Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Septiana Utaminingrum
Skripsi Septiana Utaminingrum
Skripsi Septiana Utaminingrum
SKRIPSI
Oleh
Septiana Utaminingrum
NIM 08108244083
Mencoba menggunakan media pembelajaran lebih baik dari pada tidak mencoba
sama sekali.
(Penulis)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
kepada:
1. Orang tuaku Bapak Sukijan dan Ibu Rinah, terima kasih atas semua kasih
(Septiana Utaminingrum)
vi
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN MENYIMAK
CERITA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PANDAK
BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh:
Septiana Utaminingrum
NIM 08108244083
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah Swt., atas segala rahmad dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan
judul Pengaruh Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada
Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD di kecamatan Pandak Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
seetinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd MA, selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan kebijakan dan kesempatan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Haryanto, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memberikan berbagai kemudahan.
3. Prof. Dr Anik Ghufron, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
memberi petunjuk, bimbingan, dan dorongan serta nasehat dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Sri Nuryani Samsiatun, M.S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD di Kecamatan
Pandak Bantul yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam penelitian.
5. Bapak dan ibu guru di Sekolah Dasar se-Kecamatan Pandak Bantul atas
partisipasi dan kerjasamanya.
6. Siswa-siswi kelas V SD di Kecamatan Pandak Bantul atas partisipasi dan
kerjasamanya.
7. Adikku tercinta Fajar Subekti yang senantiasa memberikan motivasi dan doa
hingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman-temanku di Prodi PGSD angkatan 2008, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu, terimakasih untuk kerjasama dan kekompakkan kita.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu. Semoga amal baik yang telah mereka berikan
senantiasa mendapatkan ridho dari Alloh Swt.
viii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan. Namun, penulis bersyukur karena dengan
kemampuan yang dimiliki dengan segala keterbatasan penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat lebih bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Amin.
Septiana Utaminingrum
NIM. 08108244083
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
F. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 9
x
10. Karakteristik Anak SD ........................................................................... 36
B. Penelitian Relevan ....................................................................................... 40
C. Kerangka Pikir ............................................................................................ 41
D. Perumusan Hipotesis ................................................................................... 43
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Populasi Penelitian .................................................................................. 49
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................. 52
Tabel 3. Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................................. 55
Tabel 4. Hasil Uji Validitas ................................................................................... 55
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pretest .................................................................... 62
Tabel 6. Hasil Kategori Pretest ............................................................................ 63
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Postest.................................................................... 65
Tabel 8. Hasil Kategori Postest............................................................................. 67
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 68
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Variansi............................................................ 70
Tabel 11. Hasil Uji Paired T Test .......................................................................... 70
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 43
Gambar 2. Desain Penelitian ......................................................................... 46
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian .......................................................... 59
Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Pretest .................... 62
Gambar 5. Pie Chart Hasil Uji Kategori Pada Pretest.................................. 64
Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Postest .................... 66
Gambar 7. Pie Chart Hasil Uji Kategori Pada Postest ................................. 67
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dituntut untuk kerja keras mewujudkan apa yang disebutkan dalam Ketentuan
mencapai lulusan yang berkualitas dalam berbagai hal baik sikap, pengetahuan,
pendidikan yang terdiri dari beberapa mata pelajaran dan diharapkan dapat
diyakini efektif menyampaikan pendidikan nilai. Hal ini disebabkan karena, (1)
1
cerita dapat menciptakan emosi kasih sayang yang mengarah pada kebaikan,
dengan aturan moral yang perlu mereka ketahui, dan (4) cerita dapat membantu
bersemangat.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menaksir dari seluruh waktu yang
2
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk
kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, baik
masih kurang. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa di kelas, tidak semua siswa
mengetahui isi dan jalan cerita, ditambah guru dalam bercerita kurang menarik
akan mengakibatkan suasana kelas kurang kondusif. Selain itu, masih banyak
dari buku ajar yang sudah dimiliki siswa, baik materi tentang menyimak cerita,
menyimak yang lain. Hal ini berdampak pada produksi bahasa mereka.
kurang, hal ini bisa dilihat dari pendeknya tulisan siswa kalau siswa disuruh
lebih efektif perlu adanya media pembelajaran yang baik. Dikalangan pendidik
tradisional kata media selama ini sering terkesan sesuatu yang mahal, rumit,
3
bahasa yang memadai akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik dan
penggunaan media juga merupakan alat bantu bagi guru sehingga siswa lebih
mudah dalam memahami isi atau pesan yang terkandung dalam suatu mata
pelajaran, apalagi bagi anak usia sekolah dasar yang dalam perkembangannya
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara; (2) siswa memahami
bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta menggunakannya
kematangan sosial; (4) siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa
(berbicara dan menulis); (5) siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya
4
membina, dan membentuk kemampuan peserta didik agar menguasai
pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan
bahasa Indonesia di kelas. Pemilihan media dan metode yang sesuai dengan
kurikulum dan potensi siswa adalah bagian lain yang harus diperhatikan oleh
pendidik.
optimal. Hal ini dapat dilihat dari setiap pembelajaran, guru masih
Sehingga, siswa terlihat kurang antusias dan cenderung pasif karena proses
media oleh guru yang sudah disediakan pihak sekolah. Hal lainnya adalah
materi-materi dan tugas yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran
5
pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam hal peningkatan pembelajaran
menyimak cerita dan peningkatan prestasi siswa. Atas dasar tersebut peneliti
Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Istimewa Yogyakarta.
4. Penyajian materi yang kurang menarik sehingga siswa mudah bosan dalam
Yogyakarta.
6
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia disajikan lebih bersifat teacher centered
daripada student centered, sehingga siswa cenderung pasif karena guru lebih
6. Materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru masih terpaku pada buku
pegangan.
C. Batasan Masalah
menyimak cerita dilihat dari tes yang diberikan pada awal pembelajaran
audiovisual.
