Professional Documents
Culture Documents
Sumy Dwi Antono
Sumy Dwi Antono
Sumy Dwi Antono
Hubungan Keteraturan Ibu Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Terhadap Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di Poli KIA RSUD Gambiran Kota
Kediri
Sumy Dwi Antono ,Dwi Estuning Rahayu
ABSTRACT
Each pregnancy can develop normally, but it is difficult to know before that the pregnancy
would be a problem, Antenatal care is an important way to monitor and support the
normal maternal health and to detect any abnormalities in normal pregnancy. This study
aims to determine the correlation of Pregnant mothers Regularity in visiting Antenatal Care
(ANC) on the Results from Early Detection of High Risk Pregnancy in Poli KIA RSUD
Gambiran Kediri. This research is analytic correlation using a case-control study design.
The populations in this study were all third trimester pregnant mother with high risk in
Poli KIA RSUD Gambiran Kediri. The number of samples is 28 people who were taken
with simple random sampling technique. Measuring instruments used KIA books and
Antenatal care documentation. The results will be analyzed using Chi Square test with one
sample with a standard error 5% (0,05). Based on the analysis results obtained values 2=
14,28 > 3,841 so it can be stated that there is the correlation of Pregnant mothers
Regularity in visiting Antenatal Care (ANC) on the Results from Early Detection of High Risk
Pregnancy in Poli KIA RSUD Gambiran Kediri. The results are mostly high-risk pregnant
mother are irregular in implementing Antenatal care. The recommendations of this
research is needed to conduct counseling from a health counselor to all pregnant mother
about the importance of prenatal care regularly to add the knowledge about pregnancy
and also to allows health workers to detect early if there is a complication of pregnancy
and as an effort to increase utilization of health services for mother pregnant.
Key words : regularity of ANC, Antenatal Care (ANC), Early Detection of High Risk
Post Date
Riwayat SC
HIV
Hipertensi
Suspect CPD
Diabetes mellitus
PER
Gemelli
Letak sungsang
asma
jantung
IUGR
Letak Lintang
diketahui bahwa ibu yang menjadi
responden penelitian yang bekerja sebagai
IRT sebanyak 96% (27 orang) dan
sebagai karyawan sebanyak 4% (1 orang).
d. Riwayat Kehamilan
Riwayat Kehamilan ibu yang menjadi Berdasarkan diagram diatas dapat
responden penelitian di poli KIA RSUD diketahui bahwa ibu dengan PER sebesar
Gambiran Kota Kediri akan diuraikan 10% (3 orang), ibu dengan gemelli 14%
dalam diagram batang berikut ini. (4 orang), ibu dengan post date 17% (5
orang), ibu dengan riwayat SC 21% (6
25 orang), ibu dengan HIV 3% (1 orang), ibu
dengan Hipertensi 14% (4 orang), ibu
21
20 dengan suspect CPD 7% (2 orang), ibu
dengan letak sungsang 3% (1 orang), ibu
15 dengan asma 3% (1 orang), ibu dengan
penyakit jantung 7% (2 orang), ibu
10 dengan IUGR 3% (1 orang), ibu dengan
diabetes 3% (1 orang).
5 1 25% 3
75% 3 Data Khusus
75% 87% a. Keteraturan Ibu Hamil Dalam
0
Melaksanakan Kunjungan
Antenatal Care (ANC) Terhadap
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu
Hamil di Poli KIA RSUD Gambiran
Diagram batang ibu yang menjadi Kota Kediri.
responden penelitian di poli KIA RSUD Keteraturan Ibu Hamil Dalam
Gambiran Kota Kediri berdasarkan Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
Riwayat Kehamilan tahun 2013. (ANC) Terhadap Hasil Deteksi Dini
Berdasarkan diagram diatas ketahui Risiko Tinggi Ibu Hamil dinilai
bahwa ibu yang menjadi responden berdasarkan jumlah pemeriksaan yang
telah dilakukan sesuai dengan jadwal
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 38
ISSN 2303-1433
RSUD Gambiran Kota Kediri, untuk salah satu faktor yang mempengaruhi ibu
mengetahui adanya hubungan variabel untuk antenatal care adalah ibu dengan
bebas dan variabel terikat yang berskala paritas sedikit.
