Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 38

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 130 K/TUN/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara:

do
gu PIONEER CHEMICAL, (Perusahaan Perorangan) dalam hal ini diwakili oleh:
Harry Lordianto, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan wiraswasta selaku

In
A
pemilik Pioneer Chemical, tempat tinggal di Jalan Tegal Alur Nomor 25,
Cengkareng, Jakarta Barat;
ah

lik
Selanjutnya memberi kuasa kepada: 1. Rante Tandian, SH., 2. Mary Gerung,
SH., keduanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat, beralamat kantor
am

ub
di Komplek Pertamina Tugu Blok E Nomor 22-A, Kelurahan Tugu Utara,
Kecamatan Koja, Jakarta Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 003/
SKK/RT&R/I/2014, Tanggal 03 Januari 2014;
ep
k

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pembanding/Penggugat;


ah

melawan:
R

si
MANAJER PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) (PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA

ne
ng

CENGKARENG, tempat kedudukan di Jalan Lingkar Luar Kosambi,


Cengkareng, Jakarta Barat;

do
gu

Selanjutnya memberi kuasa kepada: 1. Randi Rubiantoro, SH., 2. Mambang


Hertadi, SH., 3. Demi Irfan, SH., 4. Idus Hutabarat, SH., 5. Andarini Sarwopeni,
In
SH., 6. Galih Saptriono N., SH., 7. Muhammad Hillmy Y.A., SH., 8. Astrid
A

Margareth S. SH., M.H., kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan


ah

Pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, tempat
lik

kedudukan di Jalan M.I.R. Rais Nomor 01, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor 0001.SKU/155/A.CKR/2014, Tanggal 20 Januari 2014;
m

ub

Termohon Kasasi dahulu sebagai Terbanding/Tergugat;


ka

Mahkamah Agung tersebut;


ep

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata bahwa sekarang
ah

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pembanding/Penggugat telah menggugat sekarang


es

Termohon Kasasi dahulu sebagai Terbanding/Tergugat, di muka persidangan Pengadilan


M

ng

Tata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
on

Halaman 1 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Objek Gugatan;

R
- Surat Keputusan Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan

si
Tangerang Area Cengkareng Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember

ne
ng
2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1;
Adapun alasan-alasan Gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

do
1 Bahwa untuk menjalankan usahanya sejak tahun 1984, Penggugat menggunakan
gu tenaga listrik yang berasal dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan
Tangerang Area Cengkareng i.c. Tergugat, yang telah beberapa kali melakukan

In
A
penambahan daya listrik, yang terakhir dengan Nomor Id Pelanggan:
546100584319, Tarif/Daya: 12/164.000 VA, vide Bukti P-2;
ah

lik
2 Bahwa Tergugat dalam perkara a quo adalah Manajer PT. PLN (Persero)
Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Cengkareng, karena yang
am

ub
menerbitkan objek gugatan i.c. Surat Keputusan Nomor 1117/155/A.CKR/2013,
tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1, adalah Manajer
PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Cengkareng;
ep
k

3 Bahwa surat Tergugat, vide Bukti P-1, disampaikan oleh Tergugat kepada
ah

Penggugat pada tanggal 03 Desember 2013, sehingga dengan demikian Gugatan


R

si
Penggugat masih dalam tenggang waktu yang ditentukan undang-undang, sesuai
Pasal 55 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, tentang Perubahan Atas

ne
ng

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


4 Bahwa dengan dikeluarkannya surat keputusan Tergugat tersebut di atas, vide

do
gu

Bukti P-1, kepentingan Penggugat sangat dirugikan, sebab Penggugat tidak


pernah melakukan golongan Pelanggaran 2 (P2) berdasarkan Berita Acara
In
Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan
A

Listrik 3 Fasa Nomor AA002201A.CKR, tanggal 11 November 2013, vide Bukti


P-1a, kemudian berdasarkan berita acara tersebut Tergugat telah menghitung
ah

lik

nilai Tagihan Susulan (TS P2TL) kepada Penggugat sebesar


Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua
m

ub

puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), sesuai butir 2 dari Surat
Tergugat Nomor 1117/155/ A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
ka

ep

Peringatan I, vide Bukti P-1;


5 Bahwa surat keputusan Tergugat tersebut di atas, vide Bukti P-1, secara implisit
ah

bermakna essensial sebagai suatu keputusan tata usaha negara, yang bersifat
R

es

konkret, individual dan final, serta berakibat hukum yang merugikan Penggugat,
M

sehingga Gugatan ini telah memenuhi syarat sebagaimana yang diatur Pasal 1
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tentang Perubahan Kedua Atas

R
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

si
maka keputusan Tergugat a quo, vide Bukti P-1, merupakan kewenangan dari

ne
ng
Peradilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, mengadili dan memutusnya.
Bahwa surat keputusan Tergugat tersebut bersifat:

do
a Penetapan tertulis, yaitu berupa surat keputusan yang dikeluarkan oleh
gu Tergugat, mempunyai maksud tertentu mengenai Surat Peringatan I, yang
memuat tagihan susulan;

In
A
b Konkret, yaitu objeknya berwujud, tertentu dan dapat ditentukan, karena
jelas dalam Surat Keputusan Tergugat Nomor 1117/155/A.CKR/2013,
ah

lik
tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, telah memuat jumlah
tagihan susulan yang harus dibayar Penggugat sebesar Rp.1.362.121.763,00
am

ub
(Satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu tujuh
ratus enam puluh tiga rupiah);
c Individual, yaitu surat keputusan Tergugat tersebut ditujukan kepada subjek
ep
k

tertentu, yakni Pioneer Chemical i.c. Penggugat;


ah

d Final, yaitu sudah difinitive, sehingga menimbulkan akibat hukum yang


R

si
merugikan Penggugat, karena dalam Surat Keputusan Tergugat Nomor
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I,

ne
ng

sudah ditentukan jumlah tagihan susulan yang harus dibayar Penggugat,


yaitu sebesar Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus enam puluh dua

do
gu

juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) dan
segala sanksi apabila Penggugat tidak membayar tagihan susulan tersebut,
In
sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT. PLN Nomor
A

1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, tentang Penertiban Pemakaian


Tenaga Listrik;
ah

lik

Sedangkan Surat Peringatan II, hanya berupa undangan untuk melakukan tera uji di
laboratorium tanpa memuat jumlah tagihan susulan, hingga saat ini Tergugat tidak
m

ub

menerbitkan Surat Peringatan III, sehingga surat keputusan Tergugat berupa Surat
Peringatan I tersebut telah bersifat final;
ka

ep

Bahwa disamping itu, sebelum Tergugat menerbitkan Surat Peringatan I,


seharusnya Tergugat melakukan pemanggilan kepada Penggugat terlebih dahulu
ah

sebanyak 3 kali untuk klarifikasi mengenai hasil temuan, sebagaimana yang diatur
R

es

dalam Pasal 11 ayat (3) Surat Keputusan Direksi PT. PLN Nomor 1486.K/Dir/2011,
M

tanggal 27 Desember 2011, tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, namun


ng

on

Halaman 3 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemanggilan tersebut tidak dilakukan Tergugat, sehingga surat keputusan Tergugat

R
dimaksud i.c. Surat Keputusan Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02

si
Desember 2013, Perihal: Peringatan I, sudah bersifat final;

ne
ng
6 Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Nomor 1117/155/
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1,

do
terlebih dahulu Tergugat melakukan pemeriksaan penertiban pemakaian tenaga
gu listrik (P2TL) ditempat Penggugat pada tanggal 11 November 2013, dimana
hasil pemeriksaan tersebut telah dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan

In
A
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan Listrik 3 Fasa
Nomor AA002201A.CKR, tanggal 11 November 2013, antara lain:
ah

lik
1 Sambungan Langsung:
Tidak ada sambungan langsung;
am

ub
2 Keselamatan Umum:
Ada jaringan masuk Pelanggan, mohon untuk diganti karena ada sambungan
yang telanjang;
ep
k

3 Barang Bukti:
ah

Segel-segel dibawa ke Kantor PLN;


R

si
4 Kesimpulan:
Polaritas arus R, S, T terbalik;

ne
ng

Terdapat indikasi pelanggaran;


Terdapat indikasi terjadi kelalaian;

do
gu

5 Tindakan Teknis yang Dilakukan:


Tidak dilakukan pemutusan rampung sambungan langsung;
In
A

Tidak dilakukan pemutusan sementara;


Tindakan Teknis yang Lain:
ah

lik

Dilakukan penormalan polaritas arus R, S, T pada pengawatan Current


Transforman (CT) TR;
m

ub

Dilakukan penguatan arus primer dan skunder dengan tang amper dan
tampilan display AMR;
ka

Tindak Lanjut:
ep

Mohon dilakukan pengecekan segel-segel yang dibawa ke PLN;


ah

Mohon untuk digantikan box CT, karena bagian atas terbuka;


R

7 Bahwa Penggugat sangat berkeberatan atas Berita Acara Pemeriksaan Penertiban


es
M

Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan Listrik 3 Fasa Nomor


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AA002201A.CKR, tanggal 11 November 2013, vide Bukti P-1a, yang

R
merupakan dasar Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Nomor 1117/155/

si
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1,

ne
ng
sehingga Penggugat tidak menandatangani berita acara dimaksud, karena ketika
dilakukan pemeriksaan pada instalasi listrik di tempat Penggugat oleh

do
Tergugat, pemeriksaan tersebut tidak disaksikan oleh Penggugat maupun
gu wakilnya, sehingga Penggugat tidak menandatangani berita acara dimaksud dan
juga ketika segel-segel diambil oleh Tergugat sebagai barang bukti yang

In
A
dimasukkan kedalam amplop yang kemudian ditutup/disegel, namun tidak
disaksikan oleh Penggugat;
ah

lik
8 Bahwa demikian juga penerbitan Surat Keputusan Nomor 1117/ 155/
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1,
am

ub
tidak sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Direksi PT. PLN Nomor 1486.
K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, tentang Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik;
ep
k

1 Bahwa sesuai dengan Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) Surat
ah

Keputusan Direksi PT. PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27


R

si
Desember 2011, tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, dengan
jelas dan tegas telah diatur bahwa Tergugat baru dapat menerbitkan

ne
ng

tagihan susulan secara sepihak, apabila Penggugat tidak memenuhi


panggilan sampai habis masa panggilan ketiga, namun nyatanya

do
gu

Tergugat tidak pernah melakukan pemanggilan kepada Penggugat untuk


klarifikasi atas temuan Tergugat, akan tetapi Tergugat langsung saja
In
menentukan secara sepihak jumlah tagihan susulan yang harus dibayar
A

Penggugat, yaitu sebesar Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus


enam puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh
ah

lik

tiga rupiah), dengan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 1117/155/


A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide
m

ub

Bukti P-1;
2 Pada segel-segel yang diambil Tergugat pada tanggal 11 November
ka

ep

2013 sebagai barang bukti yang kemudian dimasukkan kedalam


amplop, akan tetapi amplop tersebut tidak ditutup/disegel dihadapan
ah

Penggugat, hal mana diakui oleh Tergugat pada saat pertemuan tanggal
R

es

02 Januari 2014;
M

ng

on

Halaman 5 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sebagaimana lazimnya amplop yang berisi barang bukti, harus ditutup/