D. Rumusan Masalah
7
2. Apakah ada perbedaan pengaruh media audiovisual dalam pembelajaran
Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
mengetahui:
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
8
pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak didik.
2. Manfaat Teoritis
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Menyimak
yang lain. Belum tentu guru bahasa secara khusus mengajarkan sekaligus
selanjutnya.
menangkap dan memahami bahasa lisan. Bahan yang sesuai berupa wacana
makna yang dapat diterima. Proses menyimak terdiri dari tiga langkah yaitu:
(1) menerima masukan yang didengar, (2) melibatkan diri terhadap masukan
10
Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-
baik apa yang dikatakan orang lain. Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan
klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana (Sutari dkk, 1997: 17).
oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menurut Akhaidah
(dalam Sutari, dkk. 1997: 19) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
adalah mendengar untuk memahami apa yang dikatakan orang lain dengan
Wordpress.com).
11
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
2. Tujuan Menyimak
3. Manfaat Menyimak
a. Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang
turut menentukan keefektifan serta kualitas dalam menyimak. Misalnya,
ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam keadaan seperti itu,
mungkin saja dia terganggu atau kehilangan ide-ide pokok seluruhnya.
Juga secara fisik dia berada jauh dibawah ukuran gizi yang normal,
13
sangat lelah, serta tingkah polahnya tidak karuan. Kesehatan serta
kesejahteraan fisik merupakan modal penting dalam melakukan kegiatan
menyimak. Lingkungan fisik juga mempengaruhi dalam menyimak,
seperti ruangan terlalu panas,lembab atau terlalu dingin, dan suara bising
dapat mengganggu orang yang sedang melakukan kegiatan menyimak.
b. Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis dalam menyimak mencakup masalah-
masalah: 1) prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara
dengan aneka sebab dan alasan; 2) keegosentrisan dan keasyikan
terhadap minat pribadi serta masalah pribadi; 3) kepicikan yang
menyebabkan pandangan yang kurang luas; 4) kebosanan dan kejenuhan
yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok
pembicaraan; 5) sikap yang tidak layak terhadap sekolah, guru, pokok
pembicaraan, atau sang pembicara.
c. Faktor Pengalaman
Latar belakang pengalaman merupakan suatu factor penting dalam
menyimak. Kurangnya minat dalam menyimak merupakan akibat dari
kurangnya pengalaman dalam bidang yang akan disimak tersebut. Sikap
yang menentang dan bermusuhan timbul dari pengalaman yang tidak
menyenangkan. Misalnya, siswa tidak akan mendengar ide-ide yang
berada di luar jangkauan pengertian serta pemahaman mereka.
d. Faktor Sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada
topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui
dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya
manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu
sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada
hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi bersikap
memolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan
baginya.
e. Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan
seseorang. Jika motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka dapat
diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan. Dorongan dan tekad
diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam mengutarakan
maksud dan tujuan yang hendak dicapai, bagi seorang guru merupakan
suatu bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan serta
memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.
f. Faktor Jenis Kelamin
Berdasarkan beberapa penelitian, para pakar menarik kesimpulan
bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang
berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun
berbeda pula.
g. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan
14
faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak, seperti menaruh
perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akustik, agar siswa
dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan
gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata letak meja dan
kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menyimak. Lingkungan
sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam
menyimak. Anak-anak cepat sekali merasakan suatu suasana dimana
mereka didorong untuk mengekspresikan ide-ide mereka, juga cepat
mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka dihargai. Anak-anak
yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi
mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara. Jadi,
suasana dimana guru merencanakan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas
untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka.
h. Faktor Peranan dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam
masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang perlu untuk
menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi yang
berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran.
langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio atau video (Soenardi
tersebut dapat mengacu kepada pemahaman secara umum seperti topik yang
dibahas atau sekedar garis besar isinya, atau bagian-bagian yang lebih
terinci termasuk pelaku, lokasi, waktu, dan beberapa aspek yang menonjol.
lebih bersifat mendalam, yang tidak terbatas pada hal-hal yang secara tegas
melakukan evaluasi terhadap isi wacana, lebih sesuai bagi peserta tes yang
merupakan sesuatu yang asing dalam berbagai aspek, kecuali isi wacananya
6. Pembelajaran
terjemahan dari kata instruction yang terdiri dari self instruction (dari
yang bersifat internal antara lain datang dari pendidik yang disebut teaching
16
Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional diartikan sebagai perangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan
sebagai berikut:
tenaga lainnya.
17
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik secara terprogram agar peserta didik mampu belajar secara
perbuatan pendidik dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang
Pembelajaran dapat berhasil jika ada feed back atau balikan yang baik
mungkin agar peserta didik dapat membentuk tingkah laku yang diinginkan
18
peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Jika
sudah terjadi feed back antara pendidik dan peserta didik, diharapkan tujuan
karena itu, model yang diterapkan oleh seorang pendidik akan berdaya guna
7. Media Pembelajaran
metode atau pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam skenario
pembelajarannya.
Kata media berasal dari kata latin medius yang artinya tengah,
19
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
Termasuk dalam media ini adalah film, televisi, diagram, dan lain-lain.
tidak, tulisan dan suara yang direkam (Hujair AH Sanaky, 2009: 3).