nominal maka digunakan uji Chi Kuadrat Pada ibu primigravida kehamilan
dengan 1 sampel, yaitu : merupakan hal yang pertama bagi mereka,
fo fh 2 sehingga secara tidak langsung mereka
=
2
lebih memperhatikan kehamilannya,
fh
mereka menganggap kalau antenatal care
Keterangan : merupakan suatu hal yang baru sehingga
ibu memiliki motivasi tinggi dalam
2 = Chi Kuadrat memeriksakan kehamilannya pada
fo = Frekuensi yang diobservasi fasilitas kesehatan. Sedangkan pada ibu
multigravida, mereka sudah mempunyai
fh = Frekuensi yang diharapkan pengalaman memeriksakan kehamilan
dan riwayat melahirkan anak, mereka
Dari hasil uji statistik dengan menganggap memiliki pengalaman yang
menggunakan uji Chi Kuadrat dengan 1 cukup sehingga kurang termotivasi untuk
sampel didapatkan nilai 2= 14,28 dan memeriksakan kehamilannya yang
berikutnya.
nilai ini lebih besar dari 2 tabel = 3,841.
Kegiatan ANC terpadu perlu
Dengan ketentuan bila nilai 2 2 tabel.
dilakukan pada ibu hamil karena ibu
Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
hamil minimal pernah satu kali diperiksa
ada hubungan antara Keteraturan Ibu
oleh dokter selama kehamilannya.
Hamil dalam Melaksanakan Kunjungan
Dari 4 orang ibu hamil yang teratur
Antenatal Care (ANC) terhadap Hasil
melaksanakan kunjungan antenatal care
Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di
berdasarkan usia didapatkan usia
Poli KIA RSUD Gambiran Kota Kediri.
terbanyak adalah 20-35 tahun sebanyak
16%. Fauziah (2012) dalam penelitiannya,
Pembahasan
usia ibu hamil yang paling banyak
Keteraturan dalam Melaksanakan
melakukan ANC adalah rentang 20-35
Kunjungan Antenatal Care
tahun.
Berdasarkan hasil penelitian,
Pada usia tersebut mereka lebih
menunjukkan bahwa dari 28 orang
memanfaatkan pelayanan antenatal care
responden di Poli KIA RSUD Gambiran
lebih baik daripada kategori umur yang
Kota Kediri, didapatkan hasil 14% (4
lainnya. Usia ibu hamil mempengaruhi
orang) teratur dalam melaksanakan
kesehatan dan kualitas bayi yang nanti
kunjungan antenatal care (ANC), dan
akan dilahirkannya. Pada usia dibawah 20
86% (24 orang) tidak teratur dalam
tahun, alat-alat reproduksi wanita belum
melaksanakan kunjungan Antenatal Care
berkembang dengan sempurna sehingga
(ANC).
rentan terjadi komplikasi seperti
Dari 4 orang ibu hamil yang teratur,
perdarahan selama kehamilan. Pada usia
75% adalah ibu multigravida dan 25%
<20 tahun kebanyakan adalah remaja
adalah ibu primigravida. Norwood (1994)
yang memilih menikah muda yang
dalam buku Reeder (2011) menyatakan,
dimana mereka juga merasa bahwa masih
pada ibu multipara mereka cenderung
terlalu muda untuk hamil sehingga
menunda pemeriksaan kehamilan dan
mereka malu dan akhirnya tidak pergi
lebih tidak menepati janji pertemuan
memeriksakan kehamilannya.
pemeriksaan kehamilan, apalagi jika pada
Sedangkan pada usia >35 tahun, organ
kehamilan sebelumnya ibu mengalami
reproduksi telah mengalami penuaan
sedikit masalah. Hal ini sesuai dengan
dimana telah terjadi kemunduran pada
penelitian yang dilakukan Fauziah (2012)
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 40
ISSN 2303-1433
kehamilan dan riwayat melahirkan anak, jantung 7% (2 orang), ibu dengan IUGR
mereka menganggap memiliki 3% (1 orang), ibu dengan diabetes 3% (1
pengalaman yang cukup sehingga kurang orang).