R
disegel dihadapan Pelanggan i.c. Penggugat, demikian juga bila dilakukan

si
tera/uji laboratorium, maka amplop yang telah ditutup/disegel dihadapan

ne
ng
Pelanggan yang berisi barang bukti, harus dibuka dihadapan Pelanggan;
Bahwa pada pertemuan tanggal 02 Januari 2014, sedianya akan dilaksanakan

do
tera/uji laboratorium terhadap segel-segel yang diambil Tergugat, namun
gu Penggugat berkeberatan karena ketika segel-segel diambil Tergugat, segel-
segel tersebut tidak ditutup/disegel dihadapan Penggugat, sehingga atas

In
A
keberatan yang Penggugat sampaikan sebagaimana tersebut di atas, maka uji/
tera laboratorium tidak jadi dilaksanakan;
ah

lik
3 Mengenai adanya temuan Tergugat, bahwa polaritas arus R, S, T
terbalik, Penggugat tidak mengetahuinya, karena pada saat pemeriksaan
am

ub
polaritas arus R, S, T yang dilakukan Tergugat, tidak ada pihak
Penggugat yang menyaksikannya jika polaritas arus R, S, T dimaksud
terbalik, sehingga terbalik atau tidaknya arus R, S, T, Penggugat tidak
ep
k

mengetahuinya;
ah

9 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, terbukti penerbitan Surat Tergugat


R

si
Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan
I, dimana pada butir 2 surat dimaksud, Penggugat dikenakan Tagihan Susulan

ne
ng

(TS P2TL) sebesar Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus enam puluh dua
juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), vide Bukti

do
gu

P-1, yang didasarkan adanya Berita Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian


Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan Listrik 3 Fasa Nomor AA
In
002201A.CKR, tanggal 11 November 2013 , vide Bukti P-1a, mengakibatkan
A

kerugian Penggugat yang tidak sedikit, karena Penggugat harus membayar


Tagihan Susulan (TS P2TL) sebesar Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus
ah

lik

enam puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga
rupiah), merupakan surat yang cacat hukum, karena surat dimaksud sama sekali
m

ub

tidak didasarkan pada fakta-fakta dan alasan-alasan yang sah, sebaliknya hanya
didasarkan kepada alasan yang mengada-ada, yang merupakan hasil perbuatan
ka

ep

dan rekayasa Tergugat sendiri, karenanya jelas tindakan Tergugat tersebut telah
melanggar ketentuan yang berlaku, yakni ketentuan Pasal 11 ayat (3) juncto
ah

Pasal 19 ayat (3) Surat Keputusan Direksi PT. PLN Nomor 1486.K/Dir/2011,
R

es

tanggal 27 Desember 2011, tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, serta


M

larangan berbuat sewenang-wenang, sebagaimana diatur Pasal 53 ayat (2) huruf


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, tentang Perubahan Atas Undang-

R
Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta telah

si
melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB), yaitu:

ne
ng
a Asas Kepastian Hukum:
Adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan

do
perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan
gu negara, berdasarkan asas ini, dimana setelah Tergugat menerbitkan Surat
Nomor 1247/155/A.CKR/2013, tanggal 27 Desember 2013, Perihal: Peringatan

In
A
II, yang hanya berupa undangan untuk tera/uji di laboratorium, namun sampai
saat ini tidak ada tindakan labih lanjut yang dilakukan Tergugat, sehingga tidak
ah

lik
ada kepastian hukum bagi Penggugat atas temuan Tergugat pada instalasi listrik
di tempat Penggugat;
am

ub
b Asas Bertindak Cermat:
Adalah asas yang menghendaki agar penyelenggaraan negara selalu bertindak
dengan teliti dan hati-hati berdasarkan hukum, agar tidak menimbulkan
ep
k

kerugian bagi warga masyarakat, dimana pada saat pengambilan barang bukti
ah

berupa segel-segel oleh Tergugat pada tanggal 11 November 2013, ternyata


R

si
barang bukti dimaksud dimasukkan ke dalam amplop oleh Tergugat, namun
amplop tersebut tidak ditutup/disegel dihadapan Penggugat, hal mana diakui

ne
ng

oleh Tergugat pada saat pertemuan tanggal 02 Januari 2014, bahwa


sebagaimana lazimnya amplop yang berisi barang bukti harus ditutup/disegel

do
gu

dihadapan Pelanggan;
Disamping itu juga mengenai adanya temuan Tergugat, bahwa polaritas arus R,
In
S, T terbalik, pihak Penggugat tidak mengetahuinya, karena pada saat
A

pemeriksaan polaritas arus R, S, T yang dilakukan oleh Tergugat, tidak ada


pihak Penggugat yang menyaksikan jika polaritas arus R, S, T dimaksud
ah

lik

terbalik, sehingga terbalik atau tidaknya arus R, S, T, pihak Penggugat tidak


mengetahuinya, ketika dilakukan pemeriksaan pada instalasi listrik ditempat
m

ub

Penggugat oleh Tergugat, tidak disaksikan oleh Penggugat ataupun wakilnya,


sehingga Penggugat tidak menandatangani Berita Acara dimaksud;
ka

ep

c Asas Prosedur:
Tergugat dalam menerbitkan Surat Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02
ah

Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1, tidak memenuhi


R

es

ketentuan Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) Surat Keputusan Direksi
M

PT. PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, tentang


ng

on

Halaman 7 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, karena Tergugat belum melaksanakan

R
pemanggilan terhadap Penggugat, akan tetapi Tergugat telah menerbitkan Surat

si
Peringatan i.c. Surat Keputusan Tergugat Nomor 1117/155/A.CKR/2013,

ne
ng
tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide Bukti P-1;
Untuk kesalahan/kelalaian dan kesewenang-wenangannya terhadap Penggugat,

do
mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta kiranya membatalkan dan
gu menyatakan tidak sah surat keputusan Tergugat tersebut di atas i.c. Surat Nomor
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, vide

In
A
Bukti P-1, yang didasarkan adanya Berita Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian
Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan Listrik 3 Fasa Nomor AA
ah

lik
002201A.CKR, tanggal 11 November 2013, vide Bukti P-1a;
PERMOHONAN PENUNDAAN/PENANGGUHAN;
am

ub
Bahwa Penggugat sangat khawatir selama pemeriksaan perkara ini di Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta, Tergugat akan melaksanakan pemutusan aliran listrik Penggugat,
serta dikhawatirkan Tergugat akan memaksa Penggugat untuk membayar tagihan
ep
k

susulan P2TL, karenanya untuk mencegah kerugian yang akan diderita oleh Penggugat,
ah

maka sesuai dengan ketentuan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, tentang
R

si
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, terdapat cukup alasan yang mendesak untuk menunda terlebih dahulu

ne
ng

pelaksanaan lebih lanjut Surat Tergugat tersebut di atas, i.c. Surat Tergugat Nomor
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, dimana pada butir 2 dari surat

do
gu

dimaksud, Penggugat telah dikenakan Tagihan Susulan (TS P2TL) sebesar


Rp.1.362.121.763,00 (Satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua puluh satu
In
ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), vide Bukti P-1, yang didasarkan adanya Berita
A

Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan


Listrik 3 Fasa Nomor AA 002201A.CKR, tanggal 11 November 2013, vide Bukti P-1a,
ah

lik

selama pemeriksaan sengketa ini sedang berjalan sampai adanya putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
m

ub

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada


Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta agar memberikan putusan sebagai berikut:
ka

ep

DALAM PENUNDAAN;
- Mengabulkan permohonan Penggugat dengan memerintahkan kepada Tergugat
ah

untuk menunda pelaksanaan lebih lanjut Surat Keputusan Tergugat Nomor


R

es

1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, selama


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan sengketa ini berjalan, sampai ada putusan pengadilan yang mempunyai

R
kekuatan hukum tetap;

si
DALAM POKOK PERKARA;

ne
ng
I Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;
II Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat Nomor 1117/155/

do
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I;
gu III Mewajibkan Tergugat mencabut Surat Keputusan Tergugat Nomor 1117/155/
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I;

In
A
IV Menyatakan penetapan tentang penangguhan pelaksanaan tindak lanjut administratif
keputusan tata usaha negara dalam perkara a quo, tetap mempunyai kekuatan hukum
ah

lik
tetap, sah dan berlaku sampai ada putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap ;
am

ub
V. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara a quo kepada Tergugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi
yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
ep
k

A Eksepsi Kewenangan Absolut (Exceptio Declinatoir);


ah

1 Bahwa yang menjadi dasar Gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah Surat
R

si
Tergugat Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
Peringatan I (vide Bukti T-1), yang sama sekali bukan merupakan Surat

ne
ng

Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009,

do
gu

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang


Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyebutkan bahwa Keputusan tata usaha
In
negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
A

pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
ah

lik

individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata, karena Surat Tergugat Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal
m

ub

02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I (vide Bukti T-1), merupakan surat


peringatan dari Tergugat sebagai penjual tenaga listrik kepada Penggugat sebagai
ka

ep

Pelanggan listrik atau konsumen listrik untuk membayar tenaga listrik yang telah
digunakan namun belum terbayar oleh Penggugat dan bukan merupakan suatu
ah

keputusan tata usaha negara atau surat keputusan tata usaha negara seperti
R

es

dimaksud Penggugat;
M

ng

on

Halaman 9 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa Penggugat sebagai Pelanggan/konsumen listrik, terikat dan mempunyai

R
hubungan hukum dengan Tergugat sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik

si
dengan data-data Pelanggan sebagai berikut:

ne
ng
Nama : Pioneer Chemical;
Alamat : Jalan Tegal Alur No. 25, Cengkareng, Jakarta Barat;

do
Id. Pelanggan : 546100584319;
gu Tarif/Daya : 12/164.000 VA;
3 Bahwa oleh karena antara Penggugat dan Tergugat satu sama lainnya telah

In
A
terikat dalam suatu hubungan jual beli dimana didalamnya telah memuat hak dan
kewajiban antara Penggugat dan Tergugat, yaitu diantaranya Tergugat
ah

lik
mempunyai kewajiban kepada Penggugat (Pelanggan) untuk menyediakan
pasokan tenaga listrik dan sebaliknya atas pasokan listrik yang dinikmati oleh
am

ub
Penggugat (Pelanggan), maka Penggugat (Pelanggan) berkewajiban untuk
membayar tagihan rekening listrik sesuai dengan pemakaian listrik Penggugat
(Pelanggan) kepada Tergugat sesuai dengan Pernyataan Kontrak Penyambungan
ep
k

yang ditandatangani oleh Harry Lordianto, tanggal 23 Januari 2001 (vide Bukti
ah

T-2), pada angka 1 yang mengatakan Menyetujui/mematuhi segala Peraturan


R

si
Pemerintah dan PLN mengenai syarat-syarat penyambungan listrik, Peraturan
Instalasi dan Tarif Dasar Listrik yang berlaku di Indonesia;

ne
ng

4 Bahwa atas dasar Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 1486.K/
DIR/2011, tanggal 27 Desember 2011 (vide Bukti T-3), yang merupakan

do
gu

ketentuan internal Tergugat, Petugas Tergugat pada tanggal 11 November 2013,


telah melakukan pemeriksaan pada alat pengukur dan pembatas di bangunan
In
persil Penggugat (Pelanggan) yang berlokasi di Jalan Tegal Alur No.25,
A