1) Analyze learners
2) State standards and objectives
3) Select strategies, technology, media, and materials
4) Utilize technology, media, and materials
20
5) Require learner participation
6) Evaluate and revise
atau dibuat sendiri, (b) apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri
tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitasnya, (c) faktor yang menyangkut
peralatan yang ada disekitarnya dan kapan pun serta mudah dijinjing dan
panjang.
yang meliputi:
21
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
22
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ahmad Rifai (2002: 3-4) ada beberapa jenis media pembelajaran yang
biasa digunakan dalam proses pengajaran, yaitu: (1) media grafis seperti
gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-
lain. Media grafis juga sering disebut media dua dimensi karena media
ini mempunyai ukuran panjang dan lebar; (2) media tiga dimensi, yaitu
penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain;
(3) media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP
sesuatu yang ada disekitar siswa, pasar, kebun, pedagang, perilaku guru,
hewan dan lain-lain. Pendapat lain oleh Nasution (2008: 101) alat
23
ini peneliti memilih jenis media audiovisual film animasi, yakni film
d. Media Audiovisual
Bahri dan Aswan (2002: 141) media audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
yaitu:
diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara,
cetak suara.
sebagai berikut:
24
2) Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal
dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
yang didalami. Media ini tidak hanya dikembangkan melalui bentuk film
powerpoint dan fash player, hal ini perlu ketrampilan dan sarana yang
efektif. Dale (1996: 180 dalam Azhar Arsyad, 2004: 24) menambahkan
media audiovisual adalah suatu media yang terdiri dari media visual yang
komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses belajar
25
perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara, yang
berikut:
yang didapat jika bahan ajar disajikan dalam bentuk video/film, antara
lain:
26
1) Dengan video/film seseorang dapat belajar sendiri.
2) Sebagai media pandang dengar video/film menyajikan situasi yang
komunikatif dan dapat diulang-ulang.
3) Dapat menampilkan sesuatu yang detail.
4) Dapat dipercepat maupun diperlambat.
5) Memungkinkan untuk membandingkan antara dua adegan berbeda
diputar dalam waktu bersamaan.
6) Dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan,
mengangkat, suatu situasi diskusi, dokumentasi, promosi suatu
produk, interview, dan menampilkan satu percobaan yang berproses.
syarat.
dan emosi.
1. Pengertian Film
28
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa film sebagai
didengar.
2. Film Animasi
Kata animasi berasal dari kata anima yang berarti jiwa (soul)
kehidupan baik dalam objek mati maupun ke dalam objek yang tidak
gambar tak hidup yang tersusun dengan urut dalam perbedaan gerak
yang minim pada setiap frame. Frame adalah struktur gambar dasar
29
adalah media audio visual berupa rangkaian gambar tak hidup yang
masih monoton sampai saat ini. Oleh karena itu, pemilihan media film
30
7) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame
demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu
satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
frame. Frame adalah struktur gambar dasar pada suatu gerakan animasi
31
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media film
5. Salah satu siswa diminta untuk membacakan hasil dari tugas yang
32
8. Jenis dan Manfaat Cerita Anak
Cerita sebagai kegiatan yang telah ada sejak dahulu kala hingga
dikategorikan kedalam tiga jenis yaitu: cerita rakyat, cerita fiksi modern,
dan fantasi; (c) memacu kemampuan verbal anak; (d) merangsang minat
menulis anak; (e) merangsang minat baca anak; (f) membuka cakrawala
pengetahuan anak.
Selain cerita mempunyai manfaat yang positif bagi anak, cerita juga
cerita-cerita yang bermuatan asing dan tidak sesuai dengan budaya timur
apalagi ajaran dan nilai-nilai islami. Disamping dari muatan isi cerita juga
menurut Conny M. Semiawan (2008: 38) adalah: (a) batasi anak menonton
TV pada jam-jam yang sesuai; (b) damping anak-anak pada saat menonton
tayangan yang tidak dimaksudkan untuk anak; (c) bila ceritanya cerita asing,
33
memiliki nilai-nilai kemanusiaan tentang kebaikan dan keburukan seperti
teroboslah (penetrate) dunia anak untuk selalu menjaga agar kita dapat
bagi orang-orang yang berakal dengan cara mengambil hikmah yang ada
111):
Cerita yang bernilai tauhid dan akhlak, akan dapat mendekatkan anak
wajar untuk beriman kepada Alloh SWT. Selain itu, dengan mengenalkan
anak akan pribadi para Rosul dan Nabi dengan mengisahkan pengalaman
34
(mendongeng). Namun, bentuk karya sastra anak-anak yang lama juga dapat
digunakan. Hal yang paling penting dalam memilih cerita adalah memilih
cerita yang jelas, tema cerita yang jelas, jumlah pelaku cerita tidak banyak,
harus diperhatikan oleh guru agar kegiatannya berjalan dengan lancer dan
47-54) adalah: (a) tempat bercerita; (b) posisi duduk; (c) bahasa cerita; (d)
peniruan suara; (h) penguasaan terhadap siswa yang tidak serius; (i)
tempat; (b) bercerita dengan alat peraga; (c) bercerita tanpa alat peraga; (d)
(f) menghidupkan suasana cerita, (g) memilih diksi dan struktur kalimat.
involves four step: (1) chosing a story, (2) preparing to tell a story, (3)
adding props, (4) telling a story. Dari pendapat Tomkins ada empat langkah
35
agar kegiatan bercerita menjadi menarik yaitu pemilihan cerita, persiapan
tersebut adalah:
cukup matang untuk mengemas ulang bahan pengajarannya. Hal ini penting
dilakukan supaya pada saat cerita disampaikan, tujuan yang ingin dicapai
36
Berdasarkan uraian di atas, siswa kelas V Sekolah Dasar termasuk
berada pada tahap operasional konkret dalam berpikir. Anak pada masa
terjadi pada usia lima tahun sebelumnya. Akan tetapi kemampuan anak
suatu periode yang relatif lama merupakan ciri perkembangan fisik anak
Hal ini senada yang dikatakan Desmita (2008: 153) yaitu: masa
yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi pubertas, kira-kira
2 tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual. Pada masa ini
pertumbuhan berkembang pesat. Oleh karena itu, masa ini sering juga
tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik
yang terjadi.
