Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No.

2086-9681

ADAPTABILITAS BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomea Batatas )


PADA KESUBURAN TANAH YANG BERBEDA

Oleh :
Dame Hanna Yusnita, SP, MM *)
*)
Staf Pengajar FP Universitas Quality Medan

The purpose of this study was to determine the level of adaptability of some varieties of sweet potato
grown in soil fertility is different.

Soil fertility factor is influenced by fertilization with 4 levels: 100 Kg / ha Urea + 50 kg / ha TSP + 100
kg / ha KCl (To); 200 Kg / ha Urea + 100 kg / ha TSP + 200 kg / ha KCl (T1), T0 + 5 Ton / Ha Dung
(T2), T1 + 5 Ton / Ha Dung (T3). While the variety of factors consists of 4 levels: Varieties of Power
(K0), Varieties of Borobudur (K1), Varieties of Prambanan (K2), Varieties Kalasan (K3). The
parameters include: length of stem, number of branches per plant, number of tubers per plant, weight
of tubers per plant, tuber weight per plot, and the weight of tuber per hectare.

Results showed that varieties had significant effect on stem length, number of branches per plant,
number of tubers per plant, weight of tubers per plant, tuber weight per plot, and weight of tubers per
hectare. Fertilization significantly affected all parameters of observation. Interaction between the
treatment impact to the weight of tuber per plant, tuber weight per plot, and the weight of tuber per
hectare, and no significant on stem length, number of branches per plant, number of tubers per plant.

Keywords: adaptability, sweet potato, soil fertility.

I. Pendahuluan Ubi Jalar mempunyai peranan yang cukup


1.1 Latar Belakang besar dalam pembangunan pertanian sehingga
prospeknya cerah bila dikelola dengan pola
Ubi Jalar (Ipomea Batatas (L.) Lam.),
agribisnis yang baik, agronomi yang tepat serta
diduga berasal dari Amerika Tengah yang
penemuan baru di bidang pemuliaan tanaman,
beriklim Tropis, tetapi ada yang mengatakan
varietas umbi-umbian diharapkan semakin
dari Polenesia. Penyebaran tanaman banyak
meningkat. Usaha peningkatan produksi dan
dilakukan pada abad ke-16 antara lain ke
produktivitas Ubi Jalar dapat ditempuh melalui
Indonesia, Filipina, India, Jepang dan
penggunaan varietas unggul, perbaikan teknik
Malaysia. Ubi Jalar merupakan sumber
bercocok tanam, dan penerapan pola tanam
karbohidrat di samping padi, jagung, sagu, dan
yang tepat.
ubi-ubi lainnya. Umbinya dimakan setelah
Kultivar-kultivar ubi manis
direbus atau dibakar, diolah untuk berbagai
menunjukkan perbedaan tanggapan terhadap
panganan atau lebih lanjut untuk bahan
pupuk Nitrogen. Kultivar kultivar dengan
industri seperti tepung alcohol, sari karotin,
luas daun yang besar menunjukkan tanggap
bahan perekat atau sirup. Zat patinya
yang positif terhadap pupuk Nitrogen dan
merupakan salah satu bahan dalam pembuatan
sebaliknya kultivar dengan dengan luas daun
tekstil atau kertas. Daun bersama batang
kecil memberikan tanggapan yang rendah.
mudanya digunakan untuk sayuran maupun
Pemberian pupuk Nitrogen pada kultivar
makanan ternak (Lembaga Biologi Nasional,
berdaun luas dapat meningkatkan indeks luas
1977).
daun lebih besar dari optimum sehingga