Cengkareng, Jakarta Barat dan ditemukan pada alat pembatas pengukur (APP) di
bangunan persil Penggugat yaitu: polaritas (diagram phasor) arus fasa R, S, dan
ah

lik

T terbalik sesuai Berita Acara Pemeriksaan Nomor AA 002201 A.CKR, tanggal


11 November 2013 (vide Bukti T-4);
m

ub

5 Bahwa Tergugat, yaitu Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang Area Cengkareng yang menandatangani Surat Nomor 1117/155/
ka

ep

A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, yang ditujukan


kepada Penggugat (vide Bukti T-1), bukanlah Pejabat Tata Usaha Negara, karena
ah

Manajer Area Cengkareng tersebut merupakan pegawai suatu Perseroan Terbatas


R

es

sebagai badan hukum privat yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian yang
M

dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Nomor 169, tanggal 30 Juli 1994,
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Pendirian PT. PLN (Persero) (vide Bukti T-5), yang telah disahkan

R
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-11.519.HT.01.01,

si
tanggal 01 Agustus 1994 (Bukti T-6), sehingga oleh karenanya tunduk pada

ne
ng
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas;
6 Bahwa Penggugat telah keliru menjadikan Surat Tergugat Nomor 1117/155/

do
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, yang ditujukan
gu kepada Penggugat (vide Bukti T-1) sebagai objek gugatan tata usaha negara,
karena surat tersebut bukan dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha

In
A
Negara serta tidak bersifat final, karena masih dikeluarkan Surat Peringatan II,
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51
ah

lik
Tahun 2009, tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan:
am

ub
Keputusan tata usaha negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final,
ep
k

yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;
ah

7 Bahwa Surat Tergugat Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember


R

si
2013, Perihal: Peringatan I, yang ditujukan kepada Penggugat (vide Bukti T-1),
bukanlah merupakan objek sengketa tata usaha negara dengan alasan sebagai

ne
ng

berikut:
a Surat Tergugat (vide Bukti T-1) bukan merupakan Surat Keputusan Tata

do
gu

Usaha Negara, karena Surat Tergugat (vide Bukti T-1) tersebut


dikeluarkan Tergugat dalam rangka untuk memperingatkan Penggugat
In
agar menyelesaikan Tagihan Susulan yang merupakan tagihan atas
A

pemakaian tenaga listrik yang telah digunakan atau dinikmati Penggugat


namun belum dibayar oleh Penggugat;
ah

lik

b Bahwa selain itu, surat Tergugat (vide Bukti T-1) bukan merupakan surat
keputusan tata usaha negara, karena Tergugat atau Manajer Area
m

ub

Cengkareng tersebut, merupakan pegawai suatu Perseroan Terbatas


sebagai badan hukum privat yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian
ka

ep

PT. PLN (Persero), yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Nomor
169, tanggal 30 Juli 1994 (vide Bukti T-5), yang telah disahkan
ah

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-11.519.


R

es

HT.01.01, tanggal 01 Agustus 1994 (vide Bukti T-6);


M

ng

on

Halaman 11 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c Bahwa surat Tergugat (vide Bukti T-1) tidaklah bersifat final, karena sesuai

R
surat tersebut Penggugat masih tercatat sebagai Pelanggan listrk

si
Tergugat, yang diberikan kesempatan untuk segera menyelesaikan

ne
ng
Tagihan Susulan, yang merupakan peringatan akibat adanya temuan
pelanggaran di bangunan persil Penggugat (Pelanggan) yang berlokasi di

do
Jalan Tegal Alur No.25, Cengkareng, Jakarta Barat, sehingga
gu menyebabkan pemakaian listrik yang telah digunakan Penggugat menjadi
tidak terukur dan apabila setelah masa waktu Surat Peringatan I telah

In
A
habis, Penggugat (Pelanggan) tidak juga memenuhi kewajibannya, maka
Tergugat akan melakukan pemutusan sementara dan mengeluarkan Surat
ah

lik
Peringatan II;
d Bahwa Surat Peringatan II, yaitu Surat Tergugat Nomor 0042/155/
am

ub
A.CKR/2014, tanggal 27 Januari 2014, Perihal: Peringatan II (vide Bukti
T-7) adalah surat yang bersifat final namun bukan merupakan surat
keputusan tata usaha negara dan/atau keputusan badan atau pejabat tata
ep
k

usaha negara. Surat tersebut (vide Bukti T-7) bersifat final, karena surat
ah

tersebut merupakan surat terakhir yang akan diberikan oleh Tergugat,


R

si
terkait penyelesaian Tagihan Susulan yang memiliki sanksi
Pembongkaran Rampung (penghentian untuk seterusnya penyaluran

ne
ng

tenaga listrik ke instalasi Pelanggan yang dipergunakan untuk penyaluran


tenaga listrik keinstalasi Pelanggan yang dilakukan dengan

do
gu

pembongkaran alat pengukur dan pembatas yang ada di persil


Pelanggan), yang apabila tidak terdapat penyelesaian Tagihan Susulan,
In
maka berakibat Penggugat berubah statusnya dari Pelanggan menjadi non
A

Pelanggan;
8 Bahwa dengan demikian jelaslah Surat Tergugat Nomor 1117/155/ A.CKR/2013,
ah

lik

tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I (vide Bukti T-1) dan Surat
Tergugat Nomor 0042/155/A.CKR/2014, tanggal 27 Januari 2014, Perihal:
m

ub

Peringatan II, yang ditujukan kepada Penggugat (vide Bukti T-7), adalah bukan
merupakan suatu surat keputusan tata usaha negara dan/atau keputusan badan
ka

ep

atau pejabat tata usaha negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tentang Perubahan Kedua Atas
ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara


R

es

juncto Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha Negara, pengertian keputusan tata usaha negara yang menyebutkan

R
bahwa:

si
Keputusan tata usaha negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan

ne
ng
oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata
usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

do
yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum
gu bagi seseorang atau badan hukum perdata.;
9 Bahwa Mahkamah Agung telah memberikan pertimbangan dan pendapatnya

In
A
pada sengketa-sengketa yang serupa, dengan mengatakan bahwa tindakan Tim
P2TL PT. PLN (Persero) yang melakukan Pemeriksaan P2TL dan mengeluarkan
ah

lik
Tagihan Susulan adalah merupakan lingkup permasalahan dalam lapangan
hukum perdata, karena Tagihan Susulan dikeluarkan dalam rangka untuk
am

ub
melakukan penagihan atas pemakaian listrik yang telah dinikmati atau digunakan
oleh Pelanggan listrik namun belum terbayar, in casu Penggugat dan apabila
Surat Peringatan I (vide Bukti T-1) dan Peringatan II (vide Bukti T-7), untuk
ep
k

menyelesaikan Tagihan Susulan tersebut dijadikan objek sengketa oleh


ah

Penggugat dalam perkara a quo, maka sengketa tersebut adalah sengketa dalam
R

si
lapangan hukum perdata yang harus diperiksa, diadili dan diputus oleh
Pengadilan Negeri;

ne
ng

10 Bahwa pendapat dan pertimbangan Mahkamah Agung RI tersebut dapat


ditemukan dalam Putusan Mahkamah Agung RI dalam sengketa mengenai

do
gu

Tagihan Susulan, yang diterbitkan oleh Tim P2TL PT. PLN (Persero) di seluruh
Indonesia, antara lain adalah dalam putusan berikut:
In
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 55.PK/TUN/2007., tanggal 04
A

Juni 2009, dengan Ketua Majelis Marina Sidabutar, S.H., M.H., pada
kasus PT. Diamond Cold Storage yang menggugat Kepala PT. PLN
ah

lik

(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, berkenaan dengan


penerbitan Surat PT. PLN (Persero) tentang Tagihan Susulan OPAL
m

ub

(Operasi Penertiban Aliran Listrik) atau sekarang dikenal dengan


Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan tentang Pemutusan
ka

ep

Sementara, Mahkamah Agung telah mengabulkan Permohonan


Peninjauan Kembali PT. PLN (Persero) dan membatalkan Putusan
ah

Mahkamah Agung Nomor 246.K/TUN/1999., tanggal 12 Oktober 2005


es

(vide Bukti T-8) dan dalam putusannya, Mahkamah Agung berpendapat


M

ng

dan menyatakan bahwa surat tentang tagihan susulan dan surat tentang
on

Halaman 13 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemutusan sementara adalah sebagai konsekuensi/sanksi kepada

R
Pelanggan, in casu Penggugat, karena tidak memenuhi kewajibannya

si
sebagai konsumen/Pelanggan listrik untuk melunasi tagihan susulan

ne
ng
kekurangan pembayaran rekening listrik yang telah digunakan
Penggugat. Oleh karena itu surat tentang tagihan susulan dan surat

do
tentang pemutusan sementara masuk dalam lingkup jual beli antara
gu penjual listrik dan Pelanggan listrik, yang merupakan kompetensi
Pengadilan Negeri untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a

In
A
quo;
11 Bahwa dari apa yang telah diuraikan di atas, maka sudah sangat jelas dan tegas
ah

lik
bahwa tindakan P2TL adalah merupakan tindakan yang dilakukan oleh Tergugat
dalam rangka menjalankan kelangsungan proses penjualan tenaga listrik dengan
am

ub
Pelanggannya, in casu Penggugat, sebagaimana telah diuraikan di atas. Oleh
karena itu, Penerbitan Tagihan Susulan, Pemutusan Sambungan Aliran Listrik,
serta Pembongkaran Rampung bukan merupakan suatu keputusan pejabat tata
ep
k

usaha negara yang bersifat final, individual dan konkrit, sehingga bukan
ah

merupakan objek sengketa tata usaha negara, sebagaimana diatur dalam Undang-
R

si
Undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004,
tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang Nomor 51 Tahun

ne
ng

2009, melainkan sengketa dalam hubungan jual beli listrik yang merupakan
ranah hukum perdata;

do
gu

Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, terbukti bahwa Surat Tergugat
Perihal: Peringatan I (vide Bukti T-1) maupun Surat Tergugat Perihal: Peringatan II
In
(vide Bukti T-7) bukan termasuk surat keputusan atau keputusan tata usaha negara,
A

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun


2009, tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,
ah

lik

tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Pasal 2 huruf a Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karena itu
m

ub

kewenangan memeriksa, mengadili dan memutus gugatan a quo bukan merupakan


wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara, melainkan adalah wewenang Pengadilan
ka

ep

Negeri;
B Eksepsi Diskualifikasi (Exceptio Diskualifikatoir);
ah

Bahwa dalam Gugatannya, Penggugat mengajukan gugatan atas nama Pioneer


R

es

Chemical yang merupakan Perusahaan Perorangan (halaman 1 vide Gugatan).