termotivasi untuk memeriksakan Dari uraian hasil penelitian diatas,
kehamilannya yang berikutnya. persentase terbanyak untuk faktor risiko
Kegiatan ANC terpadu perlu dilakukan kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil
pada ibu hamil karena ibu hamil minimal dengan riwayat SC sebesar 21% (6
pernah satu kali diperiksa oleh dokter orang).
selama kehamilannya. Anies (2006) menyatakan, ibu hamil
akan teratur memeriksakan kehamilan
Hasil Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu dilihat dari Keparahan yang dirasakannya
Hamil (perceived seriousness) yaitu persepsi
Berdasarkan hasil penelitian seseorang terhadap tingkat keparahan
berdasarkan jumlah skor pada KSPR, dari penyakit yang dideritanya. Seseorang
28 responden didapatkan 68% (19 orang) akan bertindak mencari pengobatan dan
dideteksi dengan skor KSPR 6-10 dan pencegahan penyakit karena ancaman
32% (9 orang) dideteksi dengan skor penyakit tersebut.
KSPR >12. Pada faktor risiko tersebut dapat
Mufdlilah (2009) menyatakan, Ibu dideteksi dari awal, sejak pertama kali
hamil yang jarang memeriksakan memeriksakan kehamilan, sehingga ibu
kehamilannya dapat meningkatkan risiko mengetahui itu sejak awal dan karena ibu
terjadinya komplikasi kehamilan. tahu bahwa kehamilannya berisiko maka
Pada antenatal care di setiap usia ibu akan terus memantau kehamilannya
kehamilan akan dilakukan intervensi itu dengan pergi ke fasilitas kesehatan
kebidanan yang berbeda- beda sesuai secara teratur. Sedangkan ibu dengan
dengan kebutuhan, ibu yang sejak PER, gemelli, kelainan letak, dan suspect
pertama sudah dideteksi risiko tinggi dan CPD itu baru bisa di deteksi pada usia
ibunya melakukan pemeriksaan secara kehamilan tertentu, jika ibu sejak pertama
teratur maka risiko ibu akan semakin memeriksakan kehamilan mengetahui
rendah karena kehamilan ibu terus di tidak terdapat faktor risiko pada
pantau oleh petugas kesehatan, sehingga kehamilannya maka ibu akan
jika terjadi komplikasi selanjutnya dapat menganggap bahwa kehamilannya akan
dilakukan intervensi yang sesuai dan tidak tetap berlangsung baik-baik saja nantinya.
mendadak. Penyuluhan tentang kehamilan risiko
Konseling tentang kehamilan risiko tinggi pada setiap ibu hamil perlu
tinggi pada ibu hamil dengan risiko tinggi diberikan agar ibu termotivasi untuk
perlu tetap disampaikan agar ibu memeriksakan kehamilan pada fasilitas
mengetahui dan bagaimana harus kesehatan secara berkala.
bertindak atas kehamilannya itu.