69
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

menyebabkan laju pertumbuhan tanaman 2. 200 Kg/Ha Urea + 100 Kg/Ha TSP + 200
meningkat (Haynes dkk, 1967). Oleh sebab itu Kg/Ha KCl (T1)
peneliti merasa perlu untuk melakukan suatu 3. T0 + 5 Ton/Ha Pupuk Kandang (T2)
4. T1 + 5 Ton/Ha Pupuk Kandang (T3)
penelitian mengenai adaptabilitas beberapa
varietas ubi jalar yang ditanam pada kesuburan Dosis To ditetapkan berdasarkan dosisi
tanah yang berbeda-beda. Dimana diharapkan anjuran yang merupakan hasil penelitian dari
dalam hasil penelitian nantinya dapat Balai Penelitian Tanaman Pangan (Balittan )
bermanfaat bagi pembudidayaan tanaman Ubi Malang tahun 1996
Jalar yang selain sebagai sumber karbohirat
juga sebagai bahan industry. Anak Petak : Varietas Ubi Jalar
1. Varietas Daya (K0)
2. Varietas Borobudur (K1)
1.2. Tujuan Penelitian 3. Varietas Prambanan (K2)
Tujuan penelitian ini adalah untuk 4. Varietas Kalasan (K3)
mengetahui tingkat adaptabilitas beberapa
varietas ubi jalar yang ditanam pada kesuburan Kombinasi Perlakuan sebanyak 16 yaitu :
tanah yang berbeda-beda. T0K0 T1K0 T2K0 T3K0
T0K1 T1K1 T2K1 T3K1
II. Metode Penelitian T0K2 T1K2 T2K2 T3K2
T0K3 T1K3 T3K3 T3K3
2.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di lahan Jumlah Ulangan : 3 Ulangan
pertanian di desa Kwala Bekala, Kecamatan Jarak Tanam : 25 cm x 25 cm
Medan Johor dengan ketinggian 27 mdpl serta Jumlah seluruh tanaman : 480 tanaman
kondisi analisis tanah : jenis tanah Ultisol, PH Jumlah Petak Utama : 12
= 4,96, Kandungan C = 1,58 %, N = 0.14, C/N Jumlah Anak Petak : 48
= 11,29, P = 14, K = 0,11. Penelitian Jumlah Tanaman Sampel : 192
dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni Metode Analisis Penelitian :
tahun 2000.
Model Untuk Rancangan Petak Terpisah (Split
2.2 Bahan dan Alat Plot Design) adalah :
Bahan yang digunakan empat Yijk LMLMN MNLMN
Varietas Ubi Jalar Varietas Daya (K0),
Dengan :
Varietas Borobudur (K1), Varietas Prambanan
Yijk = Nilai pengamatan pada kelompok
(K2), Varietas Kalasan (K3). Pupuk Urea, ke-i dari satuan percobaan yang mendapat
TSP, KCl, Pupuk Kandang Ayam, Curacron kesuburan taraf ke-j dan
500 EC. varietas taraf ke-k
Peralatan yang digunakan antara lain : cangkul, = nilai tengah
babat, garu, gembor, handsprayer, meteran, L = Pengaruh Kelompok ke-i
timbangan, patok kayu, papan label, M = Pengaruh kesuburan taraf ke-j
kalkulator, alat-alat tulis, dan peralatan lainnya LM = Pengaruh galat pada petak utama
yang mendukung terlaksananya penelitian. dalam kelompok ke-i dari yang
mendapat kesuburan taraf ke-j
2.3 Metode
N = Pengaruh varietas taraf ke-k
Penelitian ini menggunakan MN = Pengaruh interaksi dari kesuburan
Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) taraf ke-j dan varietas taraf ke-k
yang merupakan rancangan faktorial dengan LMN = Pengaruh galat pada anak petak
dua faktor dalam kelompok ke-i dari yang
Petak Utama : Kesuburan mendapat kesuburan taraf ke-j dan
1. 100 Kg/Ha Urea + 50 Kg/Ha TSP + 100 varietas taraf ke-k
Kg/Ha KCl (To) a,b,r = Jumlah taraf kesuburan, jumlah taraf
varietas dan jumlah kelompok