M

Bahwa yang berhak untuk mengajukan gugatan adalah orang atau badan hukum
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdata, hal tersebut sesuai Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 51 Tahun

R
2009, tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,

si
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, mengatur:

ne
ng
Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan
keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan

do
kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata;
gu Bahwa sesuai Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan

In
A
Tata Usaha Negara, Penggugat tidak mempunyai hak untuk mengajukan Gugatan
atau permohonan karena Penggugat dalam hal ini adalah Pioneer Chemical
ah

lik
merupakan perusahaan perseorangan, yang bukan badan hukum perdata yang
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sehingga bukan merupakan
am

ub
subjek hukum yang berhak untuk menjadi Penggugat dalam sengketa tata usaha
negara;
Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah
ep
k

mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 02/G/2014/PTUN-JKT., Tanggal 04 Juni


ah

2014 yang amarnya sebagai berikut:


R

si
DALAM PENUNDAAN:
Menolak permohonan penundaan pelaksanaan surat keputusan objek

ne
ng

sengketa;
DALAM EKSEPSI:

do
gu

Menerima eksepsi Tergugat tentang Kewenangan Absolut


Pengadilan;
In
A

DALAM POKOK SENGKETA:


1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
ah

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa
lik

ini sebesar Rp.151.000,- (seratus lima puluh satu ribu rupiah);


Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat putusan
m

ub

Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata
ka

Usaha Negara Jakarta dengan Putusan Nomor 228/B/2014/PT.TUN.JKT., Tanggal 08


ep

Oktober 2014;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
ah

Pembanding/Penggugat pada Tanggal 07 November 2014, kemudian terhadapnya oleh


es

Pembanding/Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


M

ng

Nomor 003/SKK/RT&R/I/2014, Tanggal 03 Januari 2014 diajukan permohonan kasasi


on

Halaman 15 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara lisan pada Tanggal 19 November 2014, sebagaimana ternyata dari Akta

R
Permohonan Kasasi Nomor 02/G/2014/PTUN-JKT. yang dibuat oleh Panitera

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Permohonan tersebut disertai dengan Memori

ne
ng
Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut
pada tanggal 02 Desember 2014;

do
Bahwa setelah itu, oleh Termohon Kasasi yang pada Tanggal 08 Desember 2014
gu telah diberitahu tentang Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi, namun Termohon Kasasi
tidak mengajukan Jawaban Memori Kasasi (Kontra Memori Kasasi);

In
A
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
ah

lik
dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
am

ub
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka secara
formal dapat diterima;
alasan kasasi
ep
k

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam


ah

Memori Kasasi pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
A. DASAR HUKUM KASASI;
1 Bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta

ne
ng

Nomor 228/B/2014/PT.TUN.JKT., tanggal 08 Oktober 2014,


diberitahukan/disampaikan kepada kuasa hukum Pemohon Kasasi

do
gu

pada hari Senin, tanggal 10 Nopember 2014, dan selanjutnya pada


tanggal 19 Nopember 2014, Pemohon Kasasi telah mengajukan
In
permohonan pemeriksaan di Tingkat Kasasi ke Mahkamah Agung
A

R.I. melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap Putusan


Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 228/B/2014/
ah

lik

PT.TUN.JKT., tanggal 08 Oktober 2014 juncto Putusan Pengadilan Tata


Usaha Negara Jakarta Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni
m

ub

2014, selanjutnya Pemohon Kasasi mengajukan Memori Kasasi


pada hari Selasa, tanggal 02 Desember 2014,sehingga oleh
ka

ep

karenanya segala persyaratan yang digariskan oleh Pasal 46 ayat 1 juncto Pasal 47 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 (Undang-Undang Tentang Mahkamah
ah

Agung R.I.) telah terpenuhi, sehingga perkara a quo sangat berdasar untuk diperiksa
R

es

oleh Mahkamah Agung R.I. dalam tingkat Kasasi;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa Permohonan Kasasi ini sejalan dengan penggarisan ketentuan Pasal 30

R
angka (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 juncto Undang-Undang Nomor 5

si
Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, Tentang

ne
ng
Mahkamah Agung R.I. Yang menegaskan bahwa Mahkamah Agung dalam Tingkat
Kasasi membatalkan Putusan atau Penetapan Pengadilan dari semua lingkungan

do
peradilan karena:
gu - Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;
- Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

In
A
- Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan;
ah

lik
Bahwa dengan adanya permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi
yang menolak dan tidak menerima "Putusan Judex Facti Tingkat
am

ub
Banding" juncto "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama", maka dengan
pengajuan dasar dan alasan-alasan Kasasi dalam Memori Kasasi ini,
kiranya cukup berdasar dan beralasan hukum bagi Mahkamah Agung
ep
k

R.I./Hakim Agung Yang Mulia untuk kiranya berkenan sesuai hukum dan
ah

Undang-Undang untuk menilai kekeliruan/kesalahan penerapan hukum dalam


R

si
"Putusan Judex Facti Tingkat Banding" juncto "Putusan Judex Facti Tingkat
Pertama" tersebut;

ne
ng

3 Bahwa dengan memperhatikan secara keseluruhan "Putusan Judex Facti


Tingkat Banding" i.c. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor

do
gu

228/B/2014/PT.TUN.JKT., tanggal 08 Oktober 2014 yang telah menguatkan "Putusan


Judex Facti Tingkat Pertama" i.c. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
In
Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni 2014, yang kini dimohonkan untuk
A

pemeriksaan di Tingkat Kasasi, ternyata dalam "Putusan Judex Facti Tingkat Banding"
yang telah menguatkan "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama" i.c. Putusan Pengadilan
ah

lik

Tata Usaha Negara Jakarta


Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni 2014 terdapat kekeliruan
m

ub

penerapan hukum/Undang-Undang atau lalai melaksanakan peradilan dan juga


melampaui batas wewenang sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 25 ayat (1) Undang-
ka

ep

Undang Nomor 4 Tahun 2004 juncto Pasal 184 ayat (1) HIR yang ada pada pokoknya
menggariskan:
ah

Setiap Putusan Pengadilan harus memuat alasan-alasan dan dasar


R

es

putusan;
M

ng

on

Halaman 17 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Harus jelas sumber hukumnya yang dijadikan dasar mengadili terhadap

si
suatu perkara;
Karenanya sangat berdasarkan dan beralasan hukum apabila "Putusan Judex

ne
ng
Facti Tingkat Banding" juncto "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama" untuk
dimohonkan kasasi sesuai Pasal 30 ayat 1 Undang- undang Nomor 5 Tahun

do
gu 2004 (Undang-Undang Tentang Mahkamah Agung R.I.) dan kiranya
Mahkamah Agung R.I./Hakim Agung Mulia berkenan untuk memeriksa sesuai
hukum dan undang-undang yang berlaku;

In
A
B. ALASAN-ALASAN KASASI;
I. ALASAN KE-1 (SATU) KASASI:
ah

lik
Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta selaku Peradilan
Banding, telah keliru menerapkan hukum tentang cara mengadili, memeriksa
am

ub
dan memutus perkara perdata ini, karena ternyata "Judex Facti Tingkat
Banding" tidak memeriksa ulang keseluruhan perkara a quo di Tingkat
Banding. tetapi hanya serta merta menguatkan "Putusan Judex Facti Tingkat
ep
k

Pertama" dengan pertimbangan hukum sebagai berikut:


ah

Menimbang, , maka Majelis Hakim Tingkat


R

si
Banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama sudah tepat dan benar, oleh karena itu untuk menghindari

ne
ng

pengulangan dalam pertimbangan putusan ini maka segala apa yang menjadi
dasar dan alasan pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama

do
gu

tersebut oleh Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding dapat disetujui dan
dijadikan pula sebagai dasar pertimbangannya dalam memeriksa, memutus, dan
In
menyelesaikan sengketa di pengadilan tingkat banding;
A

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka Majelis


Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat bahwa
ah

lik

putusan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 02/
G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni 2014 yang dimohonkan pemeriksaan dalam
m

ub

tingkat banding ini dikuatkan;


(Vide Pertimbangan Hukum "Putusan Judex Facti Tingkat Banding" pada
ka

ep

halaman 7 alinea ke-1 s/d. halaman 8, baris ke-dua dari atas);


"Putusan Judex Facti Tingkat Banding" a quo adalah tidak sesuai
ah

dengan maksud, hakikat dan tujuan penerapan Undang-Undang i.c. Pasal 23


es

ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 juncto Pasal 184 ayat (1) HIR
M

ng

juncto Pasal 51 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 dan penggarisan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I., sehingga karenanya berdasar dan

R
beralasan hukum untuk dimohonkan kasasi atas "Putusan Judex Facti Tingkat

si
Banding" juncto "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama" sesuai dengan maksud

ne
ng
ketentuan Pasal 30 huruf (b) dan huruf (c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 yakni Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi berwenang membatalkan

do
Putusan Pengadilan karena: Peradilan telah salah menerapkan hukum dan lalai
gu memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yang mengancam kelalaian dengan batalnya putusan yang bersangkutan;

In
A
Bahwa seperti terlihat dalam "Putusan Judex Facti Tingkat Banding"
pada halaman 7 alinea ke-1 s/d. halaman 8, baris ke-dua dari atas, tentang
ah

lik
Pertimbangan Hukum, sebagaimana yang telah Pemohon Kasasi kutip tersebut
diatas, jelas dalam pemeriksaan di Tingkat Banding dalam perkara ini "Judex
am

ub
Facti Tingkat Banding" telah memberi pertimbangan onvoeldoende
gemotiveerd;
Cara mengadili, memeriksa dan memutus sengketa dalam perkara a quo
ep
k

ini di Tingkat Banding oleh "Judex Facti Tingkat Banding", sangat


ah

bertentangan dengan tertib hukum Acara Perdata yang diatur dalam HIR,
R

si
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I., sebagaimana yang terlihat dalam
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 9-10-1975, No. 951 K/

ne
ng

Sip/1973, memberi fatwa berbunyi:


"Cara pemeriksaan dalam tingkat Banding.. dst., seharusnya Hakim

do
gu

Banding mengulang memeriksa kembali perkara dalam keseluruhan, baik


mengenai fakta maupun mengenai penerapan hukumnya."
In
(Vide Rangkuman Yurisprudensi MARl-II, Hukum Perdata dan Acara Perdata,
A

tahun 1977, halaman 237;


Berdasarkan Alasan Kasasi Pertama tersebut diatas, maka kiranya
ah

lik

cukup beralasan dan berdasar hukum bagi Yang Mulia Hakim Agung untuk
membatalkan "Putusan Judex Facti Tingkat Banding" juncto "Putusan Judex
m

ub

Facti Tingkat Pertama" atas dasar ketentuan Pasal 30 huruf b dan huruf c
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 (Undang-Undang Tentang Mahkamah
ka

ep

Agung R.I.);
II. ALASAN KE-2 (DUA) KASASI:
ah

Bahwa "Putusan Judex Facti Tingkat Banding" telah keliru/salah


R

es

menerapkan hukum dengan memberi pertimbangan "onvoeldoende


M

gemotiveerd" dengan pertimbangan hukum bahwa "Majelis Hakim Tingkat


ng

on

Halaman 19 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim

R
Tingkat Pertama sudah tepat dan benar, oleh karena itu untuk menghindari

si
pengulangan dalam pertimbangan putusan ini maka segala apa yang menjadi

ne
ng
dasar dan alasan pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama
tersebut oleh Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding dapat disetujui dan

do
dijadikan pula sebagai dasar pertimbangannya dalam memeriksa, memutus dan
gu menyelesaikan sengketa di pengadilan tingkat banding" dan selanjutnya
memberikan pertimbangan hukum: "berdasarkan pertimbangan tersebut di atas