37
Dengan demikian kegiatan fisik merupakan hal yang penting bagi
pengalaman nyata bagi anak untuk memahami arti suatu konsep yang
abstrak.
konsep yang diajarkan kepada anak harus diawali dengan hal-hal yang
38
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan
sekolah, berarti minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat
maka pada masa usia sekolah dasar daya piker anak berkembang kearah
pada anak usia sekolah dasar berada dalam tahapan dua masa transisi,
berubah, mengurutkan. Juga pada tahap anak sekolah dasar ini, tahap
39
konkrit, anak usia sekolah dasar ini masih memerlukan bantuan obyek
tidak ada perbedaan keefektifan media audio cassette recorder dan media
C. Kerangka Pikir
upaya demi penyiapan dirinya di masa yang akan datang. Potensi yang
dikembangkan atau diaktualisasikan meliputi cipta, rasa, dan karsa atau potensi
proses pembelajaran termasuk dalam hal ini menciptakan kondisi belajar yang
41
kondusif, menyenangkan, membangkitkan motivasi, dan menggairahkan tentu
misalnya, karena bahasa Indonesia bukan ilmu pasti seperti matematika, maka
menjadikan siswa cenderung bosan, ditambah lagi dengan tidak adanya upaya
proses pembelajaran (aktivitas belajar). Jika kedua hal tersebut terus menerus
terjadi maka bukan tidak mungkin prestasi siswa juga ikut turun, dan tujuan
dipenuhi.
42
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pretest Posttest
D. Perumusan Hipotesis
pikir seperti tersebut di atas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:
Yogyakarta.
43
konvensional (ceramah) dalam meningkatkan keterampilan menyimak cerita
Yogyakarta.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perlakuan.
dan setelah itu diberikan post-test. Kemudian dianalisis apakah ada pengaruh
45
penggunaan media audiovisual dan kefektifannya dibandingkan menggunakan
01 x 02
0 0
Gambar 2. Desain
01 Penelitian
x 02 01 x 02
Keterangan :
2 2
O1 = Pre-Test
X = Treatment menggunakan media audiovisual
O2 = Post-Test
Dengan menggunakan metode pre-eksperiment diharapkan dapat
Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
diberikan penilaian menyimak cerita dan dari data kedua kelompok dilakukan
uji perbandingan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antara kelas yang
perbedaan kelas mana yang mempunyai hasil yang lebih tinggi. Prosedur
46
1. Pra Penelitian
b. Bahan Pembelajaran
Istimewa Yogyakarta.
2. Teknis Pembelajaran
47
akan dilaksanakan penilaian. Pengukuran akhir dalam pembelajaran
menyimak cerita.
C. Variabel Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
48
kurikulum, latar belakang pendidikan guru, lokasi yang berdekatan, proses
instrumen yang dipakai adalah instrumen yang valid dan layak untuk
diberikan siswa.
1. Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi
berikut:
49
2. Subjek Penelitian
a) Kemampuan Awal
diberikan penilaian.
b) Sampel
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes awal (pre-test) dan
50
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Dokumentasi Sekolah
kesamaannya.
2. Tes
Metode tes adalah cara untuk mengetahui hasil dari pelajaran yang
diberikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini tes menjadi
peningkatan keterampilan menyimak yang diterapkan pada pre test dan post
test. Dalam penelitian ini data diperoleh dari tes objektif berbentuk pilihan
item menggunakan skala Likert (bobot terendah adalah 0 dan bobot tertinggi
adalah 1). Sedangkan secara ringkas, dapat disajikan dalam bentuk kisi-kisi
sebagai berikut:
51
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen
Variabel Definisi Operasional Indikator Penilaian Butir soal
Kemampuan Metode menyimak 1. Mengidentifikasi 6,8,9,13,17
menyimak yang lebih terfokus nama-nama tokoh
cerita Malin sumber informasi
Kundang yang diterima oleh 2. Menuliskan watak 12,15,16
sebelum siswa hanya dari tokoh
menggunakan guru, siswa pasif
media hanya menerima, dan 3. Menentukan latar
audiovisual menganggap sesama 1,3,14, 2, 10
cerita dengan
(konvensional) siswa adalah mengutip kalimat
(X) kompetitor yang atau paragraf yang
harus dikalahkan. mendukung
3. Observasi
belajar mengajar antar siswa dan guru berlangsung. Data-data yang dicatat
52
laku siswa. Observasi yang digunakan ialah observasi tidak terstruktur, yaitu
1. Uji Validitas
validitas yang rendah. Selain itu, menurut Sugiyono (2010: 121) validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian
validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris dibagi menjadi dua yaitu
validitas konstruk dan validitas isi. Validitas dalam penelitian ini diuji
53
dianalisis dengan analisis butir. Validitas digunakan dengan
For Windows Seri 16.0. Hasil korelasi dalam uji ini kemudian dibandingkan
dengan nilai r tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan jumlah responden
(2010: 179) bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan 0,349 maka faktor
tersebut memiliki construct yang kuat dan memiliki validitas yang baik.
2. Reliabilitas
diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi
yang berbeda. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari
reliabilitas alat ukur tentang minat dan motivasi belajar adalah dengan
54
mencapai 0.600, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak
setinggi itu masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam
dalam hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitasnya
dalam waktu dan kondisi yang berbeda. Sugiyono (2010: 257) juga
55
Lanjutan Tabel 4
yang digunakan dalam uji coba instrumen ini dengan jumlah responden
soal tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitungnya lebih besar dari
nilai r tabel sebesar 0,349. Jadi, seluruh butir soal dalam penelitian ini
reliabilitasnya sebesar 0,957. Artinya nilai sebesar 0,957 lebih besar dari
0,6; sehingga instrument dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan
56
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal.
maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai asymp.sig < 0,05
b. Uji Homogenitas
Keterangan:
2 = variabel terbesar
2 = variabel terkecil
2. Uji Hipotesis
paired T test dengan taraf signifikan 5%. Rumus yang digunakan uji t
57
t= D
(N D) - (D)
N-1
Keterangan :
t = student test (t test).
N = jumlah subyek penelitian.
D = jumlah skor posttest jumlah pretest.