70
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil Hubungan Varietas Terhadap Panjang
Batang
Data hasil penelitian yang diperoleh
menunjukkan bahwa varietas dan pemupukan
400
yang diaplikasikan berpengaruh nyata terhadap
semua parameter. Untuk interaksi antara 200
varietas dengan pemupukan memberikan
0
pengaruh nyata terhadap bobot umbi per
tanaman, bobot umbi per petak, dan bobot K0 K1 K2
umbi per hektar, dan berpengaruh tidak nyata K3
terhadap panjang batang, jumlah cabang per
tanaman, jumlah umbi per tanaman.
3.1.1 Panjang Batang
Tabel 1. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Gambar 2. Hubungan Varietas Terhadap
Terhadap Panjang Batang (cm) Panjang Batang (cm)
Pemu
pukan Varietas
Tabel 2. Pengaruh Pemupukan dan Varietas
Terhadap Jumlah Cabang
K0 K1 K2 K3 Rataan
T0 267.75 181.00 217.33 119.50 196.40a Pemu
T1 288.00 188.17 241.00 131.50 212.17c pukan Varietas
T2 279.92 186.00 227.67 122.25 203.95b K0 K1 K2 K3 Rataan
T3 284.50 187.33 238.83 128.00 209.67c T0 20.67 11.58 15.50 5.50 13.31a
Rataan 280.04d 185.63b 231.21c 125.31a T1 24.50 14.33 19.17 8.58 16.65d
Keterangan :
Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf T2 21.58 12.92 15.56 5.91 14.00b
atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata T3 22.83 13.00 17.08 6.83 14.94c
pada taraf nyata P = 0.05
Rataan 22.40d 12.96b 16.83c 6.71a
Keterangan :
Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf
Hubungan Pemupukan Terhadap atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata
pada taraf nyata P = 0.05
Panjang Batang (cm)

Hubungan Pemupukan Terhadap


Jumlah Cabang
220.00
20.00
200.00 10.00
0.00
180.00 T0 T1 T2
T0 T3
T1 T2 T3

Gambar 1 . Hubungan Pemupukan Terhadap


Panjang Batang (cm) Gambar 3. Hubungan Pemupukan Terhadap
Jumlah Cabang

71
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

Hubungan Varietas Terhadap Jumlah Hubungan Varietas Terhadap Jumlah


Cabang Umbi

30
3.5
20
3
10 2.5
0 2
K0 K1 K0 K1
K2 K3 K2
K3

Gambar 4. Hubungan Varietas Terhadap Gambar 6. Hubungan Varietas Terhadap


Jumlah Cabang Jumlah Umbi

Tabel 3. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Tabel 4. Pengaruh Pemupukan dan Varietas
Terhadap Jumlah Umbi Per Terhadap Bobot Umbi Per Tanaman
Tanaman (Kg)
Pemu
pukan Varietas Pemu
pukan Varietas
K0 K1 K2 K3 Rataan
K0 K1 K2 K3
T0 2.75 2.42 2.83 3.00 2.67a
T0 1.78 ab 1.67 a 1.90 bc 2.00 cde
T1 3.06 2.67 2.83 3.42 3.00c
T1 1.96 cd 1.77 b 2.25 f 2.44 g
T2 2.92 2.50 2.67 2.83 2.73ab
T2 1.91 bc 1.78 a 1.92 cd 2.07 de
T3 2.83 3.00 2.67 3.00 2.88bc
T3 2.01 bc 1.78 ab 2.15 e 2.34 fg
Rataan 2.90b 2.65a 2.67a 3.06bc Keterangan :
Keterangan : Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf
Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata
atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05
pada taraf nyata P = 0.05

Hubungan Pemupukan Terhadap 2.5


Jumlah Umbi
2
K0
1.5
3.00 K1
1
2.80 K2
2.60 0.5 K3
2.40 K2
0
K0
T0 T1 T0
T2 T1 T2
T3 T3

Gambar 7. Hubungan Interaksi Pemupukan dan


Gambar 5. Hubungan Pemupukan Terhadap Varietas Terhadap Jumlah Umbi
Jumlah Umbi Per Tanaman

72
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

Tabel 5 : Pengaruh Pemupukan dan Varietas


Terhadap Bobot Umbi Per Petak
(Kg) 9

Pemu 8
pukan Varietas 7

K0 K1 K2 K3 6 K0
5
T0 16.10 abc 15.07 a 17.13 bc 18.20 d K1
4
T1 17.67 d 16.10 abc 20.53 fg 22.03 h 3 K2

T2 17.13 bc 15.17 ab 17.30 cd 18.70 de 2 K3


1
T3 18.20 d 16.03 abc 19.37 ef 21.07 gh
0
Keterangan : K0
Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf T0 T1
atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata T2 T3
pada taraf nyata P = 0.05