Dan dari 28 responden berdasarkan Hubungan Keteraturan Ibu Hamil
faktor risiko didapatkan hasil yaitu ibu Dalam Melaksanakan Kunjungan
dengan PER sebesar 10% (3 orang), ibu Antenatal Care (ANC) Terhadap Hasil
dengan gemelli 14% (4 orang), ibu Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di
dengan post date 17% (5 orang), ibu Poli KIA RSUD Gambiran Kota Kediri
dengan riwayat SC 21% (6 orang), ibu Dari hasil uji statistik dengan
dengan HIV 3% (1 orang), ibu dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dengan 1
Hipertensi 14% (4 orang), ibu dengan sampel didapatkan nilai 2= 14,28
suspect CPD 7% (2 orang), ibu dengan 3,841 dimana dapat dinyatakan bahwa
letak sungsang 3% (1 orang), ibu dengan terdapat Hubungan antara Keteraturan Ibu
asma 3% (1 orang), ibu dengan penyakit Hamil Dalam Melaksanakan Kunjungan
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.2 No. 2 Mei 2014 42
ISSN 2303-1433
Antenatal Care (ANC) terhadap Hasil tidak di deteksi dengan kehamilan risiko
Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil. sangat tinggi, dan ada hubungan
Hasil penelitian yaitu dari 4 orang Keteraturan Ibu Hamil Dalam
yang teratur melaksanakan kunjungan Melaksanakan Kunjungan Antenatal Care
antenatal care 15% (3 orang) didapatkan (ANC) Terhadap Hasil Deteksi Dini
hasil skor KSPR 6-10, sebaliknya dari Risiko Tinggi Ibu Hamil di RSUD
86% (24 orang) ibu hamil yang tidak Gambiran Kota Kediri
teratur melaksanakan antenatal care 88% Saran bagi tempat penelitian
(8 orang) didapatkan hasil skor KSPR diharapkan berdasarkan penjelasan pada
>12. bab sebelumnya, maka peneliti
Mufdlilah (2009) menyatakan, Ibu memberikan saran: bagi tempat penelitian
hamil yang jarang memeriksakan dapat dijadikan sebagai data awal guna
kehamilannya dapat meningkatkan risiko meningkatkan jumlah cakupan ibu hamil
terjadinya komplikasi kehamilan, karena agar ibu hamil melaksanakan kunjungan
dengan pelayanan perawatan kehamilan antenatal secara teratur untuk mendeteksi
yang teratur dapat dilakukan deteksi komplikasi kehamilan yang ada secara
secara dini terhadap kemungkinan adanya dini, sehingga tidak terlambat dalam
penyakit yang timbul pada masa merencanakan tindakan, bagi Institusig
kehamilan. iharapkan hasil penelitian dijadikan
Pada antenatal care di setiap usia sebagai bahan kepustakaan untuk
kehamilan akan dilakukan intervensi pembelajaran dan digunakan sebagai
kebidanan yang berbeda- beda sesuai referensi untuk penelitian selanjutnya, dan
dengan kebutuhan, ibu yang sejak bagi peneliti selanjutnya diharapkan
pertama sudah dideteksi risiko tinggi dan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
ibunya melakukan pemeriksaan secara mengembangkan faktor-faktor yang
teratur maka risiko ibu akan semakin mempengaruhi ibu dalam melaksanakan
rendah karena kehamilan ibu terus di kunjungan antenatal care yaitu faktor
pantau oleh petugas kesehatan, sehingga geografis, ekonomi, dan sosial budaya.
jika terjadi komplikasi selanjutnya dapat
dilakukan intervensi yang sesuai dan tidak
mendadak. Berbeda dengan ibu hamil DAFTAR PUSTAKA
yang tidak memeriksakan kehamilan
Adenin, Irvan. (2013) Senam Hamil.
secara teratur, jika ibu sudah dideteksi
Diakses tanggal 05/02/2013 pukul
risiko tinggi kemudian ibu jarang
09:54 WIB
memeriksakan kehamilan maka jika
<http://www.rsiatambak.com/layana
terjadi komplikasi baru intervensi yang
n/layanan-lain/senam-hamil>
dilakukan akan mendadak.
Anna, Lusia K. (2011) 8 Perubahan
Konseling tentang pemeriksaan
Tubuh yang Terjadi Selama
kehamilan secara teratur dan kehamilan
Kehamilan. Diakses tanggal
risiko tinggi sangat penting untuk
28/02/2013 WIB
menambah pengetahuan ibu hamil, dan
<http://health.kompas.com/read/201
juga sebagai pemanfaatan fasilitas
1/11/11/10314730/8.
kesehatan oleh ibu hamil.
Perubahan.Tubuh.yang.Terjadi.Sela
ma.Kehamilan>
SIMPULAN DAN SARAN Anwar, I. (2012) Kebidanan &
Simpulan penelitian ini adalah :hampir Kandungan Keluhan Keluhan
keseluruhan ibu hamil risiko tinggi tidak Selama Hamil. Diakses tanggal
teratur Dalam Melaksanakan Kunjungan 04/02/2013 pukul 11:11 WIB
Antenatal care, sebagian besar responden <http://www.klikdokter.com/medisa