(D) = hasil dari jumlah skor posttest jumlah skor pretest
dikuadratkan.
apabila nilai t hitung > dari t tabel, dan signifikansi < 0,05; sehingga
hitung < dari t tabel, dan signifikansi > 0,05 maka hipotesis dalam penelitian
58
Identifikasi masalah, pembatasan masalah
Tujuan penelitian
Kerangka berfikir
Instrumen
Validasi Instrumen
Validasi Instrumen
Pre-test
Menggunakan
Audiovisual dalam
pembelajaran Bahasa
Indonesia
Post- test
59
BAB IV
A. Hasil Penelitian
ini diperoleh dari nilai pretest dan posttest tingkat keterampilan menyimak
60
keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak
audiovisual.
a. Data Pretest
11,00; nilai tertinggi sebesar 17,00; median sebesar 15,00; modus sebesar
16,00; mean sebesar 14,65 dan standar deviasi sebesar 1,94. Dari data
61
diperoleh rentang data sebesar 17 11 = 6 Sedangkan panjang kelas
(rentang)/K = (6)/6 = 1.
Pretest
14
12 11
10
8
Frekuensi
8 7
6
6
4 4
4
0
11-12 12,1-13,1 13,2-14,2 14,3-15,3 15,4-16,4 16,5-17,5
Interval
Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Pretest
62
metode konvensional terletak pada interval 15,4-16,4 sebanyak 11 siswa
(17,5%) dan paling sedikit terletak pada interval 12,1-13,1 dan 13,2-14,2
Tingi : X M + SD
Sedang : M SD X < M + SD
Rendah : X< M SD
Keterangan:
X : skor hasil pretest
M : mean
SD : standar deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas,
diketahui bahwa mean (M) sebesar 14,65 dan standar deviasi sebesar
sebagai berikut:
63
Pretest
8 7
Tinggi
Sedang
25
Rendah
b. Data Posttest
64
Berdasarkan data hasil posttest, diperoleh nilai terendah sebesar
13,00; nilai tertinggi sebesar 20,00; median sebesar 18,00; modus sebesar
19,00; mean sebesar 17,65 dan standar deviasi sebesar 2,06. Dari data
65
Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual di
20
Postest
18
18
16
14
Frekuensi
12
10
8 6 6
6 4
4 3 3
2
0
13-14,1 14,2-15,3 15,4-16,5 16,6-17,7 17,8-18,9 19-20,1
Interval
Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Posttest
rumus dari Azwar (2011:109) berdasarkan pada nilai mean dan standar
Tinggi : X M + SD
Sedang : M SD X < M + SD
66
Rendah : X< M SD
Keterangan:
X : skor hasil pretest
M : mean
SD : standar deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas,
diketahui bahwa mean (M) sebesar 17,65 dan standar deviasi sebesar
sebagai berikut:
Postest
9 9
Tinggi
Sedang
22 Rendah
67
menggunakan media audiovisual berada pada kategori tinggi sebanyak 9
yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji homogenitas variansi.
Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas dan uji homogenitas variansi.
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Data pada uji normalitas diperoleh dari hasil pretest
nilai Zhitung lebih kecil dari Ztabel (1,96) atau signifikansi lebih besar dari
0,05 (P>0,05). Berikut adalah hasil uji normalitas data hasil pretest dan
68
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji
audiovisual diketahui bahwa nilai Zhitung lebih kecil dari Ztabel (1,96) dan
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau (p>0,05); sehingga dapat
sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan
penelitian ini, tes statistik yang digunakan adalah Uji F. Uji F adalah tes
terkecil. Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai Fhitung lebih
kecil dari nilai Ftabel pada signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil
SPSS for windows 13.0 menunjukan bahwa Fh<Ft dan nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05; berarti data kedua kelompok tersebut bersiifat
homogen. Berikut adalah hasil uji homogenitas variansi data pretest dan
posttest.
69
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Variansi
Kelompok Db Fh Ft P(Sig.) Keterangan
Pretest
1: 78 0,202 3,963 0,655 Homogen
Post-test
Dari data di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-test dan post-
test diketahui nilai Fhitung (Fh) lebih kecil dari Ftabel (Ft) dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), artinya data pre- dan post-test
c. Pengujian Hipotesis
harga thitung lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5%, dan
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat diterima.
70
Dari tabel di atas, hasil analisis data diketahui bahwa nilai thitung
sehingga diperoleh ttabel sebesar 2,042. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05
Yogyakarta.
dimana diketahui bahwa nilai rata-rata pada pretest sebesar 14,65 dan
71
tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan
B. Pembahasan
ditunjukkan dari nilai nilai thitung lebih besar dari pada ttabel (12,353>2,042),
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05
(0,000<0,05).
72
seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang
serupa.
nilai rata-rata pada pretest sebesar 14,65 dan nilai rata-rata pada posttest
73
sebesar 17,65. Artinya, media audiovisual lebih efektif diterapkan untuk
dari nilai rata-rata pada posttest lebih besar dari pada pada pretest
guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Dalam
74
bekerja sama dari siswa rendah. Oleh karena itu, agar menarik minat siswa
dapat menyajikan objek baik secara audio (suara) dan visual (gambar)
terlihat dari selisih nilai pretes (sebelum penggunaan media) dan nilai
dapat dilihat dari peningkatan kemampuan menulis cerita anak baik dalam
cerita. Selain itu, siswa juga memberikan respon yang lebih baik dalam
75
BAB V
A. Simpulan
Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung lebih besar dari pada ttabel
(12,353>2,042), dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf
dan posttest, dimana nilai rata-rata pada posttest lebih besar dari pada pada
76
B. Saran
1. Bagi Siswa
cerita berdasarkan materi yang sudah diberikan oleh pihak sekolah maupun
sumber belajar lainnya seperti internet, buku, dan sebagainya, sehingga hasil
2. Bagi Guru
peserta didik.
3. Bagi Sekolah
media dalam proses belajar mengajar karena dapat membantu peserta didik
bahan referensi untuk melanjutkan penelitian. Hal ini perlu dilakukan agar
77
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang
Press.
Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
78
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Sebagai Pegangan Bagi Pengajar
Bahasa. Jakarta: Indeks.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heinich, Robert, et. Al. 1996. Instructional media and technologies for learning
5 d). New Jersey : Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Oemar Hamalik. 1995. Dasar Motivasi. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.
79
Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Rini Afiati. 2009. Efektifitas media komputer dan audio cassette recorder dalam
pembelajaran menyimak cerita siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02
Kebondalem Kabupaten Pemalang. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.
Saifuddin Azwar. 2007. Sikap Manusia. Teori Dan Pengukurannya. Edisi ke-2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
80
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
81
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN MENYIMAK
CERITA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN
PANDAK BANTUL YOGYAKARTA
PEDOMAN OBSERVASI
82
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN MENYIMAK
CERITA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN
PANDAK BANTUL YOGYAKARTA
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Jabatan :
4. Hari, tanggal :
B. Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual
pembelajaran siswa?
83
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN MENYIMAK
CERITA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN
PANDAK BANTUL YOGYAKARTA
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Jabatan :
4. Hari, tanggal :
B. Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana pendapat adik tentang pembelajaran dengan menggunakan media
audiovisual?
Mengapa?
5. Bagaimana pendapat adik tentang cara Bapak / Ibu mengajar mata pelajaran
7. Kesulitan apa sajakah yang adik temui saat pembelajaran dengan menggunakan
media audiovisual?
8. Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang adik hadapi, saran adik seperti apa?
84
DATA LOKASI PENELITIAN
SD MUHAMMADIYAH TEGALAYANG 1
No. Nama
1. Agilmas
2. Amelia
3. Annisa
4. Arya
5. Asih
6. Cicilia
7. Desta
8. Fadila
9. Fai
10. Fairuz
11. Fara
12. Fatma
13. Fauzi
14. Haliza
15. Herla
16. Kanaya
17. Makmun
18. Muh. Iksan
19. M. Zacky
20. Nur Rahman
21. Raeykhin
22. Riski Ferdi
23. Rizal
24. Toni
25. Udin
26. Wisnu
27. Yuli
28. Yoga
SD
85
MUHAMMADIYAH TEGALAYANG 2
No. Nama
1. Akhmad
2. Andina
3. Anggi
4. Anthesa
5. Bintang
6. Dika
7. Fadhalan
8. Fadhilah
9. Fahmi
10. Hartedinur
11. Helarion
12. Mashudi
13. Mei Kusuma
14. Prayudha
15. Titik
16. Vauzia
86
SD TUNJUNGAN
No. NAMA
1. Dani Fahlul Rahman
2. Ahmat Taufiq Restu Jaya
3. Feri Triyani
4. Arvina Kurniasari
5. Bintang Bangun Budi Susilo
6. Malika Yesha Maurani
7. Septira Nisa Andriani
8. Muhammad Iqbal Prihanto
9. Wahyu Toyyibah
10. Satria Krisna Aji
11. Aida Mahani
12. Tri Fery Gunawan
13. Ibnu Adha Salsabilah
14. Andhana Warih Atibrata
15. Anata Ramadani
87
SD GUMULAN
NAMA
xdeNo.
1. Hidayah Nur Wahid
2. Mukhlis Fahrudin
3. Fredian Edwin Pratama
4. Muhammad Ardiansyah
5. Tri Hartanto
6. Rizqi Wijayanto
7. Azka Intan Firsta
8. Fadhilah Nuraini Wibawa
9. Shifa Nabilla Rahmawati
10. Selvi Catur Anggita
11. Radite Tejo Kesumo
12. Dwi Pradana
13. Loeiz Agun Nandyto
14. Satria Galih Ramadhoni
15. Ajeng Dafiq Muslichah
16. Tri Ambarwati
17. Feriyan Nanda Kurniawan
18. Reni Dwi Lestari
19. Putri Deby Amelia Sari
20. Putra Brendy Alfana Sari
88
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
6 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 5
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
9 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
15 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 14
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
17 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7
18 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
21 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 5
89
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
24 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 14
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
90
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Reliability
N %
Cases Valid 32 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,957 20
Item-Total Statistics
91
DATA PENELITIAN
(PRETEST)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 13
2 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 11
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
4 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14
5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
6 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
7 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
10 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
12 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 15
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 15
16 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 12
17 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
92
20 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14
21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 11
22 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
23 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14
24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
25 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
27 0 0 2 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
29 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 11
30 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 14
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15
32 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12
33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
34 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 13
35 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 12
36 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15
37 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
38 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12
39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
40 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
93
DATA PENELITIAN