Gambar 9. Hubungan Interaksi Pemupukan


25 dan Varietas Terhadap Jumlah
Umbi Per Hektar
20
K0
15
K1
10 3.2 Pembahasan
K2
5 3.2.1 Pengaruh Varietas Terhadap
K3
0 Pertumbuhan Dan Hasil Umbi
K0 Tanaman Ubi Jalar
T0 T1 T2 T3
Varietas memberikan pengaruh nyata
terhadap panjang batang, jumlah cabang, bobot
umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan
Gambar 8. Hubungan Interaksi Pemupukan bobot umbi per hektar.
dan Varietas Terhadap Jumlah Perlakuan varietas ini berpengaruh
Umbi Per nyata terhadap semua parameter yang dihadapi
Petak hal ini diduga karena masing-masing varietas
ini berbeda dalam menentukan karakteristik
Tabel 6 : Pengaruh Pemupukan dan Varietas secara kuantitatif. Hal ini sesuai dengan
Terhadap Bobot Umbi Per Hektar pernyataan Sumarno (1985), yang menyatakan
(Kg) bahwa suatu genotype itu memiliki cirri-ciri
khusus yang seragam dan stabil serta
Pemu mengandung perbedaan yang jelas dari
pukan Varietas genotype yang lain.
K0 K1 K2 K3 Varietas Kalasan memberikan hasil
yang terbaik untuk parameter panjang batang,
T0 6.44 abc 6.03 a 6.85 bc 7.28 d
jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot
T1 7.01 d 6.44 abc 8.21 fg 8.81 h umbi per petak dan bobot umbi per hektar bila
T2 6.85 bc 6.27 ab 6.92 cd 7.48 de dibandingkan dengan varietas Daya,
Borobudur dan Prambanan. Varietas Kalasan
T3 7.28 d 6.41 abc 7.75 ef 8.43 gh
Keterangan : menurut Rukmana (1997) merupakan
Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf introduksi Taiwan yang dapat beradaptasi di
atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata lahan marginal, daunnya berbentuk hati besar
pada taraf nyata P = 0.05 dan batangnya tergolong pendek bila
dibandingkan dengan ketiga varietas lainnya.
Hal ini menyebabkan varietas ini lebih
cenderung mengalami pertumbuhan vegetatif