In
A
maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik
Jakarta Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni 2014 yang dimohonkan
pemeriksaan dalam tingkat banding ini dikuatkan" (Vide Pertimbangan Hukum
am

ub
"Putusan Judex Facti Tingkat Banding" pada halaman 7 alinea ke-1 s/d.
halaman 8, baris ke-dua dari atas);
Bahwa pertimbangan hukum "Judex Facti Tingkat Banding" tersebut
ep
k

adalah sama sekali tidak benar menurut hukum, sebab bukankah dengan jelas
ah

dalam Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding (sekarang Pemohon


R

si
Kasasi, semula Penggugat), dengan jelas menguraikan keberatan-keberatan dan
alasan-alasan banding tentang kekeliruan "Putusan Judex Facti Tingkat

ne
ng

Pertama", baik tentang penerapan hukumnya maupun tentang penilaian


faktanya, yang justru Memori Banding dimaksud sama sekali tidak

do
gu

dipertimbangkan oleh "Judex Facti Tingkat Banding" di Tingkat Banding, akan


tetapi serta merta langsung memberikan kesimpulan belaka, sehingga cara
In
mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara a quo tidak sesuai dengan
A

tertib hukum acara perdata dan penggarisan Yurisprudensi tetap Mahkamah


Agung R.I.;
ah

lik

Bahwa cara mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara a quo di


Tingkat Banding oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan
m

ub

tidak meneliti, memeriksa keseluruhan alasan-alasan/keberatan-keberatan


dalam Memori Banding yang telah diajukan oleh Pembanding (sekarang
ka

ep

Pemohon Kasasi/semula Penggugat), adalah bertentangan dengan tertib hukum


acara perdata yang diatur dalam HIR, Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
ah

R.I., sebagaimana yang terlihat dalam penggarisan Yurisprudensi Mahkamah


R

es

Agung R.I. sebagai berikut:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 11-4-1956, No. 112 K/Sip/1955,

R
memberi fatwa berbunyi:

si
"Putusan Pengadilan Tinggi dibatalkan karena keberatan-keberatan dari

ne
ng
Pembanding sama sekali tidak diperhatikan";
b Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 4-7-1961, No. 384 K/Sip/1961,

do
memberi fatwa berbunyi:
gu "Putusan Pengadilan Tinggi dapat dibatalkan apabila tidak disertai alasan
yang cukup (onvoeldoende gemotiveerd)"

In
A
(Vide Intisari Yurisprudensi MARl-II, Buku K. Wantjik Saleh, SH., Penerbit
Ikhtiar Baru Jakarta, Tahun 1975, halaman 108, Nomor Urut 221 dan 223);
ah

lik
Berdasarkan penggarisan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I.
tersebut diatas, maka Pertimbangan Hukum "Putusan Judex Facti Tingkat
am

ub
Banding" pada halaman 7 alinea ke-1 s/d. halaman 8, baris ke-dua dari atas,
jelas tidak meninjau dan tidak mengamati Memori Banding yang telah diajukan
oleh Pembanding (sekarang Pemohon Kasasi/semula Penggugat) termaksud
ep
k

adalah merupakan kekeliruan penerapan hukum dan tidak tertib dalam


ah

menjalankan peradilannya di Tingkat Banding, sehingga oleh karena sangat


R

si
berdasar dan beralasan hukum untuk dimohonkan pembatalan "Putusan Judex
Facti Tingkat Banding" juncto "Putusan Judex Factie Tingkat Pertama";

ne
ng

Bahwa Judex Facti ("Judex Facti Tingkat Banding" yang telah


menguatkan "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama") telah salah/keliru

do
gu

menerapkan hukum, sehingga berdasarkan alasan-alasan hukum


sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini, kiranya cukup berdasar
In
hukum bagi Yang Mulia Hakim Agung yang memeriksa perkara a quo di
A

Tingkat Kasasi untuk mengabulkan gugatan Penggugat (sekarang


Pemohon Kasasi/dahulu Pembanding);
ah

lik

III. ALASAN KE-3 (TIGA) KASASI;


Bahwa "Judex Facti Tingkat Banding" juncto "Judex Facti Tingkat
m

ub

Pertama" telah salah menerapkan hukum dalam memberikan pertimbangan


hukum terhadap Eksepsi yang diajukan oleh Termohon Kasasi (dahulu
ka

ep

Terbanding/Tergugat) mengenai Eksepsi Kewenangan Absolut (exceptio


declinatoir), sebagaimana yang terlihat dalam Pertimbangan Hukum "Putusan
ah

Judex Facti Tingkat Pertama" pada halaman 61 alinea ke-3 s/d. halaman 66
R

es

alinea ke-1". dimana kemudian pertimbangan hukum "Putusan Judex Facti


M

Tingkat Pertama" tersebut telah dijadikan pula sebagai dasar pertimbangan bagi
ng

on

Halaman 21 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Judex Facti Tingkat Banding" dalam memeriksa, memutus, dan

R
menyelesaikan

si
sengketa di pengadilan tingkat banding;

ne
ng
1 Bahwa dalam memutus perkara a quo "Judex Facti" telah berpedoman
pada Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 55 PK/TUN/2007 (Vide Bukti T-8) dan

do
Putusan Nomor 427 K/TUN/2007 padahal putusan-putusan tersebut di atas bukan
gu merupakan Yurisprudensi yang tetap dari Mahkamah Agung R.I., sehingga jelas "Judex
Facti" telah salah menerapkan hukum, karena putusan-putusan tersebut tidak dapat

In
A
dengan serta-merta dijadikan dasar bagi "Judex Facti" untuk mempertimbangkan bahwa
Surat Keputusan P2TL i.c. surat keputusan Termohon Kasasi No. 1117/155/
ah

lik
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, tunduk pada hukum
perdata, sehingga Pengadilan Peradilan Umum yang bewenang dan mengadili sengketa
am

ub
a quo;
2 Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
156/G/1992/LST/PTUN.JKT., tanggal 13 Mei 1993 (Vide Bukti P-12) juncto Putusan
ep
k

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 90/B/PT.TUN.JKT., tanggal 27


ah

September 1993 (Vide Bukti P-13) juncto Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 13 K/
R

si
TUN/1994, tanggal 28 September 1995 (Vide Bukti P-14), jelas Pengadilan Tata Usaha
Negara berwenang memeriksa

ne
ng

dan mengadili mengenai terbitnya Surat Keputusan P2TUOPAL;


3 Bahwa Termohon Kasasi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

do
gu

mendapat kewenangan dari pemerintah yang diserahi tugas untuk melaksanakan usaha
penyediaan tenaga listrik, dengan demikian maka:
In
3.1. PT. PLN (Persero) adalah badan hukum perdata yang didirikan oleh
A

pemerintah dengan maksud untuk melaksanakan tugas-tugas


pemerintah. Dalam keadaan yang demikian Badan Hukum Perdata
ah

lik

yang bersangkutan i.c. PT. PLN (Persero), sebagaimana yang


disimpulkan dalam buku dibawah judul Usaha Memahami Undang-
m

ub

Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, karangan Indroharto,


SH., Buku I, Edisi Pustaka Sinar Harapan Jakarta, pada halaman 137,
ka

ep

alinea ke-2 dalam Butir 3: "Yang menyimpulkan bahwa yang disebut


sebagai badan atau pejabat tata usaha Negara dengan nama apapun
ah

dalam garis besarnya dapat dikelompokkan dalam: Badan-badan


R

es

hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah dengan maksud untuk


M

melaksanakan tugas-tugas pemerintah";


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga jelas hubungan antara Pemohon Kasasi dengan Termohon

R
Kasasi adalah Termohon Kasasi bertindak melaksanakan tugas

si
pokoknya sebagai pelaksanaan urusan pemerintahan sehingga setiap

ne
ng
dari pelaksanaan dari tugas pokok ini, tidak boleh ditafsirkan lain
melainkan harus ditafsirkan hubungan antara pemerintah dengan

do
masyarakat, jadi bukan hubungan perdata biasa sebagaimana yang
gu dipertimbangkan oleh "Judex Facti Tingkat Pertama" dalam
putusannya yang kemudian pertimbangan dimaksud telah dijadikan

In
A
pula sebagai dasar pertimbangan bagi "Judex Facti Tingkat Banding"
dalam memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa di
ah

lik
pengadilan tingkat banding;
3.2. Hubungan hukum yang ada antara Pemohon Kasasi dengan
am

ub
Termohon Kasasi berdasarkan Bukti T -2, atau para konsumen
lainnya berdasarkan yang dipertimbangkan oleh "Judex Facti
Tingkat Pertama" seolah-olah adalah hubungan hukum antara PT.
ep
k

PLN (Persero) i.c. PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan
ah

Tangerang Area Cengkareng (Termohon Kasasi) dengan


R

si
konsumennya adalah ruang lingkup hubungan hukum keperdataan
dengan mendasarkan bahwa Termohon Kasasi dengan Pemohon

ne
ng

Kasasi atau para konsumen lainnya terikat Kontrak Penyambungan,


sehingga dalam hal ini "Judex Facti Tingkat Pertama" juncto "Judex

do
gu

Facti Tingkat Banding" telah salah dalam mengartikannya karena:


3.2.1. Tidak ada Perjanjian Kontrak Penyambungan antara
In
Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi yang mengatur
A

hak dan kewajiban masing-masing pihak sebagaimana


lazimnya suatu perjanjian, yang ada hanyalah Surat
ah

lik

Pernyataan Kontrak Penyambungan yang bukan merupakan


perjanjian timbal balik melainkan hanya berbentuk Surat
m

ub

Pernyataan sepihak yang ditanda-tangani oleh Pemohon


Kasasi atau Para Konsumen lainnya yang hanya mengatur
ka

ep

semata-mata kewajiban Pemohon Kasasi atau konsumen


lainnya. Jadi bukan merupakan suatu Perjanjian Perdata yang
ah

mengatur hak dan kewajiban para pihak. Kalaupun Surat


R

es

Pernyataan Kontrak Penyambungan dapat dianggap sebagai


M

perjanjian/kontrak -quod non- dimana sesuai dengan pendapat


ng

on

Halaman 23 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indroharto, SH., Pernyataan Kontrak Penyambungan yang

R
demikian adalah kontrak standart dan adhesive dan dalam hal

si
inipun masih dipertanyakan oleh Indroharto, SH. dalam

ne
ng
bukunya dimaksud, kedudukannya dan bukan ditegaskan
sebagai perjanjian perdata biasa;

do
3.2.2. Bahwa demikian pula semua klausula-klausula yang dimuat
gu dalam Surat Pernyataan Kontrak Penyambungan isinya
hanyalah pernyataan-pernyataan dan berisikan pasal-pasal