(POSTEST)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
10 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 17
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 18
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
16 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16
94
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16
21 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
23 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 15
24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
27 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 14
30 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
34 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16
35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
38 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
95
RANGKUMAN DATA PENELITIAN
No PRETEST POSTEST
1 13 17
2 11 15
3 16 20
4 14 19
5 16 19
6 15 18
7 12 17
8 16 19
9 17 20
10 13 15
11 17 20
12 15 17
13 17 19
14 16 18
15 15 19
16 12 13
17 13 19
18 17 19
19 16 16
20 14 16
21 11 15
22 17 19
23 14 15
24 16 18
25 16 20
26 16 20
27 15 15
28 17 20
29 11 14
30 14 14
31 15 20
32 12 17
33 16 18
34 13 16
35 12 15
36 15 20
37 17 19
38 12 18
96
39 16 18
40 16 20
MEAN 14,650 17,650
GAIN SCORE 3,000
97
HASIL UJI DESKRIPTIF
Statistics
Pretest Postest
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 14,6500 17,6500
Median 15,0000 18,0000
Mode 16,00 19,00a
Std. Deviation 1,94211 2,06993
Minimum 11,00 13,00
Maximum 17,00 20,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
98
PERHITUNGAN KELAS INTERVAL
1. PRETEST
Pretest
14
12 11
10
8
Frekuensi
8 7
6
6
4 4
4
0
11-12 12,1-13,1 13,2-14,2
Interval 14,3-15,3 15,4-16,4 16,5-17,5
99
2. POSTEST
Postest
20
18
18
16
14
12
Frekuensi
10
8
6 6
6
4
4 3 3
2
0
13-14,1 14,2-15,3 15,4-16,5 16,6-17,7 17,8-18,9 19-20,1
Interval
100
RUMUS PERHITUNGAN KATEGORISASI
PRETEST
MEAN = 14,650
SD = 1,942
Tinggi : X M + SD
Sedang : M SD X < M + SD
Rendah : X < M SD
Kategori Skor
Tinggi : X 16,59
Sedang : 12,71 X < 16,59
Rendah : X < 12,71
POSTEST
MEAN = 17,650
SD = 2,070
Tinggi : X M + SD
Sedang : M SD X < M + SD
Rendah : X < M SD
Kategori Skor
Tinggi : X 19,72
Sedang : 15,58 X < 19,72
Rendah : X < 15,58
101
RANGKUMAN HASIL UJI KATEGORISASI
NO PRETEST KTG POSTEST KTG
1 13 Sedang 17 Sedang
2 11 Rendah 15 Rendah
3 16 Sedang 20 Tinggi
4 14 Sedang 19 Sedang
5 16 Sedang 19 Sedang
6 15 Sedang 18 Sedang
7 12 Rendah 17 Sedang
8 16 Sedang 19 Sedang
9 17 Tinggi 20 Tinggi
10 13 Sedang 15 Rendah
11 17 Tinggi 20 Tinggi
12 15 Sedang 17 Sedang
13 17 Tinggi 19 Sedang
14 16 Sedang 18 Sedang
15 15 Sedang 19 Sedang
16 12 Rendah 13 Rendah
17 13 Sedang 19 Sedang
18 17 Tinggi 19 Sedang
19 16 Sedang 16 Sedang
20 14 Sedang 16 Sedang
21 11 Rendah 15 Rendah
22 17 Tinggi 19 Sedang
23 14 Sedang 15 Rendah
24 16 Sedang 18 Sedang
25 16 Sedang 20 Tinggi
26 16 Sedang 20 Tinggi
27 15 Sedang 15 Rendah
28 17 Tinggi 20 Tinggi
29 11 Rendah 14 Rendah
30 14 Sedang 14 Rendah
31 15 Sedang 20 Tinggi
32 12 Rendah 17 Sedang
33 16 Sedang 18 Sedang
34 13 Sedang 16 Sedang
35 12 Rendah 15 Rendah
36 15 Sedang 20 Tinggi
102
37 17 Tinggi 19 Sedang
38 12 Rendah 18 Sedang
39 16 Sedang 18 Sedang
40 16 Sedang 20 Tinggi
103
HASIL UJI KATEGORISASI
Frequency Table
Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 7 17,5 17,5 17,5
Sedang 25 62,5 62,5 80,0
Rendah 8 20,0 20,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Postest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 9 22,5 22,5 22,5
Sedang 22 55,0 55,0 77,5
Rendah 9 22,5 22,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
104
HASIL UJI NORMALITAS
Pretest Postest
N 40 40
Normal Parametersa,b Mean 14,6500 17,6500
Std. Deviation 1,94211 2,06993
Most Extreme Absolute ,207 ,193
Differences Positive ,114 ,128
Negative -,207 -,193
Kolmogorov-Smirnov Z 1,306 1,220
Asymp. Sig. (2-tailed) ,066 ,102
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Oneway
Pretest_Postest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,202 1 78 ,655
105
HASIL UJI PAIRED T TEST
T-Test
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Pretest 14,6500 40 1,94211 ,30707
1 Postest 17,6500 40 2,06993 ,32728
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Postest 40 ,709 ,000
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pretest - Postest -3,00000 1,53590 ,24285 -3,49120 -2,50880 -12,353 39 ,000
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : V/II
A. Standar Kompetensi
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita (tokoh, tema, latar, amanat).
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
- Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
- Menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
- Menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film)
b. Afektif
- Menghargai pendapat teman lain dengan baik.
c. Psikomotor
- Mencatat hal-hal penting.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk
Setelah mendengarkan cerita siswa dapat:
- Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
- Menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
- Menemukan nilai-nilai dari tokoh-tokoh yang ditonton, didengarkan (film)
107
E. Materi Pokok Pembelajaran
Cerita Rakyat Anak (Cerita Pendek)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah Bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
(menit)
1. Kegiatan Awal 5
a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Apersepsi: guru menghubungkan pengetahuan dengan
memberikan beberapa pertanyaan sebelum memulai pelajaran.
2. Kegiatan Inti 45
Eksplorasi
a. Guru memberikan soal pretest kepada siswa.
b. Guru menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam cerita.
c. Guru menyiapkan LCD, laptop, dan speaker.
d. Siswa menyimak pemutaran film cerita rakyat.
Elaborasi
a. Siswa mencatat hal-hal yang penting yang ada dalam cerita.
b. Guru menjelaskan amanat yang terkandung dalam cerita.
Konfirmasi
a. Guru memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dimengerti
siswa.
b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
3. Kegiatan Akhir 20
a. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan soal posttest.
c. Siswa mengerjakan soal posttest.
d. Guru memberikan pesan moral untuk siswa.
e. Guru mengucapkan salam.