73
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

yang lebih cepat terutama terhadap berlangsung tanpa adanya cukup banyak
pertumbuhan akar-akar penyimpanan yang Fosfor, Kalium dan unsur-unsur utama lainnya
cepat, daun yang lebih besar dan lebar akan yang tersedia. Fosfor bermanfaat untuk
meningkatkan hasil fotosintesis. Fisher dan merangsang pertumbuhan akar juga membantu
Goldworthy (1996) menyatakan bagi ubi manis assimilasi dan pernafasan sekaligus
yang penting adalah varietas yang digunakan mempercepat pendewasaan tanaman.
dan tindakan-tindakan agronomis yang Sedangkan Kalium mempunyai pengaruh
dilakukan harus menguntungkan sebagai penyeimbang keadaan bila tanaman
perkembangan daun yang cepat setelah kelebihan Nitrogen, meningkatkan kandungan
penanaman dan diikuti perkembangan organ- gula dan meningkatkan produksi umbi.
organ penyimpanan yang besar. Berbeda Pupuk memiliki kemampuan
dengan varietas Borobudur yang memiliki tersendiri dengan komposisi yang cukup
hasil yang terendah terhadap parameter kompleks dalam memberi pengaruh terhadap
panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi pertumbuhan dan bobot umbi tanaman,
per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot Perlakuan T3 menunjukkan hasil yang baik
umbi per hektar yang memiliki daun yang namun tidak sebaik perlakuan T1 padahal
lebih kecil dan berbentuk hati sedang. dalam perlakuan T3 ada penambahan pupuk
Varietas Daya menunjukkan hasil kandang ayam yang ternyata tidak memberikan
terbaik untuk parameter panjang batang dan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan telah
jumlah cabang. Rukmana (1997) menyatakan terjadi perombakan pada pupuk kandang
varietas Daya adalah varietas lokal yang tersebut. Menurut Foth (1994) kehilangan
memiliki panjang batang yang cenderung lebih unsur hara pada kotoran hewan dimungkinkan
panjang disbanding ketiga varietas lainnya dan terjadi karena tiga hal yaitu : (1) volatilisasi
juga memiliki keistimewaan cukup tahan atau kehilangan daya uap sebagai akibat
terhadap hama lanas (cylas) dan penyakit pengeringan atau pembekuan, (2) air hanyutan
keriting daun. Meskipun menunjukkan hasil permukaan yang membawa keseluruhan hara
terbaik untuk panjang batang dan jumlah yang terhanyut ketika hujan turun, (3)
cabang tetapi tidak demikian untuk bobot terjadinya pencucian hara. Selain itu lebih
umbi. Penimbunan assimilat yang digunakan efektif memupuk lahan pertanian dengan
untuk pertumbuhan batang dan cabang pada pupuk kandang secara merata dan menyeluruh
akhirnya akan tidak menguntungkan bagi pada seluruh areal pertanian dari pada diberi
perkembangan akar-akar penyimpanan yang pupuk kandang hanya pada sebagian areal
lebih awal dan cepat dan pada akhirnya tertentu saja walaupun dalam jumlah besar.
mengurangi pembentukan umbi dan bobot
3.2.3 Pengaruh Interaksi Varietas Dengan
umbi.
Pemupukan Terhadap Pertumbuhan
3.2.2 Pengaruh Pemupukan Terhadap Dan Hasil Umbi Tanaman Ubi Jalar
Pertumbuhan Dan Hasil Umbi
Hasil percobaan menyatakan bahwa
Tanaman Ubi Jalar
interaksi varietas dengan pemupukan
Hasil percobaan menyatakan bahwa berpengaruh sangat nyata terhadap bobot umbi
pemberian pupuk berpengaruh sangat nyata per tanaman, bobot umbi per plot, bobot umbi
terhadap parameter panjang batang, jumlah per hektar.
cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi Hal ini disebabkan penambahan unsur
per petak dan bobot umbi per hektar. hara yang diberikan melalui pemupukan pada
Perlakuan T1 yaitu berupa pemberian pupuk akhirnya merangsang tanaman pada setiap
Urea, TSP memberikan hasi yang terbaik varietas untuk menghasilkan umbi yang sesuai
disebabkan kandungan hara yang terkandung dengan karakter genetis masing-masing
dalam komposisi pupuk tersebut sangan varietas. Hal yang sama juga dinyatakan Fisher
mempengaruhi pertumbuhan dan bobot umbi dan Goldsworthy (1996) yang menyatakan
tanaman Ubi Jalar. Menurut Foth (1994) faktor-faktor kunci bagi keberhasilan produksi
kelimpahan Nitrogen mendorong pertumbuhan ubi manis adalah (1) mempertahankan sumber
yang cepat dengan perkembangan daun yang fotosintesis yang besar dan aktif dalam bahan
lebih besar. Nitrogen berfungsi mendorong genetik yang dapat menghasilkan pengguna
pertumbuhan vegetatif tetapi ini tidak dapat penyimpanan terbesar dalam hal ini yaitu