In
A
yang wajib ditaati oleh Pemohon Kasasi maupun konsumen
lainnya dan itupun juga berasal dari Surat Keputusan Direksi
ah

lik
PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011,
Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik;
am

ub
3.2.3. Begitu pula dalam Kontrak Pernyataan Penyambungan tidak
diatur mengenai biaya penyambungan maupun tarif listrik,
semuanya ditentukan sepihak oleh Termohon Kasasi yang
ep
k

mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah yang dikeluarkan


ah

secara berkala dalam bentuk Surat Keputusan (SK) dan


R

si
sebagainya, termasuk tata cara pemutusan aliran listrik serta
penetapan besarnya tagihan susulan P2TL;

ne
ng

4 Bahwa gugatan dalam perkara a quo yang diajukan ke Pengadilan Tata


Usaha Negara i.c. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, telah dilakukan proses

do
gu

pemeriksaan dismissal oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara i.c. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta, dimana gugatan perkara a quo yang diajukan oleh
In
Pembanding telah lolos dismissal sehingga sesuai dengan ketentuan hukum, Pengadilan
A

Tata Usaha Negara berwenang untuk memeriksa dan mengadili serta memutus perkara
a quo, hal mana jelas membuktikan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara i.c.
ah

lik

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berwenang memeriksa dan mengadili gugatan
perkara a quo;
m

ub

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka jelas "Judex Facti" i.c. "Judex
Facti Tingkat Pertama" maupun "Judex Facti Tingkat Banding" telah salah
ka

ep

menerapkan hukum oleh karenanya Pemohon Kasasi mohon kepada "Judex


Yuris" yang memeriksa perkara a quo dalam Tingkat Kasasi berkenan
ah

membatalkan "Putusan Judex Facti


R

es

Tingkat Banding" juncto "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama" dan menolak
M

Eksepsi yang diajukan oleh Termohon Kasasi (dahulu Terbanding/Tergugat)


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengenai Eksepsi Kewenangan Absolut (exceptio declinatoir), selanjutnya

R
memeriksa pokok perkara a quo serta menerima seluruh gugatan Pemohon

si
Kasasi (dahulu Pembanding/ semula Penggugat) dengan dasar-dasar hukum

ne
ng
sebagaimana yang diuraikan oleh Pemohon Kasasi dalam Alasan ke-4 (empat)
Kasasi di bawah ini;

do
IV. ALASAN KE-4 (EMPAT) KASASI;
gu Alasan ke-4 (empat) dari Memori Kasasi ini adalah mengenai Pokok
Perkara sengketa a quo yang patut diperiksa dan dikabulkan seluruhnya oleh

In
A
"Judex Yuris" dalam memeriksa dan memutus perkara a quo di Tingkat Kasasi,
dengan dasar-dasar dan fakta-fakta hukum sebagai berikut:
ah

lik
1 Bahwa berdasarkan Bukti P-4, terbukti bahwa Pemohon Kasasi adalah
suatu perusahaan perorangan dan berdasarkan Bukti P-2 dan Bukti T-2, telah terbukti
am

ub
untuk menjalankan usahanya, sejak tahun 1984 Penggugat (sekarang Pemohon Kasasi/
dahulu Pembanding) menggunakan tenaga listrik yang berasal dari PT. PLN (Persero)
Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang, Area Cengkareng i.c. Termohon Kasasi, yang
ep
k

telah beberapa kali melakukan penambahan daya listrik, yang terakhir dengan Nomor
ah

ID Pelanggan 546100584319, TarifiDaya: 12/164.000VA;


R

si
2 Bahwa berdasarkan Bukti P-1 = Bukti T-1, terbukti pihak Termohon
Kasasi dalam perkara a quo adalah Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya

ne
ng

Dan Tangerang, Area Cengkareng, karena yang menerbitkan obyek gugatan i.c. surat
keputusan Nomor 1117/155/A.CKRI 2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:

do
gu

Peringatan I, adalah Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang,
Area Cengkareng;
In
3 Bahwa berdasarkan Bukti P-1 = Bukti T -1, telah terbukti surat Termohon
A

Kasasi tertanggal 02 Desember 2013, sehingga dengan demikian gugatan Pemohon


Kasasi masih dalam tenggang waktu yang ditentukan undang-undang, sesuai dengan
ah

lik

Pasal 55 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, Tentang Perubahan kedua Atas


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
m

ub

4 Bahwa Surat Termohon Kasasi tersebut diatas, Vide Bukti P-1, dikeluarkan
tidak sesuai dengan prosedur yakni tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang
ka

ep

diatur dalam pasal 11 ayat (3) dari Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/
Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik,
ah

karena:
R

es

4.1. Seharusnya sebelum Termohon Kasasi menerbitkan Surat Peringatan I,


M

seharusnya Termohon Kasasi melakukan pemanggilan kepada


ng

on

Halaman 25 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Kasasi terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) kali untuk

R
klarifikasi mengenai hasil temuan, sebagaimana yang diatur dalam

si
pasal 11 ayat (3) dari Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/

ne
ng
Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian
Tenaga Listrik namun pemanggilan tersebut tidak dilakukan oleh

do
Termohon Kasasi, akan tetapi berdasarkan Berita Acara tersebut
gu Termohon Kasasi telah langsung menghitung nilai tagihan susulan
(TS P2TL) kepada Pemohon Kasasi sebesar Rp. 1.362.121.763,-

In
A
(satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua puluh satu
ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), sesuai dengan butir 2 dari
ah

lik
surat Termohon Kasasi Nomor 1117/155/ACKR/2013, tanggal 02
Desember 2013, Perihal: Peringatan I, Vide Bukti P-1.
am

ub
4.2. Berdasarkan Bukti P-6 telah terbukti Surat Peringatan II, hanya
berupa Undangan untuk melakukan Tera Uji di Laboratorium tanpa
memuat jumlah tagihan susulan, dan hingga gugatan diajukan, pihak
ep
k

Termohon Kasasi tidak menerbitkan Surat Peringatan III, sehingga


ah

Surat Keputusan Termohon Kasasi berupa: Peringatan I tersebut


R

si
telah bersifat final;
5 Bahwa Surat Keputusan Termohon Kasasi tersebut diatas, Vide Bukti P-1,

ne
ng

secara implisit bermakna esensial sebagai suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang
bersifat Konkrit, Individual dan Final serta berakibat hukum yang merugikan Pemohon

do
gu

Kasasi, sehingga gugatan ini telah memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam
Pasal 1 angka 9, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, Tentang Perubahan Kedua,
In
Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
A

maka Keputusan Termohon Kasasi a quo, Vide Bukti P-1, merupakan kewenangan dari
Peradilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, mengadili dan memutusnya. Bahwa
ah

lik

surat keputusan Termohon Kasasi tersebut bersifat:


a Penetapan tertulis: yaitu berupa Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh
m

ub

Termohon Kasasi, mempunyai maksud tertentu mengenai surat Peringatan I, yang


memuat tagihan susulan;
ka

ep

b Konkrit: yaitu obyeknya berwujud, tertentu dan dapat ditentukan,


karena jelas dalam surat keputusan Termohon Kasasi Nomor 1117/155/A.CKR/2013,
ah

tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, telah memuat jumlah tagihan susulan
R

es

yang harus dibayar oleh Pemohon Kasasi sebesar Rp.1.362.121.763,- (satu milyar tiga
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus enam puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga

R
rupiah);

si
c Individual: yaitu Surat keputusan Termohon Kasasi tersebut ditujukan

ne
ng
kepada subyek tertentu yakni Pioneer Chemical i.c. Pemohon Kasasi;
d Final: yaitu sudah definitive sehingga menimbulkan akibat hukum yang

do
merugikan Pemohon Kasasi karena dalam surat keputusan Termohon Kasasi Nomor
gu 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, sudah
ditentukan jumlah tagihan susulan sebesar yang harus dibayar oleh Pemohon Kasasi

In
A
yaitu sebesar Rp.1.362.121.763,- (satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua
puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) dan segala sanksinya apabila
ah

lik
Termohon Kasasi tidak membayar tagihan susulan dimaksud, sebagaimana yang diatur
dalam Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember
am

ub
2011, Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik;
Sedangkan Surat Peringatan II, hanyalah berupa Undangan untuk
melakukan Tera Uji di Laboratorium tanpa memuat jumlah tagihan
ep
k

susulan, dimana pada saat gugatan perkara a quo diajukan oleh


ah

Pemohon Kasasi, namun Termohon Kasasi belum menerbitkan Surat


R

si
Peringatan III, sehingga Surat Keputusan Termohon Kasasi berupa
Peringatan I, tersebut telah bersifat final;

ne
ng

Bahwa disamping itu, sebelum Termohon Kasasi menerbitkan Surat


Peringatan I, seharusnya Termohon Kasasi melakukan pemanggilan

do
gu

kepada Pemohon Kasasi terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) kali untuk


klarifikasi mengenai hasil temuan, sebagaimana yang diatur dalam
In
pasal 11 ayat (3) dari Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/
A

Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian


Tenaga Listrik namun pemanggilan tersebut tidak dilakukan oleh
ah

lik

Termohon Kasasi, sehingga surat keputusan Termohon Kasasi


dimaksud i.c. Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember
m

ub

2013, Perihal: Peringatan I, sudah bersifat final;


6 Bahwa sebelum Termohon Kasasi menerbitkan surat keputusan Nomor
ka

ep

1117/155/A.CKR/2013, tanggal 2 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, Vide Bukti P-1


= Bukti T-1, terlebih dahulu Termohon Kasasi melakukan pemeriksaan penertiban
ah

pemakaian tenaga listrik (P2TL) ditempat Pemohon Kasasi pada tanggal 11 Nopember
R

es

2013, dimana berdasarkan Bukti P-1A = Bukti T-4, dan diperkuat dengan keterangan
M

saksi-saksi fakta telah terbukti hasil dari pemeriksaan tersebut telah dituangkan dalam
ng

on

Halaman 27 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berita Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/

R
Sambungan Listrik 3 Fasa No. AA 002201A.CKR, tanggal 11 Nopember 2013, antara

si
lain:

ne
ng
Sambungan Langsung.
Tidak ada sambungan langsung;

do
Keselamatan Umum.
gu Ada jaringan masuk pelanggan, mohon untuk diganti karena ada
sambungan yang telanjang (tanpa isolasi);

In
A
Barang Bukti.
Segel-segel dibawa ke Kantor PLN;
ah

lik
Kesimpulan.
- Polaritas arus R, S, T, terbalik;
am

ub
- Terdapat indikasi pelanggaran;
- Terdapat indikasi terjadi kelalaian;
Tindakan Teknis Yang dilakukan.
ep
k

- Tidak dilakukan pemutusan rampung sambungan langsung;


ah

- Tidak dilakukan pemutusan sementara;


R

si
Tindakan Teknis Yang Lain.
- Dilakukan penormalan polaritas arus R, S, T, pada pengawatan

ne
ng

Current Transforman (CT) TR.;


- Dilakukan penguatan arus primer dan sekunder dengan tang amper dan

do
gu

tampilan display AMR;


Tindak Lanjut.
In
- Mohon dilakukan pengecekan segel-segel yang dibawa ke PLN;
A

- Mohon untuk penggantian box CT karena bagian atas terbuka.