108
H. Alat dan Sumber Bahan
1. Alat
a. LCD
b. Laptop
c. Speaker
d. Video CD
2. Sumber Bahan
a. Silabus KTSP 2006
b. BSE Bahasa Indonesia kelas 5
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif ( Pretest )
a. Teknik Penilaian
Tes uraian
b. Rubrik Penilaian
No Soal Skor
1. Soal ke 1 25
2. Soal ke 2 25
jumlah 50
Nilai = Jumlah skor x
1. Soal ke 1 1
2. Soal ke 2 1
3. Soal ke 3 1
4. Soal ke 4 1
5. Soal ke 5 1
6. Soal ke 6 1
7. Soal ke 7 1
8. Soal ke 8 1
9. Soal ke 9 1
10. Soal ke 10 1
11. Soal ke 11 1
12. Soal ke 12 1
13. Soal ke 13 1
14. Soal ke 14 1
15. Soal ke 15 1
16. Soal ke 16 1
109
Lanjutan Rubrik Penilaian
17. Soal ke 17 1
18. Soal ke 18 1
19. Soal ke 19 1
20. Soal ke 20 1
Jumlah 20
Nilai = Jumlah Skor x 5
Menyetujui Menyetujui
Mengetahui
Kepala Sekolah
110
Lampiran Materi
MALIN KUNDANG
Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra Barat
tepatnya di desa air manis. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak laki-laki
yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga yang memprihatinkan,
sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang
luas. Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan,
dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung
halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin kecil termasuk anak yang cerdas, aktif, dan suka membantu ibunya meski
terkadang Malin masih bersikap manja. Suatu hari ketika Malin pergi kehutan bersama ibunya
untuk mencari ranting kayu tiba-tiba Malin bertemu dengan seekor monyet dan burung, mereka
bersepakat untuk berteman. Malin memberi nama si monyetnya cerdas dan burungnya si beo.
Malin, cerdas, dan beo sering bermain-main bersama. Suatu hari ketika Malin akan membantu
ibunya, ia tersandung dan terbentur pelipis kepalanya (kening) terkena batu. Luka tersebut
menjadi berbekas di pelipis kepalanya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting
tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri
seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi
seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan Rahmat seorang perantau yang dulunya
miskin sekarang sudah menjadi saudagar kaya. Malin Kundang mengutarakan maksudnya
kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin, tetapi karena ia terus
mendesak ibu akhirnya beliau menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan
bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibu,
cerdas, dan beo. Malin memutuskan untuk mengajak si beo sedangkan si cerdas menemani
ibunya. Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau
lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu ini, nak, ujar ibu Malin sambil berlinang air mata.
Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan sang ibu.
Selama berada di kapal, Malin banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang
sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin terserang badai
laut kapalnya tenggelam, beruntung Malin bisa selamat dan terdampar di sebuah pantai. Malin
bertemu dengan saudagar kaya dan putrinya yang cantik, dia diajak bekerja untuk si saudagar
kaya tersebut. Pada suatu hari saudagar kaya tersebut jatuh sakit dan meninggal, akhirnya Malin
menikah dengan putrinya yang cantik dan mewarisi kekayaan ayahnya. Malin hidup bahagia
dengan putri cantik sedangkan ibunya hidup bersusah payah.
111
Pada suatu ketika Malin dan istrinya melakukan pengiriman barang dengan menaiki
kapal besar dan bagus ke suatu desa terpencil yang tak lain adalah kampung halamannya. Setelah
sampai di dermaga ia pun turun dari kapalnya. Ibu Malin juga melihatnya, setelah cukup dekat,
ibunya melihat bekas luka di pelipis tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati
adalah Malin Kundang. Malin tidak mau mengakui anak dari ibu yang miskin dan tua renta, ia
mendorong ibunya hingga terjatuh. Ibunya sangat bersedih dan sakit hati karena Malin menjadi
sombong dan takabur, dan akhirnya ibunya mengutuk Malin menjadi batu.
112
Lampiran Soal
Nama :
Kelas :
113
A. Razaq C. Rizki
B. Rahmat D. Roby
9. Dari salah satu temannya Malin memilih . . . . .untuk menemaninya merantau.
A. Si Beo C. Ibu Malin
B. Si Cerdas D. Ayah Malin
10. Pada akhir cerita Malin dikutuk menjadi . . . . .
A. Monyet C. Pasir
B. Kayu D. Batu
11. Lawan kata miskin adalah . . . . .
A. Sombong C. Kaya
B. Kikir D. Sopan
12. Malin tidak mau mengakui anak dari ibu yang miskin dan tua renta, ia . . . . . ibunya
hingga terjatuh.
A. Menggendong C. Memukul
B. Memeluk D. Mendorong
13. Malin bisa menjadi kaya karena bertemu dengan . . . . .
A. Rahmat C. Saudagar Kaya
B. Ayahnya D. Nahkoda kapal
14. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!
Setelah sampai di . . . . . ia pun turun dari kapalnya.
A. Dermaga C. Kota
B. Pantai D. Desa
15. Ibu malin mempunyai sifat . . . .kecuali
A. Jahat C. Rajin
B. Ramah D. Penyayang
16. Tokoh antagonis dalam cerita Malin Kundang adalah . . . . .
A. Ibu Malin C. Beo
B. Malin D. Si Cerdas
17. Tokoh utama dalam cerita rakyat Malin Kundang adalah . . . . .
A. Ibu Malin C. Malin
B. Beo D. Rahmat
114
18. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan isi cerita Malin Kundang adalah . . . . .
A. Malin Kundang adalah anak yang jujur dan tidak sombong.
B. Ibu Malin tidak mau menemui anaknya.
C. Sebenarnya Malin orang yang baik, tetapi ia jadi lupa diri setelah memiliki harta yang
banyak.
D. Karena merasa senang setelah bertemu anaknya, Ibu Malin pulang dengan perasaan
bahagia.
19. Cerita Malin Kundang bertema tentang . . . . .
A. Moral C. Pendidikan
B. Ekonomi D. Pahlawan
20. Ide atau gagasan pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita disebut . . .
A. Amanat C. Latar
B. Alur D. Tema
115
Kunci Jawaban (soal pretest dan posttest)
1. C
2. B
3. A
4. D
5. B
6. C
7. A
8. B
9. A
10. D
11. C
12. D
13. C
14. A
15. A
16. B
17. C
18. C
19. A
20. D
116
DOKUMENTASI
117
118
119
SURAT IJIN PENELITIAN
120
121
122