74
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

perkembangan akar umbi, (2)penggelolaan - Varietas Kalasan menghasilkan bobot


hubungan sumber pengguna yang harus hasil umbi tertinggi
mengguntungkan penimbunan assimilate oleh - Komposisi pemupukan untuk
pengguna yang bertujuan untuk mengurangi menghasilkan kesuburan tanah; yang
persaingan yang tidak diinginkan antara tunas memberikan hasil yang tertinggi adalah
dan organ penyimpanan melalui pemberian perlakuan T1 (200 Kg/Ha Urea + 100
pupuk dengan memperhitungkan kemungkinan Kg/Ha TSP + 200 Kg/Ha KCl)
tersebut.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian yang
dilaksanakan rata-rata produksi hasil di - Varietas Ubi Jalar Kalasan dianjurkan
lapangan relatif lebih rendah, hal ini untuk dibudidayakan karena mampu
disebabkan faktor eksternal yakni keadaan berproduksi lebih baik,
iklim pada awal Maret sampai akhir Juni curah - Masih terus diharapkan penelitian lebih
hujan sangat sedikit dan merupakan musim lanjut serta penemuan-penemuan baru
kemarau yang kering dan kurang curah hujan. varietas dan klon Ubi Jalar yang
Interaksi varietas dengan pemupukan berkualitas.
terhadap parameter panjang batang, jumlah
cabang, dan jumlah umbi berpengaruh tidak
nyata. Hal ini disebabkan interaksi antar Daftar Pustaka
pemupukan dan jenis varietas lebih cenderung
tidak memberikan pengaruh terhadap Bacusco,.J.L., W.W. Collins and J.J. Jones,
pertumbuhan vegetative berupa pertumbuhan 1988. Comparasion of Methods of
batang, cabang, dan jumlah umbi tanaman Ubi DeterminigStability and Adaptation
Jalar. Masing-masing faktor memiliki sifat of Sweet Potato. Therot, New York.
yang member pengaruh berbeda sehingga
menghasilkan hubungan yang berbeda tidak BALITBANG Tanaman Pertanian, 1995.
nyata dalam mendukung pertumbuhan dan Buletin Thenik Sukamandi, Balai
bobot umbi Ubi Jalar. Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pertanian, Balai Penelitian
IV. Kesimpulan dan Saran Tanaman Padi, Sukamandi.

4.1 Kesimpulan BALITTAN, 1996. Laporan Tahunan


Balitkabi, Balai Penelitian dan
Dari hasil penelitian yang dilakukan Pengembangan Pertanian, Balai
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Penelitian Tanaman Kacang -
- Setiap kesuburan tanah memiliki Kacangan dan Umbi - Umbian,
kemampuan tumbuh dan hasil yang Malang.
berbeda-beda terhadap parameter panjang
batang, jumlah cabang, bobot umbi per Cobley, Leslie S., 1976. An Introduction to
tanaman, bobot umbi per petak dan bobot Botany of Tropical Crops. Longman,
umbi per hektar. England.
- Setiap varietas Ubi Jalar memiliki Dwijoseputro. D, 1985. Pengantar Fisiologi
pertumbuhan dan hasil umbi yang Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.
berbeda-beda pada parameter panjang
batang, jumlah cabang, bobot umbi per Fisher, N. M. dan P. R. Goldsworthy, 1996.
tanaman, bobot umbi per petak dan bobot Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.
umbi per hektar. Gajah Mada University Press,
- Terhadap bobot umbi per tanaman, bobot Yogyakarta.
umbi per petak dan bobot umbi per hektar Foth. H. D., 1994. Dasar Dasar Ilmu Tanah.
; kesuburan tanah tergantung pada varietas Erlangga, Jakarta.
yang digunakan dan sebaliknya bobot
umbi per tanaman, bobot umbi per petak Haynes, P.H., J.A. Spence and C.J. Waltre,
dan bobot umbi per hektar ; varietas ubi 1967. The Use of Physiological
jalar tergantung pada kesuburan tanah. Studies in Agronomy of Root Crops,

75
Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

Proc. Int. Symp. Root Crops, Trinidad


III, page 1017.
Lembaga Biologi Nasional, 1997. Ubi Ubian.
LIPI, Bogor.
Lingga, P., 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penebar Swadaya, Jakarta
Rukmana, R., 1997. Ubi Jalar, Budidaya dan
Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Salisbury, W.W., and F.H. Ross, 1995.
Fisiologi Tumbuhan. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Sutedjo, M.M., 1995. Pupuk dan Cara
Pemupukan. PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Sumarno, 1985. Teknik Pemuliaan Tanaman
Kedelai. Dalam Kedelai. S.
Somaatmaja, dkk. Badan Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan,
Bogor. 263.
Tisdale, S.L. and W.L. Nelson, 1975. Soil
Fertility and Fertilizers, Macmillan
Publishing Co., Inc. New York.
Wallace, D.H. J.L. Ozbun and H.M. Munger,
1972, Phsiological Genetic of Crops
Yield.
Yen, D.E., 1982, Sweet Potatoin Historical
Perspective In Sweet Potato Proc. of
The First International Symp.
Shanhua, Taiwan, China.

76

You might also like