Panduan Modern Kehamilan
Hidayat, A.A.A. (2009) Ketrampilan Yang Bahagia, Sehat, Dan Cerdas.
Dasar Praktik Klinik Untuk Bandung: Qanita
Kebidanan. Jakarta: Salemba Mufdhlilah. (2009) Panduan Asuhan
Medika Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta:
_____________. (2010) Metode Nuha Medika
Penelitian Kebidanan dan Teknik Muhimah, N. (2010) Panduan Lengkap
Analisa Data. Jakarta: Salemba Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Medika Yogyakarta: POWER BOOKS
Huliana, M. (2007) Panduan Menjalani Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi
Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Swara Rineka Cipta
Nurdiansyah, N. (2011) Buku Pintar Ibu
Indivara, N. (2009) The Moms Secret & Bayi. Jakarta: Bukune
Rahasia Melahirkan Selamat & Nursalam. (2011) Konsep dan Penerapan
Tidak Sakit. Yogyakarta: Pustaka Metodologi Penelitian Ilmu
Anggrek Keperawatan: Pedoman Skripsi,

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 44


ISSN 2303-1433

Tesis dan Instrumen Penelitian Sugiyono. (2010) Statistika Untuk


Keperawatan. Jakarta: Salemba Penelitian. Bandung: Alfabeta
Medika Sujiono & Yuliani. (2004) Seri
Prawirihardjo, S. (2008) Ilmu Kebidanan. Mengembangkan Potensi Bawaan
Jakarta: PT Bina Pustaka Anak Persiapan Dan Saat
Prodia. (2010) Tips Senam Hamil. Kehamilan. Jakarta: Elex Media
Diakses tanggal 25/03/2013 pukul Komputindo
21:09 WIB Wahyuningsih, M. (2011) Agar Tak
<httpp://prodia.co.idtips- Tersiksa Sakit Punggung Saat
kesehatantips-senam-hamil> Hamil. Diakses tanggal 04/02/2013
Purwanto, T.P. (2012) Masalah pukul 13:29 WIB
Kesehatan Umum Pada Wanita <http://health.detik.com/read/2011/
Hamil. Diakses tanggal 28/02/2013 06/11/140335 /1658215/764/>
pukul 21:09 WIB Widyastuti, dkk. (2011) Hubungan Tingat
<http://edisicetak.joglosemar.co/ber Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III
ita/masalah-kesehatan-umum-pada- Yang Menjalankan Program Senam
wanita-hamil-65544.html> Hamil Dengan Lama Persalinan Di
Risti, Aisah. (2013) Hubungan Senam RS Panti Wilasa Citarum
Hamil dengan Nyeri Punggung Semarang. Jurnal Ilmu
pada Ibu Hamil Trimester III di Keperawatan Dan Kebidanan: Vol
Rumah Sakit Ibu dan Anak 1. No 1
Kendangsari Surabaya. Diakses Yuliarti, N. (2010) Panduan Lengkap
tanggal 10/07/2013 pukul 13.45 Olahraga Bagi Wanita Hamil Dan
WIB Menyusui. Yogyakarta: ANDI
Riyanti. (2007) Pentingnya Menjalankan
Aktivitas Fisik Bagi Ibu Hamil.
Diakses tanggal 28/02/2013 pukul
22:10 WIB
<http://www.danonenutrindo.org/
prinsip3 _ibu_hamil. php>
Saminem, Hajjah. (2009) Kehamilan
Normal. Jakarta: EGC
Setiawan, A & Saryono. (2011) Metode
Penelitian Kebidanan D III, D IV,
S1, dan S2. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sindhu, Pujiastuti. (2009) Yoga Untuk
Kehamilan Sehat, Bahagia, Dan
Penuh Makna. Bandung: Qanita
Sipahutar, A.M. (2007) Tingkat Nyeri.
Diakses tanggal 20/02/2013 pukul
20:59 WIB
<http://keperawatanadil.blogspot.co
m/2007/11/tingkatan-nyeri.html>
Sulistiana, dkk. (2011) Pengaruh Senam
Hamil Terhadap Penurunan Nyeri
Punggung Bawah Pada Ibu Hamil
di BPS Ny. Widya Suroso
Kecamatan Turi Lamongan. Surya:
Vol.02. No IX

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 45

You might also like