7 Bahwa berdasarkan Bukti P-7, serta diperkuat dengan keterangan saksi-
ah

lik

saksi fakta (saksi dari Pemohon Kasasi maupun dari saksi-


saksi Termohon Kasasi), telah tebukti Pemohon Kasasi sangat keberatan dengan Berita
m

ub

Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan


Listrik 3 Fasa No. AA 002201A.CKR, tanggal 11 Nopember 2013, Vide Bukti
ka

ep

P-1a,yang merupakan dasar bagi Termohon Kasasi untuk menerbitkan surat Nomor
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, Vide Bukti
ah

P-1, sehingga Pemohon Kasasi tidak menanda-tangani Berita Acara dimaksud,


R

es

dikarenakan ketika dilakukan pemeriksaan pada instalasi listrik ditempat Pemohon


M

Kasasi oleh Termohon Kasasi, pemeriksaan dimaksud tidak disaksikan oleh Pemohon
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kasasi maupun wakilnya, sehingga Pemohon Kasasi tidak menanda-tangani Berita

R
Acara dimaksud. Dan juga ketika segel-segel diambil oleh Termohon Kasasi sebagai

si
barang bukti yang dimasukkan ke dalam amplop, kemudian ditutup/disegel, namun

ne
ng
tidak disaksikan oleh Pemohon Kasasi;
8 Bahwa demikian juga berdasarkan keterangan saksi-saksi fakta (baik saksi

do
dari Pemohon Kasasi maupun Termohon Kasasi) telah tebukti penerbitan surat
gu keputusan Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
Peringatan I, Vide Bukti P-1 tidak sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Direksi

In
A
PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, tentang Penertiban
Pemakaian Tenaga Listrik;
ah

lik
8.1. Bahwa sesuai dengan Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) dari
Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27
am

ub
Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Llstrik,
dengan jelas dan tegas telah diatur bahwa Termohon Kasasi baru
dapat menerbitkan tagihan susulan secara sepihak, apabila Pemohon
ep
k

Kasasi tidak memenuhi panggilan sampai habisnya masa panggilan


ah

ke-3, namun nyatanya Termohon Kasasi tidak pernah melakukan


R

si
pemanggilan terhadap Pemohon Kasasi untuk klarifikasi atas temuan
Termohon Kasasi, akan tetapi Termohon Kasasi langsung saja

ne
ng

menentukan secara sepihak jumlah tagihan susulan yang harus


dibayar oleh Pemohon Kasasi yaitu sebesar Rp.1.362.121.763,- (satu

do
gu

milyar tiga ratus enam puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu
tujuh ratus enam puluh tiga rupiah) dengan menerbitkan surat Nomor
In
1117/155/ A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
A

Peringatan I, Vide Bukti P-1;


8.2. Pada saat segel-segel diambil oleh Termohon Kasasi pada tanggal 11
ah

lik

Nopember 2013 sebagai barang bukti yang kemudian dimasukkan


kedalam amplop oleh Termohon Kasasi, akan tetapi amplop tersebut
m

ub

tidak ditutup/disegel dihadapan Pemohon Kasasi, hal mana diakui


oleh Termohon Kasasi pada saat pertemuan pada tanggal 02 Januari
ka

ep

2014. Padahal sebagaimana lazimnya amplop yang berisi barang


bukti harus ditutup/disegel dihadapan pelanggan i.c, Pemohon
ah

Kasasi, demikian juga apabila akan dilakukan tera/uji laboratorium,


R

es

maka amplop yang telah ditutup/disegel dihadapan pelanggan yang


M

berisi barang bukti harus dibuka dihadapan pelanggan;


ng

on

Halaman 29 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada pertemuan tanggal 02 Januari 2014 sedianya akan

R
dilaksanakan tera/uji laboratorium terhadap segel-segel yang diambil

si
oleh Termohon Kasasi, namun Pemohon Kasasi keberatan karena

ne
ng
ketika segel-segel diambil oleh Termohon Kasasi, segel-segel
tersebut tidak ditutup/disegel dihadapan Pemohon Kasasi, sehingga

do
atas keberatan Pemohon Kasasi dimaksud, maka tera/uji
gu laboratorium tidak jadi dilaksanakan;
8.3. Mengenai adanya temuan Termohon Kasasi bahwa Polaritas arus R,

In
A
S, T, terbalik, pihak Pemohon Kasasi tidak mengetahuinya, karena
pada saat pemeriksaan Polaritas arus R, S, dan T, yang dilakukan
ah

lik
oleh Termohon Kasasi, tidak ada pihak Pemohon Kasasi yang
menyaksikannya jika Polaritas arus R, S, T, dimaksud terbalik,
am

ub
sehingga terbalik atau tidaknya arus R, S, T, pihak Pemohon Kasasi
tidak mengetahuinya;
8.4. Bahwa senyata-nyatanya pada saat Pemeriksaan Penertiban
ep
k

Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) di tempat Pemohon Kasasi


ah

diketahui oleh wakil dari Pemohon Kasasi yakni Sdr. Albert


R

si
Lordianto, akan tetapi wakil dari Pemohon Kasasi tersebut tidak
berada di dekat AMR (Automatic Meter Reading), sedangkan yang

ne
ng

diperiksa oleh petugas Termohon Kasasi adalah AMR, sehingga apa


yang dinyatakan oleh petugas Termohon Kasasi bahwa di dalam

do
gu

AMR ditemukan Polaritas (Diagram Phasor) arus Phasa R, S, dan T


terbalik, tidak dilihat langsung oleh wakil dari Pemohon Kasasi, akan
In
tetapi petugas Termohon Kasasi langsung saja mencantumkan dalam
A

Berita Acara Hasil Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga


Listrik Instalasi Atau Sambungan Listrik 3 Fasa Nomor AA002201
ah

lik

A.CKR, tanggal 11 Nopember 2013 bahwa Polaritas (Diagram


Phasor) arus Phasa R, S dan T terbalik. Dan pada saat itu juga
m

ub

petugas dari Termohon Kasasi telah menyatakan bahwa Polaritas


(Diagram Phasor) arus Phasa R, S dan T yang terbalik sudah
ka

ep

dinormalkan kembali/perbaiki saat


itu;
ah

Dengan demikian jelas, terbalik atau tidaknya (Diagram Phasor)


R

es

arus Phasa R, S dan T, dan juga yang menurut petugas dari pihak
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi sudah dinormalkan kembali, tidak diketahui oleh

R
Pemohon Kasasi atau wakilnya;

si
8.5. Bahwa jelas terbitnya obyek gugatan dalam perkara a quo i.c. surat

ne
ng
keputusan Termohon Kasasi Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal
2 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, telah melanggar ketentuan

do
Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) dari Surat Keputusan
gu Direksi PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011,
Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik;

In
A
8.5.1. Bahwa merupakan kewenangan Termohon Kasasi
melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL),
ah

lik
namun demikian dalam pelaksanaan Penertiban Pemakaian
Tenaga Listrik (P2TL) juga harus sesuai dengan Keputusan
am

ub
Direksi PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember
2011, Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik, akan
tetapi pelaksanaan Pemeriksaan Penertiban Pemakaian
ep
k

Tenaga Listrik (P2TL), tidak sesuai dengan prosedur yakni


ah

tidak sesuai dengan Pasal ketentuan Pasal 11 ayat (3) juncto


R

si
Pasal 19 ayat (3) dari Surat Keputusan Direksi PLN Nomor
1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang

ne
ng

Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik;


8.5.2. Termohon Kasasi mengingkari pertemuan pada tanggal 02

do
gu

Januari 2014, dimana dalam pertemuan tersebut telah


mengakui bahwa segel-segel diambil oleh Termohon Kasasi
In
pada tanggal 11 Nopember 2013 sebagai barang bukti yang
A

dimasukkan ke dalam amplop tidak ditutup/disegel dihadapan


Pemohon Kasasi, hal mana yang menjadi keberatan bagi
ah

lik

Pemohon Kasasi, sehingga tera/uji laboratorium tidak jadi


dilaksanakan. Hal tersebut membuktikan bahwa memang
m

ub

benar bahwa pada saat segel-segel diambil oleh Termohon


Kasasi pada tanggal 11 Nopember 2013 sebagai barang bukti
ka

ep

yang dimasukkan ke dalam amplop tidak ditutup/disegel


dihadapan Pemohon Kasasi, sedangkan sebagaimana
ah

lazimnya amplop yang berisi barang bukti harus ditutup/


R

es

disegel dihadapan pelanggan i.c. Pemohon Kasasi, demikian


M

juga apabila akan dilakukan tera/uji laboratorium, maka


ng

on

Halaman 31 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
amplop yang telah ditutup/disegel dihadapan pelanggan yang

R
berisi barang bukti harus dibuka dihadapan pelanggan;

si
8.5.3. Bahwa Termohon Kasasi telah memutar-balikkan fakta yang

ne
ng
sebenarnya terjadi karena memang pada saat Pemeriksaan
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) diketahui oleh

do
wakil dari Pemohon Kasasi yakni Sdr. Albert Lordianto, akan
gu tetapi wakil dari Pemohon Kasasi tersebut tidak berada di
dekat AMR (Automatic Meter Reading), sedangkan yang

In
A
diperiksa oleh petugas Termohon Kasasi adalah AMR,
sehingga apa yang dinyatakan oleh petugas Termohon Kasasi
ah

lik
bahwa di dalam AMR ditemukan Polaritas (Diagram Phasor)
arus Phasa R, S dan T terbalik, tidak dilihat langsung oleh
am

ub
wakil Pemohon Kasasi, akan tetapi petugas Termohon Kasasi
langsung saja mencantumkan dalam Berita Acara Hasil
Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Instalasi
ep
k

Atau Sambungan Listrik 3 Fasa Nomor AA002201 A.CKR,


ah

tanggal 11 Nopember 2013 bahwa Polaritas (Diagram Phasor)


R

si
arus Phasa R, S dan T terbalik. Dan pada saat itu juga petugas
dari Termohon Kasasi telah menyatakan bahwa Polaritas

ne
ng

(Diagram Phasor) arus Phasa R, S dan T yang terbalik sudah


dinormalkan kembali/perbaiki saat itu;

do
gu

Dengan demikian jelas terbalik atau tidaknya (Diagram


Phasor) arus Phasa R, S dan T, dan juga yang menurut
In
petugas Termohon Kasasi sudah dinormalkan kembali, tidak
A

diketahui oleh Pemohon Kasasi maupun wakilnya;


8.6. Bahwa faktanya Termohon Kasasi tidak pernah memanggil Pemohon
ah

lik

Kasasi untuk klarifikasi mengenai temuan Pemeriksaan Penertiban


Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) pada tanggal 11 Nopember 2013,
m

ub

Termohon Kasasi telah langsung menerbitkan surat Termohon


Kasasi Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013,
ka

ep

Perihal: Peringatan I, yang memuat tagihan susulan sebesar


Rp.1.362.121.763,- (satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta
ah

seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah);
R

es

Termohon Kasasi telah mendalilkan bahwa Termohon Kasasi telah


M

melakukan pemanggilan sesuai dengan prosedur yakni sesuai dengan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 11 ayat 3 dari Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/

R
Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian

si
Tenaga Listrik, hal dimaksud hanyalah merupakan kebohongan

ne
ng
belaka, karena memang tidak pernah ada pemanggilan untuk itu,
dengan demikian maka Pemohon Kasasi telah -sommeren/

do
mensomeer- Termohon Kasasi untuk membuktikan bahwa Termohon
gu Kasasi telah membuat surat panggilan kepada Pemohon Kasasi.
Namun hal dimaksud tidak dapat dibuktikan

In
A
oleh Termohon Kasasi sampai dengan acara Kesimpulan
dalam perkara a quo, karenanya dalil Pemohon Kasasi
ah

lik
tersebut sudah pasti menurut hukum;
9 Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, tetah terbukti penerbitan surat
am

ub
Termohon Kasasi Nomor 1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
Peringatan I, dimana pada butir 2 dari surat dimaksud, Pemohon Kasasi telah dikenakan
Tagihan Susulan (TS P2TL) sebesar Rp.1.362.121.763,- (satu milyar tiga ratus enam
ep
k

puluh dua juta seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), Vide
ah

Bukti P-1, yang didasarkan adanya Berita Acara Pemeriksaan Penertiban Pemakaian
R

si
Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/Sambungan Listrik 3 Fasa No. AA 002201ACKR,
tanggal 11 Nopember 2013, Vide Bukti P-1a, mengakibatkan kerugian Pemohon Kasasi

ne
ng

yang tidak sedikit karena Pemohon Kasasi diharuskan membayar Tagihan Susulan P2TL
(TS P2TL) sebesar Rp.1.362.121.763,- (satu milyar tiga ratus enam puluh dua juta

do
gu

seratus dua puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh tiga rupiah), merupakan surat yang
cacat hukum, karena surat dimaksud sama sekali tidak didasarkan pada fakta-fakta dan
In
alasan-alasan yang sah, sebaliknya hanya didasarkan kepada alasan yang mengada-ada
A

yang merupakan hasil perbuatan dan rekayasa Termohon Kasasi sendiri, karenanya jelas
tindakan Termohon Kasasi sebagai Pejabat Tata Usaha Negara tidak
ah

lik

mempertimbangkan secara layak dari semua segi sebelum mengeluarkan Keputusan,


karenanya tindakan Termohon Kasasi tersebut telah melanggar ketentuan yang berlaku
m

ub

yakni ketentuan Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) dari Surat Keputusan Direksi
PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27 Desember 2011, Tentang Penertiban
ka

ep

Pemakaian Tenaga Listrik dan melanggar larangan berbuat sewenang-wenang


sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a. dan b. Undang-Undang
ah

Nomor 9 Tahun 2004, Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,
R

es

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan telah melanggar Asas-asas Umum
M

Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) yaitu:


ng

on

Halaman 33 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Asas Kepastian Hukum:

R
Adalah asas dalam Negara Hukum yang mengutamakan landasan

si
peraturan perundang-undangan, kepatutan, keadilan dalam setiap

ne
ng
penyelenggaraan Negara, berdasarkan asas ini sangat jelas Termohon
Kasasi melakukan pelanggaran asas kepatian hukum, dimana setelah

do
Termohon Kasasi menerbitkan Surat Nomor 1247/155/A/CKR/2013,
gu tanggal 27 Desember 2013, Perihal: Peringatan II yang hanya berupa
undangan untuk tera/uji di laboratorium, namun sampai saat ini tidak

In
A
ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh Termohon Kasasi,
sehingga tidak ada kepastian hukum bagi Pemohon Kasasi atas temuan
ah

lik
Termohon Kasasi pada instalasi listrik ditempat Pemohon Kasasi;
b. Asas Bertindak Cermat:
am

ub
Adalah asas yang menghendaki agar penyelenggaraan negara untuk
selalu bertindak dengan teliti dan hati-hati berdasarkan hukum agar
tidak menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat, dimana pada saat
ep
k

pengambilan barang bukti berupa segel-segel yang diambil oleh


ah

Termohon Kasasi pada tanggal 11 Nopember 2013 sebagai barang


R

si
bukti, ternyata barang bukti dimaksud dimasukkan kedalam amplop
oleh Termohon Kasasi, namun amplop tersebut tidak ditutup/disegel

ne
ng

dihadapan Pemohon Kasasi, hal mana diakui oleh Termohon Kasasi


pada saat pertemuan pada tanggal 02 Januari 2014. Bahwa

do
gu

sebagaimana lazimnya amplop yang berisi barang bukti harus ditutup/


disegel dihadapan pelanggan;
In
Disamping itu juga mengenai adanya temuan Termohon Kasasi bahwa
A

Polaritas arus R, S, T, terbalik, pihak Pemohon Kasasi tidak


mengetahuinya, karena pada saat pemeriksaan Polaritas arus R, S, dan
ah

lik

T, yang dilakukan oleh Termohon Kasasi, tidak ada pihak Pemohon


Kasasi yang menyaksikannya jika Polaritas arus R, S, dan T, dimaksud
m

ub

terbalik, sehingga terbalik atau tidaknya arus R, S, T, pihak Pemohon


Kasasi tidak mengetahui; ketika dilakukan pemeriksaan pada instalasi
ka

ep

listrik ditempat Pemohon Kasasi oleh Termohon Kasasi, tidak


disaksikan oleh Pemohon Kasasi ataupun wakilnya, sehingga
ah

Pemohon Kasasi tidak menanda-tangani Berita Acara dimaksud;


R

es

c. Asas Prosedur:
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi dalam menerbitkan surat Nomor 1117/155/

R
A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal: Peringatan I, tidak

si
memenuhi ketentuan Pasal 11 ayat (3) juncto Pasal 19 ayat (3) dari

ne
ng
Surat Keputusan Direksi PLN Nomor 1486.K/Dir/2011, tanggal 27
Desember 2011, Tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik karena

do
Termohon Kasasi belum melaksanakan pemanggilan terhadap
gu Pemohon Kasasi, akan tetapi Termohon Kasasi telah menerbitkan
Surat Peringatan i.c. surat keputusan Termohon Kasasi Nomor

In
A
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
Peringatan I;
ah

lik
Untuk kesalahan/kelalaian dan kesewenang-wenangan terhadap
Pemohon Kasasi, mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
am

ub
kiranya membatalkan dan menyatakan tidak sah surat keputusan
Termohon Kasasi tersebut diatas i.c. surat Termohon Kasasi Nomor
1117/155/A.CKR/2013, tanggal 02 Desember 2013, Perihal:
ep
k

Peringatan I, Vide Bukti P-1, yang didasarkan adanya Berita Acara


ah

Pemeriksaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Instalasi/


R

si
Sambungan Listrik 3 Fasa No. AA 002201A.CKR, tanggal 11
Nopember 2013, Vide Bukti P-1a.

ne
ng

Sesuai dengan fakta-fakta hukum yang telah dikemukakan dalam Memori Kasasi
tersebut diatas, dengan berpedoman pada ketentuan Perundang- undangan yang berlaku,

do
gu

khusus dan sepanjang keberatan-keberatan/alasan- alasan Kasasi permohonan kasasi


dengan mendasari alasan-alasan kasasinya secara hukum dan Undang-Undang juncto
In
beberapa penggarisannya yang dikemukakan dan dipancangkan secara hukum sepanjang
A

alasan-alasan kasasi ini, maka cukup dan beralasan hukum bagi Mahkamah Agung R.I.
untuk membatalkan "Putusan Judex Facti Tingkat Banding" i.c. Putusan Pengadilan
ah

lik

Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 228/B/2014/PT.TUN.JKT., tanggal 08


Oktober 2014 yang telah menguatkan "Putusan Judex Facti Tingkat Pertama" i.c.
m

ub

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal


04 Juni 2014, seraya memohon kepada Mahkamah Agung R.I. berkenan memeberi
ka

ep

"Keadilan Dan Kebenaran"


dengan "Mengadili Sendiri" membatalkan "Putusan Judex Facti Tingkat Banding" i.c.
ah

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 228/B/2014/


R

es

PTTUN.JKT., tanggal 08 Oktober 2014 juncto Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
M

Jakarta Nomor 02/G/2014/PTUN.Jkt., tanggal 04 Juni 2014, dengan berpedoman kepada


ng

on

Halaman 35 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penggarisan ketentuan Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

R
Undang-Undang Mahkamah Agung yang dikutip:

si
Dalam hal Mahkamah Agung mengabulkan Permohonan Kasasi berdasarkan Pasal 30

ne
ng
huruf b dan huruf c, maka Mahkamah Agung memutuskan sendiri Perkara yang
dimohonkan kasasi itu"

do
Sejalan dengan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, maka kiranya cukup pula
gu berdasarkan untuk ditelaah penggarisan ketentuan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1985 (Undang-Undang Mahkamah Agung R.I.) yang menentukan:

In
A
"Apabila Mahkamah Agung membatalkan Putusan Pengadilan dan Mengadili sendiri
Perkara tersebut maka dipakai hukum pembuktian yang berlaku bagi Pengadilan
ah

lik
Tingkat Pertama"
PERTIMBANGAN HUKUM
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena putusan Judex Facti dalam
ep
k

pertimbangan hukumnya sudah benar dan tidak terdapat kesalahan dalam menerapkan
ah

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:


R

si
Bahwa sengketa tentang penerbitan tagihan susulan, pemutusan sambungan
listrik sementara dan pembongkaran Rampung, merupakan sengketa dalam ranah

ne
ng

hukum perdata yang menjadi wewenang peradilan perdata;


Bahwa di samping itu alasan-alasan tersebut pada hakikatnya mengenai penilaian

do
gu

hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak
dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan
In
pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan
A

dalam pelaksanaan hukum, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-


Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah
ah

lik

dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


ternyata putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/
ka

ep

atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi:


PIONEER CHEMICAL, tersebut harus ditolak;
ah

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka Pemohon


es

Kasasi dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan karenanya dihukum untuk membayar
M

ng

biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

R
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

si
Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

ne
ng
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah

do
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
gu Undang Nomor 51 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
MENGADILI,

In
A
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PIONEER CHEMICAL,
tersebut;
ah

lik
Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);
am

ub
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Selasa, tanggal 21 April 2015 oleh Dr. H. Imam Soebechi,SH.,MH., Ketua Muda
ep
Mahkamah Agung R.I. Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang
k

ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung R.I. sebagai Ketua Majelis, Is Sudaryono, SH.,
ah

MH. dan Dr. Irfan Fachruddin,SH., CN., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota
R

si
Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Sumartanto,

ne
ng

SH., MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

do
gu

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ttd./Is Sudaryono, SH., MH. ttd./
ttd./Dr. Irfan Fachruddin,SH., CN. Dr. H. Imam Soebechi,SH.,MH.
In
A
ah

lik
m

ub

Biaya-biaya perkara: Panitera Pengganti,


1. Meterai .............. Rp 6.000,00 ttd./
2. Redaksi ............. Rp 5.000,00 Sumartanto, SH., MH.
ka

3. Administrasi ... Rp489.000,00 +


ep

Jumlah ...... Rp500.000,00


ah

Untuk Salinan
es

MAHKAMAH AGUNG R.I.


M

ng

a.n. Panitera
on

Halaman 37 dari 39 halaman. Putusan Nomor 130 K/TUN/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Muda Tata Usaha Negara,

si
ne
ng
ASHADI, SH.
NIP.: 220000754

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

You might also like